dr. sanies kel 2

29
Histopatologi KELENJAR SALIVA dan TELINGA 1

Upload: michael-alexander

Post on 18-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: dr. Sanies kel 2

HistopatologiKELENJAR SALIVA

dan TELINGA

1

Page 2: dr. Sanies kel 2

Neoplasia atau tumor adalah pembentukan jaringan baru yang abnormal dan tidak dapat terkontrol oleh tubuh. Ada dua tipe neoplasia, yaitu neoplasia jinak (benign) dan neoplasia ganas (malignant). Banyak faktor penyebab yang dapat meransang terjadinya tumor. Faktor ini digolongkan kedalam dua kategori yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Syafriadi, 2008).

2

Page 3: dr. Sanies kel 2

Tumor bisa mengenai seluruh organ tubuh termasuk pada tumor kelenjar saliva.

Pada tumor kelenjar saliva bisa bersifat tumor jinak dan tumor ganas. Sebagian besar tumor kelenjar saliva adalah jinak.

tumor jinak yang sering ditemukan antara lain : adenoma pleomorfik yang merupakan tumor kelenjar liur yang paling sering terjadi.

Selain itu, tumor jinak lain yang mungkin terjadi adalah: kistadenoma papiler limfomatosa atau dikenal juga dengan dengan nama tumor Warthin yang sering terjadi pada orang tua (Andirius, 2009).

3

Page 4: dr. Sanies kel 2

untuk karsinoma ganas yang dapat timbul pada kelenjar liur mayor, pada kelenjar parotis yang paling umum adalah karsinoma mukoepidermoid.

untuk kelenjar submandibular adalah karsinoma adenoid kistik.

Karsinoma lain yang dapat terdapat di kelenjar liur mayor adalah karsinoma sel asinar, adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa dan tumor malignan campuran, walalupun beberapa karsinoma dari jaringan lain dapat saja timbul di kelenjar liur mayor (Andirius, 2009).

4

Page 5: dr. Sanies kel 2

Tumor Jinak Kelenjar Saliva

A. Pleomorphic Adenoma

Dinamakan pleomorfik karena terbentuk dari sel-sel epitel dan jaringan ikat. Pertumbuhan tumor ini lambat, berbentuk bulat, dan konsistensinya lunak. Secara histologi dikarakteristik dengan struktur yang beraneka ragam. biasanya terlihat seperti gambaran lembaran, untaian atau seperti pulau-pulau dari spindel atau stellata (Elsoin, 2009).

5

Page 6: dr. Sanies kel 2

• Penyebab Adenoma pleimorfik pada kelenjar saliva belum diketahui secara pasti, diduga karena keterlibatan lingkungan dan faktor genetik. Adenoma pleimorfik mempunyai gambaran klinis berupa massa tumor tunggal, pertumbuhan lambat, tanpa rasa sakit, nodul tunggal (Ansori, 2009).

• Pada daerah parotis, meskipun diklasifikasikan sebagai tumor jinak, dalam ukurannya tumor dapat bertambah besar dan menjadi destruktif setempat. Reseksi bedah total merupakan satu-satunya terapi. Perawatan sebaiknya dilakukan untuk mencegah cedera pada saraf fasialis dan saraf dilindungi walaupun jika letaknya sudah berdekatan dengan tumor

6

Page 7: dr. Sanies kel 2

Gambar 1 Gambaran klinis penderita Adenoma pleomorfik (kanan). Potongan   diseksi Adenoma pleomorfik (kiri).

7

Page 8: dr. Sanies kel 2

Perawatan tumor pleomorfic adenoma :

dengan pembedahan dengan mengupayakan seluruh jaringan tumor terangkat. Jika pengambilan tumor tidak hati-hati dan meninggalkan sel tumor di dalam jaringan mesenkim glandula, maka dapat terjadi kekambuhan.

Jika tumor ini tumbuh didalam jaringan parotis kadangkala nervus fasialis diikutsertakan diambil bersama jaringan tumor. Prognosis setelah perawatan baik, karena umumnya jika terjadi kekambuhan lokal tidak menunjukan tanda-tanda keganasan (Syafriadi, 2008).

8

Page 9: dr. Sanies kel 2

B. Warthin’s Tumor

•Tumor jinak kelenjar saliva lain yang relatif sering.

•Tumor ini paling sering terjadi pada pria usia 50-60 tahun dan ada hubunganya dengan faktor resiko merokok. Tumor ini juga merupakan tumor yang paling sering terjadi bilateral.

•Tumor ini dikenali berdasarkan histologinya dengan adanya struktur papil yang tersusun dari lapisan ganda sel granular eusinofil atau onkosit, perubahan kistik, dan infiltrasi limfostik yang matang (Asih, 2008).

9

Page 10: dr. Sanies kel 2

Gambar 2 Bentuk Whartin’s tumor (kanan). Gambaran histologi Whartin’s tumor dari kelenjar parotis (kiri).

10

Page 11: dr. Sanies kel 2

• Tumor ini tampak rata, lunak pada daerah parotis, memiliki kapsul apabila terletak pada kelenjar parotis dan terdiri atas kista multipel. Histologi Warthin’s tumor yaitu memiliki stroma limfoid dan sel epitelial asini. Perubahan menjadi ganas tidak pernah dilaporkan. Lebih sering ditemukan pada kelenjar mayor (Elsoin, 2009).

• Tumor ini berasal dari epitel duktus ektopik. CT-Scan dapat menunjukkan suatu massa dengan batas jelas pada bagian postero-inferior dari lobus superficial parotis. Jika pemeriksaan radiosialografi dilakukan maka dapat dilihat peningkatan aktivitas yang berhubungan dengan adanya onkosit dan peningkatan isi dari mitokondrianya. Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan histologi. Terapi terdiri dari reseksi bedah dengan melindungi saraf fasialis (Asih, 2008).

• Perawatan dari tumor Warthin’s adalah pembedahan dengan seluruh jaringan tumor dengan mengupayakan kapsul terangkat utuh tanpa meninggalkan sel tumor tersisa di dalam jaringan kelenjar ludah parotis. Pengangkatan sempurna dapat mencegah kekambuhan. Prognosis setelah perawatan adalah baik. (Syafriadi, 2008)

11

Page 12: dr. Sanies kel 2

C. Karsinoma Mioepitel

•Tumor ini jarang ditemui. Tumor ini unik karena terdapat diferensiasi mioepitel dengan struktur immunohisto-kimia dan struktur ultra yang unik. Diobati dengan radiasi pasca operasi dan kemoterapi jika diindikasikan (Amirlak, 2009).

D. Onkositoma Maligna

•Serupa dengan variasi benigna kecuali ditandai dengan adanya metastasis jauh, metastasis ke nodus servikal, dan pembuluh darah, saraf, atau invasi ke limfatik (Amirlak, 2009).

12

Page 13: dr. Sanies kel 2

2. Tumor Ganas Kelenjar Saliva

A. Karsinoma Mukoepidermoid

Karsinoma mukoepidermoid melibatkan kelenjar ludah mayor, yaitu kelenjar ludah parotis. Sebagian kecil dapat timbul dari kelenjar ludah minor, dan yang paling sering melibatkan kelenjar ludah minor di palatum. Tumor tumbuhnya lambat dan berasal dari sel epithelium duktus. Tumor ini berpotensi bermetastasis. 5-10% melibatkan kelenjar ludah mayor dan paling sering adalah kelenjar ludah parotis (Syafriadi, 2008).

13

Page 14: dr. Sanies kel 2

• Tumor ini merupakan jenis terbanyak dari keganasan kelenjar saliva yang diakibatkan oleh radiasi. Insidens kejadian paling tinggi didapat pada usia antara dekade 30-40. Hampir 75% pasien mempunyai gejala pembengkakan yang asimtomatis, 13 % dengan rasa sakit, dan sebagian kecil lainnya dengan paralisis nervus fasialis. Tumor ini berasal dari sel epithelial interlobar dan intralobar duktus saliva. Tumor ini tidak berkapsul, dan metastasis kelenjar limfe ditemukan sebanyak 30-40 %. Penentuan derajat keganasan berdasarkan patologi klinik terdiri atas derajat rendah,menengah, dan tinggi (Adam et al., 1997; Lee, 2003).

14

Page 15: dr. Sanies kel 2

Gambar 3 Gambaran klinis karsinoma mukoepidermoid

15

Page 16: dr. Sanies kel 2

B. Karsinoma Adenoid Kistik

Adenoid kistik carcinoma dahulu dikenal dengan istilah cylindroma, merupakan tumor ganas yang berasal dari kelenjar ludah yang tumbuhnya lambat, cenderung lokal invasive, dan kambuh setelah operasi. Sepertiga angka kejadian terjadi pada kelenjar ludah mayor. Tumor ini tidak hanya timbul pada kelenjar ludah atau rongga mulut, tetapi dapat pula timbul pada kelenjar lakrimalis, bagian bawah dari saluran pernafasan, nasopharinx, rongga hidung, dan sinus paranasalis. Umumnya melibatkan penderita antara usia 40 dan 60 tahun (Syafriadi, 2008).

16

Page 17: dr. Sanies kel 2

Gambar 5 Gambaran klinis karsinoma adenokistik pada pria usia 30 tahun

17

Page 18: dr. Sanies kel 2

• Secara histopatologi anatomis adenoid kistik carcinoma mempunyai gambaran/ pola yang bervariasi. Sel-sel tumor berukuran kecil, mempunyai sitoplasma yang jelas, dan tumbuh dalam suatu masa yang padat atau berupa kelompok kecil, kelompok sel yang beruntai atau membentuk suatu kolum-kolum. Didalam kelompoknya sel-sel tumor saling berhubungan membentuk suatu rongga kistik menghasilkan suatu kelompok tumor yang solid, tubulus, atau cribriform. Sel-sel tumor menghasilkan membran basalis yang homogen sehingga menunjukan suatu gambaran yang sangat spesifik menyerupai bentuk silindris (Syafriadi, 2008).

• Perawatan tumor ini sulit diterapi secara sempurna, meskipun adenoid kistik karsinoma tidak menunjukan metastasis dalam beberapa tahun setelah eksisi, tetapi dalam jangka waktu yang panjang menunjukan prognosis yang buruk (Syafriadi, 2008).

18

Page 19: dr. Sanies kel 2

C. Karsinoma Sel Asini

Karsinoma sel asini merupakan tumor ganas kelenjar ludah parotis yang jarang terjadi, angka kejadiannya sekitar 10% dari total seluruh tumor-tumor kelenjar ludah. Tumor ini berkapsul, merupakan suatu proliferasi sel-sel yang membentuk masa bulat, dengan diameter kurang dari 3 cm (Syafriadi,2008).

19

Page 20: dr. Sanies kel 2

Tanda patologik khas adalah adanya amiloid. Asal mula sel ini dipikirkan dari komponen serosa asinar dan sel duktus intercalated (Amirlak, 2009). Terapi karsinoma sel asini meliputi bedah eksisi lengkap. Terapi radiasi pascaoperasi mungkin dapat membantu pada kasus yang meragukan setelah operasi (Vidyadhara et al., 2007).

20

Page 21: dr. Sanies kel 2

Gambar 6 Gambaran klinis pederita karsinoma sel asini (kanan). Pembedahan pada kasus karsinoma sel asini kelenjar saliva (kiri).

21

Page 22: dr. Sanies kel 2

Patologi TUMOR TELINGA

Tumor telinga disebut juga tumor glomus jugularis yang merupakan kumpulan dari jaringan ganglonik dalam tulang temporalis yang berhubungan dengan jugular bulb.

22

Page 23: dr. Sanies kel 2

Patologi

Pada pemeriksaan histologi glomus jugulare menunjukan suatu kemiripan dengan glomus jugulare normal. Secara sitologi tumor tersebut tidak terlalu aktif  dengan hanya sedikit badan mitosis, dan tumor ini biasanya memiliki kapsulafibrosa yang tipis. Tumor tersebut juga dapat menjadi invasire dan mengakibatkan kerusakan dari tulang dan nervus fascialis didaerah sekitarnya. Tumor ini juga menunjukan  kecenderungan untuk melakukan penyebaran secara infiltrative melalui sistem udara dari sel .

23

Page 24: dr. Sanies kel 2

3. Klasifikasi

Ada tiga macam tumor glomus jugulare :

1.       Kondroma

Kondroma merupakan tumor yang jarang terjadi, tumor ini berasal dari sisa notohcordal dan secara dominan ditemukan berhubungan dengan tulang aksila yang bersifat ganas. Gejala ini yang timbul karena tekanan dari telinga tengah atau nervus kranialis dan rasa nyeri merupakan gejala utama pada tumor ini.2.       Kondrosarkoma

Kondrosarkoma dari apeks perosa mungkin berasal dari sisa kartilaginosa pada foramen laserum. Kondrosarkoma bersifat ganas dan dapat menimbulkan gejala erosi tulang yang menimbulkan tekanan pada telinga dalam atau nervus carnial. Deferensiasi secara histolik dibandingkan dengan kondroma sangat penting karena biasanya tumor ini memiliki prognosis yang lebih tinggi. Tetapi dengan reseksi luas dilanjutkan radiasi post operative. Angka kehidupan 5 tahun adalah 70%.24

Page 25: dr. Sanies kel 2

3.       Manigioma

Manigioma merupakan tumor intra carnial jinak yang paling sering ditemukan dan diduga berasal dari Vili Arahnoid. Tumor ini merupakan tumor yang berasal dari tulang temporalis yang terdapat pada telinga tengah.Tumor Epitelium

Satu-satunya tumor epitelium jinak yang ditemukan pada telinga tengah ialah Adenoma dan dikeluarkan dengan kombinasi standar dari pendekatan secara mastoidektomi dengan pemeliharaan pendengaran. Tumor ganas yang paling sering adalah Skuamous sel-karsinoma. Terapi ini adalah dengan kombinasi dari radioterapi dengan radiasi radikal. Tumor epithelial ganas lainnya adalah adenokarsinoma dan karsinoma adenoid kistik. Keduanya relatif radio resisten dan radikal operasi memberikan kemungkinan angka kesembuhan yang paling baik.

25

Page 26: dr. Sanies kel 2

Diagnosa        Diagnosa yang dapat

ditegakan berdasarkan jenis tumornya :• 1. Kondroma

                Terapi yang dapat dilakukan adalah reseksi yang luas, namun kadang hal ini sulit dilakukan bahkan oleh ahli bedah berpengalaman sekalipun oleh karena itu diperlukan postoperative radioterapi dengan menggunakan I123 brady therapi maupun radiasi Stereotaktik.Prognosis tumor tergantung pada tipe histologi dari tumor tersebut. Angka kehidupan rata-rata pasien dengan kondroid kondroma berkisar 16 tahun.2. Kondrosarkoma       Deferensiasi secara histolik dibandingkan dengan kondroma sangat penting karena biasanya tumor ini memiliki prognosis yang lebih tinggi. Tetapi dengan reseksi luas dilanjutkan radiasi post operative. Angka kehidupan 5 tahun adalah 70%.3. Manigioma                Tumor ini biasanyarelaif menggunakan radio resisten dan radikal operasi memberikan kemungkinan angka kesembuhan yang paling baik. 26

Page 27: dr. Sanies kel 2

27

Page 28: dr. Sanies kel 2

28

Page 29: dr. Sanies kel 2

29