f1 kukuh
DESCRIPTION
kesehatan masyarakatTRANSCRIPT
LAPORAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
Laporan F1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
Topik: Diabetes Melitus
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internsip sekaligus sebagai bagian dari
persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas Balowerti
Kota Kediri
Disusun oleh:
dr. Kukuh Prasetyo Wibowo
Program Dokter Internsip Indonesia
Kota Kediri
Jawa Timur
Halaman Pengesahan
Laporan Upaya Kesehatan MasyarakatLaporan F1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat
Topik: Diabetes Melitus
Diajukan dalam rangka praktek klinis dokter internsip sekaligus sebagai bagian dari
persyaratan menyelesaikan program internsip dokter Indonesia di Puskesmas Balowerti
Kota Kediri
Disusun oleh:
dr. Kukuh Prasetyo Wibowo
Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal Januari 2016
Oleh:Pembimbing Dokter Internsip Puskesmas Balowerti
dr. Henry MulyonoNIP. 19610805 198901 2 003
LATAR BELAKANG
Diabetes melitus merupakan sekumpulan penyakit metabolik yang ditandai dengan meningkatnya level gula darah pada waktu yang lama (WHO, 2014). Gejala peningkatan gula darah meliputi frekuensi buang air kecil yang meningkat, sering haus, dan cepat lapar. Jika tidak diobati, diabetes dapat menyebabkan banyak komplikasi (WHO, 2014). Komplikasi akut dari diabetes seperti ketoasidosis diabetik dan koma hiperosmolar. Komplikasi jangka panjang dapat berupa penyakit kardiovaskular, struk, gagal ginjal kronis, ulcer kaki, dan kerusakan pada kaki (WHO, 2014).
Diabetes disebabkan baik karena pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau sel tubuh tidak berespon baik terhadap insulin. Ada tiga macam diabetes melitus; type 1, terjadi saat pankreas tidak dapat memproduksi cukup insulin sehingga disebut pula diabetes melitus dependen insulin. Type 2, terjadi ketika sel tidak lagi berespon baik terhadap insulin, penyebab tersering adalah kelebihan berat badan dan kurangnya aktivitas. Diabetes gestasional, merupakan diabetes yang terjadi pada wanita hamil tanpa didahului riwayat diabetes sebelumnya.
Pencegahan dan pengobatan termasuk diet sehat, olahraga, mengatur berat badan, dan menghindari rokok. Kontrol darah tinggi dan kesehatan kaki merupakan hal yang penting untuk pasien diabetes. Diabetes type 1 harus dilakukan penyuntikan insulin secara rutin (WHO, 2014). Diabetes type 2 dapat diobati dengan obat dengan atau tanpa insulin (WHO, 2013). Operasi untuk menurunkan berat badan terkadang efektif mengontrol gula darah. Diabetes gestasional biasanya sembuh sendiri setelah bayi lahir.
PERMASALAHAN Pada tahun 2014, diperkirakan 387 juta orang terkena diabetes (International Diabetes Federation, 2014), dengan diabetes tipe 2 sebanyak 90% kasus (William textbook of endocrinology 12ed). Hal ini mencerminkan 8,3% dari populasi dewasa 13. Dari tahun 2012 sampai 2014, diabetes diperkirakan menjadi penyebab kematian 1,5 sampai 4,9 juta pasien.
Diperkirakan masih banyak (sekitar 50%) penyandang diabetes yang belum terdiagnosis di Indonesia. Selain itu hanya dua pertiga saja dari yang terdiagnosis yang menjalani pengobatan, baik non farmakologis maupun farmakologis. Dari yang menjalani pengobatan hanya sepertiganya saja yang terkendali dengan baik (Konsensus DM, 2011).
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
Untuk mencegah meningkatnya angka kejadian diabetes melitus tentunya harus dilakukan usaha preventif dari instansi terkait. Puskesmas Balowerti bekerjasama dengan posyandu lansia Dandangan menyelenggarakan penyuluhan tentang diabetes melitus. Diharapkan dengan adanya penyuluhan tersebut banyak masyarakat yang sadar akan bahaya penyakit tersebut dan segera mengubah gaya hidup agar tidak menderita penyakit tersebut.
PELAKSANAAN Penyuluhan diabetes melitus dilakukan di Posyandu lansia Pustu Dandangan pada tanggal 10 November 2015 pukul 08.30
dengan peserta lansia dan masyarakat sekitar sejumlah 60 orang. Metode penyuluhan berupa presentasi materi melalui poster dan sesi tanya jawab.
MONITORING DAN EVALUASI
Secara keseluruhan, penyuluhan berjalan lancar dan tanpa hambatan. Tidak ada gangguan teknis yang terjadi selama penyuluhan berlangsung. Para peserta juga merespon dengan baik, ditandai dengan banyaknya pertanyaan dan tanggapan yang diberikan pada sesi tanya jawab.
Komentar/Umpan Balik:
Kediri, Januari 2016
Peserta
dr. Kukuh Prasetyo Wibowo
Pendamping
Dr. Henry Mulyono