energi nuklir

24
ENERGI NUKLIR MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Pengetahuan Lingkungan yang diampu oleh Prof. Dr. Hj. Mimien Henie Irawati, M.S. Oleh Kelompok 7 Nur Azizah 100342400923 Rani Armadiah 100342400936

Upload: nur-azizah

Post on 13-Aug-2015

47 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Energi Nuklir

ENERGI NUKLIR

MAKALAHDisusun untuk memenuhi tugas matakuliah Pengetahuan Lingkungan

yang diampu oleh Prof. Dr. Hj. Mimien Henie Irawati, M.S.

OlehKelompok 7

Nur Azizah 100342400923Rani Armadiah 100342400936

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGIMaret 2013

Page 2: Energi Nuklir

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah energi merupakan salah satu isu penting yang sedang hangat

dibicarakan. Semakin berkurangnya sumber energi, penemuan sumber energi

baru, pengembangan energi-energi alternatif, dan dampak penggunaan energi

minyak bumi terhadap lingkungan hidup menjadi tema-tema yang menarik dan

banyak didiskusikan. Pemanasan global yang diyakini sedang terjadi dan akan

memasuki tahap yang mengkhawatirkan disebut-sebut juga merupakan dampak

penggunaan energi minyak bumi yang merupakan sumber energi utama saat ini.

Dampak lingkungan dan semakin berkurangnya sumber energi minyak

bumi memaksa kita untuk mencari dan mengembangkan sumber energi baru.

Salah satu alternatif sumber energi baru yang potensial datang dari energi nuklir.

Meski dampak dan bahaya yang ditimbulkan amat besar, tidak dapat dipungkiri

bahwa energi nuklir adalah salah satu alternatif sumber energi yang layak

diperhitungkan.

Isu energi nuklir yang berkembang saat ini memang berkisar tentang

penggunaan energi nuklir dalam bentuk bom nuklir dan bayangan buruk tentang

musibah hancurnya reaktor nuklir di Chernobyl. Isu-isu ini telah membentuk

bayangan buruk dan menakutkan tentang nuklir dan pengembangannya. Padahal,

pemanfaatan yang bijaksana, bertanggung jawab, dan terkendali atas energi nuklir

dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus memberikan solusi atas masalah

kelangkaan energi.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan energi nuklir?

1.2.2 Apa saja macam-macam pemanfaatan energi nuklir?

1.2.3 Bagaimana prosedur dari teknik fusi dan fisi dalam energi nuklir?

1.2.4 Bagaimana dampak energi nuklir terhadap lingkungan fisik dan sosial?

Page 3: Energi Nuklir

1.3 Tujuan

1.3.1 Mendiskripsikan pengertian dari energi nuklir.

1.3.2 Mengetahui macam-macam pemanfaatan energi nuklir

1.3.3 Mengetahui proses dari teknik fusi dan fisi dalam energi nuklir

1.3.4 Mendiskripsikan dampak energi nuklir terhadap lingkungan fisik dan

sosial

Page 4: Energi Nuklir

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Energi Nuklir

Nuklir (a.k.a Energi Nuklir) adalah energi yang dihasilkan dengan

mengendalikan reaksi nuklir. Energi nuklir merupakan salah satu sumber energi

di alam ini yang diketahui manusia bagaimana mengubahnya menjadi energi

panas dan listrik. Sejauh ini, energi nuklir adalah sumber energi yang yang paling

padat dari semua sumber energi di alam ini yang bisa dikembangkan manusia.

Artinya, kita dapat mengekstrak lebih banyak panas dan listrik dari jumlah yang

diberikan dibandingkan sumber lainnnya dengan jumlah yang setara (Anonim a,

2012).

Energi Nuklir merupakan energi hasil dari sebuah proses kimia yang

dikenal dengan reaksi fisi dan reaksi fusi pada sebuah inti atom. Sudah berpuluh

tahun manusia memanfaat potensi energi yang dihasilkan dari reaksi fisi

(pembelahan) inti uranium dan plutonium. Penemuan ini juga berasal dari coba-

cobanya para ilmuan menembakkan neutron ke inti untuk mendapatkan inti baru,

namun  pada bebarapa inti berat hal itu menyebabkan inti menjadi pecah (terbagi)

sekaligus melepaskan neutron lain yang konsekuensinya menimbulkan panas

disekitarnya. panas ini kemudian di ambil dengan menempatkan reaksi tersebut

didalam air, air yang panas tadi dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin. untuk

bagian turbinnya hampir sama dengan pembangkit listrik tenaga uap. Namun

selain panasnya yang diambil, neutron yang lepas ini juga dimanfaatkan untuk

banyak hal, seperti untuk mengukur dimensi dari suatu zat, untuk memutasikan

tumbuhan agar didapatkan bibit unggul dan lain sebagainya (Anonim b, 2010).

2.2 Macam-macam

Secara umum, energi nuklir dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu

sebagai berikut :

2.2.1 Energi nuklir di bidang kesehatan

Aplikasi medis dari teknologi nuklir dibagi menjadi diagnosa dan terapi

radiasi, perawatan yang efektif bagi penderita kanker. Pencitraan (sinar X dan

Page 5: Energi Nuklir

sebagainya), penggunaan Teknesium untuk diberikan pada molekul organik,

pencarian jejak radioaktif dalam tubuh sebelum diekskresikan oleh ginjal, dan

lain-lain.

2.2.2 Energi nuklir di bidang industri

Pada eksplorasi minyak dan gas, penggunaan teknologi nuklir berguna

untuk menentukan sifat dari bebatuan sekitar seperti porositas dan litografi.

Teknologi ini melibatkan penggunaan neutron atau sumber energi sinar gamma

dan detektor radiasi yang ditanam dalam bebatuan yang akan diperiksa.

Pada konstruksi jalan, pengukur kelembaban dan kepadatan yang menggunakan

nuklir digunakan untuk mengukur kepadatan tanah, aspal, dan beton. Biasanya

digunakan cesium-137 sebagai sumber energi nuklirnya.

2.2.3 Energi nuklir di bidang komersial

Ionisasi dari americium-241 digunakan pada detektor asap dengan

memanfaatkan radiasi alfa. Tritium digunakan bersama fosfor pada rifle untuk

meningkatkan akurasi penembakan pada malam hari. Perpendaran tanda “exit”

menggunakan teknologi yang sama.

2.2.4 Energi nuklir di bidang Pemrosesan makanan dan di bidang pertanian

Gambar 1. Logo Radura digunakan untuk menunjukkan bahwa

makanan itu sudah diberikan ionisasi radiasi.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_nuklir

Irradiasi makanan adalah proses memaparkan makanan dengan ionisasi

radiasi dengan tujuan menghancurkan mikroorganisme, bakteri, virus, atau

serangga yang diperkirakan berada dalam makanan. Jenis radiasi yang digunakan

adalah sinar gamma, sinar X, dan elektron yang dikeluarkan oleh pemercepat

elektron. Aplikasi lainnya yaitu pencegahan proses pertunasan, penghambat

pemasakan buah, peningkatan hasil daging buah, dan peningkatan rehidrasi.

Secara garis besar, irradiasi adalah pemaparan suatu bahan ke radiasi untuk

Page 6: Energi Nuklir

mendapatkan manfaat teknis. Teknik seperti ini juga digunakan pada peralatan

medis, plastic, tuba untuk jalur pipa gas, saluran untuk penghangat lantai,

lembaran untuk pengemas makanan, bagian-bagian otomotif, kabel, ban, dan

bahkan batu perhiasan. Dibandingkan dengan pemaparan irradiasi makanan,

volume penggunaan nuklir pada aplikasi tersebut jauh lebih besar namun tidak

diketahui oleh konsumen.

Efek utama dalam pemrosesan makanan dengan menggunakan ionisasi

radiasi berhubungan dengan kerusakan DNA, informasi dasar kehidupan.

Mikroorganisme tidak mampu lagi berkembang biak dan melanjutkan aktivitas

mereka. Serangga tidak akan selamat dan menjadi tidak mampu berkembang.

Tanaman tidak mampu melanjutkan proses pematangan buah dan penuaan. Semua

efek ini menguntungkan bagi konsumen dan industri makanan. Harus diperhatikan

bahwa jumlah energi yang efektif untuk radiasi cukup rendah dibandingkan

dengan memasak bahan makanan yang sama hingga matang. Bahkan energi yang

digunakan untuk meradiasikan 10 kg bahan makanan hanya mampu memanaskan

air hingga mengalami kenaikan temperatur sebesar 2,5 oC.

Keuntungan pemrosesan makanan dengan ionisasi radiasi adalah, densitas

energi per transisi atom sangat tinggi dan mampu membelah molekul dan

menginduksi ionisasi (tercermin pada nama metodenya) yang tidak dapat

dilakukan dengan pemanasan biasa. Ini adalah alasan untuk efek yang

menguntungkan, dan di saat yang sama, menimbulkan kekhawatiran. Perlakuan

bahan makanan solid dengan radiasi ionisasi dapat menciptakan efek yang sama

dengan pasteurisasi bahan makanan cair seperti susu. Namun, penggunaan istilah

pasteurisasi dingin dan iradiasi dalah proses yang berbeda, meski bertujuan dan

memberikan hasil yang sama pada beberapa kasus.

Iradiasi makanan saat ini diizinkan di 40 negara dan volumenya

diperkirakan melebihi 500.000 metrik ton setiap tahunnya di seluruh dunia.

Perlu diperhatikan bahwa iradiasi makanan secara esensial bukan merupakan

teknologi nuklir; hal ini berhubungan dengan radiasi ionisasi yang dihasilkan oleh

pemercepat elektron dan konversi, namun juga mungkin menggunakan sinar

gamma dari peluruhan inti nuklir. Penggunaan di dunia industri untuk pemrosesan

menggunakan radiasi ionisasi, menempati sebagian besar volume energi pada

Page 7: Energi Nuklir

penggunaan pemercepat elektron. Iradiasi makanan hanya sebagian kecil dari

aplikasi nuklir jika dibandingkan dengan aplikasi medis, material plastik, bahan

mentah industri, batu perhiasan, kabel, dan lain-lain.

2.3 Manfaat Energi Nuklir

Bila kita melihat berbagai aktivitas kehidupan, kita tidak akan pernah

terlepas dari ketergantungan makhluk hidup terhadap energi. Kebutuhan akan

energi menjadi semakin penting abad ini, seiring dengan menipisnya sumber daya

alam yang tersedia dan dampak dari aktivitas pemanfaatan energi tersebut bagi

kehidupan. Untuk melakukan aktivitas hidup manusia dilevel yang sederhana, kita

memerlukan energi untuk hidup atau menggerakan semua organ tubuh kita sampai

pada sel-sel yang ada dalam tubuh kita. Energi tersebut bisa didapat umumnya

dari makanan, sinar matahari, alat-alat elektronik yang membantu tubuh untuk

mendapatkan energi dan lain-lain. Di sisi lain aktivitas hidup manusia diluar tubuh

manusia yang dapat menunjang hidup manusia diantaranya bisnis, kantor,

industri, transportasi dan lainnya memerlukan energi baik itu dalam bentuk bahan

bakar maupun listrik (Reiga, 2010).

Meningkatnya kebutuhan akan energi seiring dengan pertambahan

penduduk mengakibatkan berkurangnya sumber energi dan terganggunya

ekosistem di bumi akibat proses aktivitas manusia dalam pemanfaatan sumber-

sumber energi tersebut salah satunya efek rumah kaca. Secara umum energi

diklasifikasikan menjadi tiga bagian besar yaitu pertama, energi berbahan bakar

tak terbaharukan (non-renewable) khususnya bahan bakar fosil, bahan bakar

terbaharukan (renewable) dan bahan bakar nuklir. Dalam artikel ini, penulis hanya

akan menggambarkan pemanfaatan bahan bakar nuklir secara umum. Penggunaan

bahan bakar nuklir telah dilakukan dalam kurun waktu yang relatif lama semenjak

ditemukannya atom untuk keperluan riset (Reiga, 2010).

Energi nuklir memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Adapun

manfaatnya sebagai berikut :

1. Menciptakan lingkungan yang bersih

Lingkungan yang bersih tidak terdapat emisi gas rumah kaca CO2 atau

lainnya. Gas karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan ketika kita membakar bahan

Page 8: Energi Nuklir

bakar fosil itu adalah salah satu gas utama yang berkontribusi terhadap efek

rumah kaca dan terkemuka terhadap pemanasan atmosfer. Kutub dan glister bisa

meleleh dan permukaan laut dapat meningkat. Bahan bakar nuklir adalah murni

(tanpa belerang), tidak dalam kontak dengan udara, dan itu tidak menghasilkan

asap atau knalpot semuanya terbatas dalam elemen bahan bakar.

2. Energi nuklir murah

Bahkan ketika harga minyak dan gas rendah, nuklir listrik energi

kompetitif dengan bahan bakar fosil. Pada tahun 1973, 1987 dan 2000 kita

mengalami krisis minyak dengan dua kali lipat harga dan dalam beberapa hari

atau beberapa minggu. Bensin dan bahan bakar minyak harus mengikuti harga

meningkat.

3. Harga energi nuklir stabil

Sebuah negara (perusahaan listrik) dapat membeli setahun pasokan

uranium saat harga rendah, tidak memakan banyak ruang dan dapat dengan

mudah disimpan sampai dibutuhkan. Kebanyakan negara tidak memiliki ruang

untuk menyimpan lebih dari 3 atau 6 bulan pasokan bahan fosil.

4. Uranium melimpah

Ada cukup untuk sebagian besar abad jika kita menggunakannya U-235

(0,7%). Ketika kita mengembangkan reaktor neutron cepat, kita akan

mengkonversi U-238 (99,3%) untuk plutonium yang juga merupakan bahan bakar

nuklir, itu berarti uranium akan berlangsung 50 kali lebih lama atau lebih.

5. Energi nuklir yang aman

Semua kegiatan beresiko, terutama yang melibatkan sejumlah besar

energi: transportasi, konstruksi, pertambangan dan eksploitasi sumur minyak dan

lain-lain dalam setengah abad zaman nuklir, sekitar satu atau dua kematian per

tahun telah diakibatkan oleh energi nuklir.

6. Volume limbah nuklir yang dihasilkan dalam membuat energi listrik yang

cukup untuk menjalankan semua listrik rumah tangga selama 30 tahun.

2.4 Teknik Fusi dan Fisi Nuklir

Page 9: Energi Nuklir

Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam

mekanisme, yaitu pembelahan inti atau  reaksi fisi dan penggabungan beberapa

inti melalui reaksi fusi.

2.4.1 Fisi nuklir

Sebuah inti berat yang ditumbuk oleh partikel (misalnya neutron) dapat

membelah menjadi dua inti yang lebih ringan dan beberapa partikel lain.

Mekanisme semacam ini disebut pembelahan inti atau fisi nuklir. Contoh reaksi

fisi adalah uranium. Fisi nuklir menghasilkan energi listrik dan dimanfaatkan

sebagai senjata. Pemanfaatan tersebut mungkin dilakukan karena substansi

tertentu yang disebut bahan nuklir mengalami fisi saat terkena neutron fisi, dan

lalu menghasilkan neutron saat mereka terbagi. Hal ini memungkinkan reaksi

berantai yang melepaskan energi dalam tingkat yang terkontrol di reaktor

nuklir atau dalam tingkat yang sangat cepat dan tak terkontrol dalam senjata

nuklir.

Jumlah energi bebas yang dikandung dalam bahan bakar nuklir adalah

jutaan kali jumlah energi bebas dalam bahan bakar kimia dengan massa yang

sama (contohnya bensin), sehingga fisi nuklir merupakan sumber energi yang

sangat padat. Akan tetapi, hasil dari fisi nuklir memiliki sifat radioaktif yang jauh

lebih besar, sehingga menimbulkan masalah limbah nuklir. Kekhawatiran akan

limbah nuklir dan daya hancur senjata nuklir telah memicu perdebatan. Selain itu

reaksi fisi juga menyisakan unsur-unsur yang bersifat radioaktif atau meluruh

(memancarkan partikel alfa, beta dan sinar gamma) dalam jangka waktu sangat

lama, bahkan jutaan tahun. Radiasi yang dihasilkan sangat berbahaya bagi

manusia, karena dapat memutasikan manusia secara acak. Mutasi banyak

menyebabkan tumbuhnya kanker atau disfungsi organ manusia. Radiasi ini

menyebabkan hal-hal mengerikan hanya dalam dosis tertentu. Radiasi ini bukan

tidak bisa di kontrol. Penanganan yang baik terhadap sampah sampah sisa reaksi

fisi akan menghindarkan kita dari hal-hal yang tidak diinginkan. Negara-negara

pengguna energi nuklir saat ini juga sedang mencari tempat yang baik untuk

mengubur sampah nuklir ini agar terhindar dari manusia dan hal-hal yang bisa

dirusaknya.

2.4.2 Prosedur Teknik Fisi Nuklir

Page 10: Energi Nuklir

Pada sebuah pembangkit tenaga nuklir, reaktor fisi (fisi nuclear reactor)

berfungsi sebagai subtitusi dari tungku pembakaran pada pembangkit energi fosil.

Di dalam reaktor tersebut, energi dilepas melalui proses nuklir fisi, dimana inti

atom berat seperti uranium-235 (U-235) dipecah oleh gerakan lambat neutron

menjadi bagian-bagian fisi yang ringan disertai dengan dua atau tiga neutron.

Diperlambat dengan melalui suatu moderator seperti graphite atau air, neutro-

neutron tersebut dapat memecah inti U-235 lainnya dan melepaskan lebih banyak

energi dan banyak neutron. Sebagai hasilnya adalah suatu reaksi rantai nuklir

yang berkelanjutan yang secara tetap dan teratur melepaskan sejumlah energi

yang sangat besar (Kusnoputranto, 1996).

2.4.3 Fusi Nuklir

Reaksi fisi bukanlah satu-satunya reaksi yang terjadi pada inti. Reaksi fusi

mempunyai prospek yang lebih menjanjikan. Namun pemanfaatannya masih

relatif sulit. Reaksi fusi adalah  reaksi bergabungnya dua inti menjadi satu. Pada

proses ini inti baru mempunyai kehilangan massa dari dua inti penyusunnya,

kehilangan massa ini berubah menjadi energi. Saat ini inti yang sering di fusikan

isotop hidrogen, yaitu hidrogen yang mempunyai neutron di intinya. Reaksi fusi

tidak menyisakan unsur radioaktif, dan otomotasi relatif lebih aman. Dan lagi

bahan untuk reaksi ini tergolong sangat amat banyak dimuka bumi ini. Tapi lagi-

lagi karena kurangnya pemahaman manusia mengenai inti membatasi kita untuk

pemanfaatannya. Saat ini manusia baru mengenal metode thermo nuklir untuk

melaksanakan reaksi fusi, dan terbaru menggunakan teknologi laser. Namun

semua itu masih dalam ukuran percobaan. Teknologi nuklir yang paling banyak

digunakan saat ini adalah teknologi fusi dengan bahan bakar sekali pakai (once

through). Teknologi ini menggunakan uranium alam sebagai bahan bakar. Dengan

jumlah PLTN seperti saat ini, uranium alam yang tersedia akan habis dalam waktu

kurang lebih satu abad. Jika jumlah konsumsi energi nuklir meningkat maka tentu

akan habis dalam waktu yang lebih singkat.

2.5 Dampak Nuklir Terhadap Lingkungan Fisik dan Sosial

Dalam pengembangan dari nuklir sebagai sumber energi utama, dijumpai

adanya beberapa kendala atau rintangan antara lain

Page 11: Energi Nuklir

1) kontroversi mengenai apakah tersedia energi uranium yang cukup bahan baku;

2) kekuatiran mengenai kemungkinan terjadinya kecelakaan pembangkit nuklir

yang serius dan mungkin fatal. atau adanya sabotase yang dapat menyebabkan

manusia terpapar terhadap bahan-bahan radioaktif dalam jangka panjang yang

dapat mengancam kehidupan;

3) masalah pengelolaan dan penyimpanan Iimbah radioaktif;

4) kemungkinan terjadinya pembajakan dari pengiriman energi nuklir;

5) kontroversi mengenai keuntungan energi yang dihasilkan untuk keseluruhan

sistem (net useful energy);

6) kemungkinan proliferasi dari senjata nuklir; dan

7) biaya yang tinggi (Kusnoputranto, 1996).

Keuntungan teknologi Conventional fission dan Breeder fission adalah

bahwa teknologinya sudah dikembangkan dengan baik dan dampak lingkungan

yang kecil terhadap udara dan air, serta berdampak sedang terhadap lahan bila

sistem keseluruhan berjalan normal. Sedangkan beberapa kerugiannya adalah

bahwa teknologi belum sepenuhnya berkembang (Breeder Fission), bahan baku

uranium dapat habis dalam 40-80 tahun, biaya yang tinggi cenderung meningkat

dengan pesat, keuntungan energi yang dihasilkan rendah (deposit uranium

berkurang dan makin ketatnya peerapan tingkat keselamatan dan baku mutu

lingkungan), berpotensi menimbulkan dampak lingkungan yang serius dan jangka

panjang (ratusan sampai ribuan tahun) ila terjadi kecelakaan atau sabotase reaktor

nuklir yang akan melepaskan bahan-bahan radioaktif yang sangat berbahaya atau

bila limbahnya tidak disimpan/diolah dengan baik, serta memerlukan air dalam

jumlah besar untuk pendingin pembangkit tenaga (Kusnoputranto, 1996).

Badan Energi Atom Internasional atau International Atomic Energy

Agency (selanjutnya disebut IAEA), sebagai badan khusus PBB yang mengawasi

sekaligus mengembangkan penggunaan energi nuklir mempunyai tugas dan

tantangan yang berat di abad 21 ini. Dalam menjalankan peran dan fungsinya

IAEA dilengkapi dengan berbagai perangkat aturan yang merupakan kesepakatan

global mengenai pemanfaatan nuklir sebagai sumber energi untuk kesejahteraan

seluruh komunitas di dunia (Koesriyanti, 2008).

Page 12: Energi Nuklir

Di Indonesia, beberapa tahun terakhir ini mulai dirasakan terjadi

penurunan jumlah pasokan listrik.Berkaitan dengan masalah tersebut pemerintah

melaksanakan berbagai kebijakan untuk melakukan penghematan. Dari yang

sifatnya himbauan sampai pada penerapan tarif listrik progresif. Namun, langkah-

langkah tersebut sifatnya sementara. Oleh karena masalah krisis energi1

merupakan masalah yang sudah mendesak maka pemanfaatan nuklir sebagai

energi alternatif pembangkit listrik telah ditetapkan berdasarkan Peraturan

Presiden nomor 5 tahun 2006 (Koesriyanti, 2008).ah

2.5.1 Dampak Energi Nuklir Terhadap Lingkungan

Emisi zat-zat radioaktif mungkin dapat mengakibatkan pencemaran udara

sebagai akibat beroperasinya salah satu dari ketiga jenis teknologi yang digunakan

dalam PLTN. Jenis zat-zat pencemar radioaktif serta potensinya dalam

menimbulkan pencemaran tergantung pada teknologi yang digunakan serta

tahapan dari siklus energi nuklir.

Potensi dalam menimbulkan pencemaran air terutama berasal dari limbah

radioaktif di penambangan, panas yang ditimbulkan dalam rangkaian proses

nuklir, serta limbah cair (untuk Conventional dan Breeder fission). Sedangkan

sistem energi fusi utamanya mempunyai potensi dalam menimbulkan panas yang

berlebihan.

Kerusakan lahan timbul terutama karena di daerah penambangan sebagai

akibat penambangan terbuka atau penambangan bawah tanah. Disamping itu

kerusakan juga dapat ditimbulkan karen penggunaan lahan untuk penyimpanan

limbah-limbah radioaktif. Bencana alam dalam skala luas kemungkinan dapat

timbul karena pelepasan zat-zat radioaktif sebagai akibat kecelakaan reaktor

nuklir, sabotase, atau akibat kecelakaan dalam pengiriman/transportasi.

Penyanderaan dan pengiriman bahan-bahan energi nuklir untuk membuat bom-

bom nuklir juga merupakan kemungkinan bencana yang perlu diperhaikan secara

serius.

2.5.2 Dampak Energi Nuklir Terhadap Kesehatan

Pada waktu masyarakat terbayang tentang kecelakaan nuklir, hal yang

paling ditakutkan adalah radiasi. Kerusakan tubuh yang ditimbulkan akibat radiasi

bervariasi tergantung dari jenis radioaktivitas dan bagian tubuh yang

Page 13: Energi Nuklir

terpapar/terkena. Secara umum, pemaparan terhadap radiasi menimbulkan dua

efek utama, yakni: kerusakan genetik (mutasi terhadap sistem reproduksi manusia

yang dapat berakibat terhadap keturunannya) dan efek somatik, yang dapat

menyebabkan leukimia, berbagai jenis kanker, keguguran, katarak, dan kematian

(Shapiro, 1981).

Sebagian besar para ahli sependapat bahwa setiap pemaparan terhadap

radiasi dapat menimbulkan efek genetik. Tetapi para ahli tidak sependapat apakah

pemaparan terhadap dosis radiasi yang sangat rendah dapat menimbulkan

kerusakan non-genetik, seperti kanker. Beberapa diantaranya berpendapat bahwa

dosis radiasi seberapapun tetap berbahaya; namun pendapat lain mengatakan

bahwa dosis tidak selalu berbahaya bila masih dibawah ambang batas tertentu.

Namun sejauh ini hubungan antara dosis dan akibat yang ditimbulkan belum

sepenuhnya jelas, walaupun pekerja-pekerja reaktor nuklir yang terpapar terhadap

dosis sangat rendah mungkin saja mempunyai resiko untuk mendapatkan kanker

lebih besar dari rata-rata masyarakat pada umunmya (Kusnoputranto, 1996).

2.6 Penanganan Limbah Nuklir

Terdapat 3 metode yang digunakan untuk membuang limbah radioaktif yaitu:

a) Pengenceran dan Penyebaran (Dilute and Disperse): Limbah dengan

konsentrasi rendah dilepas ke udara, air atau tanah untuk diencerkan/dilarutkan

sampai ketingkat yang aman.

b) Penundaan dan Perusakan (Delay and Decay): dapat digunakan untuk limbah

radioaktif dengan waktu paruh (half lives) relatif singkat. Zat-zat tersebut

disimpan dalam bentuk cair atau lumpur di dalam tangki. Setelah 10-20 kali

waktu paruhnya, zat –zat tersebut mengalami perusakan/pembusukan ketingkat

yang tidak berbahaya untuk kemudian dapat diencerkan dan disebarkan ke

lingkungan; c) Konsentrasi dan Pengepakan (Concentration and Containment)

digunakan untuk limbah radioaktif yang sangat toksik dengan waktu paruh yang

panjang. Limbah tersebut harus disimpan dalam puluhan, ratusan bahkan ribuan

tahun, tergantung dari komposisinya. Zat-zat tersebut tidak hanya sangat

radioaktif tetapi juga bersuhu yang sangat panas (Kusnoputranto, 1996).

Page 14: Energi Nuklir

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Energi nuklir merupakan salah satu sumber energi di alam ini yang diketahui

manusia bagaimana mengubahnya menjadi energi panas dan listrik.

Energi nuklir dimanfaatkan dalam berbagai bidang kajian keilmuwan

diantaranya energi nuklir di bidang kesehatan, komersial, industri, dan

pemrosesan makanan dan pertanian.

Fisi nuklir merupakan penumbukan sebuah inti oleh partikel (misalnya

neutron) dapat membelah menjadi dua inti yang lebih ringan dan beberapa

partikel lain.

Reaksi fusi adalah  reaksi bergabungnya dua inti menjadi satu. Pada proses ini

inti baru mempunyai kehilangan massa dari dua inti penyusunnya, kehilangan

massa ini berubah menjadi energi.

Dampak energi nuklir terhadap lingkungan mempengaruhi pencemaran air,

pencemaran udara, dan kerusakan lahan. Dari aspek sosial dan kesehatan

dampak dari penggunaan energi nuklir mempengaruhi kondisi psikologis dan

biologis.

Page 15: Energi Nuklir

DAFTAR RUJUKAN

Anonim a, 2012. Pengertian Energi Nuklir . (Online),

(http://batanteknologi.wordpress.com/2012/07/02/pengertian-energi-

nuklir/). Diakses tanggal 17 Maret 2013.

Anonim b, 2010. Pengertian Nuklir. (Online),

(http://kpip-pltn.blogspot.com/p/pengertian-nuklir.html). Diakses

tanggal 17 Maret 2013.

Anonim c, 2013. Teknologi Nuklir. (Online),

(http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_nuklir). Diakses tanggal 18

Maret 2013.

Ayu, 2012. Manfaat Energi Nuklir. (Online),

(http://manfaatenerginuklir.blogspot.com/ ). Diakses tanggal 17 Maret

2013.

Kusnoputranto,H. 1996. Energi Nuklir dan Dampaknya Terhadap Lingkungan

dan Kesehatan Masyarakat. PSPKR-BATAN. ISSN:0854-4085

Koesriyanti. 2008. Peran Dan Fungsi Badan Energi Atom Internasional (Iaea):

Pemanfaatan Nuklir Untuk Tujuan Damai (Pembangunan Pltn Di

Indonesia). Pengenalan Ketentuan Internasional Ketenaganukliran

(23):1-28

Reiga, 2010. Manfaat Energi Nuklir. (Online),

(http://tonyreiga.blogspot.com/2010/01/manfaat-energi-nuklir.html) .

Diakses tanggal 17 Maret 2013.

Shapiro, J. 1981. Radiation Protection, A Guide for Scientist and Physicia.

London, England, Harvard University Press.