evaluasi kurikulum bahasa inggris jurusan administrasi niaga politeknik negeri bali

17
Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460 28 EVALUASI KURIKULUM BAHASA INGGRIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI BALI Kadek Dwi Cahaya Putra* [email protected] Anak Agung Raka Sitawati* [email protected] Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bali Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi kurikulum bahasa Inggris jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bali dengan kebutuhan industri. Objek penelitian adalah pokok bahasan yang terdapat pada silabus seluruh mata kuliah bahasa Inggris di Jurusan Administrasi Niaga yaitu General English I & II, English for Business I & II & III, Business Correspondence dan English for Secretary. Data penelitian diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa semester VI yang sudah menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan para pimpinan pada perusahaan tempat mahasiswa melakukan PKL. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif (analisis non statistik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum Bahasa Inggris yang masih berlaku masih sesuai dan sangat diperlukan oleh industri. Mata kuliah tersebut beserta pokok bahasannya masih diperlukan dengan tingkat pernyataan yang bervariasi dari ‘cukup perlu’, ‘perlu’, dan ‘sangat perlu’ dengan tingkat rata-rata prosentase yang sangat tinggi; di atas 90%. Ada beberapa keterampilan berbahasa yang dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam mata kuliah-mata kuliah bahasa Inggris dalam kurikulum ini yaitu (1) dealing with special guests dan (2) all about company facilities untuk dimasukkan ke dalam mata kuliah English for Specific Purposes dan pokok bahasan Paraphrasing untuk dimasukkan ke dalam mata kuliah General English II. Kata kunci: Evaluasi, Kurikulum, relevansi Abstract: This research was aimed at identifying the relevance of The 2003 English curriculum of The Business Administration department with industry. Research objects were the syllabus of all English subjects: General English I&II, English for Business I&II&III, English for Secretary and Business Correspondence. Research data was gained by means of questionnaire distributed to the 6 th semester students who had done their on job placement and the managers of the organizations of where the students did their job placement. A descriptive qualitative (non statistics) analysis was applied.The research showed that there is still a strong relevance between the existing English curricullum with industry. Nearly all respondents considered that the English syllabus were still highly required with a 90% percentage average. The research also suggested some language functions considered to be included in the curriculum such as ‘ dealing

Upload: juzz-kidding

Post on 08-Dec-2014

1.017 views

Category:

Education


7 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik negeri bali

Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460

28

EVALUASI KURIKULUM BAHASA INGGRIS JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NEGERI BALI

Kadek Dwi Cahaya Putra*

[email protected]

Anak Agung Raka Sitawati* [email protected]

Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bali

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi kurikulum bahasa Inggris jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bali dengan kebutuhan industri. Objek penelitian adalah pokok bahasan yang terdapat pada silabus seluruh mata kuliah bahasa Inggris di Jurusan Administrasi Niaga yaitu General English I & II, English for Business I & II & III, Business Correspondence dan English for Secretary. Data penelitian diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa semester VI yang sudah menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan para pimpinan pada perusahaan tempat mahasiswa melakukan PKL. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif (analisis non statistik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum Bahasa Inggris yang masih berlaku masih sesuai dan sangat diperlukan oleh industri. Mata kuliah tersebut beserta pokok bahasannya masih diperlukan dengan tingkat pernyataan yang bervariasi dari ‘cukup perlu’, ‘perlu’, dan ‘sangat perlu’ dengan tingkat rata-rata prosentase yang sangat tinggi; di atas 90%. Ada beberapa keterampilan berbahasa yang dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam mata kuliah-mata kuliah bahasa Inggris dalam kurikulum ini yaitu (1) dealing with special guests dan (2) all about company facilities untuk dimasukkan ke dalam mata kuliah English for Specific Purposes dan pokok bahasan Paraphrasing untuk dimasukkan ke dalam mata kuliah General English II. Kata kunci: Evaluasi, Kurikulum, relevansi

Abstract: This research was aimed at identifying the relevance of The 2003 English curriculum of The Business Administration department with industry. Research objects were the syllabus of all English subjects: General English I&II, English for Business I&II&III, English for Secretary and Business Correspondence. Research data was gained by means of questionnaire distributed to the 6th semester students who had done their on job placement and the managers of the organizations of where the students did their job placement. A descriptive qualitative (non statistics) analysis was applied.The research showed that there is still a strong relevance between the existing English curricullum with industry. Nearly all respondents considered that the English syllabus were still highly required with a 90% percentage average. The research also suggested some language functions considered to be included in the curriculum such as ‘dealing

Page 2: Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik negeri bali

Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460

29

with clients’ and ‘all about company facilities’ for subjects of English for Specific Purposes and ‘Paraphrasing’ for General English II.

Keywords: Evaluation, English Curriculum, Relevance Pendahuluan

Bahasa asing dalam hal ini bahasa Inggris seperti halnya bidang ilmu yang

lain juga terus menerus mengalami perubahan yang didasarkan dan disesuaikan

dengan perubahan zaman dan kebutuhan dari pengguna bahasa itu sendiri. Salah

satunya adalah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang telah

mengakibatkan pergeseran metode komunikasi seperti perubahan cara

penyampaian data dan informasi yang dulunya melalui surat biasa atau faxsimile

kini telah beralih secara signifikan ke penggunaan surat elektronik atau yang lebih

dikenal dengan e-mail. Perubahan terhadap alat penyampai informasi tentunya

juga berpengaruh terhadap gaya dan penggunaan bahasa yang menyesuaikan

dengan alat penyampai dan pengguna dari informasi itu sendiri. Oleh sebab itu

kebutuhan industri akan bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa asing yang

paling sering dan banyak digunakan juga mengalami perubahan. Untuk itulah

institusi-institusi pendidikan harus terus mengawasi, mengantisipasi dan

mempersiapkan anak didiknya agar menguasai bahasa Inggris yang sesuai dengan

perubahan dan kebutuhan industri.

Evaluasi kurikulum sebagai salah satu upaya terpenting untuk penyesuaian

suatu proses pendidikan tentunya juga harus didukung oleh langkah-langkah lain

seperti evaluasi proses belajar mengajar. Semakin sering suatu proses evaluasi

dilakukan maka akan semakin sering masukan terhadap suatu proses dilakukan.

Salah satu proses evaluasi yang penting dilakukan adalah evaluasi kebutuhan

yaitu sejauh mana mahasiswa membutuhkan suatu aspek pengajaran Bahasa

Inggris. Apakah suatu tujuan pengajaran bahasa Inggris yang telah disusun dua

tahun lalu, misalnya, masih dianggap penting oleh mahasiwa untuk dikuasai. Hal

ini penting sekali sebagai bahan kajian para penyusun kurikulum untuk perubahan

kurikulum maupun para pengajar bahasa Inggris yang secara langsung terlibat

dalam proses belajar mengajar. Evaluasi maupun pengembangan kurikulum

pembelajaran bahasa seperti halnya bahasa Inggris seringkali dimulai dari upaya-

Page 3: Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik negeri bali

Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460

30

upaya agar rancangan silabus sesuai dengan kebutuhan pembelajar (mahasiswa)

dan apa-apa yang ingin mereka pelajari. Pembelajar sering dianggap sebagai

‘penentu terbaik’ terhadap kebutuhan dan keinginan mereka sendiri karena

mereka sendiri yang mengetahui apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan terhadap

bahasa yang keterampilan bahasa apa yang diinginkan (Chan, 2001). Dengan kata

lain, pembelajar dalam hal ini mahasiswa merupakan ujung tombak yang paling

penting dari pelaksanaan sebuah kurikulum.

Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bali sekarang ini

menggunakan kurikulum yang disusun pada tahun 2003. Mengacu pada visi

Politeknik Negeri Bali sebagai institusi pencetak tenaga professional yang

berwawasan internasional dan didukung dengan misi untuk mencetak tenaga yang

handal yang berorientasi pada kebutuhan pasar dalam bidang rekayasa dan tata

niaga dengan pariwisata sebagai landasan dan arah pengembangannya maka

kurikulum yang mengacu pada kebutuhan industri adalah mutlak adanya

(Mudhina, 2007). Oleh sebab itu, kurikulum harus selalu dipantau pelaksanaannya

dan disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan bahasa Inggris di industri yang

menyerap lulusan jurusan Administrasi Niaga. Permasalahan utama dalam

penelitian ini adalah apakah kurikulum bahasa Inggris jurusan Administrasi Niaga

Politeknik Negeri Bali yang disusun pada tahun 2003 masih relevan dengan

kebutuhan industry? keterampilan bahasa Inggris apakah yang sekarang ini

dibutuhkan oleh industri?

Tinjauan Pustaka

Sebagai institusi pendidikan yang sangat mengutamakan profesionalitas

dan praktek, Politeknik Negeri Bali memiliki penekanan pengajaran bahasa

Inggris yang berbeda dengan pengajaran Bahasa Inggris di institusi pendidikan

yang lain. Di Politeknik Negeri Bali, We are not learning the language but we

learn how to use the language (Kita tidak mempelajari tentang bahasa itu tapi

mempelajari bagaimana menggunakan bahasa itu, Rame; 2000). Para lulusan

Politeknik Negeri Bali dipersiapkan untuk mampu berkomunikasi secara aktif

baik secara lisan maupun tertulis. Hal ini berarti kemampuan berbicara dan

Page 4: Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik negeri bali

Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460

31

menulis secara aktif sangat diutamakan tanpa mengesampingkan aspek

kemampuan yang lain.

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dari

suatu kegiatan pendidikan. Kurikulum sering dianggap sebagai salah satu faktor

penentu keberhasilan dari suatu proses pendidikan. Kurikulum bisa dikatakan

sebagai tulang punggung dari pelaksanaan suatu kegiatan pendidikan dan sebagai

‘kumpulan mata-mata pelajaran yang harus disampaikan guru dan dipelajari

siswa’, atau ‘mencakup keseluruhan pengalaman belajar yang diperoleh peserta

didik di bawah bimbingan gurunya. Rudiyanto (2004: 54) menyatakan bahwa

kurikulum adalah suatu rencana yang dikembangkan untuk memfasilitasi proses

belajar mengajar di bawah petunjuk dan bimbingan suatu sekolah, sekolah tinggi

maupun universitas dan para personalia yang terlibat didalamnya. Kurikulum dan

pendidikan adalah dua hal yang saling berkaitan dan tentunya tidak dipisahkan

satu sama lain. Pendidikan tidak bisa berjalan tanpa kurikulum dan kurikulum

harus diterapkan dalam suatu proses pendidikan.

Carey (1989; Rudiyanto, 2004) mencoba membuat beberapa rangkuman

bahwa sebuah kurikulum pada intinya mengandung (1) rencana atau tujuan suatu

pembelajaran, (2) kesempatan belajar, (3) pengelaman yang dialami oleh

pembelajar, (4) interaksi antara atau diantara individu-individu dalam suatu proses

pembelajaran, (5) hasil dari pelaksanaan atau rencana suatu proses kegiatan dan

(6) rancangan situasi dimana proses pembelajaran tersebut berlangsung.

Di jurusan Administrasi Niaga misalnya, mata kuliah Bahasa Inggris diberikan

terus-menerus selama 6 semester dari semester 1 sampai 6 dengan jumlah sistem

kredit semester ( SKS) yang bervariasi tiap – tiap semesternya. Secara umum

bahasa Inggris diberikan sesuai dengan tingkat / jenjang masing-masing yaitu

pada tahun pertama ( semester I & II ) mahasiswa diberikan core basic dan

intermediate yaitu General English I dan General English II dengan 6 ( enam )

jam pelajaran per minggu dan 3 ( tiga ) sks. Pada tahun kedua mahasiswa

diberikan core advance dan ESP (English for Specific purposes) yaitu English for

Business I, English for Business II dan English for Business Correspondence

dengan jumlah jam pelajaran perminggu (JPM) yang sama yaitu enam ( 4 ) dan 3

Page 5: Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik negeri bali

Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460

32

sks. Sedangkan pada semester V mahasiswa jurusan Administrasi Niaga akan

dibagi menjadi 2 konsentrasi atau program studi yaitu (1) Sekretaris dan (2)

Administrasi Bisnis. Bahasa Inggris untuk Program Studi Sekretaris adalah

English for Secretary dan Bahasa Inggris yang diberikan untuk Program Studi

Administrasi Bisnis adalah English for Business 3.

Evaluasi terhadap kurikulum suatu mata kuliah mutlak diperlukan untuk

mengetahui apakah kurikulum tersebut itu sudah dilaksanakan dengan baik dan

sejauh mana memberikan pengaruh terhadap hasil proses belajar mengajar.

Adanya evaluasi program pendidikan khususnya kurikulum sangat berfaedah bagi

pihak-pihak yang berkepentingan seperti peserta didik, guru, kepala sekolah,

perencana, inspektur, orang tua, masyarakat dan pihak pemerintah dan para

pengambil keputusan, karena gambaran keadaan yang dihasilkan dari kegiatan

evaluasi itu memungkinkan diambil tindakan-tindakan yang beraneka ragam.

(Kamars; 2000) Eisner (1979:302) mengemukakan lima fungsi evaluasi yaitu: (1)

diagnosis, (2) revisi kurikulum, (3) perbandingan, (4) antisipasi program

pendidikan dan (5) menentukan keberhasilan tujuan-tujuan yang akan dicapai.

Kurikulum bahasa Inggris yang sekarang ini dipergunakan disusun pada tahun

2003. Dan setelah dilaksanakan selama lebih kurang 4 (empat) tahun, sekarang ini

merupakan saat yang tepat untuk melaksanakan evaluasi tersebut secara bertahap.

Metodologi Penelitian

Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa semester 6 (Enam) sejumlah

75 (tujuh puluh lima) orang yang baru saja menyelesaikan Praktek Kerja

Lapangan (PKL). Mereka diyakini mampu memberikan pendapat dan masukan

sebagai bahan evaluasi kurikulum bahasa Inggris. Sebanyak 61 orang

mengembalikan kuesioner yang berarti response rate dari penelitian ini adalah

82%. Dari 36 (tiga puluh enam) perusahaan tempat mahasiswa PKL, peneliti

memilih perusahaan-perusahaan yang berkaitan langsung dengan pariwisata

seperti hotel, operator bandara, kargo yaitu sejumlah sejumlah 11 perusahaan.

Page 6: Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik negeri bali

Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460

33

Dari 11 perusahaan hanya 5 orang yang berpartisipasi.

Tabel 1: Daftar Responden Industri

No Nama Perusahaan Jabatan

1 XPS Link Sales and Marketing Coordinator

2 Hotel Westin Training Coordinator

3 Grand Mirage Resort HRD Manager

4 Hotel Bali Mandira HRD Manager

5 Hotel Inna Putri Bali Man Power Manager

Penelitian ini dilakukan terhadap pokok-pokok pembahasan yang tertuang

dalam silabus seluruh mata kuliah bahasa Inggris di jurusan Administasi Niaga

sebagai berikut (1) General English 1, (2) General English 2, (3) English for

Business I, (4) English for Business II, (5) English for Business III, (6) English for

Business Correspondence dan (7) English for Secretary.

Teknik Pengumpulan Data, Skala Pengukuran dan Teknik Analisis Data

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang memuat

pernyataan tentang pokok-pokok pembahasan yang terdapat di silabus bahasa

Inggris dan dinyatakan dalam bentuk checklist (√) dengan menggunakan skala

likert. Adapun pemberian skornya adalah adalah:

(a) Untuk jawaban SANGAT PERLU (SP) mendapat skor 5.

(b) Untuk jawaban PERLU (P) mendapat skor 4.

(c) Untuk jawaban CUKUP PERLU (CP) mendapat skor 3.

(d) Untuk jawaban TIDAK PERLU (TP) mendapat skor 2.

(e) Untuk jawaban SANGAT TIDAK PERLU (STP) mendapat skor 1.

Selain itu, wawancara singkat juga dilakukan untuk memperoleh hasil

yang lebih mendalam tentang persepsi dan pendapat mahasiswa dan juga sebagai

konfirmasi dari apa-apa yang mahasiswa telah isi pada kuesioner. Data yang

diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif kualitatif (analisis non

Page 7: Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik negeri bali

Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460

34

statistik). Prosentase dari masing-masing item yang dijawab dirubah kebentuk

data deskriptif melalui rumus sebagai berikut:

Jumlah mahasiswa yang memilih suatu item % = ------------------------------------------------------ X 100 Jumlah seluruh Mahasiswa

Hasil dan Pembahasan

Dari tujuh mata kuliah bahasa Inggris yang menjadi objek dalam

penelitian ini semuanya masih sangat sesuai dan sangat diperlukan oleh industri.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir keseluruhan responden menyatakan

bahwa mata kuliah-mata kuliah tersebut masih diperlukan dengan tingkat

pernyataan yang bervariasi dari ‘cukup perlu’, ‘perlu’, dan ‘sangat perlu’ dengan

tingkat rata-rata prosentase yang sangat tinggi; di atas 90%. Walaupun begitu,

ada beberapa responden yang menyatakan bahwa mata kuliah-mata kuliah (pokok

bahasan dalam mata kuliah yang bersangkutan) tersebut ‘tidak perlu’ dan atau

‘sangat tidak perlu’ tetapi rata-rata prosentasenya sangat kecil; di bawah 10%.

a. General English 1

Tabel 2: Rekapitulasi Hasil Kuesioner General English 1

Pokok Bahasan

SP = Sangat Perlu, P = Perlu, CP= Cukup Perlu,

TP=Tidak Perlu, dan TP = Tidak Perlu.

SP % P % CP % TP % ST

P %

Identifying Self and Others 40 61 22 33 2 3 2 3 - -

Describing People 20 30 41 62 3 5 2 3 - -

Likes and Dislikes 19 29 31 47 14 21 2 3 - -

Describing Objects 19 29 38 58 4 6 5 8 -

Giving Directions 24 36 35 53 5 8 2 3 - -

Giving & Following 28 42 31 47 7 11 - - - -

Page 8: Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik negeri bali

Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460

35

Pokok Bahasan

SP = Sangat Perlu, P = Perlu, CP= Cukup Perlu,

TP=Tidak Perlu, dan TP = Tidak Perlu.

SP % P % CP % TP % ST

P %

Instructions

Requesting & Giving

Information/ describing

action

36 55 24 36 6 9 - - - -

Describing Past Events 25 38 29 44 12 18 - - - -

Making Plans 29 44 26 39 10 15 1 2 - -

Offering Things and Helps 29 44 31 47 6 9 - - - -

Asking Permission 31 47 27 41 8 12 - - - -

Giving Advice 21 32 36 55 9 14 - - - -

Asking & Giving opinion

of an Issue

24 36 27 41 10 15 5 8 - -

Expressing Feelings 17 26 40 61 7 11 2 3 - -

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan pokok-pokok bahasan dalam

mata kuliah ini dianggap ‘perlu’ (cukup perlu, perlu dan sangat perlu) dengan

tingkat prosentase rata-rata diatas 92%. Tidak ada pokok bahasan yang dianggap

‘sangat tidak perlu’ oleh para responden walaupun ada beberapa pokok bahasan

yang dianggap ‘tidak perlu’ yaitu enam (6) pokok bahasan dengan prosentase

hanya 3% dan dua (2) pokok bahasan dengan prosentase 8%. Hal ini

menunjukkan pokok-pokok bahasan masih sangat sesuai dengan kebutuhan

industri. General English 1 ini beserta pokok-pokok bahasannya masih sangat

diperlukan di industri. Adapun Topik-topik/pokok bahasan yang dirasakan perlu

ditambahkan tersebut antara lain introduction, handling guest requests,

approaching guests, taking messages, making an agreement dan discovering the

(most) appropriate words of English <> Indonesian. Topik introduction

sebenarnya sudah ada namun dengan nama lain yaitu Identifying Self and Others

namun pokok bahasan tersebut akan lebih ditekankan lagi karena dianggap

Page 9: Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik negeri bali

Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460

36

‘sangat perlu’ dan dirasakan juga sangat menarik untuk dikuasai. Sedangkan

pokok bahasan Handling Guest Requests dan Approaching Guests juga sudah ada

pada mata kuliah English for Business 1 yaitu pada pokok bahasan Handling

Visitor. Sedangkan pokok bahasan Taking Messages juga sudah ada pada mata

kuliah English for Business 1 dengan pokok bahasan Attending a Meeting dan

mata kuliah English for Secretary dengan pokok bahasan Preparing Agenda. Dan

saran berikutnya yaitu Making Agreement juga sudah tercakup dalam pokok

bahasan Asking and Giving Opinion of an Issue.

b. General English II

No Pokok Bahasan

SP = Sangat Perlu, P = Perlu, CP= Cukup Perlu,

TP=Tidak Perlu, dan TP = Tidak Perlu.

SP % P % CP % TP % STP %

1 Telling & asking the

time 36 55 19 29 10 15 1 1 - -

2 Describing daily

routines 25 38 32 49 8 12 1 1 - -

3 Describing current

activities 25 38 28 42 29 14 4 6 - -

4 Describing future

action 22 33 29 44 12 18 3 5 - -

5 Describing finished

action 18 27 30 46 13 20 4 6 1 2

6 Describing process 27 41 32 49 6 9 1 1 - -

7 Reporting what

people say 24 36 30 46 8 12 3 5 1 1

8 Describing building 20 30 29 40 9 14 7 11 1 1

9 Making comparison

& contrast 19 29 28 42 11 17 7 11 1 1

10 Telling Conditional 23 35 31 47 11 17 1 1 - -

Page 10: Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik negeri bali

Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460

37

11 Making Invitations 24 36 30 46 11 17 1 1 - -

12 Espressing &

Responding

to rudeness

20 30 32 49 10 15 4 6 - -

13 Cross

Cultural

Understanding

29 44 24 36 12 18 1 2

General English II juga masih sangat perlu bagi dan sesuai dengan kebutuhan

industri. Hal ini dapat dilihat dari pokok-pokok bahasan dalam mata kuliah ini

yang dirasakan masih perlu (cukup perlu, perlu dan sangat perlu) atau sangat

sesuai dengan kebutuhan industri dengan prosentase sebanyak 95% walaupun

secara rata-rata sejumlah 4% responden menyatakan bahwa pokok-pokok bahasan

yang ada dalam mata kuliah ini ‘tidak perlu’ dan rata-rata 0.5% menyatakan

bahwa pokok bahasan tersebut ‘sangat tidak perlu’. Walaupun begitu, ada dua

pokok bahasan dalam mata kuliah ini yang mendapatkan prosentase ‘tidak setuju’

(tidak perlu dan sangat tidak perlu) tertinggi; 12%, yaitu (8) Describing Building

dan (9) Making Comparison and Contrast. Hal ini menunjukkan bahwa pokok

bahasan tersebut oleh para responden dinyatakan ‘tidak sesuai’ dengan kebutuhan

industri. Hal ini menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti dan tentunya dosen-

dosen bahasa Inggris yang lain untuk memutuskan apakah pokok bahasan tersebut

masih perlu untuk dimasukkan ke dalam mata kuliah General English II ini atau

tidak. Responden juga memberikan masukan beberapa pokok bahasan yang lain

yang sebenarnya sudah ada di mata kuliah bahasa Inggris yang lain dan ada yang

memang belum ada. Topik tersebut adalah Cross Cultural Understanding,

Describing Finished Action dan Handling Guests Complaints. Dan topik baru

yang diberikan dan sangat perlu untuk dipertimbangkan untuk dimasukkan adalah

Dealing with Special Guests dan Paraphrasing. Topik Dealing with Special Guests

akan dipertimbangkan untuk dimasukkan ke mata kuliah English for Specific

Purposes yaitu yang muncul di mulai semester 3 sampai dengan semester 5. Dan

Page 11: Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik negeri bali

Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460

38

topik Paraphrasing juga dipertimbangkan lebih lanjut untuk dimasukkan di dalam

mata kuliah General English II ini.

c. English for Business I

Mata kuliah English for Business I merupakan mata kuliah yang mengacu

ke konsep English for Specific Purposes (business) dan hanya bisa diambil oleh

mahasiswa apabila mereka sudah lulus mata kuliah general English I dan General

English II. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa mata kuliah ini masing

sesuai dan perlu bagi kebutuhan bahasa Inggris industri dimana hampir

keseluruhan pokok bahasan yang termuat dalam mata kuliah ini dinyatakan

‘perlu’ (cukup perlu, perlu dan sangat perlu) dengan rata-rata prosentase yang

sangat signifikan yaitu 96% dan sisanya sebanyak 4% adalah rata-rata prosentase

yang menyatakan ‘tidak perlu (tidak perlu dan sangat tidak perlu). Hal ini berarti

pokok-pokok bahasan yang merupakan pokok bahasan awal dan dasar yang

mengacu ke komunikasi dalam konteks bisnis (English for Business 1) sangat

sesuai dengan kebutuhan komunikasi bisnis industri. Topik-topik dasar tentang

bisnis seperti Handling Visitors, Describing a Company, dan Describing Jobs

dirasakan sangat perlu bagi kebutuhan komunikasi bisnis di dunia industri.

Adapun pokok bahasan- pokok bahasan yang dirasakan ‘tidak perlu’ dengan rata-

rata prosentase <5% adalah Understanding and Preparing Forms (7%),

Understanding and Preparing Advertisements (7%) dan Describing a Process

(11%). Hal ini berarti pokok-pokok bahasan tersebut masih dirasakan ‘tidak perlu’

dengan kebutuhan komunikasi bisnis di industri walaupun masih dengan rata-rata

prosentase yang sangat kecil yaitu 5 s/d 11 %. Ada tiga saran tentang topik atau

pokok bahasan dari responden untuk dimasukkan dalam mata kuliah ini yaitu

Socializing, Making Correspondence dan Presentation. Namun topik tersebut

semuanya sudah tercantum dalam mata kuliah bahasa Inggris yang menjadi objek

dalam penelitian ini yaitu Socializing dan Presentation tercantum di English for

Business 1, Making Correspondence di mata kuliah Business Correspondence.

Hal ini memberikan pertimbangan untuk lebih menekankan pengajaran pada

ketiga topik tersebut di atas. Dapat disimpulkan bahwa mata kuliah English for

Page 12: Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik negeri bali

Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460

39

Business 1 ini masih sangat sesuai dengan kebutuhan komunikasi bisnis di dunia

industri.

d. English for Business II

English for Business 2 beserta pokok bahasan – pokok bahasan yang

termuat didalamnya masih dianggap sangat sesuai dan sangat perlu bagi

kebutuhan komunikasi bisnis masyarakat industri. Kuesioner menunjukkan bahwa

pokok bahasan dalam mata kuliah ini dinyatakan ‘perlu’ (cukup perlu, perlu dan

sangat perlu’ dengan rata-rata prosentase mencapai 96% dan dinyatakan ‘tidak

perlu’ dengan rata-rata prosentase yang hanya 4%. Hal ini sangat jelas

menunjukkan betapa komunikasi bisnis di dunia industri sangat relevan dengan

pokok-pokok bahasan yang diajarkan dalam mata kuliah English for Business II

ini. Pokok-pokok bahasan tentang bisnis seperti Presenting a Company, Doing a

Staff Interview dan Participating in a Meeting dianggap sangat sesuai bagi

kebutuhan komunikasi bisnis. Walaupun begitu ada beberapa pokok bahasan yang

memperoleh prosentase ‘tidak perlu’ 10 s/d 12 %. Pokok bahasan tersebut antara

lain (7) Preparing, Confirmning and Cancelling a Business Arrangement; 12%,

(8) Understanding, Preparing and Describing Graphs and Figures and Graphs;

10%. Hal ini berarti bahwa pokok bahasan tersebut dianggap tidak begitu sesuai

dengan kebutuhan komunikasi bisnis industri walaupun dengan prosentase yang

kecil yaitu 10 s/d 12%. Peneliti akan mempertimbangkan lebih lanjut untuk

apakah akan tetap mencantumkan atau tidak pokok bahasan tersebut ke dalam

mata kuliah English for Business II. Hanya ada satu saran tentang topik atau

pokok bahasan yang diberikan untuk mata kuliah ini yaitu tentang Presenting a

Company yang sebenarnya juga telah tercantum pada mata kuliah ini (pokok

bahasan 1). Tapi peneliti tetap mempertimbangkan untuk lebih menekankan pada

pokok bahasan tersebut.

Page 13: Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik negeri bali

Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460

40

e. English for Business III

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mata kuliah English for Business III

beserta pokok-pokok bahasan yang tercantum didalamnya masih sangat

diperlukan oleh industri terbukti dengan prosentase rata-rata reponden yang

menyatakan perlu (cukup perlu, perlu dan sangat perlu) yaitu sebanyak 96%, dan

hanya rata-rata 4% dari keseluruhan responden yang menyatakan bahwa pokok-

pokok bahasan tersebut ‘tidak perlu’ dengan kebutuhan industri. Industri

menganggap bahwa pokok-pokok bahasan seperti Business Negotiation, Job

Description dan Competition masih diperlukan dan sesuai dengan kebutuhan

komunikasi bisnis di dunia industri. Walaupun begitu, ada beberapa pokok

bahasan yang masih dianggap ‘tidak perlu’ oleh industri dengan prosentase rata-

rata antara 2 s/d 12%. Pokok-pokok bahasan yang masih dianggap ‘tidak perlu’

seperti Company System and Process, Bank Accounts dan Market Research

dengan rata-rata prosentase 9 s/d 12 %. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi

bahasa Inggris industri tidak begitu memerlukan kemampuan bahasa Inggris

tentang Company System and Process, Bank Accounts dan Market Research.

Responden juga memberikan pendapat tentang perlunya untuk menambahkan

beberapa topik dalam mata kuliah ini seperti Market Research, All About

Company Facilities dan Seminar/Workshop/Meeting. Topik Market Research

sebenarnya sudah tercantum dalam mata kuliah ini namun masih perlu untuk

ditekankan lagi sesuai dengan para responden. Topik/pokok bahasan Company

Facilities juga sebenarnya sudah tercantum dalam beberapa mata kuliah walaupun

dengan nama yang berbeda seperti English for Business 1 (Describing a

Company), English for Business 2 (Presenting a Company). Namun peneliti tetap

mempertimbangkan untuk lebih menekankan dan mengembangkan kedua pokok

bahasan di atas dengan menambahkan materi tentang fasilitas-fasilitas dari sebuah

perusahaan (All about Company Facilities). Saran yang terakhir dari responden

mengenai topik/pokok bahasan Seminar, Workshop dan Meeting sebenarnya juga

sudah termasuk di dalam mata kuliah English for Business 1 dengan nama pokok

bahasan Attending a Meeting.

Page 14: Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik negeri bali

Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460

41

f. English for Business Correspondence

Mata kuliah English for Business Correspondence yang muncul di

semester kelima ini terdiri atas tiga belas (13) pokok bahasan dan hanya

ditawarkan untuk program studi/major Sekretaris. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa mata kuliah ini (surat-surat menyurat bisnis) beserta pokok-pokok bahasan

yang tercantum di dalamnya masih sesuai dan sangat diperlukan oleh industri. Hal

ini bisa dilihat dari hasil kuesioner dimana rata-rata 99 % responden memandang

bahwa mata kuliah ini masih sesuai dan perlu (cukup perlu, perlu, sangat perlu)

untuk kebutuhan komunikasi bahasan Inggris industri. Dan hanya rata-rata 1 %

yang memandang bahwa mata kuliah ini ‘tidak perlu’ dimana tidak ada responden

yang memandang bahwa mata kuliah ini ‘sangat tidak perlu’. Ini membuktikan

bahwa pokok-pokok bahasan seperti Introduction to Business Letter, Letter of

Quotation, Letter of Placing Order dan Letter of Complaining masih dianggap

sesuai dan perlu dengan kebutuhan komunikasi bahasa Inggris di industri. Menulis

atau korespondensi terutama yang berkaitan dengan dunia usaha atau bisnis oleh

dunia industri masih sangat diperlukan. Terlepas dari masih diperlukannya mata

kuliah ini, ternyata masih ada beberapa pokok bahasan yang dianggap ‘tidak

perlu’ oleh responden walaupun dengan prosentase rata-rata yang sangat kecil 1

s./d 3 %. Pokok-pokok bahasan tersebut antara lain Part and Lay Out of Business

Letter, Letter of Delievery, Letter of Credit dan Letter of Banking.

g. English for Secretary

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mata kuliah ini masih sangat sesuai

dan diperlukan oleh komunikasi bahasa Inggris industri yang dapat dilihat dari

rata-rata prosentase responden yang mencapai 99% menyatakan mata kuliah ini

‘perlu’ (cukup perlu, perlu dan sangat perlu). Dan hanya 1% rata-rata prosentase

responden yang menyatakan bahwa mata kuliah ini ‘tidak perlu’. Hal ini

menunjukkan bahwa pokok-pokok bahasan seperti Application Letter, Booking

Hotel Facilities, Attending a Job Interview dan lain-lain masih sangat diperlukan

oleh dunia industri. Mahasiswa secara khusus dan industri pada umumnya

tentunya sangat sering melakukan dan sangat membutuhkan komunikasi bisnis

Page 15: Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik negeri bali

Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460

42

dalam konteks lamaran pekerjaan, memesan kamar hotel dan tentunya

menghadapi wawancara kerja. Dari kesepuluh pokok bahasan dalam mata kuliah

ini hanya ada satu pokok bahasan yang dianggap ‘tidak perlu’ oleh responden

walaupun dengan rata-rata prosentase yang hanya 1 orang (4%). Pokok bahasan

tersebut adalah Making Travel Arrangements. Industri merasa bahwa dalam

pekerjaan sehari-hari mereka tidak terlalu membutuhkan pokok bahasan tersebut

karena jarang atau malah tidak pernah mengatur perjalanan dinas para atasan

mereka.

V Kesimpulan dan Saran

Kurikulum bahasa Inggris Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri

Bali masih sangat relevan dengan kebutuhan industri. Dari keseluruhan mata

kuliah bahasa Inggris yang menjadi objek dalam penelitian ini semuanya masih

sangat sesuai dan sangat diperlukan oleh industri. Hal ini ditunjukkan oleh hasil

penelitian bahwa hampir keseluruhan responden menyatakan bahwa mata kuliah-

mata kuliah tersebut masih diperlukan dengan tingkat pernyataan yang bervariasi

dari ‘cukup perlu’, ‘perlu’, dan ‘sangat perlu’ dengan tingkat rata-rata prosentase

yang sangat tinggi; di atas 90%. Walaupun ada beberapa responden yang

menyatakan bahwa mata kuliah-mata kuliah (pokok bahasan dalam mata kuliah

yang bersangkutan) tersebut ‘tidak perlu’ dan atau ‘sangat tidak perlu’ tetapi rata-

rata prosentasenya sangat kecil yaitu di bawah 10%. Ada beberapa pokok bahasan

yang bisa dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam mata kuliah-mata kuliah

bahasa Inggris dalam kurikulum ini yaitu (1) dealing with special guests dan (2)

all about company facilities untuk dimasukkan ke dalam mata kuliah English for

Specific Purposes dan pokok bahasan Paraphrasing untuk dimasukkan ke dalam

mata kuliah General English II.

Berdasarkan simpulan di atas maka dapat disarankan adalah sebagai berikut:

a. Para praktisi pendidikan khususnya penyusun kurikulum dan pengajar

harus selalu secara periodik melakukan studi untuk mengetahui relevansi

kurikulum yang disusun dengan kebutuhan industri.

Page 16: Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik negeri bali

Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460

43

b. Karakteristik industri yang sangat dinamis dan berubah-rubah harus selalu

dipantau perkembangannya untuk kemudian disesuaikan dengan

kurikulum yang sedang disusun atau dilaksanakan.

c. Studi-studi mengenai relevansi kurikulum dengan kebutuhan industri

sebaiknya dilakukan dengan menggunakan metode penelitian yang lebih

mendalam untuk mendapatkan hasil yang lebih terperinci.

DAFTAR RUJUKAN

Chan, V. (2001) Determining Students’ language Needs in a Tertiary Setting. http://exchanges.state.gov/forum/vols/vol39/no3/p16.htm.

Daymon C. dan Holloway, I. (2002) Qualitative Research Methods: An Introduction to Qualitative and Quantitative Approaches. London: Sage Publications Limited.

Deutsch, N. (2007) An Analysis of The English Curriculum. Diakses dari http://www.etni.org.il/etnirag/issue4/nellie_deutsch.htm

Dwi Cahaya Putra, Kadek (2003) Analisis Kebutuhan Bahasa Inggris Para

Sekretaris yang Bekerja Pada Perusahaan Kargo di Kabupaten Badung. Laporan Penelitian. Politeknik Negeri Bali.

Politeknik Negeri Bali (2003) Garis Besar Program Pengajaran (Silabus)

Kelompok Mata Kuliah English Program Studi Administrasi Bisnis Jurusan Administrasi Niaga

Politeknik Negeri Bali. Politeknik Negeri Bali. Hasma, Melvia A. (2000) The Role of English in the 21st Century:

http://exchanges.state.gov/forum/vols/vol38/no1/p2.htm.

Dewi, Indah Kusuma., Dkk. (2000) Evaluasi Muatan Lokal Kurikulum tahun 1992 jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bali dengan kebutuhan Industri di KODYA Denpasar dan Kabupaten Badung. Laporan Penelitian: P3M Politeknik Negeri Bali.

Mudhina, I Made. (2007) Sistem Pendidikan di Politeknik Negeri Bali. Makalah Seminar di Politeknik Negeri Bali.

Rame, Nengah (1998) Sekilas Tentang Bahasa Inggris di Politeknik Negeri Bali.Jurnal Politeknik Negeri Bali.

Page 17: Evaluasi kurikulum bahasa inggris  jurusan administrasi niaga  politeknik negeri bali

Stilistetika Tahun I Volume 1, Nopember 2012 ISSN 2089-8460

44

Rudiyanto, R. (2004) The Nature of Curriculum and Instruction. Prasi Volume 2

No. 3 54-59. IKIP Negeri Singaraja.

Sugiyono, (2004) Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfa Beta.