el202 teori rangkaian bab 4: penguat operasional ...openstorage.gunadarma.ac.id/handouts/s1-sistem...

42
EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional Teknik Elektro ITB 1 dari 42 EYS-2001 PENGUAT OPERASIONAL Pendahuluan Karakteristik dan Pemodelan Operasi pada Daerah Linear Model Virtual Short Circuit Metoda Inspeksi Metoda Sistematik Operasi pada Daerah NonLinear Rangkaian Ekivalen Saturasi Metoda Inspeksi Metoda Sistematik Model Ideal vs Model Finite Gain

Upload: buixuyen

Post on 26-Jun-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 1 dari 42 EYS-2001

PENGUAT OPERASIONAL

� Pendahuluan

� Karakteristik dan Pemodelan

� Operasi pada Daerah Linear

• Model Virtual Short Circuit

• Metoda Inspeksi

• Metoda Sistematik

� Operasi pada Daerah NonLinear

• Rangkaian Ekivalen Saturasi

• Metoda Inspeksi

• Metoda Sistematik

� Model Ideal vs Model Finite Gain

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 2 dari 42 EYS-2001

�PENDAHULUAN

♦ Op Amp merupakan divais semikonduktor sangat popular,

dengan aplikasi sangat luas.

♦ Pada penggunaan frekuensi rendah, Op Amp bersifat sebagai

resistor 4-terminal nonlinear, sering dimodelkan sebagai Op

Amp ideal.

♦ Model ideal membuat analisis menjadi sangat mudah.

♦ Op Amp beroperasi pada daerah linear atau nonlinear,

tergantung pada cakupan sinyal inputnya.

♦ Pada daerah operasi linear, model ideal Op Amp yang

nonlinear dapat dilinearkan (model hubung singkat virtual).

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 3 dari 42 EYS-2001

� KARAKTERISTIK DAN PEMODELAN

♦ Op Amp yang multi terminal tersedia dalam berbagai kemasan

standard.

♦ Terdapat lebih dari 2000 jenis Op Amp dalam IC, salah satu

yang populer adalah µA741.

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 4 dari 42 EYS-2001

♦ Terminal supply E+ dan E- digunakan untuk biasing transistor

dalam Op Amp agar Op Amp dapat berfungsi baik.

♦ Setelah diberi sumber tegangan, rangkaian nulling dan

kompensasi luar dilengkapi , maka Op Amp dapat dipandang

sebagai divais 4-terminal input +, input -, output, Gnd.

♦ Karakteristik akurat Op Amp hanya dapat diturunkan dengan

mengalisis seluruh rangkaian IC.

♦ Tetapi untuk aplikasi frekuensi rendah, karakteristik pendekatan

Op Amp diturunkan secara eksperimen:

IB- : arus bias input – IB+ : arus bias input + f(vd): karakteristik transfer vo terhadap vd

vd = v+ - v-

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 5 dari 42 EYS-2001

♦ Karakteristik transfer memiliki sifat fungsi simetri ganjil, dan tak

terlalu peka terhadap perubahan arus output.

♦ Tiga sifat yang diperoleh:

1. Tegangan vo dan vd berskala berbeda: volt dan milivolt.

2. Untuk interval sempit disekitar titik asal: -ε < vd < ε, f(vd) ≈

Avd (linear) dengan slope A : penguatan tegangan loop

terbuka.

3. Kurva f(vd) saturasi pada vo = ± Esat, dengan Esat ≈ VDD – 2.

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 6 dari 42 EYS-2001

♦ Model Op Amp Ideal

♦ Model ideal diturunkan dengan asumsi: IB- = IB+ = ε =0 dan A = ∝

♦ Model ideal secara analitis:

♦ Secara grafis persamaan diatas dapat digambarkan sbb:

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 7 dari 42 EYS-2001

� OPERASI PADA DAERAH LINEAR ♦ Syarat Op Am beroperasi didaerah linear:

-Esat < vo(t) < Esat untuk semua t

o Model Virtual Short Circuit

♦ Analogi dengan resistor 4-terminal / 3-port, maka Op Amp ideal

dicirikan:

o Analisis rangkaian dapat menggunakan metoda inspeksi dan

metoda sistematik.

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 8 dari 42 EYS-2001

Metoda Inspeksi

♦ Sederhana dengan menggunakan KCL dan Persamaan Op

Amp ideal.

A. Voltage Follower / Buffer

KCL pada Node 2: 0== +iiin

KVL pada loop 4-3-2-1-4:

inoddino vvvvvv ===+− diperoleh ,0dengan 0 (unity gain VCVS)

Terapkan syarat beroperasi pada daerah linear:

satinsat EvE <<− Sifat rangkaian:

o Resistansi input tak terhingga , karena Iin = 0 o Output mengikuti tegangan yang sama dengan input tak

tergantung pada beban luar o Sebutan: voltage follower, buffer, isolation amplifier.

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 9 dari 42 EYS-2001

B. Inverting Amplifier

Mengingat vd = 0, maka v1 = vin, dan i1= vin/R1.

Karena I-=0, diperoleh

i2=i1 dan v2= Rfi1 = Rf(vin/R1)

Gunakan KVL pada loop 4-2-1-4:

in

f

o vR

Rv ][

1

−=

Substitusikan persamaan terakhir ke syarat Op Amp beroperasi

didaerah linear:

Catatan:

o Untuk input sinus, phasa output tergeser 180 terhadap input o Untuk R1= Rf , rangkaian disebut phase inverter o Arus i = i = 0 dipaksakan dari kartakteristik v-i nya o Tegangan vd =0 dicapaidari luar dengan mengumpanbalikan

tegangan output vo ke terminal – melalui Rf.

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 10 dari 42 EYS-2001

C. Noninverting Amplifier

Mengingat vd = 0,

maka v1 = vin, dan i1= vin/R1.

Karena I-=0, diperoleh i2=i1 = vin/R1 dan v2= (Rf/R1) vin

Gunakan KVL pada loop 4-3-2-1-4:

inf

o vR

Rv ]1[

1

+=

Substitusikan persamaan terakhir ke syarat Op Amp beroperasi

didaerah linear:

Catatan:

Bila R1 = tak terhingga dan Rf = 0, maka rangkaian menjadi voltage

follower.

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 11 dari 42 EYS-2001

D. Pengukuran Resistansi Tanpa Memotong Kabel

Anggap resistor Rj yang akan diukur.

Langkah-langkah pengukuran:

o Hubungkan terminal – Op Amp kesalah satu terminal Rj

(node 4) dan hubungkan ke Gnd terminal lain dari semua

resistor yang terhubung pada node tsb (node 1, 2, dan 3).

o Hubungkan terminal o Op Amp pada terminal kedua resistor

Rj (node 5).

o Dari sifat virtual short circuit, jumlah arus yang melalui

semua resistor yang terhubung pada node 4 kecuali resistor

Rj adalah nol.

o Mengingat i1=E/R dan i- = 0, diperoleh Ij = E/R dan vj =

(e/R)Rj. Dengan mengukur tegangan Vj, resistansi Rj dapat

dihitung: jj vE

RR =

o Tanpa rangkaian virtual short, Rj harus dipotong agar

nilainya dapat diukur.

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 12 dari 42 EYS-2001

E. Umpan Balik NonLinear

Dari rangkaian, diperoleh:

)( sehingga dan /1

2112 R

vfvvvRvii in

ooin −=−===

Substitusikan persamaan tsb ke syarat Op Amp bekerja linear:

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 13 dari 42 EYS-2001

Contoh: Rangkaian Limiter / Clipper

Dengan menggunakan metoda grafik, diperoleh karakteristik titik driving

rangkaian :

Dari Persamaan )( 1R

vfv in

o −= , terlihat bahwa karakteristik transfer

dapat diperoleh dengan mencerminkan kurva diatas terhadap sumbu harizontal dan mengganti v2 => vo dan i2 => vin. Dengan anggapan Esat = ± 13 V, maka syarat Op Amp bekerja didaerah

linear terpenuhi, mengingat: VRvf in 10|)/(| 1 <− Catatan: Untuk amplitudo sinyal input > 5 V, output = ± 10 V , sehingga digunakan untuk proteksi tegangan lebih.

R1 = 1 K ohm. Tegangan supply Op Amp = ± 15 V, dan Esat

= ± 13 V

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 14 dari 42 EYS-2001

♦ Metoda Sistematik

♦ Metoda inspeksi seringkali gagal menyelesaikan lebih dari satu

persamaan simultan.

♦ Metoda sistematik menentukan persamaan-persamaan

independen linear yang menggunakan jumlah variabel minimum.

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 15 dari 42 EYS-2001

Contoh:

Tentukan tegangan output.

Langkah 1: Nomori node berurutan, dan gunakan KVL :

Langkah 2: Nyatakan arus cabang pada setiap resistor linear :

Langkah 3: Tentukan semua variabel arus lain yang belum tercakup :

is1, is2, dan Ia.

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 16 dari 42 EYS-2001

Langkah 4: Tulis KCL untuk setiap node:

Langkah 5: Lengkapi persamaan diatas (5 persamaan dengan 8

variabel) dengan 3 persamaan lain dari langkah 1 dan 2:

Langkah 6: Cari solusi vo(t) dari 8 persamaan diatas:

Langkah 7: Tentukan cakupan tegangan input agar Op Amp bekerja

didaerah linear:

Kasus Khusus: Differential dc amplifier Ambil kasus: R1/R2 = R3/R4, maka solusi nya menjadi sbb:

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 17 dari 42 EYS-2001

� OPERASI PADA DAERAH NONLINEAR

• Apabila amplitudo sinyal input tak memenuhi syarat operasi

linear, maka Op Amp akan masuk kedaerah saturasi.

• Banyak aplikasi yang memerlukan Op Amp beroperasi pada

seluruh daerah untuk model Op Amp ideal.

• Pendekatan piecewise linear memudahkan analisis linear untuk

setiap daerah.

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 18 dari 42 EYS-2001

• Rangkaian Ekivalen Saturasi +

• Pada daerah saturasi +, model Op Amp ideal dicirikan:

• Syarat:

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 19 dari 42 EYS-2001

♦ Rangkaian Ekivalen Saturasi –

• Pada daerah saturasi +, model Op Amp ideal dicirikan:

• Syarat:

Catatan:

• Untuk menentukan daerah kerja Op Amp model ideal hanya dilihat

dari beda tegangan inputnya vd:

• Bila vd =0, Op Amp bekerja di daerah linear,

• Bila vd > 0, Op Amp bekerja di daerah saturasi +,

• Bila vd < 0, Op Amp bekerja di daerah saturasi -.

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 20 dari 42 EYS-2001

o Metoda Inspeksi

o Kebanyakan rangkaian Op Amp yang bekerja didaerah nonlinear

memiliki satu input dan satu output.

o Sehingga masalah utama adalah menurunkan karakteristik titik

driving atau karakteristik transfer.

o Bentuk gelombang output dapat ditentukan secara grafis atau

substitusi langsung melalui kurva karakteristik tsb.

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 21 dari 42 EYS-2001

A. Komparator (Detektor Threshold)

o Ganti model ideal Op Amp dengan virtual short circuit::

vd = vin – ET = 0. Op Amp di daerah linear, bila: vin = ET , diperoleh iin = 0 dan -Esat < vo < Esat.

Detektor threshold : ET ≠ 0 Detektor zero crossing : ET = 0

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 22 dari 42 EYS-2001

o Ganti model ideal Op Amp dengan saturasi + :

o Ganti model ideal Op Amp dengan saturasi - :

vd = vin – ET > 0. Op Amp di daerah saturasi +, bila: vin > ET , diperoleh iin = 0 dan vo = Esat.

vd = vin – ET < 0. Op Amp di daerah saturasi +, bila: vin < ET , diperoleh iin = 0 dan vo = - Esat.

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 23 dari 42 EYS-2001

B. Rangkaian Umpanbalik Negatif

Rangkaian voltage follower: satinino E |vvv <= |untuk

Dari rangkaian, diperoleh:

satinsato

satinsato

EvEv

EvEv

−<−=

>=

bila

bila

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 24 dari 42 EYS-2001

C. Rangkaian Umpanbalik Positif

Untuk daerah saturasi +:

Untuk daerah saturasi -:

Syarat beroperasi:

0>−= insatd vEv atau:

satin Ev < Sehingga:

sato Ev =

Syarat beroperasi:

0<−−= insatd vEvatau:

satin Ev −> Sehingga:

sato Ev −=

Dari rangkaian, diperoleh:

satinino E |vvv <= |untuk

(sama dengan UB negatif untuk

daerah linear)

Catatan: Untuk model Op Amp tak ideal, semua titik operasi daerah linear akan tak stabil: akan berpindah ke daerah saturasi + atau saturasi -, tergantung pada perubahan sinyal input.

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 25 dari 42 EYS-2001

D. Konverter Resistansi Negatif

♦ Analisis Daerah Linear:

Syarat Op Amp beroperasi di daerah linear:

-Esat < vo(t) < Esat,

atau

♦ Tentukan titik driving

dan karakteristik

transfer nya.

Dari Rangkaian, diperoleh:

dengan v2=v, diperoleh:

KVL pada 4-1-3-4:

Dari 2 persamaan, diperoleh:

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 26 dari 42 EYS-2001

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 27 dari 42 EYS-2001

♦ Analisis Daerah Saturasi +

Dari rangkaian, diperoleh:

KVL pada 4-1-2-4:

Syarat Op Amp di saturasi +:

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 28 dari 42 EYS-2001

♦ Analisis Daerah Saturasi –

Dari rangkaian, diperoleh:

KVL pada 4-1-2-4:

vEvERR

Rv satsatd −−=−

+−= β

21

2

Syarat Op Amp di saturasi -:

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 29 dari 42 EYS-2001

♦ Karakteristik transfer dan karakteristik titik driving total:

♦ Pengukuran menunjukkan hasil yang sesuai dengan perhitungan.

♦ Rangkaian mengubah resistansi positif R1, R2 dan Rf menjadi

resistansi negatif -(R2Rf/R1)pada daerah linear nya.

♦ Flip flop / osilator dapat diperoleh dari rangkaian ini (bab6).

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 30 dari 42 EYS-2001

E. Resistor Konkaf dan Konveks

Karakteristik dioda pn-junction nya:

♦ Bila Op Amp bekerja di daerah linear dan saturasi +, maka

karakteristik titik drivingnya sama dengan milik resistor konkaf untuk

semua v < E1, dengan:

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 31 dari 42 EYS-2001

♦ Analisis Daerah Linear

Untuk vd = 0, diperoleh e2 = E, sehingga

Dari rangkaian: i = iD ≥ 0

Syarat Op Amp beroperasi linear:

Atau:

Mengingat )( Dvi)

= fungsi naik monoton, maka

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 32 dari 42 EYS-2001

Dengan )( satEEi +)

= arus dioda pada vD = E + Esat.

Sehingga

Dalam batas tegangan, diperoleh:

dengan

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 33 dari 42 EYS-2001

Analisis Daerah Saturasi +

KVL pada 2-1-5-3-2:

(Anggap E < Esat).

Dengan demikian dioda reversed bias bila Op Amp pada daerah

saturasi +.

Diperoleh:

Dari rangkaian:

RivEvd +−= Syarat saturasi + :

0>dv , maka:

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 34 dari 42 EYS-2001

Karakteristik total untuk kedua daerah operasi Op Am:

Karakteristik hasil pengukuran:

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 35 dari 42 EYS-2001

Kasus Khusus:

♦ Bila R->0 dan E -> 0, maka karakteristik titik driving berubah menjadi

milik dioda ideal:

♦ Pengukuran kurva karakteristik dioda pn-junction:

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 36 dari 42 EYS-2001

Realisasi Dioda Ideal

♦ Rangkaian Op Amp untuk realisasi dioda ideal:

♦ Pengukuran karakteristik titik driving rangkaian dioda ideal:

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 37 dari 42 EYS-2001

Realisasi Resistor Konveks

♦ Rangkaian resistor konveks pada bab 2:

♦ Ganti dioda pada gambar kiri dengan rangkaian dioda menggunakan Op Amp, diperoleh rangkaian kanan.

♦ Balik arah dioda pada rangkaian dioda ideal sebelumnya:

♦ Karakteristiknya berdasarkan perhitungan dan pengukuran:

♦ Dengan 2 rangkaian resistor konkaf dan konveks tsb, dapat didesain

rangkaian apapun yang memiliki karakteristik titik driving piecewise

linear yang naik secara monoton.

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 38 dari 42 EYS-2001

♦ Metoda Sistematik

♦ Gunakan metoda sistematik untuk rangkaian lebih kompleks

yang tak dapat dianalisis dengan metoda sebelumnya (dibahas

pada bab 8)

♦ Segmen titik driving atau karakteristik transfer pada saat Op

Amp didaerah linear, dapat diturunkan menggunakan metoda

ini.

♦ Untuk daerah saturasi + dan -, prosedur yang sama dapat

dilakukan dengan mengingat Op Amp dimodelkan sebagai

suatu battery.

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 39 dari 42 EYS-2001

�MODEL IDEAL vs MODEL FINITE GAIN

♦ Model Op Amp ideal menganggap A =∝.

♦ Bila A ≠ ∝, maka model ideal harus diganti dengan model Op Amp

penguatan berhingga.

♦ Dengan menggunakan representasi piecewise linear, model

analitisnya sbb:

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 40 dari 42 EYS-2001

♦ Mengingat i- = 0 dan i+ = 0, maka i- = I+ , maka kedua model Op

Amp dipandang sebagai 2-port.

♦ 2-port nonlinear untuk model penguatan berhingga:

♦ 2-port linear untuk model penguatan berhingga: VCVS

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 41 dari 42 EYS-2001

Contoh : Perbadingan Analisis menggunakan 2 model.

♦ Gunakan model penguatan berhingga:

♦ Dari Analisis sebelumnya: rangkaian bekerja di daerah linear

dengan cakupan dinamis:

♦ Ganti Op Amp dengan model 2-port linear, sehingga rangkaian

menjadi:

KCL pada node 1:

KVL pada urutan node tertutup 1-4-2-1:

EL202 Teori Rangkaian Bab 4: Penguat Operasional

Teknik Elektro ITB 42 dari 42 EYS-2001

Diperoleh:

Dengan vo=Avd, maka:

Catatan:

♦ Bila A -> ∝, maka vd -> 0 pada persamaan diatas, sehingga vo

menjadi: in

f

o vR

Rv ][

1

−=

♦ Untuk A > 105, maka perhitungan vd dan vo akan menghasilkan nilai

yang sangat dekat dengan model Op Amp ideal.

♦ Kesimpulan sama berlaku juga untuk rangkaian lain.

♦ Pengukuran karakteristik titik driving pada Gb 3.9, 3.10, 3.12 dan

3.14 sesuai sekali dengan yang diperkirakan pada model Op Amp

ideal.

♦ Model Op Amp ideal tepat digunakan karena analisisnya menjadi

jauh lebih sederhana.