faktor yang memengaruhi motivasi belajar siswa … · pendidikan program studi bimbingan dan...
TRANSCRIPT
i
FAKTOR YANG MEMENGARUHI MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS KHUSUS OLAHRAGA (KKO)
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2016/2017 Kelas Khusus
Olahraga SMA Negeri 4 Yogyakarta)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memeroleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh:
Florentina Anggraeni Puspitasari
NIM : 131114022
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk
selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah
(Mazmur 55:23)
Kini aku percaya tiada yang mustahil bagi-Mu, kuasa-Mu kuatkanku dasarku
berharap.. kini aku berserah pada rancangan-Mu bagiku, kuikuti panggilan-Mu, ku
kan setia sampai akhir hidupku
(lirik Sampai Akhir Hidup – JPCC Worship)
Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan
kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka,
sehingga kesakitan tidak menimpa aku!
(1 Tawarikh 4:10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karyaku ini untuk
Tuhan Yesus yang selalu menyertai hingga saat ini dan tidak pernah meninggalkan
sedetikpun
Almamaterku, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Bapak Yosua Nayiri, Mamak Katarina A. T dan Vera Febryani yang sudah
mendoakan dan selalu mendukung dalam menyelesaikan karya ini
Zena Vania, Henny L. Putri dan Agustinus Surya, yang selalu menemani,
mengingatkan dan mendukung selama proses penyelesaian karya ini
Semua teman-teman Bimbingan dan Konseling, khususnya angkatan 2013 yang terus
mendukung dan membantu dalam proses penyelesaian karya ini
Teman-teman Mitra Perpustakaan USD yang telah membantu, memberi nasehat dan
mendengarkan keluh kesah peneliti dalam proses penyelesaian karya ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
FAKTOR YANG MEMENGARUHI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS
KHUSUS OLAHRAGA (KKO)
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI Tahun Ajaran 2016/2017 Kelas Khusus
Olahraga SMA Negeri 4 Yogyakarta)
Florentina Anggraeni Puspitasari
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang
memengaruhi motivasi belajar siswa Kelas Khusus Olahraga. Masalah yang diteliti
dalam penelitian ini adalah “Faktor yang memengaruhi motivasi belajar siswa kelas
XI Kelas Khusus Olahraga.”
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kuantitatif. Subyek penelitian
ialah siswa kelas XI Kelas Khusus Olahraga SMA Negeri 4 Yogyakarta yang
berjumlah 31 orang. Instrumen penelitian ini berupa angket faktor motivasi belajar
yang terdiri dari 62 item yang meliputi faktor cita-cita, kemampuan, kondisi,
lingkungan dan upaya guru. Cara analisis data dalam penelitian ini menggunakan
tabulasi skor dari masing-masing item, menghitung skor total masing-masing
responden, menghitung skor total dari masing-masing item, menghitung persentase
dari masing-masing faktor dan masing-masing item, selanjutnya mengkategorisasikan
menjadi tujuh jenjang yaitu sangat tinggi, tinggi, agak tinggi, sedang, agak rendah,
rendah dan sangat rendah.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) Motivasi siswa KKO tidak
dipengaruhi oleh faktor cita-cita, kemampuan, kondisi, lingkungan dan upaya guru
(2) Faktor cita-cita dan aspirasi pembelajar menjadi faktor paling dominan dalam
memengaruhi motivasi belajar siswa dengan persentase sebanyak 12,61%, dan (3)
Ada 3 item yang masuk dalam kategori rendah, yaitu dua item dari faktor kondisi
pembelajar dan satu item dari faktor kondisi pembelajar.
Kata kunci: motivasi belajar, kelas khusus olahraga, faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE LEARNING MOTIVATION AFFECTING FACTORS OF SPORTS
SPECIAL CLASS’ STUDENTS (KKO)
(A Descriptive Study on Class XI Students of 2016/2017 Academic Year in SMA 4
Yogyakarta Sports Special Class)
Florentina Anggraeni Puspitasari
Sanata Dharma University
2017
This study goal is to describe what factors affect the Sports Special Class
students learning motivation. Problems studied in this study are "Factors that affect
students learning motivation in class XI the Sports Special Class."
This research was a descriptive-quantitative research. The subjects of the
study were the students of class XI of the SMA Negeri 4 Yogyakarta, Sport Special
Class, which amounted to 31 people. The instrument of the research is a learning
motivation factor questionnaire consisting of 62 items factor covering aspiration,
ability, condition, environment and teacher effort. The data analysis method in this
research used score tabulation of each item, calculation of total score responder,
calculation of total score from each item, calculation percentage of each factor and
each item, then categorize all items into seven level i.e. very high, high, moderately
high, moderate, rather low, low and very low.
The result of the research is (1) The motivation of KKO students is not
influenced by the aspect, ability, condition, environment and teacher effort (2) The
aspect of student dream and aspiration become the most dominant factor in
influencing student learning motivation with the percentage of 12,61%, and (3) There
are 3 items that fall into the low category, i.e. two items of the learner condition
factor and one item of the teacher condition factor.
Keywords: learning motivation, sports special class, factors
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan kasih karuniaNya yang sangat luar biasa dilimpahkan kepada peneliti
sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini dengan baik dan lancar.
Skripsi ini di tulis untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelas sarjana
pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Disadari bahwa selama penelitian skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar
tanpa bantuan dari pihak yang telah mendukung dan mendampingi peneliti. Oleh
karena itu, secara khusus diucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Gendon Barus, M. Si. selaku Ketua Program Studi Bimbingan
dan Konseling.
3. Bapak Juster Donal Sinaga, M. Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi
Bimbingan dan Konseling.
4. Ibu Dra. Maria Josepha Retno Priyani, M. Si. selaku dosen pembimbing
yang sudah membimbing saya dalam proses penyelesaian skripsi.
5. Para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang selalu memberi
wejangan terbaik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
HALAM PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................. vii
ABSTRAK ............................................................................................................ viii
ABSTRACT ............................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR .............................................................................................. x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvi
BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................................ 4
C. Pembatasan Masalah ............................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 6
G. Batasan Istilah ......................................................................................................... 8
BAB II : KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 9
A. Motivasi Belajar ...................................................................................................... 9
1. Pengertian Motivasi Belajar ......................................................................... 9
2. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar ................................................................. 10
3. Fungsi Motivasi dalam Belajar ................................................................... 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
4. Faktor yang Memengaruhi Motivasi Belajar .............................................. 14
B. Hakikat Remaja Sebagai Peserta Didik SMA ....................................................... 24
1. Pengertian Remaja ...................................................................................... 24
2. Karakteristik Siswa Usia Remaja (SMA) ................................................... 25
3. Tugas Perkembangan Remaja ..................................................................... 27
4. Motivasi Belajar pada Remaja .................................................................... 30
C. Hakikat Kelas Khusus Olahraga ........................................................................... 31
1. Pengertian Kelas Khusus Olahraga ............................................................ 31
2. Tujuan Kelas Khusus Olahraga .................................................................. 32
3. Pelaksanaan Kurikulum Kelas Khusus Olahraga ....................................... 32
4. Fasilitas atau Sarana dan Prasarana ............................................................ 33
5. Penelitian Pendukung Motivasi Belajar Siswa Kelas Khusus Olahraga .... 34
BAB III : METODE PENELITIAN .................................................................... 36
A. Jenis Penelitian ...................................................................................................... 36
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................... 36
C. Subjek Penelitian .................................................................................................. 37
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................................................ 37
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ..................................................................... 41
1. Validitas ...................................................................................................... 41
2. Reliabilitas .................................................................................................. 44
F. Prosedur Pengumpulan Data ................................................................................. 47
G. Teknik Analisis Data ............................................................................................. 48
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 50
A. Hasil Penelitian ..................................................................................................... 50
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................................ 54
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 62
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 62
B. Saran ..................................................................................................................... 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 66
LAMPIRAN .......................................................................................................... 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kategori Pemberian Skor ....................................................................... 38
Tabel 3.2 Rincian Kisi-Kisi .................................................................................... 40
Tabel 3.3 Tabel Kriteria Guildford ......................................................................... 46
Tabel 3.4 Tabel Kategori Persentase ...................................................................... 49
Tabel 4.1 Faktor yang Memengaruhi Motivasi Belajar ......................................... 50
Tabel 4.2 Kategorisasi Skor Item Faktor yang Memengaruhi Motivasi Belajar .... 52
Tabel 4.3 Item Faktor yang Memengaruhi Motivasi Belajar yang termasuk dalam
kategori sangat rendah .............................................................................. 59
Grafik 4.1 Deskripsi Faktor yang Memengaruhi Motivasi Belajar ....................... 51
Grafik 4.2 Kategorisasi Skor Item Faktor yang Memengaruhi Motivasi Belajar . 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Faktor yang Memengaruhi Motivasi Belajar ......................... 70
Lampiran 2 Tabulasi Data ...................................................................................... 75
Lampiran 3Tabulasi Data dan Perhitungan ............................................................ 79
Lampiran 3 Surat Izin Penelitian ........................................................................... 83
Lampiran 4 Surat Pengantar Penelitian .................................................................. 84
Lampiran 5 Surat Rekomendasi Penelitian ............................................................ 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini, peneliti memaparkan latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan batasan istilah.
A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan salah satu hal yang paling penting bagi seorang
siswa. Djamarah (2011: 13) berpendapat bahwa belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Belajar merupakan sebuah
kegiatan yang selalu dilakukan oleh siswa bahkan bisa dikatakan rutinitas
siswa untuk mengetahui hal-hal baru melalui pelajaran yang dipaparkan oleh
guru di sekolah. Belajar adalah salah satu kegiatan yang memerlukan sebuah
dorongan dari diri untuk melakukannya.
Menururt Hamalik (2007: 173) motivasi merupakan perubahan energi
dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik.
Motivasi harus di dukung dengan adanya kemauan dari diri sendiri untuk
mencapai sebuah tujuan. Begitu juga siswa, diharapkan mempunyai motivasi
belajar dalam dirinya. Motivasi belajar tentu sangat penting bagi siswa, karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dengan adanya motivasi dalam diri siswa, siswa mampu memahami pelajaran
yang disampaikan oleh guru dengan baik.
Sebagian siswa menganggap kegiatan belajar bukanlah hal yang
mudah, mereka beranggapan bahwa kegiatan belajar merupakan hal yang
membosankan sehingga mereka malas untuk belajar. Menurut Syah (2003:
61) tinggi rendahnya perkembangan manusia yang merupakan hasil belajar,
akan menentukan masa depan peradaban manusia itu sendiri, bahkan
Thorndike (dalam Syah, 2003: 61) meramalkan jika kemampuan belajar umat
manusia dikurangi setengah saja maka peradaban yang ada sekarang tidak
akan berguna untuk generasi yang akan datang, atau bahkan akan hilang
ditelan zaman.
Siswa SMA Negeri 4 Yogyakarta, khususnya Kelas Khusus Olahraga
juga merasakan bahwa belajar adalah hal yang tidak mudah. Berdasarkan hasil
wawancara dengan salah satu siswa kelas KKO (Kelas Khusus Olahraga)
SMA Negeri 4 Yogyakarta, siswa-siswa di sekolah tersebut khususnya kelas
KKO merupakan kelas yang cukup sulit untuk diajak belajar. Kelas KKO ini
merupakan salah satu kelas yang dihindari oleh guru, sampai beberapa guru
merasa malas untuk masuk dan mengajar di kelas tersebut. Ada beberapa
siswa yang pulang terlebih dahulu sebelum waktu pulang yang sudah
ditetapkan oleh sekolah dengan alasan ada latihan di lapangan, walau
terkadang ada yang sengaja menggunakan alasan itu untuk pulang terlebih
dahulu karena merasa bosan di dalam kelas. Beberapa siswa juga terkadang di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
saat jam pelajaran pergi ke kantin, walau memang kelas itu kosong dan tidak
ada guru yang masuk untuk mengajar.
Siswa yang ada dalam kelas KKO ini cukup aktif karena semua siswa
yang ada di dalamnya merupakan atlet dari berbagai cabang olahraga. Cukup
aktif yang dimaksud adalah siswa yang bisa dikatakan selalu bergerak dan
susah diajak untuk duduk diam dan mendengarkan. Di sekolah mereka juga
harus mengikuti kegiatan belajar meskipun waktunya tidak sama dengan kelas
regular karena mereka mendapat kesempatan untuk latihan terlebih dahulu
dan bisa masuk sekolah sekitar jam 09.00. Jadwal latihan sebelum sekolah
setiap pagi seperti ini diduga menjadi salah satu alasan menurunnya motivasi
siswa belajar saat berada di kelas karena kondisi fisik mereka yang sudah
kelelahan. Tidak hanya itu, siswa KKO juga beranggapan bahwa belajar
hanya sebagai salah satu kegiatan sampingan karena mereka lebih
mementingkan kegiatan olahraga mereka dibandingkan dengan nilai sekolah.
Siswa KKO adalah atlet dari berbagai cabang olahraga, sehingga sudah pasti
dibiayai oleh pemerintah. Setiap mereka mengikuti turnamen, maka setiap
atlet akan diberi uang pembinaan oleh pemerintah karena sudah mengikuti
turnamen tersebut.
Ada beberapa hal yang mungkin membuat siswa KKO malas untuk
belajar seperti kegiatan mereka di luar akademik yang setiap hari sudah
menguras tenaga mereka dan membuat fisik mereka lelah. Kegiatan belajar
yang mengharuskan mereka duduk diam dan mendengarkan, juga lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dimana mereka setiap hari hanya bertemu dengan sesama atlet seperti di
sekolah, lapangan, bahkan di rumahpun mereka hanya bertemu dengan orang
tua mereka, karena waktu mereka habis untuk sekolah dan latihan sehingga
sedikit menghambat sosialisasi dengan tetangga atau teman lain yang bukan
atlet.
Belajar bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, apalagi jika dalam
diri sendiri tidak adanya motivasi untuk belajar. Jika tidak ada motivasi
belajar dalam diri, terkadang kita akan mencoba menghindarinya. Banyak
siswa yang melakukan hal untuk menghindari belajar di sekolah misalnya
dengan membolos, keluar kelas tanpa izin, makan di kantin sekolah, dan lain
sebagainya.
Setelah melihat semua masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk
mengangkat judul “Faktor yang Memengaruhi Motivasi Belajar Siswa Kelas
Khusus Olahraga (KKO)”.
B. Identifikasi Masalah
Berangkat dari latar belakang di atas terkait motivasi belajar siswa
kelas khusus olahraga (KKO) di SMA Negeri 4 Yogyakarta dapat di tuliskan
beberapa identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Siswa KKO belum bisa mengikuti kegiatan belajar dengan baik.
2. Ada indikasi bahwa motivasi belajar siswa KKO di SMA Negeri 4
Yogyakarta rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
3. Prestasi akademik siswa KKO yang kurang memuaskan.
4. Siswa lebih memprioritaskan olahraga dibandingkan dengan aktivitas
sekolah atau belajar.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, fokus kajian diarahkan pada menjawab masalah-
masalah yang teridentifikasi diatas terkait motivasi belajar. Maka penelitian
ini fokus pada faktor yang memengaruhi motivasi belajar siswa kelas khusus
olahraga (KKO).
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka perumusan masalah
peneliti yaitu:
1. Faktor apa saja yang memengaruhi motivasi belajar siswa KKO
SMA Negeri 4 Yogyakarta?
2. Faktor mana saja yang dominan memengaruhi motivasi belajar
siswa KKO SMA Negeri 4 Yogyakarta?
3. Pada item faktor motivasi belajar yang mana siswa KKO SMA
Negeri 4 Yogyakarta mendapat skor rendah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
yaitu:
1. Mendeskripsikan faktor yang memengaruhi motivasi belajar pada
siswa kelas KKO di SMA Negeri 4 Yogyakarta.
2. Mengidentifikasi faktor yang paling dominan dalam memengaruhi
motivasi belajar siswa kelas KKO di SMA Negeri 4 Yogyakarta.
3. Mengidentifikasi item faktor yang memengaruhi motivasi belajar
yang terindentifikasi rendah.
F. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap muncul beberapa
manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan atau pengetahuan
dalam instansi pendidikan khususnya dalam bidang Bimbingan dan
Konseling, mengenai faktor apa saja yang memengaruhi motivasi belajar
pada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Manfaat Praktis
a. Sekolah
Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu masukan atau
pertimbangan yang bias diterapkan oleh para guru SMA Negeri 4
Yogyakarta untuk lebih meningkatkan motivasi belajar siswa.
b. Guru BK
Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu pedoman bagi guru BK
SMA Negeri 4 Yogyakarta untuk menyusun materi bimbingan bagi
siswa khususnya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
c. Orang tua siswa
Menjadi salah satu informasi bagi para orang tua siswa agar
mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi motivasi belajar siswa
guna lebih mendampingi siswa dalam belajar.
d. Siswa
Siswa menjadi tahu faktor apa saja yang memengaruhi motivasi
belajar mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
G. Batasan Istilah
1. Motivasi belajar merupakan dorongan dari dalam diri seseorang untuk
melakukan aktivitas belajar.
2. Faktor motivasi belajar adalah beberapa hal yang mempengaruhi motivasi
belajar.
3. Kelas Khusus Olahraga SMA Negeri 4 Yogyakarta adalah salah satu kelas
yang semua siswanya merupakan atlet dari cabang olahraga DIY.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini dipaparkan hakikat motivasi, belajar, motivasi belajar, hakikat
remaja sebagai peserta didik SMA.
A. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi dan belajar adalah dua hal yang saling memengaruhi. Disaat
seseorang akan melakukan kegiatan belajar, tentu orang tersebut
membutuhkan motivasi untuk melakukannya, bila tidak ada motivasi
dalam belajar, maka orang tersebut tidak mungkin melakukan kegiatan
belajar. Ada beberapa ahli yang memaparkan pengertian tentang motivasi
belajar. Sardiman (1986:75) memaparkan bahwa motivasi belajar
merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Menurut Rohmah
(2015:241) motivasi belajar adalah daya penggerak dari dalam diri
individu untuk melakukan kegiatan belajar untuk menambah pengetahuan
dan keterampilan serta pengalaman.
Menurut Winkel (1983:27) “motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah
pada kegiatan belajar itu maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa
tercapai.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Menurut Kompri (2015:234), motivasi juga memiliki fungsi penting
bagi murid, yaitu:
a) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir.
b) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar.
c) Mengarahkan kegiatan belajar.
d) Meningkatkan semangat dalam belajar.
e) Menyadarkan tentang adanya proses dalam kegiatan belajar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah sebuah
dorongan dari dalam atau luar diri untuk melakukan sebuah kegiatan
belajar demi mencapai suatu tujuan. Pendapat peneliti ini didukung juga
oleh pendapat Uno (2008:23) yang mengatakan bahwa hakikat motivasi
belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang
belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku.
2. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar
Kegiatan belajar merupakan salah satu kegiatan yangg membutuhkan
motivasi, bila motivasi tidak ada maka kegiatan belajarpun tidak akan
terlaksana. Agar motivasi untuk belajar bisa lebih optimal, maka ada
beberapa prinsip atau dasar yang harus dilakukan. Menurut Djamarah
(2011:152-155) ada prinsip-prinsip motivasi dalam belajar seperti dalam
uraian berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
a. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas
belajar. Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang
mendorongnya. Motivasilah sebagai dasar penggeraknya yang
mendorong seseorang untuk belajar.
b. Motivasi intrinsik lebih utama dari pada motivasi ekstrinsik dalam
belajar. Siswa didik harus mempunyai motivasi dalam belajar,
khususnya dari diri sendiri. Dalam proses belajar seorang siswa
didik harus menumbuhkan motivasi dalam diri sendiri terlebih
dahulu, walau tidak dipungkiri bahwa siswa juga perlu motivasi
dari luar dirinya.
c. Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman. Dalam
dunia pendidikan, banyak siswa yang terkadang merasa tertekan
dengan adanya hukuman yang diberikan oleh guru. Contohnya
saat murid lupa mengerjakan tugas maka langsung dihukum
dengan alasan untuk memicu semangat siswa dalam belajar,
namun hukuman seperti ini membuat siswa merasa takut. Masih
lebih baik bila guru memberikan penghargaan berupa pujian.
Pujian akan lebih efektif umtuk memacu motivasi siswa dalam
belajar karena siswa akan merasa lebih dihargai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
d. Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar.
Kehidupan siswa didik tentu membutuhkan penghargaan.
Penghargaan bisa menyerupai banyak hal, seperti pujian atau
mendorong siswa untuk terus belajar dan menumbuhkan rasa
kepercayaan dirinya. Semuanya dapat memberikan motivasi bagi
siswa didik dalam belajar.
e. Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar. Siswa didik
yang mempunyai motivasi dalam belajar selalu yakin dapat
meyelesaikan setiap pekerjaan yang dilakukan. Dia juga akan
merasa selalu percaya diri saat mengerjakan sesuatu.
f. Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar. Dari berbagai hasil
penelitian selalu menyimpulkan bahwa motivasi memengaruhi
prestasi belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan
indikator baik buruknya prestasi belajar seseorang siswa didik.
Dari pejelasan diatas, peneliti berpendapat bahwa dalam motivasi
belajar, sebuah motivasi adalah dasar penggerak yang mendorong
aktivitas belajar, motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi
ekstrinsik dalam belajar, motivasi berupa pujian lebih baik daripada
hukuman, motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar,
motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar, dan motivasi
melahirkan prestasi dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3. Fungsi Motivasi dalam Belajar
Motivasi bukan hanya sebuah dorongan dalam diri untuk melakukan
kegiatan. Saat seseorang melakukan kegiatan, tentu saja kegiatan tersebut
memiliki fungsi atau manfaat, begitu juga dengan motivasi. Menurut
Djamarah (2011:156) fungsi atau manfaat motivasi dalam belajar antara
lain:
a. Motivasi Sebagai Pendorong Perbuatan
Seorang siswa tentu memiliki rasa ingin tahu yang besar tentang
hal yang baru. Sikap itulah yang mendasari dan mendorong ke arah
sejumlah perbuatan dalam belajar. Jadi, motivasi yang berfungsi
sebagai pendorong ini memengaruhi sikap apa yang seharusnya siswa
didik ambil dalam rangka belajar.
b. Motivasi Sebagai Penggerak Perbuatan
Saat akan melakukan sesuatu, siswa didik pasti sudah memiliki
keinginan atau dorongan dalam dirinya. Dalam kegiatan belajarpun
seorang siswa perlu adanya dorongan atau motivasi untuk
melakukannya. Jika sang siswa sudah menumbuhkan motivasi dalam
dirinya, maka siswa tidak perlu terpaksa untuk belajar atau
untukmelakukan kegiatan lainnya.
c. Motivasi Sebagai Pengarah Perbuatan
Siswa didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana
perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Jika seorang siswa yang menyukai mata pelajaran X dan ingin
mendapatkan nilai baik untuk pelajaran tersebut, maka tidak mungkin
dia akan belajar untuk pelajaran Y. Sesuatu yang dicari siswa didik
merupakan tujuan belajar yang dicapainya. Tujuan itulah yang menjadi
motivasi siswa tersebut untuk belajar.
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa ada berbagai macam
fungsi motivasi terhadap belajar yang mampu meningkatkan kemampuan
seseorang.
4. Faktor yang Memengaruhi Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah sebuah dorongan dari dalam diri seseorang
untuk melakukan kegiatan belajar, dorongan itu tentu saja dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999) ada
beberapa faktor yang memengaruhi motivasi belajar, yaitu:
a. Cita-cita atau aspirasi pembelajar
Cita-cita menurut Hurlock (dalam Hidayat, 2015) sebagai
keinginan meraih sesuatu yang lebih tinggi dari keadaan sekarang.
Cita-cita merupakan salah satu faktor yang memengaruhi motivasi
belajar. Hal ini dapat diamati dari banyak kenyataan, bahwa motivasi
seorang pembelajar menjadi begitu tinggi ketika ia sebelumnya sudah
memiliki cita-cita. Misalnya saat seorang siswa memiliki cita-cita
sebagai seorang pengusaha, maka dia akan sangat bersemangat untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
mempelajari semua mata pelajaran yang dia yakini bisa membantunya
dalam meraih cita-citanya tersebut.
Menurut Dimyati (1999:97), cita-cita yang berasal dari diri sendiri
itu akan membuat seseorang semakin berusaha lebih untuk mencapai
cita-cita atau tujuannya, berkeinginan untuk memperbaiki kegagalan
yang pernah dialami, berusaha menguasai seluruh mata pelajaran, dan
beranggapan bahwa semua mata pelajaran itu penting. Dimyati (1999)
juga menambahkan bahwa dari segi pembelajaran, penghargaan yang
berupa pujian atau hadiah juga akan membuat keinginan menjadi
kemauan, dan kemudian menjadi cita-cita. Siswa yang mempunyai
cita-cita dan harapan untuk masa depannya nanti akan mengerjakan
tugasnya dengan tuntas dan tepat waktu tanpa menunda-nunda
pekerjaannya.
b. Kemampuan pembelajar
Kemampuan pembelajar juga menjadi faktor penting dalam
memengaruhi motivasi. Namun, semua manusia memiliki kemampuan
yang jelas berbeda satu sama lain. Dalam hal ini seperti contohnya
siswa kelas KKO yang berlatar belakang seorang atlet, terkadang
merasa kesulitan untuk mengikuti sebagian besar pelajaran dengan
baik seperti siswa kelas reguler pada umumnya, begitu juga
sebaliknya. Karena itu, seseorang yang memiliki kemampuan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
bidang tertentu, belum tentu memiliki kemampuan di bidang lainnya.
Kemampuan pembelajar juga demikian, hubungannya dengan motivasi
adalah saat siswa mulai menyadari akan kemampuannya pada bidang
tertentu, maka dia akan dengan semangat untuk memahami dan
mengembangkan kemampuan yang dia miliki pada bidang yang
dikuasai itu yang salah satunya adalah intelegensi.
Menurut Angkowo (2007:36) intelegensi siswa juga memengaruhi
motivasi belajar pada siswa walaupun menurut Slameto (2010) tidak
sepenuhnya siswa yang memiliki intelegensi tinggi selalu berhasil,
intelegensi hanya salah satu faktor yang memengaruhinya, bila faktor
lain mengganggu belajar siswa maka motivasi siswa juga bisa saja
menurun. Siswa yang memiliki intelegensi sedang bisa saja dia akan
berhasil, jika dia belajar dengan baik pula dan mampu menjawab
pertanyaan atau soal yang diberikan oleh guru, artinya jika faktor lain
yang ada di sekitarnya juga memberi pengaruh yang positif.
c. Kondisi pembelajar
Kondisi pembelajar juga menjadi faktor yang memengaruhi
motivasi. Hal ini dapat terlihat dari kondisi fisik maupun psikis
pembelajar. Pada kondisi fisik, hubungannya dengan motivasi dapat
dilihat dari keadaan fisik seseorang. Kondisi fisik tentu sangat
memengaruhi motivasi belajar seseorang, jika fisik sedang lemah atau
sakit maka untuk belajarpun siswa tidak akan bisa berkonsentrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
penuh. Begitu juga saat psikis siswa sedang buruk, mungkin sedang
bertengkar dengan temannya dan itu akan mengganggu proses
belajarnya.
Menurut Angkowo (2007) motivasi belajar siswa juga dipengaruhi
oleh faktor psikologis, dan menurut Slameto (2010) faktor psikologis
itu bisa termasuk perhatian, bakat dan minat siswa tersebut. Jika
perhatian, minat dan bakat siswa ada pada suatu pelajaran A maka
siswa itu akan dengan senang dan giat untuk belajar pelajaran tersebut.
Saat kondisi siswa mulai membaik, maka motivasi belajarnyapun
akan menjadi lebih baik, karena fisik dan psikis siswa yang baik akan
membuatnya lebih semangat menjalani hari.
d. Kondisi lingkungan pembelajar
Kondisi lingkungan pembelajar bisa dibagi menjadi beberapa bagian,
yaitu:
1) Lingkungan keluarga
Menurut Slameto (2010:60) keluarga menjadi salah satu faktor
yang cukup memengaruhi siswa dalam belajar, tidak hanya kondisi
rumah, namun juga bagaimana cara orang tua mendidik siswa,
relasi atau hubungan antara aggota yang tinggal di dalam rumah
tersebut, suasana, keadaan ekonomi keluarga bahkan sampai pada
apakah orang tua memerhatikan siswa dengan baik atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Keterlibatan orang tua dan keluarga tentu akan memengaruhi
motivasi siswa dalam belajar, apalagi awal mula siswa belajar
adalah di rumah, bukanlah sekolah. Jadi saat siswa merasa malas
untuk belajar, orang tua dan keluarga juga harus menyadari apa
yang salah dalam pendidikan kjeluarga yang sudah diberikan, atau
apa saja yang siswa contoh selama melihat kegiatan dari orang tua
dan keluarganya saat di rumah.
2) Lingkungan Masyarakat
Faktor masyarakat juga memengaruhi belajar siswa, bagaimana
dengan kehidupan masyarakat di sekitar siswa apakah positif atau
negatif, kegiatan siswa di masyarakat juga menentukan
keberhasilan siswa dalam menumbuhkan motivasi belajarnya.
Siswa berteman dengan siapa juga memengaruhi motivasi
belajarnya, bentuk kehidupan yang ada di masyarakat bahkan
media massa seperti TV, surat kabar dan gadget.
Pengaruh lingkungan masyarakat di sekitar siswa memang
sangat berpengaruh, misalnya sang siswa berteman dengan teman-
teman yang selalu berperilaku negatif atau selalu mengajaknya
bermain dengan waktu yang sangat lama sampai lupa mengerjakan
tugas sekolah. Lingkungan sekitar yang bising juga membuat siswa
sulit berkonsentrasi saat belajar dan membuat motivasinya untuk
belajarpun menurun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
3) Lingkungan sekolah
Sekolah ternyata juga memengaruhi motivasi belajar siswa,
tidak hanya lingkungan yang rapi dan bersih, namun juga peraturan
yang ada di sekolah, kelengkapan alat-alat yang membantu siswa
dalam belajar, keadaan gedung bahkan tugas rumah yang diberikan
kepada siswa untuk dikerjakan.
Ternyata Eveline dan Nara (2011) juga mengatakan hal yang
sama, bahwa motivasi belajar siswa juga dipengaruhi dengan
lengkap atau tidaknya alat bantu yang ada di sekolah,
Dari penjelasan yang ada di atas, dapat diketahui bahwa kondisi
lingkungan pembelajar menjadi salah satu faktor yang memengaruhi
motivasi, dapat diamati dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial
yang mengitari pembelajar. Lingkungan fisik yang tidak nyaman tentu
akan memengaruhi motivasi siswa untuk belajar. Lingkungan fisik
yang kurang nyaman misalnya rumah yang kotor, atau lingkungan
sekitar yang kumuh.
Tidak hanya lingkungan secara fisik yang memengaruhi motivasi
belajar siswa, tetapi lingkungan sosial seperti teman yang selalu
mengajak bermain sampai larut malam, perkelahian antar teman juga
akan menurunkan motivasi belajar siswa. Jika siswa tinggal dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
lingkungan yang bersih, berteman dengan teman-teman yang baik dan
positif maka motivasi belajarnyapun akan semakin bertambah.
e. Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar
Siswa memang terkadang tidak mampu mengontrol apa yang dia
rasakan, termasuk motivasinya untuk belajar. Terkadang mereka
memiliki motivasi untuk belajar yang sangat tinggi, namun tiba-tiba bisa
turun dan malas untuk belajar. Saat menghadapi hal seperti ini, seorang
guru haruslah mempunyai strategi untuk membangkitkan semangat
siswa untuk belajar lagi. Imron (1996:107) menyebutkan ada empat
upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa, yaitu:
1) Mengoptimalkan penerapan prinsip
Menurut Imron (1996) ada 7 prinsip yang harus dilakukan dan
semuanya harus dilakukan agar siswa mempunyai motivasi yang
optimal dalam belajar, yaitu:
a) Prinsip perhatian dan motivasi belajar
b) Prinsip keaktifan belajar
c) Prinsip keterlibatan langsung pembelajar
d) Pengulangan belajar
e) Prinsip sifat perangsang dan menantang dari materi yang
dipelajari
f) Prinsip pemberian balikan dan penguatan dalam belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
g) Prinsip perbedaan individual antar pembelajar.
Imron juga mengatakan bahwa ada dua cara untuk
mengoptimalkan penerapan prinsip tersebut, yang pertama guru
bisa menyusun strategi sehingga prinsip yang ada mampu
dilakukan dengan optimal. Kedua, menjauhkan kendala atau
kesulitan yang akan mengganggu dilakukannya prinsip tersebut.
Berbeda dengan Imron, Dimyati dan Mudjiono (1999:102)
menyebutkan bahwa prinsip belajar hanya ada lima, yaitu:
a) Belajar menjadi bermakna karena siswa memahami
tujuan belajar. Guru diawal sebelum mengajar
menyampaikan terlebih dulu apa tujuan dalam bahan
ajaran yang akan disampaikan.
b) Belajar menjadi bermakna bila siswa dihadapkan pada
pemecahan masalah yang menantangnya, jadi pemberian
soal latihan juga diperlukan untuk melakukan prinsip
agar terlihat optimal.
c) Belajar menjadi bermakna bila guru mampu memusatkan
segala kemampuan mental siswa dalam program kegiatan
tertentu. Jadi guru tidak hanya menjelaskan saja namun
juga memberikan tugas-tugas praktek agar siswa semakin
mengerti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
d) Sesuai dengan perkembangan jiwa siswa, dimana guru
mengajarkan sesuatu mulai dari yang mudah terlebih
dahulu lalu semakin lama semakin sulit untuk dipecahkan
oleh siswa.
e) Belajar menjadi menantang bila siswa memahami prinsip
penilaian dan faedah nilai belajarnya bagi kehidupan
dikemudian hari. Sebagai contoh guru meminta siswa
untuk membentuk kelompok lalu menyebutkan salah satu
dari masing-masing kelompok menjadi ketua. Ini bisa
melatih siswa untuk memimpin sebuah komunitas atau
kelompok untuk dunia di luar sekolah.
Berdasarkan penjelasan dari dua ahli tersebut, dapat
disimpulkan bahwa untuk mengoptimalkan belajar siswa, semua
prinsip itu bisa dilakukan secara bersamaan oleh guru karena
mampu meningkatkan dan mengoptimalkan motivasi belajar
siswa.
2) Mengoptimalkan unsur-unsur dinamis pembelajaran
Untuk mengoptimalkan motivasi belajar siswa, guru mampu
mengoptimalkan penggunaan unsur dinamis yang ada, seperti
mengatur pembahasan di kelas, suasana kelas yang kondusif,
juga mengoptimalkan penggunaan alat bantu yang ada di
sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3) Mengoptimalkan pemanfaatan pengalaman atau kemampuan
yang dimiliki pembelajar
Siswa mempunyai masa lalunya masing-masing, dan dalam hal
ini guru bisa menggunakannya untuk meningkatkan motivasi
belajar.
4) Mengembangkan aspirasi dalam belajar
Sebagai contoh adalah seperti penjurusan yang ada di beberapa
sekolah yang ada sekarang ini, itu merupakan salah satu langkah
yang dilakukan sekolah untuk mengembangkan aspirasi yang ada
dalam diri masing-masing siswa.
Tidak hanya itu saja, menurut Sudjana dan Rivai (1990:2)
pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar dan siswa juga akan lebih banyak
melakukan kegiatan dan tidak hanya duduk dan mendengarkan guru
berbicara yang kadang kegiatan itu membuat siswa merasa bosan dan
motivasinya juga menjadi menurun. Menururt Winkel (dalam
Angkowo 2007:38) salah satu faktor yang memengaruhi motivasi
belajar adalah pribadi dari guru itu sendiri. Hal-hal pribadi itu
mencakup apakah seorang guru mempunyai keahlian dalam menguasai
sebuah materi, mampu memotivasi siswanya, menghayati nilai
kehidupan, dan apakah guru itu menghayati nila-nilai kehidupan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
ada. Misalkan saja seorang guru mampu menguasai materi dan mampu
menyampaikannya dengan baik untuk siswanya, maka siswapun akan
merasa nyaman dan semakin termotivasi untuk belajar.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa
faktor yang memengaruhi motivasi belajar pada siswa, yaitu cita-cita,
kemampuan pembelajar, kondisi pembelajar, kondisi lingkungan
pembelajar, unsur-unsur dinamis belajar atau pembelajar dan upaya
apa saja yang dapat guru lakukan dalam mengajar siswa.
B. Hakikat Remaja Sebagai Peserta Didik SMA
1. Pengertian Remaja
Remaja, yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal
dari bahasa Latin adolescere yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk
mencapai kematangan.” Menurut Sarwono (1989:9), remaja adalah suatu
masa dimana seseorang mengalami perkembangan psikologis dan pola
indentitifikasi dari siswa-siswa menjadi dewasa. Menurut Santrock
(2007:20) masa remaja (adolescence) adalah periode transisi
perkembangan antara masa siswa-siswa dengan masa dewasa, yang
melibatkan perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosio emosional.
Salah satu tugas pokok remaja adalah mempersiapkan diri mereka untuk
mulai memasuki masa dewasa. Para ahli perkembangan membedakan
masa remaja menjadi peiode awal dan akhir. Masa remaja awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
berlangsung di masa sekolah menengah pertama atau sekolah menegah
akhir dan pubertas terbesar terjadi pada masa ini.
Menurut Mappiare (dalam Desmita 2009:9) rentang usia remaja dapat
dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12 atau 13 tahun sampai dengan 17
atau 18 tahun adalah remaja awal, dan usia 17 atau 18 tahun sampai
dengan 21 atau 22 tahun adalah remaja akhir.
Jadi peneliti berpendapat bahwa remaja adalah masa dimana seorang
siswa mengalami proses dari tahap siswa-siswa menuju ke masa dewasa
dengan rentan waktu.
2. Karakteristik Siswa Usia Remaja (SMA)
Setiap manusia tentu memiliki karakteristik atau ciri tersendiri, begitu juga
dengan remaja dengan karakteristiknya sendiri. Menurut Desmita (2009: 37)
masa remaja ditandai dengan sejumlah karakteristik penting, yaitu:
a. Mencapai hubungan yang matang dengan teman sebaya
Pada karakter ini, remaja diharapkan sudah mampu menjalin
hubungan yang baik dengan teman seusianya, misalnya dengan
teman satu kelas atau tetangga.
b. Dapat menerima dan belajar peran sosial sebagai pria atau wanita
dewasa yang dijunjung tinggi oleh masyarakat
Pada karakter ini remaja diharapkan mampu menggunakan
perannya sebagai seorang remaja pria atau wanita di sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
ataupun masyarakat, misalnya mengikuti kegiatan 17 Agustus
sebagai panitia, atau juga mengikuti kegiatan karang taruna.
c. Menerima keadaan fisik dan mampu menggunakannya secara
efektif
Remaja diharapkan sudah mampu menerima keadaan fisiknya
sebagai pria ataupun lelaki pada umumnya, misalnya saat
menggunakan pakaian sesuai dengan gender masing-masing.
d. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang
dewasa lainnya
Remaja diharapkan sudah mampu mengendalikan emosionalnya,
karena terkadang remaja masih labil dalam hal mengendalikan
emosinya. Misalnya saat diberi nasehat oleh orang tua, banyak
remaja yang merasa bahwa mereka sedang digurui dan lebih
percaya dengan apa yang dia percayai.
e. Memilih dan mampersiapkan karier di masa depan sesuai dengan
minat dan kemampuannya
Remaja sudah harus mampu memilih apa yang akan dia capai di
masa depan nantinya yang sesuai dengan keahlian yang
dimilikinya.
f. Mengembangkan sikap positif terhadap pernikahan, hidup
berkeluarga dan memiliki anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
g. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep
yang diperlukan sebagai warga negara
Remaja diharapkan sudah mampu berpikir lebih terbuka dalam
menanggapi suatu hal, misalnya terhadap apa yang akan
dilakukan setelah lulus dari sekolah.
h. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial
Remaja diharapkan sudah memiliki sikap bertanggung jawab
dalam melakukan sesuatu dan dalam mengambil keputusan.
i. Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman
dalam bertingkah laku
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa seorang remaja
mempunyai berbagai macam kriteria, dari segi sosial ataupun emosi yang
masih bisa dikatakan labil atau belum pasti.
3. Tugas Perkembangan Remaja
Remaja adalah masa dimana seorang siswa mengalami proses dari
tahap siswa-siswa menuju ke masa dewasa dengan rentan waktu atau
umur tertentu. Selama proses tahapan tersebut, remaja memiliki beberapa
tugas perkembangan yang ada dalam dirinya, seperti yang disebutkan
oleh Gunarsa (1986: 207) bahwa ada beberapa tugas perkembangan yang
perlu dihadapi oleh para remaja, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
a. Menerima keadaan fisiknya
Dalam hal ini remaja diharapkan mampu menerima keadaan
fisiknya dengan apa adanya, karena terkadang banyak perubahan
yang dialami oleh remaja seperti jerawat yang banyak tumbuh.
b. Memperoleh kebebasan emosional
Dalam tahap ini, remaja diharapkan mampu mengambil
keputusan dengan baik dan memikirkan apa yang akan terjadi
nantinya. Remaja merupakan tahap dimana seseorang mencapai
pada tingkat emosional yang kurang stabil, sehingga saat ada
yang menasehatinya, remaja akan memberontak karena
menganggap apa yang dia percaya adalah yang terbaik.
c. Mampu bergaul
Untuk mempersiapkan remaja memasuki ke tahap dewasa, remaja
diharapkan mampu bergaul dengan siapapun, seperti teman
sebaya atau tidak sebaya, dan teman yang berlawanan jenis
ataupun sesama jenis.
d. Menemukan model untuk identifikasi
Remaja adalah salah satu tahap dimana seorang anak sedang
mencari jati dirinya, sehingga terkadang remaja mengikuti model
yang dia anggap sebagai contoh untuk dirinya mencari jati diri,
misalnya guru, orang tua, publik figur, atau profesi lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
e. Mengertahui dan menerima kemampuan sendiri
Remaja sering mempunyai mimpi yang ingin dicapai, namun
terkadang saat mimpi itu tidak tercapai maka akan membuat
frustrasi. Dalam hal ini remaja diharap mampu menerima
kemampuannya sendiri dalam hal tertentu. Misalnya dia hanya
mampu menuliskan sebuah puisi tanpa bias membacakannya
dengan indah di depan umum, maka remaja diharapkan tidak
memaksakan diri untuk bisa membaca puisi itu.
f. Memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma
Pada saat ini banyak remaja yang terjerumus pada hal negatif
seperti rokok, minuman keras dan narkoba dengan alasan ingin
mencoba hal baru. Dalam tahap ini remaja diharapkan mampu
menahan diri atau mampu menguasai dirinya untuk tiodak
mencoiba hal baru yang negatif. Masa remaja memang masa
dimana seorang anak ingin mencoba banyak hal baru, namun juga
harus bida membedakan mana yang baik dan buruk.
g. Meninggalkan reaksi dan cara penyesuaian kekanak-kanakan.
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak
menuju dewasa, sehingga banyak remaja yang terkadang masih
membawa sifat-sifatnya saat masih anak-anak. Sebaiknya remaja
diharapkan bisa meninggalkan sifat dan sikap anak-anak tersebut.
Dalam tahap ini remaja digharapkan harus belajar melihat segala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
sesuatu dalam sudut pandang orang lain, dan belajar untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapinya sendiri.
Dari uraian di atas peneliti berpendapat bahwa seorang remaja
merupakan siswa yang sedang dalam tahap pertumbuhan yang berpindah
dari masa siswa-siswa menuju masa dewasa, dan dalam tahap tersebut
seorang remaja pasti mempunyai tugas yang khas dalam dirinya. Salah
satunya adalah mulai mempunyai sikap tanggung jawab yang harus dia
punya untuk masuk kemasa dewasa nanti. Tanggung jawab tersebut salah
satunya adalah belajar di sekolah untuk menyelesaikan pendidikan
dengan baik.
4. Motivasi Belajar pada Remaja
Menurut teori Piaget (dalam Desmita 2007:195) pada tahap
perkembangan kognitif, seorang remaja sudah mampu berfikir secara
abstrak dan hipotesis sehingga membuat mereka mampu memikirkan apa
yang akan terjadi atau mungkin terjadi, juga membuat mereka
mempercayai sesuatu yang bersifat teori seperti pelajaran sekolah. Namun
banyak remaja yang tidak menyukai hal yang berhubungan dengan belajar
atau pelajaran di sekolah.
Menurut Soesilowindradini (1996) ketertarikan seorang remaja
memang bukanlah pada sekolah, karena menurut para remaja sekolah
adalah tempat yang membosankan. Remaja seringkali mengeluh terkait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
dengan sekolah seperti tugas rumah, peraturan atau larangan yang ada di
sekolah, juga beberapa mata pelajaran dan bagaimana cara mengajar para
guru. Namun di satu sisi mereka juga menyukai sekolah karena mereka
dapat berkumpul dan bertemu dengan teman-teman sebayanya. Menurut
Hamalik (2007:179) bila remaja tidak motivasi dalam belajar, maka guru
tidak menjamin penempatan siswa di kelas tertentu, baik kegiatan
belajarnya maupun keberhasilannya.
Ketertarikan siswa terhadap sesuatu sangat berpengaruh juga pada
motivasinya, apalagi terhadap pelajaran yang ada di sekolah. Jika siswa
tertarik dengan pelajaran-pelajaran yang ada di sekolah, senang dan
nyaman berada di lingkungan sekolah, maka motivasinya untuk belajar
juga akan lebih tinggi dan maksimal. Namun jika siswa tidak tertarik pada
apapun yang berkaitan dengan sekolah, motivasinya dalam belajar juga
menjadi kurang maksimal.
C. Hakikat Kelas Khusus Olahraga
1. Pengertian Kelas Khusus Olahraga
Menurut Undang-Undang No. 3 tahun 2003 pasal 25 ayat 6 pengertian
kelas khusus olahraga adalah kelas khusus yang disediakan dalam satuan
pendidikan untuk menampung para peserta didik yang berbakat dalam
bidang olahraga tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Kelas
Khusus Olahraga adalah salah satu kelas yang dibentuk untuk menampung
siswa-siswa yang berbakat khusus dalam bidang olahraga, namun sama-
sama mendapatkan pendidikan secara akademis sama dengan kelas pada
umumnya.
2. Tujuan Kelas Khusus Olahraga
Tujuan dari kelas khusus olahraga menurut Direktorat Jendral
Manajemen Pendidikan dasar dan Menengah (2010: 5) adalah:
a. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam bidang olahraga
b. Meningkatkan mutu akademis dan prestasi olahraga
c. Meningkatkan kemampuan berkompetensi secara seportif
d. Meningkatkan kemampuan sekolah dalam pembinaan dan
pengembangan kegiatan olahraga
e. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani
f. Meningkatkan mutu pendidikan sebagai bagian dari
pembangunan.
3. Pelaksanaan Kurikulum Kelas Khusus Olahraga
Pelaksanaan kurikulum dalam kelas khusus olahraga tentu sedikit
berbeda dengan kelas reguler karena waktu belajar siswa olahraga juga
berbeda dengan siswa reguler. Dalam buku panduan pelaksanaan kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
olahraga Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
(2010: 9), perencanaan kurikulum kelas olahraga meliputi:
a. Pembuatan silabus, silabus pelaksanaan program kelas olahraga
harus mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Sedangkan program latihan harus disesuaikan dengan kalender
akademis di sekolah masing-masing dan dimasukan dalam rencana
kerja dan anggaran sekolah (RKAS).
b. Alokasi waktu, program laihan kelas olahraga dilaksanakan
dengan alokasi waktu anara 10 sampai 16 jam per minggu, diluar
jam pelajaran.
Sedangkan menurut Virget S. Ward (dalam Hamalik, 2007: 18)
menjelaskan bahwa pendidikan bagi anak yang berbakat perlu perhatian
yang saksama. Dia juga mengatakan bahwa perlu adanya program khusus
untuk anak yang berbakat, dan dibutuhkan teori tentang pengalaman
pendidikan yang menjelaskan bahwa mana pendidikan yang berhasil, dan
mana yang gagal untuk pendidikan anak-anak berbakat.
4. Fasilitas atau Sarana dan Prasarana
Untuk melaksanakan kelas khusus olahraga diperlukan beberapa
fasilitas. Menurut buku panduan pelaksanaan kelas olahraga Direktorat
Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (2010: 9) dijelaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
bahwa sarana dan prasarana yang perlu dipersiapkan dalam
penyelenggaraan program kelas olahraga adalah:
a. Fasilitas yang harus dimiliki sekolah, meliputi:
1) Gedung sekolah
2) Lapangan olahraga
3) Alat perlengkapan olahraga
4) Ruang usaha kesehatan sekolah (UKS), sekaligus digunakan
sebagai klinik kesehatan olahraga, untuk evaluasi dan layanan
kesehatan sehari-hari
5) Pelaksanaan program kelas olahraga akan lebih sempurna jika
didukung adanya fiteness center yang telah dimiliki sekolah.
6) Perpustakaan dan ruang multimedia yang dapat mendukung
program kelas olahraga, antara lain buku, koran, tabloit, film
dan CD olahraga.
b. Fasilitas diluar sekolah
1) Sarana dan prasarana milik pemerintah daerah setemoat
2) Sarana dan prasarana yang ada di klub olahraga
5. Penelitian Pendukung Motivasi Belajar Siswa Kelas Khusus Olahraga
Motivasi belajar adalah dorongan dari dalam diri seseorang untuk
melakukan kegiatan belajar. Setiap manusia mempunyai motivasi belajar
sendiri-sendiri terganung dengan kebutuhan mereka, begitu juga dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
siswa kelas khusus olahraga. Hanif (2011) mengungkapkan dalam
penelitiannya bahwa motivasi belajar siswa SMP/SMA kelas khusus
olahraga Ragunan Jakarta baik atau sebanyak 71,07%, walaupun begitu,
cukup banyak juga siswa yang motivasi belajarnya kurang, yaitu sebesar
21,49%. Kurangnya motivasi belajar bisa disebabkan oleh banyak hal,
seperti yang dituliskan oleh Hanif (2011) dalam penelitiannya bahwa
kurangnya motivasi belajar dikarenakan siswa yang kelelahan setelah
latihan olahraga, dan tampaknya siswa lebih menyukai latihan daripada
belajar di sekolah.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
siswa kelas khusus olahraga sebenarnya tidak terlalu rendah, namun juga
tidak terlalu tinggi, sehingga masih banyak yang harus diperbaiki untuk
semakin menambahkan motivasi siswa KKO dalam hal belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini dibahas jenis penelitian, setting penelitian, subjek
penelitian, alat pengumpulan data, pengumpulan data, validitas dan
reliabilitas, dan proses pengumpulan data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2013:14), metode penelitian kuantitaif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Penelitian yang dilakukan
bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai faktor apa yang
memengaruhi motivasi belajar siswa kelas XI kelas khusus olahraga
(KKO) di SMA Negeri 4 Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakssiswaan di dalam skelas XI KKO SMA Negeri 4
Yogyakarta yang berlokasi di Jalan Magelang Karangwaru Lor,
Yogyakarta. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai pada 18 Agustus
2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
C. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI Kelas Khusus Olahraga
SMA Negeri 4 Yogyakarta yang berjumlah 31 siswa. Peneliti memilih
subyek sebanyak 31 siswa dikarenakan menurut Roscoe (dalam Sugiyono
2010: 131) subyek yang layak dalam sebuah penelitian adalah antara 30
sampai dengan 500 responden.
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah angket yang dilakukan dengan memberi seperangkat
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket yang
digunakan adalah angket faktor-faktor yang memengaruhi motivasi belajar
siswa yang disusun oleh peneliti berdasarkan faktor apa saja yang
memengaruhi motivasi belajar.
Pengumpulan data dilakukan dengan angket berskala Guttman.
Menurut Riduwan (2010:16) skala Guttman ialah skala yang
digunakanuntukjawaban yang bersifatjelas (tegas) dan konsisten. Pada
skala Guttman terdapat beberapa pernyataan yang diurutkan atau disusun
untuk melihat sikap tertentu seseorang.
Pemberian skor untuk setiap alternatif jawaban untuk masing-masing
item pertanyaan dalam instrument ini menurut Darmawan (2013:169)
adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel. 3.1
Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban
Alternatif
Jawaban
Skor alternatif jawaban
Positif Negatif
YA 1 0
TIDAK 0 1
Responden diminta untuk menjawab pernyataan yang terdapat pada
angketfaktor yang memengaruhimotivasi belajar dengan memilih salah
satu alternatif jawaban yang telah disediakan dengan cara memberi tanda
centang (). Jawaban dari responden dibuat skor tertinggi “satu” dan skor
terendah “nol”, untuk alternatif jawaban dalam angket, peneliti
menetapkan kategori untuk setiap pernyataan positif, yaitu Ya = 1 dan
Tidak = 0, sedangkan kategori untuk setiap pernyataan negatif, yaitu Ya =
0 dan Tidak = 1. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala
Guttman dalam bentuk checklist, dengan demikian peneliti berharap akan
didapatkan jawaban yang tegas mengenai data yang diperoleh.
Skoring dilakukan dengan cara menjumlahkan jawaban responden
pada masing-masing item. Demikian dapat diketahui faktor apa saja yang
memengaruhi motivasi belajar pada subjek penelitian ini, semakin tinggi
jumlah skor yang diperoleh, maka semakin tinggi pula faktor tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
memengaruhi motivasi belajar siswa, sebaliknya jika semakin rendah
jumlah skor yang diperoleh maka semakin rendah pula faktor tersebut
memengaruhi motivasi belajar siswa.
Berikut adalah kisi-kisi dari instrumen penelitian yang dilakukan
dalam penelitian ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel. 3.2
Rincian Kisi-Kisi Angket Faktor yang Memengaruhi Motivasi Belajar Siswa
Siswi Kelas XI KelasKhusus Olahraga SMA Negeri 4 Yogyakarta
No Aspek Indikator Item
angket
Fav(
+)
Unfav
(-)
Jumlah
1.
Cita-cita atau
aspirasi
pembelajar
Mempunyai target 1,2,3,4 1,2 3,4 4
Punya semangat 5,6,7,8 5,6 7,8 4
Fokus untuk mencapai target 9,10,11,12 11,12 9,10 4
Mempunyai usaha lebih untuk
menggapai cita-cita 13,14,15,16 13,16 14,15 4
Tidak menunda pekerjaan 17,18,19,20 17,20 18,19 4
Berkeinginan untuk
memperbaiki kegagalan yang
pernah dialami
21,22,23,24 22,24 21,23 4
2. Kemampuan
pembelajar
Siswa mampu mengikuti
sebagian besar mata pelajaran 25,26 25 26 2
Siswa memiliki kemampuan
untuk memahami materi yang
diajarkan
27,28 27 28 2
Siswa mampu menjawab
pertanyaan atau soal 29,30 29 30 2
3. Kondisi
pembelajar
Siswa memiliki kondisi fisik
yang mendukung 31,32,33,34 32,34 31,33 4
Siswa memiliki kondisi psikis
yang mendukung 35,36,37,38 35,36 37,38 4
4.
Upaya guru dalam
membelajarkan
pembelajar
Penggunaan media dalam
proses belajar 51,52,53,54 51,52 53,54 4
Guru yang menyenangkan 55,56,57,58 55,57 56,58 4
Pemberian penghargaan untuk
setiap keberhasilan pada
proses pembelajaran
59,60,61,62 59,61 60,62 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
5.
Kondisi
lingkungan
pembelajar
Lingkungan keluarga yang
mendukung bagi proses belajar
siswa
39,40,41,42 39,42 40,41 4
Lingkungan masyarakat yang
positif 43,44,45,46 43,44 45,46 4
Lingkungan sekolah yang
kondusif 47,48,49,50 47,49 48,50 4
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas
Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu
alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2009: 5). Validitas
adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur
apa yang ingin diukur (Siregar, 2014:46). Rumus validitas yang
digunakan adalah skala Guttman dimana skala ini hanya digunakan
untuk jawaban atau pilihan yang jelas saja. Setelah didapatkan data
dari uji instrumen, penyusun melakukan tabulasi atau penyusunan
dalam bentuk tabel atau daftar agar lebih mudah dimengerti. Pada
tabel Guttmandengan menyusun item menurut skor jawaban “Ya”
tertinggi sampai dengan yang paling rendah. Karena menggunakan
angket dengan skalla Guttman, maka untuk memperoleh tingkat
validitas instrumen angket, penyusun menggunakan koefisien
reprodusibilitas dan koefisian skalabilitas. Koefisien reprodusibilitas
hanya digunakan untuk mengukur ketepatan alat yang dibuat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
sedangkan koefisien skalabilitas digunakan untuk menunjukan baik
atau tidaknya skala yang digunakan (Yusuf, 2014:231). Adapun rumus
untuk menghitung koefisien Reprodusibilitas dan koefisien
Skalabilitas:
Koefisien Reprodusibilitas (Kr)
Keterangan:
= koefisien reprodusibilitas
= jumlah kesalahan
= jumlah total pilihan jawaban = pertanyaan x jumlah
responden
Koefisien Skalabilitas ( )
Keterangan:
= koefisien skalabilitas
= jumlah kesalahan
= jumlah yang diharapkan = ( ) dimana
Adalah kemungkinan mendapatkan jawaban yang
benar. Karena jawaban adalah “Ya” dan “Tidak”
𝐾𝑟 = 1 𝑒
𝑛
𝐾𝑠 = 1 𝑒
𝑐(𝑛 𝑇𝑛)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
maka = 0,5
= jumlah total pilihan jawaban = jumlah pertanyaan
x jumlah responden
= jumlah pilihan jawaban
Setelah peneliti melaksanakan uji instrument,
didapatkan hasil dari jumlah responden 31 siswa dengan
jumlah eror sebesar 376, dengan koefisien Reprodubilitas
0,8044 dan koefisien skalabilitas 0,6087. Untuk perhitungan
secara praktis koefisien reprodubilitas dan koefisien
skalabilitas, adapun perhitungan secara manualnya, yaitu
sebagai berikut:
Koefisien Reprodusibilitas
= 1
= 1 -
= 1- 0,1956
= 0.8044
Ketentuannya skala yang memiliki Kr = 0,90 ke atas dianggap
cukup baik untuk digunakan (Effendi dan Tukiran, 2012:120).
Dari hasil perhitungan ini 0,8044 maka koefisien
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
reprodusibilitas untuk hasil uji instrument ini dianggap hampir
memenuhi (Rianse dan Abdi, 2008).
Koefisien Skalabilitas
= 1
=1-
( )
= 1-
( )
= 1– 0,3912
= 0,6088
Syarat penerimaan nilai koefisien skalabilitas yaitu apabila
koefisien skalabilitas memiliki nilai > 0, 60 (Yusuf, 2014:231),
dalam perhitungan ini menghasilkan sejumlah 0,6088 maka
koefisien skalabilitas ini baik untuk digunakan.
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya (Azwar, 2009: 4). Reliabilitas adalah untuk mengetahui
sejauh hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran
dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan
alat pengukur yang sama pula (Siregar, 2014:55). Pengujian
reliabilitas instrument penelitian ini dilakukan dengan teknik atau
pendekatan Internal Consistency yang dilakukan dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh
dianalisis dengan teknik tertentu (Sugiyono, 2013: 185). Pengujian
reliabilitas instrumen menggunakan rumus KR 20 (Kuder
Richardson):
Keterangan:
= jumlah item dalam instrumen
= proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1
= 1 -
= varians total
Rumus KR 20 digunakan karena skor yang diperoleh skor dikatomi
atau skor dua kelompok yang saling bertentangan 1 dan 0, adapun hasil
uji reliabilitas instrument dengan KR 20 sebagai berikut:
𝑟𝑖 = 𝑘
(𝑘 1) 𝑠𝑡
𝑝𝑖𝑞𝑖𝑠𝑡
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
=
( 1)
=
( 1){
}
=
( 1)* +
=0,6708
Maka dengan demikian didapatkan hasil uji reliabilitas sebesar
0,6708 kemudian dimasukan ke dalam tabel kriteria reliabilitas.
Menurut Guildford (dalam Masidjo 1995: 209) hasil dari perhitungan
menunjukan bahwa reliabilitas cukup untuk digunakan dalam
penelitian.
Tabel. 3.3
Tabel Kategori Guildford
Nilai Kriteria
0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,04 Rendah
-1,00 – 0,20 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
F. Prosedur Pengumpulan Data
1. Tahap persiapan
a. Peneliti mencari dan mempelajari buku-buku yang berkaitan
dengan variable penelitian kemudian menuliskan kajian teori.
b. Peneliti menyusun angket faktor yang memengaruhi motivasi
belajar siswa.
c. Merevisi item angket dan mengkonsultasikan kepada dosen
pembimbing.
d. Dalam tahap persiapan ini, peneliti menghubungi kantor Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga (DISDIKPORA) serta kantor
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (BAKESBANGPOL)Daerah
Istimewa Yogyakarta untuk meminta surat pengantar ke pihak
sekolah dan menyerahkan surat izin penelitian kepada kepala
sekolah SMA Negeri 4 Yogyakarta.
2. Tahap Pelaksanaan
Melakukan pengambilan data yang dilakukan di SMA Negeri 4
Yogyakarta. Pelaksanaan dilakukan di ruang kelas sesuai dengan
jadwal yang sudah di sepakati dengan pihak sekolah sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
G. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2013:207) analisis data merupakan kegiatan
setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.
Setelah melakukan penelitian dengan pengumpulan data dari responden,
kemudian peneliti melakukan analisis data. Data yang didapatkan oleh
peneliti adalah data mentah yang berisi dari responden mengenai
permasalahan yang diteliti. Salah satu tujuan dari analisis data adalah
menyederhanakan seluruh data dan kemudian disajikan dalam susunan
yang sistematis, setelah itu ditafsirkan atau memaknai data yang didapat.
Data yang didapat oleh peneliti bersifat kuantitatif dengan skala
Guttman sehingga perlu diolah untuk proses penarikan kesimpulan.
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik hitung analisis
deskriptif untuk mendeskripsikan variabel penelitian dalam pengukuran
dan tidak menggunakan statistik inferensial karena tidak ada hipotesis
dalam penelitian ini.
Adapun teknik statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
persentase. Persentase untuk setiap kemungkinan jawaban diperoleh dari
berbagai frekuensi yang diperoleh dengan jumlah populasi, kemudian
dikalikan 100% (Bungin, 2014). Adapun rumus sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Keterangan:
= persentase
= frekuensi dari setiap jawaban yang dipilih
= jumlah
1 = konstanta
Selanjutnya persentase yang diperoleh diterjemahkan ke dalam kategori
sebagai berikut:
Tabel 3.4
Kategori Persentase menurut Bungin
PERSENTASE KATEGORI
100% Sangat tinggi
76% - 99% Tinggi
51%-75% Agak tinggi
50% Sedang
26% - 49% Agak rendah
2% - 25% Rendah
0 – 1% Sangat rendah
𝑃 = 𝑓
𝑛x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan. Penyajian penelitian
didasarkan pada rumusan masalah atau pertanyaan-pertanyaan penelitian.
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Faktor yang Memengaruhi Motivasi Belajar Siswa Kelas Khusus
Olahraga (KKO) di SMA Negeri 4 Yogyakarta.
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dapat diketahui faktor-
faktor apa saja yang dominan memengaruhi motivasi belajar siswa kelas
khusus olahraga khususnya kelas XI SMA Negeri 04 Yogyakarta.
Dibawah ini adalah hasil kategorisasi faktor-faktor yang memengaruhi
motivasi belajar:
Tabel 4.1
Faktor yang Memengaruhi Motivasi Belajar
Faktor-Faktor Persentase (%) Kategori
Cita-cita dan aspirasi
pembelajar 12,61 Rendah
Kemampuan pembelajar 4,25 Rendah
Kondisi pembelajar 4 Rendah
Kondisi lingkungan 5,64 Rendah
Upaya guru dalam
membelajarkan pembelajar 6,54 Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Kategorisasi faktor yang memengaruhi motivasi belajar siswa dapat dilihat di
bawah ini:
Grafik 1
Deskripsi Faktor yang Memengaruhi Motivasi Belajar
Tabel dan gambar menerangkan bahwa:
a. Pilihan paling banyak terdapat pada faktor cita-cita dan aspirasi siswa
sebanyak 12,61%, artinya faktor yang paling dominan memengaruhi
motivasi belajar adalah cita-cita dan aspirasi siswa.
b. Pada faktor kedua yang paling dominan memengaruhi motivasi belajar
siswa adalah faktor upaya guru, dengan nilai sebanyak 6,54%.
c. Faktor ketiga yang memengaruhi motivasi belajar siswa adalah faktor
lingkungan pembelajar, dengan hasil sebanyak 5,64%.
0
2
4
6
8
10
12
14
cita-cita kemampuan kondisi lingkungan upaya guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
d. Faktor yang keempat adalah faktor kemampuan pembelajar dengan
hasil sebanyak 4,25%.
e. Faktor yang kelima adalah faktor kondisi pembelajar dengan hasil
sebanyak 4%.
2. Hasil Analisi butir instrumen faktor motivasi belajar yang terindikasi
rendah
Berdasarkan hasil pengolahan data telah disapat skor-skor item yang
masuk dalam kategorisasi sangat tinggi, tinggi, agak tinggi, sedang, agak
rendah dan rendah. Hasil pengkategorisasian skor item faktor yang
memengaruhi motivasi belajar dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2
Kategorisasi Skor Item Faktor yang Memengaruhi Motivasi Belajar
Siswa
PERSENTASE KATEGORI KESELURUHAN
100% Sangat tinggi 0
76% - 99% Tinggi 0
51%-75% Agak tinggi 0
50% Sedang 4
26% - 49% Agak rendah 28
2% - 25% Rendah 27
0 – 1% Sangat rendah 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Kategorisasi skor item faktor yang memengaruhi motivasi belajar siswa jika
digambarkan dalam bentuk grafik dapat dilihat sebagai berikut:
Grafik 2
Kategorisasi Faktor yang Memengaruhi Motivasi Belajar
Tabel dan grafik menerangkan bahwa:
a. Terdapat 50% atau 4 item yang masuk dalam kategori sedang.
b. Terdapat 47% atau 28 item yang termasuk kategori agak rendah.
c. Terdapat 23% atau 27 item yang termasuk kategori rendah.
d. Terdapat 5% atau 3 item yang termasuk kategori sangat rendah.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat 3
item yang termasuk dalam kategori sangat rendah.
0
5
10
15
20
25
30
sangattinggi
tinggi agak tinggi sedang agakrendah
rendah sangatrendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Faktor yang Memengaruhi Motivasi Belajar Siswa Kelas Khusus
Olahraga (KKO) di SMA Negeri 4 Yogyakarta.
Hasil penelitian membuktikan bahwa motivasi belajar siswa kelas XI
Kelas Khusus Olahraga SMA Negeri 4 Yogyakarta tahun ajaran
2016/2017 dipengaruhi oleh beberapa faktor, dan faktor yang paling
dominan memengaruhi motivasi belajar siswa adalah faktor cita-cita atau
aspirasi pembelajar dengan persentase sebanyak 12,61%. Cita-cita
memang sangat memengaruhi motivasi siswa dalam proses belajar,
karena dengan adanya cita-cita siswa bisa memilih dalam bidang
msiswaah dia harus mengembangkan kemampuannya untuk menggapai
apa yang dia inginkan, hal ini sesuai dengan pendapat Mulyaningtyas
(2007: 40) bahwa cita-cita adalah keinginan yang selalu ada dalam
pikiran atau tujuan yang ditetapkan seseorang untuk diri sendiri dan
hendak dicapainya. Dengan demikian motivasi belajar siswa kelas XI
Kelas Khusus Olahraga sangat dipengaruhi dengan adanya faktor cita-
cita.
Hasil dari data diatas juga dibuktikan dengan keadaan siswa KKO di
sekolah, yang dimana bias dilihat bahwa mereka memang mempunyai
cita-cita sebagai seorang atlet, sehingga mereka tidak terlalu menganggap
belajar itu penting. Nilai akademik mereka juga tidak terlalu memuaskan,
dan banyak diantara mereka yang sering membolos pada beberapa jam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
pelajaran siang, padahal saat pagi hari mereka ada di dalam kelas entah
karena mereka ada latihan untuk lomba tertentu atau hanya sekedar pergi
ke kantin.
Faktor kedua yang memengaruhi motivasi belajar siswa adalah faktor
upaya guru, dengan nilai sebanyak 6,54%. Menururt Winkel (dalam
Angkowo 2007:38) salah satu faktor yang memengaruhi motivasi belajar
adalah pribadi dari guru itu sendiri. Hal-hal pribadi itu mencakup apakah
seorang guru mempunyai keahlian dalam menguasai sebuah materi,
mampu memotivasi siswanya, menghayati nilai kehidupan, dan apakah
guru itu menghayati nila-nilai kehidupan yang ada. Dalam hasil
penelitian yang ada cukup banyak siswa yang merasa bahwa motivasi
siswa untuk belajar dipengaruhi oleh upaya-upaya guru yang mengajar.
Dari hasil data yang diperoleh, timbul dugaan bahwa siswa hanya
ingin belajar dengan beberapa guru saja, atau dengan guru yang mereka
anggap menyenangkan dan mengerti bagaimana cara untuk
memperlakukan siswa Kelas Khusus Olahraga dengan baik. Disaat guru
yang mengajar terlalu sering memarahi mereka atau memaksakan
kehendaknya karena tidak mengerjakan PR atau tugas yang diberikan,
maka mereka tidak akan merasa nyaman saat belajar di kelas. Terlihat
juga sikap siswa kepada guru di sekolah, mereka hanya menghormati
beberapa guru saja yang mereka anggap guru tersebut mengerti mereka
seperti guru BK atau wali kelas mereka sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Faktor ketiga adalah faktor lingkungan pembelajar dengan hasil
persentase sebanyak 5,64%. Dari data tersebut dapat diartikan bahwa
para siswa menganggap bahwa lingkungan yang ada disekitar mereka
tidak terlalu memengaruhi motivasi belajar mereka, entah itu lingkungan
yang ada di rumah, di sekolah, bahkan lingkungan di masyarakat.
Timbul dugaan bahwa siswa KKO yang berlatar belakang seorang atlet
yang dimana mereka hanya bisa bisa bersosialisasi di sekolah dan
lapangan walaupun tidak semua seperti itu, sehingga mereka
menganggap bahwa lingkungan yang ada di sekitar mereka juga tidak
terlalu memengaruhi motivasi belajar mereka. Saat mereka di rumahpun
hanya untuk beristirahat setelah latihan atau sekolah dan untuk tidur,
sehingga untuk bersosialisasi dengan masyarakat sekitarpun sedikit tidak
terlaksana dengan baik. Faktanya saat mereka ada di sekolah dan dengan
kelas yang cukup ramai, mereka tidak merasa terganggu dengan kondisi
tersebut untuk belajar di dalam kelas.
Faktor keempat adalah faktor kemampuan pembelajar dengan
persentase 4%. Berdasarkan hasil yang ada, dapat disimpulkan bahwa
bagi siswa kelas XI Kelas Khusus Olahraga SMA Negeri 04 Yogyakarta
menganggap bahwa kemampuan yang mereka miliki tidak memengaruhi
motivasi belajar mereka. Menurut Angkowo (2007:36) intelegensi siswa
juga memengaruhi motivasi belajar pada siswa, walaupun menurut
Slameto (2010) tidak sepenuhnya siswa yang memiliki intelegensi tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
selalu berhasil, intelegensi hanya salah satu faktor yang
memengaruhinya, bila faktor lain mengganggu belajar siswa maka
motivasi siswa juga bisa saja menurun.
Seperti yang terlihat di sekolah, mereka seakan tidak terlalu
memikirkan untuk memperbaiki kemampuan mereka tentang belajar.
Saat mendapatkan nilai rendah, mereka seakan tidak takut atau merasa
menyesal dengan nilai tersebut, walaupun ada beberapa siswa KKO yang
merasa terbebani dengan nilai rendah, walau pada akhirnya guru yang
mengadakan remidial untuk siswa agar nilai mereka mencapai pada nilai
KKM yang ditentukan oleh sekolah.
Faktor kelima adalah faktor kondisi pembelajar yang mencakup
kondisi fisik dan psikis. Menurut hasil dari penelitian yang sudah
dilakukan menyatakan bahwa kondisi siswa tidak memengaruhi motivasi
belajar mereka. Siswa menerima kondisi fisik mereka dengan baik,
terutaman karena mereka seorang atlet olahraga yang memang dituntut
untuk memiliki fisik yang baik dan sehat.
Menurut Angkowo (2007) motivasi belajar siswa juga dipengaruhi
oleh faktor psikologis, dimana menurut Slameto (2010) faktor psikologis
itu bisa termasuk perhatian, bakat dan minat siswa tersebut. Jika
perhatian, minat dan bakat siswa ada pada suatu pelajaran A maka siswa
itu akan dengan senang dan giat untuk belajar pelajaran tersebut. Siswa
kelas olahraga ini juga sudah pasti menaruh bakat dan minat mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
dalam bidang olahraga, sehingga menurut mereka kondisi psikis tentang
sekolah juga tidak terlalu tinggi.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada indikasi jika
siswa KKO kelas XI SMA Negeri 4 Yogyakarta memiliki motivasi
belajar rendah dikarenakan cita-cita mereka yang ingin jadi seorang atlet
sehingga mereka beranggapan bahwa belajar bukanlah sesuatu yang
terlalu penting. Pendapat di atas juga diperkuat dengan hasil dari
pengambilan data saat di sekolah yang menunjukkan bahwa faktor
tertinggi yang memengaruhi motivasi belajar siswa KKO adalah faktor
cita-cita atau aspirasi pembelajar.
Dari data yang ada dapat dilihat juga, bahwa dari kelima faktor
tersebut masuk dalam kategori rendah, sehingga ada dugaan bahwa
sebenarnya motivasi belajar siswa kelas XI KKO SMA Negeri 4
Yogyakarta tidak di pengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Dugaan
lainnya adalah mungkin saja siswa kelas XI KKO SMA Negeri 4
Yogyakarta memang menganggap bahwa belajar bukanlah sesuatu yang
penting karena mereka adalah seorang atlet, jadi motivasi belajar
merekapun menjadi rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2. Item-item Faktor yang Memengaruhi Motivasi Belajar
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan data yang menunjukan bahwa
terdapat 3 item yang termasuk dalam kategori sangat rendah. Item
tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
Tabel 4. 3
Item-Item Faktor yang Memengaruhi Motivasi Belajar yang Termasuk dalam
Kategori Sangat Rendah
Aspek /
Faktor
Indikator No Item Skor
Kondisi
lingkungan
pembelajar
Lingkungan
masyarakat
yang positif
46
Lingkungan
rumah yang
bising
0
Lingkungan
keluarga
yang
mendukung
bagi proses
belajar
siswa
40
Orang tua
yang sering
bertengkar
0
Kondisi
pembelajar
Siswa
memiliki
kondisi
fisik yang
mendukung
31
Memiliki
penyakit
yang cukup
mengganggu
dalam
proses
belajar
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Terdapat beberapa penjelasan mengenai ketiga item tersebut sehingga
teridentifikasi rendah berdasarkan faktor yang memengaruhi motivasi
belajar. Berikut penjelasan yang dijabarkan sesuai dengan faktor yang
terendah.
Pertama, faktor lingkungan pembelajar, artinya motivasi belajar siswa
tidak terpengaruh oleh lingkungan dimana mereka berada, seperti
sekolah, rumah dan masyarakat. Menurut Dimyati (1999) motivasi
belajar dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang ada di sekitar
pembelajar, seperti lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah. Namun
dalam hasil pengolahan data yang ada, ternyata faktor ini menjadi faktor
yang sangat rendah yang mengartikan bahwa motivasi belajar siswa tidak
dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Ketidak terpengaruhnya motivasi
belajar siswa terhadap lingkungan ini menurut peneliti juga bersifat
positif karena saat siswa ditempatkan dimanapun, mereka tidak akan
terpengaruh oleh lingkungan atau suasana baru yang ada.
Kedua, faktor kondisi pembelajar, artinya motivasi siswa kelas KKO
tidak terpengaruh oleh kondisi fisik atau psikis mereka. Menurut Dimyati
(1999) dan Angkowo (2007) motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh
kondisi pelajar yang mencakup kondisi secara fisik dan psikis yang sehat.
Dari hasil penelitian, faktor ini menjadi salah satu faktor dengan hasil
yang rendah khususnya pada pilihan item nomor 31. Dari hasil tersebut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
peneliti berpendapat bahwa siswa merasa tidak terganggu saat sedang
sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan hasil penelitian dan
saran-saran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa kesimpulan yang dapat
diambil, yaitu:
1. Motivasi belajar siswa kelas XI Kelas Khusus Olahraga SMA
Negeri 04 Yogyakarta tidak dipengaruhi oleh lima faktor yang ada
karena semua faktor tersebut masuk dalam kategori rendah.
Kelima faktor tersebut adalah cita-cita atau aspirasi pembelajar,
kemampuan pembelajar, kondisi pembelajar, kondisi lingkungan
pembelajar dan upaya guru dalam membelajarkan pembelajar.
2. Dari kelima faktor tersebut yang paling dominan memengaruhi
motivasi belajar siswa adalah faktor cita-cita atau aspirasi
pembelajar.
3. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan juga tiga item yang
terindikasi sangat rendah, yaitu dua item dari faktor kondisi
lingkungan pembelajar dan satu item dari faktor kondisi
pembelajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
B. Saran
Berikut ini dikemukakan saran yang sesuai dengan hasil penelitian
untuk berbagai pihak:
1. Guru Pembimbing
a. Guru pembimbing dapat melakukan layanan bimbingan secara
pribadi maupun kelompok untuk membantu meningkatkan
motivasi siswa dalam belajar selama di sekolah.
b. Guru pembimbing diharapkan mampu menjalin kerjasama
dengan wali kelas dan guru mata pelajaran agar mampu
membantu kesulitan dan hambatan-hambatan yang dialami siswa
saat belajar di kelas dan mampu menanganinya dengan cepat.
c. Guru pembimbing bersama guru mata pelajaran perlu
meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Wali kelas
a. Wali kelas diharapkan mampu memposisikan diri sebagai
sahabat siswa dan memantau perkembangan dan apa saja
kesulitan yang siswa alami setiap harinya.
b. Wali kelas diharapkan lebih meningkatkan komunikasi dengan
guru mata pelajaran untuk mengetahui perkembangan siswa
setiap harinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
c. Wali kelas juga diharapkan menjalin komunikasi dengan orang
tua dan pembimbing agar dapat saling membantu untuk
menyelesaikan masalah siswa.
3. Sekolah
Dari hasil penelitian ini, sekolah diharapkan meningkatkan
kurikulum yang ada, apakah kurikulum yang ada khususnya untuk
Kelas Khusus Olahraga sudah berjalan dengan baik atau belum.
4. Orang tua
a. Orang tua diharapkan mampu menjalin komunikasi yang baik
kepada wali kelas, pembimbing dan guru mata pelajaran agar
mampu mengetahui masalah yang dialami siswa di sekolah, dan
perkembangan siswa setiap harinya.
b. Orang tua juga diharapkan mampu menjalin komunikasi yang
baik dengan siswa saat berada di rumah, memberi kesempatan
siswa untuk berbicara atau bercerita tentang kegiatan dan
pendapatnya.
5. Peneliti lain
a. Peneliti lain diharapkan mampu mengembangkan penelitian
yang terkait dengan motivasi belajar belajar dan mampu mencari
referensi lebih banyak lagi tentang variabel yang diteliti.
b. Peneliti lain diharapkan mengkaji kembali angket yang telah
dibuat dan akan disebarkan sebagai alat penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
c. Peneliti lain diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini
dengan menambahkan usulan topik-topik dan implikasinya.
d. Peneliti lain diharapkan menyesuaikan angket sesuai dengan
kebutuhan dan tingkat perkembangan siswa.
e. Peneliti lain diharapkan mampu menggali lebih dalam lagi
masalah yang ada pada siswa Kelas Khusus Olahraga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
DAFTAR PUSTAKA
Angkowo, Robertus & A. Kosasih. (2007). Optimalisasi Media Pembelajar.
Grasindo: Jakarta.
Azwar, Saifuddin. (2009). Reliabilitas dan Validitas. Pustaka belajar:
Yogyakarta.
Bungin. (2014). Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Kencana: Jakarta.
Darmawan, Deni. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Remaja Rosdakarya:
Bandung.
Dimyati & Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta: Jakarta.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Dirjen Mendikdasmen.
(2010). Panduan Pelaksanaan Program Kelas Olahraga. Jakarta:
Kementrian Pendidikan Nasional.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Psikologi Belajar. Rineka cipta: Jakarta.
Effendi, Sofian & Tukiran. (2012). Metode Penelitian Survei. LP3ES: Jakarta.
Eveline, Siregar & Hartini Nara. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran. Ghalia
Indonesia: Bogor.
Gunarsa, Singgi. D & Yulia Singgih D. Gunarsa. (1986). Psikologi
Perkembanagan Anak dan Remaja. Gunung Mulia: Jakarta.
Hamalik, Oemar. (2007). Psikoogi Belajar dan Mengajar. Sinar Baru
Algesindo: Bandung.
Hanif, Achmad Sofyan. (2011). Evaluasi Terhadap Sekolah Khusus
Olahragawan SMP/SMA RAGUNAN JAKARTA. Diambil pada tanggal 16
Oktober 2017, dari http://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/4231
Hidayat, Rahmat. (6 Agustus 2015). Hubungan Antara Minat dan Cita-Cita
dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan di
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diambil pada tanggal 21 Mei 2017,
dari eprints.ums.ac.id/37324
Imron, Ali. (1996). Belajar dan Pembelajaran. Dunia Pustaka Jaya: Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Kompri. (2015). Motivasi Pembelajaran Perspektf Guru dan Siswa. Remaja
Rosdakarya: Bandung.
Masidjo, Ign. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Kanisius: Yogyakarta.
Mulyaningtyas, B. Renita & Yusup Purnomo Hadiyanto. (2007). Bimbingan dan
Konseling 2 untuk SMA dan MA kelas XI. ESIS: Jakarta.
Rianse, Usman & Abdi. (2008). Metode Penelitian Sosial dan Ekonomi.
Alfabeta: Bandung.
Riduwan. (2010). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Alfabeta:
Bandung.
Rohmah, Noer. (2015). Psikologi Pendidikan. Kalimedia: Yogyakarta.
Santrock, John W. (2007). Remaja. Erlangga: Jakarta.
Sardiman. (1986). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: Pedoman bagi
Guru dan Calon Guru. Rajawali: Jakarta.
Sarwono, Sarlito Wirawan. (1989). Psikologi Remaja. Raja Grafindo Persada:
Jakarta.
Siregar, Syofian. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan
Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS. Kencana: Jakarta.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi. Rineka Cipta:
Jakarta.
Soesilowindradini. (1996). Psikologi Perkembangan Masa Remaja. Usaha
Nasional: Surabaya.
Sudjana, Nana & Ahmad Rivai. (1990). Media Pengajaran (Penggunaan dan
Pembuatannya). Sinar Baru: Bandung.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Alfabeta: Bandung.
Syah, Muhibbin. (2003). Psikologi Belajar. Rajagrafindo Persada: Jakarta.
Uno, Hamzah B. (2008). Teori Motivasi dan Pengukurannya (Analisis di Bidang
Pendidikan). Bumi Aksara: Jakarta.
Yusuf, Muri. (2014). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan. Kencana: Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Winkel, W.S. (1983). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Gramedia:
Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 1
ANGKET FAKTOR YANG MEMENGARUHIMOTIVASI BELAJAR
Kata pengantar:
Angket ini bertujuan untuk mengungkap faktor apa saja yang
memengaruhi motivasi belajar kalian dan faktor msiswaah yang paling dominan
diantara faktor lainnya. Maka dari itu teman-teman diharapkan untuk mengisi
angket ini dengan jujur sesuai dengan pengalaman kalian.
Angket ini bersifat rahasia dan bukan tes. Tidak ada jawaban yang salah
pada tiap butir dan semua pernyataan harus di jawab. Atas kesediaan dan
bantuannya, saya ucapkan terima kasih.
Petunjuk:
a. Bacalah pernyataan berikut dengan teliti. Kemudian tentukan pilihan “YA”
atau “TIDAK”, jika kamu merasa mengalami hal seperti yang dimaksudkan
dalam pernyataan tersebut.
b. Berilah tanda centang () pada alternative jawaban yang kamu pilih di
tempat yang tersedia, contoh:
No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya senang saat belajar di
sekolah.
c. Jawablah semua pertanyaan atau pernyataan berikut dan periksalah
kembali jawaban kamu sebelum dikumpulkan.
Selamat mengerjakan
TTD SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
NO PERNYATAAN YA TIDAK
Kondisi atau hal yang memengaruhi motivasi belajar saya adalah...
1. Mendapatkan nilai lebih dari kkm
2. Masuk sekolah tepat waktu setiap hari
3. Mendapatkan ranking atau tidak bukanlah hal
yang penting
4. Tidak memiliki pandangan untuk masa depan
5. Mengikuti pembelajaran dengan semangat
6. Memiliki catatan yang baik
7. Malas mengerjakan pekerjaan rumah
8. Malas saat mengikuti pelajaran
9. Mudah tergoda untuk tidak mengikuti pelajaran
10. Punya pikiran bahwa gadget itu sesuatu yang
penting
11. Optimis bahwa masa depan itu milik orang yang
mau bekerja keras
12. Sulit berkonsentrasi
13. Yakin pada diri sendiri saat ulangan
14. Sering mengabaikan tugas sekolah yang
diberikan
15. Tidak pernah mencari tambahan materi
pelajaran dari sumber lain selain buku pelajaran
16. Les tambahan di luar sekolah yang membantu
memahami pelajaran
17. Mengumpulkan tugas tepat waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
18. Mengerjakan tugas sehari sebelum dikumpulkan
19. Sering mengabaikan tugas yang diberikan
20. Mengerjakan tgas jauh-jauh hari
21. Tidak membaca materi sebelum ulangan
22. Memperbaiki nilai ulangan yang sebelumnya
tidak tuntas kkm
23. Malas bertanya pada teman saat kesulitan
dalam belajar
24. Percaya bahwa kegagalan adalah awal dari
keberhasilan
25. Mampu mengikuti sebagian besar pelajaran yang
ada
26. Mampu memahami sebagian kecil mata pelajaran
yang ada
27. Memahami pelajaran di sekolah dengan cepat
28. Tidak memahami sebagian besar mata pelajaran
yang ada
29. Mampu mengerjakan soal yang diberikan guru
dengan baik
30. Kebiasaan mencontek saat tidak bisa
mengerjakan soal
31. Memiliki penyakit yang cukup mengganggu dalam
proses belajar
32. Sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah
33. Mengantuk saat mengikuti pelajaran karena
kelelahan saat latihan
34. Menerima keadaan fisik saya dengan baik
35. Positive thingking saat mendapat masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
36. Memberikan perhatian penuh saat pelajaran
berlangsung
37. Tidak berminat untuk mengikuti pelajaran yang
ada
38. Pikiran buntu saat menghadapi masalah
39. Orang tua selalu mengingatkan untuk belajar
40. orang tua yang sering bertengkar
41. Adik atau kakak yang sering mengganggu saat
belajar di rumah
42. Orang tua yang memberikan kebebasan dalam
mengambil keputusan
43. Lingkungan masyarakat yang menetapkan jam
belajar
44. Belajar kelompok bersama teman di sekitar
rumah
45. Teman di sekitar tempat tinggal selalu
mengajak bermain hingga larut malam
46. Lingkungan sekitar rumah yang bising
47. Kondisi kelas yang bersih
48. Sarana prasarana yang ada di sekolah kurang
memantu dalam proses belajar
49. Teman sekelas yang selalu membantu dalam
memahami pelajaran
50. Kondisi kelas yang tidak nyaman untuk belajar
51. Guru yang sering menggunakan media
pembelajaran (alat peraga, animasi, power point,
dll) untuk mempermudah siswa dalam memahami
materi
52. Guru yang sering memberikan tugas untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
“masa depan Anda tergantung pada banyak hal, tapi kebanyakan tergantung pada Anda”
~Frank Tyger~
mengumpulkan artikel dari internet atau koran
53. Media pembelajaran (alat peraga, animasi,
power point, dll) yang digunakan tidak sesuai
dengan materi
54. Guru yang tidak pernah menggunakan media
pembelajaran (alat peraga, animasi, power point,
dll) dalam proses belajar
55. Guru yang mampu mengendalikan emosinya saat
sedang marah
56. Guru yang tidak bisa mendengarkan pendapat
atau masukan dari siswa
57. Guru yang mampu memahami apa yang
dibutuhkan oleh siswa
58. Guru yang malas untuk mengajar
59. Guru yang memberikan pujian saat ada siswa
yang mampu mengerjakan soal di sepan kelas
60. Guru yang memarahi siswa karena nilai
ulangannya rendah
61. Penghargaan atau pujian yang diberikan oleh
guru
62. Guru yang tidak pernah emberikan penghargaan
atau pujian pada siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
LAMPIRAN 2
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20
1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1
2 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1
3 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0
4 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
5 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1
6 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1
7 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
8 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
9 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
10 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1
11 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1
12 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1
13 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0
14 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0
15 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0
16 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1
17 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0
18 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
19 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1
20 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1
21 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1
22 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1
23 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1
24 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0
25 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
26 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
27 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1
28 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1
29 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1
30 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1
31 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1
A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 A28 A29 A30 A31 A32 A33 A34 A35 A36 A37 A38 A39 A40
0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0
A41 A42 A43 A44 A45 A46 A47 A48 A49 A50 A51 A52 A53 A54 A55 A56 A57 A58 A59 A60 A61 A62
0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 3
TABULASI DATA DAN PERHITUNGAN
Jumlah Pernyataan : 62 Jumlah Kesalahan : 376 Koefisien Reprodusibilitas : 0.8044
Jumlah Responden : 31 Koefisien Skalabilitas : 0.6087
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25
1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1
2 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1
3 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1
4 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1
5 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0
6 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1
7 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0
8 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
9 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1
10 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0
11 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1
12 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1
13 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1
14 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1
15 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1
16 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1
17 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1
18 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
19 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1
20 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
21 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1
22 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1
23 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1
24 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1
25 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1
26 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
27 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0
28 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1
29 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
30 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1
31 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0
Tn 31 22 13 3 23 29 8 7 12 17 27 29 26 4 7 25 24 12 9 22 7 31 3 29 25
e 0 0 0 0 2 2 2 2 2 4 4 4 4 5 5 5 5 6 6 6 7 7 7 8 8
p 1 0.71 0.42 0.10 0.74 0.94 0.26 0.23 0.39 0.55 0.87 0.94 0.84 0.13 0.23 0.81 0.77 0.39 0.29 0.71 0.23 1.00 0.10 0.94 0.81
q 0 0.29 0.58 0.90 0.26 0.06 0.74 0.77 0.61 0.45 0.13 0.06 0.16 0.87 0.77 0.19 0.23 0.61 0.71 0.29 0.77 0.00 0.90 0.06 0.19
pq 0 0.21 0.24 0.09 0.19 0.06 0.19 0.17 0.24 0.25 0.11 0.06 0.14 0.11 0.17 0.16 0.17 0.24 0.21 0.21 0.17 0.00 0.09 0.06 0.16
A26 A27 A28 A29 A30 A31 A32 A33 A34 A35 A36 A37 A38 A39 A40 A41 A42 A43 A44 A45 A46 A47 A48
1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0
0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0
0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1
1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0
0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0
1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0
1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0
1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1
0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0
1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0
0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0
0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0
0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0
0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1
0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0
0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0
0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0
0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0
1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1
0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0
0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0
0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1
0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0
1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0
0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1
1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0
0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1
10 22 8 26 12 0 26 11 31 31 20 1 4 27 0 3 27 24 21 8 0 23 7
8 9 9 9 10 11 17 14 13 12 12 12 11 10 10 10 9 8 8 8 7 7 7
0.32 0.71 0.26 0.84 0.39 0.00 0.84 0.35 1.00 1.00 0.65 0.03 0.13 0.87 0.00 0.10 0.87 0.77 0.68 0.26 0.00 0.74 0.23
0.68 0.29 0.74 0.16 0.61 1.00 0.16 0.65 0.00 0.00 0.35 0.97 0.87 0.13 1.00 0.90 0.13 0.23 0.32 0.74 1.00 0.26 0.77
0.22 0.21 0.19 0.14 0.24 0.00 0.14 0.23 0.00 0.00 0.23 0.03 0.11 0.11 0.00 0.09 0.11 0.17 0.22 0.19 0.00 0.19 0.17
A49 A50 A51 A52 A53 A54 A55 A56 A57 A58 A59 A60 A61 A62 Skor Skor ^2
1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 37 1369
1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 36 1296
1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 39 1521
1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 35 1225
1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 29 841
1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 32 1024
1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 32 1024
1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 41 1681
1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 20 400
1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 35 1225
1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 33 1089
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 34 1156
1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 28 784
0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 19 361
1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 36 1296
1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 31 961
1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 36 1296
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 42 1764
1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 31 961
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
k : 62
∑pq : 8.880333
var.t : 25.80229
mean : 33.06452
KR20 : 0.666583
1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 35 1225
1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 33 1089
0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 27 729
1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 38 1444
1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 35 1225
1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 33 1089
1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 32 1024
1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 29 841
1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 31 961
1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 39 1521
1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 37 1369
1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 30 900
29 10 29 25 10 4 27 14 23 10 26 5 24 6 1025 34691
7 6 5 4 4 4 4 3 3 3 1 0 0 0 0.94 0.32 0.94 0.81 0.32 0.13 0.87 0.45 0.74 0.32 0.84 0.16 0.77 0.19 0.06 0.68 0.06 0.19 0.68 0.87 0.13 0.55 0.26 0.68 0.16 0.84 0.23 0.81 0.06 0.22 0.06 0.16 0.22 0.11 0.11 0.25 0.19 0.22 0.14 0.14 0.17 0.16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
LAMPIRAN4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
LAMPIRAN 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LAMPIRAN 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI