dr. ir. agung hendriadi, m.eng kepala badan … · kepala badan ketahanan pangan. kementerian...
TRANSCRIPT
DR. IR. AGUNG HENDRIADI, M.ENGKEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN
KEMENTERIAN PERTANIANDisampaikan dalam acara
WIDYAKARYA NASIONAL PANGAN DAN GIZI XIJakarta, 4 Juli 2018
1
8
2 SITUASI PENGANEKARAGAMAN PANGAN
9
TARGET PERKEMBANGAN KONSUMSI PANGAN
Sumber: Direktori Konsumsi, BKP 2018
10
Sumber: Susenas (2015-2017 triwulan 1); BPS, diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran, oleh BKPKeterangan : *) Sararan PPH Tahun 2015 sesuai dengan sasaran RPJMN 2015 2019 (Perpres No.5 Tahun 2015)
PERKEMBANGAN KUALITAS KONSUMSI
Acuan(100%)
0.020.040.060.080.0
100.0120.0140.0
% A
njur
an K
ecuk
upan
2014 2015 2016 2017
Keanekaragamankonsumsi pangan
masih RENDAH
CAPAIAN PEMENUHAN PANGAN TAHUN 2014-2017
11
PERKEMBANGAN KONSUMSI KELOMPOK PANGAN (2013-2017)
12
Sumber: Direktori Konsumsi, BKP 2018
PERKEMBANGAN KONSUMSI PADI-PADIAN DAN UMBI 2013-2017
13
Sumber: Direktori Konsumsi, BKP 2018
PERKEMBANGAN KONSUMSI PANGAN HEWANI 2013-2017
14
Sumber: Direktori Konsumsi, BKP 2018
PERKEMBANGAN KONSUMSI BUAH DAN SAYUR 2013-2017
15
Sumber: Direktori Konsumsi, BKP 2018
16
KONDISI KONSUMSI BUAH DAN SAYUR
Sumber: Buletin Pemantauan Ketahanan Pangan, WFP 2017
Penduduk Indonesia mengkonsumsi buah dan sayur 43% dari yang direkomendasikan.
Konsumsi total buah dan sayur lebih tinggi di perkotaan dibandingkan perdesaan Konsumsi buah menurun 3,5% dan sayur menurun 5,3% (2012-2016)
17
KONSUMSI BUAH DAN SAYUR PER PROVINSI 2016
Secara umum konsumsi buah dan sayur dibawah rekomendasi Konsumsi buah dan sayur tertinggi: Bali, Yogyakarta, dan Sulawesi Tengah Konsumsi buah dan sayur terendah: NTT, Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat
Sumber: Buletin Pemantauan Ketahanan Pangan, WFP 2017
18
SITUASI PRODUKSI DAN KONSUMSI BUAH DAN SAYUR 2016
Ekspor
ProduksiKonsumsi
Ekspor
Produksi
Konsumsi
Produksi buah dan sayur > konsumsi
Pentingnya pasca panenuntuk mengurangikerugian
Pembelian Produksi sendiri
Penduduk kota dan desamerupakan konsumenmurni (nett buyer)
Peningkatan pendapatandan akses sangat pentinguntuk mencapai tingkatkonsumsi yang direkomendasikan
Konsumsi, Produksi, dan Ekspor 2016 (ribu ton)
Sumber Perolehan Sayur dan Buah (gram)
Sumber: Buletin Pemantauan Ketahanan Pangan, WFP 2017
19
KONSUMSI BUAH DAN SAYUR BERDASARKAN JENIS PEKERJAAN
Buah Sayur
Sumber: Buletin Pemantauan Ketahanan Pangan, WFP 2017
20
STRATEGI PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN3
PENINGKATAN PRODUKSI SUMBER PROTEIN HEWANI, BUAH, DAN SAYUR
21
Harus didukung peningkatan produksi yang eksponensial
1. Inovasi Teknologi2. Intensifikasi 3. Ekstensifikasi4. Pendampingan5. Penyediaan modal
usaha 6. Akses terhadap pasar
. .
Pertumbuhan yang diharapkan
1. PENINGKATAN PRODUKSI DAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN
Chart1
201120112011
201220122012
201320132013
201420142014
201520152015
201620162016
201720172017
201820182018
201920192019
202020202020
Buah
Sayur
Daging
3
2
1
5
3
3
3
5
2
2
2
1
5
3
3
6
6
4
7
8
5
9
9
3
10
7
5
15
10
8
Sheet1
BuahSayurDagingPertumbuhan yang diharapkanSeries 3
201132112
201253322
201335243
201422185
201553314
201666420
201778525
201899332
2019107540
20201510850
To resize chart data range, drag lower right corner of range.
22
2. HILIRISASI SEKTOR PERTANIAN
Mengapa diperlukan hilirisasi?
Sebagian produk pertanian bersifatmusiman/tidak tersedia sepanjang tahun
Produk pertanian bersifat perishable/ mudah rusak
Kandungan zat gizi mikro pada sumber pangan karbohidrat rendah, contoh beras perlu ditambah vitamin A dan zat besi (Fe)
23
Lanjutan
Pelaksanaan hilirisasiPengembangan
industri pangan lokal 1
2 3
4
Small Scale Fortification
Pengembangan produk memperhatikan preferensi
konsumen
Pengembangan teknologi pengolahan
pangan tepat guna
berasfortifikasi.blogspot.com
24
3. PENINGKATAN DISTRIBUSI PANGAN
25
Efisiensi melalui E-Commerce
Login sesuai akun Pesan yang diinginkan Pilih detail pesanan
Gapoktan TTI Konsumen
Lanjutan
26
4. PENGUATAN MODAL SOSIAL
Edukasi dan penyebaran informasi mengenai gizi kepada ibu rumah tangga dan masyarakat
Pimpinan daerah sebagai role model percepatan konsumsi pangan yang beragam, bergizi dan seimbang
Revitalisasi kelembagaan pangan lokal (lumbung pangan, dll) oleh pemerintah daerah
Membangun buffer stock di wilayah-wilayah rawan stunting disesuaikan dengan kondisi setempat
01
02
03
04
27
PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN YANG BERAGAM DAN MENDEKATKAN AKSES PANGAN4
PENGEMBANGAN DIVERSIFIKASI PANGAN
28
STRATEGITUJUAN
SASARAN
Mengembang-kan sumber pangan nabati dan hewani berbasis bahan baku lokal
Pengembang-an konsumsi Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA)
Pengembang-an hilir melalui tekhnologi pengolahan
Pengembang-an budidaya (sentra produksi)
(1) Pengembangan Industri Rumah Tangga Pangan Lokal; (2) Promosi Konsumsi Pangan B2SA berbasis bahan pangan lokal (Isi Piringku); (3) Inisiasi pemasaran; (4) Integrasi tanaman dan ternak
KEGIATAN
29
FOOD SECURITY AND VULNERABILITY ATLAS (FSVA) 2018
30
100 JenisSumber Karbohidrat
100 JenisKacang-kacangan
450 JenisBuah-buahan
250 JenisSayuran
POTENSI SUMBER DAYA DI INDONESIA
Potensi Lahan pekarangan
Potensi lahan marjinal dapat dimanfaatkan
Potensi industri kuliner pangan lokal seiring meningkatnya wisata
Tumbuhnya LSM dan kelompok masyarakat bidang pangan dan gizi.
10,3Juta Ha
8-10Juta Ha
INDONESIANegara terbesar No. 3 di dunia yang memiliki keanekargaman hayati (biodiversity)
31
FOKUS KEGIATAN DAN TARGET PRODUKSI 2018
OUTPUT2018Program 2018
Kubis 1,6 jt ton, Kentang 1,5 jt ton, Tomat 1,02 jt ton
Pisang 7,1 jt ton, jeruk 2,3 jt ton, mangga 2,1 jt ton
32
RENCANA KERJA KEMENTERIAN PERTANIAN 2019
Pengembangan Infrastruktur dan Korporasi Petaniuntuk Percepatan Peningkatan Produksi dan Ekspor Pangan
serta Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Miskin
TEMA TENTATIVE RENCANA KERJA KEMENTERIAN PERTANIAN 2019:
KEBIJAKAN OPERASIONAL 2019
FOKUS RKP 2019Pemerataan Pembangunan
untuk Pertumbuhan Berkualitas
Percepatan Produksi & Perbanyakan benih
Hilirasasi Produk Pangan & Pertanian
Penyediaan Pasokan Air (embung & bangunan air lainnya)Penyediaan Lumbung Pangan & Ekspor di Wil. Perbatasan
Percepatan Peningkatan Produksi & Swasembada
Penyediaan dan Perbanyakan Indukan Sapi
Perbaikan/Pergantian Varietas Unggul Bermutu
Fokus Komoditas & Kawasan Cluster
Percepatan Pengembangan Pertanian Organik
Sinergi Program/ Kegiatan Lintas es I & K/L
33
KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL)
> 300 komoditas Peningkatan Konsumsi B2SA Skor PPH meningkat dari 85,2 (2015) 90,4 (2017) 100
SDGoals
Mengurangi jejak karbon dan emisiPenurunan Emisi Karbon 29% 2030
Mengurangi pengeluaran pangan Rp 750 ribu s.d Rp. 1,5 juta/bulan
34
KRPL LANJUTAN.
TUJUAN SASARAN
TARGET KOMPONEN KEGIATAN
Optimalisasi pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan dan gizi keluarga serta pendapatan secara berkelanjutan
Tahap Penumbuhan (2019) : 2.300 Kelompok
Tahap Pengembangan (Keg. lanjutan 2018) : 2.300 Kelompok
Kelompok wanita/ masyarakat lainnya dgn anggota min 30 rumah tangga per KRPL
(1) Kebun Bibit DesaDemplot; (2) Pengembangan Lahan Pekarangan; (3) Pengembanan Kebun Sekolah; (4) Pengolahan Hasil Pekarangan (Menu B2SA)
35
KAWASAN MANDIRI PANGAN
KOMPONEN KEGIATAN DUKUNGAN ANGGARAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PENGUATAN KELEMBAGAAN
OPTIMALISASI DUKUNGAN LINTAS SEKTOR
Bantuan Pemerintah
2019: 60 kab 1 desa, 2 kelompok
dengan usaha yang sama/ atau tidak
Jenis usaha: Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (Unggas, Kambing/Domba)
Pembinaan dan Pendampingan: Pembinaan di Provinsi Pembinaan di Kab
2018: 20 kab
36
LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT (LPM)
1
2 3
4
Tujuan: Pengembangan Cadangan Pangan Masyarakat
Kelompok Sasaran: lumbung yang sudah dibangun di daerah rawan pangan
Target 2019
Peningkatan kapasitas kelompok
1.315unit
Pengisian lumbung
Aktivitas
37
2004 2012 2017
PEMBELAJARAN DARI PELAKSANAAN PROGRAM PERTANIAN UNTUK PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Pemanfaatan pekarangan rumah, produksi ternak kecil, irigasi
JEN
IS
INTE
RVEN
SI
37
Program pemanfaatan pekarangan rumah meningkatkan status gizi rumah tangga
Pemanfaatan pekarangan rumah dengan atau tanpa produksi ternak meningkatkan tingkat keragaman konsumsi serta peningkatan konsumsi sayur dan buah
Pemanfaatan pekarangan rumah, produksi ternak kecil, produksi susu, biofortification
Pemanfaatan pekarangan rumah, produksi ternak kecil, perikanan, susu, unggas dan biofortification
(1) Meningkatkan konsumsi pangan spesifik (sesuai intervensi), tetapi konsumsi pangan lain turun; dan (2) Meningkatkan asupan vit A pada balita
Berty, et al. Webb Girard, et al. Masset, et al.
HASI
L
38
INTERVENSI SENSITIF DARI SEKTOR PERTANIANIntervensi sensitif dapat meningkatkan status gizi ibu dan anak
Mengikutsertakan peran perempuan dan perbaikan perilaku akan lebih meningkatkan asupan nutrisi keluarga
Perbaikan sanitasi, kesehatan, kebersihan dan fortifikasi zat gizi mikro akan lebih mempercepat perbaikan gizi
Fokus pada penguatan akses dan konsumsi pangan untuk setiap anggota keluarga
PROGRAM INTERVENSI
SENSITIF DARI SEKTOR
PERTANIAN
Mempertimbangkan kondisi sosial budaya, ekonomi dan lingkungan (termasuk pasar) pada setiap program
Kerjasama Multisektoral
39
KOORDINASI DAN INTEGRASI PENANGANAN STUNTING MELALUI DEWAN KETAHANAN PANGAN
Forum Koordinasi Lintas Sektor Dewan Ketahanan Pangan
Pokja Bidang Ahli: Akademisi Tenaga ahli
Pokja Bidang Pemberdayaan Masyarakat:
LSM Praktisi
Pokja Bidang Teknis:Kementerian dan lembaga terkait
40
41
TERIMA KASIH
Slide Number 1Slide Number 8Slide Number 9Slide Number 10Slide Number 11Slide Number 12Slide Number 13Slide Number 14Slide Number 15Slide Number 16Slide Number 17Slide Number 18Slide Number 19Slide Number 20PENINGKATAN PRODUKSI SUMBER PROTEIN HEWANI, BUAH, DAN SAYURSlide Number 22Slide Number 23Slide Number 24Slide Number 25Slide Number 26Slide Number 27Slide Number 28Slide Number 29Slide Number 30Slide Number 31Slide Number 32Slide Number 33Slide Number 34Slide Number 35Slide Number 36Slide Number 37Slide Number 38Slide Number 39Slide Number 40Slide Number 41