energi baru dan terbarukan · 2017. 6. 6. · energi baru dan terbarukan produksi biodiesel dari...

16

Upload: others

Post on 23-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

    Kuta, 29-30 Oktober 2015 | xiii

    KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. vii

    SAMBUTAN KETUA PANITIA ............................................................................................................ ix

    SAMBUTAN KETUA LPPM UNIVERSITAS UDAYANA ................................................................ xi

    HUMANIORA

    NILAI LOKAL DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA IKAN

    DAN PENGEMBANGAN HUKUM

    Fenty U. Puluhulawa, Nirwan Yunus ..........................................................................................................3

    KEBIJAKAN LOKAL DAN ETNISITAS MENUJU

    INTEGRASI KELOMPOK ETNIS

    DI KABUPATEN POHUWATO

    Wantu Sastro ...............................................................................................................................................8

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN IMPLEMENTASI EKONOMI

    HIJAU DALAM RESTORASI DAN KONSERVASI TERUMBU KARANG DI PEMUTERAN BALI

    SEBAGAI DAYA TARIK EKOWISATA

    I Ketut Surya Diarta, I Gede Setiawan Adi Putra ....................................................................................13

    KEMAMPUAN BAHASA BALI GENERASI MUDA BALI DI UBUD GIANYAR BALI

    Ni Luh Nyoman Seri Malini, Luh Putu Laksminy, I Ketut Ngurah Sulibra .............................................21

    INTENSITAS KAPITAL INDUSTRI DAN DINAMISME KEUNGGULAN

    KOMPARATIF PRODUK EKSPOR INDONESIA

    Ni Putu Wiwin Setyari ..............................................................................................................................29

    MODEL ESTIMASI KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR

    INTERNAL UKM DI KABUPATEN BANDUNG

    Rivan Sutrisno, Mardha Tri Meilani ..........................................................................................................38

    KAMUS PRIMITIVA SEMANTIK BALI-INDONESIA-INGGRIS BIDANG ADAT DAN AGAMA

    Dr. I Made Netra, S.S., M.Hum, Drs. I Nyoman Udayana, M.Litt., Ph.D,

    Dr. Drs. I wayan Suardiana, M.Hum, Drs. I Ketut Ngurah Sulibra, M.Hum.,

    Dr. Drs. Frans I Made Brata, M.Hum .......................................................................................................46

    MODEL KONFIGURASI MAKNA TEKS CERITA RAKYAT TENTANG PRAKTIK-PRAKTIK

    BUDAYA RANAH AGAMA DAN ADAT

    UNTUK MEMPERKOKOH JATI DIRI MASYARAKAT BALI

    Dr. Dra. Ni Ketut Ratna Erawati, M.Hum, Dr. I Made Netra, S.S., M.Hum,

    Dr. Frans I Made Brata, M.Hum, Prof. Dr. I Made Suastika, S.U ............................................................ 54

    DAFTAR ISI

  • SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

    xxx | Kuta, 29-30 Oktober 2015

    ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

    PRODUKSI BIODIESEL DARI BIJI MALAPARI (PONGAMIA PINNATA (L.) PIERRE)

    Ni Luh Arpiwi ......................................................................................................................................1341

    PENINGKATAN EFISIENSI TURBIN DENGAN PEMBAHARUAN DESAIN TURBIN BANKI

    UNTUK MIKRO HIDRO DI DAERAH TROPIS

    Lie Jasa, Ardyono Priyadi, Mauridhi Hery Purnomo ............................................................................1348

    PEMANFAATAN PIKO HIDRO UNTUK MEMPERCEPAT PERTUMBUHAN

    IKAN AIR DERAS DI DUSUN PAGI DESA SENGANAN KECAMATAN PENEBEL

    KABUPATEN TABANAN

    I Putu Ardana, Lie Jasa ....................................................................................................................... 1336

    MODEL DAN SIMULASI KATUP TEKAN MODEL PLAT, BOLA,

    DAN SETENGAH-BOLA PADA POMPA HYDRAM

    Made Suarda, Anak Agung Adhi Suryawan, I Nengah Suweden ........................................................... 1363

    PENGUJIAN KARAKTERISTIK PENGERING ANYAMAN ATA DENGAN MENGGUNAKAN

    VARIAN BAHAN BAKAR BIOMASSA LIMBAH PERTANIAN SEBAGAGAI UPAYA

    MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS.

    I.N. Suarnadwipa, I.W.B. Adnyana .......................................................................................................1371

    PENERAPAN MOTEDE KONDENSASI PAKSA TIPE CROSSFLOW

    PADA PROSES PRODUKSI BAHAN BAKAR ALTERNATIF ARAK

    TERHADAP KUALITAS DAN KAPASITAS PRODUKSI

    IGK Sukadana, IGN. Putu Tenaya, IKG. Wirawan ..............................................................................1378

    EVALUASI POTENSI SUMBER DAYA BIOMASSA DI BALI

    Made Sucipta, dan I Wayan Dana .........................................................................................................1391

    CONTROLLING HARMFUL GAS HYDROGEN SULFIDE (H2S) BY DESULRUIZER

    IN SEWAGE TREATMENT PLANT (STP).

    CASE STUDY: PATRA JASA BALI RESORT &VILLAS INDONESIA

    Tjokorda Gde Tirta Nindhia, I Wayan Surata, I Dewa Gde Putra Swastika .........................................1396

    PENYEDIAAN AIR BERSIH BANJAR CEBLONG DESA MENYALI

    DENGAN MENERAPKAN KINCIR AIR PENGGERAK POMPA AIR

    M. Sucipta, I N. Suarnadwipa, dan I W. Dana ......................................................................................1400

    ARAK SEBAGAI PEREAKSI RAMAH LINGKUNGAN

    DALAM PEMBUATAN ENERGI BIODIESEL

    I Wayan Bandem Adnyana, Ni Made Suaniti ..........................................................................................1405

    PENGARUH SUBSTITUSI UNSUR GD PADA STRUKTUR KRISTAL

    SUPERKONDUKTOR SISTEM BISMUTH FASE 2223 : BI2SR

    2(GD

    1-XCA

    1+X)CU

    3.05O

    Z

    Ida Bagus Alit Paramarta, I Gusti Agung Ayu Ratnawati ....................................................................1409

    SukadanaHighlight

  • SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

    1378 | Kuta, 29-30 Oktober 2015

    PENERAPAN MOTEDE KONDENSASI PAKSA TIPE CROSSFLOW

    PADA PROSES PRODUKSI BAHAN BAKAR ALTERNATIF ARAK

    TERHADAP KUALITAS DAN KAPASITAS PRODUKSI

    IGK Sukadana1), IGN. Putu Tenaya1), IKG. Wirawan1)

    1)Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana Bali.

    [email protected], [email protected]

    ABSTRACT

    The development of research on the processing or manufacture of wine until it’s been a lot of progress, seen from the

    results of research on alternative energy from the basic ingredients of beer. The progress made today is the quality of

    the wine production has reached a concentration above 95%. But wine production capacity is still low around 1 liter

    within 4 hours of production time. So not qualify as a fuel. The target of this research is the creation of a technology

    that can produce a wine with a production capacity and better quality. The method used in order to achieve the

    rate of condensation getting bigger so that the rate of production increases. But inversely proportional to the quality

    increasing, decreasing torque and engine power.

    PENDAHULUAN

    Indonesia termasuk dalam organisasi penghasil minyak dunia, yaitu pada tahun 1989 menempati

    urutan 10 besar sebagai penghasil minyak bumi. Tetapi seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi

    kebutuhan akan minyak setiap tahun terus mengalami peningkatan, maka perlu adanya penghematan dalam

    penggunaan bahan bakar minyak tersebut. Penggunaan bahan bakar minyak khususnya bahan bakar fosil

    disamping ketersediaannya semakin terbatas juga dapat merusak lingkungan yaitu menimbulkan polusi

    udara.

    Penggunaan bahan bakar cair secara terus menerus mengakibatkan suatu saat akan terjadi kelangkaan

    bahan bakar. Pemerintah menganjurkan untuk menggunakan bahan bakar alternatif yang lebih ramah

    lingkungan. Pemerintah Indonesia mengeluarkan suatu kebijakan dalam pengelolaan energi nasional,

    khususnya tentang pemanfaatan etanol, biodisel dan gasohol sebagai energi alternative pada tahun 2022

    mendatang. Pemanfaatan bahan bakar alternative juga bertujuan untuk melindungi lingkungan hidup dari

    pencemaran, disamping sebagai usaha untuk lebih memanfaatkan sumber daya alam hayati khususnya

    yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Salah satu bahan bakar alternative tersebut khususnya di bali

    adalah arak. Kualiatas arak lebih besar 90 % memiliki angka oktan di atas standar maksimal angka oktan

    bensin, yaitu sekitar 108,6, sedangkan bensin memiliki angka oktan sebesar 88. Disamping itu sifat arak

    tidak beracun dan ramah terhadap lingkungan. Jika arak dipadukan dengan bahan bakar bensin dengan

    persentase tertentu, memungkinkan dapat meningkatkan angka oktan bahan bakar bensin tersebut. Dengan

    peningkatan nilai oktan tentunya akan memperbaiki kualitas hasil pembakaran, sisa gas hasil pembakaran

    akan lebih baik, dan berpengaruh terhadap performance dari mesin akan meningkat.

    Arak adalah suatu zat yang diperoleh dari alam terutama dari tumbuhan yang mengandung zat

    pati (carbohidrat) dengan bantuan bakteri saccharomyces cereviceae untuk permentasi dan dengan alat

    evaporator dan kondensor untuk mendestilasi menjadi arak. Bahan-bahan yang mengandung karbohidrat

    adalah nira kelapa, enau, lontar dan segala produk pertanian. Nira hasil petani sangat berlimpah, khusus

    SukadanaHighlight

  • SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

    Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1379

    di kecamatan Abang, Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem yang sebagian besar masyarakat memiliki

    kegiatan membuat nira. Hasil nira kemudian diproses secara tradisional menjadi arak dengan kualitas <

    40 %. Dengan kebijakan pemerintah daerah Bali melarang peredaran arak akibat penyalahgunaan sebagai

    minuman keras, maka akan dapat menyebabkan terancamnya mata pencaharian masyarakat petani produsen

    nira.

    TINJAUAN PUSTAKA

    Penelitian Pendahuluan Yang Sudah Dilaksanakan.

    Nanda, Sukadana, 2006, melakukan peneltian uji coba campuran bahan bakar alkohol dari salak

    bensin. Dan dilanjutkan oleh Artayana, IM, 2007, melakukan peneltian penambahan alkohol salak pada

    bahan bakar bensin untuk mengetahui kualitas gas buang yang diuji pada sepeda motor. Dari penelitiannya

    dihasilkan bahwa : dengan semakin besar persentase penambahan alkohol menyebabkan gas buang yang

    dihasilkan seperti kandungan hidrokarbon (HC) dan oksigen (O 2 ) semakin meningkat, sedangkan untuk

    bahan bakar bensin gas buangnya cenderung lebih rendah. Semakin besar putaran mesin persentase volume

    gas buang yang dihasilkan mengalami penurunan.

    Artawan, Sukadana 2007, melakukan penelitian penggunaan arak api sebagai bahan bakar pengganti

    sepeda motor terhadap akselerasi dan konsumsi bahan bakar. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada

    rasio kompresi 9,3:1 dengan bahan bakar arak api dapat meningkatkan akselerasi dan dapat menghemat

    konsumsi bahan bakar yaitu pada gigi 1 (kecepatan 0–20 km/jam) akselerasinya sebesar 2,835 m/dt2

    dengan konsumsi bahan bakar sebesar 0,091 lt/km, pada gigi 2 (kecepatan 20–40 km/jam) akselerasinya

    sebesar 1,190 m/dt2 dengan konsumsi bahan bakar sebesar 0,102 lt/km, pada gigi 3 (kecepatan 40–60 km/

    jam) akselerasinya sebesar 0,518 m/dt2 dengan konsumsi bahan bakar sebesar 0,117 lt/km dan pada gigi 4

    (kecepatan 60–70 km/jam) akselerasinya sebesar 0,146 m/dt2 dengan konsumsi bahan bakar sebesar 0,183

    lt/km.

    Ervan, sukadana 2007, Melakukan penelitian mengenai arak api sebagai bahan bakar pengganti

    sepeda motor terhadap kandungan gas buang, didapat hasil penelitian Dengan memvariasikan konsentrasi

    ethanol sebagai bahan bakar akan sangat berpengaruh terhadap kandungan gas buang. Dengan konsentrasi

    yang semakin tinggi gas buang yang dihasilkan akan semakin baik, seperti kandungan karbon dioksida

    (CO2) semakin besar. Untuk karbon monoksida (CO), semakin besar konsentrasi ethanol emisi CO yang

    dihasilkan semakin menurun. Untuk Oksigen (O2), semakin besar konsentrasi ethanol emisi O

    2yang

    dihasilkan akan semakin menurun. Dan untuk kandungan hidrokarbon (HC), semakin besar konsentrasi

    ethanol emisi HC yang dihasilkan akan semakin menurun.

    Sukadana, Bandem 2009 dan 2010, melakukan kajian teknis unjuk kerja destilator kontinu dan

    pemanfaatan arak sebagai bahan bakar pengganti bensin, dengan cara menguji pada mesin pembakaran

    konvesional carburator, dengan beberapa variable pengujian seperti variable putaran, variable rasio

    kompresi terhadap unjuk kerja mesin seperti emisi. Hasil penelitian yang didapat, semakin tinggi temperatur

    penguapan semakin tinggi kapasitas produk arak tetapi berbanding terbalik dengan kualitas produk yang

    semakin rendah. Umumnya dibandingkan bahan bakar bensin, bahan bakar arak menghasilkan gas CO2

    lebih besar, CO lebih rendah, HC lebih tinggi dan O2 lebih tinggi. Meningkatnya rasio kompresi berpengaruh

    terhadap peningkatan CO2, menurunnya CO, peningkatan emisi HC dan semakin kecil gas O

    2.

    Sukadana 2011, melakukan kajian teknis distilator kolom bertingkat tipe kontinu terhadap kapasitas

    dan kualitas produksi arak. Dari penelitian ini diapatkan hasil bahwa : kapasitas dan kualitas produksi arak

    sangat dipengaruhi oleh banyak jumlah tingkat destilasi. Semakin banyak jumlah tingkat destilasi semakin

    Sukadana 2011, melakukan kajian teknis pemanfaatan arak sebagai bahan bakar alternatif mesin

    pembakaran tipe injeksi. Didapat hasil bahwa ; Torsi dan daya yang dihasilkan pada pembakaran dengan

    bahan bakar arak api lebih kecil dibandingkan dengan bahan bakar bensin, sedangkan konsumsi bahan

  • SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

    1380 | Kuta, 29-30 Oktober 2015

    bahan bakar bensin. Jadi untuk rasio kompresi mesin standar menggunakan bahan bakar arak memiliki

    performa masih lebih rendah dari bahan bakar bensin.

    Sukadana 2013, melakukan penelitian ” Peningkatan kualitas produksi arak bali sebagai bahan

    bakar alternative dengan metode distilasi Kontinu bertingkat”. Pada penilitian ini dilakukan variabel

    jumlah tingkat destilator dari satu tingkat, dua tinglkat dan tiga tingkat. Dengan masing masing variabel

    memiliki seting temperatur yang berbeda-beda. Didapatkan hasil bahwa semakin banyak tingkat destilator

    yang dipergunakan dapat dihasilkan kualitas produksi arak yang semakin tinggi tetapi kapasitas produksi

    semakin rendah.

    Dasar Teori

    Alat produksi arak adalah suatu alat yang digunakan untuk pemisahan antara etanol dan air yang

    terkandung dalam larutan nira dengan cara pemanasan (evaporastion) dan pendinginan (condensation).

    Berdasarkan susunan komponen alat produksi arak terdiri dari dua komponen utama yaitu : ketel arak

    (evaporator) yang digunakan untuk menguapkan nira dan kondensor sebagai alat untuk mengkondensasikan

    uap nira menjadi arak.

    Prinsip kerja dari alat produksi arak adalah nira yang terdapat pada ketel diuapkan dengan cara

    pemanasan sehingga nira berubah menjadi uap, kemudian uap yang terbentuk bergerak dari ketel menuju

    kondensor melalui saluran keluar ketel sebagai akibat dari meningkatnya temperatur dan tekanan pada

    oleh spray dengan uap panas yang bergerak keatas akibat dari proses pemanasan dan perpindahan panas

    secara konveksi pada beberapa bagian peralatan produksi arak. Uap panas yang keluar dari ketel kemudian

    di dinginkan pada kondensor sehingga berubah menjadi cairan arak.

    Konduksi (Difusi)

    Perpindahan panas konduksi adalah perpindahan panas yang terjadi pada suatu media padat atau

    yang lain pada media tersebut. Hal ini merupakan perpindahan energi dari partikel yang lebih energik

    menuju partikel yang kurang energik. Pada gas, konduksi terjadi karena gerakan semu molekul-molekul,

    sehingga kalor terdifusi dari bagian yang lebih panas kebagian yang lebih dingin. Laju aliran panas dengan

    cara konduksi dirumuskan oleh ilmuan prancis J.B.J Fourier pada tahun 1882 yang menyatakan bahwa :

    ( )d

    d.k-q

    .

    cond (1)

    Konveksi (Convection)

    Perpindahan panas konveksi adalah perpindahan panas yang terjadi dari suatu permukaan media

    kecepatan aliran dan perbedaan temperatur. Laju perpidahan panas dengan cara konveksi dapat dihitung

    dengan persamaan:

    cconv (2)

    Konveksi juga terdiri dari dua bagian yaitu konveksi alamiah dan konveksi paksa. Konveksi Alamiah

    : terjadi akibat adanya gaya apung yang disebabkan oleh perbedaan densitas, dan perbedaan densitas ini

    terjadi akibat adanya bantuan dari peranti mekanik seperti pompa, blower, kompresor, dll

  • SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

    Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1381

    Radiasi (Radiation)

    Radiasi ialah suatu istilah yang digunakan untuk perpindahan energi melalui ruang oleh gelombang-

    gelombang elektromagnetik. Jika radisi berlangsung melalui ruang kosong, energi tidak ditransformasikan

    menjadi kalor atau bentuk-bentuk energi yang lain, dan energi tidak pula akan terbelok dari lintasannya.

    Sebaliknya bila terdapat zat pada lintasannya, radiasi itu akan mengalami diteruskan (transmision),

    dipantulkan ( ) dan diserap (absorpsion). Laju perpidahan panas dengan cara radiasi dapat dihitung

    dengan persamaan:

    (3)

    Perpindahan panas didih

    Perpindahan panas didih merupakan perubahan fase dari cair ke uap. Bila suatu permukaan

    bersentuhan dengan zat cair dan dipelihara pada suhu yang lebih tinggi dari suhu jenuh zat cair itu, akan

    terjadi pendidihan. Bila suatu permukaan yang dipanaskan itu terbenam dibawah permukaan-bebas zat

    cair, proses itu disebut didih kolam (pool boiling). Jika suhu zat cair berada dibawah suhu jenuh, proses ini

    disebut didih dingin lanjut (subcooled boiling) dan jika zat cair itu terpelihara pada suhu jenuh, proses itu

    disebut didih jenuh (saturated boiling).

    Perpindahan panas kondensasi

    Perpidahan panas kondensasi bila uap jenuh bersentuhan dengan suatu permukaan yang lebih rendah

    dari uap jenuh tersebut. Untuk menghitung perpindahan panas kondensasi, nusselt telah merumuskan

    ( )( )

    d

    sv

    vx

    TTD

    Khfggh

    1

    1

    3

    11 ..

    −=

    m

    rrr(4)

    Destilasi

    Destilasi adalah cara pemisahan suatu zat dari suatu larutan menjadi dua atau lebih zat hasil yang

    memiliki massa jenis yang berbeda melalui proses pemanasan atau penguapan. Pada umumnya proses

    destilasi terdiri dari dua proses antara lain proses penguapan (evaporasion) dan proses pengembunan

    (condensation).

    Perubahan variabel proses destilasi

    Variabel proses pemisahan dengan proses destilasi meliputi: Temperatur proses destilasi. Komposisi

    umpan.Variabel-variabel INI adalah faktor penentu atas pengendalia proses destilasi. Produk destilasi

    dapat dihasilkan dengan kualitas tertentu, pada kondisi operasi proses destilasi yang tertentu pula. Artinya

    produk destilasi dapat dibuat bervariasi dengan mengubah variabel proses destilasi.

    Perubahan kecepatan aliran

    Dalam proses destilasi, berlaku kesetimbangan massa, bahwa kecepatan umpan masuk sama dengan

    kecepatan aliran kedua produk destilasi tersebut. Ketidak seimbangan akan menimbulkan gangguan

    kualitas produk dan proses destilasi sendiri. Dibawah ini beberapa hal perubahan kecepatan aliran yang

    mempengaruhi proses destilasi: Perubahan kecepatan aliran umpan, pada proses destilasi akan menyebabkan

    jumlah fraksi ringan pada produk bawah (bottom product) akan bertambah dan akan menyebabkan fraksi

    lebih berat akan berkurang pada produk atas (over head product). Perubahan kecepatan aliran produk atas

    (over head product) akan menyebabkan: Kecepatan penguapan bertambah, jumlah fraksi lebih berat

    bertambah. Pengaruh perubahan kecepatan aliran produk atas, pada akhirnya akan mengubah kualitas atau

    komposisi produk atas dari proses destilasi.

  • SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

    1382 | Kuta, 29-30 Oktober 2015

    Kecepatan aliraan umpan overhead dan bottom produk dalam kesetimbangan massa tertentu

    untuk menghasilkan kualitas tertentu atas produk tertentu. Masing-masing memiliki aliran tertentu

    untuk menghasilkan kualitas produk destilasi tertentu. Dalam prakteknya, proses destilasi berlangsung

    berkesinambungan untuk kepentingan komersil artinya kecepatan aliran umpan, overhead dan bottom

    produk dimasukan dan dikeluarkan secara berkesinambungan dalam kesetimbangan. Untuk kepentingan

    ini suplay dan pemakaian energi pemanasan dan pendinginan berjalan secara terus menerus.

    Pengaruh kenaikan suhu dan tekanan.

    Kenaikan suhu dan tekanan dapat terjadi oleh pengendalian yang kurang tepat atau disebabkan

    kegagalan fungsi alat pengendalian dan alat pembuat tekanan vakum. Kenaikan suhu pada dasarnya

    menyebabkan kecepatan penguapan yang dipisahkan bertambah. Keadaan ini menyebabkan komponen

    yang lebih berat akan menguap lebih banyak, yang pada akhirnya dapat mengubah kualitas produk atas

    dan produk bawah proses destilasi. Suhu dan tekanan operasi pada proses destilasi adalah dua varibel

    proses yang tidak disahkan. Artinya kenaikan suhu akan menyebabkan kenaikan tekanan pada destilasi.

    Kedua variabel proses ini tetap dalam kesetimbangan tertentu untuk menghasilkan produk destilasi dengan

    kualitas yang baik. Dalam pengendalian penting mengetahui harga kesetimbangan: suhu proses destilasi,

    tekanan proses destilasi, kualitas produk destilasi.

    Pengaruh penurunan suhu dan tekanan

    Seperti halnya kenaikan suhu, penurunan suhu proses destilasi dapat terjadi oleh pengendalian yang

    kurang baik atau disebabkan oleh kegagalan fungsi alat pengendali. Pengaruh penurunan suhu, terhadap

    kualitas produk destilasi adalah kebalikan pengaruh kenaikan suhu proses destilasi yaitu: Mengurangi

    jumlah atau komposisi komponen yang lebih berat. Menambah jumlah atau komposisi komponen yang

    lebih ringan.

    Pengaruh penurunan tekanan yang disebabkan oleh penurunan suhu dapat berakibat: umlah jatau

    persentase komponen lebih berat bertambah. jumlah atau persentase komponen lebih ringan bertambah.

    Dan pengaruh kenaikan tekanan yang disebabkan oleh penurunan suhu, adalah kebalikan dari penurunan

    suhu.

    Evaporasi

    Perpidahan kalor ke zat cair mendidih yang sering ditemukan sehingga sering di tangani sebagai

    operasi tersendiri, operasi itu disebut evaporasi atau penguapan (evaporation). Tujuan evaporasi adalah

    untuk menguapkan larutan yang terdiri dari zat terlarut yang tak mudah menguap dan larutan yang

    mudah menguap. Dalam kebanyakan proses evaporasi, pelarutnya adalah air, evaporasi dilakukan dengan

    menguapkan sebagian dari pelarut sehingga didapatkan larutan zat cair yang pekat yang memiliki konsentrasi

    lebih tinggi. Biasanya dalam evaporasi, zat cair pekat itulah yang merupakan produk yang berharga dan

    uapnya di kondensasikan dan dibuang. Tetapi, dalam situasi tertentu kebalikannya yang benar.

    Operasi efek tunggal dan efek ganda

    Kebanyakan evaporator dipanaskan dengan uap yang kondensasi diatas tabung-tabung logam. Bahan

    yang akan di evaporasi biasanya mengalir didalam tabung. Uap yang digunakan biasanya uap bertekanan

    rendah, di bawah 3 atm abs, zat cair yang mendidih biasanya berada dalam vakum sedang, yaitu sampai

    kira-kira 0.05 atm abs.

    Bila kita menggunakan satu evaporator saja, uap yang mendidih dikondensasikan dan dibuang.

    Metode ini biasanya disebut evaporator efek tunggal (single-effect evaporation) walaupun sederhana,

    namun proses ini tidak efektif dalam penggunaan uap. Untuk menguapkan 1 lb air dari larutan, diperlukan

    1 sampe 1.3 lb uap. Jika uap dari evaporator dimasukkan kedalam rongga uap (steam chest) evaporator

    kedua. Dan uap yang dari evaporator ke dua dimasukan ke kondensor, maka operasi itu akan menjadi efek

    dua kali atau efek dua (double efek).

  • SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

    Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1383

    Kondensor

    Kondensor adalah peranti penukar kalor khusus yang digunakan untuk mencairkan uap dengan

    mengambil kalor. Kalor laten diambil dengan menyerapnya ke dalam zat cair yang lebih dingin yang disebut

    pendingin (coolant). Karena suhu pendingin di dalam kondensor itu meningkat karena itu, maka alat itu

    dengan demikian juga bekerja sebagai pemanas. Namun sebagai fungsinya, kegiatan kondensasi itulah yang

    terlebih penting , dan hal ini tercermin pada namanya. Kondensor dapat dibagi atas dua golongan yaitu:

    dalam golongan pertama yang disebut kondensor jenis selongsong-dan-tabung (shell and tube condenser),

    uap yang dikondensasi dipisahkan dari pendingin oleh permukaan perpindahan kalor berbentuk tabung.

    Dalam golongan kedua yang disebut kondensor kontak (contact condenser) ,arus pendingin dan arus uap

    arus tunggal.

    Ada berapa tipe Kondensor dan dikelompokan berdasarkan beberapa kelompok antara lain.

    Berdasarkan tipe aliran Kondensor dibedakan menjadi tiga type yaitu Aliran searah ( ), aliran

    berlawanan arah ( ) dan aliran melintang ( )

    )

    Gambar 1. Tipe Kondensor

  • SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

    1384 | Kuta, 29-30 Oktober 2015

    TUJUAN DAN MANFAAT

    Mengembangkan teknologi produksi arak yang dapat meningkatkan kapasitas produksi dengan

    mempertahankan kualitas lebih besar 95 % yang merupakan syarat sebagai bahan bakar pada mesin

    kendaraan. Mendukung kebijakan pemerintah dalam usaha mencegah terjadinya kelangkaan energi bahan

    bakar, meningkatkan pemanfaatan energi alternative pada tahun 2022 dan mencari sumber energi baru

    dan terbarukan. Meningkatkan usaha perlindungan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup dengan

    pemanfatan energi ramah lingkungan.

    METODE PENELITIAN

    Penelitian dan hasil dari kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan dengan indikator capaian

    setiap kegiatan penelitian yaitu pemanfaatan arak sebagai bahan bakar alternative pada mesin kendaraan.

    Gambar 2. Roadmap penelitian

    Gambar 3. Diagram peralatan destilator kontinu bertingkat

    Proses kerja Destilator bertingkat

    Bak penampung (1) sebagai tempat penampung nira atau bahan baku dengan volume 20 liter, dengan

    ukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm. Pompa (2) sebagai alat untuk memompakan nira dari bak penampung menuju

    spreyer (5) melewati pipa saluran suply (4) sehingga terjadi pengabutan pada bagian atas kolom/ketel (6),

    akibat berat jenis lebih besar maka nira pada kolom (6) akan mengalir kebawah, bersamaan dengan itu juga

    ada aliran uap nira dari bagian bawah kolom (6) akibat pemanasan oleh pemanas (8), sehingga terjadilah

    kontak lawan arah antara uap nira dari bagian bawah kolom dengan nira dari bagian atas kolom secara

  • SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

    Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1385

    konveksi. Pemanas (8) berdaya 1000 Watt dan bekerja sesuai dengan temperatur seting (7) yang diseting

    dengan thermoseting (9). Akibat adanya pergerakan uap kebagian atas kolom dengan nira kebagian bawah

    kolom akan terjadi proses penguapan untuk partikel yang mudah menguap dan terkondensasi untuk partikel

    yang susah menguap secara konveksi. Cairan yang tidak menguap akan tertampung pada bagian bawah

    kolom, dan bila jumlahnya berlebihan akan dikembalikan ke bak (1) melalui saluran pelimpah (3). Uap

    yang sampai pada bagian atas kolom selanjutnya mengalir menuju kondensor (12). Dengan bantuan aliran

    paksa air pendingin oleh pompa (16) dari bak air (17) melewati kondensor, maka uap yang mengalir dalam

    kondensor akan terkondensasi menjadi kondensat yang selanjutnya ditampung pada botol (15). Proses

    tersebut berulang secara terus menerus (kontinu).

    HASIL YANG DICAPAI

    Data Pengujian kecepatan aliran

    Tabel 1. Data Rekapan Hasil Pengujian Laju Aliran

    membuktikan bahwa laju pendinginan semakin besar sehingga mempengaruhi pada laju kondensasi uap

    menjadi arak bali semakin tinggi. Rata –rata penurunan temperatur uap keluar kondensor sebesar 1,23.

    Temperatur air keluar kondensor juga mengalami penurunan akibat dari laju aliran air pendingi semakin

    kondensasi juga semakin tinggi. Pemaknaan dari analisa diatas bahwa laju aliran sangat berpengaruh

  • SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

    1386 | Kuta, 29-30 Oktober 2015

    mengarah ke pada tipe aliran menjadi lebih turbulen, sehingga laju perpindahan panas semakin besar.

    pendinginan semakin besar, berpengaruh terhadap laju kondensasi semakin besar sehingga laju produksi

    kualitas produksi semakin rendah. Hal ini terjadi karena kecepatan kondensasi mengakibatkan kandungan

    air dalam uap semakin banyak terkondensasi.

    Data Pengujian Unjuk Kerja Mesin

    Tabel 5. Data Pengujian Bahan Bakar Bensin. Tabel 6. Data Pengujian Arak 81,2 %

    Tabel 7. Data Pengujian Arak 88,7 %. Tabel 8. Data Pengujian Arak 93,4 %

  • SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

    Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1387

    Tabel 5.6. Data Pengujian Arak 93,4 %

    Presentasi Performansi Mesin 4 Langkah Nenggunakan Bahan Bakar Arak

    Analisa pengaruh variasi putaran terhadap torsi mesin

    menunjukan pengaruh variasi putaran mesin terhadap torsi, hubungan antara putaran mesin terhadap torsi

    menggunakan bahan bakar bensin dan masing-masing konsentrasi bahan bakar arak bali, terlihat bahwa

    dengan semakin tinggi putaran mesin torsi yang dihasilkan semakin kecil. Torsi yang paling besar dihasilkan

    oleh bahan bakar arak bali konsentrasi 88,7%, pada putaran mesin 1000 rpm torsi yang dihasilkan sebesar

    1,012619 Nm. Untuk bahan bakar arak bali dengan konsentrasi 95,6% mengalami penurunan torsi sangat

    drastis, penurunan torsi yang dihasilkan mencapai 0,175 Nm.

    Analisa pengaruh variasi putaran mesin terhadap daya

    Gambar 4 menunjukan variasi putaran mesin terhadap daya dengan bahan bakar yang berbeda-

    beda, semakin tinggi putaran mesin terjadi peningkatan terhadap daya yang dihasilkan, dan terlihat pada

    penggunaan bahan bakar ethanol 95,6% dengan putaran mesin 3000 rpm mengalami peningkatan daya

    sebesar 0,07389352 Hp. Pada arak bali 93,4% pada putaran 3000 rpm menghasilkan peningkatan daya

    sebesar 0,10439007 Hp. Untuk arak bali 88,7% mengalami peningkatan daya sebesar 0,22414858 Hp pada

    putaran mesin 3000 rpm.

  • SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

    1388 | Kuta, 29-30 Oktober 2015

    5.3.3. Analisa p

    dibutuhkan terjadi peningkatan yang hampir sama dengan bahan bakar bensin.

    Variasi bahan bakar sangat berpengaruh terhadap torsi yang dihasilkan. Torsi yang paling besar

    terjadi pada putaran mesin dari 1000 rpm sampai 3000 rpm menggunakan bahan bakar arak bali konsentrasi

    88,7%. Karena penggunaan bahan bakar arak bali 88,7% sangat sesuai dengan rasio kompresi mesin 7,8

    untuk mencapai kinerja mesin yang optimal. Daya yang paling besar dihasilkan pada penggunaan bahan

    bakar ethanol 88,7%, akan tetapi penurunan daya terjadi pada peningkatan konsentrasi ethanol. Sedangkan

    pada penggunaan bahan bakar premium pada putaran mesin yang sama, daya yang dihasilkan lebih kecil

    dibandingkan dengan arak bali 88,7%. Dimana bahan bakar arak bali dengan konsentrasi semakin besar

    memiliki nilai oktan yang lebih tinggi pula, akan tetapi penggunaan bahan bakar dengan nilai oktan yang

    semakin tinggi diperlukan rasio kompresi yang besar. Sedangkan pada ethanol 81,2%, 93,4% dan 95,6%

  • SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

    Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1389

    mengalami penurunan daya karena terjadi peristiwa detonasi di dalam ruang silinder yang menimbulkan

    suara gemelitik yang menyebabkan daya yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan bensin. Dari

    keseluruhan pembahasan diatas sangat terlihat bahwa dari hasil pengujian yang telah dilakukan menunjukkan

    ethanol 88,7% menghasilkan performance yang paling efektif pada rasio kompresi yang sama.

    SIMPULAN

    berpengaruh terhadap laju kondensasi semakin besar sehingga laju produksi semakin besar. Tetapi

    kualitas produksi semakin rendah. Untuk pengujian arak bali sebagai bahan bakar pada mesin tipe

    semakin besar, penurunan torsi, dan daya mesin

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Terima kasih yang besar kami sampaikan kepada: Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada

    Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

    Indonesia yang telah mendanai kegiatan pengabdian ini, Rektor Universitas Udayana, Ketua Lembaga

    Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang telah memberikan fasilitas sehingga pengabdian ini

    dapat terlaksana. Pihak Rotary Bali Taman dan Rotary Internasional yang juga membantu masyarakat desa

    Kesimpar dalam pendistribusian material. Dan seluruh masyarakat Kesimpar yang telah bekerja keras

    bergotong royong melaksanakan kegiatan ini.

    DAFTAR PUSTAKA

    A.K. Shaha. 1974. “ Combustion Engineering and Fuel Technology”. Oxford & IBH, Publishing Co.,New

    Delhi.

    Arismunandar, W. 1988. Motor Bakar Torak. ITB Bandung.

    Edward, F.,1973, Internal Combustion Engine and Air Pollution. Third Edition. Harper & Row.

    Publisher. New York. Hager Stownson Francisco.

    Julian, C., 1990, Operasi Teknik Kimia. Edisi ke empat. Jilid 2. Erlangga.

    Keenan. Kleinfelter.Dkk.1984.” Kimia Untuk Universitas”.Edisi ke enam. Erlangga , Jakarta

    Sukadana, 2007, ” Pengaruh variasi rasio kompresi terhadap emisi dengan arak bali sebagai bahan

  • SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

    1390 | Kuta, 29-30 Oktober 2015

    bakar sepeda motor empat langkah”, Laporan Penelitian, Universitas Udayana.

    Sukadana, 2008, ” Pemanfaatan arak bali sebagai bahan bakar mesin 4 langkah dengan variasi rasio

    kompresi”, Laporan Penelitian, Universitas Udayana.

    Sukadana, 2009, 2010, ” Kajian teknis destilator tipe continu penghasil bahan bakar alternatif

    berbahan dasar arak bali”, Laporan Penelitian, Universitas Udayana.

    Sukadana, 2011, ” Kajian teknis pemanfaatan arak bali sebagai bahan bakar alternatif mesin

    pembakaran tipe injeksi”, Laporan Penelitian, Universitas Udayana.

    Sukadana, 2011, ” Kajian teknis distilator kolom bertingkat tipe kontinu terhadap kapasitas dan

    kualitas produksi arak bali”, Laporan Penelitian, Universitas Udayana.

    Sukadana, 2013, ” Peningkatan kualitas produksi arak bali sebagai bahan bakar alternative dengan

    metode distilasi Kontinyu bertingkat”, Laporan Penelitian, Universitas Udayana.

    Yuli Setyo Indartono. 2005 Bioethanol, Alternatif Energi Terbarukan : Kajian Prestasi

    Mesin dan Implementasi di Lapangan.