eksplorasi 2
DESCRIPTION
materi mata kuliah eksplorasiTRANSCRIPT
Metode poligon (area of influence)
Metoda poligon ini ruerilpakan tnetodn penaksiran yang konvensional. Metoda ini umum
diterapkan pada endapan-endapan yang relatif homagen dan mempunyai geometri yang
sederhana.
Kadar pada suatu luasan didalam poligon ditaksir dengan nilai conto yang berada di
tengah-tengah poligon sehingga metoda ini sering disebut dengan metoda poligon daerah
pengaruh (area of influence). Daerah pengaruh dibuat dengan membagi dua jarak antara
dua titik conto dengan satu garis sumbu.
Dalam kerangka model blok, dikenal jenis penaksiran poligon dengan jarak titik terdekat
(rule of nearest point), yaitu nilai hasil penaksiran hanya dipengaruhi oleh nilai conto
yang terdekat, atau dengan kata lain titik (blok) terdekat memberikan nilai pembobotan
satu untuk titik yang ditaksir, sedangkan titik (blok) yang lebih jauh memberikan nilai
pembobotan nol (tidak mempunyai pengaruh).
Penaksiran cadanglan secara manual dengan metode poligon daerah pengaruh pada
dasarnya tak lagi dilakukan.
Metode circular USGS-83
Sistem United States Geological Survey (USGS, 1983) merupakan pengembangan dari
sistem blok dan perhitungan volume biasa. Sistem USGS ini dianggap sesuai untuk
diterapkan dalam perhitungan sumberdaya batubara, karena sistem ini ditujukan pada
pengukuran bahan galian yang berbentuk perlapisan (tabular) yang memiliki ketebalan dan
kemiringan lapisan yang relatif konsisten. Sumberdaya yang dihitung terdiri dari
sumberdaya terukur (measured coal) dan sumberdaya terunjuk (indicated coal), yang
keduanya termasuk ke dalam jenis sumberdaya demonstrated coal. Prosedur atau teknik
perhitungan dalam sistem USGS adalah dengan membuat lingkaran-lingkaran (setengah
lingkaran) pada setiap titik informasi endapan batubara, yaitu singkapan batubara dan
lokasi titik pemboran.
Daerah dalam radius lingkaran 0-400 m adalah untuk perhitungan sumberdaya terukur
dan daerah radius 400-1200 m adalah untuk perhitungan sumberdaya terunjuk
(USGS/Wood dkk., 1983).
Teknik perhitungan seperti di atas hanya berlaku untuk kemiringan lapisan lebih kecil
atau sama dengan 30° (≤30°). Sedangkan untuk batubara dengan kemiringan lapisan
lebih besar dari 30° (>30°) caranya adalah mencari harga proyeksi
radiuslingkaranlingkaran tersebut ke permukaan terlebih dahulu.
Selain itu aspek-aspek geologi daerah perelitian seperti perlipatan, sesar, intrusi dan
singkapan batubara di permukaan, ikut mengontrol perhitungan sumberdaya
batubara.
Penaksiran cadangan dengan sistem blok
Pemodelan dengan komputer untuk merepresentasikan endapan bahan galian umumnya
dilakukan dengan model blok (block model). Dimensi block model dibuat sesuai dengan
disain penambangannya, yaitu mempunyai ukuran yang sama dengan tinggi jenjang. Semua
informasi seperti jenis batuan, kualitas batubara, dan topografi dapat dimodelkan dalam
bentuk blok.
Metode jarak terbalik (inverse
distance method)
Metoda ini merupakan suatu cara penaksiran dengan telah memperhitungkan adanya
hubungan letak ruang (jarak), Merupakan kombinasi linier atau harga rata-rata tertimbang
(weighting average) dari titik-titik data yang ada di sekitarnya.
• Suatu cara penaksiran di mana harga rata-rata suatu blok merupakan kombinasi
linier atau harga rata-rata berbobot (weighted average) dari data lubang bor di
sekitar blok tersebut. Data di dekat blok memperoleh bobot lebih besar,
sedangkan data yang jauh dari blok bobotnya lebih kecil. Bobot ini berbanding
terbalik dengan jarak data dari blok yang ditaksir.
• Untuk mendapatkan efek penghalusan (pemerataan) data dilakukan faktor
pangkat. Pilihan dari pangkat yang digunakan (ID1, ID2, ID3, ...) berpengaruh
terhadap hasil taksiran. Semakin tinggi pangkat yang digunakan, hasilnya akan
semakin mendekati metode poligon conto terdekat.
• Sifat atau perilaku anisotropik dari cebakan mineral dapat diperhitungkan
(space warping).
• Merupakan metode yang masih umum dipakai.
Jika “d" adalah jarak titik yang ditaksir dengan titik data (z), maka faktor
pembobotan (w) adalah :
Metoda seperjarak ini mempunyai batasan. Metode ini hanya memperhatikan jarak saja dan
belum memperhatikan efek pengelompokan data, sehingga data dengan jarak yang sama
namun mempunyai pola sebaran yang berbeda masih akan memberikan hasil yang sama.
Atau dengan kata lain metode ini belum memberikan korelasi ruang antara titik data dengan
titik data yang lain
Sumber Daya Mineral dan Cadangan (Mineral Resources and Reserves)
Sumber Daya Mineral Hipotetik (Hypothetical Mineral Resource) adalah sumber daya
mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan perkiraan pada tahap Survai
Tinjau.
Sumber Daya Mineral Tereka (Inferred Mineral Resource) adalah sumber daya mineral
yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap Prospeksi.
Sumber Daya Mineral Terunjuk (Indicated Mineral Resource) adalah sumber daya
mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap Eksplorasi Umum.
Sumber Daya Mineral Terukur (Measured Mineral Resource) adalah sumber daya
mineral yang kuantitas dan kualitasnya diperoleh berdasarkan hasil tahap Eksplorasi Rinci.
Cadangan Terkira (Probable Reserve) adalah sumber daya mineral terunjuk dan
sebagian sumberdaya mineral terukur yang tingkat keyakinan geologinya masih lebih
rendah, yang berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang terkait telah
terpenuhi, sehingga penambangan dapat dilakukan secara ekonomi.
Cadangan Terbukti (Proved Recerve) adalah sumber daya mineral terukur yang
berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang terkait telah terpenuhi, sehingga
penambangan dapat dilakukan secara ekonomik.