engineering value-teknologi tepat guna
DESCRIPTION
Materi Teknologi Tepat GunaTRANSCRIPT
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
BAB VIVALUE ENGINEERING
Dalam perancangan teknologi tepat guna faktor fungsi peralatan dan biaya yang
harus dikeluarkan merupakan salah satu pertimbangan utama. Seperti yang telah
didefinisikan pada bab 1 bahwa teknologi tepat guna adalah teknologi yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak
lingkungan dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara mudah serta menghasilkan
nilai tambah dari aspek ekonomi.
Value Engineering (VE) merupakan pendekatan yang menarik dalam perancangan
teknologi aplikasi melalui pendekatan yang sistimatis terhadap fungsi dan biaya untuk
mendapatkan desain yang memiliki profit dan nilai tambah yang tinggi. Untuk itulah VE
dibahas dalam teknologi tepat guna.
VE bisa diterapkan pada bidang apa saja baik untuk produk barang ataupun jasa.
Untuk produk barang VE akan memiliki manaaft yang sangat besarsa apabila diterapkan
sejak ide desain barang dan rencana proses pembuatan.
6.1. Pengertian Value Engineering
Value Engineering (VE) adalah usaha yang sistematis yang diarahkan untuk
menganalisis kebutuhan fungsional dari produk atau jasa dengan menemukan fungsi-
fungsi utama dengan biaya daur hidup minimum. VE meraih pengurangan biaya lewat
- 130 -
Tujuan Instruksional Khusus :1. Mampu menjelaskan konsep value engineering.2. Mampu menjelaskan konsep peningkatan value sesuai metode value engineering,
serta mampu menerapkan peningkatan value pada produk barang atau jasa khususnya terkait dengan teknologi tepat guna.
3. Mampu menghitung value beberapa produk barang atau jasa, serta mampu menyusun peringkat value berdasarkan metode value enginnering.
4. Mampu menjelaskan langkah-langkah kerja value engineering secara sistematis.
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
implementasi kegiatan-kegiatan sistematis perusahaan untuk menambah nilai (value)
produk atau jasa.
Penjelasan kata demi kata
1. Usaha sistematis
Adalah pembentukan suatu tim proyek yang terdiri dari para pakar (orang dalam)
segala bidang yang menggunakan secara efektif semua data informasi,
pengetahuan, dan pengalaman para pakar tersebut untuk mengurangi biaya
produksi menurut rencana yang ditetapkan lebih dahulu.
2. Analisis kebutuhan fungsional
Fungsi-fungsi suatu produk diidentifikasi, dievaluasi dan diberikan alternatif-
alternatif.
3. Produk atau jasa
VE bisa diterapkan untuk produk barang ataupun jasa termasuk kegiatan-kegiatan
dalam desain dan proses produksi.
4. Menemukan fungsi-fungsi utama
Fungsi disini mengacu sesuatu yang diminta oleh pelanggan karena kebutuhan
dan kepuasan. Seringkali suatu produk mempunyai fungsi-fungsi yang tidak
diperlukan atau tidak esensi. Salah satu target VE adalah meniadakan fungsi-
fungsi yang tidak esensi.
5. Biaya daur hidup minimum
Total biaya daur hidup suatu produk adalah semua biaya-biaya yang dikeluarkan
sejak produk tersebut sudah tidak digunakan lagi. Total biaya tersebut harus
digunakan minimum.
Kegiatan-kegiatan VE untuk program penurunan biaya berbeda jauh dengan
pendekatan konvensional . Konsep analisis VE harus benar-benar dipahami oleh para
pegawai atau orang-orang yang terlibat sehingga kemampuan meraih profit dapat
ditingkatkan lewat kegiatan-kegiatan VE.
6.2. Sejarah Singkat VE
- 131 -
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
VE dikembangkan tahun 1947 sesudah perang dunia kedua oleh Lawrance D.
Miles, seorang manajer bagian pembelian General Electric Co. Pada saat itu beliau
mengalami kesulitan mendapatkan asbes, bahan tahan api untuk keperluan pabrik cat.
Setelah direnungkan diperoleh gagasan apakah fungsi asbes tersebut bisa
digantikan oleh barang sejenis kertas yang sulit terbakar dan harganya lebih murah ?
Sedangkan dari peraturan yang berlaku disana ( FIRE PREVENTION ACT ) asbes tidak
boleh diganti dengan bahan lain. Setelah melalui rangkaian percobaan yang sistematis
dan tidak mengenal putus asa maka akhirnya Lawrance berhasil meyakinkan bahwa
asebes bisa diganti dengan sejenis kertas tahan bakar.
Setelah menggunakan kertas tahan api untuk menggantikan asbes maka
perusahaan tersebut memperoleh tambahan keuntungan yang sangat signifikan, karena
kertas tahan api harganya lebih murah dan mudah membelinya, pada sisi lain kertas tahan
api memiliki fungsi yang sama dengan bahan asbestos.
Teknik yang dipakai untuk mengurangi biaya dalam VE adalah :
1. Perubahan spesifikasi pada tahap desain.
2. Menggunakan material/bahan yang sama sekali berbeda namun fungsi
prosuk/komponen dipertahankan sama.
3. Memakai gagasan para spesialis kompilasi teknik-teknik tersebut ke dalam suatu
prosedur yang sistematis yang diberi nama Value analysis ( VA ).
6.3. Perkembangan VE
Ship Burearu – Departement pertahanan USA memperhatikan kegiatan-kegiatan
VA dalam sektor-sektor swasta, dan pada tahun 1954 Departemen Pertahanan
memperkenalkan konsep value engineering (VE) seperti value analysis (VA).
Departemen Pertahanan terdesak membeli peralatan / persenjataan yang lebih baik
dengan anggaran yang lebih kecil untuk itu dipakai konsep VE.
Teknik VE awalnya diadaptasi oleh Ship Bureau yang kemudian menyebar ke
angkatan udara dan militer. Pada awalnya VA membantu memperbaiki produk-produk
yang ada kemudian berubah pemakaiannya sejak tahap pengembangan sampai
menghasilkan produk bernilai tinggi seperti persenjataan mutakhir.
- 132 -
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
Dalam Armed Service Procurement Regulations yang dikeluarkan oleh
Departemen Pertahanan setiap pihak yang terikat kontrak harus mencantumkan VE.
Seteleh Departemen Pertahanan menganut VE, maka VE menyebar di Amerika dan
Society of American Value Engineering ( SAVE ) yang didirikan pada tahun 1959.
VE mulai diperkenalkan di Eropa dan menyebar-luas di akhir tahun 1970
khususnya di Jerman Barat dimana VE distandarisir menjadi DIN Standart.
Di Jepang VE diperkanalkan sekitar tahun 1960 dan menjelang tahun 1964 VE
telah diadaptasi oleh lebih dari 100 perusahaan yang tergabung dalam Society of
Japanese Value Engineering tahun 1965.
6.4. Penurunan Biaya Melalui Pendekatan VE
Teknik penurunan biaya bisa dilakukan melalui dua pendekatan yakni melalui
pendekatan berorientasi konsumen dan pendekatan berorientasi pada fungsi.
a. Pendekatan berorientasi konsumen
Nilai atau value adalah sesuai yang ditetepkan oleh konsumen yang memakai
produk atau jasa. Produk dibeli atas dasar kegunaan atau fungsinya. Dengan kata lain
konsumen membayar bukan sekedar bendanya tetapi unjuk laku (performance) yang
diharapkan.
Bila suatu produk yang dibeli tidak nyaman dipakai atau mudah rusak maka
barang tersebut tidak mempunyai nilai (value less). Awal proses penyelesaian masalah
dengan dengan VE adalah memikirkan jenis nilai (value) atau fungsi apa yang dibutukan
untuk suatu produk. VE berusaha menemukan/memenuhi fungsi yang diminta oleh
konsumen dengan biaya daur hidup yang terendah. Hubungan antara konsumen dengan
produsen ditunjukkan pada gambar berikut ini.
- 133 -
Produsen (manufaktur) Konsumen
Biaya + Profit
Korek api
Harga pasar Anggaran
Mengeluarkan panas Menyalakan api
Jam tangan Menunjukkan waktu Mengetahui waktu
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
b. Pendekatan berorientasi fungsi
Semua perusahan tentunya mengharapkan memperoleh profit yang besar dengan
berbagai cara. Secara garis besar profit bisa ditingkatkan dengan cara :
Menaikkan harga produk.
Membesarkan volume penjualan
Mengurangi biaya produk
Karena persaingan ketat, maka cara pertama sulit diterapkan. Memperbesar volume
penjualan atas dasar penurunan biaya lewat produksi massal juga terbatas. Alternatif
terakhir diharapkan bisa menjawab permasalahan.
Karena biaya material cenderung naik, maka pengurangan biaya produk yang
terdiri dari ongkos bahan dan biaya jam orang melalui analisis konvensional akan
memberikan hasil yang tidak memadai atau bahkan tidak mungkin. VE menggunakan
pendekatan fungsiomal untuk menghadapi keadaan tersebut.
Biaya produk dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. Biaya utama (primary cost), yakni biaya yang diperlukan untuk menegakkan fungsi
utama (primary function) dari suatu produk.
2. Biaya yang diperlukan untuk melakukan fungsi sekunder.
Fungsi-fungsi sekunder terdiri dari fungsi-fungsi yang dituntut oleh para pemakai
dan yang ditambahkan oleh konsep desain guna mencapai fungsi-fungsi utama. Selain itu
masih banyak fungsi yang tidak perlu diberikan oleh spesifikasi-spesifikasi yang
berlebihan, misalnya faktor keselamatan yang berlebihan atau selera (preferensi) para
perancang.
Produsen tidak bebas menetapkan harga-harga produk karena di pasar terdapat
produk-produk saingan untuk produk yang dihasilkan secara massal. Sedangkan untuk
produk-produk atas pesanan harga-harganya dibatasi oleh sistem tender. Harga pasar
suatu produk ditetapkan tidak atas dasar biaya produksi semata. Produsen tidak dapat
mengetahui secara pasti apakah suatu produk menguntungkan atau tidak sebelum
- 134 -
Gambar 6.1. Pendekatan berorientasi konsumen
Produk jasa Fungsi Kebutuhan, keinginan, preferensi, value
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
dilaksanakan produksi yang sebenarnya. Profit yang dikehendaki dikurangkan terhadap
harga pasar untuk menetapkan target biaya. Target-target biaya bisa dicapai lewat ide-ide
cerdik dan ukuran konkrit. Perbandingan metode konvensional dan pendekatan
berorientasi fungsi untuk penurunan biaya ditunjukkan pada berikut ini.
How to increase profit :1. Product price increase2. Sales amount increase3. Production cost reduction
Penerapan VE sedini mungkin akan menghasilkan daya saing kuat namun
diperlukan usaha yang besar. Untuk memperoleh hasil maksimum VE diterapkan ditahap
- 135 -
Profit 1
Usual Expense
2
Processing Cost
3
Material Cost
3Present price
Present cost
Present profit
Approach to cost reduction by VE
Profit
Unnecessary function
Secondary function
Function plan by designer
Function reduction by customer
Basic function
Fixed portion
Variable portion
Profit
Possible cost
reduction area
Market price
Target cost
Profit
Cost reduction by conventional method
Cost reduction by VE
Target oriented approach by VE
Gambar 6.2. Pendekatan berorientasi fungsi untuk mengurangi biaya
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
riset dan pengembangan dan tahap desain. Akan tetapi penerapan VE ditahap awal dari
daur hidup produk menjumpai kesulitan dalam analisis fungsional dan perkiraan biaya,
serta menuntut pengalaman yang baik dan kemampuan penerapan VE. VE bisa
diterapkan di semua bidang.
6.5. Jenis – Jenis Value
Ada beberapa macam nilai (value) yakni ;
1. Nilai estetika (esteem Value)
Nilai esteem adalah suatu nilai yang ditentukan oleh besarnya pengeluaran (price)
untuk mencapai suatu keinginan (desire) dalam suatu proyek, barang atau jasa.
Esteem value ( V ) =
Besar kecilnya keinginan sangat subyektif, tiap individu tidak akan sama, oleh karena
itu nilai ini sulit ditangani dalam VE.
2. Nilai pakai (use value)
Nilai pakau ditentukan oleh besarnya biaya yang diperlukan untuk mencapai fungsi
suatu produk. Bila nilai pakai produk bisa dicapai dengan biaya murah, maka
dikatakan produk bernilai tinggi.
Use value ( V ) =
3. Nilai biaya (cost value)
Nilai ini merupakan jumlah biaya material, ongkos personil, biaya overhead, dan lain-
lain yang diperlukan untuk memproduksi dan menjual produk.
4. Nilai langka (scarcity value)
Nilai ini ditetapkan oleh kesulitan memperoleh produk langka misalnya uang kuno,
perangko yang langka, dan lai-lain.
5. Nilai tukar (exchange value)
Nilai yang dihasilkan karena membandingkan produk yang satu dengan yang lain.
6. Nilai sejarah (historical value)
Nilai yang berubah menurut lama waktu yang telah lalu sejak suatu produk
diproduksi.
- 136 -
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
Di dalam lingkungan industri, pengertian nilai adalah nilai pemakai, nilai esteem
dan cost value yang merupakan gabungan dari keduanya. Total nilai suatu produk
merupakan jumlahan nilai pakai dan nilai esteem. Nilai pakai terkait dengan aspek
fungsional, sedangkan nilai esteem berkaitan dengan penampilan, keindahan suatu
produk.
6.6. Peningkatan Nilai Dalam VE
Suatu produk dibeli karena fungsinya, dan nilai suatu produk ditentukan oleh
fungsi dan biayanya :
Value ( V ) =
Bila dua produk mempunyai fungsi sama, maka produk dengan biaya lebih rendah
memiliki nilai yang lebih tinggi. Bila biaya sama dialokasikan ketiap produk, maka
produk yang mempunyai fungsi lebih baik akan mempunyai nilai yang lebih tinggi.
Ada empat cara untuk meningkatkan nilai (value) suatu produk barang atau jasa
berdasarkan konsep value engineering.
1. Fungsi tetap biaya turun, maka nilai bertambah.
, maka V
2. Fungsi naik biaya tetap, maka nilai nilai bertambah.
, maka V
3. Fungsi naik (besar) biaya naik, maka nilai bertambah.
, maka V
4. Fungsi naik biaya turun, maka nilai bertambah.
, maka V
- 137 -
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
Untuk kasus fungsi turun biaya turun, ini tidak termasuk konsep pendekatan value
engineering.
Langkah Kerja VE
Secara garis besar sistematika langkah-langkah kerja VE dalam suatu unit kerja
disusun sebagai berikut.
- 138 -
Langkah-langkah terinci VE Langkah-langkah dasar VE
1. Kebijaksanaan VE oleh Top Manajemen
2. Organisasi Tim VE
3. Identifikasi info produk
4. Definisikan fungsi
5. Pemilihan Tema
6. Analisis Produk
(1) Langkah 3, 4, 5 adalah pemilihan tema (perencanaan tema ).
(2) Langkah 6, definisi fungsi (pengumpulan informasi)
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
- 139 -
7. Tentukan fungsi produk
8. Kembangkan diagram fungsi
9. Eliminasi fungsi yang tidak perlu
10. Evaluasi fungsi
11. Ciptakan ide
12. Kembangkan alternatif
13. Perbaiki alternatif
14. Uji dan verifikasi
15. Siapkan Usulan VE
(3) Langkah 7, 8, 9, 10 adalah evaluasi fungsi
(4) Langkah 11, 12 adalah pengembangan alternatif
(5) Langkah 13, 14 adalah evaluasi alternative- alternatif
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
Pada dasarnya kegiatan-kegiatan VE harus ditangani secara sistematis dan efisien
oleh suatu tim. Untuk mencapai target dari tema perlu didaftar pengalaman semua bagian
atau pihak yang terkait dengan tema, untuk membentuk suatu tim proyek dan memilih
ketua tim.
Dalam Tim VE terdiri dari komite pembentukan VE atau gugus kerja VE atau
nama sejenis, kemudian di bawahnya ada ketua tim atau ketua proyek yang membawahi
anggota-anggota yang kompeten di bidangnya masing-masing. Struktur organisasi tim
VE sebaiknya menyesuaikan dengan organisasi institusi masing-masing.
- 140 -
16. Penyerahan usulan
17. Kuasakan proposal
18. Perbaiki gambar-gambar
19. Implementasi
Gambar 6.3. Rencana kerja VE
20. Tindak-lanjut
(6) Langkah 15, 16, 17 adalah penyusunan proposal
(7) Langkah 18, 19, 20 adalah implementasi dan tindaklanjut
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
6.8. Rencana Kerja VE
Secara umum pebedekatan untuk menyelesaikan permasalahan adalah :
- Mengenal masalah
- Analisis permasalahan
- Implementasi dan evaluasi
Kegiatan VE mencoba menyelesaikan masalah terkait dengan nilai produk atau jasa.
Berikut adalah langkah-langkah dalam VE untuk menganalisis value (V ) , fungsi ( F )
dan biaya ( C ).
Tabel 6.1. Langkah-langkah dalam VE
Definisi Fungsi 1. Apa ini.
2. Apa fungsi produk
Evaluasi fungsi 3. Berapa biayanya
4. Berapa nilainya
Pengembangan alternatif 5. Apa tersedia pengganti dengan
fungsi sama
6. Berapa biaya substitusi
7. Apakah substitusinya memenuhi
permintaan
Yang membedakan pendekatan VE dengan metoda penurunan biaya yang lain adalah ;
1. Definisi fungsi
2. Evaluasi fungsi
3. Pengembangan alternatif yang berorientasi fungsi
Ketiga hal tersebut di atas merupakan lunci dari rencana VE.
Adapun rencana kerja VE adalah :
1. Pemilihan tema
2. Definisi fungsi
- 141 -
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
3. Evaluasi fungsi
4. Pengembangan alternatif-alternatif.
5. Pengajuan proposal
6. Implemengtasi dan tindak-lanjut.
Metode VE dalam Produksi
Outline VE dalam produksi
Seperti yang telah diuraikan didepan, VE merupakan suatu teknik untuk mencapai
biaya produksi yang direncanakan yang dikaitkan dengan rencana profit dan harga pasar
suatu produk.
VE juga dikenal sebagai teknik utnuk memenuhi kebutuhan fungsional suatu
produk yang dituntut oleh konsumen/pemakai. Dengan penerapan VE desain produk
dirubah selama masih memenuhi permintaan konsumen.
Sebagian produk yang telah beredar di pasar sulit dirubah dan masih memenuhi
permintaan konsumen. Untuk mengurangi biaya produksi tanpa emrubah desain perlu
dilakukan modifikasi atau perubahan proses.
Metode perbaikan biaya mengarah pada fungsi produksi disebut VE dalam
produksi. Perbaikan atau penurunan biaya hasil VE dalam desain berasal dari ongkos
proses langsung. Sedangkan VE dalam desain berusaha mengurangi proses langsung dan
ongkos material langsung lewat perubahan metiode proses.
Untuk proses jenis pesanan, volume produksinya relatif kecil, dan baiaya proses
mempunyai porsi yang besar terhadap biaya produksi.. Penerapan VE dalam produksi
diharapkan bisa menghasilkan penurunan biaya yang besar. Secara umum, VE dalam
desain mempunyai peluang yang lebih besar untuk mengurangi biaya produk dari pada
VE dalam produksi.
Hubungan VE dalam produksi dan VE dalam Desain
Tujuan utama VE dalam Desain (VED) adalah untuk memperoleh penghematan
yang besar biaya material langsung elewat adaptasi ide-ide berorientasi fungsi-fungsi dan
pengkajian spesifikasi desain dan gambar-gambar.
- 142 -
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
Di dalam usulan-usulan perbaikannya terkandung perbaikan metoda produksi
yang merupakan inti dari VEP (VE dalam Produksi). VEP diawali dengan
mendefinisikan proses produksi dan kemudian mengajukan usulan perbaikan metoda /
proses produksi, dan kemudian mengajukan usulan perbaikan metoda/proses produksi
dan pengurangan volume material tidal langsung, serta tenaga yang dipakai dalam
memproduksi.
Perubahan dalam desain yang merupakan subyek dari VED mungkin diperlukan
dari sisi produksi dalam batas-batas yang terkait dengan produk. Sebagai contoh ,
perubahan cara penyambungan komponen yang mulanya dengan baut kemudian dengan
las akan merubah gambar desain. Kiranya agak sulit membedakan VEP dan VED di
dalam kegiatan produksi yang sebenarnya. VEP suatu teknik berkaitan bagaimana
memproduksi item / produk dengan desain tertentu dengan biaya rendah.
- 143 -
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
- 144 -
Product planning
Planning of functional characteristic & performance of product
Basic Design
Concretization of functional & determination of functional combination
Clarification of functions for additional value
Determination of production method
Determination of work structures of process
Clarification of management subjects
Counterneosures to deal with inadequate performance
Follow up analysis of remedial measures & application results
Design of process & works
VE in production
VE in design
Production activity
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
Penerapan VE dalam produksi
Penerapan VE dalam produksi meliputi berbagai bisang seperti tertera dalam tabel
berikut.
Tabel 6.2. Penerapan VE dalam produksi (1)
Karakteristik Faktor
Kualitas Biaya Penyerahan Keselamatan
Jig & tool Inspeksi secara
berkala pemakaian
yang betul,
standarisasi.
Simpan dalam
jumlah yang tepat,
hemat jig & tools,
temukan yang baru,
kenalkan sistem
pakai bersama.
Buang jig & tools
yang bahaya.
Alat ukur Pemahaman yang
baik akan
kemampuan proses,
pengukuran contoh /
sampling yang tepat
dan cek secara
teratur.
Sampling yang
efisien pengukuran
otomatis dan
metode pengukuran
yang baru.
Produk Hilangi keluhan
konsumen, hindari
kerusakan
memproduksi,
hindari
tercampurnya
komponen atau
produk dalam
Jaga kuantitas yang
diperlukan, dan
pertahankan tanggal
penyerahan.
Kaji ulang
pengepakan dan
transportasi.
- 145 -
Product design
Design of production management systemGambar 6.4. Tahapan apalikasi VEP dan
VED
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
tempat
penyimpanan.
Catatan ;Penerapan VE yang efektif, VE sebaiknya diperkenalkan dan bisa diterapkan.
Tabel 6.3. Penerapan VE dalam produksi (2)
Karakteristik Faktor
Kualitas Biaya Penyerahan Keselamatan
Orang Ikuti standar kerja,
hindari kesalahan
akibat kecerobohan
Tiadakan proses dan
kerja yang tidak
bermanfaat
Implementasi
standar kerja dan
jaga kebersihan
bengkel.
Mesin Perbaikan
kemampuan proses,
jaga dan perbaikan
ketelitian , terapkan
pemeliharaan secara
berkala.
Perbaikan laju
operasi, pengenalan
proses otomatis,
kurangi kerusakan,
kelancaran
persiapan (set-up)
kerja.
Adaptasi perangkat
keselamatan kerja,
perbaikan peralatan
pelindung.
Material Hindari penggunaan
material yang cacat,
kualitas material
harus dinilai secara
tepat.
Penghematan
material,
perbaikan laju
hasil.
Jaga kedatangan
material.
Perbaikan metoda
penyiapan dan
transportasi.
Metoda Persiapan metoda
standar, pemahaman
yang baik mengenai
metoda standar.
Anut tata letak yang
baik, kurangi
volume transportasi,
perbaikan efisiensi
pengangkutan,
hilangkan proses
yang tidak
Persiapan
keselamatan
standar, daftar cek
keselamatan,
terapkan pendidikan
keselamatan.
- 146 -
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
bermanfaat.
Gambaran dan Tujuan VE Dalam Produksi
Dalam pekerjaan sehari-hari sering ditemukan suatu kerja tidak bermanfaat yaitu
nilai dari kerja tersebut relatif rendah atau hasil-hasil yang sama bisa dicapai dengan cara
yang lebih efisien dan mudah.
Tujuan perbaikan proses produksi adalah :
1. Mengurangi jumlah proses produksi dan produk-produk cacat dengan menemukan
proses dan produksi yang sesuai / tepat.
2. Menyederhanakan proses produksi dengan cara menggabungkan atau memendekkan
lewat kajian tiap proses, obyektif kerja dan metoda kerja.
3. Eliminasi atau memendekkan proses produksi lewat penemuan pemakaian peralatan
produksi yang tidak bermanfaat yang dipakai dalam transportasi , inspeksi dan tahap-
tahap lain.
4. Mendayagunakan lantai bengkel secara efektif untuk mencapai kelancaran produksi
dan memperbaiki kondisi kerja lewat tata letak fungsional dan perancangan proses.
5. Menjaga kualitas , kuantitas dan keselamatan lewat pengenalan peralatan produksi,
prosedur kerja dan lain-lain yang mudah dipakai/diperbaiki.
6. Merancang pemakaian peralatan produksi secara ekstensif dan proses produksi
otomatis.
6.10. Rencana Kerja Dalam Produksi
A. Permasalahan produksi
Kerja seperti proses perakitan, transportasi, inspeksi adalah merupakan rangkaian
kegiatan dari proses produksi yang dikerjakan menurut prosedur dan menggunakan
peralatan produksi yang telah ditetapkan lebih dahulu.
Semua kegiatan / kerja dan peralatan mempunyai tujuan tertentu serta
menggunakan prosedur pilihan yang paling tepat. Pada umumnya kerja dilaksanakan
- 147 -
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
tanpa menyadari tujuan dari kegiatan-kegiatan yang terakit dengan kerja atau peralatan
yang digunakan.
Untuk memperbaiki kondisi yang ada mengenai sehari perlu bertanya :
o Apa tujuan kerja ?
o Apa yang sebenarnya kita lakukan ?
Pertanyaan tersebut harus diajukan untuk semua aspek kerja termasuk :
o Pekerjaan (work)
o Tindakan (actions)
o Prosedur, pemesinan, jig dan tools, bahan pembantu, produsk setengah jadi.
Pendekatan semacam ini adalah sangat penting untuk memahami persoalan-
persoalan, karena temuan fakta yang tepat merupakan kunci untuk perbaikan dan
pengendalian produksi lebih baik.
Menelaah kembali kondisi yang ada dari berbagai perspektif untuk mengkaji
apakah timbul masalah atau tidak adalah merupakan hak yang penting bagi perbaikan
kegiatan produksi. Kadang-kadang masalah penting yang seharusnya diprioritaskan tidak
mendapat perhatian.
Masalah-masalah pada umumnya ditemukan lewat pengkajian sendiri atau diskusi
dengan atasan atau staf.
Hal-hal yang perlu dicatat pada tahap pencarian masalah :
1. Pemahaman yang betul dari permasalahan.
2. Daftar persoalan-persoalan.
3. Pendekatan secara menyeluruh terhadap temuan persoalan untuk menghindari
kelupaan masalah-masalah yang ada antar departemen atau divisi-divisi.
4. Memahami dengan jelas akan kegiatan-kegiatan atau target dari suatu proyek.
5. Daftar permasalahan dan kebutuhan lewat-kegiatan kelompok, misal kegiatan
brainstorming.
6. Pemikran secara menyeluruh apakah tema yang disarankan merupakan persoalan
yang sebenarnya.
- 148 -
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
Identifikasi Masalah
Untuk keperluan identifikasi permasalahan dikelompokkan menjadi :
1. Masalah-masalah yang timbul sehari-hari.
2. Masalah-masalah yang tersembunyi.
3. Masalah-masalah yang potensial.
Dengan mengelompokkan permasalahan bisa identifikasi sejunlah permasalahan.
Berbagai metode untuk mendapatkan permasalahan disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 6.4. Identifikasi Masalah
Metode Isi
1. Buat daftar hal-hal yang khusus. Untuk mengetahui apakah suatu masalah
yang menonjol dari proses, kerj atau jig.
2. Buat daftar hal-hal yang kurang, yang
tidak memadai.
Daftar dari hal-hal yang kurang, yang tidak
memadai.
3. Buat daftar hal-hal khusus yang
diinginkan.
Untuk mengidentifikasi permasalahan dari
segi yang diinginkan.
4. Check list. Untuk mengidentifikasi masalah-masalah
berdasarkan daftar pertanyaan yang
ditetapkan lebih dahulu.
5. Analisis fungsional Untuk menanyakan tujuan dan isi dari
prosesm kerja, jig & tool, metoda kerja dll,
dengan maksud mengkaji apakah kondisi
sekarang sudah bagus dan untuk menilai
kemungkinan perbaikan..
Penataan Kembali Permasalahan
Setelah permasalahan diientifikasi kemudian permasalahan tersebut diatur
kembali. Beberapa metoda analisis seperti diagram pareto, peta kontrol bisa dipakai
untuk mengidentifikasi permasalahan secara kuantitatif.
Berikut adalah pedoman yang perlu diingat dalam menata kembali permasalahan :
- 149 -
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
Tabel 6.5. Penataan kembali permasalahan
1. Identifikasi masalah 1. Q, C, D, S, M (kualitas, biaya, tanggal
penyerahan, keselamatan, moral).
2. 5 M (manusia, metoda, mesin,
material, manajemen).
3. Dalam artian proses, jenis kerja dan
departemen terkait.
2. Pemisahan masalah atau penggabungan
masalah
1. Masalah besar dipecah menjadi
masalah-masalah yang lebih kecil.
2. Penggabungan masalah-masalah kecil
digabung menjadi lebih besar atas
dasar relevansi.
3. Pengkajian tingkat permasalahan 1. Tingkat kesulitan penyelesaian
masalah.
2. Masalah-masalah yang tidak patut
dengan kebijaksanaan bisnis.
4. Pelimpahan masalah-masalah ke
departemen yang terkait
1. Permasalahan diselesaikan densiri oleh
departemen yang bersangkutan.
2. Permasalahan diselesaikan oleh
departemen lain.
3. Permasalahan diselesaikan secara
bersama-sama.
B. Pemilihan Tema
Pemilihan tema berarti memilih subyek/kasus untuk perbaikan diantara masalah-
masalah yang telah diientifikasi. Pemilihan sebaiknya didasarkan pada :
Keterkaitan dengan kebijaksanaan perusahaan atau proyek.
- 150 -
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
Tingkat perbaikan yang diharapkan.
Kemungkinan bisa diselesaikan dalam batas waktu tertentu.
Pada waktu pemilihan tema perlu diputuskan tema apa yang harus diperbaiki, serta :
Jadwal (kapan mulai dan selesai).
Target.
Anggaran perbaikan (biaya).
Berikut adalah kriteria pemilihan tema secara rinci :
Evaluasi untuk pemilihan tema :
Sangat dibutuhkan
Tema terkait dengan kbijaksanaan perusahaan.
Tema terkait dengan proses produk yang memerlukan perbaikan
profitability.
Tema yang terkait dengan proses produk mahal
Tema yang terkait dengan produk dan input banyak labor.
Tema yang terkait dengan komponen cacat.
Efeknya besar
Tema yang terkait dengan proses produk yang rumit.
Tema yang terkait dengan proses produk mahal.
Tema dimana usulan perbaikan mudah diajukan.
Tema yang terkait dengan prses produk masal.
Tema yang terkait dengan produk yang memberi harapan.
Tema yang penyelesaiannya bisa diterapkan untuk proses lain.
Tema yang terkait dengan proses tanpa perbaikan histeris.
Implementasi mudah
Tema yang memerlukan waktu desain pendek.
Tema yang membutuhkan persyaratan sederhana.
Tema yang membutykan sedikit tenaga kerja dan vwaktu.
Tema yang memerlukan informasi sederhana
- 151 -
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
Tema yang sesuai dengan kemampuan staf / anggota yang berkecimpung.
Layak
Tema dimana tersedia pakar.
Tema dimana tersedia informasi yang diperlukan.
Tema yang sesuai dengat tingkat teknik pengendalian yang ada sekarang,
termasuk VE.
Tema yang sesuai dengan tingkat kemampuan profesional dan teknik.
C. Pembentukan Tim Proyek VE
Pada dasarnya kegiatan-kegiatan VE harus ditangani secara sistematis dan efisien
oleh suatu tim. Untuk mencapai target dari tema, perlu didaftar pengelaman semua
bagian/pihak yang terkait dengan tema, untuk membentuk suatu tim proyek dan memilih
ketua tim.
Ketua tim dan anggotanya harus mempunyai pengetahuan secara menyeluruh
tentang tema menjamin suksesnya kegiatan. Berikut ilustrasi pembentukan tim proyek
VE.
- 152 -
Komite Pembentukan VE
Tim Proyek VE
Penasehat Sekretariat
Anggota Anggota Anggota Anggota
Bagian Bagian Bagian Bagian
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
D. Pengumpulan Informasi
Untuk bisa mengajukan perbaikan proses, kiranya penting untuk mengetahui
proses produksi produk atau komponen.
Langkah awal dalam kegiatan VE adalah mengumpulkan informasi :
Lembar proses (process sheet)
Spesifikasi – spesifikasi.
Gambar – gambar
Standar kerja
Instruksi – instruksi kerja.
Berbagai macam informasi yang biasanya dibutuhkan untuk VE dalam produksi adalah
sebagai berikut :
Tabel 6.6. Berbagai Informasi Yang Dibutuhkan VE Produksi
Jenis Informasi
Kebtuhan perencanaan kebijaksanaan Rencana-rencana dan kebijaksanaan
produksi.
Rencana dan kebijaksanaan sales.
Rencana dan kebijaksanaan
pengurangan biaya.
Kebijaksanaan proyek.
Perbaikan proses dan rencana
rasionalisasi.
Produksi Unjuk laku dan perpindahan
volume produksi.
Kapasitas produksi, pemesinan, jig
and tool.
Waktu standar proses, tenggang
waktu.
- 153 -
PPP Bengkel Desain teknologi Pengend.. Kualitas
Gambar 6.5. Ilustrasi bagan tim proyek VE
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
Jarak transportasi dan peta arus.
Pekerjaan dalam proses.
Laju operasi dan laju kerusakan.
Riwayat perbaikan proses.
Earnings dan biaya Unjuk laku earning
Unjuk laku biaya
Rincian biaya menurut proses
Kualitas Data pengawasan tiap proses
Data pengawasan untuk pengiriman
Jumlah dan kadar keluhan
Standar inspeksi dan spesifikasi
Standar Standar produk dan spesifikasi
Standar produksi dan spesifikasi
Instruksi kerja
Peta proses
Manual perakitan
Rincian komponen dan material
Sales Unjuk laku dan transisi volume sale
Data ramalan permintaan
Kecenderungan sales
Informasi teknis Informasi untk teknologi teknis
Contoh-contoh perbaikan kerja jig
and tools
Informasi untuk proses sejenis,
metoda kerja, jig and tool.
Kendala (keterbatasan) Kendala yang terkait dgn produk
Peraturan, hukum yang terkait
dengan hak patent.
Pengenalan teknologi dari luar
dengan perjanjian lisensi.
Lain-lain Peta karakteristik
- 154 -
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
Informasi material baru dan metoda
produksi.
Informasi produk saingan dari
perusahaan lain
Tujuan Pengumpulan Informasi
Pada waktu pengumpulan informasi perlu dijelaskan tujuan, informasi penting apa
yang perlu dikumpulkan untuk mencapai tujuan. Oleh karena hendaknya diingat “tujuan
apa informasi dibutuhkan”.
Bagaimana informasi dikumpulkan diilustrasikan sebagai berikut :
E. Segi Kondisi Yang Ada dan Analisis Fungsi
- 155 -
Untuk tujuan apa
Apa yang anda ingin ketahui
Sumber informasi
Perbaikan kualitas Perbaikan waktu
penyerahan Perbaikan jig &
tools Dan lain-lain
Prosentase cacatLama (jam) pemesinan – jam orangGambar jig and tools
Nama informasi Tempat
informasi Kuantitas
informasi Bentuk informasi Nama
pengumpul Jadwal
pengumpulan Dll
Gambar 6.5. Bagaimana informasidikumpulkan
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
Fungsi yang dibahas di dalam VE dalam produksi adalah berupa jasa proses dan
pekerjaan dari kegiatan produksi. Salah satu ciri VE dalam produksi ditahap penyelidikan
adalah konversi informasi yang diperoleh lewat analisis proses ke informasi fungsional
sehingga mudah di dapat ide-ide perbaikan atau usulan.
Definisi fungsi
Fungsi dunyatakan dengan kata yaitu kata kerja ditambahkan kata benda.
Contoh :
Mengencangkan + baut
Membuka + katup
Memindahkan + panas
Manambah + tenaga
Menghancurkan + biji-bijian
Menyekur + katup
Memintal + tali
Memotong + kentang
dan lain-lain.
Kata benda dapat digunakan untuk :
Pernyataan yang ambigius
Penyataan yang nyata
Pernyataan kuantitatif
Pernyataan yang banyak arti direkomendasikan untuk memperoleh ide sebanyak
mungkin.
- 156 -
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
Kata kerja
Contoh yang nyata menggunakan kata kerja :
Tabel 6.7. Kata kerja
No Kata Kerja Kata Benda ( Obyek )
1. Membangkitkan Tenaga, sinyal
2 Memperoleh Out put, gelombang elektromagnetik
3 Merubah Cahaya enjadi listrik, listrik bolak-balik
menjadi tenaga mekanis.
4 Menambah Gaya, gesekan
5 Mengurangi Temperatur, tahanan, frekuensi
6 Meninggikan (menambah) Temperatur, tahanan, frekuensi
7 Memasok Listrik, air
8 Memindah Gaya puntir, sinyal
9 Operasi Switch, panel kendali
10 Memutar Roda gigi, poros
11 Memegang Komponen
12 Menyangga Berat, kerangka utama
Klasifikasi fungsi
Pemahaman klasifikasi fungsi diperlukan untuk melakukan pendekatan berorientasi
fungsi pada kontek VE dalam produksi.
Metode klasifikasi fungsi adalah sebagai berikut :
- 157 -
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
Tabel 6.8. Klasifikasi fungsi
Fungsi Pekerjaan (work) Target
Fungsi yang
diperlukan
Pekerjaan penting Pekerjaan yang
mutlak diperlukan
Pekerjaan
penyokong
(pembantu)
Pekerjaan yang
mebnatu atau
menambah nilai
ekstra terhadap
pekerjaan penting
Fungsi yang tidak
diperlukan
Pekerjaan tidak
bermanfaat
Pekerjaan yang
sebenarnya tidak
diperlukan
Di dalam pekerjaan press misalnya, transportasi benda kerja (mould), pemasangan
ke mesin, mencoba mesin dan memindahkan material adalah terramsuk pekerjaan
pembantu (penyokong).
Fungsi-fungsi tersebut tidak memberikan saumbangan langsung terhadap nilai produk,
namun diperlukan demi kelancaran fungsi utama. Oleh karena itu pengurangan fungsi-
fungsi produksi pembantu diperlukan untuk menambah nilai.
Penilaian kualitatif, subyektif lebih banyak dijumpai di VE dalam produksi
dibanding dalam desain. Oleh karena itu pihak ketiga diperlukan untuk menghindari
penilaian sepihak.
Pengaturan kembali Fungsi – Fungsi
Tujuan pengaturan kemabli fungsi-fungsi adalah :
- 158 -
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
Untuk mengecek kelalaian definisi fungsi
Untuk mengidentifikasi kelompok fungsi-fungsi yang berhubungan erat.
Untuk konfirmasi kembali fungsi-fungsi yang memang dibutuhkan dan untuk
menandai fungsi-fungsi yang tidak diperlukan.
Mencari kesalahan definisi – definisi fungsi
Mengenal awal usaha-usaha perbaikan
VE menggunakan diagram fungsi untuk menata fungsi-fungsi yang didefinisikan dapat
dinyatakan sebagai TUJUAN dan KEGIATAN.
Bila semua tujuan atau kegiatan dihubungkan dalam artian hubungan fungsional maka
terbentuklah diagram fungsi pada gambar berikut ini.
- 159 -
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
Contoh :
- 160 -
Menyimpan sisa kotoran minyak
Menghilangi minyak
Menghilangi kotoran
Menghilangi minyak dan kotoran dari pekerjaan mesin perakitan
Fasilitas pembuangan kotoran untuk mesin perakitan
Kelompok Fungsi A
Kelompok Fungsi B
Menyediakan tempat sampah
Mengumpulkan sisa-sia kotoran
Menempatkan kotoran ke tempat sampah
Menghilangi sisa-sia
Membuang sisa
Menghilangi kotoran minyak
A
B
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
Metoda Menata Kembali Fungsi – Fungsi
Fungsi-fungsi dapat diatur kembali menggunakan analisis struktur lini produksi.
Analisis struktur lini produksi mengidentifikasi berbagai komponen dari tingkat yang
berbeda yaitu lini produksi, unit kerja dan elemen kerja.
Diagram fungsi diperoleh bila komponen-komponen tersebut dinyatakan dalam fungsi
yang relevan.
Contoh ;
Diagram fungsi untuk lini perakitan.
- 161 -
Gambar 6.6. Contoh diagram fungsi
Lini Produksi Proses Produksi Unit Kerja Elemen Kerja
Merakit unit penggerak
Memasang motor
Memindahkan komponen
Memasang bagian luar
Memasang ball bearing
Merakit komponen
Memasang komponen listrik
Menaikkan gigi penggerak
Memasang plat penyangga
Merakit mesin
Fungsi dasar
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
Menata kembali fungsi-fungsi dengan cara ekstraksi
Analisis berbagai jenis lini produksi menunjukkan bahwa banyak fungsi-fungsi
produksi sejenis ada di dalam lini produksi. Dalam satu cara mengatur kembali fungsi-
fungsi adalah mengekstrak tujuan sejenis dari berbagai macam kerja dengan berbeda
yang menyatakan tujuan-tujuan yang mirip.
Metode ini berlaku untuk lini produksi yang menyangkut banyak pekerjaan
(work) yang mirip. Dalam metode ini fungsi-fungsi didefinisikan pada tingkat satuan
kerja dan elemen kerja.
Contoh sebagai berikut :
No Jenis pekerjaan Fungsi Ekstrak Keterangan
1 Persiapan kerja atau set-up Mempersiapkan untuk
kerja
Memasang benda
kerja.
Menyiapkan zat
kimia
Menyiapkan jig &
tools
2 Load Memberi beban Mengambil
komponen
Menyetel komponen
3 Bongkar (unload) Membongkar Mengambil
komponen
Menurunkan
komponen-
komponen
4 Transportasi Mengangkut Mengirim benda
- 162 -
Gambar 6.7. Contoh diagram fungsi untuk lini perakitan
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
kerja ke proses
berikut.
Mengangkut
material
5 Pengendalian Kualitas Konfirmasi kualitas
garansi
Mempertahankan
kualitas
Inspeksi ciri-ciri
produk
Mencegah oksidasi
Mengecek ukuran
6 Perbaikan Memperbaiki Mereparasi produk
cacat.
Memproses kembali
komponen-
komponen
Evaluasi fungsi-fungsi
Tujuan mengevaluasi fungsi-fungsi adalah :
Memahami niaya yang ada sekarang
Identifikasi kemungkinan perbaikan
Menetapkan urutan prioritas untuk perbaikan.
Singkatnya evaluasi fungsi –fungsi bertujuan untuk menjelaskan biaya tiap fungsi dengan
maksud menetukan arah perbaikan.
Langkah Isi Pertanyaan berdasar VE
1 Mendistribusikan biaya terhadap
semua fungsi yang didefinisikan
Berapa biaya fungsi
2 Estimasi fungsi Berapa nilai dari fungsi
3 Menghitung rasio F/C dan perbedaan
yang sebenarnya
Apakah bisa diperbaiki
- 163 -
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
4 Mulai perbaikan dengan fungsi yang
nilainya lebih rendah
Ada beberapa metode untuk mengevaluasi fungsi-fungsi dan pemilihan metode
tergantung pada tujuan atau tema.
6.11. Cara Penghitungan Value
Apabila kita dihadapkan pada suatu pilihan-pilihan, maka kita harus menghitung
value dari masing-masing alternatif tersebut. Langkah berikutnya adalah menyusun
peringkat value, sehingga nanti akan membantu kita untuk membuat suatu keputusan.
Cara perhitungan value didasarkan pada konsep value engineering yakni .
Contoh kasus :
Misalnya ada 4 vendor menawarkan mesin. Berdasarkan spesifikasi yang dimiliki, empat
mesin tersebut memiliki kapasitas dan performance yang hampir sama, namun dari segi
harga mesin dan suku cadang sedikit ada perbedaan.
Tim engineering diminta untuk memberikan rekomendasi mesin dari vendor mana yang
memiliki value yang paling tinggi.
Kriteria yang disepakati antara tim engineering dengan pihak manajemen untuk aspek
teknis adalah kemudahan pengoperasian, ramah lingkungan, kapasitas, kemudahan
perawatan, mobilitas dan efisiensi.
Berikut cara perhitungan value :
No
Aspek Bobot
Skor Nilai dari Mesin
A B C D
Teknis
1 Kemudahan pengoperasian
0,1 70 7 60 6 65 6,5 60 6
2 Ramah lingkungan
0,1 60 6 50 5 78 7,8 70 7
3 Kapasitas 0,1 75 7,5 90 9 93 9,3 80 8
4 Kemudahan perawatan
0,1 70 7 80 8 65 6,5 85 8,5
5 Mobilitas 0,1 60 6 80 8 90 9 60 6
6 Efisiensi 0,2 70 14 65 13 80 16 70 14
Biaya 0 0 0 0
- 164 -
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
1 Harga mesin (juta)
0,2 5 1 6 1,2 4 0,8 5,5 1,1
2 Harga suku cadang tambahan (juta)
0,1 2 0,2 1,5 0,15 1 0,1 1,5 0,15
A B C DFungsi 47,5
049,0
055,1
049,5
0Cost 1,20 1,35 0,90 1,25Value 39,58 36,30 61,22 39,60
Peringkat value dari keempat mesin adalah sebagai berikut :
I. Mesin C dengan value = 61,22
II. Mesin D dengan value = 39,60
III. Mesin A dengan value = 39,58
IV. Mesin B dengan value = 36,30
Prestasi perusahaan
Pendahuluan
Marilah kita mencoba menjawab 5 (lima) kali pertanyaan berikut, usahakan dengan
jawaban yang berbeda ;
1. Mengapa kita bekerja ? ............................................................................................
2. Mengapa kita bekerja ? ............................................................................................
3. Mengapa kita bekerja ? ............................................................................................
4. Mengapa kita bekerja ? ............................................................................................
5. Mengapa kita bekerja ? ............................................................................................
Bagaimana kira-kira jawabannya, kalau yang menjawab adalah :
1. Seorang operator
2. Seorang mandor
3. Seorang manajer produksi
4. Seorang pimpinan usaha
5. Seorang pemilik perusahaan
- 165 -
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
Analog seperti tersebut di ats marilah kita jawab bersama-sama mengapa kita berssial
dalam satu ikatan organisasi bisnis atai dalam ikatan organisasi produksi yang sifatnya
lebih khusus dan merupakan bagian dari organisasi bisnis.
Bagaimana jawaban kelom;pok sosial dalam ikatan organisasi produksi, adakah
perbedaan antara jawaban kelompok dengan individu sebagai anggota kelompok.
Keinginan individu
Sebagai individu bisa terdapat perbedaan keinginan atau kebutuhan sesuai dengan tingkat
kebutuhan masing-masing individu, sesuai A.H. Maslow, yaitu ;
1. Kebutuhan pokok.
2. Kebutuhan akan keamanan
3. Kebutuhan akan pergaulan sosial
4. Kebutuhan akan pengakuan masyarakat
5. Kebutuhan akan kesuksesan
Sebagai individu yang berkelompok atau sebagai anggota kelompok, karena ;
1. Memiliki loyalitas
2. Punya kebanggaan
3. Bersedia membela kepentingan kelompok
4. Ingin mendapat penghargaan.
5. Inegin mendapat pengakuan.
6. Ingin mendapat jaminan.
7. Ingin maju
8. Ingin mengabdi
9. Ingin berpartisipasi
10. Ingin bersekutu
Keinginan kelompok
Terjadinya kelompok karena didasari oleh ;
1. Kesamaan keinginan
2. Adanya profesionalisme
3. Adanya struktur
- 166 -
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
4. Adanya norma-norma kelompok.
Prestasi
Membangun prestasi dapat digambarkan sebagai bagan berikut :
- 167 -
Taqwa
Iman
Situasi
Motivasi
Trampil
Pengetahuan
Bakat
Pengalaman
Prestasi Individu
Buku Ajar Kuliah Teknologi Tepat Guna
Dengan menghimpun semua unsur prestasi perusahaan secara sinergi, maka terentuklah
prestasi perusahaan.
Unsur-unsur prestasi perusahaan diantaranya ialah ;
Sumber daya manusia
Sarana produksi
Modal kerja, dll.
Bahan diskusi :
1. Diskusi kelompok (satu kelompok terdiri 2-3 mahasiswa) , masing-masing
kelompok bertugas mempresentasikan contoh aplikasi peningkatan value suatu
teknologi tepat guna dengan menggunakan konsep value engineering.
2. Diskusi kelompok (satu kelompok terdiri 2-3 mahasiswa) , masing-masing
kelompok bertugas mempresentasikan perhitungan value dari berapa alternatif
pilihan. Kriteria evaluasi menyesuaikan dengan contoh yang dipilih.
- 168 -