Download - TUGAS MAKALAH ISBD

Transcript
Page 1: TUGAS MAKALAH ISBD

MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

PENGARUH KERAGAMAN SUKU BANGSA TERHADAP INTEGRITAS

BANGSA INDONESIA

Oleh :

Nama : Andika Setiawan

Nim : M0509009

Teknik Informatika / A

Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sebelas Maret

2010

Page 2: TUGAS MAKALAH ISBD

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-

Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan sehingga dapat penyusun

selesaikan denganbaik.Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa

besar pengaruh keragaman suku bangsa terhadap integritas bangsa Indonesia yang kami

sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Baik itu yang datang dari diri

penyusun maupun yang datang dari luar.

Makalah ini memuat tentang “Pengaruh Keragaman Suku Bangsa Terhadap

Integritas Bangsa Indonesia” dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk

dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang sangat mengahrgai

keragaman suku bangsa Indonesia..

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru/dosen pembimbing

yang telah banyak membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga

makalah ini dapat memberikan wawasan kepada pembaca. Kami menyadari sepenuhya

akan kekurangan pada makalah ini. Penyusun sangat mengharapkan kritik yang

membangun demi kesuksesan panyusunan makalah selanjutnya.

Surakarta, Juni 2010

Penyusun

Page 3: TUGAS MAKALAH ISBD

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH.......................................................................

B. IDENTIFIKASI MASALAH.................................................................................

C. PERUMUSAN MASALAH..................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. BENTUK KERAGAMAN BUDAYA BANGSA INDONESIA.........................

B. PROSES INTEGRASI BANGSA INDONESIA..................................................

C. PENTINGYA PERSATUAN DAN KERAGAMAN..........................................

D. HUBUNGAN KERAGAMAN BUDAYA TERHADAP

INTEGRASI BANGSA INDONESIA..................................................................

BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN...........................................................................................................

B. SARAN..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: TUGAS MAKALAH ISBD

BAB I

LATAR BELAKANG

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan memiliki

keberagaman suku,agama,ras,budaya dan bahasa daerah. Indonesia meliliki lebih dari 300

suku bangsa. Dimana setiap suku bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda-beda antara

satu dengan yang lain.asuku bangsa merupakan bagian dari suatu negara. Dalam setiap

suku bangsa terdapat kebudayaan yang berbeda-beda.selain itu masing-masing suku

bangsa juga memiliki norma sosial yang mengikat masyarakat di dalamnya agar ta’at dan

melakukan segala yang tertera didalamnya. Setiap suku bangsa di indonesia memiliki

norma-norma sosial yang berbeda-beda. Dalam hal cara pandang terhadap suatu masalah

atau tingkah laku memiliki perbedaan. Ketika terjadi pertentangan antar individu atau

masyarakat yang berlatar belakang suku bangsa yang berbeda,mereka akan mengelompok

menurut asal-usul daerah dan suku bangsanya (primodialisme). Itu menyebabkan

pertentangan\ketidakseimbangan dalam suatu negara(disintegrasi).Secara umum,

kompleksitas masyarakat majemuk tidak hanya ditandai oleh perbedaan-perbedaan

horisontal, seperti yang lazim kita jumpai pada perbedaan suku, ras, bahasa, adat-istiadat,

dan agama. Namun, juga terdapat perbedaan vertikal, berupa capaian yang diperoleh

melalui prestasi (achievement). Indikasi perbedaan-perbedaan tersebut tampak dalam strata

sosial ekonomi, posisi politik, tingkat pendidikan, kualitas pekerjaan dan kondisi

permukiman.

Sedangkan perbedaan horisontal diterima sebagai warisan, yang diketahui

kemudian bukan faktor utama dalam insiden kerusuhan sosial yang melibatkan antarsuku.

Suku tertentu bukan dilahirkan untuk memusuhi suku lainnya. Bahkan tidak pernah

terungkap dalam doktrin ajaran mana pun di Indonesia yang secara absolut menanamkan

permusuhan etnik.

Sementara itu, dari perbedaan-perbedaan vertikal, terdapat beberapa hal yang

berpotensi sebagai sumber konflik, antara lain perebutan sumberdaya, alat-alat produksi

dan akses ekonomi lainnya. Selain itu juga benturan-benturan kepentingan kekuasaan,

politik dan ideologi, serta perluasan batas-batas identitas sosial budaya dari sekelompok

etnik. Untuk menghindari diperlukan adanya konsolidasi antar masyarakat yang

mengalami perbedaan. Tetapi tidak semua bisa teratasi hanya dengan hal tersebut. Untuk

Page 5: TUGAS MAKALAH ISBD

menuju integritas nasional yaitu keseimbangan antar suku bangsa diperlukan toleransi

antar masyarakat yang berbeda asal-usul kedaerahan.

Selain itu faktor sejarah lah yang mempersatukan ratusan suku bangsa ini. Mereka

merasa mempunyai nasib dan kenyataan yang sama di masa lalu. Kita mempunyai

semboyan Bhineka Tunggal Ika. Yaitu walaupun memiliki banyak perbedaan,tetapi

memiliki tujuan hidup yang sama. Selain itu,pancasila sebagai idiologi yang menjadi poros

dan tujuan bersama untuk menuju integrasi,kedaulatan dan kemakmuran bersama.

Atas uraian-uraian tersebut kami mempunyai ide untuk membuat makalah yang

berjudul “PENGARUH KERAGAMAN SUKU BANGSA TERHADAP INTEGRITAS

BANGSA INDONESIA”. Dalam hal ini kami ingin menguak sisi positif dalam memulai

usaha di bidang perbukuan.

Page 6: TUGAS MAKALAH ISBD

BAB II

PEMBAHASAN

3.1 BENTUK KERAGAMAN BUDAYA BANGSA INDONESIA

Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “buddhayah” yang merupakan

bentuk jamak dari ‘buddhi” (budi atau akal). Kebudayaan diartikan sebagai hal –hal yang

berkaitan dengan budi dan akal. Sedang dalam bahasa Inggris, kebudayaan dikenal dengan

istilah culture yang berasal dari bahasa Latin “colere”, yaitu mengolah , mengerjakan tanah

, membalik tanah atau diartikan bertani.

3.1.1 Karakteristik budaya

Budaya memiliki sifat universal, artinya terdapat sifat-sifat umum yang melekat

pada setiap budaya, kapan pun dan dimanapun budaya itu berada. Adapun sifat itu adalah

a. kebudayaan adalah milik bersama.

b. kebudayaan merupakan hasil belajar.

c. kebudayaan didasarkan pada lambang.

d. kebudayaan terintegrasi.

e. kebudayaan dapat disesuaikan.

f. kebudayaan selalu berubah.

g. kebudayaan bersifat nisbi (relatif).

Dalam kebudayaan juga terdapat pola-pola perilaku (pattern of behavior) yang

merupakan cara-cara masyarakat bertindak atau berkelakuan yang harus diikuti oleh semua

anggota masyarakat tersebut.Adapun subtansi atau isi utama budaya adalah:.

a. sistem pengetahuan, berisi pengetahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna sekitar

tempat tinggal, zat-zat bahan mentah dan benda-benda dalam lingkungannya, tubuh

manusia, sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia serta ruang dan waktu. .

Page 7: TUGAS MAKALAH ISBD

b. sistem nilai budaya, adalah sesuatu yang dianggap bernilai dalam hidup.

c. kepercayaan, inti kepercayaan itu adalah usaha untuk tetap memelihara hubungan

dengan mereka yang sudah meninggal.

d. persepsi, yaitu cara pandang dari individu atau kelompok masyarakat tentang suatu

permasalahan.

e. pandangan hidup, yaitu nilai-nilai yang dipilih secara selektif oleh masyarakat.

Pandangan hidup dapat berasal dari norma agama (dogma), ideologi negara atau

renungan atau falsafah hidup individu.

f. etos budaya, yaitu watak khas dari suatu budaya yang tampak dari luar

3.1.2 Budaya lokal

Budaya lokal merupakan adat istiadat, kebudayaan yang sudah berkembang (maju)

atau sesuatu yang menjadi kebiasaan yang sukar diubah yang terdapat disuatu daerah

tertentu. Budaya lokal umumnya bersifat tradisional yang masih dipertahankan. Menurut

Fischer, kebudayaan – kebudayaan yang ada di suatu wilayah berkembang disebabkan oleh

beberapa faktor antara lain lingkungan geografis, induk bangsa dan kontak antarbangsa.

Dari pendapat tersebut dapatlah kita kaitkan dengan kebudayaan daerah yang ada di

Indonesia yang memiliki ciri-ciri khusus antarwilayah sehingga beraneka ragam. Van

Volenholen membagi masyarakat Indonesia ke dalam 19 lingkungan hukum adat yang oleh

Koentjoroningrat disebut culture area. Setiap suku memilih mempertahankan pola-pola

hidup yang sudah lama disesuaikan dengan penduduk sekitar mereka. Lingkungan

geografis yang berbeda ada yang di gunung maupun dataran rendah dan tepi pantai, faktor

ilkim dan adanya hubungan dengan suku luar menyebabkan perkembangan kebudayaan

yang beraneka macam.Contoh budaya lokal yang bersifat abstrak misalnya Kepercayaan

Kaharingan (Dayak), Surogalogi (Makasar), Adat Pikukuh (Badui). Budaya lokal yang

bersifat perilaku misalnya tari Tor-tor, tarian Pakarena, upacara Kasadha (Masyarakat

Tengger), upacara ruwatan dengan menggelar wayang kulit berlakon “Murwokolo”

(Masyarakat Jawa), orang Badui dalam berpakaian putih dan Badui luar berpakaian biru,

Bahasa Batak dan lain-lain . Budaya lokal yang bersifat artefak misalnya rumah Gadang

(Sumatera Barat), tiang mbis ( Suku Asmat), alat musik gamelan (Jawa).

Page 8: TUGAS MAKALAH ISBD

3.1.3 Potensi keberagaman budaya

Walaupun Indonesia menurut Van Volenholen terdiri dari 19 hukum adat, tetapi

pada dasarnya Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa yang bermukim di wilayah yang

tersebar dalam ratusan pulau yang ada di Inonesia. Tiap suku bangsa ini memiliki ciri fisik,

bahasa, kesenian, adat istiadat yang berbeda. Dengan demikian dapat dikatakan bangsa

Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya. Beberapa aspek keberagaman budaya

Indonesia antara lain suku, bahasa, agama dan kepercayaan, serta kesenian. Kekayaan

budaya ini merupakan daya tarik tersendiri dan potensi yang besar untuk pariwisata serta

bahan kajian bagi banyak ilmuwan untuk memperluas pengetahuan dan wawasan. Hal

yang utama dari kekayaan budaya yang kita miliki adalah adanya kesadaran akan adanya

bangga akan kebudayaan yang kita miliki serta bagaimana dapat memperkuat budaya

nasional sehingga “kesatuan kesadaran “ atau nation bahwa kebudayaan yang berkembang

adalah budaya yang berkembang dalam sebuah NKRI sehingga memperkuat integrasi. .

Disatu sisi bangsa Indonesia juga mempunyai permasalahan berkaitan dengan

keberagaman budaya yaitu adanya konflik yang berlatar belakang perbedaan suku dan

agama. Banyak pakar menilai akar masalah konflik ialah kemajemukan masyarakat, atau

adanya dominasi budaya masyarakat yang memilki potensi tinggi dalam kehidupan serta

adanya ikatan primordialisme baik secara vertikal dan horisontal. Disamping itu

kesenjangan antara dua kelompok masyarakat dalam bidang ekonomi, kesempatan

memperoleh pendidikan atau mata pencaharian yang mengakibatkan kecemburuan sosial,

terlebih adanya perbedaan dalam mengakses fasilitas pemerintah juga berbeda (pelayanan

kesehatan, pembuatan KTP, SIM atau sertifikat serta hukum). Semua perbedaan tersebut

menimbulkan prasangka atau kontravensi hingga dapat berakhir dengan konflik.

3.1.4 Karakteristik budaya nasional

Ki Hajar Dewantara mengemukakan kebudayaan nasional Indonesia adalah

puncak-puncak kebudayaan daerah, menurut Koentjoroningrat kebudayaan nasional

Indonesia adalah kebudayaan yang didukung sebagian besar rakyat Indonesia, bersifat khas

dan dapat dibanggakan oleh warga Indonesia. Wujud budaya nasional.

Page 9: TUGAS MAKALAH ISBD

a. Bahasa, yaitu bahasa Indonesia. Sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai lambang

kebangga nasional, lambang identitas nasional, alat pemersatu berbagai suku bangsa

dan alat penghubung antardaerah dan antar budaya.

b. Seni berpakaian, contohnya adalah pakaian batik yang menjadi simbol orang Indonesia

dan non – Indonesia, serta pakaian kebaya.

c. Perilaku, misalnya gotong royong (walaupun tiap daerah mempunyai nama yang

berbeda, sambatan, gugur gunung,). Selain gotong royong juga ada musyawarah,

misalnya , sistem aipem pada masyarakat Asmat, atau adanya balai desa tempat

musyawarah tiap desa,atau honai, rumah laki-laki suku Dani serta subak pada

masyarakat Bali. Contoh yang lain adalah ramah tamah dan toleransi.Menurut Dr

Bedjo dalam tulisannya memaknai kembali Bhineka Tunggal Ika dituliskan konsep

Bhineka Tunggal Ika berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 1951, juga

merujuk pada sumber asalnya yaitu Kitab Sutasoma yang ditulis oleh Empu Tantular

pada abad XIV. Semboyan tersebut merupakan seloka yang menekankan pentingnya

kerukunan antar umat yang berbeda pada waktu itu yaitu Syiwa dan Budha. Yang

terpenting disini adanya wacana baru yang dikemukakan penulis tentang semboyan

bangsa. Bhineka Tunggal Ika juga ditafsirkan sebagai “Ben Ika Tunggale Ika “ (baca:

ben iko tunggale iko, Bahasa Jawa – red). Kata ‘ben” artinya biarpun, kata ‘ika’ dibaca

iko yang artinya ‘itu atau ini’ dengan menunjuk seseorang atau sekelompok orang

didekatnya atau di luar kelompoknya. Kata ‘tunggale’ artinya ‘sadulur’ atau ‘saudara’.

Jadi kalimat diatas dapat dimaknai menjadi: Biarpun yang ini/itu saudaranya yang

ini/itu dan lebih jauh lagi, makna dari Bhineka Tunggal Ika adalah paseduluran atau

persaudaraan. Dengan persaudaraan sebagai sebuah keluarga besar yang dilahirkan

oleh Ibu Pertiwi yang bermakna Indonesia. Jadi memang kerukunan dan toleransi

merupakan akar budaya nasional.

d. Peralatan, banyak sekali peralatan, materi atau artefak yang menjadi kebanggaan

nasional misalnya Candi Borobudur dan Prambanan, Monas

3.1.5 Hubungan budaya lokal dan budaya nasional.

Budaya lokal yang bernilai positif, bersifat luhur dapat mendukung budaya

nasional. Dalam pembangunan kebudayaan bangsa, nilai-nilai budaya positif baik budaya

Page 10: TUGAS MAKALAH ISBD

daerah perlu dipertahankan dan dikembangkan karena justru menjadi akar atau sumber

budaya nasional. Mengingat budaya bangsa merupakan “hasil budidaya rakyat Indonesia

seluruhnya” maka cepat lambat pertumbuhannya tergantung kearifan peran serta seluruh

masyarakatnya. Bagaimana peran keluarga, sekolah dan pemerintah menanamkan budaya

daerah pada generasi berikutnya dan kearifan generasi muda dalam melestarikan budaya

daerah.

3.2 PROSES INTEGRASI BANGSA INDONESIA

Menurut Hendropuspito OC dalam bukunya “Sosiologi Sistematik” istilah integrasi

berasal dari kata latin integrare yang berarti memberikan tempat dalam suatu keseluruhan.

Dari kata tersebut menurunkan kata integritas yang berarti keutuhan atau kebulatan dan

integrasi berarti membuat unsur-unsur tertentu menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh.

Secara umum integrasi diartikan sebagai pernyataan secara terencana dari bagian-bagian

yang berbeda menjadi satu kesatuan yang serasi. Kata integrasi berkaitan erat dengan

terbentuknya suatu bangsa, karena suatu bangsa terdiri dari berbagai unsur seperti

suku/etnis, ras, tradisi, kepercayaan dan sebagainya,yang beranekaragam. Untuk itu

integrasi suatu bangsa terjadi karena adanya perpaduan dari berbagai unsur tersebut,

sehingga terwujud kesatuan wilayah, kesatuan politik, ekonomi, sosial maupun budaya

yang membentuk jatidiri bangsa tersebut. Integrasi bangsa tidak terjadi begitu saja, tetapi

memerlukan suatu proses perjalanan waktu yang panjang yang harus diawali adanya

kebersamaan dalam kehidupan. Kebersamaan tersebut memiliki arti yang luas yaitu

kebersamaan hidup, kebersamaan pola pikir, kebersamaan tujuan dan kebersamaan

kepentingan.

Dengan demikian integrasi suatu bangsa dilandasi oleh cita-cita dan tujuan yang

sama, adanya saling pendekatan dan kesadaran untuk bertoleransi dan saling menghormati.

Demikian pula untuk integrasi bangsa Indonesia. Mengingat Indonesia sebagai bangsa

yang majemuk dan memiliki keanekaragaman budaya. Maka sangat memerlukan proses

integrasi, karena dampak dari kemajemukan ini sangat potensial terjadinya konflik/

pertentangan. Kecenderungan terjadinya konflik di Indonesia sangatlah besar, untuk itu

hendaknya setiap warga masyarakat di Indonesia harus menyadari dan mempunyai cita-cita

bersama sebagai bangsa Indonesia. Cita-cita bersama sebagai bangsa Indonesia adalah

sederhana tetapi agung yaitu suatu masyarakat dimana semua golongan dapat hidup rukun.

Page 11: TUGAS MAKALAH ISBD

Mengembangkan diri tanpa merugikan golongan lain dan bahkan membantu mendukung

golongan-golongan lain, sehingga terwujud suatu masyarakat yang adil dan makmur.

Perlu juga disadari bahwa mengejar cita-cita yang demikian tidaklah mudah, bukan

merupakan proses yang sekali jadi, tetapi membutuhkan waktu yang lama. Dan untuk

mencapainya bukan hanya merupakan tugas orang-orang tertentu atau golongan-golongan

tertentu tetapi merupakan tugas seluruh nation/bangsa yang memiliki solidaritas terhadap

kebangsaan Indonesia. Dalam mengupayakan, memperjuangkan cita-cita yang luhur

tersebut diperlukan pemahaman kondisi, dalam kenyataan pemahaman dari segi-segi

budaya dan akhirnya kebijaksanaan yang didasarkan atas kearifan dan perhitungan sebagai

integrasi dapat terwujud.

Proses integrasi bangsa Indonesia menurut A. Sartono Kartodirjo dapat dibagi

dalam 2 jenis yaitu ; pertama, integrasi geopolitik yang dimulai sejak jaman prasejarah

sampai awal abad 20, dan kedua, proses integrasi politik kaum elite sejak awal abad 20

sampai jaman Hindia Belanda berakhir.

Dalam proses integrasi geo politik di Indonesia mulai menonjol pada awal abad 16

dan dalam proses integrasi bangsa Indonesia tersebut banyak faktor yang berperan antara

lain pelayaran dan perdagangan antar pulau serta adanya bahasa Melayu sebagai bahasa

pergaulan. Para pedagang-pedagang Islam mejadi motor penggerak terjadinya proses

integrasi, hal ini karena dalam ajaran Islam tidak membedakan manusia baik berdasarkan

kasta, agama, suku/etnis atau golongan. Bagi pedagang-pedangan Islam yang terpenting

adalah perdagangan yang saling menguntungkan. Dengan adanya hal tersebut maka

mempermudah hubungan dan komunikasi suku bangsa yang berada di Nusantara.

Sedangkan integrasi kaum elite yang berkembang pada awal abad 20 yang berperan adalah

pendidikan karena dengan pendidikan lahirlah golongan intelektual Indonesia yang

menyadari nasib bangsanya sehingga berusaha mengembangkan wawasan integral

kebangsaan. Untuk itu integrasi politik kaum elite merupakan tulang punggung gerakan

Nasionalisme Indonesia. Melalui gerakan nasionalisme maka lahirlah integrasi nasional

bangsa Indonesia sampai sekarang

Page 12: TUGAS MAKALAH ISBD

3.3 PENTINGYA PERSATUAN DAN KERAGAMAN

Di sekitar tempat tinggalmu, mungkin ada yang menjumpai sejumlah suku bangsa, tidak

hanya satu suku bangsa. Mengapa demikian? Indonesia negara kesatuan.

Hubungan antarpulau sudah terjadi sejak zaman dahulu. Ketersediaan angkutan laut sangat

memudahkan hubungan antarpulau.

Banyak suku bangsa dari satu pulau pindah ke pulau yang lain. Mereka menetap di tempat

yang baru. Jadilah penduduk setempat. Kemudian menjadi penduduk desa atau kelurahan,

kecamatan dan kabupaten atau kotamu. Ada juga program transmigrasi yang menyebabkan

bercampurnya

suatu suku bangsa asli dengan suku pendatang. Masing-masing dari mereka memiliki

budaya yang berbeda. Tidak hanya budaya, agama mereka pun juga mungkin berbeda.

Suatu tempat yang terdapat suku dan budaya yang beragam tentunya sangat rawan dan

dapat menyulut adanya perpecahan antarsuku. Namun ternyata hal ini tidak terjadi karena

bangsa Indonesia memegang teguh semboyan Bhineka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika

berarti berbedabeda tetapi tetap satu juga. Kata Bhineka Tunggal Ika diambil dari kitab

Sutasoma karangan Empu Tantular, seorang pujangga dari Majapahit. Bunyi selengkapnya

adalah Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa. Semboyan bangsa Indonesia ini

tertulis pada kaki lambang negara Garuda Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika merupakan alat

pemersatu bangsa. Untuk itu kita harus benar-benar memahami maknanya. Negara kita

juga memiliki alat-alat pemersatu bangsa yang lain, yakni:

1. Dasar Negara Pancasila

2. Bendera Merah Putih sebagai bendera kebangsaan

3. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan

4. Lambang Negara Burung Garuda

5. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

6. Lagu-lagu perjuangan

Page 13: TUGAS MAKALAH ISBD

Masih banyak alat-alat pemersatu bangsa yang sengaja diciptakan agar persatuan

dan kesatuan bangsa tetap terjaga. Bisakah kamu menyebutkan yang lainnya? Persatuan

dalam keragaman memiliki arti yang sangat penting. Persatuan dalam keragaman harus

dipahami oleh setiap warga masyarakat agar dapat mewujudkan hal-hal sebagai berikut :

1. Kehidupan yang serasi, selaras dan seimbang

2. Pergaulan antarsesama yang lebih akrab

3. Perbedaan yang ada tidak menjadi sumber masalah

4. Pembangunan berjalan lancar

Adapun sikap yang perlu dikembangkan untuk mewujudkan persatuan dalam

keragaman antara lain:

1. Tidak memandang rendah suku atau budaya yang lain

2. Tidak menganggap suku dan budayanya paling tinggi dan paling baik

3. Menerima keragaman suku bangsa dan budaya sebagai kekayaan bangsa yang tak

ternilai harganya

4. Lebih mengutamakan negara daripada kepentingan daerah atau suku masing-

masing

Kita mesti bangga, memiliki suku dan budaya yang beragam. Keragaman suku dan

budaya merupakan kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya. Bangsa asing saja banyak

yang berebut belajar budaya daerah kita. Bahkan kita pun sempat kecolongan, budaya asli

daerah kita diklaim atau diakui sebagai budaya asli bangsa lain. Karya-karya putra daerah

pun juga banyak yang diklaim oleh bangsa lain.

Page 14: TUGAS MAKALAH ISBD

3.4 HUBUNGAN KERAGAMAN BUDAYA TERHADAP INTEGRASI BANGSA

INDONESIA

Sifat majemuk dari bangsa Indonesia, disamping merupakan kebanggaan

hendaknya pula dilihat bahwa suatu negara dengan keanekaragaman suku-bangsa dan

kebudayaan mengandung potensi konflik. Oleh karenanya guna menuju suatu integrasi

nasional Indonesia yang kokoh, terdapat berbagai kendala yang harus diperhatikan.

Dalam rangka mempersatukan penduduk Indonesia yang beranekawarna,

Koentjaraningrat (1982:345-346) melihat ada empat masaah pokok yang dihadapi, ialah

(a) mempersatukan aneka-warna suku-bangsa,

(b) hubungan antar umat beragama,

(c) hubungan mayoritas-minoritas dan

(d) integrasi kebudayaan di Irian Jaya dengan kebudayaan Indonesia.

Diantara sekitar 210 juta orang penduduk Indonesia dewasa ini, sulit diketahui

secara pasti distribusi jumlah dari masing-masing suku-bangsa.

Terakhir kalinya, Sensus Penduduk di Indonesia yang memuat items suku-bangsa

adalah yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda; yang hasilnya dimuat

dalam Volkstelling (1930). Sensus Penduduk Indonesia yang dilakukan pada 1970 dan

dalam dasawarsa berikutnya, tidak mencantumkan items suku-bangsa. Mengingat hal

tersebut, ada kesulitan untuk mengetahui secara pasti laju pertumbuhan penduduk

berdasarkan suku-bangsa dan distribusi mereka. Sekalipun demikian, ada pula berbagai

usaha untuk mengetahui hal di atas, antara lain pernah dicoba oleh Pagkakaisa Research

(1974), antara lain disebutkan bahwa suku-bangsa bahwa Jawa mencapai 45,8 % dari total

penduduk Indonesia pada 1974 (sekitar 120.000.000 orang). Berbagai distribusi penduduk

Indonesia berdasarkan suku-bangsa ialah Sunda (14,1 %), Madura (7,1 %), Minangkabau

(3,3 %), Bugis (2,5 %), Batak (2,0 %), Bali (1,8 %), 24 suku-bangsa lainnya (20,3 %) dan

orang Cina (2,7 %). Sementara itu, di kalangan para pakar masih terdapat perbedaan dalam

mengklasifikasikan penduduk di Indonesia ke dalam suatu konsep suku-bangsa.

Page 15: TUGAS MAKALAH ISBD

Koentjaraningrat (1982:346-347) menilai bahwa berapakah sebenarnya jumlah

suku-bangsa di Indonesia, sampai saat kini masih sukar ditentukan secara pasti. Hal ini

disebabkan ruang lingkup istilah konsep suku-bangsa dapat mengembang atau menyempit,

tergantung subyektivitas. Sebagai contoh, paling sedikit di Pulau Flores terdapat empat

suku-bangsa yang berbeda bahasa dan adat-istiadatnya, ialah orang Manggarai, Ngada,

Ende-Lio dan Sikka. Namun kalau mereka ada di luar Flores, mereka biasanya dipandang

oleh suku-bangsa lainnya atau mereka mengidentifikasikan dirinya sebagai satu suku-

bangsa, ialah Flores.

Hal ini juga terjadi dikalangan suku-bangsa Dayak di Pulau Kalimantan. Menurut

H.J. Malinckrodt, orang Dayak diklasifikasikan ke dalam enam rumpun atau stammen ras,

ialah Kenya-Kayan-Bahau, Ot Danum, Iban, Moeroet, Klemantan dan Poenan.

Selanjutnnya jika diamati lebih lanjut, di kalangan orang Dayak Kalimantan ada 405 suku-

bangsa yang saling berbeda satu dengan lainnya. Jika mereka berada di luar Pulau

Kalimantan, orang lain menyebut mereka dan mereka sendiri mengidentifikasikan dirinya

sebagai suku-bangsa Dayak, akan tetapi di Kalimantan sendiri antara satu dengan yang lain

merasa memiliki perbedaan. Demikian pula hanya di Irian Jaya, berdasarkan penelitian

dari Summer Language Institute, paling tidak terdapat 252 suku-bangsa yang masing-

masing memakai bahasa yang berbeda. Mengingat hal tersebut maka, Koentjaraningrat

memandang perlu upaya pendifinisian konsep suku-bangsa di Indonesia secara ilmiah,

antara lain dengan mengambil beberapa unsur kebudayaan sebagai indikator yang dapat

berlaku bagi semua “suku-suku-bangsa” yang ada di Indonesia..

Upaya untuk memahami keanekaragaman suku-bangsa dan kebudayaan di

Indonesia adalah sekaligus berpretensi pula mengungkapkan berbagai bentuk interaksi

sosial yang terjadi di kalangan suku-bangsa yang saling berbeda kebudayaannya. Dengan

mempelajari proses interaksi sosial yang terjadi, sekaligus diharapkan akan memberikan

pengetahuan tentang proses-proses sosial di kalangan mereka sehingga akan diketahui segi

dinamis dari masyarakat dan kebudayaan. Berbagai perubahan dan perkembangan

masyarakat yang merupakan segi dinamis adalah akibat interaksi sosial yang terjadi

diantara para warganya, baik orang perorangan, orang dengan kelompok maupun antar

kelompok manusia. Kerjasama (cooperation), persaingan (competition), pertikaian

(conflict), akomodasi (acomodation), asimilasi (assimilation), akulturasi (acculturation)

dan integrasi (integration) merupakan proses-proses sosial yang perlu diperhatikan dalam

Page 16: TUGAS MAKALAH ISBD

rangka studi hubugan antar suku-bangsa, terutama untuk mempercepat terwujudnya

integrasi nasional Indonesia yang kokoh.

Faktor integrasi bangsa Indonesia rasa senasib dan sepenanggungan serta rasa

seperjuanagan di masa lalu ketika mengalami penjajahan. Penjajahan menimbulkan

tekanan baik mental ataupun fisik. Tekanan yang berlarut-larut akan melahirkan reaksi dari

yang ditekan ( di jajah ). Sehingga muncul kesadaran ingin memperjuangkan kemerdekaan.

Dengan kesadaran ini, maka keberagaman suku atau golongan yang ada di Indonesia tidak

dipermasalahkan semuanya bersatu, berjuang untuk merdeka. Sehingga terbentuklah

negara Kesatuan Republik Indonesia dengan semboyannya Bhineka Tunggal Ika. Selain

itu, sumpah pemuda merupakan salah satu faktor integrasi bangsa karena isinya adalah

persatuan yaitu berbangsa satu, bertanah air satu dan berbahasa satu Indonesia.

Faktor disintegrasi bangsa di antaranya ialah negara yang berbentuk kepulauan

yang dipisahkan oleh lautan, sehingga akan memunculkan sikap ingin menguasai daerah

sendiri dan tidak mau diatur.Kemudian keberagaman suku, ras, agama bisa memicu

disintegrasi bangsa, karena setiap golongan pasti mempunyai budaya, watak, dan adat yang

berbeda dan yang pasti mereka masing-masing mempunyai ego kesukuan ( Chauvinisme )

sehingga kan mudah konflik dengan suku-suku yang lain. Faktor disintegrasi yang lain

ialah rasa ketidakadilan yang memicu pemberontakan kepada yang berbuat tidak adil. Jika

pemerintah Indonesia tidak berbuat adil pada setiap daerah yang ada di Indonesia maka

akan menimbulkan rasa ketidakpuasan dari masyarakat yang berdomisili di daerah

tersebut, sehingga pada akhirnya ada keinginan untuk memisahkan diri dari Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Kemajemukan bangsa Indonesia yang meliputi bahasa, budaya,suku, agama dan

ras, bisa menjadi daya integrasi maupun disintegrasi bangsa kita. Seperti yang kita ketahui,

dengan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia kita dapat berkomunikasi antar suku dan

ras sehingga hubungan akan terjalin dengan baik dan dapat mempererat persaudaraan

sebagai satu bangsa besar yaitu bangsa Indonesia. Selain itu, keragaman antar budaya

termasuk bahasa akan saling melengkapi satu sama lainnya menjadi kebudayaan nasional

yang akan menjadi kebanggaan semua suku dan ras yang ada di Indonesia..

Page 17: TUGAS MAKALAH ISBD

Dan yang ke dua, kemajemukan bangsa kita juga dapat menjadi daya disintegrasi

bangsa karena dengan keragaman itu, rentan sekali terhadap konflik antar suku dan daerah,

terutama masalah agama seperti yang terjadi akhir-akhir ini di kawasan timur Indonesia.

Selain faktor kemajemukan budaya, penyebab disintegrasi bangsa Indonesia juga terpicu

oleh sentralisasi pembangunan yang selama ini lebih terfokus di pulau Jawa, sehingga

menyebabkan kesenjangan dan kecemburuan dari daerah lain, sehingga timbul keinginan

untuk memisahkan diri dari NKRI.

Yang bisa menjadi faktor integrasi bangsa adalah semboyan kita yang terkenal

yaitu bhineka tunggal ika, dimana kita terpisah-pisah oleh laut tetapi kita mempunyai

ideologi yang sama yaitu pancasila.sedangkan yang menjadi faktor desintegrasi bangsa

adalah kurang adanya rasa nasionalisme yang tinggi, kurangnya rasa toleransi sesama

bangsa, campur tangan pihak asing dalam masalah bangsa.

Page 18: TUGAS MAKALAH ISBD

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Di tengah arus reformasi dewasa ini, agar selamat mencapai Indonesia Baru, maka

ideologi yang harus lebih diingat-ingat dan dijadikan landasan kebijakan mestinya harus

berbasis pada konsep Bhinneka Tunggal Ika. Artinya, sekali pun berada dalam satu

kesatuan, tidak boleh dilupakan, bahwa sesungguhnya bangsa ini berbeda-beda dalam

suatu kemajemukan.

Maka, Indonesia Baru yang kita citakan itu, hendaknya ditegakkan dengan

menggeser masyarakat majemuk menjadi masyarakat multikultural, dengan

mengedepankan keBhinnekaan sebagai strategi integrasi nasional. Namun, jangan sampai

kita salah langkah, yang bisa berakibat yang sebaliknya: sebuah konflik yang

berkepanjangan. Harus disadari, bahwa merubah masyarakat majemuk ke multukultural itu

merupakan perjuangan panjang yang berkelanjutan.

SARAN

Untuk menjaga keharmonisan integrasi bangsa Indonesia,perlu lebih di tingkatkan

toleransi antar masyarakat yang mempunyai tingkat keanekaragaman yang sangat tinggi.

Selain itu perlu adanya control nasional untuk menjaga keseimbangan nasional.

Page 19: TUGAS MAKALAH ISBD

DAFTAR PUSTAKA

http://mbah.byethost9.com/?page_id=18

http://studistie.blogspot.com/2008/03/ilmu-sosial-budaya-dasar.html

http://arrester.wordpress.com/2010/01/06/makalah-isbd/


Top Related