elektronika daya
DESCRIPTION
Bahan ajarTRANSCRIPT
Elekt ron ika Daya
1
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan Umum :
Setelah mengikuti matakuliah ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. Mengerti yang dimaksud dengan matakuliah elektronika daya dan perkembangannya
2. Mengetahui matakuliah yang harus dipahami sebelum mempelajari elektronika daya
3. Mengetahui ruang lingkup matakuliah elektronika daya
4. Mengerti kegunaan dan aplikasi elektronika daya
I.1. Pengertian Elektronika Daya
Perkembangan teknologi kendali di semua bidang pada saat ini berkembang sangat cepat,
hal ini tidak ketinggalan juga pada kendali konversi daya listrik. Sebelum berkembangnya
teknologi semikonduktor, konversi daya listrik skala besar dilakukan dengan
menggunakan motor dan generator listrik. Sebagai contoh pengatur tegangan dengan
menggunakan generator dan pengatur kecepatan dengan menggunakan system
wardleonard.
Dengan semakin berkembangnya teknologi semikonduktor, konversi daya listrik yang
menggunakan motor dan generator (dynamic converter/rotary converter) tersebut begeser
ke static converter. Konversi daya listrik dengan static converter yang mengaplikasikan
komponen elektronika dan control untuk mengkonversikan daya listrik atau penggabungan
antara daya, elektronika dan control disebut Ekeltronika Daya (ELDA).
Penggunaan converter statis dalam system kelistrikan memiliki beberapa kelebihan bila
dibandingkan dengan pemakaian konverter rotasi atau converter yang menggunakan
mesin-mesin listrik antara laian:
1. Efisiansi tinggi
2. Perawatan rerativ lebih sederhana karena static (tidak ada yang aus karena usia)
3. Ukuran/bobot relative lebih kecil dan ringan dengan daya yang sama dengan
system dynamic
4. Pengoperasian yang sederhana
5. Respon (reaksinya lebih cepat) karena tidak ada momen kelembaman
6. Tidak bising (noice rendah)
Elekt ron ika Daya
2
Disamping kelebihan penggunaan koncerter statis tersebut di atas masih ada kekurangan
dan kelemahan antara lain:
1. Timbulnya harmonisa yang tinggi sehingga akan mempengaruhi sumber tenaga
listriknya, yang ujung2nya akan mempengaruhi ke beban2 lainnya.
2. Akan mempengaruhi factor daya pada system jaringan
3. Kapasitas daya/kemampuan masih terbatas
Aplikasi dari elektronika daya di industri, fasilitas umum maupun rumah tangga
berkembang sangat pesat diantaranya untuk control temperature, control cahaya, control
kecepatan motor, power suplai (catu daya) dsb.
Dengan demikian kedududukan elektronika daya adalah merupakan penghubung yang
penting antara sumber daya dan pengguna daya yang dapat dikonversikan dan dikontrol
sesuai dengan kebutuhan daya listrik yang dikehendaki. Yang dimaksud daya listrik
adalah peralatan yang membutuhkan daya besar seperti alat berat yang membutuhkan daya
besar sebagai contoh : alat transportasi, ,alat pengangkat, alat penggerak dsb Sedangkan
eletronik/elektronika berhubungan dengan rangkaian elektronika dan pemrosesan signal
yang digunakan untuk rangkaian control.
Elektronika Daya
Gambar 1-1 Blok diagram elektronika daya
Elekt ron ika Daya
3
Gambar 1.1 dan gambar 1-2 menunjukkan elektronika daya terbagi menjadi dua bagian.
Bagian yang pertama adalah rangkaian daya sedangkan bagian yang lainnya adalah
rangkaian control dan elektronik. Rangkaian daya terdiri atas: dioda, thyristor, triac dan
transistor daya. Rangkaian kontrol terdiri dari dioda, resistor, transistor dan rangkaian
terpadu (IC).
Gambar 1-2 Visualisasi blok diagram elektronika daya
1. 2. Sejarah dari Elektronika Daya
Pertamakali penggunaan elektronika daya dikenalkan pada tahun 1900 yaitu penyearah
mercury arc kemudian penyearah tabung vacum, ignitron, thyratron. Komponen tersebut
diaplikasikan sebagai kontrol daya sampai dengan tahun 1950an. Perkembangan
elektronik dimulai tahun 1948 dangan ditemukannya Transistor Silicon oleh Bardeen,
Brattain dan Schockley pada Bell Telephone Laboratory. Kemudian teknologi silicon
semikonductor mengalami perubahan yang sangat cepat pada tahun 1958 dengan
ditemukannya PNPN triggering transistor yang disebut thyristor atau SCR (Cilicon
Controlled Rectifier) oleh Bell Laboratory. Sejak saat itulah mulai terjadi perkembangan
besar-besaran dalam produksi dan penerapan semi konduktor, semi konduktor daya seperti
dioda-dioda silikon, thyristor-thyristor dan transistor-transistor daya. Saat ini elektronika
daya merupakan bagian yang penting dalam industri-industri listrik, industry proses,
transportasi dsb. Sejak tahun 1970 beberapa tipe peralatan semikonduktor daya
dikembangkan dan tersedia seara komersial dan secara garis besar terbagi menjadi 5 tipe :
Sumber Daya
Elektronika Daya
Kontrol+Elektronika
nika Daya Komponen Eletronika daya
Beban
Elekt ron ika Daya
4
1. Dioda Daya,
2. Thyristor
3. Power Bipolar Junction Transistor daya (BJT)
4. Power MOSFET
5.Insulated-Gate Bipolar Transistor (IGBT) dan Static Induction Transistor (SIT)
1.3. Ruang Lingkup Elektronika Daya
Pengontrolan daya listrik adalah mengubah suatu bentuk daya listrik ke bentuk daya listrik
yang lain disebut juga sistim pengkondisian daya atau sistim konverter daya listrik.
Konversi atau pengubah daya listrik yang demikian ini disebut static converter yang dibagi
dalam 5 klasifikasi :
1. Konverter AC ke DC (Penyearah tak terkontrol dan terkontrol)
2. Konverter DC ke DC (Choper tegangan DC)
3. Konverter DC ke AC (Inverter)
4. Konverter AC ke AC (Kontrol tegangan AC)
5. Saklar static (Static Switch)
Perlu dicatat bahwa beberapa sistem konverter mampu memvariasikan lebih dari satu sifat
keluarannya, sebagai contoh, sebuah inverter terkontrol bisa mempunyai suatu keluaran
dengan frekuensi dan teganganya yang variabel.
Gambar 1-3: Ruang lingkup diagram konversi elektronika daya
- Penyearah tak terkontrol
- AC ke DC (Penyearah terkontrol)
- D
C k
e D
C K
onver
ter
(C
hoper
teg
angan
DC
)
- DC ke AC (Inverter)
- A
C k
e A
C K
onver
ter
(K
ontr
ol
tegan
gan
AC
)
DC
AC DC
AC
Elekt ron ika Daya
5
1.3.1. Konverter AC ke DC (Penyearah tak terkontrol dan terkontrol)
Penyearah (rectifier) mengkonversikan daya listrik AC menjadi daya listrik DC. Jika
dilihat dari tegangan keluaran dan proses konvesinya penyearah ini dibagi 2 bagian yaitu
1. Penyearah tak terkontrol :
Penyearah ini menggunakan rangkaian Dioda yang mengkonversikan tegangan AC
menjadi tegangan DC yang tetap (konstan).
2. Penyearah terkontrol
Penyearah tegangan AC yang tetap mejadi tegangan DC variable. Tegangan AC bisa
berbentuk tegangan AC 1 fasa atau tegangan AC 3 fasa. Penyearah dengan sistim
terkontrol ini unumnya menggunakan komponen elektronika daya yang disebut
thyristor.
Aplikasi dari penyearah terkontrol meliputi :
1. Sistem kontrol kecepatan motor dc, banyak dipakai pada pabrik baja, pabrik kertas
dan sebagainya.
2. Proses-proses elektrokimia dan elektrometalurgi.
3. Suplai daya untuk pengaturan medan magnet.
4. Konverter pada jaringan transmisi DC.
5. Peralatan mesin tangan portabel.
1.3.2. Konverter DC ke DC (Choper tegangan DC)
Konverter DC ke DC biasa disebut DC chopper atau saklar yang diatur (switching
regulator), karena prinsip kerjanya mengubah-ubah tegangan input DC konstan
dikonversikan ke tegangan DC yang variable dengan cara mencacah (chopper) tegangan
masukan.
Chopper dibutuhkan dalam penggerak-penggerak DC kecepatan variable seperti
penggerak dalam bidang transportasi, dimana chopper akan mengurangi disipasi daya
dalam bentuk panas yang dibutuhkan saat starting pada tahanan kontrol kecepatan.
Penggunaan DC chopper diaplikasikan pada:
1. Pengaturan kecepatan motor DC
2. Pengaturan tegangan catu daya DC (Catu daya variable)
Elekt ron ika Daya
6
1.3.3. Konverter DC ke AC (Inverter)
Inverter mengkonversikan tegangan DC ke AC dengan keluaran tegangan dan frekuensi
yang konstan maupun variabel. Inverter dengan tegangan masukan DC konstan menjadi
tegangan keluaran AC konstan disebut Inverter tak terkontrol, Inverter dengan tegangan
masukan DC konstan menjadi tegangan keluaran AC yang variable disebut Inverter
terkontrol.
Penerapan dari inverter meliputi :
1. Catu daya tak terputus untuk computer (UPS)
2. Pengendali motor AC kecepatan variabel
3. Suplai-suplai daya pada pembangkit
Pada kebanyakan penerapan inverter digunakan untuk mengontrol tegangan dan frekuensi
keluaran khususnya pada control kecepatan motor Asinkron.
1.3.4. Konverter AC ke AC (Kontrol tegangan AC)
Konverter tegangan AC ke tegangan AC adalah mengkonversikan sumber tegangan AC
yang mempunyai tegangan dan frekuensi konstan menjadi keluaran dengan tegangan AC
variable dan bisa juga dengan frekuensi yang variable yang disebut Cycloconverter.
Penerapan kontrol tegangan ac meliputi :
1. Pemanasan induksi dari logam pelebur baja
2. Pengontrolan cahaya.
3. Kontrol transformator primer untuk proses-proses elektrokimia
4. Pengontrolan kecepatan untuk motor induksi untuk penggerak kecepatan variabel.
Penerapan dari cycloconverter (konverter frekuensi) meliputi pengendali motor AC
kecepatan variable.
1.3.5. Static Switch
Saklar daya seperti kontaktor yang umumnya digunakan sebagai saklar tegangan AC
maupun DC dengan daya besar bisa diganti dengan static switch atau disebut AC static
switch atau DC static switch.
1.4. Elemen Dasar
Komponen dari elemen dasar, rangkaian dasar serta karakteristik sumber tegangan sampai
dengan beban sudah dibahas dalam rangkaian listrik dan elektronika, namun untuk
memulai matakuiah elektronika daya diperlukan pembahasan/ulasan secara singkat
sebagai pengingat. hal ini diperlukan sebagai dasar untuk menganalisa rangkaian
Elekt ron ika Daya
7
elektronika daya selanjutnya. Rangkaian-rangkaian yang diperlukan guna kerperluan ini
adalah rangkaian yang telah diidealisasikan. Untuk uraian umum dari sebuah sistem
elektronika daya diperlukan elemen-elemen dasar seperti: Sumber tegangan dan
gelombang tegangan, rangakain , transformator. resistor, inductor, kapasitor
1.4.1. Elemen dasar
1. Gelombang periodik dan frekuensi
Jika gelombang tegangan, arus ataupun daya yang besarnya bervariasi terhadap waktu
dan akan mempunyai nilai besaran yang sama (posisi, sudut, kecepatan dst) dan selalu
berulang pada waktu tertentu (waktu tetap), maka besaran tersebut di sebut gelombang
periodik. Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu gelombang penuh (menempuh
satu gelombang periodic) disebut perioda (T) yang umumnya dalam satuan detik.
Adapun gelombang yang menempuh satu perioda penuh dalam interval waktu tertentu
disebut cycle (siklus) disingkat (s )
Jumlah gelombang periodik yang yang terjadi dalam satu detik atau dalam satu detik
ada kejadian gelombang beberapa siklus (s/detik) disebut frekuensi (f) dalam satuam
Herz (Hz). 1 Hz = 1 s/detik atau f = 1/T.
a. gelombang sinuoida, periodic, b. gelomang periodic, nonsinusoida
c. gelombang sinuoida, periodic, d. gelomang periodic, non sinusoida,
V V
( )t
T
T
T
VV
T
t
t
t
Elekt ron ika Daya
8
2. Sumber tegangan AC sinusoida dengan persamaan : sinv Vm t
3. Sumber tegangan DC ideal seperti battery dengan tegangan konstan terhadap waktu
dengan persamaan v V
4. Transformator penurun dan penaik tegangan satu fasa mempunyai 2 belitan primer dan
sekunder dapat digambarkan sbb:
5. Resistor, Induktor dan Kapasitor
a. Resistor, Induktor dan kapasitor
R = Resistor
V = Tegangan
I = Arus listrik
v V
sinmv V t 0
V
sinmv V t
wt
0
V
t
V
Primer Sekunder
1P
1N
2P
2N
1E2E
1 1
2 2
N E
N E 1
2
Nn
N
E1 = tegangan primer
E2 = tegangan sekunder
N1 = jumlah belitan primer
N2 = jumlah belitan sekunder
( ) ( )v t Ri t
( )
( )
v tR
i t
( ) ( ). ( )P t V t i t
R
i
V
Elekt ron ika Daya
9
b. Induktor
V = tegangan, i = arus
L = induktansi dari induktor
t = waktu
c. Kapasitor
V = tegangan,
i = arus
C = kapasitansi dari kapasitor
t = waktu
6. Penggabungan sumber tegangan
a. Penjumlahan 2 buah sumber tegangan AC dengan frekuaensi yang sama
( )di
v t Ldt
1( )i t vdt
L
C
1( )v t idt
C
( )dv
i t Cdt
1 sinmv V wt
2 sinmv V wt
21V v v
Beban
Beban
A
B
C
A
B
C
A
B
1v
2v
0
V V2v
2v
t
sin sinm mV V t V t
2 sinV Vm t
i
V
i
L V
Elekt ron ika Daya
10
b. Penjumlahan sumber tegangan AC dan DC
1.4.2. Harga Rata-rata dan harga efektif
1. Harga Rata-rata
Setiap bentuk gelombang mempunyai harga rata-rata dan efektif. Harga rata-rata
(Xrata-rata) dari suatu gelombang adalah merupakan penjumlahan dari harga rata-rata
setiap besarnya nilai sesaat gelombang tersebut yang menempuh satu perioda (dalam
satu siklus). Besar nilai sesaat gelombang tersebut bisa positif yaitu diatas sumbu
maupun yang mempunyai nilai negatif dibawah sumbu. Misal harga rata-rata dari
gelombang sinusodida adalah nol.
Beban
Beban
A
B
C
A
B
C
A
B
0
V
0
V
0
V
1 sinmv V wt
2v V
21ACV v v
2 sinACV V Vm t
1v
2v
Beban
Beban
A
B
C
A
B
C
A
B
1v
2v
0
V
0
V
0
V
ABV
2sinABV Vm t V
1 sinmv V wt
2 2v V
2 2v V
1 sinmv V wt
π 2π
Elekt ron ika Daya
11
Harga rata-rata dari gelombang (x) disebut X rata-rata atau Xdc adalah penjumlahan
nilai sesaat gelombang tersebut baik untuk gelombang tegangan maupun gelombang
arus dalam satu periode penuh dirumuskan sbb:
T adalah waktu perioda
t adalah waktu sesaat diantara delombang tersebu.
Atau bisa juga harga rata-rata dari suatu gelombang yang menenpuh satu perioda
penuh dirumuskan sbb:
Jumlah semua luas gelombang dalam satu perioda
Waktu perioda gelombang tersebut
2. Harga Efektif
Harga efektif disebut harga root-mean-square (RMS) atau harga kuadrat dari jumlah
nilai rata-rata dari gelombang satu perioda yang diakarkan (dipangkatkan 1/2). Jika x
adalah gelombang periodic maka nilai efektifnya adalah sbb:
3. Contoh :
Tengangan Arus bolak-balik (AC) dengan persamaan :
Tentukan :
a. Harga rata-rata tegangan tersebut
b. Harga tegangan efektifnya
Jawab :
Bentuk gelombang AC:
1( ) ( )
t T
t
Xrata rata Xdc x t dtT
( )Xrata rata Xdc
1/2
21( ) ( )
t T
t
Xrms Xeff x t dtT
sinmv V t
sinmv V t
0
V
mV
t2
T
Elekt ron ika Daya
12
a. Harga rata-rata tegangan
b. Harga efektif tegangan
2
0
1,rata rataV VmSin t d t
T
2T
2
0( 2 ) ( 0)
2 2
m mrata rata
V VV Cos t Cos Cos
( 1) ( 1) ( 1) (1) 0 02 2 2
m m mrata rata
V V VV Volt
2
2
0
1,efektifV VmSin t d t
T
2T
2 2
2
0 0
2 2 1 2( )( )
2 2 2
m mefektif
V V Cos tV Sin t d t d t
2
0
2
1 24
mefektif
VV Cos t d t
2 2
0 0
2
1 2( )4
mefektif
VV d t Cos t d t
2
2
00
2 1( ) 2( )
4 2
mefektif
VV t Sin t
2 21 1
(2 0) 2(2 ) 2(0) (2 0) (0 0)4 2 2 4
m mefektif
V VV Sin Sin
2 2 2
(2 ) 0 24 4 2
m m mefektif
V V VV
2
mefektif
VV