eksplorasi - ftp.unpad.ac.id filetelur hijau salamander tutul. salamander tutul atau ambystoma...

1
Telur Hijau dan Salamander INI mungkin terdengar seperti di cerita dongeng anak-anak terkenal, yaitu mengenai kisah telur hijau salamander tutul. Salamander tutul atau Ambystoma macula- tum mengerami telurnya pada sebuah kolam setiap musim semi, dari awal hingga akhir musim di Amerika Utara. Kantong-kantong telur yang tampak seperti agar-agar berwarna putih pualam tersebut segera berubah warna menjadi hijau sebagaima- na alga yang berfotosintesis, tumbuh di sekitar embrio yang sedang berkembang dan menjadi sampah. Seba- gai gantinya, embrio tersebut menikmati oksigen yang diproduksi alga. Dengan menggunakan kamera jarak jauh, para peneliti mendeteksi alga uoresensi (gambar utama) di dalam salamander yang sedang tumbuh. Ini adalah kasus pertama alga hidup bersimbiosis di antara vertebrata. Membersihkan Nuklir dengan Alga P OHON bakau tropis mempunyai kemam- puan menyimpan karbon dioksida yang lebih baik daripada pohon di hutan lain, meskipun hutan (bakau) itu hanya dihitung 0,7% dari total area hutan tropis. Bakau tumbuh di tempat manusia ingin hidup, sepanjang garis pantai di daerah tropis, dan area mereka sebenarnya cukup luas. Namun, sejum- lah lahan tempat bakau tropis tumbuh, menyu- sut 30% sampai 50% sepanjang 50 tahun terakhir. Pembangunan pesisir, agri- kultur, dan panen berlebihan semuanya berkontribusi pada deforestasi bakau. Meningkat- nya permukaan air laut yang diprediksi pada abad ini juga merupakan sebuah ancaman. Selain menyimpan karbon, hutan bakau bertindak sebagai tempat pembibitan ikan, pena- han sedimen, pemroduksi serat, dan pelindung habitat dari badai dan tsunami. Bakau menyimpan karbon secara esien di lokasi mereka di zona pasang-surut, tempat akar mereka sering sekali terendam air laut. “Mereka membuat sistem perakaran yang lebih rumit agar tetap bernapas meskipun pada saat pasang datang,” kata Daniel Donato, peneliti dari Departemen Pertanian Dinas Kehutanan AS dan penulis utama pada jurnal Nature Geoscience. Kompleksitas yang sama ini menahan sedi- men yang datang dari sungai. Pada sebagian besar hutan, sedimen jenis ini beserta sampah akan membusuk dengan cepat. namun di hu- tan bakau pesisir, tidak cukup oksigen untuk menghancurkannya sehingga lebih lambat. Pembusukan yang lambat berarti lebih banyak karbon dioksida yang disimpan. Para peneliti sebelumnya mempelajari pada tingkat mana bakau dapat me- nyerap karbon. Penelitian termu- takhir melihat pada seberapa be sar bakau bisa menyimpan karbon di dalam pohon, pada sistem akar mereka, dan pada pengomposan tanah yang lambat di sekitarnya. Untuk mengetahui hal ini, Do- nato dan timnya mengunjungi 25 hutan bakau yang tersebar dari Delta Sungai Gangga di Bang- la desh sampai Mikronesia di Pasik Barat, dan dari Peninsula Malaya di Asia Tenggara sampai Australia sebelah utara. Bakau tumbuh di 118 negara, tetapi daerah yang peneliti pilih mempunyai area bakau dan memiliki diversitas terbesar. Mereka memastikan berapa banyak total kar- bon yang disimpan oleh pohon ini dari udara dengan mengukur besaran pohon pada lantai hutan. (ABC.net/Ghp/M-1) NATURE DO YOU KNOW BIOTEK K EMAMPUAN organisme untuk memi- sahkan strontium dari kalsium bisa bermanfaat untuk mengurangi pence- maran limbah nuklir. Alga yang hidup di air tawar berguna untuk membersihkan air setelah terjadi gempa seperti kebocoran reaktor nuklir di Fukushima, Jepang. Para ilmuwan menyatakan hal ini pada per- temuan American Chemical Society di Anaheim, California. Alga, dengan nama latin Closterium moniliferum, dikenal para ahli mikrobiolo- gi karena bentuknya yang istimewa, kata Minna Krejci, ilmuwan dari Northwestern University di Evanston, Il- linois. Berbentuk bulan sabit, atau huruf C, Moniliferum ini ter- tangkap kamera Krejci pada saat ia memisahkan strontium dari air, menyim- pannya dalam bentuk kristal yang terbentuk dalam susunan subselular, disebut vakuola. Strontium memiliki sifat dan ukuran yang sangat mirip dengan kalsium, sehingga dalam proses biologinya dapat dengan mudah memi- sahkan kedua unsur tersebut. Seperti diketahui, strontium tipe 90, meru- pakan isotop yang sangat berbahaya karena dapat meresap ke dalam susu, tulang sumsum, darah, dan jaringan lainnya, tempat yang bila terkena pancaran radiasi akan memicu penyakit kanker. “Inilah yang menyebabkan strontium-90 men- jadi senyawa yang berbahaya dan berisiko bagi kesehatan selama 100 tahun pertama atau lebih setelah meninggalkan reaktor,” kata Krejci. Sayangnya, sampah reaktor dan tumpah- an yang tidak disengaja dapat meningkatkan kandungan kalsium menjadi 10 miliar kali lebih banyak jika dibandingkan dengan stron- tium. Dengan kondisi ini, sulit membersihkan air dari stron- tium tanpa membuang kalsium berbahaya yang berjumlah ba- nyak itu. “Kami membutuhkan metode yang sangat esien dan selektif untuk memisahkan kedua unsur itu,” kata Krejci. Penelitian yang dilakukan Krejci sejauh ini ter- fokus pada proses menghasilkan kristal. Barium dan strontium merupakan larutan yang relatif rendah mengandung larutan sulfat sehingga bila ada barium dan strontium yang memasuki vakuola dapat dengan mudah mengendap dan membentuk kristal. Cara itu diharapkan dapat membersihkan sampah nuklir, atau tumpahan bahan radioaktif. (Nature.com/Ghp/M-1) Jejak Pertama TIGA ratus juta tahun silam, sebuah serangga terbang tergelincir jatuh ke tanah berlumpur dan diabadikan dengan di- awetkan sebagai sebuah jejak dengan panjang 3,5 sentimeter. Dari posisi kakinya, lengkungan perutnya dan tiadanya jejak sayap, para peneliti menduga bahwa jejak tersebut dibuat sebuah capung purba yang memposisikan sayapnya ke atas ketika beristirahat. Dikumpulkan di Massachusetts bagian tenggara, fosil tersebut adalah cetakan seluruh tubuh dari serangga terbang tertua yang diketahui keberadaannya, seperti yang dalam laporan tim pene- liti yang dipublikasikan secara online baru-baru ini di Proceedings of National Academy of Sciences. Kemampuan serangga masa kini dalam terbang rendah di permukaan air adalah pemikiran yang akan menjadi penemuan modern. Pemanas Bumi yang Berbahaya ASAP putih dari pesa- wat jet yang mening- galkan jejak dapat me- manaskan Bumi lebih daripada emisi karbon- dioksida pesawat biasa. Beberapa kalangan me- nyebutnya sebagai uap kristal, yang mengeras dari pembuangan pesawat dan menyebar di langit. Sebuah perhitungan yang dapat mengestimasi bentuk dan kepadatan dari asap pesawat jet tersebut menyatakan bahwa 6% dari bagian timur Amerika Utara dapat tertutup awan buatan manusia tersebut. Di Eropa bagian tengah, langit yang tertutup bisa mencapai 10%. Seperti awan tipis alamiah lainnya, asap pesawat jet tersebut menutup pembuangan radiasi inframerah dari permukaan Bumi. Perhitungan rata-rata seluruh dunia, asap yang menyebabkan langit seperti mendung tersebut menangkap 31 miliwatt energi per meter lebih banyak. Bunga Cangkir Tertua DARWIN menyebut asal usul bunga-bungaan sebagai ‘mis- teri yang mengerikan’. Mereka muncul dalam catatan fosil dan langsung tumbuh dalam jumlah banyak dan bervariasi, memun- culkan sebuah masalah untuk teorinya. Penggalian fosil baru di daerah timur laut China, di Nature dapat menjelaskan kon- tradiksi nyata. Bunga-bungaan purba, Archaefructus liaoningensis, menyerupai bunga cangkir di masa kini, dengan batang yang ramping dan tiga buah daun telinga. Penemuan ini mendorong kembali ke masa ketika bunga-bungaan didiversikasikan sekitar 127 juta tahun lalu, pada masa awal periode Crestaceous. Itu beberapa juta tahun lebih awal daripada yang Darwin perkirakan. Ia menyatakan bunga-bunga tersebut tidak lagi mengalami evolusi se- perti yang dia sangka. (Sciencemag/*/Ghp/M-1) 22 MINGGU, 10 APRIL 2011 E KSPLOR ASI SCIENCEMAG SCIENCEMAG SCIENCEMAG SCIENCEMAG ISTOCKPHOTO NATURE.COM LENSA BISNIS BIDAKARA Wedding Expo selalu konsisten me- nampilkan acara-acara dan program-program yang bermutu, inovatif, mendidik, serta menarik untuk calon pengantin ataupun pengunjung. Bidakara Wedding Expo-6 akan dimeriahkan dengan pemecahan rekor dunia Muri Giant Twisted Bread Sandwich sepanjang 220 meter. Acara itu merupakan sesuatu yang eksklusif. Oleh karenanya, Manage- ment Hotel Bidakara, khususnya Food & Beverage Department, merealisasikan harapan dengan mempersembahkan Giant Twisted Bread Sandwich hasil kreasi para superchef. Demo masak itu digelar atas kerja sama dengan Puspa Cathering, Yvonne’s Cathering, dan Sono Kembang Cathering. Pemecahan Rekor Dunia di Bidakara PRIME Plaza Hotels & Resorts merupakan sebuah jaringan per- hotelan berstandar internasional yang menyediakan fasilitas akomodasi wisata, bisnis, dan pertemuan berkualitas di berbagai lokasi terpilih di Indo- nesia. Didirikan pada 2003, Prime Plaza Hotels & Resorts kini memiliki sejumlah hotel berbintang di beberapa tempat strategis di Indone- sia. Pada Jumat (1/4), Prime Plaza Hotels & Resorts merayakan hari jadinya yang ke-8. Prime Plaza Hotels & Resorts memiliki filosofi ‘Yes I Care’, yang berarti peduli dengan kepentingan tamu, owner, karyawan, dan juga masyarakat luas. HUT Prime Plaza Hotels & Resorts HOTEL Carrcadin, salah satu jaringan KAGUM Hotel, menerima penghar- gaan Bandung Heritage Award, pada 26 Februari 2011. Penghargaan itu diterima langsung oleh Hendry Husada selaku pemilik hotel. Bandung Heritage Award diberikan Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung (Ban- dung Heritage) seiring momentum perayaan Bandung Heritage dan perayaan HUT ke-200 Kota Bandung. Penghargaan itu diberikan kepada para pemilik dan/atau pengelola kawasan dan bangunan cagar budaya di Kota Bandung yang dianggap turut berupaya melestarikan dan mengembangkan kawasan dan/atau bangunan cagar budaya dengan baik serta sesuai dengan prinsip-prinsip kelestarian. Hotel Carrcadin Terima Penghargaan Bakau Penyimpan Karbon

Upload: vuongnhi

Post on 01-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EKSPLORASI - ftp.unpad.ac.id filetelur hijau salamander tutul. Salamander tutul atau Ambystoma macula-tum mengerami telurnya pada sebuah kolam setiap musim semi, dari awal hingga

Telur Hijau dan SalamanderINI mungkin terdengar seperti di cerita dongeng anak-anak terkenal, yaitu mengenai kisah telur hijau salamander tutul. Salamander tutul atau Ambystoma macula-tum mengerami telurnya

pada sebuah kolam setiap musim semi, dari awal hingga akhir musim di Amerika Utara. Kantong-kantong telur yang tampak seperti agar-agar berwarna putih pualam tersebut segera berubah warna menjadi hijau sebagaima-na alga yang berfotosintesis, tumbuh di sekitar embrio yang sedang berkembang dan menjadi sampah. Seba-gai gantinya, embrio tersebut menikmati oksigen yang diproduksi alga. Dengan menggunakan kamera jarak jauh, para peneliti mendeteksi alga fl uoresensi (gambar utama) di dalam salamander yang sedang tumbuh. Ini adalah kasus pertama alga hidup bersimbiosis di antara vertebrata.

Membersihkan Nuklir dengan Alga

POHON bakau tropis mempunyai kemam-puan menyimpan karbon dioksida yang lebih baik daripada pohon di hutan lain,

meskipun hutan (bakau) itu hanya dihitung 0,7% dari total area hutan tropis.

Bakau tumbuh di tempat manusia ingin hidup, sepanjang garis pantai di daerah tropis, dan area mereka sebenarnya cukup luas. Namun, sejum-lah lahan tempat bakau tropis tumbuh, menyu-sut 30% sampai 50% sepanjang 50 tahun terakhir.

Pembangunan pesisir, agri-kultur, dan panen berlebihan semuanya berkontribusi pada deforestasi bakau. Meningkat-nya permukaan air laut yang diprediksi pada abad ini juga me rupakan sebuah ancaman.

Selain menyimpan karbon, hutan bakau bertindak sebagai tempat pembibitan ikan, pena-han sedimen, pemroduksi serat, dan pelindung habitat dari badai dan tsunami.

Bakau menyimpan karbon secara efi sien di lokasi mereka di zona pasang-surut, tempat akar mereka sering sekali terendam air laut. “Me reka membuat sistem perakaran yang lebih rumit agar tetap bernapas meskipun pada saat pasang datang,” kata Daniel Donato, peneliti dari Departemen Pertanian Dinas Kehutanan AS dan penulis utama pada jurnal Nature Geoscience.

Kompleksitas yang sama ini menahan sedi-men yang datang dari sungai. Pada sebagian besar hutan, sedimen jenis ini beserta sampah akan membusuk dengan cepat. namun di hu-tan bakau pesisir, tidak cukup oksigen untuk menghancurkannya sehingga lebih lambat. Pembusukan yang lambat berarti lebih banyak karbon dioksida yang disimpan.

Para peneliti sebelumnya mempelajari pada tingkat mana bakau dapat me-nyerap karbon. Penelitian termu-takhir melihat pada seberapa be sar bakau bisa menyimpan karbon di dalam pohon, pada sis tem akar mereka, dan pada pengomposan tanah yang lambat di sekitarnya.

Untuk mengetahui hal ini, Do-nato dan timnya mengunjungi 25 hutan bakau yang tersebar dari Delta Sungai Gangga di Bang-la desh sampai Mikronesia di Pa sifi k Barat, dan dari Peninsula Malaya di Asia Tenggara sampai

Australia sebelah utara.Bakau tumbuh di 118 negara, tetapi daerah

yang peneliti pilih mempunyai area bakau dan me miliki diversitas terbesar.

Mereka memastikan berapa banyak total kar-bon yang disimpan oleh pohon ini dari udara dengan mengukur besaran pohon pada lantai hutan. (ABC.net/Ghp/M-1)

NATURE

DO YOU KNOW

BIOTEK

KEMAMPUAN organisme untuk memi-sahkan strontium dari kalsium bisa bermanfaat untuk mengurangi pence-

maran limbah nuklir. Alga yang hidup di air tawar ber guna untuk membersihkan air setelah terjadi gempa seperti kebocoran reaktor nuklir di Fukushima, Jepang.

Para ilmuwan menyatakan hal ini pada per-temuan American Chemical Society di Anaheim, California. Alga, dengan nama latin Closterium moniliferum, dikenal para ahli mikrobiolo-gi karena bentuknya yang is timewa, kata Minna Krejci, il muwan dari Northwestern University di Evanston, Il-linois.

Berbentuk bulan sabit, atau huruf C, Moniliferum ini ter-tangkap kamera Krejci pada saat ia memisahkan strontium dari air, menyim-pannya dalam bentuk kristal yang terbentuk da lam susunan subselular, disebut vakuola.

Strontium memiliki sifat dan ukuran yang sangat mirip dengan kalsium, sehingga dalam proses biologinya dapat dengan mudah memi-sahkan kedua unsur tersebut.

Seperti diketahui, strontium tipe 90, meru-pakan isotop yang sangat berbahaya karena da pat meresap ke dalam susu, tulang sumsum,

darah, dan jaringan lainnya, tempat yang bila terkena pancaran radiasi akan memicu penyakit kanker.

“Inilah yang menyebabkan strontium-90 men-jadi senyawa yang berbahaya dan berisiko bagi kesehatan selama 100 tahun pertama atau lebih setelah meninggalkan reaktor,” kata Krejci.

Sayangnya, sampah reaktor dan tumpah-an yang tidak disengaja dapat meningkatkan

kandungan kalsium menjadi 10 miliar kali lebih banyak jika dibandingkan dengan stron-tium. Dengan kondisi ini, sulit membersihkan air dari stron-tium tanpa membuang kalsium berbahaya yang berjumlah ba-nyak itu. “Kami membutuhkan metode yang sangat efi sien dan selektif untuk memisahkan kedua unsur itu,” kata Krejci.

Penelitian yang dilakukan Krejci sejauh ini ter-fokus pada proses menghasilkan kristal. Barium dan strontium merupakan larutan yang relatif rendah mengandung larutan sulfat sehingga bila ada barium dan strontium yang memasuki vakuola dapat dengan mudah mengendap dan membentuk kristal.

Cara itu diharapkan dapat membersihkan sampah nuklir, atau tumpahan bahan radioaktif. (Nature.com/Ghp/M-1)

Jejak PertamaTIGA ratus juta tahun silam, sebuah serangga terbang tergelincir jatuh ke tanah berlumpur dan diabadikan dengan di-awetkan sebagai sebuah jejak dengan panjang 3,5 sentimeter. Dari posisi

kakinya, lengkungan perutnya dan tiadanya jejak sayap, para peneliti menduga bahwa jejak tersebut dibuat sebuah capung purba yang memposisikan sayapnya ke atas ketika beristirahat. Dikumpulkan di Massachusetts bagian tenggara, fosil tersebut adalah cetakan seluruh tubuh dari serangga terbang tertua yang diketahui keberadaannya, seperti yang dalam laporan tim pene-liti yang dipublikasikan secara online baru-baru ini di Proceedings of National Academy of Sciences. Kemampuan serangga masa kini dalam terbang rendah di permukaan air adalah pemikiran yang akan menjadi penemuan modern.

Pemanas Bumi yang BerbahayaASAP putih dari pesa-wat jet yang mening-galkan jejak dapat me-manaskan Bumi lebih daripada emisi karbon-dioksida pesawat biasa. Beberapa kalangan me-nyebutnya sebagai uap

kristal, yang mengeras dari pembuangan pesawat dan menyebar di langit. Sebuah perhitungan yang dapat mengestimasi bentuk dan kepadatan dari asap pesawat jet tersebut menyatakan bahwa 6% dari bagian timur Amerika Utara dapat tertutup awan buatan manusia tersebut. Di Eropa bagian tengah, langit yang tertutup bisa mencapai 10%. Seperti awan tipis alamiah lainnya, asap pesawat jet tersebut menutup pembuangan radiasi inframerah dari permukaan Bumi. Perhitungan rata-rata seluruh dunia, asap yang menyebabkan langit seperti mendung tersebut menangkap 31 miliwatt energi per meter lebih banyak.

Bunga Cangkir TertuaDARWIN menyebut asal usul bunga-bungaan sebagai ‘mis-teri yang mengerikan’. Mereka muncul dalam catatan fosil dan langsung tumbuh dalam jumlah banyak dan bervariasi, memun-culkan sebuah masalah untuk teorinya. Penggalian fosil baru di daerah timur laut China, di Nature dapat menjelaskan kon-tradiksi nyata. Bunga-bungaan purba, Archaefructus liaoningensis,

menyerupai bunga cangkir di masa kini, dengan batang yang ramping dan tiga buah daun telinga. Penemuan ini mendorong kembali ke masa ketika bunga-bungaan didiversifi kasikan sekitar 127 juta tahun lalu, pada masa awal periode Crestaceous. Itu beberapa juta tahun lebih awal daripada yang Darwin perkirakan. Ia menyatakan bunga-bunga tersebut tidak lagi mengalami evolusi se-perti yang dia sangka. (Sciencemag/*/Ghp/M-1)

22 MINGGU, 10 APRIL 2011EKSPLORASI

SCIENCEMAG

SCIENCEMAGSCIENCEMAGSCIENCEMAG

ISTOCKPHOTO

NATURE.COM

LENSA BISNIS

BIDAKARA Wedding Expo selalu konsisten me-nampilkan acara-acara dan program-program yang bermutu, inovatif, mendidik, serta menarik untuk calon pengantin ataupun pengunjung. Bidakara Wedding Expo-6 akan dimeriahkan dengan pemecahan rekor dunia Muri Giant Twisted Bread Sandwich sepanjang 220 meter. Acara itu merupakan sesuatu yang eksklusif. Oleh karenanya, Manage-ment Hotel Bidakara, khususnya Food & Beverage Department, merealisasikan harapan dengan mempersembahkan Giant Twisted Bread Sandwich hasil kreasi para superchef. Demo masak itu digelar atas kerja sama dengan Puspa Cathering, Yvonne’s Cathering, dan Sono Kembang Cathering.

Pemecahan Rekor Dunia di BidakaraPRIME Plaza Hotels & Resorts merupakan sebuah jaringan per-hotelan berstandar internasional yang menyediakan fasilitas akomodasi wisata, bisnis, dan pertemuan berkualitas di berbagai lokasi terpilih di Indo-nesia. Didirikan pada 2003, Prime Plaza Hotels & Resorts kini memiliki sejumlah hotel berbintang di beberapa tempat strategis di Indone-sia. Pada Jumat (1/4), Prime Plaza Hotels & Resorts merayakan hari jadinya yang ke-8. Prime Plaza Hotels & Resorts memiliki filosofi ‘Yes I Care’, yang berarti peduli dengan kepentingan tamu, owner, karyawan, dan juga masyarakat luas.

HUT Prime Plaza Hotels & ResortsHOTEL Carrcadin, salah satu jaringan KAGUM Hotel, menerima penghar-gaan Bandung Heritage Award, pada 26 Februari 2011. Penghargaan itu diterima langsung oleh Hendry Husada selaku pemilik hotel. Bandung Heritage Award diberikan Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung (Ban-dung Heritage) seiring momentum perayaan Bandung Heritage dan perayaan HUT ke-200 Kota Bandung. Penghargaan itu diberikan kepada para pemilik dan/atau pengelola kawasan dan bangunan cagar budaya di Kota Bandung yang dianggap turut berupaya melestarikan dan mengembangkan kawasan dan/atau bangunan cagar budaya dengan baik serta sesuai dengan prinsip-prinsip kelestarian.

Hotel Carrcadin Terima Penghargaan

Bakau Penyimpan Karbon