f7 - f8 srr

33
Retardasi Mental & Gangguan Perkembangan Psikologis S. Ratriazqi Rachmayanti Pembimbing : Dr. Suzy Yusna D., Sp.KJ (K)

Upload: anakanom

Post on 30-Jan-2016

63 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

jiwa

TRANSCRIPT

Page 1: F7 - F8 SRR

Retardasi Mental & Gangguan

Perkembangan PsikologisS. Ratriazqi Rachmayanti

Pembimbing :Dr. Suzy Yusna D., Sp.KJ (K)

Page 2: F7 - F8 SRR

F7Retardasi Mental

Page 3: F7 - F8 SRR

Definisi Retardasi MentalAAMR (American Association on Mental

Retardation) → Suatu disabilitas yang ditandai suatu limitasi/keterbatasan yang bermakna baik dalam fungsi intelektual maupun perilaku adaptif yang diekspresikan dengan keterampilan konseptual, sosial, dan praktis. Keadaan ini terjadi sebelum usia 18 tahun

Menurut PPDGJ III/DSM IV adalah individu dengan keadaan : IQ rata – rata 70/kurang Defisit/gangguan fungsi aditif, sekarang minimal 2 bidang

(komunikasi, perawatan diri, pendidikan, waktu senggang) Onset sebelum usia 18 Tahun

Page 4: F7 - F8 SRR

PrevalensiBisa mengalami gangguan jiwa lainnya → 3 dari

4 populasi ini mengalami gangguan jiwa dibandingkan populasi umum

Penyandang RM mempunya resiko lebih besar untuk dieksploitasi dan diperlakukan salah secara fisik maupun seksual

Selalu ada hendaya perilaku adaptif, tetapi dalam lingkungan sosial terlindung dengan adanya sarana pendukung yang baikHendaya tersebut mungkin tidak tampak sama

sekali pada RM ringan

Page 5: F7 - F8 SRR

Etiologi

1. Faktor bawaan

- Sebab tidak diketahui

- Perkawinan terlalu dekat

- Otak yang tidak sempurna

- Keturunan

2. Penyakit dalam kandungan

- Infeksi dengan alat

- Darah ibu dengan janin tidak cocok

- Ibu terlalu banyak sinar rontgen

- Obat – obat untuk ibu

3. Kekerasan dalam kandungan- Lahir dengan

alat- Lahir

kesulitan nafas- Lahir

lama/Pinggul sempit- Bayi lahir

prematur

4. Penyakit waktu anak- anak- Radang

selaput otak & otak- Kekerasan

pada kepala- Sakit fisik

lama- Kekurangan

gizi

Page 6: F7 - F8 SRR

Pedoman DiagnostikTingkat kecerdasan bukan satu-satunya

karakteristik, harus dinilai berdasarka sejumlah keterampilan spesifik yang berbeda.

Penilaian berdasarkan informasi yang tersedia.

Untuk diagnosis pasti harus ada penurunan tingkat kecerdasan yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan adaptasi

Page 7: F7 - F8 SRR

Nama IQ Tingkat Patokan Sosial

Patokan Pendidikan

Debilitas (keadaan tolol)

50 - 69 RM Ringan Dapat mencari nafkah secara sederhana dalam keadaan baik

Dapat dididik dan dilatih di sekolah khusus

Imbesilitas (Keadaan dungu)

35 - 49 RM Sedang Mengenal bahaya, tidak dapat mencari nafkah

Tidak dapat dididik, dapat dilatih

20 - 34 RM Berat

Idiosi (keadaan pandir)

<20 RM Sangat Berat

Tidak mengenal bahaya, tidak dapat mengurus diri sendiri

Tidak dapat dididik, todak dapat dilatih

Page 8: F7 - F8 SRR

Tingkat RM

Umur prasekolah 0,5 th pematangan dan perkembangan

Umur prasekolah 6-20 th. Latihan &

pendidikan

Masa dewasa 21th/lebih

Berat sekali

RM berat kemampuan minimal u/berfungsi dalam bidang sensorik,motorik,membutuhkan perawatan

Perkembangan motorik sedikit, dapat bereaksi terhadap latihan mengurus diri sendiri secara minimal/terbatas

Perkembangan motorik dan bicara sedikit; dapat mengurus diri sendiri secara sangat terbatas; membutuhkan perawatan

Berat Perkembangan motorik kurang berbicara,minimal,pada umumnya tidak dapat dilatihmengurus diri,keterampilan komunikasi tidak ada/hanya sedikit sekali

Dapat berbicara/ belajar berkomunikasi,dapat dilatih dalam keadaan kebiasaan,kesehatan dasar dapat dilatih

Dapat mencapai sebagaian dalam mengurus diri sendiri di bawah pengawasan penuh; dapat mengembangkan secara minimal keterampilan menjaga diri dalam lingkungan yang terkontrol

Page 9: F7 - F8 SRR

Tingkat RM

Umur prasekolah 0,5 th pematangan dan

perkembangan

Umur prasekolah 6-20 th. Latihan

& pendidikan

Masa dewasa 21th/lebih

Sedang Perkembangan motorik lengkap,dapat belajar mengurus diri sendiri,dapat diatur dengan pengungsian sedang

Lewat kelas 2 SD dalam mata pelajaran akademik,dapat belajar bepergian sendiri ditempat yang sudah dikenal

Dapat mencari nafkah dalam pekerjaan kasar atau setengah terlatih dalam keadaan terlindung, memerlukan pengawasan dan bimbingan bila mengalami stres yang ringan.

Ringan Dapat mengembangkan keterampilan sosial dan kemunculan keterbelakangan minimal dalam bidang sensor motorik, sering tidak dapat dibedakan dan normal sehingga usia lebih tua

Dapat belajar keterampilan akademik sampai kira – kira kelas 6 pada umur belasan tahun (dekat umur 20th) konformitas sosial

Biasanya dapat mencapai keterampilan sosial dan pekerjaan yang cukup untuk mencari nafkah, tetapi memerlukan pengawasan dan bimbingan bila mengalami stres yang luar biasa.

Page 10: F7 - F8 SRR

Gambaran keluarga

- Sangat dipercaya,bahwa tidak ada orang tua yang menghendaki anaknya Retardasi Mental

- Kelahiran seyogyanya tidak diharapkan / diperkirakan sebelumnya

- Banyak anak retardasi Mental diketahui setelah usia balita / setelah masuk SD / lebih

Anak RM bisa lahir dari keluarga :

* Orang tua sehat / harmonis

* Tidak ada keturunan RM

* Intelektual tinggi & berpendidikan

* Apa saja tanpa pandang bulu

* Terkesan sampai sekarang masih sulit ditentukan sebab yang pasti, banyak faktor yang berperan dan saling berinteraksi

Page 11: F7 - F8 SRR

Diagnosis pada Periode Krisis

Setelah diagnosis ditegakan sebagai RM maka timbul periode krisis ( 3 Tahap ) :

1. Tahap Penolakan

- Tidak percaya apa yang disampaikan

- Mencari kepastian dengan ahli lain

- Menyerah baik – baik dan sadar

2. Tahap Duka Cita & Kesedihan

- Sebelumnya tidak diharapkan

- Seolah kehilangan sesuatu

3. Tahap Penerimaan

- Baik secara wajar/terpaksa, antara lain : Berada dengan keluarga apa adanya, tidak

dikecualikan/disisihkan

- Memahami kesulitan

- Membantu mengatasi kesulitan

- Ibu tidak menjadikan banyak anak

Page 12: F7 - F8 SRR

Tidak melemparkan kekecewaan/kesalahan,mengatur dan menghargai kebutuhan anak (sama semua memberi kasih sayang secara adil)

Pada ahirnya RM menjadi orang dewasa tentu dengan problem – problemnya

Umumnya masyarakat belum sepenuhnya dapat menyadari RM disebut pengertian masyarakat RM adalah sama dengan cacat mental/Orang Dungu/Orang Bodoh

Dengan kecacatan bagi orang tertentu dapat dimanfaatkan dengan maksud – maksud yang tidak baik atau jahat

Dapat menanggung resiko akibat dari Stigmatasi (anggapan jelek) dari masyarakat dan ini berdampak bagi keluarga dan penderita retardasi Mental

Page 13: F7 - F8 SRR

Yang harus diperhatikan oleh orang tua yang mempunyai anak RM :

1. Terhadap Aspek fisik

- Symtomatik (kejang, dll) diatasi dengan obat – obatan

- Koreksi kecacatan (alat gerak, panca indra, kosmetik)

2. Terhadap Aspek Psikososial

- Sangat diperhatikannya hubungan emosi dan tingkah laku

- Kondisi psikologis kluarga

- Yang diperhatikan oleh kluarga adalah mendapatkan konsultasi/bimbingan dari ahli secara teratur (3 bulan sekali) terutama setiap ada periode krisis

Misalnya :

- Kecurigaan pertama timbulnya RM

- Waktu diagnosis dipelajari

- Periode akan masuk sekolah

- Persoalan penyesuaian dengan saudara kandung dan teman sebaya

- Timbul problem seksual saat masuk usia remaja

- Sakit apabila diperlukan rawat di RS

- Rasa bersalah setelah berbuat

Page 14: F7 - F8 SRR

3. Terhadap Aspek Pendidikan

a. Kelompok mampu dididik dan mampu dilatih

( RM Ringan)

b. Kelompok tidak mampu di didik tetapi mampu dilatih

( RM Sedang )

c. Kelompok tidak mampu di didik & dilatih

( RM Berat )

4. Terhadap Aspek Sosial

Dicoba untuk bermain, berkumpul dengan teman – teman sebaya agar selalu ada kebersamaan

Page 15: F7 - F8 SRR

F8Gangguan

PerkembanganPsikologis

Page 16: F7 - F8 SRR

Umumnya mempunyai gambaran: onset bervariasi selama masa bayi atau kanak2 adanya hendaya atau kelambatan

perkembangan fungsi2 yg berhubungan erat dgn kematangan biologis dr SSP

berlangsung secara terus-menerus tanpa adanya remisi dan kekambuhan yg khas bagi banyak ggn jiwa

Pada sebagian besar kasus, fungsi-fungsi yang dipengaruhi termasuk bahasa, keterampilan “visuo-spatial” dan/ atau koordinasi motorik

Yang khas adalah hendayanya berkurang secara progresif dengan bertambahnya usia anak (walaupun defisit yang lebih ringan sering menetap sampai masa dewasa)

Page 17: F7 - F8 SRR

F80 GANGGUAN PERKEMBANGAN KHAS BERBICARA dan BERBAHASA

F80.0 Gangguan Artikulasi Berbicara Khas

Pedoman Diagnostik

Gangguan perkembangan khas dimana penggunaan suara untuk berbicara dari anak, berada di bawah tingkat yang sesuai dengan usia mentalnya, sedangkan tingkat kemampuan bahasanya normal

Page 18: F7 - F8 SRR

F80.1 Gangguan Berbahasa Ekspresif

Pedoman Diagnostik

- Gangguan perkembangan khas dimana kemampuan anak dlm mengekspresikan bahasa dengan berbicara, jelas dibawah rata-rata anak dalam usia mentalnya, tetapi pengertian bahasa dalam batas-batas normal, dengan atau tanpa gangguan artikulasi.

- Meskipun terdapat variasi individual yang luas dalam perkembangan bahasa yg normal, tidak adanya kata atau beberapa kata yang muncul pada usia 2 tahun, dan ketidakmampuan dalam mengerti kata majemuk sederhana pada usia 3 tahun, dapat diambil sebagai tanda yang bermakna dari kelambatan

Page 19: F7 - F8 SRR

Gejala yang tampak termasuk : perkembangan kosa kata yang terbatas kesulitan dalam memilih dan mengganti kata-kata

yang tepat penggunaan berlebihan dari sekelompok kecil kata-

kata umum memendekkan ucapan yang panjang struktur kalimat yang mentah, kesalahan kalimat

(syntactical) kehilangan awalan atau akhiran yang khas salah atau gagal dlm menggunakan aturan tata

bahasa seperti kata penghubung, kata ganti, kata sandang dan kata kerja dan kata benda yang terinfleksi (berubah)

Dapat dijumpai generalisasi berlebihan yang tidak tepat dari aturan tata bahasa, seperti kekurangan dalam pengucapan kalimat dan kesulitan mengurut kejadian-kejadian yang telah lewat.

Page 20: F7 - F8 SRR

F80.2 Gangguan Berbahasa Reseptif

Pedoman Diagnostik

Ganggun perkembangan khas dmn pengertian anak dalam bahasa, dibawah kemampuan rata-rata anak dalam usia mentalnya

Kegagalan dalam memberi respons terhadap nama yang familiar (tidak adanya petunjuk non-verbal) pada ulang tahun yang pertama, ketidak-mampuan dalam identifikasi beberapa objek yang sederhana pada usia 2 tahun, dapat dicatat sebagai tanda-tanda dari kelambatan.

Di kemudian hari kesulitan-kesulitan mencakup ketidakmampuan untuk mengerti struktur tata bahasa (bentuk kalimat negatif, pertanyaan, perbandingan dsb) dan kekurangan dlm mengerti aspek penghalus dari bahasa (nada suara, gerakan tubuh, dsb)

Page 21: F7 - F8 SRR

F80.3 Afasia Didapat dg Epilepsi (Sindrom Landau-Kleffner)

Pedoman Diagnostik

Gangguan perkembangan khas dimana anak mempunyai riwayat perkembangan bahasa yang normal, kehilangan kedua kemampuan ekspresif dan reseptif, tetapi tetap normal dalam intelegensia umum

Onset gangguan disertai dengan kelainan paroksismal pada EEG (hampir selalu dari lobus temporalis, biasanya bilateral, namun sering dengan kelainan yang luas), dan dalam banyak kasus disertai kejang epileptik. Onset umumnya pada usia 3-7 tahun, tapi dapat juga muncul lebih awal atau lebih lambat.

Page 22: F7 - F8 SRR

F81 GANGGUAN PERKEMBANGAN BELAJAR KHAS

F81.0 Gangguan Membaca Khas

Pedoman Diagnostik

Kemampuan membaca anak harus secara bermakna lebih rendah tingkatannya dari pada kemampuan yang diharapkan berdasarkan pada usianya, intelegensia umum, dan tingkat sekolahnya

Page 23: F7 - F8 SRR

Dalam tahap awal dari belajar membaca tulisan abjad, dapat terjadi kesulitan mengucapkan huruf abjad, menyebut nama yang benar dari tulisan, memberi irama sederhana dari kata yang diucapkan, dan dalam menganalisis atau mengelompokkan bunyi-bunyi (meskipun ketajaman pendengaran normal)

Kemudian dapat terjadi kesalahan dalam kemampuan membaca lisan, seperti ditunjukkan berikut ini:Ada kata-kata atau bagian-bagiannya yang

mengalami penghilangan, penggantian, penyimpangan atau penambahan

Page 24: F7 - F8 SRR

b. Kecepatan membaca yang lambat

c. Salah memulai, keraguan yang lama atau kehilangan bagian dari teks dan tidak tepat menyusus kalimat

d. Susunan kata-kata yang terbalik dalam kalimat, atau huruf-hurf yg terbalik dlm kata

Dapat juga terjadi defisit dlm memahami bacaan,

seperti diperlihatkan oleh contoh:

e. Ketidak-mampuan menyebut kembali isi bacaan

f. ketidak-mampuan untuk menarik kesimpulan dari materi bacaan

g. Dlm menjawab pertanyaan perihal sesuatu bacaan, lebih menggunakan pengetahuan umum sebagai latar belakang informasi dari pada informasi yg berasal dr pd informasi yg berasal dari materi bacaan tsb.

Page 25: F7 - F8 SRR

F81.1 Gangguan Mengeja Khas

Pedoman Diagnostik

Kemampuan mengeja anak harus secara bermakna dibawah tingkat yg seharusnya berdasarkan usianya, inteligensia umum, dan tingkat sekolahnya, dan terbaik dinilai dg cara pemeriksaan untuk kemampuan mengeja yg baku

Page 26: F7 - F8 SRR

F81.2 Gangguan Berhitung Khas

Pedoman Diagnostik

Ggn ini meliputi hendaya yg khas dlm kemampuan berhitung yg tdk dpt diterangkan berdasarkan adanya retardasi mental umum atau tingkat pendidikan di sekolah yg tdk adekuat. Kekurangannya ialah penguasaan pada kemampuan dasar berhitung yaitu tambah, kurang, kali bagi (bukan kemapuan matematik yg lebih abstrak dlm aljabar, trigonometri, geometri atau kalkulus)

Page 27: F7 - F8 SRR

F82 GANGGUAN PERKEMBANGAN MOTORIK KHAS

Pedoman Diagnostik Anak tampak aneh cara berjalannya lambat belajar berlari meloncat dan naik turun tangga Terdapat kesulitan belajar mengikat tali sepatu,

memasang dan melepaskan kancing, serta melempar dan menangkap bola.

Anak tampak lamban dlm gerak halus dan kasar, benda yg dipegang mudah jatuh, terjatuh, tersandung, menabrak dan tulisan tangan yg buruk.

Tak pandai menggambar, dan sulit mengerjakan permainan “jigsaw”, menggunakan peralatan konstruksional, menyusun bentuk bangunan, membangun model, main bola serta menggambar dan mengerti peta.

Sering disebut juga “the Clumsy Child Syndrome”

Page 28: F7 - F8 SRR

F84. GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF

F80.0 Autisme Masa Kanak

Pedoman Diagnostik

Ganggun perkembangan pervasif yg ditandai oleh adanya kelainan dan/ atau hendaya perkembangan yg muncul sebelum usia 3 tahun, dan dg ciri kelainan fungsi dlm 3 bidang: interaksi sosial, komunikasi dan perilaku yg terbatas dan berulang

Page 29: F7 - F8 SRR

Selalu ada hendaya kualitatif dlm interaksi sosial yg timbal balik, yg tampak sebagai kurangnya respons terhadap emosi orang lain dan/ atau kurangnya modulasi terhadap perilaku dlm konteks sosial

Kondisi ini juga ditandai oleh pola perilaku, minat dan kegiatan yg terbatas, berulang dan stereotipik. Ini berbentuk kecenderungan untuk bersikap kaku dan rutin dlm berbagai aspek kehidupan sehari-hari; ini biasanya berlaku untuk kegiatan baru dan juga kebiasaan sehari-hari serta pola bermain.

Page 30: F7 - F8 SRR

F84.2 Sindrom Rett

Pedoman Diagnostik

Pd sebagian besar kasus onset gangguan terjadi pd usia 7-24 bulan.

Gejala khas yg paling menonjol adalah hilangnya kemampuan gerakan tangan yg bertujuan dan keterampilan manipulatif dari motorik halus yg telah terlatih. Disertai kahilangan atau hambatan seluruh atau sebagian perkembangan berbahasa; gerakan seperti mencuci tangan yg stereotipik, dg fleksi lengan di depan dada atau dagu; membasahi tangan secara stereotipik dg ludah saliva); hambatan dlm mengunyah makanan yg baik; sering terjadi episode hiperventilasi; hampir selalu gagal dlm pengaturan BAB dan BAK; sering terdapat penjuluran lidah dan air liur yg menetes; dan kehilangan dlm ikatan sosial

Page 31: F7 - F8 SRR

Cara berdiri dan berjalan cenderung melebar (broad-based), otot hipotonik, koordinasi gerak tubuh memburuk (ataksia), serta kemudian dpt timbul spastisitas dan rigiditas, yg biasanya lebih banyak terjadi pd ekstremitas bawah dari pd ekstremitas atas. Serangan epileptik yg mendadak (epileptic fits), biasanya dlm bentuk yg kecil2, dg onset serangan umumnya sebelum usia 8 tahun

Page 32: F7 - F8 SRR

F84.5 Sindrom Asperger

Pedoman diagnostik

Diagnosis ditentukan oleh kombinasi antara:

- tidak adanya hambatan/ keterlambatan umum dlm perkembangan berbahasa atau

perkembangan kognitif yg secara klinis jelas, seperti pd autisme

- adanya defisiensi kualitatif dlm fungsi interaksi sosial yg timbal balik

- adanya pola perilaku, perhatian dan aktivitas, yg terbatas, berulang dan stereotipik

Mungkin terdapat atau tdk terdapat masalah dlm komunikasi yg sama spt yg berkaitan dg autisme, tetapi terdapatnya keterlambatan berbahasa yg jelas akan menyingkirkan diagnosis ini

Page 33: F7 - F8 SRR