efek diuretik ekstrak etanol 70% daun gandarusa

106
i EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA(Justicia gendarussa Burm. F ) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI Oleh : FITRI YULIANI K 100040229 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2008

Upload: lamquynh

Post on 14-Jan-2017

260 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

i

EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA(Justicia gendarussa Burm. F ) PADA TIKUS PUTIH

JANTAN GALUR WISTAR

SKRIPSI

Oleh :

FITRI YULIANI K 100040229

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SURAKARTA 2008

Page 2: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

ii

EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL DAUN GANDARUSA (Justicia gendarussa Burm. F ) PADA TIKUS PUTIH JANTAN

GALUR WISTAR

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai derajat Sarjana Farmasi (S.Farm) pada Fakultas Farmasi

Universitas Muhammadiyah Surakarta di Surakarta

Oleh:

FITRI YULIANI K 100040229

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA

2008

Page 3: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

iii

PENGESAHAN SKRIPSI

Berjudul :

EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70 % DAUN GANDARUSA (Justicia gendarussa Burm. F ) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

Oleh :

FITRI YULIANI

K100040229

Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada tanggal : 27 juni 2008

Mengetahui, Fakultas Farmasi

Universitas Muhammadiyah Surakarta Dekan,

Dra. Nurul Mutmainah, M,Si., Apt

Pembimbing Utama PembimbingPendamping dr. EM Sutrisna, M. Kes Tanti Azizah, S,Si.,Apt

Penguji :

1. Nurcahyanti W., S.Si., M. Biomed, Apt 1. ………..

2. Ratna Yuliani, M. Biotech. St 2…………

3. dr. EM Sutrisna M. Kes 3. …………

4. Tanti Azizah S.Si, Apt 4.…………

Page 4: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan penyayang

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolong mu dan yang

sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang

yang khusyu’ (QS. AL-BAQARAH: 45)

Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagimu, maka berjalanlah di

segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezkinya. Dan hanya

kepada-Nyalah kamu dibangkitkan (QS. Al-MULK: 15).

Kupersembahkan untuk :

Allah SWT

Bapak dan ibu tercinta, terima kasih atas seluruh curahan kasih sayang,

dorongan dan do’anya selama ini.

Kakak dan adikku yang selalu memberikan semangat.

Page 5: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

v

DEKLARASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan

Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, 27 Juni 2008

Peneliti

(Fitri Yuliani)

Page 6: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

vi

KATA PENGANTAR

Dengan kerendahan hati saya mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga tersusun skripsi

dengan judul “ EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70 % DAUN

GANDARUSA (Justicia gendarussa Burm.f ) PADA TIKUS PUTIH JANTAN

GALUR WISTAR”.

Skripsi ini penulis ajukan untuk memenuhi salah-satu syarat mencapai derajat

sarjana Farmasi (S. Farm) pada Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Penulis menyadari bahwa hasil penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, baik mengenai materi, bahasa dan penulisannya. Hal ini disebabkan

keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Dalam kesempatan

ini dengan kerendahan hati dan penghargaan yang setulus-tulusnya penulis

mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Ibu Dra. Nurul Mutmainah, Apt., selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

2. Ibu Nurcahyanti W., S.Si., M. Biomed., Apt., dan Ibu Ratna Yuliani, M.

Biotech. St., selaku penguji I dan penguji II yang telah memberikan

pengarahan, bimbingan dan saran sehingga terselesainya skripsi ini.

3. Bapak dr. EM Sutrisna, M. Kes., selaku pembimbing utama yang telah

memberikan pengarahan, bimbingan dan saran sehingga terselesaikan skripsi

ini.

Page 7: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

vii

4. Ibu Tanti Azizah S.Si, Apt., selaku pembimbing pendamping yang sabar

memberikan pengarahan, bimbingan dan saran sehingga terselesaikan skripsi

ini.

5. Bapak Broto Santoso, S. F., Apt., selaku pembimbing akademik yang telah

memberi bimbingan dan motivasi selama studi.

6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta

yang telah memberi ilmunya selama penulis menempuh studi, dan seluruh staf

laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

7. Mbak Nur dan mas Awang selaku laboran yang telah banyak membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas kerja samanya.

8. Angga Permana dan Sulastri teman seperjuangan selama penelitian dan

penyelesaian skripsi ini.

9. Sahabat-sahabatku Nia, Nita, Fahmi, Yanto, Niken, Ari terima kasih atas

kasih sayangnya semoga kebersamaan kita tetap teringat sepanjang masa.

10. Pihak-pihak lain yang telah membantu sampai terselesaikan skripsi ini.

Semoga segala bantuan, bimbingan, baik moril maupun spiritual yang

diberikan dalam menyelesaikan skripsi ini akan mendapat balasan yang

setimpal dari Allah SWT.

Surakarta, 27 Juni 2008

Penulis

Page 8: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

PERSEMBAHAN ............................................................................................ iii

DEKLARASI ................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ..................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii

INTISARI ......................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3

D. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 4

1. Tanaman Gandarusa (Justicia gendarussa Burm.F ) ......... 4

2. Diuretik .............................................................................. 6

3. Furosemid ........................................................................... 10

4. Penyarian ............................................................................ 11

Page 9: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

ix

E. Landasan Teori ......................................................................... 12

F. Hipotesis ................................................................................... 12

BAB II METODE PENELITIAN

A. Kategori Penelitian dan Perancangan Percobaan ..................... 13

B. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 13

C. Bahan dan Alat ......................................................................... 14

1. Bahan ................................................................................ 14

2. Alat .................................................................................... 14

C. Jalannya Penelitian ................................................................... 15

1. Determinasi tanaman .......................................................... 15

2. Pengumpulan Bahan Uji .................................................... 15

3. Pengeringan Bahan Uji ...................................................... 15

4. Pembuatan Serbuk .............................................................. 15

5. Pembuatan Ekstrak Etanol ................................................. 16

6. Pemilihan Hewan Uji ......................................................... 17

7. Perhitungan Dosis Furosemid ............................................. 17

8. Uji Efek Diuretik ................................................................. 18

D. Cara Analisis ............................................................................ 21

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi justicia gendarussa Burm. f . .............................. 23

B. Hasil Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Gandarusa ................... 23

C. Uji Diuretik ............................................................................... 25

Page 10: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

x

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................. 35

B. Saran ......................................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 36

LAMPIRAN ………………………………………………………………….. 38

Page 11: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Struktur Kimia Furosemid.............................................................. 9

Gambar 2. Skema Pembuatan Ekstrak Etanol 70% Daun Gandarusa ............. 17

Gambar 3. Skema Uji Aktivitas Diuretik Ekstrak Etanol 70% Daun Gandarusa

pada Tikus Putih Jantan Wistar ....................................................... 20

Gambar 4. Kurva Hubungan Waktu Pengamatan (Jam) terhadap Volume Urin Kumulatif (ml) Setelah Perlakuan pada Tikus Putih Jantan Wistar ............................................................................................... 28

Page 12: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Data Volume Urin Tiap Waktu Pengamatan (ml) pada Masing-masing

Kelompok Perlakuan.......................................................................... . 27

Tabel 2. Volume Urin Kumulatif 1-12, Urin Kumulatif 12-24, Urin Kumulatif

1-24, Tiap Waktu Pengamatan (ml) .................................................... 28

Tabel 3. AUC1-12, AUC12-24, AUC1-24 Urin tiap Waktu Pengamatan dan Persen

Daya Diuretik ..................................................................................... .. 30

Tabel 4. Data Nilai Signifikansi AUC1-12, AUC12-24, Dan AUC1-24 Antar Kelompok Perlakuan Dari Uji LSD ..................................................... 31

Page 13: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Foto Tanaman dan Simplisia Gandarusa ..................................... 38

Lampiran 2. Foto Metabolic Cage ................................................................... 39

Lampiran 3. Foto Ekstrak Cair dan Ekstrak Kental Daun Gandarusa ............. 39

Lampiran 4. Surat Keterangan Pengambilan Simplisia Daun Gandarusa …… 41

Lampiran 5. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Gandarusa ................... 42

Lampiran 6. Surat Keterangan Bahan Baku Furosemid ……………………... 43

Lampiran 7. Surat Keterangan Pembelian Tikus Putih Jantan Galur Wistar…. 44

Lampiran 8. Data AUC1-12, AUC12-24, AUC1-24 Urin Tiap Waktu Pengamatan,

% Daya Diuretik........................................................................... . 49

Lampiran 9. Data Volume Urin Tiap Waktu Pengamatan (ml) pada Masing –

masing Kelompok Perlakuan ........................................................ 50

Lampiran 10. Data Volume Urin Kumulatif (ml) Tiap Waktu Pengamatan..... 51

Lampiran 11. Volume Urin Kumulatif 1-12, Urin Kumulatif 12-24, Urin

Kumulatif 1-24 …………………………………………………. 52

Lampiran 12. Berat Badan Tikus dengan Volume Pemberian......................... 53

Lampiran 13. Perhitungan Rendemen dan Contoh Perhitungan AUC............ 54

Lampiran 14. Perhitungan % Daya Diuretik ................................................... 55

Lampiran 15. Perhitungan Konsentrasi Stok dan Pembuatan Sediaan Suspensi

Ekstrak Etanol Daun Gandarusa ................................................... 58

Lampiran 16. Hasil SPSS.................................................................................. 59

Page 14: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

xiv

INTISARI

Salah satu tumbuhan yang secara empirik berkhasiat sebagai diuretik yaitu daun gandarusa (justicia gendarussa Burm.F). Tujuan penelitian ini untuk meneliti efek diuretik ekstrak etanol daun gandarusa pada tikus putih jantan galur Wistar.

Hewan uji sebanyak 25 ekor tikus jantan galur wistar dipuasakan selama 12-18 jam, kelompok I kontrol negatif diberi suspensi PVP 5%, kelompok II kontrol positif diberi furosemid dosis 21,6 mg/ kg BB, kelompok III diberi suspensi ekstrak etanol dosis 0,18 g/ kg BB, kelompok IV dosis 0,36 g/ kg BB, kelompok V dosis 0,72 g/ kg BB. Ekstrak etanol diberikan pada hewan uji secara per oral dengan volume pemberian 2,5 ml/ 200 g BB. Hewan uji dimasukkan dalam metabolic cage, diberi 2,5 ml air minum secara per oral pada jam ke- 3, 6, 9 dan diberi 5 ml pada jam ke-12. Volume urin diukur pada jam ke- 1, 2, 3, 6, 9, 12, dan 24. Data dianalisis dengan analisis varian (ANAVA) satu jalan, apabila terdapat perbedaan yang bermakna dilanjutkan uji LSD (Least Significant Difference) dengan taraf kepercayaan 95%.

Hasil AUC1-12 (Area Under the Curve) menunjukkan bahwa kontrol positif, ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,18 g/ kg BB dan dosis 0,72g/ kg BB berbeda bermakna (p<0,05) dengan kontrol negatif. Hal ini berarti, kontrol positif dan kedua dosis tersebut mempunyai efek diuretik. Hasil AUC12-24 menunjukkan bahwa kontol positif dan ketiga dosis tersebut tidak berbeda bermakna (p>0,05) dengan kontrol negatif (berarti tidak mempunyai efek diuretik). Hasil AUC1-24 menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,18 g/ kg BB, dosis 0,36 g/ kg BB, dan dosis 0,72 g/ kg BB berbeda bermakna (p<0,05) dengan kontrol negatif. Sehingga dapat dikatakan ekstrak etanol tersebut berkhasiat sebagai diuretik. Kata kunci: Ekstrak etanol, daun Gandarusa (justicia gendarussa Burm.F), diuretik

Page 15: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Sudah menjadi budaya bangsa Indonesia untuk lebih banyak

memanfaatkan tumbuhan guna memelihara kesehatan dan mengobati

penyakit. Bahan baku yang berasal dari binatang dan batu-batuan (mineral)

tidak banyak digunakan. Tumbuhan obat yang dinilai aman untuk digunakan

tetap dilestarikan, sedangkan tumbuhan yang menyembuhkan tetapi dapat

menimbulkan gangguan pada tubuh (efek samping) pada umumnya tidak

digunakan (Dalimartha, 2003)

Dewasa ini, penelitian dan pengembangan tumbuhan obat baik di

dalam maupun di luar negeri berkembang pesat. Penelitian yang berkembang

terutama pada farmakologi maupun fitokimianya berdasarkan indikasi

tumbuhan obat yang digunakan oleh sebagian masyarakat dengan khasiat yang

teruji secara empiris hasil penelitian tersebut, tentunya lebih memantapkan

para pengguna tumbuhan obat akan khasiat, maupun penggunaannya

(Dalimartha, 2003).

Penggunaan obat tradisional di Indonesia pada hakekatnya merupakan

bagian kebudayaan bangsa Indonesia. Keuntungan nyata dari penggunaan obat

tradisional adalah efek samping yang relatif kecil dibandingkan obat modern,

juga dapat digunakan sebagai senyawa penuntun untuk penemuan obat-obat

baru. Meskipun secara empiris obat tradisional mampu menyembuhkan

Page 16: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

2

berbagai macam penyakit, tetapi khasiat dan keamanannya belum terbukti

secara klinis, selain itu belum banyak diketahui senyawa apa yang

bertanggung jawab terhadap khasiat obat tradisional tersebut.

Salah satu tanaman yang secara empiris digunakan sebagai obat

tradisional adalah tanaman gandarusa yang biasa digunakan dalam

pengobatan adalah daun dan akarnya. Di masyarakat tanaman ini digunakan

untuk melancarkan peredaran darah, antirematik, peluruh keringat (diaforetik),

peluruh kencing (diuretik), dan pencahar (Dalimartha, 2003).

Diuretik adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih

(diuresis) melalui kerja langsung terhadap ginjal (Tjay dan Rahardja, 2002).

Pengeluaran urin terutama digunakan untuk mengurangi sembab yang

disebabkan oleh meningkatnya jumlah cairan luar sel, pada keadaan yang

berhubungan dengan kegagalan jantung kongestif, kegagalan ginjal, oligourik,

sirosis hepatik, keracunan kehamilan, glaukoma, hiperkalsemia, diabetes

insipidus dan sembab yang disebabkan oleh penggunaan jangka panjang

kortikosteroid (Siswandono dan Soekardjo, 2000).

Salah satu tanaman yang secara empiris berkhasiat sebagai diuretik

yaitu daun gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F) (Dalimartha, 2003). Hal

ini dibuktikan dalam penelitian Sari (2006), infusa daun gandarusa konsentrasi

10% b/v; dosis 2,5 ml/ 200 g BB (1,25 g/ kg BB) memiliki daya diuretik

(73,53 ± 10,45) % pada tikus putih jantan galur Wistar. Dalam penelitian

tersebut senyawa yang diuji bersifat polar. Untuk melanjutkan penelitian

Page 17: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

3

tersebut perlu diteliti apakah senyawa yang bersifat polar, semi polar, dan non

polar dari daun gandarusa yang disari menggunakan etanol juga mempunyai

efek diuretik. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian secara ilmiah tentang

efek diuretik dari ekstrak etanol 70% daun gandarusa (Justicia gendarussa

Burm. F) pada tikus putih jantan galur Wistar. Penelitian tentang efek diuretik

ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan kesehatan dalam

masyarakat.

B. PERUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah ekstrak etanol daun gandarusa mempunyai efek diuretik pada

tikus putih jantan galur Wistar?

2. Pada dosis berapa ekstrak etanol daun gandarusa menunjukkan efek

diuretik pada tikus putih jantan galur Wistar?

C. TUJUAN PENELITIAN

Dari rumusan masalah yang diuraikan di atas, dapat dirumuskan tujuan

penelitian adalah:

1. Meneliti efek diuretik ekstrak etanol 70% daun gandarusa pada tikus

putih jantan galur Wistar.

Page 18: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

4

2. Mengetahui dosis ekstrak etanol 70% daun gandarusa yang dapat

memberikan efek diuretik pada tikus putih jantan galur Wistar.

D. TINJAUAN PUSTAKA

1. Tanaman Gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F )

a. Sinonim

Justicia dahona buch-ham, Justicia nigricans lour, Justicia salicina

vahl, Gendarussa vulgaris Nees (Dalimartha, 2001).

b. Sistematika tanaman

Devisi : Spermatophyta

Sub Devisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Sub kelas : Sympetalae

Bangsa : Tubeflorae/ Sulanaeas (Tjitrosoepomo, 1991)

Suku : Acanthaceae

Marga : Justicia

Jenis : Justicia gendarussa Burm. F (Van Steenis, 1997).

c. Nama daerah

Justicia gendarussa Burm. F memiliki nama daerah: besi-besi (Aceh),

gandarusa (Melayu), handarusa (Sunda), gandarusa tetean, trus (Jawa),

ghandarusa (Madura), gandarisa (Bima), puli (Ternate) (Dalimartha,

2001).

Page 19: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

5

d. Kandungan kimia

Daun Justicia gendarussa Burm. F mengandung kalium, flavonoid,

justisin, steroid/triterpenoid, tanin 0,4% (Anonimb, 1995). selain itu

juga mengandung minyak atsiri, kalium, kalsium oksalat, tanin, dan

alkaloid yang agak beracun (Dalimartha, 2001).

e. Sifat dan kegunaan

Daun bersifat rasa pedas, sedikit asam dan netral. Daun gandarusa

berkhasiat untuk melancarkan peredaran darah, anti-rematik, peluruh

keringat (diaforetik), peluruh kencing (diuretik), dan pencahar

(Dalimartha, 2001).

f. Deskripsi tanaman

Tanaman gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F) tumbuh liar di

hutan, tanggul sungai atau ditanam sebagai tumbuhan obat, perdu,

tumbuh tegak dengan tinggi sekitar 0,8-2 m batangnya berkayu,

segiempat, bercabang, beruas-ruas dan berwarna coklat kehitaman.

Daun mempunyai pertulangan yang menyirip berhadapan, bertangkai

pendek, hijau tua, tunggal, lanset, dengan panjang 5-20 cm, sedangkan

lebarnya 1-3,5 cm. bunganya berwarna ungu, mahkota bentuk tabung,

berbibir dua, majemuk, bentuk malai dengan panjang 3 sampai 12 cm.

Buah berbentuk ganda berbiji empat. Biji berwarna coklat, kecil dan

keras. Tanaman gandarusa mempunyai akar tunggang dan berwarna

coklat (Dalimartha, 2001).

Page 20: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

6

g. Penggunaan secara empirik

Penggunaan dalam masyarakat yaitu 15-30 gram daun gandarusa

kering yang direbus dalam segelas air digunakan sebagai obat tetes

pada telinga yang sakit (Dalimartha, 2001).

2. Diuretik

Diuretik adalah zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran

kemih (diuresis) melalui kerja langsung terhadap ginjal. Kebanyakan

diuretika bekerja dengan mengurangi reabsorpsi natrium, sehingga

pengeluarannya lewat kemih. Obat-obat ini bekerja khusus terhadap tubuli,

tetapi juga ditempat lain, yaitu:

1. Tubuli proksimal

Ultrafiltrat mengandung sejumlah besar garam yang disini

direabsorpsi secara aktif untuk lebih kurang 70%, antara lain ion Na+

dan air, begitu pula glukosa dan ureum. Karena reabsorpsi berlangsung

secara proporsional, maka susunan filtrat tidak berubah dan tetap

isotonis terhadap plasma. Diuretika osmotis (manitol, sorbitol) bekerja

disini dengan menghambat reabsorpsi air dan juga natrium (Tjay dan

Rahardja, 2002).

2. Lengkungan Henle

Di bagian menaik Henle,s loop ini Ca++ 25% dari semua ion Cl-

yang telah difiltrasi direabsorbsi secara aktif, disusul dengan reabsorpsi

pasif dari Na+ dan K+, tetapi tanpa air, hingga filtrat menjadi hipotonis.

Page 21: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

7

Diuretik lengkungan, seperti furosemida, bumetanida, dan etakrinat,

bekerja terutama di lengkungan Henle dengan merintangi transport Cl-

dan Na+. Pengeluaran K+ dan air juga diperbanyak (Tjay dan Rahardja,

2002).

3. Tubuli distal

Di bagian pertama segmen tubuli distal direabsorpsi secara

aktif pula tanpa air hingga filtrat menjadi lebih cair dan lebih

hipotonis. Senyawa thiazida dan klortalidon bekerja di tempat ini

dengan memperbanyak ekskresi Na+ dan Cl- sebesar 5-10%. Di bagian

kedua segmen tubuli distal, ion Na+ ditukarkan dengan ion K+ atau

NH4+, proses ini dikendalikan oleh proses anak ginjal aldosteron (Tjay

dan Rahardja, 2002).

4. Saluran pengumpul

Hormon antidiuretik ADH (vasopresin) dari hipofise bertitik

kerja disini dengan mempengaruhi permeabilitas bagi air dan sel-sel

saluran ini (Tjay dan Rahardja, 2002).

Pada umumnya, diuretik dibagi dalam beberapa kelompok yaitu:

a. Diuretik lengkungan

Obat-obat ini berkhasiat kuat tetapi agak singkat 4-6 jam

(Tjay dan Rahardja, 2002). Banyak digunakan pada keadaan akut

misalnya pada udema paru akut, udema pada penyakit jantung,

penyakit ginjal, penyakit hati. Juga pada hiperkalsemia dan

Page 22: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

8

hiperkalemia. Efek samping dapat berupa hipotensi atau syok,

hipokalemi, hiperurikemi, dan pembesaran prostat (Anonim, 1994).

b. Derivat thiazid

Efeknya lebih lemah dan lambat (6-48 jam) dan terutama

digunakan pada terapi hipertensi dan kelemahan jantung (Tjay dan

Rahardja, 2002). Efek samping berupa hipokalemia,

hiperkolesterolemia, hiperurikemi, hiperglikemi, kecepatan filtrasi

glomerulus berkurang, impotensi seksual, serta efek diuretik pada

penderita diabetes insipidus (Anonim, 1994).

c. Diuretik hemat Kalium

Efek obat ini lemah dan khusus digunakan kombinasi

dengan diuretik lainnya untuk menghemat ekskresi kalium.

Aldosteron menstimulasi reabsorpsi Na+ dan K+, proses ini

dihambat secara kompetitif oleh antagonis aldosteron (Tjay dan

Rahardja, 2002). Efek samping berupa hiperkalemia (Anonim,

1994).

d. Diuretik osmotik

Obat-obat ini hanya direabsorpsi sedikit oleh tubuli, hingga

reabsorpsi air juga terbatas. Efek utama diuretik osmotik adalah

untuk meningkatkan jumlah air yang dikeluarkan dengan relatif

sedikit penambahan ekskresi natrium. Penggunaan klinis diuretik

osmotik sangat terbatas misal pada kegagalan ginjal akut, dan

Page 23: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

9

peningkatan tekanan intrakranial atau intraokuler yang kuat (pada

udema otak dan glaukoma) (Anonim, 1994).

e. Inhibitor karbonik anhidrase

Zat ini berfungsi menghambat enzim karbonik anhidrase di

tubuli proksimal, sehingga disamping karbonat, Na+ dan K+

diekresikan lebih banyak bersamaan dengan air. Khasiat diuretik

lemah sehingga digunakan secara selang-seling (Tjay dan

Rahardja, 2002). Efek diuresis yang terjadi disertai dengan

hilangnya ion kalium, karena lebih banyak ion natrium yang

memasuki tubuli distal dan meningkatnya pertukaran Na-K

(Anonim, 1994).

f. Golongan xantin

Diuresis dihasilkan dari bertambahnya aliran darah ginjal

dan kecepatan filtrasi glomerulus, sebagai hasil stimulasi terhadap

jantung. Namun juga ada efek langsung pada ginjal yang

mengurangi reabsorpsi ion natrium, klorida dan air. Golongan ini

digunakan pada kegagalan jantung, yang biasa dipakai aminofilin

(Anonim, 1994).

3. Furosemida

O

O

COOH

H2NS

NHCH2

Cl

O

Gambar 1. Struktur Kimia Furosemid (Katzung, 2001)

Page 24: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

10

Furosemid merupakan turunan yang merupakan diuretik kuat dan

bertitik kerja dilengkungan Henle bagian menaik. Sangat efektif pada

keadaan udema diotak dan paru-paru yang akut. Mulai kerjanya pesat, oral

dalam 0,5-1 jam dan bertahan 4-6 jam, intravena dalam beberapa menit

dan 2,5 jam lamanya. Reabsorpsinya dari usus hanya lebih kurang 50%,

t1/2 30-60 menit, eksresinya melalui kemih secara utuh, pada dosis tinggi

juga lewat empedu. Efek samping yang umum berupa hiponatremia,

gejalanya berupa gelisah, kejang otot, haus, letargi (selalu mengantuk)

dan kolaps. Pada injeksi intravena terlalu cepat dan jarang terjadi ketulian

(reversibel) dan hipotensi. Hipokalemia reversibel dapat pula terjadi (Tjay

dan Rahardja, 2002).

Masa kerja furosemida biasanya 2-3 jam, sedang waktu paruhnya

tergantung pada fungsi ginjal. Karena agen ansa bekerja pada sisi luminal

tubulus, respon diuretik berkaitan secara positif dengan ekskresi urin.

Sebagai efek diuretiknya agen ansa mempunyai efek langsung pada

peredaran darah melalui tatanan beberapa vaskuler. Furosemida

meningkatkan aliran darah di dalam korteks ginjal (Katzung, 2001).

4. Penyarian

Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi

zat aktif dari simplisia nabati atau hewani menggunakan pelarut yang

sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut yang diuapkan dan

massa atau serbuk yang tersisa diperlukan sedemikian hingga memenuhi

baku yang telah ditetapkan (Anonima, 1995).

Page 25: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

11

Simplisia adalah bentuk jamak dari kata simpleks yang berasal dari

kata simple berarti satu atau sederhana. Istilah simplisia dipakai untuk

menyebut bahan-bahan obat alam yang masih berada dalam wujud aslinya

atau belum mengalami perubahan bentuk, kecuali dinyatakan lain

umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan (Anonim, 1979)

Maserasi pada umumnya dilakukan dengan cara 10 bagian

simplisia dengan derajat halus yang cocok dimasukkan ke dalam bejana,

kemudian dituangi dengan 75 bagian cairan penyari, ditutup dan dibiarkan

selama 5 hari terlindung dari cahaya, sambil diaduk. Setelah 5 hari sari

diserkai, kemudian ampas diperas. Ampas ditambah cairan penyari

secukupnya diaduk dan diserkai, sehingga diperoleh sari sebanyak 100

bagian. Bejana ditutup, dibiarkan ditempat sejuk, terlindung dari cahaya,

selama 2 hari, kemudian endapan dipisahkan (Anonim, 1986).

E. LANDASAN TEORI

Daun gandarusa mengandung kalium, flavonoid, justisin,

steroid/triterpenoid, tanin 0,4% (Anonimb, 1995) dan berkhasiat untuk

melancarkan peredaran darah, antirematik, peluruh keringat (diaforetik),

peluruh kencing (diuretik), dan pencahar (Dalimartha, 2001), alkaloid dan

saponin (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).

Daun gandarusa secara empirik berkhasiat sebagai diuretik (Dalimartha,

2003). Hal ini dibuktikan dalam penelitian Sari (2006), infusa daun gandarusa

konsentrasi 10% b/v; dosis 2,5 ml/ 200 g BB (1,25 g/ kg BB) memiliki daya

Page 26: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

12

diuretik (73,53 ± 10,45) % pada tikus putih jantan galur Wistar. Dalam

penelitian tersebut, zat aktif yang diduga berkhasiat sebagai diuretik pada

infusa tersebut adalah senyawa yang bersifat polar. Pada penelitian ini

digunakan ekstrak yang didapat dari maserasi dengan menggunakan pelarut

etanol. Etanol merupakan pelarut yang universal yang dapat menyari senyawa

yang bersifat polar, semi polar, maupun non polar, sehingga memungkinkan

zat aktif yang tersari dengan infusa juga dapat tersari dengan penyari etanol

ini. Dengan demikian kemungkinan ekstrak etanol tersebut juga mempunyai

efek diuretik pada tikus jantan Wistar.

F. HIPOTESIS

Ekstrak etanol 70% daun gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F)

diduga mempunyai efek diuretik pada tikus putih jantan galur Wistar.

Page 27: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

13

BAB II

METODE PENELITIAN

1. Definisi Operasional Variabel Penelitian

a. Jenis penelitian

Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental semu dengan

rancangan acak lengkap pola searah.

b. Variabel penelitian

Variabel bebas : dosis ekstrak etanol 70% daun gandarusa

Variabel tergantung : volume urin tiap waktu pengamatan

Variabel kendali :

a) Hewan uji : umur, berat badan, jenis kelamin, galur

b) Tanaman : asal tanaman, waktu panen, bagian yang

diambil.

c) Volume pemberian air minum

d) Lingkungan laboratorium.

2. Metode pengumpulan data

Data yang dikumpulkan diperoleh dari pengamatan langsung pada

hewan uji yaitu data kuantitatif volume urin pada jam ke 1, 2, 3, 6, 9, 12,

dan 24 setelah perlakuan. Volume urin yang diukur adalah volume urin

kumulatif dari awal pengamatan.

Page 28: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

14

3. Bahan dan alat

a. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam eksperimen adalah :

1) Daun gandarussa (Justicia gendarussa Burm. F) yang diperoleh dari

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat

Tradisional (B2P2TO2T) Tawangmangu.

2) Tikus putih jantan Wistar umur 2-3 bulan dengan berat 130-200 gram.

3) Akuades

4) Furosemid (PT. IFARS)

5) Polivinil Pirolidon (PVP) (E-Merck)

6) Etanol 70% (Teknis)

b. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam eksperimen adalah :

1) Panci maserasi

2) Kompor listrik

3) Wajan stainless steel

4) Timbangan hewan uji (Ohaus) kepekaan 0,1 gram

5) Timbangan analitik (Satorius) kepekaan 0,1 mg dan 0,01 mg

6) Metabolic cage

7) Jarum oral tikus ukuran 15

8) Alat-alat gelas.

Page 29: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

15

4. Jalannya Penelitian

a. Determinasi tanaman

Kebenaran dan deskripsi morfologi daun gandarusa di Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

(B2P2TO2T) Tawangmangu, dengan menggunakan buku Flora of Java

(Backer and Van den Brink, 1965), buku Flora (Van Steenis, 2003)

dan buku Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta (Tjitrosoepomo,

1988).

b. Pengumpulan bahan uji

Daun gandarusa yang digunakan diambil dan dikumpulkan dari

tanaman Justicia gendarussa Burm. F yang terdapat di Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Tawangmangu pada bulan Februari 2008.

c. Pengeringan bahan uji

Daun Justicia gendarussa Burm. F dikumpulkan, dibersihkan dari

kotoran-kotoran yang menempel dengan cara dicuci di bawah air

mengalir, kemudian dipotong kecil-kecil agar mempermudah

pengeringan. Pengeringan dilakukan di bawah sinar matahari tidak

langsung dengan ditutup kain hitam.

d. Pembuatan serbuk

Daun gandarusa yang sudah kering diserbukkan dengan blender, lalu

diayak dengan ayakan no.16 dan disimpan.

Page 30: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

16

e. Pembuatan ekstrak etanol

1. Maserasi

Maserasi dilakukan dengan cara 10 bagian simplisia daun

gandarusa (100 g) dengan derajat halus yang cocok dimasukkan

dalam panci maserasi, kemudian dituangi dengan 75 bagian pelarut

etanol 70 % (750 ml) dan dibiarkan selama lima hari sambil sekali-

kali dilakukan pengadukan, untuk mencegah terjadinya kejenuhan.

Setelah lima hari disaring sehingga diperoleh ampas dan filtrat

(ekstrak cair). Ampas ditambah cairan penyari secukupnya diaduk

dan diserkai, sehingga diperoleh seluruh sari sebanyak 100 bagian.

Panci ditutup, dibiarkan di tempat sejuk, terlindung dari cahaya,

diendapkan selama dua hari untuk menghindari kemungkinan

masih adanya serbuk ikutan hasil penyarian, setelah diendapkan

filtrat dipisahkan dari endapan ikutan, selanjutnya dilakukan

penguapan menggunakan evaporator.

2. Penguapan

Penguapan dilakukan dengan evaporator. Penguapan

berlangsung sampai diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental inilah

yang akan digunakan dalam uji diuretik. Skema cara pembuatan

ekstrak etanol 70% daun gandarusa dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 31: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

17

Daun Gandarusa

Dicuci air mengalir

Dikeringkan di bawah sinar matahari dengan ditutup kain hitam

Diserbuk

Diayak ( ayakan no. 100)

Dimaserasi

Dengan etanol 70 %

Filtrat ekstrak etanol 70 % daun gandarusa

Diuapkan dan dipekatkan menggunakan evaporator

Ekstrak kental

Gambar 2. Skema Cara Pembuatan Ekstrak Etanol 70% Daun Gandarusa

f. Pemilihan hewan uji

Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih jantan galur Wistar,

umur 2-3 bulan, berat 130-200 gram.

g. Perhitungan dosis furosemida

Dosis furosemida yang diberikan adalah dosis yang meliputi dosis

terapi manusia yaitu 80 mg (Katzung, 2001) dengan faktor konversi

dari manusia (70 kg) ke tikus (200 g) sebesar 0,018 (Ngatidjan, 1990).

Dosis terapi manusia = 80 mg

Faktor konversi manusia ke tikus 200 g = 0,018

Page 32: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

18

Maka dosis terapi pada tikus = 80 mg × 0,018

= 1,44 mg /200 g BB

= 7,2 mg /kg BB

Hasil orientasi Arsyi (2007), uji diuretik didapatkan perbedaan yang

tidak berbeda bermakna terhadap kontrol negatif maka dosis yang

digunakan pada hewan uji adalah tiga kalinya yaitu:

Dosis yang diberikan pada tikus = 3 x 1,44 mg/200g BB

= 4,32 mg/200g BB

= 21,6 mg/kg BB

Furosemid tidak larut dalam air, maka sediaan dibuat dengan

melarutkan furosemida pada larutan PVP 5% sebagai suspending

agent.

Pembuatan larutan stok = 4,32 mg/2,5 ml

= 43,2 mg/25ml

Furosemida 43,2 mg disuspensikan dalam PVP 5% 15 tetes kemudian

ditambah akuades hingga volume 25 ml.

h. Uji efek diuretik

Hewan uji di adaptasikan di laboratorium dan dipuasakan selama 5-6

jam namun tetap diberi minum. Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok

perlakuan, masing-masing terdiri dari 5 ekor tikus

Kelompok 1 (kontrol negatif) : diberi suspensi PVP 5%

Kelompok 2 (kontrol positif) : diberi suspensi furosemida dosis

21,6 mg /kg BB

Page 33: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

19

Kelompok 3 : diberi suspensi ekstrak etanol daun gandarusa dosis

0,18 g/ kg BB.

Kelompok 4 : diberi suspensi ekstrak etanol daun gandarusa dosis

0,36 g/ kg BB.

Kelompok 5 : diberi suspensi ekstrak etanol daun gandarusa dosis

0,72 g/ kg BB.

Setelah diberi perlakuan, hewan uji dimasukkan dalam metabolic cage

untuk ditampung urinnya. Pengukuran volume urin dilakukan pada

jam ke 1, 2, 3, 6, 9, 12, dan 24. Volume urin yang diukur adalah

volume urin tiap waktu pengamatan dan volume urin kumulatif. Air

minum pada jam ke-1 sampai ke-12 dikontrol sebanyak 2,5 ml tiap 3

jam untuk tiap hewan uji secara per oral yaitu pada jam ke- 3, 6, 9.

Sedangkan jam ke- 12 diberikan sebanyak 5 ml. Selama perlakuan

dalam metabolic cage hewan uji tidak diberi makan. Skema uji efek

diuretik ekstrak etanol 70% daun gandarusa pada tikus putih jantan

galur wistar dapat dilihat pada Gambar 3.

Page 34: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

20

25 ekor tikus putih jantan wistar

dipuasakan selama 12-18 jam

Diberikan kepada hewan uji secara peroral dengan volume pemberian 2,5 ml / 200 g BB

Hewan uji di masukkan dalam metabolic cage

Diberi 2,5 ml air minum secara per oral pada jam ke- 3, 6, 9, dan diberi 5 ml air

minum secara per oral pada jam ke- 12

Volume urin diukur pada jam ke 1, 2, 3, 6, 9, 12 dan 24 setelah perlakuan

Dianalisis hasilnya dengan uji Kolmogorov-Smirnov, homogenitas varian, ANAVA satu jalan dan uji LSD dengan taraf kepercayaan 95%

Gambar 3. Skema Uji Efek Diuretik Ekstrak Etanol 70% Daun Gandarusa

pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Kelompok III 5 ekor

Kelompok IV 5 ekor

Kelompok V 5 ekor

Kelompok II Kontrol positif

5 ekor

Kelompok I Kontrol negatif

5 ekor

Suspensi PVP 5%

Suspensi Furosemida

21,6 mg/kg BB

Suspensi Ekstrak etanol

Dosis 0,18 g/ kg BB

Suspensi Ekstrak etanol

Dosis 0,36 g/ kg BB

Suspensi Ekstrak etanol

Dosis 0,72 g/ kg BB

Page 35: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

21

5. Cara analisis

Data volume urin hewan uji yang didapat setelah 1, 2, 3, 6, 9, 12,

24 jam dikumpulkan, berdasarkan hasil tersebut dilakukan uji statistik.

Data yang diperoleh kemudian dicari luas daerah di bawah kurva (Area

Under the Curve).

[ ]tntnAUC 1− = 2

VV n1n +− ( )1nn tt −− (1)

AUC = Area di bawah kurva

Vn = Volume urin pada jam ke-n

Vn-1 = Volume urin pada jam ke (n-1)

Dari perhitungan AUC juga dapat dihitung % daya diuretik dengan rumus:

% daya diuretik = %100×−

=k

kp

AUCAUCAUC

(2)

AUCP = AUC tiap konsentrasi perlakuan

AUCk = AUC kontrol negatif

Kemudian data AUC diuji distribusi normalnya dengan uji Kolmogorov-

Smirnov, sedang keseragaman variannya diuji dengan uji Levene

menggunakan taraf kepercayaan 95%. Apabila data terdistribusi normal

dan homogen dilakukan ANAVA (analisis Varian) satu jalan dan jika

berbeda bermakna, dilanjutkan dengan uji Least Significant Difference

(LSD) dengan taraf kepercayaan 95%. Apabila data terdistribusi tidak

normal, dilakukan uji Kruskal Wallis dan jika berbeda bermakna

Page 36: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

22

dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Adanya efek diuretik secara

keseluruhan dari bahan uji dapat diketahui dengan membandingkan AUC

waktu pengamatan versus volume urin dari kelompok bahan uji dengan

AUC kontrol negatif.

Page 37: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

23

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi Justicia gendarussa Burm. F

Determinasi perlu dilakukan untuk memastikan bahwa tumbuhan yang

akan digunakan benar-benar merupakan tumbuhan yang dimaksud (Justicia

gendarussa Burm. F) dan menghindari terjadinya kesalahan pengambilan sempel.

Determinasi dilakukan di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman

Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO2T) Tawangmangu, dengan menggunakan

buku Flora of Java (Backer and Van den Brink, 1965), buku Flora (Van Steenis,

1997) dan buku Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta (Tjitrosoepomo, 1991),

diketahui bahwa sampel tumbuhan yang diteliti adalah Justicia gendarussa

Burm.F. Hasil determinasinya adalah sebagai berikut:

1b, 2b, 3b, 4b, 12b, 13b, 14b, 17b, 18b, 19b, 20b, 21b, 22b, 23b, 24b,

25a…………………………………99………………Euphorbiaceae.

1b, 36b, 39b, 40b, 42b, 54b, 61b, 63b, 66b, 67a,

68a……………………………………………………Justicia.

1……………………………………………… Justicia gendarussa Burm. F.

B. Hasil Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Gandarusa.

Daun gandarusa didapatkan dari Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

(B2P2TO2T) Tawangmangu dan daun diambil semua baik daun yang tua, sedang

Page 38: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

24

maupun muda. Kemudian daun dicuci dengan air mengalir, hal ini bertujuan untuk

memisahkan kotoran-kotoran yang menempel di daun. Setelah itu, daun gandarusa

dijemur di bawah sinar matahari ditutup dengan kain hitam. Tujuan pengeringan

adalah untuk menghilangkan kadar air yang terdapat dalam daun dan untuk

keefektifan penyarian, sehingga dalam proses ekstraksi bahan telah kering dan

lebih muda berinteraksi dengan cairan penyari. Pengeringan daun gandarusa

ditutup dengan kain hitam karena jika dijemur di bawah sinar matahari secara

langsung dapat merusak senyawa-senyawa kimia yang terkandung di dalam daun

gandarusa.

Simplisia yang akan dibuat diserbuk halus. Bahan dihaluskan dengan

tujuan untuk memperbesar permukaan yang akan bersentuhan dengan cairan

penyari. Selain itu dapat mengakibatkan dinding-dinding sel dalam serbuk

tersebut menjadi pecah, sehingga cairan penyari dapat masuk ke dalam sel-sel

untuk kemudian terjadi perpindahan massa zat aktif dari dalam serbuk ke luar atau

ke dalam cairan penyari.

Larutan penyari yang digunakan adalah etanol 70% karena merupakan

larutan yang universal yang dapat menyari senyawa bersifat polar, semi polar dan

non polar.

Serbuk daun gandarusa dengan bobot 300 gram disari dengan etanol 70%

dan diperoleh ekstrak etanol daun gandarusa sebanyak 43,15 gram, berarti

rendemennya adalah 14,38%. Perhitungan rendemen terdapat pada Lampiran 6.

Page 39: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

25

C. Uji Diuretik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek diuretik ekstrak etanol

daun gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F) pada tikus putih jantan Wistar

dengan pembanding furosemid dosis 21,6 mg/kg BB sebagai kontrol positif dan

suspensi PVP 5% sebagai kontol negatif. Untuk memperkecil variabilitas antar

hewan uji, maka hewan yang digunakan harus mempunyai keseragaman, yaitu

memiliki berat badan antara 130-200 gram, umur 2-3 bulan, diberi makanan dan

minuman yang sama dan dalam kondisi sehat. Pengelompokan hewan uji

dilakukan secara random (acak), masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor.

Penelitian ini menggunakan hewan uji tikus galur Wistar karena tikus

merupakan hewan dengan model yang sesuai untuk evaluasi obat-obat yang

mempengaruhi ginjal (Kusumawati, 2004) dan digunakan tikus jantan karena

kondisi biologisnya lebih stabil bila dibandingkan dengan tikus betina.

Hewan uji harus diadaptasikan terlebih dahulu dengan kondisi

laboratorium selama 7 hari. Hal ini dilakukan untuk menghindari stres pada saat

perlakuan. Sebelum hewan uji mengalami perlakuan, pada hari terakhir hewan uji

dipuasakan terlebih dahulu selama 12-18 jam dengan hanya diberi minum ad

libitum. Tujuan dipuasakan agar kondisi hewan uji sama dan mengurangi

pengaruh makanan yang dikonsumsi terhadap absorpsi sampel yang diberikan.

Apabila tahap persiapan telah selesai, kemudian dilakukan uji dengan

pemberian ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,18 g/kg BB, 0,36 g/kg BB dan

0,72 g/kg BB. Sebagai pembanding digunakan furosemid yang merupakan

diuretik kuat sebagai kontrol positif dan suspensi PVP 5% sebagai kontrol negatif.

Page 40: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

26

Volume air minum yang dikonsumsi oleh hewan uji dari jam ke-1 sampai

12 tidak dilakukan uji ANAVA satu jalan karena air minum diberikan secara per

oral dengan volume pemberian 2,5 ml/ 200 g tiap 3 jam. Begitu juga volume air

minum yang dikonsumsi dari jam ke-12 sampai 24 diberikan secara peroral

sebanyak 5 ml/ 200 g. Hal ini dilakukan untuk menyeragamkan kondisi dari

hewan uji, karena dikhawatirkan dengan masuknya air minum yang tidak seragam

kemungkinan berpengaruh pada efek diuretik yang dihasilkan baik pada kontrol

positif maupun perlakuan tiap dosis ekstrak etanol daun gandarusa.

Data volume urin diukur pada jam ke- 1, 2, 3, 6, 9, 12 dan 24. Data yang

terkumpul merupakan data volume urin tiap waktu (ml). Dari data volume urin

tiap waktu dapat dihitung volume urin kumulatif. Data volume urin tiap waktu

pengamatan (mean+SD) tersaji pada Tabel 1 dan terlampir pada Lampiran 9.

Page 41: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

27

Tabel 1. Data Volume Urin Tiap Waktu Pengamatan (ml) pada Masing-masing Kelompok Perlakuan (mean+SD) (n=5)

Volume Urin tiap jam ke- (ml) No.

HU Perlakuan 1 2 3 6 9 12 24 1 2,47 0,98 0,00 2,10 1,94 1,76 4,35

2 4,40 0,03 0,00 1,70 1,12 1,23 3,20 3 2,70 0,79 0,00 1,82 1,60 1,30 2,16 4 2,91 0,68 0,00 1,64 1,54 1,85 2,31 5

Kontrol Positif Furosemid 21,6 mg/kg BB

4,50 0,05 0,70 1,40 1,72 2,30 2,26 (mean+SD) 3,40+0,97 0,50+0,43 0,14+0,31 1,73,+0,25 1,58+0,30 1,68+0,43 2,85+0,93 1 0,65 0,06 0,92 0,54 1,25 1,06 1,61 2 0,98 0,04 0,22 0,60 1,36 1,98 2,73 3 0,95 0,91 0,00 0,74 1,14 1,35 1,50 4 0,47 0,00 0,33 0,95 1,56 1,09 1,94 5

Kontrol Negatif PVP 5 % 2,5 ml / 200 g BB

0,68 0,00 0,81 1,13 0,97 1,24 1,97 (mean+SD) 0,75+0,21 0,20+0,40 0,45+0,40 0,79+0,24 1,25+0,22 1,34+0,37 1,95+0,48 1 0,00 095 0,00 2,27 1,21 1,10 2,23 2 0,00 0,56 0,00 1,48 1,38 1,95 3,43 3 0,00 0,60 0,00 1,08 1,30 2,50 2,00 4 0,70 0,74 0,00 2,55 2,40 1,93 3,05 5

Ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,18 g/kg BB 0,00 0,80 0,00 2,40 0,73 2,00 5,05

(mean+SD) 0,14+0,31 0,73+0,15 0,00+0,00 1,95+0,64 1,40+0,61 1,89+0,50 3,15+1,21 1 0,00 1,61 000 0,75 1,20 2,55 2,43 2 0,01 0,20 0,00 1,30 2,15 3,01 1,20 3 0,12 0,82 0,00 0,60 1,11 2,51 1,30 4 0,51 0,40 0,00 0,15 1,30 1,41 1,82 5

Ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,36 g/ kg BB 0,00 0,20 0,00 0,81 2,60 1,55 2,78

(mean+SD) 0,12+0,21 0,64+0,60 0,00+0,00 0,72+0,41 1,67+0,66 2,20+0,69 1,90+0,69 1 0,70 0,55 0,00 1,05 1,82 1,78 2,95 2 0,85 0,65 0,00 1,72 1,95 2,75 2,64 3 0,40 1,10 0,15 1,10 1,90 1,35 3,70 4 0,55 0,15 0,00 1,90 1,15 2,38 2,15 5

Ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,72 g/kg BB 0,25 0,20 0,00 1,30 1,35 3,40 1,80

(mean+SD) 0,55+0,23 0,53+0,38 0,03+0,06 1,41+0,37 1,63+0,36 2,33+0,80 2,65+0,73

Data volume urin kumulatif menggambarkan kenaikan volume urin secara

keseluruhan selama waktu pengamatan. Data volume urin kumulatif (mean+SD)

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11. Data volume urin kumulatif jam ke

1-12, urin kumulatif jam ke 12-24 dan urin kumulatif jam ke 1-24 tiap waktu

pengamatan (mean+SD) tersaji Tabel 2.

Page 42: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

28

02468

1012

0 5 10 15 20 25

Waktu pengamatan (jam ke-)

Vol

ume

urin

kum

ulat

if (m

l)

kontrol positif (furosemid 21,6 mg/kg BB)kontrol negatif (suspensi PVP 5% 2,5 ml/200 g BB)ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,18 g/kg BBekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,36 g/kg BBekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,72 g/kg BB

Tabel 2. Volume Urin Kumulatif1-12, Urin Kumulatif12-24, Urin Kumulatif1-24 (ml) tiap

Waktu Pengamatan (ml) (mean+SD) (n=5)

No

Perlakuan Urin Kum 1-12 (ml)

Urin Kum 12-24 (ml)

Urin kum 1-24 (ml)

1 Kontrol Positif 21,6mg/ kg BB

8,90+0,70 2,85+0,93 11,75+1,24

2 Kontrol Negatif 2,5 ml/ 200g BB

4,79+0,35 1,95+0,48 6,74±0,70

3 Ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,18g/ kg BB

6,26+1,55 3,15+1,21 9,41+2,02

4 Ekstrak etanol daun gandarasa dosis 0,36g/ kg BB

4,45+0,77 1,90+0,69 6,36+1,41

5 Ekstrak etanol daun gandarasa dosis 0,72,g/ kg BB

5,69+0,91 2,64+0,73 8,33+1,49

Urin kum = urin kumulatif

Gambar 5. Kurva Hubungan Waktu Pengamatan (Jam) Terhadap

Volume Urin Kumulatif (ml) setelah Perlakuan pada Tikus Putih Jantan Wistar.

Page 43: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

29

.Urin kumulatif 1-12 menggambarkan kenaikan volume urin pada jam ke

1-12. Hasil ANAVA satu jalan menunjukan perbedaan yang bermakna (p=0,000).

Hasil uji LSD, kontrol negatif berbeda bermakna dengan kontrol positif dan

ekstrak etanol daun gandarusa 0,18 g/kg BB. Ini menunjukkan bahwa kontrol

positif dan ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,18 g/kg BB mampu

meningkatkan volume urin secara bermakna pada jam ke 1-12.

Urin kumulatif 12-24 menggambarkan kenaikan volume urin pada jam ke

12-24. Hasil ANAVA satu jalan menunjukan tidak ada perbedaan yang bermakna

dengan kontrol positif (p=0,113). Hal ini berarti pada jam 12-24 sudah tidak ada

kenaikan volume urin lagi (kemungkinan karena pada jam ke 12-24 furosemid

maupun ekstrak etanol daun gandarusa sudah terekskresi).

Urin kumulatif 1-24 menggambarkan kenaikan volume urin secara

keseluruhan yaitu pada jam ke 1-24. Hasil uji statistik data terdistribusi normal,

sedangkan homogenitas varian tidak sama. Kemudian data ditransform ke dalam

bentuk Lag (penurunan) sehingga dihasilkan data yang homogenitasnya sama.

Dari hasil ANAVA satu jalan menunjukan perbedaan yang bermakna (p=0,000).

Hasil uji LSD, kontrol negatif berbeda bermakna dengan kontrol positif. Hal ini

berarti furosemid mempunyai efek diuretik pada jam ke 1-24 karena mampu

meningkatkan volume urin. Sedangkan ekstrak etanol daun gandarusa tidak

memiliki efek diuretik secara keseluruhan karena tidak ada perbedaan yang

bermakna dengan kontrol negatif, sehingga tidak mampu menaikkan volume urin.

Adanya khasiat sebagai diuretik dari ekstrak etanol daun gandarusa

diketahui dengan membandingkan AUC (Area Under the Curve) volume urin tiap

Page 44: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

30

waktu pengamatan dari tiap kelompok perlakuan ekstrak etanol daun gandarusa

dengan AUC kontrol negatif. Semakin besar AUCnya berarti semakin besar

volume urin yang dihasilkan. Dari hasil ini dapat diketahui apakah ekstrak etanol

daun gandarusa mempunyai kemampuan menaikkan volume urin atau tidak. Data

AUC1-12, AUC12-24 dan AUC1-24 urin tiap waktu pengamatan dari masing-masing

perlakuan (mean+SD) dapat dilihat pada Tabel 3 dan data selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 8.

Tabel 3. AUC1-12, AUC12-24 dan AUC1-24 Urin tiap Waktu Pengamatan dan Persen daya Diuretik (mean+SD) (n=5)

No Perlakuan AUC1-12

(ml.jam) AUC12-24 (ml.jam)

AUC1-24 (ml.jam)

% Daya Diuretik

1 Kontrol Positif 21,6 mg/kg BB

16,76+1,69 26,30+6,65 44,02+6,95 47,67+23,4

2 Kontrol Negatif 2,5 ml/ 200g BB

9,82+0,81 19,76+4,90 29,78+5,17 -

3 Ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,18 g/kg BB

13,79+3,09 30,28+8,14 44,08+8,78 47,98+29,4

4 Ekstrak Etanol daun gandarusa dosis 0,36 g/kg BB

12,45+2,00 25,99+2,52 38,45+3,35 29,06+11,2

5 Ekstrak Etanol daun gandarusa dosis 0,72 g/kg BB

14,65+2,81 28,68+2,04 43,33+4,15 45,44+13,9

Page 45: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

31

Tabel 4. Data Nilai Signifikan AUC1-12, AUC12-24, dan AUC1-24 antar Kelompok Perlakuan dari Uji LSD

Nilai Signifikansi AUC Kelompok

I II III IV V I 0,000* 0,049* 0,006* 0,151 II 0,011 0,077 0,003* III 0,355 0,554 IV 0,137

1-12

V I 0,069 0,256 0,928 0,494 II 0,006* 0,083 0,017 III 0,222 0,642 IV 0,440

12-24

V I 0,001* 0,988 0,158 0,856 II 0,001* 0,034* 0,002* III 0,154 0,845 IV 0,214

1-24

V * = berbeda signifikan p < 0,05 Kelompok I = kontrol positif (furosemid 21,6 mg/kg BB)

II =kontrol negatif (suspensi PVP 2,5 ml/200g BB) III =ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,18 g/kg BB IV =ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,36 g/kg BB V =ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,72 g/kg B

Harga AUC1-12 dapat digunakan untuk melihat efek diuretik pada jam ke

1-12. Dari hasil uji ANAVA satu jalan diperoleh data berbeda bermakna (p =

0,001). Hal ini berarti pemberian ekstrak etanol daun gandarusa pada jam ke 1-12

sudah menunjukkan adanya pengaruh terhadap kenaikan volume urin pada hewan

uji. Hasil uji LSD yang diperoleh menunjukkan bahwa kontrol negatif berbeda

bermakna dengan kontrol positif, ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,18 g/kg

BB dan dosis 0,72 g/kg BB. Hal ini berarti, pada kontrol positif dan kedua dosis

ekstrak etanol tersebut mempunyai efek sebagai diuretik secara bermakna pada

jam ke 1-12. Sedangkan ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,36 g/kg BB tidak

menunjukan perbedaan yang bermakna dengan kontrol negatif (tidak

menunjukkan efek diuretik pada jam 1-12).

Page 46: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

32

AUC12-24 dapat digunakan untuk melihat efek diuretik pada jam ke 12-24.

hasil ANAVA satu jalan diperoleh data tidak berbeda bermakna (p = 0,056). Hal

ini berarti, pemberian ekstrak etanol daun gandarusa (Justicia gendarussa Burm.

F) pada jam ke 12-24 tidak berpengaruh terhadap kenaikan volume urin pada

hewan uji. Hasil uji LSD yang diperoleh menunjukkan bahwa kontrol negatif

berbeda bermakna dengan ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,18 g/kg BB dan

dosis 0,72 g/Kg BB yang berarti pada dosis tersebut mempunyai efek diuretik

secara bermakna pada jam ke 12-24 dan tidak ada perbedaan yang bermakna

dengan kontrol positif, ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,36 g/kg BB. Hal ini

mungkin dikarenakan pada jam ke 12-24 furosemid dan ekstrak etanol pada

dosis tersebut sudah terekskresi (tidak menghasilkan efek diuretik lagi). Dengan

kata lain, ekskresi urin pada jam 12-24 sudah normal kembali.

Efek diuretik ekstrak etanol daun gandarusa pada jam ke 1-24 dapat dilihat

dengan membandingkan AUC kelompok perlakuan ekstrak etanol daun gandarusa

dengan AUC kontrol negatif pada jam ke 1-24. Hasil ANAVA terhadap AUC1-24

menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna (p = 0,005). Hasil uji LSD

menunjukkan bahwa kelompok yang berbeda bermakna dengan kontrol negatif

adalah kelompok perlakuan dengan pemberian furosemid (kontrol positif) dan

pemberian ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,18 g/kg BB, dosis 0,36 g/kg BB

dan dosis 0,72 g/Kg BB. Hal ini berarti, kontrol positif dan ketiga dosis tersebut

mempunyai efek diuretik secara bermakna pada jam ke 1-24.

Dari data AUC1-24 yang diperoleh, dapat dilakukan perhitungan persen

daya diuretik purata AUC1-24 tiap kelompok perlakuan terhadap kontrol negatif

Page 47: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

33

yang terdapat pada Tabel 3. Dari tabel tersebut, dapat dilihat persen daya diuretik

yang dihasilkan oleh ekstrak etanol daun gandarusa. Hasil uji statistik data

terdistribusi normal, sedangkan homogenitas varian tidak sama. Kemudian data

ditransform kedalam bentuk logaritma sehingga dihasilkan data yang

homogenitasnya sama. Hasil ANAVA terhadap persen daya diuretik menunjukkan

bahwa adanya perbedaan yang bermakna (p = 0,002). Hal ini berarti daya diuretik

yang dihasilkan ketiga dosis ekstrak etanol daun gandarusa tidak sama secara

statistik dengan daya diuretik kontrol positif (furosemid). Contoh perhitungan

persen daya diuretik dapat dilihat pada Lampiran 14. Hasil ANAVA dan uji Least

Significant Difference LSD selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16.

Untuk melihat pengaruh dosis terhadap efek diuretik yang dihasilkan

dengan membandingkan nilai AUC antar dosis. Pada AUC1-12 perbandingan antar

dosis ada perbedaan yang bermakna pada dosis 0,18 g/ kg BB dengan dosis 0,72

g/ kg BB (p=0,001). Hal ini menunjukkan bahwa efek diuretik yang dihasilkan

pada jam ke 1-12 dipengaruhi oleh kenaikan dosis. Pada AUC12-24 perbandingan

antar dosis tidak berbeda bermakna pada dosis 0,18 g/ kg BB dengan dosis 0,36 g/

kg BB dan dosis 0,72 g/ kg BB (p=0,056). Hal ini menunjukkan bahwa efek

diuretik yang dihasilkan pada jam ke 12-24 tidak dipengaruhi oleh kenaikan dosis.

Pada AUC1-24 ada perbedaan yang bermakna pada dosis 018, g/ kg BB dengan

dosis 0,36 g/ kg BB dan dosis 0,72 g/ kg BB (p=0,005). Hal ini berarti efek

diuretik yang dihasilkan pada jam ke 1-24 dipengaruhi oleh kenaikan dosis.

Dari penelitian sebelumnya (Sari, 2006), telah dilakukan uji efek diuretik

infusa pada daun gandarusa dengan dosis 1,25 g/ kg BB mampu memberikan

Page 48: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

34

efek diuretik pada tikus putih jantan galur wistar sebesar (73,53 + 10,45) %.

Sedangkan dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, diketahui bahwa ekstrak

etanol daun gandarusa dengan dosis 0,18 g/ kg BB, dosis 0,36 g/ kg BB dan dosis

0,72 g/ kg BB mampu memberikan efek diuretik pada tikus putih jantan galur

Wistar, dengan daya diuretik sebesar (47,98 ± 29,49), (29,06 ± 11,24), (45,44 ±

13,93) %. Hal ini berarti efek diuretik yang dihasilkan pada infusa lebih besar

dibanding ekstrak etanol daun gandarusa. Efek diuretik infusa lebih besar

mungkin disebabkan senyawa yang berkhasiat sebagai diuretik sangat mudah larut

dalam pelarut yang kepolarannya tinggi. Dalam hal ini, air adalah pelarut yang

sangat polar dan hanya senyawa-senyawa yang polar saja yang dapat larut

didalamnya. Sedangkan pada ekstrak etanol daun gandarusa tidak hanya senyawa

polar saja yang tersari, namun senyawa semi polar dan non polar juga ikut tersari.

Kemungkinan, senyawa polar yang diberikan pada dosis yang sama lebih sedikit

dibanding dengan infusa. Sehingga efek yang diinginkan yaitu untuk menaikan

volume urin menjadi berkurang.

Page 49: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

35

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan diatas, dapat disimpulkan:

1. Ekstrak etanol daun gandarusa berkhasiat sebagai diuretik pada tikus putih

jantan Wistar.

2. Berdasarkan AUC1-24, dosis ekstrak etanol daun gandarusa yang dapat

menimbulkan efek diuretik pada tikus putih jantan Wistar berturut-turut

adalah 0,18 g/ kg BB, 0,36 g/ kg BB dan 0,72 g/ kg BB.

B. Saran

1. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, sebaiknya dalam uji diuretik

volume air minum yang dikonsumsi hewan uji dikontrol selama 24 jam.

2. Perlu dilakukan uji kandungan senyawa yang bertanggung jawab terhadap

efek diuretik pada daun gandarua (Gendarussa vulgaris Nees.)

Page 50: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

36

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi Ш, ХХХ, 262, Departemen Kesehatan RI.

Anonim, 1986, Sediaan Galenik, 8-10, Departemen Kesehatan RI. Anonim, 1994, Catatan Kuliah Farmakologi, Cetakan II, 121-128,

Laboratorium Farmakologi, Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.

Anonima, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi keempat. II, Departemen

Kesehatan RI, Jakarta. Anonimb, 1995, Materia Medika Indonesia, Edisi VI, 113, Departemen

Kesehatan RI, Jakarta.

Arsyi, K., 2007, Efek Diuretik Ekstrak Etanol Daun Markisah (Passiflora quadrangularis L) Pada Tikus Putih Jantan Wistar, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Backer, C. A. D., and van den Brink, R. C., 1968, Flora of Java, Vol. I. N. V.

P. Noorddh off Groningen The Netherland. Dalimartha, S, 2001, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid I, Cetakan III, 61-

62, Trubus Ariwidya, Jakarta. Dalimartha, S, 2003, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid I, Cetakan III,

Trubus Ariwidya, Jakarta.

Katzung, B. G., 2001, Farmakologi Dasar dan Klinik, 433-444, Diterjemahkan oleh Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Salemba Medika, Jakarta.

Kusumawati, D., 2004, Bersahabat dengan Hewan Coba, 77-78, Gadjah

Mada University Press, Yogyakarta. Mangkoewidjoyo, S., dan Smith, J. B., 1988, Pemeliharaan, Pembiakan dan

Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis, 38, Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Ngatidjan, 1990, Metode Laboratorium Dalam Toksikologi, 94 Reviewer :

Lukman H., 1994, Pusat Antar Universitas Bioteknologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Page 51: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

37

Sari, S. Y., 2006, Uji Efek Diuretik Infusa Daun Gandarusa (Gendarussa vulgaris Nees) pada Tikus Putih Jantan Wistar, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Siswandono dan Soekardjo, 2000, Kimia Medisinal, Jilid II, Edisi II, 209-221,

Airlangga University Press, Surabaya. Syamsuhidayat, S. S., dan Hutapea, J. R., 1991, Inventaris Tanaman Obat

Indonesia, Jilid 1, 274-276, Departemen Kesehatan RI, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta.

Tjay, T. H., dan Rahardja, K., 2002, Obat-Obat Penting (Khasiat,

Penggunaan, dan Efek-Efek Samping), Edisi V 372-381 Ditjen PCM RI, Jakarta.

Tjitrosoepomo, G., 1991, Taksonomi Tumbuhan, Cetakan II, Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta. Van Steenis C. G. G. J., 1997, Flora, diterjemahkan oleh Moeso Surjowinoto,

dkk, Cetakan III, 391, Pradnya Paramita, Jakarta. Wijayakusuma, H., Dalimartha, S., dan Wirian, A., 1996, Tanaman

Berkhasiat Obat Indonesia, Edisi II, Cetakan II, 114-116, Pustaka Kartini, Jakarta.

Page 52: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

38

Lampiran 1. Foto Tanaman dan Simplisia Gandarusa

Page 53: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

39

Lampiran 2. Foto Metabolic Cage

Page 54: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

40

Lampiran 3. Foto Ekstrak Cair Dan Ekstrak Kental Daun Gandarusa

Ekstrak cair daun Gandarusa

Ekstrak kental daun Gandarusa

Page 55: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

41

Lampiran 4. Surat Keterangan Pengambilan Simplisia Daun Gandarusa

Page 56: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

42

Lampiran 5. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Gandarusa

Page 57: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

47

Page 58: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

48

Lanjutan Lampiran 6

Page 59: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

52

Page 60: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

53

Lampiran 8. Data AUC1-12, AUC12–24, AUC1-24 Urin tiap Waktu Pengamatan, % Daya Diuretik (mean + SD) (n = 5) No. Perlakuan AUC 1 – 12

(ml– jam) AUC 12 –24 (ml – jam)

AUC 1 – 24 (ml – jam)

% Daya Diuretik

1. 18,21 36,66 54,98 84,19 2. 14,74 26,58 41,32 38,70 3. 15,70 20,76 36,46 22,39 4. 16,41 20,16 41,37 38,27 5.

Kontrol Positif (Furosemid Dosis 21,6 mg/kg BB)

18,76 27,36 46,12 54,82 (mean+SD) 16,76+1,69 26,30+6,65 44,02+6,95 47,67+23,41

1. 9,51 16,02 25,53 - 2. 10,31 28,26 38,57 - 3. 8,53 17,10 26,63 - 4. 10,30 18,18 28,48 - 5.

Kontrol Negatif (Suspensi PVP 5 % 2,5 ml/200 g BB)

10,46 19,26 29,72 - (mean+SD) 9,82+0,81 19,76+4,90 29,78+5,17 -

1. 13,04 19,98 33,02 10,84 2. 12,065 32,28 44,34 48,84 3. 11,49 27,00 38,49 29,20 4. 19,20 29,88 49,08 64,75 5.

Suspensi Ekstrak Etanol Daun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BB

13,19 42,30 55,49 86,27 (mean+SD) 13,79+3,09 30,28+8,14 44,08+8,78 47,98+29,49

1. 11,28 29,88 41,16 38,16 2. 15,07 25,26 40,33 35,38 3. 9,83 22,86 32,69 9,73 4. 13,36 25,98 39,34 32,05 5.

Suspensi Ekstrak Etanol Daun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BB

12,75 25,98 38,73 30,01 (mean+SD) 12,45+2,00 25,99+2,52 38,45+3,35 29,06+11,24

1. 12,53 28,38 40,91 37,32 2. 15,13 26,34 41,47 39,20 3. 12,82 30,30 43,12 44,74 4. 13,42 27,18 40,60 36,28 5.

Suspensi Ekstrak Etanol Daun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BB

19,35 31,20 50,55 69,68 (mean+SD) 14,65+2,81 28,68+2,04 43,33+4,15 45,44+13,93

Page 61: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

54

Lampiran 9. Data Volume Urin (ml) tiap Waktu Pengamatan pada masing- masing Perlakuan Hewan Uji.

Volume Urin Tiap Jam ke (ml) No. Perlakuan

1 2 3 6 9 12 24 1. 2,47 0,98 0,00 2,10 1,94 1,76 4,35 2. 4,40 0,03 0,00 1,70 1,12 1,23 3,20 3. 2,70 0,79 0,00 1,82 1,60 1,30 2,16 4. 2,91 0,68 0,00 1,64 1,54 1,85 2,31 5.

Kontrol Positif (Furosemid Dosis 21,6 mg/kg BB)

4,50 0,05 0,70 1,40 1,72 2,30 2,26 1. 0,65 0,06 0,92 0,54 1,25 1,06 1,61 2. 0,98 0,04 0,22 0,60 1,36 1,98 2,73 3. 0,95 0,91 0,00 0,74 1,14 1,35 1,50 4. 0,47 0,00 0,33 0,95 1,56 1,09 1,94 5.

Kontrol Negatif (Suspensi PVP 5 % 2,5 ml/200 g BB)

0,68 0,00 0,81 1,13 0,97 1,24 1,97 1. 0,00 0,95 0,00 2,27 1,21 1,10 2,23 2. 0,00 0,56 0,00 1,48 1,38 1,95 3,34 3. 0,00 0,60 0,00 1,08 1,30 2,50 2,00 4. 0,70 0,74 0,00 2,55 2,40 1,93 3,05 5.

Suspensi Ekstrak Etanol Daun Gandarusa 0,18 g/kg BB

0,00 0,80 0,00 2,40 0,73 2,00 5,05 1. 0,00 1,61 0,00 0,75 1,20 2,55 2,43 2. 0,01 0,29 0,00 1,30 2,15 3,01 1,20 3. 0,12 0,82 0,00 0,60 1,11 2,51 1,30 4. 0,51 0,40 0,00 0,15 1,30 1,41 1,82 5.

Suspensi Ekstrak Etanol Daun Gandarusa 0,36 g/kg BB

0,00 0,20 0,00 0,81 2,60 1,55 2,78 1. 0,70 0,55 0,00 1,05 1,82 1,78 2,95 2. 0,85 0,65 0,00 1,72 1,95 2,75 2,64 3. 0,40 1,10 0,15 1,10 1,90 1,35 3,70 4. 0,55 0,15 0,00 1,90 1,15 2,38 2,15 5.

Suspensi Ekstrak Etanol Daun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BB

0,25 0,20 0,00 1,30 1,35 3,40 1,80

Page 62: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

55

Lampiran 10. Data Volume Urin Kumulatif (ml) tiap Waktu Pengamatan

Volume Urin Tiap Jam ke (ml) No. Perlakuan

1 2 3 6 9 12 24 1. 2,47 3,45 3,45 5,55 7,49 9,25 13,60 2. 4,40 4,43 4,43 6,13 7,25 8,48 11,66 3. 2,70 3,49 3,49 5,31 6,91 8,21 10,37 4. 2,91 3,59 3,59 4,23 5,77 8,62 9,13 5.

Kontrol Positif (Furosemid Dosis 21,6 mg/kg BB)

4,50 4,55 4,55 5,95 7,67 9,97 12,23

(mean+SD) 3,40+0,97 3,90+0,54 3,90+0,54 5,43+0,74 7,01+0,75 8,90+0,70 11,40+1,711. 0,65 0,71 1,63 2,17 3,42 4,48 6,09 2. 0,98 1,02 1,24 1,84 3,20 5,18 7,91 3. 0,95 1,86 1,86 2,60 3,74 5,09 6,59 4. 0,47 0,47 0,80 1,75 3,31 4,40 6,34 5.

Kontrol Negatif (Suspensi PVP 5 % 2,5 ml/200 g BB)

0,68

0,68 1,49 2,62 3,59 4,83 6,80

(mean+SD) 0,75+0,21

0,95+0,54 1,40+0,40 2,20+0,40 3,45+0,21 4,80+0,35 6,74+0,70

1. 0,00 0,95 0,95 3,22 4,43 5,53 7,76 2. 0,00 056 0,56 2,04 3,42 5,37 8,80 3. 0,00 0,60 0,60 1,68 2,98 5,48 7,48 4. 0,70 1,44 2,14 4,69 7,09 9,02 12,07 5.

Suspensi Ekstrak Etanol Daun Gandarusa 0,18 g/kg BB

0,00 0,80 0,80 3,20 3,93 5,93 10,98 (mean+SD) 0,14+0,31 0,70+0,16 1,01+0,65 2,96+1,18 4,37+1,61 6.26+1,55 9,41+2,02

1. 0,00 1,81 1,81 1,56 2,76 5,31 7,74 2. 0,01 0,35 0,35 1,65 2,76 3,77 4,97 3. 0,12 0,94 0,94 1,54 2,65 4,16 5,46 4. 0,51 0,91 0,91 1,06 2,36 3,77 5,59 5.

Suspensi Ekstrak Etanol Daun Gandarusa 0,36 g/kg BB

0,00

0,30 0,30 1,11 3,71 5,26 8,04

(mean+SD) 0,12+0,21 0,86+0,61 0,86+0,61 1,38+0,27 2,85+0,51 4,45+50,77 6,36+1,41 1. 0,70 1,25 1,25 2,30 4,12 5,90 8,85 2. 0,85 1,50 1,50 3,22 5,17 6,92 9,56 3. 0,40 1,50 1,65 2,75 4,65 6,00 9,70 4. 0,55 0,70 0,70 2,60 3,75 5,13 7,28 5.

Suspensi Ekstrak Etanol Daun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BB

0,25 0,45 0,45 1,75 3,10 4,50 6,30 (mean+SD) 0,55+0,23 1,08+0,48 1,11+0,51 2,52+0,54 4,15+0,80 5,69+0,91 8,34+1,49

Page 63: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

56

Lampiran 11. Volume Urin Kumulatif 1- 12, Urin Kumulatif12–24, urin kumulatif1- 24. No. Perlakuan Urin Kumulatif

1 – 12 Urin Kumulatif

12 – 24 Urin Kumulatif

1 – 24 1. 9,25 4,35 13,60 2. 8,48 3,20 11,66 3. 8,21 2,16 10,37 4. 8,62 2,31 10,93 5.

Kontrol Positif (Furosemid Dosis 21,6 mg/kg BB)

9,97 2,26 12,23 (mean+SD) 8,90+0,70 2,85+0,93 11,76+1,24

1. 4,48 1,61 6,09 2. 5,18 2,73 7,91 3. 5,09 1,50 6,59 4. 4,40 1,94 6,34 5.

Kontrol Negatif (Suspensi PVP 5 % 2,5 ml) 200 g BB

4,83 1,97 6,80 (mean+SD) 4,79+0,35 1,95+0,48 6,75+0,70

1. 5,53 2,23 7,76 2. 5,37 3,43 8,80 3. 5,48 2,00 7,48 4. 9,02 3,05 12,07 5.

Suspensi Ekstrak Etanol Daun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BB

5,93 5,05 10,98 (mean+SD) 6,26+1,55 3,15+1,21 9,42+2,02

1. 5,31 2,43 7,74 2. 3,77 1,20 4,97 3. 4,16 1,30 5,46 4. 3,77 1,82 5,59 5.

Suspensi Ekstrak Etanol Daun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BB

5,26 2,78 8,04 (mean+SD) 4,45+0,77 1,90+0,69 6,36+1,41

1. 5,90 2,95 8,85 2. 6,92 2,64 9,56 3. 6,00 3,70 9,70 4. 5,13 2,15 7,28 5.

Suspensi Ekstrak Etanol Daun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BB

4,50 1,80 6,30 (mean+SD) 5,69+0,91 2,64+0,73 8,34+1,49

Page 64: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

57

Lampiran 12. Berat Badan Tikus dengan Volume pemberian.

No HU

PERLAKUAN Berat Badan (gram)

Volume Pemberian (ml)

1 198 2,47 2 201 2,51 3 186 2,32 4 190 2,37 5

Kontrol Positif 21,6 mg/kg BB

193 2,41 1 160 2,00 2 190 2,40 3 157 1,96 4 167 2,08 5

Kontrol Negatif 2,5 ml/200 g BB

156 1,95 1 167 2,09 2 201 2,51 3 150 1,90 4 205 2,56 5

Suspensi Ekstrak Etanol daun

Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BB

198 2,50 1 182 2,30 2 185 2,31 3 142 1,78 4 171 2,14 5

Suspensi Ekstrak Etanol Daun

Gandarusa dosis 0,36 g/kg BB

194 2,45 1 180 2,25 2 158 1,97 3 168 2,10 4 175 2,18 5

Suspensi Ekstrak Etanol Daun

Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BB

153 1,90

Page 65: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

58

Lampiran 13. Perhitungan Rendemen dan contoh Perhitungan AUC.

A. Perhitungan Rendemen

Berat Serbuk Daun Gandarusa = 300 gram

Berat Ekstrak Etanol Daun Gandarusa = 43,15 gram

Rendemen = %38,14%100300

15,43=x

gramgram

B. Contoh Perhitungan AUC

AUC kontrol positif hewan uji no.1

[ ] ( )1tt2

vvAUC nnn1n

1tntn t −−

+= −

AUC0-1 = 1,2351x 2

2,47=

AUC1-2 = 1,7251x 2

0,982,47=

+

AUC2-3 = 0,491x 2

0,000,98=

+

AUC3-6 = 3,153x 2

2,100,00=

+

AUC6-9 = 6,063x 2

1,942,90=

+

AUC9-12= 5,553x 2

1,761,94=

+

AUC12-24= 36,6612x 2

4,351,76=

+

Page 66: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

59

Lampiran 14. Perhitungan % Daya Diuretik

Mean AUC1–24 Kontrol Negatif = 29,79

% Daya diuretik %100×−

=k

kp

AUCAUCAUC

a. Kotrol Positif

1. % Daya Diuretik %10029,79

29,7954,87×

−=

= 84,19 %

2. % Daya Diuretik %10029,79

29,7941,32×

−=

= 38,70 %

3. % Daya Diuretik %10029,79

29,7936,46×

−=

= 22,39 %

4. % Daya Diuretik %10029,79

29,7941,37×

−=

= 38,27 %

5. % Daya Diuretik %10029,79

29,7946,12×

−=

= 54,82 %

b. Suspensi Ekstrak Etanol Dosis 0,18 g/kg BB

1. % Daya Diuretik %10029,79

29,7933,02×

−=

= 10,84 %

2. % Daya Diuretik %10029,79

29,7944,34×

−=

= 48,84 %

3. % Daya Diuretik %10029,79

29,7938,49×

−=

= 29,20 %

Page 67: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

60

4. % Daya Diuretik %10029,79

29,7949,08×

−=

= 64,75 %

5. % Daya Diuretik %10029,79

29,7955,49×

−=

= 86,27 %

c. Suspensi Ekstrak Etanol Dosis 0,36 g/kg BB

1. % Daya Diuretik %10029,79

29,7941,16×

−=

= 38,16 %

2. % Daya Diuretik %10029,79

29,7940,33×

−=

= 35,38 %

3. % Daya Diuretik %10029,79

29,7932,69×

−=

= 9,73 %

4. % Daya Diuretik %10029,79

29,7939,34×

−=

= 32,05 %

5. % Daya Diuretik %10029,79

29,7938,73×

−=

= 30,01 %

d. Suspensi Ekstrak Etanol Dosis 0,72g/kg BB

1. % Daya Diuretik %10029,79

29,7940,91×

−=

= 37,32 %

2. % Daya Diuretik %10029,79

29,7941,47×

−=

= 39,20 %

Page 68: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

61

3. % Daya Diuretik %10029,79

29,7943,12×

−=

= 44,74 %

4. % Daya Diuretik %10029,79

29,7940,60×

−=

= 36,28 %

5. % Daya Diuretik %10029,79

29,7950,55×

−=

= 69,68 %

Page 69: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

62

Lampiran 15. Perhitungan Konsentrasi Stok dan Pembuatan Sediaan Suspensi

Ekstrak Etanol Daun Gandarusa

Volume pemberian = 2,5 ml / 200 g BB

a. Dosis ekstrak etanol daun Gandarusa 0,18 g/ kg BB

10 % = 10 g/ 100 ml

= 2,5 g/ 25 ml

= 0,25 g/ 2,5 ml

= 0,25 g/ 200 g BB x rendemen

= 0,25 g/ 200 g BB x 14,38 %

= 0,036 g/ 200 g BB

= 0,18 g/ kg BB

Konsentrasi stok = 0,036 g/ 200 g BB

= 0,036 g/ 2,5 ml

= 0,36 g/ 25 ml

Larutan stok = 0,36 g/ 25 ml

Penimbangan ekstrak etanol 0,36 g disuspensikan dalam PVP 5% 15

tetes kemudian ditambah akuades hingga volume 25 ml.

b. Dosis ekstrak etanol daun Gandarusa 0,36 g/ kg BB

20 % = 20 g/ 100 ml

= 5 g/ 25 ml

= 0,5 g/ 2,5 ml

= 0,5 g/ 200 g BB x rendemen

= 0,5 g/ 200 g BB x 14,38 %

= 0,072 g/ 200 g BB

= 0,36 g/ kg BB

Konsentrasi stok = 0,072 g/ 200 g BB

= 0,072 g/ 2,5 ml

= 0,72 g/ 25 ml

Larutan stok = 0,72 g/ 25 ml

Penimbangan ekstrak etanol 0,72 g disuspensikan dalam PVP 5% 15

tetes kemudian ditambah akuades hingga volume 25 ml.

Page 70: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

63

c. Dosis ekstrak etanol daun Gandarusa 0,72 g/ kg BB

40 % = 40 g/ 100 ml

= 10 g/ 25 ml

= 1 g/ 2,5 ml

= 1 g/ 200 g BB x rendemen

= 1 g/ 200 g BB x 14,38 %

= 0,1438 g/ 200 g BB

= 0,72 g/ kg BB

Konsentrasi stok = 0,1438 g/ 200 g BB

= 0,1438 g/ 2,5 ml

= 1,43 g/ 25 ml

Larutan stok = 1,43 g/ 25 ml

Penimbangan ekstrak etanol 1,43 g disuspensikan dalam PVP 5% 15

tetes kemudian ditambah akuades hingga volume 25 ml.

Page 71: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

64

Lampiran 16. Hasil Uji Normalitas, Homogenitas Varian, Anova, dan LSD

1. Urin Kumulatif 1-12 NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

256.0224

1.82781.225.225

-.1241.124.159

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

Urin Kumulatif1-12

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Test of Homogeneity of Variances

Urin Kumulatif 1-12

1.661 4 20 .198

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

Page 72: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

65

ANOVA

Urin Kumulatif 1-12

62.245 4 15.561 17.351 .00017.937 20 .89780.181 24

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Urin Kumulatif 1-12LSD

4.1100* .5989 .000 2.8606 5.35942.6400* .5989 .000 1.3906 3.88944.4520* .5989 .000 3.2026 5.70143.2160* .5989 .000 1.9666 4.4654

-4.1100* .5989 .000 -5.3594 -2.8606-1.4700* .5989 .023 -2.7194 -.2206

.3420 .5989 .574 -.9074 1.5914-.8940 .5989 .151 -2.1434 .3554

-2.6400* .5989 .000 -3.8894 -1.39061.4700* .5989 .023 .2206 2.71941.8120* .5989 .007 .5626 3.0614.5760 .5989 .348 -.6734 1.8254

-4.4520* .5989 .000 -5.7014 -3.2026-.3420 .5989 .574 -1.5914 .9074

-1.8120* .5989 .007 -3.0614 -.5626

-1.2360 .5989 .052 -2.4854 1.338E-02

-3.2160* .5989 .000 -4.4654 -1.9666.8940 .5989 .151 -.3554 2.1434

-.5760 .5989 .348 -1.8254 .67341.2360 .5989 .052 -1.3382E-02 2.4854

(J) PerlakuanSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BB

Furosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BB

(I) PerlakuanFurosemid 21,6Mg/Kg BB

Suspensi 5 % 2,5ml/200 g BB

Daun GandarusaDosis 0,18 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,36 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,72 g/kg BB

MeanDifference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

Page 73: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

66

2. Urin Kumulatif 12 – 24

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

252.5024.92431

.142

.142-.079.712.691

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

Urin Kumulatif12-24

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Test of Homogeneity of Variances

Urin Kumulatif 12-24

1.010 4 20 .426

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

Page 74: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

67

ANOVA

Urin Kumulatif 12-24

6.145 4 1.536 2.140 .11314.359 20 .71820.504 24

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Urin Kumulatif 12-24LSD

.9060 .5359 .106 -.2119 2.0239-.2960 .5359 .587 -1.4139 .8219.9500 .5359 .092 -.1679 2.0679.2080 .5359 .702 -.9099 1.3259

-.9060 .5359 .106 -2.0239 .2119-1.2020* .5359 .036 -2.3199 -8.4149E-02

4.400E-02 .5359 .935 -1.0739 1.1619-.6980 .5359 .208 -1.8159 .4199.2960 .5359 .587 -.8219 1.4139

1.2020* .5359 .036 8.415E-02 2.31991.2460* .5359 .031 .1281 2.3639

.5040 .5359 .358 -.6139 1.6219-.9500 .5359 .092 -2.0679 .1679

-4.4000E-02 .5359 .935 -1.1619 1.0739-1.2460* .5359 .031 -2.3639 -.1281

-.7420 .5359 .181 -1.8599 .3759

-.2080 .5359 .702 -1.3259 .9099.6980 .5359 .208 -.4199 1.8159

-.5040 .5359 .358 -1.6219 .6139.7420 .5359 .181 -.3759 1.8599

(J) PerlakuanSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BB

Furosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BB

(I) PerlakuanFurosemid 21,6Mg/Kg BB

Suspensi 5 % 2,5ml/200 g BB

Daun GandarusaDosis 0,18 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,36 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,72 g/kg BB

MeanDifference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

Page 75: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

68

3. Urin Kumulatif 1-24

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

258.5240

2.39098.140.140

-.083.701.709

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

Urin Kumulatif1-24

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Test of Homogeneity of Variances

Urin Kumulatif 1-24

2.927 4 20 .047

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

Page 76: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

69

ANOVA

Urin Kumulatif 1-24

95.684 4 23.921 11.523 .00041.520 20 2.076

137.203 24

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Urin Kumulatif 1-24LSD

5.0120* .9113 .000 3.1111 6.91292.3400* .9113 .018 .4391 4.24095.3980* .9113 .000 3.4971 7.29893.4200* .9113 .001 1.5191 5.3209

-5.0120* .9113 .000 -6.9129 -3.1111-2.6720* .9113 .008 -4.5729 -.7711

.3860 .9113 .676 -1.5149 2.2869-1.5920 .9113 .096 -3.4929 .3089-2.3400* .9113 .018 -4.2409 -.43912.6720* .9113 .008 .7711 4.57293.0580* .9113 .003 1.1571 4.95891.0800 .9113 .250 -.8209 2.9809

-5.3980* .9113 .000 -7.2989 -3.4971-.3860 .9113 .676 -2.2869 1.5149

-3.0580* .9113 .003 -4.9589 -1.1571

-1.9780* .9113 .042 -3.8789 -7.7149E-02

-3.4200* .9113 .001 -5.3209 -1.51911.5920 .9113 .096 -.3089 3.4929

-1.0800 .9113 .250 -2.9809 .82091.9780* .9113 .042 7.715E-02 3.8789

(J) PerlakuanSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BB

Furosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BB

(I) PerlakuanFurosemid 21,6Mg/Kg BB

Suspensi 5 % 2,5ml/200 g BB

Daun GandarusaDosis 0,18 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,36 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,72 g/kg BB

MeanDifference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

Hasil Transform Urin Kumulatif 1-24

Test of Homogeneity of Variances

lagk1_24

.844 4 19 .514

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

Page 77: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

70

Multiple Comparisons

Dependent Variable: lagk1_24LSD

3.80800* 1.36317 .012 .9549 6.66113.05800* 1.36317 .037 .2049 5.91114.69200* 1.36317 .003 1.8389 7.54512.95400* 1.36317 .043 .1009 5.8071

-3.80800* 1.36317 .012 -6.6611 -.9549-.75000 1.28520 .566 -3.4400 1.9400.88400 1.28520 .500 -1.8060 3.5740

-.85400 1.28520 .514 -3.5440 1.8360-3.05800* 1.36317 .037 -5.9111 -.2049

.75000 1.28520 .566 -1.9400 3.44001.63400 1.28520 .219 -1.0560 4.3240-.10400 1.28520 .936 -2.7940 2.5860

-4.69200* 1.36317 .003 -7.5451 -1.8389-.88400 1.28520 .500 -3.5740 1.8060

-1.63400 1.28520 .219 -4.3240 1.0560

-1.73800 1.28520 .192 -4.4280 .9520

-2.95400* 1.36317 .043 -5.8071 -.1009.85400 1.28520 .514 -1.8360 3.5440.10400 1.28520 .936 -2.5860 2.7940

1.73800 1.28520 .192 -.9520 4.4280

(J) PerlakuanSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BB

Furosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BB

(I) PerlakuanFurosemid 21,6Mg/Kg BB

Suspensi 5 % 2,5ml/200 g BB

Daun GandarusaDosis 0,18 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,36 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,72 g/kg BB

MeanDifference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

4. AUC 1-12

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

2513.49843.11978

.150

.150-.095.750.627

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

AUC 1-12

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Test of Homogeneity of Variances

AUC 1-12

1.163 4 20 .356

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

Page 78: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

71

ANOVA

AUC 1-12

133.392 4 33.348 6.656 .001100.200 20 5.010233.592 24

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Multiple Comparisons

Dependent Variable: AUC 1-12LSD

6.9420* 1.4156 .000 3.9891 9.89492.9660* 1.4156 .049 1.305E-02 5.91894.3060* 1.4156 .006 1.3531 7.25892.1140 1.4156 .151 -.8389 5.0669

-6.9420* 1.4156 .000 -9.8949 -3.9891-3.9760* 1.4156 .011 -6.9289 -1.0231-2.6360 1.4156 .077 -5.5889 .3169-4.8280* 1.4156 .003 -7.7809 -1.8751-2.9660* 1.4156 .049 -5.9189 -1.3054E-023.9760* 1.4156 .011 1.0231 6.92891.3400 1.4156 .355 -1.6129 4.2929-.8520 1.4156 .554 -3.8049 2.1009

-4.3060* 1.4156 .006 -7.2589 -1.35312.6360 1.4156 .077 -.3169 5.5889

-1.3400 1.4156 .355 -4.2929 1.6129

-2.1920 1.4156 .137 -5.1449 .7609

-2.1140 1.4156 .151 -5.0669 .83894.8280* 1.4156 .003 1.8751 7.7809

.8520 1.4156 .554 -2.1009 3.80492.1920 1.4156 .137 -.7609 5.1449

(J) PerlakuanSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BB

Furosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BB

(I) PerlakuanFurosemid 21,6Mg/Kg BB

Suspensi 5 % 2,5ml/200 g BB

Daun GandarusaDosis 0,18 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,36 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,72 g/kg BB

MeanDifference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

Page 79: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

72

5. AUC 12-24

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

2526.20566.13193

.125

.093-.125.627.827

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

AUC 12-24

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Test of Homogeneity of Variances

AUC 12-24

1.398 4 20 .271

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

ANOVA

AUC 12-24

321.691 4 80.423 2.770 .056580.723 20 29.036902.414 24

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Page 80: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

73

Multiple Comparisons

Dependent Variable: AUC 12-24LSD

6.5400 3.4080 .069 -.5690 13.6490-3.9840 3.4080 .256 -11.0930 3.1250

.3120 3.4080 .928 -6.7970 7.4210-2.3760 3.4080 .494 -9.4850 4.7330-6.5400 3.4080 .069 -13.6490 .5690

-10.5240* 3.4080 .006 -17.6330 -3.4150-6.2280 3.4080 .083 -13.3370 .8810-8.9160* 3.4080 .017 -16.0250 -1.80703.9840 3.4080 .256 -3.1250 11.0930

10.5240* 3.4080 .006 3.4150 17.63304.2960 3.4080 .222 -2.8130 11.40501.6080 3.4080 .642 -5.5010 8.7170-.3120 3.4080 .928 -7.4210 6.79706.2280 3.4080 .083 -.8810 13.3370

-4.2960 3.4080 .222 -11.4050 2.8130

-2.6880 3.4080 .440 -9.7970 4.4210

2.3760 3.4080 .494 -4.7330 9.48508.9160* 3.4080 .017 1.8070 16.0250

-1.6080 3.4080 .642 -8.7170 5.50102.6880 3.4080 .440 -4.4210 9.7970

(J) PerlakuanSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BB

Furosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BB

(I) PerlakuanFurosemid 21,6Mg/Kg BB

Suspensi 5 % 2,5ml/200 g BB

Daun GandarusaDosis 0,18 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,36 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,72 g/kg BB

MeanDifference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

6. AUC 1-24

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

2539.93567.84415

.147

.142-.147.734.653

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

AUC 1-24

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Test of Homogeneity of Variances

AUC 1-24

1.344 4 20 .289

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

Page 81: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

74

ANOVA

AUC 1-24

754.404 4 188.601 5.198 .005725.631 20 36.282

1480.035 24

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Multiple Comparisons

Dependent Variable: AUC 1-24LSD

14.2640* 3.8095 .001 6.3174 22.2106-3.4000E-02 3.8095 .993 -7.9806 7.9126

5.6000 3.8095 .157 -2.3466 13.5466.7200 3.8095 .852 -7.2266 8.6666

-14.2640* 3.8095 .001 -22.2106 -6.3174-14.2980* 3.8095 .001 -22.2446 -6.3514

-8.6640* 3.8095 .034 -16.6106 -.7174-13.5440* 3.8095 .002 -21.4906 -5.5974

3.400E-02 3.8095 .993 -7.9126 7.980614.2980* 3.8095 .001 6.3514 22.2446

5.6340 3.8095 .155 -2.3126 13.5806.7540 3.8095 .845 -7.1926 8.7006

-5.6000 3.8095 .157 -13.5466 2.34668.6640* 3.8095 .034 .7174 16.6106

-5.6340 3.8095 .155 -13.5806 2.3126

-4.8800 3.8095 .215 -12.8266 3.0666

-.7200 3.8095 .852 -8.6666 7.226613.5440* 3.8095 .002 5.5974 21.4906

-.7540 3.8095 .845 -8.7006 7.19264.8800 3.8095 .215 -3.0666 12.8266

(J) PerlakuanSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BB

Furosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BB

(I) PerlakuanFurosemid 21,6Mg/Kg BB

Suspensi 5 % 2,5ml/200 g BB

Daun GandarusaDosis 0,18 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,36 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,72 g/kg BB

MeanDifference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

Page 82: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

75

Page 83: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

76

Hasil Transform % Daya Diuretik Lampiran 18. Hasil Uji ANOVA Satu Jalan Dan LSD (Least Significant Difference).

Post Hoc Tests

Page 84: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

77

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Urin Kumulatif 12-24LSD

.9060 .5359 .106 -.2119 2.0239-.2960 .5359 .587 -1.4139 .8219.9500 .5359 .092 -.1679 2.0679.2080 .5359 .702 -.9099 1.3259

-.9060 .5359 .106 -2.0239 .2119-1.2020* .5359 .036 -2.3199 -8.4149E-02

4.400E-02 .5359 .935 -1.0739 1.1619-.6980 .5359 .208 -1.8159 .4199.2960 .5359 .587 -.8219 1.4139

1.2020* .5359 .036 8.415E-02 2.31991.2460* .5359 .031 .1281 2.3639

.5040 .5359 .358 -.6139 1.6219-.9500 .5359 .092 -2.0679 .1679

-4.4000E-02 .5359 .935 -1.1619 1.0739-1.2460* .5359 .031 -2.3639 -.1281

-.7420 .5359 .181 -1.8599 .3759

-.2080 .5359 .702 -1.3259 .9099.6980 .5359 .208 -.4199 1.8159

-.5040 .5359 .358 -1.6219 .6139.7420 .5359 .181 -.3759 1.8599

(J) PerlakuanSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BB

Furosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BB

(I) PerlakuanFurosemid 21,6Mg/Kg BB

Suspensi 5 % 2,5ml/200 g BB

Daun GandarusaDosis 0,18 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,36 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,72 g/kg BB

MeanDifference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

1. Urin Kumulatif 1 – 24 Oneway

ANOVA

Urin Kumulatif 1-24

95.684 4 23.921 11.523 .00041.520 20 2.076

137.203 24

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Page 85: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

78

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Urin Kumulatif 1-24LSD

5.0120* .9113 .000 3.1111 6.91292.3400* .9113 .018 .4391 4.24095.3980* .9113 .000 3.4971 7.29893.4200* .9113 .001 1.5191 5.3209

-5.0120* .9113 .000 -6.9129 -3.1111-2.6720* .9113 .008 -4.5729 -.7711

.3860 .9113 .676 -1.5149 2.2869-1.5920 .9113 .096 -3.4929 .3089-2.3400* .9113 .018 -4.2409 -.43912.6720* .9113 .008 .7711 4.57293.0580* .9113 .003 1.1571 4.95891.0800 .9113 .250 -.8209 2.9809

-5.3980* .9113 .000 -7.2989 -3.4971-.3860 .9113 .676 -2.2869 1.5149

-3.0580* .9113 .003 -4.9589 -1.1571

-1.9780* .9113 .042 -3.8789 -7.7149E-02

-3.4200* .9113 .001 -5.3209 -1.51911.5920 .9113 .096 -.3089 3.4929

-1.0800 .9113 .250 -2.9809 .82091.9780* .9113 .042 7.715E-02 3.8789

(J) PerlakuanSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BB

Furosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BB

(I) PerlakuanFurosemid 21,6Mg/Kg BB

Suspensi 5 % 2,5ml/200 g BB

Daun GandarusaDosis 0,18 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,36 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,72 g/kg BB

MeanDifference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

2. AUC 1 – 12 Oneway

ANOVA

AUC 1-12

133.392 4 33.348 6.656 .001100.200 20 5.010233.592 24

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Page 86: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

79

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: AUC 1-12LSD

6.9420* 1.4156 .000 3.9891 9.89492.9660* 1.4156 .049 1.305E-02 5.91894.3060* 1.4156 .006 1.3531 7.25892.1140 1.4156 .151 -.8389 5.0669

-6.9420* 1.4156 .000 -9.8949 -3.9891-3.9760* 1.4156 .011 -6.9289 -1.0231-2.6360 1.4156 .077 -5.5889 .3169-4.8280* 1.4156 .003 -7.7809 -1.8751-2.9660* 1.4156 .049 -5.9189 -1.3054E-023.9760* 1.4156 .011 1.0231 6.92891.3400 1.4156 .355 -1.6129 4.2929-.8520 1.4156 .554 -3.8049 2.1009

-4.3060* 1.4156 .006 -7.2589 -1.35312.6360 1.4156 .077 -.3169 5.5889

-1.3400 1.4156 .355 -4.2929 1.6129

-2.1920 1.4156 .137 -5.1449 .7609

-2.1140 1.4156 .151 -5.0669 .83894.8280* 1.4156 .003 1.8751 7.7809

.8520 1.4156 .554 -2.1009 3.80492.1920 1.4156 .137 -.7609 5.1449

(J) PerlakuanSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BB

Furosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BB

(I) PerlakuanFurosemid 21,6Mg/Kg BB

Suspensi 5 % 2,5ml/200 g BB

Daun GandarusaDosis 0,18 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,36 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,72 g/kg BB

MeanDifference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

3. AUC 12 – 24 Oneway

Page 87: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

80

ANOVA

AUC 12-24

321.691 4 80.423 2.770 .056580.723 20 29.036902.414 24

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: AUC 12-24LSD

6.5400 3.4080 .069 -.5690 13.6490-3.9840 3.4080 .256 -11.0930 3.1250

.3120 3.4080 .928 -6.7970 7.4210-2.3760 3.4080 .494 -9.4850 4.7330-6.5400 3.4080 .069 -13.6490 .5690

-10.5240* 3.4080 .006 -17.6330 -3.4150-6.2280 3.4080 .083 -13.3370 .8810-8.9160* 3.4080 .017 -16.0250 -1.80703.9840 3.4080 .256 -3.1250 11.0930

10.5240* 3.4080 .006 3.4150 17.63304.2960 3.4080 .222 -2.8130 11.40501.6080 3.4080 .642 -5.5010 8.7170-.3120 3.4080 .928 -7.4210 6.79706.2280 3.4080 .083 -.8810 13.3370

-4.2960 3.4080 .222 -11.4050 2.8130

-2.6880 3.4080 .440 -9.7970 4.4210

2.3760 3.4080 .494 -4.7330 9.48508.9160* 3.4080 .017 1.8070 16.0250

-1.6080 3.4080 .642 -8.7170 5.50102.6880 3.4080 .440 -4.4210 9.7970

(J) PerlakuanSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BB

Furosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BB

(I) PerlakuanFurosemid 21,6Mg/Kg BB

Suspensi 5 % 2,5ml/200 g BB

Daun GandarusaDosis 0,18 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,36 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,72 g/kg BB

MeanDifference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

6. AUC 1 – 24

Oneway

Page 88: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

81

ANOVA

AUC 1-24

754.404 4 188.601 5.198 .005725.631 20 36.282

1480.035 24

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: AUC 1-24LSD

14.2640* 3.8095 .001 6.3174 22.2106-3.4000E-02 3.8095 .993 -7.9806 7.9126

5.6000 3.8095 .157 -2.3466 13.5466.7200 3.8095 .852 -7.2266 8.6666

-14.2640* 3.8095 .001 -22.2106 -6.3174-14.2980* 3.8095 .001 -22.2446 -6.3514

-8.6640* 3.8095 .034 -16.6106 -.7174-13.5440* 3.8095 .002 -21.4906 -5.5974

3.400E-02 3.8095 .993 -7.9126 7.980614.2980* 3.8095 .001 6.3514 22.2446

5.6340 3.8095 .155 -2.3126 13.5806.7540 3.8095 .845 -7.1926 8.7006

-5.6000 3.8095 .157 -13.5466 2.34668.6640* 3.8095 .034 .7174 16.6106

-5.6340 3.8095 .155 -13.5806 2.3126

-4.8800 3.8095 .215 -12.8266 3.0666

-.7200 3.8095 .852 -8.6666 7.226613.5440* 3.8095 .002 5.5974 21.4906

-.7540 3.8095 .845 -8.7006 7.19264.8800 3.8095 .215 -3.0666 12.8266

(J) PerlakuanSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BB

Furosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BB

(I) PerlakuanFurosemid 21,6Mg/Kg BB

Suspensi 5 % 2,5ml/200 g BB

Daun GandarusaDosis 0,18 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,36 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,72 g/kg BB

MeanDifference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

7. % Diuretik Oneway

Page 89: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

82

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: % Daya PiuretikLSD

47.6740* 11.7949 .001 23.0703 72.2777-.3060 11.7949 .980 -24.9097 24.2977

18.6080 11.7949 .130 -5.9957 43.21172.2300 11.7949 .852 -22.3737 26.8337

-47.6740* 11.7949 .001 -72.2777 -23.0703-47.9800* 11.7949 .001 -72.5837 -23.3763-29.0660* 11.7949 .023 -53.6697 -4.4623-45.4440* 11.7949 .001 -70.0477 -20.8403

.3060 11.7949 .980 -24.2977 24.909747.9800* 11.7949 .001 23.3763 72.583718.9140 11.7949 .124 -5.6897 43.51772.5360 11.7949 .832 -22.0677 27.1397

-18.6080 11.7949 .130 -43.2117 5.995729.0660* 11.7949 .023 4.4623 53.6697

-18.9140 11.7949 .124 -43.5177 5.6897

-16.3780 11.7949 .180 -40.9817 8.2257

-2.2300 11.7949 .852 -26.8337 22.373745.4440* 11.7949 .001 20.8403 70.0477-2.5360 11.7949 .832 -27.1397 22.067716.3780 11.7949 .180 -8.2257 40.9817

(J) PerlakuanSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BB

Furosemid 21,6 Mg/Kg BBSuspensi 5 % 2,5 ml/200 g BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BB

(I) PerlakuanFurosemid 21,6Mg/Kg BB

Suspensi 5 % 2,5ml/200 g BB

Daun GandarusaDosis 0,18 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,36 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,72 g/kg BB

MeanDifference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level.*.

Hasil Transform % Daya Diuretik Oneway

Page 90: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

83

ANOVA

Logdiuretik

.163 3 .054 .890 .468

.977 16 .0611.140 19

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: LogdiuretikLSD

.04971 .15632 .755 -.2817 .3811

.21665 .15632 .185 -.1147 .5480-.00678 .15632 .966 -.3382 .3246-.04971 .15632 .755 -.3811 .2817.16694 .15632 .301 -.1644 .4983

-.05648 .15632 .723 -.3879 .2749-.21665 .15632 .185 -.5480 .1147-.16694 .15632 .301 -.4983 .1644

-.22343 .15632 .172 -.5548 .1080

.00678 .15632 .966 -.3246 .3382

.05648 .15632 .723 -.2749 .3879

.22343 .15632 .172 -.1080 .5548

(J) PerlakuanDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BBFurosemid 21,6 Mg/Kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,72 g/kg BB

Furosemid 21,6 Mg/Kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,18 g/kg BBDaun Gandarusa Dosis 0,36 g/kg BB

(I) PerlakuanFurosemid 21,6Mg/Kg BB

Daun GandarusaDosis 0,18 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,36 g/kg BB

Daun GandarusaDosis 0,72 g/kg BB

MeanDifference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound95% Confidence Interval

Page 91: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN

GANDARUSA (Justicia gendarussa Burm F) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

MAKALAH SKRIPSI

Oleh :

FITRI YULIANI K 100040229

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SURAKARTA 2008

Page 92: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

MAKALAH SKRIPSI

Berjudul:

EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA (Justicia gendarussa Burm F) PADA TIKUS

PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

Oleh:

FITRI YULIANI K 100040229

Telah disetujui dan disahkan pada: Hari : Tanggal :

Pembimbing Pendamping

(Tanti Azizah, S.Si.,Apt)

Page 93: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA (Justicia gendarussa Burm. F ) PADA TIKUS PUTIH

JANTAN GALUR WISTAR

THE EFFECT OF DIURETIC 70 % ETHANOL EXTRACT LEAF OF GANDARUSA (Justicia gendarussa Burm. F ) ON MALE WHITE

RAT OF WISTAR STRAIN

Fitri Yuliani*, EM Sutrisna.*, Tanti Azizah.*

*Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta

INTISARI

Salah satu tumbuhan yang secara empirik berkhasiat sebagai diuretik yaitu daun gandarusa (justicia gendarussa Burm.F). Tujuan penelitian ini untuk meneliti efek diuretik ekstrak etanol daun gandarusa pada tikus putih jantan galur Wistar.

Hewan uji sebanyak 25 ekor tikus jantan galur wistar dipuasakan selama 12-18 jam, kelompok I kontrol negatif diberi suspensi PVP 5%, kelompok II kontrol positif diberi furosemid dosis 21,6 mg/ kg BB, kelompok III diberi suspensi ekstrak etanol dosis 0,18 g/ kg BB, kelompok IV dosis 0,36 g/ kg BB, kelompok V dosis 0,72 g/ kg BB. Ekstrak etanol diberikan pada hewan uji secara per oral dengan volume pemberian 2,5 ml/ 200 g BB. Hewan uji dimasukkan dalam metabolic cage, diberi 2,5 ml air minum secara per oral pada jam ke- 3, 6, 9 dan diberi 5 ml pada jam ke-12. Volume urin diukur pada jam ke- 1, 2, 3, 6, 9, 12, dan 24. Data dianalisis dengan analisis varian (ANAVA) satu jalan, apabila terdapat perbedaan yang bermakna dilanjutkan uji LSD (Least Significant Difference) dengan taraf kepercayaan 95%.

Hasil AUC1-12 (Area Under the Curve) menunjukkan bahwa kontrol positif, ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,18 g/ kg BB dan dosis 0,72g/ kg BB berbeda bermakna (p<0,05) dengan kontrol negatif. Hal ini berarti, kontrol positif dan kedua dosis tersebut mempunyai efek diuretik. Hasil AUC12-24 menunjukkan bahwa kontol positif dan ketiga dosis tersebut tidak berbeda bermakna (p>0,05) dengan kontrol negatif (berarti tidak mempunyai efek diuretik). Hasil AUC1-24 menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,18 g/ kg BB, dosis 0,36 g/ kg BB, dan dosis 0,72 g/ kg BB berbeda bermakna (p<0,05) dengan kontrol negatif. Sehingga dapat dikatakan ekstrak etanol tersebut berkhasiat sebagai diuretik. Kata kunci: Ekstrak etanol, daun Gandarusa (justicia gendarussa Burm.F), diuretik

Page 94: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

ABSTRACT

One of plant which by empiric is effect as diuretic that is leaf gandarusa (justicia gendarussa Burm.F). The aim this Research to know effect of diuretic of extract of ethanol leaf of gandarusa on male white mice strain Wistar.

Animal test as much 25 tail of male white strain Wistar fasted during 12-18 hours, group I of given negative control suspension PVP 5%, group II of given positive control furosemid of dose 21,6 mg/kg BB, group of III is given suspension of extract of ethanol of dose 0,18 g/ kg BB, 0,36 g/ kg BB, 0,72 g/ kg BB respectively. Passed to a animal test in per oral with volume of gift 2,5 ml/ 200 g BB. Animal test packed into metabolic cage, given 2,5 ml of drinking water in per oral at hours - 3, 6, 9 and given 5 ml at hours ke-12. Volume of urine measured at hours - 1, 2, 3, 6, 9, 12, and 24. Data is analyzed with variant analysis (ANAVA) one way, if there are difference having a meaning continued by test LSD ( Least Significant Difference) with level of belief 95%.

Result AUC1-12 (Area Under the Curve) showed that positive control, extract ethanol leaf gandarusa dose 0,18 g/ kg BB dose and 0,72g/ kg BB different to have a meaning (p<0,05) with negative control. it mean that positive control and the second dose have effect diuretic. Result AUC12-24 showed that positive control and third the don’t different to have a meaning (p>0,056) with negative control. It mean that doesn’t have effect diuretic. Result AUC1-24 showed that extract ethanol leaf of gandarusa dose 0,18 g/ kg BB, 0,36 g/ kg BB, and 0,72 g/kg BB different to have a meaning (p<0,005) with negative control. it can be told that extract ethanol have effect as diuretic. Keyword: Extract Ethanol, leaf of Gandarusa (Justicia gendarussa Burm.F),

diuretic.

PENDAHULUAN

Dewasa ini, penelitian dan pengembangan tumbuhan obat baik di dalam

maupun di luar negeri berkembang pesat. Penelitian yang berkembang terutama

pada farmakologi maupun fitokimianya berdasarkan indikasi tumbuhan obat yang

digunakan oleh sebagian masyarakat dengan khasiat yang teruji secara empiris

hasil penelitian tersebut, tentunya lebih memantapkan para pengguna tumbuhan

obat akan khasiat, maupun penggunaannya (Dalimartha, 2003).

Salah satu tanaman yang secara empiris digunakan sebagai obat tradisional

adalah tanaman gandarusa yang biasa digunakan dalam pengobatan adalah daun

Page 95: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

dan akarnya. Di masyarakat tanaman ini digunakan untuk melancarkan peredaran

darah, antirematik, peluruh keringat (diaforetik), peluruh kencing (diuretik), dan

pencahar (Dalimartha, 2003).

Tanaman yang secara empiris berkhasiat sebagai diuretik yaitu daun

gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F) (Dalimartha, 2003). Hal ini dibuktikan

dalam penelitian Sari (2006), infusa daun gandarusa konsentrasi 10% b/v; dosis

2,5 ml/ 200 g BB (1,25 g/ kg BB) memiliki daya diuretik (73,53 ± 10,45) % pada

tikus putih jantan galur Wistar. Dalam penelitian tersebut senyawa yang diuji

bersifat polar. Untuk melanjutkan penelitian tersebut perlu diteliti apakah senyawa

yang bersifat polar, semi polar, dan non polar dari daun gandarusa yang disari

menggunakan etanol juga mempunyai efek diuretik. Oleh karena itu perlu

dilakukan pengujian secara ilmiah tentang efek diuretik dari ekstrak etanol 70%

daun gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F) pada tikus putih jantan galur

Wistar. Penelitian tentang efek diuretik ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

peningkatan kesehatan dalam masyarakat.

METODOLOGI PENELITIAN

A. Bahan: daun gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F), tikus putih jantan galur

wistar, Etanol 70% (teknis), Aquades, Furosemid (PT. IFARS), Polyvinil

Pirolidon (PVP) (E-Merck).

B. Alat: toples kaca, evaporator, timbangan hewan uji (Ohaus) kepekaan 0,1gram,

timbangan analitik (Satorius) kepekaan 0,1mg dan 0,01mg, jarum oral tikus

ukuran 15, metabolic cage, alat-alat gelas (pyrex).

C. Jalannya Penelitian

1. Determinasi tanaman

Kebenaran dan deskripsi morfologi daun gandarusa di Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

(B2P2TO2T) Tawangmangu, dengan menggunakan buku Flora of Java

(Backer and Van den Brink, 1965), buku Flora (Van Steenis, 2003) dan

buku Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta (Tjitrosoepomo, 1988).

Page 96: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

2. Pengumpulan bahan uji

Daun gandarusa yang digunakan diambil dan dikumpulkan dari tanaman

Justicia gendarussa Burm. F yang terdapat di Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Tawangmangu pada

bulan Februari 2008.

3. Pemilihan Hewan Uji

hewan uji yang digunakan disini adalah tikus putih jantan galur wistar,

umur 2-3 bulan, dengan berat 130-200 gram sebanyak 25 ekor.

4. Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Gandarusa (Justicia gendarussa Burm.F):

ekstrak etanol daun gandarusa dibuat dengan cara maserasi. Maserasi

dilakukan dengan cara 10 bagian simplisia daun gandarusa (300 g) dengan

derajat halus yang cocok dimasukkan dalam toples kaca , kemudian

dituangi dengan 75 bagian pelarut etanol 70 % (2250 ml) dan dibiarkan

selama lima hari sambil sekali-kali dilakukan pengadukan, untuk

mencegah terjadinya kejenuhan. Setelah lima hari disaring sehingga

diperoleh ampas dan filtrat (ekstrak cair). Ampas ditambah cairan penyari

secukupnya diaduk dan diserkai, sehingga diperoleh seluruh sari sebanyak

100 bagian. Toples ditutup, dibiarkan di tempat sejuk, terlindung dari

cahaya, diendapkan selama dua hari untuk menghindari kemungkinan

masih adanya serbuk ikutan hasil penyarian, setelah diendapkan filtrat

dipisahkan dari endapan ikutan. Selanjutnya dilakukan penguapan.

Penguapan dilakukan dengan menggunakan evaporator. Penguapan

berlangsung sampai diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental inilah yang

akan digunakan dalam uji diuretik.

5. Uji Diuretik: semua hewan uji yang akan digunakan sebanyak 25 ekor

tikus diadaptasikan dalam laboratorium selama 7 hari dan dipuasakan

selama 12-18 jam sebelum perlakuan, namun tetap diberi minum ad

libitum. Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan secara acak.

Adapun perlakuan untuk masing-masing kelompok hewan uji adalah

sebagai berikut:

Page 97: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

a. Kelompok I, diberi perlakuan furosemid dosis tunggal 21,6 mg/kg BB

(2,5 ml/200 g BB) peroral, digunakan sebagai kontrol positif;

b. Kelompok II, diberi perlakuan PVP 5% dengan volume sebanyak 2,5

ml/200 g BB, digunakan sebagai kontrol negatif;

c. Kelompok III, diberi perlakuan ekstrak etanol daun gandarusa dosis

0,18 g/kg BB (2,5 ml/200 g BB), peroral;

d. Kelompok IV, diberi perlakuan ekstrak etanol daun gandarusa dosis

0,36 g/kg BB (2,5 ml/200 g BB), peroral;

e. Kelompok V, diberi perlakuan ekstrak etanol daun gandarusa dosis

0,72 g/kg BB (2,5 ml/200 g BB), peroral.

6. Cara Analisis Hasil: data volume urin hewan uji yang didapat setelah 1, 2,

3, 6, 9, 12 dan 24 jam dikumpulkan, berdasarkan hasil tersebut dilakukan

uji statistik. Data yang diperoleh kemudian dicari dengan luas daerah di

bawah kurva (Area Under the Curve). Kemudian data AUC diuji distribusi

normalnya dengan uji Kolmogorov-Smirnov, sedang keseragaman

variannya diuji dengan uji Levene menggunakan taraf kepercayaan 95%.

Apabila data terdistribusi normal dan homogen, dilakukan ANAVA

(analisis Varian) satu jalan dan jika berbeda bermakna, dilanjutkan dengan

uji Least Significant Difference (LSD) dengan taraf kepercayaan 95%.

Apabila data terdistribusi tidak normal, dilakukan uji Kruskal Wallis dan

jika berbeda bermakna dilanjutkan dengan uji Mann Whitney dengan taraf

kepercayaan 95%. Adanya efek diuretik secara keseluruhan dari bahan uji

dapat diketahui dengan membandingkan AUC waktu pengamatan versus

volume urin dari kelompok bahan uji dengan AUC kontrol negatif.

Dilakukan uji yang sama terhadap data volume urin kumulatif jam ke-1

sampai jam ke-12, data volume urin jam ke-12 sampai jam ke-24 dan data

volume jam ke-1 sampai jam ke-24.

Page 98: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

HASIL DAN PEMBAHASAN

Determinasi Tanaman

Hasil determinasi tanaman daun gandarusa dengan menggunakan acuan

buku Flora of Java (Backer dan Van Den Brink, 1968) adalah sebagai berikut:

1b, 2b, 3b, 4b, 12b, 13b, 14b, 17b, 18b, 19b, 20b, 21b, 22b, 23b, 24b,

25a…………………………………99………………Euphorbiaceae.

1b, 36b, 39b, 40b, 42b, 54b, 61b, 63b, 66b, 67a,

68a……………………………………………………Justicia.

1……………………………………………… Justicia gendarussa Burm. F.

Hasil Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Gandarusa

Serbuk daun gandarusa dengan bobot 300 gram disari dengan etanol 70%

dan diperoleh ekstrak etanol daun gandarusa sebanyak 43,15 gram, berarti

rendemennya adalah 14,38%.

Uji Diuretik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek diuretik ekstrak etanol

daun gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F) pada tikus putih jantan Wistar

dengan menggunakan pembanding furosemid dosis 21,6 mg/kg BB sebagai

kontrol positif dan suspensi PVP 5% sebagai kontol negatif. Untuk memperkecil

variabilitas antar hewan uji, maka hewan yang digunakan harus mempunyai

keseragaman, yaitu memiliki berat badan antara 130-200 gram, umur 2-3 bulan,

diberi makanan dan minuman yang sama dan dalam kondisi sehat.

Pengelompokan hewan uji dilakukan secara random (acak), masing-masing

kelompok terdiri dari 5 ekor.

Pada penelitian menggunakan hewan uji tikus karena tikus merupakan

hewan dengan model yang sesuai untuk evaluasi obat-obat yang mempengaruhi

ginjal (Kusumawati, 2004).

Hewan uji yang digunakan tikus jantan karena kondisi biologisnya lebih

stabil bila dibandingkan dengan tikus betina. Pada hewan betina, secara berkala

dalam tubuhnya mengalami perubahan kondisi biologis yaitu pada masa-masa

Page 99: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

tertentu seperti masa siklus estrus, masa kehamilan dan masa menyusui. Untuk

menghindari stres pada hewan uji saat perlakuan, maka hewan uji harus

diadaptasikan terlebih dahulu dengan kondisi laboratorium selama 7 hari.

Sebelum hewan uji mengalami perlakuan, pada hari terakhir hewan uji dipuasakan

terlebih dahulu selama 12-18 jam dengan hanya diberi minum ad libitum.

Tujuannya agar kondisi hewan uji sama dan mengurangi pengaruh makanan yang

dikonsumsi terhadap absorpsi sampel yang diberikan.

Apabila tahap persiapan telah selesai, kemudian dilakukan uji dengan

pemberian ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,18 g/kg BB, 0,36 g/kg BB dan

0,72 g/kg BB. Sebagai pembanding digunakan furosemid yang merupakan

diuretik kuat sebagai kontrol positif dan suspensi PVP 5% sebagai kontrol negatif.

Volume air minum yang dikonsumsi oleh hewan uji dari jam ke-1 sampai

12 tidak dilakukan uji ANAVA satu jalan karena air minum diberikan secara per

oral dengan volume pemberian 2,5/ 200 g ml tiap 3 jam. Begitu juga volume air

minum yang dikonsumsi dari jam ke-12 sampai 24 diberikan secara peroral

sebanyak 5 ml/ 200 g. Hal ini dilakukan untuk menyeragamkan kondisi dari

hewan uji, karena dikhawatirkan dengan masuknya air minum yang tidak seragam

kemungkinan berpengaruh pada efek diuretik yang dihasilkan baik pada kontrol

positif maupun perlakuan tiap dosis ekstrak etanol daun gandarusa.

Data volume urin diukur pada jam ke- 1, 2, 3, 6, 9, 12 dan 24. Data yang

terkumpul merupakan data volume urin tiap waktu (ml). Dari data volume urin

tiap waktu dapat dihitung volume urin kumulatif.

Data volume urin kumulatif menggambarkan kenaikan volume urin secara

keseluruhan selama waktu pengamatan. Data volume urin kumulatif jam ke 1-12,

urin kumulatif jam ke 12-24 dan urin kumulatif jam ke 1-24 tiap waktu

pengamatan (mean+SD) tersaji Tabel 1.

Page 100: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

02468

1012

0 5 10 15 20 25

Waktu pengamatan (jam ke-)

Vol

ume

urin

kum

ulat

if(m

l)

kontrol positif (furosemid 21,6 mg/kg BB)

kontrol negatif (suspensi PVP 5% 2,5 ml/200 g BB)

ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,18 g/kg BB

ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,36 g/kg BB

ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,72 g/kg BB

Tabel 1. Volume Urin Kumulatif1-12, Urin Kumulatif12-24, Urin Kumulatif1-24 (ml) tiap

Waktu Pengamatan (ml) (mean+SD) (n=5)

No

Perlakuan Urin Kum 1-12

(ml)

Urin Kum 12-24

(ml)

Urin kum 1-24

(ml)

1 Kontrol Positif 21,6mg/ kg BB

8,90+0,70 2,85+0,93 11,75+1,24

2 Kontrol Negatif

2,5 ml/ 200g BB

4,79+0,35 1,95+0,48 6,74±0,70

3 Ekstrak etanol daun gandarusa dosis

0,18g/ kg BB

6,26+1,55 3,15+1,21 9,41+2,02

4 Ekstrak etanol daun gandarasa dosis 0,36g/ kg BB

4,45+0,77 1,90+0,69 6,36+1,41

5 Ekstrak etanol daun gandarasa dosis 0,72,g/ kg BB

5,69+0,91 2,64+0,73 8,33+1,49

Urin kum = urin kumulatif

. Urin kumulatif 1-12 menggambarkan kenaikan volume urin pada jam ke

1-12. Hasil ANAVA satu jalan menunjukan perbedaan yang bermakna (p=0,000).

Hasil uji LSD, kontrol negatif berbeda bermakna dengan kontrol positif dan

Gambar 1. Kurva Hubungan Waktu Pengamatan (Jam) Terhadap Volume Urin Kumulatif (ml) setelah Perlakuan pada Tikus Putih Jantan Wistar.

Page 101: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

ekstrak etanol daun gandarusa 0,18 g/kg BB. Ini menunjukkan bahwa kontrol

positif dan ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,18 g/kg BB mampu

meningkatkan volume urin secara bermakna pada jam ke 1-12.

Urin kumulatif 12-24 menggambarkan kenaikan volume urin pada jam ke

12-24. Hasil ANAVA satu jalan menunjukan tidak ada perbedaan yang bermakna

dengan kontrol positif (p=0,113). Hal ini berarti pada jam 12-24 sudah tidak ada

kenaikan volume urin lagi (kemungkinan karena pada jam ke 12-24 furosemid

maupun ekstrak etanol daun gandarusa sudah terekskresi).

Urin kumulatif 1-24 menggambarkan kenaikan volume urin secara

keseluruhan yaitu pada jam ke 1-24. Hasil uji statistik data terdistribusi normal,

sedangkan homogenitas varian tidak sama. Kemudian data ditransform ke dalam

bentuk Lag (penurunan) sehingga dihasilkan data yang homogenitasnya sama.

Dari hasil ANAVA satu jalan menunjukan perbedaan yang bermakna (p=0,000).

Hasil uji LSD, kontrol negatif berbeda bermakna dengan kontrol positif. Hal ini

berarti furosemid mempunyai efek diuretik pada jam ke 1-24 karena mampu

meningkatkan volume urin. Sedangkan ekstrak etanol daun gandarusa tidak

memiliki efek diuretik secara keseluruhan karena tidak ada perbedaan yang

bermakna dengan kontrol negatif, sehingga tidak mampu menaikkan volume urin.

Adanya khasiat sebagai diuretik dari ekstrak etanol daun gandarusa

diketahui dengan membandingkan AUC (Area Under the Curve) volume urin tiap

waktu pengamatan dari tiap kelompok perlakuan ekstrak etanol daun gandarusa

dengan AUC kontrol negatif. Semakin besar AUCnya berarti semakin besar

volume urin yang dihasilkan. Dari hasil ini dapat diketahui apakah ekstrak etanol

daun gandarusa mempunyai kemampuan menaikkan volume urin atau tidak. Data

AUC1-12, AUC12-24 dan AUC1-24 urin tiap waktu pengamatan dari masing-masing

perlakuan (mean+SD) dapat dilihat pada Tabel 2.

Page 102: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

Tabel 2. AUC1-12, AUC12-24 dan AUC1-24 Urin tiap Waktu Pengamatan dan Persen daya Diuretik (mean+SD) (n=5)

No Perlakuan AUC1-12 (ml.jam)

AUC12-24 (ml.jam)

AUC1-24 (ml.jam)

% Daya Diuretik

1 Kontrol Positif 21,6 mg/kg BB

16,76+1,69 26,30+6,65 44,02+6,95 47,67+23,4

2 Kontrol Negatif 2,5 ml/ 200g BB

9,82+0,81 19,76+4,90 29,78+5,17 -

3 Ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,18 g/kg BB

13,79+3,09 30,28+8,14 44,08+8,78 47,98+29,4

4 Ekstrak Etanol daun gandarusa dosis 0,36 g/kg BB

12,45+2,00 25,99+2,52 38,45+3,35 29,06+11,2

5 Ekstrak Etanol daun gandarusa dosis 0,72 g/kg BB

14,65+2,81 28,68+2,04 43,33+4,15 45,44+13,9

Tabel 3. Data Nilai Signifikan AUC1-12, AUC12-24, dan AUC1-24 antar Kelompok Perlakuan dari Uji LSD

Nilai Signifikansi AUC Kelompok

I II III IV V

I 0,000* 0,049* 0,006* 0,151

II 0,011 0,077 0,003*

III 0,355 0,554

IV 0,137

1-12

V

I 0,069 0,256 0,928 0,494

II 0,006* 0,083 0,017

III 0,222 0,642

IV 0,440

12-24

V

I 0,001* 0,988 0,158 0,856

II 0,001* 0,034* 0,002*

III 0,154 0,845

IV 0,214

1-24

V

* = berbeda signifikan p < 0,05

Kelompok I = kontrol positif (furosemid 21,6 mg/kg BB) II = kontrol negatif (suspensi PVP 2,5 ml/200g BB)

III = ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,18 g/kg BB

IV = ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,36 g/kg BB

Page 103: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

V = ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,72 g/kg B

Harga AUC1-12 dapat digunakan untuk melihat efek diuretik pada jam ke

1-12. Dari hasil uji ANAVA satu jalan diperoleh data berbeda bermakna (p =

0,001). Hal ini berarti pemberian ekstrak etanol daun gandarusa pada jam ke 1-12

sudah menunjukkan adanya pengaruh terhadap kenaikan volume urin pada hewan

uji. Hasil uji LSD yang diperoleh menunjukkan bahwa kontrol negatif berbeda

bermakna dengan kontrol positif, ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,18 g/kg

BB dan dosis 0,72 g/kg BB. Hal ini berarti, pada kontrol positif dan kedua dosis

ekstrak etanol tersebut mempunyai efek sebagai diuretik secara bermakna pada

jam ke 1-12. Sedangkan ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,36 g/kg BB tidak

menunjukan perbedaan yang bermakna dengan kontrol negatif (tidak

menunjukkan efek diuretik pada jam 1-12).

AUC12-24 dapat digunakan untuk melihat efek diuretik pada jam ke 12-24.

hasil ANAVA satu jalan diperoleh data berbeda tidak bermakna (p = 0,056). Hal

ini berarti, pemberian ekstrak etanol daun gandarusa (Justicia gendarussa Burm.

F ) pada jam ke 12-24 tidak berpengaruh terhadap kenaikan volume urin pada

hewan uji. Hasil uji LSD yang diperoleh menunjukkan bahwa kontrol negatif

berbeda bermakna dengan ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,18 g/kg BB dan

dosis 0,72 g/Kg BB yang berarti pada dosis tersebut mempunyai efek diuretik

secara bermakna pada jam ke 12-24 dan tidak ada perbedaan yang bermakna

dengan kontrol positif, ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,36 g/kg BB. Hal ini

mungkin dikarenakan pada jam ke 12-24 furosemid dan ekstrak etanol pada

dosis tersebut sudah terekskresi (tidak menghasilkan efek diuretik lagi). Dengan

kata lain, ekskresi urin pada jam 12-24 sudah normal kembali.

Efek diuretik ekstrak etanol daun gandarusa pada jam ke 1-24 dapat dilihat

dengan membandingkan AUC kelompok perlakuan ekstrak etanol daun gandarusa

dengan AUC kontrol negatif pada jam ke 1-24. Hasil ANAVA terhadap AUC1-24

menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna (p = 0,005). Hasil uji LSD

menunjukkan bahwa kelompok yang berbeda bermakna dengan kontrol negatif

adalah kelompok perlakuan dengan pemberian furosemid (kontrol positif) dan

Page 104: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

pemberian ekstrak etanol daun gandarusa dosis 0,18 g/kg BB, dosis 0,36 g/kg BB

dan dosis 0,72 g/Kg BB. Hal ini berarti, kontrol positif dan ketiga dosis tersebut

mempunyai efek diuretik secara bermakna pada jam ke 1-24.

Dari data AUC1-24 yang diperoleh, dapat dilakukan perhitungan persen

daya diuretik purata AUC1-24 tiap kelompok perlakuan terhadap kontrol negatif

yang terdapat pada Tabel 2. Dari tabel tersebut, dapat dilihat persen daya diuretik

yang dihasilkan oleh ekstrak etanol daun gandarusa.

Untuk melihat pengaruh dosis terhadap efek diuretik yang dihasilkan

dengan membandingkan nilai AUC antar dosis. Pada AUC1-12 perbandingan antar

dosis ada perbedaan yang bermakna pada dosis 0,18 g/ kg BB dengan dosis 0,72

g/ kg BB (p=0,001). Hal ini menunjukkan bahwa efek diuretik yang dihasilkan

pada jam ke 1-12 dipengaruhi oleh kenaikan dosis. Pada AUC12-24 perbandingan

antar dosis tidak berbeda bermakna pada dosis 0,18 g/ kg BB dengan dosis 0,36 g/

kg BB dan dosis 0,72 g/ kg BB (p=0,056). Hal ini menunjukkan bahwa efek

diuretik yang dihasilkan pada jam ke 12-24 tidak dipengaruhi oleh kenaikan dosis.

Pada AUC1-24 ada perbedaan yang bermakna pada dosis 018, g/ kg BB dengan

dosis 0,36 g/ kg BB dan dosis 0,72 g/ kg BB (p=0,005). Hal ini berarti efek

diuretik yang dihasilkan pada jam ke 1-24 dipengaruhi oleh kenaikan dosis.

Dari penelitian sebelumnya (Sari, 2006), telah dilakukan uji efek diuretik

infusa pada daun gandarusa dengan dosis 1,25 g/ kg BB mampu memberikan efek

diuretik pada tikus putih jantan galur wistar sebesar (73,53 + 10,45) %.

Sedangkan dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, diketahui bahwa ekstrak

etanol daun gandarusa dengan dosis 0,18 g/ kg BB, dosis 0,36 g/ kg BB dan dosis

0,72 g/ kg BB mampu memberikan efek diuretik pada tikus putih jantan galur

Wistar, dengan daya diuretik sebesar (47,98 ± 29,49), (29,06 ± 11,24), (45,44 ±

13,93) %. Hal ini berarti efek diuretik yang dihasilkan pada infusa lebih besar

dibanding ekstrak etanol daun gandarusa. Efek diuretik infusa lebih besar

mungkin disebabkan senyawa yang berkhasiat sebagai diuretik sangat mudah larut

dalam pelarut yang kepolarannya tinggi. Dalam hal ini, air adalah pelarut yang

sangat polar dan hanya senyawa-senyawa yang polar saja yang dapat larut

Page 105: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

didalamnya. Sedangkan pada ekstrak etanol daun gandarusa tidak hanya senyawa

polar saja yang tersari, namun senyawa semi polar dan non polar juga ikut tersari.

Kemungkinan, senyawa polar yang diberikan pada dosis yang sama lebih sedikit

dibanding dengan infusa. Sehingga efek yang diinginkan yaitu untuk menaikan

volume urin menjadi berkurang.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Ekstrak etanol daun gandarusa berkhasiat sebagai diuretik pada tikus putih

jantan Wistar.

2. Berdasarkan AUC1-24, dosis ekstrak etanol daun gandarusa yang dapat

menimbulkan efek diuretik pada tikus putih jantan Wistar berturut-turut

adalah 0,18 g/ kg BB, 0,36 g/ kg BB dan 0,72 g/ kg BB.

B. Saran

1. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, sebaiknya dalam uji diuretik

volume air minum yang dikonsumsi hewan uji dikontrol selama 24 jam.

2. Perlu dilakukan uji kandungan senyawa yang bertanggung jawab terhadap

efek diuretik pada daun gandarua (Gendarussa vulgaris Nees.)

UCAPAN TERIMA KASIH

1. Ucapan terima kasih kepada pembimbing dr. EM Sutrisna, M.Kes. dan Tanti

Azizah, S.Si., Apt.

2. Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya

penelitian ini.

Page 106: EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN GANDARUSA

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1986, Sediaan Galenik, 8-10, Departemen Kesehatan RI.

Backer, C. A. D., and van den Brink, R. C., 1968, Flora of Java, Vol. I. N. V. P. Noorddh off Groningen The Netherland.

Dalimartha, S, 2003, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid I, Cetakan III, Trubus

Ariwidya, Jakarta.

Kusumawati, D., 2004, Bersahabat dengan Hewan Coba, 77-78, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Sari, S. Y., 2006, Uji Efek Diuretik Infusa Daun Gandarusa (Gendarussa vulgaris

Nees) pada Tikus Putih Jantan Wistar, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.