efloresensi.docx

11
EFLORESENSI Definisi Efloresensi atau “ruam” adalah kelainan kulit dan selaput lender yang dapat dilihat dengan mata telanjang (secara objektif) dan bila perlu dapat diperiksa dengan perabaan. Efloresensi kulit dapat merupakann akibat biasa dalam perjalanan proses patologik. Kadang-kadang perubahan ini dapat dipengaruhi keadaan dari luar, misalnya trauma garukan dan pengobatan yang diberikan, sehingga perubahan tersebut tidak biasa lagi. Dalam hal ini, gambaran klinis morfologik penyakit menyimpang dari biasanya dan sulit dikenali. Untuk mempermudah dalam pebuatan diagnosis, ruam kulit dibagi menjadi beberapa kelompok. Menurut terjadinya, efloresensi dibagi atas 2: Efloresensi primer (kelainan kulit yang terjadi pada permulaan penyakit): o Makula Makula merupakan lesi datar, secara jelas terlihat sebagai daerah dengan warna yang berbeda dengan jaringan di sekitarnya atau membrane mukosa. Contoh: Tinea vesikolor, morbus Hansen, melanoderma, leukoderma, purpura, petekie, ekimosis. Makula tidak dapat dipalpasi. Bentuknya bervariasi dan pinggirnya tidak jelas. Makuloskuamosa merupakan suatu

Upload: lia-dafia

Post on 08-Feb-2016

2.089 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Macam-macam Efloresensi

TRANSCRIPT

Page 1: EFLORESENSI.docx

EFLORESENSI

Definisi

Efloresensi atau “ruam” adalah kelainan kulit dan selaput lender yang dapat dilihat

dengan mata telanjang (secara objektif) dan bila perlu dapat diperiksa dengan perabaan.

Efloresensi kulit dapat merupakann akibat biasa dalam perjalanan proses patologik.

Kadang-kadang perubahan ini dapat dipengaruhi keadaan dari luar, misalnya trauma garukan dan

pengobatan yang diberikan, sehingga perubahan tersebut tidak biasa lagi. Dalam hal ini,

gambaran klinis morfologik penyakit menyimpang dari biasanya dan sulit dikenali. Untuk

mempermudah dalam pebuatan diagnosis, ruam kulit dibagi menjadi beberapa kelompok.

Menurut terjadinya, efloresensi dibagi atas 2:

Efloresensi primer (kelainan kulit yang terjadi pada permulaan penyakit):

o Makula

Makula merupakan lesi datar, secara jelas terlihat sebagai daerah dengan warna

yang berbeda dengan jaringan di sekitarnya atau membrane mukosa.

Contoh: Tinea vesikolor, morbus Hansen, melanoderma, leukoderma, purpura,

petekie, ekimosis.

Makula tidak dapat dipalpasi. Bentuknya bervariasi dan pinggirnya tidak jelas.

Makuloskuamosa merupakan suatu istilah baru untuk menggambarkan makula

yang tidak dapat dipalpasi, yang hanya dapat jelas terlihat setelah dibuat goresan

ringan.

o Papul

Penonjolan di atas permukaan kulit, sirkumskrip, berukuran diameter lebih kecil

dari 1/2 cm, dan berisikan zat padat. Bentuk papul dapat bermacam-macam,

misalnya setenga bola, contohnya pada eksem atau dermatitis, kerucut pada

keratosis folikularis, datar pada veruka plana juvenilis, datar dan berdasar

polygonal pada liken planus, berduri dapa veruka vulgaris, bertangkai pada

fibroma pendulans da nada veruka filiformis.

Page 2: EFLORESENSI.docx

Warna papul dapat merah akibat peradangan, pucat, hiperkrom, putih atau seperti

kulit sekitarnya. Beberapa infiltral mempunyai warna sendiri yang biasanya baru

terlihat setelah eritema yang timbul bersamaan ditekan dan hilang (lupus, sifilis).

Letak papul dapat epidermal atau kutan.

o Plak (Plaque)

Peninggian di atas permukaan kulit, permukaannya ratadan berisi zat padat

(biasanya ilfiltrat), diameternya 2 cm atau lebih. Contohnya papul yang melebar

atau papul-papul yang berkonfluensi pada psoriasis.

o Urtika

Edema setempat yang timbul mendadak dan hilang perlahan-lahan, tetapi bisa

hilang beberapa jam kemudian merah jambu atau merah suram/luntur.

o Nodus

Massa padat sirkumskrip, terletak di kutan atau subkutan, dapat menonjol, jika

diameternnya lebih kecil dari pada 1 cm disebut nodulus. Nodul lebih padat

konsistensinya daripada papul.

o Vesikel

Gelembung berisi cairan serum, beratap, berukuran kurang dari ½ cm garis

tengah, mempunyai dasar dan puncak vesikula dapat bulat, runcing/umbilikasi;

vesikel berisi darah disebut vesikel hemoragik.

o Bula

Vesikel yang berukuran lebih besar. Dikenal juga istilah bula hhemoragik, bula

purulent, dan bula hipopion.

o Pustul

Vesikel yang berisi nanah, bila nanah mengendap di bagian bawah vesikel disebut

vesikel hipopion.

Page 3: EFLORESENSI.docx

o Kista

Ruangan berdinding dan berisi cairan, sel, maupun sisa sel. Kista terbentuk bukan

akibat peradagan, walaupun kemudian dapat meradang. Dinding kista merupakan

selaput yang terdiri atas jaringan ikat dan biasanya dilapisi sel epitel atau endotel.

Kista terbentuk dari kelenjar yang melebar dan tertutup, saluran kelenjar,

pembuluh darah , saluran getah bening, atau lapisan epidermis. Isi kista teriri dari

atas hasil dindingnya, yaitu serum, getah bening, keringat, sebum, sel-sel epitel,

lapisan tanduk, dan rambut.

Efloresensi sekunder (kelainan kulit yang terjadi selama perjalanan penyakit):

o Skuama

Lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit. Skuama dapat halus sebagai

taburan tepung, maupun lapisan tebal dan luassebagai lembaran kertas. Dapat

dibedakan, misalnya pitiriasiformis (halus), psoriasiformis (berlapis-lapis),

iktiosiformis (seperti ikan), kutikular (tipis), lamellar (berlapis), membranosa atau

eksfoliativa (lembaran-lembaran), dan keratorik (terdiri atas zat tanduk).

o Krusta

Cairan badan yang mengering. Dapat bercampur dengan jaringan nekrotik,

maupun benda asing (kotoran, obat, dan sebagainya). Warnanya ada beberapa

macam: kuning muda berasal dari serum, kuning kehijauan berasal dari pus, dan

kehitaman berasal dari darah.

o Erosi

Kelainan kulit yang disebabkan kehilangan jaringan yang tidak melampaui

stratum basal. Contoh bila kulit digaruk sampai stratum spinosumm akan keluar

cairan sereus dari bekas garukan.

o Ulkus

Hilangnya jarigan yang lebih dalam dari eksoriasi. Ulkus dengan demikian

mempunyai tepi, dinding, dasar, dan isi. Termasuk erosi dan ekskoriasi dengan

entuk liniar ialah fisura atau rhagades, yakni belahan kulit yang terjadi oleh

tarikan jaringan jaringannya di sekitarnya, terutama terlihat pada sendi dan batas

kulit dengan selaput lendir.

Page 4: EFLORESENSI.docx

o Sikatriks

Terdiri atas jaringan tidak utuh, relief kulit tidak normal, permukaan kulit tidak

licin dan tidak terdapat adneksa kulit. Sikatriks dapat atrofik, kulit mencekung

dan dapat hipertrofik, yang secara klinis terlihat menonjol karena kelebihan

jaringan ikat. Bila sikatriks hipertrofik menjadi patologik, pertumbuhan

melampaui batas luka disebut keloid ( sikatriks yang pertumbuhhan selnya

mengikuti pertumbuhan tumor), da nada kecenderungan untuk terus melebar.

Efloresensi khusus:

o Kanalikuli

Ruam kulit berupa saluran-saluran pada stratum korneum, yang tiimbul sejajar

dengan permukaan kulit, seperti yang terdapat pada scabies.

o Milia (White Head)

Penonjolan di atas permukaan kulit yang berwarna putih, yang ditimbul oleh

penyumbatan saluran kelnjar sebasea, seperti pada akne sistika.

o Komedo (Black Head)

Ruam kulit berupa bintik-bintik hitam yan timbul akibat proses oksidasi udara

terhadap sekresi kelenjar sebasea dipermukaan kulit, seperti agne.

o Eksantema

Kelainan pada kulit yang timbul serentak pada waktu singkat, dan tidak

berlangsung lama, umumnya didahului oleh demam.

Eksantema Skarlatiniformis

Erupsi yang difus dapat generalisata atau lokalisata, berbentuk eritema

nummular.

Eksantema morbiliformis

Erupsi yang berbentuk eritema yang lentikuler

o Roseola

Eksantema yang lenticular berwarna merah tembaga pada sifilis dan frambusia

o Purpura

Eksantema yang lenticular berwarna merah tembaga pada sifilis dan frambusia

Page 5: EFLORESENSI.docx

o Lesi Target

Terdiri dari 3 zona yang berbentuk lingkaran, lingkaran pertmaa mengandung

purpura atau vesikel di bagian tengah yang dikelilingi oleh lingkaran pucat

(lingkaran kedua), lingkaran ketiga adalah lingkaran eritema. Lesi target biasanya

dijumpai di telapak tangan penderita eritema multiforme (gambaran seperti mata

sapi).

o Burrow

Terowongan yang berkelok-kelok yang meninnggi di epidermis superfacial yang

ditimbulkan oleh parasite.

o Telangiektasi

Pelebaran kapiler yang menetap pada kulit.

o Vegetasi

Pertumbuhan berupa penonjolan bulat atau runcing yang mmenjadi satu. Vegetasi

dapat di bawah permukaan kulit, misalnya pada tubuh. Dalam hal ini disebut

granulasi, seperti pada tukak.

Gambar Penampang Berbagai Ruam

Makula:

Hiperpigentasi, pigmen melanin

Biru, bayangan melanosit

Eritema, vasodilatasi kapiler

Purpura, ekstravasasi eritrosit

Nodus:

Infiltrat sampai di subkutan

Infitrat di dermis

Papul:

Page 6: EFLORESENSI.docx

Deposit metabolic

Sebukan sel radang

Hiperplasi sel epidermia

Urtika:

Edema setempat karena pengumpulan serum di dermis bagian atas.

Plak (plaque)

Papul datar

Penampang lebih dari 1 cm

Vesikel:

Subkorneal

Intra epidermal

Supra basal

Kista:

Ruangan berisi cairan dan berisi papul

Sikatriks:

Hipertrofi

Hipotrofi

Kerusakan Kulit:

Page 7: EFLORESENSI.docx

Erosi

Ekskoriasi

Ulkus

Krusta:

Krusta tipis

Krusta tebal dan lekat

Berbagai istilah ukuran. Susunan kelainan/bentuk serta penyebaran da n lokalisasi

dijelaskan berikut ini.

I. Ukuran

Miliar: Sebesar kepala jarum pentul

Lentikular: Sebedsar biji jagung

Numular: Sebesar uang logam 5 rupiah atau 100 rupiah

Plakat: en plaque, lebih besar dari nummular

II. Susunan kelainan/bentuk

Liniar: seperti garis lurus

Sirsinar/anular: seperti lingkaran

Arsinar: berbentuk bulan sabit

Polisiklik: bentuk pinggiran yang sambung menyambung

Korimbiformis: Susunan seperti induk ayam yang dikelilingi anak-anaknya.

Bentuk lesi

oTeratur: misalnya bulat, lonjong, seperti ginjal dan sebagainya.

oTidak teratur: tidak mempunyai bentuk teratur

III. Penyebaran dan lokalisasi

Sirkumskrip: berbatas tegas

Difus: tidak berbatas tegas

Generalisata: tersebar pada sebagian besarbagian tubuh

Regional: mengenai daerah tertentu bagian tubuh badan

Universalis: seluruh atau hampir seluruh tubuh (90%-100%)

Solitar: hanya satu lesi

Page 8: EFLORESENSI.docx

Herpetiformis: vesikel berkelompok seperti pada herpes zozter

Konfluens: dua atau lebih lesi yang menjadi satu

Diskret: terpisah satu dengan yang lain

Serpiginosa: proses yang menjalar ke satu jurusan diikuti oleh penyembuhan pada

bagian yang ditinggalkan

Irisformis: Eritema berbentuk putar lonjong dengan vesikel yang warna lebih

gelap di tengahnya

Bilateral: Mengenai kedua belah badan

Unilateral: Mengenai sebelah badan