ekplorasi minyak dan air.pdf
TRANSCRIPT
1
EKSPLORASI MINYAK DAN AIR DALM KARYA FOTOGRAFI
A. Latar Belakang
Dalam peristiwa yang terjadi pada kehidupan sehari-hari, ketika
sedang meneduh pada saat hujan turun sering dilihat proses dimana air hujan
bertemu dengan minyak-minyak yang tercecer di jalanan. Jika diteliti dan
melihatnya, air tidak akan pernah menyatu dengan minyak. Padahal air
merupakan suatu zat pelarut universal dimana banyak zat larut dalam air.
Namun terdapat zat yang paling tidak disukai oleh air dan sedapat mungkin
dihindarinya, zat itu adalah minyak.
Sebelum tahun 1991 pernah terjadi Politik Apartheid di Afrika
dimana terdapat perbedaan kulit hitam dan kulit putih. Perbedaaan itu
menjadi pemisah rasis antar sesama manusia. Dalam fotografi, minyak dan
air dapat dituangkan dalam sebuah karya, karya ini mengilustrasikan
kesatuan antara minyak dan air secara jelas dengan visualisasi teknik
fotografi, seperti yang terjadi pada saat dimana tidak ada perbedaan ras antar
sesama manusia yang membuat kehidupan begitu damai. Ras hitam mampu
berbaur dengan ras putih dan tidak ada perbedaan lagi di antara meraka.
Dalam kehidupan nyata terdapat fakta dimana air tidak dapat bersatu
dengan minyak seperti kata pepatah, tidak mungkin memiliki teman jika
tidak mempunyai musuh. Minyak merupakan musuh air yang sudah
ditakdirkan tidak dapat bersatu.
2
Menurut teori dalam cabang ilmu kimia disebutkan bahwa setiap zat
akan larut dalam air jika mereka memiliki kesamaan namun pada air dan
minyak tidak dapat sebelum itu akan saya jelaskan apa komposisi dari
keduanya. Air terdiri dari molekul-molekul kecil beratom tiga yaitu 2
hidrogen dan 1 oksigen, sedangkan minyak terdiri dari molekul-molekul
besar yaitu karbon dan hidrogen tanpa oksigen sama sekali. Dalam air
terjadi gaya tarik menarik antar molekul namun gaya ini bukan tarik menarik
biasa, molekulnya seperti magnet-magnet kecil yang memiliki muatan
listrik, di ujung yang satu bermuatan listrik positif sedangkan di ujung yang
satunya lagi bermuatan listrik negatif. (Partana, Crys Fajar, 2012: 41).
Jika air bertemu dengan zat yang memiliki atom-atom yang
bermuatan listrik air tertarik untuk mendekatinya, cara air melarutkan zat
terlarutnya yaitu dengan membasahi zat terlarut kemudian membungkus
atau mengelilinginya selanjutnya akan melarutkannya. Banyak zat yang
dapat larut dalam air karena pada ujungnya memiliki kutub
listrik/bermuatan, namun minyak tidak demikian tidak ada satu bagian pun
dari minyak yang memiliki muatan listrik, karena itu tidak ada molekul
minyak yang ingin mendekati molekul air. (Suyatno dkk, 2012: 55).
Selain itu ada satu gaya tarik menarik yang penting pada molekul air,
yaitu ikatan hidrogen. sederhananya tarik menarik ini terjadi apabila
molekul-molekul itu memiki sebuah atom oksigen dan sebuah atom
hidrogen pada salah satu ujung masing-masing, air memiliki keduanya
3
sehingga terjadi dua gaya tarik menarik menarik yang disebkan oleh muatan
listrik dan ikatan hidrogen. Seperti pada gula dan air, yang menyebabkan
larutnya gula bukanlah karena muatan listriknya tapi karena gula memiliki
gugus hidroksi yang dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air. (Suyatno
dkk, 2012: 55).
Dalam ilmu kimia dipelajari bahwa perbedaan massa pada minyak
dan air membuat kedua cairan ini tidak dapat bersatu, tetapi dengan tipuan
visualisasi fotografi minyak dan air akan dibuat terkesan bersatu menjadi
satu kesatuan dan menghasilkan komposisi dan menjadi objek yang indah.
Dari penjelasan itu timbul inspirasi dari kehidupan sehari-hari, bahwa
didunia ini pernah ada politik apartheid dimana terdapat perbedaan kulit
hitam dan kulit putih. Perbedaaan itu menjadi pemisah rasih antar sesama
manusia
Eksplorasi menjadi sebuah penciptaan karya seni, eksplorasi
menggali atau mengetahui hal lebih banyak dan lebih dalam. Penciptaan
fotografi dengan objek minyak dengan air membuat harus mengeksplorasi
antara minyak dengan air dari ilmu pengetahuan sampai divisualisasikannya
kedalam fotografi. minyak dengan air dapat dituangkan dalam sebuah karya,
4
B. Rumusan Ide Penciptaan
Dari pemaparan latar belakang diatas bahwa air tidak akan pernah
menyatu dengan minyak, proses itu terjadi ketika sedang meneduh pada
saat hujan turun dimana air hujan bertemu dengan minyak-minyak yang
tercecer di jalanan dari peristiwa itu melihat bahwa air dengan minyak tidak
dapat bersatu tetapi bisa menghasilkan sesuatu yang indah dari dua
perbedaan. Selain proses dua perbedaan minyak dan air, bahwa didunia ini
pernah ada politik apartheid dimana terdapat perbedaan kulit hitam dan kulit
putih. Perbedaaan itu menjadi pemisah rasih antar sesama manusia. Dalam
fotografi, minyak dan air dapat dituangkan dalam sebuah karya, karya yang
akan dibuat mengilustrasikan kesatuan antara minyak dengan air secara jelas
dengan visualisasi teknik fotografi, seperti yang terjadi pada saat dimana
tidak ada perbedaan ras antar sesama manusia yang membuat kehidupan
begitu damai. Ras hitam mampu berbaur dengan ras putih dan tidak ada
perbedaan lagi diantar mereka.
Setelah mengalami dari pengalaman kehidupan dan penjelasan
membaca dan mengamati kemudiah hal tersebut divisualisasikan kedalam
karya berupa karya fotografi dengan teknik fotografi macro. Minyak dengan
air menjadi objek utama yang akan di jadikan sebuah karya dan selain itu
menggabungkan background warna-warna yang dimana warna-warna itu
sebagai warna-warni kehidupan setelah kulit hitam dan putih bersatu.
5
Dalam kehidupan sehari-hari minyak dan air sering digunakan
namun kita tidak pernah menyadari akan keindahan yang ditimbulkan dari
kedua cairan ini. Kedua cairan yang saling tolak-menolak antar molekul-
molekulnya dapat menciptakan satu kesatuan yang harmonis yang akan
dieksplorasi dalam karya fotografi.
C. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan
Menciptakan karya fotografi yang mengungkapkan keindahan dalam satu
kesatuan yang harmonis dengan mengeksplor minyak dengan air.
b. Manfaat
Melalui karya fotografi dapat mentoleransi perbedaan yang terjadi pada
kehidupan sehari-hari tentang adanya keindahan perbedaan antara sesama
manusia. Dengan mempelajari minyak dan air dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari maka akan memperkaya pengetahuan dan karya
fotografi dengan objek minyak dengan air.
6
II. KAJIAN SUMBER PENCIPTAAN
Dalam proses Penciptaan, kajian dari berbagai sumber sangat dibutuhkan
guna mengidentifikasi keorisinalitasan suatu karya, memperkaya ide dan
kreatifitas juga membantu dalam melakukasn eksplorasi dan pendefenisian karya.
Kajian yang digunakan dalam penciptaan ini yaitu:
A. Kajian Teori
Eksplorasi menjadi kajian dalam proses berkarya yang merupakan upaya
awal membangun pengetahuan melalui peningkatan pemahaman atas suatu
fenomena (American Dictionary). Strategi yang digunakan memperluas dan
memperdalam pengetahuan dengan menerapkan strategi belajar aktif. (Heimo H.
Adelsberger, 2000).
Eksplorasi merupakan kegiatan untuk memperoleh pengalaman baru dari
situasi yang baru (KBBI, 2005:222). Eksplorasi dalam aktivitas seni adalah
penggalian potensi nurani manusiawi dan potensi murni lingkungan serta sarana
dengan sentuhan estetika. Eksplorasi juga merupakan pencarian penggalian
sesuatu yang belum tampak kemudian dimunculkan. Dalam hal ini eksplorasi
minyak dan air sebagai objek merupakan ide dasar penciptaan karya ini.
Eksplorasi merupakan tahapan awal seniman untuk melihat,
membayangkan, merasakan, dan menanggapi melalui kepekaan inderawi serta
sanubarinya. Eksplorasi dalam aktivitas seni adalah penggalian potensi nurani
manusiawi dan potensi murni lingkungan serta sarana dengan sentuhan estetika.
hasil eksplorasi masih melintasi dalam tahap penjejakan alternatif untuk kelak
7
dituangkan kedalam seni tari, seni rupa, seni peran, seni bela diri dan sekian
banyak jenis ekspresi seni lainnya.
Ekplorasi dalam sebuah karya yang penulis lakukan terhadap objek
minyak dan air adalah sebuah eksperimen dalam karya fotografi seni. Dalam
proses pembuatan karya yang menggunakan objek minyak dan air, minyak dalam
kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai, berbagai minyak bias kita jumpai dan
dapt kita beli, dari mulai minyak tanah, minyak sawit, minyak bensin, minyak
solar, dan minyak lain-lainnya. Dalam pembuatan karya ini penuli menggunakan
objek dengan minyak sawit, karena minyak sawit dan solar dalam proses ini
mudah untuk di eksplorasi untuk dijadikan karya fotografi.
Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organik yang tidak
larut/bercampur dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Ada
sifat tambahan lain yang dikenal awam: terasa licin apabila dipegang. Dalam arti
sempit, kata 'minyak' biasanya mengacu ke minyak bumi (petroleum) atau produk
olahannya: minyak tanah (kerosena). Namun, kata ini sebenarnya berlaku luas,
baik untuk minyak sebagai bagian dari menu makanan (misalnya minyak goreng),
sebagai bahan bakar (misalnya minyak tanah), sebagai pelumas (misalnya minyak
rem), sebagai medium pemindahan energi, maupun sebagai wangi-wangian
(misalnya minyak nilam). (Ginting, Hendra. 2002).
Minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid,
yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi
larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5),
8
Kloroform (CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya yang polaritasnya sama.
Minyak juga merupakan senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang berarti
“triester dari gliserol”. Jadi minyak juga merupakan senyawaan ester hasil
hidrolisis, dan minyak merupakn asam karboksilat dan gliserol. Asam karboksilat
ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang
dan tidak bercabang. (H.Hart. 1983).
Jenis-jenis minyak
Dilihat dari asalnya terdapat dua golongan besar minyak: minyak yang
dihasilkan tumbuh-tumbuhan (minyak nabati) dan hewan (minyak hewani), dan
minyak yang diperoleh dari kegiatan penambangan (minyak bumi).
Minyak tumbuhan dan hewan
Minyak tumbuhan dan hewan semuanya merupakan lipid. Dari sudut pandang
kimia, minyak kelompok ini sama saja dengan lemak. Minyak dibedakan dari
lemak berdasarkan sifat fisiknya pada suhu ruang: minyak berwujud cair
sedangkan lemak berwujud padat. Penyusunnya bermacam-macam, tetapi yang
banyak dimanfaatkan orang hanya yang tersusun dari dua golongan saja.
• Gliserida dan atau asam lemak, yang mencakup minyak makanan (minyak
masak atau minyak sayur serta minyak ikan), bahan baku industri sabun,
bahan campuran minyak pelumas, dan bahan baku biodiesel. Golongan ini
biasanya berwujud padat atau cair pada suhu ruang tetapi tidak mudah
menguap.
9
• Terpena dan terpenoid, yang dikenal sebagai minyak atsiri, atau minyak
eteris, atau minyak esensial (bukan asam lemak esensial!) dan merupakan
bahan dasar wangi-wangian (parfum) dan minyak gosok. Golongan ini
praktis semuanya berasal dari tumbuhan, dan dianggap memiliki khasiat
penyembuhan (aromaterapi). Kelompok minyak ini memiliki aroma yang
kuat karena sifatnya yang mudah menguap pada suhu ruang (sehingga
disebut juga minyak "aromatik").
Beberapa minyak tumbuhan lainnya yang banyak digunakan
• Minyak ikan, kaya DHA, baik untuk kerja otak
• Margarin, bentuk padat karena perubahan cis menjadi transfer
• Biodiesel, bahan akar ramah lingkungan
Minyak bumi
Minyak bumi merupakan campuran berbagai macam zat organik, tetapi
komponen pokoknya adalah hidrokarbon. Minyak bumi disebut juga minyak
mineral karena diperoleh dalam bentuk campuran dengan mineral lain. Minyak
bumi tidak dihasilkan dan didapat secara langsung dari hewan atau tumbuhan,
melainkan dari fosil. Karena itu, minyak bumi dikatakan sebagai salah satu dari
bahan bakar fosil. Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak bumi
merupakan zat abiotik, yang berarti zat ini tidak berasal dari fosil tetapi
merupakan zat anorganik yang dihasilkan secara alami di dalam bumi. Namun,
pandangan ini diragukan secara ilmiah karena hanya memiliki sedikit bukti yang
mendukung. (S ISkandar. 2005).
10
Percampuran atau penggabungan dua elemen antara minyak dan air
merupakan suatu perwujudan sebuah peristiwa dalam kehidupan yang di
aplikasikan dalam sebuah karya fotografi seni. Objek air sama halnya makanan
yaitu merupakan kebutuhan manusia yang paling mendasar dalam kehidupan alam
semesta ini. Tanpa air produksi pangan tidak akan dimungkinkan kekeringan dan
kelangkaan air selalu akan diikuti oleh penurunan produksi pangan dan
meningkatkan kelaparan. Keberadaan air di dunia selain membawa kehidupan
yang menyenangka, dapat pula menjadi bencana, bagi kehidupan manusia. “Jala
bahude srustinasa, jala nihune” (Terlalu banyak atau terlalu sedikit air akan
merusak duni). (Shiva Vandhana, 2002).
Air yang normal tidak berwarna, sehingga tampak bersih, bening,
jernih dan tidak berbau. Bila kondisi air berubah warnanya, hal tersebut
merupakan indikasi bahwa air sudah tercemar. Karena banyak zat beracun yang
tidak mengakibatkan perubahan warna. Warna air pada dasarnya dibedakan
menjadi warna sejati (true color) yang disebabkan oleh bahan-bahan terlarut, dan
warna semu yang selain disebabkan karena bahasn-bahan tersebut juga karena
adanya bahan-bahan tersuspensi, seperti yang bersifat koloid. (Sunu Pramudya.
2001)
Air terdiri dari molekul-molekul kecil beratom tiga yaitu 2 hidrogen dan
1 oksigen, sedangkan minyak terdiri dari molekul-molekul besar yaitu karbon
dan hidrogen tanpa oksigen sama sekali. Dalam air terjadi gaya tarik menarik
antar molekul namun gaya ini bukan tarik menarik biasa, molekulnya seperti
magnet-magnet kecil yang memiliki muatan listrik, di ujung yang satu
11
bermuatan listrik positif sedangkan di ujung yang satunya lagi bermuatan listrik
negatif. (Partana, Crys Fajar, 2012: 41).
Jika air bertemu dengan zat yang memiliki atom-atom yang bermuatan
listrik air tertarik untuk mendekatinya, cara air melarutkan zat terlarutnya yaitu
dengan membasahi zat terlarut kemudian membungkus atau mengelilinginya
selanjutnya akan melarutkannya. Banyak zat yang dapat larut dalam air karena
pada ujungnya memiliki kutub listrik/bermuatan, namun minyak tidak demikian
tidak ada satu bagian pun dari minyak yang memiliki muatan listrik, karena itu
tidak ada molekul minyak yang ingin mendekati molekul air. (Suyatno dkk,
2012: 55).
Untuk mewujudkan eksplorasi yang merespon emosial yang menjadikan
pengalaman secara lansung, penulis mewujudkannya dalam karya fotografi Fine
Art yang akan dibuat, dikarena adanya warna yang dicpratkan pada objek foto
yang membentuk pola abstrak yang tidak terduga. Yang menimbulkan sensasi
ketika melihatnya.
Dalam buku yang berjudul “Color Vision” Triadi, seorang fotografer terkenal di negeri ini di dalam bukunya mengungkapkan bahwa: “Warna dapat menciptakan keselarasan dalam hidup. Dengan warna kita bisa menciptakan suasana teduh dan damai. Dengan warna pula kita dapat menciptakan keberingasan dan kekacauan.”
Secara prinsip, warna merupakan salah satu elemen penting dalam fotografi.
Karena warna sangat merespons mata dan menstimulus rasa, warna membuat
rangsangan emosi, karena itu setiap personal memiliki rasa terhadap warna yang
12
berbeda. Penyajian warna memberi pengaruh langsung terhadap persepsi yang
melihat. Warna juga menjadi simbol dan perlambangan dari sesuatu. (Sugiarto,
2014:48-49).
Untuk menciptakan karya yang akan penulis buat. Penulis mengekspresikan
apa yang ada dalam perasaan dan kebebasan yang tidak membatasi ide
penciptaan. kebebasan ungkapan jiwa yang mengutamakan kebebasan ekspresi
jati diri penulis untuk menciptakan karya Color splash yang membentuk pola
abstrak yang tidak terduga. Dari sebab itu penulis memilih genre fotografi fine art.
Perkembangan teknologi fotografi semakin berkembang dan melengkapi berbagai
bidang yang dapat mendukungnya. Fotografi sekarang tidak hanya sekedar untuk
melakukan pendokumentasian sesuai fungsinya. Bahkan aspek-aspek dasar dalam
fotografi juga berkembang sedemikian pesat. Dari kamera sebagai alat utama
untuk menciptakan karya hingga hasil karya fotografi berkembang pesat.
Dalam buku Pot-pourri fotografi dijelaskan bahwa;
fotografi ekspresi adalah sebuah karya fotografi yang dirancang dengan konsep tertentu dengan memilih objek foto yang terpilih dan yang diproses dan dihadirkan bagi kepentingan sipemotretnya dengan luapan ekspresi artistik dirinya. Maka karya tersebut bisa menjadi sebuah karya fotogtafi ekspresi. Dalam hal ini karya fotografi ekspresi dapat dimaknakan sebagai suatu medium ekspresi yang menampilkan jati diri fotografi seni. karya fotografi yang diciptakannya lebih merupakan karya seni murni fotografi (fine art photography) karena bentuk penampilannya yang menitik beratkan pada nilai estetis seni itu sendiri. (Soedjono, 2006:27)
Fine art merupakan ungkapan jiwa yang mengutamakan ekspresi jati
diri pribadi seseorang yang di ekpresikan dalam karya seni murni. Penulis
mengekspresikannya dalam bentuk karya fotografi fine art.
13
A. Kajian Sumber Visual
Ada karya seni fotografi yang menjadi sumber inspirasi dan acuan bagi
penulis yang mengacu untuk karaya yang akan dibuat. Hasil foto air dengan
teknik slow speed Marc Adamus telah menginspirasi karya yang akan diciptakan
penulis.
Gambar 1. Karya foto by Marc Adamus
http://www.marcadamus.com/photo/early-spring-falls/
Gambar diatas adalah karya dari Marc Adamus Marc Adamus adalah
seorang fotografer lanskap yang berbasis di Corvallis , Oregon . Drama visual dan
14
kesenian dari foto-fotonya yang lahir dari mata yang tajam untuk banyak suasana
hati Alam dan gairah seumur hidup untuk padang gurun . Semangat ini bersinar
melalui pekerjaan Marc dan telah menarik khalayak luas di seluruh dunia. Foto
Marc telah diterbitkan secara luas di seluruh dunia dalam berbagai besar media
mulai dari kalender , buku , iklan dan publikasi dari National Geographic ,
Outdoor Photographer , Popular Fotografi dan lebih dari seratus lebih .
Marc Adamud seorang seniman dari Oregon, USA. Dalam karyanya ini
Marc selalu memotret dengan mata tajam dan imaji yang tinggi dengan suara dan
warna yang berbeda-beda. Pola pola yang tidak terduga ini dihasikan oleh ide dan
konsep dalam membidik objek. Marc menegas setiap karnya tidak menipulasi
melainkan dengan teknik high speed photography. Untuk membekukan setiap
bentuk dari pergerakan sdidalam objek.
Karya yang akan dibuat oleh penulis sedikit bnyak akan terinspirasi,
namun baegitu akan terdapat perbedaan yang signifikan dalam perwujudannya.
Karena penulis lebih mengutamakan minyak dan air dan sensasi kepada penikmat
karya yang diciptakan penulis, mewujudkan persepsi kepada kepada penikmat
karya yang mendukung sensasi yang dihasilkan oleh efek percampuran minyak
pada air yang merespon emosional manusia.
15
III. LANDASAN PENCIPTAAN
Berkarya merupakan sebuah tantangan yang harus dijalani seorang
seniman. Berkarya adalah menjawab tantangan dan memecahkan permasalahan
yang timbul, baik permasalahan yang ada di dalam diri sendiri maupun di luar
diri. Keinginan-keinginan untuk memecahkan permasalahan itulah yang
menyebabkan seorang seniman berkarya. Berbagai permasalahan yang muncul
kemudian dialami seniman menjadi sebuah pengalaman batin. Pengalaman batin
selanjutnya berubah menjadi sebuah angan-angan dan inspirasi. Pada akhirnya
dengan daya cipta atau kreativitas tentang keindahan yang ada pada seorang
seniman, kemudian diungkapkan menjadi sebuah karya seni melalui media seni
yang dipilihnya sendiri.
Dalam fotografi cahaya merupakan hal yang penting karena seorang
fotografer bisadisebut sebagai seorang pelukis cahaya jadi bisa dikatakan bahwa
cahaya merupakan hal yang terpenting dalam perannya untuk menciptakan sebuah
karya fotografi. Istilah fotografi sendiri berasal dari bahasa yunani, “photos” yabg
berarti cahaya dan “graphos” berarti menggambar atau melukis. Sementara itu
kamera sendiri berasal dari bahasa latin yaitu camera obsucura yang berarti kamar
gelap (Mulyanta, 2007:50).
Fotografi sejak sejak di temukan telah mengalami perubahan besar baik
dari teknologi , kegunaa bahkan makna kehadirannya. Dari tujuan semula sebagai
alat bantu melukis, fotografi kemudian mempunyai bentuk dan kemampuan
tersendiri dalam membuat gambar, pada abad 19 fotografi melesat menjadi salah
satu penemuan yang paling banyak berkontribusi pada zaman revolusi industri
16
danmenguasai dunia melalui industry percetakan hingga dimulainya ekspansi
teknologi televisi dan video. Hingga saat ini fotografi masih dperhitungkan
kehadirannya dengan bentuk dan format baru (digital) fotografi masi dipakai
sebagai media dengan berbagai macam tujuan termasuk seni menurut Feininger
(soelarko, 1999:41),
“Napsu untuk mencipta ialah dasar bagi semua juru foto yang besar keinginan untuk mencoba lagi, guna mencapai kesempurnaan, tiap kali mengharapkan untuk mendekati yang telah dibayangkan dalam pikiran”.
Dengan kata lain, eksplorasi mendekatkan penulis pada kesempurnaan visualisasi
ide.eksplorasi juga dapat membuat penulis menemukan tata cara yang lebih baik,
efektif dan efesien dalam mencapai karya seni yang ideal bahkan sangat mungkin
menemukan sesuatu yang baru. Mewujudkan sensasi color splash adalah bentuk
eksplorasi yang dilakukan oleh penulis.Sensasi color splash ini diharapkan dapat
mengakomodir ide penullis dalam menciptakan karya seni fotografi yang baru.
Sebuah kenyataan yang dirasakan oleh Bruce Barnbaum yang juga
dirasakan oelh penulis, bahwa realism yang melekat pada fotografi membuat
menjadi genre seni yang paling kuat didunia saat ini. Ia menungkapkan ;
“In the first chapter, I discussed my feeling that photography’s inherent realism makes it the most powerful art form in theworld tiday. People generally view a photograph as a literal depiction of reality, even when the imageis highly manipulated. This gives the photographer the power to alter reality greatly and stillpresent it as reality, a power that no other art form possesse”s. (Barnbaum, 2010:299).
17
Orang biasanya melihat sebuah foto sebagai gambaran harfiah dari
realitas, bahkan ketika gambar tersebut sangat dimanipulsi. Hal ini memberikan
fotografer kekuatan untuk mengubah realitas denga sangat masif dan masih hadir
sebagai realitas, kekutan yang tidak dimiliki oleh genre yang lainnya. Hal ini
menjelaskan karya penulis, memiliki dua realitas sebuah sensasi warna yang
merespon emosional penikmat karyayang memberikan gambaran harfia dari
realitas. Misalnya subjek mainan dengan sensasi color splash bewarna merah
yang memberikan sensasi kemarahan namun tetap saja terbaca subjek mainan
sebagai manusia yang sedang mengeluarkan emosi kemarahannya. Walaupun
secara harfiah penonton juga mengetahui bahwasannya yang sedang dilihat itu
adalah mimesis ekspresi manusia yang digantikan dengan mainan figure manusia,
namun dualism makna (dua realitas) itu tidak dapat dibatasi dan dibantah oleh
pikiran penonton.
Selanjutnya seperti yang dipaparkan oleh Soedjono (2007:102), Tanpa
harus menyampingkan faktor-faktor teknis yang ada, suatu objek haruslah disikapi
dan ‘dibumbui’ dengan nilai subyektif si fotografer agar menjadi suatu karya seni.
Kamera, teknik, proses, dan objek menjadi bahan ramuan bagi seorang seniman
foografer untuk ‘memaksakan’ menjadi suatu ‘sajian’ yang sesuai dengan konsep
dan ekspresi kesenimannya.
Komposisi dan pengaturan sudut pandang bukan saja sebagai ‘bumbu’ penyedap
yang harus ditambahkan tetapi sebagai unsur penting dalam pencapaian visualisasi
gagasan dalam bentuk karya fotografi fineart yang sesuai dengan ekpresi,
imajinasi dan konsep sang seniman.
18
Karya yang dibuat disini adalah sebuah karya seni fotografi
ekspresi, yang diangkat sebagai karya yaitu minyak dan air dan yang menjadi
sebagai pendukung karya seni fotografi ekspresi. Seperti yang diungkapkan oleh
Yakob Sumardjo,
“Ekspresi dalam seni adalah mencurahkan perasaan tertentu dalam suasana perasaan gembira. Perasaan marah atau sedih dalam ekpresi seni juga harus dilkaukan pada waktu senimannya sedang “tidak marah atau sedih”. (Sumardjo, Yakob. 2000).
Hal yang paling diperhatikan atau bahkan salah satu unsur
terpenting dalam penciptaan karya fotografi fine art ini adalah komposisi, seperti
yang disinggung oleh Tom Calrk dalam bukunya (2011:280)
“The first step to creating fine art is finding subject matter that’s interesting to you. If you catches your eye in real life, you should be able to compose a beautiful image of it is a fine art photography has a sense of poetry: The shapes, lines, tones, and lighting work together to provide an image that needs no explanation. Viewers easily can feel something when looking at a understanding of its intended message”.
Lanhkah pertama untuk menciptakan seni rupa adalah menemukan subyek
yang menarik perhatian anda. Jika dapat menarik perhatian anda saat melihat
secara Langsung, maka anda bisa membuat sebuah komposisi karya seni rupa
yang indah. Komposisi jugas merupakan hak yang penting. Komposisi yang
sukses dalam fotografi seni rupa adalah yan memiliki jiwa puisi: bentuk, garis,
nada dan pencahayaan bekerja sama untukmembuat gambar yang tidak perlu
memerlukan penjelasan. Pemirsa dengan muda dapat merasakan sesuatu ketika
melihat gambar yang terkomposisi dengan baik; yang selanjutnya akan membawa
pemirsa untuk memperhatikan lebih dalam dan mendapatkan pemahaman yang
lebih baik dari pesan yang dimaksudkan.
19
Penciptaan fotografi dengan objek minyak dan air membuat harus
mengeksplorasi antara minyak dan air dari ilmu pengetahuan sampai
divisualisasikannya kedalam fotografi. minyak dan air dapat dituangkan dalam
sebuah karya, karya ini mampu mengilustrasikan kesatuan anta minyak dan air
secara jelas dengan visualisasi tekhnik fotografi macro, seperti yang terjadi pada
saat dimana tidak ada perbedaan ras antar sesama manusia yang membuat
kehidupan begitu damai. Ras hitam mampu berbaur dengan ras putih dan tidak
ada perbedaan lagi diantar meraka. Fotografi macro membuat gambar menjadi
lebih detail dengan memperbesar objek yang kecil menjadi besar. Penciptaan
fotografi dengan objek minyak dan air didukung dengan background warna-
warna, yang mana background ini mengaitkan dengan kehidupa setelahnya kulit
hitan dan kulit putih bersatu.
20
IV.METODE PENCIPTAAN
1. Ide dan Referensi
Proses ide dalam penciptaan karya fotografi bisa dengan membaca, melihat,
mengamati atau terinspirasi dari pengalaman hidup seseorang atau apapun yang
terjadi dalam lingkungan sosial. Disamping itu, individu manusia dibekali bakat
atau talenta maupun hobi yang bermacam-macam dan unik. Hal ini merupakan
karunia dari Tuhan sebagai piranti dalam hidup manusia yang alamiah, jika piranti
tersebut adalah pemberian dari Tuhan, maka manusia mempunyai tanggung jawab
untuk membalas kepada Tuhan atas anugerah yang sudah diberikan, tidak
menutup kemungkinan bahwa hasrat dan impian kreativitas manusia datang dari
sumber ilahi. Manusia merupakan ciptaan Tuhan, sehingga manusia merupakan
wujud dari kreativitas Tuhan.
Seni adalah cara seseorang mengekspresikan ide yang ada didalam pikiran dan
disampaikan kemudian hasil jadinya berupa karya seni.Semakin banyak seseorang
mempenyai pengetahuan maka semakin banyak pula keresahan pikiran yang
membebaninya namun juga sebaliknya, semakin banyak referensi yang dimiliki
oleh seseorang, maka semakin mudah bagi orang tersebut menemukan ide
gagasan untuk menuangkan keresahannya menjadi sebuah karya seni. Seperti
halnya penulis terinspirasi oleh karya beberapa seniman kemudian timbul
keresahan pikiran yang kemudian akan tuangkan menjadi suatu karya seni
fotografi. Berbekal dari referensi dari beberapa seniman yang menjadi inspirasi
bagi penulis, kemudian penulis mencari literature yang lain sebagai tambahan
referensi sebagai bahan pengujian orisinalitas, tambahan ide sekaligus menjadi
21
landasan yang memperkuat pemaknaan dan perwujudan karya seni fotografi yang
akan dibuat.
Ide penciptaan dalam karya ini akan menghasilkan foto dengan momen yang
tidak bisa diulang dan hanya terjadi satu kali dalam hitungan waktu, sehingga
mengkombinasikan bentuk respon efek percampuran minyak pada air dan warna,
secara psikologis ketika permukaan kulitnya menanggapi cipratan air. Ditambah
dengan ekpresi wajah model perempuan yang akan menggunakan make up supaya
menjadi pelengkap kecantikan parasnya. Harapannya karya fotografi ini nantinya
akan mempunyai daya tarik tersendiri dan mempunyai nilai artistik. Momen
adalah waktu yang pendek. Menurut HCB, decisive moment bukan hanya
menjeprep dengan timeing yang tepat saja, tetapi komposisi bentuk, garis dan
sebagainya harus juga akurat.
Beberapa contoh hasil eksplorasi yang sudah dibuat :
Foto 1 Eksplorasi minyak dan air dengan teknik fotografi macro
22
Foto 2. Eksplorasi minyak dan air dengan teknik fotografi macro
Foto 3. Eksplorasi minyak dan air dengan teknik macro
23
Melakukan beberapa eksplorasi dengan mecoba mempersatukan atau
tahap awal mencampur-campur sensasi efek percampuran minyak pada air dan
memunculkan efek warna dar pantulan background dengan teknik macro yang
dapat mengabadikan momen yang membentuk pola-pola yang tidak terduga.
Teknik macro dapat membidik objek yang terlihat kecil menjadi besar sama
halnya dengan karya eksplorasi ini, dengan kasat mata tidak bisa lebih detail
untuk merekam atau menjepret objek yang kecil, tetapi dengan teknik macro bias
merekam objek yang tidak terduga atau objek yang kecil menjadi nampak terlihat
besar dan objek yang bergerak membutuhkan momen tepat untuk membuat
komposisi dan warna yang sesuai dengan bantuan pencahayaan yang dihasilkan
Flash external mencoba memunculkan sensasi sensasi dari hasil foto yang
dihasilkan dalam efek percampuran minyak pada air.
Foto 3. Eksplorasi minyak dan air dengan teknik fotografi macro
24
K
Foto4.Eksplorasiminyakdanairdenganteknikfotografimacro
25
Eksplorasi selanjutnya penulis. Eksplorasi kali ini mencoba kembali
mempersatukan dalam visualisasi fotografi meski sejatinya minyak dan air tidak
bias bersatu, dalam visualisasi minyak dan air bisa bersatu dengan menghasilkan
efek percampuran yang harmonis. Dari hasil eksplorasi ini penulis mendapatkan
pengalaman yang menarik, minyak dan air meski tidak dapat menyatu, tetapi
minyak dan air bisa menjadi kolaborasi percampuran yang bersatu dan harmonis.
Seperti halnya dari cerita apertaid dan juga di bangsa kita yang banyak sekali
perbedaan suka, ras, agama, kulit, dll, hal tersebut membuat harmonisasi dari
perbedaan itu menjadi kekuatan dalam warna kehidupan. Sebuah karya yang
diproses ini mengacu pada pengalaman dan cerita yang di tangkap dan iorekam
kemudian di aplikasikan kedalam sebuah karya berupa karya seni fotografi..
2. Perwujudan Objek dan pemotretan
perwujudan objek dimulai dari perwujudan ide menjadi visual sketsa kasar
yang kemudian dilanjutkan dengan mengidentifikasi bahan-bahan apa saja yang
akan dipakai sebagai unsur untuk mendukung eksplorasi minyak dan air. Tahap
perwujudan selanjutnya memilih minyak apa yang dipakai dan air apa yang
dipakai serta background yang mendukung konsep tertentu dan kesan dari warna
yang akan dimunculkan dengan pantulan warna dari background dan flash yang
ditempatkan. Selanjut menyediakan ruang dan tempat eksplorasi pemotretan,
penulis menggunakan aquarium kecil poos untuk ruang minyak dan air yang
berbentuk kubus dan di topang oleh gelas agar aquarium sedikit tinggi agar bisa
26
meletakan background dibawah aquarium. Kemudian untuk pencahayaan dengan
satu buah flash dan dua buah lampu continus, dengan pencahayaan dari samping,
sudut atas dan dari bawah yang akan digunakan efek warna ke cahaya pengisi
(fili-in light)agar nantinya objek mempunyai sedikit dimensi gelap terang yang
artistik. Setelah tempat pemotretan dan penempatan pencahayaan sudah siap
untuk pemotretan, selanjutnya mempersiapkan air yang sudah didalm aquarium
dan persiapkan minyak yang akan di campurkan kedalam air yang terdapat
didalam aquarium, setelah siap semuanya dari peralatan dan perlengkapan dan
bahan yang harus disiapkan setelah itu memulai tahap eksplorasi yang mana
minyak dicampurkan kedalam aquarium yang berisi air setelah itu jepretan-
jepretan dari komposisi efek percampuran minyak dan air bisa didapatkan.
Pemotretan dilakukan dengan menggunakan kamera DSLR full frame merk
CANON EOS 6D. dibantu dengan Tripod dan peralatan lainya seperti trigger
sebagai alat pemicu flash dan remote controller untuk mngendalikan kamera
secara external. Lalu penulis mulai mengatur sudut pengambilan dari atas,
komposisi di dapat dari komposisi minyak dan air bagaimana reaksi tolak
menolak antara minyak pada air dan mendapatkatkan hasil akhir yang baik.
3. Proses Penyuntingan dan Konsultasi
Proses penyuntingan foto dilakukan dengan menggunakan computer
dengan bantuan perangkat lunak penyunting Adobe Photoshop CS 6. Dalam
proses penyuntingan lebih diutamakan hanya sekedar perbaikan komposisi
(cropping) dan pengaturan warna juga gelap terang.
27
Konsultasi dengan dosen pembimbing adalah tahapan selanjutnya. Dengan
adanya masukan dari pihak lain yang di anggap mumpuni dalam bidannya dapat
membuat karya yang penulis ciptakan lebih sempurna, segala perubahan yang
terjadi kembali dikonsultasikan untuk memverifikasi perubahan yang sudah
dilakukan. Apabila sudah cukup memuaskan maka masuklah karya kedalam tahap
akhir yaitu pameran.
4. Penyajian
a. Penyajian
Karya foto yang akan ditampil kan berbentuk persegi panjang, yang
disusun landscape, potrait dan persegi. Karya foto dicetak dalam ukuran custom
dan di frame dengan menggunakan kayu berwarna hitam. Pada penyajian foto
perlu diberi caption untuk memperjelas informasi yang tidak terangku secara jelas
didalam foto.
b. Strategi Pameran
Sebelum pameran berlangsung dibuat lebih dahulu poster dan katalog
sebagai informasi untuk penonton. Pameran Tugas Akhir Smester akan
dilaksanakan di Gallery Pasca Sarjana selanjutnya akan dibuat layout ruang dan
desain display karya agar dapat memudahkan persoalan teknis pameran. Pameran
adalah tahap akhir dari proses penciptaan tugas akhir ini. Setelah memulai proses
–proses konsultsiakhir (verifikasi kelayakan) bersama dosen pembimbing maka
karya tersebut dianggap sudah layak untuk di hadirkan atau ditontonkan kepada
28
masyarakat luas. Pameran karya seni fotografi ini bertujuan untuk memberi
alternative hiburan yang menyegarkan sekaligus menambah pengetahuan bagi
penikmatnya tentang suatu yang baru yang disajikan dalam karya-karya yang di
pamerkan. Selain hiburan pameran juga diharapkan menjadi media pembelajaran,
pemikiran dan sumber inspirasi bagi masyarakat luas.
c. Display Pameran
Setelah proses pembesaran karya maka display karya foto dilakukan. Agar
memudahkan dalam display maka perlu diatur sesuai dengan layout yang sudah
dibuat diruang pamer.
29
5. Skema Penciptaan
Ide Konsep
Proses Pemotretan
Bank Data
Proses
Pengolahan data
Cetak 4r untuk evaluasi dengan dosen
pembimbing
Seleksi Foto
Tidak Terseleksi Terseleksi
Mencetak Foto Terseleksi
30
DAFTAR PUSTAKA
Clarc, Tom. 2011. Digital photography composition for dummies. Indiana : Wiley Publishing, Inc.
Feiniger, Andreas. 1965. The Complete Photographer atau unsur-unsur utama fotografi, terjemahan Prof.Dr.R.M.Soelarko.(1999), Dahara Publishing.
Hart H. 1983. Organic Chemistry, a Short Course, 6th Edition. Michigan State University Inggris, Houghton Mifflin Co.Page 87-88
Pramudya Sunu, Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan ISO1400, PT.Grasindo, Jakarta, 2001,p 113.
Soedarso.2006. Trilogi Seni : Penciptaan, Eksistensi dan kegunaan Seni. Yogyakarta : BP ISI Yogyakarta
Soedjono, Soeprapto.2006. Pot Pourri Fotografi. Jakarta : UPT Usakti
Vandhana Shiva, Water Wars, Prifile dan Polusi. Insist Press, Yogyakarta, 2002
Yakob Sumardjo. 2000, Filsafat Seni, Penerbit ITB, Bandung, hal 74
Daftar Laman
Heimo H. Adelsberger, 2000. http://www.informsi
sim.org/wsc00papers/232.PDF. Diakases pada 30 November
2015
Herlina N, Ginting M. Hendra S. 2002. Lemak dan Minyak Diakses pada
29 november 2015.
Iskandar S. 2005. Minyak Tumbuhan, Sumber Energi Alami Diakses pada
13 Apr 2010.