efektivitas penggunaan media poster terhadap …
TRANSCRIPT
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA POSTER TERHADAP
KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA
KELAS V SD INPRES BONTOBILA KECAMATAN
BAJENG KABUPATEN GOWA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
ZATRIANI
10540 11007 16
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2020
ii
iii
iv
v
vi
Moto dan Persembahan
Hidup adalah perjuangan
maka tetaplah berusaha dan lakukan yang terbaik.
Sesengguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan
suatu kaum sebelum mereka
mengubah keadaan diri mereka sendiri
( terjemahan Q . S Ar-Ra’d, 13: 11)
Kupersembahkan karya ini teruntuk Ayah dan Ibu ku
yang telah membesarkan, mendoakan dan
memberikan kasih sayangnya dengan sepenuh hati
serta saudara-saudaraku yang telah memberikan dukungannya
dan terima kasih untuk orang-orang yang
selalu memberikan semangat.
vii
ABSRAK
Zatriani, 2020. “Efektivitas Penggunaan Media Poster Terhadap Kemampuan
Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Inpres Bontobila Kecamatan
Bajeng Kabupaten Gowa. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pembimbing I Haslinda dan Pembimbing II H. M. Amier.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan media
poster terhadap kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas V SD Inpres
Bontobila Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
Penelitian ini merupakan eksperimen dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Pre-Experimental Design
dengan tipe One Group Pretest-Posttest Design yaitu pada desain ini terdapat
pretest sebelum diberi perlakuan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas
V SD Inpres Bontobila kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa yang berjumlah 28
orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel
jenuh yaitu populasi sekaligus menjadi sampel sebanyak 28 orang dari laki-laki 16
orang dan perempuan 12 orang. Data dikumpulkan melalui tes dan lembar
observasi.
Hasil analisis data dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 25
memperlihatkan bahwa nilai rata-rata siswa yang diajar menggunakan media
poster (pretest) lebih tinggi yaitu 78,89 dibandingkan nilai rata-rata siswa yang
diajar tanpa menggunakan media poster (posttest) yaitu 70,50. Adapun persentase
aktivitas siswa pada saat pretest sebanyak 68 % sedangkan pada saat posttest
sebanyak 89,2 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada saat posttest aktivitas
siswa lebih aktif saat proses pembelajaran. Berdasarkan uji hipotesis
menggunakan Paired Samples Test diperoleh thitung =11,922, df = 27, dan
berdasarkan tabel distribusi diperoleh ttabel = 2,05183. Berdasarkan hasil yang
diperoleh Karena thitung ttabel (thitung =11,922 ttabel = 2,05183) , dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh H0 ditolak dan H1 diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media poster efektif terhadap
kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas V SD Inpres Bontobila
Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
Kata Kunci : Media Poster, Menulis Karangan Narasi
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahirabbil’alamin segala puji hanya milik Allah Swt atas
rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa dicurahkan kepada penulis dalam
menyusun skripsi ini hingga selesai. Salam dan salawat senantiasa penulis
haturkan kepada Rasulullah Muhammad Sallallahu’ Alaihi Wasallam sebagai
satu-satunya uswatun hasanah dalam menjalankan aktivitas keseharian kita.
Dalam penulisan skripsi ini bukanlah hal yang mudah terwujud. Banyak
halangan dan rintangan yang dialami penulis. Namun selalu ada kemudahan jika
kita selalu berdoa dan berusaha. Bantuan dari berbagai pihak telah menuntun
penulis sehingga skripsi ini dapat selesai. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
rasa terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua penulis, ayahanda
Mustari dan ibunda Sariana yang telah mengorbankan segala do’a, kasih sayang,
cinta dan perhatian kepada penulis dalam segala hal.
Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada; Dr. Haslinda,
S.Pd., M.Pd. pembimbing I, Drs. H. M. Amier, S.Pd., M.Pd. pembimbing II yang
telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar, Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, dan Aliem Bahri, S.Pd.,
M.Pd. ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dan seluruh dosen dan para
staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
ix
Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulis dengan ilmu
pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Hj. Hasniah S.Ag selaku kepala
sekolah SD Inpres Bontobila. Muhammad Yamin, S.H. sebagai wali kelas V,
Bapak dan Ibu guru beserta staf yang ada di sekolah.
Kepada teman-teman seangkatan penulis, terima kasih atas semua saran
dan motivasi selama penyelesaian penulisan ini. Semoga saran dan motivasi yang
diberikan bernilai disisi Allah swt. Aamiin.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan
tersebut sifatnya membangun dari pembaca untuk perbaikan hasil penulisan ini
serta dapat dijadikan sebagai panduan untuk penulisan-penulisan selanjutnya.
Makassar, Agustus 2020
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN .................................................................................. v
MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL........................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 6
A. Kajian Pustaka ............................................................................... 6
1. Penelitian yang Relevan ........................................................... 6
2. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ..... 8
3. Menulis .................................................................................... 9
4. Karangan Narasi ...................................................................... 15
5. Efektivitas ................................................................................ 16
6. Media Pembelajaran ................................................................. 17
7. Media Poster............................................................................. 23
B. Kerangka Pikir............................................................................... 28
C. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 30
xi
BAB III METODE PENELITIAN........................................................... .. 31
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 31
B. Populasi dan Sampel ...................................................................... 33
C. Definisi Operasional Variabel ........................................................ 34
D. Instrumen Penelitian....................................................................... 34
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 36
F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................... . .... 41
A. Hasil Penelitian .............................................................................. 41
B. Pembahasan .................................................................................... 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 52
A. Kesimpulan .................................................................................... 52
B. Saran ............................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 3.1 Keadaan Populasi ............................................................... 33
Tabel 3.2 Keadaan Sampel ................................................................. 34
Tabel 3.3 Kriteria Menulis Karangan ................................................. 35
Tabel 3.4 Lembar Observasi yang Digunakan Pada Saat Pretest dan
Posttest ................................................................................ 36
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif ............................................................... 41
Tabel 4.2 Tabel Frekuensi Nilai Pretest dan Posttest .......................... 43
Tabel 4.3 Aktivitas Siswa Pada Saat Pretest ....................................... 44
Tabel 4.4 Aktivitas Siswa Pada Saat Posttest ..................................... 45
Tabel 4.5 Uji Normalitas ..................................................................... 46
Tabel 4.6 Uji Homogenitas.................................................................. 48
Tabel 4.7 Paired Samples Test ............................................................ 49
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha yang sengaja dan terencana untuk membantu
perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan
hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga negara, dengan memilah isi,
strategi kegiatan, dan teknik penilaian yang sesuai. Dengan adanya pendidikan
seseorang dibekali dengan berbagai pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan
tidak kalah pentingnya macam-macam tatanan hidup yang berupa aturan-aturan
positif dan sebagainya. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan penjelasan tersebut pendidikan pada hakikatnya adalah usaha
agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran
yang nantinya dapat berguna tidak hanya untuk dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Maka dari itu perlu ada peran aktif dari semua pihak termasuk salah
satunya adalah pemerintah sebagai penyelengaraan negara yang harus
mengusahakan dan menyelenggarakan pendidikan nasional yang di atur oleh
undang-undang.
Pendidikan dasar atau sekolah dasar merupakan momentum awal bagi anak
untuk meningkatkan kemampuan dirinya. Dari bangku sekolah dasarlah mereka
2
mendapatkan imunitas belajar yang kemudian menjadi kebiasaan-kebiasaan yang
akan mereka lakukan dikemudian hari. Sehingga peran seorang guru sangatlah
penting untuk dapat menanamkan kebiasaan baik bagi siswanya, bagaimana
mereka dituntut memiliki kompetensi-kompetensi yang dapat meningkatkan
kemampuan siswanya.
Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.
Keterampilan berbahasa khususnya menulis dapat dituangkan melalui tulisan.
Menulis merupakan sebuah kegiatan yang bersifat produktif yaitu menghasilkan
tulisan atau karangan.
Menurut Dalman (2014: 4) menulis merupakan sebuah proses kreatif
menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis. Kegiatan menulis melibatkan
aspek penggunaan tanda baca dan ejaan, penguasaan diksi dan kosa kata, penataan
kalimat, pengembangan paragraf, pengelolaan gagasan, serta pengembangan
model karangan. Dengan kata lain, dapat dinyatakan bahwa kegiatan menulis
melibatkan aspek bahasa dan isi.
Keterampilan menulis salah satunya adalah menulis karangan. Menulis
karangan merupakan kegiatan yang membutuhkan pengetahuan dan penalaran
yang baik. Mengarang adalah kegiatan untuk mengungkapkan gagasan, ide, dan
perasaan yang dituangkan dalam bahasa tulis yang disusun secara teratur dan
sistematis sehingga memudahkan pembaca memahami isi pesan yang ingin
disampaikan oleh penulis.
3
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas V SD Inpres
Bontobila Kecamatan Bajeng Kebupaten Gowa, peneliti menemukan sebuah fakta
bahwa kemampuan siswa dalam menulis karangan masih tergolong rendah. Siswa
yang tuntas hanya 10 orang dengan persentase 35,71% kemudian siswa yang tidak
tuntas sebanyak 18 orang dengan persentase 64,28%. Rendahnya kemampuan
siswa dalam menulis karangan di karenakan siswa masih kesulitan menentukan
topik lalu menuangkan ide dan gagasan kedalam tulisan sehingga siswa
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menulis karangan. Sebagian besar
siswa masih kesulitan dalam penggunaan huruf kapital, ejaan dan tanda baca.
Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis dikarenakan guru masih
menggunakan metode konvensional dalam menyampaikan materi, media yang
digunakan dalam pembelajaran kurang bervariasi dan penggunaannya kurang
efektif. Media merupakan alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan pesan-
pesan pembelajaran. Adapun media yang bisa digunakan untuk membantu siswa
dalam menulis salah satunya adalah dengan menggunakan media poster.
Penggunaan media poster diharapkan mampu meningkatkan minat serta
kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis, karena poster dapat menonjolkan
kekuatan pesan, visual dan warna. Menurut Anitah (2014: 6.26) poster
merupakan suatu kombinasi visual yang terdiri atas gambar dan pesan/tulisan,
biasanya dengan menggunakan warna yang mencolok. Poster dapat digunakan
sebagai pemberitahuan/informasi, peringatan, penggugah selera, memotivasi,
peringatan atau menangkap perhatian siswa yang walaupun dilihat sekilas namun
mampu menanamkan gagasan yang berarti dalam ingatannya.
4
Poster berfungsi sebagai sarana penyalur informasi yang bersifat mengajak,
memberi saran, atau memperkenalkan sesuatu kepada orang lain. Poster tidak
hanya penting untuk menyampaikan kesan-kesan tertentu, tapi dia mampu pula
untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan mengangkat judul “Efektivitas Penggunaan Media Poster Terhadap
Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Inpres Bontobila
Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan media poster efektif
terhadap kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas V SD Inpres Bontobila
Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa?”.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui efektivitas penggunaan media poster terhadap kemampuan
menulis karangan narasi siswa kelas V SD Inpres Bontobila Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa”.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
5
1. Manfaat Teoretis
Laporan penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu literatur pada mata
pelajaran bahasa Indonesia tentang manfaat penggunaan media poster dalam
menulis karangan narasi di kelas V sekolah dasar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat mengubah cara mengajar guru, dengan adanya
kesadaran guru untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran
yang disesuaikan dengan tujuan, materi, karakteristik siswa dan dengan
kondisi pembelajaran.
b. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat memberikan pengalaman bermakna yang tidak hanya
bermanfaat bagi peningkatan hasil belajar, tetapi dapat berguna sebagai
pengetahuan jangka panjang dan aplikatif.
c. Bagi Calon Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman meneliti, dan
menjadi sarana pengaplikasian ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku
kuliah.
d. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan iklim pembelajaran yang
efektif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian yang Relevan
Pada penelitan Febriyanti (2017) dengan judul “Pengaruh Media Poster
Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V SD Muhammadiyah
Jongaya” hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh penggunaan media
poster terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD Muhammadiyah
Jongaya kecamatan Tamalate Kota Makassar, hal ini dapat dilihat berdasarkan
hasil uji-t diperoleh thitung > ttabel yaitu (6,61>2,145) maka = H1 diterima dan H0
ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media poster
berpengaruh terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD
Muhammadiyah Jongaya kecamatan Tamalate Kota Makassar.
Penelitian Hikmawati (2015) dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media
Poster Dalam Menulis Karangan Narasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V
SD Negeri 04 Jember Kidul Kaliwates Jember” menyatakan bahwa dari hasil uji
statistik independent test menggunakan program SPSS versi 17.00 diperoleh
bahwa hasil thitung > ttabel yaitu 4,604 > 1,986 sehingga dapat disimpulkan bahwa
ada perbedaan yang signifikan antara nilai siswa dengan menggunakan media
poster dalam menulis karangan narasi dibandingkan dengan nilai siswa tanpa
menggunakan media poster dalam menulis karangan narasi. Pencapaian hasil
belajar siswa dalam menulis karangan narasi dengan menggunakan media poster
7
menunjukkan lebih efektif sekitar 45,10% bila dibandingkan siswa dalam menulis
karangan narasi tanpa menggunakan media. Atau dengan kata lain, bahwa
penggunaan media poster dalam menlis karangan narasi lebih efektif 45,10 %
dibandingkan dengan pembelajaran menulis karangan narasi tanpa menggunakan
media dalam pencapaian hasil belajar Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.
Pada penelitian Mustika (2017) dengan judul “Efektivitas Penggunaan Media
Amplop Misteri dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas
IV SDN Cerme Lor Gresik” data yang diperoleh dari penelitian berupa hasil
pretest dan postest. Data yang dihasilkan dari pretest dan postest dianalisis
menggunakan uji beda (uji t).Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil
perhitungan hasil tes rata – rata nilai kelas sebelum diberikan perlakuan adalah 60
dan setelah diberi perlakuan rata – rata nilai kelas menjadi 75. Dari hasil uji beda
(uji t) diketahui bahwa harga thitung lebih besar daripada harga ttabel yaitu 3,852 ≥
2,060. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh terdapat pengaruh yang
signifikan penggunaan media amplop misteri terhadap menulis narasi. Dengan
demikian disarankan untuk guru kelas dalam pembelajaran menulis narasi
menggunakan media pembelajaran amplop misteri.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti terlebih dahulu seperti yang telah
diuraikan di atas, dapat dijadikan acuan penelitian sekarang. Penelitian terdahulu
terhadap penelitian sekarang adalah sebagai gambaran untuk peneliti dalam
melakukan penelitian yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Media Poster
Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Inpres
Bontobila Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa”.
8
2. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
a. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Menurut Solchan (2017: 7.5) Dalam pembelajaran dengan fokus berbahasa
dapat difokuskan menjadi empat kegiatan yaitu yang difokuskan pada kegiatan
mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Yang dimaksud dengan
pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus keterampilan berbahasa adalah
pembelajaran bahasa Indonesia yang ditekankan pada pengembangan salah satu
kompetensi dasar dan keempat keterampilan berbahasa yang ada.
Kemampuan berbahasa bagi manusia sangat diperlukan. Sebagai makhluk
sosial, manusia berinteraksi, berkomunikasi dengan manusia lain dengan
menggunakan berbagai media, baik berkomunikasi menggunakan bahasa lisan,
juga berkomunikasi menggunakan bahasa tulis. Keterampilan berbahasa yang
dilakukan manusia yang berupa menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
yang dimodali kekayaan kosakata, yaitu aktifitas intelektual, karya otak manusia
yang berpendidikan.
Penggunaan bahasa dalam interaksi dapat dibedakan menjadi dua, yakni lisan
dan tulisan. Agar individu dapat menggunakan bahasa dalam suatu interaksi,
maka ia harus memiliki kemampuan berbahasa. Kemampuan itu digunakan untuk
mengkomunikasikan pesan. Pesan ini dapat berupa ide (gagasan), keinginan,
kemauan, perasan, atau interaksi.
b. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Secara umum tujuan belajar bahasa Indonesia di sekolah dasar agar siswa
memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar serta dapat
9
menghayati Bahasa dan Sastra Indonesia sesuai dengan situasi dan tujuan
berbahasa serta tingkat pengalaman siswa di sekolah dasar. Tujuan pembelajaran
bahasa Indonesia bagi siswa adalah untuk mengembangkan kemampuan
berbahasa Indonesia sesuai dengan kemampuan kebutuhan, dan minatnya,
sedangkan bagi guru adalah untuk mengembangkan potensi bahasa Indonesia
siswa, serta lebih mandiri dalam menentukan bahan ajar kebahasaan sesuai
dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan siswa.
Tujuan pedidikan bahasa Indonesia pada intinya diarahkan agar siswa mampu
menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian,
memperluas wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan berbahasa. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk melatih
keterampilan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis yang masing-masing
erat hubungannya. Pada hakikatnya pembelajaran bahasa Indonesia dimaksudkan
untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa
Indonesia baik secara lisan maupun tulisan.
3. Menulis
a. Pengertian Menulis
Menurut Hambali (2018: 30) menulis dapat dipandang sebagai rangkaian
aktivitas yang bersifat fleksibel. Rangkaian aktivitas pembelajaran menulis
mengikuti dua tahap yaitu: (1) prapembelajaran atau pramenulis dan (2)
pembelajaran atau menulis. Pramenulis berkaitan dengan kesiapan siswa dan
perhatian guru sebelum siswa disuruh menulis.
10
Adapun tahap pembelajaran atau menulis dapat dilakukan dengan melakukan
kegiatan seperti: (1) menulis dengan mengeblat, (2) menulis dengan menatap, (3)
menulis dengan melengkapi, baik melengkapi dengan huruf, suku kata maupun
dengan kata, (6) menulis dengan halus/indah, dan (7) menulis dengan mengarang.
Menurut Tarigan dalam Sumarno, (2009: 5) menulis berarti mengekspresikan
secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan. Sumarno
(2009:5) juga mengemukakan pendapatnya mengenai menulis yaitu meletakkan
simbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti orang lain. Menulis dapat
dianggap sebagai suatu proses maupun suatu hasil, menulis merupakan kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan.
Menulis merupakan sebuah kegiatan yang bersifat produktif yaitu
menghasilkan tulisan atau karangan. Menurut Dalman (2014: 4) menulis
merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis.
Kegiatan menulis melibatkan aspek penggunaan tanda baca dan ejaan,
penggunaan diksi dan kosa kata, penataan kalimat, pengembangan paragraf,
pengelolaan gagasan, serta pengembangan model karangan. Dengan kata lain,
dapat dinyatakan bahwa kegiatan menulis melibatkan aspek bahasa dan isi.
Menulis sebagai keterampilan seseorang (individu) mengkomunikasikan
pesan dalam sebuah tulisan. Keterampilan ini berkaitan dengan kegiatan
seseorang dalam memilih, memilah, dan menyusun pesan untuk ditransaksikan
melalui bahasa tulis. Pesan yang ditransaksikan itu berupa ide (gagasan),
kemampuan, keinginan, perasaan, atau informasi. Selanjutnya, pesan tersebut
dapat menjadi isi sebuah tulisan yang ditransaksikan kepada pembaca.
11
Tujuan pengajaran menulis di jenjang Sekolah Dasar adalah agar siswa
mampu memahami dan mengkomunikasikan serta menerapkan ide dengan baik
dan tersusun dalam bahasa tulis. Senada dengan tujuan tersebut, dalam petunjuk
khusus pengajaran bahasa Indonesia Sekolah Dasar, dijelaskan bahwa pengajaran
menulis di SD bertujuan untuk melatih siswa dalam menuangkan pikiran dan
perasaan dengan bahasa yang teratur dan teliti. Demikian pula halnya dengan
petunjuk pengajaran menulis di Sekolah Dasar dikemukakan bahwa tujuan
pengajaran menulis adalah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam
mengungkapkan gagasan, pendapat, sehingga dapat menggunakannya dalam
komunikasi tulis.
Menurut Heato dalam Slamet (2008: 141) menulis merupakan keterampilan
yang sukar dan kompleks. Menurut Semi (2007: 14) dalam bukunya
mengungkapkan pengertian menulis adalah suatu proses kreatif memindahkan
gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan. Menurut Akhadiyah dalam Hambali
(2018: 35) menulis dapat diartikan sebagai aktivitas pengekspresian ide, gagasan,
pikiran, atau perasaan ke dalam lambang-lambang kebahasaan (bahasa tulis).
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu
proses atau serangkaian aktivitas berupa menuangkan ide atau gagasan,
kemampuan, keinginan, perasaan, atau informasi dengan kemampuan yang
kompleks melalui aktivitas yang aktif produktif dalam bentuk simbol angka dan
huruf secara sestematis sehingga dapat dipahami orang lain.
12
b. Kemampuan Menulis
Menurut Slamet (2008: 72) mengemukakan kemampuan menulis yaitu
kemampuan berbahasa yang bersifat produktif, artinya kemampuan menulis ini
merupakan kemampuan yang menghasilkan dalam hal ini menghasilkan tulisan.
Menurut Solcha, dkk (2008: 94) kemampuan menulis bukanlah kemampuan yang
diperoleh secara otomatis. Soleha menjelaskan bahwa kemampuan menulis
seseorang bukan dibawa sejak lahir melainkan diperoleh melalui tindak
pembelajaran. Berhubungan dengan cara pemerolehan kemampuan menulis belum
tentu memiliki kompetensi menulis dengan tanpa banyak latihan menulis.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis
adalah suatu kemampuan yang menghasilkan sebuah tulisan yang didapatkan
melalui proses pembelajaran dan melakukan latihan secara terus-menerus.
c. Tujuan Menulis
Menurut Semi (2007: 14) tujuan menulis antara lain:
1) Untuk menceritakan sesuatu
2) Untuk memberikan petunjuk atau pengarahan
3) Untuk menjelaskan sesuatu
4) Untuk merangkum
Sedangkan menurut Syarif, dkk (2009: 6) tujuan menulis adalah:
1) Menginformasikan
2) Membujuk
3) Mendidik
4) Menghibur
13
Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat diuraikan tujuan menulis, yaitu:
1) Untuk memberikan informasi seorang penulis dapat menyebarkan
informasi melalui tulisannya seperti wartawan di koran, tabloid, majalah
atau media massa yang lain. Tulisan yang ada pada media cetak tersebut
sering kali memuat informasi tentang kejadian atau peristiwa.
2) Untuk memberikan keyakinan kepada pembaca melalui tulisan seorang
penulis dapat mempengaruhi keyakinan pembacanya. Seseorang yang
membaca informasi di koran mengenai anak terlantar dapat tergerak
hatinya untuk memberikan bantuan. Hal tersebut karena penulis melalui
tulisannya berhasil meyakinkan pembaca.
3) Untuk sarana pendidikan menulis dapat bertujuan sebagai sarana
pendidikan karena seorang guru dan siswa tidak akan pernah jauh dari
kegiatan menulis seperti mencata di buku, merangkum, menulis soal,
mengerjakan soal.
4) Untuk memberikan keterangan, menulis untuk memberikan keterangan
terhadap sesuatu baik benda, barang atau seseorang. Tulisan tersebut
berfungsi untuk menjelaskan bentuk, ciri-ciri, warna, bahan, dan berbagai
hal yang perlu disebutkan dari objek tersebut.
d. Tahap-tahap Menulis
Menulis adalah suatu proses kreatif yang dilakukan melalui tahapan yang
harus dikerjakan dengan mengarahkan keterampilan, seni, dan kiat sehingga
semuanya berjalan dengan efektif. Kegiatan menulis diibaratkan sebagai seorang
arsitektur yang akan membangun sebuah gedung. Sebuah sistem kerja yang kreatif
14
memerlukan langkah-langkah yang tersusun secara sistematis. Kegiatan menulis
juga memerlukan tahapan-tahapan tertentu di dalam prosesenya.
Menurut Syarif, dkk (2009: 11) tahap-tahap menulis terdiri dari enam langkah
yaitu: 1) Draf kasar, 2) Berbagi, 3) Perbaikan, 4) Menyunting, 5) Penulisan
kembali, 6) Evaluasi
Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan mengenai tahap-
tahap dalam menulis yaitu:
1) Tahap Pramenulis
Tahap pramenulis merupakan tahap paling awal dalam kegiatan menulis.
Tahap ini terletak pada sebelum melakukan penulisan. Di dalam tahap pratulis
terdapat berbagai kegiatan yang dilakukan oleh penulis. Mulai dari menentukan
topik yang akan ditulis, penulis mempertimbangkan pemilihan topik dari segi
menarik atau tidaknya terhadap pembaca.
2) Tahap Pembuatan
Draf yang dimaksud adalah tulisan yang disusun secara kasar, pada kegiatan
ini penulis lebih mengutamakan isi tulisan dari pada tata tulisannya sehingga
semua pikiran, gagasan, dan perasaan dapat dituangkan ke dalam tulisan.
3) Tahap Revisi
Merevisi berarti memperbaiki, dapat berupa menambahkan yang kurang atau
mengurangi yang lebih, menambah informasi yang mendukung, mempertajam
perumusan penulisan, mengubah urutan penulisan, pokok-pokok pikiran,
menghilangkan informasi yang kurang relevan, dan lain sebagainya. Penulis
15
berusaha untuk menyempurnakan draf yang telah selesai agar tulisan tetap fokus
pada tujuan.
4) Tahap Penyuntingan
Pada tahap penyuntingan penulis mengulang kembali kegiatan membaca draf.
Tulisan pada draf kasar masih memerlukan beberapa perubahan. Kegiatan selama
tahap penyuntingan adalah meneliti kembali kesalahan dan kelemahan pada draf
kasar dengan melihat kembali ketepatannya dengan gagasan utama, tujuan
penulisan, calom pembaca, dan kriteria penerbitan
5) Tahap Publikasi
Tahap publikasi merupakan tahap paling akhir dalam proses menulis. Dalam
tahap ini yang dilakukan adalah mempublikasikan tulisannya melalui berbagai
kemungkinan misalnya mengirimkan kepada penerbit, redaksi majalah, dan
sebagainya. Dapat pula dengan berbagai tulisan dengan berbagai pembaca.
4. Karangan Narasi
Menurut Hambali (2017: 30) untuk melatih daya pikir dan daya nalar perlu
diberikan pelajaran mengarang. Pelajaran yang diberikan harus yang sederhana
dan cukup sampai tiga sampai lima baris saja. Melalui mengarang, anak dilatih
menuliskan buah pikirannya dan dapat mengorganisasikan antara ingatan,
pengalaman, dan tulisan. Oleh karena itu, guru hendaknya memperhatikan bentuk,
ukuran, kerapian, dan kelengkapan tulisannya.
Mengarang memerlukan pengetahuan dan penalaran yang logis. Mengarang
pada hakikatnya adalah mengungkapkan atau menyampaikan gagasan dengan
menggunakan bahasa tulis. Mengarang adalah kegiatan untuk mengungkapkan
16
gagasan, ide, dan perasaan yang dituangkan dalam bahasa tulis yang disusun
secara teratur dan sistematis sehingga memudahkan pembaca memahami isi pesan
yang ingin disampaikan oleh penulis.
Karangan narasi berasal dari kata narration berarti bercerita adalah suatu
bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, memisahkan, dan merangkaikan
tindak tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau
berlangsung dalam satu kesatuan waktu. Menurut Dalman (2014: 146) karangan
narasi adalah cerita yang berusaha menciptakan, mengisahkan, dan merangkaikan
tindak tanduk manusia dalam sebuah peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan
waktu.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa karangan narasi
adalah bentuk tulisan yang didalamnya menceritakan suatu kegiatan atau tindak
tanduk menusia secara sistematis yang disertai oleh waktu.
Adapun ciri-ciri karangan narasi menurut Kcraf dalam Dalman (2014: 110)
yaitu:
1) Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan. 2) dirangkaikan dalam urutan
waktu. 3) berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi. 4) ada konflik,
karena narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. 5) alur cerita merupakan
rangkaian atau pola urutan tindakan tindak tanduk yang terjadi pada karangan
narasi.
5. Pengertian Efektivitas
Menurut Rahayu (2017: 79) bahwa efektif mengandung pengertian tepat
guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran yang tepat.
Efektivitas berarti usaha untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan sesuai
17
dengan kebutuhan yang diperlukan, sesuai pula dengan rencana, baik dalam
penggunaan data, sarana maupun waktu.
6. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media secara etimologi berasal dari bahasa Latin, yaitu medium, yang
artinya antara, dalam arti umum dipakai untuk melanjutkan alat komunikasi.
Secara istilah, kata media menunjukkan segala sesuatu yang menyalurkan
informasi antara sumber dan penerima, seperti film, televisi, radio, alat visual
yang diproyeksikan, barang cetakan, dan lain-lain sejenis itu adalah media
komunikasi untuk menyampaikan suatu pesan atau gagasan.
Menurut Samad dan Maryati (2017: 9) bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang digunakan atau disediakan oleh guru dimana penggunaannya
diintegrasikan kedalan tujuan dan isi pembelajaran, sehingga dapat membantu
meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran serta mencapai kompetensi
pembelajarannya. Selain itu media dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat
komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dari
sumber kepada anak didik yang bertujuan agar dapat merangsang pikiran,
perasaan, minat, dan perhatian anak didik mengikuti kegiatan pembelajaran.
Menurut Burden dan Byrd dalam Susanto (2014: 313) mendefinisikan media
pembelajaran sebagai alat yang menyediakan fungsi-fungsi pembelajaran dalam
pendidikan terutama dalam mengantarkan informasi dari sumber ke penerima,
yang dapat memfasilitasi dan meningkatkan kualitas belajar siswa.
18
Dalam proses belajar mengajar, media yang digunakan untuk memperlancar
komunikasi tersebut dinamakan media pembelajaran. Latuheru (1988: 13)
menjelaskan sesuatu dapat dikatakan sebagai media pembelajaran apabila mereka
(media tersebut) digunakan untuk menyalurkan atau menyampaikan pesan dengan
tujuan-tujuan pendidikan dan pembelajaran. Sementara Hamalik (1994: 11)
menegaskan bahwa media pembelajaran digunakan dalam rangka hubungan
(komunikasi) dalam pengajaran antara guru dan siswa dan merupakan semacam
alat bantu mengajar, baik di kelas maupun di luar kelas. Hal ini diperkuat oleh
pernyataan Djahiri (1989: 82) bahwa media pembelajaran sebagai alat bantu yang
akan membantu kemudahan, kelancaran, serta keberhasilan proses belajar
sebagaimana yang diharapkan (Susanto, 2014: 314).
Dengan demikian, jelaslah bahwa media pembelajaran adalah alat bantu yang
digunakan dalam proses pembelajaran yang dimaksudkan untuk memudahkan,
memperlancar komunikasi antara guru dan siswa sehingga proses pembelajaran
berlangsung efektif dan berhasil dengan baik. Media pembelajaran menempati
posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen dalam sistem
pembelajaran. Tanpa media, komunikasi juga tidak akan berlangsung secara
optimal. Sering kali ditemukan berbagai hambatan dalam proses pembelajaran
dikarenakan kurang tepatnya atau bahkan tidak digunakannya media dalam
pembelajaran.
b. Tujuan Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran
Menurut Kurniawan (2014: 178) media pembelajaran diperlukan disamping
untuk wahana penyampaian materi pembelajaran juga untuk meningkatkan
19
kejelasan pembahasan materi. Selain itu, juga untuk memotivasi belajar siswa.
Makin abstrak materi pembelajaran (berupa data dan informasi dalam bentuk
simbol, angka, tulisan dan lisan) maka makin penting kehadiran media
pembelajaran. Dengan bantuan media, materi yang abstrak menjadi bisa teramati
atau terperangkap oleh panca indra. Sehingga kualitas belajar siswa akan semakin
berkualitas.
Menurut Susanto (2014: 325) efektivitas pemanfaatan media pembelajaran,
ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya di kelas,
yaitu: (1) persiapan guru, yaitu guru menetapkan tujuan yang akan dicapai melalui
media pembelajaran sehubungan dengan pelajaran yang akan dijelaskan berikut
dengan strategi-strategi pencapaiannya; (2) persiapan kelas, pada langkah ini
bukan hanya menyiapkan perlengkapan, tetapi juga menyiapkan siswadari sisi
tugas, agar dapat mengikuti, mencatat,, menganalisis, mengkritik, dan lain-lain;
(3) penyajian, yaitu penyajian media pembelajaran sesuai dengan karakteristiknya;
(4) langkah lanjutan dan aplikasi, sesuai dengan penyajian perlu ada kegiatan
belajar sebagai tindak lanjut, misalnya diskusi, laporan, dan tugas lainnya.
Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi
antara guru dan siswa. Pemilihan metode pengajaran sangat mempengaruhi media
pembelajaran yang digunakan. Fungsi dan manfaat media pembelajaran
digunakan sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar yang berfungsi untuk
membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan
membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Dengan demikian penggunaan
20
media dapat membawa manfaat besar terhadap keberhasilan pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar di kelas.
c. Kegunaan Media Pembelajaran
Secara umum media mempunyai kegunaan yang cukup strategis dalam
pelaksanaan pembelajaran di kelas, yaitu:
1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2) Mengatasi keterbatasan ruang, wakru tenaga, dan daya indra.
3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan
sumber belajar.
4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan
visual, auditori dan kinestetiknya.
5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama.
Bagi guru yang akan memanfaatkan media pembelajaran perlu dicermati
daftar kelompok media instruksional, berikut ini:
KELOMPOK MEDIA MEDIA INSTRUKSIONAL
1. Audio Pita audio (rol atau kaset
Piringan audio
Radio (rekaman siaran)
2. Cetak Buku teks terprogram
Buku pegangan/manual
Buku tugas
3. Audio-Cetak Buku latihan dilengkapi kaset
Gambar/poster (dilengkapi audio)
4. Proyek Visual Diam Film bingkai (slide)
Film rangkai (berisi pesan verbal)
5. Proyek Visual Diam dengan Audio Film bingkai (slide) suara
Film rangkai suara
6. Visual Gerak Film bisu dengan judul (caption)
7. Visual Gerak dengan Audio Film suara
Video/vcd/dvd
21
8. Benda Benda nyata
Model tiruan (mock up)
9. Komputer Media berbasis komputer, CAI
(Computer Assistend Instructional)
& CMI (Computer Managed
Instructional)
Sumber: Anderson dalam Susanto (2014: 327)
Manfaat dari media juga diungkapkan oleh Nana Sudjana dalam Samad &
Maryati Z (2017: 27) yang mengungkapkan manfaat media dalam proses belajara
siswa antara lain:
1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menarik
perhatiansiswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran yang
lebih baik.
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan
gurunya tidakkehabisan tenaga, apalagi guru mengajar untuk setiap pelajaran
4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan, dll.
d. Jenis Media Pembelajaran
1) Media Berbasis Visual
Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada
siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/ilustrasi,
22
sketsa/gambar garis. Grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau
lebih.
2) Media Berbasis Audiovisual
Media audiovisual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan
terjangkau. Di samping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi
lebih banyak, materi audio dapat digunakan untuk keperluan sebagai berikut:
a) Mengembangkan keterampilan mendengarkan dan mengevaluasi apa yang
telah didengar.
b) Mengatur dan mempersiapkan diskusi dan debat dengan mengungkapkan
pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi.
c) Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa.
d) Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan tingkat kecepatan belajar
mengenai suatu pokok bahasan atau suatu masalah.
3) Media Berbasis Komputer
Pada dasarnya pembelajaran berbasis komputer merupakan suatu usaha yang
dilakukan oleh para ahli sejak beberapa dekade yang lalu, karena dengan bantuan
komputer ini proses pengajaran berjalan lebih interaktif dan membantu
terwujudnya pembelajaran yang mandiri.
4) Media Berbasis Edutainment
Masih pemanfaatan media pembelajaran berbasis komputer ini, maka
pemanfaatan media pembelajaran yang berbasis edutainment ini masih berbasis
komputer dalam pendesainannya. Dengan penggunaan media pembelajaran yang
berbasis edutainment dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
23
keinginan dan minat baru, dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Media pembelajaran yang sekiranya sesuai dengan era teknologi informasi
adalah media berbasis edutainment yang menggabungkan prinsip hiburan dengan
pendidikan. Harapannya, dengan adanya unsur hiburan, media berbasis
edutainment akan lebih disukai siswa dibanding software pembelajaran biasa.
5) Film Animasi
Salah satu contoh dari media video audio adalah film animasi. Secara umum,
film animasi didefinisikan sebagai gambar-gambar yang muncul dan bergerak.
Harrison & Hummel dalam Susanto (2014: 333) mendefinisikan film animasi
sebagai tampilan cepat dari urutan gambar statis yang menciptakan ilusi gerak.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Harrison & Hummell dalam Susanto (2014:
333-334), yang menyatakan bahwa film animasi mampu memperkaya pengalaman
dan kompetensi siswa pada beragam materi ajar. Melalui berbagai metode, guru
dan siswa dapat menggunakan animasi dari yang paling sederhana untuk
mempresentasikan sejumlah konsep. Animasi memiliki kelebihan yang bisa
membantu bentuk pemahaman siswa dari berbagai konsep yang abstrak.
7. Media Poster
a. Pengertian Poster
Poster merupakan media grafis perpaduan antara gambar dengan tulisan
untuk menyampaikan informasi, saran, seruan, peringatan, dan ide-ide lain.
Menurut Anitah (2011: 25) menyatakan bahwa:
24
“Poster merupakan gabungan dari gambaran dan tulisan ringkas dalam suatu
bidang gambar yang memiliki nilai-nilai estetis agar dapat menarik perhatian
orang yang melihat. Poster merupakangambaran yang besar, yang memberi
tekanan pada satu ide atau dua ide pokok, sehingga dapat dimengerti dengan
melihat sepintas lalu. Poster tidak hanya penting untuk menyampaikan kesan-
kesan tertentu, tetapi dia mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi
tingkah laku orang yang melihatnya.”
Poster merupakan salah satu media visual grafik. Karakteristik pembelajaran
bahasa Indonesia yaitu salah satunya dengan meningkatkan empat keterampilan
berbahasa khususnya keterampilan menulis untuk melatih siswa dalam
menyampaikan dan mengembangkan ide, gagasan, dan perasaan dalam
berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari karena proses belajar merupakan
suatu proses komunikasi antara siswa dan guru, maka poster berkedudukan
sebagai media dari proses komunikasi agar tidak terjadi verbalisme dalam
pembelajaran.
Menurut Anitah (2014: 6.26) poster merupakan suatu kombinasi visual yang
terdiri atas gambar dan pesan/tulisan, biasanya dengan menggunakan warna yang
mencolok. Poster dapat digunakan sebagai pemberitahuan/informasi, peringatan,
penggugah selera, memotivasi, peringatan atau menangkap perhatian siswa yang
walaupun dilihat sekilas namun mampu menanamkan gagasan yang berarti dalam
ingatannya. Poster adalah media visual yang memberikan informasi tentang ide
atau gagasan yang mengajak seseorang baik secara individu maupun kelompok
untuk mengikuti atau melaksanakan gagasan tersebut. Oleh sebab itu biasanya
poster dipasang ditempat-tempat yang strategis sehingga mudah dilihat dan
dibaca.
25
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media poster secara
umum adalah suatu pesan tertulis baik itu berupa gambar maupun tulisan yang
ditujukan untuk menarik perhatian banyak orang sehingga pesan yang
disampaikan dapat diterima orang lain dengan mudah.
b. Penggunaan Media Poster dalam Pembelajaran
Menurut Daryanto (2012: 129) pada dasarnya poster merupakan suatu media
yang lebih menonjolkan kekuatan pesan, visual, dan warna untuk dapat
mempengaruhi perilaku, sikap seseorang, dalam melakukan sesuatu, poster yang
digunakan dalam pendidikan pada prinsipnya merupakan gagasan yang
diwujudkan dalam bentuk ilustrasi, objek gambar yang disederhanakan dan dibuat
dengan ukuran besar. Tujuannya untuk menarik perhatian, membujuk,
memotivasi, atau memperingatkan pada gagasan pokok fakto atau peristiwa
tertentu.
Penggunaan media poster bertujuan untuk melatih siswa dalam meningkatkan
keterampilan menulis sebagai wujud dari komunikasi tidak langsung, menulis
melibatkan kemampuan berpikir siswa dalam menalar. Media poster sebagai
perantara untuk merangsang kemampuan siswa dalam menalar yang menafsirkan
suatu pesan yang terdapat didalamnya melalui perpaduan gambar dan kata-kata
yang diamati kemudian dituangkan dalam tulisan, selain itu untuk membantu
siswa dalam mengeluarkan ide, gagasan dan perasaan kedalam tulisan untuk
memperjelas keterkaitan antara kalimat sehingga antara kalimat satu dengan yang
lain menjadi padu.
26
Menggunakan poster untuk pembelajaran dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu sebagai berikut:
1) Digunakan sebagai bagian dari kegiatan belajar mengajar, yaitu poster
digunakan guru saat menerangkan sebuah materi kepada siswa.
2) Digunakan di luar pembelajaran yang bertujuan untuk memotivasi siswa
sebagai peringatan, ajakan untuk melakukan sesuatu yang positif dan
penanaman nilai-nilai sosial dan keragaman.
Secara umum poster digunakan untuk memotivasi siswa, dalam hal ini poster
dalam pembelajaran sebagai pendorong atau memotivasi siswa dalam kegiatan
belajar. Poster tidak berisi informasi namun berupa ajakan, renungan, persuasi
agar siswa memiliki dorongan tinggi diantaran untuk melakukan sesuatu yaitu
belajar, mengerjakan tugas, menjaga kebersihan dan bekerja sama.
Poster dapat memberikan pengalaman kreatif dan pembelajaran lebih baik
sehingga pembelajaran tidak terkesan klasikal dan monoton. Melalui poster siswa
dapat ditugaskan untuk membuat ide, cerita, karangan dari sebuah poster yang
dapat dipajang. Diskusi kelas akan lebih hidup manakala guru menggunakan alat
bantu poster sebagai bahan diskusi.
Adapun langkah-langkah menggunakan media poster dalam pembelajaran
bahasa Indonesia, adalah sebagai berikut:
1) Guru mempersiapkan media poster yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran. 2) peserta didik diminta untuk mengamati gambar poster
dengan seksama. 3) peserta didik memahami dan medeskripsikan maksud
dari gambar poster yang diamati. 4) peserta didik melengkapi kalimat
berdasarkan gambar poster yang diamati (Anitah 2011: 30).
27
c. Manfaat Media Poster
Menurut Anitah (2008: 13-14) mengatakan manfaat media poster adalah
sebagai berikut:
1) Sebagai penggerak perhatian.
2) Sebagai petunjuk
3) Sebagai peringatan
4) Pengalaman kreatif
Dalam menggunakan media, perlu memperhatikan dan disesuaikan dengan
tujuan dari pelajaran. Apabila hal tersebut diabaikan maka media yang digunakan
justru akan menghambat proses belajar mengajar.
d. Ciri-ciri Media Poster
Ciri-ciri poster yang baik menurut Arief S. Sadiman dalam Musfiqon (2012:
85) yaitu:
1) Sederhana
2) Menyampaikan suatu ide dan untuk mencapai suatu tujuan pokok
3) Berwarna
4) Slogannya
5) Tulisannya jelas
6) Motif dan tulisannya bervariasi
e. Kelebihan dan Kelemahan Media Poster
Kelebihan media poster adalah sebagai berikut:
1) Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap
pesan yang disajikan.
28
2) Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian
siswa.
3) Bentuknya sederhana tanpa memerlukan peralatan khusus dan mudah
penempatannya, sedikit memerlukan informasi tambahan.
Kelemahan media poster adalah sebagai berikut:
1) Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya.
2) Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.
B. Kerangka Pikir
Penelitian ini disusun melalui kerangka pikir untuk mempermudah
memahami alur dalam penelitian ini. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia
terdapat empat aspek salah satunya adalah menulis. Hal yang terlebih dahulu
dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan pretest kepada subjek
yang akan diteliti tanpa memberikan perlakuan dalam pembelajaran yaitu menulis
karangan narasi. Selanjutnya peneliti memberikan perlakuan menulis karangan
narasi dengan menggunakan media poster, kemudian dilakukan posttest untuk
mengetahui hasil belajar menulis karangan narasi. Tahap selanjutnya dilakukan
analisis untuk mengetahui hasilnya. Setelah hasilnya didapatkan maka bisa
diketahui efektif atau tidaknya penggunaan media poster terhadap kemampuan
menulis karangan narasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut:
29
Bagan Kerangka Pikir
Pembelajaran
Bahasa Indonesia
Berbicara Membaca Menulis Menyimak
Pretest
Menulis Karangan
Media Poster
Postest
Analisis
Hasil
Efektif Tidak efektif
30
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teoritis dan penyusunan kerangka pikir tentang efektifitas
penggunaan media poster terhadap kemampuan menulis karangan narasi siswa
kelas V SD Inpres Bontobila Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, maka peneliti
mengajukan hipotesis yaitu:
H1: Media poster efektif digunakan terhadap kemampuan menulis karangan
narasi siswa kelas V SD Inpres Bontobila Kecamatan Bajeng Kabupaten
Gowa.
Ho: Media poster tidak efektif digunakan terhadap kemampuan menulis
karangan narasi siswa kelas V SD Inpres Bontobila Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif. Penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang terkendalikan. (Sugiyono, 2018: 107).
2. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian Pre-Experimental Design yaitu
desain yang belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih
terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel
dependen (Sugiyono, 2018: 109).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Pre-Experimental Design dengan
tipe One Group Pretest-Posttest Design yaitu pada desin ini terdapat pretest
sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih
akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut:
O1 X O2
32
Keterangan:
O1 : nilai pretest, untuk mengukur kemampuan menulis karangan siswa
kelas sebelum diberikan perlakuan.
O2 : nilai posttest, untuk mengukur kemampuan menulis karangan siswa
kelas setelah digunakan media poster.
X : Treatment (perlakuan) (Sugiyono, 2018: 110-111).
3. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2018: 60-61) variabel penelitian adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpilannya.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media poster.
b. Variabel terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dari
penelitian ini adalah kemampuan menulis karangan.
33
B. Populasi dan sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2015: 297) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan kutipan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan populasi adalah keseluruhan penduduk atau individu yang dijadikan
sasaran penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas V SD Inpres Bontobila yang berjumlah 28 orang. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1
Keadaan Populasi
No. Kelas Jenis Kelamin
Jumlah Laki-laki Perempuan
1. V 16 12 28
Sumber: Papan Potensi SD Inpres Bontobila Tahun Ajaran 2019/2020
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2018: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi itu.
34
Penelitian ini menggunakan sampel jenuh yaitu seluruh siswa kelas V SD
Inpres Bontobila yang berjumlah 28 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dibahas
pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.2
Keadaan Sampel
No. Kelas Jenis Kelamin
Jumlah Laki-laki Perempuan
1. V 16 12 28
Sumber: Papan Potensi SD Inpres Bontobila Tahun Ajaran 2019/2020
C. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel yaitu:
1. Media poster adalah suatu pesan tertulis baik itu berupa gambar maupun
tulisan yang ditujukan untuk menarik perhatian banyak orang sehingga pesan
yang disampaikan dapat diterima orang lain dengan mudah.
2. Karangan narasi adalah cerita yang berusaha menciptakan, mengisahkan, dan
merangkaikan tindak tanduk manusia dalam sebuah peristiwa yang terjadi
dalam satu kesatuan waktu.
D. Instrument Penelitian
Menurut Sugiyono (2018: 148) instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spsifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian.
Instrumen yang digunakan dalam peneletian ini adalah menggunakan tes dan
lembar observasi. Untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi
35
yang telah diajarkan, guru perlu menyusun suatu tes yang berdasarkan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Tes ini kemudian diberikan kepada siswa.
Pemberian tes ini yaitu dengan memberikan atau menampilkan sebuah media
poster yang sesuai dengan tema pembelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan
yaitu menulis karangan narasi berdasarkan dari poster yang diamati oleh siswa.
Teknik tes disusun untuk menilai kemampuan siswa dalam menulis karangan.
Tes ini diberikan kepada siswa untuk memperoleh gambaran tentang tingkat
kemampuan menulis sebuah karangan narasi baik sebelum (pretest) maupun
sesudah (postest) diberikan dengan menggunakan media poster. Kriteria penilaian
ditentukan berdasarkan kreativitas siswa dalam menulis sebuah karangan narasi.
Adapun kriteria yang dinilai pada tes keterampilan menulis karangan yaitu
sebagai berikut:
Tabel 3.3
Kriteria Menulis Karangan
No. Aspek yang Dinilai Skor Penilaian
Skor Siswa 4 3 2 1
1. Kesesuaian isi narasi dengan topik
2. Kesesuaian isi dengan media
3. Keruntutan cerita
4. Ketepatan Ejaan
5. Ketepatan penggunaan kalimat
6. Kelengkapan unsur – unsur narasi
7. Penulisan huruf kapital
8. Kerapian tulisan
Jumlah
36
Selain memberikan tes menulis karangan narasi, peneliti juga membuat
lembar observasi yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses
pembelajaran baik pada saat pretest dan posttest. Adapun kriteria yang dinilai
pada lembar observasi yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.4
Lembar Observasi yang Digunakan Pada Saat Pretest dan Posttest
No Aktivitas yang Diamati Skor Penilaian
4 3 2 1
1 Siswa memperhatikan guru saat menjelaskan
2 Siswa aktif pada saat pembelajaran
3 Siswa bersemangat pada saat proses
pembelajaran
4 Siswa yang memberikan jawaban jika guru
mengajukan pertanyaan
5 Siswa tertib dalam mengikuti pembelajaran
6 Antusias siswa tanpa menggunakan media
7 Kesiapan siswa dalam menulis karangan
narasi
Skor Perolehan
Jumlah Skor Perolehan
Persentase
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
37
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2018: 308).
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan
tes dan lembar observasi.
1. Tes
Tes yang digunakan peneliti adalah tes menulis karangan narasi untuk
memperoleh kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi. Dalam penelitian
ini dilakukan pretest dan posttest.
2. Lembar Observasi
Lembar observasi dalam penelitian ini merupakan instrumen pendukung.
Sehingga data-data yang diperoleh melalui lembar observasi merupakan data
pendukung yang digunakan untuk pemperkuat data-data yang diperoleh melalui
tes pretest dan posttest.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif
menggunakan statistik. Analisis diamati dengan mempelajari seluruh data dari
penelitian yang dilakukan untuk membuat rangkuman inti. Langkah selanjutnya
menyusun dan memeriksa keabsahan data yang telah diperoleh dan tahap yang
terakhir disimpulkan. Dari data yang berhasil dikumpulkan selanjutnya dianalisis
dengan menggunakan aplikasi SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi
25 for windows. Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah
statistik deskriptif dan inferensial.
38
1. Analisis Statistik Deskriptif
a. Nilai Menulis Karangan Narasi
Pada analisis statistik deskriptif bertujuan untuk mengetahui nilai rata-rata,
modus, median, range, dan yang lainnya dari masing- masing variabel yang akan
diteliti, dengan menggunakan aplikasi SPSS 25.
b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Data hasil pengamatan aktivitas siswa meliputi menghitung frekuensi rata-
rata aspek tiap pertemuan dilakukan dengan cara menjumlahkan frekuensi aspek
yang dimaksud dibagi banyak siswa yang diamati. Untuk menghitung rata-rata.
Persentase setiap aspek aktivitas siswa digunakan rumus sebagai berikut :
Pta = ∑
∑
Keterangan:
Pta : Persentase aktivitas siswa untuk melakukan suatu jenis aktivitas
tertentu
∑ : Banyaknya jenis aktivitas tertentu yang dilakukan siswa setiap
pertemuan
∑ : Banyaknya seluruh aktivitas pada saat pembelajaran.
Indikator keberhasilan aktivitas siswa dalam penelitian ini ditunjukkan
dengan sekurang-kurangnya 75% siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
2. Analisis Statistik Inferensial
Pada penelitian ini dilakukan juga analisis statistik inferensial yang digunakan
untuk melakukan uji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t. Namun
39
sebelumnya, dilakukan terlebih dahulu pengujian dasar yaitu uji normalitas dan uji
homogenitas.
a. Uji normalitas
Uji normalitas dimaksudkan apakah data-data yang digunakan berdistribusi
normal atau tidak. Pengujian normalitas data hasil penelitian dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov pada aplikasi SPSS versi 25.
Kriteria pengujian normalitas dengan hasil olahan SPSS versi 25 yaitu:
1) Jika sig > 0,05 maka data berdistribusi normal dan
2) Jika sig < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan pada data hasil pretest dan posttest. pada
taraf signifikan, α = 0,05. Adapun kriteria dalam pengujian homogenitas yaitu:
1) Jika sig > 0,05 maka data homogen dan
2) Jika sig < 0,05 maka data tidak homogen.
c. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas
penggunaan media poster terhadap kemampuan menulis karangan narasi siswa
kelas V SD Inpres Bontobila Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
Adapun kemungkinan hasil penelitian yaitu:
H1: Media poster efektif digunakan terhadap kemampuan menulis karangan
narasi siswa kelas V SD Inpres Bontobila Kecamatan Bajeng Kabupaten
Gowa.
40
Ho: Media poster tidak efektif digunakan terhadap kemampuan menulis
karangan narasi siswa kelas V SD Inpres Bontobila Kecamatan Bajeng
Kabupaten Gowa.
Untuk menguji hipotesis penelitian maka nilai thitung dibandingkan dengan
ttabel. Adapun taraf kesalahan (α) yang digunakan yaitu 0,05. Hipotesis penelitian
akan diuji dengan kriteria pengujian adalah:
1. Jika thitung ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti penggunaan media
poster efektif terhadap kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas V
SD Inpres Bontobila Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
2. Jika thitung ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak, berarti penggunaan media
poster tidak efektif terhadap kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas
V SD Inpres Bontobila Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab IV ini akan diuraikan secara rinci analisis data dari hasil penelitian
yang telah dilakukan dengan memaparkan bukit yang diperoleh setelah melakukan
penelitian. Pemaparan ini merujuk pada rumusan masalah yang telah
dikemukakan pada bab 1 yaitu apakah penggunaan media poster efektif terhadap
kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas V SD Inpres Bontobila
Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Merujuk pada permasalahan diatas maka
dilakukan penelitian, pada penelitian tersebut diperoleh nilai pretest dan posttest
siswa yang dapat dilihat pada lampiran.
1. Analisis Statistik Deskriptif
a. Nilai Menulis Karangan Narasi
Berdasarkan Pretest dan Posttest yang diberikan pada siswa terkait
kemampuan menulis karangan narasi, hasil dari analisis data ststistik deskriptif
menggunakan aplikasi SPSS 25 diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif
Statistics
Nilai Pretest Nilai Posttest
N Valid 28 28
Missing 0 0
42
Mean 70,50 78,89
Std. Error of Mean 1,473 1,056
Median 70,50 78,00
Mode 66 81
Std. Deviation 7,796 5,587
Variance 60,778 31,210
Range 28 19
Minimum 53 72
Maximum 81 91
Sum 1974 2209
Sumber: Output SPSS versi 25
Berdasarkan tabel 4.1 maka dapat diketahui skor maksimum yang diperoleh
sebelum memberikan perlakuan (pretest) adalah 81 dan skor manimumnya yaitu
53. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 70,50, Std. Error of Mean 1,473,
median, 70,50, mode 66, Std. Deviation 7,796, variance 60,778 yang
menunjukkan tingkat keragaman data, range 28, dan sumnya sebanyak 1974.
Sedangkan skor maksimum yang diperoleh setelah memberikan perlakuan dengan
menggunakan media poster (posttest) adalah 91 dan skor minimumnya adalah 72.
Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 78,89, Std. Error of Mean 1,056, median
78,00, mode 81, Std. Deviation 5,587, variance 31,210, range 19 dan sumnya
sebanyak 2209.
43
Tabel 4.2
Frekuensi Table Nilai Pretest dan Posttest
Nilai Pretest
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 53 1 3,6 3,6 3,6
56 1 3,6 3,6 7,1
59 1 3,6 3,6 10,7
63 2 7,1 7,1 17,9
66 6 21,4 21,4 39,3
69 3 10,7 10,7 50,0
72 4 14,3 14,3 64,3
75 1 3,6 3,6 67,9
78 5 17,9 17,9 85,7
81 4 14,3 14,3 100,0
Total 28 100,0 100,0
Sumber: Output SPSS versi 25
Nilai Posttest
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 72 6 21,4 21,4 21,4
75 5 17,9 17,9 39,3
78 4 14,3 14,3 53,6
81 7 25,0 25,0 78,6
84 2 7,1 7,1 85,7
88 3 10,7 10,7 96,4
91 1 3,6 3,6 100,0
Total 28 100,0 100,0
Sumber: Output SPSS versi 25
44
Pada tabel 4.2 menunjukkan frekuensi dari nilai pretest yaitu yang mendapat
nilai 53 sebanyak 1 orang, 56 sebanyak 1 orang, 59 sebanyak 1 orang, 63
sebanyak 2 orang, 66 sebanyak 6 orang, 69 sebanyak 3 orang, 72 sebanyak 4
orang, 75 sebanyak 1 orang, 78 sebanyak 1 orang, 81 sebanyak 1 orang.
Sedangkan frekuensi dari nilai posttest yaitu yang mendapat nilai 76 sebanyak 6
orang, 75 sebanyak 5 orang, 78 sebanyak 4 orang, 81 sebanyak 7 orang, 84
sebanyak 2 orang, 88 sebanyak 3 orang, dan 91 sebanyak 1 orang dengan total 28
orang.
b. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Adapun hasil pengamatan atau observasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran berlangsung adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Aktivitas siswa pada saat pretest
No Aktivitas yang Diamati Skor Penilaian
4 3 2 1
1 Siswa memperhatikan guru saat menjelaskan
2 Siswa aktif pada saat pembelajaran
3 Siswa bersemangat pada saat proses
pembelajaran
4 Siswa yang memberikan jawaban jika guru
mengajukan pertanyaan
5 Siswa tertib dalam mengikuti pembelajaran
6 Antusias siswa tanpa menggunakan media
7 Kesiapan siswa dalam menulis karangan
narasi
45
Skor Perolehan - 15 4 -
Jumlah Skor Perolehan = 19
Persentase = 68 %
Tabel 4.4
Aktivitas siswa pada saat posttest
No Aktivitas yang Diamati Skor Penilaian
4 3 2 1
1 Siswa memperhatikan guru saat menjelaskan
2 Siswa aktif pada saat pembelajaran
3 Siswa bersemangat pada saat proses
pembelajaran
4 Siswa yang memberikan jawaban jika guru
mengajukan pertanyaan
5 Siswa tertib dalam mengikuti pembelajaran
6 Antusias siswa ketika menggunakan media
poster
7 Kesiapan siswa dalam menulis karangan
narasi
Skor Perolehan 16 9 - -
Jumlah Skor Perolehan = 25
Persentase = 89,2 %
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam
penelitian ini sudah efektif. Pada tabel 4.3 diperoleh persentase aktivitas siswa
sebanyak 68 % pada saat pretest sedangkan pada tabel 4.4 persentase aktivitas
siswa sebanyak 89,2 % pada saat posttest. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada
saat posttest aktivitas siswa lebih aktif saat proses pembelajaran.
46
2. Analisis Statistik Inferensial
Pada penelitian ini dilakukan juga analisis statistik inferensial yang digunakan
untuk melakukan uji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t. Namun
sebelumnya, dilakukan terlebih dahulu pengujian dasar yaitu uji normalitas dan uji
homogenitas.
a. Uji normalitas
Uji normalitas dimaksudkan apakah data-data yang digunakan berdistribusi
normal atau tidak. Pengujian normalitas data hasil penelitian dengan
menggunakan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada aplikasi SPSS
versi 25.
Kriteria pengujian normalitas dengan hasil olahan SPSS versi 25 yaitu:
1) Jika sig > 0,05 maka data berdistribusi normal dan
2) Jika sig < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.
Adapun hasil uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.5
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Pretest Nilai Posttest
N 28 28
Normal Parametersa,b
Mean 70,50 78,89
Std. Deviation 7,796 5,587
Most Extreme Differences Absolute ,153 ,150
47
Positive ,111 ,150
Negative -,153 -,111
Test Statistic ,153 ,150
Asymp. Sig. (2-tailed) ,090c ,108
c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Output SPSS versi 25
Berdasarkan tabel 4.3 uji normalitas menunjukkan bahwa nilai pretest dengan
sig 0,090 > 0,05. Dengan demikian data dari nilai pretest berdistribusi normal.
Kemudian pada nilai posttest dengan sig 0,108 > 0,05. Dengan demikian data dari
nilai posttest juga berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan pada data hasil pretest dan posttest. pada
taraf signifikan α = 0,05. Adapun kriteria dalam pengujian homogenitas yaitu:
1) Jika sig > 0,05 maka data homogen dan
2) Jika sig < 0,05 maka data tidak homogen.
Adapun hasil uji homogenitas dengan menggunakan SPSS Versi 25 pada nilai
Pretest dan Posttest maka, diperoleh hasil sebagai berikut pada tabel dibawah ini:
48
Tabel 4.6
Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Nilai Pretest dan
Posttest
Based on Mean 3,445 1 54 ,069
Based on Median 3,505 1 54 ,067
Based on Median
and with adjusted
df
3,505 1 50,771 ,067
Based on trimmed
mean
3,466 1 54 ,068
Sumber: Output SPSS versi 25
Berdasarkan dari hasil analisis pada tabel Test of Homogeneity of Variances
Based on Mean di peroleh Levene Statistic = 3,445 , df1 = 1, df2 = 54, dan Sig =
0,069. Karena nilai Sig 0,069 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa varians data
pada nilai pretest dan posttest adalah homogen.
c. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis yang digunakan yaitu uji Paired Samples Test. Pengujian
ini dilakukan untuk mengetahui efektif atau tidaknya kemampuan menulis
karangan narasi siswa kelas V yang diajar menggunakan media poster. Adapun
pedomn atau dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1) Jika thitung ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti penggunaan media
poster efektif terhadap kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas V
SD Inpres Bontobila Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
49
2) Jika thitung ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak, berarti penggunaan media
poster tidak efektif terhadap kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas
V SD Inpres Bontobila Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
Tabel 4.7
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed)
Mea
n
Std.
Deviat
ion
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pai
r 1
Nilai Pretest
- Nilai
Posttest
-
8,39
3
3,725 ,704 -9,837 -6,948 -
11,9
22
27 ,000
Sumber: Output SPSS versi 25
Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS versi 25 pada
uji hipotesis menggunakan Paired Samples Test. Pada kolom nilai pretest dan
nilai posttest diperoleh t = 11,922, df = 27, dan Sig. (2-tailed) = 0,000.
Berdasarkan tabel output Paired Samples test, diketahui t hitung = 11,922 maka
langkah selanjutnya adalah mencari nilai t tabel, t tabel dicari berdasarkan nilai df
(degree of fredoom atau derajat kebebasan) dan nilai signifikansi (α/2). Dari
output pada tabel di atas diketahui nilai df yaitu 27 dan nilai 0,05/2= 0,025. Nilai
tersebut kita gunakan sebagai acuan dasar dalam mencari nilai t tabel pada
distribusi nilai t tabel statistik. Maka nilai t tabel yaitu 2.05183 dapat dilihat pada
lampiran. Karena thitung ttabel (thitung =11,922 ttabel = 2,05183) , dengan demikian
50
H0 ditolak dan H1 diterima. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media poster
efektif terhadap kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas V SD Inpres
Bontobila Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
B. Pembahasan
Pada bagian ini akan diuraikan hasil penelitan yang telah dilakukan.
Berdasarkan data di atas, pada hasil analisis deskriptif nilai rata-rata siswa yang
tidak diajar dengan menggunakan media poster (Pretest) yaitu 70, 50, standar
deviasinya yaitu 7,796, skor maksimum siswa yang dicapai yaitu 81 dan skor
minimumnya adalah 53. Sedangkan nilai rata-rata siswa yang diajar dengan
menggunakan media poster (Posttest) yaitu 78, 89, standar deviasinya yaitu
5,5587, skor maksimum siswa yang dicapai yaitu 91 dan skor minimumnya
adalah 72.
Hasil ini dapat dilihat bahwa nilai kemampuan menulis karangan narasi
siswa yang diajar dengan menggunakan media poster dengan yang tidak
menggunakan media poster sangat berbeda. Hal tersebut dikarenakan, dengan
menggunakan media poster siswa lebih mudah dalam menungkan ide dan
gagasannya ke dalam tulisan sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama
untuk siswa menentukan topik yang akan ditulis. Adapun persentase aktivitas
siswa pada saat pretest sebanyak 68 % sedangkan pada saat posttest sebanyak
89,2 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada saat posttest aktivitas siswa lebih
aktif saat proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial, pengujian hipotesis
menggunakan statistik inferensial yakni dengan uji t dua pihak yang sebelumnya
51
dilakukan pengujian normalitas dan homogenitas yang bertujuan untuk
mengetahui apakah sebaran data normal atau tidak dan mengetahui apakah
sampel yang digunakan ini berasal dari populasi yang homogen atau tidak.
Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 25 One-
Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Berdasarkan hasil analisis uji normalitas
menunjukkan bahwa nilai pretest dengan sig 0,090 > 0,05. Dengan demikian data
dari nilai pretest berdistribusi normal. Kemudian pada nilai posttest dengan sig
0,108 > 0,05. Dengan demikian data dari nilai posttest juga berdistribusi normal.
Pengujian homogenitas dilakukan menggunakan aplikasi SPSS versi 25
menggunakan uji Test of Homogeneity of Variances di peroleh Levene Statistic =
3,445 , df1 = 1, df2 = 54, dan Sig = 0,069. Karena nilai Sig 0,069 > 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa varians data pada nilai pretest dan posttest adalah
homogen.
Pengujian hipotesis pada aplikasi SPSS versi 25. Pada uji hipotesis
menggunakan Paired Samples Test. Pada kolom nilai pretest dan nilai posttest
diperoleh t = 11,922, df = 27, dan Sig. (2-tailed) = 0,000. Berdasarkan tabel output
Paired Samples test, diketahui t hitung = 11,922. Jika thitung ttabel maka H0 ditolak
dan H1 diterima. Sedangkan Jika thitung ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Pada uji hipotesis menggunakan Paired Samples Test thitung = 11,922. sedangkan
ttabel = 2,05183 (dapat dilihat pada lampiran 6). Karena thitung ttabel, (thitung =11,922
ttabel = 2,05183) maka hipotesis diterima. Dengan demikian penggunaan media
poster efektif terhadap kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas V SD
Inpres Bontobila Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka, diperoleh kesimpulan
bahwa penggunaan media poster efektif terhadap kemampuan menulis karangan
narasi siswa kelas V SD Inpres Bontobila kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.
Hal ini berdasarkan pada data yang diperoleh setelah diadakan penelitian. Hasil
analisis data menunjukkan bahwa Nilai yang diperoleh siswa terkait kemampuan
menulis karangan narasi yang diajar dengan menggunakan media poster (posttest)
lebih tinggi dengan rata-rata nilai yaitu 78,89. Nilai yang diperoleh siswa terkait
kemampuan menulis karangan narasi yang diajar tanpa menggunakan media
poster (pretest) nilainya lebih rendah dengan rata-rata nilai yaitu 70,50.
Adapun persentase aktivitas siswa pada saat pretest sebanyak 68 %
sedangkan pada saat posttest sebanyak 89,2 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pada saat posttest aktivitas siswa lebih aktif saat proses pembelajaran. Hasil
perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 25 yang
digunakan untuk uji t diperoleh thitung =11,922 ttabel = 2,05183, hal ini
menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan
bahwa penggunaan media poster efektif terhadap kemampuan menulis karangan
narasi siswa kelas V SD Inpres Bontobila Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa..
53
B. Saran
1. Bagi guru terutama di SD Inpres Bontobila kecamatan Bajeng Kabupaten
Gowa dapat mencoba menggunakan media poster terutama dalam menulis
karanga narasi sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Kepada peneliti lain agar penelitan ini menjadi khazanah ilmu untuk
perkembangan penelitian selanjutnya dan dapat meneliti lebih mendalam lagi
mengenai penggunaan media media poster terhadap kemampuan menulis
karangan narasi.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: LPP. UNS dan UNS Pres.
Anitah, Sri. 2011. Strategi Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Anitah, Sri. 2014. Strategi Pembelajaran di Sekolah Dasar. Tanggerang selatan:
Universitas Terbuka
Dalman. 2014. Keterampilan Menulis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.
Febriyanti. 2017. Pengaruh Media Poster Terhadap Kemampuan Menulis Puisi
Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Jongaya. Makassar: Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Hambali. 2017. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Awal.
Makassar: Unismuh Makassar.
Hambali. 2018. Materi dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas
Tinggi. Makassar: Unismuh Makassar.
Hikmawati Lia. 2015. Pengaruh Penggunaan Media Poster Dalam Menulis
Karangan Narasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 04
Jember kidul Kaliwates Jember.
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/66858/Lia%20Hik
mawati%20-%20110210204002.pdf?sequence=1&isAllowed=y. Diakses
05 Februari 2020.
Kurniawan, Deni. 2014. Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, dan
Penilaian). Bandung: ALFABETA.
Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta:
PT.Prestasi Pustakarya.
Mustika, Rahajeng. 2017. Efektivitas Penggunaan Media Amplop Misteri dalam
Pembelajaran Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas IV SDN Cerme
Lor Gresik. https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-
penelitian-pgsd/article/view/20128. 05 Februari 2020
Rahayu Minto. 2017. Bahasa Indonesiadi Perguruan Tinggi. Grafindo.
Samad, Muliati & Z, Maryati. 2017. Media Pembelajaran. Makassar: Unismuh
Makassar.
Sadiman, S Arief. 2008. Media Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali dan Pustekkom
Dikbud.
Semi M. Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.
Sisdiknas. 2006. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan UU No. 20 Tahun
2003. Jakarta: Fokus Media.
Slamet. 2008. Dasar-dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di
Sekolah Dasar. Surakarta: UNS Pres.
Solcha. T.W, dkk. 2008. Pendidikan Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.
Tangerang selatan: Universitas Terbuka
Solcha. T.W, dkk. 2017. Pendidikan Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.
Tangerang selatan: Universitas Terbuka
Sudjana, Nana. 2012. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosda karya.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Susanto, Ahmad. 2014. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Syarif Elina, Zulkarnain & Sumarno. 2009. Pembelajaran Menulis. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
LAMPIRAN 1. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
2. Poster
3. Lembar Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Narasi
4. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
5. Hasil Analisis Data menggunakan SPSS Versi 25
6. T tabel
7. Daftar Hadir Siswa
8. Dokumentasi
9. Surat-Surat
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SD Inpres Bontobila
Kelas /Semester : V/2 (dua )
Tema 7 : Peristiwa dalam Kehidupan
Subtema 1 : Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan
Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. KOMPETENSI INTI (KI)
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,guru, dan
tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menggali informasi penting
dari teks narasi sejarah yang
3.5.1 Menggali informasi penting dari
teks narasi sejarah yang disajikan
disajikan secara lisan dan tulis
menggunakan aspek: apa, di
mana, kapan, siapa,
mengapa,dan bagaimana.
secara lisan dan tulis menggunakan
aspek: apa, di mana, kapan, siapa,
mengapa, dan bagaimana;.
4.5 Memaparkan informasi penting
dari teks narasi sejarah
menggunakan aspek: apa, di
mana, kapan,siapa, mengapa,
dan bagaimana serta kosakata
baku dan kalimat efektif
4.5.1 Memaparkan informasi penting dari
teks narasi sejarah menggunakan
aspek: apa, di mana, kapan, siapa,
mengapa, dan bagaimana serta
kosakata baku dan kalimat efektif;
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membaca teks tentang Tuanku Imam Bonjol, siswa dapat
mengidentifikasi sejarah perjuangan Tuanku Imam Bonjol dengan benar.
2. Dengan menulis karangan narasi siswa dapat menjelaskan kembali peristiwa
sejarah perjuangan Tuanku Imam Bonjol dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Teks tentang Tuanku Imam Bonjol
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik.
Metode Pembelajaran : tanya jawab, penugasan, dan ceramah.
F. MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR
Media/Alat : 1. Teks bacaan.
Bahan : -
Sumber Belajar : 1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 7: Peristiwa
dalam Kehidupan. Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013 (Revisi 2017). Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
2 Kisah Heroik Pahlawan Nasional Terpopuler, 2009.
Yogyakarta: GALANGPRESS Group.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan
kabar, dan mengecek kehadiran siswa.
2. Siswa diminta memeriksa kerapian diri dan
kebersihan kelas.
3. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh
salah seorang siswa.
4. Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab
pentingnya mengawali setiap kegiatan dengan
doa. Selain berdoa, guru dapat memberikan
penguatan tentang sikap syukur.
5. Siswa diajak menyanyikan Lagu Indonesia
Raya. Guru memberikan penguatan tentang
pentingnya menanamkan semangat
kebangsaan.
6. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
tujuan, manfaat, dan aktivitas pembelajaran
yang akan dilakukan.
7. Siswa menyimak penjelasan guru tentang
pentingnya sikap disiplin yang akan
dikembangkan dalam pembelajaran.
10 menit
Kegiatan inti Ayo Membaca:
• Guru meminta siswa menganalisis bacaan
“sejarah perjuangan Tuanku Imam Bonjol”.
Alternatif kegiatan membaca:
55 menit
1. Siswa membaca dalam hati selama 15
menit.
2. Guru menunjuk satu siswa untuk
membacakan bacaan tersebut dan meminta
siswa lain menyimak.
3. Bacaan tersebut dibaca secara bergantian
dan bersambung oleh semua siswa.
Guru menjelaskan materi yang akan
dipelajari.
Guru melakukan tanya jawab dengan
peserta didik.
Ayo Berlatih
Pada kegiatan Ayo Berlatih:
• Siswa secara mandiri membuat karangan
narasi yang berkaitan dengan Tuanku Imam
Bonjol
• Siswa mengerjakan sesuai dengan
pemahaman, pemikiran, dan sikapnya
sendiri.
• Pada akhir kegiatan ini, guru
mempersilakan beberapa siswa secara suka
rela menceritakan hasil kerjanya.
Penutup 1. Siswa bersama guru melakukan refleksi atas
pembelajaran yang telah berlangsung:
Apa saja yang telah dipelajari dari kegiatan
hari ini?
Apa yang akan dilakukan untuk menghargai
perbedaan di sekitar?
2. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran pada hari ini.
5 menit
3. Siswa menyimak penjelasan guru tentang
aktivitas pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya. Termasuk menyampaikan kegiatan
bersama orangtua yaitu: meminta orang tua
untuk menceritakan pengalamannya
menghargai perbedaan di lingkungan sekitar
rumah lalu menceritakan hasilnya kepada
guru.
4. Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin
salah seorang siswa.
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap
Sikap : Observasi
Rubrik Penilaian Sikap
Disiplin
Kriteria Skor Indikator
Sangat Baik (SB) 4 Selalu disiplin dalam mengikuti proses pembelajaran
Baik (B) 3 Sering disiplin dalam mengikuti proses pembelajaran
Cukup (C) 2 Kadang-kadang disiplin dalam mengikuti proses
pembelajan
Kurang (K) 1 Tidak pernah disiplin dalam mengikuti dalam proses
pembelajaran
Tanggung Jawab
Kriteria Skor Indikator
Sangat Baik (SB) 4 Selalu bertanggungjawab dalam bersikap dan bertindak
terhadap guru dan teman
Baik (B) 3 Sering bertanggungjawab dalam bersikap dan bertindak
terhadap guru dan teman
Cukup (C) 2 Kadang-kadang bertanggungjawab dalam bersikap dan
bertindak terhadap guru dan teman
Kurang (K) 1 Tidak pernah bertanggungjawab dalam bersikap dan
bertindak terhadap guru dan teman
LEMBAR PENILAIAN SIKAP
Petunjuk : Berilah tanda ( √ ) pada kolom skor yang sesuai
No Nama
Perubanan tingkah laku
Jumlah NA Disiplin Tanggung Jawab
K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4
1 . . .
2 . . .
3 . . .
4 . . .
5 . . .
Dst . . .
Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
PedomanPenskoran
X 100
b. Keterampilan : Unjuk kerja
Bahasa Indonesia
Karangan narasi siswa dinilai dengan menggunakan rubrik.
Beri tanda centang (√) sesuai pencapaian siswa.
a. Rubrik Menulis Karangan Narasi
No. Aspek yang Dinilai Skor Penilaian
Skor Siswa 4 3 2 1
1. Kesesuaian isi narasi dengan topik
2. Kesesuaian isi dengan media
3. Keruntutan cerita
4. Ketepatan Ejaan
5. Ketepatan penggunaan kalimat
6. Kelengkapan unsur – unsur narasi
7. Penulisan huruf capital
8. Kerapian tulisan
Jumlah
I. Materi Ajar
TUANKU IMAM BONJOL
Nama aslinya adalah Muhammad Sahab, ia lebih dikenal dengan nama
Tuanku Imam Bonjol. Ia Lahir di Tanjung Bunga Sumatera Barat pada tahun
1772.
Pada tahun 1821, bersama bala bantuannya. Belanda menyerang kaum Paderi
untuk menguasai daerah Sumatera Barat. Tuanku Imam Bonjol memimpin
pertempuran dengan hebat. Ini membuat belanda kewalahan dan terpaksa
mengadakan perjanjian Masang di tahun 1824. Namun perjanjian ini dilanggar
oleh Belanda dan peperangan kembali kembali berkobar.
Sebagian demi begian daerah tersebut jatuh ke tangan Belanda. Daerah
kekuasaan Tuanku Imam Bonjol pun bertambah sempit dan terkurung oleh
daerah-daerah Belanda. Di tahun 1832, daerah kekuasaannya, Paderi, berhasil
diduduki oleh Belanda. Tetapi beberapa bulan kemudian Paderi direbut kembali.
Belanda menyerang Tuanku Imam Bonjol berkali-kali tapi selalu gagal.
Kemudian Belanda mengadakan perdamaian, namun Tuanku Imam Bonjol tidak
lagi mempercayainya.
Pada tahun 1837, Tuanku Imam Bonjol diundang untuk perundingan. Namun
ini hanyalah taktik licik Belanda untuk menangkap Tuanku Imam Bonjol. Taktik
ini berhasil. Tuanku Imam Bonjol ditangkap dan dibuang ke Cianjur Jawa Barat,
lalu ke Ambon, dan berakhir di Lotan dekat Manado. Di tempat inilah Tuanku
Imam Bonjol meninggal dunia pada tanggal 8 November 1864 dan dimakamkan
di Manado.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SD Inpres Bontobila
Kelas /Semester : V/2 (dua )
Tema 7 : Peristiwa dalam Kehidupan
Subtema 1 : Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan
Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. KOMPETENSI INTI (KI)
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,guru, dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menggali informasi penting
dari teks narasi sejarah yang
disajikan secara lisan dan tulis
menggunakan aspek: apa, di
3.5.1 Menggali informasi penting dari
teks narasi sejarah yang disajikan
secara lisan dan tulis menggunakan
aspek: apa, di mana, kapan, siapa,
mana, kapan, siapa,
mengapa,dan bagaimana.
mengapa, dan bagaimana;.
4.5 Memaparkan informasi penting
dari teks narasi sejarah
menggunakan aspek: apa, di
mana, kapan,siapa, mengapa,
dan bagaimana serta kosakata
baku dan kalimat efektif
4.5.1 Memaparkan informasi penting dari
teks narasi sejarah menggunakan
aspek: apa, di mana, kapan, siapa,
mengapa, dan bagaimana serta
kosakata baku dan kalimat efektif;
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membaca teks tentang Sultan Hasanuddin, siswa dapat
mengidentifikasi sejarah perjuangan Sultan Hasanuddin dengan benar.
2. Dengan menulis karangan narasi siswa dapat menjelaskan kembali peristiwa
sejarah perjuangan Sultan Hasanuddin dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Teks tentang Sultan Hasanuddin
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik.
Metode Pembelajaran : tanya jawab, penugasan, dan ceramah.
F. MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR
Media/Alat : 1. Teks bacaan.
2. Poster.
Bahan : -
Sumber Belajar : 1. Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 7: Peristiwa
dalam Kehidupan. Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013 (Revisi 2017). Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
2 Kisah Heroik Pahlawan Nasional Terpopuler, 2009.
Yogyakarta: GALANGPRESS Group.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar,
dan mengecek kehadiran siswa.
2. Siswa diminta memeriksa kerapian diri dan
kebersihan kelas.
3. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh
salah seorang siswa.
4. Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab
pentingnya mengawali setiap kegiatan dengan
doa. Selain berdoa, guru dapat memberikan
penguatan tentang sikap syukur.
5. Siswa diajak menyanyikan Lagu Indonesia
Raya. Guru memberikan penguatan tentang
pentingnya menanamkan semangat kebangsaan.
6. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
tujuan, manfaat, dan aktivitas pembelajaran yang
akan dilakukan.
7. Siswa menyimak penjelasan guru tentang
pentingnya sikap disiplin yang akan
dikembangkan dalam pembelajaran.
10 menit
Kegiatan inti Ayo Membaca:
• Guru meminta siswa menganalisis bacaan
“sejarah perjuangan Sultan Hasanuddin”.
Alternatif kegiatan membaca:
1. Siswa membaca dalam hati selama 15
55 menit
menit.
2. Guru menunjuk satu siswa untuk
membacakan bacaan tersebut dan meminta
siswa lain menyimak.
3. Bacaan tersebut dibaca secara bergantian
dan bersambung oleh semua siswa.
Guru menjelaskan materi yang akan
dipelajari.
Guru melakukan tanya jawab dengan peserta
didik.
Ayo Berlatih
Pada kegiatan Ayo Berlatih:
• Siswa secara mandiri membuat karangan
narasi yang berkaitan dengan Sultan
Hasanuddin dengan mengamati poster yang
diberikan.
• Siswa mengerjakan sesuai dengan
pemahaman, pemikiran, dan sikapnya
sendiri.
• Pada akhir kegiatan ini, guru
mempersilakan beberapa siswa secara suka
rela menceritakan hasil kerjanya.
Penutup 2. Siswa bersama guru melakukan refleksi atas
pembelajaran yang telah berlangsung:
Apa saja yang telah dipelajari dari kegiatan
hari ini?
Apa yang akan dilakukan untuk menghargai
perbedaan di sekitar?
3. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran pada hari ini.
5 menit
4. Siswa menyimak penjelasan guru tentang
aktivitas pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya. Termasuk menyampaikan kegiatan
bersama orangtua yaitu: meminta orang tua
untuk menceritakan pengalamannya menghargai
perbedaan di lingkungan sekitar rumah lalu
menceritakan hasilnya kepada guru.
5. Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin
salah seorang siswa.
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap
Sikap : Observasi
Rubrik Penilaian Sikap
Disiplin
Kriteria Skor Indikator
Sangat Baik (SB) 4 Selalu disiplin dalam mengikuti proses pembelajaran
Baik (B) 3 Sering disiplin dalam mengikuti proses pembelajaran
Cukup (C) 2 Kadang-kadang disiplin dalam mengikuti proses
pembelajan
Kurang (K) 1 Tidak pernah disiplin dalam mengikuti dalam proses
pembelajaran
Tanggung Jawab
Kriteria Skor Indikator
Sangat Baik (SB) 4 Selalu bertanggungjawab dalam bersikap dan bertindak
terhadap guru dan teman
Baik (B) 3 Sering bertanggungjawab dalam bersikap dan bertindak
terhadap guru dan teman
Cukup (C) 2 Kadang-kadang bertanggungjawab dalam bersikap dan
bertindak terhadap guru dan teman
Kurang (K) 1 Tidak pernah bertanggungjawab dalam bersikap dan
bertindak terhadap guru dan teman
LEMBAR PENILAIAN SIKAP
Petunjuk : Berilah tanda ( √ ) pada kolom skor yang sesuai
No Nama
Perubanan tingkah laku
Jumlah NA Disiplin Tanggung Jawab
K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4
1 . . .
2 . . .
3 . . .
4 . . .
5 . . .
Dst . . .
Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
PedomanPenskoran
X 100
Penilaian Sikap
Keterampilan : Unjuk kerja
Bahasa Indonesia
Karangan narasi siswa dinilai dengan menggunakan rubrik.
Beri tanda centang (√) sesuai pencapaian siswa.
Rubrik Menulis Karangan Narasi Berdasarkan Pengamatan dari Media Poster
No. Aspek yang Dinilai Skor Penilaian
Skor Siswa 4 3 2 1
1. Kesesuaian isi narasi dengan topic
2. Kesesuaian isi dengan media
3. Keruntutan cerita
4. Ketepatan Ejaan
5. Ketepatan penggunaan kalimat
6. Kelengkapan unsur – unsur narasi
7. Penulisan huruf kapital
8. Kerapian tulisan
Jumlah
I. Materi Ajar
SULTAN HASANUDDIN
Nama aslinya adalah Muhammad Bakir atau I Mallombasi Daeng Mattawang
yang dikenal Sultan Hasanuddin. Lahir di Ujung Pandang pada tanggal 12 Januari
1631. Sultan Hasanuddin adalah raja Gowa yang ke 16, memimpin kerajaan Gowa
dari tahun 1653-1669.
Setelah Sultan Hasanuddin naik tahta ia menggabungkan kerajaan kecil di
Indonesia bagian timur untuk bersama-sama melawan Belanda. Lalu ditahun 1660
meletuslah perang antara Gowa dengan Belanda yang diakhiri dengan
perdamaian. Karena di dalam perdamaian tersebut banyak merugikan Gowa maka
di tahun 1666 Sultan Hasanuddin kembali menggencarkan perlawanan terhadap
Belanda. Dalam peperangan ini Belanda dibantu oleh kerajaan-kerajaan yang
dapat dipengaruhi. Perlawanan terus berlangsung akhirnya pada tanggal 18
November 1667 diadakan perjanjian Bongaya yang mengakhiri perang tersebut.
Namun perjanjian Bongaya ini tidak berhasil memelihara perdamaian dalam
waktu lama, dan Sultan Hasanuddin tertekan oleh isi perjanjian itu. Pada bulan
April 1668 Sultan Hasanuddin kembali melancarkan serangan terhadap Belanda.
Tanggal 24 Juni 1668, pertahanan terkuat kerajaan Gowa yaitu benteng
Somba Opu jatuh ke tangan Belanda. Dengan jatuhnya benteng tersebut ke tangan
Belanda, maka kekuatan Sultan Hasanuddin melemah. Beberapa hari kemudian
Sultan Hasanuddin mengundurkan diri dari tahta kerajaan dan ia tetap tidak mau
bekerja sama dengan Belanda.
Sultan Hasanuddin meninggal dunia tanggal 12 Juni 1670 kerena
keberaniannya. Belanda menjulukinya si “Ayam Jantan dari Timur”.
Lampiran 2
Lampiran 3
Lembar Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Narasi Menggunakan Teks (Pretest)
No. Nama Kriteria Menulis Karangan Narasi Yang Dinilai
Bobot Nilai Ket 1 2 3 4 5 6 7 8
1 Agung Wirawan 3 3 2 2 2 2 3 3 20 63 TT
2 Andika Pratama
Putra 3 3 3 3 2 3 4 4 25 78 T
3 Aulia 3 3 2 2 2 2 4 3 21 66 TT
4 Aulia Putri
Ramadhanti 3 3 2 3 3 3 4 4 25 78 T
5 Darmawati 2 2 2 2 2 2 4 3 19 59 TT
6 Erfina 3 3 3 4 3 2 4 4 26 81 T
7 Herlambang
Wiratama 3 3 2 3 2 2 3 3 21 66 TT
8 Hermawan
Pratama 2 2 2 3 3 2 4 3 21 66 TT
9 Manohara 2 2 2 2 2 2 3 31 18 56 TT
10 Mirwan 3 3 2 3 3 2 3 3 22 69 TT
11 Misbahuddin 3 3 2 2 3 2 4 3 22 69 TT
12 Muh. Arfah 3 3 2 3 3 2 3 3 22 69 TT
13 Muh. Tamir 3 3 2 3 2 2 3 3 21 66 TT
14 Muhammad
Ricki 3 3 3 3 3 2 3 3 23 72 T
15 Nur Aini 3 3 2 3 3 2 4 3 23 72 T
16 Nur Aulia
Ananda 4 3 3 3 3 2 3 4 25 78 T
17 Nur Fajar 3 3 3 3 3 2 3 3 23 72 T
18 Nur Insani Safitri 3 3 3 4 3 2 4 4 26 81 T
19 Nur Islamiah 3 3 2 3 3 3 4 4 25 78 T
20 Nurafdal 3 3 2 2 2 2 3 3 20 63 TT
21 Nurafni Adelia 3 4 3 3 3 2 3 4 25 78 T
22 Nurul Hidayanti 3 3 3 3 3 2 4 3 24 75 T
23 Putri 3 3 2 3 2 2 3 3 21 66 TT
24 Rafli Affandi 2 3 2 3 3 2 3 3 21 66 TT
25 Reski Aditya 3 3 3 3 3 2 3 3 23 72 T
26 Rezky Inayah 4 3 3 3 3 2 4 4 26 81 T
27 Riswandi 3 3 2 2 2 2 2 2 18 56 TT
28 Sri Muliani 3 3 3 3 3 3 4 4 26 81 T
Keterangan:
1 = Kesesuaian isi narasi dengan topik
2 = Kesesuaian isi dengan media
3 = Keruntutan cerita
4 = Ketepatan Ejaan
5 = Ketepatan penggunaan kalimat
6 = Kelengkapan unsur – unsur narasi
7= Penulisan huruf kapital
8 = Kerapian tulisan
Keterangan:
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Baik Sekali
Keterangan:
KKM = 70
T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
Lembar Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Narasi Menggunakan Media Poster (Posttest)
No. Nama Kriteria Menulis Karangan Narasi Yang Dinilai
Bobot Nilai Ket 1 2 3 4 5 6 7 8
1 Agung Wirawan 3 3 2 3 2 3 4 3 23 72 T
2 Andika Pratama
Putra 3 4 3 3 3 3 4 4 27 84 T
3 Aulia 3 3 3 3 3 2 4 3 23 72 T
4 Aulia Putri
Ramadhanti 3 3 3 3 3 3 4 4 26 81 T
5 Darmawati 3 3 3 3 3 2 3 3 23 72 T
6 Erfina 3 4 3 4 3 3 4 4 28 88 T
7 Herlambang
Wiratama 4 3 3 3 3 3 4 3 26 81 T
8 Hermawan
Pratama 3 3 2 3 3 3 4 3 24 75 T
9 Manohara 3 3 3 3 3 2 3 3 23 72 T
10 Mirwan 3 3 3 3 3 3 3 3 24 75 T
11 Misbahuddin 3 3 3 3 3 3 4 3 25 78 T
12 Muh. Arfah 3 3 3 3 3 3 3 3 24 75 T
13 Muh. Tamir 3 3 2 3 3 3 4 3 24 75 T
14 Muhammad
Ricki 3 3 3 4 3 3 3 3 25 78 T
15 Nur Aini 3 3 3 4 3 3 4 3 26 81 T
16 Nur Aulia
Ananda 4 3 3 3 3 3 3 4 26 81 T
17 Nur Fajar 3 3 3 4 3 3 3 3 25 78 T
18 Nur Insani Safitri 3 4 3 4 3 3 4 4 28 88 T
19 Nur Islamiah 3 3 3 3 3 3 4 4 26 81 T
20 Nurafdal 3 3 3 3 3 2 3 3 23 72 T
21 Nurafni Adelia 3 4 3 3 3 3 4 4 27 84 T
22 Nurul Hidayanti 3 3 3 3 3 3 4 4 26 81 T
23 Putri 3 3 2 3 3 2 4 3 23 72 T
24 Rafli Affandi 3 3 3 3 3 2 4 3 24 75 T
25 Reski Aditya 3 3 3 3 3 3 4 4 26 81 T
26 Rezky Inayah 4 3 3 4 3 3 4 4 28 88 T
27 Riswandi 3 3 3 3 3 2 3 3 23 72 T
28 Sri Muliani 4 4 3 4 3 3 4 4 29 91 T
Keterangan:
1 = Kesesuaian isi narasi dengan topik
2 = Kesesuaian isi dengan media
3 = Keruntutan cerita
4 = Ketepatan Ejaan
5 = Ketepatan penggunaan kalimat
6 = Kelengkapan unsur – unsur narasi
7= Penulisan huruf kapital
8 = Kerapian tulisan
Keterangan:
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Baik Sekali
Keterangan:
KKM = 70
T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
Lampiran 5
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistics
Nilai Pretest Nilai Posttest
N Valid 28 28
Missing 0 0
Mean 70,50 78,89
Std. Error of Mean 1,473 1,056
Median 70,50 78,00
Mode 66 81
Std. Deviation 7,796 5,587
Variance 60,778 31,210
Range 28 19
Minimum 53 72
Maximum 81 91
Sum 1974 2209
Frequency Table
Nilai Pretest
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 53 1 3,6 3,6 3,6
56 1 3,6 3,6 7,1
59 1 3,6 3,6 10,7
63 2 7,1 7,1 17,9
66 6 21,4 21,4 39,3
69 3 10,7 10,7 50,0
72 4 14,3 14,3 64,3
75 1 3,6 3,6 67,9
78 5 17,9 17,9 85,7
81 4 14,3 14,3 100,0
Total 28 100,0 100,0
Nilai Posttest
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 72 6 21,4 21,4 21,4
75 5 17,9 17,9 39,3
78 4 14,3 14,3 53,6
81 7 25,0 25,0 78,6
84 2 7,1 7,1 85,7
88 3 10,7 10,7 96,4
91 1 3,6 3,6 100,0
Total 28 100,0 100,0
2. Analisis Statisitik Inferensial
a. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai Pretest Nilai Posttest
N 28 28
Normal Parametersa,b
Mean 70,50 78,89
Std. Deviation 7,796 5,587
Most Extreme Differences Absolute ,153 ,150
Positive ,111 ,150
Negative -,153 -,111
Test Statistic ,153 ,150
Asymp. Sig. (2-tailed) ,090c ,108
c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
b. Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Nilai Pretest dan
Posttest
Based on Mean 3,445 1 54 ,069
Based on Median 3,505 1 54 ,067
Based on Median and
with adjusted df
3,505 1 50,771 ,067
Based on trimmed
mean
3,466 1 54 ,068
ANOVA
Nilai Pretest dan Posttest
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 986,161 1 986,161 21,441 ,000
Within Groups 2483,679 54 45,994
Total 3469,839 55
c. Uji Hipotesis
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Nilai Pretest 70,50 28 7,796 1,473
Nilai Posttest 78,89 28 5,587 1,056
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Nilai Pretest & Nilai Posttest 28 ,897 ,000
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed) Mean
Std.
Deviatio
n
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
Nilai Pretest -
Nilai Posttest
-
8,393
3,725 ,704 -9,837 -6,948 -
11,92
2
27 ,000
Lampiran 6
Lampiran 7
Penyerahan Surat Permohonan Izin Penelitian
Foto Bersama Guru-Guru SD Inpres Bontobila
Proses Penelitian
Proses Penelitian
Proses Penelitian
Proses Penelitian
Proses Penelitian
Proses Penelitian
Lampiran 8
RIWAYAT HIDUP
Zatriani, lahir di Kokowa Desa Borimatangkasa
Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa pada tanggal 11
Agustus 1997. Anak pertama dari tiga bersaudara, yakni
pasangan Ayahanda Mustari dengan Ibunda Sariana.
Penulis mulai memasuki jenjang pendidikan sekolah dasar
pada tahun 2004 di SD Inpres Limbung dan tamat pada tahun 2009. Pada tahun
yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Bajeng tamat pada
tahun 2012. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMA
Negeri 1 Bajeng dan tamat pada tahun 2015. Pada tahun 2016 penulis melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi dan terdaftar di Universitas Muhammadiyah
Makassar pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) dengan Program Strata Satu (S1).