f1 adriel - dm pustu jombok

12
USAHA KESEHATAN MASYARAKAT UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Tanggal : 09 Juli 2015 Kode Kegiatan : F1 Uraian Kegiatan : PENYULUHAN Diabetes Melitus PADA LANSIA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Tujuan pembangunan tersebut dapat dicapai dengan menyelenggarakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan, terencana dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Visi pembangunan nasional yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah mewujudkan Indonesia sehat tahun 2010. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. (Depkes RI, 2004). 1

Upload: adriel-benedict

Post on 05-Jan-2016

228 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

puskesmas

TRANSCRIPT

Page 1: F1 Adriel - DM Pustu Jombok

USAHA KESEHATAN MASYARAKAT

UPAYA PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Tanggal : 09 Juli 2015

Kode Kegiatan : F1

Uraian Kegiatan : PENYULUHAN Diabetes Melitus PADA LANSIA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber

daya manusia yang dilakukan secara berkelanjutan. Tujuan pembangunan tersebut

dapat dicapai dengan menyelenggarakan program pembangunan nasional secara

berkelanjutan, terencana dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan bagian

integral dari pembangunan nasional. Visi pembangunan nasional yang ingin dicapai

melalui pembangunan kesehatan adalah mewujudkan Indonesia sehat tahun 2010.

Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,

kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

kesehatan masyarakat yang optimal. (Depkes RI, 2004).

Menurut American Diabetes Association (ADA) 2003, diabetes melitus

merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia

yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya.

Hiperglikemia kronik pada diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang,

dan disfungsi beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan

pembuluh darah. Diabetes melitus (DM) adalah suatu penyakit metabolik yang

ditandai adanya hiperglikemia yang disebabkan karena defek sekresi insulin,

gangguan kerja insulin atau keduanya.

Di Indonesia, prevalensi DM mencapai 15,9-32,73%, dimana diperkirakan

sekitar 5 juta lebih penduduk Indonesia menderita DM. Di masa mendatang, diantara

penyakit degenerative, diabetes melitus adalah salah satu diantara penyakit tidak

menular yang akan meningkat jumlahnya di masa mendatang. WHO membuat

1

Page 2: F1 Adriel - DM Pustu Jombok

perkiraan bahwa pada tahun 2000 jumlah pengidap diabetes di atas umur 20 tahun

berjumlah 150 juta orang dan dalam kurun waktu 25 tahun kemudian, pada tahun

2025 jumlah tersebut akan membengkak menjadi 300 juta orang (Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam Jilid III, 2006).

1.2 Pernyataan Masalah

Prevalensi diabetes mellitus makin meningkat pada usia lanjut. Di Indonesia,

prevalensi DM mencapai 15,9-32,73%, dimana diperkirakan sekitar 5 juta lebih

penduduk Indonesia menderita diabetes mellitus. Menurut penelitian epidemiologi

yang sampai saat ini dilaksanakan di Indonesia, kekerapan diabetes di Indonesia

berkisar antara 1,4 dengan 1,6%. Terjadi tendensi kenaikan kekerapan diabetes secara

global terutama disebabkan oleh karena peningkatan kemakmuran suatu populasi,

maka dengan demikian dapat dimengerti bila suatu saat atau lebih tepat lagi dalam

kurun waktu 1 atau 2 dekade yang akan datang kekerapan DM di Indonesia akan

meningkat dengan drastis. Indonesia akan menempati peringkat nomor 5 sedunia

dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak 12,4 juta orang pada tahun 2025, naik 2

tingkat dibanding tahun 1995.

Menurut penjelasan di buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Bab Diabetes

Mellitus di Indonesia, dikatakan bahwa dalam jangka waktu 30 tahun penduduk

Indonesia akan naik sebesar 40% dengan peningkatan jumlah pasien diabetes yang

jauh lebih besar yaitu 86-138% yang disebabkan oleh karena :

a) faktor demografi

b) gaya hidup yang kebarat-baratan

c) berkurangnya penyakit infeksi dan kurang gizi

d) meningkatnya pelayanan kesehatan hingga umur pasien diabetes

semakin panjang

Mengingat jumlah pasien yang akan membengkak dan besarnya biaya

perawatan diabetes yang terutama disebabkan oleh karena komplikasinya, maka

upaya yang baik adalah pencegahan. Menurut WHO tahun 1994, upaya pencegahan

pada diabetes ada tiga jenis, antara lain :

a) Pencegahan primer. Semua aktivitas yang digunakan untuk mencegah

timbulnya hiperglikemia pada inividu yang beresiko mengidap diabetes

mellitus atau pada populasi.

b) Pencegahan sekunder. Menemukan pengidap DM sedini mungkin,

2

Page 3: F1 Adriel - DM Pustu Jombok

misalnya dengan tes penyaringan. Dengan demikian pasien diabetes

yang sebelumnya tidak terdiagnosis dapat terjaring.

c) Pencegahan tersier. Semua upaya untuk mencegah komplikasi atau

kecacatan akibat komplikasi tersebut.

Strategi pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan melalui pendekatan

masyarakat yang bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat umum dan

pendekatan individu beresiko tinggi yang dilakukan pada individu yang beresiko

mengidap diabetes (Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III, 2006).

3

Page 4: F1 Adriel - DM Pustu Jombok

BAB II

RENCANA KEGIATAN

2.1 TUJUAN DAN TARGET KEGIATAN

2.1.1 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai pada penyuluhan ini, meliputi :

1. Meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas

Pulorejo terhadap diabetes melitus sehingga dapat dilakukan promosi

kesehatan sebagai pencegahan primer atau sekunder bagi masyarakat yang

tidak menderita diabetes mellitus tetapi memiliki faktor resiko ataupun untuk

masyarakat yang menderita diabetes melitus tetapi tidak berobat rutin

2. Mengetahui dan memodifiksi pola aktivitas dan makan masyarakat di wilayah

kerja Puskesmas Pulorejo yang menjadi faktor resiko diabetes melitus

sehingga dapat dilakukan promosi kesehatan terutama secara individual.

2.1.2 Target Kegiatan

Diharapkan dapat menjadi bahan masukan tentang pentingnya pencegahan diabetes

melitus dan perlunya mengenali diabetes melitus lebih dini untuk menekan prevalensi

penyakit diabetes melitus di masyarakat.

2.2 BENTUK KEGIATAN

2.2.1 NARASUMBER

Narasumber adalah dr. Adriel Benedict Haryono yang merupakan dokter

internship di Puskesmas Bareng

2.2.2 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Hari, Tanggal  :  09 Juli 2015

Pukul : 09.00 – selesai

Tempat  :  Balai Desa Dsn.Bicek, Ds.Jombok, Kec.Ngoro, Jombang

2.2.3 SASARAN PENYULUHAN

Masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah Pustu (Puskesmas Pembantu)

Jombok. Subjek terdiri dari 5 orang laki-laki dan 15 orang perempuan, rentang

usia 50-70 tahun.

2.2.4 MEDIA YANG DIGUNAKAN

Media yang digunakan adalah leaflet.

4

Page 5: F1 Adriel - DM Pustu Jombok

2.2.5 METODE YANG DIGUNAKAN

Metode yang digunakan penyuluh adalah metode ceramah dan tanya jawab.

5

Page 6: F1 Adriel - DM Pustu Jombok

BAB III

LAPORAN KEGIATAN

Penyuluhan dibuka oleh petugas Pustu Jombok dengan memperkenalkan nara

sumber dan menjelaskan maksud diadakannya penyuluhan. Sebelum penyuluhan

dilaksanakan dilakukan pembagian leaflet kepada peserta kemudian peserta diberikan

kesempatan sejenak untuk membaca. Penyuluhan yang menggunakan media berupa

leaflet ini lebih berbentuk bincang santai dimana nara sumber dan peserta duduk

bersama melingkar membahas topik tentang diabetes. Untuk sesi yang pertama nara

sumber menyampaikan materi dalam waktu 30 menit. Setelah penyampaian materi

selesai sesi berikutnya adalah diskusi tanya jawab. Sesi tanya jawab diwarnai dengan

pertanyaan seputar masalah diabetes, bagaimana cara mengetahui diabetes, kapan

harus memeriksakan diri, jika sudah terdiagnosis apa yang harus dilakukan serta

bagaimana cara agak diabetes bisa sembuh.

6

Page 7: F1 Adriel - DM Pustu Jombok

BAB IV

EVALUASI DAN SARAN

4.1 EVALUASI

1. Tingkat pengetahuan masyarakat di wilayah kerja Pustu Jombok terhadap

diabetes melitus belum merata. Oleh karena itu, diperlukan adanya promosi

kesehatan sebagai upaya pencegahan primer dan sekunder terhadap kejadian

penyakit diabetes melitus, tidak hanya oleh petugas kesehatan melainkan juga

masyarakat umum.

2. Pola aktivitas dan makan sebagian masyarakat di wilayah kerja Pustu Jombok

menjadi faktor resiko diabetes melitus. Oleh karena itu, promosi kesehatan

primer nampaknya akan lebih bermanfaat jika dilakukan secara individual

(seperti konseling) dibandingkan jika dilakukan melalui pendekatan populasi.

4.2 SARAN

Jumlah pasien diabetes dalam kurun waktu 25-30 tahun yang akan

datang akan sangat meningkat akibat kemakmuran, perubahan pola demografi,

dan urbanisasi. Pencegahan baik perimer, sekunder, ataupun tersier merupakan

upaya yang paling tepat dalam mengantisipasi ledakan jumlah ini dengan

melibatkan berbagai pihak, tidak hanya petugas kesehatan melainkan juga

masyarakat umum. Di wilayah sekitar Pustu Jombok perlu dilakukan promosi

kesehatan terutama sebagai upaya pencegahan primer dan sekunder dalam

masyarakat terhadap penyakit diabetes mellitus.

7

Page 8: F1 Adriel - DM Pustu Jombok

LAMPIRAN

8

Page 9: F1 Adriel - DM Pustu Jombok

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI, 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit

Dalam Jilid III Edisi IV. Jakarta : Penerbit FK UI.

2. Ikatan Dokter Indonesia, 2011. Indonesian Doctor’s Compendium. Jakarta :

CV Matoari Citra Media.

3. Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI, 2000. Penatalaksanaan

Kedaruratan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Penerbit FK UI.

9