Akuntansi dan pelaporan keuangan di jepang
mencerminkan berbagai pengaruh domestic dan
internasional.
Akuntansi Jepang Dipengaruhi oleh
Pada abad ke -20, pemikiran
Akuntansi pertama kali
dipengaruhi jerman. Saat adanya
politik USA di Jepang,
sistem akuntansi jepang Juga dipengaruhi oleh model
ekonomi USA.
Japanese Institute of Certified Public Accountants dibentuk sebagai lembaga pengawas akuntan dan kualitas audit
Tahun 2001, Jepang membentuk Badan Standar Akuntansi jepang (ASBJ) untuk mengembangkan Standar Akuntansi
Perubahan besar sistem akuntansi jepang menjadi transparan dan lebih baik, setelah adanya krisis keuangan pada tahun 1990-an.
LAPORAN
Laporan
Laba rugi
Laporan Usaha
Laporan Usaha
Skedul Pendukung
Neraca
Pengukuran akuntansi di jepang
dilaksanakan berdasarkan :
Hukum Komersial
Undang-Undang Pasar
Modal
Undang-undang Pajak
Penghasilan Perusahaan
Sistem Pendanaan
Banyak Perusahaan yang berinvestasi ke perusahaan
lain, sumber pendanaan investasi terbesar di jepang
adalah bank. Oleh karena itu, pemerintah memberi
fokus kepada perlindungan kreditor dengan cara
pengungkapan laporan keuangan perusahaan kepada
publik.
Sistem Hukum
Jepang menganut sistem hukum kode, yang berasal
dari romawi. Sistem hukum kode adalah serangkaian
ketentuan dan prosedur yang lengkap. Standar
akuntansi jepang diseleraskan dan digabungkan
dengan hukum nasional jepang.
Perpajakan
Pajak perusahaan yang berada di jepang diatur oleh
Undang-Undang Pajak Penghasilan Perusahaan.
Adanya peraturan pajak ini membuat seluruh
perusahaan mengatur sisi pendapatan dan biaya untuk
meminimalisasi pajak. Peraturan pajak jepang
sangatlah ketat, sehingga manajemen laba jarang
terjadi.
Ikatan Politik dan Ekonomi
Model atau sistem ekonomi jepang dipengaruhi oleh
adanya politik Amerika Serikat pada Perang Dunia ke-II,
yang mewajibkan jepang mengikuti seluruh sistem yang
dianut oleh amerika serikat. Namun hal ini membawa
Jepang sebagai negara yang pesat dalam kemajuan di
segala bidang baik ekonomi, pendidikan, dll.
Inflasi
Inflasi dapat menimbulkan masalah dalam akuntansi.
Karena penyajian informasi keuangan yang dilaporkan
oleh akuntansi berdasarkan biaya historis tidak relevan.
Tingkat inflasi jepang tidak seburuk negara lain, untuk
mengatasi hal itu Jepang menyarankan kepada
perusahaan untuk:
a. Menyajikan akun biaya kini sebagai LK dasar dan akun
biaya sebagai biaya historis
b. Menyajikan akun biaya historis seba.gai LK dasar dan
akun biaya sebagai biaya kini.
i
Tingkat Perkembangan Ekonomi
Jepang merupakan salah satu negara paling maju di
dunia yang berada diurutan ketiga setelah Amerika.
Berbagai industri yang dimiliki oleh Jepang, sehingga
memengaruhi sistem akuntansi jepang berkembang
secara signifikan untuk disesuaikan di berbagai bisnis.
Tingkat Pendidikan
Jepang sangat memprioritaskan pendidikan untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Hal ini memberi dampak pada perkembangan ilmu
akuntansi untuk dikembangkan dan dipelajari oleh
jepang, diharapkan bisa membentuk sumber daya
manusia :
a. mampu meningkatkan perekonomian
b. menghadapi tantangan lapangan kerja
c. Menghadapi kemajuan zaman yang semakin menuntut
keahlian.
Budaya
Akuntansi harus bisa memberikan informasi yang
sesuai dengan kebudayaan setempat. Dijepang
memiliki budaya sosialisasi yang tinggi, hal ini tercermin
pada perusahaan Keiretsu, beberapa perusahaan
bergabung untuk memiliki satu perusahaan. Hal ini
membuat pihak terkait membuat regulasi akuntansi
untuk mengatur hubungan perusahaan-perusahaan
tersebut.