evaluasi penggunaan energi pada proses produksi di …eprints.ums.ac.id/54381/1/naskah publikasi up...

17
EVALUASI PENGGUNAAN ENERGI PADA PROSES PRODUKSI DI UKM BATIK OGUD SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Oleh: DWITA TERA HANGESTI D 600 130 123 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Upload: others

Post on 25-Dec-2019

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI PENGGUNAAN ENERGI PADA PROSES PRODUKSI DI …eprints.ums.ac.id/54381/1/Naskah Publikasi UP PERPUS.pdf · produksi UKM Ogud dilakukan dengan cara semi manual, yaitu beberapa

EVALUASI PENGGUNAAN ENERGI PADA PROSES PRODUKSI DI

UKM BATIK OGUD SURAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan

Teknik Industri Fakultas Teknik

Oleh:

DWITA TERA HANGESTI

D 600 130 123

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: EVALUASI PENGGUNAAN ENERGI PADA PROSES PRODUKSI DI …eprints.ums.ac.id/54381/1/Naskah Publikasi UP PERPUS.pdf · produksi UKM Ogud dilakukan dengan cara semi manual, yaitu beberapa

i

Page 3: EVALUASI PENGGUNAAN ENERGI PADA PROSES PRODUKSI DI …eprints.ums.ac.id/54381/1/Naskah Publikasi UP PERPUS.pdf · produksi UKM Ogud dilakukan dengan cara semi manual, yaitu beberapa

ii

Page 4: EVALUASI PENGGUNAAN ENERGI PADA PROSES PRODUKSI DI …eprints.ums.ac.id/54381/1/Naskah Publikasi UP PERPUS.pdf · produksi UKM Ogud dilakukan dengan cara semi manual, yaitu beberapa

iii

Page 5: EVALUASI PENGGUNAAN ENERGI PADA PROSES PRODUKSI DI …eprints.ums.ac.id/54381/1/Naskah Publikasi UP PERPUS.pdf · produksi UKM Ogud dilakukan dengan cara semi manual, yaitu beberapa

1

EVALUASI PENGGUNAAN ENERGI PADA PROSES PRODUKSI DI UKM BATIK

OGUD SURAKARTA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Abstrak

Batik merupakan salah satu produk dari organisasi berbasis profit seperti UKM. Dalam

satu siklus proses produksi batik, dibutuhkan beberapa input seperti raw material, energi, dan

faktor pendukung lainnya. Energi-energi yang digunakan pada proses produksi batik yaitu

Listrik, Bahan Bakar dan Air. Penelitian dilakukan di UKM Ogud Surakarta. Tujuan dari

penelitian yang dilakukan yaitu untuk mengetahui dan mengevaluasi biaya penggunaan

energi dalam proses produksi. Penelitian menggunakan pendekatan metode Balanced

Scorecard.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari perspektif keuangan konsumsi energi yang

digunakan dalam proses produksi sejumlah 313 pieces kain sebesar Rp 461.878,50,

sedangkan pada perspektif pelanggan biaya penggunaan energi berada dalam kriteria sedang

ditunjukkan dari tren biaya energi yang mengalami kenaikan. Berdasarkan hasil pembahasan

bahwa tren konsumsi energi yang mengalami kenaikan disebabkan oleh tiga faktor yaitu Man

dengan masalah yang disebabkan yaitu ketidakdisiplinan karyawan, ketidaktahuan karyawan

tentang prosedur kerja. Faktor material dengan masalah penyebab yaitu perbedaan jenis kain,

kualitas bahan bakar. Faktor method masalah penyebabnya yaitu belum diciptakan SOP pada

proses produksi.

Kata Kunci: Batik, Energi, Balanced Scorecard, Fishbone Diagram, SOP.

Abstract

Batik is one of the products of profit-based organizations such as SMEs. In a cycle of batik

production process, it takes some input such as raw material, energy, and other supporting

factors. The energy used in batik production process are Electricity, Fuel and Water. The

study was conducted in SME Ogud Surakarta. The purpose of the research is to know and

evaluate the cost of energy use in the production process. The research used Balanced

Scorecard method approach. The results showed that viewed from the perspective of

financial energy consumption used in the production process of 313 pieces of batik

amounting to Rp 461878,50, while on the perspective of customers energy use costs are in the

criteria of moderate to bad indicated from the trend of energy costs that have increased.

Based on the results of the discussion that the trend of energy consumption is experiencing an

increase caused by three factors, namely Man with problems caused by employee

indiscriminacy, employees unfairness about work procedures. Material factor with problem

of cause that is difference of fabric type, quality of fuel. Factor method causes problems that

have not been created SOP in the production process.

Keywords: Batik, Energy, Balanced Scorecard, Fishbone Diagram, SOP.

1. PENDAHULUAN

Batik merupakan warisan budaya peninggalan nenek moyang yang sampai saat ini masih

berkembang diberbagai wilayah di Indonesia. Kain batik dikenakan sebagai ciri khas pakaian

Page 6: EVALUASI PENGGUNAAN ENERGI PADA PROSES PRODUKSI DI …eprints.ums.ac.id/54381/1/Naskah Publikasi UP PERPUS.pdf · produksi UKM Ogud dilakukan dengan cara semi manual, yaitu beberapa

2

di Indonesia yang digunakan oleh semua kalangan. Terdapat 56 unit UKM (Usaha Kecil

Menengah)

batik di Solo yang berada di kampung batik Laweyan pada tahun 2012 (Rahma, 2014).

Ogud merupakan salah satu UKM yang memproduksi kain batik didaerah Laweyan,

Surakarta. Jenis kain batik yang dihasilkan oleh UKM ini yaitu jenis batik cap. Proses

produksi UKM Ogud dilakukan dengan cara semi manual, yaitu beberapa tahapan

menggunakan cara tradisional dan beberapa dilakukan dengan bantuan mesin. Satu siklus

proses produksi batik, dibutuhkan beberapa input seperti raw material, energi, dan faktor

pendukung lainnya. Raw material yang digunakan sebagai input pada proses produksi batik

yaitu berupa kain putih dan obat-obat yang digunakan dalam proses membatik. Sedangkan

energi yang diperlukan dalam proses produksibatik yaitu berupa air, listrik, dan bahan bakar.

Penggunaan energi disetiap tahapannya memungkinkan terjadinya pemborosan penggunaan

energi. Pemborosan-pemborosan yang terjadi dapat menambah biaya penggunaan energi pada

UKM. Oleh karena itu perlu dilakukan pengukuran energi untuk mengetahui bagaimana

kinerja energi pada proses produksi di UKM Ogud sehingga dapat meningkatkat produtifitas

dari UKM Ogud. Menurut Ramadhani (2011) produktifitas merupakan konsep yang bersifat

universal untuk meningkatkan jumlah produk atau jasa dengan meminimalisir jumlah input.

Pengukuran kinerja energi proses produksi dilakukan dengan pendekatan metode

balanced scorecard. Rangkuti (2012) mengatakan bahwa balanced scorecard merupakan

kartu skor yang digunakan untuk mengukur kinerja dengan mempertimbangkan aspek

finansial dan non finansial, antara jangka pendek dan jangka panjang serta melibatkan faktor

internal dan eksternal. Balanced scorecard menurut Hansen dan Mowen (2004)

pertanggungjawaban sistem akuntansi dengan mempertimbangkan empat perspektif yaitu

perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengukur konsumsi

energi yang digunakan pada proses produksi batik pada UKM Ogud dengan

mempertimbangkan empat perspektif mengikuti perspektif balanced scorecard.

2. METODE

2.1 Batik Cap

Batik cap merupakan jenis batik yang proses pembuatannya dilakukan dengan teknik cap

menggunakan canting cap yang telah dilapisi lilin yang sudah dicairkan, (Suharto dkk, 2014).

Proses produksi dapat digambarkan kedalam bentuk peta proses operasi atau operation

process chart (OPC). Operation process chart (OPC) dibuat untuk menggambarkan

Page 7: EVALUASI PENGGUNAAN ENERGI PADA PROSES PRODUKSI DI …eprints.ums.ac.id/54381/1/Naskah Publikasi UP PERPUS.pdf · produksi UKM Ogud dilakukan dengan cara semi manual, yaitu beberapa

3

keseluruhan proses kerja yang terjadi, (Sutalaksana 1979). Gambar 1 merupakan proses

produksi pada UKM Ogud.

Bahan Baku

pengeringanPencelupan Pencucian Mesin

WaterglassPenjemuran 1

Smok dan

MukpelorotanPengecappanPenjemuran 2

Packing

Pencucian 2

Gambar 1. Proses Produksi Batik Cap

2.2 Energi dan Produktivitas

Energi diperlukan dalam proses produksi, dalam proses produksi batik input energi yang

diperlukan yaitu berupa energi listrik, air dan bahan bakar. Menurut Pratiwi (2009), energi

dibedakan menjadi dua yaitu energi langsung dan energi tidak langsung. Energi langsung

berupa bahan bakar dan listrik sedangkan energi tidak langsung yaitu energi yang digunakan

pada proses produksi selain listrik dan bahan bakar. Evalauasi penggunaan energi perlu

dilakukan untuk meningkatkan produktivitas UKM. Pengertian produktivitas menurut

Doktrin dalam konferensi Olso 1984 yang dikutip dari penelitian Maulidiawati (2008) yaitu

produktivitas merupakan ratio hasil (Output) terhadap keseluruhan input yang secara terpadu

berinteraksi sehingga dapat meningkatkan mutu yang lebih baik.

2.3 Perspektif Balanced Scorecard

2.3.1 Perspektif Keuangan

Perspektif keuangan merupakan hal yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh

organisasi berbasis profit seperti UKM selain itu perspektif keuangan juga digunakan sebagai

tolak ukur bagi lembaga keuangan dalam memberikan bantuan berupa kredit untuk UKM

(Erwina dkk, 2015). Kaplan dan Norton (1996) mengatakan bahwa parameter perspektif

keuangan yaitu pengukuran laba operasi, return on capital employed (ROCE) atau nilai

tambah ekonomis (economic value added).

2.3.2 Perspektif Pelanggan

Pelanggan merupkan stakeholder yang penting dalam organisasi profit seperti UKM.

Tanpa adanya pelanggan kehidupan UKM tidak akan berjalan. Parameter ukuran

perspektif pelanggan menurut Mulyadi (2001) yaitu pangsa pasar, akuisisi pelanggan,

kepuasan pelanggan, dan profitabilitas pelanggan.

2.3.3 Perspektif Proses Bisnis Internal.

Widodo (2011) mengatakan bahwa tujuan dan ukuran dari perspektif proses bisnis

internal diturunkan dari strategi eksplisit yang ditujukan untuk memenuhi harapan para

Page 8: EVALUASI PENGGUNAAN ENERGI PADA PROSES PRODUKSI DI …eprints.ums.ac.id/54381/1/Naskah Publikasi UP PERPUS.pdf · produksi UKM Ogud dilakukan dengan cara semi manual, yaitu beberapa

4

pemegang saham pelanggan sasaran. Menurut Kaplan dan Norton (1996) perspektif proses

bisnis internal merupakan rantai nilai yang terbagi menjadi dua pokok fokus utama yaitu

proses operasi dan proses inovasi.

2.3.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan merupakan perspektif terakhir dalam

metode balanced scorecard dalam penelitian ini, dimana tujuan dari perspektif

pembelajaran dan petumbuhan dalam penelitan ini yaitu untuk mewujudkan tujuan-tujuan

strategis dari ketiga perspektif sebelumnya. Menurut Kaplan dan Norton (1996) parameter

pengukuran dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dihasilkan dari tiga faktor

yaitu: Kapabilitas pekerja, kapabilitas sistem informasi dan Motivasi,pemberdayaan dan

keselaran.

2.4 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dibuat untuk memudahkan langkah-langkah penelitian yang akan

dilakukan. Penelitian yang akan dilakukan terbagi menjadi dua tahap penelitian yaitu tahap

pertama merupakan tahapan perencanaan dan perancangan kinerja dan tahap kedua yaitu

pengukuran dan analisis kinerja. Kerangka pemikiran dalam penelitian dapat dilihat pada

gambar 2.

Gambar 2. Kerangka Penelitian

2.5 Metode Analisis

2.5.1 Sasaran Strategis

Sasaran strategis dalam penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 1. Sasaran

strategis terbagi menjadi empat perspektif mengikuti perspektif balanced scorecard.

Start

UKM Batik Ogud

Surakarta

Perspektif Keuangan

Balance

Scorecard

Analisis

Balance

scorecard Inisial

Menerjemahkan konsumsi energi berdasarkan

pendekatan Balance Skorecard

Perspektif

Pembelajaran Dan

Pertumbuhan

Perspektif Pelanggan

Perspektif

Proses Bisnis

Internal

Analisis Kinerja

Energi

Finish

Tah

ap 1

Peren

canaan

dan

Peran

cang

an K

inerja

Tah

ap I

I

Pen

gu

ku

ran

dan

an

alis

is k

iner

jaPerhitungan

Jumlah biaya

energi

Tren dari

Perhitungan biaya

energi

Perhitungan biaya

energi tiap proses

produksi

Langkah –

langkah

penghematan

Kesimpulan dan Saran

Baik

BurukAnalisis dan perhitungan

pengukuran tiap perspektif

Analisis dan perhitungan

pengukuran tiap perspektif Evaluasi

Fishbone Diagram

Evaluasi

Fishbone Diagram

A

A

Page 9: EVALUASI PENGGUNAAN ENERGI PADA PROSES PRODUKSI DI …eprints.ums.ac.id/54381/1/Naskah Publikasi UP PERPUS.pdf · produksi UKM Ogud dilakukan dengan cara semi manual, yaitu beberapa

5

Tabel 1. Sasaran Strategis Pengukuran Konsumsi Energi

2.5.2 Analisis Perhitungan

a. Perhitungan Penggunaan Listrik

........................................................ (1)

Keterangan:

KWH ( Kilo Watt Hour) listrik : (Rupiah)

TDL : Tarif dasar listrik (Rupiah)

P : Daya listrik (Watt)

t : Waktu (Hour)

Sumber: Adini, (2012)

b. Perhitungan Penggunaan Bahan Bakar

................................ (2)

Keterangan:

t : Waktu (Hour)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis Perhitungan Energi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pengukuran penggunaan energi memiliki

empat tujuan strategis yang terbagi dalam empat perspektif mengikuti perspektif balanced

scorecard. Keempat tujuan strategis tersebut yaitu: mengoptimalkan biaya konsumsi energi,

menjaga kualitas tanpa menambah harga jual produk, mengetahui biaya energi tiap proses

produksi, meningkatkan produktifitas kinerja energi.

Energi yang digunakan dalam proses produksi batik berupa energi listrik, air dan bahan

bakar. Lama waktu atau proses penggunaan energi dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Lama Waktu Konsumsi Energi

Tujuan Strategis Pengukuran Strategis

KeuanganMengoptimalkan biaya

konsumsi energi

Total Biaya Energi per Satu

Siklus Proses Produksi

(Rp)

Primer dan

SekunderKuantitatif

Pelanggan

Menjaga kualitas tanpa

menambah harga jual

produk

Mengetahui Tren Biaya

Energi tiap siklus proses

produksi sejumlah N kali

produksi

Primer Kuantitatif

Proses Bisnis InternalMengetahui Biaya Energi

Tiap Proses Produksi

Menghitung biaya konsumsi

energi tiap proses produksiPrimer Kuantitatif

Perspektif

Pembelajaran dan

Pertumbuhan

Meningkatkan

produktifitas kinerja

energi

usulan penghematan yang

mungkin dilakukan

Primer dan

SekunderKualitatif

Jenis DataPerspektifSumber

dataBSC Energi

Page 10: EVALUASI PENGGUNAAN ENERGI PADA PROSES PRODUKSI DI …eprints.ums.ac.id/54381/1/Naskah Publikasi UP PERPUS.pdf · produksi UKM Ogud dilakukan dengan cara semi manual, yaitu beberapa

6

Lanjutan Tabel 2

(Sumber: Observasi Lapangan)

Berdasarkan data lama waktu proses produksi makan langkah selanjutnya yaitu menghitung

biaya konsumsi energi selama proses produksi. Tabel hasil perhitungan biaya konsumsi

energi dapat dilihat pada Tabel 3.

Pelorotan Pencucian

Batch

1 9,0000 4,0000 47

2 9,0000 5,0000 62

3 9,0000 6,3333 52

4 9,0000 5,6667 61

5 9,1667 5,3333 47

6 9,0000 6,1667 44

Proses Jumlah Produk

(pieces)

Lama Waktu (Jam)

Page 11: EVALUASI PENGGUNAAN ENERGI PADA PROSES PRODUKSI DI …eprints.ums.ac.id/54381/1/Naskah Publikasi UP PERPUS.pdf · produksi UKM Ogud dilakukan dengan cara semi manual, yaitu beberapa

7

Tabel 3 Hasil dari Perhitungan Konsumsi Energi

Lanjutan Tabel 3

(Sumber: Pengolahan Data)

Tabel 3 merupakan tabel hasil perhitungan konsumsi energi. Proses pengambilan data

penelitian dilakukan pada bulan Mei dengan total produksi sebanyak 26 kali. Berdasarkan

tabel 3 terdapat enam batch produksi dengan total kain batik yang dihasilkan sebanyak 313

pieces kain.

3.2 Analisis Perhitungan Tiap Perspektif

Adapun analisa hasil perhitungan tiap perspektif akan dipaparkan sebagai berikut:

3.2.1 Perspektif Keuangan

Pelorotan Pencucian

Batch

1 56250,00 1908,40

2 56250,00 2385,50

3 56250,00 3021,63

4 56250,00 2703,57

5 57291,67 2544,53

6 56250,00 2942,12

Nama Proses

Biaya (Rupiah)

Page 12: EVALUASI PENGGUNAAN ENERGI PADA PROSES PRODUKSI DI …eprints.ums.ac.id/54381/1/Naskah Publikasi UP PERPUS.pdf · produksi UKM Ogud dilakukan dengan cara semi manual, yaitu beberapa

8

Tabel 4 Konsumsi Energi Berdasarkan Perspektif Keuangan

Analisa: Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa pada bulan Mei terdapat enam kali

proses produksi dengan jumlah produk yang dihasilkan pada bulan Mei 313 pieces kain

batik dan konsumsi energi yang dibutuhkan dalam proses produksi sebesar Rp

461878,50. Konsumsi energi berbeda-beda pada tiap produksinya bergantung pada

jumlah kain batik yang dihasilkan.

3.2.2 Perspektif Pelanggan

Gambar 3 Tren Penggunaan Energi.

Analisa: Berdasarkan gambar 2 dapat dilihat bahwa tren dari penggunaan energi yang

terjadi pada bulan Mei yaitu fluktuatif dan cenderung naik. Kecenderungan tren dari

konsumsi energi yang fluktuatif dan mengalami kenaikan menunjukkan bahwa kinerja

dari konsumsi energi disetiap proses berjalan dalam keadaan sedang hingga buruk.

Batch Produksi ke

Jumlah

Produk

(pieces)

Total Biaya

(Rupiah)

1 47 74009,42

2 62 80141,38

3 52 77098,20

4 61 79696,30

5 47 76584,53

6 44 74348,67

Total 313 461878,50

800 1000 1200 1400 1600 1800

1 2 3 4 5 6 7 8

Rata-rata biaya / Produk

Page 13: EVALUASI PENGGUNAAN ENERGI PADA PROSES PRODUKSI DI …eprints.ums.ac.id/54381/1/Naskah Publikasi UP PERPUS.pdf · produksi UKM Ogud dilakukan dengan cara semi manual, yaitu beberapa

9

3.2.3 Perspektif Proses Bisnis Internal

Tabel 5. Perhitungan Biaya Konsumsi Energi Per Proses

Lanjutan Tabel 5

(Sumber: Pengolahan Data)

Pengukuran berdasarkan proses bisnis internal yaitu pengukuran konsumsi energi

disetiap proses produksi yang memerlukan energi. Tujuan dari pengukuran konsumsi

energi pada perspektif proses bisnis internal adalah untuk mengetahui konsumsi energi

tiap proses untuk selanjutnya dapat dievaluasi berdasarkan hasil pengukuran. Hasil dari

perhitungan konsumsi energi tiap proses produksi dapat dilihat pada tabel 5.

3.2.4 Evaluasi Permasalahan

Evaluasi permasalahan dilakukan dengan fishbone diagram. Permasalahan yang terjadi

dalam proses produksi sehingga menyebabkan tren konsumsi energi yang naik dapat

dilihat pada gambar 4.

Pencelupan 1 Mesin Waterglass Pencucian

1 47 405,54 197,01 397,71

2 62 270,36 393,91 588,42

3 52 135,18 308,28 397,58

4 61 135,18 385,35 413,49

5 47 270,36 299,72 516,86

6 44 135,18 291,15 389,63

Total 313 1351,78 1875,42 2703,69

Biaya (Rupiah)Batch

Produksi ke Jumlah Produk

(pieces)

pencucian Pelorotan Pencucian

Lampu Gas

495,12 14125,00 230,65 56250,00 1908,40

891,96 18987,50 373,73 56250,00 2385,50

749,27 15950,00 286,26 56250,00 3021,63

870,23 18525,00 413,49 56250,00 2703,57

688,79 14662,50 310,12 57291,67 2544,53

625,96 13325,00 389,63 56250,00 2942,12

4321,32 95575,00 2003,87 338541,67 15505,75

Biaya (Rupiah)

Pengecappan

Page 14: EVALUASI PENGGUNAAN ENERGI PADA PROSES PRODUKSI DI …eprints.ums.ac.id/54381/1/Naskah Publikasi UP PERPUS.pdf · produksi UKM Ogud dilakukan dengan cara semi manual, yaitu beberapa

10

Tren Penggunaan

Energi Naik

Meterial

Man Method

Ketidakdisiplinan

Karyawan

Kualitas Bahan Bakar Jelek

Jenis Kain Yang

digunakan Berbeda

Tidak Mematikan Listrik

ketika selesai menggunakan

Jumlah Produk

Tiap batch diproduksi Berbeda

Karyawan

Kurang Terampil

Lama Proses

Produksi bertambah

Material Kayu Yang

Digunakan Belum Kering

Tidak Tahu Prosedur Kerja

Prosedur Kerja

Terlalu Manual

Belum Dibuatkan

SOP dalam Proses Produksi

Gambar 4. Fishbone Diagram

3.2.5 Standar Operasional Prosedur (SOP) Produksi Batik Cap

Standar operasional prosedur (SOP) dibuat untuk memudahkan karyawan dalam

melakukan proses produksi. Dengan dibuatkan SOP proses produksi pada UKM Batik

Cap Ogud akan memudahkan karyawan dalam melakukan proses produksi sehingga

dapat meminimalisisr kegiatan-kegiatan tidak produktif yang dapat memicu pemborosan.

SOP proses produksi batik cap pada UKM Ogud dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. SOP Proses Produksi Batik Cap

Departemen Produksi

No Dokumen Prod 1/07/17

Tanggal Terbit 27/02/2017

Revisi 0

Halaman 1

NoProses / Alur / urutan

Pengecekkan

Penanggung

Jawab

1

14. Lakukan Berulang

8. Setelah kering, lakukan proses pengecapan

Kepala

Produksi

6. Cuci kain dengan air pada bak yang tersedia

7. Jemur kain pada tempat yang telah disediakan

9. Setelah kain selesai di cap, cuci kain dengan Kaporit

dan Sir

13. Lakukan packing dengan melipat kain sesuai prosedur

10. lakukan proses pelorotan selama 15 menit

11. Cuci kain dengan air bersih yang mengalir

12. Jemur kain batik hingga kering

1. Bahan berupa kain mori putih diambil

2. Lakukan pencelupan sampai kain basah kemudian

tiriskan

3. Paparkan kain kemudian mulai proses smok dan muk

4. Setelah smok dan muk selesai jemur kain dibawah

sinar matahari langsung

5. Kemudian setelah kering masukkan kain kedalam

mesin waterglass, setelah proses diamkan kain selama

kurang lebih 2 jam

OGUD Standar Operasional Prosedur

UKM

BATIK

CAP

Proses Produksi Batik Cap

Deskripsi

Bahan Baku

Pencelupan

Smok dan

Muk

Penjemuran 1

Mesin

Waterglass

Pencucian

Penjemuran 2

Pengecapan

Pencucian

pelorotan

Pencucian 2

pengeringan

Packing

Page 15: EVALUASI PENGGUNAAN ENERGI PADA PROSES PRODUKSI DI …eprints.ums.ac.id/54381/1/Naskah Publikasi UP PERPUS.pdf · produksi UKM Ogud dilakukan dengan cara semi manual, yaitu beberapa

11

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data penggunaan energi pada proses produksi

UKM Ogud dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Energi yang digunakan dalam proses produksi batik pada UKM Ogud yaitu: energi

listrik, air dan bahan bakar berupa gas LPG dan kayu bakar.

2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pengukuran konsumsi energi memiliki

empat tujuan strategis yang terbagi dalam empat perspektif mengikuti perspektif

balanced scorecard. Keempat tujuan strategis tersebut yaitu: mengoptimalkan biaya

konsumsi energi, menjaga kualitas tanpa menambah harga jual produk, mengetahui biaya

energi tiap proses produksi, meningkatkan produktifitas kinerja energi.

3. Hasil perhitungan penggunaan energi berdasarkan perspektif keuangan menunjukkan

bahwa konsumsi energi yang digunakan untuk memproduksi sebanyak 313 pieces kain

membutuhkan biaya sebesar Rp 461878,50.

4. Perhitungan pada perspektif pelanggan berada pada posisi sedang hingga buruk dilihat

dari tren penggunaan energi tiap satu siklus prodes produksi yang cenderung mengalami

kenaikan.

5. Perhitungan perspektif proses bisnis internal dapat disimpulkan bahwa proses produksi

yang memakan biaya paling besar yaitu pada proses pelorodan dengan biaya rata-rata

perbatch produksi Rp 56423,61, dan proses produksi yang memakan biaya terendah yaitu

proses pencelupan tahap 1 dengan rata-rata memakan biaya sebesar Rp 202,-.

6. Evaluasi perbaikan dilakukan pada perspektif pelanggan karena tren mengalami

kenaikan. Berdasarkan hasil pengolahan data bahwa penyebab ketidakstabilan konsumsi

energi pada proses produksi disebabkan oleh tiga faktor yaitu: Man, Method, Material.

Pada fator Man masalah yang terjadi yaitu ketidakdisiplinan karyawan, ketidaktahuan

karyawan tentang prosedur kerja, kurang terampilnya karyawan dalam melakukan

pekerjaan. Pada faktor method yaitu prosedur kerja yang terlalu manual karena belum

ditetapkan SOP. Adapun pada faktor material masalah yang disebabkan yaitu kualitas

bahan bakar kayu jelek, jumlah produk yang diproduksi tiap batch berbeda dan jenis kain

yang digunakan berbeda.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan, peneliti memiliki beberapa saran.

Berikut saran-saran yang diberikan peneliti:

Page 16: EVALUASI PENGGUNAAN ENERGI PADA PROSES PRODUKSI DI …eprints.ums.ac.id/54381/1/Naskah Publikasi UP PERPUS.pdf · produksi UKM Ogud dilakukan dengan cara semi manual, yaitu beberapa

12

1. Penelitian ini masih banyak keterbatasan. Oleh sebeb itu, bagi peneliti berikutnya dapat

menyempurnakannya.

2. Penelitian ini mengkaji tentang penggunaan metode Balanced Scorecard dengan studi

kasus pada proses produksi batik cap, peneliti menyarankan untuk mengkaji dengan

kajian yang sama namun menggunakan studi kasus yang lain.

3. Bagi pihak UKM, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk perbaikan bagi

UKM.

DAFTAR PUSTAKA

Adini, G. D. 2012. “Analisis Potensi Pemborosan Energi Listrik Pada Gedung Kelas

Fakultas Teknik Universitas Indonesia”. Depok: Universitas Indonesia.

Erwina., Sukmawati, A., Sumerta, I. M. 2015. “Perancangan Balancedd Scorecard Untuk

Mengembangkan Modal Insani dan Meningkatkan Kinerja Pada Usaha Kecil

Menengah (UKM)”. Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol. 13. No. 3. Bogor: Institut

Pertanian Bogor.

Hansen dan Mowen. 2004. “Managemen Biaya, Edisi Bahasa Indonesia”. Edisi kedua.

Jakarta: Salemba Empat.

Kaplan, R. S. dan Norton David, P. 1996. “Balanceddd Scorecard: Menerapkan Strategi

Menjadi Aksi”. Jakarta: Erlangga.

Maulidiyawati, D. 2008. “Hubungan Motivasi Kerja dengan Produktivitas Karyawan Pada

Divisi Produksi PT. Pupuk Kujang Persero”. Bandung: Universitas Islam Bandung.

Mulyadi. 2001. “Balanceddd Scorecard : Alat Manajemen Kontemporer Untuk Pelipatganda

Kinerja Keuangan Perusahaan”. Jakarta: Salemba Empat.

Murti, A.N.W. 2017. “Penentuan Prioritas Pengurangan Limbah Dengan Metode Multi

Attribute Utiity Theory (MAUT) dan Technique Of Order Preference By Similiary To

Ideal Solution (TOPSIS)”. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Pratiwi, Hera. 2009. “Audit Energi Pada Proses Produksi Pupuk Urea di PT. Pupuk

Kujang”. Bogor: Intitut Pertanian Bogor.

Rahmah, A.W. 2014. “Surakarta Batik Center”. Skripsi Universitas Diponegoro, Semarang.

Ramadhani. 2011. “Analisis Efisiensi, Skala Dan Elastisitas Produksi dengan Pendekaan

Cobb-Douglas Dan Regresi Berganda”. Jurnal Teknik industri. Vol. 4, No. 1. Institut

Sains & Teknologi AKPRIND.

Rangkuti, F. 2012. “SWOT Balancedd Scorecard”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Page 17: EVALUASI PENGGUNAAN ENERGI PADA PROSES PRODUKSI DI …eprints.ums.ac.id/54381/1/Naskah Publikasi UP PERPUS.pdf · produksi UKM Ogud dilakukan dengan cara semi manual, yaitu beberapa

13

Suharto,. Suryanto,. Priyo, T., Suwondo, A. 2014. “Bahan Alternatif Pembuatan Canting

Batik Cap (CBC)”. Prosiding SNST. Vol 1, No. 1. Fakultas Teknik. Semarang:

Universitas Wahid Hasyim.

Sutalaksana. 1979. “Teknik Tata Cara Kerja”. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Widodo, I. 2011. “Analisis Perusahaan dengan Menggunakan Pendekatan Balancedd

Scorecard studi kasus pada perusahaan Mebel PT Jansen Indonesia”. Semarang:

Universitas Diponegoro Semarang.