evaluasi lahan untuk pengembangann pariwisata … · dalam pembuatan peta kemampuan lahan...

30
EVALUASI KEMAMPUAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGANN PARIWISATA DENGAN MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT FELIK DWI YOGA PRASETYA 3508100038

Upload: trinhtruc

Post on 21-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

EVALUASI KEMAMPUAN LAHAN UNTUK PENGEMBANGANN PARIWISATA DENGAN MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT

FELIK DWI YOGA PRASETYA3508100038

LATAR BELAKANG Indonesia memiliki banyak potensi dan

sumberdaya alam yang belum dikembangkansecara maksimal, salah satunya di sektorpariwisata. Pengembangan kepariwisataanberkaitan erat dengan memanfaatkanseluruh potensi keindahan dan kekayaanalam Indonesia.

Desa Kemuninglor merupakan salah satu daerahyang akan dikembangkan dikarenakan adabeberapa objek wisata yang saat ini seringdikunjungi. Misal objek wisata rembangan,perkebunan kopi dan perkebunan buah naga.

Dalam rangka mendukung pengembangan sektorpariwisata khususnya penyediaan sarana danprasarana fisik sangat diperlukan evaluasi lahanpada suatu kawasan yang akan direncanakan agardalam pengembangannya dapat berhasil denganbaik. Berdasarkan informasi inilah dimungkinkanpenggunaan lahan untuk sarana dan prasaranafisik bangunan sebagai pendukungpengembangan pariwisata dapat dilakukansecara optimal.

Perumusan Masalah

Perumusan masalah yang digunakan dalamTugas Akhir ini adalah Bagaimana mengetahui kondisi tutupan

lahan dengan menggunakan data citra satelit Bagaimana cara untuk mengevaluasi potensi

kemampuan lahan dalam mendukungpengembangan pariwisata.

Batasan Masalah

Area penelitian terdapat di desa Kemuninglor Data yang digunakan berupa data citra

ASTER-VNIR tahun 2008 Analisa menggunakan penafsiran parameter

fisik meliputi aspek lahan, aspek tanah,kondisi erosi, dan aspek iklim.

Tujuan Tugas AkhirTujuan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui tutupan lahan dalam

mendukung pengembangan pariwisatadengan menggunakan citra ASTER tahun2008.

Mengevaluasi potensi kemampuan lahandalam mendukung pengembanganpariwisata dengan menggunakan metodeskoring dalam Sistem Informasi Geografis(SIG)

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penyusunan TugasAkhir ini adalah Produk yang dihasilkan berupa peta kemampuan

lahan yang bisa digunakan untuk dasar kebijakanbagi pemerintah daerah untuk mengembangkandaerah pariwisata berdasarkan hasil analisisspasial.

Pemerintahan daerah bisa lebih mengelolapotensi sumberdaya alam yang dimilikinya sertabisa dijadikan pendapat daerah dari segipariwisata.

DATA dan PERALATAN

Data yang dibutuhkan dalam penelitian iniadalah: Citra ASTER tahun 2008 daerah Kabupaten

Jember Peta Tematik DAS Bedadung tahun 2009,

khususnya peta erosi, peta jenis tanah, petakemiringan lereng, dan peta curah hujan

Peralatan yang dibutuhkan meliputi:Perangkat Keras (Hardware) Laptop Compaq 510 Intel ® Core™ 2 Duo CPU Memory 2 GB Hard disk 250 GBPerangkat Lunak (Software) Microsoft Office 2007 ArcGIS 9.3 ENVI 4.4 Autodesk Land Dekstop 2004 Matlab 2009

METODE PENELITIAN

Identifikasi masalahPenentuan area

penelitian

Studi literatur- Evaluasi sumberdaya

lahan-Penginderaan jauh

Pengolahan dataCitra ASTER tahun2008

Peta Tematik DAS tahun 2009

Peta tutupan lahanPeta kemampuan

lahanAnalisa

Penyusunan laporan

Pengumpulan DataPeta RBI Digital 1:25.000Peta Tematik DAS tahun2009Citra ASTER tahun 2008

Pemotongan Citra

Groundtruth

Training Area

Peta Tutupan Lahan

Klasifikasi Terbimbing

Uji Ketelitian Klasifikasi ≥ 80%

Classificatiom to Vector

Komposit warna

Data Citra ASTER tahun 2008

Koreksi Geometrik

RMS Error ≤1

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Peta KemiringanLereng

Export ke *.shp

Georefencing

Digitasi

Spatial Analyst

Peta KenampakanErosi

Export ke *.shp

Georefencing

Digitasi

Spatial Analyst

Peta DrainasePermukaan

Export ke *.shp

Georefencing

Digitasi

Spatial Analyst

Peta Jenis Tanah

Export ke *.shp

Georefencing

Digitasi

Spatial Analyst

Overlay

Analisa Kemampuan Lahan

Scoring

Peta Kemampuan Lahan UntukPengembangan Pariwisata

Peta Tutupan Lahan

METODE SKORING

Skoring merupakan suatu metodepengambilan keputusan yang banyakdigunakan. Metode ini memberikan nilaikepada setiap atribut yang digunakan.Jumlah skor untuk setiap alternatif keputusanmerupakan hasil dari penjumlahankeseluruhan dari atribut tersebut(Malczewski, 1999).

besar sudut(%) Kriteria Harkat Kelas

0 - 8 datar 5 Sangat baik

9 - 15 landai 4 Baik

16 - 25 agak curam 3 Sedang

26 - 40 curam 2 Jelek

< 40 sangat curam 1 Sangat jelek

Kriteria Harkat Kelas

Tidak ada kenampakan erosi 5Sangat baik

Kenampakan erosi ringan 4baik

Kenampakan erosi sedang 3Sedang

Kenampakan erosi berat 2 Jelek

Kenampakan erosi sangat berat 1Sangat jelek

penentuan dan harkat kelas kemiringan lereng

tingkat erosi permukaan

tekstur tanahKategori Kriteria Harkat

Kasar Pasir berdebu, pasir 5

Agak kasar Galuh pasir 4

Sedang Debu, galuh berdebu, galuh 3

Agak halus Lempung berpasir, galuh lempung berdebu 2

Halus Lempung berdebu, lempung 1

no kriteria kelas

1 5 - 20 mm/hari rendah

2 20 - 50 mm/hari sedang

3 50 - 100 mm/hari tinggi

4 > 100 mm/hari sangat tinggi

Deskripsi Harkat Kriteria

Lahan selalu kering, peresapan air kedalam tanah sangat cepat 5 Sangat Baik

Peresapan air kedalam tanah cepat 4 Baik

Peresapan air kedalam tak begitu cepat 3 Sedang

Tergenang sementara setelah turun hujan 2 Jelek

Lahan selalu tergenang air 1 Sangat Jelek

Kelas Nilai Kriteria Deskripsi

1 17,8 - 20 sangat baik daya dukung tinggi

2 14,5 - 17,7 baik sekali daya dukung baik dengan sedikit faktor pembatas

3 11,2 - 14,4 sedangdaya dukung agak baik dengan beberapa faktor

pembatas

4 7,9 -11,1 jelek kondisi jelek dengan banyak faktor pembatas

5 < 7,9 sangat jelek kondisi sangat jelek

curah hujan

drainase permukaan

kelas kemampuan lahan untuk pariwisata

HASIL DAN ANALISA

Koreksi Geometrik dan Kekuatan JaringKoreksi geometrik pada citra dalam penelitian inidilakukan dengan menggunakan citra landsat 7ETM Orthometrik. Hasil koreksi geometrik untukcitra ASTER 2008 diperoleh RMS error rata-ratasebesar 0,608002. Berdasarkan persebaran titikkontrol yang dilakukan pada proses koreksigeometrik diperoleh besarnya nilai kekuatanjaring (Strength Of Figure) dilakukan denganmenggunakan bantuan software Matlab R2009bsebesar 0,0014.

Klasifikasi CitraMetode klasifikasi terselia KemiripanMaksimum (Maximum Likehood Algorithm)

No. Kelas Warna

1 Pemukiman

2 Lahan Kosong

3 Awan

4 Bayangan awan

5 Perkebunan

6 Persawahan

7 Semak Belukar

kelas klasifikasi Luas (Ha) Luas (%)

kebun 228.0825 20.60533

awan 15.525 1.402553

bayangan awan 15.5025 1.40052

persawahan 331.5375 29.95162

pemukiman 110.25 9.960159

semak belukar 46.9125 4.238149

lahan kosong 359.1 32.44166

Pembuatan Peta TematikPeta ErosiDalam penelitian ini dilakukan pembuatanpeta erosi untuk mengetahui tingkatkerawanan terdapat wilayah penelitian.

Kriteria Luas (Ha) Luas (%) Area

Tidak ada kenampakan erosi 252,99 22,93 Dusun krajan

Kenampakan erosi ringan 379,21 34,37 Dusun Rayap

Kenampakan erosi sedang 228,47 20,71 Dusun kemuninglor, dusun

krajan

Kenampakan erosi berat 45,98 4,17 Dusun Rayap, dusun darungan, dusun Kemuninglor

Kenampakan erosi sangat berat 196,71 17,83 Dusun Rayap, dusun darungan,

dusun Kemuninglor

PETA TEKSTUR TANAHDalam pembuatan peta kemampuan lahandiperlukan data tekstur tanah. Untuk itudilakukan analisis terhadap karakteristik jenistanah.

Jenis tanah Tekstur tanahLuas(Ha)

Luas(%)

Latosol coklat kemerahan volkan basis

Galuh berpasir 615,97 55,83

Latosol coklat dan regosol kelabu

Lempung berpasir

482,17 43,70

regosol coklat kemerahan Pasir 5,22 0,473

Peta DrainasePembuatan peta drainase permukaandilakukan dengan mengoverlaykan dari petajenis tanah, peta curah hujan, dan petakemiringan lereng.

Kriteria Luas (Ha) Luas (%) Area

sangat baik 88,22 8,00 Dusun kemuninglor

baik 229,19 20,77 Dusun rayap, dusun darungan, dusun Kemuninglor

sedang 353,37 32,03 Dusun rayap, dusun darungan, dusun Kemuninglor

jelek 356,92 32,35 Dusun Kemuninglor, dusun Krajan

sangat jelek 75,66 6,86 Dusun Kemuninglor, dusunKrajan

Peta kemiringan lahanPeta kemiringan lahan di wilayah penelitiandibuat berdasarkan peta tematik DAS bedadung tahun 2009.

kemiringan (%) Luas (Ha) Luas (%)Area

0 - 8 432,58 39,21Dusun kemuninglor, dusun krajan

9 - 15 353,37 32,03

Dusun Rayap, dusun Darungan, dusun kemuninglor

16 - 25 317,41 28,77

Dusun Rayap, dusun Darungan, dusun kemuning lor

26 - 40 0 0

< 40 0 0

Uji Ketelitian Klasifikasi Tutupan lahanMetode yang digunakan pada pengolahan iniyaitu perhitungan confusion matrix denganmenggunakan software ENVI. Titik-titikkoordinat sampel semua jenis kelas tutupanlahan di lapangan yang diperoleh dibandingkandengan hasil klasifikasi tutupan lahan. Padapenelitian ini jumlah titik sampel yangdibandingkan berjumlah 22 titik. Selanjutnyatitik sampel tersebut diproses confusion matrix.Jika hasil perhitungan confusion matrix ≥ 80%maka klasifikasi citra dianggap benar ((Short,1982) dalam Purwadhi 2001). Dari perhitunganconfusion matrix didapat ketelitian totalklasifikasi sebesar 86,4865 %

Peta Kemampuan LahanDilakukan penggabungan tumpang susunpeta (overlay) menggunakan software ArcGIS9.3. Data tersebut meliputi peta Drainasepermukaan, peta kemiringan lereng, petatekstur tanah, dan peta erosi. Kelaskemampuan lahan didapatkan dari metodeskoring.

Nilai tertinggi 20

Nilai terendah 4

banyak kelas 5

interval 3.2

Tabel Kelas Kemampuan Lahanuntuk pariwisata

Kelas Nilai Kriteria Deskripsi1 17,8 - 20 sangat baik daya dukung tinggi

2 14,5 - 17,7 baik sekali daya dukung baik dengan sedikit faktor pembatas

3 11,2 - 14,4 sedangdaya dukung agak baikdengan beberapa faktor

pembatas

4 7,9 -11,1 jelek kondisi jelek denganbanyak faktor pembatas

5 < 7,9 sangat jelek kondisi sangat jelek

Peta Kemampuan Lahan Untuk PengembanganPariwisata

Dari analisa pembuatan peta kemampuan lahanuntuk pariwisata dapat disimpulkan bahwa daerahpenelitian terdapat 3 (tiga) kelas yaitu :

Kelas II, Kemampuan lahan dengan memiliki dayadukung baik dengan sedikit faktor pembatas. Faktorpembatas tersebut adalah kelerengan agak curam (16 – 25 %) dengan luas area 45, 98 Ha

Kelas III, Kemampuan lahan dengan memiliki dayadukung agak baik dengan beberapa faktorpembatas. Faktor pembatas tersebut adalahsebagian besar kenampakan erosi berat. Untukdrainase memiliki kriteria tergenang sementarasetelah turun hujan dan lahan selalu tergenang air.Luar area untuk kelas III kemampuan lahan untukpariwisata 992, 47 Ha

Kelas IV, Kemampuan lahan dengan memiliki kondisijelek dengan banyak faktor pembatas. Sepertidrainase jelek, tekstur tanah yang agak halus, danerosi berat. Luas area 64,91 Ha.

Kesimpulan Tutupan lahan yang terdapat di desa kemuninglor didapatkan

luasan perkebunan sebesar 228,08 Ha, luasan persawahan sebesar331,54 Ha, luasan pemukiman sebesar 110,25 Ha, luasan semakbelukar 46,91 Ha, dan luasan lahan kosong sebesar 359,1 Ha.

Dalam analisis peta kemampuan lahan untuk pariwisata dapatdisimpulkan bahwa daerah penelitian terdapat 3 (tiga) kelas yaitukelas II yaitu kemampuan lahan dengan memiliki daya dukung baikdengan sedikit faktor pembatas seluas 45,98 Ha. Kelas III,kemampuan lahan dengan memiliki daya dukung agak baik denganbeberapa faktor pembatas seluas 992,47 Ha. Kelas IV, kemampuanlahan dengan memiliki kondisi jelek dengan banyak faktorpembatas seluas 64,91 Ha.

Hasil dari evaluasi kemampuan lahan yang mendukung untukpengembangan pariwisata terdapat di sebagian besar kelurahanRayap karena memiliki daya dukung baik serta terdapat areatutupan lahan yang sebagian besar berupa perkebunan dan lahankosong.

Saran Sebaiknya menggunakan citra terbaru pada

saat melakukan penelitian untuk analisistutupan lahan, terlebih dibandingkan dengandata citra tahun sebelumnya, sehinggadidapatkan perbandingan tutupan lahan.

Perlu dilakukan penambahan parameterdalam melakukan analisis kemampuan lahanseperti kedalaman air tanah denganmelakukan pengamatan langsung ke daerahpenelitiannya.

DAFTAR PUSTAKA Abidin, H. Z. 2002. Survei dengan GPS. Jakarta: Pradnya Paramita.

Departemen Pekerjaan Umum. 2007. Pedoman KriteriaTeknis Kawasan Budi Daya. PeraturanMenteri Pekerjaan Umum. No. 41

Hertanadi, Y. 2004. Aplikasi SIG Untuk Kesesuaian Lahan Guna Kepentingan PengembanganWilayah Pesisir Dengan Menggunakan Metode Scoring (Daerah Studi : Pantai Timur Surabaya). Teknik Geomatika. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Kurniawan, A.F. 2005. Pemanfaatan Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis UntukPembuatan Peta Rawan Bencana Tanah Longsor (Studi Kasus : Kabupaten Situbondo). TeknikGeomatika. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Nugroho, D.S. 2005. Evaluasi Kemampuan Lahan Untuk Mendukung Pengembangan Pariwisata Wilayah Pesisir Pacitan. Jurusan Ilmu Kelautan. Universitas Diponegoro Semarang.

Nugroho, J.A. 2009. Pemetaan daerah rawan longsor dengan penginderaan jauh dan sisteminformasi geografis (studi kasus hutan lindung kabupaten mojokerto). Teknik Geomatika. InstitutTeknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Pramono, D A. 2011. Pemetaan Kemampuan Lahan Sub Daerah Aliran Sungai Karang MumusMenggunakan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geograsis. Jurusan Manajemen Hutan. Universitas Mulawarman Samarinda

Purnomo, N. H. 2001. Evaluasi Lahan untuk Pengembangan Pariwisata(Studi di kawasan antaragunung Merapi dan Merbabu). Program Studi Geografi. Pascasarjana UGM Jogjakarta

Purwadi, F.S.H. 2001. Interpretasi Citra Digital. Jakarta: PT.Grasindo.

Siswanto. 2006. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Surabaya: UPN Press

Soekadijo, R. G. 1997. Anatomi Pariwisata (Memahami Pariwisata Sebagai Sistem Linkage). Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Sulistiarto, B. 2009. Studi tentang identifikasi longsor dengan menggunakan citra landsat danASTER (Studi Kasus : Kabupaten Jember). Teknik Geomatika. Institut Teknologi SepuluhNopember Surabaya.

Suryoputro, A. D. 2006. Evaluasi Kemampuan Lahan Ditinjau dari Aspek Fisik Lahan SebagaiInformasi Dasar untuk Mendukung Pengambangan Wisata Panai Srau Kabupaen Pacitan. JurusanIlmu Kelautan. Universitas Diponegoro Semarang.

Sutikno. 1987. Geomorfologi, Konsep dan Terapannya. Pidato Pengukuhan Jabatan Lektor Kepaladalam Geomorfologi. Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada

Utami, C.T. Identifikasi Bencana Tanah Longsor Di Kecamatan Panti Kabupaten Jember JawaTimur Menggunakan Digital Terrain Model Dan Perubahan Tutupan Lahan. Teknik Geomatika. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.