etprof

Upload: irawan-rachmatullah

Post on 15-Oct-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

etika profesi

TRANSCRIPT

1. Apa sebenarnya kepakaran dari seorang sarjana teknik sipil?Sebelumnya pengertian pakar atau seorang ahli adalah orang yang secara luas diakui sebagai sumber terpercaya mengenai teknik dan keterampilan untuk menilai atau memutuskan dengan tepat, adil, bijaksana. Namun secara umum seorang ahli adalah orang dengan pengetahuan yang luas atau kemampuan berdasarkan penelitian, pengalaman, atau pekerjaan dan di daerah tertentu dari penelitian. Sedangkan kepakaran adalah pengertian dari suatu kelebihan yang dimiliki oleh para ahli Para pakar/ahli Teknik Sipil, umumnya dikenal dengan sebutan insinyur Sipil, awalnya bertugas membuat rancangan struktur bangunan secara lengkap; mulai dari pondasi hingga keseluruhan bangunan tersebut lengkap dan siap digunakan. Selama proses perancangan ahli Teknik Sipil bekerja dalam suatu tim pembangunan untuk meneliti, mengukur dan menentukan apakah kekuatan tanahnya memadai. Pada tahap yang sama ahli Teknik Sipil akan juga membuat rancangan bangunan dan menghitung dimensi dan kekuatan bagian-bagian bangunannya sehingga siap untuk dijadikan acuan bagi pihak pelaksana (kontraktor) untuk dibangun. Tahap selanjutnya adalah tahap pembangunan atau konstruksi. Tahap pembangunan suatu rumah atau gedung sederhana, misalnya, dimulai dengan pekerjaan pemasangan pondasi, penyusunan kerangka gedung, dan dilanjutkan dengan pembangunan lantai dan dindingnya. Pada tahap pembangunan ini ahli Teknik Sipil harus bekerjasama dengan para ahli di bidang lainnya untuk memasang sistem kelistrikan gedung, sistem keamanan, serta perpipaan untuk air bersih dan saluran pembuangan limbahnya. Pada konstruksi bangunan-bangunan yang jauh lebih rumit tentu saja proses konstruksinya akan terdiri dari banyak pekerjaan dan semakin melibatkan banyak pula pihak-pihak dan ahli lain yang terkait. Selain pembangunan baru, tugas seorang ahli Teknik Sipil juga mencakup pemeliharaan dan perbaikan bangunan yang sudah ada. Suatu infrastruktur, dapat mengalami perubahan fungsi atau penurunan kondisi selama masa layannya. Para ahli Teknik Sipil harus dapat merencanakan perbaikan / retrofitting pada struktur agar struktur tersebut dapat berfungsi dengan baik atau dapat bertahan terhadap gaya gempa besar yang mungkin terjadi.

2. Tuliskan karakter-karakter yang tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari! (beri 5 contoh dan analisa)

CerobohBidang engineering adalah bidang yang menyangkut keselematan orang banyak dan lingkungan. Sebagai contoh, seorang insinyur sipil yang bekerja membangun jembatan, harus berupaya membangun jembatan sekokoh mungkin demi keamanan jutaan orang yang akan melintasinya. Masalahnya, konsep mengutamakan keselamatan dapat menghambat keuntungan finansial atau pengembangan ilmu pengetahuan. Hal ini dapat menjerumuskan engineeruntuk memilih mengorbankan aspek keselamatan. Sudah banyak musibah yang terjadi karena engineer di suatu perusahaan mengabaikan etika keselamatan demimeraih profit sebesar-besarnya. Oleh karena itu mulai dini kita harus menanamkan prinsip do it safely or do not do it at all.

Hypocrisy (hipokritik/munafik)Hipokritik merupakan lawan dari integritas, dalam hal ini kita anggap saja tindakan hipokritik adalah penyuapan. Sebagai orang yang memiliki pengetahuan teknis lebih daripada orang lain, wajar bagi seorang engineer untukmenerima tanggung jawab lebih di tempatnya bekerja. Pendapat seorang engineer sering dijadikan acuan untukmengambil keputusan bisnis, oleh karena itu engineer sering dihadapkan dengan keadaan yang menguji integritasnya. Tidak jarang supplier menawarkan hadiah-hadiah atau bentuk penyuapanlain pada seorangengineer dengan tujuan meningkatkan peluangnya untu memenangkan kompetisi dengansupplier lain. Jika hal ini terjadi, engineer berkewajiban menolak segala bentuk hadiah dan penyuapan ini. Karena sebagai seorang engineer kita dituntut untuk bisa menggunakan akal sehat agar dapat mengenali tindak penyuapan.Nilai-nilai lain yang berkaitan dengan integritas dan harus dijaga oleh seorang engineeradalah kejujuran dan sikap tidak diskriminatif. Tentu saja kedua hal ini adalah nilai-nilai kebaikan universal yang harus dimiliki oleh setiap manusia, tidak hanya engineer.

Malas (tidak memiliki kompetensi)Kunci dari pekerjaan seorang engineer adalah kompetensi teknis yang dimilikinya. Secara etika, engineer berkewajiban untuk secara terus-menerus berupaya meningkatkan pengetahuan teknisnya,misalnya dengan mengikuti pelatihan, konferensi, atau pendidikan formal. Pada tahun 1976, peneliti dari Swiss Federal Institute of Technology,Zurich, melakukan penelitian dengan menganalisis 800 kasus kegagalan engineering yang mengakibatkanjatuhnya korban jiwa, dan mencari tahu penyebabnya. Ternyata, faktor utama yang memicu terjadinya kecelakaan-kecelakaan itu adalah insufficient knowledge, atau kurangnya pengetahuan. Faktor ini merupakanpenyebab terbesar terjadinya kecelakaan. Hasil ini membuktikan krusialnya pengetahuan dan kompetensi engineer bagi aspek keselamatan.

Acuh tak acuhAcuh tak acuh adalah sebuah sikap yang tidak serius dalam mengerjakan, tidak mau menanggapi sesuatu atau seseorang. Sebagai engineer bukankah kita dituntut untuk mau belajar baik itu secara formal maupun informal. Dalam pembelajaran secara informal kita diharuskan untuk mau mendengarkan dan menanggapai apa yang orang katakan atau berikan pada kita, bagaimana kita akan maju bila kita tak menghiraukan pendapat orang lain tentang diri kita, karena dengan mau mendengar pendapat dari orang lain secara tidak langsung dapat memberikan manfaat pada kita. Pada kehidupan bernegara sikap acuh tak acuh harus kita jauhkan dari kehidupan, karena dengan mematuhi peraturan yang berlaku maka dengan sendirinya akan tercipta lingkungan dan tempat hidup yang lebih baik.

Tak bertanggung jawabTak bertanggung jawab adalah tindakan yang hanya dilakukan oleh pengecut atau kita sebut saja sebagai orang yang tak berani menanggung resiko atas jalan yang telah dipilihnya. Oleh karena itu sebagai mahasiswa tentunya dibekali dengan rasa tanggung jawab, karena kita telah memilih jalan untuk berkuliah maka diwajibkan untuk kita bertanggung jawab agar mau belajar dan berkompetensi. 3. Tuliskan aktivitas tidak beretika profesionla dalam bekerja dalma bidang teknik sipil ! (beri 5 contoh dan analisa)

Manajemen mengisyaratkan dalam rapat bahwa perusahaan tidak boleh gagal dalam mencapai target keuangan dan kinerja. Untuk mencapai target keuangan atau kinerja pe rusahaan tersebut, manajemen mentolerir perilaku curang. Kegagalan dalam pencapaian target akan membawa risiko buruk bagi pegawai Setting seperti ini akan memberikan pilihan yang sulit bagi pegawai apabila masih terdapat pegawai yang memiliki nilai-nilai kejujuran dan integritas terhadap kebenaran. Analisis:Kasus pelanggaran etika terletak pada adanya sikap yang mentolerir perilaku curang demi mencapai tujuan. Dalam hal ini bila kasus tersebut berlaku bagi seorang yang mempunyai kode etik profesi (seperti Akuntan, engineer, dll) maka perilaku seperti window dressing dan penggunan segala cara jelas bertentangan dengan kode etik masing-masing profesi.Nilai nilai kejujuran dan kebenaran dalam pekerjaan adalah nilai yang harus dijunjung tinggi dan di wujudkan dalam kode etik. Bukan malah untuk di korbankan untuk mendapatkan target-target kinerja tim.

Sebuah proyek bernilai 15 miliyar, dan ternyata setelah dihitung secara rinci,biaya tersebut bisa diperkecil namun masih dalam kondisi aman menjadi 12 miliyar, sehingga dalam proyek tsb menyisakan uang sebesar 3 milyar. Dan uang tersebut ternyata digunakan secara pribadi oleh pelaksana proyek tersebut.Analisis:Jika ada sisa 3 miliyar, maka sisa uang tersebut sangat tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi akan tetapi sisa tersebut kita diskusikan dan sisa 3 miliyar tersebut bisa digunakan untuk pembangunan yang menunjang proyek tersebut, misalnya ditambah taman-taman yang dapat menambah keindahan bangunan/ proyek tersebut. Karena sudah jelas dikatakan bahwa kode etik insinyur Indonesia adalah: mengutamakan keluhuran budi menggunakan pengetahuan dan kemampuan unuk kepentingan kesejahteraan umat manusia bekerja secara sungguh sungguh unuk kepentingan masyarakat sesuai dengan tugas dan tanggung jawab meningkatkan kompetensi (melakukan perbuatan dengan pemikiran dan tanggung jawab) dan martabat berdasarkan keahlian professional keinsiyuran

Si A adalah seorang insinyur struktur professional, dia diminta untuk menyelidiki struktur yang dipakai untuk menopang 2 buah kondensor yang identik, untuk menentukan apakah layak menambahkan kondensor ke-3 pada struktur tersebut. Struktur tersebut dirancang 2 tahun sebelumnya oleh suatu kelompok insinyur di bawah pengawasan si A. Si A bukanlah orang yang memeriksa desain aslinya, tetapi dia bertanggung jawab atas kelompok tersebut.Selama melakukan pemeriksaan si A menemukan bahwa penampatan baja penguat di dalam rancangan aslinya tidak layak untuk menahan gempa bumi. Kelemahan tersebut, walaupun jelas ada, mungkin tidak terlalu signifikan. Karena struktur tersebut sudah berdiri 2 tahun tanpa ada kecelakaan, namun selama itu belum terjadi gempa bumi.Analisis: Di dalam kasus ini, insinyur tersebut harus menunjukkan kesalahan awal tersebut kepada kliennya. Di dalam pembangunan awal, si A telah melakukan keteledoran di dalam memeriksa dan menyetijui rancangan aslinya, padahal itu merupakan tanggung jawabnya. Oleh karena itu, sesuai etika, tanggung jawab tersebut masih tetap ditanggungnya, karena belum pernah dituntaskan. Sekarang si A selayaknya membeberkan permasalahan ini sebagai bahan pertimbangan bagi pemilik untuk mengambil tindakan yang sesuai untuk memperbaiki masalah tersebut. Ia seharusnya tidak berjalan sendiri secara diam-diam dalam mengerjakan usulan-usulan yang disebutkan di atas. A, merupakan sebuah perusahaan konstruksi, menyebarkan brosur yang selain informasi umum lainnya juga memuat daftar angota-angota utam. Beberapa di antaranya adalah insinyur professional terdaftar, sedangkan yang lain bukan. Beberapa personil utama yang tidak memiliki gelar insinyur dan bahkan hanya lulusan sekolah tingkat lanjutan atas, diberikan gelar seperti insinyur, insinyur desain dan lain-lainnya.Analisis: Walaupun industry-industri dan badan-badan pemerintahan terkadang menggunkan istilah tersebut secara longgar, kita yang berada di dalam profesi ini seharusnya tidak melakukan hal tersebut. Banyak negar-negara yang telah menerapkan undang-undang untuk gelar seseorang.Brosur dari sebuah perusahaan konstruksi adalah alat penjualan dan harus memberikan penjelasan yang akurat mengenai kualifikasi akademis dari pegawai-pegawainya. Orang-orang yang membaca dan bergantung pada informasi di dalam sebuah brosur akan mengasumsikan gelar insinyur sebagai gelar yang dimiliki oleh orang yang terdidik dan terdaftar. Penggunaan istilah tersebut untuk lulusan sekolah atas tingkat lanjut merupakan penggambaran yang sama sekali salah dari kualifikasi perusahaan dan pada intinya merupakan penipuan dan pemalsuan.

Atas desakan Walikota, Dewan Kota menyetujui konsep pembangunan landasan pacu tambahan dan perluasan gedung terminal Bandar udara kota madya. Setelah mendengar adanya proyek tersebut sebuah perusahaan konstruksi A menyerahkan surat ketertarikan untuk memberikan jasa konstruksinya. Minggu berikutnya direktur utama perusahaan tersebut menerima telpon dari asisten eksekutif walikota, dan dibuatlah persiapan pertemuan dib alai kota. D dalam pertemuan tersebut sang assisten menyampaikan kepada para insinyur bahwa untuk memperoleh pekerjaan tersebut dibutuhkan kontribusi dana yang jumlahnya ditentukan secara spesifik. Para insinyur dengan lekas mengucapkan terima kasih dan meninggalkan ruangan. Setelah beberapa minggu, diterima kabar bahwa proyek tersebut telah dipegang oleh jasa konstruksi lain yang berada di lain daerah.

Analisis:Banyak situasi yang dihadapi oleh para insinyur yang bersifat rumit, dan tidak mudah untuk menentukan apakah suatu tindakan tersebut etis atau tak etis. Akan tetapi, pada kasus ini melibatkan aplikasi yang jelas dan tidak terbantahkan dari kode etik. Jika insinyur tersebut memberikan sumbangan untuk kegiatan politik agar memperoleh proyek tersebut, tindakan tersebut jelas merupakn tindakan yang tak etis dan dipastikan illegal.Sangat disayangkan kejadian yang disebutkan disini lebih sering terjadi dari yang ingin diakui oleh para insinyur. Persatuan-persatuan professional harus mengambil sikap tegas terhadap setoran dan suap kepada pejabat-pejabat public dan secara terbuka mengecam setiap kejadian seperti ini. Karena insinyur yang bereputasi baik tidak akan menerima pekerjaan yang ditawarkan dalam situasi semacam itu.