efektivitas model pembelajaran problem based …repository.radenintan.ac.id/5066/1/eka...

124
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK SMA SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mendapat Gelar S1 Pendidikan Fisika Oleh EKA YULIANTI NPM. 1411090093 Jurusan : Pendidikan Fisika FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1440 H /2018 M

Upload: vuongdat

Post on 05-Jun-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

(PBL) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS

PESERTA DIDIK SMA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna

Mendapat Gelar S1 Pendidikan Fisika

Oleh

EKA YULIANTI

NPM. 1411090093

Jurusan : Pendidikan Fisika

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

1440 H /2018 M

Page 2: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

(PBL) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS

PESERTA DIDIK SMA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna

Mendapat Gelar S1 Pendidikan Fisika

Oleh

Nama :Eka Yulianti

Npm :1411090093

Jurusan :Pendidikan Fisika

Fakultas :Tarbiyah dan Keguruan

Pembimbing I : Dr. H. Sofyan M Soleh, SH, M. Ag

Pembimbing II : Indra Gunawan, MT

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

1440 H / 2018 M

Page 3: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

ii

ABSTRAK

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

(PBL) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS

PESERTA DIDIK SMA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran problem

based learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

SMA pada materi suhu dan kalor. Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik

kelas X SMA N 1 waway karya lampung timur berjumlah 70 orang peserta didik.

Metode penelitian yang dipilih yakni quasi eksperimen dengan desain pretets-

posttest control design. Data pemahaman konsep dan berpikir kritis dikumpulkan

melalui instrumen tes soal essay. Data yang diperoleh kemudian di analisis

menggunakan uji multivariate (MANOVA). Hasil analisis data dengan program spss

17.00 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran

problem based learning terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta

didik. Nilai gain pemahaman konsep kelas eksperimen sebesar 0,51 dan nilai gain

kelas kontrol sebesar 0,31 sedangkan nilai gain berpikir kritis kelas eksperimen

sebesar 0,58 dan nilai gain kelas kontrol sebesar 0,31. Efektivitas penggunaan model

PBL lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta

didik, ditunjukkan dengan nilai effect size pemahaman konsep sebesar 0,36 dan nilai

effect size berpikir kritis sebesar 0,66. Selain itu berdasarkan hasil uji manova, baik

nilai signifikansi pemahaman konsep maupun nilai signifikansi kurang dari 0,005

sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model PBL terhadap

pemahamman konsep dan berpikir kritis peserta didik SMA.

Kata kunci: Problem Based Learning (PBL), Pemahaman Konsep, Berpikir kritis

Page 4: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik
Page 5: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik
Page 6: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

iv

MOTTO

Artinya : Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya Dia

akan melihat (balasan) nya. Dan Barang siapa yang mengerjakan

kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya Dia akan melihat (balasan) nya

pula.1(Q.S. Al-Zalzalah:7-8)

1 Departemen Agama RI Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah, (Bandung: Diponegoro,2008) h. 233

Page 7: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

v

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbill’alamin, dengan menyebut nama Allah, Tuhan semesta

alam yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sujud syukur peneliti haturkan

kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat, anugerah dan

hidayah yang telah di berikan peneliti dan keluarga, sehingga karena-Nya skripsi ini

dapat terselesaikan. Dengan ketulusan hati peneliti persembahkan karya ilmiah

sederhana ini kepada kedua orang tuaku

Bapak Suroso dan ibu Paini

Dengan tulus ikhlas membesarkan, mendidikku penuh kasih sayang, selalu

mendo’akanku, memberi semangat, dukungan materi dan pengorbanannya serta

selalu berharap keberhasilanku. Serta kakak-kakakku Suyatun A.Ma.Pd, Suyanto, dan

Erna wati serta adik-adikku Nada marya nur permadi dan Ashar rinto sayfullah, yang

selalu memberikan kasih sayang dan semangat untukku.

Page 8: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

vi

RIWAYAT HIDUP

Peneliti bernama Eka Yulianti dilahirkan pada tanggal 15 Januari 1995 didesa

Karang anom, Kecamatan Waway karya, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi

Lampung. Peneliti merupakan anak bungsu dari empat bersaudara hasil pernikahan

dari bapak Suroso dan ibu Paini.

Peneliti menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SDN Karang anom,

Kecamatan Waway karya, Kabupaten Lampung Timur lulus pada tahun 2007, dan

melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Waway karya

Kabupaten Lampung Timur lulus pada tahun 2010, kemudian melanjutkan

pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Waway karya, Kabupaten Lampung

Timur lulus pada tahun 2013. Peneliti aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler Rohis

pada tahun 2013.

Pada tahun 2014, peneliti melanjutkan kejenjang perguruan tinggi di

Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung pada Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan dengan jurusan Pendidikan Fisika. Peneliti aktif dalam kegiatan Himpunan

Mahasiswa Fisika selaku bendahara bidang penelitian dan pengembangan

(LITBANG) pada tahun 2016.

Page 9: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena rahmat

dan hidayahnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Efektifitas model

pembelajaran problem based learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan

berpikir kritis peserta didik SMA. Sholawat dan salam semoga selalu senantiasa

terlimpahkan kepada Nabi Muhammad saw, para keluarga, sahabat serta umatnya

yang setia pada titah dan cintanya.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan program Strata Satu (S1) jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan, UIN Raden Intan Lampung guna memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan. Atas bantuan dari semua pihak dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti

mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Dr. Yuberti, M.Pd

selaku ketua dan Sri Latifah, M.Sc selaku sekertaris program studi Pendidikan

Fisika.

2. Dr. H. Sofyan M Soleh, S.H, M.Ag selaku pembimbing I dan Indra Gunawan,

M.T selaku pembimbing II, terimakasih atas bimbingan, kesabaran, sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

Page 10: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

viii

3. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan terkhusus Bapak dan

Ibu dosen Pendidikan Fisika yang telah mendidik dan memberikan ilmu

pengetahuan kepada peneliti selama menuntut ilmu.

4. Kepala sekolah, Guru dan Staf di SMAN 1 Waway Karya Lampung Timur,

yang telah memberikan izin penelitian bantuan hingga terselesainya skripsi

ini.

5. sahabat karibku Siti musyarofah, Ardini Utami S.Pd dan Bambang Yasminto

S.T yang telah membantuku, memberikan semangat, dukungan hingga

terselesainya skripsi ini.

6. Almamaterku tercinta UIN Raden Intan Lampung, tempatku tercinta dalam

menempuh studi dan menimba ilmu pengetahuan.

Peneliti berharap semoga Allah SWT membalas amal dan kebaikan atas semua

bantuan dan partisipasi semua pihak dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun peneliti

menyadari keterbatasan kemampuan yang ada pada diri peneliti. Untuk itu segala

saran dan kritik yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan. Akhirnya semoga

skripsi ini berguna bagi diri peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin

Bandar Lampung, 2018

Eka Yulianti

NPM. 1411090093

Page 11: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... iii

MOTTO .......................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN ........................................................................................... v

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 9

C. Batasan Masalah ................................................................................ 10

D. Rumusan Masalah .............................................................................. 10

E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 10

F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Efektivitas Pembelajaran ................................................................... 12

B. Model Pembelajaran .......................................................................... 14

C. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ...................... 15

Page 12: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

x

1. Ciri Pokok Model Pembelajaran PBL ....................................... 17

2. Manfaat Pembelajaran Model PBL ............................................ 18

3. Karakteristik Model Pembelajaran PBL .................................... 18

4. Kelebihan dan Kelemahan Model PBL ...................................... 19

D. Pemahaman, Konsep dan Pemahaman Konsep ................................. 21

1. Pemahaman ................................................................................ 22

2. Konsep ........................................................................................ 22

3. Pemahaman Konsep .................................................................... 22

4. Indikator Pemahaman Konsep .................................................... 23

E. Berpikir Kritis .................................................................................... 23

F. Materi Pembelajaran .......................................................................... 26

1. Pengertian Suhu .......................................................................... 26

2. Pengertian Kalor ......................................................................... 30

G. Penelitian Relevan ............................................................................. 39

H. Kerangka Teoritik .............................................................................. 46

I. Hipotesis Peneliti ............................................................................... 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 48

B. Metode Penelitian .............................................................................. 48

C. Desain Penelitian ............................................................................... 49

D. Populasi, Sample dan Teknik Sample ................................................ 50

1. Populasi ....................................................................................... 50

2. Sample ........................................................................................ 51

3. Teknik Sampling ......................................................................... 51

E. Rancangan Pelaksanaan...................................................................... 52

F. Variabel Penelitian ............................................................................. 55

G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 56

1. Tes ............................................................................................... 57

Page 13: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

xi

2. Observasi ..................................................................................... 57

3. Dokumentasi ................................................................................ 57

H. Instrumen Penelitian .......................................................................... 58

I. Uji Coba Instrumen ........................................................................... 64

1. Uji Validitas ................................................................................ 65

2. Uji Reliabilitas ............................................................................ 67

3. Uji Tingkat Kesukaran ................................................................ 69

4. Uji Daya Beda ............................................................................. 71

J. Teknik Analisis Data.......................................................................... 74

1. Uji Prasyarat .............................................................................. 75

a. Uji Normalitas ................................................................. 75

b. Uji Homogenitas ............................................................. 77

2. Uji Hipotesis ............................................................................... 79

3. Uji Effect size .............................................................................. 83

4. Uji N-Gain .................................................................................. 84

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data .................................................................................... 86

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data ................................................. 89

1. Uji Normalitas ............................................................................. 89

2. Uji Homogenitas ......................................................................... 90

3. Uji Homogenitas Matrik Varian Covarian ................................. 90

4. Uji Homogenitas Varian ............................................................. 92

C. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 94

1. Uji Multivariate test .................................................................... 94

2. Uji of subjects effects .................................................................. 95

D. Uji N-Gain ......................................................................................... 96

E. Uji Effect Size ..................................................................................... 99

F. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 99

Page 14: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

xii

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................ 106

B. Implikasi ............................................................................................ 107

C. Saran ............................................................................................. 107

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Ulangan Harian Kelas X SMAN 1 Waway Karya LamTim 5

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Problem Based Learning ................................ 17

Tabel 3.1 Indikator berpikir kritis ................................................................. 26

Tabel 3.2 Desain non equivalent control group design................................. 51

Tabel 3.3 Rancangan Perlakuan ................................................................... 53

Tabel 3.4 Pedoman pensekoran tes pemahaman konsep ............................... 60

Tabel 3.5 Kualifikasi skor tes pemahaman konsep ....................................... 62

Tabel 3.6 Pedoman pensekoran kemampuan berpikir kritis ......................... 63

Tabel 3.7 Kategori kemampuan berpikir kritis ............................................. 65

Tabel 3.8 Ketentuan uji validitas ................................................................... 67

Tabel 3.9 Hasil uji validitas soal pemahaman konsep.................................... 67

Tabel 3.10 Hasil uji validitas soal berpikir kritis.............................................. 67

Tabel 3.11 Ketentuan uji reliabilitas................................................................. 69

Tabel 3.12 Kreiteria reliabilitas......................................................................... 69

Tabel 3.13 Hasil uji reliabilitas soal pemahaman konsep................................. 70

Tabel 3.14 Hasil uji reliabilitas soal berpikir kritis........................................... 70

Tabel 3.15 Tingkat kesukaran........................................................................... 71

Tabel 3.16 Hasil uji tingkat kesukaran pemahaman konsep............................ 71

Tabel 3.17 Hasil uji tingkat kesukaran berpikir kritis....................................... 72

Tabel 3.18 Klasifikasi daya beda...................................................................... 74

Tabel 3.19 Hasil uji daya beda soal pemahaman konsep................................... 74

Tabel 3.20 Hasil uji daya beda soal berpikir kritis............................................. 75

Tabel 3.21 Kriteria effect size............................................................................ 85

Tabel 3.22 Klasifikasi nilai n-gain..................................................................... 86

Tabel 4.1 Hasil posttets pemahaman konsep dan berpikir kritis kelas eksperimen dan

kelas kontrol....................................................................................... 89

Page 16: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

xiv

Tabel 4.2 Hasil uji normalitas posttets kelas eksperimen dan kelas kontrol......... 93

Tabel 4.3 Hasil uji homogenitas posttets kelas eksperimen dan kelas kontrol..... 94

Tabel 4.4 Box’s test of equality of covariance matrices....................................... . 96

Tabel 4.5 Levene’s test of equality of error variances.......................................... 97

Tabel 4.6 Multivariate test................................................................................... . 99

Tabel 4.7 Tests of between subjects effects............................................................ 101

Tabel 4.8 Rekapitulasi hasil N-gain pemahaman konsep..................................... . 102

Tabel 4.9 Rekapitulasi hasil N-gain berpikir kritis............................................... 103

Tabel. 4.10 Hasil analisis effect size...................................................................... 105

Page 17: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Perbandingan Titik Tetap Atas Dan Bawah Termomter ............. 28

Gambar 2.2 Peristiwa Saat Gelas Pecah Saat Tuangkan Air Panas ................ 29

Gambar 2.3 Proses Perubahan Wujud Zat ...................................................... 34

Gambar 2.4 Grafik Perubahan Es, Air, Uap.................................................... 37

Gambar 2.5 Mengaduk Kopi ........................................................................... 37

Gambar 2.6 Proses Perebusan Air Mendidih .................................................. 38

Gambar 2.7 Sinar Matahari .............................................................................. 39

Gambar 4.1 Grafik hasil posttets pemahaman konsep ..................................... 90

Gambar 4.2 Grafik hasil posttets berpikir kritis .............................................. 91

Page 18: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir............................................................................ 47

Bagan 3.1 Hubungan Variabel X dan Y........................................................... 57

Page 19: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

A. LAMPIRAN A PERANGKAT PEMBELAJARAN

Lampiran A1 Daftar Nama Peserta Didik Kelas Eksperimen....................... 117

Lampiran A2 Daftar Nilai Peserta Didik Kelas Kontrol ............................... 118

Lampiran A3 Silabus .................................................................................... 119

Lampiran A4 RPP Penelitian Kelas Eksperimen .................................... ... ..123

Lampiran A5 RPP Penelitian Kelas Kontrol ................................................ 144

Lampiran A6 Lembar Observasi Keterlaksanaan Model PBL ............ ........ 154

Lampiran A7 Lembar Perhitungan ..................................................... .........160

B. LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN

Lampiran B1 Kisi-Kisi Soal Pretest-Posttest Pemahaman Konsep............... 162

Lampiran B2 Soal Pretest-Posttest Pemahaman Konsep .............................. 164

Lampiran B3 Kunci Jawaban Soal Pretest-Posttest Pemahaman Konsep ..... 167

Lampiran B4 Rubrik Penskoran soal Pemahaman Konsep ..................... .....171

Lampiran B5 Lembar Validasi soal Pemahaman Konsep ...................... .....185

Lampiran B6 Kisi-Kisi Soal Pretest-Posttest Berpikir Kritis .................. ......193

Lampiran B7 Soal Pretest-Posttest Berpikir Kritis........................................ 194

Lampiran B8 Kunci Jawaban Soal Pretest-Posttest Berpikir Kritis .............. 195

Lampiran B9 Rubrik Penskoran soal berfikir Kritis ...................................... 198

Lampiran B9 Lembar Validasi ...................................................................... 211

Lampiran Kisi-Kisi Wawancara Pra Penelitian ............................................. 308

Lampiran B10 Lembar Wawancara Pra Penelitian ........................................ 309

Lampiran B9 Lembar Jawaban Wawancara Pra Penelitian ........................... 311

Page 20: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

xviii

C. LAMPIRAN C lembar perhitungan soal pemahaman konsep dan bekir

kritis

Lampiran C1 Uji Validitas Pemahaman Konsep ........................................... 315

Lampiran C2. Uji Reliabilitas Pemahaman Konsep ...................................... 320

Lampiran C3 Uji Tingkat Kesukaran Pemahaman Konsep ........................... 323

Lampiran C4 Uji Daya Beda Pemahaman Konsep ........................................ 326

Lampiran C5 Hasil Pretets-Posttets Pemahaman Konsep ............................. 330

Lampiran C6 Presentase Kelas Eksperimen Dan Kontrol ............................. 338

Lampiran C7 Uji N-Gain ............................................................................... 340

Lampiran C8 Uji Validitas Berpikir Kritis .................................................... 341

Lampiran C9 Uji Reliabilitas Berpikir Kritis ................................................. 346

Lampiran C10 Uji Tingkat Kesukaran Berpikir Kritis .................................. 350

Lampiran C11 Uji Daya Beda Berpikir Kritis ............................................... 354

Lampiran C12 Hasil Pretets-Posttets Berpikir Kritis ..................................... 361

Lampiran C13 Presentase Kelas Eksperimen Dan Kontrol ........................... 368

Lampiran C14 Uji N-Gain ............................................................................. 370

Lampiran C15 Uji Manova ............................................................................ 371

D. LAMPIRAN D DOKUMENTASI

Lampiran D1 Pra penelitian ........................................................................... 372

Lampiran D2 Penelitian ................................................................................. 373

E. LAMPIRAN E SURAT PENELITIAN

Lampiran E1 Surat pra penelitian .................................................................. 374

Lampiran E2 surat balasan pra penelitian ...................................................... 375

Lampiran E3 surat penelitian ......................................................................... 376

Lampiran E4 surat balasan pebelitian ........................................................... 377

Page 21: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir........................................................................ 46

Bagan 3.1 Hubungan Variabel X dan Y........................................................... 53

Page 22: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Ulangan Harian Kelas X SMAN 1 Waway Karya LamTim 5

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Problem Based Learning ................................ 16

Tabel 2.2 Pedoman Pensekoran Tes Pemahaman Konsep ............................ 21

Tabel 2.3 Kualifikasi Skor Tes Pemahaman Konsep .................................... 23

Tabel 2.4 Indikator Berpikir Kritis ................................................................ 24

Tabel 2.5 Pedoman Pensekoran Kemampuan Berpikir Kritis ....................... 25

Tabel 2.6 Kategori Kemampuan Berpikir Kritis ........................................... 27

Tabel 3.1 Interprestasi Korelasi..................................................................... 61

Tabel 3.2 Klasifikasi Koefesien Reliabilitas ................................................. 62

Tabel 3.3 Tingkat Kesukaran ........................................................................ 63

Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Beda ................................................................... 64

Tabel 3.5 Kategori Gain Ternormalisasi ....................................................... 68

Tabel 3.6 Kriteria Effect Size ........................................................................ 69

Page 23: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Perbandingan Titik Tetap Atas Dan Bawah Termomter ............. 30

Gambar 2.2 Peristiwa Saat Gelas Pecah Saat Tuangkan Air Panas ................ 31

Gambar 2.3 Proses Perubahan Wujud Zat ...................................................... 36

Gambar 2.4 Grafik Perubahan Es, Air, Uap.................................................... 39

Gambar 2.5 Mengaduk Kopi ........................................................................... 39

Gambar 2.6 Proses Perebusan Air Mendidih .................................................. 41

Gambar 2.7 Sinar Matahari .............................................................................. 42

Gambar 3.1 Desain Non Equivalent Control Group Design............................ 50

Page 24: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sudah berjalan dari pertama peradaban manusia, cara

pendidikan banyak terjadi perubahan, menyesuaikan zaman dan kebutuhan

pendidikan itu sendiri. 1 Pendidikan merupakan cara yang digunakan seseorang

untuk mendapatkan informasi yang berguna dan dapat dipertanggung jawabkan

mengenai proses pendidikan itu sendiri.2 Pendidikan di indonesia merupakan

upaya pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa kedepannya dan

meningkankan kualitas sumber daya manusia.3 Dengan pendidikan dapat

mencetak generasi yang terampil, berbakat dan berkemampuan dalam semua

bidang.

Saat ini pendidikan berkembang begitu cepat, teknologi ilmu dan

komunikasi berkembang setiap saat. Ini artinya semakin banyak persaingan

dalam dunia pendidikan, agar mampu mengatasinya dibutuhkan pendidik yang

1Yusufhadi miarso, menyemai benih teknologi pendidikan (jakarta: prenada media group,

2004).h.107 2Salamah, “penelitian teknologi pembelajaran berdasarkan pendekatan system,” jurnal

pendidikan, vol.12, no.2 (2006),h. 133. 3Purwanto dan seri siregar, “pengaruh model pembelajaran problem based learning (pbl)

terhadap belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas x semester ii sma negeri 11 medan

t.p 2014/2015,” jurnal ikatan alumni fisika universitas negeri malang, vol.2.no.1 (2016), h.25.

Page 25: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

2

mampu bersaing dalam mengembangkan dan mempertahankan kualitias

pendidikan itu sendiri dan juga profesional.4

Islam sangat memperhatikan masalah pendidikan, untuk mendapatkan

ilmu pengetahuan Allah telah memerintahkan kepada seluruh umat manusia

untuk memplajari ilmu pengetahuan yang terkandung dalam Al-Qur’an surat

Al-Mujaadilah ayat 11.

Artinya: .......“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara mu

dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”.......5

Melihat pentingnya pendidikan maka hal ini pun direalisasikan oleh

pemerintah yang mencanangkan pendidikan 12 tahun. Begitupun juga

penjelasan dari ayat di atas sudah jelas bahwa Allah akan menambah derajat

orang yang beriman dan berilmu, maka perbanyaklah mencari ilmu, baik ilmu

agama maupun ilmu pengetahuan. Islam sangat menaruh perhatian terhadap

umatnya dalam menuntut ilmu pengetahuan, hukum menuntut ilmu atau

thalabul „ilmi wajib bagi setiap manusia.6

4 Zalia Muspita, dan I. W. Lasmawan, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis, Motivasi Belajar, dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII SMPN

1 Aikmel,” e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi

Pendidikan Dasar, vo.3.no.1 (2013), h.2. 5 Al-hikmah Qur‟an Terjemahan (bandung: penerbit diponegoro, 2008).h.544

6Imam Machali, “Islam Memandang Hak Asasi Pendidikan,” Jurnal Pendidikan Islam,

vol.27.no.1 (2016), h.1 <https://doi.org/10.15575/jpi.v27i1.492>.

Page 26: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

3

Pendidikan sains merupakan suatu sarana yang sangat penting bagi

kemajuan materil suatu bangsa.7 Fisika adalah pelajaran sains yang

berhubungan dalam kehidupan sehari-hari,8 yang mengamati peristiwa, gejala

dan fenomena alam semesta dan berupaya mengupas hukum alam semesta dan

segala rahasia secara ilmiah9

Banyak sekolah di indonesia yang memakai K13. Di dalam K13 di

harapkan mampu menunjang mutu pendidikan indonesia karena dalam K13

terdapat beberapa prinsip pembelajaran. Di antara prinsip-prinsip K13 ialah

mendorong peserta didik lebih aktif10

dalam pembelajaran, biasanya dalam

proses pembelajaran di mulai dengan penyampaian materi dari pendidik, maka

K13 di mulai dari peserta didik melihat fenomena tertentu sehingga pendidik

mampu menumbuhkan rasa keinginan tahuan peserta didik terhadap fenomena

tersebut. Sehingga di K13 pendidik berperan sebagai motivator dan fasilitator11

tetapi di akhir kegiatan pendidik mengevaluasi dan menyimpulkan hasil

pembelajaran.

7 M nor dan revi astria noprina, “motivasi belajar fisika siswa melalui penerapan pendekatan

arias pada siswa kelas viii smp negeri 4 tambang,” prosiding semirata fmipa universitas lampung,

2013, (2013), h.178. 8 Antomi saregar, “pembelajaran pengantar fisika kuantum dengan memanfaatkan media phet

simulation dan lkm melalui pendekatan saintifik : dampak pada minat dan penguasaan konsep

mahasiswa introduction study using quantum physics media phet simulation and lkm ( student works,”

jurnal ilmiah pendidikan fisika “al-biruni,” vol.05.no.1 (2016), h.55. 9 M. nor, op.cit, h.159

10 Cut eka parasamya dan agus wahyuni, “upaya peningkatan hasil belajar fisika siswa melalui

penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL),” jurnal ilmiah mahasiswa (jim), 2.1

(2017), h.42–49. 11

ibid,

Page 27: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

4

Berdasarkan hasil pra penelitian di SMA N 1 waway karya lampung timur

tahun ajaran 2017/2018, di temukan masalah dalam proses pembelajaran

khususnya peserta didik kelas X MIA. Pada saat proses pembelajaran

berlangsung, terdapat beberapa siswa tidak menyimak pelajaran yang diberikan

oleh pendidik seperti, berbicara dengan teman sebelahnya, sering izin ke toilet,

mengantuk, dan peserta didik cenderung pasif. Selain kondisi peserta didik

masalah juga muncul pada pendidik, yaitu pendidik masih mendominasi kelas,

cenderung ceramah, kurang memberi motivasi, dan rendahnya volume suara

pendidik dalam penyampaian materi. Peserta didik hanya menulis apa yang

diberikan pendidik tidak ada respon balik terhadap apa yang di catat atau

diberikan pendidik. Apabila kondisi kelas sepeti ini, maka materi yang

disampakan oleh pendidik tidak dapat di terima dengan baik oleh peserta didik.

hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian peserta didik pada tabel 1.1

Tabel 1.1 Data ulangan harian kelas X SMAN 1 waway karya lampung timur

No. Kelas Nilai Fisika Peserta Didik

Jumlah ≥ 70 < 70

1. X MIA1 12 24 36

2. X MIA2 11 23 34

Jumlah 23 47 70

Presentase 32,85 % 67,14 %

Sumber:buku nilai peserta didik SMAN 1 waway karya lampung timur TA.

2017/2018 oleh guru mata pelajaran fisika ayub S.Pd

Pada tabel 1.1 terlihat nilai kkm di SMAN 1 waway karya lampung timur

yaitu 70. Siswa yang dapat nilai <70, berjumlah 47 siswa, dan siswa yang

memperoleh nilai ≥70, hanya berjumlah 23 siswa. Bila nilai tersebut dijadikan

Page 28: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

5

dalam bentuk presentase terdapat selisih siswa yang belum mencapai kriteria

ketuntasan minimal dengan siswa yang sudah mencapai kkm antara 67,14 %

berbanding 32,85 %. Tampak jumlah siswa yang hasil belajarnya belum

mencapai kriteria ketuntasan minimal lebih dari separuh, salah satu faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta

didik pada materi fisika masih rendah, sehingga perlu untuk ditingkatkan

kembali.

Rendahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik terlihat ketika peserta

didik diberikan tugas untuk mengerjakan soal latihan sebagian besar siswa

belum tepat ketika menyelesaikan soal banyak jawaban siswa yang salah karena

kurang teliti dalam menjawabnya. Ini menunjukkan masih rendahnya

kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam mengerjakan soal-soal latihan

pada materi fisika, belum maksimalnya kemampuan berpikir kritis hal ini

membuat hasil belajar peserta didik menjadi rendah. Mengingat bahwa

kemampuan berpikir kritis untuk peserta didik kelas X harus sudah diterapkan

sejak dini.

Selain berpikir kritis peserta didik juga mengalami kesulitan dalam

memahami konsep-konsep fisika, dalam proses pembelajaran peserta didik

diberikan berbagai macam pelajaran fisika yang wajib diingat tanpa diberi

waktu untuk memahami materi, maka peserta didik hanya belajar namun belum

memahami proses pembelajaran itu sendiri. Banyak peserta didik dalam proses

belajar hanya menghafal konsep-konsep, mencatat namun kurang memahami

Page 29: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

6

apa yang dicatat, dan mendengarkan tanpa adanya respon balik, kondisi inilah

yang menyebabkan rendahnya nilai siswa. Pentingnya pemahaman konsep

untuk siswa yaitu agar siswa mampu mengingat berbagai macam konsep pada

materi fisika yang mereka pelajari sebelumnya, maka proses belajar akan lebih

bermakna.12

Nilai peserta didik rendah juga disebabkan oleh tingkat motivasi, dan

keinginan belajar, setiap peserta didik yang berbeda-beda. Terdapat beberapa

peserta didik yang antusias dan semangat dalam belajar serta ada peserta didik

yang hanya mengikuti proses pembelajaran berlangsung. Peran pendidik dalam

proses pembelajaran sangat berpengaruh, secara umum proses pembelajaran

materi fisika pada X MIA masih dominan berpusat pada pendidik (student

centered), serta pendidik masih menggunakan metode ceramah, demonstrasi

dan model belajar yang mengakibatkan siswa kurang giat pada proses belajar.

Model pembelajaran yang di butuhkan siswa yaitu yang mampu

menghasilkan kemampuan untuk belajar 13

meningkatnya pemahaman konsep,

memecahkan masalah, keterampilan proses sains, kreatif, motivasi, minat

12

IGBN smarabawa, i b arnyana, dan igan setiawan, “pengaruh model pembelajaran sains

teknologi masyarakat terhadap pemahaman konsep biologi dan keterampilan berpikir kreatif siswa sma

igbn.,” e-journal program pascasarjana universitas pendidikan ganesha program studi ipa, vol.3, h.2. 13

Sukarmin ahmad, fandi dan nonoh siti aminah, “pengaruh pembelajaran fisika pada materi

fluida dinamik menggunakan metode problem based learning (pbl) dan inkuiri terbimbing ditinjau dari

kemampuan awal dan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar dan kreativitas,” jurnal inkuiri, vol.4.no.2

(2015), h. 77.

Page 30: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

7

belajar,14

dan berpikir kritis15

. Setiap model pembelajaran memiliki struktur

tujuan pembelajaran yang berbeda-beda tetapi pada intinya sama untuk

mencapai hasil belajar yang maksimal.

Banyaknya model pembelajaran yang mampu meningkatkan cara berpikir

ilmiah peserta didik diantaranya: Inquiry16

, POE17

, Problem based structure18

,

Discovery learning, PjBL, Discovery learning, dan PBL 19

.Dari beberapa

model pembelajaran yang mampu di kembangkan dan di adopsi agar peserta

didik ditempatkan sebagai pusat pembelajaran dengan menerapankan model

pembelajaran (PBL)20

, (PBL) ialah rangkaian beberapa aktifitas belajar dan

menekankan dalam proses penyelesaian problem yang di hadapi.

14

Mursal A.Halim, dan Suriana, “Dampak Problem Based Learning terhadap Pemahaman

Konsep Ditinjau dari Gaya Berpikir Siswa pada Mata Pelajaran Fisika,” Jurnal Penelitian &

Pengembangan Pendidikan Fisika, vol.3.no.1 (2017), h.3. 15

Sulardi, Mohamad Nur, dan Wahono Widodo, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Fisika Model Problem Based Learning ( Pbl ) Untuk Melatih Keterampilan Berpikir,” Pendidikan

Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya, vol.5.no.1 (2015), h. 802. 16

Ardian Asyhari dan risa hartati, “implementasi pembelajaran fisika sma berbasis inkuiri

terbimbing terintegrasi pendidikan karakter untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi cahaya

dan optika,” jurnal fisika al-biruni, 4.1 (2015), 38. 17

Puji Rahayu, Arif Widiyatmiko, dan Hartono, “Penerapan Strategi Poe (Predict-Observe-

Explain) Dengan Metode Learning Journals Dalam Pembelajaran Ipa Untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep Dan Keterampilan Proses Sains,” Unnes Science Education Journal, 4.3 (2015),

h. 43. 18

Albert Gras-Martí & Joaquín Martínez Torregrosa Carlos Becerra-Labra, “Effects of a

Problem-based Structure of Physics Contents on Conceptual Learning and the Ability to Solve

Problems,” International Journal of Science Education, 2016

<https://doi.org/10.1080/09500693.2011.619210>. 19

Ratna Rosidah et al., “penerapan model problem based learning ( pbl ) pada pembelajaran

hukum - hukum dasar kimia ditinjau dari aktivitas dan hasil belajar siswa kelas x ipa sma negeri 2

surakarta tahun pelajaran 2013 / 2014,” jurnal pendidikan kimia (JPK) program studi pendidikan

kimia universitas sebelas maret, vol.3.no.3 (2014), h.5. 20

Didik juliawan, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Pemahaman

Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Kuta Tahun Pelajaran

2011/2012,” Program Studi Pendidikan IPA, h.4.

Page 31: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

8

Model (PBL) ialah proses pembelajaran yang di mulai dengan

memberikan problem yang mempunyai konteks dalam dunia nyata,

pembelajaran aktif dalam kerja kelompok, identifikasi pengetahuan dan

merumuskan masalah, belajar secara mandiri dalam mencari pelajaran yang

berterkait pada problem dan mencari jalan keluar pada setiap problel21

Sebagaimana yang terkandung didalam Al-Qur’an Surah Ar-rad ayat11 yang

berbunyi:

.......

Artinya :“ Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga

mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”22

Ayat di atas menegaskan bahwa Allah selalu mengingatkan manusia agar

selalu berikhtiar dalam menghadapi persoalan dan berusaha merubah diri kita

lebih baik lagi. Serta berusaha mencari solusi dalam setiap permasalahan. Ayat

diatas berkaitan dengan model pembelajaran PBL yaitu melatih kita dalam

memecahkan permasalah agar mendapatkan solusi dari masalah tersebut.

Perbedaan penelitian ini dengan peneliti-peneliti lain yaitu, pada

penelitian sebelumnya menggunakan satu variabel bebas dengan satu variabel

terikat, sedangkan penelitian ini menggunakan satu variabel bebas yaitu model

21

M taufik Amir, Inovasi Melalui Problem Based Learningb Bagaimana Pendidik

Memberdayakan Pemelajar Di Era Pengetahuan (jakarta: Kencana Prenada Media Grouf Cetakan

Kedua, 2010). h.12 22

Al-hikmah Qur‟an Terjemahan.Op.cit. h. 250

Page 32: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

9

pembelajaran PBL dengan dua variabel terikat. kedua variabel yang akan di

terapkan pada penelitian ini yaitu pemahaman konsep dan berpikir kritis.

Merujuk dari permasalahan di atas, dengan demikian di harapkan dengan

menggunakan model pembelajaran PBL dapat menambah pemahman konsep

dan berpikir krtis peserta didik. Berkaitan dengan hal tersebut peneliti

melakukan penlitian dengan judul: “Efektivitas Model Pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) Terhadap Pemahaman Konsep Dan

Berpikir Kritis Peserta Didik SMA”

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan hasil pengamatan lapangan di SMAN 1 waway karya

lampung timur terdapat berbagai masalah yaitu:

1. Masih rendahnya pemahaman konsep peserta didik, sehingga perlu di

tingkatkan lagi

2. Kurangnya berpikir kritis peserta didik terhadap mata pelajaran fisika

3. Kurang tepatnya pendidik dalam memilih model pembelajaran

4. Kurangnya motivasi dan kreatifitas pendidik dalam pembelajaran

C. Batasan Masalah

1. Peneliti membatasi pada efektivitas model pembelajaran PBL.

2. Penelitian ini di batasi pada efektivitas model pembelajaran PBL di lihat

dari pemahaman konsep.

3. Penelitian ini di batasi pada efektivitas model pembelajaran problem

based learning di lihat dari berpikir kritis.

Page 33: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

10

4. Peneltian di lakukan peserta didik kelas X SMAN 1 waway karya

lampung timur.

D. Rumusan Masalah

Permasalahan yang dapat di rumuskan oleh penulis sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan model pembelajaran problem based learning

terhadap pemahaman konsep peserta didik SMA?

2. apakah terdapat perbedaan model pembelajaran problem based learning

terhadap berpikir kritis peserta didik SMA?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk melihat berapa besar efektivitas model pembelajaran PBL di lihat

dari pemahaman konsep.

2. Untuk melihat berapa besar efektivitas model pembelajaran PBL di lihat

dari berpikir kritis.

3. Untuk mengetahui seberapa besar efektivitas model pembelajaran PBL di

lihat dari pemahaman konsep dan berpikir kritis.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Memperbanyak penelitian tentang fisika khususnya dalam menerapkan

model-model pembelajaran fisika.

b. Penelitian ini bisa di pakai untuk acuan dalam penelitian berikutnya

Page 34: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

11

2. Manfaat Praktis

Peneliti memberikan sumbangan terhadap guru fisika di sekolah.

Bagaimana cara guru memberikan alternatif dan kemudahan dalam

menyampaikan materi terhadap peserta didik.

Page 35: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Efektivitas Pembelajaran

Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) definisi efektivitas

adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan,

membawa hasil dan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan, dalam hal ini

efektivitas dapat dilihat dari tercapai tidaknya tujuan khusus yang telah

direncanakan.1

Efektivitas pembelajaran secara konseptual dapat diartikan sebagai

perilaku dan kegiatan dalam proses pembelajaran yang berdampak pada

keberhasilan usaha atau tindakan terhadap hasil belajar peserta didik.2 Apabila

setelah pembelajaran dilaksanakan peserta didik menjadi termotivasi untuk

belajar lebih giat lagi3.

1Rita lefrida, "Efektifitas penerapan pembelajaran kontekstual dengan strategi react ( relating ,

experiencing , applying , cooperating , dan transferring ) untuk meningkatkan pemahaman pada materi

logika fuzzy", dosen program studi pendidikan matematika jurusan pendidikan mipa fkip untad

abstrak, 2007, h.36. 2Antomi saregar, sri latifah, and meisita sari, "Efektivitas model pembelajaran cups : dampak

terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik madrasah aliyah mathla ‟ ul anwar", Jurnal

Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, vol.5.no.2 (2016), h.236

<https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.v5i2.123>. 3Bachtiar Rifa‟i, "Efektivitas Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM)

Krupuk Ikan Dalam Program Pengembangan Labsite Pemberdayaan Masyarakat Desa Kedung Rejo

Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo", Kebijakan Dan Manajemen Publik, vol.1.no.1 (2013), h.132.

Page 36: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

13

Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran

yang telah di tentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun program.4

Dimensi efektivitas pembelajaran meliputi 2 hal, yaitu: 5

1. Karakteristik guru yang efektif apabila memiliki kemampuan

mengembangkan aplikasi teknologi. Indikatornya meliputi:

pengorganisasian materi, memilih metode yang tepat, bersikap

positif kepada peserta didik , kreatif dalam teknologi pembelajaran,

dan penelitian yang berkelanjutan.

2. Karakteristik peserta didik yang efektif apabila dalam proses

pembelajaran peserta didik yang fleksibel dan aktif, aktif dalam

memanfaatkan strategi. Indikatornya meliputi: aktif dalam proses

belajar mengajar (PMB), mampu bekerja sama, belajar bertanggung

jawab dan belajar dari apa yang telah dipelajari.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa efektivitas

adalah pemilihan model atau metode pembelajaran yang memberikan pengaruh

dan keberhasilan pada peserta didik.

Efektivitas dalam penelitian ini berhubungan dengan model

pembelajaran problem based learning (PBL) terhadap kemampuan pemahaman

konsep dan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran fisika. Model

problem based learning (PBL) di katakan efektif apabila setelah menggunakan

4Ibid

5Nur novianti Raina, "Kontribusi Pengelolaan Laboratorium Dan Motivasi Belajar Siswa

Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran", Jurnal Pendidikan Ipa, h.160.

Page 37: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

14

model ini terjadi peningkatan kemampuan pemahaman konsep dan berpikir

kritis peserta didik.

B. Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai

komponen yang saling berhubungan satu sama lainnya. Komponen tersebut

meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen

pembelajaran tersebut harus di perhatikan oleh pendidik dalam memilih dan

menentukan model-model pembelajaran apa yang akan di gunakan dalam

kegiatan pembelajaran.6 Agar Pembelajaran berlangsung secara efektif,

7

hendaknya pendidik mengubah pola pembelajaran yang di gunakan selama ini

dengan menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik

(student centered). Pendidik memiliki peran yang sangat penting selain sebagai

wali kedua peserta didik tetapi juga berperan sebagai motivator dan fasilitator

dalam pengembangan minat peserta didik dalam mencari ilmu pengetahuan

secara mandiri8. Peserta didik di latih agar dapat membangun pemahamannya

sendiri tanpa bergantung pada pendidik.9 Model pembelajaran merupakan pola

6Rusman, Model-model pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru (Jakarta: PT

Rajagrafindo persada)., h.1 7Rosdiati, "Penerapan model problem-based learning dengan teknik scaffolding untuk

meningkatkan hasil belajar ipa siswa kelas v", h.206. 8L surayya, i w subagia, and i n tika, "Pengaruh model pembelajaran think pair share terhadap

hasil belajar ipa ditinjau dari keterampilan berpikir kritis siswa", e-journal program pascasarjana

universitas pendidikan ganesha program studi ipa, vol.4 (2014), h.1. 9Sri diana and putri djusmaini, "Pengembangan perangkat pembelajaran fisika berbasis

keterampilan berpikir kritis dalam problem-based learning", jurnal ilmiah pendidikan fisika al-biruni,

vol.06.april (2017), h.126 <https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.v6i1.648>.

Page 38: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

15

yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas

maupun tutorial.

Menurut Arends, model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang

akan di gunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-

tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan

kelas. model pembelajaran dapat di definisikan sebagai kerangka konseptual

yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan belajar.10

Pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran yang akan

di laksanakan di kelas memerlukan perencanaan secara sistematis dan evaluasi

agar pembelajaran yang di rencanakan dapat mencapai tujuan yang di inginkan

serta tercapai secara efektif, efisien dan menghasilkan hasil belajar yang di

inginkan.

C. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Model pembelajaran problem based learning (PBL) merupakan

pembelajaran yang menitik beratkan pada kegiatan pemecahan masalah11

,

dengan maksud peserta didik secara aktif mampu mencari jawaban atas

masalah-masalah yang di berikan pendidik. Dalam hal ini pendidik lebih

banyak sebagai mediator dan fasilitator untuk membantu peserta didik dalam

10

Agus suprijono, cooperative learning edisi revisi (Yogyakarta, 2015).h.65 11

Dasa ismaimuza, "Pengaruh pembelajaran berbasis masalah dengan strategi konflik kognitif

terhadap kemampuan berpikir kritis matematis dan sikap siswa smp", jurnal pendidikan matematika,

vol.4.no.1,(juni 2010), h.2.

Page 39: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

16

mengkonstruksi pengetahuan secara aktif.12

Model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) meningkatkan motivasi, dan rasa ingin tahu menjadi

meningkat.

Menurut Dutch dalam M. taufik amar (1994) menyatakan bahwa PBL

merupakan metode instruksional yang menantang peserta didik agar “belajar

dan untuk belajar”, bekerja sama dengan kelompok untuk mencari solusi bagi

masalah yang nyata. Masalah ini di gunakan untuk mengaitkan rasa

keingintahuan serta kemampuan analisis peserta didik dan inisiatif atas materi

pembelajaran. PBL mempersiapkan peserta didik untuk berpikir kritis dan

analitis, dan untuk mencari serta menggunakan sumber pelajaran yang sesuai.13

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Problem Based Learning14

No. Indikator Kegiatan guru

1. Orientasi peserta didik

pada masalah

Menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistik yang diperlukan,

dan memotivasi peserta didik terlibat

pada aktivitas pemecahan masalah.

2. Mengorganisasikan

peserta didik untuk

belajar

Membantu peserta didik mendefinisikan

dan mengorganisasikan tugas belajar

yang berhubungan dengan masalah

tersebut.

3. Membimbing Mendorong peserta didik untuk

12

Purwanto dan seri purwanto dan seri Siregar, “pengaruh model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) terhadap belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA

Negeri 11 medan t.p 2014/2015,” JURNAL ikatan alumni fisika universitas negeri malang, vol.2.no.1

(2016), h.26.,”Pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap belajar siswa

pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 11 medan t.p 2014/2015”

Jurnal Alumni Ikatan Fisika Universitas Negeri Medan vol.2, no.1 (januari 2016), h. 26 13

M taufik Amir,Inovasi Melalui Problem Based Learning Bagaimana Pendidik

Memberdayakan Pemelajar Di Era Pengetahuan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grouf Cetakan

Kedua, 2010).h.21 14

Rusman, Model-Model Pembelajaran (Jakarta: Gravindo Persada, 2010). h.243

Page 40: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

17

pengalaman individual

atau kelompok

mengumpulkan informasi yang sesuai,

melaksanakan eksperimen untuk

mendapatkan penjelasan dan pemecahan

masalah.

4. Mengembangkan dan

menyajikan hasil karya

Membantu peserta didik dalam

merencanakan dan menyiapkan karya

yang sesuai seperti laporan dan

membantu mereka untuk berbagai tugas

dengan temannya.

5. Menganalisis dan

mengevaluasi proses.

Membantu peserta didik untuk

melakukan refleksi atau evaluasi terhadap

penyelidikan mereka dan proses yang

mereka gunakan.

1. Ciri Pokok Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

yaitu:15

a. prinsip self-directed learning atau independent learning. yaitu peserta

didik bertanggung jawab atas proses belajarnya sendiri.

b. prinsip integrasi antara teori dan praktek. Yaitu peserta didik

bertanggung jawab mengintegrasikan pengetahuannya tentang aneka

teori- konsep yang di pelajari dengan aplikasinya dalam bentuk

keterampilan menganalisis dan menemukan solusi atas problem-

problem nyata.

c. prinsip integrasi antar di siplin. yaitu peserta didik di dorong dan di

latih mengintegrasikan sumber-sumber dari aneka di siplin dalam

15

Supratiknya dan Titik Kristiyani, "Efektivitas Metode Problem ‐ Based Learning Dalam

Pembelajaran Mata Kuliah Teori Psikologi Kepribadian II", Jurnal Psikologi Fakultas Psikologi

Universitas Gadjah Mada, vol.33.no.1, h.18.

Page 41: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

18

rangka menganalisis dan menemukan solusi atas problem-problem

nyata.

d. proses belajar distimulasi lewat kerja kelompok kecil sejak awal

hingga akhir aktivitas pembelajaran.

e. proses belajar berlangsung secara kumulatif dan progresif, berupa

penguasaan aneka pengetahuan dan ketrampilan yang semakin luas

dan mendalam dalam rangka menganalisis dan menemukan solusi

atas problem-problem nyata.

2. Manfaat Dari Pembelajaran Dengan Model Problem Based Learning

(PBL) Adalah.16

a. Meningkatkan kecakapan siswa dalam pemecahan masalah.

b. Lebih mudah mengingat materi pembelajaran yang telah di pelajari.

c. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi ajar.

d. Meningkatkan kemampuannya yang relevan dengan dunia praktek.

e. Membangun kemampuan kepemimpinan dan kerja sama.

f. Kecakapan belajar dan memotivasi siswa untuk mengembangkan

kemampuan berpikir tingkat tinggi.

3. Karakteristik Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Barrows mengemukakan beberapa karakteristik problem based learning

(PBL) sebagai berikut:17

16

PT. nanci riastini, GD. gunantara, dan md suarjana, "Penerapan model pembelajaran problem

based learning untuk meningkatkan kemampuan pemecahan", Jurnal Mimbar PGSD Universitas

Pendidikan GaneshaJurusan PGSD, vol.2.no.1 (2014), h.2.

Page 42: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

19

a. Pembelajaran di mulai dengan pemberian masalah yang mengambang

yang berhubungan dengan kehidupan nyata.

b. Masalah di pilih sesuai dengan tujuan pembelajaran

c. Siswa menyelesaikan masalah dengan penyelidikan auntetik.

d. Secara bersama-sama dalam kelompok kecil, siswa mencari solusi

untuk memecahkan masalah yang di berikan.

e. Guru bertindak sebagai tutor dan fasilitator.

f. Siswa bertanggung jawab dalam memperoleh pengetahuan dan

informasi yang bervariasi, tidak dari satu sumber saja.

g. Siswa mempresentasikan hasil penyelesaian masalah dalam bentuk

produk tertentu. Produk dalam hal ini adalah berupa suatu

pemprograman.

4. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran PBL adalah sebagai

berikut:18

a. Kelebihan Model Pembelajaran PBL sebagai berikut:

1) Pemecahan masalah dalam PBL cukup bagus untuk memahami isi

pelajaran

17

P.S.U. Dewi, I.W. Sadia, and K. Suma, "Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap

Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Melalui Pengendalian Bakat Numerik Siswa SMP", Jurnal

Pendidikan IPA Indonesia, 4.1 (2014), h.2 <http://119.252.161.254/e-

journal/index.php/jurnal_ipa/article/view/1060/808>. 18

Bekti wulandari, "pengaruh problem-based learning terhadap hasil belajar ditinjau dari

motivasi belajar plc di smk", Jurnal Pendidikan Vokasi, vol.3.no.2 (2014), h.182.

Page 43: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

20

2) Pemecahan masalah berlangsung selama proses pembelajaran

menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan kepada

siswa.

3) PBL dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran.

4) Membantu proses transfer siswa untuk memahami masalah-

masalah dalam kehidupan sehari-hari.

5) Membantu siswa mengembagkan pengetahuannya dan membantu

siswa untuk bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri.

6) Membantu siswa untuk memahami hakekat belajar sebagai cara

berfikir bukan hanya sekedar mengerti pembelajaran oleh guru

berdasarkan buku teks.

7) PBL menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan di

sukai siswa.

8) Memungkinkan aplikasi dalam dunia nyata.

9) Merangsang siswa untuk belajar secara kontinu.

b. Kelemahan model pembelajaran PBL adalah sebagai berikut:

1) Apabila siswa mengalami kegagalan atau kurang percaya diri

dengan minat yang rendah maka siswa enggan untuk mencoba

lagi.

2) PBL membutuhkan waktu yang cukup untuk persiapan.

3) Pemahaman yang kurang tentang mengapa masalah-masalah yang

di pecahkan maka siswa kurang termotivasi untuk belajar.

Page 44: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

21

D. Pemahaman konsep

Pemahaman konsep yaitu satu tujuan belajar mengajar adalah usaha

agar siswa memahami konsep. Pemahaman terhadap konsep merupakan bagian

yang penting dalam proses pembelajaran dan memecahkan masalah, baik di

dalam proses belajar itu sendiri maupun dalam lingkungan keseharian.19

E. Berpikir Kritis

Berpikir kritis sebagai proses terarah dan jelas dalam kegiatan mental

seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, menganalisis asumsi dan

melakukan penelitian ilmiah.20

Berpikir kritis mempunyai kemampuan untuk

berpendapat dengan cara terorganisasi21

dan mengevaluasi secara sistematis

bobot pendapat pribadi dari pendapat orang lain22

. Berpikir kritis akan

menggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep dasar dalam menjawab

pertanyaan.

O‟Daffer dan thornquist mengemukakan, berpikir kritis memiliki

beberapa tahapan-tahapan sebagai berikut: memahami masalah, melakukan

pengkajian terhadap bukti data, asumsi, menyatakan, mendukung suatu

19

Irwandani, "Pengaruh model pembelajaran generatif terhadap pemahaman konsep fisika

pokok bahasan bunyi peserta didik mts al-hikmah bandar lampung", Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika

„Al-BiRuNi’, 4.2 (2015), h.171. 20

Lukas nana rosana, "Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Kemampuan Berpikir Kritis

Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa", Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta, h.37. 21dan Sariyasa Zalia Muspita, I. W. Lasmawan, “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis

Masalah Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis, Motivasi Belajar, dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas

VII SMPN 1 Aikmel,” e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program

Studi Pendidikan Dasar, vo.3.no.1 (2013), h.2.” Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah

terhadap Kemampuan Berfikir Kritis, Motivasi Belajar, dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII SMPN

1 Aikmel” ” e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi

Pendidikan Dasar Volume 3 (Tahun 2013) h. 3 22

Lukas nana rosana, Op.Cit h. 37

Page 45: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

22

kesimpulan, keputusan, atau solusi, menerapkan kesimpulan, keputusan, atau

solusi.

Menurut ennis, berpikir kritis memiliki beberapa keterampilan dan

disposisi: mengidentifikasi fokus, menganalisis argumen, mengajukan

pertanyaan atau memberikan klarifikasi, mendefinisikan pernyataan,

mempertimbangkan kualitas dari definisi, mengidentifikasi asumsi-asumsi yang

tidak di nyatakan, mempertimbangkan kredibilitas sumber, mengobservasi dan

mempertimbangkan kualitas observasi, melakukan deduksi, induksi, membuat

dan menilai pertimbangan.23

Keterampilan dalam berpikir kritis memberikan arahan yang tepat dalam

berpikir dan bekerja, dan membantu dalam semua keterkaitan satu dengan yang

lainnya agar lebih akurat. Oleh sebab itu, berpikir kritis sangat di butuhkan

dalam pembelajaran. Seperti yang di terangkan dalam firman allah Al-Qur‟an

Surah Ali Imran ayat 190-191.

Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih

bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang

23

Enung sumaryati dan utari sumarmo, "Pendekatan induktif-deduktif disertai strategi think-

pair-square-share untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dan berpikir kritis serta disposisi

matematis siswa sma", jurnal ilmiah program studi matematika stkip siliwangi bandung, vol.2.no.1

(2013), h.30.

Page 46: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

23

berakal,(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk

atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit

dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini

dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.”24

Berdasarkan ayat di atas menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah

mewajibkan kepada umatnya untuk menuntut ilmu dan memerintahkan untuk

mempergunakan pikiran kita untuk merenungkan alam, langit dan bumi yakni

memahami ketetapan-ketetapan yang menunjukkan kepada kebesaran al-khaliq.

Pergantian siang dan malam, yang demikian ini menjadi tanda-tanda bagi orang

yang berpikir, bahwa semua ini tidaklah terjadi dengan sendirinya kemudian,

dari hasil berpikir tersebut manusia hendaknya merenungkan dan menganalisa

semua yang ada di alam semesta ini.

Dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis adalah sebuah proses yang

terarah dan jelas untuk memperoleh pengetahuan yang meliputi kegiatan

menganalisis, mensintesis, mengenal, permasalahan dan pemecahannya,

menyimpulkan, dan mengevaluasi sehingga mampu membuat keputusan,

pertimbangan, tindakan dan keyakinan.

F. Materi Suhu dan Kalor

1. Pengertian suhu

Suhu merupakan ukuran mengenai panas atau dinginnya benda. Suhu atau

temperatur berakar dari ide kualitatif panas dan dingin yang berdasarkan pada

indera sentuhan, suatu benda yang terasa panas umumnya memiliki suhu yang

24 Al-hikmah qur’an Terjemahan (Bandung : Penerbit Diponegoro, 2008), h.75

Page 47: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

24

lebih tinggi dari pada benda serupa yang dingin.25

Suhu atau temperatur

merupakan ukuran mengenai panas atau dinginnya benda.26

Suhu suatu benda

dapat berubah sehingga mengakibatkan perubahan sifat-sifat benda tersebut.

Sifat-sifat benda yang dapat berubah karena perubahan suhu di sebut “Sifat

Termometrik”.

Alat-alat yang di rancang untuk mengukur suhu atau temperatur suatu

benda adalah termometer.27

Terdapat empat macam skala dalam pengukuran

suhu, yaitu skala Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.

Gambar 2.1

Perbandingan titik tetap atas dan bawah pada termometer skala Celcius,

Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.

Untuk skala kelvin di sebut skala suhu mutlak (absolut) atau skala

termodinamika, sehingga digunakan sebagai satuan internasional (SI) untuk

suhu. Hubungan dari keempat skala tersebut dapat di rumuskan sebagai berikut:

25

Young and freedman, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1 (jakarta: erlangga,

2002).h.457 26

Douglas C. Giancoli, Fisika Edisi Kelima Edisi satu (jakarta: erlangga, 2001).h.449 27

Ibid,

Sumber : https://goo.gl/hEtyqi

Page 48: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

25

a. Pemuaian Benda

Pembahasan mengenai termometer zat cair memanfaatkan salah satu

perubahan fisis zat yang paling di kenal, yaitu bahwa suhu meningkat maka

volume pun meningkat. Fenomena ini di kenal dengan pemuaian termal.28

Gambar 2.2

peristiwa gelas pecah saat dituangkan air panas

Memuai artinya bertambah panjang, luas, dan volume suatu benda

karena pengaruh kalor yang diterima. Besar pemuaian benda tergantung

28

Serway Jewett, Fisika Untuk Sains dan Teknik (jakarta: salemba teknika, 2010).h.10

Sumber: https://goo.gl/a6OYgh

( )

Gambar tersebut

menunjukkan peristiwa

pecahnya gelas karena

dituangi air panas.

Mengapa peristiwa

tersebut dapat terjadi?

Peristiwa pecahnya gelas karena dituangi air panas karena pemuaian

yang tidak merata. Bagian bawah gelas yang pertama terkena air panas

akan memuai terlebih dahulu sedangkan gelas bagian atas belum

memuai. Hal inilah yang menyebabkan gelas menjadi pecah.

Jawaban Pertanyaan

Apersepsi

Page 49: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

26

pada tiga hal, yaitu jeis benda, ukuran semula, dan perubahan suhu yang

diterima benda.

b. Pemuaian zat padat

Apabila suatu zat padat di panaskan, zat akan mengalami pemuaian.

Zat padat akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan. Zat

padat dapat mengalami pemuaian panjang, pemuaian luas, dan pemuaian

volume.

Perubahan panjang pada semua zat padat, dengan pendekatan yang

sangat baik, berbanding lurus dengan perubahan temperatur .29

Dengan persamaan:

atau

Keterangan:

L = Panjang benda setelah dipanaskan (m)

= panjang benda mula-mula (m)

= koefisien muai panjang benda ( )

= pertambahan panjang benda (m)

= perubahan suhu benda (

c. Pemuaian Zat Cair

Zat cair hanya mengalami pemuaian volume. Volume zat cair

bertambah jika mengalami kenaikan suhu dan akan menyusut jika

29

Young & Freedman, Op. Cit, h.462

( )

Page 50: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

27

mengalami penurunan suhu. Perubahan pada volume sebanding dengan

volume awal dan berubah sesuai suhunya.30

Dengan persamaan

Keterangan:

V = volume zat cair setelah dipanaskan (m3)

= volume zat cair awal (m3)

= pertambahan volume zat cair (m3)

= perubahan suhu zat cair ( )

d. Pemuaian zat gas

Gas juga mengalami pemuaian ketika terjadi kenaikan suhu dan

mengalami penyusutan ketika terjadi penurunan suhu.

2. Pengertian kalor

Kalor adalah jumlah energi yang ditransfer atau berpindah dari satu benda

ke benda lainnya pada suhu atau temperatur yang berbeda.31

Suatu benda yang

melepaskan atau menerima kalor maka suhu benda itu akan naik atau turun

sehingga wujud benda berubah. Dalam Al-Qur‟an Surat Al Waqiah ayat 71

yang menjelaskan tentang energi kalor.

30

Ibid, h. 462 31

Gioncoli, Op. Cit, h.491

Page 51: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

28

Artinya :Maka Terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dengan

menggosok-gosokkan kayu).32

Kalor jenis (c) adalah kapasitas kalor yang diperlukan oleh suatu zat

untuk menaikkan suhu 1 kg zat itu sebesar 1 . Kalor dapat mengubah suhu

suatu benda. Semakin banyak kalor yang diberikan kepada suatu benda akan

semakin besar kenaikan suhu benda tersebut. Oleh karena itu,dapat disimpulkan

bahwa kenaikan suhu suatu benda sebanding dengan pemberian kalornya.

Untuk menaikkan suhu yang sama pada jumlah zat yang berbeda, kalor yang

dibutuhkan berbeda. Semakin banyak massa suatu benda,akan semakin besar

kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhunya. Dengan kata lain, kalor yang

dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu zat sebanding dengan massa zat itu.

Jenis zat yang berbeda dengan massa sama, kalor yang dibutuhkan

untuk menaikkan suhu yang sama adalah berbeda. Dengan kata lain, kalor yang

diperlukan untuk menaikkan suhu bergantung pada jenis zat. Jadi dapat

disimpulkan bahwa banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu

suatu zat/benda bergantung pada massa benda (m), kalor jenis benda (c),

perubahan suhu (ΔT).

Dirumuskan:

32 Al-hikmah Qur’an Terjemahan (bandung: penerbit diponegoro, 2008).h. 670

Page 52: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

29

Kapasitas kalor (C) adalah sebagai jumlah energi yang diperlukan

untuk menaikkan suhu benda sebesar 1 K atau 10C.

Dirumuskan:

Berdasarkan definisi tersebut, Besar kalor Q yang dibutuhkan untuk

merubah temperatur zat tertentu sebanding dengan massa m zat tersebut dan

dengan perubahan temperatur

Kalor dapat dirumuskan:

Hukum kekekalan energi kalor (Asas Black) Berbunyi:

“Jumlah energi yang meninggalkan sampel sama dengan jumlah energi yang

masuk ke air”.33

Hukum kekekalan energi kalor hanya berlaku untuk sistem

tertutup.

Dapat dituliskan dengan persamaan:

Tanda negatif pada persamaan ini diperlukan untuk menjaga konsistensi

dengan kesepakatan mengenai tanda untuk kalor.

a. Perubahan Wujud Zat

Selain dapat mengakibatkan perubahan suhu benda, kalor dapat

mengakibatkan perubahan wujud zat.Jika pada sebuah zat diberikan kalor,

33

Serway Jewett, Op. Cit, h. 44

Page 53: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

30

maka akan terjadi perubahan wujud pada zat tersebut yang digambarkan

pada skema berikut:

Sumber: https://goo.gl/32PnoZ

Gambar 2.3

Proses prubahan wujud zat

Seperti ditunjukkan oleh gambar bahwa pada setiap proses perubahan

wujud zat terdapat kalor yang diperlukan atau dilepaskan. Perubahan wujud

benda dipengaruhi oleh energi kalor. Proses perubuhan wujud diawali

dengan kenaikan atau penurunan suhu benda. Jika suhu benda mencapai

titik didih atau titik lebur dan energi kalor masih terus diberikan, energi

tersebut digunakan untuk mengubah wujud.

Pada Surat Ar-Ra‟d menjelaskan tentang benda yang melebur, sebagai

berikut:

Page 54: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

31

Artinya: “… dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk

membuat perhiasaan atau alat-alat.” (QS.Ar Ra‟d:17)34

Berdasarkan ayat diatas apabila logam dipanaskan akan melebur dalam

api dan dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Perubahan benda

padat seperti besi, logam jika dipanaskan akan menjadi cair, perubahan ini

disebut mencair atau melebur.

1. Mencair adalah proses perubahan wujud dari padat menjadi cair.

Melebur memerlukan kalor, pada saat melebur suhu zat tetap. Kalor

yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk meleburkan pada titik leburnya

dinamakan kalor lebur.

2. Membeku adalah proses perubahan wujud dari cair menjadi padat.

Selama proses embeku berlangsung suhu zat tetap. Pada saat itu, kalor

yang dilepas tidak digunakan untuk menurunkan suhu, tetapi untuk

mengubah wujud zat. Suhu yang menyebabkan suatu zat mulai

membeku disebut titik beku zat itu. Titik beku suatu zat sama dengan

titik leburnya.

3. Menguap adalah perubahan wujud dari cair menjadi uap. Menguap

merupakan proses perubahan wujud yang menyerap kalor. Itulah

sebabnya tangan kita merasa dingin setelah ditetesi dengan alkohol.

Penguapan dapat dipercepat dengan cara sebagai berikut: memanakan

zat cair, memperbesar luas permukaan zat cair, mengalirkan udara

34

Al-hikmah qur’an Terjemahan, Op. Cit, h. 339

Page 55: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

32

kering dipermukaan zat cair, dan mengurangi tekanan uap

dipermukaan zat cair.

4. Mengembun adalah proses perubahan wujud dari ga ke cair.

Mengembun merupakan kebalikan dari menguap. Jika menguap

memerlukan kalor, maka mengembun melepaskan kalor.

5. Menyublim adalah perubahan wujud dari padat ke gas. Dalam

peristiwa ini zat memerlukan energi panas.

6. Mengkristal adalah perubahan wujud zat dari gas ke padat. Dalam

peristiwa ini zat melepaskan energi panas.

Kalor Laten adalah kalor yang dibutuhkan per satuan massa.35

Yang

termasuk kalor laten adalah kalor lebur dan kalor uap.

Dirumuskan:

Keterangan:

L = Kalor Laten (J,kal)

Q = kalor (J,kal)

m = massa benda (kg,g)

35

Young & Freedman, Op. Cit, h. 470

Page 56: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

33

Gambar 2.4

Grafik Perubahan es-air-uap

b. Perpindahan Kalor

Energi panas berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang

bersuhu rendah. Kalor dapat berpindah dengan 3 cara, yaitu: konduksi,

konveksi, dan radiasi.

1) Perpindahan kalor secara konduksi

Gambar 2.5

Mengaduk kopi

Konduksi adalah proses perpindahan kalor tanpa diikuti perpindahan

partikel penghantarnya. Jadi, pada konduksi yang berpindah adalah

energinya bukan mediumnya. Dalam kehidupan sehari-hari, dapat kita

jumpai peralatan rumah tangga yang prinsip kerjanya memanfaatkan

Keterangan

Saat kita mengaduk kopi

yang panas maka tangan kita

juga akan merasa panas.

Fenome tersebut merupakan

contoh dari peristiwa

perpindahan kalor secara

konduksi.

Q (J)

T0C 1200

)

1000

)

00

Q4 =m. L

Q1 = m. C.

Q3 = m. C.

Q5 = m. C.

Q2 =m. L

Page 57: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

34

konsep perpindahan kalor secara konduksi, antara lain : setrika listrik,

solder.

Dengan persamaan:

Keterangan:

k = konduktivitas termal bahan (W/m K)

H = laju perpindahan kalor (J/s)

A = luas penampang (m2)

= perubahan suhu sistem (K)

L = panjang sistem (m)

Beberapa jenis bahan padat sangat baik dalam menghantarkan kalor,

bahan tersebut disebut konduktor. Adapun bahan penghantar kalor yang

buruk disebut isolator. Contoh jenis konduktor yang baik adalah logam,

silikon, dan karbon. Contoh konduktor yang buruk adalah gelas, air, udara,

plastik dan kayu

2) Perpindahan kalor secara konveksi

Gambar 2. 6

Proses perebusan air yang mendidih

Pada waktu merebus air,

seluruh bagian air mempunyai

panas yang sama dan udara di

sekitarnya menjadi panas. Hal

ini menunjukkan bahwa kalor

dapat merambat melalui air dan

gas.

Keterangan

Page 58: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

35

Konveksi adalah perpindahan panas oleh gerakan massa pada fluida

dari satu daerah ke daerah lainnya. Selain perpindahan kalor secara konveksi

terjadi pada zat cair, ternyata konveksi juga dapat terjadi pada gas/udara.

Peristiwa konveksi kalor melalui penghantar gas sama dengan konveksi

kalor melalui penghantar air. Kegiatan tersebut juga dapat digunakan untuk

menjelaskan prinsip terjadinya angin darat dan angin laut.

Keterangan:

H = laju perpindahan kalor (J/s)

h = tetapan konveksi

A = luas penampang (m2)

= perubahan suhu sistem (K)

3) Perpindahan kalor secara radiasi

Gambar 2.7

Sinar matahari

Radiasi adalah perpindahan kalor dengan pancaran berupa gelombang

elektromagnetik.36

Gelombang elektromagnetik tidak membutuhkan

36

Young & Freedman, Op. Cit, h. 478

Saat kita berada diluar ruangan

disaat terik matahari langsung

maka kita akan merasa panas

karena adanya perpindahan kalor

dari matahari langsung ke bumi

melalui ruang hampa udara

Keterangan

Sumber: https://goo.gl/GjB3Mz

Page 59: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

36

partikel penghantar untuk merambat.Contoh perpindahan kalor secara

radiasi, misalnya pada waktu kita mengadakan kegiatan perkemahan, di

malam hari yang dingin sering menyalakan api unggun. Walaupun di

sekitar kita terdapat udara yang dapat memindahkan kalor secara konveksi,

tetapi udara merupakan penghantar kalor yang buruk (isolator). Jika antara

api unggun dengan kita diletakkan sebuah penyekat atau tabir, ternyata

hangatnya api unggun tidak dapat kita rasakan lagi.

Dengan persamaan:

Keterangan:

= tetapan boltzmann = 5,67 x 10-8

W/m2K

4

( )

e = emistivitas benda (0<e<1)

Laju radiasi energi dari permukaan berbanding lurus dengan luas

penampang A. Laju tergantung pada sifat alami permukaan, yang disebut

dengan emisivitas. Emisivitas adalah angka tak berdemensi antara 0 dan 1,

yang menggambarkan perbandingan laju radiasi dari permukaantertentu

terhadap laju radiasi dari permukaan radiasi ideal dengan luas dan suhu

yang sama.37

37

Ibid, h. 479

Page 60: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

37

G. Penelitian Relavan

1. Penelitian yang dilakukan oleh tomi utomo, berjudul “Pengaruh Model

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terhadap

Pemahaman Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa (Siswa Kelas

VIII Semester Gasal SMPN 1 Sumber malang Kabupaten Situbondo Tahun

Ajaran 2012/2013)”38

hasil penelitian yang telah dilakukan Tomi Utomo

bahwa model problem based learning ternyata mampu memberikan

pengaruh terhadap pemahaman konsep dan berpikir kreatif peserta didik.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama

menggunakan model pembelajaran problem based learning dan pemahaman

konsep. Perbedaan penelitian kali ini dengan penelitian sebelumnya adalah

pada variabel terikatnya menggunakan dua variabel, materi, waktu

penelitian, subyek, dan tempat.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Samsinar , Muchtar ibrahim, dan Rahmad

Prajono berjudul “Efektivitas model pembelajaran problem based learning

dalam peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematika siswa kelas VIII

SMP Negeri 1 Siompu Barat”39

hasil penelitian yang telah dilakukan,

Muchtar ibrahim, dan Rahmad Prajono bahwa model problem based

38

Tomi Utomo, Dwi Wahyuni, and Slamet Hariyadi, "Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis

Masalah ( Problem Based Learning ) Terhadap Pemahaman Konsep Dan Kemampuan Berpikir Kreatif

Siswa ( Siswa Kelas VIII Semester Gasal SMPN 1 Sumbermalang Kabupaten Situbondo Tahun Ajaran

2012 / 2013 )", jurnal edukasi UNEJ, 7 (2014).h.5 39

Muchtar ibrahim dan rahmad prajono samsinar, "Efektivitas model pembelajaran problem

based learning dalam peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematika siswa kelas viii smp negeri

1 siompu barat", jurnal penelitian pendidikan matematika volume, 3.2 (2015).h.91

Page 61: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

38

learning efektif dalam proses pembelajaran. Persamaan penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya adalah sama-sama menggunakan model pembelajaran

problem based learning. Perbedaan penelitian kali ini dengan penelitian

sebelumnya adalah pada variabel terikatnya menggunakan berpikir kreatif,

materi, waktu penelitian, subyek, dan tempat.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmad Kono, Hartono D. Mamu dan Lilies

N. Tangge berjudul “Pengaruh model problem based learning (PBL)

terhadap Pemahaman konsep biologi dan keterampilan berpikir Kritis siswa

tentang ekosistem dan lingkungan”40

hasil penelitian yang dillakukan

Rahmad Kono dkk, bahwa model pembelajaran problem based learning

(PBL) berpengaruh terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta

didik pada ekosistem dan lingkungan. Persamaan penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya adalah sama-sama menggunakan model pembelajaran

problem based learning, sama-sama mengukur pemahaman konsep dan

berpikir kritis Perbedaan penelitian kali ini dengan penelitian sebelumnya

adalah materi, waktu penelitian, subyek, dan tempat.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Evi Apriana dan Anwar, ”Penerapan model

pembelajaran problem based learning dan inkuiri untuk meningkatkan

kemampuan berpikir kritis mahasiswa pada konsep dampak pencemaran

40

Rahmad kono and hartono d mamu dan lilies n.tangge mamu, "Pengaruh model problem

based learning ( pbl ) terhadap pemahaman konsep biologi dan keterampilan berpikir kritis siswa

tentang ekosistem dan lingkungan di kelas x sma negeri 1 sigi", Jurnal sains dan teknologi tadulako,

vol.5.no.4 (2016).h.8

Page 62: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

39

lingkungan terhadap kesehatan”41

.hasil penelitian Evi apriana dan Anwar

yaitu terdapat peningkatan yang signifikan pada pembelajaran PBL dengan

pembelajaran Inquiri dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis

mahasiswa. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

sama-sama menggunakan model pembelajaran problem based learning, dan

sama-sama mengukur kemampuan berpikir kritis. Perbedaan penelitian kali

ini dengan penelitian sebelumnya adalah penggunaan model inquiri, materi,

waktu penelitian, subyek, dan tempat.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian diatas diketahui bahwa model

pembelajaran problem based learning (PBL) telah banyak digunakan serta

mampu meningkatkan pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik.

Pada penelitian ini, peneliti akan menerapkan model pembelajaran problem

based learning (PBL) untuk meningkatkan pemahaman konsep dan berpikir

kritis pada pokok bahasan suhu dan kalor.

H. Kerangka Teoritik

Berdasarkan latar belakang masalah serta mengacu pada permasalahan

yang telah ditemukan diatas, dapat disusun kerangka teoritik yang

menghasilkan suatu hipotesis. Dimana kerangka teoritik mempunyai arti suatu

konsep pola pemikiran dalam rangka memberikan jawaban sementara terhadap

permasalahan yang diteliti. selanjutnya akan dijelaskan pengaruh variabel bebas

41

Evi apriana dan anwar, "Penerapan model pembelajaranproblem based learningdan inkuiri

untuk meningkatkan kemampuan berpikirkritis mahasiswa pada konsep dampak pencemaran

lingkungan terhadap kesehatan", Jurnal biotik, vol.2.no.2 (2014).h.132

Page 63: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

40

dan variabel terikat. Variabel dari penelitian ini, model pembelajaran problem

based learning (PBL) sebagai variabel bebas (X) dan pemahaman konsep serta

berpikir kritis sebagai variabel terikat (Y). Adapun kerangka pemikiran dari

penelitian ini menggunakan Flowchart (diagram aliran) yang pertama kali

dikemukakan oleh Frank Gilbreth,42

sebagai berikut :

42

Wirawan, Evaluasi Teori, Model, Standar, Aplikasi, Dan Profesi (jakarta: rajawali,

2012).h.137

Page 64: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

41

Bagan 2.1

Bagan Kerangka Berfikir

Kelas Eksperimen

Menerapkan Model Pembelajaran

Problem Based Learning (PBL)

l)

Kelas Kontrol

Menerapkan Model pembelajaran

langsung

Hipotesis

Kesimpulan

Latar Belakang Rumusan Masalah

Analisis data

Pretes

t

Posttes

t

Pretes

t

Posttes

t

Pemahaman konsep Berpikir kritis

Page 65: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

42

Bagan di atas menggambarkan alur atau proses penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui pembelajaran yang mampu

memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik sekaligus mampu

memecahkan suatu masalah dengan caranya sendiri, menemukan sendiri

konsep-konsep,serta dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis peserta

didik sehingga tidak hanya menekankan pada aspek kognitif saja. Pembelajaran

yang diharapkan dapat memenuhi tuntutan tersebut adalah model pembelajaran

problem based learning (PBL).

Page 66: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SMA N 1 waway karya lampung timur.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilakukan pada semester genap tahun pelajaran

2017/2018.

B. Metode Penelitian

Metodologi penelitian berasal dari kata metode yang artinya cara yang

tepat untuk melakukan sesuatu, dan logos yang artinya ilmu atau pengetahuan.1

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data penelitiannya. Seperti metode angket, wawancara,

pengamatan atau observasi, tes, dan dokumen. Penelitian yang digunakan pada

penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

penelitian yang berorientasi pada data-data empiris berupa angka atau suatu fakta

yang bisa dihitung.2

Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk melihat hubungan antara

variabel-variabel penelitian, Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang

1Narbuko cholid dan abu achmadi, Metodologi Penelitian (jakarta: PT.Bumi aksara, 2013).h.1

2Arikunto suharsimi, manajemen penelitian edisi revisi,(jakarta:PT.Renika Cipta, 2013)h.100

Page 67: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

44

digunakan untuk mengetahui pengaruh dari suatu tindakan atau perlakuan

tertentu yang sengaja dilakukan terhadap suatu kondisi tertentu.3 Dengan kata

lain penelitian kuantitatif mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat.

Caranya dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang

diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak diberi

perlakuan.4

Penelitian ini digunakan metode Quasi Eksperiment Desaign. Desain

penelitian ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak berfungsi sepenuhnya

untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen.5

Berdasarkan pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

metode penelitian adalah suatu cara yang di miliki seseorang untuk melakukan

penelitian sehingga dengan metode tertentu dapat mencapai tujuan yang telah

ditentukan.

C. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent

Control Group Design. Pada Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest

control group design, dalam desain ini terdapat dua kelompok subjek, satu

3 sanjaya wina, Penelitian Pendidikan, Jenis, Metode Dan Prosedur (jakarta: Prenadamedia

group, 2013).h.87 4arikunto suharsimi, Manajemen Penelitian edisi revisi (jakarta: PT renika cipta, 2010).h.207

5Sugiyono, Metode Penelitian Kuanlitatif, Kualitatif Dan R&d. (bandung: alfabeta, 2011).h.77-

79

Page 68: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

45

X

kelompok mendapat perlakuan (kelas eksperimen) dan satu kelompok tidak

diberi perlakuan sebagai (kelompok control).

Tabel 3.1 Desain Non-Equivalent Control Group Design.6

Keterangan:

X = Perlakuan

= pretest kelas eksperimen

= posttest kelas eksperimen

= pretest kelas kontrol

= posttest kelas kontrol

D. Populasi ,Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan objek penelitian.7 Objek atau

subjek yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang ditetapkan

peneliti untuk dipelajari.8 Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik

kelas X SMA N 1 waway karya lampung timur tahun ajaran 2017/2018

yang terdiri dari dua kelas yang disajikan dalam tabel 3.2

6Ardian Asyhari dan Gita Putri Clara , “Pengaruh Pembelajaran Levels of Inquiry Terhadap

Kemampuan Literasi Sains Siswa,” Jurnal Pendidikan Sains, Vol. 6.No.2 (2017), 90. 7arikunto suharsimi, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik (jakarta: rineka cipta,

2014).h.173 8Sugiyono, Op. Cit h. 80

Page 69: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

46

Tabel 3.2 Populasi Penelitian

Kelas Jumlah Peserta Didik

X MIA 1 36

X MIA 2 34

Jumlah Peserta Didik 70

2. Sampel

Sampel merupakan sekelompok objek, orang, peristiwa, dan

sebagainya yang merupakan representasi dari keseluruhan.9 Sampel bagian

dari jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut.10

Sampel

yang diambil pada penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas X MIA1

berjumlah (36 peserta didik) sebagai sampel kelas eksperimen dengan

menggunakan model Problem based learning (PBL), dan kelas X MIA2

berjumlah (34 peserta didik) sebagai sampel kelas kontrol dengan

menggunakan model pembelajaran langsung (Direct Instruction).

3. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel.11

Teknik

sampling yang digunakan pada penelitian ini yaitu Cluster random

sampling12

atau acak kelas, yaitu pengambilan sample tanpa melihat strata

dari populasi, alasannya karena seluruh peserta didik dianggap memiliki

kemampuan yang sama atau homogen. Peneliti menyiapkan kertas undian

sebanyak 2 buah kertas undi dengan melakukan satu kali pengundian

9Setyosari Punaji, Op.Cit. h.220

10Ibid.h.221

11Sugiyono, Op.Cit h.81

12Arikunto suharsimi, Op.Cit.h.95

Page 70: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

47

berdasarkan kertas undian yang telah dibuat dari suatu populasi kelas X

MIA. Kertas pertama keluar saat diundi menjadi sample penelitian kelas

eksperimen dan sisanya dijadikan kelas kontrol.

E. Rancangan Pelaksanaan

Adapun rancangan perlakuan yang dilaksanakan dalam penelitian ini seperti

yang disajikan pada tabel 3.3

Tabel 3.3 Rancangan Perlakuan

No. Perlakuan Kegiatan

1. Persiapan

a. Peneliti meminta izin kepada

kepala sekolah untuk melakukan

pra penelitian.

b. Peneliti melakukan wawancara

kepada guru fisika kelas X MIA

di SMA N 1 waway karya

lampung timur dan melakukan

observasi saat pembelajaran

berlangsung.

c. Melakukan Validasi instrumen

penelitian soal essay pemahaman

konsep dan berpikir kritis.

d. Melakukan uji coba instrumen

Page 71: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

48

penelitian pada kelas lain diluar

sekolah di SMA N 1 way sulan

lampung selatan.

e. Melakukan analisis kualitas

instrumen tes meliputi uji

validitas, reliabilitas, daya

pembeda dan tingkat kesukaran

soal.

f. Instrumen penelitian soal essay

pemahaman konsep dan berpikir

kritis siap untuk digunakan.

2. Pelaksanaan

a. Menentukan kelas ekperimen dan

kelas kontrol

b. Kelas X MIA1 sebagai kelas

eksperimen dan kelas X MIA2

sebagai kelas kontrol.

c. Melakukan sosialisasi berupa

penyampaian maksud, tujuan, dan

cara kerja penelitian kepada

peserta didik mengenai model

pembelajaran problem based

Page 72: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

49

learning (PBL) dan seluruh

instrumen penelitian yang

digunakan.

d. Melakukan pretest dengan

memberikan instrumen soal essay

e. Memberikan perlakuan pada

kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Dikelas eksperimen

menerapkan model pembelajaran

problem based learning (PBL)

dan dikelas kontrol menerapkan

model pembelajaran langsung

(direct instruction).

f. Setelah selesai memberikan

perlakuan dikelas eksperimen dan

kelas kontrol kemudian peneliti

melakukan posttest dikelas

eksperimen dan kelas kontrol.

Page 73: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

50

3. Analisis

a. Mengolah data hasil penelitian

b. Menganalisis data hasil penelitian

c. Membahas hasil penelitian

d. Membuat kesimpulan

F. Variabel Penelitian

“Variabel” berasal dari bahasa inggris variable dengan arti “ubahan”,

“faktor tak tetap” atau “gejala yang dapat diubah-ubah”.13

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu :

1. Variabel Bebas atau Independent (X)

Variabel independent atau variabel bebas yaitu variabel yang

cenderung mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya,14

dalam

penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL).

2. Variabel Terikat atau Dependent (Y1)

Variabel dependent atau variabel terikat yaitu veriabel yang cenderung

dapat di pengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel bebas.15

Pada

penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y1) adalah Pemahaman konsep .

13

Sudijono anas, Pengantar Statistik Pendidikan (jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011).h.36 14

Sugiyono, Op.cit h. 39 15 Ibid.

Page 74: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

51

3. Variabel Terikat atau Dependent (Y2 )

Variabel dependent atau variabel terikat yaitu veriabel yang cenderung

dapat di pengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel bebas.16

Pada

penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y2) adalah berpikir kritis.

Pengaruh hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y1)

dan (Y2) dapat di gambarkan sebagai berikut :

Bagan 3.1 Hubungan Variabel X dan Y17

Keterangan :

X = Model pembelajaran problem based learning (PBL)

Y1 = Pemahaman konsep

Y2 = Berpikir kritis

G. Teknik pengumpulan data

Teknik pengambilan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian kuantitatif menggunakan

atau menempuh cara sebagai berikut.

16

Ibid. 17

Sugiyono, statistik untuk penelitian (Bandung: Alfabeta, 2015). h. 13

X

Y1

Y2

Page 75: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

52

1. Test

Test adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang

kemampuan subjek penelitian dengan cara pengukuran.18

Test yang

diberikan pada penelitian ini sebagai tes awal (pretest) dan test akhir

(posttest) berupa soal essay pada pokok bahasan suhu dan kalor. Pada

penelitian ini terdapat dua macam soal yaitu soal pemahaman konsep dan

berpikir kritis.

2. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati

secara langsung maupun tidak tentang hal-hal yang di amati dan

mencatatnya pada alat observasi. Hal yang di amati itu bisa gejala-gejala,

tingkah laku, benda hidup atau pun benda-benda mati.19

Observasi

dilakukan untuk mengamati keterlaksaan model pembelajaran problem

based learning (PBL) pada pembelajaran fisika.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk

memperoleh, mengelolah dan menginterpresentasikan informasi yang di

peroleh dari para responden yang di lakukan dengan mengukur pola ukur yang

sama20

.

18

Wina Sanjaya,Op.Cit. h.251 19

Ibid,. h.270 20

Siregar Syofiyan, Metodologi Penelitian Kuantitatif dilengkapi dengan perbandingan

perhitungan manual dan spss (jakarta: Prenada media group, 2013).h.46

Page 76: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

53

1. Test

Test yang diberikan kepada peserta didik berupa soal essay pada materi

suhu dan kalor. Pada penelitian ini test yang diberikan adalah test awal

(pretest) dan test akhir (posttest) dengan soal essay yang digunakan untuk

mengukur tingkat keberhasilan peserta didik. Adapun test yang digunakan

dalam penelitian ini ada 2 yaitu:

a) Test pemahaman konsep

Test pemahaman konsep menggunakan soal essay pada pokok bahasan

suhu dan kalor, penyusunan test di awali dengan membuat kisi-kisi test

yang mencakup pokok bahasan, aspek kemampuan yang di ukur,

indikator serta banyaknya butir test. Setelah itu di lanjutkan dengan

menyusun test beserta kunci jawaban dan pedoman pensekoran test

pemahaman konsep untuk masing-masing butir soal.

b) Test berpikir kritis

Test berpikir kritis menggunakan soal essay pada pokok bahasan suhu

dan kalor, penyusunan test diawali dengan membuat kisi-kisi test yang

mencakup pokok bahasan, aspek kemampuan yang diukur, indikator

serta banyaknya butir test. Setelah itu dilanjutkan dengan menyusun

test beserta kunci jawaban dan pedoman pensekoran test berpikir kritis

untuk masing-masing butir soal. Pedoman pensekoran test berpikir

kritis disajikan pada tabel berikut ini.

Page 77: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

54

I. Uji Coba Instrumen

Sebelum instrumen test di berikan pada sampel penelitian, test tersebut

harus diuji coba dengan kelompok peserta didik yang sudah menerima pokok

bahasan tersebut. Adapun pengujian instrumen tersebut hingga layak menjadi

instrumen penelitian diuji dengan uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran

dan uji daya beda.

1. Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data itu valid (sah). Suatu instrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Artinya, instrumen ini dapat

mengungkap data dari variabel yang dikaji secara tepat.Instrumen yang valid

atau sahih memiliki validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid

berarti memiliki validitas rendah.21

Pengujian validitas isi dapat dilakukan

dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang

telah diajarkan.22

Setelah uji coba soal kepada peserta didik yang berada

diluar sampel, kemudian hasil uji coba dianalisis keabsahannya

menggunakan rumus product moment sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑

21

Setyosari Punaji, Op.Cit. h.243 22

Sugiyono, Op.Cit h. 129

Page 78: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

55

Keterangan:

= nilai jawaban responden pada butir/item soal ke-i

= nilai total responden ke-i

= nilai koefisien korelasi pada butir/item soal ke-i sebelum dikoreksi

= banyak subyek23

Nilai rxyhitung akan dibandingkan dengan nilai koefisien korelasi rxytabel

dengan pada tabel 3.4

Tabel 3.4 Ketentuan Uji Validitas

rxy kriteria

rxyhitung > rxytabel Valid

rxyhitung < rxytabel Tidak Valid

Setelah soal di uji coba kepada 36 peserta didik kelas X MIA yang

berada diluar sampel. Kemudian dilakukan analisis validitas butir soal

dengan membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel = 0,32

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Butir Soal Pemahaman Konsep

Keterangan No Butir Soal Jumlah

Valid 3,4,5,6,7,8,10,11,14,15,16,17,19,20 14

Tidak Valid 1,2,9,12,13,18,19 7

Berdasarkan tabel 3.5 dari 21 butir soal yang telah diuji cobakan,

dengan nilai rtabel = 0,32 Sehingga diperoleh 14 butir soal yang dinyatakan

valid, yaitu soal nomor 3,4,5,6,7,8,10,11,14,15,16,17,19,20. Artinya dari 14

butir soal yang valid dapat digunakan sebagai instrumen untuk mengukur

23

Novalia dan muhammad syazali, Olah Data Penelitian Pendidikan (bandar lampung: Anugrah

utama raharja, 2014). h.38

Page 79: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

56

pemahaman konsep kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk analisis

perhitungan secara keseluruhan tercantum pada lampiran.

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Butir Soal Berpikir Kritis

Keterangan No Butir Soal Jumlah

Valid 2,3,4,5,7,9,10,11,12,15 10

Tidak Valid 1,6,8,13,14 5

Berdasarkan tabel 3.6 dari 15 butir soal yang telah diuji cobakan,

dengan nilai rtabel = 0,32. Sehingga diperoleh 10 butir soal yang dinyatakan

valid, yaitu soal nomor 2,3,4,5,7,9,10,11,12,15. Artinya dari 10 butir soal

yang valid dapat digunakan sebagai instrumen untuk mengukur test berpikir

kritis kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk analisis perhitungan secara

keseluruhan tercantum pada lampiran.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran

tetap konsisten, apabila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang

sama dengan menggunakan alat pengukuran yang sama pula.24

Untuk mengetahui reliabilitas soal tes dengan menggunakan koefisien

Alpha Cronbach sebagai berikut25

:

r11 = [

] [

]

24

Syofiyan Siregar, op.cit.,h. 55 25

.Novalia dan muhammad syazali, op.cit.,h.39

Page 80: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

57

Dengan:

n = banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes

1 = bilangan konstan

= varian total

∑ = jumlah varian skor dari tiap-tiap butir item

r11 = koefisien reliabilitas test.

Nilai koefisien reliabel alpha r11 akan dibandingkan dengan koefisien korelasi

tabel rxytabel = 0,32

Tabel 3.7 Ketentuan uji reliabilitas

rxy Kriteria

rxyhitung > rxytabel Reliabel

rxyhitung < rxytabel Tidak Reliabel

Adapun kriteria reliabilitas dijelaskan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.8 Kreiteria Reliabilitas26

Reliabilitas R11 Kriteria

0,80-1,00 Sangat Tinggi

0,60-0,79 Tinggi

0,40-0,59 Sedang

0,20-0,39 Rendah

0,00-0,19 Sangat Rendah

Koefisien reliabilitas yang di peroleh di interprestasikan terhadap

koefisien reliabilitas test yang pada umunya di gunakan patokan sebagai

berikut:

26

Suharsimi arikunto, Op.Cit, h.319

Page 81: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

58

a. Apabila r11 ≥ 0,70 artinya test pemahaman konsep dan berpikir kritis yang

sedang di uji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas tinggi

(reliabel).

b. Apabila r11 < 0,70 artinya test pemahaman konsep dan berpikir kritis yang

sedang di uji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang

tinggi (un-reliabel).27

Tabel 3.9 Hasil uji reliabilitas soal pemahaman konsep

r11 Interprestasi

0,717 Tinggi

Berdasarkan tabel 3.9 hasil perhitungan uji reliabilitas soal

pemahaman konsep diperoleh nilai Alpha Cronbach yaitu 0,717 maka

keputusan instrumen penelitian dinyatakan reliabel dengan kategori tinggi,

sehingga instrumen soal pemahaman konsep dapat digunakan untuk

penelitian. Analisis perhitungan secara keseluruhan tercantum pada

lampiran.

Tabel 3.10 Hasil uji reliabilitas soal berpikir kritis

r11 Interprestasi

0,732 Tinggi

Berdasarkan tabel 3.10 hasil perhitungan uji reliabilitas soal berpikir

kritis diperoleh nilai Alpha Cronbach yaitu 0,732 maka keputusannya

instrumen penelitian dinyatakan reliabel dengan kategori tinggi, sehingga

27

Ibid,

Page 82: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

59

instrumen soal berpikir kritis dapat digunakan untuk penelitian. Untuk

analisis perhitungan secara keseluruhan tercantum pada lampiran.

3. Uji Tingkat Kesukaran

Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal disebut

indeks kesukaran (difficulty index). Perhitungan tingkat kesukaran soal

adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Jika suatu

soal memiliki tingkat kesukaran seimbang (proporsional), maka dapat

dikatakan bahwa soal tersebut baik. Uji tingkat kesukaran dilakukan untuk

mengetahui bermutu atau tidaknya butir-butir item test hasil belajar yang

digunakan28

.

Untuk menguji taraf kesukaran digunakan rumus berikut:

Keterangan:

= tingkat kesukaran butir i

∑ = jumlah skor butir yang dijawab peserta didik

= skor maksimum

N = Jumlah siswa yang mengikuti tes hasil belajar

klasifikasikan tingkat kesukaran soal masuk kedalam tiga katagori

yaitu sebagai berikut:

28

Anas sudijono, op.cit, h.370.

Page 83: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

60

Tabel 3.11 Tingkat Kesukaran29

Indeks Tingkat Kesukaran Interprestasi

< 0,30 Sukar

0,30 – 0,70 Sedang

>0,70 Mudah

Hasil uji tingkat kesukaran soal pemahaman konsep dapat dilihat

pada tabel 3.12

Tabel 3.12 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Pemahaman Konsep

Katagori No Butir Soal Jumlah

Sukar 21 1

Sedang 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19 18

Mudah 7,20 2

Berdasarkan Tabel 3.12. dari 21 butir soal yang telah diuji cobakan

diperoleh 1 butir soal kategori sukar yaitu no. 21. 18 butir soal kategori

sedang, yaitu soal nomor 1,2,3,4,5,6,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19

dan 2 butir soal kategori mudah, yaitu soal nomor 7 dan 20.Untuk analisis

perhitungan secara keseluruhan tercantum pada lampiran.

Hasil uji tingkat kesukaran soal berpikir kritis dapat dilihat pada tabel 3.13

Tabel 3.13 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Berpikir Kritis

Katagori No Butir Soal Jumlah

Sukar 5,6,8,10,12,13 6

Sedang 2,4,7,9,11,14,15 7

Mudah 1,3 2

Berdasarkan tabel 3.13 dari 15 butir soal yang telah diuji cobakan

diperoleh 6 butir soal kategori sukar yaitu nomor 5,6,8,10,12,13. 7 butir

soal kategori sedang, yaitu soal nomor 2,4,7,9,11,14,15. Dan 2 butir soal

29

Ibid, h.372

Page 84: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

61

kategori mudah, yaitu soal nomor 1 dan 3. Untuk analisis perhitungan

secara keseluruhan tercantum pada lampiran.

4. Uji Daya Beda

Daya pembeda soal adalah tingkat kemampuan instrument untuk

membedakan antara peserta didik berkemampuan tinggi dengan peserta

didik yang berkemampuan rendah. Adapun rumus untuk menentukan daya

pembeda tiap item instrument penelitian sebagai berikut:30

Keterangan :

Daya Beda suatu butir soal

Banyaknya peserta didik kelompok atas yang menjawab benar

Banyaknya peserta didik kelompok bawah yang menjawab benar

Banyaknya peserta didik kelompok atas

Banyaknya peserta didik kelompok bawah

Proporsi peserta didik kelompok atas

Proporsi peserta didik kelompok bawah31

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis daya pembeda

butir test adalah sebagai berikut:

a. Mengurutkan jawaban peserta didik mulai dari yang tertinggi sampai

yang terendah

b. Membagi kelompok atas dan kelompok bawah

30

Ibid, h. 226-229 31

Novalia dan muhammad syazali, op.cit.,h.49

Page 85: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

62

c. Menghitung proporsi kelompok atas dan bawah dengan rumus

dan

Keterangan:

PA =Proporsi kelompok tinggi bagian atas

JA= Jumlah testee yang termasuk kelompok atas

PB= Proporsi kelompok tinggi bagian atas

JB= Jumlah testee yang termasuk kelompok bawah

d. Menghitung daya beda dengan rumus yang telah ditentukan.

Selanjutnya hasil akhir dari perhitungan daya beda didefinisikan

dengan indeks daya pembeda sebagai berikut :

Tabel 3.14 Klasifikasi Daya Beda32

Daya Pembeda Keterangan

0,71 – 1,00 Baik sekali

0,41 – 0,70 Baik

0,21 – 0,40 Sedang

0,00 – 0,20 Jelek

Hasil uji daya pembeda soal pemahaman konsep dapat dilihat pada

tabel 3.14:

Tabel 3.15 Hasil Uji Daya Pembeda Butir Soal Pemahaman Konsep

Klasifikasi No Butir Soal Jumlah

Baik Sekali 4,5,6,7,8,9,10,11,14,15,16,19, 12

Baik 17,20 2

Sedang 3 1

Jelek 1,2,12,13,18,21 6

32

Ibid, h. 50

Page 86: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

63

Berdasarkan tabel 3.15 dari 21 butir soal yang diuji cobakan

diperoleh 12 butir soal memiliki klasifikasi baik sekali yaitu nomor

4,5,6,7,8,9,10,11,14,15,16,19. 2 butir soal memiliki klasifikasi daya

pembeda baik, yaitu nomor 17 dan 20. 1 butir soal memiliki klasifikasi

daya pembeda sedang, yaitu soal nomor 3. Dan 6 butir soal memiliki

klasifikasi daya pembeda jelek, yaitu soal nomor 1,2,12,13,18,21. Artinya

kemampuan butir-butir soal tersebut sudah cukup dalam membedakan

kemampuan siswa berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan

rendah. Untuk analisis perhitungan secara keseluruhan tercantum pada

lampiran.

Hasil uji daya pembeda soal berpikir kritis dapat dilihat pada tabel 3.16:

Tabel 3.16 Hasil Uji Daya Pembeda Butir Soal Berpikir Kritis

Klasifikasi No Butir Soal Jumlah

Baik Sekali 4,5,7,9,10,13 6

Baik 6,8,11 3

Sedang 2,3,12,15 4

Jelek 1,14 2

Berdasarkan tabel 3.16 dari 15 butir soal yang diuji cobakan

diperoleh 6 butir soal memiliki klasifikasi baik sekali yaitu nomor

4,5,7,9,10,13. 3 butir soal memiliki klasifikasi daya pembeda baik, yaitu

nomor 6,8,11. 4 butir soal memiliki klasifikasi daya pembeda sedang, yaitu

soal nomor 2,3,12,15. Dan 2 butir soal memiliki klasifikasi daya pembeda

jelek, yaitu soal nomor 1 dan 14. Artinya kemampuan butir-butir soal

Page 87: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

64

tersebut sudah cukup dalam membedakan kemampuan siswa

berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah.

Untuk analisis perhitungan secara keseluruhan tercantum pada lampiran.

J. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh pada penelitian selanjutnya di analisis uji hipotesis

dengan menggunakan statistik parametris yaitu uji manova, uji n-gain, dan uji

effect size. Sebelum menguji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat

yaitu uji normalitas, homogenitas, homogenitas matrik varian covarian dan uji

homogenitas varian sebagai berikut:

1. Uji Prasyarat

a. Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari

populasi yang terdistribusi normal atau tidak33

. Pada uji normalitas ini

menggunakan uji kolmogorof smirnov pada program SPSS 17.00

dengan taraf signifikan 5% atau 0,05. Syarat statistik multivariat

manova adalah terpenuhinya distribusi normalitas dengan hipotesis uji

kolmogorof smirnov sebagai berikut:

Jika nilai sig. ,maka Ho diterima

Jika nilai sig. , maka H1 ditolak

Ho diterima, maka data berdistribusi normal.

33

ahmad dan yulkifli resta, ichy lucya fauzi, “pengaruh pendekatan pictorial riddle jenis video

terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran inkuiri pada materi gelombang terintegrasi bencana

tsunami,” 1.April (2013), h.20.

Page 88: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

65

H1 ditolak, maka data tidak berdistribusi normal

Dengan bantuan program SPSS, uji normalitas dapat

dilakukan dengan Uji Box‟s M. Jika nilai sig. > α, maka H0 diterima

sehingga dapat disimpulkan matriks varians-kovarians dari l-populasi

adalah maka data berdistribusi normal . Adapun langkah-langkah uji

normalitas menggunakan program SPSS 17.00 adalah sebagai berikut:

1) Buka SPSS, pilih analyze

2) Klik descritive statistik, pilih expore

3) Setelah tampak dilayar tampilan window Multivariat, kemudian

melakukan entry variabel-variabel yang sesuai pada kotak

Dependent Variables dan Fixed Factor(s).

4) Selanjutnya plots dipilih normalyty test, untransformed dan

Continue, terakhir OK.

b. Uji homogenitas

Uji homogenitas yaitu utuk melihat bahwa dua atau lebih kelompok

data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama.

Pada uji homogenitas ini menggunakan uji homogeneity of variances

dengan program SPSS 17.00 pada taraf signifikan 5% atau 0,05. Syarat

statistik multivariat manova adalah terpenuhinya distribusi homogen

dengan hipotesis sebagai berikut:

Jika nilai sig. ,maka Ho diterima

Jika nilai sig. , maka H1 ditolak

Page 89: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

66

Ho diterima, maka variasi pada tiap kelompok sama (homogen).

H1 ditolak, maka variasi pada tiap kelompok tidak sama (tidak

homogen).

Dengan bantuan program SPSS, uji homogenitas matriks

varians-kovarians dapat dilakukan dengan Uji Box‟s M. Jika nilai sig.

> α, maka H0 diterima sehingga dapat disimpulkan matriks varians-

kovarians dari l-populasi adalah sama atau homogen. Adapun langkah-

langkah uji homogenitas varians-kovarians menggunakan program

SPSS 17.00 adalah sebagai berikut:

1) Buka SPSS, pilih analyze

2) Klik descritive statistik, pilih expore

3) Setelah tampak dilayar tampilan window Multivariat, kemudian

melakukan entry variabel-variabel yang sesuai pada kotak

Dependent Variables dan Fixed Factor(s).

4) Selanjutnya plots dipilih Homogenitas test, untransformed dan

Continue, terakhir Ok.

2. Uji hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji manova. Manova

adalah suatu teknik statistik yang digunakan untuk menghitung pengujian

signifikansi perbedaan rata-rata secara bersamaan antara kelompok dengan

Page 90: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

67

dua variabel terikat atau lebih.34

Analisis varian multivariat merupakan

terjemahan dari multivariate analisis of variance (MANOVA), manova

merupakan uji beda varian yang dibandingkan berasal dari lebih dari satu

variabel terikat35

.

Adapun, hipotesis yang diujikan dalam penelitian ini adalah:

a) Perlakuan (X) dan berpikir kritis (Y1)

Ho :μ1 = μ2 Variabel Y1 (Berpikir Kritis) Tidak Menunjukkan Perbedaan

Pada Variabel X (PBL)

H1: μ1 ≠ μ2 Variabel Y1 (Berpikir Kritis) Menunjukkan Perbedaan Pada

Variabel X (PBL)

b) Perlakuan (X) dan Pemahaman konsep (Y2)

Ho: μ1 = μ2 Variabel Y2 (Pemahaman konsep) Tidak Menunjukkan

Perbedaan Pada Variabel X (PBL)

H1: μ1 ≠ μ2 Variabel Y2 (Pemahaman konsep) Menunjukkan Perbedaan

Pada Variabel X (PBL)

Pengujian manova dilakukan dengan bantuan program SPSS,

adapun langkah-langkah uji Analisis Variansi Multivariat (manova)

dengan bantuan program SPSS 17.00 adalah sebagai berikut:

a) Buka SPSS, pilih analyze

b) klik General linear model lalu pilih multivariate

34

Jonathan Sarwono, Statistik Multivariat Aplikasi untuk Riset Skripsi (yogyakarta: CV.Andi

Offset, 2013).h.19 35

Subana, statistika pendidikan (bandung: CV.pustaka setia, 2005).h.168

Page 91: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

68

c) Setelah tampak dilayar tampilan window Multivariat, Masukkan

perlakuan ke dalam kotak Fixed factors dan variabel pemahaman

konsep dan berpikir kritis ke dalam kotak dependen variable.

d) Pilih model

e) Pilih custom

f) Masukkan perlakuan ke model

g) Ganti Interaction menjadi main effect

h) Klik continue

i) Klik option, pada display means for masukkan perlakuan. Pada Display

pilih Descriptive statistic, observed dan homogeneity test.

j) Selanjutnya Continue, terakhir OK.

3. Uji Effect Size

Efektivitas model pembelajaran problem based learning (PBL), dapat

di uji menggunakan persamaan effect size. Effect size merupakan ukuran

mengenai besarnya efek suatu variabel pada variabel lain.Variabel yang

sering terkait biasanya variabel independen dan variabel dependen.36

Uji

Effect Size digunakan untuk mengetahui seberapa besar efektivitas model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap pemahaman konsep

dan berpikir kritis peserta didik.

36

antomi saregar, sri latifah, dan meisita sari, “efektivitas model pembelajaran cups : dampak

terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik madrasah aliyah mathla ‟ ul anwar,” jurnal

ilmiah pendidikan fisika al-biruni, vol.5.no.2 (2016), h.236

<https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.v5i2.123>.

Page 92: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

69

Formulasi dari effect size yang dikemukakan oleh hake yaitu :37

dengan:

d = Effect Size

mA = rata-rata Gain kelas eksperimen

mB = rata-rata Gain kelas kontrol

= standar deviasi kelas eksperimen

= standar deviasi kelas kontrol.38

Dengan kriteria besar kecilnya effect size berdasarkan hake dan

dijabarkan lebih rinci oleh antomi dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 3.17 Kriteria effect size39

Effect Size Kategori

d < 0,2 Kecil

0,2 < d < 0,8 Sedang

d > 0,8 Tinggi

4. Uji N-Gain

Uji normalitas Gain (N-Gain) digunakan untuk mengetahui besarnya

perubahan antara pretest dan posttest peserta didik. N-Gain adalah selisish

antara nilai posttets dan nilai pretest. Gain menunjukkan peningkatan

pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik setelah dilakukan proses

pembelajaran. N-Gain dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

37

Richard R Hake, “Relationship of Individual Student Normalized Learning Gains in

Mechanics with Gender , High-School Physics , and Pretest Scores on Mathematics and Spatial

Visualization,” In submitted tothe Physics EducationResearchConference (Boise, ID), 2001, 1–14. 38

Shella syafitri diani, rahma, yuberti, „the test of effect size scramble learning model with

video learning media towards students learning results on physics of class x man 1 pesisir barat‟,

jurnal ilmiah pendidikan fisika al-biruni, 2.5 (2016).h.267-277 39

Antomi Siregar, Sri Latifah, dan Meisita Sari Op.Cit.h. 239

Page 93: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

70

Formulasi ganis score yang didefinisikan oleh hakke yaitu

Dengan interpreatsi skore sebagi berikut :

Tabel 3.18 Klasifikasi Nilai Gain Menurut Hake40

Nilai Gain Interpretasi

g >0,7 Tinggi

0,7≥ g ≥ 0,3 Sedang

g < 0,3 Rendah

40

Ibid.

Page 94: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

71

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Hasil penelitian menunjukkan secara umum hasil belajar pada materi

fisika peserta didik kelas X di SMAN 1 waway karya. Data yang didapat pada

penelitian ini yaitu test soal essay, data yang digunakan untuk melihat

pemahaman konsep dan berpikir kritis siswa terhadap materi fisika di semester

genap. Penggunaaan model PBL dilakukan pada kelas X MIA 1 sedangkan

penggunaan model pembelajaran langsung (Direct intruction) pada kelas X

MIA 2. Diperoleh data dari 70 peserta didik, kelas X MIA1 sebanyak 36 siswa

sebagai kelas yang menggunakan model PBL dan kelas XMIA2 sebanyak 34

siswa sebagai kelas yang menggunakan model direct instruction . Dalam

mengumpulkan data hasil penelitian, peneliti menggunakan cara: 1) posttets

dan pretets, 2) Uji homogentas, 3) Uji normaltas, 4) Manova, 5) effect size, dan

6) uji N-gain.

Diperoleh data pemahaman konsep dan berpikir kritis siswa pada kelas X

MIA1 dan kelas X MIA2. Untuk analisis perhitungan tercantum dalam

lampiran . Hasil nilai rata-rata posttest pemahaman konsep dan berpikir kritis

kelas X MIA1 dan kelas X MIA2 bisa dilihat pada tabel 4.1sebagai berikut:

Page 95: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

72

Tabel 4.1 Hasil Posttest Pemahaman Konsep dan Berpikir Kritis Kelas X

MIA1 dan Kelas X MIA2

Nilai

Pemahaman konsep Berpikir kritis

Kelas

X MIA1

Kelas

X MIA2

Kelas

X MIA1

Kelas

X MIA2

Tertinggi 96 89 95 80

Terendah 64 54 65 45

Rata-rata 81 73 80,70 63,67

Tabel 4.1 menunjukkan rata-rata posttets pemahaman konsep kelas X

MIA1 lebih besar daripada kelas X MIA2, dan rata-rata nilai posttest berpikir

kritis kelas X MIA1 lebih besar daripada kelas X MIA2. Pada pemahaman

konsep kelas X MIA1 mendapat nilai 81, pada kelas X MIA2 mendapat nilai

73. Sedangkan berpikir kritis kelas eksperimen mendapat nilai 80,70 dan kelas

kontrol mendapat nilai 63,67. Terlihat dari hasil nilai tersebut kedua kelas

menunjukkan perbedaan terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis.

Hasil pretets dan posttets pemahaman konsep kedua kelas disajikan

sebagai berikut:

Gambar 4.1 Grafik pretest dan posttets pemahaman konsep kelas X MIA1 dan

kelas X MIA2

59 60

81 73

0

20

40

60

80

100

X MIA 1 X MIA 2

Pretets

Posttes

Page 96: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

73

Berdasarkan gambar 4.1 rata-rata nilai pretest kelas X MIA2 lebih tinggi

daripada kelas X MIA1 yaitu 60 untuk kelas X MIA2 dan nilai rata-rata pretest

kelas X MIA2 sebesar 59. Terjadi peningkatan pemahaman konsep setelah

diberikan perlakuan (treatment) yaitu model pembelajaran PBL, rata-rata nilai

posttest kelas X MIA1 lebih besar daripada kelas X MIA2 yaitu 81 untuk kelas

X MIA1 sedangkan 73 untuk kelasX MIA2. Hasil ini menunjukkan pemahaman

konsep kedua kelas mempunyai perbedaan, terlihat bahwa kelas X MIA1 yang

memakai model PBL siswa cenderung lebih aktif dalam proses pembelajaran

fisika daripada kelas X MIA2 yang menggunakan model pembelajaran

langsung (Direct intruction) peserta didik cenderung pasif. Ini menunjukkan

pemahaman konsep kelas X MIA1 lebih unggul dari kelas X MIA2.

Hasil pretes dan posttets berpikir kritis kelas X MIA1 dan kelas X MIA2

dapat dilihat pada grafik 4.2 sebagai berikut:

Gambar 4.2 Grafik pretes dan posttets berpikir kritis kelas X MIA1 dan kelas X

MIA2

53 46.6

80

63.67

0

20

40

60

80

100

X MIA1 X MIA2

Pretest

Posttest

Page 97: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

74

Berdasarkan gambar 4.2 rata-rata pretest kelas X MIA1 lebih unggul dari

kelas X MIA2 yaitu sebesar 53 untuk kelas X MIA1 dan rata-rata nilai pretest

kelas X MIA2 sebesar 46,6. Terjadi peningkatan berpikir kritis setelah

diberikan perlakuan (treatment) yaitu model pembelajaran PBL, nilai posttest

kelas X MIA1 lebih tinggi daripada kelas X MIA2 yaitu 80 pada kelas X MIA1

sedangkan 63,67 untuk kelas X MIA2. Hasil ini menunjukkan berpikir kritis

kedua kelas mempunyai perbedaan dapat dilihat di kelas X MIA1 memakai

model PBL siswa menjadi lebih aktif pada pembelajaran fisika daripada kelas

X MIA2 memakai model pembelajaran langsung (Direct intruction) peserta

didik cenderung pasif. Ini menunjukkan pemahaman konsep kelas X MIA1

lebih besar daripada kelas X MIA2.

B. Uji Prasyaratan Analisis Data

Hasil analisis prasyarat analisis data pemahaman konsep dan berpikir

kritis sebagai berikut.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat sampel yang diteliti normal

atau tidak. Pada uji normalitas memakai uji Kolmogorov-Smirnov dengan

program SPSS 17 dengan nilai sig. 5%. Pengujian ini dilakukan pada kelas

X MIA1 dan kelas X MIA2 pada hasil posttets. Adapun ketentuan dari uji

normalitas ialah apabila nilai signifikan > α sehingga data terdistribusi

normal sedangkan bila nilai signifikan < α sehingga data tidak normal.

Page 98: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

75

Tabel 4.2. Uji Normalitas Posttest Kelas X MIA1 dan Kelas X MIA2

Karakteristik

Uji

Kolmogov

Smirnov

Pemahaman Konsep Berpikir Kritis

hasil Interpretasi

X MIA1 X MIA2 X MIA1 X MIA2

Sig. 0,067 0,200 0,106 0,063 Sig > α Berdistribusi

Normal α 0,05 0,05 0,05 0,05

Sumber : Hasil Perhitungan Data Nilai Posttest Pemahaman konsep dan Berpikir kritis Peserta

Didik SMA

Pada tabel 4.2 merupakan hasil uji normalitas antara signifikan > ,

sehingga hasil terdistribusi normal. Data variabel berpikir kritis di kelas X

MIA2 mendapatkan nilai sig. maka ( ) maka nilai kelas

X MIA1 teruji normal sedangkan pada kelas X MIA2 mendapat nilai

signifikan maka ( ) sehingga data kelas X MIA2 teruji

normal. Data variabel pemahaman konsep pada kelas X MIA2 diperoleh

signifikan maka ( ) sehingga data kelas X MIA1

berdistribusi normal sedangkan data pada kelas X MIA2 diperoleh

signifikan dimana ( ) sehingga data kelas X MIA2

berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas Matrik Varian Covarian

Salah satu persyaratan yang wajib dilakukan sebelum menggunakan

uji analisis multivarian (MANOVA). Pada Uji Homognitas Matrik Varian

Covarian yaitu untuk melihat apakah variabel X (PBL) berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel Y1 (pemahaman konsep) dan Y2 (berpikir

kritis). Uji Homognitas Matrik Varian Covarian menggunakan hipotesis

sebagai berikut:

Page 99: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

76

a. Hipotesis

Ho = Kedua Variabel Y (Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep)

memiliki matriks varian-kovarian yang sama terhadap variabel

X (PBL)

H1 = Kedua Variabel Y (Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep)

memiliki matriks varian-kovarian yang berbeda terhadap

variabel X (PBL)

b. Kriteria Keputusan

Jika sig. > 0.05 maka Ho Diterima

Jika sig.< 0.05 maka H1 ditolak

Output hasil uji homogenitas varian covarian disajikan pada tabel 4.3

sebagai berikut:

Tabel 4.3 Box's Test of Equality of Covariance Matrices

Box's M 1.474

F .476

df1 3

df2 933697.455

Sig. .699

Nilai Box’s M = 1.474 dengan nilai signifikan 0.699. Sesuai

dengan kriteria keputusan apabila nilai signifikan > α sehingga H0

diterima, karena nilai sig > α dimana α = 0,05 sehingga disimpulkan

bahwa Ho diterima dimana ke2 variabel Y (Berpikir Kritis dan

Page 100: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

77

Pemahaman Konsep) memiliki matriks varian-kovarian yang sama

terhadap variabel X (PBL).

3. Uji Homogenitas Varian

Setelah uji homognitas Matrik Varian Covarian dilanjutkan dengan

uji homogenitas varian yaitu persyarat ke2 yang wajib dilakukan sebelum

menggunakan uji analisis multivarian (MANOVA).

Terjadi perbedaan antara uji homogen Matrik Varian Covarian

dengan uji homogen varian yaitu pada uji homognitas Matrik Varian

Covarian untuk melihat variabel Y1 dan Y2 (pemahaman konsep dan

berpikir kritis) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel X (PBL)

secara bersamaan sedangkan pada uji homoginitas varian yaitu untuk

melihat pengaruh variabel Y1 (pemahaman konsep) berpengaruh terhadap

variabel X (PBL) dan variabel Y2 (berpikir kritis) berpengaruh terhadap

variabel X (PBL) secara individu.

a. Hipotesis Perlakuan (X) dan berpikir kritis (Y1)

Ho = Rata-Rata Variabel Y1 (Berpikir Kritis) Tidak Menunjukkan

Perbedaan Pada Variabel X (PBL)

H1 = Rata-Rata Variabel Y1 (Berpikir Kritis) Menunjukkan Perbedaan

Pada Variabel X (PBL)

b. Hipotesis Perlakuan (X) dan Pemahaman konsep (Y2)

Ho = Rata-Rata Variabel Y2 (Pemahaman konsep) Tidak Menunjukkan

Perbedaan Pada Variabel X (PBL)

Page 101: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

78

H1 = Rata-Rata Variabel Y2 (Pemahaman konsep) Menunjukkan

Perbedaan Pada Variabel X (PBL)

c. Kriteria keputusan

Jika sig. > 0.05 maka Ho diterima

Jika sig.< 0.05 maka H1 ditolak

Output hasil uji homogenitas varian dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai

berikut:

Tabel 4.4 Levene's Test of Equality of Error Variances

F Sig.

Berpikir Kritis .056 .814

Pemahaman Konsep .270 .605

Pada tabel 4.4 diperoleh nilai signifikan yang menunjukkan variabel

berpikir kritis dan pemahaman konsep yaitu:

a. Berpikir kritis nilai Fhitung = 0.056 dibandingkan dengan Ftabel = 3.9819

sehingga Fhitung < Ftabel (0.056 < 3.9819)

b. Pemahaman konsep nilai Fhitung = 0.270 dibandingkan dengan

Ftabel = 3.9819 sehingga Fhitung < Ftabel (0.270 < 3.9819)

jika ketetapan sig. 0,05 maka nilai pemahaman konsep dan berpikir

kritis > α. Maka Ho diterima, hal ini menunjukkan matriks varians

kovarian pada variabel berpikir kritis dan pemahaman konsep secara

individu adalah sama untuk variabel perlakuan. Sehingga bisa

dilanjutkan dengan analisis uji multivariate (MANOVA).

Page 102: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

79

C. Pengujian Hipotesis

1. Uji Multivariate Test

a. Hipotesis

Ho = Variabel bebas (PBL) tidak menunjukkan perbedaan pada kedua

variabel terikat (berpikir kritis dan pemahaman konsep)

H1 = Variabel bebas (PBL) menunjukkan perbedaan pada kedua variabel

terikat (berpikir kritis dan pemahaman konsep)

Tabel 4.5 Multivariate Test

Effect Sig.

Perlakuan Pillai's Trace .000

Wilks' Lambda .000

Hotelling's

Trace

.000

Roy's Largest

Root

.000

Pada tabel 4.5 multivariate test menjelaskan pengujian perbandingan

rata-rata komponen variabel berpikir kritis dan pemahaman konsep secara

bersamaan dengan komponen perlakuan (kontrol dan eksperimen) terdapat uji

statistic yakni Pillai's Trace , Wilks' Lambda , Hotelling's Trace, Roy's Largest

Root.

Berdasarkan hasil pada tabel 4.5 perlakuan signifikan ditujukkan oleh

prosedur Pillai's Trace , Wilks' Lambda , Hotelling's Trace, Roy's Largest Root.

diperoleh angka signifikan semua 0.000, dimana 0.000 lebih kecil 0.05

sehingga diberi keputusan menolak Ho dan menerima H1 maka secara bersama-

Page 103: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

80

sama variabel bebas (PBL) menunjukkan perbedaan pada kedua variabel terikat

(berpikir kritis dan pemahaman konsep)

2. Uji of Between Subjects Effects

a. Hipotesis 1 perlakuan (X) dan berpikir kritis (Y1)

Ho = Variabel Y1 (Berpikir Kritis) Tidak Menunjukkan Perbedaan Pada

Variabel X (PBL)

H1 = Variabel Y1 (Berpikir Kritis) Menunjukkan Perbedaan Pada Variabel

X (PBL)

b. Hipotesis 2 perlakuan (X) dan Pemahaman konsep (Y2)

Ho = Variabel Y2 (Pemahaman konsep) Tidak Menunjukkan Perbedaan

Pada Variabel X (PBL)

H1 = Variabel Y2 (Pemahaman konsep) Menunjukkan Perbedaan Pada

Variabel X (PBL)

c. Kriteria Keputusan

Jika sig. > 0.05 maka Ho diterima

Jika sig.< 0.05 maka H1 ditolak

Output uji test of between subjects effects disajikan pada tabel 4.6 sebagai

berikut:

Page 104: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

81

Tabel 4.6 Tests of Between-Subjects Effects

Source Dependent Variable F Sig.

Perlakuan Berpikir_Kritis 54.251 .000

Pemahaman_Konsep 10.789 .002

Berdasarkan tabel 4.6 Penerimaan H1 dan penolakan Ho terjadi

apabila signifikan < α maka Ho tidak diterima dan Fhitung > Ftabel.

Berdasarkan data tersebut diperoleh nilai signifikan berpikir kritis 0,000 <

0,05 dengan membandingkan dengan Fhitung = 54.251 yang dibandingkan

dengan Ftabel = 3.9819 dengan df1 =1 dan df2 = 68 (54.251 > 3.9819)

sehingga disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima maka rata-rata

variabel Y1 (Berpikir Kritis) menunjukkan perbedaan pada variabel X

(Perlakuan).

Dari data diatas diperoleh data Pemahaman Konsep 0.002 < 0.05

kemudian dengan perbandingan dengan Fhitung = 10.789 yang dibandingkan

dengan Ftabel = 3.9819 dengan df1 =1 dan df2 = 68 (10.789 > 3.9819)

sehingga disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima Rata-Rata Variabel

Y2 (Pemahaman konsep) Menunjukkan Perbedaan Pada Variabel X

(Perlakuan).

D. Uji N-Gain

Hasil uji n-gain pretets dan posttets nilai tersebut digunakan untuk melihat

peningkatan berpikir kritis dan pemahaman konsep siswa SMA.

Page 105: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

82

Tabel 4.7 Rekapitulasi N-Gain Pemahaman Konsep

Kelas N Nilai

Minimum

Nilai

Maksimum

N-Gain Kategori

Eksperimen

(X MIA1)

36 0,09 0,92 0,51 Sedang

Kontrol

(X MIA2)

34 0 0,62 0,31 Sedang

Pada tabel 4.7 nilai gain di X MIA1 yaitu 0,51 dalam kategori sedang. Dan

nilai gain di X MIA2 yaitu 0,31 dalam kategori sedang. Bertambahnya

kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang memakai model PBL pada

kelas X MIA1 lebih besar daripada kelas X MIA2.

Skor pemahaman konsep siswa untuk tiap aspek dikedua kelas secara rinci

terlihat pada gambar 4.3

Gambar 4.3 Grafik Perolehan skor kemampuan pemahaman konsep siswa

untuk tiap aspek

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Eksperimen

Kontrol

Page 106: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

83

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil N-Gain Berpikir Kritis

Kelas N Nilai

Minimum

Nilai

Maksimum

N-Gain Kategori

Eksperimen

(X MIA1)

36 0,2 0,9 0,58 Sedang

Kontrol

(X MIA2)

34 0,1 0,5 0,31 Rendah

Tabel 4.8 memperlihatkan peningkatan berpikir kritis kedua kelas

mempunyai selisih. Nilai gain di X MIA1 yaitu 0,58 dalam kategori sedang.

Dan nilai gain di X MIA2 yaitu 0,31 dalam kategori rendah. Penambahan

kemampuan berpikir kritis peserta didik yang memakai model problem based

learning (PBL) pada kelas X MIA1 lebih besar daripada kelas X MIA2.

Hasil nilai berpikir kritis peserta didik untuk setiap aspek pada kedua kelas

sebagaiberikut:

Gambar 4.4 Grafik Perolehan skor kemampuan pemahaman konsep siswa

untuk tiap aspek

0.00%20.00%40.00%60.00%80.00%

100.00%Eksperimen

Kontrol

Page 107: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

84

E. Uji Effect Size

Effect size menunjukkan sejauh mana suatu variabel bebas (model PBL)

mempengaruhi variabel terikat (pemahaman konsep dan berpikir kritis). Pada

penelitian ini effect size dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif model

pembelajaran PBL terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis.

Tabel 4.9 Nilai analisis effect size

Variabel Terikat Effect Size Standar deviasi Kategori

Pemahaman konsep 0,36 0,78 Sedang

Berpikir kritis 0,66 1,77

Pada tabel 4.9 memperlihatkan nilai uji effect size pemahaman konsep

dan berpikir kritis. Nilai uji effect size pemahaman konsep yaitu 0,36 dengan

standar deviasi 0,78 termasuk dalam kategori sedang. Sedangkan nilai uji effect

size berpikir kritis yaitu 0,66 dengan standar deviasi 1,77 termasuk kategori

sedang. Maka disimpulkan bahwa model PBL efektif dalam meningkatkan

pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran fisika

dalam kategori sedang.

F. Pembahasan Hasil Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di SMA N 1 Waway Karya Lampung

Timur pada kelas X MIA. Peneliti mengambil sampel kelas X MIA1 sebagai

kelas eksperimen berjumlah 36 peserta didik dan X MIA2 sebagai kelas kontrol

berjumlah 34 peserta didik. Berdasarkan hasil observasi pra penelitian terlihat

bahwa proses pembelajaran pada kelas X MIA banyak peserta didik cenderung

Page 108: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

85

lebih pasif dikarenakan guru hanya menyampaikan materi tanpa bertanya

apakah peserta didik sudah benar-benar paham dan mengerti pada materi yang

telah disampaikan. Selain itu, guru belum mengembangkan model pembelajaran

yang berpusat pada peserta didik sehingga kurang dalam memberikan motivasi

belajar kepada peserta didik sehingga banyak peserta didik hanya menerima

materi tanpa ia pahami terlebih dahulu. Penelitian ini memiliki 3 variabel yang

dijadikan penelitian, ialah variabel X berupa model PBL, variabel terikat

pemahaman konsep (Y1) dan variabel Y berpikir kritis (Y2). Peneliti meneliti

dengan sampel dua kelas yaitu kelas eksperimen (X MIA1) dengan model PBL,

dan kelas kontrol (X MIA2) dengan model direct instruction. Materi yang

diajarkan pada penelitian ini ialah suhu dan kalor, Pada penelitian ini dilakukan

lima kali tatap muka pada kedua kelas.

Pertemuan pertama, masing-masing kelas X MIA1 dan X MIA2 diberi

pretets untuk melihat kemampuan awal kedua kelas. Hasil nilai pretets rata-rata

pemahaman konsep dan berpikir kritis siswa. rata-rata nilai pemahaman konsep

kelas X MIA1 yaitu 59 dan rata-rata nilai pemahaman konsep di X MIA2

sebesar 60. Sedangkan rata-rata nilai berpikir kritis di X MIA1 yaitu 53 dan

rata-rata nilai berpikir kritis di X MIA2 yaitu 46,6. Hasil pretest tidak

menunjukkan perbedaan terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis kedua

sampel.

Pertemuan kedua, pembelajaran di X MIA1 mulai diberikan treatment

dengan menerapkan model PBL dan di X MIA2 memakai model pembelajaran

Page 109: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

86

langsung (direct instruction) model yang biasa dipakai pendidik dalam proses

pembelajaran. Pada pertemuan kedua peneliti memberikan materi suhu terhadap

kedua sampel, pertemuan ketiga pembelajaran pada materi pemuaian dan

perubahan wujud zat, dan pertemuan keempat pembelajaran pada materi

perpindahan kalor.

Pertemuan kelima, setelah dilakukan pembelajaran pada materi suhu dan

kalor dikedua kelas selanjutnya kelas tersebut diberi posttets untuk

membandingkan hasil pembelajaran dengan model PBL dan model

pembelajaran langsung (direct instruction) yang telah diberikan. Data hasil

posttest terdapat peningkatan yang signifikan pada nilai rata-rata posttets pada

kedua kelas . Rata-rata nilai posttets pemahaman konsep di X MIA1 yaitu 81

sedangkan rata-rata nilai posttets pemahaman konsep di X MIA2 yaitu 73. Dan

rata-rata nilai posttets berpikir kritis di X MIA1 yaitu 80,7 sedangkan rata-rata

nilai posttets berpikir kritis di X MIA2 yaitu 63,6. Artinya rata-rata nilai

pemahaman konsep dan berpikir kritis siswa kelas X MIA1 yang memakai

model pembelajaran problem based learning (PBL) lebih tinggi daripada nilai

rata-rata pemahaman konsep dan berpikir kritis siswa kelas X MIA2 yang

memakai model pembelajaran langsung (direct instruction).

Nilai rata-rata pretets kelas X MIA1 dan kelas X MIA2 jika

dibandingkan dengan nilai rata-rata posttets kelas X MIA1 dan kelas X MIA2

mengalami peningkatan pemahaman konsep dan berpikir kritis setelah diberi

perlakuan (treatment). Hasil pretets dan posttets kedua kelas selanjutnya di

Page 110: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

87

analisa menggunakan uji N-gain. Hasil N-gain kedua kelas terdapat selisih

antara nilai pretets dan nilai posttets baik kelas X MIA1 dan kelas X MIA2.

Pada tabel 4.6 hasil uji gain pemahaman konsep kelas X MIA1 yaitu 0,51

kategori sedang, sedangkan hasil gain pemahaman konsep kelas X MIA2 yaitu

0,31 dalam kategori sedang. Dan pada tabel 4.7 hasil uji gain berpikir kritis

kelas X MIA1 0,58 kategori sedang, sedangkan hasil uji gain berpikir kritis

kelas X MIA2 0,31 dalam kategori rendah. Sehingga terdapat peningkatan

pemahaman konsep dan berpikir kritis siswa karena memakai model

pembelajaran PBL pada kelas X MIA1 lebih besar daripada kelas kontrol.

Perbedaan kedua kelas dipengaruhi oleh perlakuan (treatment) pada kelas X

MIA1 memakai model pembelajaran PBL, dan pada kelas X MIA2 memakai

model pembelajaran langsung (direct instruction). Data tersebut dapat

dikatakan bahwasannya menggunakan model PBL berpengaruh terhadap

berpikir kritis dan pemahaman konsep peserta didik.

Model PBL memiliki lima fase pada fase pertama (Orientasi) yaitu

pendidik menampilkan gambar atau video tentang materi suhu dan kalor, dari

gambar atau video yang ditampilkan peserta didik akan bertanyaan apakah itu

suhu ? dari peristiwa tersebut peserta didik akan belajar lebih mandiri dalam

memecahkan masalah. Selain peristiwa tersebut dalam praktikum dapat

memunculkan suatu masalah seperti saat jari tangan kita menyentuh air dingin

apa yang dirasakan, setelah itu peserta didik antusias untuk menjawab

pertanyaan peneliti setiap masing masing peserta didik meminta untuk dipilih

Page 111: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

88

dan menjabarkan jawabannya, terlihat pada fase ini sangat membuat suasana

kelas aktif diawal pembelajaran. Fase kedua (mengorganisasikan) peserta didik

dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menjelaskan tentang materi suhu dan

kalor, mempelajari kehidupan sehari hari yang berhubungan dengan suhu dan

kalor, seperti memasak air dan lain sebagainya. Fase ketiga (mengumpulkan

informasi) peserta didik bersama-sama mencari dan mengumpulkan informasi

tentang materi suhu dan kalor dapat melalui internet, buku, LKPD, dan media

lainnya. Fase keempat (mengembangkan) pada fase ini peserta didik

mendemonstrasikan perpindahan panas, peserta didik memegang penggaris

yang sudah di beri lelehan lilin, ujung penggaris yang sudah diberi lelehan lilin

dipanaskan. Peneliti bertanya kepada peserta didik kenapa penggaris yang

diberi lilin lama-lama akan meleleh kebawah, peserta didik akan menjawab

secara individual untuk mewakili kelompoknya. Peserta didik antusia untuk

menjawab pertanyaan itu, dengan demikian fase ini akan membuat peserta didik

untuk menambah pengetahuan dan mengetahui konsep dari kalor. Fase kelima

(menganalisis) peserta didik diberikan soal untuk di diskusikan dengan teman

kelompoknya, peneliti mengevalusi tentang pembelajaran yang telah

berlangsung. Oleh karena itu penggunaan model PBL berpusat kepada peserta

didik (student centered) sehingga pendidik hanya bertindak sebagai fasilitator.

Model pembelajaran yang sering dipakai pendidik pada kelas kontrol

adalah model direct instruction. Peserta didik mendengarkan penjelasan dari

pendidik, dalam proses pembelajaran pendidik menyampaikan pelajaran,

Page 112: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

89

memberikan latihan soal, pendidik pun memberikan peluang terhadap siswa

bertanya yang kurang paham, dan pendidik memberi peluang terhadap siswa

dalam menyelesaikan latihan soal di dalam buku cetak fisika. pembelajaran

pada kelas kontrol berpusat kepada pendidik (teacher centered) dan keterlibatan

peserta didik dalam pembelajaran sangat sedikit. Pembelajaran inilah yang

mengakibatkan siswa kurang memahami pelajaran yang disampaikan sehingga

siswa tidak mampu menyelesaikan masalah dalam soal tersebut.

Untuk mengetahui seberapa efektif model pembelajaran PBL dalam

meningkatkan pemahaman konsep dan berpikir siswa SMA dalam

menggunakan uji effect size. Dalam uji effect size model PBL diperoleh hasil

perhitungan pemahaman konsep yaitu 0,36 dalam kategori sedang, dan hasil

perhitungan effect size berpikir kritis sebesar 0,66 dalam kategori sedang. Ini

membuktikan bahwa model PBL lebih berpengaruh dalam meningkatkan hasil

belajar peserta didik.

1. Hipotesis pertama

Hipotesis pertama mengenai efektifitas model PBL terhadap

pemahaman konsep dan berpikir kritis. Hasil uji efektifitas model PBL

terhadap berpikir kritis dan pemahaman konsep siswa SMA. Tabel 4.5

Multivariate Test menunjukan pengaruh yang signifikan dengan nilai 0,000

< 0.05 maka disimpulkan bahwa keputusan menolak Ho dan menerima H1

maka secara bersama-sama variabel bebas (PBL) menunjukkan perbedaan

pada kedua variabel terikat (berpikir kritis dan pemahaman konsep)

Page 113: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

90

2. Hipotesis kedua

Hipotesis kedua efektifitas model pembelajaran PBL terhadap

pemahaman konsep, berdasarkan analisa data hasil penelitian, menunjukan

bahwa terdapat pengaruh pemahaman konsep tinggi, sedang dan rendah.

Pada tabel 4.5 Tests of Between Subjects Effects diperoleh data pemahaman

konsep 0.002 < 0.05 kemudian dengan perbandingan dengan Fhitung = 10.789

yang dibandingkan dengan Ftabel = 3.9819 dengan df1 =1 dan df2 = 68

(10.789 > 3.9819) sehingga disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima.

Hal tersebut karena pemahaman konsep perlu menjadi fokus perhatian

pembelajaran, pentingnya pemahaman konsep yaitu agar siswa mempunyai

kemampuan memahami konsep, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan

mengaplikasikan konsep dengan tepat dalam pemecahan masalah. Dengan

begitu peserta didik akan lebih mudah memahami dalam memecahkan

masalah.

3. Hipotesis ketiga

Hipotesis ketiga efektivitas model PBL terhadap berpikir kritis,

berdasarkan tabel 4.5 Peneriman H1 dan penolakan Ho terjadi Jika

signifikan < α maka Ho ditolak dan Fhitung > Ftabel. Berdasarkan data di atas

diperoleh nilai signifikan berpikir kritis 0,000 < 0,05 dengan

membandingkan dengan Fhitung = 54.251 yang dibandingkan dengan Ftabel =

3.9819 dengan df1 =1 dan df2 = 68 (54.251 > 3.9819) sehingga bisa

Page 114: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

91

simpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima maka Rata-Rata Variabel Y1

(Berpikir Kritis) Menunjukkan Perbedaan Pada Variabel X (Perlakuan).

Page 115: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

92

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis , pengolahan data dan pembehasan maka peneliti dapat

menarik kesimpulan bahwa:

1. Model pembelajaran Problem Based learning (PBL) berpengaruh terhadap

pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik SMA pada materi suhu dan

kalor.

2. Model pembelajaran problem based learning lebih efektif dalam meningkatkan

pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik pada materi suhu dan kalor

dibandingkan dengan model pembelajaran langsung (direct interaction).

3. Model pembelajaran problem based learing mampu meningkatkan nilai,

semangat belajar, serta motivasi belajar peserta didik dalam proses pembelajaran.

Page 116: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

DAFTAR PUSTAKA

A.Halim, Suriana, dan Mursal, ‗Dampak Problem Based Learning Terhadap

Pemahaman Konsep Ditinjau Dari Gaya Berpikir Siswa Pada Mata Pelajaran

Fisika‘, Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, vol.3 (2017),

Agus suprijono, Cooperative Learning Edisi Revisi (yogyakarta, 2015)

Ahmad, Fandi, Sukarmin, and Nonoh Siti Aminah, ‗pengaruh pembelajaran fisika

pada materi fluida dinamik menggunakan metode problem based learning (pbl)

dan inkuiri terbimbing ditinjau dari kemampuan awal dan sikap ilmiah terhadap

prestasi belajar dan kreativitas‘, Jurnal Inkuiri, vol.4 (2015),

Al-Hikmah Qur’an Terjemahan (Bandung: Penerbit diponegoro, 2008)

Amir, M taufik, Inovasi Melalui Problem Based Learning Bagaimana Pendidik

Memberdayakan Pemelajar Di Era Pengetahuan (Jakarta: Kencana Prenada

Media Grouf Cetakan Kedua, 2010)

Anas sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (jakarta: rajawali pers, 2009)

Angga murizal, yarman, dan yerizon, ‗Pemahaman konsep matematis dan model

pembelajaran‘, jurnal pendidikan matematika, 1 (2012).

Asyhari, ardian dan risa hartati, ―implementasi pembelajaran fisika sma berbasis

inkuiri terbimbing terintegrasi pendidikan karakter untuk meningkatkan hasil

belajar siswa pada materi cahaya dan optika,‖ jurnal fisika al-biruni, Vol.4,No.1

(Maret 2015), h.38.

Asyhari, ardian dan orin neta julia. diani, rahma, ―pengaruh model RMS (reading,

mind mapping and sharing) terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa

pada pokok bahasan impuls dan momentum,‖ jurnal pendidikan edutama,

Vol.5.No.1 (2018), h.37.

Asyhari, ardian dan Gita Putri Clara , ―Pengaruh Pembelajaran Levels of Inquiry

Terhadap Kemampuan Literasi Sains Siswa,‖ Jurnal Pendidikan Sains, Vol.

6.No.2 (2017), h.90.

Page 117: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

Arifin zainal, Evaluasi Pembelajaran (jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

Kementerian Agama, 2012)

Arikunto suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Dua) (jakarta: Bumi

aksara, 2013)

———, Manajemen Penelitian Edisi Revisi (jakarta: PT renika cipta, 2010)

———, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (jakarta: rineka cipta, 2014)

Armianti, at, al, ‗Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa

Menggunakan Pembelajaran Matematika Gasing‘,jurnal elemen vol.2 no.1

(Januari 2016)

Ayomi Prasetyarini, Siska Desy Fatmaryanti, R. dan Wakhid Akhdinirwanto,

‗pemanfaatan alat peraga ipa untuk peningkatan pemahaman konsep fisika pada

siswa smp negeri i buluspesantren kebumen tahun‘, Radiasi, 2 (2013),

Bekti wulandari, ‗Pengaruh problem-based learning terhadap hasil belajar ditinjau

dari motivasi belajar plc di smk‘, Jurnal Pendidikan Vokasi, vol.3 (2014).

Brand, Brenda R, Sandra J Moore, Brenda R Brand, Sandra J Moore, Enhancing

Teachers, Brenda R Brand, and others, ‗Enhancing Teachers ‘ Application of

Inquiry Based Strategies Using a Constructivist Sociocultural Professional

Development Model‘, International Journal of Science Education, vol.0693

(2016), no.889-931 <https://doi.org/10.1080/09500691003739374>

Carlos Becerra-Labra, Albert Gras-Martí & Joaquín Martínez Torregrosa, ‗Effects of

a Problem-Based Structure of Physics Contents on Conceptual Learning and the

Ability to Solve Problems‘, International Journal of Science Education, 2016

<https://doi.org/10.1080/09500693.2011.619210>

Dasa ismaimuza, ‗Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Strategi Konflik

Kognitif Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Dan Sikap Siswa

Smp‘, jurnal pendidikan matematika, vol.4.

Dewi, P.S.U., I.W. Sadia, and K. Suma, ‗Pengaruh Model Problem Based Learning

Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Melalui Pengendalian Bakat

Numerik Siswa SMP‘, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 4 (2014)

Page 118: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

<http://119.252.161.254/e-journal/index.php/jurnal_ipa/article/view/1060/808>

Diana, Sri, and Putri Djusmaini, ‗pengembangan perangkat pembelajaran fisika

berbasis keterampilan berpikir kritis dalam problem-based learning‘, Jurnal

Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, vol.06 (2017), h.126

<https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.v6i1.648>

Diani, rahma, Yuberti, dan shella syafitri, ‗the test of effect size scramble learning

model with video learning media towards students learning results on physics of

class x man 1 pesisir barat‘, Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 2 (2016)

Didik juliawan, ‗Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap

Pemahaman Konsep Dan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI IPA SMA

Negeri 2 Kuta Tahun Pelajaran 2011/2012‘, Program Studi Pendidikan IPA,

Douglas C. Giancoli, Fisika Edisi Kelima Edisi Satu (jakarta: erlangga, 2001)

Endang hariyati, mardiyana dan budi usodo, "Efektivitas model pembelajaran

kooperatif tipe team assisted individualization ( tai ) dan problem based learn i

ng ( pbl ) pada prestasi belajar matematika ditinjau dari multiple intelligences

siswa smp kabupaten lampung timur", Jurnal Elektronik Pembelajaran

Matematika, vol.1 (2013)

Enung sumaryati dan Utari sumarmo, "Pendekatan induktif-deduktif disertai strategi

think-pair-square-share untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dan

berpikir kritis serta disposisi matematis siswa sma", Jurnal Ilmiah Program

Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, vol.2 (2013).

Evi apriana dan Anwar, "Penerapan model pembelajaranproblem based learningdan

inkuiri untuk meningkatkan kemampuan berpikirkritis mahasiswa pada konsep

dampak pencemaran lingkungan terhadap kesehatan", Jurnal Biotik, 2 (2014)

GD. Gunantara, Md Suarjana, Pt. Nanci Riastini, "Penerapan model pembelajaran

problem based learning untuk meningkatkan kemampuan pemecahan", Jurnal

Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD, vol.2 (2014).

Hake, Richard R, ‗Relationship of Individual Student Normalized Learning Gains in

Mechanics with Gender , High-School Physics , and Pretest Scores on

Page 119: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

Mathematics and Spatial Visualization‘, In Submitted Tothe Physics

EducationResearchConference (Boise, ID), 2001, 1–14

Hamzah B uno, Perencanaan Pembelajaran (jakarta: PT.Bumi aksara, 2016)

Irwandani, "Pengaruh model pembelajaran generatif terhadap pemahaman konsep

fisika pokok bahasan bunyi peserta didik mts al-hikmah bandar lampung",

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika ‘Al-BiRuNi’, 4 (2015).

Kamus besar bahasa indonesia (KBBI), "Kamus Bahasa Indonesia", tersedia online

diakses 28 Februari 2018, <https://www.kbbi.web.id>

Karim, normaya, "Kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika

dengan menggunakan model jucama di sekolah menengah pertama", jurnal

pendidikan matematika, 3 (2015)

Kono, Rahmad, and Hartono D mamu dan lilies N.tangge Mamu, "Pengaruh model

problem based learning ( pbl ) terhadap pemahaman konsep biologi dan

keterampilan berpikir kritis siswa tentang ekosistem dan lingkungan di kelas x

sma negeri 1 sigi", Urnal Sains Dan Teknologi Tadulako, 5 (2016)

Lukas nana rosana, "Pengaruh metode pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis

terhadap hasil belajar sejarah siswa", jurnal pendidikan sejarah vol.3 no.1

(januari 2014)

Machali, Imam, "Islam Memandang Hak Asasi Pendidikan", Jurnal Pendidikan

Islam, vol.27 (2016), h.1 <https://doi.org/10.15575/jpi.v27i1.492>

Mahdi adanan mujahidin, Panduan Penelitian Praktis Untuk Menyusun Skripsi,

Tesis, Dan Disertasi, (Bandung: Alfabeta, 2014)

M Taufik Amir, Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2015)

Murdaka, Bambang dan tri kuntoro, Fisika Dasar Untuk Mahasiswa Ilmu-Ilmu

Eksakta Dan Teknik (Yogyakarta: Andi, 2008)

Muspita zalia, I. W. Lasmawan, dan Sariyasa, "Pengaruh Model Pembelajaran

Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis, Motivasi Belajar, Dan

Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VII SMPN 1 Aikmel", E-Journal Program

Page 120: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan

Dasar, vo.3 (2013).

Narbuko cholid dan Abu achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: PT.Bumi aksara,

2013)

Nila Kesumawati, "Pemahaman Konsep Matematik Dalam Pembelajaran

Matematika", Jurnal FKIP Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

PGRI Palembang, (2008)

Nor, M, and Revi Astria Noprina, "Motivasi belajar fisika siswa melalui penerapan

pendekatan arias pada siswa kelas viii smp negeri 4 tambang", Prosiding

Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013.

Novalia dan Muhammad syazali, Olah Data Penelitian Pendidikan (Bandar

Lampung: Anugrah utama raharja, 2014)

Parasamya, Cut Eka, and Agus Wahyuni, "Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fisika

Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)",

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM), 2 (2017).

Rahayu, Puji, Arif Widiyatmiko, and Hartono, "Penerapan Strategi Poe (Predict-

Observe-Explain) Dengan Metode Learning Journals Dalam Pembelajaran Ipa

Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Keterampilan Proses Sains",

Unnes Science Education Journal, 4 (2015).

Raina, Nur novianti, "Kontribusi Pengelolaan Laboratorium Dan Motivasi Belajar

Siswa Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran", Jurnal Pendidikan IPA.

Rifa‘i, Bachtiar, "Efektivitas Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) Krupuk Ikan dalam Program Pengembangan Labsite Pemberdayaan

Masyarakat Desa Kedung Rejo Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo",

Kebijakan Dan Manajemen Publik, vol.1 (2013).

Rita lefrida, "Efektifitas Penerapan Pembelajaran Kontekstual Dengan Strategi

REACT ( Relating , Experiencing , Applying , Cooperating , Dan Transferring )

Untuk Meningkatkan Pemahaman Pada Materi Logika Fuzzy", Dosen Program

Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan MIPA FKIP UNTAD Abstrak,

Page 121: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

2007.

Rosdiati, "Penerapan model problem-based learning dengan teknik scaffolding untuk

meningkatkan hasil belajar ipa siswa kelas v",

Rosidah, Ratna, Tri Wasonowati, Tri Redjeki, and Retno Dwi, "Penerapan model

problem based learning ( pbl ) pada pembelajaran hukum - hukum dasar kimia

ditinjau dari aktivitas dan hasil belajar siswa kelas x ipa sma negeri 2 surakarta

tahun pelajaran 2013 / 2014", Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) Program Studi

Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret, vol.3 (2014).

Rusman, Model-Model Pembelajaran (jakarta: gravindo persada, 2010)

———, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru

(jakarta: PT Rajagrafindo Persada)

Saiful amin, "Pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap

kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar geografi", Jurnal Pendidikan

Geografi, 4 (2017)

Salamah, "Penelitian Teknologi Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan System",

jurnal pendidikan, 12 (2006).

Sam Mc Kagan dkk, ‗Normalized Gain What Is It and When and How Shold I Use

It ?‘, diakses 28 Januari 2018, Pukul 09.14 tersedia online

<https://www.physport.org/recomendations/entry.cfm?_e_pi_=7%2CPAGE_I%

0AD10%2C5818789421%0A>

Samsinar, Muchtar ibrahim dan Rahmad prajono, "efektivitas model pembelajaran

problem based learning dalam peningkatan kemampuan berpikir kreatif

matematika siswa kelas viii smp negeri 1 siompu barat", Jurnal Penelitian

Pendidikan Matematika Volume, 3 (2015)

Sanjaya wina, Penelitian Pendidikan, Jenis, Metode Dan Prosedur (Jakarta:

Prenadamedia group, 2013)

Saregar, Antomi, "Pembelajaran pengantar fisika kuantum dengan memanfaatkan

media phet simulation dan lkm melalui pendekatan saintifik : dampak pada

minat dan penguasaan konsep mahasiswa introduction study using quantum

Page 122: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

physics media phet simulation and lkm ( student works", Jurnal Ilmiah

Pendidikan Fisika ‘Al-BiRuNi’, vol.05 (2016).

Saregar, Antomi, Sri Latifah, and Meisita Sari, "Efektivitas model pembelajaran

cups : dampak terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik

madrasah aliyah mathla ‘ ul anwar", Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi,

vol.5 (2016). <https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.v5i2.123>

Serway Jewett, Fisika Untuk Sains Dan Teknik (Jakarta: Salemba teknika, 2010)

Setyosari punaji, Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan (bandung: Kencana

Prenada Media Group, 2013)

Siregar, purwanto dan Seri, "Pengaruh model pembelajaran problem based learning

(pbl) terhadap belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas x

semester ii sma negeri 11 medan t.p 2014/2015‘, JurnaL Ikatan Alumni Fisika

Universitas Negeri Malang, vol.2 (2016).

Siregar Syofiyan, Metodologi Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Dengan

Perbandingan Perhitungan Manual Dan SPSS (Jakarta: Prenada media group,

2013)

Smarabawa, IGBN, I B Arnyana, and Igan Setiawan, "Pengaruh model pembelajaran

sains teknologi masyarakat terhadap pemahaman konsep biologi dan

keterampilan berpikir kreatif siswa sma IGBN.‘, E-Journal Program

Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA, vol.3.

Srianty, Abdul samad, dan A.J. petandean, "Upaya meningkatkan kemampuan

berpikir kritis fisika siswa kelas xi ipa3 sma negeri 1 bungoro melalui model

pembelajaran generatif", JSPF, 7 (2011), 1–12

Sudijono anas, Pengantar Statistik Pendidikan (jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2012)

Sugiyono, Metode Penelitian Kuanlitatif, Kualitatif Dan R&d. (Bandung: Alfabeta,

2011)

———, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D

(Bandung: Alfabeta, 2016)

Page 123: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

———, Statistik Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2015)

Sulardi, Mohamad Nur, and Wahono Widodo, "Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Fisika Model Problem Based Learning ( Pbl ) Untuk Melatih

Keterampilan Berpikir", Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri

Surabaya, vol.5 (2015).

Supratiknya dan Titik Kristiyani, "Efektivitas Metode Problem ‐ Based Learning

Dalam Pembelajaran Mata Kuliah Teori Psikologi Kepribadian II", Jurnal

Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, 33

Surayya, L, I W Subagia, and I N Tika, "Pengaruh model pembelajaran think pair

share terhadap hasil belajar ipa ditinjau dari keterampilan berpikir kritis siswa",

E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program

Studi IPA, vol.4 (2014).

Syafi‘i, A, L. Handayani, and S. Khanafiyah, "Penerapan Question Based Discovery

Learning Pada Keterampiulan Proses Sains", Unnes Physics Education Journal,

vol.3 (2014).

Tanwil, Muh dan liliasari, Berpikir Kompleks Dan Implementasinya Dalam

Pembelajaran Ipa (Makasar: Universitas Negeri Makasar, 2013)

Utomo, Tomi, Dwi Wahyuni, and Slamet Hariyadi, "Pengaruh Model Pembelajaran

Berbasis Masalah ( Problem Based Learning ) Terhadap Pemahaman Konsep

Dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa ( Siswa Kelas VIII Semester Gasal

SMPN 1 Sumbermalang Kabupaten Situbondo Tahun Ajaran 2012 / 2013 )",

jurnal edukasi UNEJ, 7 (2014)

Wirawan, Evaluasi Teori, Model, Standar, Aplikasi, Dan Profesi (Jakarta: Rajawali,

2012)

Young and Freedman, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1 (Jakarta: Erlangga,

2002)

Yuni riznani, A.halim dan Marwan AR, "Dampak Penggunaan Model Quantum

Teaching Tipe Vak (Visual, Auditori, Kinestetik) Terhadap Retensi Mengingat

Page 124: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED …repository.radenintan.ac.id/5066/1/EKA YULIANTI.pdfbased learning (PBL) terhadap pemahaman konsep dan berpikir kritis peserta didik

Konsep Fisika Siswa Kelas Viii Smpn 6 Banda Aceh", Jurnal Ilmiah Mahasiswa

(JIM) Pendidikan Fisika, vol.1 (2016).

Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (jakarta: Prenada media

group, 2004)