efektifitas penyuluhan kesehatan
TRANSCRIPT
5/17/2018 EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/efektifitas-penyuluhan-kesehatan 1/6
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012
1
EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN OLEH PEER GROUP DAN TENAGAKESEHATAN TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) CUCI
TANGAN BERSIH PADA SISWA SD N 01 DAN 02 BONOSARISEMPOR KEBUMEN
Faisal Reza1, Marsito2, Rina Saraswati3
1, 2, 3 Jurusan Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong
ABSTRACTOne effort to change behavior in health is by increasing
knowledge. Increased knowledge of clean handwashing is throughcounseling. This study aims to identification issues concerning theeffectiveness of peer group counseling and counseling by health workersto the level of knowledge of clean handwashing of grader V students inSDN 1 and SDN 2 BONOSARI village district bonosari sempor Kebumen2011. This research was pre-experimental design. The research designwas used in pretest-posttest design. The population in this study is thefive-grade student at SD N 1 and SD N 2 BONOSARI in the villageBONOSARI were 30 students. And samples taken with the technique of Non-Probability Sampling. Sampling of saturated (total sampling). Toexamine the effectiveness of counseling conducted paired t-test test usingSPSS.
Statistical analysis with paired t-test test test statistics obtainedby the peer group (peer-group) with a t value <t table (0,645 <1.033) andp value 0.524 > 0.05 means there is no difference between the level of
knowledge before and after obtaining counseling about the cleanhandwashing by age group (peer-group) in SDN 1 and SDN 2 Bonosari .And from the results of statistical tests by health officials found that thevalue of the t <t table (-2,646 < 1,033) and p value 0,019 <0,05 meansthere is difference between the level of knowledge before and afterobtaining counseling about the health of clean handwashing by healthworkers in the SD N 1 dan SD N 2 Bonosari.
Keywords: Counseling, peer group, health workers, the level of knowledge.
PENDAHULUANPenyuluhan kesehatan
adalah sarana informasi yangsangat intensif dan efektif untukmeningkatkan aspek kesehatan
yang dinilai masih tertinggal disuatu tempat (Notoatmodjo,2006). Pembinaan kesehatananak usia sekolah melaluiprogram UKS salah satuprogramnya adalah pembinaandokter kecil. Program dokter
kecil pernah ada di SD N 01
Bonosari dan SD N 02 Bonosarisampai tahun 2008, kemudiantidak berjalan lagi karena tidakada pembinaan yang intensif luar (pukesmas) 2-1 bulan sekali(Anonim, 2010).
PHBS (Perilaku HidupBersih Sehat) disekolah adalahupaya untuk memberdayakansiswa, guru, dan masyarakatlingkungan sekolah agar tahu,mau dan mampu mempraktikan
PHBS, dan berperan aktif dalam
5/17/2018 EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/efektifitas-penyuluhan-kesehatan 2/6
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012
2
mewujudkan sekolah sehat.Penyakit-penyakit yang dapat
dicegah dengan mencuci tangandengan sabun diantaranyaDiare, ISPA, infeksi mata sepertitrakoma, dan cacingan.
Tingkat kefektifan mencucitangan dengan sabun dalampenurunan angka penderitadiare dalam persen menurut tipeinovasi pencegahan adalah:Mencuci tangan dengan sabun(44%), penggunaan air olahan(39%), sanitasi (32%),pendidikan kesehatan (28%),penyediaan air (25%), sumber air
yang diolah (11%). Peer group adalah kelompok teman anaksebaya yang sukses dimana iadapat berinteraksi (Santoso,1999).
Tenaga Kesehatan adalahsetiap orang yang mengabdikandiri dalam bidang kesehatanserta memiliki pengetahuan dan
atau ketermpilan melaluipendidikan di bidang kesehatan
yang untuk jenis tertentumemerlukan kewenangan untukmelakukan upaya kesehatan,baik berupa pendidikan gelarD3, S1, S2 dan S3, pendidikannon gelar; sampai denganpelatihan khusus kejuruankhusus seperti Juru Imunisasi,Malaria, dan sebagainya.
Berdasarkan hasilwawancara didapatkan data
yang sering dialami para siswaadalah sakit perut, panas danpusing, serta sebagianmengatakan diare. Kebiasaanmembeli jajan sembarangan dantidak cuci tangan bersih masihbanyak dilakukan siswa. Dilihatdari lokasinya SD N 01 Bonosaridan SD N 02 Bonosari jauh darisumber informasi yang
mendukung seperti; toko buku,
internet serta saranaperpustakaan yang belum
menyediakan buku-bukutentang kesehatan PHBS secaraumum dan khususnya masalahcuci tangan bersih yangmemungkinkan para siswamengalami kesulitanmemperoleh informasi, sertakurangnya pengetahuan siswa
yang disebabkan karena siswadari segi fisik dan psikologisbelum matang, informasi yangkurang dari orang tua dansulitnya mencari informasikarena letak desa yang agak
jauh dari perkotaan.. Apakahmereka akan siapmenghadapinya dengan kondisiseperti itu, dari fenomenatersebut peneliti merasa tertarikdan berminat mengadakanpenelitian tentang “ EfektifitasPenyuluhan Kesehatan Oleh Peer Group Dan Tenaga Kesehatan
Tentang Perilaku Hidup BersihSehat (PHBS) Cuci TanganBersih Pada Siswa SD N 01Bonosari Dan SD N 02 BonosariSempor Kebumen Tahun 2011 ”.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang
digunakan adalah eksperimentalsemu (quasi experimental ).Rancangan yang digunakanadalah Separate sample pretest-
postest yaitu penelitian yangdilakukan pre-test sebelumpenyuluhan kesehatan tentangcuci tangan bersih dimulaidengan peer group atauintervensi I dan penyuluhankesehatan oleh tenaga kesehatanatau intervensi II. Setelahpenyuluhan kesehatandilaksanakan, dilakukan post- test (Campbell & Stanley dalam
Arikunto, 1997).
5/17/2018 EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/efektifitas-penyuluhan-kesehatan 3/6
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012
3
Penelitian inidilaksanakan di SD N 1 Bonosari
dan SD N 2 Bonosari DesaBonosari Kecamatan Semporpada siswa-siswi kelas lima.Pemilihan SD N 1 Bonosari danSD N 02 Bonosari desa BonosariKecamatan Sempor sebagaitempat penelitian dengan alasanletak geografis yang jauh daripusat kesehatan sehinggainformasi yang penting jarangtersampaikan. Populasi adalahkeseluruhan subjek penelitian(Arikunto, 2006). MenurutSugiono (2007), Populasi adalahwilayah generalisasi yang terdiriatas objek/subjek yangmempunyai kuantitas dankarakteristik tertentu yangditetapkan oleh peneliti untukdipelajari dan kemudian ditarikkesimpulannya. Populasi dalampenelitian ini adalah siswa siswikelas lima di SD N 01
BONOSARI dan SD N 02BONOSARI desa BonosariSempor Kebumen dengan
jumlah populasi sebanyak 30siswa.
Sampel adalah bagian daripopulasi terjangkau yang dapatdipergunakan sebagai objekpeneliti melalui sampling(Nursalam, 2003). Besar sampeldalam penelitian ini adalah100% dari jumlah populasi yaitu30 responden (Sugiono, 2006).
Tehnik pengambilan sampeldilakukan dengan Non Probability Sampling - Sampling Jenuh (total sampling). Dalamhal ini peneliti mengambil semuadari populasi dan membaginyamenjadi 2 kelompok yaitu 15responden sebagai kelompokintervensi I atau penyuluhandari peer group dan 15
responden sebagai kelompok
intervensi II atau penyuluhandari petugas kesehatan
(Sugiyono, 2006). MenurutNotoatmodjo (2005) pengertianvariabel penelitian adalahsesuatu yang digunakan sebagaiciri, sifat, ukuran yang dimilikiatau didapat oleh satuanpenelitian tentang sesuatukonsep pengertian tertentu.Sesuai dengan perumusanmasalah maka variabelpenelitian dapat dituliskansebagai berikut :1. Variabel bebas
(Independent ) dalampenelitian ini adalahpenyuluhan cuci tanganbersih yang dilakukan oleh
peer group di SD N 01Bonosari dan SD N 02Bonosari Sempor Kebumen.
2. Variabel terikat (Dependent)dalam penelitian ini adalahpenyuluhan cuci tangan
bersih yang dilakukan oleh Tenaga Kesehatan di SD N01 Bonosari dan SD N 02Bonosari Sempor Kebumen.
Kuesioner yang dipakaiadalah kuesioner yang berisisebanyak 18 pertanyaan. Jeniskuesioner yang digunakanadalah kuesioner tertutup(closed ended). Pada kuesioner
yang tertutup respondenmemilih dua alternative jawabandengan memberikan tandachecklist pada kolom “benar”dan “salah” dengan ketentuanuntuk setiap jawaban “ benar”diberi nilai 1(satu) dan jawaban“salah” diberi nilai 0 (nol).
Analisa data dilakukanmenggunakan langkah diatas,
yang meliputi dua tahapan yaituunivariat dan bivariat.Analisa bivariat atau tabel silang
(cross tabulating) , data tingkat
5/17/2018 EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/efektifitas-penyuluhan-kesehatan 4/6
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012
4
pengetahuan tersebut diolahmenggunakan uji paired t-test
untuk mengetahui besarnyaperbedaan tingkat pengetahuansebelum dan sesudah dilakukanpenyuluhan kesehatan baik dari
peer group maupun dari petugaskesehatan. Dan dilanjutkandengan uji t-test independent untuk mencari manakah yang
lebih efektif antara penyuluhan peer group dengan penyuluhan
oleh petugas kesehatan terhadaptingkat pengetahuan tentangperilaku cuci tangan bersih padasiswa-siswi SD N 01 Bonosaridesa Bonosari kecamatansempor kebumen.Rumus uji paired t test :
t =nsd
d
r : rata-rata dari beda antara nilai pre test dan pos test
Sd : simpangan baku dari dn : t test paired d : selisih antara nilai pre test dan pos test (Riwidikdo, 2007).
HASIL DAN BAHASANPerbedaan rata-ratapenyuluhan Peer Group DanPenyuluhan Oleh Tenaga
Kesehatan Terhadap TingkatPengetahuan Tentang cucitangan bersih
Tabel 1 Rerata selisih Penyuluhan Peer Group Dan Penyuluhan OlehPetugas Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang cuci tangan
bersih di SD N 01 bonosari dan SD N 02 Bonosari, Sempor, n (30)
Dari tabel 1 menunjukkan
hasil uji statistik paired sample t- test pada penyuluhan peer- group, pre test menunjukkanmean = 16,27 dan SD 1,831,pada post test menunjukkanmean = 16,00 dan SD 1,195.Sedang selisih mean pre test dan
post adalah 0,27 dengan t tabel0,654. Oleh karena t hitung < ttabel (0,645< 1,195) artinyatidak ada perbedaan antara
tingkat pengetahuan sebelumdan sesudah memperoleh
penyuluhan kesehatan tentang
cuci tangan bersih denganmenggunakan metode peer group di SD N 01 dan SD N 02Bonosari, Sempor, Kebumen.Sedangkan jika dilihatberdasarkan p value=0,524 dannilai signifikasi 0,05, oleh karenap value > signifikasi (0,524 >0,05) artinya tidak adaperbedaan antara tingkatpengetahuan sebelum dan
sesudah memperolehpenyuluhan kesehatan tentang
Kelompok Penyuluhan
Kesehatan
M SD Beda
Mean
t P
Peer –
Group
Pre 16,27 1,8310,27 0,654 0.524
Post 16,00 1,195
Petugas
Kesehatan
Pre 15,73 1,668-1 2,646 0.019
Post 16,73 1,033
5/17/2018 EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/efektifitas-penyuluhan-kesehatan 5/6
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012
5
cuci tangan bersih denganmenggunakan metode peer group
di SD N 01 bonosari dan SD N02 Bonosari, Sempor.
Dari table 1 menunjukkanuji statistik paired sample t-test pada petugas kesehatan, pre testmenunjukan mean= 15,73 danSD 1,668, pada post testmenunjukkan mean=16,73, danSD 1,033. Sedang selisih meanpre test dan post test adalah -1dengan t-tabel -2,646. Olehkarena t hitung < t tabel (-2,646< 1,033) artinya tidak adaperbedaan antara tingkatpengetahuan sebelum dansesudah memperolehpenyuluhan kesehatan tentangcuci tangan bersih oleh petugaskesehatan di SD N 01 dan SD N
02 Bonosari Sempor. Sedangkan jika dilihat berdasarkan p-
value=0,019 dan nilai signifikasi0,05, oleh karena p value < nilaisignifikasi (0,019 < 0,05) artinyaada perbedaan antara tingkatpengetahuan sebelum dansesudah memperolehpenyuluhan kesehatan tentangcuci tangan bersih oleh petugaskesehatan di SD N 01 bonosaridan SD N 02 Bonosari, Sempor.
Efektivitas Penyuluhan Peer
Group Dan Penyuluhan OlehPetugas Kesehatan TerhadapTingkat Pengetahuan Tentangcuci tangan bersih di SD N 01bonosari dan SD N 02Bonosari, Sempor, n (30)
Tabel 2 Efektivitas Penyuluhan Peer Group Dan Penyuluhan OlehPetugas Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang cuci tangan
bersih di SD N 01 bonosari dan SD N 02 Bonosari, Sempor, n (30)
Kelompok Mean N t p
Peer Group 16,00 15 -1,798 0,083
Petugas
Kesehatan
16,73 15
Dari Tabel 2. penelitimenggunakan uji t-test independent untuk mengetahui
nilai yang paling signifikan antara penyuluhan peer group dengan penyuluhan oleh petugaskesehatan. Dari hasil uji statistikdidapatkan bahwa nilai t hitung< t tabel yaitu -1,798 < 1,701
yang artinya tidak adaperbedaan antara penyuluhan
peer group dengan penyuluhanoleh petugas kesehatan terhadaptingkat pengetahuan tentangcuci tangan bersih di SD N 01
dan SD N 02 Bonosari, Sempor,Kebumen
Dan dilihat dari nilai p
pada Sig. (2-tailed) sebesar 0,083 yang berarti p value > 0,05artinya tidak ada perbedaan
yang signifikasi antarapenyuluhan peer group denganpenyuluhan oleh petugaskesehatan terhadap tingkatpengetahuan tentang cucitangan bersih di SD N 01 dan SDN 02 Bonosari, Sempor,Kebumen.
SIMPULAN
5/17/2018 EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/efektifitas-penyuluhan-kesehatan 6/6
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012
6
1. Tingkat pengetahuan siswitentang cuci tangan bersih
yang sebelum memperolehpenyuluhan oleh peer group terbanyak masuk kategoribaik 14 responden (93,3 %).Dan setelah memperolehpenyuluhan kesehatanterbanyak masuk kategoribaik 15 responden (100,0 %).
2. Tingkat pengetahuan siswitentang cuci tangan bersih
yang sebelum memperolehpenyuluhan oleh petugaskesehatan terbanyak masukkategori baik 13 responden(86,7 %). Dan setelahmemperoleh penyuluhankesehatan terbanyak masukkategori baik 15 responden(100 %).
3. Ada perbedaan efektifitasdalam penyuluhan yangdilakukan oleh peer group dan penyuluhan yang
dilakukan oleh petugaskesehatan dengan rentangnilai sedikit (p=0,083>0,05).
DAFTAR PUSTAKAAli, Zaidin. 2002. Dasar – Dasar
Keperawatan Profesional . Jakarta: WidyaMedika
Anonim. 2010. Profil Sekolah dasar Negeri 01 Bonosari Sempor Kebumen.Kebumen: SD 01 Bonosari
Arikunto, Suharsimi. 2002.Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek . Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik .
Jakarta: RinekaDep Kes RI.2006, Buku Saku
Bidan Poskesdes : Untukmewujudkan Desa Siaga.
Jakarta: DepkesDepartemen Kesehatan RI,
Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan, PusatPromosi KesehatanDepartemen Kesehatan RI
Tahun 2004Depkes RI. 2008. Profil
Kesehatan Indonesia:diakses tanggal 28agustus 2010
DepkesRI. 2003. Sistem Kesehatan Nasional :
Jakarta
Herijulianti, dkk. 2002.Pendidikan Kesehatan .
Jakarta: EGC.Hurlock, Elizabeth B. 1994.
Psikologi Perkembangan,Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (terjemahanIstiwiayanti). Jakarta:
Notoatmodjo, S. 2003.Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta