ekologi kepariwisataan

22
PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG DASAR-DASAR EKOSISTEM Suwandi EKOLOGI KEPARIWISATAAN

Upload: hoangtruc

Post on 13-Jan-2017

243 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: EKOLOGI KEPARIWISATAAN

PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

DASAR-DASAR EKOSISTEM

Suwandi

EKOLOGI KEPARIWISATAAN

Page 2: EKOLOGI KEPARIWISATAAN

Pembagian Ekologi

Autekologi : - Hubungan suatu jenis dengan

lingkungan

- Ekofisiologi

Synekologii : - Hubungan komunitas dengan

lingkungan ekologi ekosistem

Kini lebih dikenal : - Ekofisiologi

- Ekologi populasi

- Ekologi Komunitas

- Ekologi Ekosistem

Habitat : - Ekologi kelautan

- Ekologi padang rumput

- Ekologi estuaria

- Ekologi darat

Komunikasi : - Ekologi hutan

- Ekologi padang rumput

- Ekologi margasatwa

- Ekologi pertanian

Taksonomi : - Ekologi tumbuhan

- Ekologi hewan

- Ekologi mikroba

- Ekologi manusia

Ekologi pedesaan - Ekologi perkotaan

Ilmu lingkungan (Eviromental Science)

Membahas aspek-aspek biologi kimia, fisika, demografi dan

keteknikan dari interaksi manusia dengan lingkungan

hidupnya

Komplemen dari Ekologi manusia

Page 3: EKOLOGI KEPARIWISATAAN

EKOSISTEM

Pengertian Ekosistem = Sistem

Komponen Biotik

Komponen Abiotik

Survial

Pencetus istilah A.G Tansley(1935 Ekologi Inggris)

Komponen Ekosistem

1. Segi Trophic level- Komponen Autotropik- Komponen Heterotropik’

2. Segi penyusunannya ( struktur)- Komponen Abiotik- Produsen - Konsumen - Pengurai

Page 4: EKOLOGI KEPARIWISATAAN

Radiasi matahari Angin Kincir angin

Menaikkan air dari dalam tanah

(E. Panas E. Kinetik Energi potensial)

DASAR-DASAR DAN PRINSIP ENERGI DALAM EKOSISTEM

A. Konsepsi Energi

Energi, didefinisikan sebagai kemampuan untukmelakukan kerja. Aliran dan penggunaan energimerupakan salah satu proses yang fital dalamekosistem.

Energi dapat bermanifestasi dalam berbagaibentuk, yaitu Radiasi, Cahaya Energi Panas,Enargi Ikat Kimia (Energi Petensial), EnergiMekanis dan Energi Listrik.

Watak dari Energi dapat dilihat pada hukum-hukum sebagai berikut :

1. Hukum Thermodinamika I (Hukum kekalan energi)

Energi dapat ditransformir dari suatubentuk ke bentuk lain, tetapi tidak dapathilang, dihancurkan atau diciptakan :

Page 5: EKOLOGI KEPARIWISATAAN

Strategi energi: Arah pemisahan darisetiap organisme

Kijang: Organisme yang menyalurkanenergi pada kelincahan bergerak, akanselamat kalau bergerak cepat.

Serangga: Menitik beratkan pada berbiakdan tumbuh.

Oleh karena dalam proses transformasisebagian energi selalu terlepas, energiterlepas tersebut menjadi energi panas yangtak dapat digunakan, maka tidak akan terjaditransformasi energi yang mempunyai efisiensi100%.

Efisiensi transfer energi pada konsumen lebihtinggi dibandingkan produsen.

2. Hukum Thermodinamika II :

(Hukum degradasi energi)

• Pada tumbuh-tumbuhan : Energi cahayadirubah menjadi energi ikat kimiadalam proses photosintesis, sedikit darienergi itu terbuang dalam bentuk energipanas yang tak dapat digunakan lagi.

• Pada khewan : waste, panas, kotoran.

Page 6: EKOLOGI KEPARIWISATAAN

Transfer energi dari tumbuh-tumbuhanmelalui suatu deretan organisme denganjalan makan-memakan

B. Konsep aliran energi :

• Jasad hidup dapat menggunakan energidalam berbagai bentuk yaitu berupa energiradiasi (gelombang elektromagnetik/energicahaya) dan energi terikat (energi kimiapotensial).

• Banyak sekali energi yang diperlukan untukmenjalankan aktivitas kehidupan dalamsuatu ekosistem dan banyaknya energiyang dirubah kedalam bentuk panas yangtak dapat digunakan lagi.

• Tiap ekosistem yang terbatas, kemampuanuntuk memberi makan atau energi(berproduksi) terbatas.

• Makin tinggi suply energi matahari,keanekaragaman jenis makin tinggi(produsen) berarti rantai makanan makinpanjang.

Rantai Makanan, Jaring-jaring makanan danPiramida trofi

• Rantai Makanan (Food chain):

Page 7: EKOLOGI KEPARIWISATAAN

Berbagai rantai makanan dalam ekosistimtidak berdiri sendiri tetapi selalu berkaitandengan rantai makanan yang lainnya,membentuk rantai makanan yang lebihkompleks.

Jaring-jaring makanan menggambarkankestabilan ekosistem tersebut.

Contoh :

Rumput Belalang Burung Burung Rajawali

Tikus Ular Burung Hantu

Atau :

Tumbuhan Herbivcra Carnifora C II dst.

Rantai makanan biasanya terdapat dalam tigatipe:

Predator Chain :Tumbuhan Binatang kecil Binatang besar

Parasit Chain :Organisme besar organisme kecil

Saprophytic chain :Bahan organik Micro organisme

- Jaring-jaringan Makanan (Food Web) :

Page 8: EKOLOGI KEPARIWISATAAN

Piramida Jumlah JumlahMungkin terbaltk : Pohon- pohon dimakan serangga

Piramida Biomas Berat Kering

Dapat memperbaiki piramida jumlah yangterbalik. Kemungkinan terbalik: Phytoplanktondima­kan ikan-ikan

Piramida Energi Aliran energi/Produktifitas.Tidak pernah terbalik.

Piramida Bi-otik :

Kijang

Produsen Kelinci

Tikus

Anjing hutan

Tubah

Singa

Page 9: EKOLOGI KEPARIWISATAAN

Derajat penimbunan energi pada tingkattrofi konsumen dan pengurai

C. Konsepsi Produktifitas

Pengertian produktifitas timbul karena orangberusaha untuk menilai suatu lingkunganhidup yang memungkinkan hidupnya mahlukhidup dan menaksir pertumbuhannya dalamsuatu Ekosistem.

1. Produktifitas dasar (produktifitas primer):Derajat penimbunan energi dalam bentuksubstansi organik dengan jalanphotosintesa dan chemosintesa dariprodusen.

a. Produktifitas primer bruto : Yaituderajat fotosintesa total termasukmateri organik yang dipakai dalamrespirasi produsen.

b. Produktifitas primer netto : Yaituderajat penimbunan bahan organikdalam tubuh produsen yangmerupakan kelebihan bahan organiksetelah dikurangi bahan organik yangtelah dipakai dalam respirasi.

P. Primer Bruto = P. Prijmer Netto + Respirasi

Biomas = kg/ha; Produktifitas = kg/ha/th

2. Produktifitas Sekunder

Page 10: EKOLOGI KEPARIWISATAAN

• Menggunakan alat penganalisakarbondioksida: Pemakaian CO2

dalam fotosintesa atau kehilanganCO2 pada waktu respirasi dibawahkondisi alami.

• CO2 yang diteliti dialirkan dalamsuatu ruangan tertutup tembuscahaya dimana didalamnya terdapatTumbuh-tumbuhan. Asumsinya: CO2

yang dialirkan digunakan Tb2an. Tb2

an dikeringkan dan ditimbangberat keringnya mg CO2/grberat kering/jam.Hasil yang diperolehmerupakanP. Primer Netto

• Siang Hari: Fotosintesa, respirasi terjadi Malam hari: Respirasi.

• CO2 yang dibebaskan pada periode tertentu dapat dipakai sebagai aiat untuk menetapkan respirasi.

3. Pengukuran produktifitas primer

a. Metodapanen:

- Produktifitas Tanaman Pertanian

- Produktifitas Padang Rumput- Pahon

kg/ha/thn

b. Metoda asimilasi karbondioksida

Page 11: EKOLOGI KEPARIWISATAAN

c. Produksi

Alat penganalisa gas infra merah pada C02tidak fleksibel bila digunakan dalamekosistem perairan, dapat digunakan alatpengukur oksigen: Contoh air diambil dariberbagai kedaiaman air dalam kolam pada:

Botol putih Fotosintesa

Botol gelap Respirasi

Jumlah oksigen yang dihasilkan :

Botol putih Total produksi oksigen yangdapat & digunakan untukPenaksiran Prod

Botol gelap Primer, dengan konversi dalam 7 kalori

&

125-300 ml

Photosintesa :

CH20 + H20 CH20+ 02

SM

Respirasi :

CH20 + 02 C02 +H20

Page 12: EKOLOGI KEPARIWISATAAN

Kandungan oksigen dalam air ditentukan interval pengambilannya selama siang hari dan malam hari:

Siang hari Produksi oksigeni Prod.Primer Malam hari Oksigen dipakai Bruto

Cara ini baik digunakan di daerah estuari dan air yang tercemar.

Cara lain Metode Diurnal Curve

Kadar chlorophyl dalam bermacam-macamekosistem berlainan dan kadar inimemberikan gambaran tentang produktivitasdalam suatu ekosistem, dasar pemikirannyaadalah adanya korelasi antara kadarchlorophyl dangan derajat photosintesa.

Cara kerjanya dengan mengambil sampelsecara periodik dari perairan, dan ekstrakchlorophyl dalam aceton dianalisadengan menggunakan Spektrophotometer,satuannya dinyatakan dalam gr chl/ m2permukaan. Cara ini lebih banyak digunakandidaerah perairan, tetapi belum banyakditerima didaerah dataran.

d. Cara Chlorophyl

Page 13: EKOLOGI KEPARIWISATAAN

1. Hukum Minimum (Justus Liebig, 1840):Pertumbuhan suatu tanaman tergantungkepada Zat makanan yang berada dalamkuantitas minimum

Hukum minimum:

Dalam kondisi lingkungan yang stabil bahanesensil yang terdapat paling mendekatikeadaan minimum yang kritis, cenderungmenjadi faktor pembatas atau penghambat.

2. Hukum Toleransi:”Organisme mempunyai batas minimum danbatas maksimum dengan rintangan (daerah)diantaranya yang merupakan batas-batas”toleransinya untuk setiap faktor lingkungan”

Hukum Torelansi (V.E. Shelford, 1913 )

”Keberhasilan suatu organisme tumbuhandan berkembangbiak di satu lingkunganhidup bergantung pada kesrmpurnaankondisi lingkungan yang kompleks kegagalansuutu organisme dapat disebabkan olehkuantitas (kekurangan atau kelebihan) ataupun kualitas dan salah satu faktor yangmungkin mendekati batas-batas toleransibagi organisme ybs”

C. Pengaruh Lingkungan Fisik Kepada Organisme

Page 14: EKOLOGI KEPARIWISATAAN

Stenothermal - Eflrytherrnal Suhu

Stenohydric - Euryhydric Air

Stenohaline - Eryhaline Kadar Garam

Stenophagic - Euryphagic Makanan

Stenocious - Eurycious Habitat

Contoh : (Ondum. 1971) :Tulur ikan foral sungai (salvelinus) dapat tumbuhantara 0o – 12oC, tumbuh optimum pada + 4oC.tulur katak (rana pipiens) dapat tumbuhbekembang antara 0o – 30oC. Timbuh optimumpada + 22oC.

Telur ikan foral StenochermalTelur katak Eurthermal

Temperature

MaxMinMaxMin

(Activity)Growth

Stenothermal(Oligothermal)

Opt.

EurythermalOpt.

Stenothermal(Polythermal)

Opt.

Page 15: EKOLOGI KEPARIWISATAAN

a. Organisme mungkin mempunyai rentangantoleran­ si yang lebar untuk satu faktor, tetapisempit untuk faktor lain.

b. Organisme yang rentangan toleransinya lebaruntuk semua faktor akan mempunyai daerahpenyebaran yang terluas.

c. Apabila kondisi tidak optimum bagi satujenis organisme mengenai satu faktorlingkungan, maka batas-batas toleransinyauntuk faktor lain mungkin berkurang.Misalnya Pennman (1956) melaporkanbahwa jika Nitrogen tanah kurang, dayatahan rumput terhadap kekeringanberkurang.

d. Masa berbiak biasanya merupakan periodekritis, dimana faktor lingkungan paling besarkemungkinan menjadi pembatas. Batas-batastoleransi untuk individu-individu reproduktifseperti: telur, embrio. semai, larva, atau anakyang baru lahir, biasanya lebih sempit daripada batas toleransi individu dewasa.

Beberapa prinsip tambahan pada hukum toleransi :

Kisaran Toleransi:

Steno Sempit Eury Lebar

Page 16: EKOLOGI KEPARIWISATAAN

Organisme menyesuaikan diri atau beradaptasi dan merubah lingkungan fisik sehingga mengurangi efek hambatan atau pembatas dari lingkungan tersebut.

Organisme dapat beradaptasi dengan cara: Morfologis, fisiologis dan tingkah laku (ethologis)

3. Adaptasi Organisme Terhadap Lingkungan

a. Adaptasi Morfologi :

Tumbuhan Xerophyta, beradaptasi tehadaplingkungan yang kekurangan air denganmemperkecil daun-daunnya atau kadang-kadang tidak berdaun sama sekali untukmengurangi penguapan air.

Adaptasi morfologi pada hewan:

Bentuk badan serupa torpedo adalahadaptasi morfologis hewan-hewan air agardapat meluncur cepat pada lingkungan air.

Bulu tebal serta lapisan lemak pada hewandi daerah kutub adalah adaptasi morfologisterhadap lingkungan yang sangat dingin.

Page 17: EKOLOGI KEPARIWISATAAN

Sukar dilihat karena umumnya berlangsungdidalam badan organisme ybs.

Adaptasi fisiologis pada manusia :

Menggigil waktu kedinginan dan berkeringatwaktu panas adalah Olahragawan dari dataranrendah yang hendak bertanding di kotapegunungan dimana O2 agak kurangmemerlukan waktu untuk adaptasi fisiologispernafasan dan peredaran darah.

Adaptasi fisiologis pada hewan:Osmoregulasi pada hewan-hewan di air tawar

Adaptasi fisiologis pada tumbuhan:Tekanan Osmotis pada akar tumbuhanxerophyta.

b. Adaptasi Fisiologis

Odum (1971), menyatakan bahwa bentuktingkah laku pada hakikatnya adalah bentukadaptasi organisme kepada lingkungannyademi kelanjutan atau kelestarian jenisnya.Tingkah laku dapal dianggap kesatuan danenam komponen yang bervariasi dalamkepentingannya sesuai dengan jenisorganisme. yaitu gerak tropisme, geraktaxis, gerak reflex. instink, belajar danberpikir.

c. Adaptasi Tingkah Laku

Page 18: EKOLOGI KEPARIWISATAAN

Adaptasi lingkah laku pada tumbuhan

Gerak beberapa jenis tumbuhan yang menggulung daunnya atau menutup bunganya pada panas terik matahari serta berbagai gerak tropisme pada tumbuhan.

Adaptasi tingkah laku pada hewan

Binatang kecil bersembunyi dibawah batu atau daun-daun, burung-burung membuat sarang, kerbau berkubang dst

Hewan-hewan besar biasanya beradaptasi pada lingkungan secara tingkah laku.

Ecotype :Populasi-populasi yang telah beradaptasiterhadap kondisi lingkungan setempat.- Persyaratan Ekologis jenis-jenis pohon

d. Adaptasi secara Ekologis

Tumbuhan Hijau Phytoplankton O2Binatang Pulau karangManusia Deforestasi dan Desertifikasi

D. Pengaruh Organisme pada Lingkungan Fisik

Page 19: EKOLOGI KEPARIWISATAAN

Ada 3 Katagori variasi alam :

a. Vadasi genetik dalam satu species.b. Variasi jenis (Keanekaragaman jenis/Species

Diversity)c. Variasi Ekosistem (Keanekaraeaman

Ekosisiem/ Ecosystem Diversity)

Keranekaragaman senetik :

Penyebaran cukup luas, habitat berbeda :Pinus merkusii :1. Galur Aceh :

Dataran rendah 500 m dml dan diatas 500 mdml.

2. Galur Tapanuli ( Sumut)Diatas 500 m dml

3. Galur Kerinci :Diatas 500 m dmlTepatnya di Taman Nasional Kerinci Seblat.Perbatasan Sumbar, Jambi, Bengkulu.

BIODIVERSITY

Terdapat variasi alam pada Lumbuhan maupunHewan :

Page 20: EKOLOGI KEPARIWISATAAN

Perbedaan dari segi serangan hama:P. Merkusii Tapanuli : Peka serangan kupu-kupu Millions basalis Daun rontok semua

Perbedaan dari segi getah :P. merkusii Aceh dan kerinci : terpentinP. merkusii Tapanuli : terpentin

Demikian pula jenis - jenis dibawah inimempunyai variasi genetik :

Paracerianthes falcataria (sengon): Maluku dan Irian

Acacia mangium : Maluku dan Irian

Shorea leprosula :Sumatra dan Kalimantan.Jastru pada popular begitu luas kita leluasamengadakan seleksi manaprovenance bagus

Variasi genetik penting sekali Harus dicariprovenansi mana yang cocok untuk tempattumbuhan

Kita jumpai provenance dari Brazilia Eucalyptus urophylla Riap 90 m2 / ha / tahun Ternyata E. urophylla dan kita (Timor)

E. urophylla : kita ketinggalan dari Papua NewGuinea, Australia dan Brazilia

Page 21: EKOLOGI KEPARIWISATAAN

Keanekaragaman Species (Species Diversity).

Keanekaragaman Jenis :

1. Species Richness (Kekayaan Jenis)Jumlah jenis di suatu daerah.

2. Rumus :a. Shanon index of general diversity.b. Index diversitas Shanon - Wiener (1963)c. Margalef (1951)d. Simpson

UCN = International Union for The Conservationof Natural Resource Species Richness

lutan Mangrove : Paling banyak 40 jenisRF : s/d 200 jenisMakin kaya jenis Index diversity makin tinggi

Grafik : K. Jenis ( jenis) Brunei dan Eropa :

Erosi genetis lebih cepat didaerah Tropis > banyak jenis hilang

Area in ha

Brunei

Eropa

2 ha

Species

Page 22: EKOLOGI KEPARIWISATAAN