editing linear
TRANSCRIPT
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 1
PROGRAM KULIAH KELAS KARYAWAN FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
PERTEMUAN 4
MODUL
TEKNIK PASCA PRODUKSI Oleh : Rizki Briandana, M.Comm
POKOK BAHASAN / TOPIC Editing Linear DESKRIPSI Modul ini membahas tentang tahap‐tahap yang harus dilakukan sebelum melakukan penyuntingan gambar dan suara dalam system editing linear. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan dapat memahami, menjelaskan, serta mengaplikasikan: 1. Langkah‐langkah yang harus dilakukan pada tahap editing linear.
2. Memahami tahapan editing linear.
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 2
2.2. AUDIO INSERT
Menyisipkan suara saja dimana suara yang lama akan diganti dengan suara
baru yang telah dipilih sebelumnya tanpa merubah gambar dan control track yang
sudah ada.
gbr.13. A Insert Mode
IN OUT
Tape transport
gbr.14. A Insert Track
2.3. AUDIO & VIDEO INSERT
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 3
Menyisipkan gambar dan suara secara bersamaan dimana gambar dan suara
yang lama akan diganti dengan gambar dan suara baru yang telah dipilih
sebelumnya tanpa merubah control track yang ada.
gbr.15. A/VInsert
Tape
transport gbr.16. A/V Insert Track
Audio dan Video Insert terbagi atas dua jenis yaitu :
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 4
2.3.1. AUDIO DELAY
Menyisipkan gambar lebih dahulu, beberapa saat kemudian baru
suaranya tetapi tanpa merubah control track yang sudah ada.
gbr.17. Audio Delay Mode
Jenis insert ini sering disebut dengan L-cut atau L-
type karena bentuknya menyerupai huruf L.
2.3.2. AUDIO ADVANCE atau VIDEO DELAY
Menyisipkan suara lebih dahulu, beberapa saat kemudian baru
gambarnya tetapi tanpa merubah control track yang sudah ada.
gbr.18.Audio AdvanceMode
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 5
Jenis insert diatas sering disebut dengan J-cut atau J-type karena
bentuknya menyerupai huruf J. Audio Advance ini sering juga
disebut dengan Video Delay.
II. OFF LINE DAN ON LINE EDITING
Sebuah paket produksi baik yang dibuat di studio ataupun luar studio, harus
melalui proses editing terlebih dahulu, dimana master tape hasil produksi harus
diolah kembali dan disesuaikan dengan naskah program acara tersebut.
Berdasarkan proses pengolahan datanya, ada 2 (dua) jenis editing yaitu :
II.A. OFF LINE EDITING
Off line Editing adalah suatu proses editing yang dilakukan dengan cara
mentransfer master tape ke dalam format yang lebih sederhana
(misalnya VHS tape), kemudian rangkaian gambar-gambar tadi disusun
sesuai dengan alur cerita dalam naskah (jenis editing yang digunakan
adalah Simple Edit atau Cut to Cut).
Tabel Hasil Editing Off line
03:20:20:0803:20:16:10034.
01:05:30:0001:05:26:16013.
02:12:07:0002:12:03:00022.01:00:13:0001:00:08:12011.
TC OUTTC INNO. REELNO.
Proses editing ini biasanya dilakukan oleh seorang sutradara, kemudian
dilakukan pengolahan data dalam Edit Data Management, disini
merupakan proses penentuan bagian mana yang memerlukan transisi
selain cut, output dari Off line adalah berupa data yang disimpan dalam
media diskette.
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 6
Tabel Edit Data Management
CU tangan satpammenyodorkan karcis
03:28:34:2003:28:30:00CUT035.
Close up supirinframe satpam (OS)
03:20:20:0803:20:16:10CUT034.
Satpam menghampiri01:05:30:0001:05:26:16CUT013.
Mobil masuk gerbangkantor
02:12:07:0002:12:03:00MIX022.
Suasana jalan rayadepan TVRI
01:00:13:0001:00:08:12FADE IN011.
DESKRIPSITC OUTTC INTRANSISINO. REELNO.
Tujuan dari Off-Line ini antara lain adalah :
1. Mempercepat proses kerja editing, mudah dalam mencari
gambar bahkan dapat diprogram melalui peralatan editing
controller.
2. Menghemat penggunaan video head dari VCR.
3. Mempermudah kerja editor dalam mengedit dan memahami
alur cerita dari naskah.
Data dari Off line ini merupakan pedoman bagi editor untuk
melakukan proses On line editing.
II.B. ON LINE EDITING
On line Editing adalah proses pengolahan data dari Off line menjadi
suatu hasil editing (Slave Tape) dengan menggunakan Master Tape
dari hasil produksi. Disini data off line dapat dikoreksi dan dirubah
kembali oleh seorang editor.
Penambahan dan pemilihan jenis efek dilakukan pada On line Editing
ini, termasuk juga proses titling dan mixing, sehingga menghasilkan
suatu paket acara yang siap untuk disiarkan.
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 7
III. TAHAPAN EDITING
Sebelum melakukan editing seorang editor, harus melewati tahapan tertentu
antara lain :
III.A. Mempersiapkan dan mengecek peralatan editing yang akan
dipergunakan.
III.B. Mempersiapkan materi shooting (Master Tape).
III.C. Melakukan Off line, pengecekan kaset master tape yang akan diedit
dan mencatat gambar mana saja yang akan dipilih dan disusun
(menurut alur cerita naskah), juga mencatat Time Code dari gambar-
gambar tersebut. Kemudian disusun dalam satu tabel Editing List yang
nantinya akan menjadi acuan bagi seorang editor dalam mengedit.
III.D. Mempelajari dan mendiskusikan naskah atau alur cerita dengan
sutradara.
III.E. Mempersiapkan cassette kosong untuk hasil edit (Slave Tape).
III.F. Menghidupkan semua peralatan editing, termasuk signal synchronisasi.
III.G. Melakukan proses editing, baik secara simple editing ataupun A/B Roll
editing.
Setelah semua langkah diatas dilakukan, barulah dapat dilakukan
proses editing. Tahapan ini berlaku baik untuk Simple Editing maupun
A/B Roll Editing.
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 8
IV. PROSES EDITING
Berikut ini adalah flowchart dari prosedur pengoperasian peralatan editing
START
Change Inisial Editing Conditions ?
Pilih REC dan SOURCE
Pilih EDIT POINTS
Pilih EFEK
PREVIEW the EDIT
RECORD the EDIT
Editing Completed ?
END
Pilih EDIT MODE
Change setting of Inisial Editing Conditions
YES
YES
NO
NO
gbr..20. Flowchart Editing Prosedure
Semua peralatan harus dihidupkan, termasuk juga sync generator yang
kondisinya terpisah dari ruang editing (di ruang Master Control Studio).
Persiapkan juga kaet hasil shooting (Master Tape) dan kaset untuk hasil
editing (Slave Tape).
IV.A. Proses Editing pada Simple Editing
Dalam Simple Editing, sesuai dengan namanya, prosesnya pun
sederhana, peralatan yang digunakan cukup hanya sebuah VCR Player,
sebuah VCR Recorder dan sebuah TV Monitor.
Proses editingnya adalah sebagai berikut :
IV.A.1. Masukkan kaset master shooting ke VCR Player dan masukkan
kaset kosong ke VCR Recorder.
IV.A.2. Berikan leader pada kaset hasil edit, dengan memberikan input
Color Bar ( CB ) dari Pulse Generator ataupun dari kaset
master shooting
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 9
IV.A.3. Set Time Code pada kondisi tertentu, kemudian lakukan
NORMAL RECORD dengan menekan tombol REC + PLAY
bersamaan, minimal 10 detik.
Leader untuk paket siap siar adalah sebagai berikut :
Black for threading ( 5” )
Color Bar dengan tone 1 KHz selama ( 60” )
Black ( 5 “ )
Identitas Program yang berisi judul, durasi,
tanggal perekaman dan sutradara ( 15” )
Black selama 5”
Countdown ( 5” )
Black ( 5” )
Program Material
IV.A.4. Pilih model ASSAMBLE (setelah Normal
Record harus menggunakan model Assamble),
dengan cara menekan tombol Shift + V.
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 10
gbr..22 Assamble Mode (Shift+V)
IV.A.5. Tekan tombol Recorder, kemudian cari akhir dari
leader CB yang sudah direkam.
IV.A.6. Beri tanda awal editing ( MARK IN ) sebagai
catatan pemberian tanda awal (Mark IN) pada
Recorder cukup dilakukan sekali, karena system
editing disini adalah Continously Editing (Out
point pada EDL sebelumnya akan menjadi in
point pada EDL yang baru).
gbr. 23. Tombol R dan Mark IN
IV.A.7. Tekan tombol P1, cari dan pilih gambar yang akan
diedit, kemudian beri tanda MARK IN.
gbr. 24. Mark IN untuk P1
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 11
IV.A.8 Kemudian playback sampai bagian mana yang
akan diambil, kemudian berikan tanda akhir
editing ( MARK OUT ).
gbr. 25. Play, JOG dan Mark OUT
IV.A.9. Tekan tombol PREVIEW, untuk melihat hasil dari
penyambungan gambar dan suara yang telah
dipilih, lihat tampilannya pada TV Monitor
Program. Jika penyambungan sudah sesuai
dengan yang dikehendaki tekan tombol AUTO
REC untuk merekam gambar yang telah dipilih
tadi.
gbr. 26. Preview dan Auto REC
IV.A.10 Lakukan langkah seperti pada item IV.A.7. dan
seterusnya hingga selesai pengeditan.
Jika sumber gambar tidak berasal dari P1 (missal
P2 atau P3), maka tinggal tekan saja tombol dari
Teknik Pasca ProduksiRizky Briandana, M.Comm
Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana
‘12 12
player yang dipergunakan dan berikan tanda awal
editing dan seterusnya seperti uraian di atas tadi.
Sedangkan untuk insert mode, prosesnya sama,
INSERT MODE hanya dapat dilakukan pada
kaset yang sudah mempunyai Control Track yang
terbentuk pada saat bersamaan dengan
ASSAMBLE MODE, dengan kata lain, jika kaset
hasil editing menggunakan kaset baru/kosong,
maka INSERT MODE tidak bisa dilakukan.