efektivitas metode community language ...digilib.uin-suka.ac.id/16808/1/bab i, iv, daftar...
TRANSCRIPT
EFEKTIVITAS METODE COMMUNITY LANGUAGE LEARNING DI LUAR KELAS TERHADAP PEMBELAJARAN MAHĀRAH AL-KALĀM
SISWA KELAS VIII SMP IT HIDAYAH KLATEN (STUDI EKSPERIMEN)
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Negeri Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam
Oleh: Ulfarida Ma’rifati Ihsana
11420008
PROGRAM STUDY PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2015
vi
MottoMottoMottoMotto
1���ا�� م ��� و دل�
SebaikSebaikSebaikSebaik----baik pembicaraan itu ialah yang singkat dan jelasbaik pembicaraan itu ialah yang singkat dan jelasbaik pembicaraan itu ialah yang singkat dan jelasbaik pembicaraan itu ialah yang singkat dan jelas
1٨، ���ة ١٢ا������ ت �� ا�ول، ص
vii
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Karya Sederhana Ini Kepada:Kupersembahkan Karya Sederhana Ini Kepada:Kupersembahkan Karya Sederhana Ini Kepada:Kupersembahkan Karya Sederhana Ini Kepada:
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan KeguruanJurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan KeguruanJurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan KeguruanJurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Universitas Universitas Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga YogyakartaIslam Negeri Sunan Kalijaga YogyakartaIslam Negeri Sunan Kalijaga YogyakartaIslam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
viii
ABSTRAKS
Ulfarida Ma’rifati Ihsana, 11420008, “Efektifitas Metode Community Language Learning Di Luar Kelas Terhadap Pembelajaran Mahārah Al-Kalām Siswa Kelas VIII SMPIT Hidayah Klaten (Studi Eksperimen)”, Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan metode community language learning di luar kelas dan untuk mengetahui efektif atau tidaknya metode tersebut pada siswa kelas VIII SMPIT Hidayah Klaten dengan pengambilan sample tidak secara acak, tetapi diambil secara keseluruhan yaitu dengan format non equivalent control group design. Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru dalam mengatasi permasalahan pembelajaran bahasa Arab pada umumnya dan khususnya SMPIT Hidayah Klaten sebagai tempat dilakukannya penelitian.
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kuasi eksperimen karena populasi kurang dari 100 dan menggunakan analisis kuantitatif. Subjek penelitiannya adalah semua siswa kelas VIII SMPIT Hidayah Klaten yang berjumlah 72. Kelas VIII A berjumlah 36 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B berjumlah 36 siswa sebagai kelas kontrol. Metode pengumpulan datanya dengan menggunakan observasi, eksperimem, wawancara, dokumentasi dan tes. Analisis tersebut dilakukan dengan uji validitas menggunakan rumus product moment, uji reabilitas menggunakan alpha cronbanch, uji normalitas menggunakan rumus kolmogorov-smirnorv, uji homogenitas menggunakan rumus one-way anova dan yang terakhir uji independent “T” test. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode community language learning dengan tahap-tahap seperti : embronic stage, self assertion stage, separated existence stage, reversal stage dan independent stage.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berbicara bahasa Arab siswa kelas eksperimen meningkat dilihat dari hasil nilai rata-rata pre test dan post test. Nilai rata-rata kelas eksperimen meningkat sebesar 14,4538 dengan rincian siswa yang tuntas ada 18 siswa dari 36 siswa atau meningkat sebesar 52,94%. Sedangkan, hasil penelitian yang didasarkan pada analisis statistik menunjukkan bahwa uji T nilai rata-rata post test kelompok eksperimen adalah 76,8067, sedangkan nilai rata-rata post test kelompok kontrol adalah 67,3109. Dari hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa kelompok eksperimen (kelompok yang menggunakan metode community language learning) lebih meningkat daripada kelompok kontrol (kelompok yang tidak menggunakan metode community language learning). Hal ini menunjukan bahwa metode community language learning di luar kelas efektif.
ix
التجريدالتجريدالتجريدالتجريد
. فعالية طريقة تعمل اللغة ا.متعية خارج الفصل لتعلمي %ارة ال#م لطالب الصف ١١٤٢٠٠٠٨ احسا�.احسا�.احسا�.احسا�. يتيتيتيتلفاريدا معرفلفاريدا معرفلفاريدا معرفلفاريدا معرفو و و و ا ا ا ا املعلمني الثامن Pملدرسة الهداية الثانوية االسالمية املتاكمH Iتني.(دراسة جتريبية). البحث. يوكياكر;. لكية العلوم الرتبوية و تاهيل
.٢٠١٥كومية.جامعة سو�ن اكليجااك االسالمية احل
هيدف هذا البحث ملعرفة كيفية تنفيذ طريقة تعمل اللغة ا.متعية خارج الفصل و فعاليهتا لطالب الصف الثامن Pملدرسة non equivalent controlالهداية الثانوية االسالمية املتاكمH Iتني باخذ العينات ليست عشوائية ولكن لكهم اكلعينات بشلك
group design .لمدرسة الهداية الثانوية ير~ عىل هذا البحث ان يكون اعتبارا ملعاجلة مشلكة تعلمي اللغة العربية عامة و خاصة ل االسالمية املتاكمH Iتني مكاكن البحوث.
و Pسـتخدام التحليل المكي.وجيعل لك طالب الصف ١٠٠هذا البحث حبث شـبه التجرييب الن عدد الساكن اقل من ٣٦طالب. الصف الثامن "ا" مجموعه P٧٢ملدرسة الهداية الثانوية االسالمية املتاكمH Iتني فاعال لهذا البحث، و يتكون من الثامن
كفصل املراقبة. و اما يف مجع البيا�ت فاسـتخدمت الباحثة طريقة املالحظة و ٣٦طالبا كفصل التجريبة و الصف الثامن "ب" مجموعه Iختبار التصحيح برمز فرادوج مومني(التجريبية و املقابP و طريقة التوثيق و االختبار. و يمت التحليل product moment ،( و
-oneو اختبار التجانس برمز ، kolmogorov-smirnorvو اختبار الطبيعي برمز ، alpha cronbanchاختبار التثبيت برمز way anova ، :خلطوات التايلP و االخر اختبار "ت". يق هذا البحث اسـتخدمت الباحثة طريقة تعمل الغغة ا.متعيةIامربونيك املرح
Iا´ات تاكيد، مرح ،Iالوجود املتفرق ، مرح Iو انعاكس مرح Iمرح .Iمسـتق
ية لفصل التجريبة و هذه يرى من القمية نتاجئ هذا البحث دلت عىل ان هناك ارتفاع القدرة عىل التحدث Pللغة العرب طالبا من ١٨مع التفصيل ان الطالب ا´ين امكلوا ١٤،٤٥٣٨املعاد¾ قبل االختبار و بعده. ترتفع القمية املعاد¾ لفصل التجريبة يف
ت" القمية املعاد¾ % . و اما نتاجئ البحث عىل اساس التحليل االحصايئ فدلت عىل ان اختبار "٥٢،٩٤طالبا اي ارتفعت يف ٣٦ Æختبار . من نتاجئ٦٧،٣١٠٩، اما القمية املعاد¾ بعد Æختبار لفصل املراقبة فهـي ٧٨،٨٠٦٧قبل االختبار لفصل التجريبة يعين
ا.موعة ( ةمن السـيطرة عىل ا.موع زادت اكرثطريقة تعمل اللغة ا.متعية) Pسـتخدام (ا.موعة ا.موعة التجريبية اظهرت ان االحصايئ بشلك فعال . خارج الفصل اÍراسـية طريقة تعمل اللغة ا.متعية هذا يدل عىل ان طريقة تعمل اللغة ا.متعية). مل تسـتخدماليت
x
KATA PENGANTAR
��� ا ا���� ا�� ���
��� ا��� رب ا��
��� وا�#!ة وا��!م ��� أ��ف ا���� ءوا������ ����
'�% وأ&� �% أ$���و�!
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan nikmat-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar.
Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Agung
Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabat yang telah membimbing umat
manusia dari zaman kegelapan kepada zaman yang terang benderang.
Keberhasilan penelitian dan penulisan skripsi ini tentunya tidak terlepas
dari berbagai pihak. Oleh karena itu rasa terima kasih yang tak terhingga
penyusun sampaikan kepada :
1. Bapak Dr. Tasman Hamami, M.A., sebagai Dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
2. Bapak Dr. H. Tulus Musthofa, Lc, M.A., selaku Pembimbing Skripsi
yang telah meluangkan waktu, membimbing dan mengarahkan penulis
dalam mengerjakan skripsi.
3. Bapak Drs. H. Ahmad Rodli, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Bahasa Arab.
xi
4. Bapak Drs. Dudung Hamdun, M.Si., selaku Pembimbing Akademik
selama proses perkuliahan.
5. Seluruh dosen Pendidikan Bahasa Arab yang telah mengajarkan
banyak ilmu kepada penulis.
6. Ustadz Wasis Pambudi, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMPIT Hidayah
Klaten yang telah memberikan izin bagi penulis untuk melakukan
penelitian.
7. Ustadzah Fitria Ika Sari, S.H.I., selaku guru mata pelajaran bahasa
Arab kelas VIII SMPIT Hidayah Klaten yang telah memberikan
kesempatan bagi penulis untuk penelitian dan memberikan banyak
informasi tentang pembelajaran bahasa Arab di sekolah.
8. Siswa siswi kelas VIII SMPIT Hidayah Klaten yang telah
berpartisipati menjadi subjek penelitian penulis dalam penyelesaian
tugas akhir.
9. Bapak Drs. H. Sunardi dan Dra. Hj. Sri Mulyani pahlawan tercinta
yang selalu mendoakan, mendukung, memotivasi, dan memberi asupan
energi dalam diri penulis.
10. Bapak KH. Jalal Suyuti,S.H. dan Ibunda Hj. Nely Umi Halimah
sebagai pengasuh yang telah memberikan banyak motivasi.
11. Sahabat-sahabat tercinta (Rosifah, Riki, Devita, Musthofa, Ichsan,
As’ad, Ozy, Iin, Mb Widdat, Mb Harum, Mb Isty) yang selalu
membantu, memotivasi dan memberikan senyuman pada penulis.
xii
12. Teman-teman asrama HALIMAH khususnya AN-NAHL dan sahabat
RISURIWA.
13. Teman-teman PBA 2011 yang telah bersama berjuang dalam menuntut
ilmu.
14. Teman-teman PPL KKN Integratif Mandeba yang banyak memberikan
pelajaran, pengalaman, kekeluargaan dan persahabatan.
15. Semua pihak yang telah membantu kelancaran proses pengerjaan
skripsi, baik langsung maupun tidak langsung, saya ucapkan terima
kasih dan semoga amal baik yang telah diberikan mendapatkan balasan
dari Allah swt.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik, saran, dan masukan yang bersifat
membangun sangat penyusun harapkan.
Akhir kata mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak khususnya bagi diri penyusun, sekolah, mahasiswa, dan para
pembaca pada umumnya.
Yogyakarta, 28 Mei 2015
Penyusun
Ulfarida Ma’rifati Ihsana NIM. 11420008
xiii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Pedoman Transliterasi Arab-Latin ini merujuk pada SKB Menteri Agama
dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, tertanggal 22 januari 1988 No:
158/1987 dan 0543b/U/1987.
I. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
Alif ……….. tidak dilambangkan أ
Bā' B Be ب
Tā' T Te ت
Śā' Ṡ es titik di atas ث
Jim J Je ج
Hā' Ḥ ha titik di bawah ح
Khā' Kh ka dan ha خ
Dal D De د
Źal Ź zet titik di atas ذ
Rā' R Er ر
Zai Z Zet ز
Sīn S Es س
Syīn Sy es dan ye ش
Şād Ş es titik di bawah ص
Dād Ḍ de titik di bawah ض
Tā' Ṭ te titik di bawah ط
xiv
Zā' Ẓ zet titik di bawah ظ
Ayn …‘… koma terbalik (di atas)' ع
Gayn G Ge غ
Fā' F Ef ف
Qāf Q Qi ق
Kāf K Ka ك
Lām L El ل
Mīm M Em م
Nūn N En ن
Waw W We و
� Hā' H Ha
Hamzah …’… Apostrof ء
Yā Y Ye ي
II. Konsonan rangkap karena tasydīd ditulis rangkap:
�� "#$% ditulis muta‘aqqidīn
ditulis ‘iddah ' ة
III. Tā' marbūtah di akhir kata.
1. Bila dimatikan, ditulis h:
ditulis hibah ه()
(�+, ditulis jizyah
xv
(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah
terserap ke dalam bahasa Indonesia seperti zakat, shalat dan sebagainya,
kecuali dikehendaki lafal aslinya).
2. Bila dihidupkan karena berangkaian dengan kata lain, ditulis t:
ditulis ni'matullāh 1#0) ا-
ditulis zakātul-fitri زآ6ة ا2345
IV. Vokal pendek
____ (fathah) ditulis a contoh 29ب ditulis daraba
____(kasrah) ditulis i contoh :<= ditulis fahima
____(dammah) ditulis u contoh >$آ ditulis kutiba
V. Vokal panjang:
1. fathah + alif, ditulis ā (garis di atas)
(@A6ه, ditulis jāhiliyyah
2. fathah + alif maqşūr, ditulis ā (garis di atas)
B#C� ditulis yas'ā
3. kasrah + ya mati, ditulis ī (garis di atas)
@D% ditulis majīd
4. dammah + wau mati, ditulis ū (dengan garis di atas)
ditulis furūd =2وض
VI. Vokal rangkap:
1. fathah + yā mati, ditulis ai
:EF@G ditulis bainakum
2. fathah + wau mati, ditulis au
xvi
HI ditulis qaulل
VII. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan
dengan apostrof.
ditulis a'antum اا$1:
ditulis u'iddat ا' ت
:J2EK �L5 ditulis la'in syakartum
VIII. Kata sandang Alif + Lām
1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al-
ditulis al-Qur'ān ا5"2ان
ditulis al-Qiyās ا5"@6س
2. Bila diikuti huruf syamsiyyah, ditulis dengan menggandengkan huruf
syamsiyyah yang mengikutinya serta menghilangkan huruf l-nya
M0N5ا ditulis asy-syams
'ditulis as-samā ا60C5ء
IX. Huruf besar
Huruf besar dalam tulisan Latin digunakan sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
X. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat dapat ditulis menurut
penulisannya
ditulis zawi al-furūd ذوى ا245وض
(FC5ا Pاه ditulis ahl as-sunnah
xvii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN BERJILBAB ..................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR/SKRIPSI ............................. iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. v
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vii
HALAMAN ABSTRAKS ................................................................................... viii
HALAMAN ABSTRAKS ARAB ....................................................................... ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................... x
PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................................ xiii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xvii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5 D. Kegunaan Penelitian ..................................................................... 5 E. Hipotesis ...................................................................................... 6 F. Kajian Pustaka ............................................................................. 7 G. Kajian Teori ................................................................................. 9 H. Kerangka Berpikir ........................................................................ 27 I. Metodologi Penelitian .................................................................. 30 J. Sistematika Pembahasan .............................................................. 34
BAB II GAMBARAN UMUM MADRASAH
A. Sejarah Berdirinya Smpit Hidayah Klaten ................................... 36 B. Guru Mata Pelajaran Bahasa Arab ................................................ 37 C. Siswa-Siswi ................................................................................. 38 D. Sarana Dan Prasarana .................................................................. 39
xviii
E. Kurikulum ................................................................................... 40 F. Metode Pembelajaran Bahasa Arab ............................................. 41 G. Program Pengajaran .................................................................... 42
BAB III : DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian .................................................... 43 B. Pengkajian Instrumen .................................................................. 46 C. Prosedur Eksperimen ................................................................... 48 D. Situasi Saat Eksperimen .............................................................. 52 E. Analisis Data ............................................................................... 54 F. Hipotesa Penelitian ...................................................................... 60 G. Efektivitas Metode Cll Di Luar Kelas .......................................... 64 H. Pembahasan ................................................................................ 69
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 71 B. Saran ............................................................................................ 72
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 73
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xix
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Format Non Equivalent Control Group Design............ 30
Tabel 2 : Perkembangan Jumlah Siswa SMPIT Hidayah............. 38
Tabel 3 : Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Bahasa Arab
SMPIT Hidayah.......................................................... 39
Tabel 4 : Struktur Kurikulum SMPIT Hidayah Klaten................ 40
Tabel 5 : Hasil Pre Test Dan Post Test Kelompok Kontrol......... 44
Tabel 6 : Hasil Pre Test Dan Post Test Kelompok Eksperimen... 45
Tabel 7 : Aspek-Aspek Penilaian Mahārah Al-Kalām................ 46
Tabel 8 : Hasil Uji Validitas Data Kelompok Kontrol Dan
Kelompok Eksperimen.................................................. 47
Tabel 9 : Hasil Uji Reabilitas Instrumen....................................... 47
Tabel 10 : Jadwal Pelaksanaan Treatment...................................... 51
Tabel 11 : Materi Saat Eksperimen................................................. 51
Tabel 12 : Rangkuman Data Hasil Uji Normalitas Kelompok
Kontrol Dan Eksperimen............................................... 55
Tabel 13 : Rangkuman Data Hasil Uji Homogenitas Kelompok
Kontrol Dan Eksperimen.............................................. 56
Tabel 14 : Rangkuman Hasil Pre Test Mahārah Al-Kalām Siswa
Kelompok Kontrol Dan Eksperimen............................. 58
Tabel 15 : Rangkuman Hasil Post Test Mahārah Al-Kalām Siswa
Kelompok Kontrol Dan Eksperimen............................ 59
Tabel 16 : Rangkuman Data Peningkatan Hasil Mahārah
Al-Kalām Kelompok Kontrol....................................... 60
Tabel 17 : Rangkuman Data Peningkatan Hasil Mahārah
Al-Kalām Kelompok Eksperimen................................ 60
xx
Tabel 18 : Rangkuman Uji “T” Hasil Pre Test Antara Kelompok
Kontrol Dan Kelompok Eksperimen............................. 61
Tabel 19 : Rangkuman Uji “T” Hasil Post Test Antara Kelompok
Kontrol Dan Kelompok Eksperimen............................. 62
Tabel 20 : Rangkuman Uji “T” Untuk Selisih Peningkatan
Kelompok Kontrol Dan Kelompok Eksperimen.......... 63
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa adalah alat komunikasi lisan maupun tulisan yang disampaikan
untuk menyampaikan suatu maksud tertentu. Salah satu bahasa yang populer di
Indonesia adalah Bahasa Arab. Bahasa arab di Indonesia sering diterapkan di
madrasah-madrasah dan sekolah-sekolah yang berbasis islam karena bahasa Arab
merupakan bahasa pokok dan ciri khas dalam mempelajari kitab-kitab berbahasa
Arab untuk mendalami agama islam. Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa
rumpun semit yang paling tua dan tetap eksis sampai sekarang. Kemampuan
bahasa Arab tetap eksis sampai sekarang disebabkan oleh posisinya sebagai
bahasa yang dipilih oleh Allah sebagai bahasa kitab suci Al-Qur’an dan sebagai
bahasa agama (dalam sholat, dzikir, dan doa)1.
Salah satu fungsi bahasa yang paling pokok adalah sebagai alat
komunikasi. Menurut James A.F. Stoner, dalam bukunya yang berjudul
manajemen, menyebutkan bahwa komunikasi adalah proses dimana seseorang
berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan2. Pesan tersebut
dapat berupa gagasan, pikiran, perasaan, pertanyaan dan sebagainya.
Komunikasi sebagai kegiatan berbahasa secara lisan disebut berbicara.
Sedangkan berbicara merupakan salah satu tujuan dari pembelajaran bahasa.
1Abd Wahab Rosyidi, Mamlu’atul Ni’mah, Memahami Konsep Dasar Pembelajaran
Bahasa Arab, (Malang : UIN maliki press, 2011), hlm. 4. 2Widjaja, Komunikasi : Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara,
2010), hlm. 8.
2
Pembelajaran menurut Muhammad Surya merupakan suatu proses perubahan
yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil dan pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya3. Jadi, dalam proses pembelajaran harus ada
perubahan perilaku dari individu sebagai hasil yang ingin dicapai. Hal terpenting
dari seorang guru yang mengajar adalah bagaimana pelajaran yang ia sampaikan
dapat dikuasai oleh anak dengan tuntas. Hal tersebut merupakan kesulitan yang
dirasakan oleh guru karena siswa bukan hanya individu yang unik, tetapi juga
memiliki karakter yang berlainan.
Selama ini muncul anggapan bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang
rumit untuk dipelajari, bahkan menjadi pelajaran yang sangat ditakuti bagi para
siswa. Anggapan tersebut pada akhirnya menjadi kendala dalam proses
pembelajaran bahasa Arab. Biasanya kesulitan yang banyak dihadapi siswa adalah
kurangnya kemampuan dalam berbicara bahasa Arab. Dalam hal ini, tentunya
pendidik tidak hanya menyampaikan materi pelajaran semata, tetapi juga harus
memperhatikan penerapan metode dan pemanfaatan sumber belajar. Sumber
belajar merupakan bahan atau materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang
mengandung hal-hal baru bagi pelajar4. Hal tersebut diharapkan mampu
mendorong siswa untuk mencapai prestasi yang optimal dan menjadikan bahasa
Arab sebagai pelajaran yang menyenangkan.
3Isjoni, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta
Didik, (2010, Yogyakarta : Pustaka pelajar), hlm. 72-73. 4Ibid., hlm. 48.
3
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala
sesuatu yang diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar5.
Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar yang bagaimanapun, juga ditentukan
dari baik atau tidaknya program pengajaran yang telah dilakukan dan akan
berpengaruh pada tujuan yang akan dicapai6. Belajar mengajar bukanlah proses
dalam kehampaan, tetapi berproses dalam kemaknaan, di dalamnya ada sejumlah
nilai yang disampaikan kepada anak didik. Nilai-nilai itu tidak datang dengan
sendirinya, tetapi muncul dari berbagai sumber agar dipakai dalam proses belajar
mengajar.
Pembelajaran bahasa komunitas, didasarkan pada teknik-teknik terapi
yang diambil dari bidang konseling psikologis. Pendekatan yang dikembangkan
Curran menekankan pada perlunya memandang pembelajar sebagai “manusia
utuh”, dan bukan sekedar “ makhluk kognitif”. Guru perlu memerhatikan
kebutuhan individual dari para siswa serta ketakutan–ketakutan atau masalah-
masalah siswa dalam pembelajaran. Dengan membangkitkan perasaan diterima
oleh lingkungan (sense of community) dalam diri siswa, maka guru bisa
mengarahkan energi positif siswa agar terarah pada pembelajaran bahasa. Guru
dalam hal ini bertindak sebagai “konselor” yang memungkinkan siswa untuk
mengekspresikan apapun yang ingin mereka katakan dalam bahasa target7.
5Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (2010, Jakarta :
Rineka Cipta), hlm. 44. 6Ibid., hlm 45. 7Syukur Ghazali, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Pendekatan
Komunikatif-Interaktif, (2010, Bandung : Refika Aditama), hlm. 99-100.
4
Dalam kenyataan di madrasah, masih banyak pembelajaran bahasa Arab
dengan metode pembelajaran yang masih konvensional. Disini peneliti
mengambil contoh salah satu sekolah di klaten yaitu SMP IT Hidayah yang
metode pembelajaran bahasa Arabnya masih konvensional. Tetapi, guru mata
pelajaran bahasa Arab aktif dalam mengajar. Metode konvensional tersebut
membuat beberapa anak yang kurang semangat dalam belajar bahasa Arab
menjadi ramai di kelas dan kurang memperhatikan guru saat menjelaskan materi
terutama dalam hal berbicara menggunakan bahasa Arab. Oleh karena itu, peneliti
memilih mahārah al-kalām karena sesuai dengan perbicangan sekilas dengan
guru bahasa Arab bahwa tujuan pembelajaran di SMP tersebut adalah anak bisa
berbicara dengan bahasa Arab dan bisa memahami apa yang guru sampaikan
dengan bahasa Arab tersebut.
Proses pembelajaran akan efektif manakala memanfaatkan berbagai sarana
dan prasarana yang tersedia termasuk memanfaatkan berbagai sumber belajar8 dan
metode yang tepat. Oleh karena itu penulis sangat tertarik untuk memilih metode
Community Language Learning yang diterapkan di luar kelas agar murid saling
belajar dalam komunitasnya dan saling bekerja sama. Sekolah tersebut terletak di
area yang jauh dari keramain lalu lintas dan berada di lingkungan yang kondusif.
Oleh karena itu, peneliti ingin mengajak peserta didik belajar di luar kelas. Dari
uraian permasalahan di atas, penulis tertarik memilih judul “ Efektivitas Metode
Community Language Learning di Luar Kelas Terhadap Pembelajaran Mahārah
Al-kalām Siswa kelas VIII SMP IT Hidayah Klaten”.
8Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, ( Jakarta : Kencana,
2010), hlm. 32.
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah yang diajukan adalah sebagai berikut:
1. Apakah metode community language learning di luar kelas efektif
digunakan dalam pembelajaran mahārah al-kalām siswa kelas VIII SMP
IT Hidayah Klaten?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk Mengetahui efektif atau tidak metode community language
learning di luar kelas terhadap pembelajaran mahārah al-kalām siswa
kelas VIII SMP IT Hidayah Klaten.
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
a. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengatasi
permasalahan pembelajaran bahasa Arab demi meningkatkan mutu
pembelajaran.
b. Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan penulis sebelum
terjun sebagai seorang guru bahasa Arab khususnya yang berkaitan
dengan metode community language learning dalam menunjang
penguasaan bahasa Arab bagi siswa.
6
2. Secara Praktis
a. Untuk memberikan pemikiran bagi pengelola pendidikan ataupun
guru dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran yang
tepat digunakan dalam pembelajaran.
b. Untuk memberikan stimulan bagi peserta didik agar lebih tertarik
dengan belajar bahasa Arab dan merangsang daya kreatifitas dalam
memenuhi kebutuhan belajar bahasa Arab.
E. Hipotesis
Hipotesis pada dasarnya merupakan jawaban sementara dari rumusan
masalah penelitian. Dari uraian di atas dapat disusun hipotesis sebagai berikut:
1. Hipotesa Alternatif (Ha)
a. Penerapan metode community language learning membantu
peningkatan mahārah al-kalām bagi siswa kelas VIII SMP IT
Hidayah Klaten.
b. Ada perbedaan yang signifikan antara pembelajaran mahārah al-
kalām dengan menggunakan metode community language learning
dan tidak menggunakan metode community language learning.
2. Hipotesa Nihil (Ho)
a. Penerapan metode community language learning tidak dapat
membantu peningkatan mahārah al-kalām siswa kelas VIII SMP IT
Hidayah Klaten.
b. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara pembelajaran mahārah al-
kalām dengan menggunakan metode community language learning.
7
F. Kajian Pustaka
Sepanjang pengetahuan dan penelusuran penulis belum ada suatu karya
ilmiah yang membahas tentang metode community language learning di luar kelas
terhadap pembelajaran mahārah al-kalām secara spesifik. Dari beberapa karya
ilmiah ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, diantaranya:
Skripsi saudari Yunarti (2008) berjudul “Penerapan Metode Community
Language Learning (CLL) dalam Pembelajaran Keterampilan Kalām Siswa Kelas
VIII MTsN Prambanan Klaten”9.Skripsi ini mengkaji tentang penerapan metode
Community Language Learning terhadap keterampilan berbicara bahasa Arab
terutama peranannya dalam membantu mempermudah berbicara dengan bahasa
Arab siswa Kelas VIII MtsN Prambanan Klaten dan hasilnya ada perubahan yang
lebih baik.
Skripsi saudari Qurrotul ‘ainiyah (2012) berjudul “ ��ا��� �� ����� �����
(counseling learning) ا�ر��دي ���رة ا�/.م ���, ا�+*( ا�$��! )��'&ر% ا�$��#� "! إ���ز
yang menjelaskan pengaruh penerapan metode Counseling “10ا�3/#�� %�&ووار#1
Learning pada pembelajaran kalām siswa kelas II Madrasah Aliyah Sidoarjo.
Skripsi saudari Feti Sutyaningsih (2014) dengan judul “Pengaruh Metode
Pembelajaran di Luar Kelas (Outdoor Study) Terhadap Prestasi dan Motivasi
Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Sains Kelas 5 di SDIT Abu Ja’far
9Yunarti, Penerapan metode Community Language Learning (CLL) dalam Pembelajaran
Keterampilan Kalam Siswa Kelas VIII MTsN Prambanan Klaten, (Yogyakarta : Digilib UIN Suka, 2008).
10Qurrotul ‘ainiyah, ا����� ا�ر��دي �� ����� �����(counseling learning), رة ا�/.م���"! إ���ز .(Malang: UIN Sunan Ampel, 2012 ),���, ا�+*( ا�$��! )��'&ر% ا�$��#� ا�3/#�� %�&ووار#1
8
Munggur Karanganyar”11. Skripsi tersebut menjelaskan bahwa kurang adanya
peningkatan prestasi siswa dengan berbagai cara dan metode yang digunakan guru
untuk meningkatkan keaktifan siswa karena siswa merasa jenuh berada di ruangan
kelas dan setelah menerapkan pembelajaran di luar kelas, siswa menjadi lebih
senang belajar dan termotivasi untuk belajar.
Buku yang berjudul Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan
Pendekatan Komunikatif-Interaktif yang disusun oleh Syukur Ghazali di
dalamnya ada pembahasan tentang metode community language learning dan juga
buku yang berjudul Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya yang disusun oleh
Prof. Dr. Azhar Arsyad, di dalamnya terdapat metode Counseling Learning
Method yang dipelopori oleh Prof. Charles Curran, ia juga menamakan metode ini
dengan dengan sebutan community language learning. Buku ini membahas
konsep-konsep metode community language laerning dan tahapan-tahapan
pembelajaran bahasa dengan menggunakan metode tersebut.
Perbedaan penelitian penulis dengan penelitian sebelumnya adalah
penelitian yang pertama telah menerapkan metode community language learning
di dalam kelas untuk meningkatkan mahārah al-kalām, sedangkan penelitian
penulis berada di luar kelas. Kemudian, penelitian yang kedua sama-sama
melakukan pembelajaran di luar kelas tetapi tidak mempraktikkan metode apapun
dan hanya memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media belajar.
11Feti Sutyaningsih, Pengaruh Metode Pembelajaran di Luar Kelas ( Outdoor Study)
terhadap Prestasi dan Motivasi Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Sains Kelas 5 di SDIT Abu Ja’far Munggur Karanganyar, ( Yogayakarta : Digilib UIN Suka, 2014).
9
G. Kajian Teori
1. Efektivitas
Pengertian efektivitas secara umum menunjukkan sampai seberapa
jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut
sesuai dengan pengertian efektivitas menurut Hidayat yang menjelaskan
bahwa:
Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target
(kuantitas, kualitas, waktu) telah tercapai. Di mana makin besar persentase
target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya.
Sedangkan efektivitas menurut Prasetyo Budi Saksono adalah
seberapa besar tingkat keletakan output yang dicapai dengan output yang
diharapkan dari sejumlah input.
Menurut E. Mulyasa, efektivitas adalah bagaimana suatu organisasi
berhasil mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya dalam usaha
mewujudkan tujuan operasional. Efektivitas sering kali berkaitan erat dengan
perbandingan antara tingkat pencapain tujuan dengan rencana yang telah
ditetapkan sebelumnya, atau perbandingan hasil nyata dengan hasil yang
direncanakan12.
Dari pengertian-pengertian efektivitas di atas maka dapat disimpulkan
bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target
(kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang
mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.
12E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), hlm.
82.
10
2. Metode Pembelajaran
Metode adalah rencana menyeluruh penyajian bahasa secara
sistematis berdasarkan pendekatan yang ditentukan. Dalam bahasa Arab
istilah yang sering dipakai untuk menunjuk kata metode adalah ṭarīqah13.
Kurang efektifnya pembelajaran bahasa Arab yang ada di sekolah, pondok
pesantren atau masyarakat salah satu sebabnya karena pendekatan atau
metode yang dipakai selama ini kurang sesuai dengan jiwa dan karakter anak
didik. Padahal metode dalam pembelajaran memiliki fungsi yang sangat
urgen, sebagaimana dikatakan oleh Muhammad Yunus : al-ṭarīqah ahammu
min al- maddah (metode lebih penting daripada materi).
Pembelajaran menurut Muhammad Surya merupakan suatu proses
perubahan yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
perilakuyang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dan pengalaman individu
itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Pembelajaran menurut gagne,” an active process and suggest that
teaching involves facilitating active mental process by students “, bahwa
dalam proses pembelajaran siswa berada pada posisi proses mental yang aktif,
dan guru berfungsi mengkondisikan terjadinya pembelajaran14.
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk
menyampaikan pelajaran kepada siswa. Karena penyampaian itu berlangsung
dalam interaktif edukatif, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara
13Suja’i, Inovasi Pembelajaran Bahasa Arab Strategi dan Metode Pengembangan
Kompetansi, ( Semarang : Walisongo Press, 2008), hlm. 31. 14Isjoni, Pembelajaran Kooperatif ..., hlm. 72-73.
11
yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa
pada saat berlangsungnya pengajaran15. Dengan demikian, metode
pembelajaran merupakan alat untuk menciptakan proses belajar mengajar16.
Menurut beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran adalah suatu cara bagaimana guru mengajar di kelas.
3. Community Language Learning ( CLL )
Metode adalah langkah-langkah umum tentang penerapan teori-teori
yang ada pada pendekatan tertentu. Metode jauh lebih operasional
dibandingkan pendekatan, sebab metode sudah menginjak ke tingkat
pelaksanaan di lapangan. Community language learning adalah sebuah
metode yang diperkenalkan oleh Carles A. Curran. Curran bukan ahli bahasa,
melainkan ahli psikologi yang mengambil spesialisasi penyuluhan. Dari hasil
pengalamannya di bidang penyuluhan, akhirnya Curran menciptakan sebuah
metode yang diberi nama “ counseling learning method” atau disebut juga
“community language learning”. Metode ini lahir dari teori humanistik yang
memperlakukan manusia secara utuh dengan melalui pendekatan konseling.
Di dalam pengajaran bahasa, guru disebut konselor, sedangkan murid disebut
klien, maka guru berperan sebagai penyuluh bahasa.
Maka silabus ini disesuaikan dengan kondisi dari pembelajar dan
terdiri dari lima tahapan :
15Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung : CV Pustaka Setia, 2010), hlm. 80. 16Departemen Agama RI, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Direktorat
Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2002, hlm. 88.
12
a. Tiap siswa mengekspresikan dirinya dalam bahasa pertama kepada
konselor tentang apa yang ingin ia katakan kepada teman-teman
sekelas atau kelompoknya. Guru menerjemahkan maksud siswa ini
ke dalam bahasa target, lalu siswa mengulang contoh dari guru tadi
dan merekamnya di tape recorder. Teman sekelasnya yang ingin
menjawab ekspresi dari siswa tadi bisa mengatakannya kepada guru
konselor, yang juga akan menerjemahkannya untuk siswa kedua ini
juga untuk ditirukan dan direkam di tape recorder. Dengan cara ini,
keseluruhan dialog dalam satu sesi itu akan direkam. Kaset rekaman
ini kemudian digunakan pada sesi berikutnya untuk digunakan
sebagai input lakukan analisis bahasa atau untuk praktek bahasa.
b. Siswa berusaha untuk berbicara secara langsung kepada kelompok
dimana bantuan guru dikurangi. Guru hanya membantu jika siswa
ragu-ragu atau meminta bantuannya.
c. Siswa berbicara secara langsung kepada kelompok dalam bahasa
target. Dalam tahap ini pembelajar sudah memiliki rasa percaya diri
dan kemampuan bahasa yang lebih besar dari tahap-tahap
sebelumnya, baik dari segi kosakata, tatabahasa, maupun fungsi
bahasa. Terjemahan dilakukan guru hanya ketika ada teman sekelas
yang memintanya.
d. Siswa berbicara langsung kepada kelompok dengan menggunakan
struktur-struktur bahasa yang lebih komplek dan sudah merasa
13
cukup percaya diri sehingga tidak takut lagi kalau dikoreksi
kesalahan tatabahasa atau pengucapan oleh guru.
e. Siswa berinteraksi dengan teman sekelas dan dengan guru secara
bebas. Masukan berupa koreksi hanya diberikan oleh guru untuk
menambah idiom dan memperbaiki gaya bahasanya saja. Tidak ada
individu yang merasa terancam karena merasa kurang mampu di
dalam kelompok. Suasananya adalah suasana saling percaya, saling
menerima dan saling memahami. Siswa bahkan dapat menjadi
konselor bagi siswa lain yang masih berada dalam tahap 1, 2, dan
3.17
Dalam istilah Paul. G. La Forge tahapan tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Embrionic stage. Pada tahap ini pelajar (client) bergantung penuh
pada guru (counselor).
b. Self-assertion stage. Pada tahap ini pelajar (client) mulai mempunyai
keberanian berbicara karena beberapa kata dan frase mulai tersimpan
dalam otak.
c. Separated existence stage. Pada tahap ini timbul rasa
ketidaktergantungan pelajar (client) kepada orang lain. jika ada
sedikit kesalahan, maka guru (counselor) dapat memperbaikinya.
17Syukur Ghazali, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Pendekatan
Komunikatif-Interaktif, (Bandung : Refika Aditama, 2010), hlm. 99-100.
14
d. Reversal stage. Pada tahap ini kebutuhan pelajar (client) pada guru
(counselor) hanya berupa idioms dan beberapa ekspresi serta tata
bahasa yang pelik.
e. Independent stage. Pada tahap ini pelajar (client) mulai memiliki
kemandirian penuh. Ia berkomunikasi secara bebas dengan bahasa
asing18.
Sesuai perannya sebagai penyuluh bahasa, metode ini memberikan
langkah-langkah atau teknik-teknik aplikatif yang diambil guru dalam
mengajarkan bahasa asing sebagai berikut :
a. Sebagai pendahuluan, guru menyediaan paralatan yang akan
digunakan di dalam proses belajar mengajar, terutama alat perekam
suara (tape recorder) untuk merekam percakapan para pelajar.
Selanjutnya guru membagi para pelajar menjadi kelompok-
kelompok kecil, misalnya 5-10 orang per kelompok agar program
pengajaran bahasa asing yang bersangkutan lebih efektif.
b. Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk
menentukan topik yang akan dipelajari secara consensus. Sesudah
mereka menyiapkan diri, mereka diminta untuk merekam suaranya.
Setiap pelajar diberi kesempatan secara bergiliran untuk menyatakan
sesuatu. Guru memberi terjemahan setiap kalimat yang diminta.
c. Setelah rekaman percakapan selesai dengan waktu yang ditentukan
(misalnya 25 menit), rekaman diputar kembali agar mereka dapat
18Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, ( Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2011), hlm. 209.
15
mendengarkannya. Pemutaran rekaman ini tidak dilangsungkan
semuanya, melainkan ujaran demi ujaran, agar para pelajar dapat
mendengarkan secara jelas.
d. Sesudah setiap ujaran diperdengarkan, guru memberikan kesempatan
kepada para pelajar untuk mengusulkan perbaikan jika ada kesalahan
yang mereka lakukan.
e. Pada pertemuan berikutnya para pelajar disuruh mendengarkan
kembali rekaman di atas, selanjutnya mereka disuruh untuk menulis
transkripsi rekaman dengan kerjasama. Transkripsi ini selanjutnya
dibaca oleh guru, ia dapat menentukan aspek-aspek struktur bahasa
yang harus dipelajari ulang. Percakapan yang dikemukakan oleh para
pelajar tentu banyak sekali ragamnya, maka guru harus menekankan
jenis ungkapan yang mengandung struktur-struktur yang dibutuhkan
saja. (misalnya pertanyaan yang yang memerlukan jawaban “ya”
atau “tidak”, pertanyaan yang memerlukan jawaban penjelasan,
pertanyaan tentang waktu dan sebagainya).
f. Dalam mengembangkan struktur tersebut, guru dapat menyuruh para
pelajar untuk merubah bentuk kalimat yang telah mereka buat ke
dalam bahasa lainnya. Misalnya dari kalimat berita menjadi kalimat
pertanyaan atau sebaliknya, dari kalimat aktif menjadi pasif atau
sebaliknya. Selain itu guru juga dapat memberi latihan dalam bentuk
lain, misalnya menyuruh menerjemahkan kalimat-kalimat menarik
16
ke dalam bahasa asing yang dipelajari. Jika dalam latihan ini para
pelajar membutuhkan kosakata, guru dapat membantunya.
g. Sebagai penutup, guru dapat mempraktekkan struktur-struktur yang
telah dipelajari ke dalam ungkapan-ungkapan bebas sesuai keinginan
para pelajar untuk memantapkan penguasaan mereka terhadap
materi.
Ada beberapa hal yang merupakan kelebihan metode Community
Language Learning.
Diantara kelebihannya adalah :
a. Adanya aktivitas mandiri pelajar dalam mengikuti proses belajar
mengajar.
b. Belajar bahasa asing dilakukan dengan kerjasama. Cara ini akan
menghasilkan susasana yang sehat dan mengurangi rasa rendah diri
pada pelajar yang lambat belajar.
c. Sejak permulaan proses belajar mengajar, para pelajar sudah
dilibatkan untuk saling berkomunikasi timbal balik dan
menggunakan kemampuan kognitif mereka untuk menerapkan
kaidah-kaidah bahasa.
Diantara kekurangannya adalah :
a. Pada permulaan pengajaran, guru sudah menekankan para pelajar
membuat kalimat-kalimat sendiri. Ini hanya dapat berjalan dengan
lancar jika para pelajar sudah memiliki pengetahuan tata bahasa dan
kosakata bahasa asing yang sedang dipelajari. Jika guru selalu
17
memberikan terjemahan, maka corak penyajian cenderung berubah
menjadi “penyajian terjemahan”, maka guru akan cenderung
berperan sebagai “penerjemah”.
b. Materi pelajaran dalam metode ini berdasarkan proses, tidak
berdasarkan isi, maka akan sulit untuk dibukukan, karena setiap
kelas akan memiliki materi yang tidak sama. Atas dasar ini materi
yang bisa disajikan untuk semua kelas hanya mengenai struktur
bahasa.
c. Peran guru bahasa sebagai penyuluh, yang dapat dikatakan tidak
biasa dalam pengajaran bahasa, guru hanya sebagai pemberi rasa
aman. Peran ini nampaknya tidak akan memacu perkembangan
kemampuan berbahasa.
d. Evaluasi kemajuan pelajar (tes formatif) maupun evaluasi akhir
program (tes sumatif) mungkin lebih rumit dilakukan dibandingkan
dengan evaluasi-evaluasi dalam kelas biasa.
Dalam pandangan metode ini apa yang sebenarnya dipelajari oleh
manusia pada umumnya bersifat kognitif (pikiran) dan afektif (perasaan).
Pelajaran disajikan sedemikian rupa sehingga tercipta suasana yang
memungkinkan pelajar bahasa berkomunikasi dan berinteraksi sesama pelajar
secara bebas19.
Di sini dapat dilihat perkembangan bahasa client mulai ia dalam status
“zero” (bergantung penuh) sampai ke status “total independent” (tidak
19Abd Wahab Rosyidi, Mamlu’atul Nikmah, Memahami Konsep Dasar ..., hlm. 62.
18
bergantung sama sekali pada orang lain) dalam berkomunikasi20. Bahasa
dimulai dari apa yang mau dikatakan oleh pelajar. Jika diperlukan
terjemahan, guru dapat memberikan terjemahan sesuai permintaan. Pelajar
mengatakan apa apa yang ingin dikatakannya dan guru menunjukkan
kepadanya bagaimana mengatakan sesuatu sampai akhirnya pelajar merasa
leluasa memakainya dan mampu menjawab pertanyaan secara produktif.
4. Pembelajaran di Luar Kelas
Samatowa mengatakan bahwa pembelajaran dapat dilakukan di luar
kelas (out door education) dengan memanfaatkan lingkungan sebagai
laboratorium alam. Selain itu, Iskandar menyatakan bangkitnya motivasi
belajar instrinsik siswa sangat dipengaruhi oleh motivasi ekstrinsik, yaitu
lingkungan. Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa lingkungan merupakan sumber belajar yang paling efektif dan efisien
serta tidak membutuhkan biaya yang besar dalam meningkatkan motivasi
belajar peserta didik21.
Lingkungan merupakan suatu input yang menerpa pada manusia dan
di dalam diri manusia akan diproses masukan lingkungan tersebut22.
Lingkungan dalam pembelajaran berfungsi sebagai salah satu sumber belajar
20Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, (Yogayakarta, Pustaka
Pelajar, 2010), hlm. 27. 21Hamzah B. Uno, Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, (Jakarta :
Bumi Aksara, 2013), hlm. 136-137. 22Zulrizka Iskandar, Psikologi Lingkungan Teori dan Konsep, ( Bandung : PT Refika
Aditama, 2012), hlm. 42.
19
yang efektif karena lingkungan menyediakan banyak keadaan yang dapat
merangsang otak untuk mengungkapkan sesuatu yang dilihat dan dipikirkan.
Secara garis besar, konsep pembelajaran dengan memanfaatkan
lingkungan memiliki beberapa kelebihan, sebagai berikut :
a. Peserta dibawa langsung ke dunia yang konkret tentang penanaman
konsep pembelajaran, sehingga peserta didik tidak hanya bisa untuk
mengkhayalkan materi
b. Lingkungan dapat digunakan setiap saat, kapanpun dan dimanapun
c. Pemanfaatan lingkungan tidak membutuhkan biaya karena semua
telah disediakan oleh alam.
d. Mudah dicerna oleh peserta didik karena peserta didik disajikan
materi yang sifatnya konkret bukan abstrak
e. Motivasi peserta didik akan lebih bertambah karena peserta didik
mengalami suasana belajar yang berbeda dari biasanya
f. Suasana yang nyaman memungkinkan peserta didik tidak mengalami
kejenuhan ketika menerima materi
g. Memudahkan untuk mengontrol kebiasaan buruk dari sebagian
peserta didik
h. Membuka peluang kepada peserta didik untuk berimajinasi
i. Pembelajaran tidak akan terkesan monoton
20
j. Peserta didik akan lebih leluasa berpikir dan cenderung untuk
memikirkan materi yang diajarkan karena materi yang diajarkan
telah tersaji di depan mata23.
Lingkungan dan masyarakat merupakan tempat belajar sambil
bermain. Berjalan-jalan ke taman bermain di lingkungan sekitar atau
mengunjungi kantor pemadam kebakaran, berjalan-jalan di perkebunan,
berkunjung ke perpustakaan atau toko buku, ke kebun binatang atau museum
anak, atau bahkan ke kebun atau peternakan tetangga dapat memperkaya
pengetahuan anak24. Meskipun kita ingin meningkatkan dan mendorong
kemampuan belajar anak tersebut, ruang tertentu yang dijadikan sebagai
laboratorium belajar bisa mempersempit ruang lingkup pembelajarannya
karena hanya terbatas pada buku dan peralatan. Dunia, baik di luar maupun di
dalam merupakan laboratorium yang tepat dan tidak terlalu membatasinya.
Rasa ingin tahunya yang besar terpenuhi dengan lebih efektif jika ia tidak
mengaitkan belajar dengan buku-buku dan ruang yang terbatas walaupun
buku dan peralatan merupakan bagian integral dari eksplorasinya25.
Menurut Howard Gardner, dalam frame of mind, kecerdasan anak kita
sangat dipengaruhi oleh stimulus dari lingkungannya. Stimulus tersebut akan
membentuk pengalaman dalam otak anak26.
23Ibid., hlm.146-147. 24Sylvia Rimm, Mendidik dan Menerapkan Disiplin pada Anak Prasekolah, (Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama, 2003), hlm. 17. 25Ibid., hlm. 22. 26Munif Chatib, Orangtuanya Manusia, (Bandung : Kaifa, 2013), hlm. 93.
21
Dari beberapa kelebihan di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran di lingkungan sekitar lebih menyenangkan, efektif dan efisien,
serta dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar karena melihat sesuatu
secara langsung. Oleh karena itu, yang penulis maksud dengan pembelajaran
di luar kelas disini adalah belajar di luar ruangan kelas dan pada jam pelajaran
bahasa Arab tersebut berlangsung. Jadi, siswa dapat merasakan kebebasan
belajar di lingkungan sekitar dengan tema yang sudah disediakan.
5. Mahārah al-kalām
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi
atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan atau menyampaikan
pikiran, gagasan dan perasaan. Sedangkan keterampilan berbicara merupakan
suatu keterampilan menyampaikan pesan secara lisan kepada orang lain27.
Berbicara merupakan kegiatan berbahasa yang aktif dari seorang pemakai
bahasa yang menuntut prakasa nyata dalam penggunaan bahasa untuk
mengungapkan diri secara lisan28. Kalam adalah pengucapan bunyi-bunyi
berbahasa Arab dengan baik dan benar sesuai dengan bunyi-bunyi yang
berasal dari makhraj yang dikenal oleh para linguistik. Sedangan mahārah al-
kalām adalah berbicara secara terus menerus tanpa henti tanpa mengulang
kosakata yang sama dengan menggunakan pengucapan bunyi29.
27Henry Guntur Tarigan, Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung :
Angkasa, 2008), hlm. 16.
28Abd Wahab Rosyidi, Mamlu’atul N’mah, Memahami Konsep Dasar ..., hlm 88.
29Ibid., hlm. 89.
22
Menurut beberapa pengertian diatas, dapat peneliti simpulkan bahwa
keterampilan berbicara (mahārah al-kalām) adalah kegiatan menyampaikan
pesan berbahasa Arab kepada orang lain secara lisan.
Macam-macam keterampilan kalam antara lain :
a. percakapan (muhadatsah)
Muhadatsah, Menurut bahasa adalah percakapan, dialog atau
berbicara. Percakapan merupakan pertukaran pikiran atau pendapat
mengenai suatu topik tertentu antara dua atau lebih. Percakapan
merupakan dasar ketrampilan berbicara baik bagi anak-anak maupun
orang tua. Pembelajaran Muhadatsah (berbicara) merupakan
pembelajaran bahasa Arab yang pertama-tama diajarkan. Tujuannya
adalah agar siswa mampu bercakap-cakap (berbicara) dalam
pembicaraan sehari-hari dengan menggunakan bahasa Arab dan
dalam membaca Al-Qur’an, dalam shalat dan berdoa30.
b. Ungkapan secara lisan (ta’bir al-syafahi)31
Maksudnya kita mampu menyampaikan isi pikiran kita dalam bahasa
Arab secara lisan, dimana orang Arab mampu memahami apa yang
kita ucapkan32.
Tujuan pembelajaran kalam mencakup beberapa hal antara lain
sebagai berikut :
30 https://cahpasir84.wordpress.com/2013/01/21/metode-pembelajaran-muhadatsah/
31 Abd. Wahab Rosyidi, Mamlu’atul Ni’mah, Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab...hlm. 91.
32 http://www.nurulhikmahciputat.com/2013/12/urgensi-bahasa-arab.html
23
a. Kemudahan berbicara
Peserta didik harus mendapat kesempatan yang besar untuk berlatih
berbicara sampai mereka mampu mengembangkan keterampilan
secara wajar, lancar dan menyenangkan.
b. Kejelasan
Peserta didik berbicara dengan tepat dan jelas, baik artikulasi
maupun diksi kalimat-kalimatnya. Gagasan yang diucapkan harus
tersusun dengan baik.
c. Bertanggung jawab
Latihan berbicara yang bagus menekankan pembicara untuk
bertanggungjawab agar berbicara secara tepat dan dipikirkan dengan
sungguh-sungguh mengenai apa yang menjadi topik pembicaraan,
siapa yang diajak berbicara dan bagaimana situasi pembicaraan saat
itu.
d. Membentuk pendengaran yang kritis
Peserta didik perlu dapat mengevaluasi kata-kata yang telah
diucapkan, niat ketika mengucapkan, dan tujuan dari pembicaraan
tersebut.
e. Membentuk kebiasaan
Kebiasaan berbicara bahasa Arab tidak dapat dicapai tanpa ada niat
yang sungguh-sungguh dari peserta didik itu sendiri. Dalam
menciptakan kebiasaan berbahasa Arab ini yang dibutuhkan adalah
komitmen yang dimulai dari diri sendiri, kemudian berkembang
24
menjadi kesepakatan dengan orang lain. inilah yang disebut dengan
menciptakan lingkungan berbahasa yang sesungguhnya.
Langkah-langkah mengajarkan keterampilan berbicara antara lain :
a. Untuk pembelajar mubtadi’ (pemula)
1) Guru mulai melatih bicara dengan memberi pertanyaan-
pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa.
2) Pada saat yang bersaan siswa diminta untuk belajar mengucapan
kata, menyusun kalimat dan mengungkapkan pikiran.
3) Guru mengurutkan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh
siswa sehingga berakhir membentuk sebuah tema yang
sempurna.
4) Guru menyuruh siswa menjawab latihan-latihan syafawiyah,
menghafal percakapan atau menjawab pertanyaan yang
berhubungan dengan isi teks yang telah siswa baca.
b. Untuk pembelajar mutawasith (lanjutan)
1) Belajar berbicara dengan bermain peran
2) Berdiskusi tentang tema tersebut
3) Bercerita tentang peristiwa yang dialami oleh siswa
4) Bercerita tantang informasi yang telah didengar dari televisi,
radio atau lainnya.
c. Untuk pembelajar mutaqaddim (tingkat atas)
1) Guru memilihkan tema untuk berlatih kalam
25
2) Tema yang dipilih hendaknya menarik berhubungan dengan
kehidupan siswa
3) Tema harus jelas dan terbatas
4) Mempersilahkan siswa memilih dua tema atau lebih sampai
akhirnya siswa bebas memilih tema yang dibicarakan tentang
apa yang mereka ketahui33.
Strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran keterampilan
berbicara antara lain adalah :
a. Strategi langsung
Strategi ini bertujuan untuk melatih siswa menceritakan apa yang
dilihat dalam bahasa bahasa Arab.
b. Strategi jigsaw
Strategi ini bertujuan untuk memahami isi sebuah bacaan secara utuh
dengan cara membagi-baginya menjadi beberapa bagian kecil.
Masing-masing siswa memiliki tugas untuk memahami sebagian isi
bacaan tersebut, kemudian digabungkan menjadi satu.
c. Strategi group kecil
Strategi ini digunakan untuk lebih mengatifkan siswa. Dalam strategi
ini, kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Masing-masing
kelompok akan melakukan tugas yang diberian pengajar, kemudian
hasilnya dipresentasikan di kelas.
33Bisri Mustofa, Abdul Hamid, Metode & strategi Pembelajaran Bahasa Arab, ( Malang : UIN Maliki Press, 2012), hlm. 88-89.
26
d. Strategi melihat gambar
Strategi ini ditujukan untuk melatih kemampuan siswa
dalam memahami isi sebuah bacaan kemudian mampu
memvisualisasikannya dalam bentuk gambar.
Adapun model latihan berbicara sebagai berikut :
a. Latihan asosiasi dan identifikasi
Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas siswa dan
kecepatanya dalam mengidentifikasi dan mengasosiakan ujaran yang
didengarnya.
b. Latihan pola kalimat
Latihan ini membahas tentang strategi pembelajaran tarkib yang
membicarakan struktur kalimat (qawa’id) telah diuraikan berbagai
macam model latihan, secara garis besar dapat dibedakan menjadi
tiga jenis :
1) Latihan mekanis
2) Latihan bermakna
3) Latihan komunikatif
Jenis latihan ini ketika dipraktikan secara lisan juga merupakan
bentuk permulaan dari latihan percakapan.
c. Latihan percakapan
Latihan percakapan ini mengambil topik tentang kehidupan sehari-
hari. Dalam hal ini tidak hanya mengambil aspek-aspek bahasanya
saja yang diajarkan, tetapi juga aspek-aspek sosial budaya, seperti
27
sopan santun, gera-gerik, bahasa tubuh dan perilaku dalam bercaap-
cakap.
d. Bercerita
e. Diskusi
f. Wawancara
g. Drama
h. Berpidato34.
Adapun aspek-aspek yang dinilai pada akhir pertemuan dalam
kegiatan berbicara, sebagaimana disarankan oleh para ahli adalah sebagai
berikut :
a. Aspek kebahasaan
- Pengucapan ( makhraj)
- Ketepatan bacaan (mad, syiddah)
- Penempatan tekanan (intonasi)
- Nada dan irama
- Pilihan kata
- Pilihan ungkapan
- Susunan kalimat
- Variasi
b. Aspek non-kebahasaan
- Kelancaran
- Penguasaan topik
34Syaiful Musthofa, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif, (Malang : UIN Maliki
Press, 2011), hlm. 138-150.
28
- Keterampilan
- Penalaran
- Keberanian
- Kelincahan
- Sistematika pembicaraan
- Kerjasama35.
Untuk mencapai keterampilan berbicara tidak cukup hanya melalui
latihan membuat pertanyaan dan jawabannya, atau dengan menghafalkan
contoh-contoh dialog, sebagaimana dilakukan dalam pendekatan as-
sam’iyyah asy-syafawiyyah. Kedua jenis latihan ini bisa memberikan
kompetensi kebahasaan, tetapi bukan kompetensi komunikatif. Penekanan
pada keakuratan bahasa dan mengabaikan konteks seringkali mengorbankan
keterampilan berkomunikasi. Salah satu faktor penting dalam menghidupkan
kegiatan berbicara ialah keberanian murid dan perasaan tidak takut salah.
H. Kerangka Berpikir
Bahasa arab adalah muatan lokal wajib di sekolah-sekolah islam salah
satunya di SMP IT Hidayah Klaten. Dari hasil observasi, penulis menyimpulkan
bahwa tujuan sekolah tersebut mengenai bahasa Arab adalah siswa mampu
berbicara dengan menggunakan bahasa Arab. Kemampuan berbicara bahasa Arab
adalah sesuatu yang paling ditekankan. Sedangkan dalam hal tulis menulis dan
membaca kurang ditekankan. Berbicara adalah sarana komunikasi lisan yang
membuat orang lebih mudah memahami apa yang kita sampaikan.
35Syaiful Musthofa, Strategi Pembelajaran ... ,hlm. 154-155
29
Penulis ingin memberikan inisiatif metode yang membuat anak-anak
senang belajar bahasa Arab terutama dalam hal berbicara. Selama ini
pembelajaran masih dilaksanakan secara konvensional. Oleh karena itu, bagi
siswa yang semangatnya kurang dalam belajar bahasa Arab, akan selalu ramaidan
tidak memperhatikan penjelasan guru. Salah satu metode yang ingin penulis
terapkan adalah metode community language learning. Metode tersebut berkaitan
dengan teori humanistik yang berupa konseling. Siswa diajak untuk membiasakan
berbicara menggunakan bahasa Arab. Jadi, guru benar-benar menjadi fasililator di
kelas. Prinsip dasarnya adalah humanistik, maksudnya agar siswa mau
memberikan pesan atau berbicara dengan teman-temannya apapun yang ingin
disampaikan seperti proses dialog. Intinya adalah siswa saling memberi respon.
Guru mempunyai posisi sebagai konselor. Pembiasaannya dilakukan dengan hati-
hati. Jadi, murid tidak dipaksa untuk membuat kalimat langsung di awal
pembelajaran sampai mereka benar-benar bisa. Guru menjadi sumber ilmu,
sedangkan siswa menirukan dengan maksud agar memperkuat daya ingat dengan
bentuk pengulangan.
Pembelajaran di SMP IT Hidayah masih menerapkan pembelajaran di
dalam kelas seperti pada umumnya. Penulis ingin memberian inisiatif baru dalam
pembelajaran bahasa Arab mahārah al-kalām di luar kelas. Lingkungan
menyediakan benda-benda konkret yang bisa dinikmati semua siswa. Mereka juga
bisa merasa bebas berekspresi. Hanya saja guru membimbingnya dengan
menggunakan bahasa Arab. Para siswa tidak perlu berpikir keras untuk mencari-
30
cari apa yang ingin mereka katakan. Jadi, lingkungan yang tersedia telah
memberikan tema pembicaraan yang mudah untuk diungkapkan.
Sampel yang digunakan adalah semua siswa kelas VIII SMP IT Hidayah,
di mana satu kelas sebagai kelompok eksperimen diberi pembelajaran dengan
metode CLL disertai pembelajaran di luar kelas dan satu kelas yang lain sebagai
kelompok kontrol memperoleh pembelajaran di dalam kelas seperti biasanya. Dari
kedua kelompok ini akan diteliti bagaimana kemampuan berbicara bahasa
Arabnya.
I. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian kuasi eksperimen (quasi eksperiment) yang berupa non equivalent
control group design yaitu suatu riset yang bermaksud untuk menyelidiki
secara langsung sebab akibat dengan menggunakan dua variabel yaitu satu
kelompok kontrol dan satu kelompok eksperimen dengan ciri subjek
penelitian diambil tidak secara acak dari populasi tetapi diambil seluruh
subjek dari kelompok yang telah terbentuk secara alami.
Adapun desain eksperimen yang dipakai sebagai berikut :
Tabel 1 : Format non equivalent control group design
Kelompok Pre-test Treatment Post-test E O1 X O2
K O3 O4
Keterangan:
(E) : Kelompok eksperimen
31
(K) : Kelompok kontrol
O1 : Pretest kelompok eksperimen
O3 : Pretest kelompok kontrol
O2 : Posttest kelompok eksperimen
O4 : Posstest kelompok kontrol
X : Perlakuan untuk kelompok eksperimen36
2. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian eksperimen ini dilakukan pada waktu semester
genap, tepatnya mulai bulan maret 2015 sampai selesai.
3. Variabel Penelitian
Adapun variabel eksperimen dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel bebas (Independent Variabel) adalah variabel yang
mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah metode community language
learning di luar kelas.
b. Variabel terikat (Dependent Variabel) adalah variabel yang
dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain. Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah pembelajaran mahārah al-kalām siswa
kelas VIII SMP IT Hidayah Klaten.
4. Metode Penentuan Subyek
a. Populasi Penelitian
36 Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2013), hlm. 116.
32
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP IT
Hidayah Klaten.
b. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti37.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan tidak secara
acak, tetapi mengambil seluruh populasi kelas VIII SPMIT Hidayah
Klaten karena hanya ada dua kelas yang sudah terbentuk secara
alami dan masing-masing kelas berjumlah 36 anak.
5. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang dipertanggungjawabkan kebenarannya,
maka dalam penelitian ini diperlukan metode pengumpulan data yang baik.
Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Eksperimen
Dalam penelitian eksperimen ini, pengumpulan data dilakukan
dengan memberikan pre-test kepada kelas eksperimen dan kelas
kontrol, kemudian dilanjutkan dengan memberikan treatment pada
kelas eksperimen. Adapun treatment dalam penelitian ini berupa
penerapan metode community language learning yang dilakukan di
luar kelas dalam pembelajaran bahasa Arab terhadap kemampuan
berbicara bahasa Arab. Kemudian dilakukan evaluasi berupa post-
test pada kedua kelas.
37Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta : PT
Rineka Cipta, 2010), hlm. 174.
33
b. Observasi
Metode observasi ini di gunakan untuk mengumpulkan data tentang
keadaan dan lingkungan sekolah. Selain itu observasi juga di
lakukan untuk melihat keadaan pada saat proses pembelajaran
bahasa Arab pra-penelitian.
c. Wawancara
Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi dan keterangan
tentang permasalahan yang akan diteliti, yaitu tentang metode yang
digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab khususnya dalam
kemampuan berbicara bahasa Arab. Adapun yang menjadi informan
dalam wawancara ini diantaranya:
1) Kepala sekolah/waka kurikulum untuk mendapatkan informasi
tentang sejarah dan tujuan berdirinya SMP IT Hidayah Klaten.
2) Guru bidang studi bahasa Arab untuk memperoleh informasi
tentang metode pengajaran bahasa Arab.
d. Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai keadaan
siswa serta sarana dan prasarana yang menyangkut pembelajaran
bahasa Arab di sekolah.
e. Test
Adapun test yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam kemampuan berbicara bahasa arab yaitu dalam bentuk pre-test
dan post-test, sebelum dan sesudah diberikan (treatment).
34
6. Metode Analisa Data
Untuk menganalisa dan menginterpretasikan data yang diperoleh
digunakan analisis kuantitatif, maka analisa yang digunakan dalam penelitian
ini adalah perhitungan statistik analisis dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
� ��� ���
��.�
Keterangan:
t : Angka Koefisien yang melambangkan derajat perbedaan mean
kelompok sampel
M1 :Harga rata-rata (rata-rata hitung) variable 1 (kelas eksperimen)
M2 : Harga rata-rata (rata-rata hitung) variable 2 (kelas kontrol)
SEM1 : Standart Error variable 1
SE�2 : Standart Error variable 2
Besarnya “ t ” sama dengan seluruh kedua mean variabel dibagi standar
error variabel38.
J. Sistematika Pembahasan
Dalam sistematika pembahasan ini tentunya hal-hal yang akan dibahas, di
antaranya sebagai berikut:
Bagian awal skripsi merupakan halaman-halaman formalitas yang meliputi
halaman judul skripsi, pernyataan, halaman nota dinas pembimbing, halaman nota
38Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2008), hlm. 314.
35
dinas konsultan, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan,
abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
Bab I merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah yang berangkat dari latar belakang masalah, tujuan dan
kegunaan penelitian, telaah pustaka, landasan teoritis, metode penelitian, serta
sistematika pembahasan.
Bab II berisi gambaran umum pembelajaran bahasa Arab dan segala
sesuatu yang menunjang kegiatan pembelajaran bahasa Arab di SMPIT Hidayah
Klaten.
Bab III merupakan pembahasan yang berisi uraian tentang efektifitas
metode community language learning di luar kelas dalam pembelajaran bahasa
mahārah al-kalām siswa kelas VIII SMP IT Hidayah Klaten.
Bab IV merupakan bagian akhir yang berisi kesimpulan, saran dan
penutup. Pada bagian ini dicantumkan sejumlah literatur yang digunakan peneliti
dalam laporan ini dan lampiran-lampiran yang diperlukan dalam rencana
penulisan skripsi.
71
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian metode community language learning di luar
kelas siswa kelas VIII SMPIT Hidayah Klaten, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Metode community language learning di luar kelas dapat meningkatkan
kemampuan berbicara bahasa Arab siswa kelas VIII SMPIT Hidayah
Klaten. Dilihat dari hasil perolehan nilai rata-rata pada kelas eksperimen
yang awalnya mempunyai nilai rata-rata 62,3529 menjadi 76,8067.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran mahārah al-
kalām dengan menggunakan metode communitty language learning dan
tidak menggunakan metode communitty language learning. Rata-rata
nilai pre test kelompok eksperimen diperoleh nilai sebesar 62,3529dan
post test sebesar 76,8067, sedangkan rata-rata nilai pre test kelompok
kontrol diperoleh nilai sebesar 62,4370 dan post test sebesar 67,3109.
Jika dilihat dari rata-rata awal yaitu nilai pre test kedua kelompok
tersebut memperoleh rata-rata nilai yang hampir sama, artinya
kemampuan awal siswa sebelum diterapkan metode tersebut adalah
sama, sedangkan jika dilihat dari rata-rata akhir yaitu nilai post test kedua
kelompok tersebut memperoleh rata-rata nilai yang berbeda. Hal tersebut
menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berbicara bahasa Arab
dan perbedaan kemampuan yang signifikan.
72
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas menunjukkan bahwa
metode community language learning di luar kelas efektif diterapkan di SMPIT
Hidayah Klaten. Maka saya sebagai peneliti memberikan alternatif bagi guru mata
pelajaran bahasa Arab untuk mencoba menerapkan metode community language
learning di luar kelas, tetapi metode tesrsebut bukan satu-satunya metode yang
efektif dan hanya sebagai alat bantu dalam menciptakan suasana pembelajaran
yang berbeda, lebih aktif dan suasana yang menyenangkan karena berada di alam
sekitar.
73
DAFTAR PUSTAKA
Abd Wahab Rosyidi, Mamlu’atul Ni’mah, Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang : UIN maliki press, 2011).
Arikunto, Suharsimi,Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta : PT Rineka Cipta, 2010).
Arsyad Azhar, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, (Yogayakarta, Pustaka Pelajar, 2010).
Bisri Mustofa, Abdul Hamid, Metode & strategi Pembelajaran Bahasa Arab, ( Malang : UIN Maliki Press, 2012).
Chatib, Munif, Orangtuanya Manusia, (Bandung : Kaifa, 2013)
Departemen Agama RI, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2002.
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003).
Ghazali, Syukur, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Pendekatan Komunikatif-Interaktif, (2010, Bandung : Refika Aditama).
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, ( Bandung : CV Pustaka Setia, 2010).
Hamzah B. Uno, Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, (Jakarta : Bumi Aksara, 2013).
Hermawan, Acep, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, ( Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2011).
Isjoni, Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik, (2010, Yogyakarta : Pustaka Pelajar).
Iskandar, Zulriska, Psikologi Lingkungan Teori dan Konsep, ( Bandung : PT Refika Aditama, 2012).
Musthofa, Syaiful,Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif, (Malang : UIN Maliki Press, 2011).
Rimm, Sylvia, Mendidik dan Menerapkan Disiplin pada Anak Prasekolah, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2003).
Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, ( Jakarta : Kencana, 2010).
74
SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Pedoman Transliterasi Arab-Latin, tertanggal 22 januari 1988 No: 158/1987 dan 0543b/U/1987.
Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2008.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta, 2013.
Suja’i, Inovasi Pembelajaran Bahasa Arab Strategi dan Metode Pengembangan Kompetansi, ( Semarang : Walisongo Press, 2008).
Sutyaningsih, Feti, Pengaruh Metode Pembelajaran di Luar Kelas ( Outdoor
Study) terhadap Prestasi dan Motivasi Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Sains Kelas 5 di SDIT Abu Ja’far Munggur Karanganyar, ( Yogayakarta : Digilib UIN Suka, 2014).
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (2010, Jakarta :
Rineka Cipta).
Syakur, Nazri, Revolusi Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Dari pendekatan Komunikatif Ke Komunikatif Kambiumi, ( Yogyakarta : Pedagogia, 2010).
Widjaja, Komunikasi : Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010).
Yunarti, Penerapan metode Community Language Learning (CLL) dalam
Pembelajaran Keterampilan Kalam Siswa Kelas VIII MTsN Prambanan Klaten, (Yogyakarta : Digilib UIN Suka, 2008).
https://cahpasir84.wordpress.com/2013/01/21/metode-pembelajaran-muhadatsah/ http://www.nurulhikmahciputat.com/2013/12/urgensi-bahasa-arab.html
ا�ول � �� ا�������ت
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Identitas Mata Pelajaran Satuan Pendidikan : SMP IT Hidayah Klaten Mata Pelajaran : Bahasa Arab Kelas / semester : VIII A / II Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan : 1 B. Standar Kompetensi
Berbicara : Mengungkapkan informasi secara lisan berbentuk ungkapan tentang rihlah.
C. Kompetensi Dasar Menyampaikan gagasan atau pendapat secara lisan dengan lafal yang tepat tentang rihlah.
D. Indikator Kompetensi
1. Siswa berani mengungkapkan kata atau kalimat tentang rihlah 2. Siswa mendapatkan mufrodat baru tentang rihlah 3. Siswa dapat membuat dua kalimat tentang rihlah
E. Tujuan
1. Dengan metode community language learning di luar kelas siswa berani mengungkapkan kata atau kalimat tentang rihlah.
2. Dengan metode community language learning di luar kelas siswa mampu mendapatkan mufrodat baru tentang rihlah.
3. Dengan metode community language learning di luar kelas siswa mampu membuat dua kalimat tentang rihlah.
F. Materi Pelajaran
(lisan) ا����� G. Metode Pembelajaran Metode / strategi : community language learning di luar kelas H. Media dan Sumber Belajar
Media : rekaman Sumber Belajar : lingkungan, buku al lughoh an nasyiin
I. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit) - Menarik perhatian siswa dengan menyuruh siswa bermain kata berantai.
- Apersepsi (menanyakan tentang materi pelajaran yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya untuk menghubungkan dengan materi yang akan dipelajari).
- Menyampaikan acuan ( kompetensi dasar/ indikator/ tujuan pembelajaran yang akan dicapai).
2. Kegiatan Inti (75 menit)
Eksplorasi - Guru menjelaskan bahwa pelajaran dilaksanakan di luar kelas. - Guru menyuruh siswa membuat lingkaran - Guru menyuruh siswa menyebutkan kosakata yang mereka ketahui - Guru merekam perkataan siswa - Guru melafalkan beberapa kosakata dan ditirukan oleh siswa. - Guru meminta siswa untuk menjawab beberapa pertanyaan dalam buku Al
Lughoh An Nasyiin
Elaborasi - Siswa berdiri melingkar - Siswa bertanya tentang makna kata tentang rihlah yang disebutkan dengan bahasa
indonesia ke dalam bahasa Arab - Siswa mampu mengungkapkan kembali mufrodat yang sudah diketahui tentang
rihlah. - Siswa mendengarkan kemudian menirukan pelafalan guru tentang mufrodat baru
yang mereka sudah katakan. - Siswa menjawab beberapa pertanyaan dalam buku Al ‘arobiyyah lin Nasyiin.
Konfirmasi - Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran - Siswa bersama-sama guru menyempurnakan hasil pemahaman gagasan wacana
tentang ar rihlah
3. Kegiatan Penutup (5 menit) - Menyimpulkan materi pelajaran tentang ar rihlah - Mengucapkan salam penutup.
Mengetahui, Guru Mapel
Fitria Ikasari, S.H.I. NIP.
Klaten , 10 Februari 2015 Praktikan,
Ulfarida Ma’rifati Ihsana NIM. 11420008
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Identitas Mata Pelajaran Satuan Pendidikan : SMP IT Hidayah Klaten Mata Pelajaran : Bahasa Arab Kelas / semester : VIII A / II Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan : 2 B. Standar Kompetensi
Berbicara : Mengungkapkan informasi secara lisan berbentuk ungkapan tentang rihlah.
C. Kompetensi Dasar Menyampaikan gagasan atau pendapat secara lisan dengan lafal yang tepat tentang rihlah.
D. Indikator Kompetensi
4. Siswa siswa mampu mengungkapkan kata dalam bentuk frase atau kalimat dengan tepat tentang rihlah.
5. Siswa mampu berdialog tentang rihlah dengan menggunakan bahasa Arab dengan benar.
E. Tujuan
4. Dengan metode community language learning siswa mampu mengungkapkan kata dalam bentuk frase atau kalimat dengan tepat tentang rihlah.
5. Dengan metode community language learning siswa mampu berdialog tentang rihlah dengan menggunakan bahasa Arab dengan benar.
F. Materi Pelajaran
(lisan) ا����� G. Metode Pembelajaran Metode / strategi : community language learning di luar kelas H. Media dan Sumber Belajar
Media : rekaman Sumber Belajar : lingkungan, buku al ‘arobiyyah lin nasyiin
I. Kegiatan Pembelajaran
4. Pendahuluan (10 menit) - Menarik perhatian siswa dengan menyuruh siswa bermain kata berantai. - Apersepsi (menanyakan tentang materi pelajaran yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya untuk menghubungkan dengan materi yang akan dipelajari).
- Menyampaikan acuan ( kompetensi dasar/ indikator/ tujuan pembelajaran yang akan dicapai).
5. Kegiatan Inti (75 menit)
Eksplorasi - Guru menstimulus agar siswa menyebutkan kosakata yang mereka ketahui tentang
rihlah yang sudah dihafal pada pertemuan sebelumnya. - Guru menjelaskan struktur kalimat yang sudah dibuat siswa pada pertemuan
sebelumnya. - Guru memutar rekaman yang pada pertemuan sebelumnya. - Guru mengoreksi rekaman pada pertemuan sebelumnya. - Guru merekam dialog siswa Elaborasi - Siswa mampu mengungkapkan kembali mufrodat yang sudah diketahui tentang
rihlah dalam bentuk frase atau kalimat. - Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang struktur kalimat. - Siswa mendengarkan rekaman dan mengoreksi rekaman teman apabila ada
kesalahan bersama guru. - Siswa berdialog dalam kelompoknya.
Konfirmasi - Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran - Siswa bersama-sama guru menyempurnakan hasil pemahaman gagasan wacana
tentang ar rihlah
6. Kegiatan Penutup (5 menit) - Menyimpulkan materi pelajaran tentang ar rihlah - Mengucapkan salam penutup.
Mengetahui, Guru Mapel
Fitria Ikasari, S.H.I. NIP.
Klaten , 16 Februari 2015 Praktikan,
Ulfarida Ma’rifati Ihsana NIM. 11420008
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Identitas Mata Pelajaran Satuan Pendidikan : SMP IT Hidayah Klaten Mata Pelajaran : Bahasa Arab Kelas / semester : VIII B / II Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
Pertemuan : 2 B. Standar Kompetensi
Berbicara : Mengungkapkan informasi secara lisan berbentuk ungkapan tentang rihlah.
C. Kompetensi Dasar Menyampaikan gagasan atau pendapat secara lisan dengan lafal yang tepat tentang rihlah.
D. Indikator Kompetensi
6. Siswa siswa mampu mengungkapkan kata dalam bentuk frase atau kalimat dengan tepat tentang rihlah.
7. Siswa mampu berdialog tentang rihlah dengan menggunakan bahasa Arab dengan benar.
E. Tujuan
6. Dengan metode ceramah siswa mampu mengungkapkan kata dalam bentuk frase atau kalimat dengan tepat tentang rihlah.
7. Dengan metode ceramah siswa mampu berdialog tentang rihlah dengan menggunakan bahasa Arab dengan benar.
F. Materi Pelajaran
(terlampir) ا����� G. Metode Pembelajaran Metode / strategi : ceramah H. Media dan Sumber Belajar
Media : papan tulis, spidol Sumber Belajar : buku al ‘arobiyyah lin nasyiin
I. Kegiatan Pembelajaran
7. Pendahuluan (10 menit) - Menarik perhatian siswa dengan berhitung kelipatan. - Apersepsi (menanyakan tentang materi pelajaran yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya untuk menghubungkan dengan materi yang akan dipelajari).
- Menyampaikan acuan ( kompetensi dasar/ indikator/ tujuan pembelajaran yang akan dicapai).
8. Kegiatan Inti (75 menit) Eksplorasi - Guru menyuruh agar siswa menyebutkan kosakata yang mereka ketahui tentang
rihlah yang sudah dihafal pada pertemuan sebelumnya. - Guru menjelaskan struktur kalimat yang sudah dibuat siswa pada pertemuan
sebeumnya. - Guru mendengarkan dialog siswa tentang rihlah. Elaborasi - Siswa mampu mengungkapkan kembali mufrodat yang sudah diketahui tentang
rihlah dalam bentuk frase atau kalimat. - Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang struktur kalimat. - Siswa berdialog dalam kelompoknya tentang rihlah.
Konfirmasi - Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran - Siswa bersama-sama guru menyempurnakan hasil pemahaman gagasan wacana
tentang ar rihlah
9. Kegiatan Penutup (5 menit) - Menyimpulkan materi pelajaran tentang ar rihlah - Mengucapkan salam penutup.
Mengetahui, Guru Mapel
Fitria Ikasari, S.H.I. NIP.
Klaten , 10 Februari 2015 Praktikan,
Ulfarida Ma’rifati Ihsana NIM. 11420008
Lampiran 2
Kisi-kisi soal pre test dan post test
! �� ا� . إ�� أ�� ��ه� ا����� ؟١ ا����� ؟ . ��� ��ه�٢ � ��ه� ا����� ؟٣�. آ . �&ذا �#"� ! ا����� ؟٤ . �&ذا �,+* ه(&ك ؟٥ . �. �� ��ه� ا����� ؟٦ . ه* ه(&ك �(&�1 ا�0+��� ؟.٧ . �& �4&ه3 ه(&ك ؟٨
ا�67اب ! . أذه� ا����� إ�� =&>; ا�9#� أو ا�90&ل أو ا�+,39 أو ا�+�#� أو ... ١ �@&?� ... . أذه� ا����� ! �6م أو ا٢ . أذه� ا����� ب ...٣ . أ�"� ! ا����� أ�B,&م و ...٤ . أ�,� آ�ة ا�3Cم أو ... ه(&ك٥ . �. أ�� أو C�3E أو ...٦ ٧... F أو ... (Hذ���I ة، أو ه(&ك ا��04و��KLا�) ���. N,O، ه(&ك �(&�1 ا�0+ . أ=&ه3 ... ه(&ك٨
Lampiran 3
Instrumen Penilaian
No Aspek yang dinilai Nilai Keterangan 1 Kesesuaian Pengucapan 5 Kalimat yang diucapkan tepat dan sesuai
dengan instrumen 4 Kalimat yang diucapkan sesuai dengan
instrumen 3 Kalimat yang diucapkan hampir sesuai dengan
instrumen 2 Kalimat yang diucapkan sedikit sesuai dengan
instrumen 1 Kalimat yang diucapkan tidak sesuai dengan
instrumen 2
Kefasihan dan kelancaran 5 Pengucapan makhorijul hurufnya terdengar jelas dan saat berbicara juga lancar
4 Pengucapan makhorijul hurufnya hampir jelas dan saat berbicara hampir lancar
3 Pengucapan makhorijul hurufnya kurang jelas dan saat berbicara kurang lancar
2 Pengucapan makhorijul hurufnya sedikit jelas dan saat berbicara sedikit jelas
1 Pengucapan makhorijul hurufnya tidak jelas dan saat berbicara tidak jelas
3 Qowaid 5 Pemberian i’robnya pada kalimat-kalimat yang disusun itu benar dan mengetahui alasannya
4 Pemberian i’robnya pada kalimat-kalimat yang disususn itu hampir benar dan hampir mengetahui alasannya
3 Pemberian i’robnya pada kalimat-kalimat yang disusun itu kurang benar dan kurang mengetahui alasannya
2 Pemberian i’robnya pada kalimat-kalimat yang disusun itu sedikit benar dan sedikit mengetahui alasannya
1 Pemberian i’robnya pada kalimat-kalimat yang disusun itu tidak benar dan tidak mengetahui alasannya
4 Intonasi 5 Intonasi dalam pengucapannya sesuai dan tepat seperti pengucapannya
4 Intonasi dalam pengucapannya sesuai seperti pengucapannya
3 Intonasi pengucapannya hampir sesuai seperti pengucapannya
2 Intonasi dalam pengucapannya sedikit sesuai seperti pengucapannya
1 Intonasi dalam pengucapannya tidak sesuai
seperti pengucapannya 5 Ketepatan jawaban 5 Jawaban sesuai dan tepat dengan tema
4 Jawaban sesuai dengan tema 3 Jawaban hampir sesuai dengan tema 2 Jawaban kurang sesuai dengan tema 1 Jawaban tidak sesuai dengan tema
6 Keberanian Berpendapat 5 Berani dalam berpendapat dan lancar dalam mengungkapkan pendapat dengan menggunakan bahasa arab
4 Berani dalam berpendapat dan hampir lancar dalam mengungkapkan pendapat dengan menggunakan bahasa arab
3 Berani dalam berpendapat dan kurang lancar dalam mengungkapkan pendapat dengan menggunakan bahasa arab
2 Berani dalam berpendapat dan sedikit lancar dalam mengungkapkan pendapat dengan menggunakan bahasa arab
1 Tidak berani dalam berpendapat dan tidak lancar dalam mengungkapkan pendapat dengan menggunakan bahasa arab
7 Mufrodat 5 Mempunyai mufrodat yang banyak dan ide sesuai dengan tema
4 Mempunyai mufrodat yang hampir banyak tetapi ide kurang sesuai dengan tema
3 Mempunyai mufrodat yang kurang dan ide kurang sesuai dengan tema
2 Mempunyai mufrodat yang sedikit dan ide kurang sesuai dengan tema
1 Mempunyai mufrodat yang sedikit dan ide tidak sesuai dengan tema
Lampiran 4
OBSERVASI PRA PENELITIAN
Nama Guru : Fitria Ika Sari S.H.I. Mata Pelajaran : Bahasa Arab Topik Bahasan : Isim Isyaroh Kelas : VIII A Jam/ Ruang : 13.30 – 15.00 / kelas VIII A Hari/ Tanggal : Selasa, 25 November 2014
No. INDIKATOR / ASPEK YANG DIAMATI Realisasi
Ket Ada (√)
Tidak (√)
I PEMBELAJARAN 1 Membangun motivasi siswa � 2 Melakukan kegiatan apersepsi/pretest � 3 Memberikan acuan � II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Penguasaan Materi Pembelajaran 4 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran � 5 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan �
6 Menyampaikan materi dengan jelas dan sesuai dengan hierarki belajar
�
7 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan � B. Pendekatan/strategi pemebelajaran 8 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
(tujuan) yang akan dicapai �
9 Melaksanakan pembelajaran secara runtut � 10 Menguasai kelas � 11 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual � 12 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan positif �
13 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
�
C. Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran 14 Menggunakan media secara efektif dan efisien � 15 Menghasilkan pesan yang menarik � 16 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media � D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara
keterlibatan siswa
17 Menumbuhkan partisispasi aktif siswa dalam pembelajaran
�
18 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa � 19 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam
belajar �
20 Memberikan penguatan secara verbal atau non verbal � E. Penilaian proses
21 Memantau kemajuan belajar selama proses � F. Penggunaan bahasa 22 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik,
dan benar. �
23 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai � III PENUTUP 24 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan siswa �
25 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)
�
26 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan
�
Dari hasil observasi di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran bahasa
Arab di kelas VIII A SMPIT Hidayah belum menggunakan apersepsi yang dapat membangun
motivasi belajar dengan pemanasan. Pembelajarannya juga belum mengaitkan dengan
kehidupan masa kini. Media yang digunakan masih menggunakan papan tulis dan spidol,
tetapi kadang-kadang juga menggunaan laptop. Anak-anak belum begitu terlibat aktif dan
masih banyak yang ramai. Mereka belum tertarik mempelajari bahasa Arab dan berbicara
menggunakan bahasa Arab.
Lampiran 5
Hasil Wawancara di SMP IT Hidayah Klaten
Nara sumber : Ustad Wasis Pambudi, S.Pd. ( Kepala Sekolah SMP IT Hidayah)
Waktu : Senin, 2 februari 2015 jam 10.30
1. Bagaimana letak geografis sekolah?
Letak geografis SMP IT Hidayah Klaten berada di tempat yang sangat strategis dan
kondusif, bertempat di desa Ngawen, kecamatan Ngawen, kabupaten Klaten, antara
110o - 30’ – 110o 45’ BT dan 7o 31’ – 7o 45’ LS.
Batas –batas wilayahnya sebagai berikut :
Sebelah utara : sawah dan jalan raya
Sebelah timur : sawah dan rumah penduduk
Sebelah selatan : sawah
Sebelah barat : sawah
2. Bagaimana sejarah berdirinya SMPIT Hidayah Klaten?
Awal berdirinya SMPIT Hidayah Klaten berawal dari permintaan sebagian
warga masyarakat Klaten untuk menengah berbasis islam sebagai kelanjutan
pendidikan setelah menempuh pendidikan Sekolah Dasar Islam Terpadu. Orang tua
anak-anak tersebut menghendaki untuk bersekolah yang setara dengan Islam Terpadu
karena karena apabila bersekolah di sekolah negeri, mereka khawatir akan bekal
agama yang kurang mencukupi. Oleh karena itu, segenap tokoh masyarakat yang
peduli terhadap perkembangan sekolah islam terpadu menggagas lahirnya SMPIT
Hidayah untuk menampung lulusan SDIT dan sekolah-sekolah lain, sehingga lulusan
SDIT mendapatkan pendidikan yang berkesinambungan.
Dalam rangka membekali anak didik agar berpegang teguh pada Al-Qur’an
dan Hadist, maka yayasan Hidayah mengatur segala upaya untuk mendirikan SMPIT
Hidayah yang dipelopori oleh bapak Bambang Junaidi, SE dan Drs. Rahmadi Agus.
Beliau berdua mulai menggali gagasan kearah terbentuknya SMPIT Hidayah, gagasan
tersebut dilontarkan kepada para tokoh masyarakat antara lain : bapak Amir Tohar, S.
Ag., bapak Agus Panca, SE, bapak Sumadi, SE, serta bapak Drs. Widodo dan mereka
itulah yang membidangi lahirnya SMPIT Hidayah sampai berdirinya SMPIT Hidayah.
Atas jerih payah bapak Bambang Junaidi, SE, Drs. Rahmadi Agus, serta
bantuan dari tokoh masyarakat, maka pada tahun 2010 berdirilah SMPIT Hidayah
yang menempati sawah sekitar empat ribu m2 di desa Ngawen kecamatan Ngawen
kabupaten Klaten. Kemudian, pada tanggal 27 september 2011 turunlah surat ijin
operasional dari Dinas Pendidikan kabupaten Klaten dengan NPSN 20362305 dan
kegiatan belajar mengajar di SMPIT Hidayah Klaten semakin berkembang pesat.
3. Bagaimana profil sekolah SMP IT Hidayah Klaten?
Nama Sekolah adalah SMP Islam Terpadu Hidayah dengan Kepala Sekolah adalah
Ustadz Wasis Pambudi, S.Pd. Sekolah tersebut adalah sekolah swasta dengan
oraganisasi penyelenggara dari Yayasan Hidayah Klaten. Sekolah tersebut berdiri
tahun 2010 dan berada di jl. Klaten-Boyolali km 3,5.
4. Apa saja visi misi sekolah?
Visi SMPIT Hidayah adalah Mencetak generasi santun, mandiri dan berprestasi.
Misi SMPIT Hidayah :
a. Melaksanakan pembinaan pengamalan Dienul Islam sebagai sumber kearifan
dalam bertindak dan berprilaku.
b. Menumbuhkembangkan potensi dan kemandirian peserta didik
c. Melaksanakan proses pembelajaran Islami dengan kurikulum yang terpadu,
seimbang dan utuh.
d. Melaksanakan Proses Pembelajaran yang efektif dan efisien.
5. Apa saja sarana dan prasarana sekolah?
SMP IT Hidayah memiliki fasilitas sebagai berikut:
a. Tanah dan Gedung milik sendiri dan baru selesai dibangun Mei 2012. Letaknya
amat kondusif karena jauh dari keramaian jalan raya.
b. Masjid Sebagai Sentra dari Peradaban dan Pembinaan.
c. Kelas yang lebar dan memadai berukuran 8 x 9 meter. dilengkapi dengan
withboard, kipas angin dan dispenser.
d. Asrama Ikhwan & Asrama Akhwat dan berbagai perlengkapannya sebagai tempat
tinggal siswa boarding.
e. LCD Proyektor, untuk membantu proses belajar dan mengajar.
f. Lapangan bermain serta area explorasi yang amat luas.
g. Lab komputer berbasis kelas dengan menggunakan netbook.
Nara sumber : Ustadzah Fitria Ikasari, S.H.I. (Guru mapel bahasa Arab kelas VIII SMP IT
Hidayah).
Waktu : Senin, 2 Februari jam 10.45
1. Bagaimana metode pembelajaran bahasa Arab yang digunakan di kelas VIII SMP IT
Hidayah?
Metode mengajar bahasa Arab di kelas VIII SMP IT Hidayah adalah metode ceramah,
hafalan dan metode langsung. Metode ceramah hanya digunakan untuk menjelaskan
struktur kalimat dalam bahasa Arab (nahwu dan shorf). Metode hafalan digunakan
untuk menghafal mufrodat dengan dipandu oleh guru. Sedangkan metode langsung
digunakan untuk mencari mufrodat baru dengan menyebar ke ruangan-ruangan untuk
mencatat beberapa kosakata yang mereka temukan kemudian mencarinya di kamus
atau dibahas di kelas bersama guru. Kadang-kadang guru juga menggunakan laptop
untuk menyetel film kartun Arab dan nanti ditejemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Jadi kami hanya mengajar formal di kelas. Anak- anak serius belajar dan tidak ada
permainan karena waktu belajarnya padat dan harus serius.
2. Kurikulum apa yang digunakan di kelas VIII SMP IT Hidayah?
Kurikulum SMPIT Hidayah berlandaskan pada kurikulum Nasional yaitu KTSP serta
ditunjang dengan kurikulum khas SMPIT yang sesuai dengan pijakan filosofis, visi,
misi dan tujuan pendidikan islam. Kurikulum di SMPIT Hidayah memberikan
tambahan muatan pada mata pelajaran Agama Islam, Bahasa Arab dan hafalan Al-
Qur’an.
3. Berapa jam pelajaran dalam seminggu untuk mapel bahasa Arab? Hari apa saja?
4 jam dalam seminggu. Hari senin dan selasa
4. Buku apa yang dipakai dalam pembelajaran bahasa Arab?
Buku Al-Lughoh An- Nasyiin dan pelengkapnya menggunakan buku Durusul Lughoh
5. Apakah SMP IT Hidayah menggunaan LKS dalam kegiatan belajar mengajar?
Tidak, SMPT IT Hidayah tidak di bawah Kemenag, tetapi di bawah Dinas
Pendidikan. Jadi, kurikulumnya diserahkan kepada sekolah. Sekolah mempunyai
kewenangan untuk membuat acuan pembelajaran. Nilai kkm untuk bahasa Arab yaitu
75.
6. Apakah pembelajaran bahasa Arab di SMP IT Hidayah mengajarkan empat
kemahiran bahasa Arab secara detail?
Pembelajaran di SMPTI Hidayah Klaten belum mengkhususkan pada empat
kemahiran bahasa Arab seperti sekolah sekolah pada umumnya. Pembelajaran bahasa
Arab masih diajarkan secara umum dengan mengacu pada buku pegangan guru dan
siswa, yaitu buku bahasa Arab yang berjudul “��=&)�F �Pا�� “. Dalam buku tersebut
terdapat ḥiwār, tasmi’, kitābatul mufrodāt dan ijābatul as ilah. Jadi , menurut guru
bahasa Arab di SMPIT Hidayah Klaten tersebut, pembelajaran bahasa Arab juga
sudah mencakup empat kemahiran bahasa Arab secara tidak langsung
7. Sarana dan prasarana apa saja yang menunjang pembelajaran bahasa Arab di SMPIT
Hidayah?
Sarana prasarana yang menunjang berjalannya kegiatan belajar mengajar bahasa Arab
di SMPIT Hidayah Klaten. Tempat-tempat tersebut (seperti : masjid, kantin, koperasi,
dan parkir) dipakai siswa untuk melihat benda-benda yang akan mereka tulis untuk
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Jadi, guru tidak hanya menuliskannya di papan
tulis, tetapi siswa aktif mencari kosakata sendiri. Ruang TU digunakan untuk
meminjam kunci gudang saat pembelajaran membutuhkan laptop sebagai media
belajar bahasa Arab. Laboratorium bahasa dan moving class digunakan untuk belajar
agar siswa tidak bosan belajar di kelas. Sedangkan perpustakaan digunakan untuk
meminjam buku yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab.
8. Apa saja sumber belajar yang digunakan SMPIT Hidayah Klaten dalam pembelajaran
bahasa Arab?
Kami menggunakan buku pegangan, yaitu buku Al-Lughoh li Nasyi in dan buku
pelengkapnya menggunakan Durusul Lughoh.
Lampiran 6
Hasil test Eksperimen Pretest
No Soal
JML Nilai Ket 1 2 3 4 5 6 7
1 2 2 2 3 3 2 3 17 48,57 Tidak tuntas 2 4 3 4 3 4 4 3 25 71,43 Tidak tuntas 3 3 3 3 4 3 4 3 23 65,71 Tidak tuntas 4 3 3 4 3 3 4 3 23 65,71 Tidak tuntas 5 2 3 4 3 2 3 3 20 57,14 Tidak tuntas 6 3 4 3 3 3 3 3 22 62,86 Tidak tuntas 7 3 3 3 3 3 4 3 22 62,86 Tidak tuntas 8 3 3 3 3 3 4 3 22 62,86 Tidak tuntas 9 3 3 4 3 3 3 3 22 62,86 Tidak tuntas
10 3 3 4 3 3 3 3 22 62,86 Tidak tuntas 11 3 3 3 3 3 4 3 22 62,86 Tidak tuntas 12 3 3 2 3 3 2 3 19 54,29 Tidak tuntas 13 3 4 4 4 4 3 4 26 74,29 Tidak tuntas 14 2 2 3 3 2 3 3 18 51,43 Tidak tuntas 15 3 3 2 3 3 3 3 20 57,14 Tidak tuntas 16 3 4 3 3 3 3 3 22 62,86 Tidak tuntas 17 3 4 4 4 3 3 3 24 68,57 Tidak tuntas 18 3 3 3 3 3 3 3 21 60,00 Tidak tuntas 19 3 3 4 4 3 4 3 24 68,57 Tidak tuntas 20 3 3 3 3 3 4 3 22 62,86 Tidak tuntas 21 3 3 3 3 3 3 3 21 60,00 Tidak tuntas 22 3 3 3 3 3 3 3 21 60,00 Tidak tuntas 23 3 3 3 3 3 4 3 22 62,86 Tidak tuntas 24 3 4 3 4 3 4 4 25 71,43 Tidak tuntas 25 3 3 3 3 4 4 3 23 65,71 Tidak tuntas 26 3 3 4 3 4 4 3 24 68,57 Tidak tuntas 27 3 3 3 3 3 3 3 21 60,00 Tidak tuntas 28 3 3 3 3 4 3 3 22 62,86 Tidak tuntas 29 3 3 3 3 3 3 3 21 60,00 Tidak tuntas 30 3 3 3 3 3 3 3 21 60,00 Tidak tuntas 31 3 4 3 3 3 3 3 22 62,86 Tidak tuntas 32 3 3 3 3 3 3 3 21 60,00 Tidak tuntas 33 3 3 3 3 3 3 3 21 60,00 Tidak tuntas 34 3 3 3 3 3 3 3 21 60,00 Tidak tuntas
Eksperimen posttest
No Soal
JML Nilai Ket 1 2 3 4 5 6 7
1 5 5 3 3 4 3 3 26 74,29 Tidak tuntas 2 4 5 4 3 5 4 5 30 85,71 Tuntas 3 4 4 4 3 4 4 4 27 77,14 Tuntas 4 4 5 5 4 4 4 4 30 85,71 Tuntas 5 3 3 3 4 4 4 4 25 71,43 Tidak tuntas 6 4 5 5 3 4 4 4 29 82,86 Tuntas 7 4 5 5 3 4 4 4 29 82,86 Tuntas 8 4 3 3 4 4 4 5 27 77,14 Tuntas 9 5 4 5 4 4 4 3 29 82,86 Tuntas
10 4 4 4 3 4 4 4 27 77,14 Tuntas 11 3 4 4 4 3 4 4 26 74,29 Tidak tuntas 12 4 4 3 4 3 4 3 25 71,43 Tidak tuntas 13 4 4 4 4 3 4 4 27 77,14 Tuntas 14 4 4 4 3 4 4 3 26 74,29 Tidak tuntas 15 4 4 3 3 4 4 3 25 71,43 Tidak tuntas 16 3 5 4 4 4 4 4 28 80,00 Tuntas 17 3 4 4 4 4 4 3 26 74,29 Tidak tuntas 18 3 4 4 4 4 4 4 27 77,14 Tuntas 19 3 4 4 4 4 4 4 27 77,14 Tuntas 20 3 4 4 3 4 4 4 26 74,29 Tidak tuntas 21 4 4 3 3 4 4 3 25 71,43 Tidak tuntas 22 3 4 4 4 4 4 3 26 74,29 Tidak tuntas 23 4 4 3 3 3 4 4 25 71,43 Tidak tuntas 24 3 4 5 4 4 4 4 28 80,00 Tuntas 25 3 4 4 4 4 4 4 27 77,14 Tuntas 26 3 4 4 4 4 4 3 26 74,29 Tidak tuntas 27 4 5 5 4 4 4 3 29 82,86 Tuntas 28 3 3 3 3 4 5 5 26 74,29 Tidak tuntas 29 3 4 4 4 4 4 3 26 74,29 Tidak tuntas 30 4 5 3 3 3 3 4 25 71,43 Tidak tuntas 31 4 5 4 4 4 4 4 29 82,86 Tuntas 32 3 4 5 3 4 4 3 26 74,29 Tidak tuntas 33 3 4 5 3 4 4 3 26 74,29 Tidak tuntas 34 5 4 5 3 4 4 3 28 80,00 Tuntas
Kontrol Pretest
No Soal
JML Nilai Ket 1 2 3 4 5 6 7
1 3 3 3 3 3 3 3 21 60,00 Tidak tuntas 2 4 3 2 2 2 3 3 19 54,29 Tidak tuntas 3 3 3 4 4 4 3 3 24 68,57 Tidak tuntas 4 3 3 3 3 3 4 3 22 62,86 Tidak tuntas 5 3 3 3 3 3 4 3 22 62,86 Tidak tuntas 6 3 2 2 2 2 3 3 17 48,57 Tidak tuntas 7 3 3 3 3 4 3 3 22 62,86 Tidak tuntas 8 3 3 2 2 2 4 2 18 51,43 Tidak tuntas 9 3 4 3 3 4 3 3 23 65,71 Tidak tuntas
10 3 3 4 3 4 3 3 23 65,71 Tidak tuntas 11 3 3 3 4 4 3 3 23 65,71 Tidak tuntas 12 3 3 3 4 4 3 3 23 65,71 Tidak tuntas 13 3 3 3 3 3 4 3 22 62,86 Tidak tuntas 14 3 3 3 3 4 3 3 22 62,86 Tidak tuntas 15 3 3 3 3 4 3 3 22 62,86 Tidak tuntas 16 3 3 3 3 4 3 3 22 62,86 Tidak tuntas 17 3 3 3 3 4 3 3 22 62,86 Tidak tuntas 18 3 4 4 4 4 3 3 25 71,43 Tidak tuntas 19 3 3 3 3 3 3 3 21 60,00 Tidak tuntas 20 3 3 3 3 3 3 3 21 60,00 Tidak tuntas 21 3 4 3 3 4 3 3 23 65,71 Tidak tuntas 22 3 3 3 3 4 3 3 22 62,86 Tidak tuntas 23 3 3 3 3 3 4 3 22 62,86 Tidak tuntas 24 3 3 3 3 3 3 4 22 62,86 Tidak tuntas 25 3 3 3 3 3 4 3 22 62,86 Tidak tuntas 26 3 3 3 3 3 3 3 21 60,00 Tidak tuntas 27 3 3 3 3 3 3 3 21 60,00 Tidak tuntas 28 3 3 3 3 3 3 3 21 60,00 Tidak tuntas 29 3 3 3 3 3 4 3 22 62,86 Tidak tuntas 30 3 3 4 4 4 3 3 24 68,57 Tidak tuntas 31 3 3 3 3 3 3 3 21 60,00 Tidak tuntas 32 3 3 3 3 3 3 3 21 60,00 Tidak tuntas 33 3 3 3 3 3 3 3 21 60,00 Tidak tuntas 34 4 4 4 4 4 3 3 26 74,29 Tidak tuntas
Kontrol Posttest
No Soal
JML Nilai Ket 1 2 3 4 5 6 7
1 3 3 3 3 4 3 3 22 62,86 Tidak tuntas 2 4 3 3 3 4 3 4 24 68,57 Tidak tuntas 3 3 3 3 4 4 3 4 24 68,57 Tidak tuntas 4 3 3 3 4 4 4 3 24 68,57 Tidak tuntas 5 3 3 3 4 4 4 3 24 68,57 Tidak tuntas 6 3 3 3 3 4 3 3 22 62,86 Tidak tuntas 7 3 3 3 3 4 3 4 23 65,71 Tidak tuntas 8 3 3 3 3 4 4 4 24 68,57 Tidak tuntas 9 3 3 3 3 4 3 4 23 65,71 Tidak tuntas 10 3 3 3 3 4 3 4 23 65,71 Tidak tuntas 11 4 4 4 3 4 3 3 25 71,43 Tidak tuntas 12 4 4 4 3 3 3 3 24 68,57 Tidak tuntas 13 4 4 4 3 4 3 3 25 71,43 Tidak tuntas 14 3 3 5 5 4 4 3 27 77,14 Tuntas 15 3 3 5 5 4 4 3 27 77,14 Tuntas 16 3 3 5 5 3 4 3 26 74,29 Tidak tuntas 17 3 3 3 3 4 4 3 23 65,71 Tidak tuntas 18 4 3 4 3 3 4 4 25 71,43 Tidak tuntas 19 3 3 3 3 3 3 3 21 60,00 Tidak tuntas 20 3 3 3 3 4 3 3 22 62,86 Tidak tuntas 21 4 3 3 3 4 3 4 24 68,57 Tidak tuntas 22 3 3 3 3 4 4 3 23 65,71 Tidak tuntas 23 3 3 3 3 3 4 4 23 65,71 Tidak tuntas 24 3 3 3 3 4 3 4 23 65,71 Tidak tuntas 25 3 3 3 3 4 4 3 23 65,71 Tidak tuntas 26 3 3 3 3 4 4 4 24 68,57 Tidak tuntas 27 3 3 3 3 4 3 3 22 62,86 Tidak tuntas 28 3 3 3 3 4 4 3 23 65,71 Tidak tuntas 29 3 3 3 3 4 4 3 23 65,71 Tidak tuntas 30 3 3 3 3 3 3 4 22 62,86 Tidak tuntas 31 3 3 3 3 4 4 3 23 65,71 Tidak tuntas 32 3 3 3 3 4 4 3 23 65,71 Tidak tuntas 33 3 3 3 3 4 3 3 22 62,86 Tidak tuntas 34 3 3 3 4 4 4 4 25 71,43 Tidak tuntas
Lampiran 7
Hasil Uji Statistik
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 34 100,0 Excludeda 0 ,0
Total 34 100,0
a, Listwise deletion based on all variables in the procedure,
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,697 7
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
item1 18,8824 2,774 ,518 ,644 item2 18,7059 2,578 ,442 ,653 item3 18,6471 2,417 ,410 ,668 item4 18,6765 2,832 ,432 ,660 item5 18,7353 2,685 ,401 ,664 item6 18,5294 2,439 ,392 ,675 item7 18,7647 3,094 ,395 ,678
Note: Valid jika nilai r hitung diatas r tabel, r tabelnya sebesar 0,339, Reliabel jika nilai cronbach alpha > 0,6
Statistik Deskriptif
Descriptives Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std, Deviation Eks-pre 34 48,57 74,29 62,3529 5,33228 Eks-post 34 71,43 85,71 76,8067 4,32248 Kon-pre 34 48,57 74,29 62,4370 4,87987 Kon-post 34 60,00 77,14 67,3109 3,99079 Valid N (listwise) 34
Hasil Uji Normalitas
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Eks-pre Eks-post Kon-pre Kon-post N 34 34 34 34 Normal Parametersa,b Mean 62,3529 76,8067 62,4370 67,3109
Std, Deviation 5,33228 4,32248 4,87987 3,99079 Most Extreme Differences Absolute ,198 ,220 ,221 ,214
Positive ,198 ,220 ,201 ,214 Negative -,182 -,125 -,221 -,139
Kolmogorov-Smirnov Z 1,152 1,284 1,286 1,249 Asymp, Sig, (2-tailed) ,140 ,074 ,073 ,088 a, Test distribution is Normal, b, Calculated from data,
Note: Normal jika nilai sig, > 0,05 dan KSZ diatas Z tabel, Z tabelnya sebesar 1,960,
Hasil Uji Homogenitas
Oneway
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig, Pretest ,390 1 66 ,534 Posttest ,466 1 66 ,497 Gain ,001 1 66 ,971
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig,
Pretest Between Groups ,120 1 ,120 ,005 ,946 Within Groups 1724,130 66 26,123 Total 1724,250 67
Posttest Between Groups 1532,893 1 1532,893 88,580 ,000 Within Groups 1142,137 66 17,305 Total 2675,030 67
Gain Between Groups 1560,144 1 1560,144 55,582 ,000
Within Groups 1852,581 66 28,069 Total 3412,725 67
Note: Homogen jika nilai sig, > 0,05 dan F hitung diatas F tabel, F tabelnya sebesar 3,99,
Hasil Uji Independent t Test T-Test
Group Statistics
Group N Mean Std, Deviation Std, Error Mean
Pretest Eksperimen 34 62,3529 5,33228 ,91448 Kontrol 34 62,4370 4,87987 ,83689
Posttest Eksperimen 34 76,8067 4,32248 ,74130 Kontrol 34 67,3109 3,99079 ,68441
Gain Eksperimen 34 14,4538 5,30766 ,91026
Kontrol 34 4,8739 5,28844 ,90696
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig, t df Sig, (2-tailed)
Mean Difference
Std, Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pretest Equal variances assumed
,390 ,534 -,068 66 ,946 -,08403 1,23962 -2,55901 2,39095
Equal variances not assumed
-,068 65,488 ,946 -,08403 1,23962 -2,55938 2,39131
Posttest Equal variances assumed
,466 ,497 9,412 66 ,000 9,49580 1,00893 7,48140 11,51020
Equal variances not assumed
9,412 65,584 ,000 9,49580 1,00893 7,48116 11,51044
Gain Equal variances assumed
,001 ,971 7,455 66 ,000 9,57983 1,28497 7,01431 12,14535
Equal variances not assumed
7,455 65,999 ,000 9,57983 1,28497 7,01431 12,14535
Note: Ada perbedaan signifikan jika nilai sig, < 0,05 dan t hitung diatas t tabel, t tabelnya sebesar 2,000,
Hasil Uji Paired t Test
T-Test
Paired Samples Statistics
Mean N Std, Deviation Std, Error Mean
Pair 1 Eks-pre 62,3529 34 5,33228 ,91448
Eks-post 76,8067 34 4,32248 ,74130 Pair 2 Kon-pre 62,4370 34 4,87987 ,83689
Kon-post 67,3109 34 3,99079 ,68441
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig,
Pair 1 Eks-pre & Eks-post 34 ,411 ,016 Pair 2 Kon-pre & Kon-post 34 ,302 ,082
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig, (2-tailed) Mean
Std, Deviation
Std, Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Eks-pre - Eks-post
-14,45378 5,30766 ,91026 -16,30571 -12,60185 -15,879 33 ,000
Pair 2 Kon-pre - Kon-post
-4,87395 5,28844 ,90696 -6,71917 -3,02873 -5,374 33 ,000
Note: Ada perbedaan signifikan jika nilai sig, < 0,05 dan t hitung diatas t tabel, t tabelnya sebesar 2,000,