edisi 50

4
NGAWI, Media Aspirasi - Situs Arca Banteng di Dusun Reco Banteng, Desa Wonorejo, Keca- matan Kedunggalar, Ngawi kini kondisinya ma- kin terbengkalai. Kondisi tersebut, disebabkan kurangnya perhatian dari pemerintah. Padahal satu sisi situs tersebut merupakan aset daerah baik Pemkab Ngawi maupun Pemprop Jawa Timur. 3 Tahun PLTU Nunggak Pajak ke halaman 11 ke halaman 7 ke halaman 11 ke halaman 11 ke halaman 11 ke halaman 11 ke halaman 11 MEDIA ASPIRASI/DIDIK PURWANTO MEDIA ASPIRASI/ENDANG WIDAYATI MEDIA ASPIRASI/ARSO mas tono iku, jarene.... Media ASPIRASI KORAN UMUM SELANGKAH LEBIH DEKAT ! @media_aspirasi media aspirasi [email protected] (0352) 489219 3 BACA HALAMAN 10 BACA HALAMAN 5 BACA HALAMAN EDISI 50 I 5 - 11 MARET I TAHUN 2014 Jalan Perbatasan Memprihatinkan DPR Harus Peka Nasib Asongan www.mediaaspirasi.co.id SUGIJANTO, Mantan Kades Pohijo dan Caleg DPRD Ponorogo PONOROGO, Media Aspirasi Sekretaris Daerah (Sekda) Ponorogo mengaku siap mencoret OPP salah satu peserta yang lolos rekrutmen CPNS honorer K2. Sikap itu dilakukan bila tudingan manipulasi data yang digunakan anak mantan kepala UPTD Sukorejo ini benar adanya. LULUS K2 TIDAK JAMINAN Jika Data Terbukti Manipulatif PONOROGO, Me- dia Aspirasi - Kejak- saan Negeri (Ke- jari) Ponorogo getol melakukan pemeriksaan terhadap saksi dalam kasus dugaan pe- nyelewengan penggunaan dana hibah dan Bansos tahun anggaran 2013. Pemeriksaan ini di- lakukan untuk men- dalami kasus yang berkembang hangat dimasyarakat. Sejum- lah Pokmas sudah mulai dilakukan pemanggilan namun kajari belum mau memberikan keterangan atas hasil dari pemeriksaan tersebut. “Kita belum bisa memberikan ket- erangan tentang hasil pemerik- saan namun prinsipnya ke- jaksaan serius menangani kasus ini, ka- lau memang nanti ditemu- kan indikasi penyelewengan atau dugaan ko- rupsi tetap kita babat,” tegas Sucipto, Kajari Ponorogo (03/03) dikantornnya. Kajari menegaskan saat ini pihaknya sedang melakukan pengumpulan ket- erangan (Pulbaket) dan pengumpulan data (Puldata). Kajari Bakal Babat Koruptor Bansos Upaya Penghilangan ‘BB’ Bakal Disikat SUCIPTO, Kajari Ponorogo Situs Arca Banteng Makin Terbengkalai, Salah Siapa? SITUS Arca Banteng di Desa Wonorejo, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi Rumah itu tampak lusuh dan reot termakan usia, lantainyapun hanya dari tanah yang tidak rata. Ketika menengok ke bagian be- lakang, tembok rumah yang runtuh itu belum diperbaiki. D i rumah itulah tinggal Katemi (70) nenek penjual rangginan dipasar Kauman, Somoroto yang saat ini terbaring tak berdaya karena sakit yang dideritanya. Nenek renta warga Dusun Damar, Desa Kauman ini menderita pe- nyakit maag akut sejak dua bulan lalu. Kemiskinan membuat perempuan tua ini tidak mampu berobat. Jangankan di rumah sakit, di Puskesmas pun dia tidak mampu karena ketiadaan biaya. Dengan ditunggui anak lelakinya, Kate- mi terbaring dibalai-balai bambu tanpa ka- sur. Sunarto putranya yang selalu setia dan penuh perhatian selalu merawatnya,“ya kemarin sempat dua hari dirawat di Pusk- esmas Kauman dan menghabiskan uang Rp.350 ribu, trus kita bawa pulang karena kata dokter sudah membaik,”kata Sunarto. Namun sampai dirumah kondisi Kate- mi semakin memburuk, tidak mau makan dan muntah terus. Keluarga kebingungan, karena ditangan sudah tidak ada lagi uang untuk biaya berobat, ditambah lagi dia ti- dak memiliki kartu Jamkesmas maupun Jamkesda. Untuk itu diputuskan untuk di- rawat dirumah saja dengan meminta ban- tuan mantri kesehatan setempat. Pertimbangannya, bisa menekan biaya perawatan dan pengobatan. Diantaranya, tidak lagi mengeluarkan biaya sewa kamar dan uang saku bagi yang menunggu bila di rawat di rumah sakit. “Eh ternyata malah lebih berat biayanya, selama 5 hari minta bantuan pak man- tri malah menghabiskan Rp.1,3 juta. Berat sekali ini,” ucap Sunarto, penuh iba. Bukan tidak berjuang, Sunarto sebagai anak untuk mendapatkan pengobatan gra- tis dari pemerintah buat ibunda tercintanya yang telah merawatnya. Kisah Pilu Katemi, Bakul Rangginan Asal Kauman, Ponorogo Tidak Ada Biaya, Rela Tidur Beralaskan Bambu SUNARSIH dan Sunarto sedang menunggui Katemi (ibunya) yang terbaring sakit dengan hanya beralaskan tikar usang. Catatan ENDANG WIDAYATI, dari Ponorogo Kapolres Ancam Buka Tutup Muka DPO Bandar Judi Tunggu Waktu PONOROGO, Media Aspirasi – Naiknya ka- sus penyakit masyarakat pada Bulan Januari -februari 2014 ini terutama pada kasus perjudian membuat Kapolres Ponorogo AKBP Iwan Kurni- awan geram. Kapolres yang dikenal cukup tegas ini mengancam bakal membuka tutup muka para tersangka dan mempublikasikanya jika tidak jera dan cenderung mengulang kembali perbuatannya. KRIMINAL ASUSILA KAPOLRES, AKBP Iwan Kurniawan saat menggelar rilis. Langganan Koran? Hubungi: 0352 - 489219 Harga Eceran Rp. 2.500,- Baca juga Media Aspirasi versi digital (e-paper) di www.mediaaspirasi.co.id Diduga Selingkuh, Kepala UPT Digerebek NGAWI, Media Aspirasi - Diduga berseling- kuh dengan Wanita Idaman Lain (WIL), Setu Ke- pala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Pangkur diperkarakan warga Dusun Ngladok, Desa Can- tel, Kecamatan Pitu, Sabtu (01/03). Peristiwa be- rawal ketika Setu bertamu kerumah Listiani yang berstatus janda sekitar pukul 09.00 WIB pada Se- lasa pagi awal pekan lalu (25/02). Oleh: W Arso *) TIDAK terasa, sudah setahun Media Aspirasi hadir sebagai salah satu media di kalangan ma- syarakat Eks Karesidenan Madiun. Setahun sudah, Media Aspirasi terus berbenah, menyerap aspirasi pembaca untuk memenuhi suguhan informasi aktual, objektif dan berimbang. Ya, akhir Febru- ari lalu, koran dengan tagline ‘Selangkah Lebih Dekat!’ ini tepat berusia satu tahun. Puncak perin- gatan ulang tahun perdana itu, dirayakan dengan cukup sederhana di Kantor Pusat Media Aspirasi, Jalan Kalimantan 127 Ponorogo, Minggu (2/3). Usia satu tahun kami akui usia yang masih sangat belia bagi sebuah perusahaan media. Dan kami sadar bahwa masih banyak rintangan untuk menjadi sebuah media yang benar-benar kokoh. Karena kami sadar, jalan terjal terus menghadang dan menanti kami di depan. Berawal dari keterba- tasan yang ada, kami terus berpacu. Sehingga mulai bisa diterima dan dicari pem- baca. 1 Tahun, Terus Menjaga Kualitas Beliau sosok yang amanah dan peduli dengan masyarakat.”

Upload: media-aspirasi

Post on 04-Mar-2016

217 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

NGAWI, Media Aspirasi - Situs Arca Banteng di Dusun Reco Banteng, Desa Wonorejo, Keca-matan Kedunggalar, Ngawi kini kondisinya ma-kin terbengkalai. Kondisi tersebut, disebabkan

kurangnya perhatian dari pemerintah. Padahal satu sisi situs tersebut merupakan aset daerah baik Pemkab Ngawi maupun Pemprop Jawa Timur.

3 Tahun PLTU Nunggak Pajak

ke halaman 11

ke halaman 7ke halaman 11

ke halaman 11

ke halaman 11

ke halaman 11

ke halaman 11

MEDIA ASPIRASI/DIDIK PURWANTO

MEDIA ASPIRASI/ENDANG WIDAYATI

MEDIA ASPIRASI/ARSO

mas tonoiku, jarene....

Media ASPIRASIKORAN UMUM

SELANGKAH LEBIH DEKAT!

@media_aspirasi media aspirasi [email protected] (0352) 489219

3BACA HALAMAN 10BACA

HALAMAN5BACA HALAMAN

EDISI 50 I 5 - 11 MARET I TAHUN 2014

Jalan PerbatasanMemprihatinkan

DPR Harus PekaNasib Asongan

www.mediaaspirasi.co.id

SuGIjANto, Mantan Kades Pohijo dan Caleg DPRD Ponorogo

PoNoRoGo, Media Aspirasi – Sekretaris Daerah (Sekda) Ponorogo mengaku siap mencoret OPP salah satu peserta yang lolos rekrutmen

CPNS honorer K2. Sikap itu dilakukan bila tudingan manipulasi data yang digunakan anak mantan kepala UPTD Sukorejo ini benar adanya.

LuLus K2 TidaK Jaminan Jika Data Terbukti

Manipulatif

PoNoRoGo, Me-dia Aspirasi - Kejak-saan Negeri (Ke-jari) Ponorogo getol melakukan p e m e r i k s a a n terhadap saksi dalam kasus dugaan pe-nyelewengan p e n g g u n a a n dana hibah dan Bansos tahun anggaran 2013. Pemeriksaan ini di-lakukan untuk men-dalami kasus yang berkembang hangat dimasyarakat. Sejum-lah Pokmas sudah mulai dilakukan pemanggilan namun kajari belum mau memberikan keterangan atas hasil dari pemeriksaan tersebut.

“Kita belum bisa memberikan ket-

erangan tentang hasil pemerik-

saan namun prinsipnya ke-jaksaan serius m e n a n g a n i kasus ini, ka-lau memang nanti ditemu-

kan indikasi penyelewengan

atau dugaan ko-rupsi tetap kita babat,” tegas Sucipto, Kajari Ponorogo (03/03) dikantornnya.

Kajari menegaskan saat ini pihaknya sedang melakukan pengumpulan ket-erangan (Pulbaket) dan pengumpulan data (Puldata).

Kajari Bakal Babat Koruptor BansosUpaya Penghilangan ‘BB’ Bakal Disikat

SucIPto, Kajari Ponorogo

Situs Arca Banteng Makin Terbengkalai, Salah Siapa?

SItuS Arca Banteng di Desa Wonorejo, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi

Rumah itu tampak lusuh dan reot termakan usia, lantainyapun hanya dari

tanah yang tidak rata. Ketika menengok ke bagian be-

lakang, tembok rumah yang runtuh itu belum diperbaiki.

Di rumah itulah tinggal Katemi (70) nenek penjual rangginan dipasar Kauman, Somoroto yang saat ini

terbaring tak berdaya karena sakit yang dideritanya. Nenek renta warga Dusun Damar, Desa Kauman ini menderita pe-nyakit maag akut sejak dua bulan lalu. Kemiskinan membuat perempuan tua ini tidak mampu berobat. Jangankan di rumah sakit, di Puskesmas pun dia tidak mampu karena ketiadaan biaya.

Dengan ditunggui anak lelakinya, Kate-mi terbaring dibalai-balai bambu tanpa ka-sur. Sunarto putranya yang selalu setia dan

penuh perhatian selalu merawatnya,“ya kemarin sempat dua hari dirawat di Pusk-esmas Kauman dan menghabiskan uang Rp.350 ribu, trus kita bawa pulang karena kata dokter sudah membaik,”kata Sunarto.

Namun sampai dirumah kondisi Kate-mi semakin memburuk, tidak mau makan dan muntah terus. Keluarga kebingungan, karena ditangan sudah tidak ada lagi uang untuk biaya berobat, ditambah lagi dia ti-dak memiliki kartu Jamkesmas maupun Jamkesda. Untuk itu diputuskan untuk di-rawat dirumah saja dengan meminta ban-tuan mantri kesehatan setempat.

Pertimbangannya, bisa menekan biaya perawatan dan pengobatan. Diantaranya, tidak lagi mengeluarkan biaya sewa kamar dan uang saku bagi yang menunggu bila di rawat di rumah sakit.

“Eh ternyata malah lebih berat biayanya, selama 5 hari minta bantuan pak man-tri malah menghabiskan Rp.1,3 juta. Berat sekali ini,” ucap Sunarto, penuh iba.

Bukan tidak berjuang, Sunarto sebagai anak untuk mendapatkan pengobatan gra-tis dari pemerintah buat ibunda tercintanya yang telah merawatnya.

Kisah Pilu Katemi, Bakul Rangginan Asal Kauman, Ponorogo

tidak Ada Biaya, Rela tidur Beralaskan Bambu

SuNARSIh dan Sunarto sedang menunggui Katemi (ibunya) yang terbaring sakit dengan hanya beralaskan tikar usang.

Catatan ENDANG WIDAyAtI, dari Ponorogo

Kapolres Ancam Buka Tutup MukaDPO Bandar Judi Tunggu Waktu

PONOROGO, Media Aspirasi – Naiknya ka-sus penyakit masyarakat pada Bulan Januari -februari 2014 ini terutama pada kasus perjudian membuat Kapolres Ponorogo AKBP Iwan Kurni-awan geram. Kapolres yang dikenal cukup tegas ini mengancam bakal membuka tutup muka para tersangka dan mempublikasikanya jika tidak jera dan cenderung mengulang kembali perbuatannya.

KRIMINAL

ASUSILA

KAPoLRES, AKBP Iwan Kurniawan saat menggelar rilis.

Langganan Koran? hubungi:

0352 - 489219 harga Eceran

Rp. 2.500,-

Baca juga Media Aspirasi versi digital (e-paper) di www.mediaaspirasi.co.id

Diduga Selingkuh, Kepala UPT Digerebek

NGAWI, Media Aspirasi - Diduga berseling-kuh dengan Wanita Idaman Lain (WIL), Setu Ke-pala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Pangkur diperkarakan warga Dusun Ngladok, Desa Can-tel, Kecamatan Pitu, Sabtu (01/03). Peristiwa be-rawal ketika Setu bertamu kerumah Listiani yang berstatus janda sekitar pukul 09.00 WIB pada Se-lasa pagi awal pekan lalu (25/02).

oleh: W Arso *)

tIDAK terasa, sudah setahun Media Aspirasi hadir sebagai salah satu media di kalangan ma-syarakat Eks Karesidenan Madiun. Setahun sudah, Media Aspirasi terus berbenah, menyerap aspirasi pembaca untuk memenuhi suguhan informasi aktual, objektif dan berimbang. Ya, akhir Febru-ari lalu, koran dengan tagline ‘Selangkah Lebih Dekat!’ ini tepat berusia satu tahun. Puncak perin-gatan ulang tahun perdana itu, dirayakan dengan cukup sederhana di Kantor Pusat Media Aspirasi, Jalan Kalimantan 127 Ponorogo, Minggu (2/3).

Usia satu tahun kami akui usia yang masih sangat belia bagi sebuah perusahaan media. Dan kami sadar bahwa masih banyak rintangan untuk menjadi sebuah media yang benar-benar kokoh. Karena kami sadar, jalan terjal terus menghadang dan menanti kami di depan.

Berawal dari keterba-tasan yang ada, kami terus berpacu. Sehingga mulai bisa diterima dan dicari pem-baca.

1 Tahun, Terus Menjaga Kualitas

Beliau sosok

yang amanah dan peduli dengan masyarakat.”

POLITIK2 EDISI 505 - 11 MARET I TAHUN 2014

PoNoRoGo, Media Aspirasi – APA jadinya kalau Ki Dalang yang biasa me-mainkan wayang di berbagai pentas mac-ung sebagai calon legislatif? Inilah mung-kin yang dirasakan Imam Sobirin, Ki Dalang yang mencalonkan diri sebagai caleg DPRD Ponorogo dari partai demokrat dapil 4 (Sambit, Bungkal, Slahung Dan Ngrayun) nomor urut 9 ini.

Pria kelahiran Ponorogo, 11 Mei 1979 ini mengaku tergerak untuk menjadi wakil rakyat lantaran inspirasi yang didapatkan-nya selama mendalang. Profesinya sebagai dalang tidak membuatnya optimal untuk melakukan perubahan demi kemajuan negeri ini. Menjadi dewan adalah salah satu jalan perubahan, lantaran di lembaga legislatif ini dirinya bakal mendapatkan le-gasy untuk melakukan yang terbaik untuk mayarakat. “Perubahan itu tidak bisa hanya dinantikan, tapi harus dilaksanakan. Oleh

karenanya saya berniat nyaleg,” ungkap Imam Sobirin kepada Media Aspirasi, Se-lasa (25/2) kemarin.

Dalang Ipung, sapaan Imam Sobirin, bakal berupaya mewujudkan perubahan. Dimana hal itu dimulai dari sistem ke-hidupan Ponorogo dengan berlandaskan

pada Budaya. Keinginannya duduk di kur-si empuk dewan ini pun sudah mendapat restu dari keluarga besar. “Alhamdulillah dukungan dari keluarga yang tersebar hampir merata di 4 kecamatan dapil 4 membuat niat saya mantab untuk maju,” sebutnya.

Apalagi, cita-citanya melakukan pe-rubahan melalui seni budaya ini pun su-dah didukung teman-seprofesinya. Mu-lai Dalang, pengrawit, sinden, musisi, dan penyanyi. Uniknya, untuk melam-bungkan namanya yang sudah tenar, Ipung, cukup melakukan sosialisasi diri dari panggung ke panggung. Atau dari terop ke terop saat acara mantenan. “Ini yang saya andalkan karena saya yakin uang bukan segala-galanya,” ungkap pria yang beralamat di RT 02 Rw 01 Dsn Munung Desa Bekare Kecamatan Bung-kal ini. (ari)

Siap FasilitasiKaum Difabeldan Warga Rutan

PAcItAN, Media Aspirasi – Terbatasnya sumberdaya ma-nusia (SDM) yang dimiliki serta tugas beratnya tugas yang ha-rus dihadapi pada Pemilu nanti, Komisi Pemilihan Umum Dae-rah (KPUD) Pacitan, melakukan rekrutmen tenaga outsourcing. Rekrutmen hanya dilakukan pada bidang-bidang tertentu. ‘’SDM di KPUD memang terba-tas,’’ ucap Sekretaris KPUD Pac-itan S Budisantoso, Senin (3/3).

Jumlah tenaga outsourcing

yang direkrut sebanyak em-pat orang dari 13 orang yang sebelumnya mengajukan la-maran. Mereka akan bertugas selama 10 bulan untuk bidang rekapitulasi pemungutan dan penghitungan suara serta bi-dang penyusunan anggaran tahapan pemilu. Selain itu juga di bidang laporan pertang-gungjawaban penggunaan anggaran tahapan pemilu, ser-ta bidang pengelolaan sistem informasi logistik pemilu.

Budi menjelaskan, sebe-lum dinyatakan lolos sebagai tenaga outsourcing mereka terlebih dahulu harus melalui seleksi dari panitia kecil bentu-kan Sekretariat KPUD di bawah pantauan Ketua KPUD. Setelah

dinyatakan memenuhi syarat, mereka yang lolos kemudian melaksanakan tugas sesuai kompetensi masing-masing. ‘’Mereka mulai bertugas sejak Maret ini sampai bulan De-sember 2014,’’ jelasnya.

Lebih lanjut Budi men-gatakan, rekrutmen tenaga outsourcing sesuai keten-tuan KPU Pusat. Yakni KPUD diberikan kewenangan men-gangkat tenaga tambahan selama pelaksanaan Pemilu 2014. Tentu saja, hal terse-but harus didasari alasan demi kelancaran pelaksa-naan keseluruhan

tahapan pemilu. Soal pen-ganggaran, terutama gaji, sepenuhnya ditanggung KPU

Pusat. ‘’Karena SDM KPUD ini memang terbatas. Di satu sisi hal itu (rekrutmen out-sourcing, Red) dianggarkan pada DIPA 2014,’’ kata dia.

Mengenai ketersediaan alat bantu bagi kaum difabel yang memiliki hak suara, Ket-ua KPUD Kabupaten Pacitan Damhudi menjamin akan ter-penuhi. Seperti penyandang tuna netra misalnya. Akan disediakan kertas suara den-gan spesifikasi khusus di se-tiap tempat pemungutan su-ara (TPS). Yakni menggunakan huruf braille. Demikian pula dengan penyandang cacat lainnya. ‘’Kalau misalnya yang cacat tangan, bisa dibantu petugas KPPS (Kelompok Pe-

nyelenggara Pemungutan Su-ara) dengan surat pernyataan. Jadi untuk fasilitas bagi pe-nyandang difabel kami ja-min,’’ terangnya.

Sementara, sesuai aturan, fasilitas milik negara juga diharamkan untuk berkam-panye. Salah satunya rumah tahanan. Meski demikian Damhudi yakin para warga bi-naan tidak akan menjadi buta pemilih. Alasannya karena pihak KPUD melakukan so-sialisasi ke rutan. Termasuk mengenalkan para calon hingga tata cara pencob-losan kepada para penghuni. Demikian pula para petugas KPPS yang juga berasal dari warga rutan. (dv/dik)

KPUD REKRUTOUTSOURCING

Ki Dalang Imam Sobirin, Caleg Partai Demokrat Nomor Urut 9, Dapil IV Ponorogo

Sosialisasinya dari Panggung ke Panggung

KI DALANG Imam Sobirin, Seniman Nyaleg.

PAcItAN, Media Aspirasi – Selain disibukkan dengan pengamanan Pemilu, Polres Pacitan juga mewaspadai tindak kejahatan. Salah satunya kejahatan kemanu-sian berupa penyelundupan imigran gelap yang kerap menggunakan kawasan pesisir Kota 1001 Goa ini seb-agai titik pemberangkatan. ‘’Kami akan menggandeng pemerintah daerah untuk mengantisipasinya,’’ kata Ka-polres Pacitan AKBP Aris Haryanto usai memimpin gladi pengamanan Pemilu, Kamis (27/2).

Menindaklanjuti rencana itu, awal bulan depan ke-polisian akan melakukan koordinasi dengan sebutan konsolidasi tiga pilar. Selain dari kepolisian, kordinasi juga melibatkan unsur TNI dan pemkab. Tiga pilar tersebut adalah Badan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

(Babinkamtibmas) dari unsur Polri, Bintara Pem-bina Desa (Babinsa/TNI), dan para kepala desa. ‘’Di si-tulah (pembagian) peran masing-masing, di samping peran kesiapan Pemilu 2014 juga untuk mengantisi-

pasi gangguan kamtibmas. Termasuk people smug-gling,’’ ucap Kapolres.

Dari catatan Polres Pacitan, dalam kurun tiga tahun terakhir, 2010-2012 terjadi empat kali upa-ya penyelundupan. Tiga kali di antaranya berhasil digagalkan. Sedangkan satu lainnya berhasil lolos. Jumlah imigran yang coba diselundupkan jum-lahnya mencapai ratusan orang. Rinciannya, tahun 2010 sebanyak 37 imigran, 39 imigran (2011), dan 60 imigran (2012). Sedangkan pada satu kasus penyelun-dupan yang tidak berhasil dideteksi petugas, jumlah imigran yang diselundupkan mencapai 70 orang. Kasus terakhir terjadi pada bulan Agustus tahun lalu.

Yakni ketika ada sebuah kapal yang diduga digunak-an mengangkut imigran gelap terdampar di Pantai Watukarung, Kecamatan Pringkuku karena kerusakan mesin. Mengenai jumlah personil kepolisian untuk pesta demokrasi lima tahunan, Kapolres menyebut sebanyak 593 orang. Jumlah tersebut belum ter-

masuk personil dari instansi lain. Seperti Satpol PP maupun TNI.

Kekuatan sebanyak itu dianggap masih mencu-kupi untuk pengamanan. Namun jika kemudian mun-cul ancaman lebih besar, Polres Pacitan akan meminta bantuan personil Brigade Mobil (Brimob) Polda Jatim. ‘’(Permintaan bantuan) disesuaikan dengan tingkat eskalasi. Untuk Dalmas-nya (Satuan Pengendali Mas-sa) kami siapkan tiga SST (Satuan Setingkat Peleton),’’ terang dia.

Eskalasi gangguan kamtibmas yang dimaksud Kapolres adalah pada level tiga. Yakni kewenan-gan Polres, untuk pengendaliannya maksimal hanya menggunakan gas air mata. Sedangkan pada level di atasnya yakni level empat atau lima, melibatkan anggota Brimob. Karena mulai digunakan peluru karet sampai tajam. ‘’Apabila tidak ada tindakan anarkis, anggota Dalmas difungsikan untuk patroli,’’ jelas Kapolres. (dv/dik)

Polisi Antisipasi KejahatanKemanusiaan Jelang Pemilu

PILEG

NGAWI, Media Aspirasi - Meski di daerah lain penyortiran dan pelipatan surat suara sudah dilakukan, namun KPUD Ngawi ma-sih terlihat adem ayem. Bahkan, belum ada kepastian kapan di-lakukan proses penyortiran tersebut. Diurungkannya ini tidak lepas dari pengiriman logistik surat suara ke KPUD Ngawi yang belum komplit. Tercatat, surat suara untuk DPRD Kabupaten dan DPD hingga kini belum diketahui jadwal pendistribusianya.

Namun, pada Minggu (2/3) kemarin, surat suara DPR-RI mau-pun DPRD Provinsi sudah diterima KPUD Ngawi dengan disak-sikan Panwaskab dan jajaran Polres Ngawi. ‘’Kalau surat suara yang sudah diterima itu, langsung kami amankan di Balai Gedung Eka Kapti sambil menunggu surat suara lainya,’’ terang Komis-ioner KPUD Ngawi Divisi Logistik Danik Kusumawati, Senin (3/3).

Sementara, kelengkapan lainnya seperti bilik suara, kotak su-ara, bantalan, dan beberapa item lainnya sudah terdistribusikan ke KPUD Ngawi secara bergilir, mulai akhir tahun lalu. Untuk surat suara yang tersimpan di gedung serba guna Eka Kapti, khusus-nya DPR RI ada 732 dus. Terdiri 354.000 surat suara. Sedangkan DPRD Provinsi ada 344 dus atau 731.894 surat suara. ‘’Meskipun waktu penyortiran serta pelipatan surat suara masih lumayan pan-jang, kemungkinan tetap kami mulai lebih awal dan bisa saja pada pekan ini sudah dimulai,’’ jelas Danik.

Terkait dana kampanye, Danik menegaskan bahwa hal terse-but sudah dilaporkan masing-masing partai peserta pemilu sesuai batas waktunya pada Minggu (2/3) lalu ke KPUD Ngawi.

Sementara itu, Ketua KPUD Ngawi Surat Ashari mengatakan, laporan dana kampanye yang sudah diterimanya ini akan dilaku-kan verifikasi selama tiga hari. Setelah melakukan verifikasi, jika ada data yang kurang, parpol diminta melengkapi sesuai adminis-trasi yang diberlakukan.

Pihak KPUD sendiri memberikan tenggat waktu lima hari pada partai jika ada laporan yang kurang. ‘’Terkait kelengkapan informasi dan doku-men, KPUD memberikan waktu untuk melengkapi. Itu untuk memberi-kan kepastian hukum,’’ terang Surat Ashari.

Dalam proses verifikasi ini akan mencermati banyak aspek. Salah satunya adalah administrasi laporan dana kampanye. (pr/dik)

Ngawi Belum TerimaSurat Suara DPRD

KPu Ponorogo SembronoPONOROGO, Media Aspirasi – Koordinasi antara KPU kabu-

paten Ponorogo dengan pihak kepolisian benar-benar lemah. Seb-agai penyelenggara pemilu, KPU sembrono dalam memperlakukan dokumen rahasia milik negara. Lantaran, ribuan surat suara pemilu legislatif tidak mendapatkan penjagaan pihak kepolisian sama sekali. Tumpukan surat suara DPR RI yang ditampung di Gudang Bekas Pabrik Mori desa Sukosari Babadan dibiarkan tanpa penjagaan aparat.

Hal ini pun dikeluhkan Suroso Sekretariat KPU Kabupaten Ponorogo. Sebab, tidak ada satu pun aparat kepolisian yang berjaga-jaga mengamankan logistik pemilu tersebut. Polisi hanya mengawal suara ketika datang Sabtu (1/3) lalu sekira pukul 12.00 WIB. “Waktu kedatangan logistik surat suara Sabtu kemarin memang dikawal, tapi setelah itu ketika ada di gudang tidak ada aparat,” terang Suroso ke-pada Media Aspirasi, Minggu (2/3).

Pihaknya mengaku merasa was-was terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Apalagi, selain surat suara, ada sejumlah logistik yang dit-ampung di gudang. “Siapa sih yang tidak was-was kalau tidak dijaga polisi, ini dokumen penting milik negara,” akunya.

Berdasarkan pantauan koran ini, di dalam gudang hanya ada pekerja yang melakukan stempelisasi amplop dan menata alat coblos. Tidak ada penjagaan khusus terhadap aktivitas dan logistik pemilu yang tinggal 39 hari lagi ini. Pihaknya berharap, pihak kepoli-sian segera melakukan pengamanan terhadap adanya logistik pileg tersebut. “Kami berharap pihak kepolisian melakukan penjagaan,” harapnya.

Menurut Suroso, surat suara yang sudah datang baru untuk DPR RI saja. Sedangkan untuk DPR Daerah Tingkat I dan II serta DPD be-lum juga datang. Surat suara yang dibawa menggunakan truk Tron-ton, Sabtu (1/3) lalu itu berisi 782 dus surat suara. Sebanyak 781 boks berisi penuh seribu suara, sedangkan yang satu bok hanya berisi 829 surat suara. Sehingga total surat suara DPR RI di Ponorogo sejumlah 781.829. “Itu terdiri dari 766.499 surat suara sesuai DPR ditambah filasi 15.330,” sebutnya.

Rencananya, ribuan surat suara itu bakal disortir dan pelipatan mulai Senin (3/3) besuk. Pihaknya bakal mengerahkan sedikitnya 200 orang pekerja dengan upah Rp 100 perlembar. “Ya, sortir dan pelipatan baru besuk (Senin, red),” pungkasnya. (ari)

LoGIStIK surat suara pileg 2014 ditampung di gudang bekas Pabrik Mori dibiarkan tanpa penjagaan aparat kepolisian.

MEDIA ASPIRASI/ ARI

Ribuan Surat Suara Pileg Tak Dijaga Polisi

KESIAPAN Polres Pacitan untuk menjaga keamanan Pemilu April mendatang, salah satunya dijajal saat gladi pengamanan pemilu, Kamis (27/2) lalu.

MEDIA ASPIRASI/KUNCARA

Dokumen Pribadi

PACITAN EDISI 505 - 11 MARET I TAHUN 2014 3

KESEHATAN

PERCAYAKAN PROMOSI USAHA ANDA

Hanya di

MediaASPIRASI0352-489219

Koran umum

PLtu Sudimoro, sebagai megaproyek nasional justru tak memberikan pendidikan yang baik bagi masyarakat, lantaran menunggak pajak hingga miliaran rupiah.

3 TaHun PLTu nunGGaK PaJaKterkesan Dibiarkan hinggaMembengkak Rp 1,55 M

PAcItAN, Media Aspirasi – Kebera-nian Pemkab Pacitan dalam mengurus pajak di daerah, tampaknya patut diper-tanyakan. Sebab, di kota kelahiran Pres-iden SBY ini, ada megaproyek nasional yang justru member contoh tidak baik: menunggak pajak. Tak tanggung-tang-gung. Sikap tidak taat pajak pada mega-proyek nasional terhadap Pemkab Pacitan itu, terjadi lebih dari tiga tahun. Angka pa-jaknya juga tak sedikit. Yakni mencapai Rp 1,55 miliar. Sikap tersebut seolah kontras jika penunggak pajak adalah rakyat kecil, yang seringkali ditangkap polisi jika telat menunggak pajak, meski hanya dua hari.

Ya, pajak atas peralihan hak atas ta-nah dari masyarakat beralih fungsi men-jadi PLTU, untuk puluhan hektare tanah di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Desa Sukorejo, Kecamatan Sudimoro, Pacitan, sampai saat ini belum terbayar-kan. Sejauh ini, sikap yang dilakukan Di-nas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pacitan, hanya melayangkan surat imbauan. Tidak ada ti-lang, tidak ada sempritan, dan tidak ada tindakan tegas.

Surat imbauan kedua tersebut dilay-angkan kepada PT. PLN (Persero) UPJ Pacitan. Yakni selaku pihak yang bertang-

gung jawab terkait belum terbayarnya pa-jak Biaya Perolehan Hak Tanah dan Ban-gunan (BPHTB).

Menurut Bambang Trenggono, ke-pala TU BPHTB DPPKAD Pacitan, PT. PLN adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas kasus ini. Tunggakan pajak itu, kata dia, merupakan kumulasi mulai tahun 2011 sampai 2014. Pihak DPPKAD sudah berkoordinasi dengan Badan Per-tanahan Nasional (BPN) Pacitan, namun sampai saat ini masih masih menunggu Surat Keputusan BPN RI Jakarta.

Ditambahkannya, berdasarkan da-tabase yang dimiliki DPPKAD, besarnya

tunggakan dari tahun 2011 hingga tahun 2014 ini di kisaran Rp 1,55 miliar. Pajak sebesar itu harus segera terbayarkan, karena sudah hampir tiga tahun ini belum juga terbayar ke DPPKAD. ‘’BPN Pacitan menyampaikan bahwa surat imbauan tersebut sudah disampaikan ke BPN RI Ja-karta dan hanya tinggal menunggu saja,’’ terangnya.

Sementara, Arif Kurniawan, kasi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah (HTPT) BPN Pacitan membenarkan bahwa PLTU Sudimoro masih mempunyai tanggungan pajak atas peralihan tanah masyarakat menjadi bangunan PLTU. Besarnya tang-

gungan pajak ke DPPKAD sebesar Rp 1,55 miliar dari tahun 2011 sampai 2014 ini.

Arif menandaskan, luas tanah yang pajaknya belum terbayarkan seluas 63,4 hektare dan tunggakan itu disebab-kan lambannya pihak PT. PLN meleng-kapi berkasnya. Sementara kelengkapan berkas tersebut baru masuk pada awal Februari 2014 kemarin. ‘’Kami langsung rapatkan dengan BPN RI Jakarta, BPN RI Kanwil Jawa Timur dan PT. PLN (UPJ) Paci-tan. Kemudian berkas itu kami masukkan ke BPN RI Jakarta. Tinggal menunggu Su-rat Keputusan (SK) dari BPN RI Jakarta,’’ katanya. (bc/dik)

MEDIA ASPIRASI/ELSI BUDI CAHYONO

PAcItAN, Media Aspirasi – Penampilan marching band taruna Akademi Militer (Akmil) membuat ma-syarakat Pacitan kagum. Ribuan warga Pacitan tumpah ruah di jalanan pinggir alun-alun setempat hanya untuk me-nyaksikan atraksi para calon prajurit TNI itu. Tak ayal, para remaja putri pun menjerit histeris saat para prajurit itu memainkan drum band sambil meliuk-liuk sambil melempar senyum. Bahkan, banyak dari mereka yang mengabadi-

kan beberapa personel dengan kamera ponsel pribadinya, pada Minggu (2/3) kemarin.

Puspita, salah seorang penonton menjelaskan, drum band ini sangat ba-gus dan pemainnya ganteng-ganteng serta tinggi-tinggi. Selain itu, penampi-lan para prajurit TNI dari Akmil bisa untuk contoh bagi para pemuda di Pacitan.

Ditambahkannya, atraksi ini benar-benar memukau. Apalagi, atraksi yang

mereka tampilkan terbilang jarang dili-hat. ‘’Kalau pemainya ganteng-ganteng dan enerjik, yang menonton pasti be-tah,’’ tambahnya.

Selain itu, pertunjukan drum band juga ditampilkan dari delapan seko-lah di Pacitan. Mulai dari drum band siswa SD, SMP hingga SMA. Pertunju-kan drum band diambil start dari alun-alun menyusuri jalan-jalan protokol dari Ahmad Yani, Letjen Suprapto, MT Haryono, Gatot Subroto dan berakhir di

pendapa kabupaten. Sementara itu, Sunaryo, ketua pa-

nitia penyelenggara mengatakan, penampilan tersebut adalah ajang mo-tivasi bagi generasi muda. Khususnya pelajar sekolah mulai dari PAUD hingga menengah atas. Diharapkan, atraksi yang ditampilkan oleh 220 personel taruna Akmil itu bisa memberikan contoh bagi para pelajar dan generasi muda agar bisa mencontoh kedisplinan dan kekompak-an para taruna Akmil ini. (bc/dik)

AKSI taruna Ak-mil dalam memain-kan drum band, meru-pakan salah satu rangkaian menyam-but hut Pacitan ke-269.

PAcItAN, Media Aspirasi – Karut marut kasus pembebasan lahan untuk lokasi Reservoir Tank PDAM di Dusun Kebonredi Ka-bupaten Pacitan, ditepis Direktur PDAM Pacitan Riyanto. Menurut-nya, tidak benar adanya tuduhan penyalahgunaan dana atas lahan di empat lokasi tersebut. Yakni Desa Candi, Ketro, Penggung dan Kebonredi.

Menurut pengakuan Riyanto, berkaitan dengan pembelian la-han yang secara mendadak itu, lantaran ada kabar dari Kemen-terian PU secara mendadak dan proyek reservoir tank untuk air bersih segera harus dibangun. ‘’Sedangkan lokasi lahannya be-lum tersedia,’’ terang Riyanto.

Ditandaskan Riyanto, dengan hanya waktu hanya satu minggu dari hari-H pengerjaan proyek itu, pihaknya kala itu harus sudah menyediakan lahan. Jika lahan ti-dak segera terealisasi, maka dana tersebut akan kembali ke APBN dan masyarakat tidak bisa menik-mati air bersih nantinya. ‘’Hal itu sungguh disayangkan jika tidak terserap untuk pembangunan Pacitan,’’ tandasnya.

Dibeberkan Riyanto, berdasar-kan proposal yang diajukan Bupati Pacitan ke Kementerian PU peri-hal ’Surat Permohonan Percepa-tan Pembangunan Infrastruktur di Kabupaten Pacitan’ dengan no-mor : 050/350/408,46/2013 ter-tanggal 21 Juni 2013 itu, tercatat kebutuhan anggaran sebesar Rp 58.794 miliar.

Namun terkait pengadaan em-pat lahan tersebut, PDAM sama sekali tidak terlibat dalam ma-salah pembebasan lahan seluas kurang lebih 400 meter persegi

tersebut. ‘’Sebab, semua itu kewenan-

gan Tim-9 (tim pembebasan la-han bentukan Pemkab Pacitan). PDAM hanya melakukan pem-bayaran, setelah Tim-9 memutus-kan lokasi lahan yang akan dibe-baskan. Anggarannya memang masih dalam proses,’’ bebernya.

Ditambahkannya, supaya ti-dak ada polemik dengan pemilik lahan, maka pihaknya melakukan proses dana talangan. ‘’Pemban-gunan reservoir tank di empat titik itu, yang bermasalah hanya di Dusun Kebonredi saja. Sedan-gkan di tiga titik lainnya tidak ada masalah,’’ tambahnya.

Masih menurut Riyanto, ter-kait pembangunan proyek res-ervoir tank di Desa Tanjungsari, pihaknya sudah membayar kom-pensasi ke desa setempat sebesar Rp 11 juta. Uang itu untuk ganti rugi lahan yang dilewati galian pipa proyek reservoir tank PDAM. ‘’Uang tersebut diterima Bam-bang Widiarsa, sebagai Kepala Desa Tanjungsari. Yang diterima hanya Rp 9,5 juta. Selebihnya un-tuk administrasi,’’ pungkasnya. (bc/dik)

Marching Band Akmil Pukau Pacitan

DOKUMEN MEDIA ASPIRASI

Direktur PDAM Bantah Ada Masalah

Banyak Ibu Hamil Kekurangan Energi Kalori

PACITAN, Media Aspirasi – Puluhan ibu hamil di Pacitan, diketahui mengalami kekurangan energi kalori (KEK). Jumlah itu kemungkinan masih bertambah karena belum semua Puskesmas di wilayah melaporkannya ke Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. Se-lain itu, masih ditemukan pula sejumlah balita mengalami gizi buruk. ‘’Jumlah KEK masih bisa bertambah. Karena ada Puskesmas yang belum melakukan pendataan,’’ kata Kabid Ke-sehatan Keluarga (Kesga) Dinkes,

Wawan Kasiyanto.Wawan menjelaskan, kasus KEK ditemu-

kan di dua Puskesmas. Yakni, di Puskesmas Sukorejo, Kecamatan Sudimoro dan Tega-lombo (Tegalombo). Temuan kasus ibu hamil KEK itu, diketahui saat mereka memeriksakan kandungannnya. Dari 43 orang ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada sepekan terakhir ini, diketahui bahwa 33 di antaranya mengalami KEK.

Kasus tersebut terjadi lantaran hipremesis atau muntah yang berlebihan. Sehingga me-nyebabkan nafsu makan berkurang. Dampak-nya, berat badan sang ibu pun menurun. Jika tidak segera ditangani, KEK dapat memba-hayakan kandungan maupun sang ibu hamil itu sendiri. Karena biasanya bayi yang dilahir-kan dari ibu penderita KEK dan anemia cend-erung tidak normal.

Terdapat beberapa kemungkinan penyakit yang akan diderita oleh bayi dari ibu pender-ita. Di antaranya kurang gizi, dan gizi buruk. Bisa juga berpotensi bayi lahir cacat. ‘’Kalau ibu hamil dan mengalami KEK tidak segera ditangani, akan berisiko tinggi. Kami terus berusaha untuk membantu mereka,’’’ ucap Wawan.

Guna mengatasi masalah tersebut, pi-haknya berupaya melakukan sosialisasi lebih lanjut kepada ibu hamil. Selain itu, juga mem-berikan bantuan operasional kesehatan yang dianggarkan Kementerian Kesehatan (Ke-menkes). Bantuan di antaranya pemberian makanan tambahan gizi dan sejumlah uang untuk keperluan lain. Tentunya yang dapat menunjang kelangsungan kehidupan bayi agar saat lahir tidak menderita gizi buruk.

Mengenai balita gizi buruk, hingga kini Dinkes mencatat ada sembilan balita berada di bawah garis merah (BGM). Mereka terse-bar di beberapa wilayah di Pacitan. Kasus gizi buruk pada anak-anak itu terjadi disebabkan oleh faktor gen dan masih kurangnya perhatian dari orang tua si balita itu sendiri. ‘’Kebanyakan mereka yang mengalami gizi buruk berlatar be-lakang ekonomi lemah,’’ jelas Wawan. (dv/dik)

KPU Mulai Sortir Surat SuaraPACITAN, Media Aspirasi – Logistik pemilihan umum

(pemilu) 2014 mulai masuk ke gudang Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Pacitan. Sebanyak 468 kardus su-rat suara untuk DPR RI kini sudah tiba di kantor KPUD setempat, Senin (3/3) kemarin.

Menurut Agus Hadi Prabowo, divisi Logistik KPUD Pacitan, rencananya surat suara tersebut akan dilakukan pengecekan dengan sistem penyortiran. Dan belum bisa diketahui kondisi kertas yang dikirim dari percetakan PT. Pura Barutama tersebut. Sedangkan surat suara yang tiba pada sore itu sebanyak 467.939 lembar. Jumlah tersebut lebih banyak jika dibenturkan dengan total daftar pemilih sementara yang berjumlah 458.764. ‘’Jumlah pemilih ma-sih bisa bertambah. Jadi kelebihan surat suara bisa untuk antisipasi,’’ jelasnya.

Ditambahkannya, Selasa (4/3) kemarin, rencananya petu-gas KPUD akan mulai mengecek kertas surat suara. Mulai dari kualitas cetak, hingga kerusakan. Selain itu, pihaknya juga akan meneliti gambar dan nama daftar calon tetap (DCT) di setiap lembar surat suara. Kemudian, lanjutnya, semua kertas nantinya akan segera dilipat sebelum didistribusikan ke tempat pemungutan suara (TPS) bersama dengan kebu-tuhan logistik lainnya. ‘’Jadi, sambil menunggu yang belum datang, kami cek dulu,’’ tambahnya.

Lebih lanjut, pihaknya kini masih menunggu kedatan-gan sisa surat suara lainnya. Yakni DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten. Selanjutnya logistik tersebut masih dalam pengiriman menuju Pacitan. Bersama itu juga ke-butuhan pemilu lain, seperti formulir, segel, hologram, dan alat bantu khusus pemilih tuna netra. ‘’Sesuai jadwal, ba-tas akhir penyaluran kebutuhan logistik itu sampai dengan tanggal 11 Maret nanti,’’ lanjutnya.

Diharapkannya, pengiriman semua jenis logistik itu bakal tepat waktu. Sebab, akan memudahkan KPUD dalam hal penyortiran, pelipatan, hingga distribusi ke PPK dan PPS. ‘’Selain itu, juga untuk memberi waktu KPUD dalam melakukan perubahan jumlah pemilih yang men-gacu pada pemutakhiran Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan Daftar Pemilih Khusus (DPK),’’ tandasnya. (bc/dik)

RIyANto, Direktur PDAM Pacitan

MEDIA ASPIRASI/ELSI BUDI CAHYONO

MADIUN4 EDISI 505 - 11 MARET I TAHUN 2014

Pemimpin Redaksi: Welas Arso. Redaktur Pelaksana: M Andhika. Staf Redaksi: Endang Widayati, Ari. Koresponden Daerah: Elsi Budi Cah yono, Dv Kuncara (Pacitan), Bambang (Trenggalek), Maksum Choiri, Roedy (Magetan), Didik Purwanto (Ngawi), Antok (Madiun). Tata Artistik/Grafis: Loekman, Khafidz. Sirkulasi: Endik. Even Organizer: Yuliana, Wiwik Rahayu Wulandari. Keuangan: John Elit Al-Qadry (Manajer), Mila Karaman. Se kretaris Redaksi/SDM/Iklan: Mila Karaman. Bagian Umum: Indah (Manajer). Penerbit: CV Media Aspirasi. Nomor SIUP: 503/0559/KP/405.27/PDK/VIII/2013 Direktur Utama: Eka Putra. General Manager: Imam Mahfudz. Tim Advokasi: Patra M Zein, SH, MH, dkk Percetakan: PT Temprina Media Grafika (Jawa Pos Group). Alamat Redaksi/Iklan/Pemasaran: Jalan Kalimantan 127 Ponorogo, Jawa Timur. Telepon Redaksi: 0352-489219, 085257445513. Telepon Iklan: Mila 0857316176744 (hunt-

ing). Telepon Pemasaran/Langganan: 0352-489219 (hunting) Mila 0857316176744. Perwakilan Pacitan: Jalan Gajah Mada 24 Pacitan. Telp. 0357-883387, 081359312004. Perwakilan Trenggalek: Perumahan Bukit Sambirejo Asri. Telp. 082142030014. Perwakilan Magetan: Jalan Timor 36, Magetan. Telp. 085790301088. Perwakilan Ngawi: Jalan Thamrin 14, Ngawi. Telp. 085334150978. Perwakilan Jakarta: Rukan Cempaka Mas, Blok M1/29, Jalan Letjend Soeprapto, Jakarta Pusat. Telp. 021-42881625

Wartawan Media Aspirasi selalu dibekali Kartu Pers dan dilarang menerima atau meminta uang/barang dari sumber berita selama bertugas. Gunakan Hak Jawab Anda. Media Aspirasi membuka ruang hak jawab sesuai amanat UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Redaksi menerima sumbangan tulisan atau foto-foto menarik dan layak muat dari pembaca. Naskah atau foto bisa dikirim ke alamat redaksi atau melalui email: [email protected]. Semua artikel dengan kode (adv) atau advertorial adalah Pariwara/Iklan.

Media ASPIRASISELANGKAH LEBIH DEKAT !

MADIuN Media Aspirasi - Polres Madiun kota gelar Gladi lapang dan peragaan sispamkota, operasi mantab brata 2014 atau simulasi pengamanan pemilu, di depan Mapolresta Madiun, Kamis (27/02).

Dengan diikuti oleh 400 personil dari unsur Polisi dan Brimob, Simulasi ini terlihat seperti kejadian yang sebena-rnya bahkan diwarnai dengan adegan

bentrok masal antara aparat keamanan dengan massa perusuh, begitu juga dengan adegan semprotan water Can-on dari kendaraan taktis Baracuda milik Polresta Madiun juga terlihat begitu serius. Sehingga sejumlah wartawan yang meliput acara inipun terkena sem-buran watercanon tersebut.

Simulasi pengamanan ini bertujuan untuk melihat kesigapan dan persia-

pan personil aparat keamananan un-tuk menghadapi kemungkinan adanya kerusuhan yang terjadi pada Pemilu bulan April mendatang.

Ditemui disela kegiatan simulasi, Ka-polresta Madiun AKBP Anom Wibowo mengatakan,"kegiatan ini selain untuk upaya mengantisipasi adanya kerusu-han dalam penyelenggaraan Pemilu mendatang, sekaligus juga sebagai uji

kesiapan para personil kepolisian dalam mengatasi segala macam sifat anarkis di masyarakat dengan mengedepank-an tindakan persuasif terlebih dahulu,” tegas AKBP Anom Wibowo.

Kegiatan ini selain dihadiri jajaran anggota Polresta Madiun juga Forum Pimpinan Daerah (FORPIMDA) Madiun dan beberapa tokoh masyarakat Ma-diun.(tok)

Simulasi Pengamanan Pemilu, untuk uji Kesiapan Personil

tidak Kantongi Ijin Lengkap GudangPupuk Disegel

MADIuN, Media Aspirasi – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Ma-diun didampingi petugas dari

KPPT bersama petugas Pol-sek Balerejo, melakukan pe-nyegelan terhadap 4 Gudang pupuk bersubsidi dari Petro-kimia Gresik, milik PT Inti Baro-kah Utama yang terletak di Desa Jerukgulung, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, lantaran tidak kantongi ijin lengkap, Kamis (27/02). PT Inti Barokah Utama selaku pemilik gudang ditengarai belum me-miliki ijin gangguan atau HO.

Akibat dari kejadian ini 14 ribu ton pupuk bersubsidi teran-cam tidak bisa tersalurkan kepa-

da para petani, apalagi dengan kapasitas pupuk bersubsidi yang begitu besar ini bisa melayani kebutuhan pupuk untuk petani seluruh Kabupaten Madiun.

Seperti yang dikatakan oleh Hariyono perwakilan dari PT Petrokimia Gresik "terkait penyegelan ini, kita merasa sangat dirugikan dikarenakan kalau soal perijinan itu sebena-rnya urusan pemilik gudang, kita hanya selaku penyewa, tetapi yang lebih kasihan lagi para petani, karena dengan pe-nyegelan ini distribusi pupuk

menjadi macet, dan kelangkaan pupuk pasti akan terjadi "keluh-nya,

Sementara itu Kasi Trantib Satpol PP Kabu-paten Madiun, Tony Agus mengatakan,"penyegelan ter-paksa kami lakukan dikarenakan PT Inti Barokah Utama selaku pemilik gudang belum memiliki izin gangguan dan itu melang-gar perda nomor 11 tahun 2010, dan segel akan kita buka jika pe-milik gudang secepatnya men-gurus kelengkapan perijinan,” tegas Tony.(tok/so)

DISTRIBUSI PUPUK TERANCAM MACET

MADIUN, Media Aspirasi - Pasar Baru Mejayan Kabu-paten Madiun yang telah diresmikan namun masih banyak los atau kios yang kosong dan tidak segera ditempati oleh pedagang.

Himbauan untuk segera menempati kios di Pasar Baru Mejayan ini sebenarnya sudah pernah disampaikan oleh Bupati Madiun, Muhtarom pada tanggal 7 pebruari 2014 yang lalu, saat meninjau kondisi pasar setelah selesai dir-esmikan. Saat itu jumlah kios yang masih belum ditempati pedagang berjumlah 258 kios, melihat hal ini Bupati mem-berikan peringatan pertama kepada para pedagang yang belum menempati kios dan memberikan batas tenggang waktu hingga tanggal 28 pebruari 2014. Tetapi setelah ba-tas waktu yang ditentukan sudah lewat ternyata masih ada 72 pedagang yang belum menempati jatah kios, sehingga sesuai perda nomer 8 tahun 2011 tentang pengelolaan pasar yang didalamnya menyatakan apabila pedagang tidak segera menempati jatah kios sesuai batas yang diten-tukan, akan diberikan peringatan sampai 3 kali, dan kalau surat peringatan terakhir tidak dihiraukan dengan terpaksa hak pedagang mendapatkan jatah kios akan dicabut dan dikembalikan ke pemerintah daerah.

Sementara itu, Wakil Bupati Madiun Iswanto, mengaskan,"kami sudah memberikan batas waktu dalam peringatan pertama yakni pada hari ini, Jumat( 28/2),”te-gasnya.(tok/so)

Tak Segera Tempati Kios, Hak Pedagang Bisa Dicabut

KEtIKA ada yang ber-pendapat pers sering gegabah dalam menggunakan kebe-basannya dan pemberitaannya tidak “fair and balanced”, maka orang tersebut langsung dicap anti kemerdekaan pers, yang juga berarti antidemokrasi. Ke-tika ada anggota KPK yang di-duga melakukan hukum, lang-sung direspon sebagai upaya mengkriminalisasi KPK. Ketika ada yang berpendapat bahwa semua lembaga, baik negara maupun civil society, harus menjelaskan sumber keuangan dan penggunaannya, langsung dianggap antidemokrasi.

Situasi seperti ini, menurut SBY, membuat kaum kritis dan

rasional memilih untuk diam. Tidak mau mengambil resiko. Mereka tidak mau didamprat di depan publik. Tidak ingin di-anggap sebagai anti reformasi dan tidak prodemokrasi.

SBY sering berpesan kepada stafnya, “Jangan karena ada se-seorang yang kritis, menyerang dan bahkan menghujat secara kasar kepada pemerintah atau presiden, lantas mereka diker-jain. Jangan karena terus meng-hantam dan mendiskriditkan saya misalnya, lantas seorang difitnah agar ada alasan un-tuk menindaknya. Jangan pula lawan-lawan politik saya dima-tikan sumber-sumber ekonomi dan kehidupannya.”

“Apakah semua itu harus saya ladeni, atau saya biarkan. Kalau semua serba saya layani, saya membayangkan makin gaduhnya politik kita, karena saya sebagai Presiden telah tu-run gelanggang dan menghu-nus pedang dalam peperangan politik itu. Tetapi, kalau saya biarkan apa yang disampai-kan oleh para pengkritik dan mengancam saya itu, bisa-bisa semuanya dianggap benar. Rakyat bisa mendapatkan gambaran yang keliru.”

“Akhirnya, dengan segala pertimbangan yang masak, saya memilih untuk tidak bersi-fat reaktif dan meladeni semua serangan itu. Artinya saya ha-

rus sering mengalah. Kecuali kalau sungguh keterlaluan saya akan tampil untuk meluruskan dan menghadapinya.”

Dalam buku “SBY, Selalu Ada Pilihan,” SBY beberapa kali menyinggung cita-citanya menjadi KSAD.” Dulu, tahun 1999 saya pernah merasa “down”, karena cita-cita saya memasuki akademi militer un-tuk menjadi pemimpin puncak TNI angkatan darat kandas. Terus terang saya sangat ingin menjadi KSAD,” katanya.

SBY juga menceritakan keterpukulannya ketika ga-gal menjadi wakil presiden Megawati pada Tahun 2001. “Tentu saya sedih dan terpukul.

Demikian juga para pendukung dan kolega saya. Sebuah pen-galaman yang pahit,” katanya.

Tetapi “Selalu Ada Jalan” buat SBY. Pada 5 April 2004, hari pemungutan suara untuk pemilu legislatif tahun 2004, Partai Demokrat lolos thresh-old dengan perolehan 7,5 pers-en. Saat itu SBY, sebenarnya, merasa tidak siap. Ia malah bercita-cita menjadi wakil pres-iden. Mendadak ada insiden politik dengan Megawati (se-benarnya Taufik Kiemas). “Saya memutuskan mengundurkan diri dari kabinet Ibu Megawati. Saya pikir hubungan kami su-dah terganggu, dan tidak baik saya sebagai menteri berada

dalam situasi seperti itu,” kata SBY. Pada Pemilihan Presiden, pada tahun yang sama, SBY memperoleh suara 60 persen.

Pada Periode 2004 hingga 2009 situasi politik juga tidak mudah bagi SBY. Umumnya pers dan pengamat menduga SBY jatuh sebelum Pemilu. “Pada Pemilihan Presiden Ta-hun 2009 pencabutan mandat rakyat itu tidak terjadi. Bahkan yang memilih saya jumlahnya lebih besar lagi hingga menca-pai 73,8 juta suara,” kata SBY.

“Cerita tentang suara saya yang justru naik dari 66,3 juta pada pilpres 2004 menjadi 73,8 juta pada pilpres 2009, memberikan bukti bahwa su-

ara pengamat dan suara pers tidak selalu sama dengan suara rakyat.”

“Dengan cerita saya ini sama sekali saya tidak ingin men-gatakan kepada Anda semua bahwa jangan terlalu percaya kepada para pengamat dan suara pers. Tidak. Suara mereka tetap penting. Paling tidak un-tuk cermin dan sarana koreksi diri. Juga agar kita selalu ber-hati-hati. Tetapi sebagaimana yang saya alami, suara rakyat tidak selalu sama dengan suara mereka. Hati dan pikiran rakyat juga tidak selalu mudah untuk ditebak.”

SBY Berhasil Sembunyikan Kekuatannya, untuk: Selalu Ada Pilihan (Bagian 2 - selesai)

Buku untuk Pecinta Demokrasi dan Pemimpin MendatangOleh: Syamsul B Nasution *)

BERSAMBuNG KE hAL. 11

MADIUN, Media Aspirasi - Banyaknya bangunan ge-dung sekolah yang sudah rusak, hingga didapati beberapa ru-ang kelas yang roboh diwilayah Kabupaten Madiun, membuat Wakil Bupati Madiun, Iswanto turun gunung meninjau secara langsung ke sekolah - sekolah.

Seperti halnya pada kamis (27/02) lalu, Wabup Iswanto mengadakan inspeksi mendadak ke Sekolah Dasar Paci-nan, di Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun yang salah satu atap bangunannya ambruk . Meskipun kejadian tersebut sudah terjadi beberapa pekan lalu namun pihak Dinas Pendi-dikan belum kelihatan melakukan upaya perbaikan ataupun menginventarisir total kerusakan yang terjadi. Kondisi ban-gunan sekolah yang cukup mengkhawatirkan ini jelas-jelas mengganggu proses belajar dan mengancam keselamatan anak didik.

Melihat kondisi yang seprti ini, Wabup menghimbau kepa-da Dinas Pendidikan agar lebih memprioritaskan rehabilitasi dan renovasi bangunan sekolah-sekolah yang kondisinya su-dah mengkhawatirkan ini.Iswanto juga mengintruksikan agar Dinas Pendidikan segera mengiventarisir sekolah- sekolah yang bangunannya sudah sangat memprihatinkan, "jangan sampai menunggu roboh, baru diperbaiki,” tukas Iswanto.

Ditambahkanya,"dana untuk rehab bangunan seko-lah yang rusak ini, akan diambilkan dari Dana Alokasi Khusus(DAK), sehingga orang tua murid jangan sampai dim-intai sumbangan untuk membantu rehab gedung sekolahnya, kalau sampai hal itu terjadi Pemkab akan menindak tegas, baik untuk Dinas terkait atau pihak sekolah yang bersangku-tan,” pungkasnya. (tok/so)

Dindik Wajib Prioritaskan Rehab Sekolah

SAtPoL PP menyegel gudang tak berizin.

MEDIA ASPIRASI/ANTOK PURBA

SALAh SAtu aksi dalam simulasi oleh polresta Madiun.

MEDIA ASPIRASI/ANTOK PURBA

SuASANA saat peninjauan ke pasar baru mejayan.

MEDIA ASPIRASI/ANTOK PURBA

MEDIA ASPIRASI/ANTOK PURBA

peninjauan wabup ke salah satu sekolah yang rusak,

LINTAS