efektivitas pembelajaran menggunakan model …

154
i EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIID SMP NEGERI 1 BANGUNTAPAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKIRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Oleh: Antonius Mahendra Putra NIM : 121414101 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

i

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIID SMP NEGERI 1

BANGUNTAPAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKIRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:

Antonius Mahendra Putra

NIM : 121414101

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

James 1 : 12

“Blessed is the Man who endures temptation, for when he has been approved,

He will receive the crown of live, which the Lord promised to those

who love Him”

Karya ini kupersembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus yang selalu menuntun setiap langkahku

Kedua orang tuaku yang terkasih

Kakak yang kucintai

Sahabat dan semua teman-teman

serta Almamaterku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

vii

ABSTRAK

Antonius Mahendra Putra (2018). Efektivitas pembelajaran menggunakan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division

(STAD) pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel terhadap hasil

belajar siswa kelas VIIID SMP Negeri 1 Banguntapan Yogyakarta tahun

pelajaran 2016/2017.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dilihat peneliti saat

melakukan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di sekolah SMP Negeri 1

Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Pada pembelajaran di kelas, guru cenderung

melakukan proses belajar mengajar menggunakan metode ceramah dari awal

pertemuan hingga akhir pertemuan, sehingga pembelajaran menjadi satu arah dan

banyak siswa yang tidak fokus terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung.

Tujuan penelitian ini yaitu ingin memperoleh data tentang hasil belajar siswa dan

minat belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) di kelas

VIIID SMP Negeri 1 Banguntapan.

Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD). Penelitian dilakukan dalam dua kelas dimana

kelas pertama adalah kelas VIIID menggunakan metode STAD dan kelas kedua

adalah kelas VIIIE menggunakan metode ceramah yang dilaksanakan bulan

Oktober-November 2016. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar

observasi, bentuk soal pretest dan postest. Teknik pengumpulan data antara lain

melakukan, pengisian lembar observasi, pretest, postest dan mengisi angket minat

belajar siswa. Teknik analisis data dengan cara membandingkan hasil postest dari

kedua kelas dan hasil angket minat belajar siswa pada kedua kelas.

Keterlaksanaan pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe STAD

sudah berjalan dengan baik. Hasil postest dari kedua kelas terlihat bahwa kelas

dengan pembelajaran menggunakan metode STAD lebih efektif daripada kelas

dengan menggunakan metode ceramah. Jika ditinjau dari minat belajar siswa,

model pembelajaran kooperatif tipe STAD juga memberikan hasil yang positif.

Kata kunci: Efektivitas, Hasil Belajar, Angket minat belajar, Sistem Persamaan

Linear Dua Variabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

viii

ABSTRACT

Antonius Mahendra Putra (2018). The Effectiveness of learning process using

Cooperative Learning Model Type Student Teams Achievement Division

(STAD) method on Linear Equation System Two Variables material towards

students of SMP Negeri 1 Banguntapan Yogyakarta’s learning outcomes

grade VIII academic year 2016/2017.

This research is motivated by the problems that researcher foundduring

PPL (Field Experience Program) at SMP Negeri 1 Banguntapan, Bantul,

Yogyakarta. During the teaching-learning process on the classroom, teachers tend

to use lecture methods since the beginning until the end of the meeting, so that

learning process becomes one-way activity that caused students lost their interest.

This research aims to obtain data of students’ learning outcomes and students’

learning interest sthat used STAD type cooperative learning model on the material

of Two Variable Linear Equation System (SPLDV) in VIIID class of SMP Negeri

1 Banguntapan.

This study uses Student Teams Achievement Division (STAD) learning

method. The study was conducted in two classes where the first class was class

VIIID using STAD method and second class was VIIIE class using lecture

method which was conducted from October to November 2016. The research

instrument used observation sheet, pretest and postest form. Techniques of

collecting data include performing, filling in the observation sheet, pretest, postest

and filling the questionnaire of student learning interest. Data analysis techniques

by comparing the posttest results of both classes and the results of questionnaires

of student learning interest in both classes.

Implementation of learning using STAD type cooperative method has

been running well. The posttest results of both classes show that the class with the

learning using the STAD method is more effective than the class using the lecture

method. When viewed from student's interest in learning, STAD type cooperative

learning model also gives positive result.

.

Keywords: Effectiveness, Learning Outcomes, Interest Interest Questionnaire,

Two Varies Linear Equation System.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terimakasih penulis kepada Tuhan Yesus Kristus atas

semua berkat dan rahmat-Nya serta karunia-Nya sehingga penyusunan skripsi

yang berjudul “Efektivitas pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada materi Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel terhadap hasil belajar siswa kelas VIIID SMP

Negeri 1 Banguntapan Yogyakarta” dapat diselesaikan dengan baik. Penulis

menyadari bahwa banyak kendala dan hambatan yang dialami selama penyusunan

skripsi ini, namun oleh karena bantuan, dukungan serta doa dari orang-orang

terdekat sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih penulis kepada berbagai

pihak yang telah terlibat dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai. Terimakasih

kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan kebaikan-Nya yang tidak

pernah berkesudahan selama penulis melakukan penelitian dari awal

hingga penyusunan skripsi ini, sehingga dapat berjalan dengan baik dan

lancar.

2. Beni Utomo, M.Sc. Selaku dosen pembimbing yang selama ini membantu

dan mengarahkan penulis, memberikan banyak masukan serta saran

sehingga penulis dapat menyelesaikan semuanya hingga akhir.

3. Rohandi, Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah menyetujui dan

mengesahkan skripsi ini.

4. Dr. Hongki Julie, M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika Universitas Sanata Dharma, yang selalu memberikan banyak

motivasi dalam menemukan hal-hal yang baru.

5. Dosen-dosen Pendidikan Matematika yang sangat saya hormati, selama ini

sudah membantu penulis dalam menimba ilmu, memberikan pengetahuan-

pengetahuan yang luar biasa dan membimbing penulis selama menjalani

perkuliahan hingga akhir penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................ vi

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

ABSTRACT .................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 6

C. Rumusan Masalah ............................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7

E. Pembatasan Masalah ........................................................................... 8

F. Pembatasan Istilah .............................................................................. 8

G. Manfaat Penelitian .............................................................................. 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

xii

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori .................................................................................... 11

1. Model Pembelajaran ............................................................... 11

2. Model Pembelajaran Kooperatif ............................................. 12

3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (STAD) ....................... 19

4. Sistem Persamaan Linier Dua Variabel .................................. 21

B. Kerangka Berpikir ............................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 28

B. Subjek Penelitian ................................................................................ 28

C. Objek Penelitian .................................................................................. 28

D. Bentuk Data ........................................................................................ 29

E. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ......................................... 29

1. Metode .......................................................................................... 29

2. Instrumen ...................................................................................... 30

F. Metode/Teknik Analisis Data ............................................................. 40

1. Hasil Belajar Siswa ....................................................................... 40

2. Pengolahan Data Non Test ............................................................ 41

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 42

1. Persiapan Penelitian ...................................................................... 42

2. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 43

3. Pengolahan Data Penelitian .......................................................... 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

xiii

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISA

DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 47

B. Tabulasi Data ...................................................................................... 49

C. Analisa Data ........................................................................................ 65

D. Pembahasan ......................................................................................... 82

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 87

B. Saran ................................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 91

LAMPIRAN ................................................................................................... 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Keterlaksanaan Pembelajaran Kooperatif ........................ 18

Tabel 2.2 Indikator Keterlaksanaan Pembelajaran STAD ............................... 21

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas .......................................................................... 33

Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................ 37

Tabel 3.3 Kriteria Hasil Belajar Siswa ............................................................ 41

Tabel 3.4 Kategori Keterlaksanaan Data Hasil Obsevasi ................................ 42

Tabel 4.1 Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 48

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan RPP Pertemuan I ...................... 49

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan RPP Pertemuan II ..................... 51

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan RPP Pertemuan III .................... 53

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model STAD Pertemuan I........ 55

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model STAD Pertemuan II ...... 56

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model STAD Pertemuan III ..... 57

Tabel 4.8 Data Hasil Uji Pretest Pada Kelas VIIID ....................................... 58

Tabel 4.9 Data Hasil Uji Pretest Pada Kelas VIIIE ........................................ 59

Tabel 4.10 Data Hasil Uji Postest Pada Kelas VIIID (STAD) ....................... 60

Tabel 4.11 Data Hasil Uji Postest Pada Kelas VIIIE (CERAMAH) ............. 61

Tabel 4.12 Data Minat Belajar Siswa Kelas VIIID (STAD) .......................... 63

Tabel 4.13 Data Minat Belajar Siswa Kelas VIIIE (CERAMAH) .................. 64

Tabel 4.14 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan RPP Pertemuan I .................... 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

xv

Tabel 4.15 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan RPP Pertemuan II ................... 71

Tabel 4.16 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan RPP Pertemuan III .................. 73

Tabel 4.17 Analisis Keterlaksanaan RPP ......................................................... 73

Tabel 4.18 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model STAD Pertemuan I...... 75

Tabel 4.19 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model STAD Pertemuan II .... 76

Tabel 4.20 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model STAD Pertemuan III ... 76

Tabel 4.21 Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran STAD............................... 77

Tabel 4.22 Skor dan Kriteria Hasil Postest Kelas VIIID ................................. 77

Tabel 4.23 Skor dan Kriteria Hasil Postest Kelas VIIIE ................................. 78

Tabel 4.24 Persentase Hasil Postest Siswa Kelas VIIID ....................................... 79

Tabel 4.25 Persentase Hasil Postest Siswa Kelas VIIIE ....................................... 79

Tabel 4.26 Analisis Hasil Minat Belajar Siswa Kelas VIIID ......................... 80

Tabel 4.27 Analisis Hasil Minat Belajar Siswa Kelas VIIIE ........................... 81

Tabel 4.28 Persentase Hasil Minat Belajar Siswa KelasVIIID ....................... 82

Tabel 4.29 Persentase Hasil Minat Belajar Siswa KelasVIIIE ....................... 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Menunjukan Titik Potong Dari Dua Persamaan .......................... 23

Gambar 3.1 Hasil Validitas Pretest Kelas IXE ................................................ 34

Gambar 3.2 Hasil Validitas Angket Minat Belajar Siswa Kelas VIIID........... 34

Gambar 3.3 Hasil Validitas Angket Minat Belajar Siswa Kelas VIIIE ........... 35

Gambar 3.4 Hasil Reliabilitas Pretest Kelas IXE ............................................ 37

Gambar 3.5 Hasil Reliabilitas Angket Minat Belajar Siswa Kelas VIIID ....... 38

Gambar 3.6 Hasil Reliabilitas Angket Minat Belajar Siswa Kelas VIIIE ....... 38

Gambar 4.1 Siswa Masuk Dalam Kelompok ................................................... 66

Gambar 4.2 Siswa Belajar Dalam Kelompok .................................................. 69

Gambar 4.3 Siswa Belajar Dalam Kelompok .................................................. 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Lampiran A.1 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .................. 92

LAMPIRAN B

Lampiran B.1 RPP Kelas VIIID ..................................................................... 93

Lampiran B.2 Lembar Validasi ....................................................................... 108

LAMPIRAN C

Lampiran C.1 Soal Pretest .............................................................................. 109

Lampiran C.2 Soal Postest .............................................................................. 110

LAMPIRAN D

Lampiran D.1 Lembar Observasi RPP Kelas VIIID ........................................ 111

Lampiran D.2 Lembar Observasi STAD Kelas VIIID .................................... 116

LAMPIRAN E

Lampiran E.1 Angket Minat Belajar Siswa .................................................... 121

Lampiran E.2 Hasil Angket Minat Belajar Siswa Kelas VIIIE ....................... 122

Lampiran E.3 Hasil Angket Minat Belajar Sswa Kelas VIIID ........................ 124

LAMPIRAN F

Lampiran F.1 Hasil Uji Pretest Kelas IXE ..................................................... 126

Lampiran F.2 Hasil Pretest Kelas VIIIE ......................................................... 129

Lampiran F.3 Hasil Pretest Kelas VIIID ........................................................ 133

Lampiran F.4 Hasil Postest Kelas VIIID ......................................................... 134

Lampiran F.5 Hasil Postest Kelas VIIIE ........................................................ 136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Belajar sudah menjadi salah satu kebutuhan mendasar bagi

manusia. Hal-hal yang dipelajari pun beragam mulai dari hal-hal paling

sederhana sampai pada hal-hal yang lebih kompleks. Belajar pun dapat

dilakukan sendiri atau pun dengan bantuan orang lain. Belajar itu sendiri

merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman

individu dalam interaksinya dengan lingkungan (Oemar, 2013).

Belajar dapat dilakukan secara mandiri dan dapat juga dilakukan

secara berkelompok. Pada hakikatnya belajar berkelompok sama dengan

pembelajaran kooperatif. Oleh karena itu, banyak guru yang mengatakan

tidak ada sesuatu yang aneh dalam pembelajaran kooperatif karena mereka

beranggapan telah biasa melakukan pembelajaran kooperatif dalam bentuk

belajar kelompok, walaupun sebenarnya tidak semua belajar dalam

kelompok dikatakan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif

dilaksanakan melalui sharing proses antara peserta belajar, sehingga dapat

mewujudkan pemahaman bersama antara peserta belajar itu sendiri

(Abdulhak dalam Rusman 2014:203). Pada pembelajaran ini akan tercipta

sebuah interaksi yang luas, yaitu interaksi dan komunikasi yang dilakukan

antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru.

Ada unsur mendasar yang membedakan pembelajaran kooperatif dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

2

belajar kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pada pembelajaran

kooperatif proses pembelajaran tidak harus berlangsung dari guru kepada

siswa. Siswa dapat saling belajar pada siswa lainnya. Pembelajaran oleh

rekan sebaya lebih efektif daripada pembelajaran oleh guru. Menurut

Slavin (2011), dalam belajar di kelas pun siswa dapat menemukan sesuatu

dengan bantuan teman sebaya dalam hal ini teman seusia (same-age peer

tutoring), yakni seorang siswa memberikan pengajaran pribadi kepada

seorang teman kelas. Pengajaran pribadi teman sebaya antar siswa dengan

usia yang sama dapat lebih mudah direncanakan dan juga telah terbukti

sangat efektif. Di kalangan teman sekelas dengan usia dan tingkat kinerja

yang sama terjadi pengajaran timbal balik. Dalam penelitian yang

dilakukan Slavin tahun 1995 dikatakan bahwa penggunaan model

pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa,

sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap

toleransi dan menghargai pendapat orang lain, dapat memenuhi kebutuhan

siswa dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengintegerasikan

pengetahuan dengan pengalaman (Rusman, 2014).

Selain model pembelajaran, hal lain yang perlu diperhatikan dalam

pembelajaran ialah pendekatan apa yang digunakan. Pembelajaran saat ini

membutuhkan sebuah pendekatan yang mampu mengakomodasi siswa

untuk berpikir ilmiah. Salah satu pendekatan yang saat ini banyak

digunakan ialah pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013. Dalam

pendekatan saintifik para siswa diberi pemahaman bahwasanya informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

3

bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung informasi searah

dari guru. Oleh karena itu, kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta

diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari

berbagai sumber melalui observasi, dan lain-lain, dan bukan hanya diberi

tahu.

Pada pendekatan saintifik sendiri dikenal lima langkah umum

pendekatan pembelajaran yang meliputi proses mengamati, bertanya,

mencoba dan menalar, mengasosiasi, dan mengkomunikasi. Pada bagian

mengamati, hal yang diutamakan ialah kebermaknaan proses pembelajaran

melalui kegiatan mendengar, menyimak, melihat atau membaca. Guru

memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka

untuk memperhatikan hal yang penting dari suatu benda atau objek.

Menurut Hosnan (2013), aktivitas bertanya perlu ditingkatkan

dalam proses belajar karena masih banyak siswa yang diprediksi belum

secara aktif bertanya dalam proses pembelajaran. Apabila hal itu benar,

penyebab dari kurangnya siswa bertanya lebih dikarenakan siswa merasa

dirinya tidak lebih tahu daripada guru sebagai akibat pembelajaran yang

satu arah, adanya ganjalan psikologis karena guru lebih dewasa daripada

usia siswa, atau karena kurang kreatifnya guru untuk mengajukan

persoalan-persoalan yang menantang siswa untuk bertanya. Kegiatan

bertanya ini nantinya akan dilanjutkan dengan kegiatan mengumpulkan

informasi melalui eksperimen di mana dalam kegiatan ini hal yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

4

ditekankan ialah proses sampai kepada hasil akhir. Di sini para siswa

diajak untuk menemukan temuan baru berdasarkan topik yang diberikan.

Langkah berikutnya dalam pendekatan saintifik ialah

mengeksplorasi. Pada hal ini digambarkan bahwa guru dan siswa

merupakan pelaku aktif. Penekanannya tentu saja harus lebih pada siswa

dari pada guru. Selanjutnya hasil eksplorasi para siswa diasosiasi untuk

memperoleh pemahaman yang sama. Pemahaman tersebut kemudian

dikomunikasikan kembali dalam bentuk-bentuk yang diinginkan seperti

melalui presentasi kelompok.

Pembelajaran yang berpusat pada siswa masih sulit diterapkan di

sekolah. Hal ini tampak pada saat peneliti melakukan PPL (Program

Pengalaman Lapangan) di SMP Negeri 1 Banguntapan Yogyakarta. Guru

mengajar dengan metode ceramah dari awal pertemuan hingga akhir

pertemuan sehingga masih mengambil peranan penuh dalam

pembelajaran, guru cenderung kurang dapat mengaktifkan siswa,

sehingga menyebabkan pembelajaran menjadi satu arah. Selain itu guru

terlalu banyak memberikan tugas mandiri kepada para siswa baik di dalam

kelas maupun untuk dikerjakan di rumah. Para siswa tidak dibiasakan

untuk belajar dalam kelompok. Dari beberapa penyebab yang ada

memungkinkan para siswa sulit berkonsentrasi saat di dalam kelas, para

siswa juga sering sekali terlambat mengumpulkan tugas tepat waktu,

sehingga tak jarang pula jam pelajaran dipakai para siswa untuk

menyelesaikan tugas sebelumnya, dan kembali menumpuk tugas baru di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

5

dalam kelas. Para siswa pun belum mengoptimalkan proses belajar

bersama teman sekelas dalam pembelajaran di kelas. Pembelajaran ini

belum menampakkan ciri pembelajaran kooperatif.

Fokus para siswa pun terbagi antara belajar, tugas, dan gadget yang

mereka pakai di kelas. Beberapa siswa terlihat sibuk googling saat belajar,

dan hal ini tidak dikondisikan dengan baik oleh guru mata pelajaran.

Sehingga pembelajaran kurang efektif dan kurang memperlihatkan

pembelajaran yang variatif. Permasalahan yang ditemukan tersebut pada

akhirnya menarik peneliti untuk meneliti metode apa yang sekiranya dapat

mengurangi permasalahan yang diamati, metode yang membuat para siswa

bisa lebih siap belajar, dan pada akhirnya mampu meningkatkan prestasi

dan minat belajar matematika siswa.

Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model

pembelajaran berkelompok secara heterogen mulai dari suku, jenis

kelamin, dan kemampuan siswa. Para siswa diajak untuk melatih diri

bekerja sama dalam kelompok guna memperkaya satu sama lain dengan

cara memastikan semua siswa dalam kelompok bisa menguasai pelajaran

tersebut. Kemudian, para siswa diberi kuis individu tentang materi

tersebut, dan pada saat itu mereka tidak boleh membantu satu sama lain.

Nilai hasil kuis para siswa akan dibandingkan dengan nilai rata-rata

mereka sendiri yang telah diperoleh sebelumnya, kemudian para siswa

diberi penghargaan berdasarkan seberapa tinggi nilai itu melampaui nilai

mereka sebelumnya. Nilai-nilai ini kemudian dijumlah untuk mendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

6

nilai kelompok. Kelompok yang mencapai kriteria tertentu bisa diberi

penghargaan. Melalui penghargaan ini diharapkan minat belajar

matematika siswa pun bisa lebih dioptimalkan.

Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan tersebut, peneliti

mengambil judul “Efektivitas pembelajaran menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division

(STAD) pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

terhadap hasil belajar siswa kelas VIIID SMP Negeri 1 Banguntapan

Yogyakarta” .

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Adapun identifikasi masalah terkait latar belakang masalah diatas ialah :

1. Model pembelajaran yang cenderung konvensional, belum

dibiasakannnya pembelajaran dengan model kooperatif.

2. Fokus belajar para siswa terbagi antara mengerjakan tugas yang

terlambat dikumpulkan dan gadget yang dibawa ke sekolah.

3. Para siswa belum mengoptimalkan proses belajar bersama teman dalam

pembelajaran di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

7

C. RUMUSAN MASALAH

Untuk mengarahkan jalannya skripsi ini serta memperoleh ketepatan

dalam penulisan, maka permasalahan ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) matematika pada materi sistem persamaan linear dua variabel

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas

VIIID SMP Negeri 1 Banguntapan Yogyakarta?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada materi sistem persamaan linear

dua variabel ketika para siswa belajar menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD?

3. Bagaimanakah minat belajar siswa pada model pembelajaran kooperatif

tipe STAD?

D. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) matematika

menggunakan metode pembelajaraan kooperatif tipe STAD.

2. Hasil belajar siswa jika menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD terhadap hasil belajar siswa kelas VIIID SMP Negeri 1

Banguntapan Yogyakarta.

3. Minat belajar siswa setelah dikenakan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

8

E. PEMBATASAN MASALAH

Pada penulisan skripsi ini, penulis membatasi masalah yakni

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran

matematika dengan topik sistem persamaan linear dua variabel di kelas

VIIID SMP Negeri 1 Banguntapan Yogyakarta.

F. PEMBATASAN ISTILAH

1. Pembelajaran Matematika

Pembelajaran matematika adalah proses belajar mengajar dalam bidang

matematika.

2. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah bentuk pembelajaran dengan cara siswa

belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif

yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur

kelompok yang bersifat heterogen.

3. Metode Student Teams Achievement Division (STAD)

Metode STAD adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang

membagi siswa menjadi beberapa kelompok beranggotakan empat

orang yang beragam kemapuan, jenis kelamin, dan sukunya. Guru

memberikan suatu materi dan siswa-siswa di dalam kelompok

memastikan bahwa semua anggota kelompok itu bisa menguasai materi

tersebut. Akhirnya setelah semua siswa menjalani kuis perseorangan

tentang materi tersebut, dan pada saat itu mereka tidak boleh saling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

9

membantu satu sama lain. Nilai-nilai hasil kuis siswa dibandingkan

dengan nilai rata-rata mereka sendiri yang telah diperoleh sebelumnya,

dan para siswa diberi hadiah berdasarkan pada seberapa tinggi

peningkatan yang bisa mereka capai atau seberapa tinggi nilai yang

mereka capai melampaui nilai mereka sebelumnya.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah ukuran kualitas dari suatu proses belajar dengan

kata lain hasil belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah

menempuh kegiatan belajar.

5. Minat Belajar

Minat belajar adalah suatu keinginan atau kemauan yang disertai

perhatian dan keaktifan yang disengaja dan akhirnya melahirkan rasa

senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa kemampuan,

keterampilan, maupun sikap.

G. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Siswa

Penelitian ini bemanfaat untuk mengaktifkan siswa melalui belajar

kelompok maupun untuk meningkatan prestasi belajar matematika

khusunya pada materi sistem persamaan linear dua variabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

10

2. Bagi Guru Matematika

Penelitian ini dapat membantu guru untuk dapat memodifikasi model

dan metode belajar baru yang bisa dicoba diterapkan kepada para siswa

serta memberikan gambaran kepada guru mata pelajaran apabila akan

kembali menggunakan model pembelajaran serupa pada materi yang

lain.

3. Bagi Peneliti

Bagi peneliti yang merupakan calon guru penelitian ini merupakan

langkah awal untuk terus berkreativitas dalam menciptakan

pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat digunakan untuk melihat hasil belajar siswa dan

minat siswa dalam mata pelajaran matematika apabila belajar dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Model Pembelajaran

Pada pembelajaran dikenal istilah pendekatan pembelajaran dan

model pembelajaran. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau

sudut pandang kita terhadap pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk

kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih

sangat umum. Menurut Rolly Kellen (1998) dalam Rusman (2014)

mencatat bahwa terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu

pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered approach) dan

pendekatan yang berpusat pada siswa (student centered approach).

Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran

langsung (direct instruction), dan pembelajaran deduktif atau

pembelajaran ekspositori, sedangkan pendekatan pembelajaran yang

berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran inkuiri dan

diskoveri serta pembelajaran induktif.

Model-model pembelajaran sendiri biasanya disusun berdasarkan

berbagai prinsip atau teori pengetahuan. Para ahli menyusun model

pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran, teori-teori

psikologis, sosiologis, analisis sistem, atau teori-teori lain yang

mendukung (Joyce & Weil: 1980) dalam Rusman (2014). Joyce dan Weil

berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

12

yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran

jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing

pembelajaran di kelas atau yang lain. Model pembelajaran dapat diartikan

sebagai pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran

yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya.

2. Model Pembelajaran Kooperatif

Teori yang mendasari pembelajaran kooperatif adalah teori

kontruktivisme. Menurut Soejadi dalam Teti Sobari (Rusman, 2014), pada

dasarnya pendekatan teori konstruktivisme dalam belajar adalah suatu

pendekatan di mana siswa harus secara individual menemukan dan

mentransformasikan informasi yang kompleks, memeriksa informasi

dengan aturan yang ada dan merevisinya bila perlu. Sementara itu,

menurut Slavin (Rusman, 2014:201) pembelajaran kooperatif

menggalakkan siswa berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok.

Ini membolehkan pertukaran ide dan pemeriksaan ide sendiri dalam

suasana yang tidak terancam, sesuai dengan falsafah konstruktivisme.

Pada model pembelajaran kooperatif guru lebih berperan sebagai

fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung ke arah

pemahaman yang lebih tinggi. Guru tidak hanya memberikan pengetahuan

pada siswa, tetapi harus membangun pengetahuan dalam pikirannnya.

Siswa mempunyai pengalaman langsung dalam menerapkan ide-ide

mereka. Ini merupakan kesempatan bagi siswa untuk menemukan dan

menerapkan ide-ide mereka sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

13

Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan

cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara

kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan

struktur kelompok yang bersifat heterogen. Pada hakikatnya pembelajaran

kooperatif sama dengan kerja kelompok. Dalam pembelajaran ini akan

tercipta sebuah interaksi yang lebih luas, yaitu interaksi dan komunikasi

yang dilakukan antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa

dengan guru.

Pembelajaran kooperatif adalah strategi yang melibatkan partisipasi

siswa dalam suatu kelompok kecil untuk saling berinteraksi (Nurulhayati,

2002:25). Dalam sistem belajar yang kooperatif, siswa belajar bekerja

sama dengan anggota lainnya. Dalam model ini siswa memiliki dua

tanggung jawab, yaitu mereka belajar untuk dirinya sendiri dan membantu

sesama anggota kelompok untuk belajar. Siswa belajar dalam sebuah

kelompok kecil dan mereka dapat melakukannya seorang diri.

Pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan belajar siswa yang dilakukan

dengan cara berkelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

dirumuskan (Sanjaya 2006:239).

Menurut Tom V.Savage (1987:217) dalam Rusman (2014)

mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu pendekatan

yang menekankan kerja sama dalam kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

14

Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar

kelompok. Ada unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakan

dengan belajar dalam kelompok. Pelaksanaan prinsip dasar pokok sistem

pembelajaran kooperatif dengan benar akan memungkinkan guru

mengelola kelas dengan lebih efektif (Lie, 2010 :29). Pada pembelajaran

kooperatif proses pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada siswa.

Siswa dapat saling membelajarkan sesama siswa lainnya. Pembelajaran

oleh rekan sebaya (peer teaching) lebih efektif daripada pembelajaran oleh

guru (Slavin, 2011) .

Pembelajaran kooperatif adalah teknik pengelompokan yang di

dalamnya siswa bekerja terarah pada tujuan belajar bersama dalam

kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang. Menurut Johnson

dalam Hasan (Rusman, 2014), belajar kooperatif adalah pemanfaatan

kelompok kecil dalam pembelajaran yang memungkinkan siswa bekerja

sama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya

dalam kelompok tersebut.

Nurulhayati (dalam Rusman 2014) mengemukakan lima unsur

dasar pembelajaran kooperatif yaitu ketergantungan yang positif,

pertanggung-jawaban individual, kemampuan bersosialisasi, tatap muka,

dan evaluasi proses kelompok. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Slavin

tahun 1995 menyatakan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa dan sekaligus dapat meningkatkan

hubungan sosial, menumbuhkan sikap toleransi dan menghargai pendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

15

orang lain, serta dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam berpikir kritis,

memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dan

pengalaman (Rusman, 2014).

Ada dua komponen pembelajaran kooperatif yakni cooperative task

atau tugas kerja sama dan cooperative incentive structure atau struktur

insentif dalam kerja sama (Rusman, 2014). Tugas kerja sama berkenaan

dengan suatu hal yang menyebabkan anggota kelompok bekerja sama

dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, sedangkan struktur insentif

kerja sama merupakan suatu hal yang membangkitkan motivasi siswa

untuk melakukan kerja sama dalam rangka mencapai tujuan kelompok

tersebut. Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa yang disertai dengan perubahan sikap, yaitu sikap toleransi dan

menghargai pendapat orang lain.

Sementara itu unsur-unsur yang terkandung dalam pembelajaran

kooperatif antara lain (Rusman, 2014):

a. Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka hidup

sepenanggungan bersama.

b. Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya

seperti milik mereka sendiri.

c. Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota kelompoknya memiliki

tujuan yang sama.

d. Siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama antar

anggota kelompoknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

16

e. Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/penghargaan yang

juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok.

f. Siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan

untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

g. Siswa diminta untuk mempertanggung-jawabkan secara individual

materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Sementara itu, ada pula beberapa ciri pembelajaran kooperatif antara lain,

siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan

tujuan belajarnya, kelompok dibentuk dari siswa yang punya prestasi

belajar tinggi, sedang, dan rendah. Apabila dimungkinkan, anggota

kelompok berasal dari ras, budaya, suku, dan jenis kelamin berbeda,

penghargaan lebih berorientasi kelompok daripada individu. Model

pembelajaran kooperatif setidaknya dikembangkan untuk mencapai tujuan

pembelajaran yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap

keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial. Menurut Roger dan

David Johnson (Lie, 2010) ada lima unsur dalam pembelajaran kooperatif,

yaitu :

a. Prinsip Ketergantungan Positif

Dalam pembelajaran kooperatif keberhasilan dalam penyelesaian tugas

tergantung pada usaha yang dilakukan oleh kelompok tersebut.

Keberhasilan kerja kelompok ditentukan oleh kinerja masing-masing

anggota kelompok. Oleh karena itu, semua anggota dalam kelompok

akan merasakan saling ketergantungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

17

b. Tanggung Jawab

Keberhasilan kelompok sangat tergantung dari masing-masing anggota

kelompoknya. Oleh karena itu, setiap anggota kelompok mempunyai

tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan dalam kelompok

tersebut.

c. Interaksi Tatap Muka

Interaksi tatap muka memberikan kesempatan yang luas kepada setiapa

anggota kelompok untuk bertatap muka melakukan interaksi dan

diskusi untuk saling memberi dan menerima informasi dari anggota

kelompok lain.

d. Partisipasi dan Komunikasi

Partisipasi dan komunikasi melatih siswa untuk dapat berpartisipasi

aktif dan berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran.

e. Evaluasi Kelompok

Maing-masing kelompok menjadwalkan waktu khusus untuk

mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka agar

selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.

Prosedur atau langkah-langkah pembelajaran kooperatif menurut Slavin

(2005) pada prinsipnya terdiri dari empat tahap, yaitu sebagai berikut :

a. Penjelasan materi.

Tahap ini merupakan tahapan penyampaian pokok-pokok materi

pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuan utama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

18

tahapan ini adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi

pembelajaran.

b. Belajar kelompok.

Tahapan ini dilakukan setelah guru memberikan penjelasan materi.

Siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk sebelumnya.

c. Penilaian.

Hal ini dapat dilakukan melalui tes atau kuis yang dilakukan secara

individu atau kelompok. Hasil akhir setiap siswa adalah penggabungan

nilai individu dan nilai kelompok dibagi dua.

d. Pengakuan tim.

Penetapan tim yang dianggap paling menonjol atau paling berprestasi

dilakukan dengan harapan dapat memotivasi tim untuk terus berprestasi

lebih baik lagi.

Secara umum, pembelajaran kooperatif dapat dikatakan terlaksana apabila

memenuhi indikator-indikator berikut :

Tabel 2.1 Indikator Keterlaksanaan Pembelajaran Kooperatif

No Indikator

1 Pembelajaran secara tim

2 Berdasarkan manajemen kooperatif

3 Kemauan bekerja sama

4 Keterampilan bekerja sama

5 Adanya penghargaan tim

(Didasarkan pada Slavin 2005)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

19

3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams

Achievement Division (STAD)

Model STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-

temannya di Universitas John Hopkin. Dalam STAD siswa dibagi menjadi

kelompok beranggotakan empat orang yang beragam kemampuan, jenis

kelamin, dan sukunya. Guru memberikan suatu pembelajaran dan siswa-

siswa di dalam kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok itu

bisa menguasai pelajaran tersebut. Selanjutnya semua siswa menjalani

kuis perseorangan tentang materi tersebut, dan pada saat itu mereka tidak

boleh saling membantu satu sama lain. Nilai-nilai hasil kuis siswa

dibandingkan dengan nilai rata-rata mereka sendiri yang telah diperoleh

sebelumnya. Para siswa diberi hadiah berdasarkan pada seberapa tinggi

peningkatan yang bisa mereka capai atau seberapa tinggi nilai yang

mereka peroleh melampaui nilai mereka sebelumnya.

Gagasan utama yang melatarbelakangi STAD adalah memacu agar

siswa saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai

keterampilan yang diajarkan guru. Jika siswa menginginkan kelompok

memperoleh penghargaan, mereka harus membantu teman sekelompok

mereka dalam mempelajari pelajaran. Mereka harus mendorong teman

sekolompok untuk melakukan yang terbaik, memperlihatkan norma-norma

belajar itu penting, berharga, dan menyenangkan.

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif model STAD menurut Slavin

(2005) ialah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

20

a. Penyampaian tujuan dan motivasi.

b. Pembagian kelompok : siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok,

dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 orang yang

memprioritaskan heterogenitas kelas ke dalam prestasi akademik,

gender, jenis kelamin, ras atau etnik.

c. Presentasi dari guru : guru menyampaikan materi pelajaran dengan

terlebih dahulu menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

pada pembelajaran tersebut serta pentingnya pokok bahasan tersebut

dipelajari. Guru memberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan

aktif dan kreatif. Di dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh

media, demonstrasi, pertanyaan atau masalah nyata yang terjadi

dalam kehidupan sehari-hari. Dijelaskan juga tentang keterampilan

dan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa, tugas dan

pekerjaan yang harus dilakukan serta cara-cara mengerjakannya.

d. Kegiatan belajar di dalam tim (kerja tim) : siswa belajar dalam

kelompok yang telah dibentuk, dan guru menyiapkan lembaran kerja

sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota

menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim

bekerja guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan,

dorongan dan bantuan bila diperlukan.

e. Kuis (evaluasi) : guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian

kuis tentang materi ajar dan memberikan penilaian terhadap

presentasi hasil kerja masing-masing kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

21

Secara umum, pembelajaran dengan menggunakan tipe STAD dapat

dikatakan terlaksana apabila memenuhi indikator keterlaksanaan berikut :

Tabel 2.2 Indikator Keterlaksanaan Pembelajaran STAD

No Indikator

1 Adanya kelompok heterogen

2 Adanya penyampaian tujuan pembelajaran

3 Adanya presentasi kelas yang dipimpin guru

4 Adanya pembelajaran tim

5 Ada kuis individu

6 Adanya penghargaan tim

(Didasarkan pada Slavin 2005)

4. Sistem Persamaan Linar Dua Variabel

a. Pengertian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, menurut

Sukino (dalam matematika untuk SMP kelas VIII, 2006).

Definisi : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel adalah sebuah

persamaan dimana di dalamnya terkandung dua variabel yang

derajat dari tiap-tiap variabel yang ada di dalamnya adalah satu.

Contoh :

2x + 3y = 13, pada koefisien x adalah 2 dan koefisian y adalah 3

sedangkan x dan y adalah variabel serta 13 adalah konstanta.

b. Jenis-jenis metode penyelesaian Sistem Persamaan Linear dua

Variabel :

1. Metode Grafik

Pada persamaan linear dua variabel metode grafik

ditunjukan oleh dua garis lurus yang digambarkan ke dalam

sumbu Cartesius. Penyelesaian (solusi) secara grafik dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

22

SPLDV itu berupa sebuah titik potong dari kedua garis

lurus tersebut.

Penyelesaian menggunakan metode grafik :

Contoh :

Selesaikan persamaan berikut dengan menggunakan metode

grafik dan tentukan himpunan penyelesaiannya !

x + y = 5

x - y = 1

Penyelesaian menggunakan metode grafik :

x + y = 5

X 0 5

Y 5 0

(x, y) (0, 5) (5, 0)

x - y = 1

X 0 1

Y -1 0

(x, y) (0, -1) (1, 0)

Setelah mendapatkan titik koordinat dari dua persamaan diatas,

maka dapat digambarkan grafiknya seperti berikut ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

23

Gambar 2.1 Menunjukan Titik Potong Dari Dua Persamaan

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(3 , 2)}.

2. Metode Substitusi

Substitusi berarti memasukkan atau menempatkan suatu

variabel ke tempat lain. Hal ini berarti metode substitusi

merupakan cara untuk mengganti satu variabel ke variabel

lainnya dengan cara mengubah variabel yang akan

dimasukkan menjadi persamaan yang variabelnya

berkoefisien satu.

Contoh :

Selesaikan persamaan berikut menggunakan metode

substitusi dan tentukan himpunan penyelesaiannya !

2 x - y = 8

3 x + 4 y = 10

Penyelesaian menggunakan metode substitusi :

Mula-mula satu dari dua persamaan diatas diubah menjadi :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

24

-y = 8 – 2x

y = -8 + 2x

Lalu substitusikan nilai y = -8 + 2x kedalam persamaan

lainnya.

3x+ 4(-8 + 2x) = 10

3x – 32 + 8x = 10

11 x = 42

x = 42

11

Maka untuk mencari nilai y, dapat disubstitusikan nilai x ke

salah satu persamaan.

3 x + 4y = 12

3( 42

11 ) + 4y = 12

126

11 + 4y = 12

4y = 12 - 126

11

4y = 132

11 -

126

11

4y = 6

11

y = 6

44

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(42

11 ,

6

44)}.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

25

3. Metode Eliminasi

Merupakan sebuah metode penyelesaian sistem persamaan

linear dengan cara menghilangkan salah satu variabel

dengan menyamakan koefisiennya.

Contoh :

Selesaikan persamaan berikut menggunakan metode

eliminasi dan tentukan himpunan penyelesaiannya !

3 x – 2 y = 8

4x + y = 7

Penyelesaian menggunakan metode eliminasi :

Langkah pertama, mengeliminasi variabel x, diperoleh :

3x – 2y = 8 x4

4x + y = 7 x3

Diperoleh : 12x – 8y = 32

12x + 3y = 21

-11y = 11

y = -1

Langkah kedua, mengeliminasi variabel y, diperoleh :

3x – 2y = 8 x1

4x + y = 7 x2

Diperoleh : 3x – 2y = 8

8x + 2y = 14 +

11x = 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

26

x = 2

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(2,-1)}.

KERANGKA BERPIKIR

1. Penelitian ini berdasarkan pada masalah yang dilihat atau diamati oleh

peneliti pada saat PPL (Program Pengalaman Lapangan). Masalah pada

sekolah yang diteliti ialah model pembelajaran yang cenderung

konvensional, belum dibiasakannnya pembelajaran dengan model

kooperatif, guru masih kurang dapat memberi peran aktif kepada siswa

dalam pembelajaran, fokus para siswa terbagi antara belajar,

mengerjakan tugas yang terlambat dikumpul dan gadget yang dibawa

ke sekolah, para siswa belum mengoptimalkan proses belajar bersama

teman dalam pembelajaran di kelas.

2. Berdasarkan masalah yang ditemui tersebut peneliti menawarkan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang memungkinkan para

siswa untuk dapat bekerja sama dalam kelompok yang heterogen,

sehingga para siswa dapat saling membantu meningkatkan dan

mempertahankan hasil belajar serta melatih kemampuan.

3. Hasil proses pembelajaran kooperatif tipe STAD menunjukan bahwa

siswa mengalami peningkatan hasil belajar terlihat dari perbandingan

nilai postest mereka dengan kelas yang menggunakan metode ceramah

serta keaktifan siswa dikelas untuk saling berdiskusi dan berani untuk

mempersentasikan hasil belajar mereka di depan kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

27

4. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana minat belajar

siswa terhadap matematika setelah dikenakan model pembelajaran

koopertaif tipe STAD dan metode ceramah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan efektivitas

pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa kelas VIIID SMP Negeri 1

Banguntapan Yogyakarta pada materi sistem persamaan linear dua

variabel. Pembelajaran dengan menggunakan metode ini akan diujikan

pada satu kelas yaitu kelas VIIID dimana akan dibandingkan dengan kelas

VIIIE yang menggunakan metode ceramah. Jenis penelitian ini adalah

penelitian eksploratif yang menggunakan perhitungan secara kuantitatif,

serta dalam penelitian ini akan dilihat dari hasil belajar yang diperoleh

peserta didik setelah dikenai suatu metode tertentu yang akan dicobakan

dan bagaimana minat belajar mereka setelah menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD.

B. SUBJEK PENELITIAN

Subjek penelitian adalah siswa kelas VIIID SMP Negeri 1

Banguntapan Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 berjumlah 26 siswa yang

terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

C. OBJEK PENELITIAN

Objek penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD ditinjau dari hasil belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

29

D. BENTUK DATA

Bentuk data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif, yakni data yang diperoleh dari hasil pengukuran pretest dan

postest siswa.

E. METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

1. Metode

a. Observasi

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi

langsung yakni pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau

proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung

diamati oleh pengamat. Observasi ini akan meliputi observasi

keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

kooperatif tipe STAD.

b. Tes

Tes dapat diartikan sebagai sejumlah pertanyaan yang

membutuhkan jawaban dengan tujuan mengukur tingkat

kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang

yang dikenai tes (Mardapi, 2008).

Tes yang dipakai dalam penelitian ini ialah tes hasil belajar.

Bentuk soal yang dipakai ialah bentuk uraian objektif, yaitu

bentuk tes yang kunci jawabannya hanya satu dimana pengerjaan

sebuah soal dilakukan melalui prosedur atau langkah tertentu dan

ada skor untuk setiap langkah pengerjaannya. Tes yang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

30

digunakan ada dua, yakni pretest yang betujuan untuk mengetahui

kemampuan awal siswa yang disyaratkan untuk mengikuti

pembelajaran tersebut. Selanjutnya peneliti memberi kuis yang

dilaksanakan di setiap akhir pembelajaran. Peneliti akan

memberikan kuis sekitar 15 menit untuk mengetahui pemahaman

siswa tentang materi yang diajarkan saat itu. Tes yang kedua ialah

postest, postest digunakan untuk melihat tingkat pencapaian

pemahaman siswa setelah mengikuti seluruh rangkaian

pembelajaran dari awal materi sampai diakhir materi pembelajaran.

Hasil postest dalam penelitian ini digunakan sebagai alat

pengumpul data berkaitan dengan kemampuan siswa dalam

memahami materi sistem persamaan linear dua variabel.

2. Instrumen

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk memperoleh

data yang diperlukan dalam penelitian. Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini, yaitu :

a. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran ini terdiri dari pretest dan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP).

1) Pretest

Sebelum tes ini diberikan kepada siswa, kisi-kisi soal dan soal

pretest telah dikonsultasikan kepada pakar yakni guru mata

pelajaran di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

31

2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Instrumen pembelajaran ini dibuat dalam bentuk Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD.

b. Instrumen Pengumpulan Data

Insrumen yang digunakan untuk pengumpulan data terdiri dari tes

prestasi belajar dan lembar observasi.

1) Pretest

Pretest dilaksanakan di awal pembelajaran untuk mengetahui

kemampuan awal siswa dalam materi sistem persamaan linear

dua variabel. Untuk pengujian Validitas soal pretest,

sebelumnya peneliti menguji siwa kelas IXE yang telah

menempuh materi pelajaran Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel.

Soal pretest sebelumnya telah dikonsultasikan kepada pakar

yakni guru mata pelajaran di sekolah, kemudian dilakukan uji

validitas dan reliabilitasnya.

a) Validitas

Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat

kevalidan suatu instrumen (Arikunto, 1999:144). Untuk

menentukan validitas suatu instrumen misalnya postest

dalam bentuk soal uraian, digunakan rumus Product Moment

yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

32

𝑟𝑋𝑌 =𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2} × {𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}

Keterangan :

𝑟𝑋𝑌 : Koefisien korelasi antara X dan Y

𝑁 : Banyak siswa

𝑋 : Skor item soal

𝑌 : Skor total

∑ 𝑋 : Jumlah skor item soal

∑ 𝑌 : Jumlah skor total

∑ 𝑋𝑌 : Jumlah hasil perkalian antara X dan Y

Suatu instrumen dinyatakan valid jika memiliki nilai r-hitung

> r-tabel. Nilai r-tabel pada derajat bebas n – 2 atau 25 – 2 =

23 sebesar 0,396. Uji validitas terlebih dahulu dilakukan pada

25 orang siswa kelas IXE. Peneliti juga melakukan uji

validitas terhadap angket minat belajar siswa kelas VIIID dan

VIIIE yang masing – masing kelas berjumlah 26 orang, maka

untuk nilai r-tabel pada derajat bebas n – 2 atau 26 – 2 = 24

sebesar 0,388. Untuk mempermudah proses analisis data dan

menjaga tingkat keakurasian hasil penelitian maka uji

validitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

bantuan komputer program SPSS versi 15. Hasil pengujian

instrumen (uji validitas) yang telah dilakukan adalah sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

33

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas

Variabel Butir r-hitung Keterangan

Hasil Soal

Pretest Kelas

IXE

1 0,571 Valid

2 0,437 Valid

3 0540 Valid

4 0,453 Valid

5 0,622 Valid

Hasil Angket

Minat Belajar

Siswa Kelas

VIIID

1 0,393 Valid

2 0,459 Valid

3 0,557 Valid

4 0,692 Valid

5 0,651 Valid

6 0,624 Valid

7 0,469 Valid

8 0,538 Valid

9 0,668 Valid

10 0,436 Valid

Hasil Angket

Minat Belajar

Siswa Kelas

VIIIE

1 0,443 Valid

2 0,700 Valid

3 0,648 Valid

4 0,709 Valid

5 0,622 Valid

6 0,618 Valid

7 0,682 Valid

8 0,542 Valid

9 0,744 Valid

10 0,794 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

34

Gambar 3.1 Hasil Validitas Soal Pretest Kelas IXE

Gambar 3.1 menunjukan hasil dari uji validitas di kelas IXE

dengan melihat r-hitung > r-tabel, r-hitung pada SPSS dilihat

dari tabel Corrected Item-Total Correlation. Sedangkan r-

tabel = 0,396.

Gambar 3.2 Hasil Validitas Angket Minat Belajar Siswa

Kelas VIIID

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

35

Gambar 3.2 menunjukan hasil dari uji validitas di kelas

VIIID dengan melihat r-hitung > r-tabel, r-hitung pada SPSS

dilihat dari tabel Corrected Item-Total Correlation.

Sedangkan r-tabel = 0,388.

Gambar 3.3 Hasil Validitas Angket Minat Belajar Siswa

Kelas VIIIE

Gambar 3.3 menunjukan hasil dari uji validitas di kelas VIIIE

dengan melihat r-hitung > r-tabel, r-hitung pada SPSS dilihat

dari tabel Corrected Item-Total Correlation. Sedangkan r-

tabel = 0,388.

Hasil uji validitas yang telah diketahui bahwa semua butir

pertanyaan memiliki nilai r-hitung > r-tabel, maka semua butir

hasil soal pretest kelas IXE dan butir hasil angket minat belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

36

siswa pada kelas VIIID dan VIIIE pada penelitian ini dinyatakan

valid.

b) Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa instrumen

cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai

pengumpul data karena instrumen tersebut layak digunakan

oleh siapa saja dan kapan saja. Rumus yang digunakan untuk

menghitung reliabilitas ini adalah rumus Alpha Cronbach

yaitu (Suharsimi, 2006 : 178-196) :

𝑟11 = [𝑛

𝑛 − 1] [1 −

∑ 𝑆𝑋𝑖2

𝑆𝑌2 ]

Keterangan :

𝑟11 : Koefisien korelasi reliabilitas instrumen

𝑛 : Banyaknya butir soal

𝑆𝑋𝑖2 : Variansi skor butir soal ke−𝑖

∑ 𝑆𝑋𝑖2 : Jumlah variansi skor butir soal ke−𝑖

𝑆𝑌2 : Variansi skor total

Dengan 𝑆𝑋𝑖2 =

∑ 𝑋𝑖2

−(∑ 𝑋𝑖)2

𝑁

𝑁 dan 𝑆𝑌

2 =∑ 𝑌

2−

(∑ 𝑌)2

𝑁

𝑁

𝑁: Banyak Siswa

𝑋𝑖: Skor per item soal ; ∑ 𝑋𝑖 : Jumlah skor per item soal

𝑌𝑗: Skor total setiap siswa ; ∑ 𝑌𝑗 : Jumlah skor total semua

siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

37

Suatu instrumen dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach's

Alpha > 0,6 (Hair et al., 2005:67). Uji reliabilitas dilakukan

dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi

15.Hasil pengujian instrumen (uji reliabilitas) yang telah

dlakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Koef Alpha Cronbach

Keterangan

Hasil Pretest Kelas IXE 0,668 Reliabel

Hasil Angket Minat Belajar Siswa Kelas VIIID

0,847 Reliabel

Hasil Angket Minat Belajar Siswa Kelas VIIIE

0,898 Reliabel

Gambar 3.4 Hasil Pretest Kelas IXE

Gambar 3.4 menunjukan bahwa hasil dari uji reliabilitas pada

soal pretest dikelas IXE.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

38

Gambar 3.5 Hasil Reliabilitas Angket Minat Belajar

Siswa Kelas VIIID

Gambar 3.4 menunjukan bahwa hasil dari uji reliabilitas pada

angket minat belajar siswa dikelas VIIID.

Gambar 3.6 Hasil Reliabilitas Angket Minat Belajar

Siswa Kelas VIIIE

Gambar 3.4 menunjukan bahwa hasil dari uji reliabilitas pada

angket minat belajar siswa dikelas VIIIE.

Hasil uji reliabilitas diketahui bahwa semua variabel dalam

penelitian ini memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach > 0,6,

maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel penelitian

dinyatakan reliabel.

Berdasarkan hasil pengujian instrumen di atas dapat

disimpulkan bahwa semua soal dan pernyataan angket minat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

39

belajar pada penelitian ini dapat digunakan sebagai alat

pengukur dan pengumpul data yang baik.

2) Lembar Observasi

Instrumen untuk lembar observasi kegiatan siswa di kelas

selama mengikuti proses pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas, dibagi menjadi

beberapa bagian yaitu observasi pembelajaran secara umum di

kelas yang berpedoman pada rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) menggunakan metode kooperatif tipe

STAD dan observasi aktivitas siswa di kelas selama proses

pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe STAD.

a) Observasi keterlaksanaan pembelajaran

Observasi keterlaksanaan pembelajaran ini dilakukan

dengan pengamatan terhadap pembelajaran yang tengah

berlangsung, apakah ada kesesuaian antara rencana yang

ditulis dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

dengan apa yang terjadi di kelas saat proses pembelajaran.

Observasi ini akan dilakukan oleh Ryan Andhika Jaya, Nico

Demus A.C.S dan B. Dian Candra dengan pengamatan

keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang

dikembangkan sesuai indikator keterlaksanaan

pembelajaran kooperatif tipe STAD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

40

b) Observasi aktivitas siswa di kelas selama pembelajaran

kooperatif tipe STAD.

Observasi ini dilakukan dengan pengamatan keaktifan siswa

di kelas selama mengikuti proses pembelajaran dengan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

F. METODE/TEKNIK ANALISIS DATA

Pengolahan data akan dibagi menjadi dua yakni pengolahan data tes hasil

belajar dan pengolahan data non tes.

1. Hasil Belajar Siswa

Nilai tes akhir akan menunjukkan hasil belajar siswa yang diperoleh

dari penjumlahan skor jawaban setiap siswa. Skor tersebut

dikonversikan dalam bentuk nilai dengan rentang 0 hingga 100. Adapun

rumus untuk menentukan nilai dan tes tiap siswa adalah sebagai berikut

:

𝑁𝐴𝑖 =𝐽𝑆𝑖

𝐽𝑀× 100

Keterangan :

𝑁𝐴𝑖=Nilai akhir individu

𝐽𝑆𝑖= Jumlah skor individu

𝐽𝑀= Jumlah skor maksimum

Selanjutnya, nilai hasil belajar siswa dikonversikan ke dalam beberapa

kategori untuk menentukan kriteria ketuntasan hasil belajar yang

dilihat per siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

41

Tabel 3.3 Kriteria Hasil Belajar Siswa

Nilai Akhir Kategori Hasil Tes

80 ≤ 𝑁𝐴𝑖 ≤ 100 Sangat Tinggi

66 ≤ 𝑁𝐴𝑖 ≤ 79 Tinggi

56 ≤ 𝑁𝐴𝑖 ≤ 65 Cukup

40 ≤ 𝑁𝐴𝑖 ≤ 55 Rendah

0 ≤ 𝑁𝐴𝑖 ≤ 39 Sangat Rendah

(Didasarkan pada Arikunto, 2010)

2. Pengolahan Data Non Tes

a. Pengolahan Data Hasil Observasi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa hal-hal yang

diobservasi adalah keterlaksanaan pembelajaran secara umum yang

berpedoman pada RPP menggunakan metode pembelajaran

kooperatif tipe STAD, dan pengamatan terhadap aktivitas siswa

selama pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Adapun hasil pengamatan tersebut akan diolah sebagai berikut :

𝑃 =𝐼

𝑁× 100%

P = Persentase hasil pengamatan yang akan dihitung

I = Indikator yang terlihat

N = Banyaknya indikator yang diamati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

42

Data yang dihitung kemudian dikonversikan ke dalam beberapa

kategori untuk menentukan kriteria keterlaksanaannya.

Tabel 3.4 Kategori Keterlaksanaan Data Hasil Observasi

No. Persentase Kategori

1 81% ≤ P ≤ 100% Sangat Tinggi

2 61% ≤ P ≤ 80% Tinggi

3 41% ≤ P ≤ 60% Sedang

4 21% ≤ P ≤ 40% Rendah

5 0% ≤ P ≤ 20% Sangat Rendah

(Didasarkan pada Arikunto, 2009 :245)

Hasil yang didapat akan dibulatkan menggunakan aturan pembulatan

matematika.

G. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

Adapun prosedur yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah :

1. Persiapan Penelitian

a. Izin

Sebelum melaksanakan observasi, peneliti terlebih dahulu meminta

izin kepada kepala sekolah dan guru mata pelajaran SMP Negeri 1

Banguntapan Yogyakarta secara lisan. Setelah mendapatkan izin,

peneliti mengajukan surat izin penelitian yang nantinya akan

diberikan kepada pihak sekolah. Peneliti akan melakukan observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

43

dan penyusunan proposal sambil menunggu surat izin penelitian

selesai dibuatkan.

b. Observasi

Observasi di lapangan akan dilakukan peneliti untuk mendapatkan

data awal yang tepat dan cukup lengkap agar penelitian berjalan

sesuai rencana. Peneliti melakukan observasi terhadap pelaksanaan

pembelajaran di dalam kelas.

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Penyusunan Proposal

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengajukan proposal

yang memuat BAB I, BAB II, dan BAB III. Pelaksanaan penelitian

ini dapat dilaksanakan dengan persetujuan dosen pembimbing.

Peneliti akan terus melakukan konsultasi dan bimbingan rutin

dengan dosen pembimbing untuk penyusunan proposal sampai

pada akhirnya dapat dipastikan bahwa penelitian ini menjawab

permasalahan yang akan diteliti.

b. Pembuatan Instrumen

Instrumen merupakan bentuk kesiapan peneliti untuk melaksanakan

penelitian. Dalam hal ini peneliti membuat instrumen sebagai

berikut :

1) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

2) Menyusun skenario pembelajaran kooperatif tipe STAD.

3) Menyusun angket minat belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

44

4) Menyusun lembar soal pretest dan postest.

c. Pelaksanaan Penelitian di Lapangan

Penelitian ini akan dilaksanakan sebanyak lima kali pertemuan,

yang dilakukan sekitar dua minggu. Pada pertemuan pertama

peneliti akan melakukan pretest dalam kedua kelas yaitu kelas

VIIID dan kelas VIIIE untuk mengetahui kemampuan awal siswa

kemudian pengenalan materi mengenai sistem persamaan linear

dua variabel dan metode-metode penyelesaiannya serta

menjelaskan tentang tujuan dan manfaat mempelajari materi sistem

persamaan linear dua variabel pada masing-masing kelas. Pada

pertemuan kedua di kelas VIIID, sasaran materi yang akan dicapai

untuk dipahami siswa adalah tentang pengertian persamaan linear

dua variabel, merubah soal cerita menjadi bentuk persamaan linear

dua variable dan penyelesaian soal menggunakan metode grafik

dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD serta melakukan

kuis selama 15 menit untuk mengetahui pemahaman siswa tentang

materi yang diajarkan. Pada pertemuan kedua di kelas VIIIE,

sasaran materi yang akan dicapai sama seperti di kelas VIIID hanya

saja peneliti menggunakan metode ceramah serta melakukan kuis

selama 15 menit untuk mengetahui pemahaman siswa tentang

materi yang diajarkan. Pada pertemuan ketiga di kelas VIIID,

peneliti membahas tentang penyelesaian soal dengan metode

substitusi yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

45

STAD dan kuis selama 15 menit untuk pemahaman siswa terhadap

materi yang di ajarkan. Pada pertemuan ketiga di kelas VIIIE,

peneliti membahas materi tentang penyelesaian soal dengan metode

substitusi menggunakan metode ceramah serta melakukan kuis

selama 15 menit untuk pemahaman materi yang di ajarkan.

Pertemuan ke empat di kelas VIIID, peneliti membahas tentang

penyelesaian soal dengan metode eliminasi yang menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan melakukan kuis

selama 15 menit untuk pemahaman materi yang di ajarkan. Pada

pertemuan ketiga di kelas VIIIE, peneliti membahas materi tentang

penyelesaian soal dengan metode eliminasi menggunakan metode

ceramah serta melakukan kuis selama 15 menit untuk pemahaman

materi yang di ajarkan. Pada pertemuan kelima peneliti melakukan

postest serta pengisian angket minat belajar siswa pada kedua

kelas.

3. Pengolahan Data Penelitian

a. Analisis Data

Setelah mendapatkan data berupa hasil pretest, lembar hasil

observasi pelaksanaan pembelajaran, hasil postest, dan lembar

angket minat belajar, peneliti akan menganalisis dan mengevaluasi

lembar hasil observasi pelaksanaan pembelajaran, hasil tes akhir,

dan lembar angket minat belajar tersebut.

b. Penarikan Kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

46

Setelah analisis selesai dilakukan, peneliti mencoba menarik

kesimpulan, dimana pada bagian ini akan dibahas bagaimana

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang

berlangsung di kelas VIIID SMP Negeri 1 Banguntapan

Yogyakarta pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

47

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISA DATA,

DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIIID SMP Negeri 1

Banguntapan, Bantul, Yogyakarta dengan jumlah siswa 26 orang yang

terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Penelitian ini

dilaksanakan dalam lima pertemuan, pada pertemuan pertama peneliti

melakukan ujian pretest dan pertemuan kedua, ketiga dan kempat peneliti

melakukan penelitian menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe

STAD, lalu pada pertemuan terakir peneliti melakukan pengujian hasil

belajar atau postest dan pengisian angket minat belajar siswa terhadap

materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.

Sebelum pretest dilaksanakan, peneliti melakukan pengujian di

kelas IXE yang dalam hal ini merupakan kelas yang telah mencapai materi

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel untuk menguji validitas soal yang

telah praktikan konsultasikan ke guru mata pelajaran dan dosen, lalu

melakukan pengujian pada kelas VIIID dan VIIIE, dimana kelas VIIID

adalah kelas praktikan melakukan praktik menggunakan metode STAD

dan kelas VIIIE adalah kelas yang menggunakan metode ceramah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

48

Tabel 4.1 Pelaksanaan Penelitian

Jenis Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Uji coba soal pretest

pada kelas IXE : 14

Oktober 2016

Uji coba soal pretest pada kelas IXE diikuti oleh 27

orang siswa.

Pertemuan pertama :

Senin, 17 Oktober

2016

Pertemuan pertama dilaksanakan pada jam keempat

sampai dengan jam kelima di kelas VIIID dan jam ke

enam sampai dengan ke tujuh di kelas VIIIE. Pada

pertama pertemuan pertama, para siswa mengerjakan

soal pretest dengan durasi waktu 60 menit. Setelah

mengerjakan soal pretest, di kelas VIIID guru

memberitahukan bahwa pembelajaran akan

dilaksanakan dengan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD. Guru menjelaskan bahwa pada pembelajaran

kooperatif tipe STAD hal yang ditekankan adalah

kerjasama tim. Tim yang dapat mencapai kriteria

tertentu akan diberi penghargaan. Guru kemudian

membagi para siswa ke dalam kelompok yang telah

dibagi sebelumnya berdasarkan tingkat kemampuan para

siswa. Guru mulai menjelaskan bahwa tujuan utama

pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD ialah

meningkatkan hasil belajar melalui kerjasama tim dan

pada akhirnya siswa pun mampu mengerjakan soal

sistem persamaan linear dua variable.

Pertemuan kedua :

Rabu, 19 Oktober

2016

Pada pertemuan kedua di kelas VIIID jam pertama

sampai dengan jam kedua guru mengatur siswa sesuai

dengan kelompok yang sudah ditentukan lalu masuk

pada materi menyelesaikan soal sistem persamaan linear

dua variable menggunakan metode grafik serta memberi

penilaian pada kelompok yang mampu menyelesaikan

soal. Sedangkan pada kelas VIIIE jam ke empat sampai

jam ke lima guru juga mulai masuk dengan materi

menyelesaikan soal system persamaan linear dua

variable menggunakan metode grafik dengan

pembelajaran secara ceramah.

Pertemuan ketiga :

Kamis, 20 Oktober

2016

Pertemuan ketiga di kelas VIIIE jam pertama sampai

dengan jam ke dua guru menjelaskan materi

penyelesaian soal menggunakan metode substitusi pada

materi system persamaan linear dua variabel. Sedangkan

di kelas VIIID jam ke enam sampai dengan ke tujuh

guru menjelaskan materi penyelesaian soal

menggunakan metode substitusi pada materi system

persamaan linear dua variable. Pada akhir pembelajaran,

di kelas VIIID guru mengumumkan skor perkembangan

kelompok dan memberikan penghargaan kepada

kelompok-kelompok terbaik.

Pertemuan keempat :

Jumat, 21 Oktober

2016

Pada pertemuan keempat di kelas VIIID jam ke empat

sampai dengan jam ke lima guru menjelaskan materi

penyelesaian soal menggunakan materi eliminasi pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

49

materi system persamaan linear dua variable serta

mengulangi secara cepat pada materi-materi sebelumnya

untuk memperkuat pemahaman siswa. Sedangkan pada

kelas VIIIE jam kedua sampai dengan ke tiga guru

masuk pada materi menyelesaikan soal system

persamaan linear dua varibel menggunakan metode

eliminasi.

Pertemuan kelima :

Senin, 24 Oktober

2016

Pada pertemuan kelima di kelas VIIID dan VIIIE para

siswa diminta mengerjakan soal postest, namun sebelum

tes dimulai di kelas VIIID guru terlebih dahulu

mengumumkan kelompok mana yang berhak

memperoleh penghargaan beserta skor

perkembangannya. Soal postest yang diberikan adalah

soal yang berhubungan dengan penyelesaian materi

system persamaan linear dua variable menggunakan

metode grafik, substitusi dan eliminasi. Siswa diberi

waktu 70 menit untuk mengerjakan tes. Selanjutnya

pada kedua kelas para siswa diminta mengisi angket

minat belajar yang telah disiapkan sebelumnya selama

10 menit.

Pada penelitian ini peneliti bertindak sebagai observer penelitian

dengan dibantu beberapa observer lain yang berasal dari pendidikan

matematika untuk mengamati kegiatan pembejaran kooperatif tipe STAD

yang dimodifikasi dengan pendekatan ilmiah di kelas. Adapun guru

matematika adalah subjek yang melaksanakan rancangan pembelajaran

yang disusun peneliti.

B. Tabulasi Data

1. Data Keterlaksanaan Pembelajaran

Berikut ini merupakan tabel data keterlaksanaan pembelajaran

kooperatif tipe STAD yang dilakukan dalam tiga kali pertemuan.

Tabel 4.2 Pengamatan Keterlaksanaan RPP I

NO DESKRIPSI KEGIATAN

WAKTU

KETERLAKSANAAN

Obs.1 Obs.2 Obs.3

1 Pembuka :

Guru mengucapkan salam.

10

menit

Guru mengecek kehadiran siswa. − − −

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

50

Guru meminta siswa di awal agar

menyiapkan diri untuk belajar. √

Guru memberitahukan materi apa

yang akan dibahas yakni

penyelesaian soal menggunakan

metode grafik.

Guru menyampaikan garis besar

pelaksanaan pembelajaran tipe

STAD kepada para siswa.

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran. √

2 Inti :

Guru mengingatkan kembali

sedikit materi tentang sistem

persamaan linear satu variabel

untuk menyegarkan ingatan para

siswa.

Selanjutnya pembelajaran

dilanjutkan dengan materi

penyelesaian soal sistem

persamaan linear dua variabel

menggunakan metode grafik.

60 menit

Mengamati

Guru meminta siswa mengamati

model persamaan linear dua

variabel, kemudian membaca

buku pegangan terkait bentuk

persamaan linear dua variabel

Menanya

Siswa menanyakan hal-hal terkait

sistem persamaan linear dua

variabel.

Mengekspolrasi

Guru meminta siswa bekerja

dalam kelompok STAD dan

bersama mengerjakan soal untuk

menemukan penyelesaian

menggunakan metode grafik serta

mengerjakan soal-soal yang

diberikan.

Mengasosiasi

Guru menunjuk beberapa

kelompok untuk menuliskan hasil

pekerjaan kelompok mereka di

papan tulis dan meminta

kelompok lain menanggapi hasil

pekerjaan kelompok yang maju.

Guru memberikan penguatan

jawaban siswa dengan memberi

beberapa contoh soal terkait dan

memberi koreksian apabila masih

ada yang salah dalam langkah

pengerjaan soal tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

51

Mengkomunikasi

Guru bersama siswa membahas

hasil pekerjaan kelompok.

Guru meminta siswa kembali ke

dalam kelompok dan mempelajari

lagi cara menyelesaikan soal

menggunakan metode grafik pada

materi sistem persamaan linear

dua variabel.

Guru mengingatkan kembali akan

ada kuis di akhir pelajaran terkait

penyelesaian materi sistem

persamaan linear dua varibel

menggunakan metode grafik.

3 Penutup :

Guru memberikan kuis individu

kepada para siswa terkait

penyelesaian materi sistem

persamaan linear dua varibel

menggunakan metode grafik.

10

menit

Setelah pekerjaan siswa dikumpul

guru mengingatkan siswa untuk

duduk dalam kelompok yang

sama di pembelajaran berikutnya.

Guru meminta siswa untuk

membaca materi tentang

penyelesaian materi sistem

persamaan linear dua varibel

menggunakan metode substitusi

di rumah dan mengerjakan latihan

yang ada dalam buku pegangan

siswa.

Guru bersama siswa melakukan

refleksi terhadap pembelajaran

yang baru saja berlangsung.

Guru mengucapkan salam dan

meninggalkan kelas. √

Tabel 4.3 Pengamatan Keterlaksanaan RPP II

NO DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU KETERLAKSANAAN

Obs.1 Obs.2 Obs.3

1 Pembuka :

Guru mengucapkan salam.

10

menit

Guru mengecek kehadiran siswa. − − −

Guru meminta siswa agar lebih

siap belajar √ √ √

Guru memberitahukan materi apa

yang akan dibahas.

− − √

Guru mengecek kembali apakah

para siswa telah duduk dalam

kelompoknya masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

52

Guru mereview kembali materi

sebelumnya dengan memberikan

penguatan terhadap penyelesaian

soal sistem persamaan linear dua

variabel menggunakan metode

grafik.

2 Mengamati

Guru meminta siswa mengingat

materi sebelumnya dan meminta

siswa membuat soal sistem

persamaan linear dua variabel

dengan contoh yang ada di

lingkungan sekitar.

60

menit

Menanya

Guru meminta siswa

menyebutkan langkah-langkah

dalam penyelesaian soal

menggunakan metode substitusi.

Mengeksplorasi

Guru meminta siswa mengerjakan

soal-soal dalam buku pelajaran

terkait materi penyelesaian soal

sistem persamaan linear dua

variabel menggunakan metode

substitusi.

Mengasosiasi

Perwakilan kelompok siswa

diminta menuliskan hasil

pekerjaan kelompok mereka di

papan tulis kemudian perwakilan

kelompok tersebut

mempresentasikan hasil

pekerjaannya dan meminta

kelompok lain menanggapi hasil

pekerjaan kelompok tersebut.

Mengkomunikasi

Guru bersama siswa membahas

hasil pekerjaan kelompok.

Guru memberi penguatan jawaban

siswa.

− − −

Guru mengingatkan kembali akan

ada kuis di akhir pelajaran terkait

materi penyelesaian soal sistem

persamaan linear dua variabel

menggunakan metode substitusi.

Penutup :

Guru memberikan kuis individu

kepada para siswa terkait materi

penyelesaian soal sistem

persamaan linear dua variabel

menggunakan metode substitusi.

3 Guru mengumumkan kelompok

terbaik dan memberi penghargaan

kepada kelompok yang

mengalami peningkatan prestasi

10

menit √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

53

belajar.

Guru meminta siswa untuk

membaca materi tentang

penyelesaian soal sistem

persamaan linear dua variabel

menggunakan metode substitusi

dan mengerjakan latihan yang ada

dalam buku pegangan siswa.

Guru mengingatkan siswa bahwa

pada pertemuan berikutnya akan

dibahas materi penyelesaian soal

sistem persamaan linear dua

variabel menggunakan metode

eliminasi.

√ √

Guru bersama siswa melakukan

refleksi terhadap pembelajaran

yang baru saja berlangsung.

Guru mengucapkan salam dan

meninggalkan kelas. √

√ √

Tabel 4.4 Pengamatan Keterlaksanaan RPP III

NO DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

KETERLAKSANAAN

Obs. 1 Obs.2

1 Pembuka :

Guru mengucapkan salam.

10 menit

Guru mengecek kehadiran siswa. − −

Guru meminta siswa agar lebih siap

belajar √ √

Guru memberitahukan materi apa

yang akan dibahas. √ √

Guru mengecek kembali apakah

para siswa telah duduk dalam

kelompoknya masing-masing.

Guru mereview kembali materi

sebelumnya mengenai penyelesaian

soal sistem persamaan linear dua

variabel menggunakan metode

substitusi.

2 Inti :

Mengamati

Guru meminta siswa membaca

buku pegangan terkait materi

penyelesaian soal sistem persamaan

linear dua variabel menggunakan

metode eliminasi.

60 menit

Menanya

Siswa bertanya tentang langkah-

langkah pada penyelesaian soal

menggunakan metode eliminasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

54

Mengekspolrasi

Guru memberikan soal yang

berbeda dari buku pegangan siswa

dan meminta siswa mengerjakan

soal-soal tersebut terkait materi

penyelesaian soal sistem persamaan

linear dua variabel menggunakan

metode eliminasi.

Mengasosiasi

Perwakilan kelompok siswa

diminta menuliskan hasil pekerjaan

kelompok mereka di papan tulis

kemudian perwakilan kelompok

tersebut mempresentasikan hasil

pekerjaannya dan meminta

kelompok lain menanggapi hasil

pekerjaan kelompok tersebut.

Mengkomunikasi

Guru bersama siswa membahas

hasil pekerjaan kelompok.

Guru memberi penguatan jawaban

siswa.

− −

Guru mengingatkan kembali akan

ada kuis di akhir pelajaran terkait

materi penyelesaian soal sistem

persamaan linear dua variabel

menggunakan metode eliminasi.

3 Penutup :

Guru memberikan kuis individu

kepada para siswa terkait materi

penyelesaian soal sistem persamaan

linear dua variabel menggunakan

metode eliminasi.

10 menit

Guru mengumumkan kelompok

terbaik dan memberi penghargaan

kepada kelompok yang mengalami

peningkatan prestasi belajar

Guru meminta siswa untuk

mempelajari materi penyelesaian

soal sistem persamaan linear dua

variabel menggunakan metode

eliminasi kemudian mengerjakan

latihan yang ada dalam buku

pegangan siswa.

√ √

Guru mengingatkan siswa bahwa

pada pertemuan berikutnya akan

dilaksanakan tes tentang

penyelesaian soal sistem persamaan

linear dua variabel menggunakan

metode grafik, substitusi dan

eliminasi serta meminta siswa

belajar dengan baik.

Guru bersama siswa melakukan

refleksi terhadap pembelajaran

yang baru saja berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

55

Guru mengucapkan salam dan

meninggalkan kelas. √ √

2. Data Keterlaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Berikut ini merupakan data hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran

kooperatif tipe STAD yang dilakukan dalam tiga kali pertemuan.

Tabel 4.5 Pengamatan Observer Pertemuan I

No Indikator Indikator yang diamati Observer

1 2 3

1

Adanya

kelompok

heterogen

Guru membagi siswa ke dalam

kelompok yang berbeda jenis

kelamin, atau suku dan tingkat

kemampuan.

√ √ √

Anggota kelompok terdiri dari

4-6 orang. √ √ √

2

Adanya

penyampai

an tujuan

pembelajar

an

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran tipe STAD yakni

adanya peningkatan hasil belajar

setiap anggota dalam tim

melalui kerjasama kelompok.

√ √ √

Guru memberikan motivasi

kepada para siswa untuk dapat

mencapai tujuan pembelajaran.

− − −

3

Adanya

presentasi

kelas yang

dipimpin

guru

Guru memberikan arahan terkait

garis besar pembelajaran dengan

menggunakan model STAD.

√ √ √

Guru menerangkan materi dan

memberi beberapa contoh soal

terkait materi yang dipelajari,

tetapi tidak mendominasi

pembelajaran.

− − −

4

Adanya

pembelajar

an tim

Siswa mengerjakan soal dalam

kelompok. √ √ √

Siswa saling bertanya kepada

teman sekelompoknya apabila

mengalami kesulitan dalam

belajar.

√ √ √

Siswa yang paham mengajari

siswa yang belum paham dalam

kelompok.

√ √ √

Siswa mempresentasikan hasil

pekerjaan kelompoknya. √ √ √

5 Ada

evaluasi

Setelah para siswa bekerja

dalam kelompok, siswa diberi √ √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

56

kuis individu untuk mengukur

pemahaman.

Kuis dilaksanakan di akhir

pembelajaran pada pertemuan

hari itu.

√ √ √

6

Adanya

penghargaa

n tim

Guru mengumumkan akan ada

penghargaan yang diberikan

pada pertemuan berikutnya

kepada kelompok yang berhasil

mengalami peningkatan hasil

belajar.

√ √ √

Tabel 4.6 Pengamatan Observer Pertemuan II

No Indikator Indikator yang diamati Observer

1 2 3

1

Adanya

kelompok

heterogen

Guru membagi siswa ke dalam

kelompok yang berbeda jenis

kelamin, atau suku dan tingkat

kemampuan.

√ √ √

Anggota kelompok terdiri dari

4-6 orang. √ √ √

2

Adanya

penyampaian

tujuan

pembelajaran

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran tipe STAD yakni

adanya peningkatan hasil

belajar setiap anggota dalam

tim melalui kerjasama

kelompok.

− − −

Guru memberikan motivasi

kepada para siswa untuk dapat

mencapai tujuan pembelajaran.

√ √ √

3

Adanya

presentasi

kelas yang

dipimpin

guru

Guru memberikan arahan

terkait garis besar

pembelajaran dengan

menggunakan model STAD.

− − −

Guru menerangkan materi dan

memberi beberapa contoh soal

terkait materi yang dipelajari,

tetapi tidak mendominasi

pembelajaran.

− − −

4

Adanya

pembelajaran

tim

Siswa mengerjakan soal dalam

kelompok. √ √ √

Siswa saling bertanya kepada

teman sekelompoknya apabila

mengalami kesulitan dalam

belajar.

√ √ √

Siswa yang paham mengajari

siswa yang belum paham

dalam kelompok.

√ √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

57

Siswa mempresentasikan hasil

pekerjaan kelompoknya. √ √ √

5 Ada evaluasi

Setelah para siswa bekerja

dalam kelompok, siswa diberi

kuis individu untuk mengukur

pemahaman.

√ √ √

Kuis dilaksanakan di akhir

pembelajaran pada pertemuan

hari itu.

√ √ √

6

Adanya

penghargaan

tim

Guru memberikan

penghargaaan kepada

kelompok terbaik.

√ √ √

Guru mengumumkan akan ada

penghargaan yang diberikan

pada pertemuan berikutnya

kepada kelompok yang

berhasil mengalami

peningkatan hasil belajar.

√ √ √

Tabel 4.7 Pengamatan Observer Pertemuan III

No Indikator Indikator yang diamati Observer

1 2

1

Adanya

kelompok

heterogen

Guru membagi siswa ke dalam

kelompok yang berbeda jenis

kelamin, atau suku dan tingkat

kemampuan.

√ √

Anggota kelompok terdiri dari

4-6 orang √ √

2

Adanya

penyampaian

tujuan

pembelajaran

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran tipe STAD yakni

adanya peningkatan hasil

belajar setiap anggota dalam

tim melalui kerjasama

kelompok.

√ √

Guru memberikan motivasi

kepada para siswa untuk dapat

mencapai tujuan pembelajaran.

√ √

3

Adanya

presentasi

kelas yang

dipimpin

guru

Guru memberikan arahan

terkait garis besar

pembelajaran dengan

menggunakan model STAD.

− −

Guru menerangkan materi dan

memberi beberapa contoh soal

terkait materi yang dipelajari,

tetapi tidak mendominasi

pembelajaran.

− −

4 Adanya

pembelajaran

Siswa mengerjakan soal dalam

kelompok. √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

58

tim Siswa saling bertanya kepada

teman sekelompoknya apabila

mengalami kesulitan dalam

belajar.

√ √

Siswa yang paham mengajari

siswa yang belum paham

dalam kelompok.

√ √

Siswa mempresentasikan hasil

pekerjaan kelompoknya. √ √

5 Ada evaluasi

Setelah para siswa bekerja

dalam kelompok, siswa diberi

kuis individu untuk mengukur

pemahaman.

√ √

Kuis dilaksanakan di akhir

pembelajaran pada pertemuan

hari itu

√ √

6

Adanya

penghargaan

tim

Guru memberikan

penghargaaan kepada

kelompok terbaik.

√ √

Guru mengumumkan akan ada

penghargaan yang diberikan

pada pertemuan berikutnya

kepada kelompok yang

berhasil mengalami

peningkatan hasil belajar.

√ √

3. Data Uji Pretest pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel

Berikut ini merupakan data hasil uji pretest pada kelas VIIID dan

VIIIE.

Tabel 4.8 Data Hasil Uji Pretest Pada Kelas VIIID

Nomor Soal 1 2 3 4 5

Skor Per Soal 15 15 20 20 30

No Kode Siswa

1 K.1 10 5 0 0 0

2 K.2 5 15 15 0 0

3 K.3 15 15 20 0 0

4 K.4 10 5 5 5 5

5 K.5 5 5 0 0 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

59

6 K.6 10 5 5 0 0

7 K.7 10 10 0 0 0

8 K.8 10 15 0 0 0

9 K.9 10 5 15 5 5

10 K.10 10 0 0 0 0

11 K.11 10 5 0 0 0

12 K.12 10 0 0 0 0

13 K.13 10 0 0 0 0

14 K.14 5 0 0 0 0

15 K.15 10 0 0 0 0

16 K.16 10 0 0 0 0

17 K.17 10 0 0 0 0

18 K.18 10 0 0 0 0

19 K.19 10 0 0 0 5

20 K.20 10 0 0 0 5

21 K.21 10 5 0 0 0

22 K.22 10 15 0 0 0

23 K.23 10 0 0 0 0

24 K.24 10 5 5 5 0

25 K.25 10 5 0 0 0

26 K.26 10 15 5 5 30

Tabel 4.9 Data Hasil Uji Pretest Pada Kelas VIIIE

Nomor Soal 1 2 3 4 5

Skor Per Soal 15 15 20 20 30

No Kode Siswa

1 K.1 5 5 5 0 0

2 K.2 15 5 15 0 0

3 K.3 15 5 5 0 0

4 K.4 15 5 15 0 0

5 K.5 15 15 10 5 5

6 K.6 15 0 15 0 0

7 K.7 15 15 15 0 0

8 K.8 15 10 15 0 30

9 K.9 15 5 5 5 0

10 K.10 15 5 5 5 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

60

11 K.11 15 0 20 0 0

12 K.12 15 0 5 0 0

13 K.13 15 15 10 0 0

14 K.14 15 15 20 0 30

15 K.15 10 5 5 0 0

16 K.16 15 5 5 0 0

17 K.17 15 5 5 0 0

18 K.18 10 5 5 0 0

19 K.19 5 0 5 0 0

20 K.20 15 0 5 0 0

21 K.21 5 0 5 0 0

22 K.22 10 5 20 0 5

23 K.23 15 15 15 5 20

24 K.24 15 5 20 0 0

25 K.25 10 5 5 5 5

26 K.26 10 0 20 0 0

4. Data Hasil Uji Postest pokok bahasan Sistem Persamaan Linear

Dua Variabel

Berikut ini merupakan data yang menunjukkan hasil tes prestasi

belajar kelas VIIID yang merupakan tempat peneliti melakukan

penelitian menggunakan metode STAD dan hasil tes prestasi belajar

keals VIIIE yang merupakan tempat peneliti melakukan penelitian

menggunakn metode ceramah.

Tabel 4.10 Data Hasil Uji Postest Pada Kelas VIIID (STAD)

Nomor Soal 1 2 3 4 5

Skor Per Soal 15 15 20 20 30

No Kode Siswa

1 K.1 15 15 20 15 30

2 K.2 15 15 20 20 30

3 K.3 15 15 20 20 30

4 K.4 15 15 20 20 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

61

5 K.5 10 15 20 20 0

6 K.6 15 15 20 20 30

7 K.7 15 5 20 20 30

8 K.8 15 15 20 20 30

9 K.9 15 15 20 20 30

10 K.10 15 15 15 20 0

11 K.11 15 15 15 20 30

12 K.12 15 15 20 20 30

13 K.13 15 15 15 20 0

14 K.14 10 10 15 20 30

15 K.15 15 15 15 20 30

16 K.16 15 15 15 20 0

17 K.17 15 15 15 20 0

18 K.18 10 15 15 20 5

19 K.19 15 15 20 20 30

20 K.20 15 15 20 20 30

21 K.21 15 10 20 15 30

22 K.22 15 15 20 20 30

23 K.23 15 15 20 20 30

24 K.24 15 15 20 15 30

25 K.25 15 15 20 20 30

26 K.26 15 15 20 20 30

Tabel 4.11 Data Hasil Uji Postest Pada Kelas VIIIE (Ceramah)

Nomor Soal 1 2 3 4 5

Skor Per Soal 15 15 20 20 30

No Kode Siswa

1 K.1 15 15 15 15 30

2 K.2 15 15 15 20 20

3 K.3 15 15 5 0 20

4 K.4 15 15 15 20 20

5 K.5 15 15 15 20 20

6 K.6 15 5 5 5 20

7 K.7 15 15 0 20 20

8 K.8 15 15 15 5 5

9 K.9 15 15 5 5 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

62

10 K.10 10 15 15 5 5

11 K.11 5 15 5 0 20

12 K.12 15 15 15 5 20

13 K.13 15 15 15 15 5

14 K.14 15 15 15 5 20

15 K.15 15 0 15 15 0

16 K.16 15 5 15 15 0

17 K.17 15 15 15 20 30

18 K.18 15 15 15 20 30

19 K.19 5 15 15 20 20

20 K.20 15 15 15 20 30

21 K.21 15 5 15 5 5

22 K.22 15 15 15 15 5

23 K.23 15 15 15 15 5

24 K.24 15 0 15 20 30

25 K.25 15 15 15 20 30

26 K.26 15 15 15 20 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

63

5. Data Minat Belajar siswa dengan pokok bahasan Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel

Selain data hasil belajar, berikut ini merupakan data minat belajar

siswa pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di

kelas VIIID tempat peneliti melakukan penelitian menggunakan

metode STAD dan di kelas VIIIE tempat peneliti melakukan penelitian

menggunakan metode ceramah.

Tabel 4.12 Data Minat Belajar Siswa Kelas VIIID (STAD)

No Absen

Siswa

Item Nomor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3

2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3

3 3 3 2 2 1 2 3 2 3 3

4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3

5 2 2 2 3 4 4 4 4 4 3

6 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3

7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

8 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

9 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3

10 2 3 2 2 2 3 4 3 2 3

11 2 3 4 4 4 4 3 2 3 3

12 2 2 2 3 3 2 3 4 3 3

13 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3

14 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4

15 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3

16 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4

17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

18 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4

19 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3

20 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4

21 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2

22 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4

23 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

64

24 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2

25 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3

26 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2

Tabel 4.13 Data Minat Belajar Siswa kelas VIIIE (Ceramah)

No Absen

Siswa

Item Nomor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4

2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2

3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2

4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3

5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4

6 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3

7 2 2 2 2 3 3 3 2 1 1

8 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3

9 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3

10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

11 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2

12 4 3 3 4 4 3 3 2 4 4

13 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3

14 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3

15 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

16 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4

17 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3

18 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3

19 4 3 2 2 2 2 3 4 4 3

20 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3

21 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3

22 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2

23 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2

24 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

26 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

65

C. Analisa Data

Selama pelaksanaan penelitian, peneliti telah mendapatkan beberapa hasil

data yang kemudian akan diolah untuk kepentingan penelitian seperti yang

telah disajikan sebelumnya. Hasil tersebut kemudian dianalisis untuk

memperoleh gambaran hasil penelitian.

1. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dilaksanakan di

kelas kelas VIIID SMP Negeri 1 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta telah

berlangsung cukup baik. Berikut ini merupakan hasil analisis

keterlaksanaan pembelajaran.

a. Pertemuan I

Pada pertemuan pertama hal-hal yang diamati oleh observer

berjumlah 20 pernyataan. Dari ke 20 pernyataan tersebut ada beberapa

hal yang tidak terlaksana. Pada kegiatan pembuka secara umum guru

sudah melaksanakan dan megikuti tahap-tahap seperti yang tertera

pada RPP. Bagian yang terlewatkan pada kegiatan pembuka ialah

guru tidak mengecek kehadiran siswa.

Sementara itu, bagian inti telah cukup telaksana. Sebelum

masuk ke tahap mengamati, guru tidak terlebih dahulu melakukan

apersepsi terhadap sistem persamaan linear satu variabel. Selanjutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

66

pada bagian mengamati guru meminta siswa untuk mengingat kembali

bentuk persamaan linear dua variabel. Pada kegiatan menanya, tidak

ada siswa yang mengajukan pertanyaan terkait sistem persamaan

linear dua variabel. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam

kelompok yang telah disiapkan sebelumnya untuk kemudian bersama-

sama dalam kelompok mempelajari materi sistem persamaan linear

dua variabel menggunakan metode grafik kemudian mengerjakan soal-

soal terkait materi sistem persamaan linear dua variabel.

Gambar 4.1 Siswa Masuk Dalam Kelompok

Siswa diberi waktu untuk mengerjakan soal selama 50 menit.

Pada saat kerja kelompok hampir sebagaian besar siswa terlibat aktif

dalam kegiatan belajar kelompok. Dalam kegiatan belajar kelompok

ini siswa yang cukup pandai diharapkan dapat membantu teman yang

kurang pandai agar dapat memahami materi dengan baik. Para siswa

yang punya kemampuan menengah ke bawah terlihat mau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

67

menanyakan hal-hal yang belum mereka pahami, walau intensitasnya

berbeda-beda. Dalam pembelajaran kelompok ini pun ternyata masih

ada saja siswa yang tidak mau terlibat sama sekali, hanya menunggu

teman-temannya yang lain dan malah asik bermain gadget.

Setelah para siswa bekerja dalam kelompok, guru menunjuk

perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya di

papan tulis dan meminta kelompok lain menanggapi (mengasosiasi

dan mengkomunikasi). Selanjutnya guru memberi koreksian apabila

ada jawaban yang masih belum tepat.

Di akhir pembelajaran guru memberikan kuis terkait materi

penyelesaian soal sistem persamaan linear dua variabel menggunakan

metode grafik dan meminta siswa mengerjakannya secara individu

seperti yang telah diberitahukan sebelumnya. Setelah kuis berakhir,

guru mengingatkan siswa untuk duduk kembali dalam kelompok yang

sama pada pembelajaran berikutnya kemudian mengucapkan salam

lalu meninggalkan kelas. Pada bagian akhir ini guru tidak

mengingatkan siswa untuk mempelajari kembali materi penyelesaian

soal system persamaan linear dua variable menggunakan metode

grafik di rumah dan mempelajari materi baru yakni penyelesaian soal

system persamaan linear dua variable menggunakan metode substitusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

68

Selain itu guru tidak melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang

telah berlangsung.

Data yang telah didapat kemudian diubah ke dalam bentuk

persentase keterlaksanaan RPP.

Tabel 4.14 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan RPP

Pertemuan I

Observer 1 Observer 2 Observer 3 15

20× 100 = 75%

15

20× 100 = 75%

15

20× 100 = 75%

b. Pertemuan II

Pada pertemuan kedua ini hal-hal yang diamati oleh observer

berjumlah 14 pernyataan. Pembelajaran kedua ini hanya berlangsung

selama 80 menit dan materi materi pada pertemuan kedua ini

membahas tentang penyelesaian soal sistem persamaan linear dua

variabel menggunakan metode substitusi.

Pada bagian awal guru mengucapakan salam kepada para siswa

dan meminta siswa agar lebih siap belajar lalu mengecek apakah para

siswa telah duduk dalam kelompoknya masing-masing. Pada bagian

pembuka ini guru tidak mengecek kehadiran siswa, guru tidak

memberitahukan materi apa yang akan dibahas dan tidak melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

69

apersepsi terhadap materi penyelesaian soal sistem persamaan linear

dua variabel menggunakan metode substitusi.

Pada bagian inti guru meminta siswa mengingat kembali

bentuk penyelesaian soal sistem persamaan linear dua variabel

menggunakan metode grafik yang telah di pelajari pada pertemuan

sebelumnya. Di bagian ini tidak ada siswa yang mengajukan

pertanyaan kritis yang terkait pada materi.

Pada bagian mengasosiasi dan mengkomunikasi guru tidak

menunjuk perwakilan siswa untuk memprsentasikan hasil pekerjaan

kelompoknya dan meminta kelompok lain menanggapi hasil pekerjaan

tersebut karena waktu yang tidak mencukupi. Guru hanya melakukan

pengecekan secara lisan yakni dengan mencocokan kunci jawaban

dengan hasil pekerjaan para siswa. Guru tidak lupa mengingatkan

bahwa akan ada kuis di akhir pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

70

Gambar 4.2 Siswa Belajar Dalam Kelompok

Gambar 4.3 Siswa Belajar Dalam Kelompok

Pada kegiatan penutup guru memberikan kuis individu kepada

para siswa terkait materi penyelesaian soal sistem persamaan linear

dua variabel menggunakan metode substitusi. Setelah kuis selesai guru

mengumumkan skor peningkatan hasil belajar yang dihitung dari skor

tes yang telah para siswa kerjakan, kemudian guru memberikan

penghargaan kepada kelompok-kelompok yang berhasil mendapat

peringkat kelompok super. Guru juga tidak lupa meminta siswa untuk

mengerjakan latihan soal di rumah terkait materi penyelesaian soal

sistem persamaan linear dua variabel menggunakan metode substitusi.

Selanjutnya, guru mengucapkan salam lalu meninggalkan kelas. Pada

bagia penutup ini guru tidak melakukan refleksi terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

71

pembelajaran yang baru saja berlangsung tetapi guru memberikan

motivasi kepada kelompok-kelompok lain agar bisa menjadi kelompok

super.

Data yang telah didapat kemudian diubah ke dalam bentuk

persentase keterlaksanaan RPP.

Tabel 4.15 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan RPP

Pertemuan II

Observer 1 Observer 2 Observer 3 12

20× 100 = 60%

11

20× 100 = 55%

13

20× 100 = 65%

c. Pertemuan III

Pada pertemuan ketiga ini, ada 16 item yang menjadi bahan

pengamatan. Dari ke 16 bahan pengamatan tersebut masih ada

beberapa hal yang belum terlaksana. Pada kegiatan pembuka guru

kembali tidak melakukan pengecekan terhadap kehadiran siswa,

namun selebihnya telah dilaksanakan dengan baik.

Pada kegitan inti yakni pada bagian mengamati guru meminta

siswa membaca buku pegangan terkait materi penyelesaian soal sistem

persamaan linear dua variabel menggunakan metode eliminasi. Pada

saat diminta membaca ada beberapa anak yang tidak langsung

membaca melainkan masih sibuk dengan teman duduknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

72

(kelompok). Setelah mendapat teguran halus dari guru, mereka mulai

ikut membaca buku.

Pada bagian menanya tidak ada satupun siswa yang menanyakan hal-

hal terkait materi yang mereka baca atau pun yang terkait dengan

materi penyelesaian soal system persamaan linear dua variable

menggunakan metode eliminasi. Pada bagian ini guru hanya

melakukan pengecekan apakah ada hal yang belum siswa mengerti

atau tidak.

Pada bagian mengeksplorasi, guru memberikan soal yang berbeda dari

buku pegangan mereka yang berisi soal-soal terkait penyelesaian

menggunakan metode eliminasi dan meminta para siswa untuk

mengerjakan soal-soal tersebut.

Selanjutnya pada bagian mengasosiasi dan mengkomunikasi, guru

meminta perwakilan kelompok untuk menuliskan jawaban di papan

tulis, kemudian meminta kelompok lain mennaggapi hasil pekerjaan

kelompok yang maju dan menanyakan apakah siswa mempunyai

alternatif penyelesaian yang berbeda. Guru tidak memberikan

penguatan jawaban siswa. Guru kembali mengingatkan akan ada kuis

di akhir pembelajaran terkait materi penyelesaian soal sistem

persamaan linear dua variabel menggunakan metode eliminasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

73

Pada bagian penutup guru memberikan kuis individu kepada

para siswa terkait materi penyelesaian soal sistem persamaan linear

dua variabel menggunakan metode eliminasi. Setelah kuis selesai guru

mengumumkan skor peningkatan kelompok dan memberikan

penghargaan kepada kelompok-kelompok super. Selanjutnya para

siswa diminta mengerjakan lagi soal-soal terkait materi penyelesaian

soal system persamaan linear dua variabel menggunakan metode

grafik, substitusi dan eliminasi lalu mengingatkan para siswa

mempersiapkan diri untuk tes yang akan dilaksanakan pada pertemuan

berikutnya. Pada bagian penutup ini guru kembali tidak melakukan

refleksi terhadap pembelajaran bersama para siswa. Setelah

mengucapkan salam, guru meninggalkan kelas.

Data yang telah didapat kemudian diubah ke dalam bentuk

persentase keterlaksanaan RPP.

Tabel 4.16 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan RPP

Pertemuan III

Observer 1 Observer 2 15

19× 100 = 79%

15

19× 100 = 79%

Berikut ini merupakan tabel yang menunjukkan hasil analisis

keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hasil ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

74

diperoleh dengan menggunakan rumus ketercapaian indikator

pengamatan yang ada pada bab III.

Tabel 4.17 Analisis Keterlaksanaan RPP

Pertemuan ke

Observer

1 2 3

1 75 % 60% 79%

2 75% 55% 79%

3 75% 65% -

Rata-Rata

Per Pertemuan 75% 60% 79%

Rata-Rata keseluruhan

71%

Kategori Baik

Hasil yang diperoleh setelah perhitungan ialah sebesar 71%. Hasil ini

kemudian dikonversikan ke dalam data kualitatif sehingga hasil ini masuk

dalam kategori baik. Dengan demikian dikatakan bahwa rencana

pelaksanaan pembelajaran dengan pokok bahasan sistem persamaan

linear dua variabel telah terlaksana dengan baik di kelas VIIID SMP

Negeri 1 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.

2. Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Selain menganalisis keterlakasanaan pembelajaran secara keseluruhan

melalui obersvasi keterlaksanaan RPP, berikut akan dianalisis juga

keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas. Adapun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

75

indikator yang diamati pada saat pertemuan pertama berjumlah 13

indikator dan pada pertemuan kedua dan ketiga terdapat 14 indikator. Hal

ini disebabkan ada satu indikator yang tidak dimungkinkan untuk muncul

pada pertemuan pertama, yakni pemberian penghargaan kepada kelompok

super. Berikut ini merupakan hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran

kooperatif tipe STAD di setiap pertemuannya.

a. Pertemuan I

Pada pertemuan pertama hal-hal yang diamati oleh observer

berjumlah 13 pernyataan. Dari ke 13 pernyataan tersebut ada 2

indikator yang tidak terlaksana seperti penyampaian motivasi kepada

para siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran, dan pemberian

beberapa contoh soal terkait materi ajar. Tiga observer pengamatan

sepakat akan hal ini

Berikut ini merupakan hasil pengamatan tiga observer pada

pertemuan pertama. Hasil ini diperoleh dengan menggunakan rumus

ketercapaian indikator yang ada pada bab 3.

Tabel 4.18 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model STAD

Pertemuan I

Observer 1 Observer 2 Observer 3 11

13× 100 = 85%

11

13× 100 = 85%

11

13× 100 = 85%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

76

b. Pertemuan II

Pada pertemuan kedua hal-hal yang diamati oleh observer

berjumlah 14 pernyataan. Dari ke 14 pernyataan tersebut ada 3

indikator yang tidak terlaksana seperti penyampaian tujuan

pembelajaran yakni peningkatan hasil belajar setiap anggota tim

melalui kerjasama kelompok, arahan mengenai garis besar

pembelajaran dengan tipe STAD, dan pemberian beberapa contoh

terkait materi oleh guru. Tiga observer pengamatan sepakat akan hal

ini.

Berikut ini merupakan hasil pengamatan tiga observer pada

pertemuan kedua. Hasil ini diperoleh dengan menggunakan rumus

ketercapaian indikator yang ada pada bab 3.

Tabel 4.19 Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model STAD

Pertemuan II

Observer 1 Observer 2 Observer 3 11

14× 100 = 79%

11

14× 100 = 79%

11

14× 100 = 79%

c. Pertemuan III

Pada pertemuan pertama hal-hal yang diamati oleh observer

berjumlah 14 pernyataan. Dari ke 14 pernyataan tersebut ada 2

indikator yang tidak terlaksana seperti pemberian arahan tentang garis

besar pembelajaran dengan menggunakan model STAD, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

77

pemberian beberapa contoh soal terkait materi ajar . Pengamatan ini

dilakukan oleh dua observer. Kedua observer sepakat akan hal ini.

Berikut ini merupakan hasil pengamatan dua observer pada

pertemuan ketiga. Hasil ini diperoleh dengan menggunakan rumus

ketercapaian indikator yang ada pada bab 3.

Tabel 4.2/ Hasil Pengamatan Keterlaksanaan Model STAD

Pertemuan III

Observer 1 Observer 2 12

14× 100 = 86%

12

14× 100 = 86%

Hasil tersebut kemudian dikonversikan ke dalam kriteria

keterlaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang telah dijelaskan

pada bab 3.

Tabel 4.21 Analisis Keterlaksanaan Pembelajaran STAD

Pertemuan ke

Observer 1 2 3

1 85% 85 % 85%

2 79% 79% 79%

3 86% 86% -

Rata-Rata

Per pertemuan 83% 83% 82%

Rata-Rata

keseluruhan 83%

Kategori Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

78

Hasil yang diperoleh setelah perhitungan ialah sebesar 83%, yakni

masuk dalam kategori baik. Adapun hasil obervasi keterlakasanaan

pembelajaran kooperatif tipe STAD.

3. Analisis Hasil Postest Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel

Analisis hasil belajar siswa dilakukan setelah semua soal tes hasil

belajar dinyatakan valid. Berikut ini disajikan tabel yang memuat hasil

postest dan kriteria hasil postest yang diperoleh kelas VIIID dan VIIIE.

Tabel 4.22 Skor dan Kriteria Hasil Postest Kelas VIIID

No

Absen

Siswa

Skor Kriteria

No

Absen

Siswa

Skor Kriteria

1 95 Sangat

Baik 14 85

Sangat

Baik

2 100 Sangat

Baik 15 95

Sangat

Baik

3 100 Sangat

Baik 16 65 Baik

4 90 Sangat

Baik 17 65 Baik

5 65 Baik 18 65 Baik

6 100 Sangat

Baik 19 100

Sangat

Baik

7 90 Sangat

Baik 20 100

Sangat

Baik

8 100 Sangat

Baik 21 90

Sangat

Baik

9 100 Sangat

Baik 22 100

Sangat

Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

79

10 65 Baik 23 100 Sangat

Baik

11 95 Sangat

Baik 24 95

Sangat

Baik

12 100 Sangat

Baik 25 100

Sangat

Baik

13 65 Baik 26 100 Sangat

Baik

Tabel 4.23 Skor dan Kriteria Hasil Postest Kelas VIIIE

No

Absen

Siswa

Skor Kriteria

No

Absen

Siswa

Skor Kriteria

1 90 Sangat

Baik 14 70 Baik

2 85 Sangat

Baik 15 45 Cukup

3 55 Cukup 16 50 Cukup

4 85 Sangat

Baik 17 95

Sangat

Baik

5 85 Sangat

Baik 18 95

Sangat

Baik

6 50 Cukup 19 75 Baik

7 70 Baik 20 95 Sangat

Baik

8 55 Cukup 21 45 Cukup

9 60 Baik 22 65 Baik

10 50 Cukup 23 65 Baik

11 45 Cukup 24 80 Sangat

Baik

12 70 Baik 25 95 Sangat

Baik

13 65 Baik 26 85 Sangat

Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

80

Hasil analisis dari data tersebut kemudian dibuat dalam bentuk

persentase. Berikut ini merupakan tabel yang menunjukan persentase

hasil Postest siswa kelas VIIID dan siswa kelas VIIIE SMP Negeri 1

Banguntapan, Bantul, Yogyakarta

Tabel 4.24 Persentase Hasil Postest Siswa Kelas VIIID

No Kriteria Hasil Belajar

Siswa

Banyak

Siswa Presentase

1 Sangat Baik 20 77%

2 Baik 6 23%

3 Cukup 0 -

4 Kurang 0 -

5 Gagal 0 -

Tabel 4.25 Persentase Hasil Postest Siswa Kelas VIIIE

No Kriteria Hasil Belajar

Siswa

Banyak

Siswa Presentase

1 Sangat Baik 10 38%

2 Baik 8 31%

3 Cukup 8 31%

4 Kurang 0 -

5 Gagal 0 -

4. Analisis Minat Belajar Siswa

Data minat belajar siswa yang telah diperoleh dianalisis dengan

menggunakan kriteria minat yang telah dijelaskan pada bab 3.

Berikut ini disajikan tabel yang menunjukkan analisis minat belajar siswa

kelas VIID dan kelas VIIIE pada materi Sitem Persamaan Linear Dua

Variabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

81

Tabel 4.26 Analisis Hasil Minat Belajar Siswa Kelas VIIID

No

Absen

Siswa

Skor Kriteria

No

Absen

Siswa

Skor Kriteria

1 38 Sangat

Tinggi 14 36

Sangat

Tinggi

2 38 Sangat

Tinggi 15 28

Tinggi

3 24 Tinggi 16 32 Tinggi

4 31 Tinggi

17 40 Sangat

Tinggi

5 32 Tinggi

18 37 Sangat

Tinggi

6 30 Tinggi

19 36 Sangat

Tinggi

7 30 Tinggi

20 38 Sangat

Tinggi

8 39 Sangat

Tinggi 21 27 Tinggi

9 33 Sangat

Tinggi 22 33

Sangat

Tinggi

10 26 Tinggi

23 38 Sangat

Tinggi

11 32 Tinggi

24 34 Sangat

Tinggi

12 27 Tinggi 25 31 Tinggi

13 31 Tinggi 26 30 Tinggi

Tabel 4.27 Analisis Hasil Minat Belajar Siswa Kelas VIIIE

No

Absen

Siswa

Skor Kriteria

No

Absen

Siswa

Skor Kriteria

1 38 Sangat

Tinggi 14 37

Sangat

Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

82

2 27 Tinggi 15 39 Sangat

Tinggi

3 26 Tinggi 16 36 Sangat

Tinggi

4 34 Sangat

Tinggi 17 33

Sangat

Tinggi

5 37 Sangat

Tinggi 18 36

Sangat

Tinggi

6 34 Sangat

Tinggi 19 29 Tinggi

7 21 Tinggi 20 36 Sangat

Tinggi

8 32 Tinggi 21 33 Sangat

Tinggi

9 36 Sangat

Tinggi 22 23 Sedang

10 30 Tinggi 23 25 Tinggi

11 30 Tinggi 24 39 Sangat

Tinggi

12 34 Sangat

Tinggi 25 39 Sangat

Tinggi

13 34 Sangat

Tinggi 26 36 Sangat

Tinggi

Data hasil analisis tersebut kemudian diubah ke dalam bentuk

persentase. Berikut ini merupakan tabel yang menunjukkan presentase

minat belajar siswa pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.

Tabel 4.28 Persentase Hasil Minat Belajar Siswa KelasVIIID

No Kriteria Minat Belajar

Siswa

Banyak

Siswa Persentase

1 Sangat Tinggi 12 46%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

83

2 Tinggi 14 54%

3 Sedang 0 -

4 Rendah 0 -

5 Sangat Rendah 0 -

Tabel 4.29 Persentase Hasil Minat Belajar Siswa KelasVIIIE

No Kriteria Minat Belajar

Siswa

Banyak

Siswa Persentase

1 Sangat Tinggi 17 65%

2 Tinggi 8 31%

3 Sedang 1 4%

4 Rendah 0 -

5 Sangat Rendah 0 -

D. Pembahasan

Pada tahap ini, peneliti akan membahas pelaksanaan pembelajaran kooperatif

tipe STAD dan juga membahas hasil belajar dalam bentuk postest serta minat

belajar siswa pada topik bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

seperti yang dirumuskan dalam rumusan masalah.

1. Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran kooperatif dengan model STAD telah dilaksankan di

kelas VIIID SMP Negeri 1 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Secara

umum pembelajaran kooperatif tipe STAD ini telah cukup baik

dilaksanakan oleh guru mata pelajaran. Seperti yang telah dibahas

sebelumnya, bahwa kerja sama tim merupakan poin penting dalam

pembelajaran kooperatif. Hal ini telah senantiasa ditekankan oleh guru

mata pelajaran di tiap kesempatan tatap muka di kelas. Adapun kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

84

yang dipakai dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD ini telah

ditentukan peneliti bersama guru mata pelajaran dengan mengacu pada

nilai hasil belajar pada pokok bahasan sebelumnya ditambah dengan hasil

pengamatan guru mata pelajaran selama proses pembelajaran berlangsung

di kelas. Selama proses pembelajaran kooperatif tipe STAD, para siswa

terlihat cukup antusias untuk belajar dalam kelompok. Siswa yang belum

paham akan bertanya kepada teman kelompoknya yang sudah paham.

Pemberian penghargaan kepada kelompok-kelompok yang mengalami

peningkatan hasil belajar selalu diumumkan guru di akhir pembelajaran

pertama, kedua ketiga dan keempat. Hal ini ternyata memacu beberapa

kelompok lain untuk memperoleh hal serupa. Hal ini tampak pada jumlah

kelompok yang mendapat penghargaan pada pertemuan ketiga dan

keempat.

Pada pertemuan pertama masih terlihat kecenderungan beberapa

siswa bertanya langsung bertanya pada guru, namun pada pembelajaran

kedua sudah mulai berkurang dengan tinggal sedikit siswa yang bertanya

pada guru, namun pada pembelajaran ketiga hal ini sudah tidak terlihat

lagi. Hal lain yang juga tampak pada saat pembelajaran kooperatif ini

berlangsung ialah masih ada siswa yang tidak fokus pada kerja kelompok

tetapi malah sibuk dengan gadget yang dibawa. Hal ini dibiarkan saja

oleh anggota kelompok lain dan juga oleh guru yang mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

85

Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi sistem

persamaan linear dua variabel di SMP Negeri 1 Banguntapan Yogyakarta

sudah telah terlaksana dengan efektif. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.17

dan tabel 4.21, persentase dari kesesuaian pembelajaran dengan RPP

mencapai 71% dengan kategori baik, dan persentase keterlaksanaan

pembelajaran kooperatif tipe STAD mencapai 83% dengan kategori baik.

2. Hasil Belajar Matematika Siswa

Setelah para siswa mengikuti postest, peneliti melakukan analisis hasil

belajar siswa. Dari hasil analisis pada kelas VIIID tersebut sejumlah 77%

siswa memperoleh hasil sangat baik, 23% siswa memperoleh hasil baik.

Sedangkan dari hasil analisis pada kelas VIIIE tersebut sejumlah 38%

siswa memperoleh hasil sangat baik, 31% siswa memperoleh hasil baik,

dan 31% siswa masuk dalam kriteria cukup. Dari hasil tersebut sudah

terlihat bahwa pembelajaran menggunakan metode STAD di kelas VIIID

memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran

menggunakan metode ceramah. Di kelas VIIIE menunjukan bahwa kelas

VIIID lebih efektif dibandingkan dengan kelas VIIIE pada metode

pembelajaran kooperatif tipe STAD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

86

3. Minat Belajar Matematika Siswa

Selain dilakukan analisis hasil belajar atau postest, peneliti juga

melakukan analisis minat belajar siswa yang diperoleh dari pengisian

angket minat belajar siswa dari kelas VIIID dan VIIIE.

Dari tabel 4.28 dan tabel 4.29 dapat dilihat bahwa hampir sebagian besar

siswa di kelas VIIID dan VIIIE SMP Negeri 1 Banguntapan, Bantul,

Yogyakarta mempunyai minat belajar yang baik, terdapat 12 siswa atau

46% masuk dalam kriteria siswa yang memiliki minat yang sangat tinggi

dalam belajar, 14 siswa atau 54% siswa masuk dalam kategori siswa yang

memiliki minat yang tinggi dari kelas VIIID, sedangkan 17 siswa atau

65% masuk dalam kategori yang memiliki minat yang sangat tinggi dalam

belajar, 8 siswa atau 31% masuk dalam kategori yang memiliki minat

yang tinggi dalam belajar dan 1 siswa atau 4% masuk dalam kategori yang

memiliki minat yang cukup dalam belajar dari kelas VIIIE. Hal ini

menunjukan bahwa sebagian besar siswa menaruh minat terhadap

pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hal ini didukung pula oleh hasil

pengamatan terhadap aktivitas siswa saat belajar di kelas dan hasil belajar

yang diperoleh para siswa dalam postest yang telah mereka ikuti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

87

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas dapat ditarik sebuah

kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang

diterapkan dalam kelas VIIID telah berjalan dengan baik dibandingkan

dengan model pembelajaran menggunakan metode ceramah pada kelas VIIIE

di SMP 1 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta dalam materi Sistem Persamaan

Linear Dua Variabel yang ditinjau dari hasil belajar (postest) dan minat

belajar siswa.

1. Keterlaksanaan Pembelajaran

a. Keterlaksanaan RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di kelas VIIID SMP Negeri 1

Banguntapan, Bantul, Yogyakarta sudah berjalan dengan baik dilihat

dari persentase observer sebanyak 71%.

b. Pembelajaran Kooperatif tipe STAD

Pembelajaran kooperatif tipe STAD telah terlaksana dengan baik di kelas

VIIID SMP Negeri 1 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta dengan persentase

83%. Adapun hal-hal yang masih harus ditingkatkan pada bagian ini ialah

bagian presentasi guru dan upaya untuk senantiasa bekerja sama dalam

belajar tim.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

88

2. Hasil Belajar (Postest)

Hasil belajar atau postest siswa kelas VIIID dan VIIIE SMP Negeri 1

Banguntapan, Bantul, Yogyakarta memiliki persentase ketercapaian hasil

sebagai berikut : 20 orang siswa mendapat nilai dalam rentang 81-100

dengan persentase 77% dan 6 orang siswa mendapat nilai dalam rentang

61-80 dengan persentase 23% pada kelas VIIID, sedangkan pada kelas

VIIIE 10 orang siswa mendapat nilai dalam rentang 81-100 dengan

persentase 38%, 8 orang siswa mendapat nilai antara 61-80 dengan

persentase 31%, dan 8 orang siswa mendapat nilai dalam rentang 41-60

dengan persentase 31%. Dari hasil tersebut terlihat bahwa pembelajaran

menggunakan metode Kooperatif tipe STAD lebih efektif dibandingkan

pembelajaran menggunakan metode ceramah pada materi Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel.

3. Minat Belajar

Minat belajar matematika para siswa kelas VIIID tergolong baik karena

para siswa terlihat saling membantu satu dengan yang lain dalam

kelompok untuk memecahkan masalah, terlihat dari 12 siswa atau 46%

yang masuk dalam kriteria siswa dengan minat yang sangat tinggi dalam

belajar, 14 siswa atau 54% masuk dalam kategori siswa yang memiliki

minat yang tinggi dalam belajar. Sedangkan minat belajar matematika

siswa kelas VIIIE juga sudah terlihat baik, 17 siswa atau 65% masuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

89

dalam kriteria siswa dengan minat yang sangat tinggi dalam belajar, 8

siswa atau 31% masuk dalam kriteria siswa dengan minat yang tinggi

dalam belajar, 1 siswa atau 4% masuk dalam kriteria siswa dengan minat

yang sedang dalam belajar matematika.

B. SARAN

Ada beberapa saran yang diberikan peneliti terkait pelaksanaan penelitian dan

hasil yang diperoleh dari penelitian ini kepada beberapa pihak antara lain :

1. Untuk Guru

a. Peneliti menyarankan agar pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat

dicoba untuk materi lain untuk melihat apakah model pembelajaran

tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

b. Peneliti menyarankan agar guru membiasakan para siswa untuk dapat

mengajukan pertanyaan, bukan hanya sekedar pertanyaan cross cek,

melainkan juga berupa pertanyaan kritis dan bermutu, sehingga

diharapkan para siswa dapat terbiasa berpikir kritis.

c. Peneliti juga menyarankan agar guru dapat lebih sering menggunakan

model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran, baik STAD

maupun model-model lain yang sekiranya dapat membantu

meningkatkan kualitas pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

90

2. Untuk Siswa

a. Peneliti menyarankan agar siswa mulai berlatih mengajukan

pertanyaan kritis dan bermutu.

b. Peneliti juga menyarankan agar para siswa dapat lebih terbuka dengan

model-model pembelajaran lain yang sekiranya dapat membantu

meningkatkan hasil belajar.

3. Untuk Peneliti Selanjutnya

a. Dokumentasi pada saat pengambilan data sebaiknya tidak sebatas foto-

foto penelitian. Dokumentasi penelitian dapat dikembangkan melalui

video pelaksanaan pembelajaran.

b. Bagi peneliti yang tidak secara langsung mengajar, namun

menyiapkan dan merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), perlu ada koordianasi dan konsultasi sesering mungkin dengan

guru mata pelajaran yang akan menggunakan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) tersebut, sehingga guru mata pelajaran dapat

memiliki gambaran yang lebih dalam terkait proses pembelajaran yang

direncanakan akan berlangsung.

c. Jumlah observer penelitian sebaiknya berkisar antara 2-3 orang, agar

mendapat hasil yang tepat. Selain itu, pengamatan dapat lebih fokus

karena banyaknya hal yang diobservasi semakin detail.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

91

DAFTAR PUSTAKA

Djemari, Mardapi. (2008). Teknik Pesnyusunan Instrumen Tes dan Nontes.

Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.

Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Konstektual Dalam Pembelajaran Abad

21. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Lie, Anita. (2010). Cooperative Learning. Jakarta : PT. Gramedia.

Nurulhayati, S. (2002). Pembelajaran Kooperatif Yang Menggairahkan. Wahana

Informasi dan Komunikasi, Edisi 3.

Oemar Hamalik. (2013). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Rusman. (2014). Model – Model Pembelajaran Edisi 2. Jakarta : PT. Rajagrafindo

Persada.

Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Slavin, Robert. (2005). Cooperative Learning (Teori, Riset dan Praktik). Bandung :

Nusa Media.

Suharsimi, Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi

Revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta.

Sukino. (2006). Matematika untuk SMP kelas VIII. Jakarta : Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

92

LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Lampiran A.1 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

93

LAMPIRAN B

Lampiran B.1 RPP Kelas VIII D

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Banguntapan

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII / Satu

Alokasi Waktu : 6 x 40 Menit

A. Standar Kompetensi

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan penggunaannya dalam

pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar

1. Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel.

2. Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan sistem

persamaan linear dua variabel.

3. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan

sistem persamaan linear dua variabel dan penafsirannya.

C. Indikator

Pertemuan I

1. Siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran matematika.

2. Siswa serius dalam mengikuti pembelajaran matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

94

3. Siswa mampu merubah soal cerita kedalam bentuk kalimat matematika.

4. Siswa aktif bertanya atau menjawab selama proses pembelajaran.

5. Siswa mampu menggambarkan grafik persamaan garis lurus dari

SPLDV yang diberikan.

6. Siswa mampu menentukan titik potong dari kedua garis lurus.

7. Siswa mampu menarik kesimpulan serta himpunan penyelesaian dari

SPLDV dengan metode grafik.

Pertemuan II

1. Siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran matematika.

2. Siswa serius dalam mengikuti pembelajaran matematika.

3. Siswa dapat merubah soal cerita kedalam bentuk kalimat matematika.

4. Siswa aktif bertanya atau menjawab selama proses pembelajaran.

5. Siswa mampu menyelesaikan soal SPLDV dengan menggunakan

metode substitusi.

6. Siswa mampu menarik kesimpulan serta himpunan penyelesaian dari

SPLDV dengan metode substitusi.

Pertemuan III

1. Siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran matematika.

2. Siswa serius dalam mengikuti pembelajaran matematika.

3. Siswa dapat merubah soal cerita kedalam bentuk kalimat matematika.

4. Siswa aktif bertanya atau menjawab selama proses pembelajaran.

5. Siswa mampu menyelesaikan soal SPLDV dengan menggunakan

metode eliminasi.

6. Siswa mampu menarik kesimpulan serta himpunan penyelesaian dari

SPLDV dengan metode eliminasi.

D. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan I

1. Siswa dapat menyebutkan bentuk persamaan linear dua variabel.

2. Siswa dapat merubah soal cerita kedalam bentuk kalimat matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

95

3. Siswa dapat menggambarkan persamaan garis lurus dari SPLDV yang

diberikan.

4. Siswa dapat menentukan titik potong dari dua persamaan garis lurus.

5. Siswa dapat mengambil kesimpulan serta menentukan himpunan

penyelesaian dari soal SPLDV yang diberikan.

Pertemuan II

1. Siswa dapat merubah soal cerita kedalam bentuk kalimat matematika.

2. Siswa dapat menyelesaikan soal SPLDV menggunakan metode

substitusi.

3. Siswa dapat mengambil kesimpulan serta menentukan himpunan

penyelesaian dari soal SPLDV yang diberikan.

Pertemuan III

1. Siswa dapat merubah soal cerita kedalam bentuk kalimat matematika.

2. Siswa dapat menyelesaikan soal SPLDV menggunakan metode

eliminasi.

3. Siswa dapat mengambil kesimpulan serta menentukan himpunan

penyelesaian dari soal SPLDV yang diberikan.

E. Materi

Pertemuan I

Pengertian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel adalah sebuah persamaan dimana di

dalamnya terkandung dua variabel yang derajat dari tiap-tiap variabel yang

ada di dalamnya adalah satu.

Contoh :

2x + 3y = 13, dimana 2 adalah koefisien dari x dan 3 adalah koefisien dari y

sedangkan x dan y adalah variabel serta 13 adalah konstanta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

96

Metode Grafik

Pada persamaan linear dua variabel metode grafik ditunjukan oleh dua garis

lurus yang digambarkan ke dalam sumbu Cartesius. Penyelesaian (solusi)

secara grafik dari SPLDV itu berupa sebuah titik potong dari kedua garis

lurus tersebut.

Penyelesaian menggunakan metode grafik :

Contoh :

Selesaikan persamaan berikut dengan menggunakan metode grafik dan

tentukan himpunan penyelesaiannya !

x + y = 5

x – y = 1

Penyelesaian menggunakan metode grafik :

x + y = 5

X 0 5

Y 5 0

(x, y) (0, 5) (5, 0)

x - y = 1

X 0 1

Y -1 0

(x, y) (0, -1) (1, 0)

Berdasarkan hasil titik diatas, dapat digambarkan grafiknya seperti berikut

ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

97

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(3 , 2)}.

Pertemuan II

Metode Substitusi

Substitusi berarti memasukkan atau menempatkan suatu variabel ke tempat

lain. Hal ini berarti metode substitusi merupakan cara untuk mengganti satu

variabel ke variabel lainnya dengan cara mengubah variabel yang akan

dimasukkan menjadi persamaan yang variabelnya berkoefisien satu.

Contoh :

Selesaikan persamaan berikut menggunakan metode substitusi dan tentukan

himpunan penyelesaiannya !

2x – y = 8

3x + 4y = 10

Penyelesaian menggunakan metode substitusi :

Mula-mula satu dari dua persamaan diatas diubah menjadi :

-y = 8 – 2x

y = -8 + 2x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

98

Lalu substitusikan nilai y = -8 + 2x kedalam persamaan lainnya.

3x + 4(-8 + 2x) = 10

3x – 32 + 8x = 10

11x = 42

x = 42

11

Maka untuk mencari nilai y, dapat disubstitusikan nilai x ke salah satu

persamaan.

3x + 4y = 12

3( 42

11 ) + 4y = 12

126

11 + 4y = 12

4y = 12 - 126

11

4y = 132

11 -

126

11

4y = 6

11

y = 6

44

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(42

11 ,

6

44)}.

Pertemuan III

Metode Eliminasi

Merupakan sebuah metode penyelesaian sistem persamaan linear dengan

cara menghilangkan salah satu variabel dengan menyamakan koefisiennya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

99

Contoh :

Selesaikan persamaan berikut menggunakan metode eliminasi dan tentukan

himpunan penyelesaiannya !

3x – 2y = 8

4x + y = 7

Penyelesaian menggunakan metode eliminasi :

Pertama, mengeliminasi variabel x, diperoleh :

3x – 2y = 8 x4

4x + y = 7 x3

Diperoleh : 12x – 8y = 32

12x + 3y = 21

-11y = 11

y = -1

Kedua, mengeliminasi variabel y, diperoleh :

3x – 2y = 8 x1

4x + y = 7 x2

Diperoleh : 3x – 2y = 8

8x + 2y = 14 +

11x = 22

x = 2

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(2,-1)}.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

100

F. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

Penda-

huluan

1. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa.

2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa serta

berdoa.

3. Guru mengingatkan kembali tentang materi sistem persamaan

linear satu variabel sebagai dasar untuk masuk kedalam materi

sistem persamaan linear dua variabel.

4. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang

diharapkan akan dicapai siswa.

5. Guru mengecek kemampuan prasyarat siswa dengan tanya jawab.

10

menit

Inti 1. Guru membagi siswa kedalam kelompok yang berisi 4-5 orang.

2. Siswa dalam kelompok mendengarkan penjelasan dari Guru

tentang materi sistem persamaan linear dua variabel dengan

penyelesaian menggunakan metode grafik.

3. Guru memberikan satu contoh soal sistem persamaan linear dua

variabel dengan penyelesaian menggunakan metode grafik lalu

dibahas bersama-sama dengan siswa, agar siswa dapat memahami

bagaimana cara menganalisis sebuah soal.

4. Guru memberikan contoh soal berikutnya yang dikerjakan secara

kelompok dengan tingkatan yang lebih rumit agar siswa berlatih

memecahkan masalah bersama-sama dan lebih teliti dalam

menganalisis soal.

5. Guru memanggil secara acak satu kelompok untuk maju

menjelaskan hasil diskusi yang telah dicapai dan menjelaskan di

60

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

101

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

depan kelas.

6. Siswa dan guru membahas hasil penyelesaian soal yang di berikan

dan guru memberikan umpan balik pertanyaan.

7. Guru memberikan kuis selama 15 menit yang dikerjakan secara

individu oleh siswa, untuk pemahaman materi yang diterima pada

pertemuan itu.

Penutup 1. Siswa dan guru merangkum isi pembelajaran yang telah dicapai

yaitu tentang pengertian sistem persamaan linear dua variabel dan

contoh penyelesaian soal menggunakan metode grafik.

2. Siswa melakukan refleksi dengan dipandu oleh Guru dengan

tanya jawab.

3. Guru memberi pekerjaan rumah.

10

menit

Pertemuan II

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

Penda-

huluan

1. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa.

2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa serta

berdoa.

3. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang

diharapkan akan dicapai siswa.

4. Guru mengecek kemampuan prasyarat siswa dengan tanya jawab.

10

menit

Inti 1. Guru membahas pekerjaan rumah siswa yang telah di berikan

pada pertemuan sebelumnya.

60

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

102

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

2. Guru mengecek apakah siswa sudah berada dalam kelompok pada

pertemuan sebelumnya.

3. Siswa dalam kelompok mendengarkan penjelasan dari Guru

tentang materi sistem persamaan linear dua variabel dengan

penyelesaian menggunakan metode substitusi.

4. Guru memberikan satu contoh soal sistem persamaan linear dua

variabel dengan penyelesaian menggunakan metode substitusi

lalu dibahas bersama-sama dengan siswa, agar siswa dapat

memahami bagaimana cara menganalisis sebuah soal.

5. Guru memberikan contoh soal berikutnya yang di kerjakan secara

kelompok dengan tingkatan yang lebih rumit agar siswa berlatih

memecahkan masalah bersama-sama dan lebih teliti dalam

menganalisis soal.

6. Guru memanggil secara acak satu kelompok untuk maju

menjelaskan hasil diskusi yang telah dicapai dan menjelaskan di

depan kelas.

7. Siswa dan guru membahas hasil penyelesaian soal yang diberikan

dan guru memberikan umpan balik pertanyaan.

8. Guru memberikan kuis selama 15 menit yang dikerjakan secara

individu oleh siswa, untuk pemahaman materi yang diterima pada

pertemuan itu.

Penutup 1. Siswa dan guru merangkum isi pembelajaran yang telah dicapai

yaitu tentang pengertian sistem persamaan linear dua variabel dan

contoh penyelesaian soal menggunakan metode substitusi.

2. Siswa melakukan refleksi dengan dipandu oleh Guru dengan

tanya jawab.

10

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

103

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

3. Guru memberi pekerjaan rumah.

Pertemuan III

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

Penda-

huluan

1. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa.

2. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa serta

berdoa.

3. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang

diharapkan akan dicapai siswa.

4. Guru mengecek kemampuan prasyarat siswa dengan tanya jawab.

10

menit

Inti 1. Guru membahas pekerjaan rumah siswa yang telah di berikan

pada pertemuan sebelumnya.

2. Guru mengecek apakah siswa sudah berada dalam kelompok pada

pertemuan sebelumnya.

3. Siswa dalam kelompok mendengarkan penjelasan dari Guru

tentang materi sistem persamaan linear dua variabel dengan

penyelesaian menggunakan metode eliminasi.

4. Guru memberikan satu contoh soal sistem persamaan linear dua

variabel dengan penyelesaian menggunakan metode eliminasi lalu

dibahas bersama-sama dengan siswa, agar siswa dapat memahami

bagaimana cara menganalisis sebuah soal.

5. Guru memberikan contoh soal berikutnya yang di kerjakan secara

kelompok dengan tingkatan yang lebih rumit agar siswa berlatih

memecahkan masalah bersama-sama dan lebih teliti dalam

menganalisis soal.

60

menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

104

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

6. Guru memanggil secara acak satu kelompok untuk maju

menjelaskan hasil diskusi yang telah dicapai dan menjelaskan di

depan kelas.

7. Siswa dan guru membahas hasil penyelesaian soal yang diberikan

dan guru memberikan umpan balik pertanyaan.

8. Guru memberikan kuis selama 15 menit yang dikerjakan secara

individu oleh siswa, untuk pemahaman materi yang diterima pada

pertemuan itu.

Penutup 1. Siswa dan guru merangkum isi pembelajaran yang telah dicapai

yaitu tentang pengertian sistem persamaan linear dua variabel dan

contoh penyelesaian soal menggunakan metode eliminasi.

2. Siswa melakukan refleksi dengan dipandu oleh Guru dengan

tanya jawab.

10

menit

G. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD).

H. Alat dan Bahan

1. Alat dan Bahan : Papan Tulis, Spidol dan Penghapus Papan.

I. Evaluasi dan Penilaian

Teknik : Perhatian siswa dalam membahas soal bersama –

sama dan keaktifan siswa memecahkan masalah

pada kelompok.

Bentuk Instrumen : Pengamatan Guru saat di kelas dan kuis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

105

Contoh Instrumen : Ibu Teti membeli 2kg gula pasir dan 3kg telur

seharga Rp. 54.300,00 di toko serba ada, Ibu Laras

membeli 1kg gula pasir dan 2kg telur seharga Rp.

34.000,00 serta Ibu Dinda membeli 3kg gula pasir

dan 4kg telur. Jika Ibu Dinda membayar sebesar

RP. 100.000,00 maka berapakah uang kembalian

Ibu Dinda? (Kerjakan menggunakan metode

Eliminasi).

Pedoman Penskoran :

Rubrik Penilaian

4 = Selalu, 3 = Sering, 2 = Kadang-kadang, 1 = Tidak pernah

No

BERTANGGUNG JAWAB

Kriteria

1 2 3 4

1 Pemahaman tentang materi yang di berikan guru

2 Melaksanakan tugas yang diberikan individu dan menyelesaikannya

3 Melaksanakan tugas yang diberikan kelompok dan

menyelesaikannya

4 Ketepatan cara yang diambil dalam mengerjakan soal

5 Kebenaran jawaban dalam mengerjakan soal

DISIPLIN

1 Sudah siap saat pelajaran akan dimulai

2 Membawa peralatan yang diperlukan dalam pembelajaran

3 Tepat waktu dalam mengumpulkan tugas

4 Mentaati aturan kelas dan aturan guru dalam proses pembelajaran

5 Datang tepat waktu

Jumlah Akhir : 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

106

J. Sumber Belajar

1. Matematika 2 SMP Kelas VIII. Marsigit. Yudhistira. tahun 2009

2. Matematika untuk SMP kelas VIII. Sukino. Erlangga. tahun 2006

K. Penilaian

1. Afektif : Melihat keaktifan peserta didik dalam proses

pembelajaran, aktif dalam memecahkan masalah secara individu maupun

kelompok. Dalam hal ini penilaian bisa di amati saat pengerjaan secara

mandiri maupun berkelompok.

2. Kognitif : Dalam penilaian yang mencakup materi ini, guru menilai

dengan memberikan tes lisan pada awal pelajaran (tanya jawab) dan tes

tertulis pada akhir pembelajaran dalam kelompok maupun individu (kuis).

Guru melihat bagaimana keaktifan setiap siswa dalam pemahaman materi,

penilaian dari ketelitian mereka mengerjakan materi sistem persamaan

linear dua variabel.

3. Psikomotor : Dalam penilaian keterampilan ini, guru mengamati siswa

dalam kreatifitasnya menerapkan konsep serta memecahkan masalah yang

relevan berkaitan dengan materi sistem persamaan linear dua variabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

107

Yogyakarta, 04 Oktober 2016

Antonius Mahendra Putra

121414101

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Guru Mata Pelajaran

Beni Utomo M. Sc Utaminingsi, M. Pd.

NIP. 2395

NIP.196704161989032008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

108

Lampiran B.2 Lembar Validasi RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

109

LAMPIRAN C

Lampiran C.1 Soal Pretes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

110

Lampiran C.2 Soal Postes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

111

LAMPIRAN D

Lampiran D.1 Lembar Observasi RPP Kelas VIIID

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

116

Lampiran D.2 Lembar Observasi STAD Kelas VIIID

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

121

LAMPIRAN E

Lampiran E.1 Angket Minat Belajar Siswa

Petunjuk Pengisian

1. Angket terdiri atas 10 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan

dalam kaitannya dengan materi pelajaran Sistem Persamaan Linear Dua

Variabel, berikan jawaban yang benar-benar sesuai dengan kondisi Anda.

2. Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan jawaban Anda.

STS = Sangat Tidak Setuju

TS = Tidak Setuju

S = Setuju

SS = Sangat Setuju

Angket Minat Belajar Matematika

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

STS TS S SS

1. Saya mengulangi materi pelajaran Sistem Persamaan

Linear Dua Variabel setelah pulang dari sekolah.

2. Saya suka duduk dibelakang karena jauh dari pantauan

guru.

3. Saya suka belajar materi pelajaran Sistem Persamaan

Linear Dua Variabel meskipun tidak ada tugas dari guru.

4. Saya menyisihkan waktu untuk mengerjakan latihan soal

materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di rumah.

5. Materi pelajaran Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

merupakan pelajaran yang sulit dipahami.

6. Saya tidak mengerjakan soal Sistem Persamaan Linear

Dua Variabel baik ada tugas ataupun tidak ada.

7. Saya selalu mengerjakan PR Sistem Persamaan Linear

Dua Variabel.

8. Saya menyisihkan waktu untuk mengerjakan latihan soal

materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di rumah.

9. Saya sering membolos pada jam pelajaran materi Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel.

10. Saya lebih suka bermain dari pada belajar materi Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

122

Lampiran E.2 Hasil Angket Minat Belajar Siswa Kelas VIIE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

124

Lampiran E.3 Hasil Angket Minat Belajar Siswa Kelas VIIID

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

126

LAMPIRAN F

Lampiran F.1 Hasil Uji Pretest Kelas IXE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

129

Lampiran F.2 Hasil Pretest Kelas VIIIE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

131

Lampiran F.3 Hasil Pretest Kelas VIIID

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

134

Lampiran F.4 Hasil Postest Kelas VIIID

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

136

Lampiran F.5 Hasil Postest Kelas VIIIE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL …

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI