evaluasi penyajian laporan keuangan ...repository.usd.ac.id/31025/2/142114155_full.pdfpenyajian...
TRANSCRIPT
i
EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA
TERHADAP PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
(PSAK) No. 45
Studi Kasus di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Daniel Fajar Setyawan
NIM : 142114155
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA
TERHADAP PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
(PSAK) No. 45
Studi Kasus di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Daniel Fajar Setyawan
NIM : 142114155
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
EVALUASI PEI\IYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASINIRLABA TEREADAP PERNYA TAAN STANDAR AKUNTANS(
KEUANGAN (PSAIQ No. 45
Studi Kasus Pada Gereja l(risten Jawa Manahan
Pembimbing
t42tt4t
Antonius Diksa Kuntarb, S.E., MFA5 QIA. l2nqoal ll Mei 20!8
Oleh:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
SKRIIDSI
FII,'AL t I A S I P E }'iYAJIA ft* I,AF* RAN lif Lr A NC AN O RGA H ISA StIi IITLABA TE tsI{AT}AP PE RHYAT'AAN STAN NAR AKTJS TAN 5I
IiEIIANGAN {FSAK} rio. 45Studi Kasus di fiereja Kristen Jawa (GIrJ) &lanahan
Dipersiapkan dan Ditulis oleh:
D*niel Fajar SetyawanNIM : 14?114155
Telah llipertahankan di Depan Fanitia FenguiiFada Tanggal l& J*ii ?01S
Dan Din,vatakan Memenuhi Sy*rat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap
Dr. Ft. Reni Retno Anggraini, S.1., ly.5U., Ak., C.A
LisiaApriani, S tr, M Si." AI< " QIA., C A.
Artorius Diksa Kuntara, S.E., MFA., QlA.
lr. Drs. Hansiadi YuliHartanto, M.Si., Ak , QlA., C.A.
Dr. Fr. Reni Retno Anggraini. S.8., fd.Si., Ak., C.A.
Yogyakarta, 3 1 Juli 2018Fakultas EkonomiUniversitas Sanata Dharrna
Tanda Tangan
ttl
Yuniarto, S.8." M.B.A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Filosofi padi, semakin berisi maka padi akan semakin merunduk, maknanya
semakin kita merasa bisa maka kita harus bisa semakin merasa..”
(Tere Liye)
PERSEMBAHAN:
Skripsi ini saya persembahkan untuk :
Bapak dan Ibu Tercinta, Sigit Hendro Sutjahyo dan Heny Purwaningsih,
adik saya, Dimas Indrajaya, serta
Teman seperjuangan saya, Aghamukti Kusumandaru dan Kezia Dian Maharani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURURSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI
NIRLABA TERHADAP PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (PSAK) No. 45
(Studi Kasus di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan)
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan
cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku
seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan
saya sendiri ini. Bila kemudian saya terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 6 Juli 2018
Yang membuat pernyataan,
Daniel Fajar Setyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN PUBLIKASI AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Daniel Fajar Setyawan
Nomor Mahasiswa : 142114155
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI
NIRLABA TERHADAP PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (PSAK) No. 45
(Studi Kasus di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan)
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 6 Juli 2018
Daniel Fajar Setyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan berkat, rahmat serta kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi yang berjudul “Evaluasi Penyajian Laporan Keuangan Organisasi
Nirlaba Terhadap Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 (Studi
Kasus di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan)”. Penulisan skripsi ini bertujuan
untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana ekonomi pada program studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penyusunan
dan penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana apabila tidak ada bantuan, kerjasama,
serta dukungan pihak-pihak yang berbaik hati mengorbankan waktu, tenaga, dan
pikiran untuk membantu penulis. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa
terimakasih kepada:
1. Drs. J. Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan penulis untuk belajar serta
mengembangkan kepribadian diri lewat program pembelajaran universitas
2. A.Diksa Kuntara, SE., MFA.,QIA selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah bersedia membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma serta sebagai Dosen Pembimbing
Akademik penulis yang telah membimbing penulis selama masa kuliah
4. Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan yang telah memberikan izin bagi
penulis untuk melakukan penelitian serta telah memberikan kontribusi serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
dukungan yang sangat berarti bagi penulis dalam kelancaran penyusunan
skripsi ini
5. Kedua orangtua saya, Bapak Sigit Hendro Sutjahyo dan Ibu Heny
Purwaningsih yang telah memberikan seluruh perhatian, kasih sayang,
dukungan secara finansial maupun peneguhan serta sebagai penyemangat
penulis dalam menyusun skripsi ini
6. Novenia Ayu Permata Asri yang selalu memberi dukungan dan semangat
bagi saya
7. Sahabat penulis, Agha, Kezia, Septian, Fidens, Oddy, Bethin, Rosiana yang
selalu memberikan semangat serta nasihat selama penyelesaian skripsi ini
8. Teman-teman kelas MPAT yang senantiasa memberikan semangat, saran
serta kritik yang sangat bermanfaat bagi saya
9. Teman-teman Akuntansi angkatan 2014 yang telah memberikan dukungan
dan semangat bagi saya
10. Seluruh pihak yang sangat berjasa dalam proses penulisan skripsi yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu penulis sangat terbuka akan adanya saran dan kritik yang membangun guna
menyempurnakan skripsi ini.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................ v
HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. vii
HALAMAN DAFTAR ISI............................................................................ ix
HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................... xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................... xii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................ xiii
ABSTRAK ................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 3
C. Batasan Masalah .................................................................. 3
D. Tujuan Penelitian ................................................................. 4
E. Manfaat Penelitian ............................................................... 4
F. Sistematika Penelitian .......................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................. 6
A. Organisasi Nirlaba ............................................................... 6
1. Pengertian Organisasi Nirlaba ........................................ 6
2. Karakteristik Organisasi Nirlaba .................................... 6
B. Gereja .................................................................................. 7
C. Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Menurut
PSAK No. 45 ...................................................................... 9
D. Tujuan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba ..................... 20
E. Penelitian Sebelumnya ......................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 24
A. Jenis Penelitian .................................................................... 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................ 24
D. Data yang Dibutuhkan ......................................................... 25
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 25
F. Teknik Analisis Data............................................................ 26
G. Sumber Data ........................................................................ 28
BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI ....................................... 31
A. Sejarah Singkat Berdirinya Gereja Kristen Jawa
Manahan Solo.........................................................................31
B. Alamat Lokasi ..................................................................... 32
C. Visi dan Misi Organisasi ...................................................... 32
1. Visi ................................................................................ 32
2. Misi ............................................................................... 33
D. Struktur Organisasi .............................................................. 33
1. Majelis Gereja ................................................................ 33
2. Bidang Pelayanan ........................................................... 34
3. Badan-Badan Pembantu Majelis Gereja ......................... 34
4. Administrasi Gereja ....................................................... 36
E. Laporan Keuangan Gereja .................................................... 36
F. Data Statistik Warga Gereja Kristen Jawa (GKJ)
Manahan Tahun 2017 .......................................................... 38
G. Bagan Struktur Organisasi Majelis GKJ Manahan ................ 39
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................. 40
A. Gambaran Umum Penyajian Laporan Keuangan
GKJ Manahan ...................................................................... 40
B. Penyajian Laporan Keuangan GKJ Manahan
Tahun 2017 .......................................................................... 41
C. Analisis Penyajian PSAK No. 45 ......................................... 44
D. Pembahasan ......................................................................... 55
E. Hambatan Penyajian Laporan Keuangan Sesuai
PSAK No. 45 ....................................................................... 61
BAB VI PENUTUP .................................................................................. 64
A. Kesimpulan .......................................................................... 64
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................ 65
C. Saran ................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 66
LAMPIRAN ................................................................................................. 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Tabel Analisis Penyajian Laporan Keuangan Menurut
PSAK No. 45............................................................................ 30
Tabel IV.1 Data Statistik Warga GKJ Manahan Tahun 2017 ...................... 38
Tabel V.1 Laporan Posisi Keuangan GKJ Manahan Tahun 2017............... 41
Tabel V.2 Laporan Aktivitas GKJ Manahan Tahun 2017 .......................... 42
Tabel V.3 Laporan Arus Kas GKJ Manahan Tahun 2017 .......................... 43
Tabel V.4 Analisis Penyajian Laporan Keuangan Menurut
PSAK No. 45............................................................................ 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Bagan IV.1 Struktur Organisasi Majelis GKJ Manahan 2017 ...................... 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Laporan Posisi Keuangan GKJ Manahan Tahun 2017 ............ 69
Lampiran 2. Laporan Aktivitas GKJ Manahan Tahun 2017 ........................ 70
Lampiran 3. Laporan Arus Kas GKJ Manahan Tahun 2017.........................75
Lampiran 4. Contoh Penyajian Laporan Posisi PSAK No. 45 ..................... 84
Lampiran 5. Contoh Penyajian Laporan Aktivitas PSAK No. 45 ................ 85
Lampiran 6. Laporan Penyajian Arus Kas PSAK No. 45.........................75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI
NIRLABA TERHADAP PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (PSAK) No. 45
(Studi Kasus Pada Gereja Kristen Jawa Manahan)
Daniel Fajar Setyawan
NIM : 142114155
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penyajian laporan
keuangan di Gereja Kristen Jawa Manahan beralamat di jalan MT. Haryono No. 10,
Banjarsari, Surakarta dengan penyajian laporan keuangan berdasarkan PSAK No.
45. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hambatan dalam
penyajian laporan keuangan sesuai dengan PSAK No. 45.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Subjek pada penelitian
ini adalah bagian keuangan Gereja Kristen Jawa Manahan yang menyusun laporan
keuangan, sedangkan objek penelitian ini adalah laporan posisi keuangan, laporan
aktivitas, laporan arus kas serta catatan atas laporan keuangan pada Gereja Kristen
Jawa Manahan. Data penelitian diperoleh dengan teknik dokumentasi dan
wawancara.
Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Langkah yang
digunakan untuk analisis data yaitu mengumpulkan data yang dibutuhkan,
membandingkan penyajian, menilai kesesuaian penyajian, menjelaskan hambatan
yang dialami oleh Gereja Kristen Jawa Manahan, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gereja Kristen Jawa Manahan belum
menyajikan laporan keuangan berdasarkan PSAK No. 45. Berdasarkan hasil
analisis hanya terdapat 3 paragraf dari 21 paragraf yang sudah sesuai dengan
penyajian PSAK No. 45. Gereja Kristen Jawa Manahan belum dapat menyajikan
laporan keuangan sesuai dengan PSAK No. 45 karena karyawan pada bagian
keuangan tidak memiliki latar belakang pendidikan dibidang ekonomi atau
akuntansi, sehingga karyawan pada bagian keuangan kurang memahami ketentuan
dan istilah-istilah yang terdapat pada PSAK No. 45.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
THE EVALUATION OF THE NONPROFIT ORGANIZATION
FINANCIAL REPORT'S TOWARDS THE STATEMENT OF FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (PSAK) No. 45
(A Case Study at GKJ Manahan)
Daniel Fajar Setyawan
NIP: 142114155
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2018
The aim of this study is to ensure the suitability of the presentation of
financial statements on GKJ Manahan, located at MT Haryono Street No. 10,
Banjarsari, Surakarta, with the presentation of financial statements based on PSAK
No. 45. Other than that, the other goal is to find out the obstacles in the presentation
of financial statements in accordance with PSAK No. 45.
The type of the research is case study. The subject of this research is the
financial section of GKJ Manahan that prepares the financial statements, while the
objects of this research are the financial report, activity report, cash flow statement
and notes to financial statement at GKJ Manahan. The data were obtained by
documentation and interview technique.
The analysis technique used was descriptive analysis. The steps used for
analysing the data were collecting the required data, comparing the presentation,
assessing the conformity of the presentation, explaining the obstacles experienced
by GKJ Manahan, and drawing conclusions.
The result of this research shows that GKJ Manahan has not presented
financial report based on PSAK No. 45. Based on the results of the analysis, there
are only 3 paragraphs out of 21 paragraphs that are in accordance with the
presentation of PSAK No. 45. The GKJ Manahan has not been able to present the
financial statements in accordance with PSAK No. 45 because its financial section
employee's have no accounting or economic educational background's, so that they
have lack understanding of the provisions and terms contained in PSAK No. 45.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu organisasi yang
bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik
perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian
terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (Fredrik, 2016:3). Karakteristik
organisasi nirlaba berbeda dengan entitas bisnis, organisasi ini memperoleh
sumber daya dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang
tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut (IAI, 2011: 45.1).
Organisasi nirlaba meliputi gereja, sekolah negeri, derma publik, rumah sakit
dan klinik publik, organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal perundang-
undangan, organisasi jasa sukarelawan, serikat buruh, asosiasi profesional,
institut riset, museum, dan beberapa para petugas pemerintah (Wikipedia,
2015). Beams, dkk (2009:245) mendefinisikan organisasi nirlaba
nonpemerintah (nongovermental not-for-profit organizations) adalah entitas
nirlaba (NFP) yang tidak memiliki unsur pemerintahan.
Gereja merupakan salah satu bagian dari organisasi nirlaba yang harus
menyusun laporan keuangan sebagai bentuk tanggungjawab kepada pihak-
pihak yang berkepentingan dan dapat digunakan sebagai dasar untuk
mengambil keputusan. Saat ini pelaporan keuangan gereja menjadi penting
karena bertambah banyaknya kegiatan operasional gereja yang perlu dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
baik kegiatan untuk operasional di dalam gereja maupun kegiatan di luar gereja
oleh pendeta, majelis, komisi, maupun jemaat gereja.
Standar akuntansi adalah suatu metode dan format baku dalam penyajian
laporan keuangan suatu kegiatan usaha yang dibuat dan disusun oleh lembaga
resmi. Berbeda dengan UKM (Usaha Kecil Menengah) yang menggunakan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilias Publik (ETAP) yang
dikeluarkan Ikatan Akuntansi Indonesia dalam pelaporan keuangannya,
organisasi nirlaba memiliki standar pelaporan keuangan tersendiri. Dalam
penyajian laporan keuangannya organisasi nirlaba menggunakan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45. Dengan adanya standar
pelaporan, diharapkan laporan keuangan entitas nirlaba dapat lebih mudah
dipahami, memiliki relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi (IAI,
2011: 45.2).
Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan termasuk salah satu bagian dari
organisasi nirlaba yang tidak memiliki tujuan untuk mengambil keuntungan dari
setiap aktivitasnya. GKJ Manahan lebih berfokus kepada aktivitas pelayanan
gereja dan pelayanan warga jemaat. Sebagai sebuah organisasi nirlaba GKJ
Manahan dituntut untuk dapat mempertanggungjawabkan setiap dana yang
diberikan oleh jemaat gereja dan penyumbang. Salah satu bentuk
pertanggungjawaban yang dibuat oleh gereja adalah berupa laporan keuangan
yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang relevan dan sesuai dengan
kebutuhan para penyumbang, pengurus gereja dan warga jemaat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
berkepentingan. Berdasarkan rapat dan keputusan majelis gereja, GKJ Manahan
dalam tahun 2017 memiliki target untuk laporan keuangan sudah dapat diaudit
sebagai salah satu bentuk tanggungjawab gereja dalam pengelolaan keuangan
gereja.
Melalui penelitian ini penulis mencoba untuk mengevaluasi bagaimana
praktik dan kebijakan akuntansi dalam laporan keuangan Gereja Kristen Jawa
(GKJ) Manahan dan membandingkan dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No.45 sebagai standar yang sudah ditentukan oleh Ikatan
Akuntansi Indonesia (IAI) . Karena GKJ Manahan termasuk salah satu
organisasi nirlaba maka diharapkan memiliki laporan keuangan yang sesuai
dengan standar yang berlaku umum yaitu berdasarkan PSAK No.45 sehingga
dapat memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan
kepentingan pelaksanaan kegiatan – kegiatan gereja yang lain.
B. Rumusan Masalah
Apakah penyajian laporan keuangan di Gereja Kristen Jawa Manahan Solo
sudah sesuai dengan PSAK No.45 ?
C. Batasan Masalah
Dalam tulisan ini penulis membatasi masalah penelitian untuk menganalisa
penyajian tiga unsur laporan keuangan yang terdiri dari laporan posisi
keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui perbandingan laporan keuangan di GKJ Manahan Solo
dengan laporan keuangan yang sudah diatur dalam PSAK No.45.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Gereja Kristen Jawa Manahan
Penelitian ini bertujuan agar Gereja Kristen Jawa Manahan dapat
memanfaatkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk memberikan
informasi mengenai penyusunan laporan keuangan dengan pedoman
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.45.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini bertujuan untuk menambah referensi yang dapat
berguna untuk kepentingan akademis di Universitas Sanata Dharma.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
di Universitas Sanata Dharma dan sebagai sarana dalam mempraktikan
teori yang selama ini dipelajari dalam perkuliahan.
F. Sistematika Penulisan
1. Bab I Pendahuluan
Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
2. Bab II Kajian Pustaka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Bab ini memaparkan tentang kajian-kajian teori yang
menjadi acuan dalam penulisan skripsi ini.
3. Bab III Metode Penelitian
Bab ini akan menjelaskan mengenai jenis penelitian, tempat
dan waktu penelitian, peran penulis, subjek penelitian, data
yang dicari, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis
data.
4. Bab IV Gambaran Umum Organisasi
Bab ini akan menjelaskan mengenai gambaran umum
organisasi dalam hal ini yaitu sejarah singkat organisasi,
visi dan misi organisasi, kegiatan/program gereja, dan
struktur organisasi gereja.
5. Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan mengenai analisis data yang telah
diperoleh dari observasi di lapangan dan membahas
mengenai pertanyaan di rumusan masalah.
6. Bab VI Penutup
Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan hasil
penelitian, yaitu analisis dan pembahasan, serta saran bagi
organisasi, dan yang terakhir yaitu mengenai keterbatasan
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Organisasi Nirlaba
1. Pengertian Organisasi Nirlaba
Organisasi nirlaba menurut Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 45 adalah organisasi yang memperoleh sumber
daya dari para anggota dan para penyumbang lainnya yang tidak
mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut.
Menurut Fredik (2016: 6) organisasi nirlaba atau organisasi non
profit adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung
suatu isu atau perihal di dalam menarik perhatian publik untuk suatu
tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang
bersifat mencari laba.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi
nirlaba merupakan organisasi yang dalam kegiatan operasionalnya tidak
memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan dan mendapatkan
sumber daya yang bersal dari sumbangan para anggotanya maupun
sumbangan lainnya.
2. Karakteristik Organisasi Nirlaba
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 45 yang berlaku bagi
organisasi nirlaba memiliki karakteristik (PSAK No.45, paragraf
01) sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1) Sumber daya entitas berasal dari penyumbang yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomik yang
sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
2) Menghasilkan barang dan atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba,
dan jika nirlaba menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak dibagikan
kepada para pendiri atau pemilik entitas nirlaba tersebut.
3) Tidak ada kepemilikan seperti umumnya pada entitas bisnis, dalam
arti bahwa kepemilikan dalam entitas nirlaba tidak dapat dijual,
dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak
mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas nirlaba pada
saat likuidasi atau pembubaran entitas nirlaba.
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya gereja tidak memiliki
tujuan untuk mendapatkan keuntungan melainkan mendapatkan
pendanaan yang berasal dari sumbangan, persembahan , donatur , dan
lain-lain. Berdasarkan karakteristik dan ciri yang dimiliki oleh gereja
maka dapat disimpulkan bahwa gereja termasuk salah satu bagian dari
organisasi nirlaba.
B. Gereja
1. Pengertian Gereja
Gereja adalah suatu kehidupan bersama religius kristiani yang
berpusat pada penyelamatan Allah dalam Tuhan Yesus Kristus, yang di
dalamnya Roh Kudus bekerja dalam rangka pekerjaan penyelamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Allah. Ada dua sisi yang dipakai untuk memahami mengenai gereja,
yaitu Sisi Ilahi dan Sisi Manusiawi (Sukoco, 2006).
1. Dalam sisi ilahi, gereja diyakini sebagai “buah pekerjaan
penyelamatan Allah” Ia ada dan dibentuk oleh campur tangan Roh
Kudus dalam rangka penyelamatan Allah. Allah mengasihi gereja
dan menguduskannya untuk menjadi milik kepunyaannya. Lalu
Allah mempedulikan gereja, memelihara gereja, dan menerima
segala sesuatu yang dipersembahkan oleh orang-orang percaya
kepada-Nya di dalam dan melalui kehidupan gereja.
2. Dalam sisi manusiawi, gereja sebagai sebagian suatu kehidupan
bersama religius yang diciptakan dan dijalani oleh manusia untuk
menjawab penyelamatan Allah, maka kita dapat mengerti watak-
watak manusia yang ada pada gereja dengan segala cedera
manusiawinya. Dalam pemahaman yang demikian itu,gereja
membutuhkan kepemimpinan atas kehendak Allah dalam
kebijaksanaan-Nya melalui karya Roh Kudus dengan Alkitab
sebagai alatnya.
Gereja berasal dari bahasa Portugis: “igreja”, yang berasal dari
bahasa Yunani: “ekklesia” yang berarti dipanggil keluar (ek = keluar;
klesia dari kata kaleo = memanggil); kumpulan orang yang dipanggil ke
luar dari dunia memiliki beberapa arti (Wikipedia, 2017) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1. Arti pertama ialah 'umat', atau lebih tepat, 'persekutuan' orang
Kristen. Arti ini diterima sebagai arti pertama bagi orang Kristen.
Jadi, gereja pertama-tama bukanlah sebuah gedung.
2. Arti kedua adalah sebuah perhimpunan atau pertemuan ibadah umat
Kristen. Bisa bertempat di rumah kediaman, lapangan, ruangan di
hotel, maupun tempat rekreasi.
3. Arti ketiga ialah mazhab (aliran) atau denominasi dalam agama
Kristen. Contoh dari pengertian diatas adalah Gereja Katolik, Gereja
Protestan, dan lain-lain.
4. Arti keempat ialah lembaga (administratif) daripada sebuah mazhab
Kristen.
5. Arti terakhir dan juga arti umum adalah sebuah “rumah ibadah” umat
Kristen, di mana umat bisa berdoa atau bersembahyang.
C. Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba menurut PSAK 45
Menurut PSAK 1 No 09 laporan keuangan adalah suatu penyajian
terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan
Keuangan organisasi nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir
periode pelaporan, laporan aktivitas, laporan arus kas untuk suatu periode
pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan (Paragraf 9).
1. Laporan Posisi Keuangan
a. Tujuan Laporan Posisi Keuangan
1) Paragraf 10: Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk
menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas dan aset neto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
serta informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur
tersebut pada waktu tertentu. Informasi dalam laporan posisi
keuangan yang digunakan bersama pengungkapan, dan informasi
dalam laporan keuangan lain dapat membantu pemberi sumber
daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota,
kreditur, dan pihak lain untuk menilai:
a) Kemampuan entitas nirlaba untuk memberikan jasa secara
berkelanjutan; dan
b) Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk
memenuhi kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan
eksternal.
2) Paragraf 11: Laporan posisi keuangan mencakup entitas nirlaba
secara keseluruhan dan menyajikan total aset, liabilitas, dan aset
neto.
b. Klasifikasi Aset dan Liabilitas
1) Paragraf 12: Laporan posisi keuangan, termasuk catatan atas laporan
keuangan, menyediakan informasi yang relevan mengenai likuiditas,
fleksibilitas keuangan, dan hubungan antara aset dan liabilitas.
Informasi tersebut umumnya disajikan dengan pengumpulan aset dan
liabilitas yang memiliki karakteristik serupa dalam suatu kelompok
yang relatif homogen. Sebagai contoh, entitas nirlaba biasanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
melaporkan masing-masing unsur aset dalam kelompok yang
homogen, seperti:
a) Kas dan setara kas;
b) Piutang pasien, pelajar, anggota, dan penerima jasa yang lain;
c) Persediaan;
d) Sewa, asuransi, dan jasa lain yang dibayar di muka;
e) Instrumen keuangan dan investasi jangka panjang;
f) Tanah, gedung, peralatan, serta aset tetap lain yang digunakan
untuk menghasilkan barang dan jasa.
Kas atau aset yang dibatasi penggunaannya oleh pemberi sumber
daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali disajikan
terpisah dari kas atau aset lain yang tidak terikat penggunaannya.
2) Paragraf 13: Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai
berikut:
a) Menyajikan aset berdasarkan urutan likuiditas, dan liabilitas
berdasarkan tanggal jatuh tempo;
b) Mengelompokkan aset ke dalam kelompok lancar dan tidak
lancar, dan liabilitas ke dalam kelompok jangka pendek dan
jangka panjang;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
c) Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aset atau saat
jatuh tempo liabilitas termasuk pembatasan penggunaan aset,
dalam catatan atas laporan keuangan.
c. Klasifikasi Aset Neto Terikat atau Tidak Terikat
1) Paragraf 14: Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing
masing kelompok aset neto berdasarkan pada ada atau tidaknya
pembatasan oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali, yaitu: terikat secara permanen, terikat secara
temporer, dan tidak terikat.
2) Paragraf 15: Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan
permanen atau temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah
tersebut dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan
keuangan.
3) Paragraf 16: Pembatasan permanen terhadap aset, seperti tanah atau
karya seni, yang diberikan untuk tujuan tertentu, untuk dirawat dan
tidak untuk dijual; atau aset yang diberikan untuk investasi yang
mendatangkan pendapatan secara permanen dapat disajikan sebagai
unsur terpisah dalam kelompok aset neto yang penggunannya dibatasi
secara permanen atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.
Pembatasan permanen kelompok kedua tersebut berasal dari hibah
atau wakaf dan warisan yang menjadi dana abadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
4) Paragraf 17: Pembatasan temporer terhadap sumber daya berupa
aktivitas operasi tertentu; investasi untuk jangka waktu tertentu;
penggunaan selama periode tertentu di masa depan; atau pemerolehan
aset tetap; dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam kelompok aset
neto yang penggunannya dibatasi secara temporer atau disajikan
dalam catatan atas laporan keuangan. Pembatasan temporer oleh
pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali
dapat berbentuk pembatasan waktu atau pembatasan penggunaan,
atau keduanya.
5) Paragraf 18: Aset neto tidak terikat umumnya meliputi pendapatan
dari jasa, penjualan barang, sumbangan, dan dividen atau hasil
investasi, dikurangi beban untuk memperoleh pendapatan tersebut.
Batasan terhadap penggunaan aset neto tidak terikat dapat berasal dari
sifat entitas nirlaba. Informasi mengenai batasan tersebut umumnya
disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.
2. Laporan Aktivitas
a. Tujuan Laporan Aktivitas
1) Paragraf 19: Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan
informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang
mengubah jumlah dan sifat aset neto; hubungan antar transaksi dan
peristiwa lain; dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam
pelaksanaan berbagai program atau jasa. Informasi dalam laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
aktivitas, yang digunakan bersama dengan pengungkapan
informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu
pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran
kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain untuk mengevaluasi
kinerja dalam suatu periode; menilai upaya, kemampuan, dan
kesinambungan entitas nirlaba dan memberikan jasa; dan menilai
pelaksanaan tanggungjawab dan kinerja manajer.
2) Paragraf 20: Laporan aktivitas mencakup entitas nirlaba secara
keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aset neto selama
suatu periode. Perubahan aset neto dalam laporan aktivitas
tercermin pada aset neto atau ekuitas dalam posisi keuangan.
b. Perubahan Kelompok Aset Neto
1) Paragraf 21: Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aset
neto terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam
suatu periode.
2) Paragraf 22: Pendapatan dan keuntungan yang menambah aset
neto, serta beban dan kerugian yang mengurangi aset neto
dikelompokkan sebagaimana diatur di paragraf 24-25.
c. Klasifikasi Perubahan Kelompok Aset Neto
1) Paragraf 23: Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai
penambah aset neto tidak terikat, kecuali jika penggunannya
dibatasi oleh pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pembayaran kembali, dan menyajikan beban sebagai pengurang
aset neto tidak terikat.
2) Paragraf 24: Sumber daya disajikan sebagai penambah aset neto
tidak terikat, terikat permanen, atau terikat temporer, bergantung
pada ada tidaknya pembatasan. Dalam hal sumber daya terikat
yang pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang sama,
dapat disajikan sebagai sumber daya tidak terikat sepanjang
disajikan secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan
akuntansi.
3) Paragraf 25: Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan
kerugian yang diakui dari investasi dan aset lain (atau liabilitas)
sebagai penambah atau pengurang aset neto tidak terikat, kecuali
jika penggunaannya dibatasi.
4) Paragraf 26: Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan dan
kerugian dalam kelompok aset neto tidak menutup peluang adanya
klasifikasi tambahan dalam laporan aktivitas. Misalnya, dalam
suatu kelompok atau beberapa kelompok perubahan aset neto,
entitas nirlaba dapat mengklasifikasikan unsur-unsurnya menurut
kelompok operasi atau nonoperasi, dapat dibelanjakan atau tidak
dapat dibelanjakan, telah direalisasi atau belum direalisasi,
berualang atau tidak berulang, atau dengan cara lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
5) Paragraf 27: Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan
beban secara bruto, kecuali diatur berbeda oleh SAK atau SAK
ETAP.
6) Paragraf 28: Laporan aktivitas menyajikan jumlah neto keuntungan
dan kerugian yang berasal dari transaksi insidental atau peristiwa
lain yang berada di luar pengendalian entitas nirlaba dan
manajemen. Misalnya, keuntungan atau kerugian penjualan tanah
dan gedung yang tidak digunakan lagi.
d. Informasi Pemberian Jasa
1) Paragraf 29: Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan
menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi
fungsional, seperti menurut kelompok program jasa utama dan
aktivitas pendukung.
2) Paragraf 30: Klasifikasi secara fungsional bermanfaat untuk
membantu pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain dalam
menilai pemberian jasa dan penggunan sumber daya. Di samping
penyajian klasifikasi beban secara fungsional, entitas nirlaba
dianjurkan untuk menyajikan informasi tambahan mengenai beban
menurut sifatnya. Misalnya, gaji, sewa, listrik, bunga, dan
penyusutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3) Paragraf 31: Program pemberian jasa merupakan aktivitas untuk
menyediakan barang dan jasa kepada penerima manfaat,
pelanggan, atau anggota dalam rangka mencapai tujuan atau misi
entitas nirlaba. Pemberi jasa tersebut merupakan tujuan dan hasil
utama yang dilaksanakan melalui berbagai program utama.
4) Paragraf 32: Aktivitas pendukung meliputi semua aktivitas selain
program pemberian jasa. Umumnya, aktivitas pendukung meliputi
aktivitas manajemen dan umum, pencarian dana, dan
pengembangan anggota. Aktivitas manajemen dan umum meliputi
pengawasan, manajemen bisnis, pembukuan, penganggaran,
pendanaan, dan aktivitas administratif lain, serta semua aktivitas
manajemen dan administrasi kecuali program pemberian jasa atau
pencarian dana. Aktivitas pencarian dana meliputi publikasi dan
kampanye pemberian dana; pengadaan daftar alamat pemberi
sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali;
pelaksanaan acara khusus pencarian dana; pembuatan dan
penyebaran manual, petunjuk, dan bahan lain; dan pelaksanaan
aktivitas lain; dalam rangka pencarian dana dari individu, yayasan,
pemerintah, dan lain-lain. Aktivitas pengembangan anggota
meliputi pencarian anggota baru dan pengumpulan iuran anggota,
hubungan dan aktivitas sejenis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3. Laporan Arus Kas
a. Tujuan Laporan Arus Kas
1) Paragraf 33: Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk
menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas
dalam suatu periode.
2) Paragraf 34: Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK 2 (Revisi
2009): Laporan Arus Kas dengan paragraf sebagai berikut :
a) Penyajian Laporan Arus Kas
(1) Paragraf 10: Laporan arus kas harus melaporkan arus kas
selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan.
b) Aktivitas Operasi
(1) Paragraf 13: Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas
operasi merupakan indikator utama untuk menentukan
apakah operasi entitas dapat menghasilkan arus kas yang
cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan
operasi entitas, membayar dividen, dan melakukan
investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan
dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas
historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam
memprediksi arus kas operasi masa depan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
c) Aktivitas Investasi
(1) Paragraf 16: Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal
dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas
tersebut mencerminkan pengeluaran yang telah terjadi
untuk sumber daya yang dimaksudkan menghasilkan
pendapatan dan arus kas masa depan.
d) Aktivitas Pendanaan
(1) Paragraf 17: Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal
dari aktivitas pendanaan penting dilakukan karena berguna
untuk memprediksi klaim atas arus kas masa depan oleh
para penyedia modal entitas.
e) Bunga dan Deviden
(1) Paragraf 29: Arus kas dari bunga dan dividen yang diterima
dan dibayarkan, masing-masing harus diungkapkan secara
terpisah. Masing-masing harus diklasifikasi secara
konsisten antar periode sebagai salah satu dari aktivitas
operasi, investasi, atau pendanaan.
3) Keterangan tambahan laporan arus kas pada PSAK No.45 paragraf
34 adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
a) Aktivitas Pendanaan
(1) Penerimaan kas dari pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali yang penggunannya
dibatasi dalam jangka panjang.
(2) Penerimaan kas dari pemberi sumber daya dan penghasilan
investasi yang penggunaannya dibatasi untuk
pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aset tetap,
atau peningkatan dana abadi.
(3) Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya dalam
jangka panjang.
b) Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan
pendanaan nonkas, misalnya sumbangan berupa bangunan
atau aset investasi.
D. Tujuan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba
Dilihat dari sisi manajemen perusahaan, laporan keuangan merupakan
alat pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial dan organisasi.
Sedangkan dari sisi pemakai eksternal, laporan keuangan merupakan salah
satu bentuk mekanisme pertanggungjawaban dan sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan (Mahsun, dkk, 2013: 188). Tujuan laporan
keuangan organisasi nirlaba dalam SFAC 4 adalah (Mahsun, dkk, 2013:
188-189) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
1. Laporan keuangan organisasi nonbisnis hendaknya dapat memberikan
informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber
daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya daam pembuatan
keputusan yang rasional mengenai alokasi sumber daya organisasi.
2. Memberikan informasi untuk membantu para penyedia dan calon
penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam
menilai pelayanan yang diberikan oleh organisasi nonbisnis serta
kemampuannya untuk melanjutkan memberi pelayanan tersebut.
3. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon
penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam
menilai kinerja manajer organisasi nonbisnis atas pelaksanaan
tanggungjawab pengelolaan serta aspek kinerja lainnya.
4. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan
kekayaan bersih organisasi, serta pengaruh dari transaksi, peristiwa dan
kejadian ekonomi yang mengubah sumber daya dan kepentingan sumber
daya tersebut.
5. Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama satu periode.
Pengukuran secara periodik atas perubahan jumlah dan keadaan/kondisi
sumber kekayaan bersih organisasi nonbisnis serta informasi mengenai
usaha dan hasil pelayanan organisasi secara bersama-sama yang dapat
menunjukkan informasi yang berguna untuk menilai kinerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
6. Memberikan informasi mengenai bagaimana organisasi memperoleh dan
membelanjakan kas atau sumber daya kas, mengenai utang dan
pembayaran kembali utang, dan mengenai faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi likuiditas organisasi.
7. Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pemakai dalam
memahami informasi keuangan yang diberikan.
E. Penelitian Sebelumnya
Himawan (2015) dalam penelitiannya mengenai PSAK No.45 juga
membahas mengenai kebijakan akuntansi dan pelaporan keuangan organisasi
nirlaba yang bertempat di Gereja Kristen Jawi Wetan Gresik. Himawan
mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa Gereja Kristen Jawi Wetan
Gresik dalam pelaporan belum menerapkan PSAK No.45 dan masih sangat
sederhana karena hanya menyusun laporan penerimaan dan pengeluaran
kasnya saja. Sedangkan dalam PSAK No.45 yang mengatur pelaporan
keuangan organisasi nirlaba harus menyusun 4 laporan keuangan, yaitu
laporan posisi keuangan, laporan arus kas, laporan aktivitas, dan catatan atas
laporan keuangan.
Dorotea (2016), dalam penelitiannya berjudul Evaluasi Penyajian Laporan
Keuangan Organisasi Nirlaba Studi Kasus di Gereja Santo Yoseph Medari
Sleman Yogyakarta, menyimpulkan bahwa laporan keuangan yang dibuat
oleh Gereja Santo Yoseph Medari Sleman Yogyakarta sudah tepat
berdasarkan ketentuan PSAK No. 45. Gereja St. Yoseph Medari menyajikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
laporan keuangan berupa laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan
arus kas, dan catatan atas laporan keuangan sehingga tujuan laporan
keuangannya telah tepat berdasarkan ketentuan PSAK No. 45.
Mayang (2016), dalam penelitiannya berjudul Evaluasi Penyajian
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45 Revisi Tahun
2011 Terhadap Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba, menyimpulkan
bahwa LSM SIGAB belum menerapkan PSAK No.45 dalam pelaporan
keuangannya. LSM SIGAB hanya menerapkan beberapa kriteria saja yang
sesuai dengan PSAK No. 45.Hal ini disebabkan karena pihak penyumbang
tidak mensyaratkan penyajian laporan keuangan sesuai dengan PSAK No.45
dan latar belakang pendidikan karyawan bagian keuangan tidak semuanya
berasal dari latar belakang ekonomi atau akuntansi, sehingga tidak memahami
mengenai istilah-istilah yang terdapat di PSAK No. 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian studi kasus. Penelitian ini
menggunakan satu obyek tertentu untuk diteliti yaitu Gereja Kristen Jawa
Manahan. Kemudian data yang diolah adalah laporan keuangan gereja
untuk kemudian dievaluasi penyajiannya berdasarkan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Gereja Kristen Jawa Manahan yang berlokasi
di jalan MT. Haryono No 10 Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2018.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah pada bagian keuangan Gereja Kristen Jawa
Manahan yang menyusun laporan keuangan.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah laporan keuangan, yang terdiri dari laporan
posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas serta catatan atas
laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
D. Data Yang Dibutuhkan
1. Gambaran umum Gereja Kristen Jawa Manahan.
2. Laporan keuangan gereja pada tahun 2017 yang terdiri dari laporan
posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas serta catatan atas
laporan keuangan.
3. Hasil wawancara dengan pihak yang berwenang terkait dengan
hambatan Gereja Kristen Jawa Manahan dalam penerapan penyajian
laporan keuangan yang sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 45.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan cara mengutip data
dari dokumen yang berasal dari Gereja Kristen Jawa Manahan, dalam
hal ini data yang diperoleh adalah gambaran umum gereja, struktur
organisasi, dan laporan keuangan yang terdiri dari laporan posisi
keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas serta catatan atas
laporan keuangan.
2. Wawancara
Wawancara merupakan pengumpulan data dengan cara bertanya secara
langsung dengan pihak gereja yaitu staf yang bekerja pada bagian yang
berhubungan dengan penyusunan laporan keuangan diataranya adalah
bendahara gereja dan bagian pembukuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif yaitu dengan menguraikan jawaban atas rumusan masalah yang
sudah dibuat. Untuk dapat menjawab permasalahan penulis menggunakan
cara sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data berupa laporan keuangan Gereja Kristen Jawa
Manahan yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktivitas,
laporan arus kas serta catatan atas laporan keuangan.
2. Membandingkan penyajian laporan keuangan yang dilakukan oleh
Gereja Kristen Jawa Manahan dengan penyajian laporan keuangan
berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45.
Paragraf yang akan dibandingkan adalah sebagai berikut :
1) Paragraf 9: Tentang komponen laporan keuangan entitas
nirlaba.
2) Paragraf 11: Tentang cakupan laporan posisi keuangan.
3) Paragraf 12: Tentang pengelompokkan karakteristik yang
homogen antara aset dan liabilitas.
4) Paragraf 13: Tentang informasi penyajian likuiditas.
5) Paragraf 14: Tentang klasifikasi aset neto terikat secara
permanen, terikat secara temporer, dan tidak terikat.
6) Paragraf 15: Tentang penyajian pembatasan permanen atau
temporer dalam catatan atas laporan keuangan.
7) Paragraf 16: Tentang pembatasan permanen terhadap aset.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
8) Paragraf 17: Tentang pembatasan temporer terhadap sumber
daya berupa aktivitas operasi tertentu.
9) Paragraf 18: Tentang batasan aset neto tidak terikat.
10) Paragraf 20: Tentang cakupan laporan aktivitas.
11) Paragraf 21: Tentang perubahan aset neto terikat permanen,
terikat temporer, dan tidak terikat.
12) Paragraf 22: Tentang pengelompokkan pendapatan,
keuntungan, beban, dan kerugian.
13) Paragraf 23: Tentang adanya pendapatan sebagai penambah
aset neto tidak terikat, dan beban sebagai pengurang aset
neto tidak terikat.
14) Paragraf 24: Tentang pembatasan sumber daya terikat.
15) Paragraf 25: Tentang keuntungan dan kerugian yang diakui
dari investasi dan aset lain (atau liabilitas).
16) Paragraf 26: Tentang adanya klasifikasi tambahan dalam
laporan aktivitas.
17) Paragraf 27: Tentang penyajian laporan aktivitas.
18) Paragraf 28: Tentang jumlah neto kentungan dan kerugian
berasal dari peristiwa lain yang berada di luar pengendalian
entitas nirlaba dan manajemen.
19) Paragraf 29: Tentang penyajian informasi mengenai beban
menurut klasifikasi fungsional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
20) Paragraf 34: Tentang penyajian laporan arus kas mengacu
pada PSAK No.2 :
a) Paragraf 10: Tentang pelaporan arus kas dan klasifikasi
menurut aktifitas operasi, investasi, dan pendanaan.
b) Paragraf 13: Tentang jumlah arus kas yang berasal dari
aktivitas operasi.
3. Menilai kesesuaian penyajian laporan keuangan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No.45 dengan penyajian laporan
keuangan Gereja Kristen Jawa Manahan yang terdiri dari laporan posisi
keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas. Kesesuaian penyajian
laporan keuangan akan dinilai dengan menggunakan tabel analisis
penyajian laporan keuangan menurut PSAK No.45 (Tabel 1).
4. Menjelaskan hambatan yang dialami oleh pihak Gereja Kristen Jawa
Manahan dalam penyajian laporan keuangan berdasarkan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.45.
5. Menarik kesimpulan dari hasil membandingkan penyajian laporan
keuangan Gereja Kristen Jawa Manahan dengan penyajian laporan
keuangan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 45 dan hasil wawancara mengenai hambatan Gereja
Kristen jawa dalam penyajian laporan keuangan berdasarkan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.45.
G. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari lapangan
melalui subjek yang bersangkutan berdasarkan hasil wawancara yang
telah dilakukan.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung
atau data yang diperoleh dari pihak lain. Data sekunder pada penelitian
ini adalah sebagai berikut :
a) Gambaran umum Gereja Kristen Jawa Manahan.
b) Laporan keuangan Gereja Kristen Jawa Manahan pada tahun 2017
yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan
arus kas serta catatan atas laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tabel III.1 Tabel Analisis Penyajian Laporan Keuangan Menurut PSAK No.45
No Kriteria Gereja Kristen Jawa Manahan Sesuai Tidak
Sesuai
Keterangan
Paragraf PSAK No.45
Laporan Posisi Keuangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Laporan Aktivitas
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Laporan Arus Kas
20.
21.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB IV
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Sejarah Singkat Berdirinya Gereja Kristen Jawa Manahan Solo
GKJ Manahan didewasakan pada tanggal 8 Februari 1929, berlokasi di
Tumenggungan, Surakarta. Sebelum dewasa termasuk bagian / pepanthan dari
GKJ Margoyudan Surakarta. Pada tanggal 25 Desember 1931 mempunyai
gedung baru berlokasi di Manahan yang diresmikan dalam Kebangkitan Natal
oleh Ds. Van Eyk, sebagai Konsultan GKJ Manahan. Pendeta pertama yang
melayani GKJ Manahan adalah Bapak Ds. Atmowidjono yang bertugas sejak
tahun 1936. Jumlah warga 50 orang, yang berkembang mencapai 239 orang
pada tahun 1942, pada waktu tentara Jepang datang menduduki Indonesia.
Daerah pelayanan meliputi kota Solo bagian barat, Kartasura, Pengging,
Blulukan, Palur, Karanggede. GKJ Pepanthan Kerten merupakan anak gereja /
Pepanthan pertama dari GKJ Manahan yang didewasakan pada tanggal 27
Maret 1967, yang dilayani oleh Bp. Pdt. Suparman Purwoko Adisudarmo, yang
ditahbiskan pada tanggal 27 September 1968 dan sekarang sudah mejadi gereja
sendiri dan bukan merupakan bagian dari GKJ Manahan. Pepanthan-pepanthan
dari GKJ Manahan terus mengalami perkembangan hingga saat ini, semula
baru ada Pepanthan Blulukan yang diasuh oleh Guru Injil, sekarang dilayani
oleh 4 orang majelis. Kemudian pada tanggal 8 Januari 1966 lahir pepanthan
Klodran, yang mempunyai gedung gereja sendiri pada tanggal 25 Desember
1976 dan saat ini sudah menjadi gereja sendiri dan bukan merupakan bagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
dari GKJ Manahan. Pepanthan Tohudan sudah ada embrionya sejak tahun
1953. Diresmikan pada tanggal 25 Desember 1969 oleh Bp. Pdt. S.
Hadisewojo. Mempunyai tempat ibadah sendiri pada tahun 1977 dan sekarang
diasuh oleh 4 orang majelis. Pepanthan Sumber merupakan pepanthan terakhir
dari 4 pepanthan yang ada di GKJ Manahan. Diresmikan pada tanggal 31
Desember 1990 oleh Bp. Walikotamadya KHD Tingkat II Surakarta dan saat
ini sudah menjadi gereja sendiri dan bukan merupakan bagian dari GKJ
Manahan.
Hingga saat ini GKJ Manahan masih mempunyai 2 pepantahan yaitu
pepanthan Tohudan dan pepanthan Blulukan. Saat ini GKJ manahan memiliki
kurang lebih 4000 jemaat yang terdiri dari 16 blok / wilayah di kota Solo dan
memiliki 3 orang pendeta yang masih melayani sampai sekarang. GKJ
manahan juga merupakan induk dari gereja-gereja seklasis Kartasura yang
terdiri dari 16 Gereja Kristen Jawa di Kartasura.
B. Alamat Lokasi
Gereja Kristen Jawa Manahan berlokasi di daerah kota Surakarta yang
beralamatkan di JL. MT. Haryono No. 10, Manahan, Banjarsari, Surakarta,
Jawa Tengah.
C. Visi dan Misi Organisasi
1. Visi
Terwujudnya gereja sebagai pusat kehidupan (Center of Life)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Misi
a. Mewujudkan peribadatan sebagai suatu perayaan untuk menghadirkan
damai sejahtera.
b. Meningkatkan pemberitaan penyelamatan Allah melalui diakonia.
c. Mewujudkan pelayanan gereja sebagai sumber air hidup bagi jemaat.
d. Menjadikan jemaat bertumbuh dewasa dalam iman dan kasih.
D. Struktur Organisasi
1. Majelis Gereja
a. Pendeta : 3 orang.
b. Ketua : 1 orang.
c. Wakil Ketua : 1 orang.
d. Sekretaris I dan II : 2 orang.
e. Bagian Keuangan : 1 orang.
f. Bagian Penatalayanan : 1 orang.
g. Ketua Bidang Ibadah : 1 orang.
h. Ketua Bidang Pembinaan Warga Gereja (PWG) : 1 orang.
i. Ketua Bidang Kesaksian : 1 orang.
j. Ketua Bidang Pelayanan : 1 orang.
k. Koordinator Majelis Pepanthan Tohudan : 1 orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
l. Koordinator Majelis Pepanthan Blulukan : 1 orang.
2. Bidang Pelayanan
a. Personalia Bidang Ibadah.
b. Personalia Bidang Pembinaan Warga Gereja (PWG).
c. Personalia Bidang Kesaksian.
d. Personalia Bidang Pelayanan.
e. Personalia Bagian Keuangan.
f. Personalia Bagian Penatalayanan.
3. Badan – Badan Pembantu Majelis Gereja
a. Komisi – Komisi Gereja
1. Bidang Ibadah
a) Komisi Liturgi.
b) Komisi Rumah Doa Mr. Soewidji.
c) Komisi Persekutuan Doa.
2. Bidang Pembinaan Warga Gereja (PWG)
a) Komisi Anak.
b) Komisi Remaja.
c) Komisi Pemuda.
d) Komisi Warga Dewasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
e) Komisi Adiyuswa.
f) Komisi Pengkaderan.
3. Bidang Kesaksian
a) Komisi Seni dan Budaya.
b) Komisi Hubungan Lokal Regional Nasional dan Internasional.
c) Komisi Taman Kanak – Kanak.
d) Komisi Sosial Politik dan Hukum.
4. Bidang Pelayanan
a) Komisi Jempon.
b) Komisi Pendidikan.
c) Komisi Wekasan.
d) Komisi Kesehatan.
e) Komisi Ekonomi Jemaat.
f) Komisi Perkunjungan.
b. Panitia / Tim Independen
1. Panitia masa Paskah dan Pentakosta.
2. Panitia masa bulan keluarga dan masa penghayatan Adven dan
Natal.
3. Panitia pelaksana pembangunan gedung fasilitas pelayanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
4. Administrasi Gereja
a. Bagian Kewargaan.
b. Bagian Peribadatan.
c. Bagian Keuangan.
d. Bagian Umum.
E. Laporan Keuangan Gereja
Gereja Kristen Jawa Manahan dituntut untuk bisa
mempertanggungjawabkan laporan keuangannya kepada jemaat dan donatur
maupun penyumbang dana lainnya. Laporan keuangan Gereja Kristen Jawa
(GKJ) Manahan sebelum tahun 2016 sangat sederhana yaitu hanya berupa
penerimaan dan pengeluaran kas yang kemudian diserahkan kepada bendahara
untuk diwartakan kepada para jemaat. Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan
mulai menyusun laporan keuangan pada tahun 2016 dengan menambah pekerja
pada bagian keuangan untuk pembukuan. Keuangan di Gereja Kristen Jawa
Manahan dikeola oleh 3 bagian yaitu bagian keuangan yang memiliki tugas
untuk melakukan pencatatan mengenai penerimaan kas dan pengeluaran kas,
bagian pembukuan yang melakukan analisa debit dan kredit serta melakukan
penyusunan laporan keuangan, bagian bendahara yang bertugas untuk
bertanggungjawab pada penerimaan persembahan dan melaporkan hasil
laporan keuangan tahunan pada jemaat dalam sidang terbuka yang diadakan 1
tahun sekali yang biasanya diadakan pada bulan Maret. Laporan Keuangan
Gereja Kristen Jawa Manahan disusun pada saat akhir periode yaitu pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
tanggal 31 Desember, hingga saat ini Gereja Kristen Jawa Manahan baru
memiliki 2 laporan keuangan yaitu pada tahun 2016 dan 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
F. Data Statistik Warga Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan Tahun 2017
Tabel IV.1 Data Statistik Warga GKJ Manahan Tahun 2017
Sumber : Bagian Statistik / Pendataan Warga Gereja
Bulan TAMBAH KURANG JUMLAH
DATANG Baptis
Dewasa
Pengk.
percaya
Baptisan Jml PINDAH MENINGGAL Pengk.
percaya
Jml
Warga
Sidi
Warga
Baptis
Warga
Sidi
Warga
Baptis
Warga
Sidi
Warga
Baptis
Warga Sidi Warga Baptis JML
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P JML L P JML L P JML
Des/ 16
858 1168 2026 512 551 1065 1370 1719 3089
Jan/17 - 1 - - - - - - - - 1 - - - - 2 2 - - - - 4 856 1167 2023 512 551 1063 1368 1718 3086
Feb 1 - - - - 1 - - - - 2 - - 3 1 1 2 - - - - 7 856 1167 2021 509 551 1060 1365 1716 3081
Mar 2 1 - - 5 4 - - - - 12 - 1 - - 1 2 - - - - 4 857 1163 2020 514 555 1069 1371 1718 3089
April 1 1 - - - 1 - - - - 3 1 - - - 1 2 - - - - 4 856 1162 2018 514 556 1070 1370 1718 3088
Mei - 1 - - - - - - - - 1 - - - - 1 2 - - - - 3 855 1161 2016 514 556 1070 1369 1717 3086
Juni 4 - - - 3 3 - - - - 10 - - - - 1 2 - - - - 3 858 1159 2017 517 559 1076 1375 1718 3093
Juli 1 1 - - 1 - - - - - 3 1 1 - - 3 2 - - - - 7 855 1157 2012 518 559 1077 1373 1716 3089
Agst. 1 - - 1 1 - - - - 3 1 1 - - 1 2 - - - - 6 853 1155 2008 519 559 1078 1372 1714 3086
Sept. 1 1 - 1 - - - - - - 3 - - - - 3 1 - - - - 4 851 1155 2006 519 560 1079 1370 1715 3085
Okt. 5 2 - - - - - - - - 7 1 1 - - 1 1 - - - - 5 854 1155 2009 519 559 1078 1373 1714 3087
Nov. 2 2 - - - 1 - - - - 5 - - - - - 2 - - - - 2 856 115 2011 519 560 1079 1375 1715 3090
Des. 2 3 2 1 - - 3 4 6 2 23 1 - - - 2 - - - - - 3 855 1158 2013 530 567 1097 1385 1725 3110
JML 19 14 2 2 10 11 3 4 6 2 73 5 4 3 3 17 20 - - - - 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
G. Bagan Struktur Organisasi Majelis GKJ Manahan 2017
Bagan IV.1 Struktur Organisasi Majelis GKJ Manahan 2017
Sidang Majelis
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris I
Sekretaris II
Bagian Keuangan Bagian Penatalayanan
Sub Bagian Anggaran dan Akuntansi
Sub Bagian Pengelolaan Kas
Ketua Bidang Ibadah
Komisi Liturgi
Komisi Rumah Doa
Komisi PDAB
Komisi Katekisasi
Ketua Bidang PWG
Komisi Anak
Komisi Remaja
Komisi Pemuda
Komisi Warga
Dewasa
Komisi Adiyuswo
Komisi Pengkaderan
Ketua Bidang Kesaksian
Komisi Seni Budaya
Komisi Hub Lokal
Regional Nasional &
Internasional
Komisi Taman
Kanak-Kanak
Komisi Sosial Politik
dan Hukum
Ketua Bidang Pelayanan
Komisi Jempon
Komisi Pendidikan
Komisi Wekasan
Komisi Kesehatan
Komisi Ekonomi
Jemaat
Komisi Perkunjungan
Sub Bagian Pemeliharaan
Sub Bagian Pengadaan Barang
Sub Bagian Personalia
Tim Audit/Tim Lain/Panitia
Tim Riset dan Pengembangan
Tim Tanggap Bencana Koordinator Blok dan Pepanthan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penyajian Laporan Keuangan GKJ Manahan
Penyajian Laporan Keuangan Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan meliputi
penyajian laporan posisi keuangan, laporan penerimaan dan pengeluaran
(laporan aktivitas) dan laporan arus kas. GKJ Manahan baru mulai menyusun
dan menyajikan laporan keuangan pada tahun 2016 dengan menggunakan
sistem manual. Pada tahun 2017 GKJ Manahan mulai menggunakan aplikasi
komputer untuk membantu bagian keuangan dalam menyajikan laporan
keuangan berupa laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus
kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
B. Penyajian Laporan Keuangan GKJ Manahan Tahun 2017
1. Laporan Posisi Keuangan
Tabel V.1 Laporan Posisi Keuangan GKJ Manahan Tahun 2017
LAPORAN POSISI KEUANGAN
(NERACA)
GKJ MANAHAN
Per Tanggal : 31-Desember-2017
Nama Perkiraan Saldo
Aktiva
Aktiva Lancar
Kas
Kas Gereja
Kas Dana Pribadi
xxxxx
xxxxx
Bank
Bank 2 A/C Gereja – Britama
Bank 3 A/C Dana Abadi
xxxxx
xxxxx
Uang Muka
Uang Muka Bidang PWG
Uang Muka Bidang Penatalayanan
xxxxx
TOTAL AKTIVA
Kewajiban
Kewajiban Jangka Pendek
Persembahan yang disalurkan
Komisi
Komisi Pendidikan
xxxxx
xxxxx
TOTAL HUTANG
Modal
Modal Sendiri
Saldo Lebih/Kurang
Saldo lebih/kurang tahun lalu
Saldo lebih/kurang tahun berjalan
TOTAL MODAL
TOTAL PASIVA
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
Sumber : Bagian Keuangan GKJ Manahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2. Laporan Aktivitas
Tabel V.2 Laporan Aktivitas GKJ Manahan Tahun 2017
LAPORAN PENERIMAAN dan PENGELUARAN
(Laporan Aktivitas)
GKJ Manahan
Per Tanggal : 31 Dec 2017
Nama Perkiraan 1 – 31 Dec 2017 s.d 31 Dec 2017
PENERIMAAN
Persembahan Tidak Terikat
Mingguan
Istimewa
xxxxx
Persembahan Terikat Temporer
xxxxx
xxxxx
TOTAL PENERIMAAN
PENGELUARAN
Pengeluaran Bidang
Bidang Ibadah
xxxxx
xxxxx
Pengeluaran Non Bidang
Biaya Operasional
Biaya Tenaga Kerja
xxxxx
xxxxx
TOTAL PENGELUARAN
SELISIH PENERIMAAN dan
PENGELUARAN
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
Sumber : Bagian Keuangan GKJ Manahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3. Laporan Arus Kas
Tabel V.3 Laporan Arus Kas GKJ Manahan Tahun 2017
LAPORAN ARUS KAS
GKJ MANAHAN
Periode : DESEMBER
NAMA SALDO
SALDO AWAL
Kas
Bank
TOTAL
PENERIMAAN
KAS
Pengembalian Uang BTH 3 Pdt. xxxx + 7 Kary xxx BL Des 2017
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
Total Penerimaan Kas
BANK
Bunga Bank INA BL Des = xxxx – Pajak xxxx – Bi Adm. Xxx
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
Total Penerimaan Bank
TOTAL PENERIMAAN
PENGELUARAN
KAS
LPJ BHT 3 Pdt. xxxx + 7 Kay. xxxx BL. Desember 2017
xxxxxx
xxxxxx
xxxxxx
Total Pengeluaran Kas
BANK
Pengambilan Uang Untuk Kebutuhan Tgl 4-10 Desember 2017
xxxxxx
xxxxxx
Total Pengeluaran Bank
TOTAL PENGELUARAN
SALDO AKHIR
Kas
Bank
TOTAL
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
xxxxx
Sumber : Bagian Keuangan GKJ Manahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
C. Analisis Penyajian PSAK No. 45
Tabel V.4 Analisis Penyajian Laporan Keuangan Menurut PSAK No. 45
Keterangan : S = Sesuai
TS = Tidak Sesuai
No Kriteria Gereja Kristen Jawa Manahan Kesesuaian Keterangan
Paragraf PSAK No. 45 S TS
Laporan Posisi Keuangan
1. Paragraf 9 Laporan Keuangan organisasi
nirlaba meliputi laporan posisi
keuangan pada akhir periode
pelaporan, laporan aktivitas,
laporan arus kas untuk suatu
periode pelaporan, dan catatan
atas laporan keuangan.
Laporan Keuangan yang disusun
oleh GKJ Manahan meliputi
laporan posisi keuangan, laporan
penerimaan dan pengeluaran
(laporan aktivitas), dan laporan arus
kas.
GKJ Manahan
tidak menyajikan
informasi
mengenai catatan
atas laporan
keuangan.
2. Paragraf 11 Laporan posisi keuangan
mencakup entitas nirlaba secara
keseluruhan dan menyajikan total
aset, liabilitas, dan aset neto.
Laporan posisi keuangan GKJ
Manahan menyajikan total aset,
hutang, dan modal.
GKJ Manahan
tidak menyajikan
informasi
mengenai dan aset
neto.
3. Paragraf 12 Laporan posisi keuangan,
termasuk catatan atas laporan
keuangan, menyediakan informasi
yang relevan mengenai likuiditas,
fleksibilitas keuangan, dan
hubungan antara aset dan
liabilitas. Informasi tersebut
Laporan posisi keuangan GKJ
Manahan menyediakan informasi
yang relevan menegenai likuiditas,
fleksibilitas keuangan, dan
hubungan antara aset dan liabilitas.
Informasi tersebut umumnya
disajikan dengan pengumpulan aset
GKJ Manahan
tidak menyajikan
informasi
mengenai
pembatasan pada
kas atau aset.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
umumnya disajikan dengan
pengumpulan aset dan liabilitas
yang memiliki karakteristik
serupa dalam suatu kelompok
yang relatif homogen. Kas atau
aset yang dibatasi penggunaannya
oleh pemberi sumber daya yang
tidak mengharapkan pembayaran
kembali disajikan terpisah dari
kas atau aset lain yang tidak
terikat penggunaannya.
dan liabilitas yang memiliki
karakteristik serupa dalam suatu
kelompok yang relatif homogen.
4. Paragraf 13 Informasi likuiditas diberikan
dengan cara sebagai berikut:
a) Menyajikan aset berdasarkan
urutan likuiditas, dan
liabilitas berdasarkan tanggal
jatuh tempo;
b) Mengelompokkan aset ke
dalam kelompok lancar dan
tidak lancar, dan liabilitas ke
dalam kelompok jangka
pendek dan jangka panjang;
c) Mengungkapkan informasi
mengenai likuiditas aset atau
saat jatuh tempo liabilitas
termasuk pembatasan
penggunaan aset, dalam
Informasi likuiditas GKJ Manahan
diberikan dengan cara :
a) Menyajikan aset dan
liabilitas berdasarkan urutan
likuiditas.
b) Mengelompokkan aset ke
dalam kelompok aset lancar
dan liabilitas ke dalam
kelompok jangka pendek.
GKJ Manahan
tidak menyajikan
informasi
mengenai aset tidak
lancar dan
pembatasan
penggunaan aset.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
catatan atas laporan
keuangan.
5. Paragraf 14 Laporan posisi keuangan
menyajikan jumlah masing-
masing kelompok aset neto
berdasarkan pada ada atau
tidaknya pembatasan oleh
pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran
kembali, yaitu: terikat secara
permanen, terikat secara temporer,
dan tidak terikat.
Laporan posisi keuangan GKJ
Manahan menyajikan informasi
mengenai aset, liabilitas, dan
ekuitas.
GKJ Manahan
tidak menyajikan
informasi
mengenai
pembatasan oleh
pemberi sumber
daya yang tidak
mengharapkan
pembayaran
kembali yaitu:
terikat secara
permanen, terikat
secara temporer,
dan tidak terikat.
6. Paragraf 15 Informasi mengenai sifat dan
jumlah dari pembatasan permanen
atau temporer diungkapkan
dengan menyajikan jumlah
tersebut dalam laporan keuangan
atau dalam catatan atas laporan
keuangan.
GKJ Manahan tidak menyajikan
informasi mengenai pembatasan
permanen atau temporer pada
laporan keuangan.
GKJ Manahan
tidak menyajikan
informasi
mengenai sifat dan
jumlah dari
pembatasan
permanen atau
temporer.
7. Paragraf 16 Pembatasan permanen terhadap
aset, seperti tanah atau karya seni,
yang diberikan untuk tujuan
tertentu, untuk dirawat dan tidak
GKJ Manahan tidak menyajikan
informasi mengenai pembatasan
permanen terhadap aset pada
laporan keuangan.
GKJ Manahan
tidak menyajikan
informasi
mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
untuk dijual; atau aset yang
diberikan untuk investasi yang
mendatangkan pendapatan secara
permanen dapat disajikan sebagai
unsur terpisah dalam kelompok
aset neto yang penggunannya
dibatasi secara permanen atau
disajikan dalam catatan atas
laporan keuangan. Pembatasan
permanen kelompok kedua
tersebut berasal dari hibah atau
wakaf dan warisan yang menjadi
dana abadi.
pembatasan
permanen terhadap
aset.
8. Paragraf 17 Pembatasan temporer terhadap
sumber daya berupa aktivitas
operasi tertentu; investasi untuk
jangka waktu tertentu;
penggunaan selama periode
tertentu di masa depan; atau
pemerolehan aset tetap; dapat
disajikan sebagai unsur terpisah
dalam kelompok aset neto yang
penggunannya dibatasi secara
temporer atau disajikan dalam
catatan atas laporan keuangan.
Pembatasan temporer oleh
pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran
GKJ Manahan tidak menyajikan
informasi mengenai pembatasan
temporer terhadap sumber daya
pada laporan keuangan.
GKJ Manahan
tidak menyajikan
informasi
mengenai
pembatasan
temporer terhadap
sumber daya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
kembali dapat berbentuk
pembatasan waktu atau
pembatasan penggunaan, atau
keduanya.
9. Paragraf 18 Aset neto tidak terikat umumnya
meliputi pendapatan dari jasa,
penjualan barang, sumbangan, dan
dividen atau hasil investasi,
dikurangi beban untuk
memperoleh pendapatan tersebut.
Batasan terhadap penggunaan aset
neto tidak terikat umumnya
disajikan dalam catatan atas
laporan keuangan.
GKJ Manahan tidak menyajikan
informasi mengenai aset neto tidak
terikat pada laporan keuangan.
GKJ Manahan
tidak menyajikan
informasi
mengenai aset neto
tidak terikat.
Laporan Aktivitas
10. Paragraf 20 Laporan aktivitas mencakup
entitas nirlaba secara keseluruhan
dan menyajikan perubahan jumlah
aset neto selama suatu periode.
Perubahan aset neto dalam
laporan aktivitas tercermin pada
aset neto atau ekuitas dalam posisi
keuangan.
Laporan aktivitas GKJ Manahan
menyajikan laporan yang
mencakup organisasi secara
keseluruhan dan menyajikan
penerimaan, pengeluaran, dan
selisih penerimaan dan
pengeluaran.
Laporan aktivitas
GKJ Manahan
tidak menyajikan
informasi
mengenai
perubahan jumlah
aset neto selama
suatu periode.
11. Paragraf 21 Laporan aktivitas menyajikan
jumlah perubahan aset neto terikat
permanen, terikat temporer, dan
tidak terikat dalam suatu periode.
Laporan aktivitas GKJ Manahan
menyajikan jumlah penerimaan,
pengeluaran, dan selisih
penerimaan dan pengeluaran dari
Laporan aktivitas
GKJ Manahan
tidak menyajikan
informasi
mengenai jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
aktivitas organisasi dalam suatu
periode.
perubahan aset neto
terikat permanen,
terikat temporer,
dan tidak terikat
dalam suatu
periode.
12. Paragraf 22 Pendapatan dan keuntungan yang
menambah aset neto, serta beban
dan kerugian yang mengurangi
aset neto dikelompokkan
sebagaimana diatur di paragraph
24-25.
Pendapatan dalam laporan aktivitas
akan menambah total penerimaan
dan beban akan menambah total
pengeluaran.
Laporan aktivitas
GKJ Manahan
tidak menyajikan
informasi
mengenai
perubahan pada
aset neto.
13. Paragraf 23 Laporan aktivitas menyajikan
pendapatan sebagai penambah
aset neto tidak terikat, kecuali jika
penggunannya dibatasi oleh
pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran
kembali, dan menyajikan beban
sebagai pengurang aset neto tidak
terikat.
Laporan aktivitas GKJ Manahan
menyajikan pendapatan sebagai
penambah total penerimaan dan
beban sebagai penambah total
pengeluaran.
Laporan aktivitas
GKJ Manahan
tidak menyajikan
informasi
mengenai
perubahan pada
aset neto.
14. Paragraf 24 Sumber daya disajikan sebagai
penambah aset neto tidak terikat,
terikat permanen, atau terikat
temporer, bergantung pada ada
tidaknya pembatasan. Dalam hal
sumber daya terikat yang
Sumber daya disajikan dalam
laporan aktivitas GKJ Manahan
sebagai penambah persembahan
tidak terikat, terikat temporer,
terikat permanen, bantuan/donasi,
jasa bank, penerimaan lain-lain.
Laporan aktivitas
GKJ Manahan
tidak menyajikan
informasi
mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
pembatasannya tidak berlaku lagi
dalam periode yang sama, dapat
disajikan sebagai sumber daya
tidak terikat sepanjang disajikan
secara konsisten dan diungkapkan
sebagai kebijakan akuntansi.
perubahan pada
aset neto.
15. Paragraf 25 Laporan aktivitas menyajikan
keuntungan dan kerugian yang
diakui dari investasi dan aset lain
(atau liabilitas) sebagai penambah
atau pengurang aset neto tidak
terikat, kecuali jika
penggunaannya dibatasi.
Laporan aktivitas GKJ Manahan
menyajikan penerimaan,
pengeluaran dan selisih penerimaan
dan pengeluaran yang diakui dari
aktivitas atau program organisasi
yang telah dijalankan dalam suatu
periode.
Laporan aktivitas
GKJ Manahan
tidak menyajikan
informasi
mengenai
perubahan pada
aset neto.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
16. Paragraf 26 Klasifikasi pendapatan, beban,
keuntungan dan kerugian dalam
kelompok aset neto tidak menutup
peluang adanya klasifikasi
tambahan dalam laporan aktivitas.
Misalnya, dalam suatu kelompok
atau beberapa kelompok
perubahan aset neto, entitas
nirlaba dapat mengklasifikasikan
unsur-unsurnya menurut
kelompok operasi atau
nonoperasi, dapat dibelanjakan
atau tidak dapat dibelanjakan,
telah direalisasi atau belum
direalisasi, berualang atau tidak
berulang, atau dengan cara lain.
Klasifikasi pendapatan dan beban
dalam laporan aktivitas GKJ
Manahan tidak menutup
kemungkinan adanya klasifikasi
tambahan tergantung dari
kebutuhan organisasi.
17. Paragraf 27 Laporan aktivitas menyajikan
jumlah pendapatan dan beban
secara bruto, kecuali diatur
berbeda oleh SAK atau SAK
ETAP.
Laporan aktivitas GKJ Manahan
menyajikan jumlah pendapatan dan
beban secara bruto.
18. Paragraf 28 Laporan aktivitas menyajikan
jumlah neto keuntungan dan
kerugian yang berasal dari
transaksi insidental atau peristiwa
lain yang berada di luar
Laporan aktivitas GKJ Manahan
menyajikan jumlah penerimaan dan
pengeluaran yang berasal dari
aktivitas atau program yang telah
Laporan aktivitas
GKJ Manahan
tidak menyajikan
informasi
mengenai jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
pengendalian entitas nirlaba dan
manajemen. Misalnya,
keuntungan atau kerugian
penjualan tanah dan gedung yang
tidak digunakan lagi.
dijalankan oleh komisi maupun
bidang dalam organisasi itu sendiri.
neto keuntungan
dan kerugian yang
berasal dari
transaksi insidental
atau peristiwa lain
yang berada di luar
pengendalian
entitas nirlaba dan
manajemen.
19. Paragraf 29 Laporan aktivitas atau catatan atas
laporan keuangan menyajikan
informasi mengenai beban
menurut klasifikasi fungsional,
seperti menurut kelompok
program jasa utama dan aktivitas
pendukung.
Laporan aktivitas GKJ Manahan
menyajikan informasi megenai
beban menurut klasifikasi
fungsional,seperti pengeluaran
bidang dan non bidang. Seperti
rapat bidang ibadah,bantuan
pembangunan gereja,biaya
operasional, biaya tenaga
kerja,biaya administrasi dan umum.
Laporan Arus Kas
20. Paragraf 34 Laporan arus kas disajikan sesuai
PSAK 2: Laporan Arus Kas atau
SAK ETAP Bab 7 dengan
tambahan berikut ini:
1. Aktivitas Pendanaan:
Laporan arus kas GKJ Manahan
menyajikan informasi mengenai
jumlah saldo awal, penerimaan,
pengeluaran, total penerimaan, dan
saldo akhir.
Laporan arus kas
GKJ Manahan
tidak menyajikan
informasi
mengenai aktivitas
investasi dan
pendanaan non
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
a. Penerimaan kas dari
pemberi sumber daya
yang tidak
mengharapkan
pembayaran kembali
yang penggunaannya
dibatasi dalam jangka
panjang.
b. Penerimaan kas dari
pemberi sumber daya
dan penghasilan
investasi yang
penggunaannya
dibatasi untuk
pemerolehan,
pembangunan dan
pemeliharaan aset
tetap, atau peningkatan
dana abadi.
c. Bunga dan dividen
yang dibatasi
penggunaannya dalam
jangka panjang.
2. Pengungkapan informasi
mengenai aktivitas
investasi dan pendanaan
nonkas, misalnya
sumbangan berupa
kas. Selain itu GKJ
Manahan tidak
menyajikan
informasi
mengenai
pembatasan jangka
panjang atas
pemberi sumber
daya yang tidak
mengharapkan
pembayaran
kembali,
pembatasan atas
pemberi sumber
daya dan
penghasilan
investasi untuk
pemerolehan,
pembangunan dan
pemeliharaan aset
tetap, atau
peningkatan dana
abadi, dan
pembatasan atas
bunga dan deviden
dalam penggunaan
jangka panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
bangunan atau aset
investasi.
Laporan Arus Kas (PSAK No.2)
21. Paragraf 10 Laporan arus kas harus
melaporkan arus kas selama
periode tertentu dan diklasifikasi
menurut aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan.
Laporan arus kas GKJ Manahan
melaporkan arus kas selama
periode tertentu.
Laporan arus kas
GKJ Manahan
tidak menyajikan
klasifikasi menurut
aktivitas operasi,
investasi, dan
pendanaan.
22. Paragraf 13 Jumlah arus kas yang berasal dari
aktivitas operasi merupakan
indikator utama untuk
menentukan apakah operasi
entitas dapat menghasilkan arus
kas yang cukup untuk melunasi
pinjaman, memelihara
kemampuan operasi entitas,
membayar dividen, dan
melakukan investasi baru tanpa
mengandalkan sumber pendanaan
dari luar. Informasi mengenai
unsur tertentu arus kas historis
bersama dengan informasi lain,
berguna dalam memprediksi arus
kas operasi masa depan.
Jumlah arus kas GKJ Manahan
merupakan hasil dari dari
pengurangan total penerimaan dan
pengeluaran yang kemudian
disajikan dalam saldo akhir.
Laporan arus kas
GKJ Manahan
tidak menyajikan
informasi
mengenai jumlah
arus kas yang
berasal dari
aktivitas operasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
D. Pembahasan
1. Laporan Posisi Keuangan
Pada PSAK No. 45 terdapat sembilan paragraf yang mengatur
mengenai laporan posisi keuangan organisasi nirlaba, akan tetapi penulis
mengambil delapan paragraf untuk menganalisis penyajian laporan posisi
keuangan Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan karena delapan paragraf
pada PSAK No. 45 tersebut memuat ketentuan pokok penyajian pada
laporan posisi keuangan, yaitu terdapat pada paragraf 11, paragraf 12,
paragraf 13, paragraf 14, paragraf 15, paragraf 16, paragraf 17, dan paragraf
18. Terdapat satu paragraf pada PSAK No.45 yang mengatur mengenai
laporan posisi keuangan tidak dianalisis karena paragraf tersebut hanya
memuat tujuan laporan posisi keuangan dan bukan merupakan ketentuan
dari penyajian laporan posisi keuangan, yaitu terdapat pada paragraf 10.
Berdasarkan hasil analisis penyajian laporan keuangan GKJ Manahan
terhadap PSAK No. 45, penyajian laporan posisi keuangan GKJ Manahan
masih belum sesuai dengan penyajian PSAK No.45.
Laporan posisi keuangan GKJ Manahan mengelompokkan aset
berdasarkan aset lancar, sedangkan aset tetap yang dimiliki oleh GKJ
Manahan tidak disajikan dalam laporan posisi keuangan. Aset lancar yang
disajikan oleh GKJ Manahan dikelompokkan menjadi 3 yaitu kas, bank,
dan uang muka. Selanjutnya untuk liabilitas, GKJ Manahan hanya
menyajikan liabilitas jangka pendek saja karena semua liabilitas yang
dimiliki oleh GKJ Manahan memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
sehingga untuk liabititas jangka panjang tidak disajikan dalam laporan
posisi keuangan GKJ Manahan. Selain itu GKJ Manahan juga menyajikan
modal dalam laporan posisi keuangan yang dikelompokkan menjadi 2 yaitu
modal sendiri dan saldo kurang / lebih.
Pada paragraf 13 mengenai pengelompokan aset ke dalam aset lancar
dan tidak lancar, GKJ Manahan belum menyajikan informasi mengenai
aset tidak lancar seperti aset tetap karena GKJ Manahan menyajikan
sebagian aset tetap pada laporan aktivitas yaitu seperti biaya akumulasi dari
pembangunan gedung serbaguna gereja yang diberi nama masterplan.
Selain itu GKJ Manahan juga menyajikan biaya penyusutan atas atas aset
tetapnya seperti gedung gereja dan rumah pastori untuk pendeta pada
laporan aktivitasnya, sehingga dalam laporan posisi keuangan GKJ
Manahan tidak menyajikan informasi mengeai aset tidak lancar seperti aset
tetap dan biaya penyusutan.
Penyajian aset dan liabilitas pada laporan posisi keuangan GKJ
Manahan sudah disajikan dengan karakteristik yang serupa dalam suatu
kelompok yang relatif homogen. Dalam penyajian laporan posisi keuangan
GKJ Manahan tidak menyajikan informasi mengenai pembatasan atas aset
karena penyumbang dana tidak membatasi sumbangan yang diberikannya.
GKJ Manahan hanya menyajikan besaran kas, bank, dan uang muka yang
bersumber dari hasil persembahan dan akivitas gereja dalam melayani
warga jemaat selama periode tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Selain informasi mengenai aset lancar dan liabilitas, GKJ Manahan juga
menyajikan informasi mengenai modal. Modal yang disajikan dalam
laporan posisi keuangan terdiri dari 2 bagian yaitu modal sendiri dan saldo
lebih kurang. Informasi mengenai modal sendiri dalam laporan posisi
keuangan GKJ Manahan bersumber dari jumlah selisih penerimaan dan
pengeluaran sampai pada tahun 2015, yaitu sebelum disusunnya laporan
keuangan. Sedangkan informasi mengenai saldo lebih/kurang diperoleh
dari saldo lebih/kurang tahun lalu dan saldo lebih/kurang tahun berjalan.
Laporan posisi keuangan GKJ Manahan menyajikan informasi
mengenai total aset lancar, total liabilitas , dan total ekuitas. Laporan posisi
keuangan GKJ Manahan pada tahun 2017 menyajikan informasi total aset
sebesar Rp 1.502.580.908,12, total liabilitas sebesar Rp 40.920.900, dan
total ekuitas sebesar Rp 1.461.660.008,12.
2. Laporan Aktivitas
Pada PSAK No. 45 terdapat empat belas paragraf yang mengatur
mengenai laporan aktivitas organisasi nirlaba, akan tetapi penulis
mengambil sepuluh paragraf untuk menganalisis penyajian laporan
aktivitas Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan karena sepuluh paragraf
pada PSAK No.45 tersebut memuat ketentuan pokok penyajian pada
laporan aktivitas, yaitu terdapat pada paragraf 20, paragraf 21, paragraf 22,
paragraf 23, paragraf 24, paragraf 25, paragraf 26, paragraf 27, paragraf 28,
dan paragraf 29. Terdapat empat paragraf pada PSAK No.45 yang
mengatur mengenai laporan aktivitas tidak dianalisis karena empat paragraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
tersebut hanya memuat tujuan dan penjelasan dari klasifikasi fungsional,
laporan aktivitas, program pemberian jasa serta aktivitas pendukung, yaitu
terdapat pada paragraf 19, paragraf 30, paragraf 31, dan paragraf 32.
Berdasarkan hasil analisis penyajian laporan keuangan GKJ Manahan
terhadap PSAK No.45, terdapat 3 paragraf yang sudah diterapkan oleh GKJ
Manahan, yaitu paragraf 26, paragraf 27, dan paragraf 29. Sedangkan 7
paragraf lainnya masih belum sesuai.
Laporan aktivitas GKJ Manahan menyajikan informasi mengenai
penerimaan, pengeluaran, dan selisih penerimaan dan pengeluaran.
Laporan aktivitas GKJ Manahan tidak menyajikan informasi mengenai
perubahaan aset neto karena GKJ Manahan tidak memiliki klasifikasi aset
neto. Pada penerimaan terdapat klasifikasi tersendiri pada bagian
persembahan, GKJ Manahan mengelompokkannya menjadi persembahan
tidak terikat, persembahan terikat temporer, dan persembahan terikat
permanen. Persembahan tidak terikat menyajikan informasi mengenai
penerimaan GKJ Manahan yang bersumber dari kegiatan rutin mingguan,
bulanan dan kegiatan diluar ibadah, misalnya pemberkatan nikah dan
sesanggen beras. Informasi mengenai persembahan terikat temporer
menyajikan penerimaan yang bersumber dari ibadah khusus seperti
perjamuan kudus dan persembahan terikat permanen menyajikan informasi
mengenai penerimaan untuk kegiatan pembangunan. Selain itu pada
penyajian penerimaan terdapat informasi mengenai bantuan / donasi, jasa
bank, dan penerimaan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Laporan Aktivitas GKJ Manahan juga menyajikan informasi mengenai
dana abadi, yaitu merupakan biaya akumulasi yang dikeluarkan oleh pihak
gereja untuk biaya pensiun pendeta, karyawan, dan emiritasi pendeta.
Selain itu GKJ Manahan juga menyajikan informasi mengenai masterplan
yang merupakan akumulasi dari biaya pembangunan gedung serbaguna
gereja dan menyajikan biaya penyusutan yang merupakan biaya akumulasi
dari penyusutan gedung gereja serta rumah pastori pendeta.
Laporan aktivitas GKJ Manahan memberikan informasi mengenai
program-program kerja yang sudah dilaksanakan baik oleh komisi maupun
bidang-bidang yang lain dalam gereja selama periode tertentu. Jika hasil
dari penerimaan dikurangi dengan pengeluaran menunjukkan nilai positif
maka akan menjadi penambah modal sendiri yang disajikan pada laporan
posisi keuangan, akan tetapi jika hasil menunjukkan negatif maka akan
menjadi pengurang modal sendiri pada laporan posisi keuangan. Laporan
aktivitas GKJ Manahan pada tahun 2017 menyajikan informasi total
penerimaan sebesar Rp 2.955.205.731 dan total pengeluaran sebesar Rp
9.041.113.564 sehingga diperoleh selisih penerimaan dan pengeluaran
sebesar Rp 6.085.907.833.
3. Laporan Arus Kas
Pada PSAK No. 45 terdapat dua paragraf yang mengatur mengenai
penyajian laporan arus kas organisasi nirlaba, akan tetapi penulis
mengambil satu paragraf untuk menganalisis penyajian laporan arus kas
Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan karena satu paragraf pada PSAK No.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
45 tersebut memuat ketentuan pokok penyajian pada laporan arus kas, yaitu
terdapat pada paragraf 34. Berdasarkan hasil analisis penyajian laporan
keuangan GKJ Manahan terhadap PSAK No. 45, penyajian laporan arus
kas GKJ Manahan masih belum sesuai dengan penyajian PSAK No. 45.
Berdasarkan PSAK No. 45 pada paragraf 34, laporan arus kas disajikan
sesuai PSAK 2: laporan arus kas atau SAK ETAP bab 7 yang mengatur
mengenai aktivitas pendanaan, aktivitas investasi, dan pendanaan nonkas.
Pada PSAK No. 2 penulis mengambil dua paragraf untuk menganalisis
kesesuaian penyajian laporan arus kas GKJ Manahan terhadap PSAK No.
2, yaitu paragraf 10 dan paragraf 13. Berdasarkan hasil analisis penyajian
laporan keuangan GKJ Manahan terhadap PSAK No. 2, laporan arus kas
GKJ Manahan masih belum sesuai dengan penyajian laporan arus kas
PSAK No. 2.
Laporan arus kas GKJ Manahan belum menyajikan informasi mengenai
aktivitas investasi dan pendanaan nonkas. Selain itu laporan arus kas GKJ
Manahan belum menyajikan informasi aktivitas pendanaan seperti
penerimaan kas dari pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali yang penggunaannya dibatasi dalam jangka panjang;
pembatasan atas penerimaan kas dari pemberi sumber daya dan
penghasilan investasi untuk pemerolehan, pembangunan, dan pemeliharaan
aset tetap, atau peningkatan dana abadi; dan bunga dan dividen yang
dibatasi penggunaannya dalam jangka panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Laporan arus kas GKJ Manahan belum menyajikan informasi
berdasarkan klasifikasi aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas
pendanaan. Laporan arus kas GKJ Manahan menyajikan informasi
mengenai saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir untuk kas
dan bank. Penerimaan yang disajikan dalam laporan arus kas GKJ Manahan
terdiri dari dua kelompok yaitu kas dan bank, untuk penerimaan pada kas
terdiri dari penerimaan yang bersumber dari kegiatan pendeta, blok, dan
persembahan yang langsung diterima oleh gereja, sedangkan untuk
penerimaan pada bank bersumber dari bunga dan persembahan yang disetor
langsung pada bank. Pada bagian pengeluaran GKJ Manahan menyajikan
pengeluaran kas dan bank yang terdiri dari pengeluaran-pengeluaran
aktivitas gereja, komisi, dan dana bantuan. Laporan arus kas GKJ Manahan
pada tahun 2017 menyajikan informasi total penerimaan sebesar Rp
805.532.647,28, total pengeluaran sebesar Rp 774.560.087, saldo akhir kas
sebesar Rp 18.256.763, saldo akhir bank sebesar Rp 1.440.677.923,12, dan
total saldo akhir sebesar Rp 1.458.934.686,12.
E. Hambatan Penyajian Laporan Keuangan Sesuai PSAK No. 45
Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan masih belum dapat menyajikan
laporan keuangan sesuai dengan PSAK No. 45 karena memiliki hambatan
dalam proses menyajikan laporan keuangan sesuai dengan PSAK No. 45.
Hambatan yang dialami oleh GKJ Manahan adalah karyawan pada bagian
administrasi dan keuangan tidak memiliki latar belakang pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
akuntansi maupun ekonomi dan tidak mendapatkan pelatihan menyajikan
laporan keuangan sesuai dengan PSAK No. 45.
GKJ Manahan memiliki dua orang karyawan yang bertanggungjawab
pada bagian keuangan, akan tetapi semua karyawan tersebut tidak memiliki
latar belakang pendidikan akuntansi maupun ekonomi. Hal tersebut
merupakan salah satu hambatan GKJ Manahan dalam menyusun laporan
keuangan berdasarkan PSAK No. 45 karena karyawan tidak memahami
mengenai istilah-istilah akuntansi dan ketentuan-ketentuan yang terdapat
pada PSAK No. 45. Salah satu bagian keuangan mengatakan bahwa
“waktu awal dulu kan harus penyesuaian dulu jadi susah, tapi sampai
sekarang penyusutannya aja yang masih susah karena harus cari satu-
satu penyusutanya” (wawancara, 12 Maret 2018).
Penyajian laporan keuangan berdasarkan PSAK No. 45 terdiri dari
laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan
atas laporan keuangan. Pada bagian laporan posisi keuangan seharusnya
terdapat penyajian aset yang dimiliki oleh pihak GKJ Manahan dan
memiliki penyusutannya masing-masing akan tetapi bagian keuangan GKJ
Manahan belum menyajikan aset tersebut karena masih belum memahami
mengenai identifikasi aset yang dapat dimasukkan dan disusutkan dalam
penyajian laporan posisi keuangan. Pada penyajian laporan posisi
keuangan berdasarkan PSAK No. 45, bagian keuangan GKJ Manahan juga
belum memahami mengenai adanya pembatasan penggunaan aset atau kas
yang berasal dari pemberi sumber daya sehingga dalam penyajian laporan
posisi keuangan GKJ Manahan belum menyajikan informasi adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
pembatasan aset maupun kas. Pada penyajian laporan aktivitas berdasarkan
PSAK No. 45, bagian keuangan GKJ Manahan belum memahami
mengenai aset neto dan perubahan jumlah aset neto yang harus disajikan
pada laporan aktivitas sehingga dalam penyajian laporan aktivitas GKJ
Manahan masih belum terdapat informasi mengenai aset neto. Pada
penyajian laporan arus kas berdasarkan PSAK No. 45, bagian keuangan
GKJ Manahan belum memahami mengenai adanya klasifikasi menurut
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan sehingga dalam penyajian
laporan arus kas GKJ Manahan masih belum menyajian informasi
mengenai klasifikasi dan jumlah yang berasal dari aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan mengenai
laporan keuangan Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan pada tahun 2017 dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan belum menyajikan laporan keuangan
sesuai dengan PSAK No. 45. Dari dua puluh paragraf yang mengatur mengenai
penyajian laporan keuangan organisasi nirlaba hanya terdapat tiga paragraf yang
sudah diterapkan oleh GKJ Manahan sesuai dengan penyajian laporan keuangan
PSAK No. 45 yaitu paragraf 26 tentang adanya klasifikasi tambahan dalam
laporan aktivitas, paragraf 27 tentang penyajian laporan aktivitas, dan paragraf
29 tentang penyajian informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional.
Sedangkan dari dua paragraf PSAK No. 2 yang mengatur mengenai laporan arus
kas tidak terdapat paragraf yang sesuai dengan penyajian laporan arus kas PSAK
No. 2. Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan belum dapat menyajikan laporan
keuangan sesuai dengan PSAK No. 45 karena karyawan pada bagian keuangan
GKJ Manahan tidak memiliki latar belakang dibidang ekonomi atau akuntansi
sehingga karyawan pada bagian keuangan kurang memahami ketentuan dan
istilah-istilah dalam akuntansi seperti pembatasan penggunaan aset atau kas pada
laporan posisi keuangan, aset neto dan perubahan jumlah aset neto yang terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
pada laporan aktivitas, dan klasifikasi aktivitas yang terdapat pada laporan arus
kas.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan pada penelitian ini yaitu analisis mengenai hambatan yang dialami
oleh pihak Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan hanya bersumber dari
wawancara. Wawancara dilakukan hanya dengan salah satu bagian keuangan
GKJ Manahan. Keterbatasan lain yaitu penelitian ini hanya dilakukan di satu
gereja dengan denominasi Gereja Kristen Jawa (GKJ).
C. Saran
1. Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan
Penyajian laporan keuangan GKJ Manahan masih belum sesuai dengan
PSAK No. 45. GKJ Manahan diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas
penyajian laporan keuangan. Saran dan masukan yang dapat dipertimbangkan
dalam penyajian laporan keuangan GKJ Manahan yaitu sebaiknya pada
penyajian laporan posisi keuangan GKJ Manahan dapat memberikan informasi
mengenai aset tidak lancar seperti aset tetap yang dimiliki oleh GKJ Manahan.
Sebaiknya pada laporan aktivitas GKJ Manahan hanya menyajikan informasi
penerimaan dan pengeluaran pada satu periode saja sehingga biaya yang
merupakan hasil dari akumulasi selama periode tertentu dapat disajikan pada
laporan posisi keuangan. Sebagai contoh, informasi masterplan pada laporan
aktivitas GKJ Manahan yang merupakan biaya akumulasi dari pembangunan
gedung serbaguna gereja dapat disajikan pada laporan posisi keuangan untuk
kelompok aset tidak lancar yaitu aset tetap seperti biaya pembangunan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
harga perolehan aset serta dapat menambah penyajian informasi mengenai
biaya penyusutan dari gedung gereja dan rumah pastori sehingga tidak menjadi
pengeluaran yang terlalu besar pada laporan aktivitas. Selain itu, sebaiknya
karyawan pada bagian keuangan GKJ Manahan dapat menambah
pengetahuannya dalam bidang ekonomi dan akuntansi yang berkaitan dengan
PSAK No. 45 yaitu seperti pembatasan penggunaan aset atau kas pada laporan
posisi keuangan, aset neto dan perubahan jumlah aset neto yang terdapat pada
laporan aktivitas, dan klasifikasi aktivitas yang terdapat pada laporan arus kas.
Hal tersebut perlu dipertimbangkan agar penyajian laporan keuangan yang
disusun oleh GKJ Manahan menjadi lebih dapat dipertanggungjawabkan,
mudah dipahami, memiliki relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi.
2. Penelitian Selanjutnya
Peneliti menyarankan penelitian selanjutnya mencari sumber lain untuk
menganalisis hambatan dalam penyajian laporan keuangan berdasarkan PSAK
No. 45 seperti dengan meneliti dokumen yang berkaitan dan melakukan
wawancara dengan pihak-pihak yang berkaitan secara langsung. Selain itu
peneliti menyarankan untuk meneliti pada beberapa gereja kristen dengan
denominasi gereja yang lain yaitu seperti Gereja Kristen Indonesia (GKI),
Gereja Bethel Indonesia (GBI), dan Gereja Mawar Sharon (GMS) untuk dapat
memperkaya hasil penelitian mengenai laporan keuangan pada gereja kristen
di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
DAFTAR PUSTAKA
Beams, Floyd A., Anthony, Joseph H., Clement, Robin P., Lowensohn, Suzanne H.
2009. Akuntansi Lanjutan (Advance Accounting) Edisi ke-9 Jilid 2. Erlangga,
Jakarta.
http://www.gkjmanahan.org/content/riwayat-singkat-gkj-manahan
Ikatan Akuntansi Indonesia. Revisi 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
No. 02 Laporan Arus Kas. PSAK. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi
Keuangan.
Ikatan Akuntansi Indonesia. Revisi 2011. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
No. 45 Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. PSAK. Jakarta: Salemba 4
Mahsun, Mohamad, Firma Sulistyowati, dan Andre Purwanugraha. 2013.
Akuntansi Sektor Publik. Cetakan Keempat. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.
Praptomo, Himawan. 2015. “Rekonstruksi Laporan Keuangan Gereja Kristen Jawi
Wetan Gresik Berdasarkan PSAK No. 45 ”. Universitas Airlangga. Skripsi.
Rineksi, Mayang. 2016. “Evaluasi Penyajian Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) Nomor 45 Revisi Tahun 2011 Terhadap Pelaporan
Keuangan Organisasi Nirlaba Studi Kasus Pada LSM Sigab ”. Universitas
Sanata Dharma. Skripsi.
Sukoco, Lukas. 2006. “Panduan Pelayanan Gerejawi”. Taman Pustaka Kristen
Tyas , Dorotea. 2016. “Evaluasi Penyajian Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba
Studi Kasus di Gereja Santo Yoseph Medari Sleman Yogyakarta ”.
Universitas Sanata Dharma. Skripsi.
Wikipedia. 2015. Organisasi Nirlaba.
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_nirlaba. Diakses: Oktober, 24, 2017.
Wikipedia. 2017. Gereja. https://id.wikipedia.org/wiki/Gereja. Diakses: Oktober,
25, 2017.
Wonok, Fredrik J. 2016. “Penerapan PSAK No. 45 Tentang Pelaporan Keuangan
Entitas Nirlaba Pada Jemaat GMIM Imanuel Leilem”. Universitas Sam
Ratulangi . Jurnal EMBA Vol.4 No.1 Maret 2016, Hal. 202-213.
Gereja Kristen Jawa Manahan. 2017. “Laporan Tahunan Majelis”. Majelis Gereja
Kristen Jawa Manahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 1 : Laporan Posisi Keuangan GKJ Manahan Tahun 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 2 : Laporan Aktivitas GKJ Manahan Tahun 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 3 : Laporan Arus Kas GKJ Manahan Tahun 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 4: Contoh Penyajian Laporan Posisi Keuangan PSAK No. 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 5: Contoh Laporan Aktivitas PSAK No. 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 6: Contoh Lampiran Laporan Arus Kas PSAK No. 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI