evaluasi program ikad, imak, dan ikak
DESCRIPTION
Tujuan evalusi program ini adalah untuk memperoleh data dan informasi akurat tentang kinerja dosen jurusan pendidikan Fisika dalam pelaksanaan Tri Darma Perguruan tinggi, dan kinerja karyawan/laboran FPMIPA UPI.TRANSCRIPT
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK, TRR, hal. 1
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK (Di Jurusan Pendidikan Fisika dan di FPMIPA)
Oleh:
Taufik Ramlan Ramalis
BAB 1
PENDAHULUAN
Kita terkadang terus terbuai pada masalah rendahnya kualitas guru dan
calon guru di LPTK. Tidak kurang pula pentingnya para pendidik calon guru.
Apakah para pendidik calon guru itu sudah berkualitas? Ataukah pendidik calon
pendidik itu harus ditingkatkan kualitasnya? Pendidikan saat ini telah begitu maju,
kita berkeyakinan pentingnya suatu pendidikan yang diarahkan pada pencapaian
kualitas yang tinggi, yakni dengan diterapkannya Penjaminan Mutu Pendidikan.
Sesuai amanat undang-undang no. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pasal
51 ayat 2 dan pasal 53 ayat 1 yang menyatakan bahwa pemerintah
menyelenggarakan sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi untuk
mendapatkan pendidikan bermutu, yang terdiri atas:
a. sistem penjaminan mutu internal yang dikembangkan oleh Perguruan Tinggi.
b. sistem penjaminan mutu eksternal yang dilakukan melalui akreditasi.
Salah satu unsur yang penting dalam penerapan Penjaminan Mutu
Pendidikan ini adalah evalusi program akademik, yang inheren dalam organisasi
pendidikan itu sendiri. Evaluasi program bertujuan membantu pengembangan,
implementasi, kebutuhan suatu program, perbaikan program, pertanggung-
jawaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan dan dukungan dari
stakeholders. Evaluasi Program merupakan upaya untuk mengetahui evektifitas
komponen program dalam mendukung pencapaian tujuan program. Evaluasi
program diarahkan pada perolehan rekomendasi sehingga tujuan evaluasi program
tidak boleh terlepas dari tujuan program yang akan dievaluasi. Keduanya saling
terkait karena tujuan program itu merupakan dasar untuk merumuskan tujuan
evaluasi program.
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK, TRR, hal. 2
1.1. Latar belakang
Dalam upaya implementasi sistem penjaminan mutu internal, UPI sudah
mempunyai lembaga SPM (Sistim Penjaminan Mutu) dan SAI (Satuan Audit
Internal). Setiap tahun unit-unit kerja melaporkan kegiatannya kepada rektorat
melalui monitoring dan evaluasi oleh kedua lembaga tersebut, tetapi laporan
tersebut sebatas kelengkapan dokumen saja, baik itu laporan kegiatan penggunaan
anggaran ataupun kegiatan akademik.
Sebagai salah satu bentuk komitmen untuk mencapai visi UPI sebagai
universitas pelopor dan unggul, pimpinan UPI, FPMIPA, dan Jurusan Pendidikan
Fisika berupaya meningkatkan kinerja dosen dan kinerja karyawan adminstrasi.
Salah satu upaya peningkatan kinerja dosen ini adalah melalui pemberian
tunjangan prestatif yang dikelola jurusan, dan fakultas (di jurusan pendidikan
fisika sejak tahun 2008, dan di FPMIPA sejak tahun 2010).
Berdasarkan pemikiran di atas, maka tulisan ini akan membahas evaluasi
program kinerja dosen (tenaga pendidik) di jurusan pendidikan Fisika, dan kinerja
karyawan (tenaga kependidikan) di FPMIPA UPI. Obyek evaluasi program atau
bidang bahasan kinerja dosen adalah proses kegiatan dosen dalam melaksanakan
Tridarma perguruan tinggi, yang selanjutnya disebut dengan indeks kinerja dosen
dan disingkat dengan IKAD dan IMAK. Untuk kinerja karyawan administrasi,
obyek evaluasi program berupa kehadiran dan jam kerja, yang selanjutnya disebut
dengan indeks kinerja karyawan dan disingkat dengan IKAK.
Indeks kinerja diukur berdasarkan tiga komponen utama, yaitu Kinerja
Komitmen Mutu (KKM), Penilaian Atasan Langsung (PAL) dan Kinerja
Mengajar (KM). IKAD diukur berdasarkan KKM dan PAL, IMAK berdasarkan
KM, sedangkan IKAK hanya diukur berdasarkan KKM. Masing-masing
komponen ini beserta indikatornya akan dijelaskan lebih rinci pada bab 3.
1.2. Tujuan program,
Tujuan evalusi program ini adalah untuk memperoleh data dan informasi
akurat tentang kinerja dosen jurusan pendidikan Fisika dalam pelaksanaan Tri
Darma Perguruan tinggi, dan kinerja karyawan/laboran FPMIPA. Tujuan ini
dijabarkan dalam empat aspek sebagai berikut:
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK, TRR, hal. 3
a. Memperoleh data dan informasi tentang relevansi silabus dengan
implementasinya dalam perkuliahan berdasarkan KM.
b. Memperoleh data dan informasi kinerja dosen yang akurat berdasarkan
komponen KKM, dan PAL.
c. Memperoleh data dan informasi akurat tentang kinerja karyawan (tenaga
kependidikan) FPMIPA UPI berdasarkan KKM.
d. Menindaklanjuti evaluasi program peningkatan kinerja dosen dan karyawan,
sehingga terjadinya peningkatan kualitas dan hasil pembelajaran, hasil
penelitian, dan hasil pengabdian pada masyarakat, serta kinerja administrasi
secara berkelanjutan.
1.3. Pentingnya program dievaluasi
Jurusan pendidikan Fisika FPMIPA UPI, sebagai satuan pendidik yang
mempersiapkan calon guru Fsika, sudah semestinya melaksanakan evalusi
program akademik untuk untuk mencapai kualitas yang lebih baik. Kegiatan
evaluasi program terhadap pelaksanaan Tridarma perguruan tinggi belum
terprogram secara nyata. Padahal evaluasi program yang secara intens dan berkala
merupakan langkah kongkrit untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas akademik
dosen.
Saat ini di jurusan pendidikan Fisika, telah dan sedang berjalan program
insentif knerja dosen. Demikian pula di FPMIPA telah dan sedang berjalan
program insentif kinerja karyawan. Tunjangan prestatif kinerja diberikan kepada
dosen dan karyawan yang memperlihatkan kinerja baik, bukan atas dasar sama
rata atau sama rasa. Dosen atau karyawan administrasi/laboran dengan kinerja
tinggi akan memperoleh tunjangan realatif lebih besar, sedangkan yang rendah
akan mendapatkan tunjangan relatif lebih kecil. Agar dalam pemberiannya itu
sesuai dengan tujuan yang diinginkan, program tunjangan prestatif dosen dan
karyawan administrasi ini perlu dievaluasi, sehingga menjadi dasar kebijakan dan
keputusan bagi jurusan dan fakultas dalam melaksanakan dan
mengembangkannya.
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK, TRR, hal. 4
1.4. Manfaat evaluasi program
Dari tujuan-tujuan tersebut akan diketahui kelemahan selama pelaksanaan
IKAK, IMAK dan IKAK yang harus ditanggulangi, serta hal-hal yang baik untuk
dipertahankan dan ditingkatkan. Evaluasi progran ini bermanfaat dalam
pengembangan implementasi, perbaikan program, pertanggungjawaban, seleksi,
motivasi, menambah pengetahuan dan dukungan dari stakeholders, sehingga
terjadi atmosfer akademik kondusif, transparan dan akuntabel, yang dapat
memenuhi harapan segenap pemangku kepentingan jurusan, fakultas dan
universitas.
1.5. Model yang digunakan
Model yang digunakan dalam evaluasi program ini adalah CIPP (Context
evaluation, Input evaluation, Process evaluation dan Product evaluation), karena
pada evaluasi program ini menggambarkan kebutuhan, masukan yang mendorong
penyelenggaraan program, bagaimana dan kapan evaluasi dilaksanakan, serta
evaluasi terhadap proses pelaksanaan program. Setiap tipe evaluasi terkait pada
perangkat pengambilan keputusan yang menyangkut perencanaan dan
implementai program kinerja dosen dan karyawan/laboran.
Pendekatan evaluasi program mencakup pada: a) manfaat tujuannya, b)
mutu rencana, c) sampai sejauh mana tujuan dijalankan, dan d) mutu hasilnya.
Jadi evaluasi program ini berfokus pada tujuan dan kebutuhan, desain training,
implementasi, dan hasil program.
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK, TRR, hal. 5
BAB 2
STUDI LITERATUR
2.1. IKAD, IMAK dan IKAK
Program merupakan seperangkat sumber daya dan kegiatan diarahkan satu
atau lebih tujuan bersama, biasanya di bawah arahan manajer tunggal atau tim
manajemen. Suatu program dapat terdiri dari seperangkat kegiatan dalam satu
lembaga (Newcomer K. E. dalam Wholey J. S., 2010).
Indikator kinerja bisa dimaknai sebagai alat yang digunakan untuk
mengukur pencapaian suatu target, baik dengan menggunakan ukuran kualitatif
maupun ukuran kuantitatif. Dengan menggunakan indikator kinerja, suatu kinerja
bisa dievaluasi apakah telah berhasil mencapai target yang telah ditentukan
ataukah tidak. Indikator kinerja memiliki sejumlah fungsi penting berikut ini:
• Sebagai dasar dalam menilai kinerja, baik yang masih dalam tahap
perencanaan, pelaksanaan maupun sesudahnya.
• Sebagai indikator kemajuan yang telah dicapai oleh suatu team work dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
• Menjelaskan 3W (What, Who, When) + 1H (How) suatu pekerjaan.
• Menjadi bahan evaluasi kinerja
Jika kita tidak dapat mengukur apakah kegiatan dan program kita berhasil
atau kinerja kita bagus, maka kita tidak memahami kegitan atau program kita
sendiri. Jika kita tidak paham dan mengerti, maka kita tidak bisa
mengendalikannya. Kita harus dapat mengendalikannya, sehinga dapat
memperbaikinya. Lebih lanjut, jika kita tidak dapat mendemonstrasikan hasil dan
kinerja kita, kita tidak dapat berkomunikasi dengan para stakeholders kita secara
baik, kita tidak dapat menjelaskan nilai yang dapat diciptakan dari uang rakyat
yang dibelanjakan.
Dan kemudian, menyangkut hal- hal yang lebih rinci lagi jika kita tidak
mengukur kinerja dan hasil kita, maka kita tidak bisa membedakan apakah kita
berhasil atau gagal, kita tidak bisa belajar darinya, kita tidak bisa menghargai
keberhasilan dan mempertahankan keberhasilan, dan bahkan mungkin memberi
penghargaan kepada kegagalan, dan mungin lebih parah lagi mengulangi
kesalahan yang sama berkali-kali dan memboroskan sumber daya.
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK, TRR, hal. 6
Sebagai salah satu bentuk komitmen Jurusan untuk mencapai visi dan
misinya, pimpinan jurusan berupaya meningkatkan kinerja dosen melalui program
pemberian tunjangan prestatif. Agar dalam pemberian insentif itu sesuai dengan
tujuan yang diinginkan, telah disusun Prosedur Operasional Baku (POB)
pemberian tunjangan prestatif dosen berdasarkan IKAD, IMAK, dan IKAK,
sebagai rambu-rambu bagi pimpinan dan dosen serta karyawan jurusan dalam
menjalankan tugasnya. POB pemberian insentif berdasarkan kinerja di Jurusan
Pendidikan Fisika, bertujuan:
1. Pemberian insentif benar-benar dilakukan berdasarkan prestasi kerja, bukan
jatah cumacuma, atau sama rata diantara dosen dan karyawan.
2. Insentif yang diberikan mampu memotivasi gairah dan semangat kerja dosen.
3. Membantu peningkatan kesejahteraan dosen dan karyawan jurusan pendidikan
fisika.
4. Tercipta atmosfer akademik kondusif yang mendorong terjadinya peningkatan
produktivitas.
IKAD: IKAD-A, IKAD-B, dan IKAD-C
Tunjangan IKAD (Indeks Kinerja Dosen) merupakan tunjangan prestatif
dosen dalam melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi. IKAD diukur
berdasarkan tiga komponen utama, yaitu Kinerja Komitmen Mutu (KKM),
Penilaian Atasan Langsung (PAL) dan Kinerja Mengajar (KM). KKM mencakup
kegiatan Pengajaran, sedangkan PAL mencakup kegiatan Penelitian dan
Pengabdian.
KKM Pengajaran diukur berdasarkan keberadaan dokumen: a.) Jumlah
SKS, b) Jumlah pertemuan: kuliah, praktikum, responsi, remedial, c) Jumlah
kehadiran dan perannya pada rapat/seminar jurusan (SmArt), d) Jumlah kehadiran
dan jam kerja di kantor.
PAL Penelitian diukur berdasarkan pada: a) Proposal Penelitian, b)
Publikasi karya ilmiah. (jurnal internasional, jurnal terakreditasi, jurnal tidak
terajreditasi), c) Mengikuti seminar, pelatihan, dan loka karya. PAL Pengabdian
berdasarkan pada: a) Proposal Pengabdian, b) Melaksanakan pengabdian.
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK, TRR, hal. 7
Sedangkan KM diukur berdasarkan pada: a) Kesesuaian silabus dan implementasi
perkuliahan, dan b) angket respon mahasiswa
Berdasarkan pemberiannya, IKAD di Jurusan Pendidikan Fisika
dikelompokkan menjadi dua: IKAD Bulanan dan IKAD Semesteran. IKAD
Bulanan diberikan setiap bulan, berdasarkan sumber dananya dibagi menjadi:
sumber dana dari Depkeu (sering disebut dengan uang makan), dan sumber dana
dari UPI (sering disebut insentif kinerja).
• IKAD bulanan uang makan, diperuntukan bagi seluruh dosen aktif di Jurusan
Pendidikan Fisika, dan disebut IKAD-A.
• IKAD bulanan yang sumber dananya dari UPI, diperuntukan bagi seluruh
dosen aktif di Jurusan Pendidikan Fisika yang tidak memegang jabatan tertentu
di lingkungan universitas seperti Ketua/Skretaris Prodi, Ketua Lembaga, dan
sejenisnya. IKAD bulanan ini selanjutnya disebut IKAD-B.
• IKAD semesteran diperuntukan bagi seluruh dosen aktif di Jurusan Pendidikan
Fisika, diberikan setiap semester, sumber dananya dari Jurusan. Untuk
selanjutnya disebut IKAD-C.
.
IMAK
Tunjangan IMAK (Indeks Matakuliah) merupakan tunjangan prestatif
kinerja kolektif dosen (dosen penanggungjawab dan dosen matakuliah) sebagai
suatu tim yang mengelola suatu matakuliah. Berdasarkan IMAK inilah jurusan
menentukan besarnya tunjangan prestatif tim dosen matakuliah. Tunjangan
diberikan setiap akhir semester berdasarkan nilai Indeks Matakuliah (IMAK).
IMAK diukur berdasarkan komponen utama dari Kinerja Komitmen Mutu
(KKM), diukur berdasarkan keberadaan pada: a) Kesesuaian silabus dan
implementasi perkuliahan, dan b) angket respon mahasiswa.
Kesesuaian silabus dan implementasi perkuliahan, harus didukung
keberadaan dokumen implementasi perkuliahan yang mencakup: Silabus, SAP,
BAP, Daftar hadir, soal dan jawaban ujian, rubrik penilaian, dan daftar nilai.
IKAK
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK, TRR, hal. 8
IKAK diukur berdasarkan tiga indikator utama, yaitu: (A) Kehadiran, (B)
Jam kerja, dan (C) Jam lembur. Ketiga indikator tersebut, diperoleh dari data
kehadiran melalui scan finger (indikator KKM 1.d).
A. Kehadiran: Jumlah kehadiran, jam kehadiran di hari kerja dan di hari lembur.
B. Jam kerja: Jumlah jam kerja, selisih jam pulang dengan jam datang setiap hari
kerja.
C. Jam lembur: Jumlah jam lembur, jam kerja di atas jam 18:00 untuk dosen, dan
jam kerja di atas jam 16:00 untuk karyawan/laboran; dan jam kerja di luar hari
kerja.
Setiap tiga bulan sekali, pimpinan jurusan dan fakultas membagikan insentif
kepada karyawan, berdasarkan skor indikator kinerja yang diperolehnya.
2.2. Model CIPP
CIPP Evaluation Model (Context Input Process Product) dikembangkan
oleh Stufflebeam, terdiri dari empat komponen evaluasi (gambar 2.1), yakni:
Gambar 2.1. Model Evaluasi CIPP, diadaptasi dari Stufflebeam, 2007
a. Evaluasi Konteks
Evaluasi konteks adalah evaluasi terhadap kebutuhan, tujuan pernenuhan dan
karakteristik individu yang menangani. Seorang evaluator harus sanggup
menentukan prioritas kebutuhan dan memilih tujuan yang paling menunjang
kesuksesan program. Evaluasi konteks memberikan informasi bagi pengambil
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK, TRR, hal. 9
keputusan dalam perencanaan suatu program yang akan berjalan. Selain itu,
evaluasi konteks juga bermaksud merasionalkan suatu program. Analisis ini
akan membantu dalam merencanakan keputusan, menetapkan kebutuhan dan
merumuskan tujuan program secara lebih terarah dan demokratis. Evaluasi
konteks juga mendiagnostik suatu kebutuhan yang selaknya tersedia sehingga
tidak menimbulkan kerugian jangka panjang.
Untuk memudahkan memahami evaluasi konteks, evaluator dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
• Kebutuhan-kebutuhan apa saja yang belum terpenuhi oleh kegiatan
program?
• Tujuan program apa saja yang menjadi prioritas pencapaian?
• Tujuan pengembangan manakah yang berhubungan dengan pemenuhan
kebutuhan?
• Tujuan-tujuan manakah yang paling mudah dilaksanakan?
• Tujuan-tujuan program manakah yang benar-benar sangat diinginkan
masyarakat?
b. Evaluasi Masukan
Evaluasi masukan mempertimbangkan kemampuan awal atau kondisi awal
yang dimiliki oleh institusi untuk melaksanakan sebuah program. Evaluasi
masukan bermanfaat untuk membimbing pemilihan strategi program dalam
menspesifikasikan rancangan procedural. Informasi dan data yang terkumpul
dapat digunakan untuk menentukan sumber dan strategi dalam keterbatasan
yang ada. Evaluasi masukan dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
anatara lain sebagai berikut:
• Apakah strategi yang digunakan oleh program sudah sesuai dengan
pencapaian tujuan?
• Apakah sumber-sumber termasuk SDM yang ada sudah sesuai dengan
beban program yang akan dijalankan?
• Apakah strategi yang diambil ini merupakan stategi yang benar-benar sudah
disepakati bersama oleh pengelolah program?
• Strategi yang manakah yang sudah ada sebelumnya dan sudah cocok untuk
pencapaian tujuan yang lalu?
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK, TRR, hal. 10
• Sumber-sumber daya manakah yang benar-benar mempunyai kontribusi
yang paling dominan?
• Prosedur dan jadwal khusus manakah yang digunakan untuk melaksanakan
strategi tersebut?
• Bagaimakah urutan prioritas sumber daya dan strategi yang paling
mempunyai kontribusi terhadap pencapaian program?
c. Evaluasi Proses
Evaluasi proses diarahkan pada sejauh mana program dilakukan dan sudah
terlaksana sesuai dengan rencana. Evaluasi proses dilakukan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
• Apakah kegiatan program sudah sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan?
• Apakah pelaksana sudah melakukan tugas sesuai dengan jobnya?
• Komponen apa saja yang belum sesuai dengan rancangan yang telah dibuat?
• Target komponen apa saja yang kiranya sulit dicapai dalam pelaksanaan
program? mengapa? dan Bagaimana solusinya?
• Perlukah para staf pelaksana diberi orientasi kembali mengenai mekanisme
kegiatan program?
• Apakah fasilitas yang telah disediakan oleh pengelolah telah sesuai dengan
keguanaan fungsinya?kalau tidak mengapa?
• Apakah fasilitas dan bahan penunjang lain telah digunakan secara tepat?
• Hambatan-hambatan penting apakah yang dijumpai selama pelaksanaan
program berlangsung dan perlu diatasi?
d. Evaluasi Hasil
Ini merupakan tahap akhir evaluasi dan akan diketahui ketercapaian tujuan,
kesesuaian proses dengan pencapaian tujuan, dan ketepatan tindakan yang
diberikan, dan dampak dari program. Beberapa pertanyaan berkenaan dengan
evaluasi hasil, sebagai berikut:
• Tujuan-tujuan manakah yang sudah dicapai?
• Pertanyaan-pertanyaan seperti apakah yang dapat dibuat yang
menunjukkan hubungan antara spesifikasi prosedur dengan hasil nyata
dari kegiatan program?
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK, TRR, hal. 11
• Kebutuhan individu manakah yang telah terpenuhi sebagai akibat dari
kegiatan program?
• Hasil jangka panjang yang nampak sebagai akibat dari kegiatan
program?
Keunikan model CIPP adalah pada setiap tipe evaluasi terkait pada
perangkat keputusan (decision) yang menyangkut perencanaan dan operasional
program. Keuntungan model CIPP memberikan suatu format evaluasi yang
komperhensif pada setiap tahapan evaluasi yaitu tahap context, input, process dan
product. Relevansi antara empat tipe evaluasi dengan pengambilan keputusan dan
akuntabilitas ditunjukan tabel 2.1 berikut (Fitzpatric J. D., 2012,):
Tabel 2.1. Relevansi antara Empat Tipe Evaluasi
Dengan Pengambilan Keputusan dan Akuntabilitas
Tipe Evaluasi Context Input Process Product
Pengambilan
keputusan
(orientasi formatif)
Obyektif Solusi strategi
desain prosedur
Implementasi Dihentikan
Dilanjutkan
Dimodifikasi
Program Ulang
Akuntabilitas
(orientasi sumatif)
Tujuan dan dasar
untuk pilihan serta
catatan mengenai
kebutuhan,
peluang, dan
masalah
Strategi dan
rancangan yang
dipilih serta
alasan pilihan
dibandingkan
dengan alternatif
lain
Catatan
mengenai
proses
sesungguhnya
Catatan
mengenai
pencapaian dan
keputusan
pengembalian.
2.3. Desain Evaluasi Program
Desain evaluasi program mencakup suatu proses dan seperangkat rencana
atau hasil tertulis (Wholey J. S. et. al, 2010). Desain evaluasi merupakan bentuk
rencana untuk melakukan evaluasi yang meliputi komponen: focus evaluasi, cara
menjaring informasi, mengolah informasi yang didapatkan, membuat laporan, dan
melakukan review atau peninjauan kembali terhadap semua langkah evaluasi yang
telah dilakukan.
Desain evaluasi program yang menggunakan pendekatan kuantitatif, pada
prinsipnya mengikuti langkah seperti yang dilakukan oleh peneliti yang akan
melakukan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Format
rancangannya mencakup konteks atau pernyataan tentang apa yang mendasari
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK, TRR, hal. 12
perlunya dilakukan evaluasi terhadap suatu program, kemudian apa tujuan
dilakukannya evaluasi program. Selanjutnya akan dibuat sejumlah pertanyaan
hipotetis yang merujuk pada informasi apa yang akan dijaring guna mencapai
tujuan evaluasi yang telah ditetapkan. Kemudian ditetapkan pula metodologi yang
mencakup penetapan desain evaluasi, subjek yang akan dievaluasi, instrumentasi
untuk menjaring data, serta pengolahannya (Royse D., 2008).
Pada pendekatan kuantitatif, karakteristik yang menonjol adalah pada
pertanyaan hipotetik yang sepadan dengan rumusan masalah pada penelitian
kuantitatif, desain yang juga menggunakan desain-desain penelitian kuantitaif ,
subjek penelitian yang mempertimbangkan metode sampling, dan pengolahan data
yang merujuk pada pembuktian hipotesis menggunakan uji statistika tertentu.
Biasanya pada pengolahan data akan dipilih cara yang lebih banyak menyatakan
kualitas suatu data dalam bentuk angka-angka dan kemudian diuji dengan
menggunakan penghitungan rumus-rumus sesuai dengan pola hubungan antar
variable yang ingin dibuktikan. Kesimpulannyapun dinyatakan dalam bentuk
pernyataan yang didukung oleh angka-angka. Biasanya evaluator yang
menggunakan cara ini menganggap bahwa angka-angka mempermudah
menyatakan, membandingkan, dan mempertinggi akurasi.
Dalam desain evaluasi program, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
yaitu mengenai elemen-elemen desain, perbedaan desain evaluasi sumatif dan
formatif, dan masalah-masalah yang kemungkinan timbul. Ada dua elemen
penting dalam desain evaluasi yaitu obyek yang diukur dan kapan waktu
dilakukan pengukuran.
2.4. Melaksanakan Evaluasi Program
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan evaluasi antara
lain:
a. Informasi apakah yang harus dikumpulkan
b. Berapa banyak informasi yang harus dikumpulkan
c. Bagaimana memilih dan mengembangkan instrument
d. Bagaimana merencanakan usaha pengumpulan data untuk memperoleh
informasi terbaik dengan biaya yang relatif murah.
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK, TRR, hal. 13
Secara garis besar tahapan tersebut meliputi: tahapan persiapan evaluasi program,
tahap pelaksanaan, dan tahap monitoring. Penjelasan tentang langkah-langkah
tersebut dapat dilihat dalam bagan dibawah ini:
1. Persiapan Evaluasi Program
Penyusunan evaluasi
Penyusunan instrumen evaluasi
Validasi instrumen evaluasi
Menentukan jumlah sampel yang diperlukan
Penyamaan persepsi antar evaluator sebelum data di ambil
Langkah langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrument evaluasi :
Merumuskan tujuan yang akan dicapai
Membuat kisi-kisi
Membuat butir-butir instrument
Menyunting instrument
Instrumen yang telah tersusun perlu di validasi
Dapat dilakukan dengan metode Sampling: Proportional, Startified,
Purposive, Quota sampel, Double, Area probability, atau Cluster.
Beberapa hal yang perlu disamakan : tujuan program, tujuan evaluasi,
kriteria keberhasilan program, wilayah generalisasi, teknik sampling, jadwal
kegiatan
2. Pelaksanaan Evaluasi Program
Evaluasi program dapat dikategorikan evaluasi reflektif, evaluasi
rencana,evaluasi proses dan evaluasi hasil. Keempat jenis evaluasi tersebut
mempengaruhievaluator dalam mentukan metode dan alat pengumpul data yang
digunakan. Dalam pengumpulan data dapat menggunakan berbagai alat
pengumpul data antara lain: pengambilan data dengan tes, pengambilan data
dengan observasi (bias berupa check list, alat perekam suara atau gambar),
pengambilan data dengan angket, pengambilan data dengan wawancara,
pengambilan data dengan metode analisis dokumen dan artifak atau dengan teknik
lainya.
3. Tahap Monitoring (Pelaksanaan)
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK, TRR, hal. 14
Monitoring pelaksanaan evaluasi berfungsi untuk mengetahui kesesuaian
pelaksanaan dengan rencana program. Sasaran monitoring adalah seberapa
pelaksaan program dapat diharapkan/ telah sesuai dengan rencana program,
apakah berdampak positif atau negatif.
Teknik dan alat monitoring dapat berupa :
Teknik pengamatan partisipatif
Teknik wawancara
Teknik pemanfaatan dan analisis data dokumentasi
Evaluator atau praktisi atau pelaksana program
Perumusan tujuan pemantauan
Penetapan sasaran pemantauan
Penjabaran data yang dibutuhkan
Penyiapan metode/alat pemantauan sesuai dengan sifat dan sumber data
Perencanaan analisis data pemantauan dan pemaknaannya dengan
berorientasi pada tujuan monitoring.
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK, TRR, hal. 15
BAB 3
METODE EVALUASI PROGRAM
3.1. Metode evaluasi
Evaluasi program dilakukan pada saat program sudah dan sedang dilakukan.
Ini dlakukan dengan cara melihat kesesuaian antara indikator target dan indikator
capain pada setiap periode evaluasi program. Kebutuhan dirumuskan dari
kesenjangan (discrepancy view) antara kondisi nyata (reality) dengan kondisi
yang diharapkan (ideality). Desain evaluasi program ini terdiri enam tahap, dua
tahap pertama yang bisa dianggap sebagai perencanaan evaluasi program, yakni:
(1) melibatkan stakeholder, dan (2) menjelaskan program. Tiga tahap berikutnya
merupakan implementasi evaluasi program, yakni: (3) fokus rencana evaluasi, (4)
bukti pendukung, dan (5) kesimpula & rekomendasi. Serta langkah terahir (6)
desiminasi hasil, sebagai tahap akhir. Desain ini digambarkan sebagai berikut
(Holden D.J., 2009):
Gambar 3.1. Desain evaluasi program
3.2. Parameter/variabel yang dievaluasi
IKAD diukur berdasarkan tiga komponen utama, yaitu Kinerja Komitmen
Mutu (KKM), Penilaian Atasan Langsung (PAL) dan Kinerja Mengajar. KKM
mencakup kegiatan Pengajaran, PAL mencakup kegiatan Penelitian dan
Libatkan
stakeholder
Jelaskan
Program
Fokus
Rencana
Evaluasi Bukti dan
Pendukung
an
Sebarkan
Sebagai pelajaran
Kesimpulan
Rekomendasi
1
2
3
4
5
6
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK, TRR, hal. 16
Pengabdian, sedangkan KM mencakup implementasi silabus dan respon
mahasiswa. Indikator setiap komponen dinyatakan dalam tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1
Komponen dan indikator kinerja dosen
No Komponen Indikator
1 Kinerja Komitmen Mutu
(KKM)
a. Jumlah SKS.
b. Jumlah pertemuan: kuliah, praktikum,
responsi, remedial.
c. Jumlah kehadiran dan perannya pada
rapat/seminar jurusan (SmArt) *)
.
d. Jumlah kehadiran dan jam kerja di kantor.
2 Penilaian Atasan Langsung
(PAL)
Penelitian:
a. Proposal Penelitian.
b. Publikasi karya ilmiah.
c. Mengikuti seminar, pelatihan, dan loka karya.
Pengabdian:
d. Proposal Pengabdian.
e. Melaksanakan pengabdian.
3 Kinerja Mengajar (KM) a. Kesesuaian silabus dan implementasi
perkuliahan.
b. angket respon mahasiswa
4 Respon dosen dan
karyawan/laboran
a. Dokumen implementasi angket dosen
b. Dokumen implementasi angket
karyawan/laboran
*) di Jurusan pendidikan fisika ada program pertemuan rapat seminar setiap jum’at,
yang wajib diikuti oleh semua dosen. Program ini disebut SmArt.
Berdasarkan periode pelaksanaan dan sumber dana insentif kinerja, IKAD di
jurusan pendidikan Fisika dikelompokkan menjadi IKAD-A, IKAD-B, dan
IKAD-C.
1. IKAD-A, sumber dananya dari Kemenkeu, sering disebut sebagai uang makan,
diberikan setiap bulan, indikatornya KKM 1.d.
2. IKAD-B, sumber dananya dari dari UPI, sering disebut sebagai insentif kinerja
bulanan, diberikan setiap bulan, indikatornya KKM 1.c dan 1.d.
3. IKAD-C, sumber dananya dari jurusan, diberikan setiap akhir semester, dengan
indikatornya KKM 1.a., 1.b; PAL 2.a sampai 2.e.
IMAK, sumber dananya dari jurusan, diberikan setiap akhir semester,
indikatornya KKM 3.a dan 3,b. Sedangkan IKAK, sumber dananya dari jurusan
dan fakultas, diberikan setiap tiga bulanan, dengan indikatornya KKM 1.d.
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK, TRR, hal. 17
3.4. Alat pengumpul data
Instrumen disusun berdasarkan: a) Utility (bermanfaat dan praktis), b)
Accuracy (sacara teknik tepat), c) Feasibility (realistik dan teliti), dan d)
Proppriety (dilakukan dengan legal dan etik) (Stufflebeam, 2007). Sesuai dengan
indikator setiap komponen kinerja dosen dan karyawan/ laboran, instrumen
pengumpul data dan sumber data dalam evaluasi program ini tercantum dalam
tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1
Instrumen dan sumber data
No Komponen dan Indikator Instrumen Dokumen Sumber data
1 Kinerja Komitmen Mutu (KKM)
a. Jumlah SKS.
b. Jumlah pertemuan: kuliah,
praktikum, responsi, remedial.
c. Jumlah kehadiran dan perannya
pada rapat/seminar jurusan (SmArt).
d. Jumlah kehadiran dan jam kerja di
kantor.
Lampiran 1
a. SK Mengajar
b. Jadwal Kuliah, BAP (berita
Acara Perkuliahan)
c. Daftar hadir SmArt, Agenda
Smart
d. Kehadiran dari scan finger
Lampiran 2, Lampiran 3
2 Penilaian Atasan Langsung (PAL)
a. Proposal Penelitian.
b. Publikasi karya ilmiah.
c. Mengikuti seminar, pelatihan, dan
loka karya.
d. Proposal Pengabdian.
e. Melaksanakan pengabdian.
Lampiran 1
a. Proposal penelitian
b. Karya ilmiah, jurnal
c. Sertifikat
d. Proposan pengabdian
e. Sertifikat pengabdian
3 Kinerja Mengajar (KM)
a. Kesesuaian silabus dan SAP dengan
implementasi perkuliahan.
b. Angket respon mahasiswa
Lampiran 1
Lampiran 5
a. Silabus, SAP, BAP, Daftar
hadir, soal dan jawaban
ujian, rubrik penilaian
b. Angket mahasiswa
Lampiran 4
4 a. Respon dosen terhadap program
IKAD, IMAK
b. Respon karayawan terhadap program
IKAK
Lampiran 6
Lampiran 7
a. Angket dosen,
b. angket karyawan
Instrumen-instrumen evaluasi program yang disusun, terlebih dahulu divalidasi isi
oleh para pakar, untuk reviu dan revisi. Instrumen ini berupa, kuesioner,
observasi, dan ceklis. Instrumen-instrumen ini tercantum dalam lampiran pada
halaman 17 sampai 22.
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK, TRR, hal. 18
3.5. Prosedur pengumpulan dan teknik pengolahan data
Prosedur pengumpulan dan pengolahan data evaluasi program kinerja dosen
ini, digambarkan sebagai berikut:
Kegiatan Unit
Evaluator Kajur Dekan Dosen Krywan
Evaluator menjelaskan maksud dan tujuan
evaluasi program IKAD, IMAK dan IKAK
Memeriksa komponen dan indikator IKAD
(KKM 1.c dan 1.d .c untuk IKAD-A; dan
KKM 1.a., 1.b; PAL 2.a sampai 2.e untuk
IKAD-B)
Evaluator menganalisis kesesuaian dan
kesenjangan antara harapan/target dengan
capaian/realitas IKAD.
Memeriksa indikator komponen dan
indikator IMAK (KM 1.a dan 1.b)
Evaluator menganalisis kesesuaian dan
kesenjangan antara harapan target dengan
capaian/realitas IMAK.
Memeriksa indikator komponen dan
indikator IKAK (KKM 1.d)
Evaluator menganalisis kesesuaian dan
kesenjangan antara harapan target dengan
capaian/realitas IKAK.
Evaluator menyampaikan angket kepada
dosen dan karyawan/laboran (25% dari
jumlah dosen, 25% dari jumlah karyawan)
Evaluator menganalisis angket dosen dan
karyawan/laboran, serta mahasiswa.
Evaluator menyampaikan hasil temuan dan
rekomendasi ke pimpinan jurusan dan
fakultas
Instrumen pada lampiran 1, merupakan daftar cek rekapitulasi dari
instrumen-instrumen lainnya. Berdasarkan instrumen ini dilakukan analisis
dengan melihat kesenjangan (discrepancy view) antara kondisi nyata (reality)
dengan kondisi yang diharapkan (ideality). Kemudian dari kesenjangan ini
direkomendasikan kebutuhan.
1
4
2 2
1 1 1
4
3
6 6
1
2
5
6
8 8
7
10
9
10
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK, TRR, hal. 19
DAFTAR PUSTAKA
Fitzpatric J. D., et.all, 2012, Program Evaluation Alternative Approach and
Practical Guidelines, 4th
edition, Pearson, New Jersey USA.
Gertler P. J. et.all, 2010, Impact Evaluation in Practice, World Bank Publications,
Washington DC USA.
Holden D.J. and Zimmerman M. A., 2009, A practical guide to program
evaluation planning: theory and case examples, SAGE Publications, Inc.
Royse D., 2008, Research Methods in Social Science, 5th
edition, Thomson
Brooks/Cole, Belmont USA.
Royse D. et.all, 2009, Needs Assessment, Pocket Guides to Social Work Research
Methods, Oxford University Press, Inc, New York USA.
Ramalis T. R., 2012, IKAD IMAK: Seteguk Air di Padang Pasir, [online] http://
nebulamadani.blogspot.com/2012/09.
Ramalis T. R., 2008, Budaya Mutu Kita, [online], http://fisika.fpmipa.upi-int/
emanagement.
Stufflebeam D. L. and Shinkdield A. J., 2007, Evaluation Theory, Models, and
Applications, John Wiley & Sons, Inc., San Francisco USA.
Wholey J. S. et. all, 2010, Handbook of practical program evaluation 3rd
edition.,
John Wiley & Sons, Inc, San Francisco USA.
......................, 2010, Prosedur Operasional Baku: Indeks Kinerja Dosen (IKAD),
Indeks Matakuliah (IMAK) dan Indeks Kinerja Karyawan (IKAK), GKM
Manajemen dan Organisasi, Jurusan Pendidikan Fisika FPMA UPI .
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK, TRR, hal. 20
Lampiran 1: Daftar pemeriksaan dokumen IKAD dan IKAK
No Uraian Periksa
Hasil Evaluasi
Keterangan Sesuai
Tidak sesuai Observ
Major Minor
1 Kinerja Komitmen Mutu (KKM)
a. SK Mengajar
b. Jadwal Kuliah, BAP (berita Acara
Perkuliahan
c. Daftar hadir SmArt, Agenda Smart
d. Kehadiran dari scan finger
2 Penilaian Atasan Langsung (PAL)
a. Proposal Penelitian.
b. Publikasi karya ilmiah
c. Mengikuti seminar, pelatihan, dan
loka karya
d. Proposal Pengabdian
e. Melaksanakan pengabdian
3 Kinerja Mengajar (KM)
a. Kesesuaian silabus dan implementasi
perkuliahan.
b. angket respon mahasiswa
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK, TRR, hal. 21
Lampiran 2: Dokumen kehadiran dan jam kerja dosen atau karyawan/laboran
Nama Dosen/Karyawan:
Tgl. Bulan: . . . . .
Datang Pulang Jam kerja
1
2
3
...
...
...
dst
Jumlah kehadiran (A)
Jumlah jam kerja (B)
Jumlah jam lembur (C)
Keterangan
A: Jumlah kehadiran (jam kehadiran di hari kerja dan di hari lembur)
B: Jumlah jam kerja (selisih jam pulang dengan jam datang setiap hari kerja)
C: Jumlah jam lembur (jam kerja di atas jam 18:00 untuk dosen, dan jam kerja di atas
jam 16:00; dan jam kerja di luar hari kerja)
Lampiran 3: Rekapitulasi kehadiran dan jam kerja dosen atau karyawan/
laboran
No Nama Dosen/Karyawan
Januari 2013 Februari 2013 Maret 2013
A B C A B C A B C
1
2
3
...
...
...
dst
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK, TRR, hal. 22
Lampiran 4: Kesesuaian silabus, SAP, dan implementasinya
No. Kode
MK Nama Mata Kuliah
Nama/ Kode
Dosen
Materi Perkuliahan Pertemuan Soal evaluasi Total
% Keterangan
Sesuai tidak
sesuai (%) SAP
Sesuai
Jadwal
Ganti
jadwal (%) Sesuai
tidak
sesuai (%)
1
2
3
...
...
...
dst
Dokumen pendukung yang harus ada:
Daftar hadir perkuliahan
Soal tugas, tes unit atau quiz, UTS, dan UAS
Jawaban tugas, tes unit atau quiz, UTS, dan UAS
Rubrik penilaian
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK, TRR, hal. 23
Lampiran 5: Respon mahasiswa terhadap perkuliahan
Angket Evaluasi Perkuliahan
Matakuliah : Jml. Mahasiswa :
Program Studi : Tingkat :
Semester/ Tahun : IP/IPK terakhir :
Jangan Tuliskan jati diri anda. Respon anda sangat membantu untuk perbaikan
kualitas perkuliahan. Beri tanda ceklis (√) pada kolom yang tepat. A: sangat
baik, B: baik, C: tidak baik, D: sangat tidak baik.
No Pernyataan A B C D
1 Kejelasan tujuan perkuliahan
2 Ketersediaan deskripsi, silabus, dan SAP
3 Kemampuan dosen menyampaikan materi
perkuliahan
4 Sikap dosen terhadap mahasiswa
5 Kehadiran dosen
6 Memulai dan mengakhiri perkuliahan tepat waktu
7 Dosen mendorong mahasiswa untuk aktif
8 Keterbukaan dosen dalam merespon pertanyaan
9 Penggunaan media dalam perkuliahan
10 Keterbukaan dosen dalam memberikan penilaian
ujian
11 Nilai-nilai moral dalam perkuliahan
12 Efektivitas pembelajaran secara keseluruhan
13 Bertambahnya pengetahuan dari perkuliahan
Apa yang paling anda senangi dalam perkuliahan ini?
.
Berikan saran anda untuk peningkatan kualitas perkuliahan ini.
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK, TRR, hal. 24
Lampiran 6: Respon dosen terhadap IKAD dan IMAK
Angket Evaluasi IKAD/IMAK
Jangan Tuliskan jati diri anda. Respon anda sangat membantu untuk perbaikan
kualitas program IKAD dan IMAK. Beri tanda ceklis (√) pada kolom yang tepat.
A: sangat baik, B: baik, C: tidak baik, D: sangat tidak baik.
No Pernyataan A B C D
1 Pemahaman anda terhadap tujuan IKAD dan
IMAK
2 Sosialisasi POB IKAD dan POB IMAK
3 Kesesuaian komponen dan indikator IKAD dan
IMAK
4 Ketepatan waktu pelaksanaan IKAD dan IMAK
5 Keterbukaan dan akuntabilitas pelaksanaan IKAD
dan IMAK
6 Nilai-nilai moral dalam pelaksanaan IKAD dan
IMAK
7 Keterkaitan IKAD dan IMAK dengan peningkatan
kinerja dosen
8 Keterkaitan IKAD dan IMAK dengan atmosfer
akademik yang kondusif
9 Efektivitas pelaksanaan IKAD dan IMAK secara
keseluruhan
10 Respon dosen terhadap pelaksanaan IKAD dan
IMAK
Apa yang paling anda senangi dalam program IKAD dan IMAK ini?
.
Berikan saran anda untuk peningkatan kualitas IKAD dan IMAK.
Evaluasi Program IKAD, IMAK, dan IKAK, TRR, hal. 25
Lampiran 7: Respon karyawan/laboran terhadap IKAK
Angket Evaluasi IKAK
Jangan Tuliskan jati diri anda. Respon anda sangat membantu untuk perbaikan
kualitas program IKAK. Beri tanda ceklis (√) pada kolom yang tepat.
A: sangat baik, B: baik, C: tidak baik, D: sangat tidak baik.
No Pernyataan A B C D
1 Pemahaman anda terhadap tujuan IKAK
2 Sosialisasi POB IKAK
3 Kesesuaian komponen dan indikator IKAK
4 Ketepatan waktu pelaksanaan IKAK
5 Keterbukaan dan akuntabilitas pelaksanaan IKAK
6 Nilai-nilai moral dalam pelaksanaan IKAK
7 Keterkaitan IKAK dengan peningkatan kinerja
karyawan
8 Keterkaitan IKAK dengan atmosfer akademik yang
kondusif
9 Efektivitas pelaksanaan IKAK secara keseluruhan
10 Respon karyawan/laboran terhadap pelaksanaan
IKAK
Apa yang paling anda senangi dalam program IKAD dan IMAK ini?
.
Berikan saran anda untuk peningkatan kualitas IKAD dan IMAK.