faktor-faktor yang mendorong ...repository.unpkediri.ac.id/1115/7/rama_87203_16101040010...menjadi...
TRANSCRIPT
FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG PERKEMBANGAN
PASAR TRADISONAL DI ERA MODERNISASI
(STUDI KASUS PASAR GRINGGING)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
pada Prodi Pendidikan Ekonomi
OLEH:
SITI NUR JAYANTI
NPM: 16.1.01.04.0010
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
2020
ii
iii
iv
v
Motto:
Berproseslah dengan nilai-nilai Positifmu Soal hasil serahkan kepada Allah Tidak ada batas untuk bersabar
Bismillah-Alhamdulillah Be Positive Thinking -Siti Nur Jayanti-
Kupersembahkan karya ini untuk:
Ayah dan Ibuku tercinta Seluruh orang-orangku
Terima kasih.
vi
Abstrak
Siti Nur Jayanti: Faktor-Faktor yang Mendorong Perkembangan Pasar
Tradisional Di Era Modernisasi (Studi Kasus Pasar Gringging)
Kata kunci: pasar tradisional, modernisasi
Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil pengamatan dan pengalaman
peneliti, bahwa Pasar Gringging yang merupakan Pasar Tradisional masih
menjadi pusat perekonomian masyarakat khususnya daerah Kabupaten Kediri.
Namun, di era modernisasi Pasar Gringging (pasar tradisional) memiliki citra
yang kurang bagus dimata generasi muda sebagai bagian dari masyarakat modern.
Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan generasi
milenial, pelanggan tetap, dan pedagang Pasar Gringging, serta untuk mengetahui
faktor-faktor apa saja yang dapat ditingkatkan guna memajukan pasar tradisional
di era modernisasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subyek penelitian
generasi milenial di sekitar Pasar Gringging, pelanggan tetap, dan pedagang Pasar
Gringging. Penelitian dilaksanakan melalui penyebaran angket dan wawancara
mendalam untuk menggali pandangan positif dan pandangan negatif, serta untuk
mengetahui faktor-faktor yang dapat ditingkatkan supaya pasar tradisional
semakin maju di era modernisasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pandangan positif terletak pada
hubungan sosial antarpedagang maupun pedagang dengan pembeli, harga barang,
kualitas atau variasi barang, dan lokasi pasar, (2) Pandangan negatif terletak pada
kenyamanan pasar, keamanan pasar, dan keterlibatan pihak lain (rentenir dan
pengamen), (3) Guna meningkatkan pasar tradisional di era modernisasi, dapat
dilakukan dengan cara: mengkonsep pembangunan pasar yang mengutamakan
kenyamanan dan keamanan pasar, memanfaatkan perkembangan teknologi,
memperkuat koperasi supaya dapat menampung pedagang yang mengalami
kesulitan modal, serta meningkatkan daya kreatifitas pedagang.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena hanya atas perkenan-Nya penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi dengan judul “Faktor-Faktor yang Mendorong Perkembangan
Pasar Tradisional di Era Modernisasi (Studi Kasus Pasar Gringging)” ini
ditulis guna memenuhi sebagian syarat uuntuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan, pada Prodi Pendidikan Ekonomi FEB Universitas Nusantara PGRI
Kediri.
Pada kesempatan ini diucapkan terimakasih dan penghargaan yang setulus-
tulusnya kepada:
1. Rektor Universitas Nusantara PGRI Kediri yang selalu memberikan dorongan
motivasi kepada mahasiswa.
2. Ketua Prodi Pendidikan Ekonomi dan dosen-dosen yang dengan tulus telah
memberikan bimbingan dan pengetahuan kepada mahasiswa.
3. Dosen pembimbingku, Ibu Dra. Elis Irmayanti, S.E.,M.Pd. dan Ibu Dr.
Eunike Rose Mita Lukiani, M.Pd., yang penuh kesabaran dan keikhlasan
meluangkan waktu untuk membantu, mengarahkan, membimbing, serta
memotivasi kepada penulis demi terselesaikannya skripsi ini.
4. Pengelola Pasar Gringging, pedagang Pasar Gringging, serta masyarakat yang
selalu memberikan partisipasi dalam penyelesaian tugas akhir.
5. Ayah tercinta (Alm) Sungeb dan Ibu tercinta Siti Masrukiyah, kedua belas
saudaraku tercinta, serta segenap keluarga besarku tersayang yang selalu
memberikan dorongan baik berupa materiil maupun non materiil.
viii
6. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan ketersediaan waktu,
motivasi dan tindakannya dalam proses pembelajaran selama di Universitas
Nusantara PGRI Kediri.
7. Serta pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan dukungan moril dalam membantu penyelesaian skripsi ini.
Disadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, maka diharapkan
tegur sapa, kritik, dan saran-saran, dari berbagai pihak sangat diharapkan.
Akhirnya, disertai harapan semoga skripsi ini ada manfaatnya bagi kita
semua, khususnya bagi dunia pendidikan, meskipun hanya ibarat setitik air bagi
samodra luas.
Kediri, Juli 2020
SITI NUR JAYANTI
NPM. 16.1.01.04.0010
ix
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
HALAMAN PERNYATAAN iv
MOTTO v
ABSTRAK vi
KATA PENGANTAR vii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah 4
C. Pertanyaan Penelitian 5
D. Tujuan Penelitian 5
E. Kegunaan Penelitian 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 7
A. Karakteristik Pasar Tradisional 7
B. Peran Pasar Tradisional 11
1. Pasar tradisional merupakan miniatur perekonomian di
Indonesia 11
2. Pasar Tradisional sebagai tempat menampung kegiatan masyarakat
untuk melakukan perdagangan khusunya produk-produk lokal
(dalam negeri) 12
3. Pasar tradisional merupakan soko guru perekonomian Bangsa
Indonesia 13
x
4. Pasar tradisional memiliki nilai sejarah yang perlu dipertahankan
(budaya asli bangsa Indonesia) 14
5. Pasar Tradisional cermin kehidupan sosial (budaya) di dalam suatu
wilayah 16
6. Pasar Tradisional merupakan cerminan kehidupan ber-Bhineka
Tunggal Ika 16
7. Pasar Tradisional sebagai aset wisata 16
C. Modernisasi 18
D. Generasi Milenial 19
E. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu 20
BAB III METODE PENELITIAN 23
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 23
B. Kehadiran Peneliti 24
C. Teknik Pengumpulan Data 24
D. Tahapan Penelitian 26
1. Tahap pra lapangan 26
2. Tahap pekerjaan lapangan 26
3. Tahap analisis data 27
E. Tempat dan Waktu Penelitian 29
1. Tempat Penelitian 29
2. Waktu Penelitian 29
F. Sumber Data 30
G. Teknik Analisis Data 30
H. Pengecekan Keabsahan Temuan 31
1. Peningkatan ketekunan 31
2. Triangulasi 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33
A. Deskripsi Lokasi Penelitian 33
B. Persepsi Masyarakat Modern Pada Pasar Tradisional 35
1. Frekuensi Kunjungan Generasi Milenial ke Pasar Gringging 36
2. Alasan Generasi Milenial Berkunjung ke Pasar Gringging 37
xi
3. Jenis Barang yang Paling Sering Dibeli Oleh Generasi Milenial
di Pasar Gringging 38
4. Pandangan Positif Generasi Milenial Terhadap Pasar
Gringging 41
5. Pandangan Negatif Generasi Milenial Terhadap Pasar
Gringging 43
C. Pandangan Pelanggan Tetap Pada Keberadaan Pasar Gringging di Era
Modernisasi 45
1. Pandangan Positif Pelanggan Tetap Pasar Gringging 46
2. Pandangan Negatif Pelanggan Tetap Pasar Gringging 58
D. Pandangan Pedagang Pasar Gringging Pada Keberadaan Pasar
Gringging di Era Modernisasi 67
1. Pandangan positif pedagang terhadap Pasar Gringging 68
2. Pandangan negatif pedagang terhadap Pasar Gringging 82
E. Faktor-Faktor yang dapat dapat ditingkatkan untuk memajukan Pasar
Gringging di era modernisasi 90
1. Analisis SWOT 90
2. Matrik SWOT 96
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 105
A. Simpulan 105
B. Implikasi 106
C. Saran 106
DAFTAR PUSTAKA 108
LAMPIRAN 111
xii
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
2.1 : Perbedaan Karakteristik Jenis Pasar 7 2.2 : Komoditas yang Dijual Di Pasar Tradisional 13 2.3 : Karakteristik Tiap Generasi 19
2.4 : Kajian Penelitian Terdahulu 20 3.1 : Jadwal Kegiatan Penelitian 28
4.1 : Jenis Barang Dagangan di Pasar Gringging 33 4.2 : Frekuensi Kunjungan Generasi Milenial ke Pasar
Gringging 36
4.3 : Alasan Kunjungan Generasi Milenial ke Pasar Gringging 37
4.4 : Jenis Barang yang Paling Sering Dibeli Generasi Milenial di Pasar Gringging 39
4.5 : Kutipan Wawancara Peneliti menanyakan Alasan Pembelian
Sayur Mayur di Pasar Gringing 40 4.6 : Kutipan Wawancara Peneliti menanyakan Alasan Rendahnya
Pembelian Kosmetik di Pasar Gringing 40 4.7 : Pandangan Positif Generasi Milenial Terhadap
Pasar Gringging 41
4.8 : Pandangan Negatif Generasi Milenial Terhadap Pasar Gringging 43
4.9 : Deskripsi Perolehan Skala dan Persentase Dari Angket Pelanggan Tetap Di Pasar Gringging 45
4.10 : Cuplikan Wawancara Pelanggan Tetap Di Pasar Gringging
Tentang Harga 47 4.11 : Cuplikan Wawancara Pelanggan Tetap Di Pasar Gringging
Tentang Kesesuaian Harga Dengan Kualitas Barang 48 4.12 : Cuplikan Wawancara Pelanggan Tetap Di Pasar Gringging
Tentang Keberagaman Barang 50
4.13 : Cuplikan Wawancara Pelanggan Tetap Di Pasar Gringging Tentang Lokasi Pasar 50
4.14 : Cuplikan Wawancara Pelanggan Tetap Di Pasar Gringging Tentang Tempat Parkir 51
4.15 : Cuplikan Wawancara Pelanggan Tetap Di Pasar Gringging
Tentang Pelayanan Pedagang (Kebebasan Belanja) 53 4.16 : Cuplikan Wawancara Pelanggan Tetap Di Pasar Gringging
Tentang Pelayanan Pedagang (Penyampaian Keluhan) 54 4.17 : Cuplikan Wawancara Pelanggan Tetap Di Pasar Gringging
Tentang Kejujuran Pedagang 54
4.18 : Cuplikan Wawancara Pelanggan Tetap Di Pasar Gringging Tentang Hubungan Sosial Antarpedagang 55
4.19 : Cuplikan Wawancara Pelanggan Tetap Di Pasar Gringging Tentang Hubungan Sosial Antara Pedagang Dengan Pembeli 57
xiii
4.20 : Cuplikan Wawancara Pelanggan Tetap Di Pasar Gringging
Tentang Kebersihan Pasar 59 4.21 : Cuplikan Wawancara Pelanggan Tetap Di Pasar Gringging
Tentang Keamanan Pasar 60
4.22 : Cuplikan Wawancara Pelanggan Tetap Di Pasar Gringging Tentang Selokan dan Bangunan 61
4.23 : Cuplikan Wawancara Pelanggan Tetap Di Pasar Gringging Tentang Pengamen 63
4.24 : Cuplikan Wawancara Pelanggan Tetap Di Pasar Gringging
Tentang Tata Kelola Pasar (Kerapian Kios) 64 4.25 : Cuplikan Wawancara Pelanggan Tetap Di Pasar Gringging
Tentang Tata Kelola Pasar (Ketertiban pedagang) 65 4.26 : Deskripsi Perolehan Skala dan Persentase Angket Pedagang
Pasar Gringging 67
4.27 : Cuplikan Wawancara Pedagang Di Pasar Gringging Tentang Tempat Parkir 69
4.28 : Cuplikan Wawancara Pedagang Di Pasar Gringging Tentang Keakraban Pedagang (Saling menyapa/ mengenal/ menanyakan kabar) 70
4.29 : Cuplikan Wawancara Pedagang Di Pasar Gringging Tentang Keakraban Pedagang (Saling Membantu) 72
4.30 : Cuplikan Wawancara Pedagang Di Pasar Gringging Tentang Keakraban Pedagang (Saling Mengundang) 74
4.31 : Cuplikan Wawancara Pedagang Di Pasar Gringging Tentang
Keakraban Pedagang (Saling Berbagi) 76 4.32 : Cuplikan Wawancara Pedagang Di Pasar Gringging Tentang
Hubungan Antara Pedagang dengan Pembeli (Tawar Menawar) 77
4.33 : Cuplikan Wawancara Pedagang Di Pasar Gringging Tentang
Hubungan Antara Pedagang dengan Pembeli (Saling mengenal/ memiliki kedekatan/Menanyakan Kabar) 78
4.34 : Cuplikan Wawancara Pedagang Di Pasar Gringging Tentang Hubungan Antara Pedagang dengan Pembeli (Saling Menyapa) 80
4.35 : Cuplikan Wawancara Pedagang Di Pasar Gringging Tentang Hubungan Antara Pedagang dengan Pembeli
(Saling Mengundang) 80 4.36 : Cuplikan Wawancara Pedagang Di Pasar Gringging Tentang
Keterlibatan Pihak Lain (Jukir, Tukang ojek/becak) 81
4.37 : Cuplikan Wawancara Pedagang Di Pasar Gringging Tentang Keamanan Pasar Gringging 83
4.38 : Cuplikan Wawancara Pedagang Di Pasar Gringging Tentang Keterlibatan Pihak Lain (Pengamen) 84
4.39 : Cuplikan Wawancara Pedagang Di Pasar Gringging Tentang
Keterlibatan Pihak Lain (Rentenir) 85 4.40 : Cuplikan Wawancara Pedagang Di Pasar Gringging Tentang
xiv
Kebiasaan Pembeli yang Kurang Baik (Ketidakjujuran Dalam
Melakukan Pembayaran) 88 4.41 : Cuplikan Wawancara Pedagang Di Pasar Gringging Tentang
Kebiasaan Pembeli yang Kurang Baik (Mengutil Barang) 89
4.41 : Cuplikan Wawancara Pedagang Di Pasar Gringging Tentang Kebiasaan Pembeli yang Kurang Baik (Merusak Barang
Dagang) 90 4.43 : Kelebihan Pasar Gringging 91 4.44 : Kelemahan Pasar Gringging 92
4.45 : Matrix Pengembangan Pasar Gringging Di Era Modernisasi 97
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman
3.1 : Matrix SWOT 27 4.1 : Diagram Frekuensi Kunjungan Generasi Milenial
Ke Pasar Gringging 36
4.2 : Diagram Alasan Berkunjung Generasi Milenial 38 4.3 : Diagram Jenis Barang yang Dibeli Generasi
Milenial 39 4.4 : Diagram Pandangan Positif Generasi Milenial Terhadap
Pasar Gringging 42
4.5 : Diagram Pandangan Negatif Generasi Milenial Terhadap Pasar Gringging 43
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran halaman
1 : Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian 112 2 : Kisi-kisi Angket untuk Pembeli Di Pasar Gringging 113 3 : Kisi-kisi Angket untuk Pedagang Di Pasar Gringging 115
4 : Format Angket Generasi Milenial Pada Pasar Gringging 117 5 : Format Angket Pelanggan Tetap Pasar Gringging (1) 118
6 : Format Angket Pelanggan Tetap Pasar Gringging (2) 120 7 : Format Angket Pedagang Pasar Gringging (1) 121 8 : Format Angket Pedagang Pasar Gringging (2) 123
9 : Data Angket Generasi Milenial Dalam Tabel 124 10 : Data Tabel Generasi Milenial Dalam Diagram 126
11 : Data Hasil Penyebaran Angket Generasi Milenial 128 12 : Deskripsi Responden Pedagang Pasar Gringging 148 13 : Deskripsi Responden Pembeli Pasar Gringging 149
14 : Hasil Wawancara Pembeli dan Pedagang Pasar Gringging 152
15 : Dokumen Data Pedagang Pasar Gringging 214 16 : Berita Acara Kemajuan Pembimbingan Penulisan
Karya Tulis Ilmiah 230
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengertian pasar tradisional dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kediri
Nomor 8 Tahun 2013 adalah:
Pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah, pemerintah
daerah, swasta, BUMN, dan BUMD termasuk kerja sama dengan swasta dengan tempat usaha berupa kios, los dan tenda yang dimiliki atau dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya
masyarakat, atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil, dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar
menawar.
Berdasarkan pengertian sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor
8 Tahun 2013, diperoleh kesimpulan bahwa pasar tradisional: 1) Diisi oleh
pedagang bermodal kecil, usaha kecil, dan swadaya masyarakat, 2) Dibangun dan
dikelola oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, dan swasta,
3) Tempat usaha berupa kios, los dan tenda, 4) Proses transaksi jual beli di pasar
tradisional adalah melalui tawar menawar.
Keberadaan pasar tradisional di Indonesia sejatinya sudah ada jauh sebelum
bangsa Indonesia merdeka. Ariyani (2019) mengungkapkan bahwa pasar
tradisional merupakan warisan asli budaya bangsa. Saat bangsa Indonesia dalam
masa kerajaan, pasar tradisional dibangun di pinggir pelabuhan untuk
memudahkan proses bongkar muat barang. Saat masa penjajahan, pasar
tradisional dibangun di pusat-pusat kota. Selanjutnya pasar tradisional beroperasi
mengikuti hari penanggalan Jawa (pasaran) seperi Pasar Legi, Pasar Kliwon,
Pasar Pon, dan lain-lain. Saat ini, pasar tradisional telah beroperasi setiap hari.
3
Pasar tradisional merupakan miniatur perekonomian Indonesia sebab
kegiatan ekonomi yang terjadi dalam pasar tradisional berlandaskan kekeluargaan
sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1 sebagai landasan sistem ekonomi
Nasional. Adapun bunyi UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1 adalah “Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan”.Asas
kekeluargaan dalam pasar tradisional sangat kental. Jati (2012:226)
mengungkapkan dalam pasar tradisional kegiatan ekonomi tidak semata untuk
mencari keuntungan, namun juga memperhatikan hubungan kekeluargaan dan
persaudaraan baik antara sesama pedagang maupun pedagang dan pembeli.
Selain menunjukkan miniatur peremonomian Indonesia, pasar tradisional
sebagai salah satu sokoguru perekonomian nasional.Jati (2012:225)
mengungkapkan bahwa: 1) Pasar tradisional mampu memberdayakan rakyat
Indonesia melalui swadaya masyarakat, masyarakat dapat mengelola sumber daya
dan potensi yang ada di wilayahnya secara mandiri, 2) Pasar tradisional menjadi
tempat mensejahterakan masyarakat, sebab mampu menampung usaha masyarakat
meski dengan modal kecil serta mampu menampung banyak profesi misalnya
seperti: kuli panggul, tukang becak, ojek, jasa parkir, jasa jahit, pedagang besar,
pedagang ecer, dan lain-lain.
Akan tetapi dibalik berbagai keunggulannya, saat ini pasar tradisional
dihadapkan pada berbagai tantangan.Tantangan tersebut salah satunya adalah
modernisasi zaman.Yang dimaksud modernisasi jaman adalah hasil dari kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, yang mempengaruhi pandangan, sikap, dan
mentalitas warga masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia).Modernisasi
4
memiliki cangkupan luas dan hampir tidak terbatas, mulai dari aspek ekonomi,
sosial budaya, politik, dan lainnya.Salah satu masalah modernisasi dalam pasar
tradisional misalnya adalah keberadaan kompetitor baru, pasar online,
minimarket, swalayan, dan lain-lain pasar sebagai bagian dari kemajuan
tegnologi.
Permasalahan yang sama dihadapi oleh Pasar Gringging. Pasar Gringging
adalah pasar tradisional yang terletak di Jalan Raya Gringging Desa Cerme
Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri. Pasar Gringging berdiri sejak zaman
Belanda, luas pasar 13.535 m2 yang saat ini mampu menampung ± 500 pedagang.
Kehadiran Pasar Gringging menjadi penyokong perekonomian masyarakat
Kabupaten Kediri dengan: 1) Tempat kulakan masyarakat, 2) Banyak profesi di
Pasar Gringging seperti kuli panggul, pedagang grosir, pedagang ecer, tukang
ojek, maupun tukang becak, 3) Penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Berdasarkan observasi awal peneliti diperoleh fenomena menarik yang
terjadi di Pasar Gringging: 1) Hiruk pikuk keramaian pasar mulai terdengar sejak
pukul 02.00 dini hari, 2) Kegiatan tawar menawar menjadi primadona,
3)Hubungan sosial terjalin dengan harmonis baik antara pembeli dan pedagang,
pembeli dengan pembeli maupun pedagang dengan pedagang. Hubungan
harmonis nampak dari: saling memanggil nama, menanyakan kabar keluarga,
saling membantu, saling mengundang bila memiliki acara hajatan, dan lain-lain.
Sedangkan tantangan yang dihadapi Pasar Gringging yaitu citra pasar
tradisional yang kurang bagus dimata generasi muda sebagai bagian utama
masyarakat modern. Temuan ini diperoleh dari hasil observasi awal yang
5
dilalakukan peneliti pada 100 orang responden pada masyarakat berusia 20 - 37
tahun atau yang lebih dikenal dengan istilah generasi milenial di sekitar Pasar
Gringging menungkapkan terdapat 3 faktor utama permasalahan di Pasar
Gringging. Permasalahan tersebut adalah: 1) Kenyamanan berbelanja di Pasar
Gringging perlu ditingkatkan, 2) Kepastian kualitas barang bagi konsumen,
3)Keamanan dan fasilitas pendukung perlu ditingkatkan.
Melihat pentingnya keberadaan Pasar Gringging bagi perekonomian
Nasional serta bagi masyarakat Kabupaten Kediri khususnya, maka penting sekali
menjaga dan meningkatkan kelangsungan hidup Pasar Gringging di era
modernisasi. Pasar Gringging harus senantiasa dijaga eksistensinya supaya dapat
diminati semua jenjang usia termasuk generasi milenial. Melalui penelitian yang
berjudul “Faktor-Faktor yang Mendorong Perkembangan Pasar Tradisional
Di Era Modernisasi” ini diharapkan dapat menemukan faktor-faktor yang dapat
menjadi motor penggerak memajukan Pasar Gringging sekaligus sebagai sarana
edukasi bagi masyarakat termasuk generasi milenial tentang pentingnya peran
pasar tradisional bagi perekonomian nasional bangsa Indonesia.
B. Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah
Adapun ruang lingkup dan keterbatasan masalah penelitian ini adalah:
1. Penelitian dilakukan di Pasar Gringging.
2. Pandangan modernisasi diwakili oleh konsumen/pembeli generasi milenial
yaitu masyarakat yang lahir pada tahun 1980 sampai 2000.
6
3. Pandangan pelanggan tetap di Pasar Gringging minimal 4 kali dalam sebulan,
usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, telah terbiasa berbelanja di Pasar
Gringging (minimal 1 tahun).
4. Ditambah pandangan dari produsen/penjual di Pasar Gringging minimal 2
tahun berdagang di Pasar Gringging dan merupakan pemiliki kios atau bukan
karyawan.
C. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka
pertanyaan penelitian ini adalah:
1. Bagaimana persepsi / pandangan masyarakat modern pada Pasar Tradisional ?.
2. Bagaimana pandangan pelanggan tetap pada keberadaan Pasar Gringging di
Era Modernisasi ?.
3. Bagaimana pandangan pedagang Pasar Gringging pada keberadaan Pasar
Gringging di Era Modernisasi ?.
4. Faktor-faktor apa saja yang dapat ditingkatkan untuk memajukan Pasar
Gringging di era modernisasi ?.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui persepsi / pandangan masyarakat modern pada Pasar Tradisonal.
2. Mengetahui pandangan pembeli Pasar Gringging pada keberadaan Pasar
Gringging di era modernisasi.
7
3. Mengetahui pandangan pedagang Pasar Gringging pada keberadaan Pasar
Gringging di era modernisasi
4. Mengetahui faktor-faktor yang dapat ditingkatkan untuk memajukan Pasar
Gringging di era modernisasi.
E. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
Memberikan kontribusi perkembangan ilmu pengetahuan dan literasi tentang
pentingnya pasar tradisional sebagai sokoguru perekonomian Indonesia.
2. Secara Praktis
a. Bagi masyarakat, memberikan sarana edukasi mengenai pentingnya pasar
tradisional sebagai sokoguru perekonomian Indonesia.
b. Bagi pemerintah, memberikan masukan kepada pemerintah mengenai
kebijakan yang dapat dilakukan untuk mendorong perkembangan pasar
tradisional di era modernisasai.
c. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi mengenai pentingnya
pasar tradisional sebagai sokoguru perekonomian Indonesia.
d. Bagi peneliti, sebagai sarana untuk menambahkan kajian tentang
pentingnya pasar tradisional sebagai sokoguru perekonomian Indonesia
dan upaya mendorong perkembangan pasar tradisional di era modernisasi.