Download - tumbuh kembang
Tumbuh Kembang Anak
BAB IPENDAHULUAN
Peristiwa tumbuh kembang pada anak meliputi seluruh proses kejadian sejak terjadi
pembuahan sampai masa dewasa. Ciri tumbuh kembang yang utama adalah bahwa dalam
periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa perlambatan serta laju tumbuh
kembang yang berlainan di antara organ tubuh.
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak
konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan
dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan
perkembangan yang sesuai dengan usianya. 3
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang berbeda, tetapi
saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
1. Pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan masalah perubahan ukuran fisik
seseorang dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun
individu, atau bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga
dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
2. Perkembangan (Development) adalah berkaitan dengan pematangan dan
penambahan kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan,
atau bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan
gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. 1, 3
Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik,
sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ atau individu. Proses
tumbuh kembang seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling terkait,
yaitu faktor genetik atau keturunan, lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial dan perilaku.
Proses ini bersifat individual dan unik sehingga memberikan hasil akhir yang berbeda dan
ciri tersendiri pada setiap anak. Penilaian terhadap pertumbuhan seseorang anak dapat
1
Tumbuh Kembang Anak
dinilai melalui pertambahan berat dan tinggi badan dan sampai anak berusia 2 tahun masih
dapat digunakan penilaian melalui lingkar kepala yang biasanya dibandingkan dengan usia
anak. Beberapa cara penilaian melalui pemeriksaan fisik atau klinikal, pemeriksaan
antropometri (membandingkan tinggi badan terhadap umur, berat badan terhadap umur,
lingkar kepala terhadap umur, lingkar lengan atas terhadap umur), contohnya KMS (Kartu
Menuju Sehat) yang membandingkan berat badan terhadap umur, pemeriksaan radiologis,
laboratorium, dan analisa diet. 4
2
Tumbuh Kembang Anak
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
II. 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS TUMBUH
KEMBANG ANAK
Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal
yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan anak. Adapun faktor-faktor tersebut adalah: 3
A. Faktor Internal, yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak :
1. Ras/etnik atau bangsa
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki
faktor herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya.
2. Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek,
gemuk atau kurus.
3. Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun
pertama kehidupan dan masa remaja.
4. Jenis kelamin
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat
daripada laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan
anak laki-laki akan lebih cepat.
5. Genetik
Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak
yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang
berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
6. Kelainan Kromosom
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan
seperti pada sindroma Down’s dan sindroma Turner’s.
3
Tumbuh Kembang Anak
B. Faktor Eksternal, yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak :
1. Faktor Prenatal
a. Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan
mempengaruhi pertumbuhan janin.
b. Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan
kongenital seperti club foot.
c. Toksin/zat kimia
Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin, Thalidomid dapat
menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.
d. Endokrin
Misalnya Diabetes melitus yang dapat menyebabkan
makrosomia, kardiomegali, hiperplasia adrenal.
e. Radiasi
Paparan radium dan sinar rontgen dapat mengakibatkan kelainan
pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan
deformitas anggota gerak, kelainan kongential mata, kelainan
jantung.
f. Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH
(Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks)
dapat menyebabkan kelainan pada janin berupa katarak, bisu tuli,
mikrosefali, retardasi mental dan kelainan jantung kongenital.
g. Kelainan imunologi
Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah
antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap
sel darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam
peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang
selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia dan kern icterus
yang akan menyebabkan kerusakan jaringan otak.
4
Tumbuh Kembang Anak
h. Anoksia embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta
menyebabkan pertumbuhan terganggu.
i. Psikologi ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/kekerasan
mental pada ibu hamil dan lain-lain.
2. Faktor Persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia
dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.
3. Faktor Pasca Persalinan
a. Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang
adekuat.
b. Penyakit kronis/ kelainan kongenital
Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan
retardasi pertumbuhan jasmani.
c. Lingkungan fisis dan kimia.
Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut
hidup yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak
(provider). Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya
sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb,
mercuri, rokok, dll) mempunyai dampak yang negatif terhadap
pertumbuhan anak.
d. Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang
tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu
merasa tertekan, akan mengalami hambatan di dalam
pertumbuhan dan perkembangannya.
5
Tumbuh Kembang Anak
e. Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan
menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.
f. Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan,
kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan
menghambat pertumbuhan anak.
g. Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat
mempengaruhi tumbuh kembang anak.
h. Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya
dalam keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi
anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap
kegiatan anak.
i. Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat
pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat
perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan
terhambatnya produksi hormon pertumbuhan.
II. 2 KEBUTUHAN DASAR ANAK UNTUK TUMBUH KEMBANG
Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang secara umum digolongkan
menjadi tiga kebutuhan dasar, yaitu: 4
1. Kebutuhan Fisik-Biomedis (ASUH)
Meliputi: asupan gizi anak selama dalam kandungan dan sesudahnya, kebutuhan
akan tempat tinggal atau pemukiman yang layak, pakaian yang layak dan aman,
perawatan kesehatan dini berupa imunisasi, deteksi dan intervensi dini akan
timbulnya gejala penyakit, pemberian ASI, higiene perorangan dan sanitasi
lingkungan.
6
Tumbuh Kembang Anak
2. Kebutuhan Emosi atau Kasih Sayang (ASIH)
Penting menimbulkan rasa aman (emosional security) dengan kontak fisik dan
psikis sedini mungkin dengan ibu. Kebutuhan anak akan kasih sayang,
diperhatikan dan dihargai, pengalaman baru, pujian, tanggung jawab untuk
kemandirian sangatlah penting untuk diberikan. Tidak mengutamakan hukuman
dengan kemarahan, tetapi lebih banyak memberikan contoh-contoh penuh kasih
sayang adalah salah satunya.
Pada tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra dan selaras antara
ibu dengan anak merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang
yang selaras baik fisik, mental maupun psikososial.
3. Kebutuhan Akan Stimulasi Mental (ASAH)
Merupakan cikal bakal dalam proses belajar (pendidikan dan pelatihan) pada
anak yang diberikan sedini mungkin. Terutama pada usia 4-5 tahun pertama
(golden year) sehingga akan terwujud etika, kepribadian yang mantap, arif,
dengan kecerdasan, kemandirian, keterampilan dan produktivitas yang baik.
II. 3 CIRI-CIRI DAN PRINSIP-PRINSIP TUMBUH KEMBANG ANAK
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling
berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut: 3
1. Perkembangan menimbulkan perubahan
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan
disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada
seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.
2. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan
selanjutnya. Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan
sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak
akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri
jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri
anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis
karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.
7
Tumbuh Kembang Anak
3. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang
berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi
organ dan perkembangan pada masing-masing anak.
4. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi
peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat,
bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah
kepandaiannya.
5. Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu:
Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke
arah kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).
Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu
berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan
gerak halus (pola proksimodistal).
6. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan.
Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu
mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak
mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya. Proses tumbuh kembang anak
juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan. Prinsip-prinsip tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya,
sesuai dengan potensi yang ada pada individu. Belajar merupakan
perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak
memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dan
potensi yang dimiliki anak.
8
Tumbuh Kembang Anak
b. Pola perkembangan dapat diramalkan.
Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Dengan demikian
perkembangan seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung
dari tahapan umum ke tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan.
Aspek-aspek perkembangan yang dipantau:
1. Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-
otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.
2. Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang
cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya.
3. Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara,
berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.
4. Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai
bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi
dengan lingkungannya, dan sebagainya.
II. 4 PERIODE TUMBUH KEMBANG ANAK
Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan
berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Tumbuh kembang
anak terbagi dalam beberapa periode. Berdasarkan beberapa kepustakaan, maka
periode tumbuh kembang anak adalah sebagai berikut:
1. Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan).
Masa ini dibagi menjadi 3 periode, yaitu :
Masa zigot/mudigah, sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2
minggu
9
Tumbuh Kembang Anak
Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8 atau 12
minggu.
Ovum yang telah dibuahi dengan cepat akan menjadi suatu organisme,
terjadi diferensiasi yang berlangsung dengan cepat, terbentuk sistem
organ dalam tubuh
Masa janin/fetus, sejak usia kehamilan 9 atau 12 minggu sampai akhir
kehamilan. Masa terdiri dari 2 periode, yaitu:
Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai
trimester ke-2 kehidupan intra uterin. Pada masa ini terjadi
percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia sempurna.
Alat tubuh telah terbentuk serta mulai berfungsi.
Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan. Pada masa ini
pertumbuhan berlangsung pesat disertai perkembangan fungsi-
fungsi. Terjadi transfer Imunoglobin G (Ig G) dari darah ibu
melalui plasenta. Akumulasi asam lemak esensial seri Omega 3
(Docosa Hexanic Acid) dan Omega 6 (Arachidonic Acid) pada
otak dan retina.
Periode yang paling penting dalam masa prenatal adalah trimester
pertama kehamilan. Pada periode ini pertumbuhan otak janin
sangat peka terhadap pengaruh lingkungan janin. Gizi kurang pada
ibu hamil, infeksi, merokok dan asap rokok, minuman beralkohol,
obat-obat, bahan-bahan toksik, pola asuh, depresi berat, faktor
psikologis seperti kekerasan terhadap ibu hamil, dapat
menimbulkan pengaruh buruk bagi pertumbuhan janin dan
kehamilan. Pada setiap ibu hamil, dianjurkan untuk selalu
memperhatikan gerakan janin setelah kehamilan 5 bulan.
Agar janin dalam kandungan tumbuh dan berkembang menjadi anak sehat,
maka selama masa intra uterin, seorang ibu diharapkan dapat :
Menjaga kesehatannya dengan baik
10
Tumbuh Kembang Anak
Selalu berada dalam lingkungan yang menyenangkan
Mendapat nutrisi yang sehat untuk janin yang dikandungnya
Memeriksa kesehatannya secara teratur ke sarana kesehatan
Memberi stimulasi dini terhadap janin
Tidak mengalami kekurangan kasih sayang dari suami dan
keluarganya
Menghindari stres baik fisik maupun psikis
Tidak bekerja berat yang dapat membahayakan kondisi kehamilannya
2. Masa bayi (infancy) umur 0 sampai 11 bulan.
Masa ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu:
Masa neonatal, umur 0 sampai 28 hari.
Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi
perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ-organ. Masa
neonatal dibagi menjadi 2 periode:
Masa neonatal dini, umur 0 - 7 hari
Masa neonatal lanjut, umur 8 - 28 hari.
Hal yang paling penting agar bayi lahir tumbuh dan
berkembang menjadi anak sehat adalah:
Bayi lahir ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih, di sarana
kesehatan yang memadai
Untuk mengantisipasi risiko buruk pada bayi saat dilahirkan,
jangan terlambat pergi ke sarana kesehatan bila dirasakan sudah
saatnya untuk melahirkan
Saat melahirkan sebaiknya didampingi oleh keluarga yang dapat
menenangkan perasaan ibu
Sambutlah kelahiran anak dengan perasaan penuh suka cita dan
penuh rasa syukur. Lingkungan yang seperti ini sangat membantu
jiwa ibu dan bayi yang dilahirkannya
11
Tumbuh Kembang Anak
Berikan ASI sesegera mungkin. Perhatikan refleks menghisap
diperhatikan oleh karena berhubungan dengan masalah pemberian
ASI.
Masa post (pasca) neonatal, umur 29 hari sampai 11 bulan.
Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses
pematangan berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya
fungsi sistem saraf. Seorang bayi sangat bergantung pada orang tua
dan keluarga sebagai unit pertama yang dikenalnya. Beruntunglah bayi
yang mempunyai orang tua yang hidup rukun, bahagia dan
memberikan yang terbaik untuk anak.
Pada masa ini, kebutuhan akan pemeliharaan kesehatan bayi, mendapat
ASI eksklusif selama 6 bulan penuh, diperkenalkan kepada makanan
pendamping ASI sesuai umurnya, diberikan imunisasi sesuai jadwal,
mendapat pola asuh yang sesuai.
Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak
terjalin, sehingga dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak
sangat besar.
3. Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan).
Pada masa ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat
kemajuan dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta
fungsi ekskresi.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa
balita. Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan
mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Setelah lahir terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan
dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung; dan terjadi pertumbuhan
serabut serabut syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan
syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah dan pengaturan hubungan-hubungan
antar sel syaraf ini akan sangat mempengaruhi segala kinerja otak, mulai
dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi.
12
Tumbuh Kembang Anak
Pada masa balita, perkembangan kemampuan bicara dan bahasa,
kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat
cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya.
Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian anak juga
dibentuk pada masa ini, sehingga setiap kelainan/penyimpangan sekecil
apapun apabila tidak dideteksi apalagi tidak ditangani dengan baik, akan
mengurangi kualitas sumber daya manusia dikemudian hari.
4. Masa anak prasekolah (anak umur 60-72 bulan).
Pada masa ini, pertumbuhan berlangsung dengan stabil. Terjadi
perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya
ketrampilan dan proses berfikir. Memasuki masa prasekolah, anak mulai
menunjukkan keinginannya, seiring dengan pertumbuhan dan
perkembangannya.
Pada masa ini, selain lingkungan di dalam rumah maka lingkungan
di luar rumah mulai diperkenalkan. Anak mulai senang bermain di luar
rumah. Anak mulai berteman, bahkan banyak keluarga yang menghabiskan
sebagian besar waktu anak bermain di luar rumah dengan cara membawa
anak ke taman-taman bermain, taman-taman kota, atau ke tempat-tempat
yang menyediakan fasilitas permainan untuk anak.
Sepatutnya lingkungan-lingkungan tersebut menciptakan suasana
bermain yang bersahabat untuk anak (child friendly environment). Semakin
banyak taman kota atau taman bermain dibangun untuk anak, semakin baik
untuk menunjang kebutuhan anak.
Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah, untuk itu panca
indra dan sistim reseptor penerima rangsangan serta proses memori harus
sudah siap sehingga anak mampu belajar dengan baik. Perlu diperhatikan
bahwa proses belajar pada masa ini adalah dengan cara bermain.
Orang tua dan keluarga diharapkan dapat memantau pertumbuhan
dan perkembangan anaknya, agar dapat dilakukan intervensi dini bila anak
mengalami kelainan atau gangguan.
13
Tumbuh Kembang Anak
II. 5 TAHAP-TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK MENURUT UMUR 3
a. Umur 0-3 bulan
Mengangkat kepala setinggi 45o
Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah
Melihat dan menatap wajah anda
Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
Suka tertawa keras
Bereaksi terkejut terhadap suara keras
Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum
Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, kontak
b. Umur 3-6 bulan
Berbalik dari telungkup ke telentang
Mengangkat kepala setinggi 90o
Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil
Menggenggam pensil
Meraih benda yang ada dalam jangkauannya
Memegang tangannya sendiri
Berusaha memperluas pandangan
Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil
Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik
Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik saat bermain
sendiri
c. Umur 6-9 bulan
Duduk (sikap tripoid – sendiri)
Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan
Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya
Merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang
14
Tumbuh Kembang Anak
Memungut 2 benda, masing-masing tangan pegang 1 benda pada saat yang
bersamaan
Makan kue sendiri
Bersuara tanpa arti, mamama, bababa, dadada, tatatata
Mencari mainan/benda yang dijatuhkan
Bermain tepuk tangan/ciluk ba
Bergembira dengan melempar benda
Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup
d. Umur 9-12 bulan
Mengangkat badannya ke posisi berdiri
Memasukkan benda ke mulut
Dapat berjalan dengan dituntun
Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang diinginkan
Mengenggam erat pensil
Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi
Mengulang menirukan bunyi yang didengar
Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal
Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja
Bereaksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan
Senang diajak bermain”CILUK BA”
Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti
e. Umur 12-18 bulan
Berdiri sendiri tanpa berpegangan
Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali
Berjalan mundur 5 langkah
Memperlihatkan rasa cemburu / bersaing
Menumpuk 2 kubus
Memasukkan kubus di kotak
15
Tumbuh Kembang Anak
Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek, anak bisa
mengeluarkan suara yang menyenangkan atau menarik tangan ibu
Memanggil ayah dengan kata ”papa”, memanggil ibu dengan kata ”mama”
f. Umur 18-24 bulan
Berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik
Berjalan tanpa terhuyung-huyung
Bertepuk tangan, melambai-lambai
Memegang cangkir sendiri, belajar makan - minum sendiri.
Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
Menggelindingkan bola kearah sasaran
Menyebut 3– 6 kata yang mempunyai arti
Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga
Menumpuk 4 buah kubus
g. Umur 24-36 bulan
Jalan naik tangga sendiri
Dapat bermain dan menendang bola kecil
Mencoret-coret pensil pada kertas
Melepas pakaiannya sendiri
Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta
Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda atau lebih
Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring
jika diminta
Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah
Bicara dengan baik, menggunakan 2 kata
h. Umur 36-48 bulan
Berdiri 1 kaki 2 detik
Melompat kedua kaki diangkat
16
Tumbuh Kembang Anak
Mengayuh sepeda roda tiga
Menggambar garis lurus
Menumpuk 8 buah kubus
Mengenakan celana panjang, kemeja, baju
Menyebut nama, umur, tempat
Mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan
Mendengarkan cerita
Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri
Bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan
Mengenakan sepatu sendiri
Mengenal 2-4 warna
i. Umur 48-60 bulan
Berdiri 1 kaki 6 detik
Melompat-lompat 1 kaki
Menari
Menggambar tanda silang
Menggambar lingkaran
Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh
Mengancing baju atau pakaian boneka
Menyebut nama lengkap tanpa dibantu
Senang menyebut kata-kata baru
Senang bertanya tentang sesuatu
Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar
Bicaranya mudah dimengerti
Bisa membandingkan/membedakan sesuatu dari ukuran dan bentuknya
Menyebut angka, menghitung jari
Bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal ibu
Berpakaian sendiri tanpa dibantu
Menggosok gigi tanpa dibantu
17
Tumbuh Kembang Anak
Menyebut nama-nama hari
j. Umur 60-72 bulan
Berjalan lurus
Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik
Menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap
Menangkap bola kecil dengan kedua tangan
Berpakaian sendiri tanpa dibantu
Mengerti arti lawan kata
Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih
Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan kegunaannya
Mengenal angka, bisa menghitung angka 5 -10
Mengenal warna-warni
Mengungkapkan simpati
Mengikuti aturan permainan
Menggambar segi empat
II. 6 TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
MOTORIK ANAK USIA 0-12 BULAN 6
Yang dimaksud dengan perkembangan motorik adalah proses tumbuh
kembang kemampuan gerak seorang anak. Secara umum, perkembangan motor
dibagi menjadi dua yaitu motor kasar dan motor halus.
Motor kasar adalah bagian dari aktivitas motor yg melibatkan
ketrampilan otot-otot besar. Gerakan-gerakan seperti tengkurap, duduk,
merangkak, dan mengangkat leher adalah bagian dari aktivitas motor kasar.
Gerakan inilah yg pertama terjadi pada tahun pertama usia anak.
Sedangkan motor halus merupakan aktivitas ketrampilan yg melibatkan
gerakan otot-oto kecil. Menggambar, meronce manik-manik, menulis dan makan
18
Tumbuh Kembang Anak
adalah contoh beberapa gerakan motor halus. Kemampuan motor halus ini
berkembang setelah kemampuan motor kasar si kecil berkembang optimal.
a. Usia 0-3 bulan
Sampai kurang lebih usia 3 bulan, gerakan refleks yg memang sudah
terjadi pada saat ia masih dalam kandungan masih dominan. Ini adalah
gerakan di luar kesadaran si bayi, tidak terkoordinasi dan merupakan gerak
primitif. Gerak motor kasar ini muncul jika gerak refkleks si kecil telah hilang.
Gerakan refleks yg muncul pada bayi adalah:
Refleks hisap
Terjadi pada saat mulut bayi menyentuh putting susu, maka otomatis
bayi akan melakukan gerakan menghisap
Refleks genggam
Bila kita menyodorkan jari telunjuk kepada bayi, maka si bayi otomatis
akan menggenggam jari kita
Refleks leher (Tonic Neck Reflex)
Pada posisi terlentang, jika kepala bayi menoleh ke satu sisi maka terjadi
ekstensi atau peningkatan tonus (kekuatan otot) pada lengan dan tungkai
sisi tersebut
Rooting Reflex
Jika pipi bayi disentuh, kepala akan menoleh ke arah stimulus dan mulut
terbuka.
Ada satu refleks lain yg diperlihatkan bayi pada minggu-minggu pertama
kehidupannya, yaitu refleks Moro. Berbeda dengan refleks lainnya yang
termasuk kategori gerakan motor, refleks Moro ini menurut para ahli sebetulnya
termasuk reaksi emosional yg timbul dari kemauan atau kesadaran si bayi.
Refleks moro ini timbul jika bayi dikagetkan secara tiba-tiba atau mendengar
suara keras, bayi melakukan gerakan refleks, yaitu melengkungkan badan
(bagian punggung) dan mendongakkan kepalanya ke arah belakang. Bersamaan
dengan gerakan tersebut, kaki dan tangan bayi digerakkan ke depan. Reaksi
19
Tumbuh Kembang Anak
sesaat ini biasanya diiringi dengan tangisan yang keras. Pada bulan ke-2 dan 3
gerakan refleks bayi akan mulai menghilang. Lalu selanjutnya mulai muncul
gerak motor kasar. Gerak ini tentu saja lebih terarah, seperti dapat dilihat pada
gerakan otot lehernya. Pada saat ini bayi dapat mengangkat kepalanya karena
otot lehernya semakin kuat. Bila tengkurap, si bayi akan mengangkat kepalanya.
Bukan itu saja, bila didudukkan, bayi usia inipun sudah dapat menegakkan
kepalanya. 5
b. Usia 4-6 bulan
Setelah gerak reflek menghilang dan gerak motorik mulai muncul, maka
aktivitas si bayi makin bermacam-macam. Pada usia 4 bulan, misalnya, bayi
sudah dapat tengkurap dan terlentang, menumpu badan pada kaki, serta dada
terangkat menumpu pada lengan.
Di bulan ke-5 usianya, gerakan beyi semakin bervariasi. Otot leher dan
otot tangan bayi, misalnya, semakin menguat. Saat ini bayi sudah pandai
berputar dengan menggunakan tangannya. Ketika diletakkan terlentang, bayi
menggunakan tangannya untuk mendorong dan berguling membalikkan
badannya. Bukan hanya berguling.
Kini kaki bayi pun semakin lincah beraktivitas. Ia akan sering
menendang, menggeserkan kaki atau mendorong-dorongkan kakinya. Seiring
dengan makin lincahnya gerakan kaki bayi, otot leher dan punggungnya pun
menjadi lebih kuat.
Mulai usia 6 bulan bayi kini mulai belajar duduk tanpa pegangan,
walapun untuk ini masih harus dibantu. Dengan bantuan kita bayi dapat duduk
selama beberapa saat.
Pada bulan ke-6 timbul suatu kepandaian lain dari bayi yang dapat
membuat orang tua merasa "frustasi". Di bulan ke-6 ini ia mulai senang
melempar dan menjatuhkan mainan atau benda-benda yang ada di sekitarnya.
Terkadang, bayi menangis karena tidak dapat menemukan benda yang dapat
dijatuhkan atau dilemparnya. Kesenangan baru bayi ini mungkin membuat
20
Tumbuh Kembang Anak
kita merasa jengkel karena setiap kali kita memungut benda yang dibuangnya,
seketika itu pula ia melemparkannya kembali.
c. Usia 7-9 bulan
Di bulan ke-7 ini bayi mulai senang mengangkat dan menurunkan
bokong serta punggungnya. Ketrampilan kakinya juga ditunjukkan olehnya,
misalnya saat ia diberdirikan di pangkuan kita si bayi pasti akan meloncat-
loncat gembira menggoyang-goyangkan kedua kakinya.
Merangkak merupakan aktivitas menonjol yang banyak mendapat
sorotan dari orang tua. Di usia ke-8 bulan bayi mulai merangkak dan
mengesot sepanjang lantai. Kepandaiannya merangkak membuat si bayi
senang "berjalan" kesana kemari. Selain itu otot punggung dan bahu si bayi
sudah semakin terkontrol. Oleh karena itu ia kini bisa duduk sendiri tanpa
bantuan dari kedua orangtuanya. Selain duduk tanpa dibantu anak usia 8 bulan
juga mulai dapat menarik tubuhnya ke dalam posisi berdiri. Dengan latihan
berdiri ini si bayi sebetulnya melatih perkembangan otot kakinya. Ia jadi
senang menggoyang-goyangkan tubuhnya ke depan dan ke belakang.
Kekuatan otonya ini akan membantunya merangkak dengan cepat.
Tahap selanjutnya, bayi akan berlatih berdiri dengan kedua tangannya
bertumpu pada kursi, meja atau perabot rumah tangga lainnya yang dapat
menahan berat badannya.
Lalu tahap selanjutnya adalah merambat. Jika bayi sudah pandai berdiri
sambil berpegangan, kedua tangan yg bertumpu akan bergeser ke samping,
diikuti oleh kakinya. Tetapi di usia ke-8 bulan ini si bayi belum mampu untuk
duduk kembali tanpa bantuan. Karena itu jangan membiarkan si bayi tanpa
pengawasan.
Di usia 9 bulan kepandaian si bayi dalam belajar berjalan sudah semakin
pintar. Jika anda memegang kedua tangannya ia akan berlatih menapakkan
serta melangkahkan kedua kakinya. Pada saat ini bayi semakin giat melatih
otot-otot kakinya sehingga dapat cepat berjalan. Seiring dengan latihan
21
Tumbuh Kembang Anak
jalannya bayi juga semakin "aksi" memperlihatkan kepandaian merangkak
yang sudah ditunjukkan di usianya yg ke-8.
d. Usia 10-12 bulan
Menjelang usianya satu tahun, kepandaian serta keterampilan bayi makin
berkembang. Tonggak kepandaian motor kasarnya yg paling menonjol pada
usia ini adalah semakin mahirnya ia melangkahkan kakinya. Kini bayi
semakin rajin melangkahkan kakinya ke samping sambil berpegangan pada
perabot rumah tangga. “Jatuh bangun" adalah hal biasa yang akan dialami bayi
dalam mengoptimalkan kemampuan jalannya. Oleh karena itu, sekali lagi,
keamanan di sekitar anak harus terjaga.
Di usia 10 bulan bayi sudah dapat duduk tanpa bantuan. Dengan
menggunakan kekuatan otot lengan dan bahunya bayi juga mulai mampu
membangkitkan tubuhnya ke posisi berdiri. Semua ketrampilan ini bias
dilakukan bayi karena ia semakin pandai mengontrol otot punggung dan bahu.
Selain membangkitkan tubuhnya ke posisi berdiri si kecil juga senang
melakukan aktivitas bangkit dari duduk untuk kemudian duduk kembali.
Mulai usianya yang ke-11 bulan, yang paling menonjol dalam
kemampuan motor kasar bayi adalah dapat berdiri sendiri dalam waktu kurang
lebih 2 detik. Pada saat ini tampaknya bayi suka berdiri tanpa bantuan apapun.
Hal ini terjadi karena kontrol dirinya akan keseimbangan semakin
berkembang, sehingga membuat bayi terbiasa berdiri di atas kedua kakinya.
Dalam melakukan aktivitas berlatih berdiri tanpa bantuan ini, bayi akan
meluruskan tungkainya dari posisi tengkurap atau duduk. Lalu ia akan
mengangkat tubuhnya dengan bertumpu pada kedua telapak tangannya.
Kesenangan barunya ini membuat bayi "malas" untuk duduk
kembali.Kalaupun ingin kembali ke posisi duduk, ia akan berpegangan pada
meja. Lagipula bayi kini sudah dapat berdiri tegak 90o secara gagah dan
dilanjutkannya dengan berjalan dua tiga langkah yang akan dicobanya lagi
22
Tumbuh Kembang Anak
terus menerus untuk meyakinkan dirinya, bahwa ia sekarang dapat menapak
dunia tanpa bantuan siapapun.
Memasuki usia 12 bulan sebagian besar bayi telah siap untuk jalan walau
kelihatan masih limbung. Namun kadang-kadang bayi memilih merangkak
ketika bermain, mungkin karena aktivitas ini dapat membuatnya bergerak
lebih.
II. 7 PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK
Menurut PIAGET perkembangan ini dibagi dalam 4 tahap:
1. Sensori Motor (usia 0-2 tahun)
Dalam tahap ini perkembangan panca indra sangat berpengaruh
dalam diri anak. Keinginan terbesarnya adalah keinginan untuk
menyentuh/memegang, karena didorong oleh keinginan untuk mengetahui
reaksi dari perbuatannya. Dalam usia ini mereka belum mengerti akan
motivasi dan senjata terbesarnya adalah 'menangis'. Menyampaikan
cerita/berita pada anak usia ini tidak dapat hanya sekedar dengan
menggunakan gambar sebagai alat peraga, melainkan harus dengan sesuatu
yang bergerak.
2. Pra-operasional (usia 2-7 tahun)
Pada usia ini anak menjadi 'egosentris', sehingga berkesan 'pelit',
karena ia tidak bisa melihat dari sudut pandang orang lain. Anak tersebut
juga memiliki kecenderungan untuk meniru orang di sekelilingnya.
Meskipun pada saat berusia 6-7 tahun mereka sudah mulai mengerti
motivasi, namun mereka tidak mengerti cara berpikir yang sistematis –
rumit.
3. Operasional Konkrit (usia 7-11 tahun)
Saat ini anak mulai meninggalkan 'egosentris'-nya dan dapat bermain
dalam kelompok dengan aturan kelompok (bekerja sama). Anak sudah dapat
dimotivasi dan mengerti hal-hal yang sistematis. Namun dalam
menyampaikan berita harus diperhatikan penggunaan bahasa.
23
Tumbuh Kembang Anak
4. Operasional Formal (usia 11 tahun ke atas)
Pengajaran pada anak pra-remaja ini menjadi sedikit lebih mudah,
karena mereka sudah mengerti konsep dan dapat berpikir, baik secara
konkrit maupun abstrak, sehingga tidak perlu menggunakan alat peraga.
Namun kesulitan baru yang dihadapi guru adalah harus menyediakan waktu
untuk dapat memahami pergumulan yang sedang mereka hadapi ketika
memasuki usia pubertas
II. 8 PERKEMBANGAN PSIKO-SOSIAL ANAK
Menurut ERICK ERICKSON perkembangan Psiko-Sosial atau
perkembangan jiwa manusia yang dipengaruhi oleh masyarakat dibagi menjadi
tahap:
1. Trust >< Mistrust (usia 0-1 tahun)
Tahap pertama adalah tahap pengembangan rasa percaya diri. Fokus
terletak pada Panca Indera, sehingga mereka sangat memerlukan sentuhan dan
pelukan.
2. Otonomi/Mandiri >< Malu/Ragu-ragu (usia 2-3 tahun)
Tahap ini bisa dikatakan sebagai masa pemberontakan anak atau masa
'nakal', sebagai contoh langsung yang terlihat adalah mereka akan sering
berlari-lari dalam ruangan. Namun kenakalannya itu tidak bisa dicegah begitu
saja, karena ini adalah tahap dimana anak sedang mengembangkan
kemampuan motorik (fisik) dan mental (kognitif), sehingga yang diperlukan
justru mendorong dan memberikan tempat untuk mengembangkan motorik
dan mentalnya. Pada saat ini anak sangat terpengaruh oleh orang-orang
penting di sekitarnya.
3. Inisiatif >< Rasa Bersalah (usia 4-5 tahun)
24
Tumbuh Kembang Anak
Dalam tahap ini anak akan banyak bertanya dalam segala hal, sehingga
berkesan cerewet. Pada usia ini juga mereka mengalami pengembangan
inisiatif/ide, sampai pada hal-hal yang berbau fantasi.
4. Industri/Rajin >< Inferioriti (usia 6-11 tahun)
Anak usia ini sudah mengerjakan tugas-tugas sekolah - termotivasi untuk
belajar. Namun masih memiliki kecenderungan untuk kurang hati-hati dan
menuntut perhatian.
II. 9 PERTAMBAHAN BERAT BADAN
Bayi lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan kembali pada hari ke-10.
Bayi umur 5 bulan, berat badan menjadi 2 kali berat badan waktu lahir.
Umur 1 tahun, berat badan menjadi 3 kali berat badan lahir. 2
Kenaikan berat badan anak pada tahun pertama kehidupan, jika mendapat gizi
yang baik berkisar antara: 2
Triwulan I (0 – 3 bulan) 700 – 1.000 gram/bulan.
Triwulan II (3 – 6 bulan) 500 – 600 gram/bulan.
Triwulan III (6 – 9 bulan) 350 – 450 gram/bulan.
Triwulan IV (9 – 12 bulan) 250 – 350 gram/bulan.
Atau rumus perkiraan berat badan dalam kilogram:
Berat badan lahir 3,25 kg
Umur 3 – 12 bulan =
II. 10 PERTAMBAHAN TINGGI ATAU PANJANG BADAN 2
Panjang rata-rata waktu lahir adalah 50 cm atau 20 inci.
Penambahan tinggi badan pada 6 bulan pertama usia bayi adalah 2,5 cm
perbulan dan pada 6 bulan berikutnya 1,25 cm perbulan.
Dalam tahun pertama panjang bertambah 25 – 30 cm atau 10 – 12 inci.
25
Umur (Bulan + 9)2
Tumbuh Kembang Anak
Umur 1 tahun 75 cm atau 1,5 kali tinggi badan lahir.
II. 11 PERTAMBAHAN LINGKAR KEPALA 2
Lingkar kepala waktu lahir 34 – 35 cm.
Umur 6 bulan bertambah menjadi kira-kira 44 cm.
Umur 1 tahun menjadi 47 cm.
II. 12 PERTUMBUHAN GIGI 2
Gigi susu muncul pada umur 5 – 9 bulan
Erupsi pertama adalah gigi incisivus cenrtal bawah diikuti incisivus sentral atas.
Kemudian incisivus lateral atas diikuti oleh gigi incisivus lateral bawah, gigi
molar desidua pertama, gigi taring dan gigi molar desidua kedua.
Umur 1 tahun kebanyakan anak mempunyai 6 – 8 buah gigi.
26
Tumbuh Kembang Anak
BAB II
KESIMPULAN
Proses tumbuh kembang seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang
saling terkait, yaitu ; faktor genetik / keturunan , lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial dan
perilaku. Proses ini bersifat individual dan unik sehingga memberikan hasil akhir yang
berbeda dan ciri tersendiri pada setiap anak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tumbuh kembang anak :
1. Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak :
Ras/etik atau sukubangsa
Umur
Jeniskelamin
Genetic
Kelainan kromosom
2. Faktor luar (external)
Factor prenatal
Factor persalinan
Factor pascasalin
Lingkungan
Social ekonomi
Kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang anak :
ASUH (kebutuhan biomedis)
ASIH (kebutuhan emosional)
ASAH (kebutuhan akan stimulasi mental dini)
27
Tumbuh Kembang Anak
SARAN
Proses tumbuh kembang pada anak seharusnya mendapatkan perhatian yang extra
dari orang yang ada disekitarnya terutama orang tuanya, sehingga pertumbuhan dan
perkembangan pada anak menjadi optimal, untuk proses tumbuh kembang yang optimal
sangat dipengaruhi oleh peranan lingkungan dan interaksi antara anak dan orang tua atau
orang dewasa lainnya.
Interaksi social ini diutamakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap
perkembangan, bahkan sejak bayi masih dalam kandungan. Selain factor diatas asupan
nutrisi juga sangat berperan dalam proses tumbuh kembang anak karena pada saat proses
tumbuh kembang anak ini memerlukan asupan nutrisi yang seimbang, sehingga anak dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal.
28
Tumbuh Kembang Anak
DAFTAR PUSTAKA
1. Markum AH, Ismael S, Alatas H, et al. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jilid I. FKUI.
Jakarta. 1991; 9 – 27.
2. Behrman RE, Vaughan VC. Ilmu Kesehatan Anak – Nelson, Edisi ke-12, Bagian ke-1.
Nelson WE, Ed. EGC, Jakarta, 1993; 14-27.
3. http://www.aqilaputri.rachdian.com/, di download hari rabu, pukul 11.00 WIB
4. http://www.infoibu.com/, di download hari rabu, pukul 10.00 WIB
5. http://www.republika.co.id /, di download hari rabu, pukul 10.00 WIB
6. http://www.balita-anda.com/ , di download hari rabu, puku 10.00 WIB
29
Tumbuh Kembang Anak
30
Tumbuh Kembang Anak
31