web viewislam dan firah adalah sinonim. manusia terlahir dalam fitrah, artinya dalam beragama islam....

32
HARI PENDIDIKAN DAN ISRA’ MI’RAJ MUHAMMAD SOLEH Pengantar Alhamdulillah, Terima kasih Tuhan, Engkau mengilhami lagi diriku, pada dua hari besar di bulan Mei ini. Tanggal 2 Mei 2016 Hari Pendidikan Nasional, dan 6 Mei 2016 Hari Peringatan Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Ilham itu berupa pencerahan bahwa peristiwa Isra’ dan Mi’raj adalah proses pendidikan. Hari Pendidikan Nasional direferensikan pada hari kelahiran Tokoh Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, yang falsafah pendidikannya: Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Hari peringatan Isra’ Mi’raj Nabi direferensikan pada hari diperjalankan-Nya Nabi Muhammad SAW pada waktu malam, dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, dilanjutkan dengan diangkatnya naik ke Sidratul Muntaha, di luar Alam Semesta Dunia. Konsep Pendidikan dalam al-Qur’an adalah yang pertama dan utama. Yang Pertama, karena perintah pertama dalam kerasulan Muhammad SAW adalah “Bacalah”, seperti yang diwahyukan pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW, ketika Nabi sedang mencari sumber kebenaran hakiki, dengan bertahannus di Gua Hira’. (QS Al ‘Alaq: 1-2). Yang Utama, karena tujuan pendidikan adalah untuk mengenal Rabbnya, seperti yang dinyatakan dalam ayat 3: sedangkan ayat 4-5 menunjukkan proses pendidikan itu sendiri. Peristiwa Isra’ Mi’raj dalam Al-Qur’an, menunjukkan proses pendidikan yang bersifat spesial hanya kepada hamba-Nya yang distimewakan-Nya, tetapi dampak-Nya merupakan tantangan bagi ummatnya, bahwa proses pendidikan yang dijalaninya selama ini, masih dapat ditingkatkan lagi, sampai benar-benar mencapai tujuannya yang hakiki. Subhanallah, aku tergerak untuk mendalami proses Isra’ Mi’raj dengan kacamata pendidikan. Kerangka pikir tersusun sebagai berikut: A. Pendidikan sebagai dorongan fitrah (Peristiwa Iqra’) 1. Keterasingan dari realita. 2. Kejernihan Hati (Fitrah) 3. Perintah Iqra (Bacalah) 4. Ayat-ayat proses pembelajaran 5. Ayat-ayat tujuan pembelajaran 6. Tak cukup cahaya untuk membacanya.Tak cukup tinta untuk menuliskannya B. Pendidikan langsung dari Allah SWT, (peristiwa Isra’ Mi’raj) 1. Keterasingan dari realita (2) 2. La Haula wa la Quwwata illa billah Muhammad Soleh, Pendidikan dan Isra’ Mi’raj, 2016 Page 1

Upload: phungngoc

Post on 30-Jan-2018

239 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewIslam dan Firah adalah sinonim. Manusia terlahir dalam fitrah, artinya dalam beragama Islam. Islam adalah nama agama (ad Dien, petunjuk Allah SWT)

HARI PENDIDIKAN DAN ISRA’ MI’RAJ

MUHAMMAD SOLEH

Pengantar

Alhamdulillah, Terima kasih Tuhan, Engkau mengilhami lagi diriku, pada dua hari besar di bulan Mei ini. Tanggal 2 Mei 2016 Hari Pendidikan Nasional, dan 6 Mei 2016 Hari Peringatan Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Ilham itu berupa pencerahan bahwa peristiwa Isra’ dan Mi’raj adalah proses pendidikan.

Hari Pendidikan Nasional direferensikan pada hari kelahiran Tokoh Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, yang falsafah pendidikannya: Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Hari peringatan Isra’ Mi’raj Nabi direferensikan pada hari diperjalankan-Nya Nabi Muhammad SAW pada waktu malam, dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, dilanjutkan dengan diangkatnya naik ke Sidratul Muntaha, di luar Alam Semesta Dunia.

Konsep Pendidikan dalam al-Qur’an adalah yang pertama dan utama. Yang Pertama, karena perintah pertama dalam kerasulan Muhammad SAW adalah “Bacalah”, seperti yang diwahyukan pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW, ketika Nabi sedang mencari sumber kebenaran hakiki, dengan bertahannus di Gua Hira’. (QS Al ‘Alaq: 1-2). Yang Utama, karena tujuan pendidikan adalah untuk mengenal Rabbnya, seperti yang dinyatakan dalam ayat 3: sedangkan ayat 4-5 menunjukkan proses pendidikan itu sendiri.

Peristiwa Isra’ Mi’raj dalam Al-Qur’an, menunjukkan proses pendidikan yang bersifat spesial hanya kepada hamba-Nya yang distimewakan-Nya, tetapi dampak-Nya merupakan tantangan bagi ummatnya, bahwa proses pendidikan yang dijalaninya selama ini, masih dapat ditingkatkan lagi, sampai benar-benar mencapai tujuannya yang hakiki.

Subhanallah, aku tergerak untuk mendalami proses Isra’ Mi’raj dengan kacamata pendidikan. Kerangka pikir tersusun sebagai berikut:

A. Pendidikan sebagai dorongan fitrah (Peristiwa Iqra’)1. Keterasingan dari realita. 2. Kejernihan Hati (Fitrah)3. Perintah Iqra (Bacalah)4. Ayat-ayat proses pembelajaran5. Ayat-ayat tujuan pembelajaran6. Tak cukup cahaya untuk membacanya.Tak cukup tinta untuk menuliskannya

B. Pendidikan langsung dari Allah SWT, (peristiwa Isra’ Mi’raj)1. Keterasingan dari realita (2)2. La Haula wa la Quwwata illa billah3. Subhanalladzi Asro bi ‘abdihi4. Ayat-ayat proses pembelajaran5. Ayat-ayat tujuan pembelajaran6. Tantangan menggapai cahaya Ladunni.

C. Inspirasi dan Harapan pada Pendidikan di Indonesia

Rabbi zidni ‘ilman, warzuqni fahman, Rabbishrohli shadri, wa yassirli amri.

Muhammad Soleh, Pendidikan dan Isra’ Mi’raj, 2016 Page 1

Page 2: Web viewIslam dan Firah adalah sinonim. Manusia terlahir dalam fitrah, artinya dalam beragama Islam. Islam adalah nama agama (ad Dien, petunjuk Allah SWT)

A. Pendidikan sebagai dorongan fitrah (Peristiwa Iqra’)

1. Keterasingan dari realita

Islam dan Firah adalah sinonim. Manusia terlahir dalam fitrah, artinya dalam beragama Islam. Islam adalah nama agama (ad Dien, petunjuk Allah SWT). Fitrah adalah kondisi jiwa manusia yang murni, yang tercahayakan oleh Islam. Jiwa Muhammad sampai usianya 40 tahun, tetap fitrah, bahkan pada usia 40 tahun, jiwanya terasing dari realita kehidupan kaumnya, yang telah menyimpang dari fitrah. Jiwanya gelisah, maka diasingkannya jiwaraganya, dengan bertahannus di gua Hira. Dalam kesunyian dan keterasingan gua, ia menampak dan merasakan fitrah alam semesta: bebukitan, bebatuan, awan, burung-burung, angin, serasa semuanya damai, jernih, suci selaras dengan jiwanya yang fitrah. Lalu, mengapa di bawah sana, mereka kehilangan fitrah? (permusuhan, kekejian, kekotoran).

2. Kejernihan Hati (Fitrah)

Dalam kejernihan hati yang fitrah, cahaya Ilahi menerangi seluruh jiwa-raga, memenuhi dahaga rasa dan akal, terbebas dari nafsu pesona dunia. Dirasakannya rahmat kasih sayang, didengarnya suara angin dan hewan, dilihatnya awan dan alam sekitarnya, dipikirkannya, di mana sumber rahmat itu, direnungkannya, tak kunjung terjawab juga pertanyaan ‘di mana sumber rahmat itu’, sampai turun kesadarannya dalam gelombang alpha dan theta. Tiba-tiba saja, tampak sesosok asing yang memaksanya membaca: “Bacalah ........

3. Perintah Iqra (Bacalah)

Sosok asing itu adalah Jibril, yang diutus Allah SWT, untuk mengajari Nabi Muhammad SAW, tentang cara menemui Sumber Rahmat yang dicarinya itu. Caranya adalah Membaca. Aturan membacanya dimulai dengan menyebut Nama Allah. Allah itulah Sumber Rahmat, yang menciptakan manusia dari ‘alaq. Dengan membaca, tercapailah tujuan menemukan Allah yang Maha Mulia. Allah juga membekali cara membacanya, yaitu dengan pena. Allah juga yang menetapkan hasil pembacaannya itu, menjadi tahu apa yang tidak diketahuinya.

QS Al-‘alaq: 1-5

خلق الذي ربك باسم اقرأعلق من اإلنسان خلق

األكرم وربك اقرأبالقلم علم الذي

يعلم لم ما اإلنسان علم

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha

Muhammad Soleh, Pendidikan dan Isra’ Mi’raj, 2016 Page 2

Page 3: Web viewIslam dan Firah adalah sinonim. Manusia terlahir dalam fitrah, artinya dalam beragama Islam. Islam adalah nama agama (ad Dien, petunjuk Allah SWT)

Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

4. Ayat-ayat proses pembelajaran

Allah membekali cara membacanya yaitu dengan pena. Pena dari Allah yang dilekatkan pada jiwa raga manusia, berupa mata untuk melihat/mengamati, telinga untuk mendengar/mendengarkan, akal untuk memikirkan dan hati untuk memahami. Proses pembelajaran dimulai dengan menangkap gejala alam melalui penglihatan dan pendengaran, kemudian dipikirkan dalam akal, dan dipahami dalam hati. Gejala alam yang dijadikan sumber belajar disebut sebagai ayat Kauniyyah. Proses belajar dari ayat-ayat Kauniyyah adalah ragu, tidak meyakini, kemudian melakukan eksperimen, dengan metode ilmiah (tafakkur). Sumber belajar lain adalah melalui ayat-ayat Qauliyyah, firman-Allah dalam Al-Qur’an, yang mengisyaratkan ilmu. Proses belajar dari ayat-ayat Qauliyyah adalah yakin, meyakini, kemudian melakukan renungan spiritual (tadabbur). Jika kedua metode ini digabungkan, tafakkur dan tadabbur, maka ‘wajah’ Allah yang Maha Mulia semakin mudah ditemukan.

Bahwa pendengaran, penglihatan dan hati sebagai sarana untuk mengetahui, Allah SWT menyatakan dalam QS An-Nahl:78

واألبصار السمع لكم وجعل شيئا تعلمون ال أمهاتكم بطون من أخرجكم والله

تشكرون لعلكم واألفئدةDan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

Bahwa pendengaran, penglihatan dan hati, harus digunakan untuk mengetahui, Allah SWT menyatakan dalam QS Al Gyhasiyya:17-20

Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana dia diciptakan?Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung, bagaimana ia

ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?

QS Ali- Imran:190

األلباب ألولي آليات والنهار الليل واختالف واألرض السماوات خلق في إن

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,

Fungsi Pendengaran, penglihatan dan hati

Muhammad Soleh, Pendidikan dan Isra’ Mi’raj, 2016 Page 3

Page 4: Web viewIslam dan Firah adalah sinonim. Manusia terlahir dalam fitrah, artinya dalam beragama Islam. Islam adalah nama agama (ad Dien, petunjuk Allah SWT)

Pendengaran sudah berfungsi sejak masih dalam kandungan. Karena itulah ibu yang

hamil dianjurkan sering melantunkan bacaan Al-Qur’an atau memperdengarkan musik

dengan nada harmonis. Karena itu pula, begitu bayi lahir, bapak dianjurkan melantunkan

azan di telinga kanannya, agar suara yang pertama didengar adalah seruan shalat.

Pendengaran kita melalui dua telinga di kiri dan di kanan, bukan di depan atau

belakang. Ini menunjukkan keseimbangan, sehingga suara yang kita dengar, seimbang

dari segala arah, karena suara berupa gelombang yang bergerak melingkar. Bayangkan

kalau telinga ada di depan dan hanya satu, maka suara yang sumbernya ada di depan

lebih terdengar daripada kalau sumbernya ada di belakang. Suara itu berupa getaran yang

memiliki frekuensi. Telinga didesain untuk tidak menangkap semua suara. Telinga hanya

dapat menangkap suara yang frekuensinya tertentu yaitu antara 16 – 20.000 getaran per

detik. Bayangkan kalau semua suara terdengar, pastilah kita tidak bisa tidur, berisik

sekali. Telinga kita mampu membedakan antara 1500 jenis nada jika tekanannya tetap;

mampu membedakan 325 suara jika nada dan tekanannya tetap dan mampu membedakan

34 ribu suara yang berbeda tekanan, tarikan dan getarannya (Utsman, 2005).

Berbeda dengan pendengaran, penglihatan baru berfungsi secara berangsur-angsur

setelah bayi itu lahir ke dunia. Penglihatan menangkap cahaya yang juga berupa

gelombang, tetapi arahnya menyebar divergen (juring lingkaran). Alat penglihatan

berupa dua mata yang dipasang di depan, sehingga cahaya dapat dilihat jika sumbernya

berada di daerah juring di depan kita. Hal ini supaya harmonis dengan mulut dan hidung

kita, agar begitu melihat yang menakutkan atau menakjubkan, mulut segera bersuara.

Subhanallah, bayangkan kalau mata ada dibelakang dan hanya satu lagi. Kita pasti

berjalan mundur.

Sebagaimana pendengaran, penglihatan juga hanya bisa menangkap cahaya yang

getarannya antara 400 juta getaran perdetik sampai 780 miliar getaran per detik, sehingga

perubahan getaran cahaya menyebabkan perbedaan warna yang terlihat, mulai dari

merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. (Utsman, 2005). Subhanallah,

bayangkan kalau semua cahaya terlihat, kita akan ketakutan, karena banyak penampakan

yang menyeramkan.

Muhammad Soleh, Pendidikan dan Isra’ Mi’raj, 2016 Page 4

Page 5: Web viewIslam dan Firah adalah sinonim. Manusia terlahir dalam fitrah, artinya dalam beragama Islam. Islam adalah nama agama (ad Dien, petunjuk Allah SWT)

Pendengaran dan penglihatan sebagai indera penangkap suara dan cahaya. Data yang

ditangkapnya disampaikan ke otak dan otak menyampaikan ke hati sebagai penguasa

jiwa raga kita. Hati ini, bila dalam keadaan jernih, akan memerintahkan seluruh organ

tubuh untuk bertasbih atas kebesaran Allah yang menciptakan apa yang didengar dan

dilihat itu. Tetapi bila hati dalam keadaan keruh akibat dosa-dosa, maka nafsu yang

beraksi, menghiasi yang haram dengan keindahan-keindahan, dan membungkus yang

halal dengan kesulitan-kesulitan.

Al-Qur’an menjelaskan kondisi hati.

QS Qaaf:16

الوريد حبل من إليه أقرب ونحن نفسه به توسوس ما ونعلم اإلنسان خلقنا ولقدDan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya,

Al-Qur’an sangat banyak menyebutkan betapa besarnya karunia pendengaran,

penglihatan dan hati. Antara lain:

QS Al-An’am:46

يأتيكم الله غير إله من قلوبكم على وختم وأبصاركم سمعكم الله أخذ إن أرأيتم قل

يصدفون هم ثم اآليات نصرف كيف انظر بهKatakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan

penglihatan serta menutup hatimu, siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepadamu?" Perhatikanlah, bagaimana Kami berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran (Kami), kemudian mereka tetap berpaling (juga).

Kemudian Allah swt, menyatakan ancaman dalam QS Al-A’raaf:179

ال أعين ولهم بها يفقهون ال قلوب لهم واإلنس الجن من كثيرا لجهنم ذرأنا ولقد

الغافلون هم أولئك أضل هم بل كاألنعام أولئك بها يسمعون ال آذان ولهم بها يبصرونDan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin

dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

Muhammad Soleh, Pendidikan dan Isra’ Mi’raj, 2016 Page 5

Page 6: Web viewIslam dan Firah adalah sinonim. Manusia terlahir dalam fitrah, artinya dalam beragama Islam. Islam adalah nama agama (ad Dien, petunjuk Allah SWT)

Al-Qur’an juga menegaskan, bahwa pendengaran, penglihatan dan hati,

semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya

Al-Israa:36

مسؤوال عنه كان أولئك كل والفؤاد والبصر السمع إن علم به ليسلك ما تقف والDan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan

tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

Tetapi Allah menyayangi kita. Kemudian kita diberi petunjuk cara

menentramkan hati. QS Ar-Ra’d:28

القلوب تطمئن الله بذكر أال الله بذكر قلوبهم وتطمئن آمنوا الذين(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan

mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.

Dengan kelengkapan ini, manusia ditantang Allah swt untuk menguak tabir

kebesaran Allah swt di alam semesta ini, dengan mensinyalkan sedikit harapan,

bahwa hal itu dapat dicapai manusia.

QS Ar-Rahman: 33

واألرض السماوات أقطار من تنفذوا أن استطعتم إن واإلنس الجن معشر يابسلطان إال تنفذون ال فانفذوا

Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.

Perhatikan ada sinyal, melainkan dengan kekuatan. Kekuatan itu adalah as-

Sulthon yang berarti pengetahuan. Alhamdulillah, saat ini, pengetahuan manusia telah

mampu melintasi penjuru langit dan bumi dan tampaknya tak kan berakhir petualangan

ini. Dalam petualangan ini, manusia juga telah menyaksikan keseimbangan alam semesta

yang tertata begitu teraturnya.

Demikianlah karunia Allah kepada manusia, yang dibekali dengan pendengaran,

penglihatan, hati, akal dan emosi. Manusia dipersilakan memanfaatkan semua karunia

itu untuk kebahagian hidupnya di dunia, tetapi juga jangan melupakan kehidupan di

akhirat. Nyatanya banyak manusia yang ingkar, sehingga Allah swt dalam Al-Qur’an

mempertanyakan, mengapa manusia tidak menggunakan potensi yang diberikanNya.

Allah bertanya:. تعقلون تذكرون ?Apakah kamu tidak berpikir أفال apakah kamu أفال

tidak mengambil pelajaran? تتقون يشكرون "?apakah kamu tidak bertakwa " أفال أفال

Muhammad Soleh, Pendidikan dan Isra’ Mi’raj, 2016 Page 6

Page 7: Web viewIslam dan Firah adalah sinonim. Manusia terlahir dalam fitrah, artinya dalam beragama Islam. Islam adalah nama agama (ad Dien, petunjuk Allah SWT)

mengapakah mereka tidak bersyukur? تبصرون apakah kamu tidak melihat أفال

(nya)? Belum lagi Allah bertanya tentang nikmatnya yang didustakan. Dalam QS Ar-

Rahman, Allah sampai 31 kali menanyakan: تكذبان ربكما آالء Maka nikmat Tuhan فبأي

kamu yang manakah yang kamu dustakan?

5. Ayat-ayat tujuan pembelajaran

Untuk apa manusia dianugerahi ‘pena’ (pendengaran, penglihatan, akal dan hati) dan diperintahkan ‘membaca” (mengungkap tabir rahasia alam)? Tujuan ‘membaca’, adalah menemukan ‘wajah’ Allah yang Maha Mulia. Tujuan pembelajaran adalah untuk menambah keimanan bahwa Allah lah pencipta dan pemelihara semua Alam semesta (Tauhid Rubbubiyyah). Konsekuensi logisnya, hanya kepada Allah lah, manusia wajib mnyembah-Nya (Tauhid Uluhiyyah).

Allah swt menyatakan tujuan hidup manusia adalah untuk beribadah. Ibadah,

menyerahkan diri secara total kepada Allah sebagai hamba-Nya.

QS Az-Zariyaat:96

ليعبدون إال واإلنس الجن خلقت وماDan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.

Al-Qur’an menegaskan kewajiban ibadah itu dalam beberapa ayat.

Syahadat

Sebelum lahir manusia sudah diajarkan bersyahadat dengan firmannya pada QS Al-A’raaf: 172

قالوا بربكم ألست أنفسهم على وأشهدهم ذريتهم ظهورهم من آدم بني من ربك أخذ وإذغافلين هذا عن كنا إنا القيامة يوم تقولوا أن شهدنا بلى

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",

Shalat.

QS Al-Ankabut:45

Muhammad Soleh, Pendidikan dan Isra’ Mi’raj, 2016 Page 7

Page 8: Web viewIslam dan Firah adalah sinonim. Manusia terlahir dalam fitrah, artinya dalam beragama Islam. Islam adalah nama agama (ad Dien, petunjuk Allah SWT)

ولذكر والمنكر الفحشاء عن تنهى الصالة إن الصالة وأقم الكتاب من إليك أوحي ما اتلتصنعون ما يعلم والله أكبر الله

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Puasa

QS Al-Baqarah:183

تتقون لعلكم قبلكم من الذين على كتب كما الصيام عليكم كتب آمنوا الذين أيها يا

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

Zakat

QS At-Taubah:103

سميع والله لهم سكن صالتك إن عليهم وصل بها وتزكيهم تطهرهم صدقة أموالهم من خذعليم

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Hajji

QS AlHajj: 27-28

عميق فج كل من يأتين ضامر كل وعلى رجاال يأتوك بالحج الناس في وأذناألنعام بهيمة من رزقهم ما على معلومات أيام في الله اسم ويذكروا لهم منافع ليشهدواالفقير البائس وأطعموا منها فكلوا

Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh,supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir.

Perhatikanlah semua perintah itu ada tujuannya, dan tujuannya untuk manusia itu juga.

Ada satu lagi kewajiban manusia dalam hidup ini, yakni bermasyarakat. QS Al Hujuraat:13,

Muhammad Soleh, Pendidikan dan Isra’ Mi’raj, 2016 Page 8

Page 9: Web viewIslam dan Firah adalah sinonim. Manusia terlahir dalam fitrah, artinya dalam beragama Islam. Islam adalah nama agama (ad Dien, petunjuk Allah SWT)

عند أكرمكم إن لتعارفوا وقبائل شعوبا وجعلناكم وأنثى ذكر من خلقناكم إنا الناس أيها ياخبير عليم الله إن أتقاكم الله

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Salah satu kewajiban bermasyarakat adalah amar ma’ruf dan nahi munkar. QS Ali Imran:104

هم وأولئك المنكر عن وينهون بالمعروف ويأمرون الخير إلى يدعون أمة منكم ولتكنالمفلحونDan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.

Untuk keperluan ibadah itulah diperlukan pengetahuan. Terlebih lagi ibadah yang

sifatnya amaliyyah sosial, seperti pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, kebudayaan,

keamanan, kenegaraan, teknologi, komunikasi, transportasi dan lainnya. Inilah tujuan

‘membaca’ (pendidikan).

6. Tak cukup cahaya untuk membacanya.Tak cukup tinta untuk menuliskannya

Ilmu pengetahuan sudah berkembang luar biasa. Sudah banyak rahasia alam terkuak. Tapi masih lebih banyak lagi yang belum terungkap. Sepertinya tak kan ada kesudahannya. Dari yang sudah terungkap saja, masih banyak yang belum dituntaskan sampai tujuan hakikinya yaitu pengakuan akan keluasan ilmu Allah. Banyak juga ilmuwan, yang sampai menemukan tujuan hakiki dari penelitiannya, yaitu mengenal ‘wajah’ Allah yang Maha Mulia, kemudian ia bersyahadat, masuk agama Allah.

Ayat-ayat yang menyatakan ketaksanggupan manusia untuk mengetahui lebih mendalam adalah sebagai berikut. QS Al Israa:88Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".

QS Al Kahfi:109Katakanlah: "Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).

Muhammad Soleh, Pendidikan dan Isra’ Mi’raj, 2016 Page 9

Page 10: Web viewIslam dan Firah adalah sinonim. Manusia terlahir dalam fitrah, artinya dalam beragama Islam. Islam adalah nama agama (ad Dien, petunjuk Allah SWT)

QS Al Lukman:27Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering) nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Manusia perlu diberi cara akselerasi / percepatan belajar. Cara itu adalah melakukan perjalanan horisontal dan vertikal, mengaitkan tali sosial (horisontal) dengan tali spiritual (vertikal), meneladani Isra’ Mi’raj Nabi SAW. Isra’ Mi’raj Nabi SAW adalah sebuah model pembelajaran akselerasi (percepatan) yang dicontohkan Allah secara langsung kepada Hamba-Nya yang dikasihi-Nya.

B. Pendidikan langsung dari Allah SWT (peristiwa Isra’ Mi’raj)

1. Keterasingan dari realita (ke-2)

Kejam nian kaum Quraisy. Tiga tahun lamanya, Quraisy memboikot, mengusir Bani Hasyim dan Clan Abdul Muthalib, mengasingkannya ke lembah Syi’ib, hanya untuk menekan Muhammad SAW agar mau menghentikan dakwah agama barunya, yang bagi mereka sangat mengganggu kekuasaannya. Kesepakatan suku-suku Quraisy itu tertulis dalam piagam yang digantungkan di dalam Ka’bah. Allah menurunkan pasukan rayap untuk melumat habis piagam itu dengan pengecualian kata “Allah”. Sebagian pemimpin suku Quraisy, juga disentuh Allah untuk mulai mengingkari cara pemboikotan itu. Allah juga memberi tahu Nabi Muhammad SAW bahwa piagam itu sudah lumat tak berlaku lagi, Nabi menyampaikan kepada pamannya dan pamannya mendatangi kaum Quraisy, dan kaum Quraisy menyaksikan luluh lantaknya perjanjian itu. Akhirnya diputuskan pemboikotan itu dihentikan.

Betapa letihnya, kaum muslimin pengikut Nabi, Tiga tahun tidur beratapkan langit, beralaskan pasir, kekurangan air dan makanan. Betapa letihnya, Abu Thalib menjaga sukunya, dari serangan musuh di waktu malam. Betapa letihnya Khadijah yang mengerahkan anak buahnya untuk mensuplai makanan dari lumbung di rumahnya, dengan cara sembunyi-sembunyi, di bawa ke pengungsian ini. Betapa khusuknya Nabi Muhammad SAW berdoa, memohon jalan keluar dari kesempitan ini. Betapa sabarnya mereka, betapa kuatnya iman mereka, betapa tawakkalnya mereka, betapa yakinnya mereka, bahwa pertolongan Allah pasti datang........ dan Allah memberikan pertolongan itu pada waktunya.

Allah ingin memberikan pendidikan ketabahan dan kesabaran khusus kepada Nabi Muhammad SAW sampai ke titik terendah. Paman pelindungnya, Abu Thalib wafat. Istri tercintanya, Khadijah wafat, Nabi terhempas dalam kesedihan yang mendalam, dengan kesepian yang asing. Tetapi ia bangkit, kembali berdakwah, terbesit dalam pikirannya, barangkali kaum Thaif disebelah sana, mau menerima dakwahnya, sementara kaumnya

Muhammad Soleh, Pendidikan dan Isra’ Mi’raj, 2016 Page 10

Page 11: Web viewIslam dan Firah adalah sinonim. Manusia terlahir dalam fitrah, artinya dalam beragama Islam. Islam adalah nama agama (ad Dien, petunjuk Allah SWT)

sudah nyata memusuhinya. Berangkatlah Nabi ke Thaif, dan di sanalah titik terendah kemanusiaannya dirasakannya. Pemimpin Kaum Thaif menyuruh anak-anak dan orang pandir, untuk melempari Nabi dengan batu-batu dan menyorakinya dengan sebutan gila. Nabi lari tunggang langgang, Kepala dan kakinya berdarah-darah, dan ia berhasil menyelinap ke kebun kurma. Di sinilah ia berdoa, sebagai doa pamungkas atas ketakberdayaannya, dan memasrahkan dirinya kepada rahmat Allah SWT.

2. La Haula wa la Quwwata illa billah

Doa itu adalah ....

“Allahumma, ya Allah, kepada-Mu jua aku mengadukan kelemahanku dan kurangnya

kemampuanku serta kehinaan diriku di hadapan manusia. Tuhan, Maha Pengasih, Maha

Penyayang, Engkaulah yang melindungi si lemah, dan Engkaulah pelindungku. Kepada

siapa hendak kuserahkan diriku, Kepada orang yang jauhkah yang berwajah muram

kepadaku, atau musuh yang akan menguasai diriku? Asalkan Engkau tidak murka, aku tidak

peduli. Sebab sungguh luas kenikmatan yang Kau berikan kepadaku. Aku berlindung kepada

Nur Wajah-Mu yang menyinari kegelapan, dan karenanya membawakan kebaikan bagi

dunia dan akhirat, daripada kemurkaan-Mu yang akan Kau timpakan kepadaku. Engkaulah

yang berhak menegur hingga berkenan pada-Mu. Dan tiada daya upaya selain dengan

Engkau juga.” (Haekal,1990)

Doa itu menggema berkali kali dalam relung jiwanya yang kesepian, terasing dari realita, terbawa dalam tidurnya setengah sadar. Di saat itulah, Jibril menemuinya, membangunkannya, memindahkannya ke sisi Ka’bah (Hijr Ismail), membelah dadanya, mencuci hatinya dengan air zam-zam, diangkatnya ke atas punggung Buraq, dan dimulailah perjalananan itu.

3. Subhanalladzi Asro bi ‘abdihi

باركنا الذي األقصى المسجد إلى الحرام المسجد من ليال بعبده أسرى الذي سبحان

البصير السميع هو إنه آياتنا من لنريه حوله

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al

Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar

Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.

Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Al-Israa: 1)

Muhammad Soleh, Pendidikan dan Isra’ Mi’raj, 2016 Page 11

Page 12: Web viewIslam dan Firah adalah sinonim. Manusia terlahir dalam fitrah, artinya dalam beragama Islam. Islam adalah nama agama (ad Dien, petunjuk Allah SWT)

Mengenai Mi’raj, Al-Qur’an pun memperkuat cerita Nabi tentang mi’raj itu dan

perintah shalat dalam QS. An-Najm : 12 – 18.

. . . . يغشى bذ إ المأوى ة جن عbندها المنتهى bدرة bس عbند أخرى نزلة رآه ولقد يرى ما على أفتمارونه . . الكبرى bه رب bءايات مbن رأى لقد طغى وما البصر زاغ ما يغشى ما درة الس

Apakah kaum (musyrik Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya?

Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu

yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha, di dekatnya ada syurga tempat tinggal, (Muhammad

melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya.

penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula)

melampauinya. Sesungguhnya Dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan)

Tuhannya yang paling besar. (QS. An-Najm: 12 – 18).

Rangkaian peristiwa ini diceritakan oleh Yasir Qadhi dalam kuliahnya: Seerah Nabawi: A

Night Journey:

Dari mana Nabi di-isra-kan. Ada dua pendapat, yang bersandar pada hadits.

Pertama mengatakan bahwa Nabi SAW berkata "saat aku sedang tidur di al Hateem (Hijr

Ismail) Jibril datang kepadaku". Ini adalah versi yang paling otentik. Versi lain adalah

bahwa Nabi SAW berkata "ketika saya masih di rumah saya, atap membuka dan Jibril

datang kepadaku". Hal ini juga otentik. Ibnu Hajar mengatakan Jibril AS mengambil Nabi

SAW dari rumahnya dan dibawa ke Hateem.

Nabi SAW berkata "di Hateem, Jibril AS membuka dadaku. Dan ia membawa sebuah

mangkuk emas yang penuh air Zamzam. Dan ia mengambil hatiku, dicuci dan meletakkan

kembali". Di sini, tujuannya adalah untuk memperkuat Nabi SAW agar mampu melihat apa

yang akan ia lihat, ketika Nabi SAW memasuki dunia yang berbeda, dimensi yang berbeda.

Jadi di sini pembasuhan hati adalah untuk memperkuat dirinya.

Kemudian ia mengatakan "Jibril membawa saya ke sebuah tunggangan. Putih bersih

dan dipanggil al Biraaq (pemutih). Hadits ini mengatakan Biraaq adalah makhluk fisik yang

dapat berlari lebih cepat daripada kuda normal. Ketika Biraaq melompat, Jibril AS

mengatakan "Celakalah Anda, bagaimana berani Anda melakukan ini, wallahi, tidak ada

yang menaiki Anda yang lebih diberkati Allah daripada pengendara Anda saat ini".

Ketika sampai di Baitul Maqdis, Jibril berkata kepada Nabi SAW "Masuklah dan

shalat dua rakaat". dan ketika dia berpaling, ia melihat semua nabi belakangnya. Untuk

narasi lain, Nabi SAW mengatakan "Aku melihat diriku dengan nabi-nabi lainnya. Dan ada

Muhammad Soleh, Pendidikan dan Isra’ Mi’raj, 2016 Page 12

Page 13: Web viewIslam dan Firah adalah sinonim. Manusia terlahir dalam fitrah, artinya dalam beragama Islam. Islam adalah nama agama (ad Dien, petunjuk Allah SWT)

Musa berdoa; ia adalah seorang pria yang tinggi, kuat dan berotot, warna kecoklatan. Dan

aku melihat Maryam bin Isa berdiri dan berdoa. Nabi SAW juga mengatakan "rambutnya

basah, dan ia adalah seorang yang agak pendek". "Dan kemudian aku melihat Ibrahim AS

juga berdiri dan berdoa - dan yang paling menyerupainya adalah saya". Nabi SAW berkata

"Aku adalah pemimpin dari semua ummat dari Adam". Para ulama mengatakan bahwa

mereka sedang berdiri dalam satu baris.

Kemudian Nabi SAW mengatakan. Setelah selesai shalat, Jibril menyajikan dua

cawan. Salah satunya berisi susu, lainnya adalah anggur. Aku memilih susu. Jibril

mengatakan "Anda telah memilih perkara fitrah". Dan ini adalah suatu peristiwa yang sangat

mendalam dan simbolis. Susu berasal murni dari hewan "antara kenajisan dan darah". Hadis

mengatakan "tidak ada pengganti untuk makanan dan minuman kecuali susu". Jadi susu

adalah suatu berkat yang besar dari Allah yang bergizi dan sehat. Anggur dapat rusak, oleh

fermentasi.

Kemudian Nabi SAW dimi’rajkan. Nabi SAW menceritakan Jibril meminta izin

kepada penjaga pintu langit untuk membuka. Dan penjaga gerbang bertanya "siapa itu?" Dan

Jibril mengatakan "Aku Jibril". Dia berkata "Apakah Anda bersama yang lain?" Dia

mengatakan "Ya, Muhammad". Penjaga mengatakan "ia telah diutus?" Jibril mengatakan "Ya

dia diutus". Dan kemudian pintu terbuka . Nabi SAW memasuki pintu pertama, dan melihat

seseorang berdiri. Jibril mengatakan, “itu bapakmu, Adam AS, ia memberi salam kepadanya.

Nabi pun memberi salam, Adam membalas, selamat datang anakku yang terpuji. Kemudian

Jibril membawanya ke langit kedua, dengan proses yang sama. Di sana ada Yahya AS dan Isa

AS. Berlanjut ke langit ketiga, disana ada Yusuf AS. Di langit keempat, ada Idris AS, Di

langit kelima ada Harun AS. Di langit keenam ada Musa AS, yang begitu melihat Nabi SAW

mulai menangis. Setelah mencapai langit ketujuh, Nabi melihat Ibrahim AS, Jibril berkata, itu

bapakmu, Ibrahim, katakan salam kepadanya. Nabi memberi salam dan Ibrahim AS

menjawab seperti Adam menjawabnya, “selamat datang anakku yang terpuji. Hanya Adam

dan Ibrahim yang menyapa Nabi sebagai anak. Nabi yang lain menyapanya dengan saudara.

Sumber lain melanjutkan kisah ini.

Nabi Muhammad saw ditemani Jibril hanya sampai di batas Sidratul Muntaha. Jibril

menjelaskan bahwa izin Allah bagi dirinya hanya sampai di sini, sedangkan “Engkau,

Muhammad dipanggil langsung untuk menemuiNya”.

Salah satu momen penting dari peristiwa Isra Mi’raj yakni ketika Rasulullah saw “berjumpa”

dengan Allah swt. Ketika itu, dengan penuh hormat Rasul berkata, “Attahiyatul

Muhammad Soleh, Pendidikan dan Isra’ Mi’raj, 2016 Page 13

Page 14: Web viewIslam dan Firah adalah sinonim. Manusia terlahir dalam fitrah, artinya dalam beragama Islam. Islam adalah nama agama (ad Dien, petunjuk Allah SWT)

mubaarakaatush shalawatuth thayyibatulillah”; “Segala penghormatan, kemuliaan, dan

keagungan hanyalah milik Allah saja”. Allah SWT pun berfirman, “Assalamu’alaika ayyuhan

nabiyu warahmatullahi wabarakaatuh”. Rasul berkata lagi: Assalamu ‘alaina wa ‘ala

‘ibadishshalihin”.

Mendengar percakapan ini, para malaikat serentak mengumandangkan dua kalimah syahadat.

“Ashhadu alla ilaha illallah. Wa ashadu anna muhammadar rasulullah”’

Ungkapan bersejarah ini kemudian diabadikan sebagai bagian dari bacaan shalat.

Allah swt kemudian berfirman: “Hai Muhammad, Aku mengambilmu sebagai kekasih

sebagaimana Aku telah mengambil Ibrahim sebagai kesayangan, dan Akupun memberi

firman kepadamu seperti firman kepada Musa. Akupun menjadikan ummatmu sebagai umat

yang terbaik yang pernah dikeluarkan pada manusia, dan Akupun menjadikan mereka

sebagai umat wasath (adil dan pilihan), Maka ambillah apa yang aku berikan kepadamu dan

jadilah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur“.

“Kembalilah kepada umatmu dan sampaikanlah kepada mereka dari Ku”.

Kemudian Rasul turun ke Sidratul Muntaha.

Jibril berkata : “Allah telah memberikan kehormatan kepadamu dengan penghormatan yang

tidak pernah diberikan kepada seorangpun dari makhluk Nya baik malaikat yang terdekat

maupun nabi yang diutus. Dan Dia telah membuatmu sampai suatu kedudukan yang tak

seorangpun dari penghuni langit maupun penghuni bumi dapat mencapainya. Berbahagialah

engkau dengan penghormatan yang diberikan Allah kepadamu berupa kedudukan tinggi dan

kemuliaan yang tiada bandingnya. Ambillah kedudukan tersebut dengan bersyukur

kepadanya karena Allah Tuhan pemberi nikmat yang menyukai orang-orang yang

bersyukur”.

Lalu Rasul memuji Allah atas semua itu.

Kemudian Jibril berkata : “Berangkatlah ke surga agar aku perlihatkan kepadamu apa yang

menjadi milikmu disana sehingga engkau lebih zuhud disamping zuhudmu yang telah ada”.

Rasul melihat gedung-gedung dari intan mutiara dan sejenisnya, Rasul juga melihat pohon-

pohon dari emas. Rasul melihat di surga apa yang mata belum pernah melihat, telinga belum

pernah mendengar dan tidak terlintas di hati manusia. Semuanya masih kosong dan

disediakan untuk umat dari kekasih Allah ini. Semua itu membuat Rasul kagum. Kemudian

Rasul diperlihatkan neraka sehingga rasul dapat melihat belenggu-belenggu dan rantai-

rantainya. selanjutnya Rasulullah turun ke bumi dan kembali ke masjidil haram menjelang subuh.

Muhammad Soleh, Pendidikan dan Isra’ Mi’raj, 2016 Page 14

Page 15: Web viewIslam dan Firah adalah sinonim. Manusia terlahir dalam fitrah, artinya dalam beragama Islam. Islam adalah nama agama (ad Dien, petunjuk Allah SWT)

(dikutip dari https://www.facebook.com/notes/al-hudri-albantani/kisahak -perjalanan-isra-miraj-

nabi-muhammad-saw/576935145692095)

4. Ayat-ayat proses pembelajaran

Peristiwa Isra’ Mi’raj adalah mukjizat yang hanya diberikan kepada Hamba-Nya yang istimewa, Habibullah Muhammad SAW. Peristiwa itu adalah proses pendidikan bagi Nabi, untuk melihat tanda-tanda kebesaran Allah di Bumi, mengenal utusan-utusan Allah di Bumi, menyaksikan kebesaran Allah di luar alam semesta dunia, dan merasakan kedekatan wujud Allah, dan mendengarkan perintah Allah secara langsung. Proses ini di luar usaha sadar, tetapi dicurahkan langsung dari Allah. (diperjalankan, dinaikkan, dan dikembalikan), proses yang sangat cepat, dalam waktu yang sangat singkat. Suatu Mu’jizat.

Tetapi kita dapat menganalisisnya, sebagai model pembelajaran untuk kita dalam ruang-waktu yang kita miliki. Berharap melalui model yang dicontohkan Allah ini, kita dapat mempercepat proses pendidikan dan mencapai tujuan dengan lebih cepat dan akurat.

Marilah kita identifikasi unsur-unsur proses isra’ mi’raj

a. Menyiapkan pengkondisian jiwa (do’a, pengakuan kelemahan diri)b. Menyiapkan pembersihan hatic. Mendapatkan pembimbing yang dikasihi Allahd. Menggunakan kendaraan/metode yang tepate. Memulai dari Masjid dan berdoaf. Menemui banyak orangg. Memilih makanan yang thayyibh. Melalui tahapan-tahapan kenaikan dengan keridhaan.i. Siap untuk tidak ditemani pembimbingj. Fokus dengan Zikrullahk. Mematuhi perintah shalatl. Mendengarkan pertimbangan pihak lainm. Memantapkan/mengkonsolidasi perolehann. Menyampaikan, mempertanggungjawabkano. Bersyukur kepada Allah SWT

Marilah kita jabarkan

a. Mempersiapkan pengkondisian jiwa (do’a, pengakuan kelemahan diri)

Kondisi jiwa Nabi SAW, dalam titik terendah ketakberdayaan, lalu memasrahkan diri total kepada kekuasaan Allah, diungkapkan dalam doa, sampai tertidur.

Refleksinya pada kondisi kita, apabila kita hendak memulai belajar, maka hadapkanlah jiwa kita kepada Allah semata, dan wujudkan dalam doa. Hilangkan rasa kebanggaan diri (merasa pandai), hilangkan rasa kekaguman pada idola (siapapun),

Muhammad Soleh, Pendidikan dan Isra’ Mi’raj, 2016 Page 15

Page 16: Web viewIslam dan Firah adalah sinonim. Manusia terlahir dalam fitrah, artinya dalam beragama Islam. Islam adalah nama agama (ad Dien, petunjuk Allah SWT)

hilangkan rasa mengandalkan kecanggihan teknologi (menganggap ringan), Yakini hanya Allah semata yang memudahkan cara memperoleh ilmu, yang melimpahkan rizki ilmu, yang mencerahkan pemahaman ilmu, yang menanamkan kearifan penggunaan ilmu. Doa yang kerap dicontohkan adalah: Rabbi zidni ‘ilman, warzuqni fahman, Rabbishrohli shadri, wa yassirli amri.

b. Mempersiapkan pembersihan hati

di Hateem, Jibril AS membuka dadaku. Dan ia membawa sebuah mangkuk emas yang penuh air Zamzam. Dan ia mengambil hatiku, dicuci dan meletakkan kembali".

Refleksinya pada kondisi kita, apabila kita hendak memulai belajar, bersihkan hati dari kotoran (kesal/benci pada kondisi dan situasi lingkungan, kesal/benci kepada guru, kesal/benci, iri/cemburu, meremehkan, menjahili sesama teman, membenci/menyepelekan materi pelajaran, dan lainnya). Upayakan hati ini damai, sukacita, enthusias, passion, dan hal-hal positif lainnya.

c. Mendapatkan pembimbing yang dikasihi Allah

Jibril mendatangiku. Jibril adalah malaikat utama yang digelari Ruhul Quddus. Pembawa Wahyu. Pendamping Nabi SAW.

Refleksinya pada kondisi kita, apabila kita hendak memulai belajar, jika kita dalam posisi memilih, pilihlah guru yang sholeh, rajin ibadahnya, bagus akhlaknya. Jika kita tidak dalam posisi memilih, pandanglah guru itu sebagai hamba Allah yang diilhami mendidik kita, berbaik sangka saja, lihat hal-hal positif yang ada padanya. Eliminir hal-hal negatifnya. Lihatlah apa yang dikatakannya, jangan lihat siapa yang mengatakannya.

d. Menggunakan kendaraan/metode yang tepat

"Jibril membawa saya ke sebuah tunggangan. Putih bersih dan dipanggil al Biraaq (pemutih)

Refleksinya pada kondisi kita, apabila kita hendak memulai belajar, pilihlah strategi yang tepat, yaitu mendekatkan sumber belajar (ayat-ayat Kauniyyah dan Qauliyyah) dengan ‘pena’ perangkat potensi diri kita (pendengaran, penglihatan, akal dan hati). Sumber belajarnya dipilih dan dipilah, ‘Pena’ (potensi diri) difungsikan, diseimbangkan yang kiri dan yang kanan, dan dikaitkan ke atas (zikrullah). Tumbuhkan emosi positif: passion, semangat, gembira. Singkirkan onak duri yang mengganggu (disturb) , rerumputan yang tak berguna (junk), malas, ngantuk, cuek masa bodo, dan sejenisnya.

e. Mulailah dari Masjid (tempat sujud) dan berdoa

Muhammad Soleh, Pendidikan dan Isra’ Mi’raj, 2016 Page 16

Page 17: Web viewIslam dan Firah adalah sinonim. Manusia terlahir dalam fitrah, artinya dalam beragama Islam. Islam adalah nama agama (ad Dien, petunjuk Allah SWT)

Dari Masjidil Haram aku diberangkatkan. Ketika sampai di Baitul Maqdis, Jibril berkata kepada Nabi SAW "Masuklah dan shalat dua rakaat".Refleksinya pada kondisi kita, apabila kita hendak memulai belajar, siapkan tempat yang suci, kebersihannya terjaga, ketenangannya terjaga, dan nyaman untuk berdoa.

f. Menemui banyak orang

"Aku melihat diriku dengan nabi-nabi lainnya. Dan ada Musa berdoa; ia adalah seorang pria yang tinggi, kuat dan berotot, warna kecoklatan. Dan aku melihat Maryam bin Isa berdiri dan berdoa. Nabi SAW juga mengatakan "rambutnya basah, dan ia adalah seorang yang agak pendek". "Dan kemudian aku melihat Ibrahim AS juga berdiri dan berdoa - dan yang paling menyerupainya adalah saya". Nabi SAW berkata "Aku adalah pemimpin dari semua ummat dari Adam". Diriku melihat aku bersama nabi-nabi lainnya.

Refleksinya pada kondisi kita, apabila kita hendak memulai belajar, atau sedang belajar, berusahalah menemui banyak orang, diskusikan masalah ilmu itu kepada mereka, ambil pelajaran dari pengalaman mereka, dan hormati masukan-masukan dari mereka.

g. Memilih makanan yang thayyib

Jibril menyajikan dua cawan. Salah satunya berisi susu, lainnya adalah anggur. Aku memilih susu. Jibril mengatakan "Anda telah memilih perkara fitrah".

Refleksinya pada kondisi kita, apabila kita hendak memulai belajar, atau sedang belajar, berbekallah dengan asupan gizi yang halal dan thayyib. Pilih yang alami dari buah-buahan, sayuran, telur dan daging, susu dan madu. Hindari junk food, cepat saji, sintesis, dan yang memabukkan.

h. Melalui tahapan-tahapan kenaikan dengan keridhaan.

Kemudian Nabi SAW dimi’rajkan. Nabi SAW menceritakan Jibril meminta izin kepada penjaga pintu langit untuk membuka. Dan penjaga gerbang bertanya "siapa itu?" Dan Jibril mengatakan "Aku Jibril". Dia berkata "Apakah Anda bersama yang lain?" Dia mengatakan "Ya, Muhammad". Penjaga mengatakan "ia telah diutus?" Jibril mengatakan "Ya dia diutus". Dan kemudian pintu terbuka

Refleksinya pada kondisi kita, apabila kita hendak memulai belajar, ucapkan salam kepada pembimbing kita, ikuti nasehat-nasehatnya. Ikuti ujiannya. Upayakan kenaikan tingkat setahap-setahap dengan keridhaannya.

Muhammad Soleh, Pendidikan dan Isra’ Mi’raj, 2016 Page 17

Page 18: Web viewIslam dan Firah adalah sinonim. Manusia terlahir dalam fitrah, artinya dalam beragama Islam. Islam adalah nama agama (ad Dien, petunjuk Allah SWT)

i. Siap untuk tidak ditemani pembimbing

Jibril menjelaskan bahwa izin Allah bagi dirinya hanya sampai di sini, sedangkan

“Engkau, Muhammad dipanggil langsung untuk menemuiNya”.

Refleksinya pada kondisi kita, apabila kita sampai tahap tertentu, lepaskan ketergantungan kepada pembimbing. Berusahalah secara mandiri, langsung saja mohon bimbingan Allah.

j. Fokus dengan zikrullah

“Engkau, Muhammad dipanggil langsung untuk menemuiNya”.

“Attahiyatul mubaarakaatush shalawatuth thayyibatulillah”;

“Segala penghormatan, kemuliaan, dan keagungan hanyalah milik Allah saja”.

Refleksinya pada kondisi kita, apabila kita telah sampai tahap tertentu, fokuslah pada tujuan sebenarnya, yakni menemukan rahasia Allah pada ciptaan-Nya. Rasakan kehadiran Allah pada setiap yang kita amati, kita dengar dan kita perhatikan, kita pikirkan dan kita renungkan. Di mana-mana ada cahaya Allah.

k. Mematuhi perintah shalatMaka ambillah apa yang aku berikan kepadamu

Refleksinya pada kondisi kita, apabila kita telah sampai terasa nikmat telah terbukanya rahasia Allah (temuan ilmu), nikmati temuan itu, syukuri ilmu yang diperoleh itu. Ucapkan alhamduillah. Lalu bersegeralah shalat/doa.

l. Mendengarkan pertimbangan pihak lain

Musa bertanya, apakah yang disampaikan Allah kepadalamu, Nabi SAW menjawab, shalat 50 kali sehari semalam. Musa berkata, kembalilah, ummatmu tidak akan sanggup.

Refleksinya pada kondisi kita, apabila kita telah sampai menikmati indahnya temuan ilmu baru, maka dengarkan pertimbangan / pendapat orang lain, mungkin ada cara yang lebih singkat atau hasil yang lebih akurat. Temuan baru harus diuji kesahihannya.

Muhammad Soleh, Pendidikan dan Isra’ Mi’raj, 2016 Page 18

Page 19: Web viewIslam dan Firah adalah sinonim. Manusia terlahir dalam fitrah, artinya dalam beragama Islam. Islam adalah nama agama (ad Dien, petunjuk Allah SWT)

m. Memantapkan/konsolidasi perolehan

Setelah memenuhi anjuran Musa AS, Nabi SAW bolak balik menghadap Allah,Nabi merasa malu dan memantapkan komitmen pada perintah shalat 5 kali sehari semalam.

Refleksinya pada kondisi kita, apabila kita telah sampai merasa mantap tentang temuan ilmu baru, maka mantapkan dalam hati dan lancarkan berulang-ulang dan pertahankan kesegarannya, dan kembangkan dengan kreativitas lainnya.

n. Menyampaikan, mempertanggungjawabkan“Kembalilah kepada umatmu dan sampaikanlah kepada mereka dari Ku”.

Refleksinya pada kondisi kita, berbagilah ilmu kepada siapapun, anda tidak akan kekurangan, malahan anda akan bertambah ilmu.

o. Bersyukur kepada Allah SWT

dan jadilah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur“.

Refleksinya pada kondisi kita, kita senantiasa mensyukuri nikmat karunia Allah, yang telah memberikan isyarat-isyarat ilmu berupa ayat-ayat Kauniyyah maupun Qauliyyan, kemudian mengkaruniai ‘pena’ sarana ‘membaca” berupa pendengaran, penglihatan, akal dan hati, sehingga rahasia Allah yang melekat pada ciptaanNya dapat terbaca dan dimanfaatkan bagi kemaslahatan hidup kita.

5. Ayat-ayat tujuan pembelajaran

QS Al Alaq ayat 3: Bacalah dan Tuhanmu Maha Pemurah (Maha Mulia)

Telah banyak diuraikan, bahwa tujuan perintah membaca, dikaitkan dengan kemurahan (kemuliaan) Allah SWT. Dengan membaca ayat-ayat Kauniyyah dan Qauliyyah, akan terungkap betapa Allah Maha Pemurah menyediakan alam ini untuk dimanfaatkan manusia. Tidak ada yang tidak bermanfaat. Betapa pula Maha Mulia Allah dengan keteraturan dan keseimbangan alam ciptaanNya itu. Menyadari hal ini, Allah menghendaki manusia dengan kesadarannya sendiri untuk menghamba/mengabdi kepada Allah swt, meyakini Allah pencipta dan pemelihara alam semesta (Tauhid Rubbubiyyah) dan meyakini tiada yang berhak dan patut disembah selain Allah (Tauhid Uluhiyyah).

Khususnya dalam peristiwa Isra, Allah menyatakan, Maha Suci Allah, yang telah

memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al

Muhammad Soleh, Pendidikan dan Isra’ Mi’raj, 2016 Page 19

Page 20: Web viewIslam dan Firah adalah sinonim. Manusia terlahir dalam fitrah, artinya dalam beragama Islam. Islam adalah nama agama (ad Dien, petunjuk Allah SWT)

Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan

kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah

Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Al-Israa: 1)

Sebagian tanda-tanda kebesaran Allah yang dapat kita kutip antara lain: Khasiat air

zam zam, Buraq dengan kecepatan sangat tinggi (sama atau lebih dari kecepatan

cahaya), berkumpulnya nabi-nabi terdahulu, jejak Nabi Sulaiman dengan Masjidil

Aqsha, Murninya Susu yang keluarnya dari antara kotoran (Najis) dan darah. Khasiat

Susu dibanding Anggur.

Mengenai Mi’raj, QS. An-Najm : 12 – 18.

Apakah kaum (musyrik Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya?

Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu

yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha, di dekatnya ada syurga tempat tinggal, (Muhammad

melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya.

penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula)

melampauinya. Sesungguhnya Dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan)

Tuhannya yang paling besar. (QS. An-Najm: 12 – 18).

Kebesaran Allah yang dapat kita kutip adalah gambaran kehidupan di luar alam semesta

dunia, tempat yang akan kita tuju setelah hari kiamat. Bagaimana kehebatan fisik malaikat,

khususnya Jibril, bagaimana tujuh lapis langit. Langit pertama adalah langit alam semesta

kita dengan milyaran galaksi, masih ada 6 langit lagi, bahkan mungkin lebih, ada Sidratil

Muntaha tempat tertinggi yang dapat dicapai Jibril, ada Surga dan Neraka. Benar-benar ada

hari pembalasan, kenikmatan atau azab.

Hal yang paling hakiki, adalah ditegaskannya tujuan hidup manusia untuk beribadah, dan

ibadah yang utama dan yang pertama diperhitungkan adalah shalat.

6. Tantangan menggapai cahaya Ladunni.

Isra’ Mi’raj adalah pendidikan langsung dari Allah, pemberian ilmu tanpa usaha sadar, tetapi dicurahkan langsung tanpa jarak. Ulama mengatakan ilmu seperti ini disebut

Muhammad Soleh, Pendidikan dan Isra’ Mi’raj, 2016 Page 20

Page 21: Web viewIslam dan Firah adalah sinonim. Manusia terlahir dalam fitrah, artinya dalam beragama Islam. Islam adalah nama agama (ad Dien, petunjuk Allah SWT)

ilmu Ladunni. Kita sering berdoa: Rabbana, la tuzigh qulubana, ba’da iz hadaitana, wa hab lana min ladunka rahmah.

Jadi, kita dimungkinkan untuk mendapatkan ilmu tanpa usaha sadar, jika Allah berkenan. Paling tidak, usaha kita dipermudah dengan percepatan pemahaman, bisikan-bisikan ilham (insight), yang kita melihat lebih dahulu sebelum orang lain melihatnya. Allah menyingkapkan hijab yang dipasangkan pada alam ciptaan-Nya, atau bahkan pada diri-Nya. Pembuka hijab itu adalah cahaya. Marilah kita gapai cahaya Ladunni. Caranya, ikuti jejak isra’ mi’raj, kita lintasi ayat-ayat kebesaran Allah di bumi, dan kita naiki ayat-ayat kebesaran Allah di langit dengan mencari cahaya Allah melalui shalat, shalat, shalat. Amin.

C. Inspirasi dan Harapan pada Pendidikan di Indonesia

Alhamdulillah, peristiwa Isra’ Mi’raj telah menginspirasi kita untuk mempercepat tercapainya tujuan pendidikan, dengan cara yang lengkap dan benar. Inspirasi itu dapat dirangkum sebagai berikut.

1. Tahap persiapana. Pengkondisian jiwab. Pembersihan hatic. Pembimbing yang shalihd. Strategi yang tepate. Pembekalan gizif. Tempat yang suci, bersih,

2. Tahap permulaana. Berdo’a pembukaanb. Berjama’ah/jaringan kerja sama

3. Tahap kegiatan intia. Ikuti petunjuk pembimbing

b. Ikuti tahapan-tahapan kenaikanc. Berusaha mandirid. Fokus pada sasaran temuane. Berdoa dimudahkanf. Kaji dengan pertimbangan laing. Memantapkan temuan

4. Tahap penutup dan tindak lanjut

a. Berbagi ilmu b. Mensyukuri nikmat ilmu

Harapan pada Pendidikan di Indonesia

Alhamdulillah, Bapak pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara (Lahir: Yogyakarta, 2 Mei 1889, wafat 26 April 1959, dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional 28 November 1959) telah meletakkan dasar pendidikan yang sejalan dengan fitrah manusia. Falsafah Pendidikannya yang diwujudkan dalam perguruan Taman Siswa dengan semboyan Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani, diterima Bangsa Indonesia dan dijadikan acuan kebijakan pendidikan bangsa.

Harapan yang masih menjadi kerinduan, adalah bangkitnya anak bangsa hasil pendidikan kita, yang lengkap dapat mengungkap ayat-ayat Kauniyyah dan Qauliyyah Allah urusan Dunia (Ilmuwan Internasional) sekaligus juga mengungkap ayat-ayat Qauliyyah urusan Luar Dunia (Ulama Agama). Salah satu kebanggaan bangsa adalah Burhanuddin Jusuf Habibi. Semoga Allah menurunkan Habibi-Habibi lainnya. Amin.

Muhammad Soleh, Pendidikan dan Isra’ Mi’raj, 2016 Page 21

Page 22: Web viewIslam dan Firah adalah sinonim. Manusia terlahir dalam fitrah, artinya dalam beragama Islam. Islam adalah nama agama (ad Dien, petunjuk Allah SWT)

======== tutwurihandayani tutwurihandayani tutwurihandayani==============

Referensi

1. Al-Qur’an digital

2. Haekal, Muhammad Husain, 1990, Sejarah Hidup Muhammad, Jakarta: Litera

Antar Nusa.

3. Utsman, Nabih Abdurrahaman (2005), Mukjizat Penciptaan Manusia, Tinjauan Al Qur’an dan Medis, Jakarta: Akbar

4. http://arqadhi.blogspot.co.id/2015/11/021-night-journey-ascension-to-heavens- 1_25.html [Transcribed by brother Safwan Khan & Faizan][email protected]

5. https://www.facebook.com/notes/al-hudri-albantani/kisahak-perjalanan-isra-miraj- nabi-muhammad-saw/576935145692095)

Muhammad Soleh, Pendidikan dan Isra’ Mi’raj, 2016 Page 22