executive summary: laporan studi strategis dalam negeri tentang pembangunan nasional di provinsi...
DESCRIPTION
LAPORAN KELOMPOK PESERTA PPRA XLIX LEMHANNAS RI STUDI STRATEGIS DALAM NEGERI TANGGAL 21 S.D 26 JULI 2013TRANSCRIPT
Executive Summary
LAPORAN KELOMPOK PESERTA
PPRA XLIX LEMHANNAS RI
STUDI STRATEGIS DALAM NEGERI
TANGGAL 21 S.D 26 JULI 2013
PEMBANGUNAN NASIONAL DI PROVINSI BENGKULU
BERDASARKAN SURAT PERINTAH GUBERNUR LEMHANNAS RINOMOR : SPRIN / 595 / IV / 2013TANGGAL : 2 April 2013
EXECUTIVE SUMMARY
ii LAPORAN STUDI STRATEGIS DALAM NEGERI PPRA XLIX LEMHANNAS RI
Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) ke Provinsi Bengkulu yang dilaksanakan tanggal
22-26 Juli 2013 bertujuan untuk membekali para peserta PPRA XLIX Lemhannas RI
agar memiliki cakrawala berpikir yang lebih komprehensif dan integral tentang kondisi
objektif Provinsi Bengkulu, yang merupakan bagian integral dari NKRI, terutama
tentang kearifan lokal, pelaksanaan Pembangunan Nasional di daerah serta kondisi
Tannas Daerah Provinsi Bengkulu, serta untuk mempertajam kemampuan peserta dalam
menemukan isu-isu strategis di daerah, mengambil keputusan dalam arti memberikan
rekomendasi kebijakan, serta memprediksi implikasi dari rekomendasi kebijakan yang
disarankan.
Yang menjadi landasan pemikiran dalam laporan ini adalah Paradigma Nasional
yang terdiri dari Pancasila sebagai Landasan Idiil, UUD NRI 1945 sebagai Landasan
Konstitusional, Wawasan Nusantara sebagai Landasan Visional dan Ketahanan
Nasional sebagai Landasan Konsepsional. Di samping itu, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2015 dipakai pula sebagai Landasan
Operasional dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Bengkulu Tahun 2010-2015 sebagai Landasan Operasional Pembangunan Daerah.
Propinsi Bengkulu yang berada di sebelah barat pegunungan Bukit Barisan dengan
luas wilayah sebesar ± 1.978.870 Ha atau 19.788,7 Km2. Wilayah administrasi Propinsi
Bengkulu memanjang dari perbatasan dengan Propinsi Sumatera Barat sampai dengan
perbatasan Propinsi Lampung yang jaraknya lebih kurang 567 kilometer. Propinsi
Bengkulu berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia pada garis pantai sepanjang
lebih kurang 433 kilometer. Bagian Timurnya berbukit-bukit dengan dataran tinggi yang
subur, sedang bagian barat merupakan dataran rendah yang relatif sempit, memanjang
dari utara ke selatan serta diseling oleh daerah yang bergelombang.
Peluang yang dimiliki oleh Provinsi Bengkulu, antara lain Provinsi ini memiliki
Sumber Kekayaan Alam yang besar dan beragam terutama pada sektor pertambangan
dan pertanian. Sumber-sumber kekayaan alam tersebut memerlukan dukungan skill
dan teknologi dalam pemanfaatannya. Kekayaan alam yang dimiliki Provinsi Bengkulu
diiringi dengan permintaan dari dalam dan luar negeri yang besar atas kekayaan SDA
iiiPEMBANGUNAN NASIONAL DI PROVINSI BENGKULU
tersebut. Aktivitas ekspor menjadi meningkat dan tentu menggerakkan ekonomi Provinsi
Bengkulu. Di samping itu, keberadaan jalur Sea Lines of Communications (SLOC) dengan
lalu lintas yang akan semakin meningkat, dapat dimanfaatkan leh provinsi Bengkulu
untuk penyediaan logistic pelabuhan di daerah provinsi Bengkulu..
Adapun kendala yang dihadapi oleh Provinsi Bengkulu, antara lain kondisi
Geografi Bengkulu yang pada beberapa bagian masih ditutupi oleh Hutan Lindung,
menjadi kendala transportasi dalam penyaluran produk ke pasar yang potensial.
Keberadaan hutan lindung ini menutupi jalur-jalur lalu lintas utama pantai utara-
selatan sehingga akan mempengaruhi pengembangan jalan di kemudian hari. Kebijakan
Pemerintah Pusat yang menyeragamkan model pembangunan pada semua daerah, telah
menghambat percepatan pembangunan daerah-daerah yang tertinggal. Pendekatan
pembangunan yang menunggu naiknya permintaan (demand) akan sult diterapkan di
daerah provinsi Bengkulu. Pembangunan infrastruktur seharusnya mendahului kemajuan
ekonomi agar berfungsi sebagai pendorong kemajuan. Kendala lain adalah kualitas SDM
yang masih Rendah. Rendahnya Angka Partisipasi Murni Provinsi Bengkulu, khususnya
pada jenjang SMA menyebabkan rendahnya produktivitas daerah. Di sisi lain, tingginya
tingkat lulusan SD menyebabkan rata-rata kualitas keahlian masyarakat Bengkulu
tergolong menengah ke bawah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika pembangunan provinsi Bengkulu
terdiri dari faktor tata kelola pemerintahan daerah dan birokrasi, faktor infrastruktur
daerah, faktor sosial budaya, faktor Sumber Kekayaan Alam, dan faktor pertahanan
keamanan.
Berdasarkan analisis pembangunan nasional yang telah dilakukan berdasarkan
aspek astagatra dan mengacu pada studi sebelumnya, maka hasilnya sebagai berikut:
1.) Berdasarkan aspek geografi, Bengkulu memiliki keunggulan dengan adanya curah
hujan yang tinggi dan iklim yang sejuk dilengkapi dengan telah disahkannya RTRW
Provinsi. Hal ini akan mendukung pembangunan Bengkulu berdasarkan pola ruang
yang ada. Tantangan dalam bidang geografi yaitu rawannya daerah Bengkulu
terhadap bencana gempa.
2.) Untuk aspek demografi, laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dibandingkan
EXECUTIVE SUMMARY
iv LAPORAN STUDI STRATEGIS DALAM NEGERI PPRA XLIX LEMHANNAS RI
dengan pertumbuhan penduduk secara nasional juga memperlihatkan bahwa
demografi Bengkulu kurang tangguh.
3.) Sumber Kekayaan Alam Bengkulu merupakan poin utama Bengkulu dalam menunjang
perekonomian provinsi tersebut. Oleh karena itu hasil analisis pembangunan nasional
ini mendukung penelitian sebelumnya yang menekankan Sumber Kekayaan Alam
dengan poin analisis tertinggi yaitu tangguh.
4.) Ideologi Bengkulu dipengaruhi kuat oleh Ideologi Islam meskipun terdiri dari
berbagai etnis.
5.) Aspek politik dari Bengkulu masih perlu ditingkatkan ditunjukkan banyaknya
masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan daerah baik
untuk kepala daerah maupun legislatif. Meski demikian, kondisi politik di Bengkulu
relatif stabil dari kerusuhan pilkada.
6.) Aspek Ekonomi dari Bengkulu memperlihatkan bahwa pertumbuhan ekonominya
mengalami kenaikan dan telah mencapai target RKP 2011. Begitu pula dengan
pengangguran terbuka dan inflasi yang relatif kecil. Hal ini menunjukkan ekonomi
Bengkulu relatif kondusif dan stabil. Tantangan dalam bidang ini yaitu masih
banyaknya tenaga kerja yang berpendidikan rendah.
7.) Untuk bidang sosial budaya, terdapat hasil positif dalam bidang kesehatan dan
pendidikan. Namun, angka kemiskinan Bengkulu yang relatif tinggi dibandingkan
dengan nasional dapat menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dalam
menanggulangi kemiskinan di provinsi tersebut.
8.) Pertahanan dan keamanan Bengkulu cukup tangguh ditunjukkan dengan tingginya
persentase penyelesaian penanganan kasus kejahatan konvensional dan tidak adanya
kejahatan transnasional.
Pengukuran ketahanan nasional memperlihatkan bahwa Indeks Ketahanan Nasional
Provinsi Bengkulu adalah 2,62 atau CUKUP TANGGUH, yang merupakan agregasi dari
seluruh aspek ketahanan astagatra sebagaimana tabel berikut ini:
vPEMBANGUNAN NASIONAL DI PROVINSI BENGKULU
Tabel:
Indeks Ketahanan Nasional Provinsi Bengkulu
No Gatra Bobot Skor Bobot X Skor
1 Geografi 6,00 2,93 17,57
2 Demografi 14,00 3,64 50,91
3Sumber Kekayaan Alam
6,00 2,50 14,99
4 Ideologi 15,00 1,79 26,78
5 Politik 9,00 2,22 20,01
6 Ekonomi 16,00 2,96 47,33
7 Sosial Budaya 24,00 2,47 59,31
8Pertahanan dan Keamanan
10,00 2,53 25,30
TOTAL 100 262,20
Berdasarkan hasil SSDN Provinsi Bengkulu, disarankan bahwa untuk kondisi hasil
validasi Indeks Ketahanan Nasional (IKN) Provinsi Bengkulu Tahun 2013 yang
mendapatkan penilaian “KURANG TANGGUH” adalah gatra Sumber Kekayaan Alam
(SKA) dan gatra Pertahanan dan Keamanan (Hankam), oleh karena itu perlu ditingkatkan
dan ditangani segera dengan sebaik-baiknya dan secepatnya agar permasalahan yang
akan muncul dapat dicegah. Pemerintah dan Pemerintah provinsi Bengkulu harus
bersinergi dan bekerja keras membenahi hambatan-hambatan pembangunan yang ada
mulai dari kebijakan sampai pada level teknis pelaksanaan pemabngunan di daerah,
sehingga pembangunan nasional di daerah Bengkulu meningkat dan Ketahanan nasional
Provinsi Bengkulu meningkat pula. Dengan demikian akan tercapainya tujuan nasional
sebagaimana dimanatkan UUD NRI 1945.
EXECUTIVE SUMMARY
vi LAPORAN STUDI STRATEGIS DALAM NEGERI PPRA XLIX LEMHANNAS RI
Laporan SSDN ini mengusulkan juga beberapa saran untuk meningkatkan pembangunan
Provinsi Bengkulu, yaitu:
1.) Memperkuat faktor-faktor internal yang menjadi pendorong pembangunan nasional di
Bengkulu, dan segera mencari solusi atas faktor-faktor yang melemahkan pembangunan
nasional di Bengkulu. Untuk Faktor eksternal, Pemerintah Indonesia maupun Bengkulu
harus memanfaatkan setiap kesempatan yang ada, seperti akan datangnya Masyarakat
Ekonomi ASEAN, penindakan korupsi pada level nasional, serta perdagangan bebas
negara-negara di dunia yang berpotensi pada peningkatan nilai investasi ke daerah.
2.) Memantapkan Perencanaan Pembangunan Provinsi Bengkulu melalui partisipasi
berbagai stakeholders untuk terlibat aktif mengusulkan program-program
pembangunan di Bengkulu. Keterlibatan masyarakat dan dunia usaha menjadi penting
mengingat mereka adalah target pembangunan, sekaligus pelaksana pembangunan.
3.) Menyelaraskan berbagai program pembangunan Provinsi Bengkulu yang termuat dalam
RPJPD, RPJMD, maupun RKPD Provinsi Bengkulu dengan melakukan pengawasan sehingga
potensi deviasi terhadap perencanaan pembangunan sangat kecil. Selain itu, Provinsi Bengkulu
juga harus menyelaraskan perencanaan pembangunannya (RPJMD) dengan target-tergat
pembangunan nasional yang termuat dalam RPJMN.
4.) Menyelaraskan data yang ada di pemerintahan provinsi dan instansi penegak
hukum seperti Kepolisian Daerah dan Kejaksaatn Tinggi, khususnya untuk data
tingkat kriminalitas, sehingga bisa diantisipasi penanganannya. Demikian pula halnya
dalam rangka mengantisipasi perkembangan perkebunan perlu diselesaikan sengketa
lahan yang terjadi antara penduduk dan pengusaha perkebaunan. Disamping itu
konflik perbatasan pemerintah daerah Bengkulu Utara dan Kabupaten Lebong perlu,
langkah penyelesaian dalam rangka menghadapi situasi politik pada tahun 2014.
5.) Mengoptimalkan Pelabuhan Pulai Baai yang saat ini pengusahaannya dilakukan
oleh PT PELINDO untuk ikut berkontribusi dalam meningkatkan PAD Kota
Bengkulu melalui pemberlakuan tiket masuk pelabuhan, penyediaan air bersih untuk
kapal, pengelolaan pemanduan kapal untuk keluar masuk pelabuhan, pengupayaan
uang rambu untuk masuk PNPB pemerintahan kota Bengkulu dan bersinergi antar
stakeholders.