ekonomi agroindustri hari terakhir · pdf fileternak sapi 450.000 ekor/th + daging &...
TRANSCRIPT
Universitas Widyagama Malang
EKONOMI AGROINDUSTRI
OlehIwan [email protected]://iwanuwg.wordpress.com
PROGRAM STUDI AGRIBISNISUNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG
DAFTAR PUSTAKA• Drjen BPPHP. 2005. REVITALISASI PERTANIAN MELALUI AGROINDUSTRI PERDESAAN.
DIREKTORAT JENDERAL BINA PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN, DEPARTEMEN PERTANIAN
• Supriati dan E. Suryani. 2006. Peranan, Peluang dan Kendala PengembanganAGROINDUSTRI di Indonesia. Forum Penelitian Agroekonomi. 24(2):92-106.
• Amini Hidayati dan Mudrajad Kuncoro. 2004. KONSENTRASI GEOGRAFIS INDUSTRI MANUFAKTUR DI GREATER JAKARTA DAN BANDUNG PERIODE 1980-2000: MENUJU SATU DAERAH AGLOMERASI? Empirika, Vol. 17, No. 2, Desember 2004
• Deptan. 2005. Rencana Pembangunan Pertanian Tahun 2005-2009.• Thomas Darmawan (GAPMMI). 2004. The Linkages Between Agriculture Development,
Industry Development, and Regional Development”. Disajikan dalam Agriculture Policy for The Future (UNSFIR) Jakarta, February 12-13, 2004
• Iskandar A. Nuhung. 2002. Tantangan Usaha bagi UKM di Bidang Agribisnis. USAHAWAN NO. 07 TH XXXI JULI 2002
• Rusastra, I. W., B Rahman, Sumedi, dan T Sudaryanto. 2004. Struktur Pasar dan Pemasaran Gabah-Beras dan Komoditi Kompetitor Utama. Forum Penelitian Agroekonomi. 24(2):227-260.
• Daryanto, A dan H.K.S. Daryanto. 2000. MODEL KEPEMIMPINAN DAN PEMIMPIN AGRIBISNIS DI MASA DEPAN. IPB BOGOR
• Daryanto, A. 2007. EKONOMI POLITIK IMPOR CHICKEN LEG QUARTER (CLQ) DI INDONESIA. IPB Bogor
• Drajad, B. 2004. DINAMIKA LINGKUNGAN NASIONAL DAN GLOBAL PERKEBUNAN: IMPLIKASI STRATEGIS BAGI PEMBANGUNAN PERKEBUNAN, LRPI Bogor
Universitas Widyagama Malang
TUJUAN
Memahami karakteristik agroindustriMemahami peran agroindustriMemahami kebijakan agroindustri
Universitas Widyagama Malang
POKOK BAHASAN•Peran agroindustri dalam perekonomian nasional,
•Struktur, Perilaku dan Kekuatan Pasar, •Integrasi perusahaan dan konglomerasi, •Riset dan pengembangan teknologi, •Perusahaan Multinasional, •Eksternalitas dalam industri, •Kebijakan publik bagi perusahaan.
Universitas Widyagama Malang
Definisi AGROINDUSTRI
Industri secara umum yang mengandalkan SDA, teknologi, manajemen, skill yang berbasis lokal
Universitas Widyagama Malang
PERAN AGROINDUSTRI
•Peran umum/strategis: transformasi ekonomi
•Peran sosial: tenaga kerja, nilai-lokal•Peran ekonomi: sektoral/makro(pertanian dan industri manufaktur), mikro (UMKM), struktur pasar, ekspor, PDRB
•Peran Lingkungan: buffer SDA,
Universitas Widyagama Malang
MANFAAT AGROINDUSTRI
•MENDUKUNG kebijakan pertanian•Menciptakan nilai tambah•Menciptakan lapangan kerja•Mendorong ekspor (export promotion) •Menciptakan kesejahteraan: pendapatan dan pemerataan
Universitas Widyagama Malang
AGROINDUSTRI vsREVITALISASI PERTANIAN
•Agroindustri pedesaan: kluster•Industri RT – UM/UB•Komoditi pertanian yang berdaya saing
•Transfer Teknologi
Universitas Widyagama Malang
SEKTOR SEKTOR AGROINDUSTRI
Ind Tekstil dan pakaian jadi50Ind. Tembakau49Ind. Rokok48Ind minuman47Ind Makanan Hewan46Ind Makanan lain45Ind Gula44Ind Makanan dari Tepung43Ind Tepung segala jenis42Ind. Penggilingan Padi-padian41Ind. Minyak dan Lemak40Ind. Pengol&Pngwet daging, susu, sayur&buah39Penggalian38Belerang37Gas Bumi36Minyak bumi35Pengeringan dan penggaraman34Perikanan darat lain33Perikanan Tambak32Perikanan Laut31Hasil hutan lain30Gondorukem29Kayu Pertuk. Rimba28Kayu Pertuk. Jati27Peternakan lain26
Susu25Kerbau24Unggas23Telur22Kambing21Pemot. Hewan20Sapi Potong19T Perkebunan18Karet17Kelapa Sawit16Kopi15Tembakau14The13Cengkeh12Kelapa11Tebu10Kacang-kacangan lainnya9Kacang tanah8Umbi-umbian7Buah-buahan6Sayur-sayuran5Kedelai4Ketela pohon3Jagung2Padi1
Universitas Widyagama Malang
SEKTOR SEKTOR AGROINDUSTRI
kegitan yang tidak jelas batasannya100Jasa Perorangan dan Rumahtangga99Jasa Kemasyarakatan lain98Jasa Kesehatan97Jasa Pendidikan96Jasa Hiburan dan kebudayaan95Pemerintahan Umum dan Pertahanan94Jasa Perusahaan93Sewa Bangunan92Jasa Penunjang keuangan lain91Pasar Modal90Asuransi89Koperasi Simpan Pinjam88Bank dan lembaga Keuangan87Jasa Penunjang Komunikasi86Telekomunikasi85Pos dan Giro84Jasa penunjang angkutan83Angk. Udara82Angk. Laut81Angk penyebrangan80Ang darat lain79Truk78Bus77Angk KA76
Restoran75Hotel74Perdagangan73bangunan/konstruksi72air bersih71Gas kota70Listrik69Ind Barang yang tidak digolongkan 68Ind kapal dan perbaikannya67Ind Alat angkut&perbaikan kecuali kapal66Ind barang elektronika65Ind mesin64Ind barang dari logam63Ind Logam dasar62Ind semen dan kapur61Ind barang dari mineral bukan logam60Ind barang karet dan plastik59Ind Pengilangan minyak58Ind kimia lain57Ind obat-obatan dan jamu56Ind Pupuk dan Pestisida55Ind Barang dari Kertas dan Karton54Ind Kertas53Ind Bambu, kayu dan rotan52Ind Pengolahan dan Penyamakan kulit51
Universitas Widyagama Malang
AGROINDUSTRI DAN Industri yang Memiliki Potensi Ekspor
Universitas Widyagama Malang
AGROINDUSTRI DAN Industri yang Memiliki Potensi Ekspor
Universitas Widyagama Malang
Indonesian Food Business Characteristics
Food staples remain the most important (Rice, Corn, Food staples remain the most important (Rice, Corn, Cassava)Cassava)Continued importance of fresh produce and unbranded Continued importance of fresh produce and unbranded products (75%)products (75%)Rise of modern retail outlets (Supermarket, hypermarket, Rise of modern retail outlets (Supermarket, hypermarket, minimarketminimarket) )
Highly fragmentedHuge consumer base and low cost factors attract foreign playersPrivate labels in infancy
Competitive Environment
215 million people17,500 islands65% rural, 35% urban87% moslem300 ethnics58% live in Java, 21% live in SumateraMore than 30 types of food cuisine99% people still consume rice as main food
IND
ON
ESIA
N
CO
NSU
MER
PR
OFI
LE
Source: Euromonitor 2003 & USDA 2003
Universitas Widyagama Malang100.000 ton/thKacang tanah0,85 juta ton/thsingkong1,5 juta ton/thGaramUS$ 1,5 miliarMakanan olahan170.000 ton/thSusu bubuk30.000 ton/thTepung telur
450.000 ekor/th + daging & jeroanTernak sapi1,2 juta ton/thJagung4,5 juta ton/thGandum
1,3 juta ton/th + bungkil 1 juta ton/thKedelai1,6 juta ton/th (no 2 di dunia)Gula
3,7 juta ton/th (terbesar di dunia)Beras
Indonesia Negara Indonesia Negara AgrarisAgrarisdengandengan ImporImpor TerbesarTerbesar
Universitas Widyagama Malang
Industri Pangan & TembakauStrategis dalam perekonomian bangsa
Total output : Rp. 167,7 triliun ( tahun 2001)
Hanya sekitar 25% dari total konsumsi pangan
Jumlah industri : 916.000 (besar, UKM &RT)
Tenaga Kerja : 3,2 juta orang
Nilai Tambah : Rp. 64,6 triliun
Berpengaruh kepada :
• HULU : Pertanian, Industri Kimia Dasar • HILIR : Industri Kemasan, BTP, Distribusi, Transportasi, Perdagangan, dsb.
G
A
P
M
M
I
Universitas Widyagama Malang
ARAH INDUSTRI PANGAN
PRIMER SEKUNDER TERTIER
Bibit/Benih Bahan Baku
Tanam/Breeding
Panen
Pasca Panen
PengolahanPangan
Tradisional
Modern
Olah Mix
Bahan PanganKONSUMEN
Tradisional
Modern
Universitas Widyagama Malang
PERAN AGROINDUSTRI vs industripengolahan vs pertanian
•Share thd PDB 25 persen•Share thd TK 30 persen
•Share thd PDB 14 persen•Share thd TK 40 persen
Pada sektor pertanian
•Share thd PDB 26 persen•Share thd TK 9 persen
Pada sektor industri manufaktur
Universitas Widyagama Malang
Pangsa Agribisnis dalam GDP di Beberapa Negara (persen)
Universitas Widyagama Malang
Jumlah Industri Pangan Indonesia (Skala Besar/Menengah, Kecil & Rumah Tangga) Th 1998-2002
843.334862.765882.311862.865776.765Total
789.251798.201814.037790.946719.668RumahTangga
49.53060.02063.61367.25352.524Kecil
4.5534.5444.6614.6664.573Besar danMenengah
20022001200019991998TahunJenis
Industri
Sumber : BPS (2003)
Penurunan jumlah Industri Kecil (1999-2002)->17.723 (26,35 %) Penurunan industri skala RT (2000 – 2002)->24.786 (3,04%) Penurunan skala Besar & Mngh (2000-2002)->108 (2,31%)
Universitas Widyagama Malang
Jumlah Tenaga Kerja Industri Pangan Indonesia (Skala Besar, Menengah, Kecil dan Rumah Tangga)Tahun 1998-2002
2.597.8872.698.0552.749.7142.739.7712.490.206Total
1.623.5681.641.9791.671.6981.646.9551.487.258RumahTangga
391.450474.356480.643521.586402.558Kecil
582.869581.720597.373571.230600.390Besar danMenengah
20022001200019991998
TahunJenisIndustri
Sumber : BPS (2003)
Jumlah total penurunan tenaga kerja pada industri pangan dari thn 2000– 2002 sebanyak 151.827 orang (5,5%). Untuk B/M relatif stabil, skala kecil turun 130.136 ( 24,9%) dan RT 48.130 (2,87%)
Universitas Widyagama Malang
EKONOMI AGROINDUSTRI BRAZIL
Universitas Widyagama Malang
STRUKTUR PASARDaerah Aglomerasi di DKI Jakarta dan Jawa Barat, 1980-2000
Universitas Widyagama Malang
STRUKTUR PASAR
Konsentrasi Industri Manufaktur di Jawa BerdasarkanTenaga Kerja, 1995
Universitas Widyagama Malang
STRUKTUR PASAR
AGROINDUSTRI MENENGAH/BESAR•JUMLAH 0.5 %•TK 29 %•OUTPUT 88 %•NILAI TAMBAH 91 %
AGROINDUSTRI KECIL•JUMLAH 95 %•TK 60 %•OUTPUT 7 %•NILAI TAMBAH 6 %
KRITERIA TENAGA KERJA•MIKRO/RMH TNGGA 1-4 ORANG•KECIL 5 -19 ORANG•MENENGAH 20 – 99 ORANG•BESAR LEBIH DARI 100 ORANG
Universitas Widyagama Malang
Jalur Pemasaran Beras di Beberapa Kabupaten
Universitas Widyagama Malang
SEKTOR EKONOMI DOMINAN, ATAS DASAR NILAI TAMBAH
MAKAN-MINUMAN, TEMBAKAU 25 %KAYU, OLAHAN HASIL HUTAN 88 % TEKSTIL, BRG KULIT & ALAS KAKI 15 %INDUSTRI NON PERTANIAN 30 %
Universitas Widyagama Malang
STRUKTUR PASARMULTIPLIER SEKTOR AGROINDUSTRI DI INDONESIA
Universitas Widyagama Malang
STRUKTUR PASARKapasitas produksi agoindustri
Universitas Widyagama Malang
STRUKTUR PASARAGROINDUSTRI SEDANG/BESAR•JUMLAH 0.5 %•TK 29 %•OUTPUT 88 %•NILAI TAMBAH 91 %
AGROINDUSTRI KECIL•JUMLAH 95 %•TK 60 %•OUTPUT 7 %•NILAI TAMBAH 6 %
KRITERIA TENAGA KERJA•MIKRO/RMH TNGGA 1-4 ORANG•KECIL 5 -19 ORANG•MENENGAH 20 – 99 ORANG•BESAR LEBIH DARI 100 ORANG
Universitas Widyagama Malang
Neraca Produksi dan Konsumsi Beras, beberapa Kabupaten,1995-2001
Universitas Widyagama Malang
Neraca Produksi dan Konsumsi Beras, beberapa provinsi,1995-2001
Universitas Widyagama Malang
Penyebab kenaikan harga pangan olehprodusen
1. Kenaikan harga bahan baku & kemasan2. Kenaikan biaya transportasi & distribusi barang3. Daya beli konsumen (adanya kenaikan upah/UMP, tunjangan
guru/pegawai negeri & panen oleh petani)4. Adanya produk substitusi (roti/mie dg warteg)5. Adanya produk pesaing6. Adanya produk impor dari luar negeri (resmi & illegal).7. Pungutan dan pajak yg harus dibayar ( pusat & daerah)8. Biaya tenaga kerja dan kenaikan upah (UMP) 9. Supply dan Demand (khusus untuk produk pertanian)
Universitas Widyagama Malang
Pengaruh Kenaikan Bea Masuk dan Tataniaga Gula• Bea masuk 30% pada Jan 2000, naik Rp 550/700/kg (45%)
dan tata niaga pada tahun 2002. • Terjadi kenaikan harga eceran & kelangkaan gula dipasar dari
Rp 3.100 – 3.500 jadi Rp 5.000 – 5.500/kg sebesar 40 – 60% • Kenaikan ongkos produksi pangan yg memakai gula 15 –
35% (rata2 : 30% utk roti & biskuit. 60% utk permen, sirop,manisan).
• Pengaruh kenaikan pada bahan pemanis lainnya seperti gula kelapa, gula merah, dll ikut meningkat tinggi
• Untuk menaikan harga jual sangat sulit karena daya beli konsumen yg rendah dan adanya ancaman dari produksi industri besar/multinasional serta barang impor.
• Kelangkaan akan berpengaruh pada produk pertanian (buah2an unt manisan/dodol/ampyang) krn penjualan turunbanyak yg stop produksi.
Universitas Widyagama Malang
MENGAPA INDUSTRI IMPORT GULAPERTIMBANGAN :
GULA INDUSTRI LOKAL TIDAK MEMENUHI SPESIFIKASI GULA INDUSTRI – DOUBLE REFINED/REFINED SUGAR (WARNA, KEMURNIAN, BENDA ASING)GULA INDUSTRI LOKAL YANG DAPAT DIGUNAKAN OLEH INDUSTRI HANYA DARI 3 INDUSTRI YANG KAPASITASNYA HANYA 450,000 MT/TH (KEBUTUHAN 850,000 MT/TH)MENJAGA KELANCARAN PROSES PRODUKSI MAKANAN / MINUMAN SEPANJANG TAHUNPANGAN OLAHAN PERLU BERTAHAN DALAM WAKTU LAMA (3-4 TH) DIMANA WARNA DAN RASA HARUS STABILGULA LOKAL TERBATAS PRODUKSINYA (1,5-1,7 JUTA TON) DAN HABIS DISERAP UNTUK KONSUMSI LANGSUNG SERTA INDUSTRI KECIL & RUMAH TANGGAYG MAMPU IMPOR HANYA MULTINASIONAL / BESAR KRN PUNYA MODAL, KAPASITAS HARUS BESAR, KONTINYU & SUPLIER YG BAIKUKM HARUS MEMBELI LEWAT IMPORTIR & PEDAGANG.
Universitas Widyagama Malang
KEPENTINGAN INDUSTRI1 MENJUAL PRODUCT YANG COMPETITIVE HARGANYA
BAIK DI PASAR LOCAL MAUPUN PASAR INTERNATIONAL
2 MEMPERTAHANKAN KWALITAS PRODUCT DENGAN CARA MENJAGA KWALITAS BAHAN BAKUNYA
3 MELINDUNGI KARYAWAN DARI PHK (JUMLAH KARYAWAN INDUSTRI MAKANAN/MINUMAN = 2,7 JUTA ORANG)
4 INDUSTRI PANGAN MEMERLUKAN GULA UNTUK :PEMANIS(ROTI,BISKUIT,SIROP,MINUMAN, SKM) PENGAWETAN (MANISAN, NATA DE COCO) DAN PENGERASAN (PERMEN, DODOL), DAN TIDAK BISA DIGANTI DENGAN YANG LAIN
Universitas Widyagama Malang
KEPENTINGAN PEMERINTAH1 MELINDUNGI PETANI TEBU DAN PABRIK GULA
NASIONAL (2 JUTA ORANG)2 MELINDUNGI RAKYAT AGAR HARGA BAHAN
KEBUTUHAN POKOK TERJANGKAU (210 JUTA ORANG) 3 MENGEFISIENKAN PABRIK GULA DI INDONESIA AGAR
DAPAT BERSAING DI PASAR BEBAS4 MENCEGAH INFLASI YANG TERLALU TINGGI5 MELINDUNGI INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
DALAM NEGERI 6 MENGUSAHAKAN INVESTASI ASING MASUK KE
INDONESIA7 MENINGKATKAN CADANGAN DEVISA NEGARA8 MENJAGA AGAR TIDAK ADA DISTORSI & MEMATIKAN
INDUSTRI KECIL & RUMAH TANGGA
Universitas Widyagama Malang
Leadership dalam AgroindustriKEPEMIMPINAN dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi.
IMPLIKASI DEFINISI KEPEMIMPINAN • kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu
para karyawan atau bawahan (followers). Para karyawan atau bawahan harus memiliki kemauan untuk menerima arahan dari pemimpin. Walaupun demikian, tanpa adanya karyawan atau bawahan, kepemimpinan tidak akan ada juga.
• seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yangdengan kekuasaannya (his or her power) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang memuaskan.
Daryanto and Daryanto (2000)
Universitas Widyagama Malang
Model Kepemimpinan• Model Watak. Memperhatikan kepada watak individu para
pemimpin, misalnya: kecerdasan, kejujuran, kematangan,ketegasan, kecakapan berbicara, kesupelan dalam bergaul, dll
• Model Situasional. Memperhatikan lebih berdasarkan fungsi melaksanakan tugas-tugas organisasi secara efektif dan efisien.
• Model Efektif. Memperhatikan kepada dua dimensi, yaitu struktur kelembagaan (mengorganisasikan kelompok) dan konsiderasi (menjalin komunikasi dan human relation).
• Model Kontingensi. Gabungan dari model watak (gaya) dan situasi.
• Model Transformasional. kepemimpinan (modern/luwes, breakthrough leadership) yang mampu mendefinisikan,mengkomunikasikan dan mengartikulasikan visi organisasi, dan bawahan harus menerima dan mengakui kredibilitas pemimpinnya. Lawan dari model transaksional (birokratis)
Daryanto and Daryanto (2000)
Universitas Widyagama Malang
Kebutuhan Kepemimpinan Agroindustri
• Pemimpin transformasional yang karismatik, inspirasional dan visioner merupakan kombinasi yang ideal, guna meningkatkan daya saing perusahaan agribisnis dan merupakan modal dasar yang kuat untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan inovasi usaha dalam dunia yanglebih bersaing.
• Pemimpin atau manajer agribisnis/agroindustri di masa depan harus mempunyai kecakapan antarpribadi dan kecakapan komunikasi yang tangguh, serta kemampuan bekerja secara tim (team skills).
Daryanto and Daryanto (2000)
Universitas Widyagama Malang
EKSTERNALITAS; dampak buruk agroindustri
1. Dualisme ekonomi, yaitu usaha besar vs usaha rakyat, pada sektor perkebunan, peternakan, Perbedaan keduanya tidak jarang menimbulkan konflik ekonomi yang berkembang menjadi konflik sosial (Drajad, 2004)
2. Rekayasa genetik. Genetically Modified Organism (GMO) atau rekayasa teknologi genetika untuk meningkatkan kualitas produksi hasil pertanian,termasuk tahan hama dan penyakit; meskipun belum terbukti hasilnya. IsuGMO ini dianggap sebagai proteksi terselubung oleh negara maju dengan tujuan untuk menghambat perdagangan produk pertanian dari negara-negara berkembang
3. Unfair trade. Impor CHICKEN LEG QUARTER (CLQ) Bagi Agroindustri Perunggasan Indonesia, harga per kg CLQ di USA sekitar 20 % dari harga per kg dada ayam, atau harga ayam utuh 5 kali lipat dari harga CLQ. Berakibat buruk bagi industri unggas nasional, pengangguran, kemiskinan dan hilangnya pajak. (Daryanto, 2007).
Universitas Widyagama Malang
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Lingkungan Strategis, • Perluasan basis pertumbuhan dengan mempercepat inovasi teknologi.• Pengembangan kelembagaan untuk mengakses manfaat globalisasi dan
mengurangi resiko kemungkinan munculnya dampak negatif.• Perbaikan akses masyarakat thd aset produktif dan kesempatan kerja demi
percepatan pertumbuhan pendapatan dan pengurangan tingkat kemiskinan.
• Perubahan yang cepat dari pola konsumsi dan urbanisasi ; serta• Perubahan politik, termasuk kebijaksanaan pembangunan yang berkaitan
dengan demokratisasi dan desentralisasi.
• Percepatan pembangunan sumberdaya manusia dan kewirausahaan• Memperkuat modal sosial melalui desentralisasi, gerakan kolektif dan
pemberdayaan masyarakat.• Revitalisasi peroduktivitas pertanian berspektrum luas melalui peningkatan
penerapan teknologi dan diversifikasi• Mendukung agribisnis dan sistem usahatani dan industri pertanian yang
berkemampuan daya saing• Meningkatkan manajemen sumberdaya alam
Penataan Kembali Industri Perdesaan
Universitas Widyagama Malang
KEBUTUHAN STRATEGI1. Aspek Kebijakan: pembangunan agribisnis (hulu-hilir)
BERBASIS pedesaan.2. Koordinasi Lintas Sektoral: sinkronisasi kelembagaan
dan program-2 di tingkat pusat dan daerah; mencakup penyuluhan, .penanganan pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil
3. Aspek Teknologi: pengembangan teknologi alsin tepat guna didukung fasilitas kredit berbunga rendah dan persyaratan lunak.
4. Aspek Kelembagaan: sistem perekonomian pedesaan terutama di bidang teknologi alsin dan manajemen usaha agarmereka mampu meraih nilai tambah
5. Aspek Sumber Daya Manusia: Peningkatan mutu SDMdalam kewirausahaan, manajemen dan perencanaan usaha.
6. Aspek Permodalan. Pengembangan kelembagaan permodalan untuk pascapanen/pengolahan, berbunga rendah dan persyaratan lunak
Universitas Widyagama Malang
AGENDA DAN PROGRAM AGROINDUSTRI(1) Perluasan kesempatan kerja; Program Penumbuhan
Industri Pertanian di Perdesaan, didukung teknologi,infrastruktur dan permodalan;
(2) Peningkatan nilai tambah; Program Peningkatan Teknologi dan Pengembangan Produk, didukung upaya-upaya (i)Peningkatan teknologi proses dan sarana pengolahan, (ii)Diversifikasi produk, (iii) Peningkatan teknologi kemasan
(3) Peningkatan daya saing; dilaksanakan melalui (i) ProgramPeningkatan Mutu dan Standardisasi, dan (ii) ProgramPengembangan Pemasaran
(4) Pemberdayaan usaha; dilaksanakan melalui (i) ProgramPengembangan Infrastruktur Publik dan (ii) Programpeningkatan produktivitas dan kesejahteraan sosial.
(5) Modernisasi penggunaan alat dan mesin pertanian;dilaksanakan melalui (i) kerjasama dengan dunia usaha, (ii) Program pelatihan ketrampilan, dan (iii) sertifikasi alsin