faktor nyeri
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 faktor nyeri
1/3
1.Budaya
Kebudayaan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara individu mengatasi nyeri. Individu
mempelajari apa yang diharapkan dan apa yang diterima oleh kebudayaan mereka. Hal ini
meliputi bagaimana bereaksi terhadap nyeri. Cara individu mengekspresikan nyeri merupakan
sifat kebudayaan.
2. Nilai AgamaPada beberapa agama, individu menganggap nyeri dan penderitaansebagai cara untuk membersihkan dosa. Pemahaman ini membantuindividu menghadapi nyeri dan menjadikan sebagai sumber kekuatan.Pasien dengan kepercayaan ini mungkin menolak analgetik dan metodepenyembuhan lainnya; karena akan mengurangi persembahan mereka(Taylor & Le ane!.
3. Pola kopingPola koping adaptif akan mempermudah seseorang mengatasi nyeri dan sebaliknya pola koping yang
maladaptive akan menyulitkan seseorang mengatasi nyeri
h. Pola koping
Ketika seseorang mengalami nyeri dan menjalani perawatan di rumah sakit adalah hal
yang sangat tak tertahankan. Secara terus-menerus klien kehilangan kontrol dan tidak mampu
untuk mengontrol lingkungan termasuk nyeri. Klien sering menemukan jalan untuk
mengatasi efek nyeri baik fisik maupun psikologis. Penting untuk mengerti sumber koping
individu selama nyeri.
Sumber-sumber koping ini seperti berkomunikasi dengan keluarga, latihan dan bernyanyi
dapat digunakan sebagai rencana untuk mensupport klien dan menurunkan nyeri klien.
Sumber koping lebih dari sekitar metode teknik. Seorang klien mungkin tergantung pada
support emosional dari anak-anak, keluarga atau teman. eskipun nyeri masih ada tetapi
dapat meminimalkan kesendirian. Kepercayaan pada agama dapat memberi kenyamanan
untuk berdo!a, memberikan banyak kekuatan untuk mengatasi ketidaknyamanan yang datang
"Potter # Perry, $%%3&.
4. Pengalaman masa lalu dengan nyeri
Seringkali individu yang lebih berpengalaman dengan nyeri yang dialaminya, makin takut
individu tersebut terhadap peristiwa menyakitkan yang akan diakibatkan. 'ndividu ini
mungkin akan lebih sedikit mentoleransi nyeri, akibatnya ia ingin nyerinya segera reda
sebelum nyeri tersebut menjadi lebih parah. (eaksi ini hampir pasti terjadi jika individu
tersebut mengetahui ketakutan dapat meningkatkan nyeri dan pengobatan yang tidak adekuat.
1. Pengalaman Nyeri Masa Lalu
Lebih berpengalarnan individu dengan nyeri yang dialami, makin takutindividu tersebut terhadap peristi"a menyakitkan yang akan diakibatkan
-
8/16/2019 faktor nyeri
2/3
oleh nyeri tersebut. #ndividu ini mungkin akan lebih sedikit mentoleransinyeri; akibatnya, ia ingin nyerinya segera reda dan sebelum nyeri tersebutmenjadi lebih parah $eaksi ini hampir pasti terjadi jika individu tersebutmencrima peredaan nyeri yang tidak adekuat di masa lalu. #ndividudengan pengalaman nyeri berulang dapat mengetahui ketakutan
peningkatan nyeri dan pengobatannva tidak adekuat (%melter & 'are!.
'eberapa pasien yang tidak pernah mengalami nyeri hebat, tidakmenyadari seberapa hebatnya nyeri yang akan dirasakan nanti.mumnya, orang yang sering mengalami nyeri dalam hidupnya,cenderung mengantisipasi terjadinya nyeri yang lebih hebat (Taylor & Leone!.
). Lingkungan dan dukungan orang terdekat
Faktor lain yang bermakna yang mempengaruhi respon nyeri adalah kehadiran orang-orang
terdekat klien dan bagaimana sikap mereka terhadap klien. Individu yang mengalami nyeri
seringkali bergantung terhadap anggota keluarga atau teman dekat untuk memperoleh
dukungan, bantuan dan perlindungan.
7. Lingkungan dan Dukungan Orang Terdekat
Lingkungan dan kehadiran dukungan keluarga juga dapat mempengaruhinyeri seseorang. 'anyak orang yang merasa lingkungan pelayanankesehatan yang asing, khususnya cahaya, kebisingan, aktivitas yangsama di ruang pera"atan intensi), dapat menambah nyeri yang dirasakan.
Pada beberapa pasien, kehadiran keluarga yang dicintai atau teman bisamengurangi rasa nyeri mereka, namun ada juga yang lebih sukamenyendiri ketika merasakan nyeri. 'eberapa pasien menggunakannyerinya untuk rnemperoleh perhatian khusus dan pelayanan darikeluarganya (Taylor & Le one!
6.Kecemasan
*itinjau dari aspek +siologis, kecemasan yang berhubungan dengan nyeri
dapat meningkatkan persepsi pasien terhadap nyeri. %ecara klinik,
kecemasan pasien menyebabkan menurunnya kadar serotonin. %erotonin
merupakan neurotransmitter yang memiliki andil dalam memodulasi nyeri
pada susunan sara) pusat. al inilah yang mengakibatkan peningkatan
sensasi nyeri (Le one & 'urke!.
-
8/16/2019 faktor nyeri
3/3