exsum lapdal sunggal
DESCRIPTION
sedrftgyhujikoTRANSCRIPT
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
I.I. PENDAHULUANPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kota Medan sebagai Kota Metropolitan dan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dalam
pengembangan keruangan nasional perlu dipersiapkan untuk mampu memiliki daya
saing dan keunggulan serta mampu mendukung penciptaan penataan ruang dalam
kerangka wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merupakan Negara
kepulauan berciri nusantara.
1. Kondisi dan Permasalahan Penataan Ruang Kota Medan
Berdasarkan evaluasi dari Tim Penyusun RTRW Kota Medan 2008-2028,
dirumuskan pokok issue strategis terkait penataan ruang di Kota Medan, berupa potensi
dan permasalahan. Potensi tersebut adalah:
1. Lengkapnya fasilitas kesehatan, pendidikan maupun olahraga.
2. Sebuah Asrama Haji.
3. Adanya beberapa jenis terminal.
4. Bandara Internasional Polonia.
5. Stasiun Kereta Api.
6. Pelabuhan Belawan.
7. Terminal Peti Kemas Konvensional Gabion Belawan.
8. Kawasan Industri Medan (KIM).
9. Prospek baik dalam jenis usaha agroindustri karena tanahnya yang subur.
10. Produk Unggulan dari industri-industri rumah tangga, industri menengah dan
industri besar.
11. Adanya Balai Pembibitan Pertanian.
12. Bangunan peninggalan sejarah.
13. Objek wisata.
14. Tempat rekreasi.
Beberapa permasalahan pengembangan Kota Medan, dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Permasalahan internal penataan ruang di Kota Medan, meliputi :
a. Produk perencanaan meliputi poduk RUTR Kota Medan 1995 – 2005 yang telah
berakhir dan terbitnya UU No. 26 tahun 2007.
b. Pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang tidak menjadi suatu hal
yang diprioritaskan.
c. Terbatasnya pengertian dan komitmen aparat yang terkait.
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
d. Terbatasnya pemahaman masyarakat akan manfaat Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota.
2. Permasalahan Pembangunan di Kota Medan terkait dengan Penataan Ruang
adalah sebagai berikut :
(1) Bidang Fisik dan Prasarana
a. Penyebaran fungsi dan pusat-pusat yang belum merata.
b. Kota Medan sebagai kota yang menuju kota metropolitan memerlukan
transportasi massal.
c. Dalam bidang utilitas, yang menjadi isu pokok adalah :
i.Krisis energi listrik yang berkepanjangan.
ii. Kurang nya penyediaan air bersih.
iii. Masalah limbah.
iv. Persampahan.
d. Ruang terbuka hijau publik dan privat sangat terbatas.
e. Kawasan lindung sangat terbatas.
f. Rencana penyediaan fasilitas tidak diikuti dengan aspek pemanfaatan dan
pengelolaan.
g. Harga lahan mahal dan pembangunan rumah vertikal.
h. Bandara Polonia akan dipindahkan.
i. Kawasan kumuh.
j. Tidak adanya acuan arsitektur Kota Medan yang khas.
k. Kegiatan sektor informal berlokasi pada tempat-tempat yang tidak
semestinya.
l. Kawasan pedestrian.
(2) Bidang Ekonomi
(3) Bidang Sosial Budaya
2. Kebutuhan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di Kecamatan Medan
Sunggal
Hingga 2009, pedoman yang dipergunakan untuk pembangunan, terutama
dalam hal perizinan dalam mendirikan bangunan adalah Rencana Sub-Sub Wilayah
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY(RSSW) dengan tingkat kedalaman 1 : 5000 yang disyahkan tahun 1979. Pedoman
tersebut sudah tidak relevan lagi terlebih lagi dalam mengantisipasi laju pertumbuhan
dan perkembangan Kota Medan yang pesat sehingga dibutuhkan adanya rencana rinci
yang bersifat operasional untuk mengantisipasi perkembangan Kota Medan sebagai
Kota Metropolitan serta Medan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN).
3. Asas dan Tujuan Penataan Ruang
Pasal 2 Undang-Undang No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang berdasarkan
asas :
a. keterpaduan;
b. keserasian, keselarasan, dan keseimbangan;
c. keberlanjutan;
d. keberdayagunaan dan keberhasilgunaan;
e. keterbukaan;
f. kebersamaan dan kemitraan;
g. perlindungan kepentingan umum;
h. kepastian hukum dan keadilan; dan
i. akuntabilitas.
Tujuan penataan ruang berdasar pasal 3 Undang-Undang No.26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang adalah mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman,
nyaman, produktif dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan
Nasional dengan :
a. Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan;
b. Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya
buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; dan
c. Terwujudnya perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap
lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
Adapun makna dari tujuan tersebut adalah :
a. Aman
b. Nyaman
c. Produktif
d. Berkelanjutan
4. Pemahaman Tentang Rencana Detail
Pasal 14 ayat 3 dan ayat 4 Undang-Undang No.26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang menjelaskan bahwa Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) adalah bagian dari
rencana rinci tata ruang.
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan juga merupakan rencana
yang menetapkan blok-blok peruntukan pada kawasan fungsional perkotaan, sebagai
penjabaran ”kegiatan” ke dalam wujud ruang.
A. Fungsi Rencana
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan berfungsi untuk :
1. Menyiapkan perwujudan ruang
2. Menjaga konsistensi pembangunan
3. Menciptakan keterkaitan antar kegiatan yang selaras
4. Menjaga konsistensi perwujudan ruang kawasan perkotaan
B. Manfaat Rencana
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan bagi Pemerintah Daerah adalah
sebagai pedoman untuk :
1. Pemberian advice planning;
2. Pengaturan bangunan setempat;
3. Penyusunan rencana teknik ruang kawasan perkotaan
4. Pelaksanaan program pembangunan.
C. Muatan Rencana
Pasal 26 dan Pasal 28 Undang-Undang No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,
muatan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan, meliputi :
1. Tujuan, kebijakan, dan strategi kawasan perkotaan;
2. Rencana struktur dan pola ruang kawasan perkotaan, meliputi :
a. Struktur ruang
b. Pola ruang
3. Pedoman pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan yang berisi indikasi
program utama jangka menengah lima tahunan meliputi :
a. Arahan kepadatan bangunan
b. Arahan ketinggian bangunan
c. Arahan garis sempadan bangunan
d. Rencana penanganan lingkungan blok peruntukan
e. Rencana penanganan jaringan prasarana dan sarana
4. Pedoman pengendalian pemanfaatan ruang kawasan perkotaan
D. Proses Perencanaan
1. Penentuan kawasan perencanaan perkotaan
2. Identifikasi permasalahan pembangunan dan perwujudan ruang
kawasan
3. Perkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan kawasan
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
4. Perumusan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan
5. Penetapan Rencana Tata Ruang
B. MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN PENYUSUNAN
1. Maksud Penyusunan
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Medan
Sunggal adalah menyusun acuan operasional pelaksanaan pembangunan yang
meliputi pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.
2. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan ini adalah penyusunan Rencana
Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Medan Sunggal sesuai dengan perosedur dan
ketentuan yang berlaku sehingga dapat digunakan sebagai arahan praktis dalam
penataan ruang, terutama dalam pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan
ruang.
3. Sasaran
Penyusunan RDTR Kecamatan Medan Sunggal mempunyai sasaran sebagai
berikut.
1. Tersedianya Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Medan
2. Tersedianya konsep peraturan daerah
3. Terwujudnya peningkatan pembangunan fisik, ekonomi dan investasi di Kota
Medan
4. Tersedianya rencana rinci/detail yang dapat digunakan sebagai pedoman
operasional
C. RUANG LINGKUP PERENCANAAN
1. Lingkup Wilayah
Ruang Lingkup wilayah Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Medan
Sunggal adalah seluruh wilayah administratif Kecamatan Medan Sunggal. Berdasarkan
Kecamatan Sunggal Dalam Angka, luas Kecamatan Medan Sunggal adalah 1.390 Ha
tau 13,90 Km².
2. Lingkup Waktu
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
Lingkup waktu dibedakan atas waktu perencanaan dan waktu data yang
diinginkan dalam standar minimal, yaitu :
1. Waktu perencanaan RDTR adalah kurun waktu proyeksi kondisi penataan ruang
selama 20 (dua puluh) tahun yaitu tahun 2010-2030;
2. Waktu perencanaan menyangkut indikasi program pembangunan adalah setiap 5
(lima) tahun dan hanya bersifat rekomendasi;
3. Lingkup waktu usia data adalah data terlama yang digunakan adalah data tahun
2008, sedangkan data yang digunakan selayaknya data time series tiap tahun
selama 5 (lima) tahun atau time series berskala selama jangka menengah (>10
tahun)
3. Lingkup Materi
Lingkup materi Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan
Medan Sunggal harus mengacu pada Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007
Tahap Pendahuluan
Tahap Pengumpulan Data dan Analisa
Tahap Perumusan Rencana
Tahap Akhir
Tahap Konsultasi dan Diskusi
II.II. PENDEKATAN DAN METODELOGI PEKERJAANPENDEKATAN DAN METODELOGI PEKERJAAN
A. PENDEKATAN PENYUSUNAN
Pendekatan yang digunakan dalam Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) Kecamatan Medan Sunggal ini meliputi :
1. Pendekatan Normatif
Proses pembangunan kota bertumpu pada prosedur/skema tertentu dengan
memperhatikan seluruh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan
pencapaian tujuan tertentu.
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
2. Pendekatan Incremental
Bersifat strategis, dimana sebagian besar kondisi-kondisi awal (pra-kondisi) dari
suatu persoalan pembangunan tidak diperhatikan atau di luar control.
3. Asumsi Perencanaan
Merupakan paradigma pemikiran yang dapat diterima yang mendasari proses
perencanaan.
Kondisi tata ruang kota pada masa mendatang dapat diproyeksikan dan diarahkan
berdasarkan kecenderungan saat ini.
Tata ruang kota/kawasan yang diharapkan pada masa mendatang diukur menurut
nilai (value) yang berlaku dan diterima bersama.
Wilayah perencanaan merupakan sistem terbuka
Konsep RTRW yang telah disusun harus simultan
B. METODE PENGUMPULAN DATA
Data-data yang diperlukan dalam rangka Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR) Wilayah Kecamatan Medan Sunggal - Kota Medan meiputi :
1. Teknik survey
Dalam memenuhi kebutuhan data untuk proses analisa dan rencana, maka
dilakukan beberapa teknik survey yang akan dilakukan, yaitu antara lain:
a. Observasi Fisik
Observasi fisik lapangan untuk mengenali karakteristik struktur kawasan secara
keseluruhan dan mengevaluasi mengenai kebijaksanaan struktur tata ruang Wilayah
Kecamatan Medan Sunggal.
b. Mengumpulkan Data Penunjang
Mengumpulkan data penunjang yang diperlukan dalam Penyusunan Rencana Detail
Tata Ruang (RDTR) Wilayah Kecamatan Medan Sunggal - Kota Medan sebagai berikut :
1). Data keadaan fisik dasar
2). Data penggunaan ruang yang menggambarkan karakteristik penebaran bentuk-
bentuk fisik buatan manusia
3). Data keadaan kawasan yang menggambarkan pola dan kwalitas jaringan jalan yang
ada pada kawasan
4). Data mengenai tanah perkotaan meliputi data pola pemilikan tanah secara umum
dan perkiraan umum harga/nilai yang disajikan dalam peta dengan kedalaman skala
1 : 1.000
5). Data mengenai sarana dan prasarana utama perkotaan
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY6). Data mengenai aspek kependudukan sebagai bahan evaluasi kebijaksanaan
kependudukan yang telah ditetapkan dalam Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) Wilayah Kecamatan Medan Sunggal - Kota Medan
2. Perlengkapan Survei
Dalam pelaksanaan pekerjaan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan (RDTRK)
diperlukan perlengkapan survei saat melakukan pengumpulan data baik skunder
maupun data Primer, adapun perlengkapan sebagai berikut:
Pembuatan Cheklist data,
Peta Dasar Skala 1 : 5000
Peta tematik untuk memploting kondisi eksisting wilayah perencananaan, Theodolit
atau GPS (Global Position system),
Kamera Digital,
Alat tulis,
Penyusunan Program Kegiatan selama survei,
Kenderaan.
3. Jenis dan Sumber Data
Untuk mengumpulan data penunjang yang diperlukan dalam Penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan Sunggal pihak instansi
hendaknya dapat bekerja sama. Dan juga diharapkan kepada pihak Kecamatan
dan Kelurahan juga dapat membantu didalam pengumpulan data yang diperluka
4. Kompilsi Dan Penyajian Data
Suatu tahap proses seleksi data, tabulasi data dan mengelompokan data sesuai
dengan yang diperlukan didalam penyusunan laporan. Hasilnya terangkum dalam buku
Fakta dan Analisa yang disajikan menurut urutan sesuai dengan sistematika dilengkapi
dengan tabel, angka-angka diagram dan peta. Yang disusun sedemikian rupa sehingga
mudah dibaca serta siap untuk dianalisa.
Tahapan berikutnya pekrjaan penyajian data berdasarkan jenis data dan
sistematikanya adalah sebagai berikut :
a. Kebijaksanaan Nasional dan Daerah yang diduga dapat berpengaruh pada
perkembangan Kecamatan Marelan yang direncanakan.
b. Aspek kependudukan
c. Aspek perekonomian
d. Aspek sumber daya alam
e. Aspek fasilitas pelayanan dan prasarana
f. Aspek administrasi/pengelolaan pembangunan
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARYg. Selain data kuantitatif mengenai kondisi eksisting juga dilengkapi data
mengenai potensi.
C. METODE ANALISA PERENCANAAN
Sesuai dengan Pedoaman Penyusunan Rencana Tata Ruang Dertemen
pemukiman dan Prasarana Wilayah sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri
Kimpraswil No. 327/KPTS/M/2002. Analisa yang dilakukan meliputi :
1. Analisa Peran dan Fungsi Wilayah dalam Konstelasi Pewilayaan
2. Analisa Fisik dan Lingkungan
Merupakan análisis yang dilakukan untuk melihat kemampuan sumber daya
yang ada baik sumber daya alam atau sumber daya manusia. Meliputi :
a. Kendala Fisik Pengembangan
Kemampuan Lahan dan Lingkungan berdasarkan Kemudahan Dikerjakan
Kestabilan Lereng
Kestabilan Pondasi
Ketersediaan Ai
Untuk Drainase
Erosi
Pembuangan Limba
b. Penggunaan Lahan
Faktor-faktor penilaian kemampuan tanah/lahan dalam hal ini adalah faktor
tanah. Faktor-faktor penilaian kemampuan tanah, secara garis besar dapat diuraikan:
1. Unsur topografi
2. Tektur tanah
3. Kedalaman efektif tanah
4. Keadaan drainase
5. Erosi
Fungsi penggunaan lahan dapat dibedakan, yaitu :
1. Kawasan Lindung;
Metode analisa penentuan kawasan lindung adalah : Metoda Super Impose (Analisa Tumpang Tindih).
2. Kawasan Budidaya;
Kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, manusia, dan buatan.
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
c. Daya Dukung Lahan
Melakukan untuk memperoleh gambaran tingkat kemampuan lahan. Sasaran
yang ingin dicapai dari analisa ini, adalah:
1) Mendapatkan klasifikasi kemampuan lahan
2) Memperoleh gambaran potensi dan kendala
3) Sebagai dasar penentuan: arahan-arahan kesesuaian lahan pada tahap analisa
PEMBOBOTAN SATUAN KEMAMPUAN LAHAN
D. Kesesuaian Lahan
1. Rasio tutupan
2. Arahan Ketinggian Bangunan
3. Arahan Pemanfaatan Air Baku
4. Perkiraan Daya Tampung Lahan
5. Persyaratan dan Pembatasan Pengembangan
3. Analisa Kependudukan
Arahan pengembangan kependudukan dilakukan melalui penyusunan berbagai
kebijakan seperti arahan pengembangan kependudukan, pengaturan pertumbuhan
penduduk, pengaturan penyebaran dan kepadatan penduduk dan pengembangan
sumber daya manusia.
a. Pertumbuhan dan Perkembangan Penduduk
Analisa perkembangan penduduk juga merupakan dasar bagi penentuan tingkat
kebutuhan yang harus dipenuhi oleh rencana tata ruang kota.
Jumlah penduduk di masa mendatang dapat diramal atau diperkirakan dalam beberapa
tahun kedepan secara kuantitatif. Dengan menggunakan beberapa metode antara lain :
Metode Perkiraan Metode Pertumbuhan Linear Metode Eksponensial (Bunga Berganda) Teknik Grafik
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
b. Distribusi Penduduk
c. Daya Tampung Penduduk
d. Struktur kependudukan
e. Mobilisasi Penduduk
4. Analisa Sosial Kemasyarakatan
Untuk mengetahui karakteristik demografis dan kaitannya dengan perilaku
kehidupannya, sikap, harapan dan gagasan masyarakat berbagai strata sosial ekonomi
dan sosial budaya terhadap permasalahan pembangunan dan penataan ruang
Kecamatan Marelan..
A. Adat Istiadat
B. Partisipasi / Peran Masyarakat Dalam Pembangunan
C. Tingkat Kerentanan Sosial
5. Analisa Ekonomi
Perkembangan ekonomi suatu wilayah dapat dilihat dengan membandingkan
dengan wilayah lain atau lebih luas. Metode yang digunakan antara lain :
a. Location Quotient
b. Metode Shift & Share
6. Analisa Ketersediaan dan Kebutuhan Fasilitas
Penilaian ini ditujukan untuk melihat bagaimana efektifitas pelayanan fasilitas
dan utilitas yang ada serta bagaimana proyeksi pelayanan pada masa yang akan
datang.
a). Metode Skoring
b). Metode Treshold
c). Analisa Kebutuhan Ruang
a. Fasilitas Pendidikan
Fasilitas pendidikan di Kecamatan Medan Sunggal berhubungan dengan perkembangan
penduduk usia sekolah. Fasilitas pendidikan antara lain :
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
Taman Kanak-kanak
Pendidikan SD
Pendidikan SLTP dan SMU
b. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan merupakan fasilitas yang harus ada karena mempunyai fungsi untuk
mengendalikan perkembangan/pertumbuhan penduduk, selain sebagai fasilitas untuk
mewujudkan kesehatan masyarakat.
a). Balai Pengobatan (BP)
b). Pos Yandu
c). Puskesmas
d). Puskesmas Pembantu
e). Tempat Praktek Dokter
f). Apotik
C. Fasilitas Peribadatan
Penduduk di Kecamatan Medan Sunggal dominan beragama islam sehingga
jumlah penduduk di kecamatan tersebut digunakan sebagai titik tolak untuk
memperkirakan kebutuhan fasilitas ibadat (khususnya mesjid) untuk masa yang akan
datang.
D. Fasilitas Perekonomian
1. Warung.
2. Toko
3. Pasar
4. Pusat
5. Bank
6. Pasar induk
E. Fasilitas Pemerintahan
Jenis fasilitas pemerintahan di suatu kota tergantung dari skala pelayanan kota
tersebut menurut wilayah administratifnya dan berdasarkan keperluan/kebutuhan dari
pihak pemerintah daerah.
7. Analisa Kebutuhan Prasarana Pekotaan
Analisa kebutuhan sarana dan prasarana perkotaan bertujuan untuk mengetahui
kebutuhan akan sarana dan prasarana yang terdapat di wilayah tersebut. Analisa
Struktur dan Pola Ruang
Analisa struktur dan Pola pemanfaatan ruang kawasan perkotaan kecamatan
Medan Sunggal meliputi : analisa distribusi Penduduk Kawasan Perkotaan, Analisa
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARYStruktur Pelayanan kegiatan Kawasan Perkotaan, Analisa Sistem Jaringan Pergerakan,
dan Analisa Sistem Jaringan Utilitas
8. Analisa Kelembagaan Pemanfaatan dan Pendalian Ruang
Penerapan otonomi daerah yang diperluas mulai bergulir sejak keluarnya
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tetantang Pemerintah Daerah yang kemudian
undang-undang tersebut diperbaharui lagi menjadi undang-Undang Nomor 32 tahun
2004 tentang Pemerintah Daerah.
9. Analisa Keuangan dan Kemampuan Pembiayaan Pembangunan
Pembiayaan pembangunan merupakan aspek penting dalam manajemen
pembangunan Kota Medan.
D. TAHAP PELAKSANAAN
Tahapan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan Sunggal
dimulai dari: tahapan Persiapan Survai, Survai Lapangan, Kompilasi Data, Analisa Data
dan tahapan perencanaan.
Tahapan Survei
Sebelum melaksanakan survei dan pengumpulan data terlebih dahulu dilakukan
kegiatan persiapan survei.
1. Persiapan Survai, antara lain meliputi :
- Persiapan dasar
- Persiapan teknik survai
2. Survai Lapangan, antara lain meliputi:
Survai data instansional, berupa pengumpulan data atau perekaman
data sekunder
Survai lapangan:
a) Makro
b) Mikro
Survai obyek khusus
Survai interview/wawancara
Pengukuran atau pengecekan ground control atau Beach Mark
Tahap Kompilasi Data
Survei lapangan adalah kegiatan pengumpulan data primer dan sekunder. Data
sekunder dikumpulkan dan wajib dijadikan van peretimbangan antara lain :
1). Kebijakan dan ketentuan dalam rencana sub-sub Wilayah Kota Medan
2). Seluruh kebijakan dalam bentuk perda dan keputusan walikota
3). Seluruh norma, Estandar, pedoman dan manual (NSPM)
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY4). Seluruh IMB yang telah pernah diterbitkan
5). Peta foto udara maupun peta garis terbaru yang ada.
Adapun data primer yang wajib dikumpulkan selain yang ditetapkan dalam
pedoman antara lain:
1). Penggunaan lahan
2). Lebar eksisting
3). Letal bangunan
4). Pendataan toponimi
Tahap Analisa
a. Analisa Peran dan Fungsi Wilayah dalam Konstelasi Perwilayahan
b. Anaisis Fisik Pengembangan
c. Analisa Proyeksi Kependudukan
d. Analisa Social Kemasyarakatan
e. Analisa Ekonomi
f. Analisa Ketersediaan dan Kebutuhan Fasilitas
g. Analisa Kebutuhan Prasarana Perkotaan
h. Analisa Struktur dan Pola Ruang
i. Analisa Kelembagaan Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang
j. Analisa Keuangan dan Kemampuan Pembiayaan Pembangunan
Tahap Perencanaan
a. Tujuan Pengembangan Kecamatan Medan Sunggal,
b. Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan,
c. Rencana Blok Pemanfaatan Ruang (Blok Plan)
d. Pedoman pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan
KONSEP PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENYUSUNAN
RDTR
1. Jaring Aspirasi dan Musyawarah Kota I (Pertama)
2. Jaring Aspirasi dan Musyawarah Kota II (Kedua)
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
III.III. TINJAUAN KEBIJAKSANAAN WILAYAH PERENCANAANTINJAUAN KEBIJAKSANAAN WILAYAH PERENCANAAN
A. Kebijakan Pembangunan Provinsi Sumatera Utara
- Menetapkan Kota Medan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
- Menetapkan Pematang Siantar, Rantau Prapat, Kisaran dan Sibolga
- Menetapkan kawasan andalan sekitar PKW
- Mnetapkan kawasan perkotaan Medan – Binjai – Deli Serdang (MEBIDANG)
- Menetapkan Pelabuhan Belawan
- Bandar udara Polonia di Medan
Hirarki fungsional wilayah Provinsi Sumatera Utara yang lebih bersifat horizontal
tersebut diwujudkan dalam 3 (tiga) hirarki pusat pelayanan, yaitu :
a. Pusat Pelayanan Primer
b. Pusat Pelayanan Sekunder
c. Pusat Pelayanan Tersier
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
Tabel Struktur Pusat Pelayanan Provinsi Sumatera Utara
HIRARKI KOTA FUNGSI UTAMA
Primer A 1 kawasan perkotaan Mebidang (Medan-Binjai-Deli Serdang)
• Pusat pemerintahan provinsi• Pusat perdagangan dan jasa regional• Pusat distribusi dan kolektor barang &
jasa regional• Pusat pelayanan jasa pariwisata• Pusat transportasi darat, laut dan udara
regional• Pendidikan Tinggi• Industri
Primer B 1 Kota Sibolga • Pusat pemerintahan kota• Pusat perdagangan dan jasa regional• Pusat pelayanan jasa pariwisata• Pengolahan hasil perikanan• Pusat transportasi laut • Pusat Pendidikan
Sekunder A 1 Kota Pematang Siantar
• Pusat pemerintahan kota• Pusat perdagangan dan jasa Industri• Pendidikan umum dan kejuruan
2 Tanjung Balai • Pusat pemerintahan kota• Perikanan• Pelabuhan• Industri• Pendidikan umum dan kejuruan
3 Tebing Tinggi • Pusat pemerintahan kota• Perdagangan dan Jasa• Pendidikan umum dan kejuruan
Sekunder B 1. Stabat • Pusat pemerintahan kabupaten• Pengolahan hasil perkebunan dan
tanaman pangan• Pendidikan umum dan kejuruan
2. Pematang Raya, • Pusat pemerintahan kabupaten• Pengolahan hasil perkebunan dan
tanaman pangan• Pendidikan umum dan kejuruan
3. Kisaran • Pusat pemerintahan kabupaten• Industri Pengolahan hasil perkebunan
dan pertanian tanaman pangan• Pendidikan umum dan kejuruan
4. Kabanjahe, • Pusat pemerintahan kabupaten• Industri Pengolahan hasil pertanian • Pendidikan umum dan kejuruan• Perdagangan
5. Sidikalang, • Pusat pemerintahan kabupaten• Industri Pengolahan hasil pertanian
tanaman pangan• Pendidikan umum dan kejuruan
6. Pandan, • Pusat pemerintahan kabupaten• Pengolahan hasil pertanian • Pendidikan umum dan kejuruan
7. Balige, • Pusat pemerintahan kabupaten• Perdagangan• Industri Pengolahan hasil pertanian
tanaman pangan dan hasil perikanan• Pelayanan jasa pariwisata• Pendidikan umum dan kejuruan
8. Tarutung, • Pusat pemerintahan Kabupaten• Industri Pengolahan hasil pertanian
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
HIRARKI KOTA FUNGSI UTAMA
tanaman, pangan, perkebunan, dan hasil hutan.
• Pendidikan umum dan kejujuran• Perdagangan dan jasa.
9. Rantau Prapat, • Pusat pemerintahan Kabupaten• Perdagangan• Pengolahan hasil perkebunan• Pendidikan umum dan kejuruan
10. Padangsidimpuan, • Pusat pemerintahan kabupaten• Pengolahan hasil pertanian tanaman
pangan dan hasil hutan• Pendidikan kejuruan• Pendidikan umum dan kejuruan
11. Penyabungan • Pusat pemerintahan kabupaten• Perdagangan• Pendidikan umum dan kejuruan
12. Gunung Sitoli • Pusat pemerintahan kabupaten• Pariwisata• Pengolahan hasil perikanan• Pendidikan umum dan kejuruan
Tersier B 1. Pangkalan Brandan • Pengolahan hasil pertambangan• Pengolahan hasil pertanian• Pendidikan kejuruan
2. Tanjung Selamat • Pengolahan hasil perkebunan• Pendidikan kejuruan
3. Tanjung Pura • Pengolahan hasil pertanian tanaman pangan
• Pendidikan kejuruan4. Perbaunagn • Pengolahan hasil perkebunan
• Pendidikan kejuruan5. Dolok Masihul • Pengolahan hasil perkebunan
• Pendidikan kejuruan6. Pematang Tanah
Jawa• Pengolahan hasil pertanian• Perdagangan• Pendidikan kejuruan
7. Indrapura • Perikanan• Pelabuhan• Pengolahan hasil pertanian• Pendidikan kejuruan
8. Aek Kanopan • Pengolahan hasil perkebunan• Pendidikan kejuruan
9. Labuhan Bilik • Perikanan• Pelabuhan• Pendidikan kejuruan
10. Kota Pinang • Pengolahan hasil pertanian• Pendidikan kejuruan
11. Aek Nabara • Pengolahan hasil perkebunan• Pendidikan kejuruan
12. Natal • Perikanan• Pengolahan hasil pertanian tanaman
pangan• Pendidikan kejuruan
13. Kotanopan • Pengolahan hasil pertanian• Pendidikan kejuruan
14. Gunung Tua • Pengolahan hasil pertanian• Pendidikan kejuruan
15. Sipirok • Pengolahan hasil perkebunan dan hutan• Pendidikan kejuruan
16. Garoga • Pengolahan hasil perkebunan
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
HIRARKI KOTA FUNGSI UTAMA
• Pendidikan kejuruan17. Dolok Sanggul • Pengolahan hasil pertanian tanaman
pangan dan hasil hutan• Pendidikan kejuruan
18. Porsea • Industri pengolahan hasil pertanian tanaman pangan
• Industri menengah• Pendidikan kejuruan
19. Prapat • Pariwisata• Pendidikan kejuruan
20. Lumut • Pengolahan hasil perkebunan• Pendidikan kejuruan
21. Barus • Pengolahan hasil perikanan dan perkebunan
• Pendidikan kejuruan22. Salak • Pengolahan hasil pertanian tanaman
pangan• Pendidikan kejuruan
23. Siempatnempu • Pengolahan hasil pertanian tanaman pangan
• Pendidikan kejuruan24. Sumbul • Pengolahan hasil pertanian
• Pendidikan kejuruan25. Kutabuluh • Pengolahan hasil pertanian tanaman
pangan • Pendidikan kejuruan
26. Brastagi • Pengolahan hasil pertanian tanaman pangan
• Pariwisata• Pendidikan kejuruan
27. Lahewa • Perikanan• Pengolahan hasil perkebunan dan
tanaman pangan • Pendidikan kejuruan
28. Teluk Dalam • Perikanan • Pengolahan hasil perkebunan dan
tanaman pangan • Pendidikan kejuruan• Pengembangan pariwisata
29. Pangururan • Pariwisata• Industri pengolahan hasil pertanian
tanaman pangan• Pendidikan kejuruan
30. Perdagangan • Pengolahan hasil perkebunan• Perdagangan
31. Saribudolok • Jasa perdagangan• Pengolahan hasil pertanian• Kesehatan
32. Purbasari • Jasa perdagangan• Pengolahan hasil pertanian• Pendidikan kejuruan• Pengolahan hasil pertanian
33. Siborong-borong • Pengolahan hasil pertanian tanaman pangan, peternakan, dan pendidikan
34. Muara • Pengembangan pariwisata
Sumber : Rencana Tata Ruang Nasional
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
3.1. Kebijakan Pembangunan Mebidang
Arahan Pola Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau dan Kawasan Lindungdi Metropolitan MEBIDANG
a. Arahan Pusat Kegiatan Transit Oriented Development (TOD)
Adapun jenis kegiatan di masing-masing Transit Oriented Development (TOD)
adalah sebagai berikut :
1) Belawan (Kecamatan Labuhan Deli dan Kecamatan Medan Belawan) :
pelabuhan penumpang (TOD), pelabuhan laut peti kemas internasional,
kawasan industri, pergudangan dan ekspedisi, Export Processing Zone (EPZ)
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
dan pusat permukiman.
2) Labuhan (Kecamatan Medan Marelan) : pusat perdagangan Pekan Labuhan
(TOD), pusat pelayanan kawasan industri, kawasan industri high technology
(KEK), pusat permukiman industri, perlindungan kawasan dan bangunan
bersejarah, water front city, dan theme park
3) Kampung Besar (Kecamatan Medan Labuhan) : pusat permukiman (TOD)
4) Titi Papan : pusat Perdagangan (TOD) dan pusat permukiman
5) Mabar (Kawasan Industri Medan), Kecamatan Medan Deli : pusat perdagangan
(TOD), pusat kawasan industri (KIM1, KIM2 dan KIM3), pusat pemerintah
(provinsi dan Kota Medan), dan usat permukiman
6) Pulo Brayan (Medan Perjuangan) : pusat perdagangan (TOD), regional Hub
(kereta api, jalan lingkar dan jalan tol) dan pusat permukiman
7) Medan Pusat : pusat perdagangan dan jasa, Air Port City Check In (TOD), dan
pusat permukiman
8) Medan Polonia (CBD Polonia) : pusat perdagangan dan jasa skala internasional
(TOD), Hub Transportasi Regional (kereta api dan jalan tol), dan pusat
permukiman
9) Simalingkar : pusat permukiman/Perumnas Simalingkar (TOD)
10) Kwala Bekala : pusat pendidikan tinggi (TOD) dan pusat rekreasi (kebun
binatang)
11) Pancur Batu : pusat perdagangan, pusat permukiman dan pusat distribusi hasil
pertanian
12) Johor : pusat permukiman
13) Deli Tua : pusat perdagangan dan pusat permukiman
14) Medan Pasar (Medan Denai) : pusat perdagangan (TOD) dan pusat
permukiman
15) Kebon Pisang (Kec. Medan Denai) : pusat permukiman (Perumnas Mandala)
TOD
16) Bandar Kalipah/Tembung (Kec.Medan Tembung) : pusat
permukiman/Perumnas (TOD)
17) Batang Kuis : pusat perdagangan dan jasa (TOD) dan pusat permukiman
18) Aras Kabu (Pagar Merbau dan Pantai Labu) : Bandara Udara Kuala Namo (TOD)
dan pusat pergudangan dan ekspedisi
19) Lubuk Pakam : pusat perdagangan dan jasa (TOD), pusat pemerintahan Kab.
Deli Serdang dan pusat permukiman
20) Galang : pusat permukiman (TOD)
21) Sei Sikambing : pusat perdagangan dan jasa dan pusat permukiman
22) Medan Sunggal : pusat perdagangan dan jasa dan pusat permukiman
23) Diski : kawasan industri, pusat perdagangan dan jasa dan permukiman
24) Binjai : pusat perdagangan dan jasa, pusat kawasan industri, pusat agrobisnis
dan pusat permukiman
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
25) Tanjung Morawa : kawasan industri, pusat perdagangan dan jasa dan pusat
permukiman
26) Amplas : pusat perdagangan dan jasa dan pusat permukiman
27) Sunggal : kawasan industri dan pusat permukiman
b. Rencana Struktur Kota
Rencana Struktur Pelayanan Kota Medan Tahun 2016
No Struktur System Pusat
Fungsi Skala Lokasi
1 Pusat Primer Utara Perdagangan Regional
Kota Dan Regional Kac. Medan Labuhan
SMP Nasiona Dan dan Kec. Medan
SMA Internasional Marelan
Fasilitas Umum
Perumahan2 Pusat Primer/Pusat Hotel Regional Dan Ex Bandara Polonia
Sekunder Medan Apartemen Internasional Kec Medan Polonia
Polonia Pertokoan
Mall
Jasa
Perumahan .
3 Pusat Sekunder
SMP
Bagian Wilayah Kota Kec. Medan MarelanMedan Marelan SMA
Fasilitas umum
Perumahan4 Pusat Sekunder SMP
Bagian Wilayah Kota Kec. Medan Labuhan
Medan Labuhan SMA
Fasilitas umum
Perumahan
SMP5 Pusat Sekunder SMP
Bagian Wilayah Kota
Kec. Medan Tembung
Medan SMA
Fasilitas umum
Perumahan6 Pusat Sekunder SMP
Bagian Wilayah Kota
Kec. Medan TimurTimur SMA
Fasilitas umum
Perumahan
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
No Struktur System Pusat
Fungsi Skala Lokasi
7 Pusat Sekunder SMP
Bagian Wilayah Kota
Kec. Medan HelvetiaMedan Helvetia SMA
Fasilitas umum
Perumahan8 Pusat Sekunder SMP
Bagian Wilayah Kota
Kec. Medan SelayangSelayang SMA
Fasilitas umum
Perumahan9 Pusat Sekunder SMP
Bagian Wilayah Kota
Kec. Medan AreaMedan Area SMA
Fasilitas umum
Perumahan10 Pusat Sekunder Kawasan Ekonomi
Khusus
Bagian Wilayah Kota
Kec. Medan BelawanMedan Belawan Kawasan Lindung
SMP
SMA
Fasilitas Umum
Sumber : RTRWK Medan Tahun 2006 – 2016
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
IV.IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAANGAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN
Pada bab ini akan dipaparkan gambaran umum administrasi Kota Medan serta
gambaran umum Kecamatan Medan Sunggal sebagai wilayah perencanaan. Dalam
pembahasan ini khususnya Kecamatan Medan Sunggal belum dapat dipaparkan secara
terperinci/menyeluruh mengingat belum dilakukannya survei sehingga data – data yang
didapat masih terbatas dan hanya berupa data skunder yang didapat dari Badan Pusat
Statistik Provinsi Sumatera Utara.
Pembahasan gambaran umum Kecamatan Medan Sunggal akan lebih terperinci
pada Laporan Antara (Fakta dan Analisa) setelah dilakukan survey instansi maupun
survey lapangan.
1. GAMBARAN UMUM KOTA MEDAN
Kedudukan geografis Kota Medan terletak antara : 2º.27’ - 2º.47’ Lintang Utara
dan 98º.35 - 98º.44’ Bujur Timur dengan luas wilayah 26.510 Hektar atau sama dengan
265,10 Km² atau 3,6 % dari total luas wilayah Provinsi Sumatera Utara. Oleh karena itu
selain memiliki kekuatan pembangunan dengan jumlah penduduk yang relatif besar,
Kota Medan juga memiliki keterbatasan ruang sebagai bagian daya dukung lingkungan.
Bila dibandingkan dengan kota – kota besar lainnya di Indonesia luas Kota
Medan masih kecil. Dari bentuk wilayah administrasi Kota Medan yang sangat ramping
ditengah membuat keterbatasan ruang lebih dirasakan, kondisi ini kurang ideal
sehingga menghambat perkembangan Kota Medan dan penyediaan sarana dan
prasarana kota. Hal tersebut yang mendasari perlunya perluasan Kota Medan sehingga
membentuk wilayah administrasi yang ideal dari aspek penataan dan pengembangan
ruang.
Secara administrasi Kota Medan berbatasan dengan :
Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malak
Sebelah Barat, Timur dan Selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.
Secara administrasi Kota Medan terdiri dari 21 kecamatan dan 151 kelurahan.
Untuk lebih jelasnya pembagian wilayah administrasi Kota Medan \
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
Tabel Jumlah Kelurahan dan Lingkungan Menurut Kecamatan
di Kota Medan Tahun 2008
No. Kecamatan Kelurahan Luas (Ha) Persentase (%)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Medan Tuntungan
Medan Johor
Medan Amplas
Medan Denai
Medan Area
Medan Kota
Medan Maimun
Medan Polonia
Medan Baru
Medan Selayang
Medan Sunggal
Medan Sunggal
Medan Petisah
Medan Barat
Medan Timur
Medan Perjuangan
Medan Tembung
Medan Deli
Medan Labuhan
Medan Marelan
Medan Belawan
9
6
7
6
12
12
6
5
6
6
6
7
7
6
11
9
7
6
6
5
6
2.068
1.458
1.119
905
552
584
298
901
584
1.281
1.544
1.316
533
682
776
409
799
2.084
3.667
2.382
2.625
7,80
5,50
4,22
3,41
2,08
2,20
1,12
3,40
2,20
4,83
5,82
4.96
2,01
2,57
2,93
1,54
3,01
7,86
13,83
8,99
9,90
Kota Medan 151 26.510 100,00
Sumber : Medan Dalam Angka Tahun, BPS, 2008.
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
LAPORAN PENDAHULUAN
Peta Batas Administrasi Kota Medan
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
2. ADMINISTRASI DAN GEOGRAFIS KECAMATAN MEDAN SUNGGAL
Dilihat dari segi geografis Kecamatan Medan Sunggal terletak antara 030 - 320’
Lintang Utara dan 980 - 380 Bujur Timur. Secara administrasi Kecamatan Medan
Sunggal berbatasan dengan beberapa daerah yaitu:
Sebelah Utara : Kecamatan Medan Helvetia
Sebelah Selatan : Kecamatan Medan Selayang
Sebelah Barat : Kabupaten Deli Serdang
Sebelah Timur : Kecamatan Medan Baru dan Medan Petisah
Kecamatan Medan Sunggal terdiri dari 6 (enam) Kelurahan dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel Luas Wilayah Kecamatan Dirinci Per-Kelurahan Tahun 2008
No.
Nama Kelurahan Luas (Ha) Persentase terhadap Luas Kecamatan (%)
1. Sunggal 493 34,9
2. Tanjung Rejo 350 25,0
3. Babura 106 5,7
4. Simpang Tanjung 32 2,3
5. Sei Sikambing 284 23,2
6. Lalang 125 8,9
Kecamatan 1.390 100,0
Sumber: Kecamatan Medan Sunggal Dalam Angka, BPS, 2008.
3. KARAKTERISTIK KEPENDUDUKAN KECAMATAN MEDAN SUNGGAL
a. Jumlah dan Distribusi Penduduk
Tabel Jumlah dan Distribusi Penduduk Menurut Kelurahan di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2008
No. Kelurahan
Jumlah Penduduk
(Jiwa)
Persentase(%)
Luas Wilayah
(Ha)
Kepadatan Penduduk (jiwa/ha)
1. Sunggal 26.850 24,70 493 54
2. Tanjung Rejo 31.209 28,71 350 89
3. Babura 11.146 10,26 106 105
4. Simpang Tanjung
1.364 1,25 32 43
5. Sei Sikambing 23.123 21,28 284 81
6. Lalang 14.996 13,80 125 120
Jumlah 108.688 100,00 1.390 78
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
b. Kompisisi Penduduk
Tabel Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Rasio Jenis Kelamin Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2008
No.
KelurahanJumlah Penduduk (jiwa)
Rasio Jenis KelaminLaki-laki Perempua
nJumlah
1. Sunggal 13.166 13.684 26.850 96
2. Tanjung Rejo 15.393 15.816 31.209 97
3. Babura 5.514 5.632 11.146 98
4. Simpang Tanjung 689 675 1.364 102
5. Sei Sikambing 11.491 11.632 23.123 99
6. Lalang 7.433 7.563 14.996 98
Jumlah 53.686 55.002 108.688 98
Sumber : Kecamatan Medan Sunggal Dalam Angka, BPS, 2008.
Tabel Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencahariandi Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2008
No
Kelurahan
Mata Pencaharian
Negeri
Swasta
ABRI
Petani
Nelayan
Pedagang
Pensiunan Jumlah
1. Sunggal 655 1.336 42 55 0 1.190 110 3388
2. Tanjung Rejo 996 4.705 217 15 0 7.610 749 14.292
3. Babura 1860 1.513 13 0 0 515 129 4.030
4. Simpang Tanjung
8 103 0 0 0 158 14 283
5. Sei Sikambing 693 2.563 12 5 0 1.189 255 4.717
6. Lalang 330 1.638 36 30 0 1.521 67 3.622
Jumlah 4.542 11.858
320 105 0 12.183
1.324 30.332
Prosentase (%) 14.98 39,09 1,05
0,35 0 40,16 4,36 100
Sumber : Kecamatan Medan Sunggal Dalam Angka, BPS, 2008 .
c.c. Sosial Budaya Kependudukan
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
Kondisi sosial budaya kependudukan yang terbagi atas pendidikan, kesehatan,
kemiskinan, keamanan dan ketertiban, agama, kebudayaan, dan lainnya, merupakan
faktor penunjang dan penghambat bagi pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Medan
Sunggal dan sekitarnya. Kecamatan Medan Sunggal merupakan kawasan pinggiran
(periferl). Dalam masyarakat pinggiran, hubungan dan kegiatan-kegiatan sosial
tradisional kelompok etnik masih tetap dipertahankan, namun kehidupan kota juga
dijalankan. Upacara-upacara siklus kehidupan dan pagelaran budaya diadakan dan
bahasa daerah masing-masing masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengelompokan etnis seperti permukiman Tionghoa terjadi di pusat-pusat perdagangan
dalam kota, seperti di sekitar Pasar Kampung Lalang Jalan Gatot Subroto. Proses
alkuturasi dan asimilasi antar etnis dan lintas agama di Kecamatan Medan Sunggal
berjalan dengan baik. Dominasi etnik tidak ada. Setiap latar belakang budaya
mempunyai akar yang sangat kuat, sehingga setiap penduduk yang mempunyai latar
belakang etnik tertentu menjalankan kebiasaannya dengan baik, walau pengaruh
agama banyak dianut, seperti agama Islam, terutama pada waktu melakukan pesta-
pesta pernikahan, khitanan dan lain-lain. Bahkan terdapat budaya ketika melakukan
pesta dilakukan di depan rumah masing-masing warga, dengan memanfatakan
halaman bahkan jalan umum di muka rumahnya, sehingga kadang kala harus menutup
jalan umum. Hal ini terjadi bukan saja ketika terjadi pesta pernikahan atau khitanan,
tetapi juga ketika terjadi peristiwa meninggalnya anggota keluarga, bahkan untuk suku
Batak akan dilakukan beberapa hari.
4. KONDISI PEREKONOMIAN KECAMATAN MEDAN SUNGGAL
a. Industri
Tabel Jumlah Kegiatan Industri Menurut KelurahanDi Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2008
No Kelurahan Besar/Sedang KecilRumah Tangga Jumlah
1. Sunggal 3 6 15 24
2. Tanjung Rejo 1 3 6 10
3. Babura 0 1 0 1
4. Simpang Tanjung 0 3 0 3
5. Sei Sikambing 0 4 3 7
6. Lalang 0 3 20 23
Jumlah 4 20 45 69
Sumber : Kecamatan Medan Sunggal Dalam Angka, BPS, 2008.
b. Perdagangan
Tabel IV.7
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
Jumlah Kegiatan Sektor Perdagangan per KelurahanDi Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2008
No Kelurahan PasarKelompok Pertokoan
Swalayan/Mini
MarketMall/Plaza
1. Sunggal 1 2 2 0
2. Tanjung Rejo 2 1 2 0
3. Babura 0 2 1 0
4. Simpang Tanjung 0 2 0 0
5. Sei Sikambing 0 2 1 0
6. Lalang 1 2 2 0
Jumlah 4 11 8 0
Sumber : Kecamatan Medan Sunggal Dalam Angka, BPS, 2008.
c. Sektor-sektor lain
Tabel Jumlah Kegiatan Sektor JasaDi Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2008
No. Kelurahan
BengkelPencucian
Mobil(Doorsmeer)
Hotel/Losmen
Restoran/R. Makan
WarungMinum SPB
UJumlahSeped
a Motor
Mobil
1. Sunggal 15 17 3 2 15 25 0 77
2. Tanjung Rejo 20 18 12 0 15 27 2 94
3. Babura 8 15 5 0 11 16 1 56
4. Simpang Tanjung
0 2 0 2 2 5 0 11
5. Sei Sikambing 15 18 5 5 15 25 3 86
6. Lalang 13 20 7 1 7 56 2 106
Jumlah 71 90 32 10 65 154 8 430
Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tahun, BPS, 2008.
D. FASILITAS UMUM
1. Fasilitas Pendidikan
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARYTabel Jumlah Fasilitas Pendidikan Menurut Tingkat Pendidikan dan Kelurahan
Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2008
No Kelurahan
TK/PLAY
GROUPSD SLTP SMU
PerguruanTinggi
Negeri
Swasta
Negeri
Swasta
Negeri
Swasta
Negeri
Swasta
Negeri
Swasta
1. Sunggal 0 6 6 5 1 7 1 8 0 0
2. Tanjung Rejo
0 4 6 7 0 1 0 2 0 0
3. Babura 0 2 3 1 0 0 0 0 0 0
4. Simpang Tanjung
0 1 0 1 0 1 0 3 0 0
5. Sei Sikambing
0 3 2 6 0 5 0 8 0 0
6. Lalang 0 5 1 6 0 5 1 3 0 0
Jumlah 0 21 18 26 1 19 2 24 0 0
Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tahun, BPS, 2008.
2. Fasilitas Kesehatan
Tabel Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Jenis dan KelurahanDi Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2008
No.
Kelurahan RumahSakit
Puskesmas BPU BKIA Jumlah
1. Sunggal 1 1 3 0 52. Tanjung Rejo 0 0 6 0 6
3. Babura 0 0 2 0 2
4. Simpang Tanjung
0 0 0 0 0
5. Sei Sikambing B 1 0 4 0 5
6. Lalang 1 0 3 0 14
Jumlah 3 1 18 0 22
Sumber : Kecamatan Medan Sunggal Dalam Angka, BPS, 2008.
i. 3. Fasilitas Peribadatan
Tabel Jumlah Rumah Ibadah Menurut Jenis dan Kelurahandi Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2008
No. Kelurahan Mesjid
Langgar/ Musholla Gereja Vihara Jumlah
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
1. Sunggal 12 6 6 7 31
2. Tanjung Rejo 17 0 10 1 28
3. Babura 8 3 4 0 15
4. Simpang Tanjung
1 0 0 0 1
5. Sei Sikambing 19 0 2 1 22
6. Lalang 10 2 2 9 23
Jumlah 64 11 24 18 117
Sumber : Kecamatan Medan Sunggal Dalam Angka, BPS, 2008.
4. Fasilitas Perekonomian
a. Pasar Tradisional dan Pasar Modern
Pasar tradisional terdiri dari 2 (dua) buah pasar yang dikelola oleh pemerintah
terdapat di Kelurahan Sunggal dan Kelurahan Lalang dan 2 (dua) buah dikelola oleh
swasta di Kelurahan Tanjung Rejo.
b. Kelompok Pertokoan
Kelompok Pertokoan yang terdapat di Kecamatan Medan Sunggal tersebar di tiap
kelurahan dengan jumlah masing – masing ; Kelurahan Sunggal 2 buah, Tanjung
Rejo 1 buah, Babura 2 Buah, Simpang Tanjung 2 buah, Sei Sikambing B 2 buah dan
Kelurahan Lalang 2 buah.
c. Hotel dan Losmen
Fasilitas hotel menurut data Statistik Tahun 2007 (Kecamatan Medan Sunggal dalam
angka Tahun 2008) tercatat 10 buah Hotel/Losmen yang tersebar di Kelurahan
Sunggal 2 buah, Simpang Tanjung 2 buah, Sei Sikambing B 5 buah dan Kelurahan
Lalang 1 buah.
d. Pedagang Kali Lima
Pedagang kaki lima pada umumnya terpusat di persimpang Kampung Lalang
(Kelurahan Lalang) yang berbatasan dengan Kecamatan Medan Helvetia serta di
terminal Pinang Baris.
5. Fasilitas Pemerintahan
Fasilitas pemerintahan yang terdapat di Kecamatan Medan Sunggal terdiri dari
Kantor Camat dan Kantor Kelurahan. Kantor Dinas PU dan Dinas Kebersihan terdapat di
Kelurahan Lalang.
6. Faslitas Olah Raga dan Ruang Terbuka Hijau
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
Tabel Jumlah Lapangan Olah Raga Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2008
No. Kelurahan
BolaKaki
BolaVolly Badminton
1. Sunggal 1 1 32. Tanjung Rejo 2 3 4
3. Babura 0 1 2
4. Simpang Tanjung 1 1 1
5. Sei Sikambing 1 3 5
6. Lalang 0 2 2
Jumlah 3 12 17
Sumber : Kecamatan Medan Sunggal Dalam Angka, BPS, 2008.
5. PRASARANA PERKOTAAN DAN LINGKUNGAN
a. Jaringan Jalan dan Sistem Transportasi
Perkerasan jalan yang terdapat di Kecamatan Medan Sunggal dapat
dikelompokkan menjadi 3 yaitu jalan perkerasan hot mix, aspal, semen, sirtu dan tanah
dengan kondisi jalan berpariasi dari baik hingga rusak. Namun pada umunya kondisi
jalan – jalan utama seperti Jalan Gatot Subroto sudah baik dengan perkerasan hot mix.
Pola jaringan jalan yang ada di Kecamatan Medan Sunggal membentuk pola
radial dan grit. Ruas jalan yang mebentuk pola radial adalah Jalan Pinang Baris – Jalan
Lingkar Luar – Jalan Sunggal – Jalan Gagak Hitam (Ring Road), sedangkan olah grit pada
umunya terdapat pada ruas jalan yang menghubungkan pusat – pusat kegiatan dengan
pusat pemukiman.
Sistem transportasi yang terdapat di Kecamatan Medan Sunggal adalah
transportasi darat yaitu transportasi jalan raya. Sistem jaringan transportasi jalan raya
berperan penting terhadap koleksi dan distribusi barang dan orang dan sekaligus
sebagai urat nadi yang sangat berpengaruh terhadap arah perkembangan kota baik
sosial maupun ekonomi. Hal ini disebabkan karena adanya tingkat nilai ekonomi dari
suatu lahan sehingga kecenderungan perkembangan Kecamatan Medan Sunggal pada
umumnya mengikuti jaringan jalan yang ada. Pergerakan orang dilayani oleh angkutan
umum sedangkan untuk pergerakan barang dilayani oleh truk dan sejenisnya. Untuk
melayani pergerakan umum angkutan penumpang Kecamatan Medan Sunggal memiliki
Terminal Kelas A yaitu Terminal Pinang Baris yang melayani angkutan umum antar kota
dalam provinsi dan angkutan umum antar kota antar provinsi serta angkutan dalam
kota.
b. Ketersediaan Air Bersih dan Saluran Air Limbah
Tingkat pelayanan air bersih yang dikelolah oleh PDAM Tirta Nadi di Kecamatan
Medan Sunggal telah melayani seluruh kelurahan dengan tingkat persentase pelanggan
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARYyang berpariasi. Hal ini menunjukka bahwa belum seluruh kecamatan terlayani oleh
PDAM. Dari data tahun 2008 jumlah pelanggan PDAM adalah 17.751 pelanggan.
c. Prasarana Energi Listrik
Kemampuan Perusahaan Listrik Negara di Kecamatan Medan Sunggal dalam
memberikan fasilitas secara umum dapat dikatakan sudah cukup memadai. Dengan
keadaan demikian pemanfaatan Listrik di Kecamatan Medan Sunggal banyak dilakukan
oleh penduduk. Pelanggan listrik yang terdapat di Kecamatan Medan Sunggal pada
Tahun 2008 tersebar di 6 (enam) kelurahan yaitu sebanyak 26.733 pelanggan.
d.Persampahan
Kegiatan pengelolaan sampah di Kecamatan Medan Sunggal secara umum dapat
dikatakan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari adanya jadwal pengambilan sampah
terutama yang dilakukan pada kawasan jasa dan perdagangan. Sedangkan sampah
yang berasal dari penduduk umumnya dikumpulkan di bak-bak penampungan
sementara yang tersedia. Selanjutnya dibawa bersama sampah yang berasal dari
kawasan jasa dan perdagangan untuk di buang ketempat pembuangan akhir yang
berlokasi di Kelurahan Terjun dan Namo Bintang oleh Dinas Kebersihan Kota Medan.
Tempat pembuangan Sementara (TPS) yang disediakan oleh Dinas Kebersihan Kota
Medan berbentuk kontainer, yang diletakkan di masing-masing kelurahan. Sedangkan
dari rumah menuju ke TPS diangkut dengan menggunakan gerobak atau becak sampak.
V.V. RENCANA MANAJEMEN PELAKSANAAN PEKERJAANRENCANA MANAJEMEN PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. RENCANA MOBILISASI PERSONIL DAN PEMBAGIAN KERJA
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota Kecamatan Medan Sunggal, Personil dan
tenaga ahli yang terlibat, meliputi:
a. Ketua Tim/ Ahli Perencana Wilayah dan Kota
b. Ahli Perencana Wilayah Kota
c. Ahli Perencana Tata Letak/ Arsitek
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
d. Ahli Prasarana dan Transportasi
e. Ahli Demografi/Geografi
f. Ahli Lingkungan
g. Ahli Geodesi/Pemetaan
h. Ahli Hukum, Tanah/Properti
Adapun defenisi serta tugas dan tanggung jawab para Tenaga Penunjang adalah
sebagai berikut :
1. Asisten Tenaga Ahli
2. Officer Manager
3. Sekretaris
4. Operator Komputer
5. Surveyor
6. Drafter
7. Office Boy
Tabel Jadwal Pelibatan Personil dalam Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan Sunggal
No TENAGA AHLII II III IV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I TENAGA UTAMA
1 Ketua Tim/Ahli Perenc. Wilayah Kota
2 Ahli Perencana Wilayah dan Kota 1
3 Ahli Perencana Wilayah dan Kota 2
4 Ahli Perencana Tata Letak/Arsitek
5 Ahli Prasarana Wilayah & Transportasi
6 Ahli Demografi/Geografi
7 Ahli Lingkungan
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
No TENAGA AHLII II III IV
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
8 Ahli Geodesi/Pemetaan9 Ahli Hukum, Tanah/Properti
II TENAGA AHLI PENDUKUNG
1 Asisten Ahli PWK/Planologi
2 Asisten Ahli Pemetaan
3 Asisten Prasarana Wilayah/Transportasi
III STAF PENDUKUNG
1 Office Manager2 Sekretaris/Bendahara3 Operator Computer4 Surveyor5 Cad Operator6 Office Boy
3.RENCANA PENGGUNAAN/MOBILISASI PERALATAN
Tabel Fasilitas Pendukung Pekerjaan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Medan Sunggal
No. Daftar Peralatan
Jumlah (Unit) Keterangan
1. GPS 2 Untuk Pengukuran Situasi
2. Alat Pengukuran (T2) 1 Untuk Pengukuran Polygon
3. Compass ex SUUNTO 1 Untuk Pengukuran arah
4. Computer PC 5 Mengolah data dan reporting
5. Computer Laptop 3 Mengolah data dan reporting
6. Printer A3 1 Mencetak gambar
7. Printer A4 2 Mencetak laporan/ produk
8. Plotter 1 Mencetak gambar
9. Kendaraan Roda 2 1 Transportasi
10. Kendaraan Roda 4 1 Transportasi
11. Foto Camera 2 Dokumentasi
12. Infocus 1 Untuk menampilkan objek filel/persentase
D. RENCANA PELAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN
Pelaporan hasil Pekerjaan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Kecamatan Medan Sunggal terdiri dari beberapa bentuk hard copy (bahan cetakan)
maupun soft copy (file digital) berupa Dokumen Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Kecamatan Medan Sunggal; yang terdiri dari Laporan Pendahuluan, Laporan Antara,
Draft Laporan Akhir, Laporan Akhir, Album Peta skala 1 : 5.000, Animasi konsep 3 (tiga)
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARYdimensi ruang sekitar Pusat kegiatan Utama Kecamatan Medan Sunggal, dan Draft
Rancangan Peraturan Daerah. Secara lengkap, laporan yang harus diserahkan berupa:
a. Laporan Pendahuluan
b. Laporan Antara
c. Draft Laporan Akhir
d. Laporan Akhir
e. Album Peta
f. CD/DVD Soft Copy Hasil Pekerjaan
a. Soft copy Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, dan Llaporan Akhir, serta
ringkasan baik teks isi, daftar isi, cover, lampiran dan peta-peta dalam file aplikasi
program yang umum digunakan.
b. Soft copy draft rancangan peraturan daerah tentang Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) Kecamatan Medan Sunggal.
c. Soft copy Album Peta dibuat dalam 2 (dua) versi bentuk file cad dan view serta
disimpan di direktori D:\Tata Kota.
d. Soft copy visualisasi konsep 3 (tiga) dimensi ruang sekitar Pusat Kegiatan Utama di
Kecamatan Medan Sunggal.
g. Draft Rancangan Peraturan Daerah
h. Animasi Konsep Tiga Dimensi Ruang Sekitar Pusat kegiatan Utama
E. RENCANA ASISTENSI DAN PEMBAHASAN
1. Focused Group Discussion (FGD) Pertama :
Menyepakati mengenai batas wilayah perencanaan;
Menyepakati penggunaan basis data;
Menyepakati konsep awal pengembangan Kecamatan Medan Sunggal di
masa depan;
Menetapkan Stakeholders yang ikut dalam penjaringan aspirasi;
Penjelasan metode penyusunan rencana dan;
Menyepakati kedalaman substansi rencana tata ruang.
2. Focused Group Discussion (FGD) Kedua :
Penjelasan mengenai alat-alat analisayang akan digunakan;
Penjelasan hasil-hasil analisa yang dilakukan;
Pemaparan hasil evaluasi terhadap rencana kota;
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
Menyepakati hasil analisia kebutuhan fasilitas dan utilitas, pemanfaaatan
ruang dan arahan pengembangan ruang.
3. Focused Group Discussion (FGD) Ketiga :
Penjelasan skenario pengembangan Kecamatan Medan Sunggal;
Pemaparan dan kesepakatan alternatif pengembangan Kecamatan Medan
Sunggal;
Penjelasan draft rencana pemanfaatan ruang, pengembangan fasilitas dan
utilitas Kecamatan Medan Sunggal ;
Penjelasan tahapan dan pengelolaan pembangunan Kecamatan Medan
Sunggal;
Kesepakatan dan rekomendasi hasil draft rencana unutk perbaikan menjadi
Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan Sunggal.
Disamping kegiatan Focused Group Discussion (FGD) seperti yang dikemukan di
atas, konsultan juga akan melakukan presentasi/seminar dan penjaringan aspirasi
untuk menampung masukan dari berbagai instansi dan elemen-elemen dalam
masyarakat yang meliputi :
1. Penjaringan Aspirasi Pertama :
2. Penjaringan Aspirasi Kedua :
3. Presentasi/Seminar
F. APRESIASI DAN INOVASI HASIL PEKERJAAN
Apresiasi dan inovasi ini akan mengulas tuntas tentang :
Kriteria penetapan wilayah perencanaan
Penanganan permasalahan-permasalahan
Paradigma baru dalam penyelenggaraan perumahan dan permukiman
Perlahanan/peruntukan perumahan dan permukiman
1. Pendelineasian Wilayah Perencanaan dan Wilayah Pengaruh
A. Apresiasi
B. Inovasi
1. Kawasan atau wilayah sekitar di Kecamatan Medan Sunggal
2. Kawasan atau wilayah sekitar yang sudah menunjukkan cici-ciri kekotaan
yang tinggi
LAPORAN PENDAHULUAN
38
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Medan SunggalEXECUTIVE SUMMARY
3. Rencana penggunaan lahan yang telah ditetapkan pada wilayah sekitar
Kecamatan Medan Sunggal
2. PENANGANAN PERMASALAHAN YANG MUNGKIN TIMBUL
A. Apresiasi
B. Inovasi
G. ORGANISASI PELAKSANAAN
Struktur organisasi CV. DUTA MULIA PERSADA dalam melaksanakan Pekerjaan
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Medan Sunggal memberi
gambaran tentang : (1) hubungan kerjasama antara konsultan dengan instansi terkait;
(2) pelaksanaan pekerjaan ini akan dipimpin oleh Team Leader/Ahli Perencanaan
Wilayah Kota beserta staf pendukung.
LAPORAN PENDAHULUAN