etsa bonding komposit

7
ETSA ASAM - Resin komposit mempunyai sifat koefisien ekspansi termal tinggi dibandingkan email dan dentin, sehingga ikatan antara komposit dengan jaringan gigi lemah, agar terjadi perlekatan yang baik antara resin komposit dengan jaringan gigi, caranya dengan teknik etsa asam, penutupan tepi restorasi resin komposit akan stabil. - TUJUAN: Kegunaan melakukan etsa asam pada jaringan gigi untuk mendapatkan retensi tanpa perlu membuang jaringan sehat gigi lebih banyak. - Asam fosfat dengan konsentrasi 30-50 % (paling banyak digunakan di klinik) sifat larutannya stabil; mudah didapat; iritasi terhadap jaringan yang rendah - Pada pengetsaan emai: Tampak daerah yang mengalami demineralisasi Bahan bonding akan berpolimersasi dan masuk ke dalam celah-celah ini menghasilkan ikatan yang kuat Diatasnya diberi resin komposit yang akan mengadakan ikatan kimia dengan bahan pengikat tadi - Pengetsaan dilakukan pada email dan dentin yang disebut total ecth tchnique dengan menggunakan asam fosfat 37 %, berpenetrasi sangat sedikit ke dentin sehingga tidak menyebabkan inflamasi pulpa - Reaksi Dentin terhadap Asam Etsa Perubahan-perubahan yang terjadi dibagi menjadi tiga tahap, yaitu : 1. Demineralisasi superfisialis Asam pertama kali akan melarutkan smear layer yang terdapat pada bagian dentin terluar yang telah dipreparasi Waktu yang diperlukan asam untuk melarutkan smear layer jauh lebih kecil daripada waktu yang digunakan untuk mengetsa 2. Demineralisasi Kompleks tubuli dentin Asam etsa yang telah melarutkan smear layer kemudian berkontak dengan matriks dentin dan menyebabkan demineralisasi yang akan menghasilkan porositas pada dentin.

Upload: ganisht-azmi

Post on 19-Nov-2015

393 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

KG

TRANSCRIPT

ETSA ASAM Resin komposit mempunyai sifat koefisien ekspansi termal tinggi dibandingkan email dan dentin, sehingga ikatan antara komposit dengan jaringan gigi lemah, agar terjadi perlekatan yang baik antara resin komposit dengan jaringan gigi, caranya dengan teknik etsa asam, penutupan tepi restorasi resin komposit akan stabil. TUJUAN: Kegunaan melakukan etsa asam pada jaringan gigi untuk mendapatkan retensi tanpa perlu membuang jaringan sehat gigi lebih banyak.

Asam fosfat dengan konsentrasi 30-50 % (paling banyak digunakan di klinik)( sifat larutannya stabil; mudah didapat; iritasi terhadap jaringan yang rendah Pada pengetsaan emai: Tampak daerah yang mengalami demineralisasi ( Bahan bonding akan berpolimersasi dan masuk ke dalam celah-celah ini ( menghasilkan ikatan yang kuat ( Diatasnya diberi resin komposit yang akan mengadakan ikatan kimia dengan bahan pengikat tadi Pengetsaan dilakukan pada email dan dentin yang disebut total ecth tchnique dengan menggunakan asam fosfat 37 %, berpenetrasi sangat sedikit ke dentin sehingga tidak menyebabkan inflamasi pulpa Reaksi Dentin terhadap Asam EtsaPerubahan-perubahan yang terjadi dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :

1. Demineralisasi superfisialis Asam pertama kali akan melarutkan smear layer yang terdapat pada bagian dentin terluar yang telah dipreparasi

Waktu yang diperlukan asam untuk melarutkan smear layer jauh lebih kecil daripada waktu yang digunakan untuk mengetsa

2. Demineralisasi Kompleks tubuli dentin Asam etsa yang telah melarutkan smear layer kemudian berkontak dengan matriks dentin dan menyebabkan demineralisasi yang akan menghasilkan porositas pada dentin.

Demineralisasi dentin menyebabkan denaturasi kolagen sehingga kolagen dentin menjadi lemah

3. Perubahan perfusi cairan dentin akibat permeabilitas dentin meningkat Pelarutan komponen smear layer. Smear layer berfungsi dalam :

a. membatasi difusi molekul-molekul besar ataupun kecil berpenetrasi ke dlm pulpa melalui tubuli dentin

b. mengatur koveksi cairan tubuli dentin yang berperan dalam mekanisme sensitivitas dentin sesuai dengan teori hidrodinamik

c. Smear layer bertanggung jawab terhadap perubahan permeabilitas dentin

PENGARUH PENGETSAAN THD PERMUKAAN ENAMEL &DENTINEnamel Tdd bhn anorganik : 95-98% hidroksiapatit (HA)

Enamel dietsa ( kristal hidroksiapatit terlarut (ion kalsium fosfat) ( kekasaran mikroskopik pd perm email ( sebagai ikatan fisik (mikromekanik) antara komposit & enamel

Dentin Tdd : 20% bhn organik (kolagen), 80% bhn anorganik HA

Tersusun atas 4 elemen utama :

a. tubulus dentin

b. peritubular dentin

c. intertubular dentin

d. Kolagen tipe 1 yg berikatan dg kristal apatit & cairan dentin Etsa akan menghilangkan smear layer dentin, tubulus dentin ( serat kolagen terbuka

Asam akan melarutkan HA pd peritubular & intertubular dentin di sekitar kolagen ( jaringan kolagen terekspose

Bhn primer msk dlm tubulus dentin & sekitar serabut kolagen yg terbuka ( resin akan berpenetrasi ke dlm jar kolagen ( terjadi mechanical interlocking dg dentin

Proses etsa asam menyisakan HA di sekitar kolagen . Aplikasi bhn primer ( berpenetrasi & membentuk ikatan kimia antara gugus karboksil atau asam fosfat dari monomer bhn primer dg kristal HA yg melapisi kolagen dan keduanya membentuk hybrid layer MANFAAT ETSA1. PERMUKAAN ENAMEL TIDAK RATA ( resin berpenetrasi dlm permukaan ( resin tag:

a. macrotags: resin tag dlm perifer enamel rodb. microtags: dlm ujung kristal-kristal HA

2. MENINGKATKAN ENERGI PERMUKAANBONDING AGENTS Tujuan: memberikan perlekatan yang cukup pada enamel dan dentin Bahan bonding biasanya terdiri atas bahan matriks resin BIS-GMA tanpa bahan pengisi atau dengan sedikit bahan pengisi (pasi), diaktifkan secara kimia atau resin polimerisasi sinar resin dengan viskositas rendah akan mengalir segera ke daerah yang porus yang dihasilkan oleh etsa dan menjamin pembentukan tag resin yang maksimal ( bahan bonding mencapai suatu perlekatan yang baik dengan gigi Bonding agents tersedia dalam berbagai macam pilihan, yaitu light-cured dan dual-cured, multibottle systems dan light cured, single bottle system Komposisi dan Reaksi Sebuah bonding agent tdd tiga komponen: Etchant, Primer, Adhesive ETCHANT Bhn: asam lemah (asam maleat), asam inorgnik kuat dg konsentrasi rendah (asam fosfor/asam nitrat), bhn kelat (EDTA).

Disebut juga sbg bhn kondisioner krn untuk mengkondisikan struktur permukaan gigi agar dpt menerima bhn adesif shg dpt membentuk ikatan yg diharapkan.

Fungsi: menghilangkan smear layer, demineralisasi dentin peritubular & intertubular PRIMER Berupa bhn monomer bifungsional, mempunyai sifat hidrofilik & hidrofobik, contoh: HEMA

Fungsi1. Menghubungkan dentin yg bersifat hidrofilik dg bhn adesif yg hidrofobik

2. Menginfiltrasi dentin peritubular & intertubular yg mengalami demineralisasi

3. Meningkatkan ikatan thd resin dg membentuk lapisan pd perm dentin yg basah ADHESIVE Bersifat hidrofobik, bahan : Bis-GMA/TEGMA

Perlekatan resin adesif yg terpolimerisasi dg fibril kolagen (sist total etch) & sisa kristal HA (sist self etch) menghslkn struktur yg disebut hybrid layer.

Merupakan bhn resin tanpa bhn pengisi, tdd komponen primer (HEMA)

Fungsi :

1. Membentuk zona interdifusi resin-dentin (lapisan hibrid) dg ketebalan 1-5 m

2. Membentuk resin tag

3. Menyediakan lap methacrylate yg nantinya berikatan dg komposit Banyak bonding agent mengandung monomer multifungsional (primer/adhesive) dengan grup hydrophilic untuk meningkatkan pembasahan dan penetrasi dari dentin yang dirawat dan kelompok hydrophobic untuk mempolimerisasi dan membentuk ikatan dengan komposit Primer dan adhesive biasanya terbawa dalam sebuah pelarut seperti aseton, alkohol, atau airMultiple-bottle systems : komponen-komponen ini dikemas terpisah. Single-bottle systems : primer dan adhesive digabung menjadi satu. Single-bottle systems mengandung acidic primers, yang membuatnya dapat digunakan tanpa dilakukan etsa dengan phosporic acid sebelumnya. Perlekatan pada enamel yang telah dietsa adalah perlekatan mikromekanikal Perlekatan pada dentin memerlukan pembersihan smear layer, yang terdiri dari hidroxyapatite dan sebagian denaturated collagen, dan dekalsifikasi dari intertubular dentin pada kedalaman 1 hingga 5 m Bonding agent memasuki kolagen yang terpapar dan tidak seperti perlekatan pada enamel, membentuk sebuah hybrid layer. Formasi dari hybrid layer memberikan retensi mikromekanikal terhadap dentin. Klasifikasi bonding1. Generasi 1 Menggunakan monomer hidrofobik Cervident oleh ss white 1965, mampu berikatan secara kimia dengan kalsium dan memiliki retensi sekitar 50% dalam 6 bulan Ditinggalkan karena kekuatan bonding sangat rendah yaitu sekitar 2-3 MPA, hanya mampu sedikit memperbaiki kebocoran tepi .

2. Generasi 2 (70an-pertengahan 80an) Tidak memerlukan pembuangan dari smear layer dan memiliki komponen ester phosphat dari BIS GMA yang telah dimodifikasi. Bahan bonding ini untuk meningkatkan ikatan pada kalsium dari smear layer dan permukaan dentin. Bonding ini dikenal dengan nama Phosphate Bonding Agents Low bond strengths 5-6 Mpa, bonding ini mampu membuat retensi sekitar 70% dalam 1 tahun. Contoh: adalah scotch bond 1 and Bondlite

3. Generasi 3 (pertengahan 80an) Bonding generasi ketiga selalu menggunakan resin primer yang hidrofilik Disini conditioner, primer dan resin adhesif diaplikasikan pada langkah langkah yang berbeda setelah pengaplikasian etsa dan primer, dilakukan pengaplikasian resin adhesive pada enamel dan dentin, kekuatan bonding cukup besar, yaitu sekitar 12 MPA4. Generasi 4 (awal 1990 an) Pada generasi ini pertama kali telah dicapai pembuangan dari smear layer dng sempurna Bonding mempunyai komponen tdd etsa (asam fosfor 32%-37%, asam sitrat 10%, calcium clorida 20%, asam oxalat/aluminium nitrat), primer (NTG-GMA/BPDM,HEMA/GPDM, 4-META/MMA, glutaraldehid), adhesive (Bis-GMA / TEGMA), solvent (aceton, etanol/air). Mempunyai kekuatan perlekatan yang tinggi, retensi 98-100% dalam 3 tahun kekuatan bonding sangat besar, yaitu sekitar 25 MPA

5. Generasi 5 (akhir 1990 an) Usaha penyederhanaan dengan mengurangi jumlah dari botol dengan mengkombinasikan primer dan adhesiv. Terdiri dari etsa (asam fosfor), primer-adhesive (PENTA, methacrilate phosphonate), solvent (acetone, etanol/air)solvent-free) Generasi ini mempunyai dua bentuk yaitua. One bottle system merupakan kombinasi dari primer dan adhesive yang diaplikasikan setelah pengetsaan pada enamel dan dentin.

b. Self-etching primer merupakan perpaduan dari etsa dan primer yang dikerjakan dalam satu waktu. Kekuatan bonding sangat besar, yaitu sekitar 25 MPA

6. Generasi 6 (akhir 1990 an) Bonding generasi ke 6 ini mengkombinasikan antara primer & condisioner, mengkombinasikan antara primer, condisioner serta adhesiv. Bonding ini tdd dua tipe.a. berbentuk two bottle, tdd liquid 1 berisi acidic primer dan liquid 2 berisi adhesive. Acidic primer ini diaplikasikan dahulu kemudian dilanjutkan dengan pengaplikasian adhesive, tanpa etsa dengan asam fosfor dan mempunyai solvent air.

b. two bottle primer dan adhesive yang keduanya dicampur lalu diaplikasikan ke gigi, tanpa etsa dengan asam fosfor dan mempunyai solvent air.

Kekuatan bonding generasi ini adalah sedang, yaitu sekitar 20 MPA. Contoh bonding ini antara lain Xeno-III, Adper Prompt L-Pop, Futura Bond dan UniFil Bond

7. Generasi 7