Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 2, 2020 Mei : 294-309 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
294
PENGARUH KECUKUPAN MODAL, UKURAN BANK, BIAYA
OPERASIONAL DAN LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA
KEUANGAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA
1Thaibah, 2Faisal
1)Mahasiwa Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala 2)Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis,Universitas Syiah Kuala
1)e-mail: [email protected]
Abstract: This study aims to determine the effect of capital adequacy, bank size, operating
expenses, and liquidity in the financial performance of banks listed on the Indonesia Stock
Exchange. This study uses panel data with 13 banks listed on the Indonesia Stock Exchange from
2013-2017. The analytical method used is multiple regression analysis with random effects models.
The results show that: Capital adequacy has a positive and significant effect on financial
performance. Bank size has a positive and insgnificant effect on financial performance. The
operating expenses has a negative and significant effect on financial performance. Liquidity has a
positive and insignificant effect on financial performance. Capital adequacy, bank size, operating
expenses and liquidity simultaneously significant effect on the dependent variable, namely
financial performance. Therefore, investors and the analysis can consider capital adequacy and
operating expenses in financial performance.
Keywords: Capital Adequacy, Bank Size, Operating Expenses, Liquidity And Financial
Performance.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecukupan modal, ukuran bank,
biaya operasional, dan likuiditas terhadap kinerja keuangan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Penelitian ini menggunakan panel data dengan 13 perusahaam yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia selama periode 2013-2017. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi
linear berganda dengan model random effects. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Kecukupan
modal memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Ukuran bank memiliki
pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan. Biaya operasional memiliki
pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Likuiditas memiliki pengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan. Kecukupan modal, ukuran bank, biaya operasional,
dan likuiditas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu kinerja
keuangan. Oleh karena itu investor dan analisis dapat mempertimbangkan kecukupan modal dan
biaya operasional dalam penilaian kinerja keuangan.
Kata Kunci : Kecukupan Modal, Ukuran Bank, Biaya Operasional, Likuiditas Dan Kinerja
Keuangan.
PENDAHULUAN
Sektor keuangan merupakan
salah satu kelompok perusahaan yang
ikut berperan aktif dalam pasar modal
karena sektor keuangan merupakan
penunjang sektor rill dalam
perekonomian Indonesia. Sektor
keuangan di Bursa Efek Indonesia terbagi
menjadi lima subsektor yang terdiri dari
perbankan, lembaga pembiayaan,
perusahaan sekuritas, perusahaan
asuransi dan subsektor keuangan lainnya.
Perbankan merupakan perusahaan yang
saat ini banyak diminati oleh para
investor karena imbal hasil atau return
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 2, 2020 Mei : 294-309 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
295
atas saham yang akan diperoleh
menjanjikan.
Di era globalisasi, perbankan
memegang peranan penting dalam
pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat
dilihat ketika sektor ekonomi mengalami
penurunan maka salah satu cara
mengembalikan stabilitas ekonomi
adalah dengan menata sektor perbankan.
Perbankan berfungsi sebagai lembaga
penghubung antara kelompok masyarakat
yang memiliki kelebihan dana dan
kelompok masyarakat yang memerlukan
dana. Oleh karena itu, pemerintah
memberikan perhatian khusus terhadap
keberadaan perbankan dalam struktur
perekonomian. Salah satu upaya yang
telah dilakukan pemerintah yaitu dengan
membentuk API (Arsitektur Perbankan
Indonesia), pada tanggal 9 Januari 2004
sebagai suatu kerangka dasar sistem
perbankan Indonesia yang bersifat
menyeluruh dan memberikan arah,
bentuk dan tatanan industri perbankan.
Sembiring (2012:60) menyatakan bahwa
bank adalah suatu badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dan menyalurkan
kepada masyarakat dalam bentuk kredit
maupun bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
Keberadaan lembaga
perantaraan keuangan dapat dijelaskan
dengan “Intermediation Theory”.
Intermediation Theory dikembangkan
mulai tahun 60an, titik awalnya adalah
karya Gurley dan Shaw (1960). Fungsi
utama dari perbankan adalah intermediasi
keuangan, yakni sebagai lembaga
perantara antara pihak-pihak yang
memiliki kelebihan dana (deposan) dan
pihak-pihak yang membutuhkan
pendanaan (defisit). Pada prinsipnya,
keberadaan lembaga perantara keuangan
disebabkan oleh faktor tingginya biaya
transaksi, kurangnya informasi yang
lengkap pada saat yang tepat dan metode
pengaturannya sehingga dibutukan pihak
perantara (intermediary) yang mampu
mengakomodir kebutuhan kedua belah
pihak (Saunders 2008).
Rasio profitabilitas adalah rasio
untuk mengukur kemampuan perusahaan
mencari keuntungan (Kasmir, 2016).
Tingkat profitabilitas biasanya diukur
dengan Return on Equity (ROE) dan
Return on Assets (ROA). Return on
Equity (ROE) umumnya digunakan
untuk perusahaan dan Return on Assets
(ROA) digunakan pada industri
perbankan.
Modal merupakan faktor penting
dalam upaya mengembangkan usaha.
Bank Indonesia sebagai otoritas moneter
menetapkan ketentuan mengenai
kewajiban penyediaan modal minimum
karena kecukupan modal memiliki
pengaruh positif terhadap keputusan
investasi maka bank harus memenuhi
persyaratan modal minimum sehingga
dapat mengurangi risiko guncangan
keuangan yang disebabkan oleh biaya
dan kendala yang mengharuskan mencari
sumber pembiayaan alternatif. Penelitian
Kartika dan Syaichu menyatakan rasio
kecukupan modal berpengaruh positif
terhadap profitabilitas.
Ukuran bank secara umum dapat
diartikan sebagai suatu perbandingan
besar kecilnya suatu asset yang dimiliki
oleh bank. Bank dengan ukuran yang
lebih besar memiliki akses lebih besar
untuk mendapatkan sumber pendanaan,
sehingga akan lebih mudah untuk
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 2, 2020 Mei : 294-309 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
296
memperoleh pinjaman dari kreditur.
Hasil penelitian Nugraheni dan Hapsoro
(2007) serta Arini (2009)
mengungkapkan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh positif terhadap
ROA.
Peter Drucker (1974)
menyatakan “Efficiency is about doing
the things right”. Artinya semua kegiatan
yang dilakukan harus dengan efesien agar
memperoleh output yang maksimal dari
input yang dimiliki. Biaya operasional
merupakan biaya yang dikeluarkan oleh
bank dalam rangka menjalankan aktivitas
usahanya seperti biaya bunga, biaya
pemasaran, biaya tenaga kerja dan biaya
operasional lainnya. Semangkin rendah
biaya operasional maka akan semakin
efesien. Semakin efesien maka semakin
baik kinerja keuangan suatu perusahaan
(ROA). Mawardi (2005) menunjukkan
bahwa semakin besar perbandingan total
biaya operasi dengan pendapatan operasi
(BOPO) akan berakibat turunnya ROA.
Penyaluran dana merupakan
fungsi lembaga intermediasi. Salah satu
cara yang dilakukan perbankan untuk
memperoleh profit yaitu dengan
menyalurkan kredit. Dalam penelitian ini
diukur dengan Loan to deposit ratio
(LDR). LDR merupakan rasio
perbandingan antara total kredit yang
disalurkan kepada nasabah dengan dana
pihak ketiga dari masyarakat. Menurut
(Werdaningtyas, 2002) semakin tinggi
LDR, laba bank yang semakin meningkat
(dengan asumsi bank tersebut mampu
menyalurkan kreditnya dengan efektif),
dengan meningkatnya laba bank, kinerja
bank juga meningkat.
Tabel 1 menunjukkan variabel
Return on Assets (ROA) perbankan yang
digunakan untuk mengukur kinerja
keuangan berfluktuasi. Pada tahun 2014
sampai tahun 2016 mengalami
penurunan. Namun, tahun 2017 ROA
kembali mengalami peningkatan sebesar
0,010% yang artinya kinerja keuangan
mengalami peningkatan sebesar
0,0910%.
Tabel 1. Data Return on Assets (ROA) Perbankan di Indonesia (2013-2017) Tahun ROA (%) Pertumbuhan (%)
2013 2,260 -
2014 2,257 -0,001
2015 1,934 -0,143
2016 1,795 -0,071
2017 1,813 0,010
Sumber: www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan
Tabel 2 Data Kecukupan Modal Perbankan di Indonesia (2013-2017)
Tahun Kecukupan Modal (%) Pertumbuhan(%)
2013 0,0011 -
2014 0,0012 0,091
2015 0,0013 0,083
2016 0,0014 0,077
2017 0,0014 0
Sumber: www.idx.co.id/ perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 2, 2020 Mei : 294-309 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
297
Tabel 3 Data Ukuran Bank Perbankan di Indonesia (2013-2017)
Tahun Ukuran Bank Pertumbuhan (%)
2013 19,464 -
2014 19,561 0,005
2015 19,672 0,005
2016 19,813 0,005
2017 19,999 0,005
Tabel 4 Biaya Operasional Perbankan di Indonesia (2013-2017)
Tahun Biaya Operasional (%) Pertumbuhan (%)
2013 0,035 -
2014 0,043 0,228
2015 0,044 0,023
2016 0,046 0,045
2017 0,040 -0,130
Tabel 5 Likuiditas Perbankan di Indonesia (2013-2017)
Tahun Likuiditas (%) Pertumbuhan (%)
2013 18,854 -
2014 19,264 0,0217
2015 19,258 -0,0003
2016 19,847 0,0306
2017 19,621 -0,0114
Sumber: www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan
Tabel 2 menunjukkan variabel
kecukupan modal perbankan mengalami
fluktuasi. Tingkat pertumbuhan modal
dari tahun ke tahun semakin rendah dan
pada tahun 2017 rasio kecukupan modal
tidak mengalami perubahan, rasio
kecukupan modal tahun 2017 sama
dengan tahun 2016 yaitu sebesar 0,0014.
Tabel 3 menunjukkan data ukuran bank
mulai dari tahun 2013 sampai dengan
tahun 2017 selalu mengalami
peningkatan, tingkat pertumbuhan rata-
rata pertahunnya sebesar 0,005%.
Artinya jika dilihat dari variabel ukuran
bank dapat disimpulkan bahwa bank
memiliki kinerja yang lebih baik dari
tahun ke tahun. Tabel 4 menunjukkan
adanya fluktuasi biaya operasional
perbankan dari tahun 2013 sampai tahun
2017. Tahun 2013 sampai tahun 2016
biaya operasional mengalami
peningkatan. Namun, pada tahun 2017
mengalami penurunan sebesar 0,130%.
Tabel 5 menunjukkan likuiditas
perbankan mengalami fluktuasi dari
tahun 2013 sampai dengan tahun 2017.
Tahun 2013 ke tahun 2014 likuiditas
mengalami peninggkatan sebesar
0,0217%. Tahun 2015 ke tahun 2016
likuiditas tidak mengalami penurunan
sebesar 0,0003% dan pada tahun
berikutnya mengalami peningkatan
sebesar 0,0306%. Namun, pada tahun
2017 likuiditas menurun sebesar
0,0114%.
Berdasarkan teori Return on
assets memiliki pergerakan yang
berbanding lurus dengan kecukupan
modal, ukuran bank dan likuiditas, jika
kecukupan modal, ukuran bank dan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 2, 2020 Mei : 294-309 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
298
likuiditas mengalami peningkatan maka
kinerja keuangan perbankan juga akan
mengalami peningkatan. Variabel biaya
operasional berdasarkan teori
menunjukkan hubungan berbanding
terbalik dengan kinerja keuangan
perbankan, jika biaya operasional
mengalami peningkatan maka kinerja
keuangan perbankan suatu bank akan
mengalami penurunan. Bedasarkan data
ringkasan laporan tahunan diatas dapat
disimpulkan bahwa variabel kecukupan
modal, ukuran bank, biaya operasional
dan likuiditas perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia berbanding terbalik
dengan teori.
Adapun tujuan dari penelitian
ini adalah 1) Untuk menguji dan
menganalis pengaruh kecukupan modal
terhadap kinerja keuangan perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
2) Untuk menguji dan menganalis
pengaruh ukuran bank terhadap kinerja
keuangan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia, 3) Untuk menguji
dan menganalis pengaruh biaya
operasional terhadap kinerja keuangan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. 4) Untuk menguji dan
menganalis pengaruh likuiditas terhadap
kinerja keuangan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 5)
Untuk menguji dan menganalisis
pengaruh kecukupan modal, ukuran
bank, biaya operasional dan likuiditas
secara simultan terhadap kinerja
keuangan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
TELAAH PUSTAKA DAN
HIPOTESIS
Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan (financial
performance) pada dasarnya merupakan
hasil atau prestasi yang dicapai oleh
manajemen perusahaan dengan
mengelola aset perusahaan secara efektif
dan seefisien mungkin selama priode
tertentu (Rudianto, 2013:189). Kinerja
keuangan diukur dengan rasio
profitabilitas. Menurut Kasmir
(2011:196), profitabilitas merupakan
kemampuan suatu perusahaan untuk
mendapatkan laba (keuntungan) dalam
suatu periode tertentu. Penelitian ini
menggunakan return on assets (ROA)
untuk mengukur kinerja keuangan.
Menurut Sawir (2005:18) ROA dihitung
berdasarkan perbandingan EBIT dengan
total aktiva.
ROA=EBIT
Total Aktiva X 100%
Kecukupan Modal
Kecukupan modal dalam
penelitian ini diukur dengan capital
adequacy ratio (CAR) atau kewajiban
penyediaan modal minimum (KPMM).
CAR adalah rasio kecukupan modal yang
menunjukkan kemampuan bank dalam
mempertahankan modal yang mencukupi
dan kemampuan manajemen bank dalam
mengidentifikasi, mengukur, mengawasi
dan mengontrol resiko-resiko yang
timbul yang dapat berpengaruh terhadap
besarnya modal bank (Kuncoro,
2011:519). Capital adequacy ratio
(CAR) dihitung dengan cara
membagikan total modal dengan aset
tertimbang menurut resiko (Dendawijaya,
2005:121).
Kecukupan Modal =Modal
ATMR X 100%
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 2, 2020 Mei : 294-309 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
299
Ukuran Bank
Ukuran bank (size) secara umum
dapat diartikan sebagai suatu
perbandingan besar kecilnya suatu aset
yang dimiliki oleh bank. Bank dengan
ukuran yang lebih besar memiliki akses
lebih besar untuk mendapatkan sumber
pendanaan, sehingga akan lebih mudah
untuk memperoleh pinjaman dari
kreditur. Ukuran bank dalam penelitian
ini dilihat berdasarkan log natural dari
besarnya total asset (Zout.et al., 2009).
Size = Ln Total Aset
Biaya operasional
Biaya operasional adalah rasio
perbandingan antara biaya operasional
dengan pendapatan operasional. Efisiensi
operasi mempengaruhi kinerja bank,
yakni untuk menunjukkan apakah bank
telah menggunakan semua faktor
produksinya dengan tepat guna dan
berhasil guna (Mawardi, 2005). Menurut
ketentuan Bank Indonesia efisiensi
operasi diukur dengan BOPO (biaya
operasional pendapatan operasional).
BOPO = Total Beban Operasional
Total Pendapatan Operasional X
100%
Likuiditas
Likuiditas adalah suatu istilah
yang dipakai untuk menunjukkan
persedian uang tunai dan asset lainnya
yang dengan mudah dijadikan uang tunai
(Darmawi, 2011:59). Likuiditas dalam
penelitian ini diukur dengan loan to
deposit ratio (LDR). Menurut Darmawi
(2011:61) Loan to deposit ratio adalah
salah satu ukuran likuid dari konsep
persediaan yang berbentuk rasio
pinjaman terhadap deposit. Loan to
deposit ratio (LDR) dihitung dari
perbandingan antara total kredit dengan
dana pihak ketiga (Sudirman, 2013).
LDR=Total Kredit
Dana Pihak ketiga X 100%
Menurut Aymen (2013) bank-
bank yang memiliki keuangan dalam hal
permodalan cukup akan menopang
pertumbuhan karena lebih banyak
keuntungan yang mungkin dihasilkan
karena mereka mampu mengatasi
guncangan sistematis. Semakin tinggi
CAR maka semakin baik kemampuan
bank tersebut untuk menanggung risiko
dari setiap kredit/aktiva produktif yang
berisiko. Seperti banyak penelitian,
hasilnya menunjukkan adanya pengaruh
positif signifikan antara kecukupan
modal dan kinerja keuangan. Penelitian
Yuliani (2007) dan Ramlall (2009)
menyatakan bahwa CAR berpengaruh
positif signifikan terhadap ROA.
H1: Kecukupan modal berpengaruh
positif terhadap kinerja keuangan
perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
Aset menunjukkan besarnya
aktiva yang digunakan untuk aktivitas
operasional perusahaan, semakin besar
aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan
maka akan semakin besar kepercayaan
pelanggan sehingga kinerja keuangannya
juga semakin meningkat. Semakin besar
Ukuran bank (size) maka semakin tinggi
ROA yang didapatkan. Berdasarkan
penelitian Nugraheni, Hapsoro (2007)
dan penelitian Arini (2009)
mengungkapkan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh positif terhadap
ROA.
H2: Ukuran bank berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan
perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 2, 2020 Mei : 294-309 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
300
BOPO merupakan perbandingan
antara beban operasional dengan
pendapatan operasional. Semakin kecil
hasil presentase dari BOPO maka suatu
bank dapat dinyatakan menjalankan
kegiatan operasinya secara efisien,
sedangkan semakin tinggi BOPO yang
dimilki oleh suatu bank mengindikasikan
bahwa bank tersebut tidak efisien dalam
menjalankan kegiatan usahanya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Sukarno dan Syaichu (2006) tentang
analisis faktor-faktor yang
memepengaruhi kinerja bank umum di
Indonesia. Hasil penelitian ini
menyebutkan bahwa CAR, LDR,
berpengaruh positif signifikan terhadap
ROA. NPL berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap ROA dan DER
berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap ROA serta BOPO berpengaruh
negatif signifikan terhadap ROA.
H3: Beban operasional berpengaruh
negatif terhadap kinerja keuangan
perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
Likuiditas dalam penelitian ini
diukur dengan loan to deposit ratio
(LDR). LDR mengukur tingkat likuiditas
suatu bank karena dana yang digunakan
oleh bank untuk memberikan kredit
kepada pihak yang membutuhkan berasal
dari dana yang dihimpun bank dari pihak
lain atau masyarakat. Sulistiyono (2005)
menyatakan bahwa semakin tinggi LDR
menunjukkan semakin efektif kondisi
likuiditas bank, sebaliknya semakin
rendah LDR menunjukkan kurangnya
efektivitas bank dalam menyalurkan
kredit. LDR berbanding lurus dengan
ROA atau berpengaruh positif terhadap
ROA. Hal ini sesuai dengan Hasil
penelitian Mabruroh (2004) yang
menunjukkan bahwa loan to deposit ratio
(LDR) berpengaruh positif signifikan
terhadap ROA.
H4 : Likuiditas berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan
perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
Dari keempat hipotesis diatas,
masing-masing menunjukkan hubungan
yang berbeda antara variabel dependen
dengan variabel independen, maka
peneliti tertarik untuk menguji keempat
variabel dependen dengan variabel
independen secara simultan, maka
hipotesis dirumuskan sebagai berikut.
H5: Kecukupan modal, ukuran bank,
biaya operasional dan likuiditas
berpengaruh secara simultan
terhadap kinerja keuangan
perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
Gambar 1. Model Kerangka Teoritis
Kecukupan Modal
Ukuran Bank
Biaya Operasional
Likuiditas
Kinerja Keuangan
H1 (+)
H2 (+)
H4 (+)
H3 (-)
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 2, 2020 Mei : 294-309 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
301
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini
adalah perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Penarikan sampel
dilakukan dengan menggunakan metode
purposive sampling, dimana peneliti
memberikan kriteria tertentu dalam
penarikan sampel. Adapun kriteria-
kriteria yang harus dipenuhi sampel
dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1) Perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017,
2) Perbankan yang memiliki kelengkapan
data terkait dengan variabel-variabel
penelitian selama periode 2013-2017, 3)
Perbankan yang memiliki ROA positif
selama periode 2013-2017. sehingga
jumlah sampel yang digunakan pada
penelitian ini yaitu 13 perusahaan
perbankan.
Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah panel data.
Panel data merupakan tipe khusus dari
pooled data dimana unit cross-sectional
yang sama diteliti dari waktu ke waktu
(Gujarati, 2004). Penelitian ini
menggunakan data laporan keuangan
tahunan dari bank umum yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia selama lima (5)
tahun berturut-turut (2013-2017) untuk
melihat kinerja keuangan perbankan.
Dalam penelitian ini sumber data yang
digunakan adalah data sekunder. Data
penelitian diperoleh secara tidak
langsung dan melalui media perantara.
Adapun media perantara yang digunakan
yaitu: Perpustakaan, berupa buku-buku
teori yang mendukung perhitungan dan
penganalisaan, www.idx.co.id,
www.sahamok.com dan
www.finance.yahoo.com dan media-
media lainnya
Metode Analisis
Metode analisis data melalui
regresi linear berganda dengan
menggunakan software statistik Eviews9.
Program Eviews adalah salah satu
software analisis data multivariat dan
ekonometrika untuk mengelola berbagai
jenis data. Berikut ini adalah rumus
regresi linear berganda yang digunakan
dalam penelitian ini:
Yit= α + β1X1it + β2X2it + β3X3it +
β4X4it + e
Dimana :
Y : Kinerja Keuangan
α : Konstanta persamaan regresi
β1 – β4 : Koefisien variabel independen
it : Perusahaan Tahun
X1 : Kecukupan Modal
X2 : Ukuran Bank
X3 : Biaya operasinal
X4 : Likuiditas
e : Error Term
Variabel Operasional
Variabel operasional yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Dependen
Kinerja Keuangan
2. Variabel Independen
Kecukupan Modal
Ukuran Bank
Biaya Operasional
Likuiditas
HASIL DAN PEMBAHASAN
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan
gambaran atau deskripsi suatu data yang
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 2, 2020 Mei : 294-309 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
302
Tabel 6 Statistik Deskriptif
Keterangan N Minimum Maksimum Mean Std. Deviasi
ROA 13 0,0052 0,0503 0,023828 0,011055
CAR 13 0,1044 0,2621 0,186183 0,034119
SIZE 13 30,49021 34,65629 32,59937 1,233649
BOPO 13 0,6058 0,9454 0,803902 0,083204
LDR 13 0,5535 0,9805 0,840352 0,099937
Sumber: Data diolah dengan Eviews9 (2019)
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar
deviasi, maksimum dan minimum
(Sugiyono, 2012:206). Berdasarkan
Tabel 6 dapat diketahui hasil perhitungan
mean, standar deviasi serta nilai
maksimum dan minimum dari setiap
variabel. Dari hasil pengujian ROA
(return on assets) maka ditemukan nilai
rata-rata ROA dari 13 perusahaan
perbankan sebesar 0,023828, nilai
maksimum sebesar 0,050300 dan nilai
minimum 0,005200, sedangkan nilai
standar deviasinya sebesar 0,011055.
Berdasarkan perbandingan antara rata-
rata dan standar deviasi maka dapat
dikatakan bila data variabel ini memiliki
distribusi yang baik karena rata-rata lebih
tinggi dari pada standar deviasi.
Dari hasil pengujian rata-rata
CAR perusahaan perbankan yang ada di
Indonesia cukup tinggi yaitu sebesar
0,186183. Nilai maksimum sebesar
0,262100, nilai minimum sebesar
0,104400 dan standar deviasinya
0,034119. Bila dibandingkan antara rata-
rata dan standar deviasi maka dapat
dikatakan bila data variabel ini
berdistribusi dengan baik, karena rata-
rata yang lebih tinggi bila dibandingkan
dengan standar deviasi.
Ukuran Bank (SIZE) memiliki
rata-rata 32,59937 dan nilai standar
deviasi sebesar 1,233649. Variabel
ukuran perusahaan memiliki distribusi
data yang baik. Hal ini karena nilai rata-
rata lebih besar dibandingkan dengan
nilai standar deviasi. Nilai maksimum
yang diperoleh variabel ukuran
perusahaan sebesar 34,65629 dan nilai
minimumnya sebesar 30,49021.
Rata-rata nilai variabel BOPO
0,803902, dengan nilai maksimum
sebesar 0,945400 dan nilai minimum
sebesar 0,605800. Variabel BOPO
memiliki data distribusi yang baik. Hal
ini karena nilai rata-rata lebih besar
daripada nilai standar deviasi yaitu
0,083204.
Variabel LDR menunjukkan
data distribusi yang baik. Hal ini karna
nilai rata-rata LDR sebesar 0,840352
lebih tinggi dibandingkan standar deviasi
yaitu 0,099937. Variabel LDR memiliki
nilai maksimum sebesar 0,980500 dan
nilai minimunya sebesar 0,553500.
Metode Estimasi Model Regresi
Uji Chow bertujuan untuk memilih
model yang terbaik untuk digunakan
pada pengujian data panel, uji Chow
membandingkan antara pengujian
common effect model dan fix effect
model. Jika nilai probabilitas F-Statistic
lebih kecil dari tingkat signifikansi α
(5%), maka tolak H0, yang berarti model
fixed effect yang paling tepat dan akan
diuji kembali dengan uji Hausman.
Apabila uji Chow menentukan model
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 2, 2020 Mei : 294-309 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
303
Tabel 6 Uji Chow Redundant Fixed Effects Tests
Equation:Untitled
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 7,295,224 -12,48 0,0000
Cross-section Chi-square 67,475,563 12 0,0000
Tabel 7 Uji Hausman Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 5,664.642 4 0,2256
Sumber: Data diolah dengan Eviews9 (2019)
yang digunakan adalah common effect
model, maka tidak perlu lagi dilakukan
uji hausman.
Hipotesis pada uji Chow adalah:
H0: Common Effect Model
Ha: Fix Effect Model
Berdasarkan Tabel 6 hasil uji
chow menunjukkan bahwa probabilitas
Cross-section F sebesar 0,0000. Hal ini
menunjukkan bahwa probabilitas Cross-
section F 0,00 < 0,05, maka H0 ditolak,
dengan demikian fixed effect model
dianggap lebih baik dibandingkan
dengan common effect model. Untuk
selanjutnya dilakukan uji Hausman untuk
menentukan antara fixed effect model
atau random effect model.
Uji Hausman membandingkan
antara pengujian fixed effect model dan
random effect model. Hipotesis uji
Hausman adalah:
H0: Random effect model
Ha: Fixed Effect Model
Jika nilai probabilitas Cross-
section random lebih kecil dari tingkat
signifikansi α (5%) maka H0 ditolak yang
berarti Fixed Effect Model lebih tepat.
Berdasarkan Tabel 7 hasil uji Hausman
menunjukkan bahwa probabilitas Cross-
section random sebesar 0,2256. Hal ini
menunjukkan bahwa probabilitas Cross-
section random 0,2256 > 0,05, maka H0
ditolak, dengan demikian random effect
model dianggap lebih baik dibandingkan
dengan fixed effect model.
Pengujian Hipotesis
Teknik analisis data pada
penelitian ini adalah regresi linier
berganda untuk mendeteksi pengaruh
antara variabel independen yaitu
kecukupan modal, ukuran bank, biaya
operasional dan likuiditas terhadap
variabel dependen yaitu kinerja
keuangan. Berikut ini adalah persaman
regresi linear berganda dari pengujian
analisi regresi berdasarkan Tabel 8.
ROA = 0,055484 + 0,048983 CAR +
0,000612 SIZE - 0,082369
BOPO + 0,006524 LDR
Berdasarkan persamaan regresi linear
berganda diatas dapat dijelaskan bahwa:
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 2, 2020 Mei : 294-309 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
304
Tabel 8 Uji Analisis Regresi
Dependent Variable: ROA
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 08/20/19 Time: 20:41
Sample: 2013 2017
Periods included: 5
Cross-sections included: 13
Total panel (balanced) observations: 65
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0,055484 0,047422 1,170,001 0,2466
CAR 0,048983 0,022798 2,148,531 0,0357
SIZE 0,000612 0,001367 0,447932 0,6558
BOPO -0,082369 0,013103 -6,286,423 0,0000
LDR 0,006524 0,013070 0,499168 0,6195
Effects Specification
S,D, Rho
Cross-section random 0,005681 0,6362
Idiosyncratic random 0,004296 0,3638
Weighted Statistics
R-squared 0,452764 Mean dependent var 0,007633
Adjusted R-squared 0,416282 S,D, dependent var 0,005700
S.E. of regression 0,004355 Sum squared resid 0,001138
F-statistic 1,241,049 Durbin-Watson stat 1,167,448
Prob(F-statistic) 0,000000
Unweighted Statistics
R-squared 0,659846 Mean dependent var 0,023828
Sum squared resid 0,002660 Durbin-Watson stat 0,499377
Sumber: Data diolah dengan Eviews9 (2019) Nilai koefisien konstanta (C)
adalah sebesar 0,055484 dengan nilai
positif. Hal ini berarti jika variabel
kecukupan modal, ukuran bank, biaya
operasinal dan likuiditas diasumsikan
konstan atau sama dengan nol maka
ROA tetap bernilai hanya sebesar
5,5484%. Nilai koefesien variabel
kecukupan modal (CAR) sebesar
0,048983, menunjukkan jika CAR
meningkat sebesar 1%meskipun tidak
signifikan maka ROA akan mengalami
peningkatan secara signifikan sebesar
4,8983%. Begitupula sebaliknya jika
CAR mengalami penurunan sebesar 1%
maka ROA akan mengalami penurunan
sebesar 4,8983%. Nilai koefesien
variabel ukuran bank (SIZE) sebesar
0,000612, menunjukkan jika SIZE
meningkat secara signifikan sebesar 1%
maka ROA akan mengalami peningkatan
sebesar 0,0612%. Begitupula sebaliknya
jika SIZE mengalami penurunan sebesar
1% maka ROA akan mengalami
penurunan sebesar 0,0612%.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 2, 2020 Mei : 294-309 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
305
Nilai koefesien variabel biaya
operasional (BOPO) sebesar -0,082369,
menunjukkan jika BOPO meningkat
sebesar 1% maka ROA akan mengalami
penurunan sebesar 8,2369%. Begitupula
sebaliknya jika BOPO mengalami
penurunan sebesar 1% maka ROA akan
mengalami peningkatan sebesar
8,2369%. Nilai koefesien variabel
likuiditas (LDR) sebesar 0,006524,
menunjukkan jika LDR meningkat
meskipun tidak signifikan sebesar 1%
maka ROA akan mengalami peningkatan
sebesar 0,6524%. Begitupula sebaliknya
jika LDR mengalami penurunan sebesar
1% maka ROA akan mengalami
penurunan sebesar 0,6524%.
Koefisien determinasi (R2) adalah
ukuran dari daerah yang tumpang tindih
antara keberadaan variasi dari variabel
dependen yang dijelaskan oleh variasi
dari variabel independen. Secara verbal,
R2 mengukur proporsi atau persentasi
dari variasi total pada variabel dependen
yang dijelaskan oleh model regresi
(Gujarati dan Porter, 2010:94-97).
Tabel 9 menunjukkan bahwa R2
sebesar 0,452764 mengindikasikan
bahwa pengaruh antara variabel
independen yaitu kecukupan modal,
ukuran bank, biaya operasinal dan
likuiditas dapat menjelaskan variabel
kinerja keuangan sebesar 45,28%,
sedangkan sisanya sebesar 54,72%
dijelaskan oleh variabel-variabel lain
diluar model yang dianalisis.
Uji statistik F pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan
dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel
dependen. Jika signifikansi dihasilkan uji
F, P < 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa semua variabel independen secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen.
Berdasarkan Tabel 10 hasil uji
simultan menunjukkan kecukupan modal,
ukuran bank, biaya operasional dan
likuiditas secara simultan berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja
keuangan dengan probabilitas 0,00 atau
<0.01, <0,05, <0,10.
Kecukupan modal berpengaruh
positif terhadap kinerja keuangan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Kecukupan modal (CAR)
memiliki koefesien positif senilai
0,048983 dengan tingkat signifikan
0,0357 yang signifikan pada level 5%,
dimana ketika CAR mengalami
peningkatan 1% maka ROA akan
meningkat sebesar 4,8983%.
Berdasarkan hasil pengujian yang telah
dilakukan maka diperoleh hasil
Tabel 9 Uji Koefisien Determinasi (R2) R-squared 0,452764
Adjusted R-squared 0,416282
Tabel 10. Uji Simultan (F- Statistik)
Prob(F-statistic) 0
Sumber: Data diolah dengan Eviews9 (2019)
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 2, 2020 Mei : 294-309 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
306
bahwa kecukupan modal berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja
keuangan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia, maka H1 diterima.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Sukarno dan Syaichu
(2006) serta Ervani (2010) yang
menyatakan bahwa CAR berpengaruh
positif signifikan terhadap ROA.
Ukuran bank berpengaruh
positif terhadap kinerja keuangan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Ukuran bank (SIZE) memiliki
koefesien positif senilai 0,000612 dengan
tingkat signifikan 0,6558. Berdasarkan
hasil pengujian yang telah dilakukan
maka diperoleh hasil bahwa variabel
Ukuran bank (SIZE) memiliki pengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap
kinerja keuangan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka
H2 ditolak. Hal ini dapat dilihat
berdasarkan nilai maksimum SIZE yaitu
sebesar 34,66 yang dimiliki oleh Bank
Mandiri (Persero) Tbk tidak menjadi
acuan bahwa bank tersebut akan
memiliki ROA terbesar. Karena nilai
maksimum ROA sebesar 5% justru
dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. Hasil ini sesuai dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh
Prasanjaya dan Ramantha (2013) serta
Athanasoglou (2005) yang menyatakan
bahwa SIZE tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROA.
Beban operasional berpengaruh
negatif terhadap kinerja keuangan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. BOPO memiliki koefesien
yang negatif sebesar -0,082369 dengan
tingkat signifikan 0,00 yang signifikan
pada level 1%, dimana jika BOPO
meningkat sebesar 1% maka ROA akan
mengalami penurunan sebesar 8,2369%.
Berdasarkan hasil pengujian yang telah
dilakukan maka diperoleh hasil bahwa
biaya operasional (BOPO) memiliki
pengaruh negatif dan signifikan terhadap
kinerja keuangan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka
H3 diterima. Hasil ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sukarno
dan Syaichu (2006), Ervani (2010),
Kurnia dan Mawardi (2012), Hendrayanti
dan Muharam (2013) serta Yatiningsih
(2015) yang juga menyatakan bahwa
BOPO berpengaruh negatif signifikan
terhadap ROA.
Likuiditas berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
LDR memiliki koefesien yang positif
sebesar 0,006524 dengan tingkat
signifikan 0,6195. Berdasarkan hasil
pengujian yang telah dilakukan maka
diperoleh hasil bahwa likuiditas (LDR)
berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap kinerja keuangan perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
maka H4 ditolak. Bank yang memiliki
total LDR besar tidak bisa memberikan
pengaruh secara signifikan dalam
mendapatkan keuntungan dikarenakan
masih ada faktor lain yang menyebabkan
LDR berbading terbalik dengan ROA
seperti kredit macet. Hal ini juga
disebabkan tingginya selisih nilai LDR
pada perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia, seperti yang terlihat pada
Tabel 4.2 yang menunjukkan bahwa nilai
minimum LDR adalah 55% sedangkan
nilai maksimumnya mencapai 98%.
Selain itu juga ditunjukkan oleh nilai
standar deviasi yang dimiliki oleh rasio
LDR cukup tinggi yaitu sebesar 83%.
Hasil ini sesuai dengan penelitian Esther
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 2, 2020 Mei : 294-309 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
307
Novelina Hutagalung (2011) serta
Manikam dan Syafruddin (2013) yang
menyatakan bahwa LDR memiliki
pengaruh positif tidak signifikan terhadap
ROA.
Kecukupan modal, ukuran bank,
biaya operasional dan likuiditas
berpengaruh secara simultan terhadap
kinerja keuangan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan Tabel 4.7 nilai koefisien F
adalah 1.241.049 dengan nilai signifikan
0.00. Nilai signifikan 0,00 lebih kecil dari
0,05, sehingga variabel independen
kecukupan modal (CAR), ukuran bank
(SIZE), biaya operasional (BOPO) dan
likuiditas (LDR) secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen yaitu kinerja keuangan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, maka H5 diterima.
Pengaruh variabel independen
yang paling dominan terhadap kinerja
keuangan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia adalah kecukupan
modal (CAR) dan biaya operasional
(BOPO).
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah diuraikan, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kecukupan modal memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja
keuangan. Artinya bahwa semakin
besar kecukupan modal maka tingkat
kinerja keuangan perbankan semakin
besar.
2. Ukuran bank memiliki pengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap
kinerja keuangan. Artinya bahwa
semakin besar ukuran bank maka
tingkat kinerja keuangan perbankan
semakin besar, namun pengaruh ini
tidak signifikan terhadap kinerja
keuangan.
3. Biaya operasional memiliki pengaruh
negatif dan signifikan terhadap
kinerja keuangan. Artinya bahwa
semakin besar Biaya operasional
maka tingkat kinerja keuangan
perbankan semakin kecil.
4. Likuiditas memiliki pengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap kinerja
keuangan. Artinya bahwa semakin
besar likuiditas maka tingkat kinerja
keuangan perbankan semakin besar,
namun pengaruh ini tidak signifikan
terhadap kinerja keuangan.
5. Kecukupan modal (CAR), ukuran
bank (SIZE), biaya operasional
(BOPO) dan likuiditas (LDR) secara
simultan berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen yaitu
kinerja keuangan (ROA).
Saran
1. Bagi investor, disarankan untuk
memperhatikan kecukupan modal dan
biaya operasional sehingga investor
dapat mempertimbangkan kondisi
keuangan perusahaan dalam
mengambil keputusan investasi.
2. Bagi akademisi dan peneliti
selanjutnya, disarankan agar
melakukan penelitian terhadap
struktur modal dengan faktor-faktor
lainnya seperti Non Performing Loan
(NPL) dan Net Interest Margin
(NIM).
3. Bagi perbankan disarankan agar lebih
memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja keuangan
secara signifikan yaitu kecukupan
modal dan biaya operasional
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 2, 2020 Mei : 294-309 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
308
sehingga perbankan dapat
meminimalkan risiko keuangan dan
biaya kebangkrutan.
REFERENSI
Abdillah, W., Hartono (2015) Partial
Least Square (PLS). Yogyakarta:
Andi.
Achmad, Tarmizi dan Willyanto Kartiko
Kusumo (2003) Analisis Rasio-
RasioKeuangan Sebagai Indikator
Dalam Memprediksi Potensi
Kebangkrutan Perbankan Di
Indonesi. Yogyakarta: BPF.
Adisantoso (2016) Peningkatan
Profitabilitas pada Industri
Perbankan Go Publik di Indonesia.
Jurnal Bisnis dan Manajemen.
6(1), 1-6.
Alper, D., Anbar, A (2011) Bank
Specific and Macroeconomic
Determinants of Commercial Bank
Profitability: Empirical Evidence
from Turkey. Business and
Economics Research Journal. 2(2),
139-152.
Aryati, Titik dan Hekinus Manao (2002)
“Rasio Keuangan Sebagai
Prediktor Bank Bermasalah Di
Indonesia”. Jurnal Riset Akuntansi
Indonesia. 5(2), 137-147.
Brigham, E.F dan Houston J.F (2001)
Manajemen Keuangan. Edisi
Kedelapan Buku 2. Jakarta:
Erlangga.
Brigham, E.F dan Houston J.F (2013)
Dasar-dasar Manajemen
Keuangan. Jilid 1 Edisi 11. Jakarta:
Erlangga.
Brigham, Eugene F., dan Joel F. Houston
(2012) Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Brigham dan Houston (2010) Dasar-
dasar Manajemen Keuangan. Buku
1 Edisi II. Jakarta: Salemba Empat.
Bringham, Eugene F dan Weston, J Fred
(2011) Dasar-dasar Manajemen
Keuangan. Edisi 11 Buku 2,
Terjemahan oleh Ali Akbar
Yulianto. Jakarta: Salemba Empat.
Dendawijaya, Lukman (2005)
Manajemen Perbankan. Jakarta:
Ghalia Indonesia
Fahmi, Ilham (2012) Analisis Laporan
Keuangan. Bandung: ALFABETA.
Gitau, Patrick M (2017) Efek of Micro
Economic Factors on Performance
of Listed Commercial Bank in
Kenya. The Strategi Journal. 4(2),
763-788.
Harahap, Sofyan Syafri (2002) Analisa
Kritis Atas Laporan Keuangan.
Jakarta : PT Raja Grfindo Persada.
Halfert, Erick A (1997) Teknik Analisis
Keuangan: Terjemahan Herman
Wibowo. Edisi kedelapan. Jakarta :
Erlangga.
Hasibuan, Malayu (2001) Dasar-Dasar
Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara
Hermanto, Bambang & Agung, Mulyo
(2015) Analisa Laporan Keuangan.
Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia.
Hendrayanti, Silvia Dan Harjum
Muharam (2013) Analisis Pengaruh
Faktor Internal dan Eksternal
Terhadap Profitabilitas Perbankan
Pada Bank Umum di Indonesia.
Journal Of Management. 2 (3), 1-
15.
Husnan, Suad ( 1998) Manajemen
Keuangan: Teori dan Penerapan
(Keputusan Jangka Pendek).
Yogyakarta: BPFE
Husnan, Suad dan Endang Pujiastuti
(2002) Dasar-Dasar Manajemen
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen Accredited SINTA 4
Vol. 5, No. 2, 2020 Mei : 294-309 by Directorate General of Higher Education (DGHE),
E-ISSN: 2598-635X, P-ISSN: 2614-7696 Republic of Indonesia No 30/E/KPT/2019
http: jim.unsyiah.ac.id/ekm
309
Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.
Hutagalung, Novelina & Djumahir
(2013) Analisis keuangan terhadap
kinerja bank umum di indonesia.
Jurnal aplikasi manajemen. 11(1),
122-130.
Ismail (2013) Manajemen Perbankan.
Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group.
Januarti, Indra (2002) Variabel proksi
CAMEL dan Karakteristik Bank
Lainnya untuk Memorediksi
Kebangkrutan Bank di Indonesia.
Jurnal Bisnis Strategi. 10(2), 1-26.
Jones, Charles P (2004) Investment. New
York: Prentice-Hall.
Jogiyanto (2013) Analisis & Desain
Sistem Informasi: Pendekatan
tertruktur teori dan praktik aplikasi
bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Jumingan (2011) Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Jumingan (2006) Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta: PT.Bumi
Aksara.
Kartika dan Muhammad syaicu (2006)
Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kinerja Keuangan
Bank Umum di Indonesia. Jurnal
Studi Manajemen dan Organisasi.
3(2), 46-58.
Kasmir (2011) Analisis Laporan
Keuangan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Kuncoro, Mudrajad dan Suharjono
(2002) Manajemen Perbankan
Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta:
BPFE
Kurnia, Indra dan Wisnu Mawardi (2012)
Analisis Pengaruh BOPO, EAR,
LAR dan Size terhadap Kinerja
Keuangan. Journal Of
Management. 1 (2), 49-57.
Manikam, Johar dan Muchammad
Syafruddin (2013) Analisis
Pengaruh Capital Adequacy Ratio
(CAR), Net Interest Margin (NIM),
Loan To Deposit Ratio (LDR), Non
Performing Loan (NPL) dan BOPO
Terhadap Profitabilitas Bank
Persero di Indonesia Periode 2005-
2012. Diponegoro Journal Of
Accounting. 2 (4), 1-10.
Mawardi, Wisnu (2005) Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi
Kinerja Keuangan Bank Umum di
Indonesia (Studi Kasus Pada Bank
Umum Dengan Total Assset
Kurang dari 1 Triliun). Jurnal
Bisnis Strategi. 14(1), 83-93.
Moussa, B., & Aymen, M (2013) Impact
of capital on financial performance
of banks: the case of Tunisia.
Journal of Banks and Bank
Systems. 8(4), 47-54.
Munawir, S (2010) Analisis laporan
Keuangan Edisi keempat. Cetakan
Kelima Belas. Yogyakarta: Liberty.
Pearce II, John A, dan Robinson Richard
B.Jr (2008) Manajemen Strategis
10. Jakarta: Salemba Empat.
Pudjo, Mulyono Teguh (2008) Analisis
Laporan Keuangan untuk
Perbankan. Jakarta: Djambatan.
Sartono, Agus (2010) Manajemen
Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi
4. Yogyakarta: BPFE.
Sufian, F., Habibullah, M.S (2009)
Determinants of Bank Profitability
in a Developing Economy:
Emprical Evidence from
Bangladesh. Journal of Business
Economics and Management.
10(3), 207-217.