executive summary - · pdf filepotensi pasar yang baik di indonesia khususnya jakarta membuat...
TRANSCRIPT
Executive Summary
Fashion merupakan suatu industri yang terus berkembang. Bila kita membahas
tentang perkembangan dunia fashion, tak akan ada habisnya. Semua orang di setiap negara
dan daerah yang berbeda-beda mempunyai cara berfashion mereka masing-masing. Hal ini
dikarenakan budaya dan tradisi dari setiap negara dan daerah yang juga beragam. Adapun
fashion dari satu negara dan daerah dapat diterima di negara atau daerah yang lain
disebabkan karena cocoknya dan digemarinya fashion tersebut oleh masyarakat secara luas
dari negara atau daerah tersebut.
Pada dasarnya, dalam dunia fashion ada yang disebut dengan mode atau biasa
sering disebut juga dengan trend. Mode adalah gaya yang diterima atau sedang populer saat
ini. Mode fashion cenderung berubah-ubah dikarenakan oleh faktor manusia yang selalu
tidak pernah puas dan cepat bosan. Oleh karena itu, para manufacturer dalam industri
fashion selalu berinovasi untuk menciptakan fashion-fashion baru yang terus menerus
berkembang.
Inovasi dan perkembangan yang terus menerus dalam industri fashion membuat
barang-barang fashion menjadi beragam dan memiliki keunikan masing-masing. Dengan
keragaman yang besar ini, industri fashion cenderung memiliki segmen yang beragam juga.
Hal ini membuat adanya kelonggaran bagi para pendatang baru dalam bersaing dengan para
kompetitor karena ada banyak segmen yang dapat dipilih untuk ditargetkan.
Di Indonesia sendiri, bisnis dalam industri fashion cukup berkembang pesat. Orang-
orang di Indonesia khususnya Jakarta sudah semakin modern dan cenderung mengikuti
perkembangan mode-mode fashion baru. Hal ini cukup mendukung para pebisnis yang ingin
berkecimpung dalam dunia fashion di Indonesia. Selain itu, Indonesia juga merupakan
negara yang besar dengan populasi yang besar juga. Di Jakarta sendiri, populasi
penduduknya adalah + 12,000,000. Pendapatan per kapita di Indonesia pun kian meningkat
yang mana pada tahun 2011 kemarin terjadi peningkatan sebesar 17.7% dengan angka
pendapatan sebesar USD 3,542. Hal-hal tersebut mendukung berkembangnya industri
fashion di Indonesia.
Potensi pasar yang baik di Indonesia khususnya Jakarta membuat saya berinisiatif
untuk membangun bisnis fashion di Indonesia yang mana akan saya mulai dengan
mengimpor fashion accessories dari Filipina.
Filipina sendiri adalah negara yang dimana industri fashionnya tengah berkembang
cukup pesat. Eratnya hubungan Filipina dengan United States (Amerika) membuat banyak
para investor dari US datang untuk bermanufaktur di Filipina dikarenakan lebih rendahnya
cost produksi di Filipina dibandingkan dengan US sendiri. Banyak dari para investor tersebut
yang bermanufaktur dalam industri fashion dan bahkan mereka juga mendatangkan
desainer-desainer dari US untuk mendesain produk-produk mereka.
Executive Summary ....................................................................................................................................... 2
Daftar Isi ........................................................................................................................................................ 3
1.Overview of The Business .......................................................................................................................... 4
1.1.Background ......................................................................................................................................... 4
1.2.Company Description .......................................................................................................................... 6
1.3.Organizational Structure ..................................................................................................................... 6
1.4.Product Description .......................................................................................................................... 11
2.Marketing Plan ........................................................................................................................................... 8
2.1.Situation Analysis ................................................................................................................................ 8
2.2.Marketing Objective ........................................................................................................................... 9
2.3.Marketing Strategy ........................................................................................................................... 10
2.3.1.Idea Development ..................................................................................................................... 10
2.3.2.Introduction .............................................................................................................................. 10
2.3.3.Growth ....................................................................................................................................... 11
2.3.4.Maturity ................................................................................................................................... 11
2.3.5.Decline ....................................................................................................................................... 11
3.Operation Plan ......................................................................................................................................... 11
3.1.Kapasitas Produk dan Lokasi ................................................................................................................. 11
3.2.Teknologi dan Proses Produksi ............................................................................................................. 12
3.2.1.Teknologi ........................................................................................................................................... 12
3.2.2. Proses Produksi ................................................................................................................................ 12
3.3.Peralatan dan Bahan Baku .................................................................................................................... 12
3.4.Organisasi dan Manajemen .................................................................................................................. 14
3.5.Jadwal Implementasi ........................................................................................................................... 14
4.Financial Performance ............................................................................................................................. 15
4.1.BEP ........................................................................................................................................................ 16
4.2.Milestone .............................................................................................................................................. 17
1. Overview of The Business
1.1 Background
Keragaman yang ada dalam industri fashion dan potensi pasar di Indonesia membuat
saya tertarik untuk berbisnis dalam dunia fashion. Bisnis fashion yang saya pilih adalah
mengimpor fashion accessories dari Filipina.
Pemilihan bisnis fashion ini disebabkan oleh hobi dan ketertarikan saya dalam dunia
fashion dan juga cukup banyaknya relasi dan teman-teman saya yang juga menyukai dunia
fashion yang mana dapat membantu saya dalam melakukan survey untuk mengetahui mode
yang sedang populer. Selain itu, saya memilih bisnis fashion ini karena adanya potensi pasar
yang baik di Indonesia.
Di tengah ketatnya persaingan dalam dunia bisnis yang tengah mengglobal ini, akan
sulit bagi pendatang baru untuk bersaing dengan para kompetitor yang telah menguasai
bidang industrinya masing-masing. Oleh karena itu, sebagai pendatang baru dalam dunia
bisnis, saya lebih tertarik untuk mengimpor dibandingkan dengan bermanufaktur sendiri.
Beberapa keuntungan dari mengimpor dibanding dengan bermanufaktur sendiri adalah: set
up costnya lebih murah, biaya pemasarannya relatif lebih kecil dan dapat bercobranding
dengan manufacturer yang produknya akan diimpor, serta resiko yang dipikulpun tidak
sebesar bermanufaktur sendiri. Adapun undang-undang tenaga kerja di Indonesia ini masih
kurang baik, dapat terlihat dari seringnya buruh-buruh yang berdemonstrasi.
Pilihan saya untuk mengimpor jatuh pada Filipina karena perkembangan industri
fashion kerajinan tangan di Filipina yang meningkat cukup pesat dari tahun ke tahun. Hal
lain yang membuat saya tertarik adalah karena hanya sedikit orang yang mengimpor fashion
accessories dari Filipina. Para pengimpor barang-barang fashion biasa mengimpor dari
negara-negara dengan harga beli murah seperti Cina dan negara-negara dengan mode
fashion yang lagi populer seperti Korea dan Thailand. Hal ini membuat produk yang diimpor
dari Filipina lebih mempunyai diferensiasi. Yang terpenting dari semuanya adalah karena
saya mempunyai kerabat di Filipina yang dapat membantu saya untuk mencari beberapa
alternatif supplier, berkomunikasi secara langsung dengan supplier, serta membantu dalam
pengecekan barang (quality control) saat barang akan dikirim.
Di samping itu, Filipina berada dalam kawasan ASEAN enam yang mana telah ada
banyak kebijakan bea masuk dari Free Trade Area (FTA) yang meliputi bea import atas CIF,
PPN, dan PPh 22 yang lebih rendah. Hal tersebut dapat diperoleh dengan mencantumkan
Certificate of Origin (COO) form D dari negara yang bersangkutan dan juga mengurus
dokumen-dokumen impor dengan benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik di
Indonesia maupun di Filipina sendiri.
Alasan saya memilih aksesoris adalah karena lebih banyak fashion manufacturer di
Filipina yang memproduksi aksesoris. Dengan ini, ada lebih banyak pilihan supplier yang
dapat disaring untuk dipilih. Selain itu, aksesoris juga lebih beragam jenisnya.
Setelah mendapatkan cukup banyak alternatif supplier di Filipina dan berkomunikasi
dengan mereka, saya memilih untuk bekerja sama dengan salah satu fashion accessories
manufacturer yang bernama BAYCRAFTS karena produknya aksesorisnya yang beragam jenis
serta terus menerus berinovasi untuk menciptakan model-model aksesoris baru.
BAYCRAFTS juga telah memiliki Certificate of Fair Trade yang mana cukup meyakinkan untuk
dapat mengimpor barang dengan baik dari mereka. Hal lain yang menyebabkan saya
memilih manufacturer ini adalah karena skala pasar BAYCRAFTS yang masih lebih
dikhusukan pada pasar lokal dan baru mulai melayani penjualan internasional secara retail
melalui kerja sama dengan jasa Fed Ex. Dengan adanya modal satu milyar rupiah, akan
sangat memungkinkan saya untuk dapat mengimpor dengan skala wholesale.
Adapula saya memilih BAYCRAFTS dari beberapa alternatif yang ada karena saya
dapat langsung berkomunikasi dengan Owner mereka. Dibandingkan dengan manufacturer
lain yang sebagian besar hanya ditanggapi oleh para marketing staffnya, tentu akan lebih
baik apabila dapat berkomunikasi langsung dengan pihak manajemen karena dapat
menegosiasikan harga dengan lebih baik dan cepat. Hasil dari komunikasi saya dengan
Owner BAYCRAFTS menunjukkan bahwa saya dapat memperoleh harga 50% lebih rendah
dari harga retail mereka jika membeli dengan skala wholesale, serta adanya kesempatan
bagi saya untuk mendapatkan lisensi apabila dapat memberikan mereka jumlah penjualan
yang memuaskan. Demikian, profit yang dapat diperolehpun cukup besar. Diperkirakan
Biaya Pokok Penjualan (HPP) nya pun tidak akan terlalu besar apabila proses pengiriman
dapat diatur dengan baik melalui penggunaan jasa angkut yang efektif dan efisien sehingga
ongkos angkutnya pun menjadi lebih murah.
1.2 Company Description
Nama Perusahaan: PT. Tandiawan Tirtakusuma
Bidang Usaha: Importir Fashion Accessories (BAYCRAFTS)
Bentuk Usaha: Sebuah perseroan terbatas dengan usaha bisnis mengimpor beragam
fashion accessories dari BAYCRAFTS, Filipina yang terus menerus berinovasi untuk
menambah variasi model fashion accessories di Indonesia
Tujuan Usaha: Memperoleh profit yang optimum
Visi Usaha:
- Memajukan nama BAYCRAFTS di Indonesia
- Menjadi importir fashion accessories yang terdepan dan disenangi oleh masyarakat luas
- Meningkatkan keragaman mode fashion accessories di Indonesia
Misi Usaha:
- Menyelidiki dan memuaskan selera masyarakat pencinta fashion accessories di
Indonesia melalui produk-produk BAYCRAFTS
- Mengimpor dan menyediakan beragam jenis fashion accessories baru melalui produk-
produk BAYCRAFTS yang sesuai dengan selera pasar di Indonesia
- Bekerja sama dengan berbagai toko dan kios untuk memasarkan produk BAYCRAFTS
agar dapat dikenal oleh masyarakat luas
- Menjalin hubungan yang baik dengan para pelanggan baik skala besar maupun kecil
1.3 Organizational Structure
Dengan adanya modal yang cukup besar, saya memutuskan untuk membangun
sebuah perseroan terbatas. Alasan saya lebih memilih untuk membuat perseroan terbatas
dibanding dengan bentuk badan usaha lainnya dikarenakan untuk mendapatkan lisensi dari
BAYCRAFTS itu sendiri diperlukan adanya suatu badan usaha yang dapat dipercaya.
Perseroan terbatas adalah sebuah bentuk badan usaha dengan tingkat kontinuitas yang baik
dan lebih terstrukturisasi yang mana membuat bentuk badan usaha ini lebih dianggap sah
dan terpercaya oleh banyak pihak.
Perseroan terbatas yang saya buat ini, saya beri nama PT. Tandiawan Tirtakusuma.
Struktur organisasi dari PT. Tandiawan Tirtakusuma di awal pembentukan memiliki bentuk
yang sederhana dimana ditujukan untuk meminimalisasi set up cost. Berikut adalah struktur
organisasi awal dari PT. Tandiawan Tirtakusuma:
Struktur Organisasi
PT. Tandiawan Tirtakusuma
Job Descriptions:
- Owner: Tugas saya sebagai owner meliputi: memelihara hubungan yang baik dengan
BAYCRAFTS, menetapkan jumlah dan jenis barang-barang yang akan diimpor,
berkoordinasi dengan perusahaan ekspedisi untuk mengatur jalannya pengiriman
barang dengan baik dan akurat, melakukan pengecekan barang ketika barang diterima,
mengatur pembayaran, membuat proyeksi untuk menetapkan harga jual berdasarkan
profit yang diinginkan, membandingkan harga jual yang hasil proyeksi dengan harga
Owner
(Wendy Tandiawan)
Marketer Marketer Marketer
Assistant
yang dapat diterima pasar melalui survei, melakukan perhitungan cost yang boleh
dikeluarkan untuk mendapatkan harga jual yang tepat, menawarkan produk ke
beberapa channel yang saya miliki, mereview dan menandatangani dokumen-dokumen
penting (seperti: laporan anggaran yang disetujui, perjanjian kontrak pemesanan
barang, dan lainnya), serta mengkoordinasi dan mengawasi para marketer agar dapat
menjalankan tugas mereka secara efektif.
- Assistant: Melakukan pencatatan atas semua transaksi jual beli, membuat laporan
keuangan, membuat laporan anggaran, menyiapkan dokumen-dokumen yang
dibutuhkan oleh para marketer (company profile dari BAYCRAFTS, kontrak pemesanan,
dan lainnya), membantu owner dalam melakukan pengecekan barang, melakukan
tagging harga, melakukan stock opname, menjawab dan memberikan penjelasan
dengan baik jika ada customer yang mengeluh atau ingin melakukan pemesanan secara
langsung, mengajukan ide-ide pemasaran kepada owner (iklan, brosur, dan lainnya),
dan membuat pertanyaan-pertanyaan untuk survei pasar.
- Marketer: Memasarkan produk-produk BAYCRAFTS, melakukan survei pasar (mencari
tahu customer needs and wants), membangun customer relationship, membantu
kelancaran jalannya pemesanan barang dari customer (pengajuan kontrak pemesanan,
dan lainnya).
Adapula setelah perusahaan bertumbuh dan mendapatkan profit yang baik di masa
yang akan datang, saya berencana untuk membuat struktur organisasi yang lebih kompleks
dengan segregation of duties yang lebih baik agar sistem pengendalian internal perusahaan
dapat menjadi lebih terkendali sehingga performa perusahaan dapat menjadi lebih efektif.
Berikut adalah struktur organisasi proyeksi dari PT. Tandiawan Tirtakusuma:
Struktur Organisasi (Proyeksi)
PT. Tandiawan Tirtakusuma
Job Descriptions:
- CEO: Menawarkan produk ke beberapa channel yang memiliki hubungan khusus,
mengembangkan ide-ide pemasaran, mereview dan menandatangani dokumen-
dokumen penting (seperti: laporan anggaran yang disetujui, perjanjian kontrak
pemesanan barang, dan lainnya), mengkoordinasi dan mengawasi para karyawan agar
dapat menjalankan tugas mereka secara efektif.
- Assistant: Membantu pekerjaan CEO, mengajukan ide-ide pemasaran kepada CEO
(iklan, brosur, dan lainnya), dan membuat pertanyaan-pertanyaan untuk survei pasar.
- Finance and Accounting Manager: Membuat proyeksi untuk menetapkan harga jual
berdasarkan profit yang diinginkan, membandingkan harga jual yang hasil proyeksi
dengan harga yang dapat diterima pasar melalui survei, melakukan perhitungan cost
yang boleh dikeluarkan untuk mendapatkan harga jual yang tepat, memeriksa laporan
keuangan sebelum diajukan ke CEO, mengajukan proyeksi harga jual kepada CEO,
Owner and CEO (Wendy Tandiawan)
Finance and Accounting Manager
Accountant
Cashier
Marketing Manager
Marketer
Marketer
Marketer
Purchasing Coordinator
Quality Control (Relasi di Filipina)
Assistant
Customer Service
mengajukan proposal anggaran kepada CEO, mengawasi dan men-support accountant
dan cashier agar dapat melakukan pekerjaan mereka masing-masing dengan efektif.
- Accountant: Melakukan pencatatan atas semua transaksi jual beli, membuat laporan
keuangan, dan membuat laporan anggaran, melakukan dokumentasi, melakukan stock
opname.
- Cashier: Mengatur dan mempertanggungjawabkan jalannya keluar masuk petty cash
(kas kecil), menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan oleh para marketer
(company profile dari BAYCRAFTS, kontrak pemesanan, dan lainnya).
- Purchasing Coordinator: Memelihara hubungan yang baik dengan BAYCRAFTS,
membuat proposal jumlah dan jenis barang-barang yang akan diimpor, mengajukan
propoosal impor barang kepada CEO, berkoordinasi dengan perusahaan ekspedisi untuk
mengatur jalannya pengiriman barang dengan baik dan akurat, bekerja sama dengan
pihak quality control.
- Quality Control (Asisten Relasi di Filipina): Melakukan pengecekan terhadap barang
yang akan dikirim, melapor kepada purchasing coordinator apabila ada barang yang
cacat atau kurang dan membantu purchasing coordinator untuk mengkoordinasikannya
dengan pihak BAYCRAFTS.
- Marketer: Memasarkan produk-produk BAYCRAFTS, melakukan survei pasar (mencari
tahu customer needs and wants), membangun customer relationship, membantu
kelancaran jalannya pemesanan barang dari customer (pengajuan kontrak pemesanan,
dan lainnya).
- Customer Service: Menjawab dan memberikan penjelasan dengan baik jika ada
customer yang mengeluh atau ingin melakukan pemesanan secara langsung,
memelihara hubungan baik dengan para customer (melayani dengan ramah,
memberikan ucapan selamat melalui sms atau email jika ada customer yang berulang
tahun, dan lainnya), mengajukan proposal pengembangan customer service kepada CEO
jika ada ide-ide menarik.
Apabila perusahaan ini terus menerus berkembang, proyeksi struktur organisasi ke
depan dari perusahaan ini akan mengacu pada teori perilaku organisasi yang mana karena
produknya hanya satu jenis yaitu fashion accessories, maka struktur organisasi proyeksi
untuk beberapa tahun ke depannya lagi akan didasari pada pembagian wilayah. Pembagian
wilayah yang dimaksud adalah dengan membuat kantor-kantor cabang yang di dalamnya
baru dibagi lagi ke dalam pembagian fungsional dimana ada yang bertugas mengatur
keuangan, administrasi, koordinator, serta yang terpenting dalam perusahaan seperti ini
adalah para marketer dengan satu orang kepala cabang yang bertanggung jawab penuh atas
semua yang terjadi di dalam kantor cabang tersebut.
1.4 Product Description
BAYCRAFTS selaku manufacturer fashion accessories berkualitas di Filipina dan cukup
dikenal di kalangan masyarakatnya telah menghasilkan beragam produk aksesoris hasil
kerajinan tangan. Berikut adalah deskripsi produk-produk yang dihasilkan BAYCRAFTS:
(Kurs: 1 Philippines Peso = + 215 Rupiah)
Necklaces (Kalung)
Komposisi Bahan : Mutiara, Kulit lunak, dan Swarovski
Jumlah Tipe : 8
Kisaran Harga (Peso) : Php 168 – Php 392
Bracelets (Gelang)
Komposisi Bahan : Kulit Kerang, Mutiara, Kawat Tawas, Tali Kabel
Jumlah Tipe : 20
Kisaran Harga (Peso) : Php 168 – Php 104
Brooches (Bros)
Komposisi Bahan : Mutiara, Monte, Kawat
Jumlah Tipe : 5
Kisaran Harga (Peso) : Php 112 – Php 201.6
Earrings (Anting)
Komposisi Bahan : Mutiara, Monte, Kawat, Kristal, Permata Plastik, Tali Jerat
Jumlah Tipe : 5
Kisaran Harga (Peso) : Php56 – Php280
Charms (Gantungan Kunci)
Komposisi Bahan : Permata Plastik, Besi Stainless, Monte
Jumlah Tipe : 1
Kisaran Harga (Peso) : Php 56
Rings (Cincin)
Komposisi Bahan : Mutiara, Monte, Kuningan, Swarovski, Besi Stainless
Jumlah Tipe : 6
Kisaran Harga (Peso) : Php 56
Hair Accessories (Aksesoris Rambut – Penjepit Rambut dan Bando)
Komposisi Bahan : Mutiara, Monte, Kuningan, Swarovski, Besi Stainless
Jumlah Tipe : 8
Kisaran Harga (Peso) : Php22.4 – Php 201.6
Barefoots (Gelang Kaki)
Komposisi Bahan : Kawat, Tali Jerat, Besi Stainless, Monte
Jumlah Tipe : 2
Kisaran Harga (Peso) : Php168
Gift Sets (Oleh-Oleh – Set Kalung Mutiara)
Komposisi Bahan : Mutiara, Kawat Tembaga
Jumlah Tipe : 1
Kisaran Harga (Peso) : Php 560
Adapula produk-produk terbaru dari BAYCRAFTS adalah:
Chunky mauve Bracelet (Gelang) - Php168.00
Corded Dainty (Gelang) - Php280.00
Corded Vine (Kalung) - Php392.00
Crocheted Strands (Gelang) - Php280.00
Crystal Barefoot (Gelang Kaki) - Php168.00
Crystal Drops White (Anting) - Php106.40
Floral Stud Earrings (Anting) - Php224.00
Macrame Jade Green (Kalung) - Php224.00
Macrame MOP (Kalung) - Php224.00
Princess Rhinna Necklace (Kalung) - Php280.00
Single Floral (Gelang) - Php168.00
Trocca Barefoot (Gelang Kaki) - Php168.00
2. Marketing Plan
2.1 Situation Analysis
Berikut adalah analisa situasi dari bisnis impor fashion accessories kami yang
meliputi keuntungan dan kerugian dari mengimpor dibandingkan dengan bermanufaktur
sendiri, serta analisa-analisa situasi lainnya baik dari dalam maupun luar. Analisa situasi ini
mengacu pada S.W.O.T Analysis yang mana adalah sebagai berikut:
Strengths (Kekuatan-kekuatan dari bisnis ini):
- Produk aksesoris hasil impor dari Filipina memiliki differensiasi yang cukup tinggi
Tidak banyak orang Indonesia yang mengimpor fashion accessories dari Filipina.
Kebanyakan dari mereka mengimpor fashion accessories dari Korea, Cina, dan
Thailand.
- Cost dari mengimpor yang relatif lebih kecil
Biaya yang dikeluarkan dengan mengimpor akan jauh lebih murah dan resikonya
pun lebih kecil dibandingkan dengan bermanufaktur sendiri. Biaya-biaya tersebut
meliputi: set up cost, biaya pembelian material (DM), biaya tenaga kerja (DL),
biaya proses produksi (OH), biaya pemasaran, biaya inovasi produk. dan lainnya.
Biaya- biaya tersebut dapat dihindari dengan melakukan impor yang mana
resikonya pun akan lebih kecil diabanding dengan bermanufaktur sendiri
(seperti: apabila ada buruh-buruh yang berdemonstrasi dikarenakan undang-
undang tenaga kerja di Indonesia yang masih kurang baik), serta modal yang
diperlukan juga relative lebih kecil. Hal ini membuat harga jual dari bisnis ini
dapat bersaing dengan para kompetitor kerajinan tangan fashion accessories di
Indonesia.
- Brand equity dari BAYCRAFTS
Hasil dari cobranding yang dapat diperoleh meliputi: nama baik brand
BAYCRAFTS yang sudah dikenal oleh sebagian kecil masyarakat internasional,
company profile yang sudah baik dimana telah memiliki testimonial dari banyak
klien, brosur dan catalog produk yang dapat diperoleh secara gratis, serta
website yang telah dibuat oleh BAYCRAFTS yang dapat dipergunakan untuk
membantu memperkenalkan produk-produk BAYCRAFTS di Indonesia.
- Produk BAYCRAFTS memiliki kualitas yang baik
Bahan-bahan baku dan material yang digunakan oleh BAYCRAFTS adalah bahan-
bahan berkualitas tinggi. Dapat dilihat juga dari company profilenya bahwa
BAYCRAFTS sangat memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Hal ini membuat
para labor cenderung bekerja dengan lebih berkualitas.
- Produk fashion accessories BAYCRAFTS mempunyai ciri khas
Produk BAYCRAFTS ini memiliki keunikan tersendiri yang tidak mudah untuk
ditiru. Produk BAYCRAFTS sendiri adalah hasil kerajinan tangan yang bercirikan
mutiara dan kulit kerang.
Weaknesses (Kelemahan-kelemahan dari bisnis ini):
- Ketergantungan tinggi terhadap BAYCRAFTS
Dalam menjalani bisnis ini, BAYCRAFTS sangat berperan penting dan perusahaan
kami akan sangat bergantung padanya karena produk fashion accessories dari
bisnis ini hanya berasal dari satu supplier saja. Secara tidak langsung, HPP dari
produk-produk yang kami jual dikendalikan oleh BAYCRAFTS. Oleh karena itu
perlu adanya suatu perjanjian lisensi dan pemeliharaan hubungan yang baik
dengan BAYCRAFTS.
- Kesulitan meretur saat ada barang yang cacat
Jarak yang jauh membuat kesulitan dalam meretur barang yang cacat ataupun
rusak. Biaya yang dikeluarkan untuk meretur pun tidak murah dan waktu yang
diperlukan juga relatif lebih lama.
- Regulasi-regulasi di Filipina dan Indonesia dapat mempengaruhi harga jual produk
Regulasi-regulasi tersebut meliputi: apabila ada kenaikan harga bahan-bahan
baku pembuatan fashion accessories di Filipina dan kenaikan bea impor di
Indonesia, serta regulasi-regulasi lainnya yang mungkin disebabkan oleh gejolak
ekonomi baik dari Filipina maupun Indonesia. Regulasi-regulasi tersebut dapat
mempengaruhi peningkatan HPP bagi kami.
- Naik turunnya kurs dolar US dapat mempengaruhi harga jual produk
Seluruh transaksi pembelian dengan BAYCRAFTS dilakukan dalam mata uang US
dollar (USD). Oleh sebab itu, naik turunnya kurs rupiah terhadap USD akan
mempengaruhi harga jual produk.
- Kegiatan akuntansi perusahaan menjadi lebih sulit
Adanya perbedaan kurs mata uang, akan lebih mempersulit kegiatan akuntansi.
Hal ini membuat kegiatan akuntansi di perusahaan kami harus mengacu pada
kurs USD yang mana dapat menambah tingkat kesulitan dalam penjurnalan,
penyesuaian, maupun pembuatan laporan keuangan.
Opportunities (Kesempatan-kesempatan dari bisnis ini)
- Relasi di Filipina
Kebetulan saya memiliki relasi dari hubungan saudara di Filipina. Dengan adanya
relasi yang dapat dipercaya ini, akan sangat membantu saya dalam mensurvei
banyak supplier, serta setelah terpilihnya BAYCRAFTS ini, dia juga dapat
membantu dalam berkomunikasi langsung dengan pihak BAYCRAFTS.
- Hubungan langsung dengan Owner BAYCRAFTS
Dari beberapa supplier yang telah saya survei melalui relasi saya di Filipina,
BAYCRAFTS adalah salah satu dari sekian banyak supplier yang berkomunikasi
dengan kami langsung oleh ownernya. Dengan berkomunikasi langsung dengan
owner dari BAYCRAFTS, kami dapat membangun hubungan yang lebih baik dan
harga produk yang diperoleh juga dapat dinegosiasikan agar lebih murah.
- Relasi di Indonesia
Sebagai orang Indonesia, kami memiliki banyak relasi baik dari hubungan saudara
maupun teman. Mereka berada di: Jakarta, Makassar, Medan, Surabaya,
Bandung, dan Banjarmasin. Relasi-relasi tersebut dapat membantu kami dalam
memasarkan produk-produk BAYCRAFTS.
- Kios-kios milik saudara
Kebetulan ada saudara-saudara kami yang memiliki kios yang dimana dapat
membantu kami agar barang-barang hasil impor dapat dititipkan untuk
dipasarkan dan dijual. Adanya hubungan saudara yang erat membuat saya
percaya untuk menitipkan barang-barang tersebut. Adapula dengan adanya
hubungan saudara yang erat, kami tidak dikenakan biaya penitipan ataupun
biaya-biaya lainnya. Kemungkinan biaya apabila ingin memberikan pun relatif
kecil.
- Perusahaan percetakan milik saudara
Kebetulan juga ada saudara kami yang memiliki perusahaan percetakan.
Perusahaan percetakan tersebut dapat sangat membantu kami dalam mencetak
katalog dan brosur, serta cetakan-cetakan lainnya untuk keperluan pemasaran.
Dengan adanya hubungan saudara tentu saja harga cetak yang diperoleh akan
lebih murah.
- Daya beli masyarakat Indonesia tinggi
Menurut berita, pada tahun 2012 ini, daya beli masyarakat Indonesia masih tetap
tinggi. Ekonomi Indonesia diperkirakan akan tetap tumbuh positif. Hal ini karena
ditopang pertumbuhan kelas menengah Indonesia, yang saat ini merupakan
ketiga terbesar di dunia.Menurut Managing Director Nielsen Catherine Eddy,
kelas menengah Indonesia saat ini mengalami peningkatan yang cukup pesat,
khususnya dalam belanja dan meningkatkan taraf hidup. Berdasarkan data
Nielsen kelas menengah yang jumlahnya 48 persen dari populasi di Indonesia,
berkontribusi terhadap 44 persen total belanja fast moving consumer goods.
(Sumber: koran.republika.co.id)
Threats (Ancaman-ancaman dari bisnis ini)
- Produk BAYCRAFTS tidak sesuai dengan selera masyarakat Indonesia
Dikhawatirkan produk-produk BAYCRAFTS ini tidak sesuai dengan selera
masyarakat Indonesia sehingga barang-barang yang diimpor tidak laku terjual.
- Harga jual tidak dapat bersaing
Kami cukup khawatir terhadap para pesaing kami terutama yang mengimpor
fashion accessories dari Cina. HPP hasil impor dari Cina tentu akan jauh lebih
murah dibandingkan dengan Filipina, hanya saja kualitas barang nya berbeda
dimana produk BAYCRAFTS lebih unggul. Yang kami khawatirkan adalah jika
perbedaan harga tersebut tidak sebanding dengan perbedaan keunggulan
kualitas. Hal ini akan cenderung membuat customer merasa kurang puas
membeli produk BAYCRAFTS dan beralih menggunakan aksesoris-aksesoris hasil
impor dari Cina.
- Kenaikan kurs USD secara signifikan
Adanya kenaikan kurs USD terhadap rupiah secara signifikan dapat menyebabkan
berhentinya kegiatan bisnis ini atau kerugian yang luar biasa apabila bisnis ini
ingin diteruskan.
- Regulasi kenaikan bea impor secara signifikan
Sama halnya dengan kurs, bea impor juga sangat mempengaruhi HPP dari bisnis
ini. Adanya kenaikan bea impor secara signifikan dapat menyebabkan
berhentinya kegiatan bisnis ini atau kerugian yang luar biasa apabila bisnis ini
ingin diteruskan.
2.2 Marketing Objective
Seperti telah dilansir sebelumnya dalam visi perusahaan, tujuan pemasaran dari PT.
Tandiawan Tirtakusuma ini adalah untuk mewujudkan tujuan dan visi-visi perusahaan yang
mana tujuan-tujuan pemasaran kami adalah untuk:
- Memperkenalkan dan memajukan nama BAYCRAFTS di Indonesia (Brand Awareness)
Kami selaku importir produk BAYCRAFTS di Indonesia ingin sekali memperkenalkan
nama BAYCRAFTS agar dapat dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena
itu kami akan berusaha memasarkan produk-produk BAYCRAFTS ini agar dapat
dikenal dan selalu diingat oleh masyarakat Indonesia.
- Menjadi importir fashion accessories yang terdepan dan disenangi oleh masyarakat luas
Selaku owner dan juga mewakili seluruh stakeholder dari PT. Tandiawan
Tirtakusuma, kami sangat ingin memajukan tidak hanya brand BAYCRAFTS tetapi
juga nama baik dari perusahaan kami agar dapat dikenal juga dengan pelayanan dan
komitmennya yang baik selaku importir fashion accessories.
- Meningkatkan penjualan (profit)
Tujuan ini adalah tujuan utama dari perusahaan kami yang mana juga menjadi
tujuan pemasaran dimana pemasaran-pemasaran yang kami lakukan ini pada
dasarnya untuk meningkatkan penjualan dan memperoleh profit seoptimal mungkin
sehingga perusahaan kami dapat terus bertumbuh.
- Memperluas penguasaan pasar (market expansion)
Tujuan kami dalam melakukan pemasaran ini juga untuk memenangkan pasar
sedikit demi sedikit sehingga penjualan dapat meningkat.
- Memperoleh customer-customer yang setia (loyal customers)
Tujuan pemasaran ini tidak semena-mena hanya untuk memperluas pasar dan
mendapatkan banyak customer, tetapi juga mendapatkan customer-customer yang
setia dimana customer relationship juga harus terus dibina sehingga akan ada
continuous buying. Customer-customer yang setia tersebut akan cenderung
membeli produk-produk kami lagi ketika ada model-model baru diluncurkan.
2.3 Marketing Strategy
Pada mulanya, saya selaku pemilik dan pengelola bisnis ini bersama dengan rekan-
rekan bisnis saya telah memiliki ide-ide berbisnis yang mana pada akhirnya jatuh pada
mengimpor fashion accessories dari Filipina. Beberapa alasan mengapa bisnis ini kami pilih
telah dibahas sebelumnya dalam latar belakang rencana bisnis ini. Setelah kami memilih
untuk melakukan bisnis ini, beberapa strategi pun telah kami persiapkan. Strategi-strategi
marketing kami terbagi dalam beberapa tahap. Tahap-tahap tersebut kami bagi menurut
product life cycle yang mana adalah: tahap pengenalan (introduction), tahap pertumbuhan
(growth), tahap kedewasaan (maturity), dan tahap penurunan (decline). Namun, sebelum
kepada tahap-tahap product life cycle ini, kami juga harus memilih suplier yang tepat yang
mana pada akhirnya jatuh pada BAYCRAFTS. Tahap pemilihan suplier ini kami sebut dengan
tahap pengembangan ide (idea development).
Berikut adalah bagan tahapan product life cycle dari bisnis kami:
2.3.1 Idea Development (Tahap Pengembangan Ide)
Sudah jelas dibahas sebelumnya bahwa ide kami adalah mengimpor fashion
accessories dari Filipina Dalam tahap ini, ada beberapa strategi yang kami gunakan yang
mana kami mulai dari mencari sebanyak mungkin suplier dari Filipina melalui relasi saya
yang berdomisili di Filipina. Dari relasi saya dan hasil pencarian saya bersama dengan rekan-
rekan saya melalui website, kami mendapatkan cukup banyak kontak suplier yang mana
berjumlah sekitar tiga puluh supplier. Kemudian saya dan rekan-rekan saya mulai
menghubungi suplier-suplier tersebut satu persatu. Setelah mendapatkan jawaban dari
beberapa suplier, kami melakukan screening (penyaringan).
Dalam melakukan penyaringan, kami menyaring beberapa suplier yang kami anggap
mempunyai prospek yang baik. Penyaringan awal untuk suplier-suplier yang menurut kami
berprospek dilihat dari tanggapan dari suplier-suplier tersebut yang menurut kami serius
serta mempunyai harga yang wajar (dapat bersaing di Indonesia). Suplier yang menurut
kami serius dalam memberikan tanggapan dan mempunyai harga yang wajar ada enam.
Setelah penyaringan awal, kami melakukan survei terhadap beberapa teman, relasi, dan
rekan-rekan di tempat kami bekerja untuk penyaringan berikutnya. Survei ini kami lakukan
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan serta gambar produk-produk dari beberapa
suplier yang telah lolos saringan awal. Setelah survei selesai, kami menghitung jumlah
peminat dari setiap suplier yang mana pada akhirnya kami memilih BAYCRAFTS berdasarkan
jumlah peminat terbanyak.
Setelah BAYCRAFTS terpilih, saya mencoba untuk berdiskusi dengan marketing
staffnya agar dapat langsung berbicara langsung dengan ownernya dan ternyata
diperbolehkan. Alasan saya ingin berbicara langsung dengan owner dari BAYCRAFTS adalah
agar saya dapat langsung menegosiasikan harga serta untuk prospek hubungan ke depan
juga agar lebih baik. Saya berani bertanya apakah boleh berbicara langsung dengan owner
BAYCRAFTS karena saya lihat skala bisnisnya masih kecil dan untuk skala internasionalnya
pun selama ini mereka hanya melayani pembelian retail. Saya mempunyai keyakinan diri jika
ada yang ingin membeli dengan skala wholesaler pasti akan ditanggapi. Setelah berdiskusi
langsung dengan owner dari BAYCRAFTS, kami setuju dengan harga yang ditawarkan yang
mana adalah 50% lebih rendah dari harga retail. Harga seperti itu menurut kami cukup fair
(wajar) untuk produk berjenis fashion.
Setelah setuju untuk mengimpor, saya meminta relasi saya di Filipina untuk
mengunjungi showroom BAYCRAFTS untuk melihat langsung produk-produk BAYCRAFTS dan
kualitasnya, serta mencoba membandingkan apakah produk tersebut dinilai baik dengan
harga retail mereka. Setelah melihat langsung produk-produk beserta harga retailnya,
tanggapannya adalah positif. Dan yang terpenting dari semuanya adalah saya meminta
relasi saya di Filipina untuk menegosiasikan pemberian lisensi kepada kami untuk
menggunakan brand BAYCRAFTS di Indonesia. Tanpa brand BAYCRAFTS, akan sangat sulit
bagi kami untuk menjual produk-produknya di Indonesia karena kalah bersaing dengan
produk-produk fashion accessories Cina yang harganya jauh lebih murah. Hasil dari negosiasi
dengan owner BAYCRAFTS menyatakan bahwa mereka setuju untuk memberikan
kepercayaan kepada kami dan akan mengalihkan semua pembelian retail dari Indonesia
kepada kami karena kami adalah satu-satunya di Indonesia yang membeli dengan skala
wholesale dan juga karena kami telah memiliki bentuk badan usaha yang baik berupa
perseroan terbatas. Mereka berharap agar kita selalu membina hubungan yang baik untuk
seterusnya dan juga adanya pembelian yang berkelanjutan setiap 6 bulan sekali karena
setiap 6 bulan sekali mereka selalu meluncurkan produk-produk baru. Setelah semua positif,
akhirnya saya bersama rekan-rekan bisnis saya memutuskan untuk mengimpor produk-
produk BAYCRAFTS.
Untuk impor pertama, saya meminta MOQ (Minimum Order Quantity) dari
BAYCRAFTS dengan tujuan untuk menguji pasar terlebih dahulu dan melihat hasil impor
apakah memuaskan atau tidak. Hal ini dilakukan agar dapat memperloleh gambaran dalam
memutuskan untuk mengimpor banyak atau tidak setelahnya dan memberikan saran
kepada BAYCRAFTS apabila ada kekurangan. Setelah bernegosiasi, kami mendapat
persetujuan pemesanan MOQ sebesar USD 1,000. Kami lalu mencoba menghubungi
perusahaan ekspedisi untuk membantu kami mengimpor produk-produk BAYCRAFTS
tersebut. Kami memilih layanan ekspedisi dibandingkan mengimpor sendiri karena dari
pihak BAYCRAFTS sendiri hanya memiliki layanan Fed Ex yang mana setelah kami hitung
ongkosnya dapat mencapai kurang lebih Rp 3,500,000.- dikarenakan bea impor dari CIFnya
sendiri yang suda sebesar 15% atas HS Code fashion accessories yang mana termasuk dalam
semi precious stones and imitation jewellery. Selain itu juga ada biaya tambahan lainnya
seperti handling charge, admin charge, dan lainnya yang dikenakan atas penggunaan jasa
Fed Ex.
Berikut adalah contoh bea impor atas fashion accessories dari Filipina dengan
menggunakan jasa Fed Ex:
Seperti yang dapat terlihat, apabila menggunakan jasa Fed Ex yang ditawarkan oleh
BAYCRAFTS, bea masuk atas CIFnya sendiri sudah 15% serta masih ada biaya-biaya
tambahan lainnya yang mana juga cukup besar. Oleh sebab itu kami lebih memilih
menggunakan layanan jasa ekspedisi yang mana selain lebih mudah dan tinggal terima
beres, harga yang diperolehpun setelah kami hubungi juga jauh lebih murah, yaitu kurang
lebih Rp 1,000,000.-. Harga dari pihak jasa ekspedisi sangat murah dibandingkan mengimpor
sendiri karena mereka sudah tahu seluk beluk dunia ekspor impor yang mana hargapun
dapat dimainkan oleh mereka. Selain itu, resikopun menjadi tanggungan pihak ekspedisi
sehingga apabila terjadi sesuatu sebelum barang sampai ke tujuan akhir, bisa kami klaim ke
jasa ekspedisi tersebut.
Adapun pembayaran disepakati dengan FOB (Freight On Board) dimana kita
membayar penuh saat barang tersebut sudah masuk ke dalam angkutan yang disediakan
oleh jasa ekspedisi kami. Sistem pembayaran yang kami pilih adalah Telegraphic Transfer
(T/T) antar bank dimana seluruh biaya administrasi telah disepakati untuk ditanggungkan
seluruhnya kepada kami. Pemilihan T/T sebagai alat pembayaran kami kepada BAYCRAFTS
karena lebih terpercaya dan lebih menguntungkan untuk jumlah besar dibandingkan dengan
alat pembayaran lainnya seperti western union, paypal, dan lainnya.
2.3.2 Introduction (Tahap Pengenalan)
Impor kami mulai dengan MOQ (Minimum Order Quantity) yang mana bertujuan untuk
menguji pasar terlebih dahulu dan melihat hasil impor apakah memuaskan atau tidak.
Tujuannya adalah agar dapat memperoleh gambaran dalam memutuskan untuk mengimpor
banyak atau tidak setelahnya dan memberikan saran kepada BAYCRAFTS apabila ada
kekurangan. Jadi, apabila hasil uji pasar dengan produk MOQ berhasil dengan baik dan
terbuka peluang yang besar, kami akan mengimpor dengan skala yang cukup besar
setelahnya.
Pada dasarnya, sistem pembelian barang kami dibagi menjadi dua. Yang pertama adalah
pembelian rutin yang mana guna menjaga hubungan dengan BAYCRAFTS sebagai agennya di
Indonesia. Yang kedua adalah Just In Time dimana kami akan melakukan order pembelian
apabila ada pesanan.
Pembelian rutin dari BAYCRAFTS akan kami lakukan setiap 6 bulan sekali dengan MOQ
sebesar USD 1,000 dan ada kemungkinan pembelian lebih dari MOQ yang mana semua
tergantung dari jumlah penjualan. Pihak BAYCRAFTS sendiri menginginkan pembelian
berkelanjutan setiap 6 bulan sekali karena mereka meluncurkan produk-produk baru setiap
6 bulan sekali. Strategi pemasaran untuk barang-barang hasil pembelian rutin ini adalah
dengan membeli toko sendiri yang akan diberi nama BAYCRAFTS. Kami akan membeli
sebuah ruko di daerah BSD Serpong karena harganya yang masih murah oleh sebab proyek
tersebut masih baru dan lokasinya yang cukup strategis. Ruko tersebut dapat kami gunakan
sebagai toko untuk showroom BAYCRAFTS, kantor kecil, dan gudang. Di samping itu, kami
juga akan menitipkan beberapa produk BAYCRAFTS pada toko-toko milik saudara-saudara
kami sebagai barang titip jual. Adapula produk-produk BAYCRAFTS hanya kami percayakan
untuk dititipkan pada toko-toko milik saudara-saudara kami guna meminimalisasi resiko.
Untuk meminimalisasi pengendapan stok barang, kami lebih memilih untuk
menggunakan strategi just In time. Jadi, kami akan melakukan order lagi disamping
pembelian rutin setiap 6 bulan sekali hanya apabila ada pesanan dari customer. Adapula
strategi Just In Time kami adalah sebagai berikut:
- Apabila ada pesanan skala kecil, kami akan terlebih dahulu mengecek persediaan di
toko-toko kami dan apabila persediaan masih ada di salah satu toko, kami akan
mengalihkan customer tersebut untuk datang ke toko tersebut.
- Apabila ada pesanan dengan skala besar, kami akan terlebih dahulu mengecek
persediaan di toko-toko kami dan apabila persediaan masih ada, kami hanya akan
mengimpor sisanya. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisasi pengendapan barang
karena barang-barang fashion pada umumnya sering terendap. Setelah itu, kami akan
melihat apakah skalanya itu sudah cukup lumayan untuk melakukan impor dengan
membandingkannya dengan biaya impor dari pihak jasa ekspedisi. Jika masih kurang,
kami akan menunggu sampai ada pesanan-pesanan selanjutnya yang kemudian akan
kami gabungkan untuk diimpor.
Adapun dalam tahap pengenalan produk ini diperlukan strategi-strategi pemasaran
yang baik agar dapat menarik minat customer guna mendapatkan profit. Strategi-strategi
pemasaran kami ini bertujuan untuk menciptakan awareness (kesadaran) pada customer.
Berikut adalah strategi-strategi pemasaran yang kami gunakan:
- Promoting (mempromosikan) mempromosikan produk melalui iklan, dan lainnya.
Pada tahap pengenalan ini, kami akan melakukan promosi yang cukup besar guna
mengenalkan produk-produk BAYCRAFTS kepada masyarakat Indonesia khususnya
Jakarta. Promosi kami lakukan melalui pembuatan brosur yang dimana dapat kami
peroleh harga yang relatif murah karena adanya perusahaan percetakan milik
saudara kami. Brosur-brosur tersebut akan kami bagikan kepada relasi-relasi kami
yang berada di seluruh Indonesia ini dan kami akan menginstrusikan kepada para
relasi kami untuk menyebarkan brosur tersebut. Kami juga akan mengupah
beberapa orang untuk menyebarkan brosur di mal-mal yang ada di Jakarta. Promosi
berikutnya adalah melalui penitipan barang ke beberapa toko milik saudara-saudara
kami agar produk-produk BAYCRAFTS semakin tersebar dan terkenal. Kami juga akan
membiayai pembuatan spanduk di setiap toko tempat produk BAYCRAFTS dititipkan
agar produk BAYCRAFTS semakin terkenal. Promosi lainnya yang akan kami lakukan
adalah melalui beberapa forum-forum internet di Indonesia seperti kaskus,
indowebster, dan lainnya.
- Distributing (mendistribusi) membangun jalur-jalur distribusi agar barang dapat
terjual dengan cepat.
Pendistribusian produk-produk BAYCRAFTS dilakukan dengan mengirim produk-
produk tersebut kepada toko yang kami beli dengan modal sendiri dan toko-toko
milik saudara-saudara kami. Adapula strategi pendistribusian yang juga kami
gunakan adalah dengan menggunakan para marketer untuk mencari para customer
serta klien-klien distributor lain yang mau bekerja sama membantu kami menjual
produk-produk BAYCRAFTS. Para distributor-distributor lain tersebut boleh membeli
putus dari kami ataupun membantu kami mencari pesanan lagi dengan sistem
komisi.
- Pricing (pemberian harga) menetapkan harga jual yang tepat.
Harga jual yang akan kami tetapkan adalah sama dengan harga retail dari
BAYCRAFTS yang mana juga dapat dilihat dari website BAYCRAFTS
(www.baycrafts.net) ditambah dengan seluruh biaya-biaya yang terjadi dalam
proses impor sampai barang tiba di tempat tujuan. Harga yang kami gunakan dalam
tahap pengenalan ini memang agak tinggi dan keuntungan yang diharapkan 100%
ditambah dengan 10% keuntungan tambahan. Harga yang kami gunakan ini adalah
harga retail BAYCRAFTS di Filipina sendiri seperti yang telah dibahas sebelumnya,
kami mendapatkan 50% lebih murah dari harga retail mereka yang mana berarti
keuntungan kami dari harga beli adalah 100%. Tidak heran keuntungan yang
diperoleh cukup besar, karena barang ini adalah jenis fashion yang mana tidak
mungkin terjual dalam kuantitas yang besar. Yang dijual dari fashion itu adalah
desainnya, oleh karena itu kami setuju untuk mengimpor dengan keuntungan 100%
yang diberikan oleh BAYCRAFTS. Dalam penetapan harga pada tahap pengenalan ini,
harga dengan keuntungan 100% tersebut akan kami tambah lagi dengan 10%.
Alasan kami menetapkan harga tinggi di tahap pengenalan adalah untuk menutupi
biaya-biaya peluncuran produk yang relatif tinggi. Selain itu, pada umumnya produk-
produk fashion baru lebih diminati yang mana customer-customer pecinta fashion
cenderung akan membeli sekalipun dengan harga yang tinggi. Adapula, selain
strategi penjualan melalui toko-toko secara retail, kami juga menggunakan just in
time sebagai strategi penjualan utama kami. Kami menunggu adanya pesanan-
pesanan dari pihak lain yang kemudian kami kumpulkan untuk dilakukan pembelian
sekaligus. Dalam strategi just in time ini, kami lebih cenderung untuk melayani
pemesanan skala besar. Oleh karena itu, harga untuk pembelian just in time melalui
pesanan dengan skala besar akan kami beri lebih murah yang mana keuntungan
yang kami peroleh hanya 50% saja. Karena masih dalam tahap pengenalan, kami
akan menambahkan 10% lagi.
- Segmenting (mensegmentasi) mencoba memilah-milah segmen guna mendapatkan
segmen yang tepat untuk ditargetkan.
Dalam tahap pengenalan ini, kami memulai segmentasi dengan melakukan customer
profiling dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan atau survei guna mencari
tahu customer needs and wants agar dapat menciptakan superior value bagi mereka
di kemudian hari. Customer profiling ini akan dilakukan oleh karyawan-karyawan di
setiap toko-toko tempat kami menjajakan produk-produk BAYCRAFTS. Kami akan
melakukan customer profiling tersebut di toko milik kami dan juga berkoordinasi
dengan saudara-saudara kami yang mana di toko-tokonya terdapat produk-produk
kami agar mau menyediakan melakukan customer profiling juga.
- Targetting (menargetkan) memilih segmen yang tepat untuk dijadikan sasaran
pemasaran.
Pada tahap ini, kami memilih segmen mana yang akan kami jadikan sasaran setelah
mengetahui customer needs and wants para customer dimana customer yang kami
targetkan adalah mereka yang memiliki needs and wants yang kurang lebih sesuai
dengan produk yang kami tawarkan. Kami mengambil persentase terbesar
berdasarkan jenis kelamin dan usia dari customer yang mempunyai needs and wants
yang sesuai dengan produk kami. Dari persentase terbesar tersebut, itulah segmen
yang akan kami targetkan. Alasan memilih segmen berdasarkan usia dan jenis
kelamin karena fashion relatif dengan hal-hal tersebut.
- Positioning (memberi posisi) menempatkan BAYCRAFTS di benak para customer dari
segmen yang telah ditargetkan.
Di tahap positioning ini, kami akan membuat suatu konsep yang menarik agar dapat
selalu diingat oleh para customer serta memberikan pelayanan yang memuaskan
agar BAYCRAFTS dapat selalu memperoleh posisi yang baik pada segmen yang telah
ditargetkan. Adapula konsep yang akan kami pakai adalah “unique and high quality
fashion accessories from nature” dimana kami berusaha menunjukkan bahwa
produk-produk BAYCRAFTS ini adalah produk yang unik.
- Customer Relationship (hubungan dengan customer) membina hubungan yang baik
dengan para customer.
Dari semenjak tahap pengenalan, kami berencana untuk selalu membina customer
relationship guna meningkatkan customer loyalty yang mana akan membuat
customer-customer kami tetap setia sehingga akan terjadi repeat buying dalam
membeli produk-produk BAYCRAFTS serta adanya kekuatan Word Of Mouth (WOM)
yang mana akan dapat terus meningkatkan penjualan dan membuat perusahaan
kami terus going concern (berkelanjutan). Pada tahap pengenalan ini, kami akan
memberdayakan carefree dengan komunikasi yang gencar dan rutin. Carefree ini
akan kami lakukan dengan membina hubungan yang baik dengan para customer
baik yang membeli secara retail maupun yang membeli dengan skala besar melalui
sistem just in time. Kami juga akan menelepon para customer setia kami jika ada
model-model baru, memberi selamat kepada mereka yang berulang tahun (melalui
telepon, sms, email), dan lain sebagainya. Adapula data-data dari customer tersebut
diperoleh dari hasil customer profiling. Tidak lupa juga, kami akan berdiskusi dengan
toko-toko milik saudara kami agar mau melakukan carefree juga. Customer
relationship sangat perlu dilakukan karena benefitnya sangat besar, yang mana
merupakan suatu market based asset yang tidak dapat dihitung dengan langsung
tetapi melalui proyeksi keuntungan di masa yang akan datang yang didiskontokan ke
masa sekarang.
Pada dasarnya, tahap pengenalan adalah tahap yang paling kritis dan tersulit yang
dimana tahap ini adalah tahap untuk mempenetrasi pasar. Apabila tahap ini mampu
dilewati dengan baik, dipastikan produk-produk BAYCRAFTS yang kami impor akan
menguasai pasar. Sebaliknya, bila gagal, pasar akan sulit berkembang. Kami perkirakan
tahap pengenalan ini akan membutuhkan waktu 3 tahun sampai penjualan meningkat
drastis ke tahap pertumbuhan.
2.3.3 Growth (Tahap Pertumbuhan)
Tahap pertumbuhan adalah tahap dimana penjualan mulai menanjak dengan cepat.
Pengguna-pengguna awal (early buyers) melanjutkan pembeliannya kepada pembeli-
pembeli selanjutnya (later buyers) dan pembeli-pembeli selanjutnya yang mana disebabkan
oleh efektifnya promosi yang kami lakukan dan juga bisa melalui word of mouth dari para
early buyers.
Pada tahap ini cenderung muncul pesaing-pesaing baru karena ketertarikan akan
keuntungan dari bisnis yang kami jalankan ini. Oleh karena itu, perlu adanya strategi-strategi
marketing yang baik. Strategi-strategi marketing kami dalam tahap pertumbuhan ini
ditujukan untuk memaksimalkan pangsa pasar. Adapula strategi-strategi marketing kami
dalam tahap pertumbuhan ini adalah:
- Licensing (Lisensi) memberikan izin kepada individu atau suatu badan usaha yang
dipercaya agar individu atau perseroan tersebut dapat mendistribusikan (menjual)
sebuah produk atau jasa dari pemilik barang atau jasa dibawah sebuah merek dagang.
Saat kami telah melewati tahap pengenalan dengan baik, berarti kami sudah yakin
bahwa produk-produk BAYCRAFTS ini dapat menghasilkan profit. Melewati tahap
pengenalan tersebut juga membuktikan kepada pihak BAYCRAFTS sendiri bahwa
kami mampu mendistribusikan produk-produk mereka di Indonesia dengan baik.
Seperti yang telah disepakati sebelumnya, apabila hubungan antara kami dengan
pihak BAYCRAFTS untuk ke depannya berjalan dengan baik dan adanya pembelian
rutin, kami akan dapat memperoleh lisensi sah sebagai agen distributor dari
BAYCRAFTS. Setelah membuktikan melalui tahap pengenalan, kami akan
memberanikan diri untuk meminta lisensi sebagai agen distributor tunggal di
Indonesia. Kami mempunyai keyakinan bahwa kami akan memperoleh hak tersebut
karena sejak awal, kami lah yang mempromosikan dan mendistribusikan produk-
produk BAYCRAFT di Indonesia. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan profit yang
mutlak dan menghindari resiko adanya pesaing intern. Fashion accessories adalah
produk yang tidak dapat dijual dalam skala besar. Oleh sebab itu akan sangat
merugikan apabila ada dua atau lebih distributor dalam satu wilayah yang sama.
- Promoting (mempromosikan) mempromosikan produk melalui iklan, dan lainnya.
Di tahap pertumbuhan ini, promosi akan kami kurangi guna menghemat biaya dan
juga mengambil manfaat dari permintaan konsumen yang sedang tinggi.
Pengurangan promosi akan kami lakukan dengan mengurangi dengan drastis jumlah
produksi brosur.
- Distributing (mendistribusi) membangun jalur-jalur distribusi agar barang dapat
terjual dengan cepat.
Pendistribusian produk-produk BAYCRAFTS di tahap pertumbuhan ini akan kami
lakukan dengan lebih intensif kami guna memenuhi permintaan pasar. Gerakan
pendistribusian ini yang intensif ini akan kami lakukan melalui para marketer kami
untuk lebih giat menawarkan produk ke toko-toko lain guna meningkatkan
penyebaran produk-produk BAYCRAFTS agar dapat memenuhi permintaan pasar.
Adapun kami menggunakan marketer untuk menawarkan produk ke toko-toko lain
karena sistem penjualan kami yang lebih mengarah pada just in time untuk
menghindari pengendapan stok. Kami akan menggunakan jasa angkutan untuk
mendistribusikan produk-produk kami di daerah Jakarta dan sekitartnya.
- Pricing (pemberian harga) menetapkan harga jual yang tepat.
Harga yang akan kami tetapkan pada tahap ini adalah harga untuk mempenetrasi
pasar. Kami akan mengurangi keuntungan kami yang sebelumnya pada tahap
pengenalan adalah 110% menjadi 105% dengan memberikan promosi diskon sebesar
5% dari keuntungan agar dapat lebih menarik konsumen. Untuk pemesanan just in
time dengan skala besar, harganya akan sama kami potong 5% dari keuntungan jadi
hanya 55% keuntungan.
- Market Sensing (merasakan pasar) proses menerapkan metode yang berulang untuk
mendapatkan wawasan pasar.
Dalam tahap pertumbuhan ini, akan sangat baik apabila kami dapat melakukan
market sensing guna menghadapi persaingan. Dengan mengamati jalannya strategi-
strategi marketing yang telah kami terapkan pada tahap pengenalan, kami akan
mencoba untuk mencari wawasan untuk menghadapi persaingan. Wawasan-
wawasan tersebut dapat berupa: mengetahui variabel-variabel laten dari para
customer guna menjaga kestabilan jumlah penjualan, mengetahui needs and wants
dari para customer agar dapat terus meningkatkan customer satisfaction,
mengetahui keadaan pasar dan para kompetitor agar dapat tetap selalu waspada
dalam mengantisipasi resiko-resiko persaingan yang mungkin terjadi, serta dapat
mencari jalan keluar apabila terkena resiko persaingan tersebut. Kegiatan market
sensing ini dapat meliputi: tetap melakukan survei seperti yang telah diterapkan
dalam tahap pengenalan, dialog dengan para customer, memberikan interview,
analisa industri, melakukan competitive benchmarking, sering membaca berita, dan
melakukan analisa segmen pasar dari proses segmentasi yang telah diterapkan pada
tahap pengenalan.
- Customer Relationship (hubungan dengan customer) membina hubungan yang baik
dengan para customer.
Kami akan tetap terus menjaga customer relationship agar customer tetap senang
yang mana lama kelamaan akan menciptakan customer loyalty. Customer-customer
yang loyal berpotensi untuk melakukan pembelian patronage dan juga
meningkatkan word of mouth.
Menurut perkiraan kami, tahap pertumbuhan ini akan berjalan sekitar 4 tahun
sampai mencapai tingkat penjualan puncak.
2.3.4 Maturity (Tahap Kedewasaan)
Tahap kedewasaan ini adalah tahap dimana penjualan mencapai puncaknya dan
penjualan tidak dapat meningkat lagi yang mana akan diteruskan kepada tahap penurunan.
Ini adalah tahap yang sangat kami tunggu-tunggu. Disaat kami mencapai tahap ini, tujuan
kami adalah untuk memaksimalkan laba yang dapat diperoleh sambil mempertahankan
pangsa pasar. Kami berharap agar tahap ini tidak terlalu cepat berakhir dan penurunan yang
terjadi setelahnya pun akan kami usahakan agar tidak berjalan cepat. Berikut adalah
strategi-strategi yang akan kami gunakan dalam tahap ini:
- Promoting (mempromosikan) mempromosikan produk melalui iklan, dan lainnya.
Di tahap kedewasaan ini, kami akan kembali meningkatkan promosi guna
memaksimalkan laba. Promosi yang kami lakukan pada tahap ini tidak akan terlalu
besar seperti pada tahap pengenalan. Tujuan dari promosi pada tahap ini adalah
agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar. Kami siap untuk menigkatkan
promosi karena sudah diperolehnya banyak laba dari tahap pertumbuhan. Adapun
promosi-promosi yang akan kami lakukan meliputi: pencetakan brosur yang lebih
banyak yang mana brosur tersebut akan kami modifikasi dengan lebih menekankan
pada keunikan produk dan testimonial dari para pelanggan kami yang telah membeli
produk-produk BAYCRAFTS guna meningkatkan kualitas brand BAYCRAFTS, tetap
melakukan promosi melalui forum-forum internet di Indonesia, dan kami akan
menambahkan promosi melalui pemberian souvenir-souvenir dan stiker-stiker
berlogo BAYCRAFTS.
- Distributing (mendistribusi) membangun jalur-jalur distribusi agar barang dapat
terjual dengan cepat.
Strategi pendistribusian produk-produk BAYCRAFTS di tahap kedewasaan ini akan
tetap sama dengan tahap pertumbuhan yang mana akan kami lakukan dengan lebih
intensif lagi guna memaksimalkan laba.
- Pricing (pemberian harga) menetapkan harga jual yang tepat.
Harga yang kami gunakan disini adalah harga untuk bersaing. Ada kemungkinan kami
akan menjual produk BAYCRAFTS sama dengan harga retail di Filipina sendiri dengan
keuntungan 100% dari harga beli. Untuk pemesanan just in time skala besar,
keuntungannya menjadi 50% dari harga beli.
- Defensive Strategy (strategi bertahan) strategi untuk bertahan dan
mempertahankan pangsa pasar.
Dibandingkan melakukan offensive strategy, kami lebih memilih defensive strategy
dimana kami akan terus menjalankan market sensing untuk menjaga kelompok
produk BAYCRAFTS dari para pesaing dan serangan produk-produk substitusi lainnya.
Kami akan menurunkan harga untuk terus dapat mempertahankan pangsa pasar dan
kami juga tidak akan menawarkan lagi produk-produk yang tidak laku terjual atau
yang tingkat penjualannya rendah dan mulai berfokus pada produk-produk yang
tingkat penjualannya tinggi. Adapun BAYCRAFTS selalu mengeluarkan produk-produk
baru setiap 6 bulan sekali. Jadi, kami tidak khawatir akan kekurangan jenis produk.
- Customer Relationship (hubungan dengan customer) membina hubungan yang baik
dengan para customer.
Sampai pada tahap kedewasaan ini pun customer relationship tetaplah merupakan
strategi yang penting. Kami akan tetap terus menjaga customer relationship guna
terus memperoleh lebih banyak customer-customer yang setia.
Dari tahap pertumbuhan menuju puncak, tahap puncak, sampai kepada tahap
penurunan diperkirakan akan berjalan selama 2 tahun.
2.3.5 Decline (Tahap Penurunan)
Tahap penurunan adalah tahap dimana tingkat penjualan mulai menurun dari
puncaknya. Pada umumnya, penjualan dari sebagian besar bentuk dan merek produk pada
akhirnya akan menurun. Penurunan-penurunan dapat disebabkan oleh banyak alasan
meliputi: kemajuan teknologi dan mode, pergeseran selera konsumen, dan meningkatnya
persaingan. Adapun kami tidak terlalu khawatir dengan kemajuan mode karena BAYCRAFTS
selalu mengeluarkan model-model baru setiap 6 bulan sekali. Penurunan ini bisa terjadi
secara cepat, lambat, besar, ataupun kecil yang mana semuanya itu tergantung dari
bagaimana hasil penjualan kita yang semuanya itu tergantung dari customer dan apakah
strategi yang digunakan itu efektif atau tidak. Kami sangat berharap agar tahap penurunan
pada kami ini tidak cepat dan tidak besar. Oleh karena itu kami akan menerapkan beberapa
strategi untuk memperlambat dan memperkecil penurunan. Strategi-strategi yang akan
kami gunakan ini bertujuan untuk memelihara merek dan mengurangi pengeluaran guna
mendapatkan profit yang stabil. Berikut adalah strategi-strategi yang akan kami gunakan
dalam tahap penurunan ini:
- Promoting (mempromosikan) mempromosikan produk melalui iklan, dan lainnya.
Pada tahap ini, promosi akan kami kurangi dan akan lebih fokus pada pemeliharaan
merek. Kami akan mengurangi promosi dan iklan sampai tingkat yang diperlukan
untuk memelihara pelanggan inti yang setia.
- Distributing (mendistribusi) membangun jalur-jalur distribusi agar barang dapat
terjual dengan cepat.
Strategi pendistribusian produk-produk BAYCRAFTS di tahap penurunan akan lebih
santai dan selektif. Kami akan menghilangkan jalur-jalur distribusi yang tidak
menguntungkan.
- Pricing (pemberian harga) menetapkan harga jual yang tepat.
Kami akan melihat kondisi pasar terlebih dahulu untuk menetapkan harga pada
tahap ini. Apabila harga pada tahap kedewasaan masih mungkin untuk
dipertahankan, kami akan mempertahankan harga tersebut, begitupun sebaliknya.
Kami akan menurunkan harga jual kami bila dirasa perlu.
- Defensive Strategy (strategi bertahan) strategi untuk bertahan dan
mempertahankan pangsa pasar.
Sama seperti pada tahap kedewasaan, kami akan tetap melakukan strategi bertahan
guna memelihara merek dan tetap mempertahankan pangsa pasar agar penurunan
tidak cepat dan tidak besar. Strategi-strategi bertahan kami meliputi: penghematan
biaya dari beberapa pengeluaran yang tidak terlalu efektif, menghilangkan produk-
produk yang tidak laku dijual atau tingkat penjualannya rendah, serta melepas
pelanggan yang tidak menguntungkan. Pelanggan yang tidak menguntungkan yang
dimaksud adalah pelanggan untuk order just in time dimana pada tahap-tahap
sebelumnya kami dapat memberikan harga khusus guna meningkatkan penjualan
yang mana pada tahap penurunan ini, hal tersebut tidak dapat kami lakukan lagi.
- Customer Relationship (hubungan dengan customer) membina hubungan yang baik
dengan para customer.
Kami akan tetap terus menjaga customer relationship guna terus memperoleh lebih
banyak customer-customer yang setia.
Kami belum dapat memprediksi sampai berapa lama tahap ini akan berlangsung
hingga mencapai kestabilan.
3. Action Plan
Dari strategi-strategi marketing yang telah saya bahas, saya akan memperjelas dan
menyimpulkan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menjalankan business plan ini
- What Apa tugas harus dilakukan?
Jawab: membina hubungan baik dengan BAYCRAFTS, mengimpor barang dari
BAYCRAFTS, mengawasi jalannya impor, dan menjalankan strategi-strategi marketing
yang telah direncanakan.
- Who Siapa orang yang harus bertugas dan bertanggung jawab?
Jawab: seperti yang dapat dilihat pada struktur organisasi yang telah kami rencanakan,
orang-orang yang harus bertugas adalah semua yang tertera pada struktur organisasi
tersebut yang mana tanggung jawabnyapun juga sudah dikemukakan.
- When Kapan pekerjaan harus dilaksanakan dan harus selesai?
Jawab: pekerjaan akan dapat dimulai saat sudah ada persetujuan untuk mengimpor
dari saya selaku owner dari PT. Tandiawan Tirtakusuma melalui dikusi dengan para
rekan-rekan bisnis saya yang juga ikut tergabung dalam bisnis ini. Tidak ada batasan
waktu untuk menyelesaikan pekerjaan masing-masing. Yang terpenting adalah tetap
mendengarkan instruksi dari atasan dan bertanggung jawab agar strategi-strategi
marketing yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik.
- Where Jika diperlukan, dimana percobaan pasar akan dilakukan?
Jawab: kami memulai percobaan pasar melalui MOQ (Minimum Order Quantity)
pertama yang mana target pasarnya adalah beberapa relasi dan customer-customer di
Jakarta.
- How Bagaimana cara melaksanakan tugas tersebut?
Jawab: semuanya telah dibahas dalam organizational structure dan marketing strategy.
Adapun waktu implementasi dari bisnis plan ini kami bagi kedalam tahap-tahap dari
strategi marketing yang telah kami rencanakan. Berikut adalah pembagiannya:
Tahap Waktu Implementasi Strategi
Pengembangan Ide Segera saat bisnis plan ini akan dijalankan
Pengenalan Tahun ke 1, 2, dan 3
Pertumbuhan Tahun ke 4, 5, 6, dan 7
Kedewasaan Tahun ke 8 dan 9
Penurunan Tahun ke 10 sampai unpredictable
4. Business Analysis
Dalam business analysis ini, saya akan membahas perhitungan biaya dan pendapatan
dari bisnis ini yang akan digambarkan dalam praktek akuntansi. Saya akan memproyeksikan
cost dan benefit ke dalam tahap-tahap strategi marketing yang telah dikemukakan
sebelumnya.
4.1 Asset
Aset atau aktiva adalah suatu hal yang pasti ada dalam sebuah perusahaan. Dalam
menjalankan bisnis ini, saya akan membeli beberapa aktiva tetap dan juga aktiva lancar
untuk menunjang kelancaran bisnis.
Adapula, seperti yang telah saya kemukakan sebelumnya, aktiva-aktiva tetap yang
akan saya beli adalah sebagai berikut (dalam rupiah):
- Bangunan = 450,000,000
Saya berencana membeli sebuah ruko kecil di kawasan Tangerang karena daerahnya
strategis dan harganya pun masih tidak terlalu mahal. Ruko ini rencananya akan kami
jadikan kantor, gudang, sekaligus showroom/store untuk menjajakan barang-barang
BAYCRAFTS. Sebelum ruko ini digunakan untuk kegiatan bisnis kami, saya akan
melakukan beberapa instalasi pada ruko ini yang mana meliputi: biaya pembuatan
washtuffle, instalasi jaringan listrik, telepon, dan air, dan instalasi-instalasi lainnya.
Biaya-biaya tersebut saya gabungkan ke dalam bangunan yang mana terbagi menjadi:
Bangunan = 400,000,000
Instalasi = 50,000,000
Adapun rencana penggunaan bangunan adalah sebagai berikut:
Lantai 1 Store dan kantor
(saya dan asisten saya akan melakukan pekerjaan administrasi kantor dan beserta
pegawai pembantu kami akan menjaga store dan melayani customer yang datang)
Lantai 2 Gudang
Lantai 3 Tempat tidur pegawai pembantu
- Peralatan = 52,800,000
Untuk menunjang kegiatan administrasi kantor, sesuai dengan struktur organisasi awal,
saya akan membeli dua buah komputer untuk saya dan asisten saya. Selain itu, saya
juga akan membeli beberapa peralatan kantor seperti: mesin fotocopy dan printer,
modem untuk internet, AC, meja kerja, kursi kerja, kursi pelanggan, kursi pegawai
pembantu, lemari, telepon, faximili, meja kaca, dan rak. Mesin fotocopy yang akan kami
beli adalah mesin fotocopy bekas dan yang kecil, karena harganya jauh lebih murah
daripada membeli baru. Modem untuk internet yang akan kami beli adalah modem
dengan 10 slot yang mana kami perkirakan juga untuk jangka panjang dimana akan ada
perubahan struktur organisasi dengan penambahan karyawan-karyawan kantor seperti
yang sudah dibahas sebelumnya. Meja kaca dan rak akan kami gunakan untuk
menjajakan barang-barang BAYCRAFTS di store. Adapula rincian peralatannya adalah
sebagai berikut:
Komputer Rakitan (2 unit) @ 3,000,000 = 6,000,000
Printer Hp (1 unit) @ 1,000,000 = 1,000,000
Mesin Fotocopy Cannon Kecil Bekas (1 unit) @ 30,000,000 = 30,000,000
AC Chang Hong (2 unit) @ 2,000,000 = 8,000,000
Meja Kerja (2 unit) @ 300,000 = 600,000
Kursi Kerja (2 unit) @ 100,000 = 200,000
Kursi Pelanggan (3 unit) @ 50,000 = 150,000
Kursi Pegawai Pembantu (2 unit) @ 50,000 = 100,000
Lemari Dokumen (2 unit) @ 500,000 = 1,000,000
Telepon (1 unit) @ 50,000 = 50,000
Faximili (1 Unit) @ 200,000 = 200,000
Meja Kaca Panjang Buatan (2 Unit) @ 1,000,000 = 2,000,000
Rak Besar (2 Unit) @ 1,000,000 = 2,000,000
Modem D Link 10 Slot (1 Unit) @ 1,500,000 = 1,500,000
TOTAL = 52,800,000
Berikut adalah aktiva-aktiva lancar perusahaan kami:
- Persediaan Barang Dagang
Jumlah dari persediaan barang dagang ini tidak saya kemukakan karena besarnya relatif,
tergantung dari jumlah pembelian dan sisa barang yang masih ada di store. Karena kami
menggunakan sistem just in time, persediaan barang yang mungkin ada adalah barang-
barang yang kami beli secara rutin per enam bulan sekali untuk ditaruh di store kami
dan store-store milik saudara-saudara kami. Adapula karena besarnya relatif, kami
asumsikan sisa barang dagangnya melalui persentase yang mana akan dibahas pada sub
bab income statement projection.
- Perlengkapan
Perlengkapan yang dimaksud disini adalah barang-barang kebutuhan kantor dan
barang-barang kecil lainnya untuk kebutuhan gudang dan store seperti: alat tulis, kertas,
dll. Pembelian perlengkapan seperti alat tulis dan kertas ini kami lakukan setiap enam
bulan sekali. Karena perlengkapan ini adalah barang pakai yang tidak dapat diperkirakan
sisanya secara rutin, maka perlu ada penyesuaian. Jumlah dari perlengkapan ini tidak
dapat kami kemukakan karena jumlahnya relatif, tergantung dari sisa perlengkapan
yang ada. Adapula karena besarnya relatif, kami asumsikan sisa barang dagangnya
melalui persentase yang mana akan dibahas pada sub bab income statement projection.
4.2 Cost
Dalam menjalankan bisnis, tentu perlu biaya yang mana biaya tersebut harus lebih
kecil dari jumlah pemasukan agar mendapatkan keuntungan. Adapula pada bisnis impor
fashion accessories inipun, banyak biaya-biaya yang dapat terjadi. Dari waktu barang
diimpor sampai dijual, pastinya ada banyak biaya-biaya. Agar biaya tersebut tidak melebihi
budget dan pemasukan, kita perlu memperkirakannya terlebih dahulu. Dalam sub bab ini,
saya akan akan membahas budget dan cost dari bisnis kami (saya dan segenap stakeholder
perusahaan PT. Tandiawan Tirtakusuma) yang mana akan kami mulai dari pembelian
pertama terlebih dahulu, yaitu pembelian MOQ (Minimum Order Quantity).
Berikut ini adalah rincian perkiraan biaya-biaya dari bisnis ini untuk bulan pertama
(dalam rupiah):
- Biaya Pembelian - MOQ (HPP) = 9,200,000
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, MOQ yang akan kami order untuk pertama kali
adalah sebesar USD 1,000 yang mana kurs yang digunakan adalah 1 USD = Rp 9,200.
- Biaya Impor (HPP) = 1,700,000
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kami memperkirakan biaya impor langsung
sampai ke tempat tujuan untuk MOQ sebesar kurang lebih Rp 1,000,000.- dengan
menggunakan jasa ekspedisi. Perusahaan-perusahaan jasa ekspedisi sudah sangat
berpengalaman dalam bidang ekspor impor, sehingga harga yang kita peroleh pun bisa
jauh lebih murah dibandingkan jika mengimpor sendiri. Adapun pembelian MOQ kami
adalah USD 1,000 yang mana kami memperkirakan apabila menggunakan jasa ekspedisi,
kami akan dikenakan biaya impor total sebesar Rp 700,000.-.
- Biaya Administrasi Bank - T/T (HPP) = 266,800
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kami menggunakan T/T sebagai sarana
pembayaran kami kepada BAYCRAFTS yang mana biaya sepenuhnya telah disepakati
untuk ditanggungkan kepada kami yaitu sebesar USD 14 untuk withdrawal dan USD 15
untuk deposit. Total seluruhnya adalah USD 29 dengan perkiraan kurs 1 USD = Rp
9,200.-.
- Biaya Gaji (Gaji Pokok, Insentif, Bonus, dan lainnya) = 21,000,000
Seperti yang dapat dilihat dari struktur organisasi awal perusahaan kami, saya selaku
owner dari PT. Tandiawan Tirtakusuma dibantu oleh asisten (saya akan mengajak
seorang teman atau saudara untuk membantu saya) akan menjalankan bisnis ini. Kami
akan mempekerjakan empat orang marketer / salesman untuk mendukung strategi
marketing kami yang mana akan kami sebar ke seluruh wilayah Jabodetabek dan juga
Bandung. Kami akan mencari salesman-salesman yang belum terlalu berpengalaman
agar biaya gajinya lebih murah. Para salesman akan kami beri gaji sebesar Rp
2,000,000.- belum termasuk insentif dan bonus. Kami juga akan merekrut dua orang
pegawai pembantu untuk membantu berbagai pekerjaan kami seperti: menjaga store,
antar dokumen, dan bersih-bersih ruko. Pegawai pembantu tersebut akan kami izinkan
untuk tinggal di ruko kami agar juga dapat menjaga ruko. Tak lupa juga, saya akan
menggaji relasi saya di Filipina yang juga membantu dalam mengkontrol jalannya impor.
Adapula biaya-biaya yang termasuk dalam biaya gaji adalah sebagai berikut:
Biaya Gaji Relasi di Filipina (1 Orang) @ 3,000,000 = 3,000,000
Biaya Gaji Asisten (1 Orang) @Rp 3,500,000 = 3,500,000
Biaya Gaji Marketer/Salesman (4 Orang) @Rp 2,000,000 = 8,000,000
Insentif, Bonus, Uang Makan Pegawai Pembantu, dan lainnya = 5,000,000
Pegawai Pembantu (2 orang) @ 500,000 = 1,000,000
TOTAL = 17,500,000
- Biaya Iklan = 10,000,000
Sebagai peluncuran, seperti yang sudah dibahas dalam tahap pengenalan paling awal,
kami memperkirakan akan melakukan cukup banyak promosi melalui brosur dan
pemasangan spanduk di toko kami dan toko-toko milik saudara-saudara kami. Dalam
tahap pengenalan yang kami perkirakan sebelumnya akan berlangsung selama tiga
tahun ini, kami akan melakukan promosi secara bertahap tiap tahunnya. Biaya promosi
melalui iklan-iklan ini kami budgetkan sebesar Rp 10,000,000.- untuk bulan pertama.
- Biaya Perlengkapan (alat tulis kantor, dll) = 2,500,000
Pembelian alat tulis kantor akan kami lakukan per enam bulan sekali. Kami
membudgetkan untuk setiap kali pembelian sebesar Rp 2,500,000. Kami
membudgetkan tidak terlalu besar karena perusahaan kami adalah perusahaan baru
dengan skala kecil yang mana tidak terlalu banyak kegiatan administrasi kantor.
- Biaya Telepon dan Internet = 700,000
Kami memperkirakan biaya telepon sebesar Rp 500,000 per bulan dan internet Rp
200,000 per bulan dengan paket unlimited speedy kecepatan 256 MBps.
- Biaya Listrik dan Air = 500,000
Pemakaian listrik akan cukup besar yang mana kami perkirakan akan sampai Rp
1,000,000. Pemakaian air akan lebih sedikit karena jarang dipergunakan. Mungkin hanya
untuk mandi pegawai pembantu, mencuci tangan, piring, buang air, dan lainnya. Kami
perkirakan biaya air sebesar Rp 500,000.-.
- Biaya Penyusutan = 3,391,667
Saya menggunakan straight line method untuk menyusutkan aktiva-aktiva tetap yang
kami beli. Seperti yang dapat dilihat pada sub judul asset, aktiva tetap kami terbagi
dalam dua bagian, yaitu: bangunan dan peralatan. Normalnya, bangunan permanen
disusutkan selama 20 tahun dan peralatan selama 4 tahun. Adapula biaya-biaya
penyusutannya adalah sebagai berikut:
Biaya Penyusutan – Bangunan = 550,000,000 : (20x12) = 2,291,667
Biaya Penyusutan – Peralatan = 52,800,000 : (4x12) = 1,100,000
- Biaya Angkut Penjualan = 5,000,000
Biaya angkut ini adalah untuk mengantarkan barang-barang dagangan kami ke para
pemesan dan juga ke store-store milik saudara-saudara kami. Seperti yang telah
dikemukakan sebelumnya, kami akan menampung semua order yang ada untuk
dijadikan satu agar biaya impor lebih murah yang mana pembelian akan kami lakukan
sebulan sekali. Oleh karena itu, pengiriman kepada customer dan store-store juga kami
lakukan sebulan sekali. Kami memperkirakan total biaya pengiriman dengan jasa
angkutan sebesar Rp 5,000,000.-
- Biaya Lain-lain (yang tak terduga) = 2,000,000
Kami budgetkan sebesar Rp 2,000,000 untuk biaya lain-lain yang tak terduga setiap
bulannya. Biaya lain-lain dapat meliputi: beli sapu, kain pel, sabun cuci tangan, tang,
obeng, dll, Biaya tak terduga dapat berupa: servis mesin fotocopy, printer, dan AC,
perbaikan washtuffle dan kloset, dan berbagai keperluan mendadak lainnya.
Adapun biaya-biaya tersebut apabila diproyeksikan selama tiga tahun tahap
pengenalan, adalah sebagai berikut (dalam rupiah; asumsi: USD 1 = Rp 9,200.-):
- Biaya Pembelian Th 1 = 9,200,000 + (18,400,000 x 8) + (23,000,000 x 3) = 225,400,000
Setelah MOQ sukses terjual, sesuai dengan strategi just in time kami, ketika kami sukses
mendapatkan order, kami akan kumpulkan semua pesanan dan menggabungkannya ke
dalam satu kali pengiriman setiap bulannya yang mana kami perkirakan pada delapan
bulan berikutnya, kami akan dapat melakukan pembelian sebesar USD 2,000 dan tiga
bulan berikutnya akan meningkat sampai sebesar USD 2,500.
Biaya Pembelian Th 2 = 27,600,000 x 12 = 331,200,000
Biaya Pembelian Th 3 = 32,200,000 x 12 = 386,400,000
Kami mengasumsikan biaya pembelian tahun ke 2 dan 3 dengan rata-rata per bulannya
meningkat dari USD 2,500 di tahun pertama sampai sebesar USD 3,000 di tahun ke 2
dan USD 3,500 di tahun ke 3. Hal ini kami perkirakan karena akan ada sedikit
pertumbuhan pada tahap pengenalan.
- Biaya Impor Th 1 = 700,000 + (1,398,400 x 8) + (1,748,000 x 3) = 17,131,200
Saya coba mengubah ke dalam persentase yang mana Rp 700,000.- adalah + 7.6% dari
Rp 9,200,000.-. Saya menggunakan persentase tersebut sebagai biaya impor untuk
bulan-bulan berikutnya.
Biaya Impor Th 2 = 2,097,600 x 12 = 25,171,200
Biaya Impor Th 3 = 2,477,200 x 12 = 29,366,400
Tetap menggunakan 7.6% untuk dijadikan acuan biaya impor dengan menggunakan jasa
ekspedisi.
- Biaya Administrasi Bank Th 1 = 266,800 x 12 = 3,201,600
Biaya administrasi bank atas pembayaran dengan T/T tetap sama per bulannya, yaitu
sebesar USD 29 x 9,200.
Biaya Administrasi Bank Th 2 = 266,800 x 12 = 3,201,600
Biaya Administrasi Bank Th 2 = 266,800 x 12 = 3,201,600
Karena tidak ada perubahan, biaya administrasi bank tahun ke 2 dan 3 pun tetap sama
- Biaya Gaji Th 1 = 20,500,000 x 12 = 246,000,000
Biaya gaji dalam satu tahun pertama kami perkirakan sama dikarenakan kami akan
tetap menggunakan struktur awal dalam tiga tahun pertama tahap pengenalan.
Biaya Gaji Th 2 = 22,000,000 x 12 = 264,000,000
Biaya Gaji Th 3 = 23,500,000 x 12 = 282,000,000
Struktur organisasi akan kami pertahankan untuk tetap sama untuk menekan biaya,
karena pada tahap pengenalan ini belum terlalu membutuhkan banyak karyawan. Kami
lebih cenderung untuk menyalurkan biaya pada promosi dan iklan.
- Biaya Iklan Th 1 = 10,000,000 x 12 = 120,000,000
Kami akan melakukan promosi melalui media brosur dan spanduk yang mana akan kami
galakkan dengan cukup besar pada tahap pengenalan ini
Biaya Iklan Th 2 = 15,000,000 x 12 = 180,000,000
Biaya Iklan Th 3 = 20,000,000 x 12 = 240,000,000
Promosi akan kami tingkatkan dari tahun ke tahun dalam tahap pengenalan ini dan kami
juga akan membuat katalog khusus dan juga company profile untuk perusahaan kami.
- Biaya Perlengkapan Th1 = 2,500,000 x 2 = 5,000,000
Biaya perlengkapan ini kami budgetkan untuk dibeli setiap enam bulan sekali yang mana
berarti dalam satu tahun hanya dua kali pembelian.
Biaya Perlengkapan Th 2 = 2,500,000 x 2 = 5,000,000
Biaya Perlengkapan Th 3 = 2,500,000 x 2 = 5,000,000
Biaya perlengkapan kami asumsikan tetap sama karena struktur organisasi dalam tahap
pengenalan belum ada perubahan dan hanya ada penambahan dua orang
marketer/salesman luar pulau pada tahun ke 3 dimana tidak terlalu berpengaruh
terhadap penggunaan alat-alat tulis kantor dan kertas.
- Biaya Telepon dan Internet Th 1 = 700,000 x 12 = 8,400,000
Biaya Telepon dan Internet Th 3 = 700,000 x 12 = 8,400,000
Biaya Telepon dan Internet Th 3 = 700,000 x 12 = 8,400,000
Biaya telepon dan internet untuk 3 tahun dalam tahap pengenalan kami asumsikan
sama.
- Biaya Listrik dan Air Th 1 = 500,000 x 12 = 6,000,000
Biaya Listrik dan Air Th 2 = 500,000 x 12 = 6,000,000
Biaya Listrik dan Air Th 3 = 500,000 x 12 = 6,000,000
Biaya listrik dan air untuk 3 tahun dalam tahap pengenalan kami asumsikan sama.
- Biaya Penyusutan Th 1 = 3,391,667 x 12 = 40,700,000
Biaya Penyusutan Th 2 = 3,391,667 x 12 = 40,700,000
Biaya Penyusutan Th 3 = 3,391,667 x 12 = 40,700,000
Biaya penyusutan akan selalu sama sampai waktu penyusutan habis karena metoda
yang kami gunakan adalah metode yang paling umum, yaitu metode garis lurus.
- Biaya Angkut Penjualan Th 1 = 5,000,000 x 12 = 60,000,000
Biaya Angkut Penjualan Th 1 = 5,500,000 x 12 = 66,000,000
Biaya Angkut Penjualan Th 1 = 6,000,000 x 12 = 72,000,000
Biaya angkut penjualan 3 tahun dalam tahap pengenalan kami asumsikan meningkat
sedikit seiring dengan pertumbuhan penjualan yang kami asumsikan juga akan
meningkat sedikit pada tahap pengenalan ini.
- Biaya Lain-lain Th 1 = 3,000,000 x 12 = 36,000,000
Biaya Lain-lain tetap sama dan tak berubah karena ini hanya perkiraan biaya tak terduga
yang mungkin ada.
Biaya Lain-lain Th 2 = 5,000,000 x 12 = 60,000,000
Biaya Lain-lain Th 3 = 5,000,000 x 12 = 60,000,000
Biaya lain-lain kami asumsikan tetap dan tidak berubah dalam tiga tahun tahap
pengenalan.
4.3 Starting Balance Sheet
Balance sheet awal kami ini akan menunjukkan pengalokasian modal kami sebesar
Rp 1,000,000,00.- yang mana kami alokasikan seluruhnya pada bulan pertama menjadi
starter balance sheet. Adapula total aktiva tetap berdasarkan yang telah dibahas dalam sub
judul asset adalah Rp 502,800,000.- dan total biaya yang telah dibahas dalam sub judul cost
untuk satu bulan pertama adalah
- Biaya Pembelian - MOQ (HPP) = 9,200,000
- Biaya Impor (HPP) = 1,700,000
- Biaya Administrasi Bank - T/T (HPP) = 266,800
- Biaya Gaji (Gaji Pokok, Insentif, Bonus, dan lainnya) = 21,000,000
- Biaya Iklan = 10,000,000
- Biaya Perlengkapan (alat tulis kantor, dll) = 2,500,000
- Biaya Telepon dan Internet = 700,000
- Biaya Listrik dan Air = 500,000
- Biaya Penyusutan = 3,391,667
- Biaya Angkut Penjualan = 5,000,000
- Biaya Lain-lain (yang tak terduga) = 2,000,000
TOTAL = Rp 56,258,467.-.
Dapat terlihat modal sebesar Rp 1,000,000,000.- dipergunakan untuk pembelian
ruko dan peralatan yang mana masuk ke dalam aktiva tetap dengan jumlah sebesar Rp
502,800,000.-. Dapat terlihat juga jumlah persediaan barang dagang yang mana diambil dari
jumlah MOQ ditambah dengan biaya-biaya yang masuk ke dalam HPP (9,200,000 +
1,700,000 + 266,800) dengan jumlah sebesar Rp 11,166,800.-. Dalam neraca awal ini, karena
belum ada penjualan dan biaya-biaya promosi, gaji, dan lainnya telah dijalankan, maka kami
asumsikan rugi awal sebesar Rp 56,258,467,000.-. Sisa kas setelah pengeluaran untuk
investasi adalah Rp 433,775,200.-. Sisa kas ini akan dipergunakan untuk meningkatkan
pembelian di bulan-bulan berikutnya.
4.4 Income Statement Projection
Tahap Pengenalan (Introduction)
Proyeksi Laba/Rugi (Dalam Rupiah)
Per Tahun ke 1 s/d Tahun ke 3
Th 1 Th 2 Th 3
Penjualan Bersih
394,450,000.00
579,600,000.00
676,200,000.00
Pembelian (HPP)
225,400,000.00
331,200,000.00
386,400,000.00
Biaya Impor (HPP)
41,697,000.00
61,272,000.00
71,484,000.00
Biaya Adm Bank (HPP)
3,201,600.00
3,201,600.00
3,201,600.00
Biaya Gaji
246,000,000.00
264,000,000.00
282,000,000.00
Biaya Iklan
120,000,000.00
180,000,000.00
240,000,000.00
Biaya Perlengkapan
5,000,000.00
5,000,000.00
5,000,000.00
Biaya Telp dan Inet
8,400,000.00
8,400,000.00
8,400,000.00
Biaya Listrik dan Air
6,000,000.00
6,000,000.00
6,000,000.00
Biaya Penyusutan
40,700,000.00 40,700,000.00 40,700,000.00
Biaya Angkut Penj
60,000,000.00
66,000,000.00
72,000,000.00
Biaya Lain-lain
36,000,000.00
36,000,000.00
36,000,000.00
Biaya Bunga
150,000,000.00
150,000,000.00
LABA BERSIH
(397,948,600.00)
(572,173,600.00)
(624,985,600.00)
Pajak
-
-
-
LABA Setelah Pajak
(397,948,600.00)
(572,173,600.00)
(624,985,600.00)
Keterangan:
- Semua perkiraan dan jumlah yang tertera telah dibahas sebelumnya pada bagian cost,
kecuali perkiraan penjualan bersih, biaya bunga dan pajak.
- Seperti yang telah dibahas sebelumnya, strategi penjualan kami adalah just in time
untuk skala besar dan retail melalui titipan barang pada toko-toko milik saudara. Kami
mengasumsikan penjualan atas just in time adalah 70% dan 30% adalah penjualan atas
titipan barang di toko. Proyeksi keuntungannya juga telah dibahas sebelumnya, untuk
tahap pengenalan adalah 60% untuk penjualan just in time dan 110% untuk penjualan
retail.
Perhitungannya Penjualan: (210% x 30% x Pembelian) + (160% x 70% x Pembelian)
- Barang yang dititipkan ke toko-toko seharusnya mempunyai sisa stok yang mana masuk
ke dalam neraca. Walaupun demikian, dalam melakukan proyeksi ini, kami
mengasumsikan barang yang menjadi sisa stok tersebut pada akhirnya akan habis
terjual. Oleh karena itu kami langsung mempersentasekan jumlah penjualan
berdasarkan seluruh jumlah pembelian.
- Biaya gaji ada peningkatan dari tahun ke tahun yang mana per bulannya di rata-ratakan
sebesar Rp 200,000.- per orang. Kami asumsikan peningkatan seluruhnya sebesar Rp
1,500,000.- untuk 7 orang pekerja. Jadi, peningkatan per tahunnya berarti Rp
18,000,000.-.
- Biaya listrik, air, telepon, dan lainnya kami asumsikan tidak ada peningkatan karena
perusahaan kami bergerak dalam bidang impor dan distribusi.
- Biaya angkut penjualan meningkat seiring dengan peningkatan penjualan. Adapula jalur
distribusi untuk toko-tokonya selalu sama, dan pembeli just in time-nya juga tidak
banyak berubah. Perubahannya mungkin hanya dalam jumlah kuantitas yang mana ada
kemungkinan pada pengiriman-pengiriman sebelumnya belum terisi penuh. Oleh
karena itu kami tidak menggunakan persentase sebagai asumsi, melainkan
menggunakan jumlah patokan langsung. Kenaikan biaya angkut penjualan kami
asumsikan sebesar Rp 500,000.- per bulannya yang mana berarti Rp 6,000,000.- per
tahunnya.
- Pada tahun pertama, setelah perhitungan dilakukan, ternyata kami mengalami
kerugian. Hal ini disebabkan oleh adanya set up cost yang mana meliputi: pembelian
gedung, peralatan-peralatan kerja, dan lain sebagainya.
Perhitungan jumlah yang harus kami pinjam: Sisa kas neraca setelah dikurangi set up
cost di awal bulan (Rp 433,775,200) – Kerugian tahun pertama (Rp 397,948,600) + Rugi
awal bulan yang sudah termasuk dalam kerugian tahun pertama (Rp 52,258,000) –
Kerugian tahun kedua (Rp 572,173,600) – Kerugian tahun ketiga (Rp 624,985,600).
Jumlah yang harus kami pinjam: lebih besar dari Rp 1,109,074,600.-.
Oleh karena itu kami meminjam uang di awal tahun ke 2 sebesar Rp 1,500,000,000.-
guna menutupi kerugian set up cost. Alasan kami meminjam 1.5 milyar karena kami
perkirakan bahwa perusahaan kami masih akan mengalami kerugian pada tahun
berikutnya.
- Hutang sebesar 1.5 milyar rencananya akan kami pinjam dari pihak saudara atau relasi
agar biaya bungannya lebih bersifat kekeluargaan. Kami memperkirakan bunga
hutangnya adalah 10% yang mana adalah Rp 150,000,000.- per tahunnya. Biaya bunga
baru ada di tahun ke 2 karena tahun pertama masih ada sisa kas di bank setelah set up
cost di awal bulan sebesar Rp 433,775,200.- yang masih dapat dipakai untuk menutup
kerugian tahun pertama.
- Pajak masih kosong karena tidak ada profit.
- Kesimpulannya, tahap pengenalan lebih banyak memakan biaya untuk set up cost dan
biaya peluncuran melalui promosi dan iklan. Oleh karena itu, perusahaan pada tahap
pengenalan cenderung rugi apabila modalnya terbatas.
Tahap Pertumbuhan (Growth)
Proyeksi Laba/Rugi (Dalam Rupiah)
Per Tahun ke 4 s/d Tahun ke 7
Th 4 Th 5 Th 6 Th 7
Penjualan Bersih
1,313,760,000.00
2,627,520,000.00
3,190,560,000.00
3,753,600,000.00
Pembelian (HPP)
772,800,000.00
1,545,600,000.00
1,876,800,000.00
2,208,000,000.00
Biaya Impor (HPP)
58,732,800.00
117,465,600.00
142,636,800.00
167,808,000.00
Biaya Adm Bank (HPP)
3,201,600.00
3,201,600.00
3,201,600.00
3,201,600.00
Biaya Gaji
438,000,000.00
467,000,000.00
496,000,000.00
525,000,000.00
Biaya Iklan
24,000,000.00
24,000,000.00
24,000,000.00
24,000,000.00
Biaya Perlengkapan
5,000,000.00
5,000,000.00
5,000,000.00
5,000,000.00
Biaya Telp dan Inet
8,400,000.00
8,400,000.00
8,400,000.00
8,400,000.00
Biaya Listrik dan Air
6,000,000.00 6,000,000.00 6,000,000.00 6,000,000.00
Biaya Penyusutan
40,700,000.00
40,700,000.00
40,700,000.00
40,700,000.00
Biaya Angkut Penj
78,000,000.00
84,000,000.00
90,000,000.00
96,000,000.00
Biaya Lain-lain
36,000,000.00
36,000,000.00
36,000,000.00
36,000,000.00
Biaya Bunga
150,000,000.00
150,000,000.00
150,000,000.00
150,000,000.00
LABA BERSIH
(307,074,400.00)
144,152,800.00
319,821,600.00
495,490,400.00
Pajak
-
14,415,280.00
31,982,160.00
49,549,040.00
LABA Setelah Pajak
(307,074,400.00)
126,137,520.00
280,639,440.00
435,141,360.00
Keterangan:
- Pada tahap pertumbuhan, sesuai dengan strategi yang telah dikemukakan sebelumnya,
kami akan mengurangi promosi secara drastis. Oleh karena itu biaya iklan menurun jauh
dibandingkan pada tahap pengenalan.
- Seiring dengan meningkatnya penjualan dan adanya keinginan untuk mengembangkan
lebih lagi, struktur organisasipun juga harus diperbaharui. Sesuai dengan yang telah
dikemukakan sebelumnya pada sub judul organizational structure, kami telah membuat
rancangan struktur organisasi untuk masa yang akan datang, yaitu saat tahap
pertumbuhan ini. Adapula, untuk bagian customer service dan kasir dapat diisi oleh
pegawai pembantu guna menghemat biaya. Berikut adalah rincian penambahan
karyawan baru dan gaji per bulannya:
Head of Finance and Accounting = 3,500,000
Account Assistant = 2,000,000
Purchasing Coordinator = 2,000,000
Marketer = 2,000,000
Marketer = 2,000,000
TOTAL = 11,500,000
TOTAL per tahun = 138,000,000
- Jadi, pada tahun ke 4, peningkatan biaya gaji dari tahun ke 3 sebesar Rp 18,000,000.-
tetap ada yang kemudian ditambah dengan peningkatan biaya gaji oleh karena
penambahan karyawan sebesar Rp 138,000,000.-. Peningkatan biaya gaji setelah
penambahan karyawan kami asumsikan sebesar Rp 29,000,000.- yang mana berasal dari
asumsi awal yaitu rata-rata peningkatan gaji per bulan untuk setiap orang adalah Rp
200,000.-. Jumlah tersebut dikalikan dengan 12 orang karyawan dan dikalikan dengan
12 bulan untuk mendapatkan peningkatan per tahunnya.
- Penjualan meningkat pesat sebagai efek dari promosi pada tahap pengenalan dan juga
adanya penambahan marketer juga membantu meningkatkan penjualan. Kami
memperkirakan penjualan akan meningkat dua kali lipat pada dua tahun pertama di
awal tahap pertumbuhan, dan tetap meningkat pada tahun ke 6 dan 7 namun tidak
terlalu besar. Seperti yang telah dibahas sebelumnnya, kami langsung
mempersentasekan jumlah penjualan berdasarkan seluruh jumlah pembelian. Jadi,
apabila pembelian meningkat, maka penjualan akan lebih meningkat. Adapula susunan
pembeliannya adalah:
Tahun ke 4 pembelian meningkat dari USD 3,500 menjadi USD 7,000,
Tahun ke 5 pembelian meningkat dari USD 7,000 menjadi USD 14,000,
Tahun ke 6 pembelian meningkat dari USD 14,000 menjadi USD 17,000,
Tahun ke 7 pembelian meningkat dari USD 17,000 menjadi USD 20,000.
- Mulai pada tahun ke 5 sudah terlihat adanya keuntungan yang dimana terus
bertumbuh.
- Ada keuntungan, maka ada pajak. Oleh karena itu, pajak sudah mulai terlihat di tahun
ke 5 yang mana jumlahnya adalah 10% dari laba bersih.
Tahap Kedewasaan (Maturity)
Proyeksi Laba/Rugi (Dalam Rupiah)
Per Tahun ke 8 s/d Tahun ke 9
Th 8 Th 9
Penjualan Bersih
4,554,000,000.00
4,554,000,000.00
Pembelian (HPP)
2,760,000,000.00
2,760,000,000.00
Biaya Impor (HPP)
209,760,000.00
209,760,000.00
Biaya Adm Bank (HPP)
3,201,600.00
3,201,600.00
Biaya Gaji
538,000,000.00
563,000,000.00
Biaya Iklan
60,000,000.00
60,000,000.00
Biaya Perlengkapan
5,000,000.00
5,000,000.00
Biaya Telp dan Inet
8,400,000.00
8,400,000.00
Biaya Listrik dan Air
6,000,000.00
6,000,000.00
Biaya Penyusutan
40,700,000.00
40,700,000.00
Biaya Angkut Penj
102,000,000.00
108,000,000.00
Biaya Lain-lain
36,000,000.00
36,000,000.00
Biaya Bunga
150,000,000.00
150,000,000.00
LABA BERSIH
634,938,400.00
603,938,400.00
Pajak
63,493,840.00 60,393,840.00
LABA Setelah Pajak
571,444,560.00
543,544,560.00
Keterangan:
- Penjualan akan mencapai jumlah maksimum pada tahap kedewasaan ini. Kami
mengasumsikan jumlah maksimum penjualan adalah jumlah yang diperoleh setelah
dipersentasekan dari pembelian sebesar USD 25,000 dalam satu tahun. Jumlah
penjualan maksimum tersebut adalah Rp 4,554,000,000.- per tahun untuk tahun ke 8
dan 9.
- Harga jual akan kami kurangi sesuai dengan strategi yang telah kami kemukakan
sebelumnya yang mana kami berencana untuk lebih memasang posisi bertahan dengan
menurunkan harga. Adapula harga jual yang akan kami tetapkan pada tahap ini adalah
sama dengan harga jual BAYCRAFTS di Filipina sendiri yang mana keuntungan yang kami
peroleh dari just in time adalah 50% dan dari retail melalui toko-toko adalah 100%.
- Pada tahap ini, keuntungan yang diperolehpun juga mencapai maksimum yang mana
belum pernah ada pada tahap-tahap sebelumnya.
- Biaya Gaji tetap meningkat karena adanya kenaikan gaji untuk para karyawan per
tahunnya.
- Biaya iklan meningkat cukup besar pada tahap kedewasaan ini guna mempertahankan
pangsa pasar.
- Biaya angkut penjualan tetap meningkat seiring makin banyaknya barang yang juga
membutuhkan biaya angkut lebih untuk dapat mendistribusikan barang-barang tersebut
ke customer just in time dan juga ke toko-toko milik saudara-saudara kami.
Tahap Penurunan (Decline)
Proyeksi Laba/Rugi (Dalam Rupiah)
Per Tahun ke 10 s/d Tahun ke 13
Th 10 Th 11 Th 12 Th 13
Penjualan Bersih
4,189,680,000.00
3,825,360,000.00
3,643,200,000.00
3,643,200,000.00
Pembelian (HPP)
2,539,200,000.00
2,318,400,000.00
2,208,000,000.00
2,208,000,000.00
Biaya Impor (HPP)
192,979,200.00
176,198,400.00
167,808,000.00
167,808,000.00
Biaya Adm Bank
(HPP)
3,201,600.00
3,201,600.00
3,201,600.00
3,201,600.00
Biaya Gaji
588,000,000.00
613,000,000.00
638,000,000.00
663,000,000.00
Biaya Iklan
24,000,000.00
24,000,000.00
24,000,000.00
24,000,000.00
Biaya Perlengkapan
5,000,000.00
5,000,000.00
5,000,000.00
5,000,000.00
Biaya Telp dan Inet
8,400,000.00
8,400,000.00
8,400,000.00
8,400,000.00
Biaya Listrik dan Air
6,000,000.00
6,000,000.00
6,000,000.00
6,000,000.00
Biaya Penyusutan
40,700,000.00
40,700,000.00
40,700,000.00
40,700,000.00
Biaya Angkut Penj
114,000,000.00
120,000,000.00
126,000,000.00
132,000,000.00
Biaya Lain-lain
36,000,000.00
36,000,000.00
36,000,000.00
36,000,000.00
LABA BERSIH
632,199,200.00
474,460,000.00
380,090,400.00
349,090,400.00
Pajak
63,219,920.00
47,446,000.00
38,009,040.00
34,909,040.00
LABA Setelah Pajak
568,979,280.00
427,014,000.00
342,081,360.00
314,181,360.00
Keterangan:
- Dengan telah terkumpulnya keuntungan dari tahun ke 5 sampai 9 yang jumlahnya lebih
dari 1.5 milyar, kami berencana untuk membayar hutang perusahaan pada awal tahun
ke 10.
- Lunasnya hutang membuat tidak ada lagi beban bunga atas hutang yang mana
sebelumnya adalah sebesar Rp 150,000,000.-.
- Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kami akan memotong harga bila diperlukan.
Namun, saya percaya bahwa strategi marketing yang kami buat ini akan berhasil yang
mana berarti tidak akan ada pemotongan harga. Harga jual akan tetap sama dengan
harga pada tahap kedewasaan, yaitu dengan persentase keuntungan 50% untuk just in
time dan 100% untuk retail melalui toko-toko.
- Seperti yang telah dibahas juga sebelumnya, besar kecilnya dan cepat lambatnya
penurunan dalam tahap penurunan ini tergantung dari strategi marketing yang
digunakan. Apabila strategi tersebut berhasil dengan baik, maka penurunannya akan
sangat kecil dan lambat.
- Kami percaya bahwa strategi marketing kami akan berjalan dengan baik. Hal ini akan
menyebabkan penurunan berjalan dengan lambat dan jumlah penurunannya pun kecil.
Kami mengasumsikan jumlah penjualan pada tahap kedewasaan ini adalah jumlah yang
diperoleh setelah dipersentasekan dari pembelian sebesar USD 23,000 untuk tahun ke
10, USD 21,000 untuk tahun ke 11, dan USD 20,000 untuk tahun ke 12 dan 13.
- Dari tahun ke 12, 13, dan sampai seterusnya, kami asumsikan penjualan akan bertahan
dan hanya akan naik turun pada jumlah tersebut. Perusahaan akan mulai memasuki
tahap penurunan stabil dan akan mulai mendapatkan keuntungan yang tetap.
- Biaya iklan akan kami pangkas guna menghemat biaya. Adapula, kami asumsikan
barang-barang BAYCRAFTS sudah cukup terkenal di Indonesia melalui promosi-promosi
pada tahap-tahap sebelumnya.
Break Even Point (BEP)
Berikut ini adalah gabungan total pembelian aktiva, serta total laba dan rugi dalam 13 tahun
menempuh product life cycle:
Aktiva Tetap
(502,800,000.00)
Rugi Th 1
(373,382,800.00)
Rugi Th 2
(536,072,800.00)
Rugi Th 3
(582,868,000.00)
Rugi Th 4
(307,074,400.00)
Laba Th 5
129,737,520.00
Laba Th 6
287,839,440.00
Laba Th 7
445,941,360.00
Laba Th 8
571,444,560.00
Laba Th 9
543,544,560.00
Laba Th 10
568,979,280.00
Laba Th 11
427,014,000.00
Laba Th 12
342,081,360.00
Laba Th 13
314,181,360.00
TOTAL LABA
1,328,565,440.00
Total laba yang diperoleh dalam 13 tahun adalah Rp 1,328,565,440.-. Adapula
perhitungan untuk mencari BEP dari bisnis ini adalah dengan mencari jumlah terdekat
sebelum mencapai 1 milyar rupiah. Jumlah tersebut ada sebelum tahun ke 12.
Cara menghitung:
Modal awal (1 milyar rupiah) dikurangi dengan jumlah seluruh biaya sampai tahun ke 11
(sebelum tahun ke 12), kemudian dibagi dengan laba tahun ke 12, lalu dikalikan dengan 12
bulan. Hasil yang diperoleh adalah: BEP diperoleh dalam 11 tahun 11 bulan 15 hari.
5. Conclusion
Melihat dari seluruh rancangan bisnis ini, ada keuntungan dan kerugian dari bisnis
impor fashion accessories ini. Keuntungannya adalah resiko yang rendah serta tidak perlu
terlalu repot untuk mengurus karyawan yang hanya sedikit. Sedangkan kerugiannya adalah
penjualan tidak dapat terlalu besar karena barang-barang fashion cenderung dijual dalam
kuantitas kecil. Oleh karena itu, tidak boleh salah dalam memilih dan menjalankan strategi
bisnis agar penjualan dapat dimaksimalkan sehingga profit yang di dapat pun juga maksimal.
Kesimpulannya, rancangan bisnis yang baik dengan pemilihan strategi bisnis yang
tepat sangatlah diperlukan sebagai acuan untuk menjalankan bisnis agar dapat memperoleh
keuntungan yang maksimum.