fakultas ekonomi universitas sebelas maret ...institusional, dan keputusan pendanaan terhadap nilai...

70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEPUTUSAN PENDANAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009) Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun oleh : BARDARITA PULUNG PRIMASARI F1308521 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: others

Post on 02-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL,

KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEPUTUSAN PENDANAAN

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009)

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun oleh :

BARDARITA PULUNG PRIMASARI

F1308521

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan

kepada :

Ayah dan ibu tercinta yang selalu

mendoakan, mendukung, dan

memberikan semangat

Adik-adik serta saudara-saudara yang

selalu mendukung

Dosen-dosen yang telah mendidik dan

memberikan ilmu

Semua sahabat-sahabat tersayang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

MOTTO

Usaha & Doa adalah Kunci Keberhasilan

Gunakanlah setiap kesempatan selagi kesempatan itu masih ada

Today must be better than yesterday, and tomorrow must be better than today

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan) maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain dan kepada Allah lah hendaknya kamu berharap “ (Q.S Alam Nasyroh: 6-2) SEMANGAT !!!!!!!

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

rahmat, karunia, dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya

kecil ini. Atas dukungan dan doa dari berbagai pihak pula skripsi yang berjudul

“ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN

INSTITUSIONAL, DAN KEPUTUSAN PENDANAAN TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN” (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009) dapat terselesaikan dengan baik.

Adapun penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai tugas akhir yang harus

diselesaikan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta serta memberi masukan kepada

pihak yang berkepentingan.

Penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya

bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan

ini, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu hingga tersusunnya skripsi ini. Ucapan terima

kasih yang tulus penulis haturkan kepada :

1. Bapak Drs. Bambang sutopo, Mcom., Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Jaka Winarna, M.Si, Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Ssurakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

3. Ibu Dra. Falikhatun, M.Si, Ak selaku Sekretaris Jurusan akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Sri Suranta, SE, M.Si, Ak selaku pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyelesaian skripsi

ini.

5. Bapak Drs. Yacob Suparno, M.Si, Ak dan ibu Lulus Kurniasih, SE, M.Si, Ak

selaku penguji pendadaran yang telah berbaik hati dan sabar memberikan

pertanyaan yang kebetulan penulis pelajari.

6. Bapak dan ibu tercinta yang selalu memberikan semangat dan doa serta

memberikan kasih sayang yang tiada batasnya. I luv u full.

7. Adik-adik tersayang Sekar dan Arga yang selalu memberikan motivasi dan

hiburan serta doa. Belajar terus ya, semoga sukses dan dapat meraih cita-cita

kalian, semangat selalu.

8. Om dan bulik serta pak dhe dan bu dhe, terimakasih dengan perhatian dan

motivasinya.

9. Saudara-saudara yang selalu memberikan dukungan.

10. Mas Arif makasih banget buat supportnya. Semoga dapat meraih kesuksesan.

11. Mas Edi makasih buat motivasi yang selama ini selalu diberikan. Wah kapan

ya bisa nyusul jadi buruh negara di ibukota seperti kamu. Semangat !!!.

Sukses selalu mas ed.

12. Teman-teman ku Dyah dan Ari ndutz. Makasih buat persahabatannya selama

ini, cayo semangat selalu. Semoga kita bisa meraih impian kita masing-masing

ya, amin. Semoga persahabatan kita tetap abadi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

13. Teman-teman kos Wisma Liya. Jaga terus kekompakan dan persahabatan di

Wisma Liya.

14. Teman-teman kos Meta, Yanik, Ana, Resti, Liya, makasih ya. Buat Meta aku

tunggu Korea-korea selanjutnya. Semuanya cukup menghibur ku. Thankyu

de’memet.

15. Ajeng, Inten, Evi, Tia, dan Hermin makasih buat bantuan dan motivasinya.

Kalian memang baik. Sukses selalu.

16. Teman-teman Putra Nugraha, makasih untuk supportnya dan nasehatnya.

Maju terus pantang mundur.

17. Mas Marwanto, Mas Pri, Mas Agus, Bang Hari, dan Pak Rahmadi, thankyu so

much buat motivasinya selama ini. Walaupun kalian selalu memberikan

wejangan-wejangan yang aneh tapi oke juga bisa nyemangati aku sampai

dapet nyelesaiin skripsi ini. Chayooo

18. Teman-teman seperjuangan akuntansi kelas A, kompak selalu. Semoga kita

dapat sukses ya di hari depan kita.

19. Mbak Mahmudah, Mbak Dewi, Mbak Yulia, Mbak Retno, Mbak Evi.

Makasih buat persahabatannya.

20. Semua teman akuntansi 2008, tetap berjuang terus. Meskipun kalian tidak

semuanya aku kenal tapi kalian semua adalah teman seperjuangan.

21. Semua dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi UNS.

22. Semua pihak yang telah membentu selesainya sekripsi ini, yang tidak dapat

penulis sebutkan satu per satu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

Penulis menyadari bahwa skripsi ini bukanlah sebuah karya yang

sempurna karena keterbatasan dan kelemahan penulis, sehingga penulis

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga skripsi ini dapat menjadi

lebih baik dan bermanfaat.

Surakarta, Februari 2011

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

ABSTRAK ...................................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................. 8

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 8

BAB II. TELAAH PUSTAKA

A. Landasan Teori .......................................................................... 10

1. Nilai Perusahaan ................................................................... 10

2. Teori Keagenan (Agency Theory) ......................................... 14

3. Sruktur Kepemilikan ............................................................. 15

4. Keputusan Pendanaan ........................................................... 19

B. Kerangka Pemikiran ................................................................. 21

C. Hipotesis ................................................................................... 22

1. Kepemilikan Manajerial ....................................................... 22

2. Kepemilikan Institusional .................................................... 24

3. Keputusan Pendanaan .......................................................... 26

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ...................................................................... 28

B. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 28

C. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ....................................... 31

D. Alat Pengujian dan Pengukuran Variabel ................................ 32

E. Metode Analisis Data ............................................................... 34

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Statistik Deskriptif ...................................................... 40

B. Pengujian Asumsi Klasik .......................................................... 42

1. Uji Normalitas ..................................................................... 42

2. Uji Multikolinieritas ............................................................ 42

3. Uji Autokolerasi .................................................................. 44

4. Uji Heterokedastisitas ......................................................... 44

C. Pengujian Hipotesis .................................................................. 45

1. Uji Signifikansi Nilai t ........................................................ 47

2. Uji Signifikansi Nilai F ....................................................... 48

3. Koefisien Determinasi ......................................................... 48

D. Pembahasan .............................................................................. 48

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 53

B. Keterbatasan ............................................................................ 54

C. Saran ........................................................................................ 54

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 56

LAMPIRAN .................................................................................................... 60

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR TABEL TABEL Halaman

3.1 Hasil Pengambilan Sampel ……………………………………….. 30

4.1 Statistik Deskriptif ………………………………………………... 41

4.2 Hasil Uji Normalitas …………..………………………………….. 42

4.3 Hasil Uji Multikolinearitas ……………………………………….. 43

4.4 Hasil Uji Autokorelasi ………………………………...………….. 44

4.5 Hasil Heteroskedastisitas ………………………...……………….. 45

4.6 Ringkasan Hasil Perhitungan Regresi ……………………………. 46

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR GAMBAR Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ……………………………………………….. 21

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

ABSTRAKSI

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN KEPUTUSAN PENDANAAN

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2007-2009)

BARDARITA PULUNG PRIMASARI F1308521

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kepemilikan manajerial (KM), kepemilikan institusional (KI), dan keputusan pendanaan (KP) terhadap nilai perusahaan (TOBINS). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 36 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diseleksi dengan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan pengujian regresi berganda.

Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial (KM) mempunyai nilai koefisien regresi – 0,716 dan nilai signifikan 0,005 < 0,05, hal tersebut berarti bahwa kepemilikan manajerial (KM) mempunyai pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan (TOBINS). Variabel kepemilikan institusional (KI) mempunyai nilai signifikansi 0,937 > 0,05, hal tersebut berarti bahwa kepemilikan institusional (KI) tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan (TOBINS). Keputusan pendanaan (KP) mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,072 > 0,05, hal ini berarti bahwa keputusan pendanaan (KP) tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan (TOBINS). Kata kunci : kepemilikan manajerial (KM), kepemilikan institusional (KI),

keputusan pendanaan (KP), dan nilai perusahaan (TOBINS).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

ABSTRACT

ANALYSIS THE EFFECT OF MANAGERIAL OWNERSHIP, INSTITUTIONAL OWNERSHIP, AND FINANCING DECISION

ON THE FIRM VALUE (Empirical Study of Banking Firms that Listed In Indonesian Stock Exchange

Periode 2007-2009)

BARDARITA PULUNG PRIMASARI F1308521

The purposed of this research is to know the influence of managerial ownership (KM), institutional ownership (KI), and financing decision (KP) on the firm value (TOBINS). Sample used in this research is consisted of 36 banking firms listed in Indonesian Stock Exchange (IDX) that selected by purposive sampling method from the population. This study is examined by multiple regression.

The analysis found that managerial ownership (KM) variable has coefficient regression value -0,716 and significant value 0,005 < 0,05, that’s meaning managerial ownership (KM) has effect negative significant to firm value (TOBINS). Managerial ownership (KM) will decrease firm value (TOBINS). Institutional ownership (KI) variable has significant value 0,937 > 0,05, that’s meaning institutional ownership (KI) has no effect to firm value (TOBINS). Financing dicision (KP) has significant value 0,072 > 0,05, that’s meaning financing decision (KP) has no effect to firm value (TOBINS).

Key word : managerial ownership (KM), institutional ownership (KI), financing

decision (KP) and firm value (TOBINS).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan merupakan suatu entitas ekonomi yang dibentuk dan

didirikan untuk menghasilkan laba. Entitas ekonomi tersebut dianggap akan

terus beroperasi secara berkesinambungan selama masa yang tidak tertentu

(going concern). Tujuan utama perusahaan adalah untuk memaksimalkan laba,

dimana laba merupakan bagian dari laporan keuangan yang digunakan untuk

pengambilan keputusan oleh para investor dan kreditor (Haruman, 2007).

Tinggi rendahnya kualitas laba akan mempengaruhi keputusan para

pemakainya yaitu investor dan kreditor, dan akan berdampak pada nilai

perusahaan (corporate value) tersebut. Dalam jangka panjangnya tujuan

perusahaan adalah untuk mengoptimalkan nilai perusahaan (corporate value),

karena semakin tinggi nilai perusahaan akan menggambarkan semakin

sejahtera para pemiliknya (Wahyudi dan Pawestri, 2006). Dengan adanya

peningkatan nilai perusahaan maka kualitas yang dimiliki perusahaan tersebut

semakin baik sehingga dapat mendorong para investor untuk menanamkan

saham pada perusahaan tersebut.

Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek,

salah satunya adalah harga pasar saham perusahaan, karena harga pasar saham

perusahaan mencerminkan penilaian investor keseluruhan atas setiap ekuitas

yang dimiliki (Wahyudi dan Pawestri, 2006). Peningkatan atau maksimalisasi

nilai perusahaan dapat dilakukan salah satunya yaitu dengan memberikan

1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

suatu kebijakan tersendiri dimana manajer dituntut untuk membuat keputusan

yang memperhitungkan kepentingan semua stakeholders.

Tidak semua perusahaan dapat memaksimalkan nilainya, karena nilai

suatu perusahaan bisa mengalami kenaikan dan sebaliknya juga bisa

mengalami penurunan. Maka dari itu harus diperhatikan mengenai faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi nilai suatu perusahaan.

Tujuan utama perusahaan seperti yang telah disebutkan diatas adalah

meningkatkan atau maksimalisasi nilai perusahaan yang dapat dilakukan

dengan peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham yang

tercermin dalam harga pasar saham di pasar modal (Haruman, 2007). Semakin

tinggi harga saham berarti kesejahteraan pemilik semakin meningkat.

Kebanyakan perusahaan-perusahaan go public dalam menjalankan usahanya

dikelola dengan memisahkan antara fungsi kepemilikan dengan fungsi

pengelolaan atau manajerial, sehingga timbul hubungan keagenen, yaitu suatu

hubungan dimana pemilik perusahaan (prinsipal) mempercayakan pengelolaan

perusahaan oleh orang lain yaitu manajer (agen) sesuai dengan kepentingan

pemilik (prinsipal) dengan mendelegasikan beberapa wewenang pengambilan

keputusan kepada agen (Jensen dan Meckling, 1976). Pihak manajer (agen)

mempunyai wewenang untuk mengelola perusahaan sesuai dengan yang

diamanahkan oleh pemilik (prinsipal) yang dapat meningkatkan kemakmuran

prinsipal melalui peningkatan nilai perusahaan, sehingga sebagai imbalannya

manajer (agen) akan menerima gaji dan bonus. Akan tetapi dalam

kenyataannya pihak manajer (agen) mempunyai tujuan lain yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

mementingkan kepentingan mereka sendiri untuk meningkatkan kesejahteraan

mereka, sehingga pada akhirnya menimbulkan konflik keagenan, yaitu konflik

kepentingan antara manajemen (agen) dengan pemilik atau pemegang saham

(prinsipal) (Haruman, 2007). Konflik keagenan tersebut dapat diminimumkan

yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai perusahaan yaitu dengan

meningkatkan struktur kepemilikan yang terdiri dari kepemilikan manajerial

dan kepemilikan institusional (Wahyudi dan Pawestri, 2006). Struktur

kepemilikan yaitu kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional oleh

beberapa peneliti diyakini mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang

pada akhirnya dapat mencapai tujuan perusahaan yaitu maksimalisasi atau

peningkatan nilai perusahaan karena kontrol yang mereka miliki (Wahyudi

dan Pawestri, 2006).

Kepemilikan manajerial itu sendiri adalah kepemilikan saham terbesar

oleh manajemen perusahaan (Sujoko dan Soebiantoro, 2007). Dengan adanya

kepemilikan saham yang besar oleh manajemen dapat mensejajarkan

kepentingan manajer dan pemegang saham sehingga dapat mengurangi

konflik keagenan, karena manajer akan termotivasi untuk meningkatkan

kinerja dan bertanggung jawab meningkatkan kemakmuran pemilik atau

pemegang saham (prinsipal) sehingga nilai perusahaan juga akan meningkat.

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham oleh investor

yang berasal dari pihak luar perusahaan, seperti berasal dari sektor keuangan

perusahaan efek, perusahaan asuransi, perbankan, perusahaan investasi, dan

dana pensiun (Amirudin, 2004). Dengan adanya kepemilikan saham yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

besar oleh investor institusi maka akan mendorong peningkatan pengawasan

(monitoring) yang lebih optimal dan efektif terhadap kinerja manajemen,

sehingga dapat meminimalisir konflik keagenan dan dapat meningkatkan nilai

perusahaan (Haruman, 2007).

Selain struktur kepemilikan yaitu kepemilikan manajemen dan

kepemilikan institusional yang dapat meminimalisir terjadinya konflik

keagenan dalam suatu perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan

nilai perusahaan, kebijakan pengambilan keputusan pendanaan juga dapat

meningkatkan nilai perusahaan, karena dengan mencari sumber dana yang

optimal dapat mempengaruhi kinerja perusahaan yang pada akhirnya akan

berdampak pada nilai perusahaan tersebut (Haruman, 2007). Salah satu

sumber pendanaan yang optimal adalah dengan menggunakan kebijakan

hutang yang dipercaya juga mampu meminimalisir konflik keagenan.

Esterbrook (1984) dalam Nasir dan Putri (2006) beragumen bahwa pemegang

saham akan melakukan monitoring terhadap manajemen namun bila biaya

monitoring tersebut terlalu tinggi maka mereka akan menggunakan pihak ke

tiga (debtholders atau bondholders) untuk membantu mereka melakukan

monitoring. Debtholders yang sudah menanamkan dananya diperusahaan

dengan sendirinya akan berusaha melakukan pengawasan terhadap

penggunaan dana tersebut. Jensen (1986) menyatakan bahwa dengan adanya

hutang dapat digunakan untuk mengendalikan penggunaan free cash flow

secara berlebihan oleh manajemen yang menghindari investasi yang sia-sia

dan pada akhirnya dapat meningkatkan nilai perusahaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji hubungan antara

nilai perusahaan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya, diantaranya

oleh Ping dan Hsien (2009), Sujoko dan Soebiantoro (2007), Haruman (2007),

serta Wahyudi dan Pawestri (2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai

perusahaan tersebut diantaranya struktur kepemilikan yaitu kepemilikan

institusional dan kepemilikan manajerial, serta keputusan pendanaan. Menurut

Sujoko dan Soebiantoro (2007) kepemilikan institusional mempengaruhi nilai

perusahaan, sedangkan menurut Haruman (2007), Wahyudi dan Pawestri

(2006), serta Ping dan Hsien (2009) menyatakan bahwa kepemilikan

institusional tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Menurut Sujoko dan

Soebiantoro (2007) kepemilikan manajerial tidak mempengaruhi nilai

perusahaan, pendapat tersebut bertentangan dengan penelitian Wahyudi dan

Pawestri (2006) serta Ping dan Hsien (2009) yang menyatakan bahwa

kepemilikan manajerial mempengaruhi nilai perusahaan. Menurut Haruman

(2007) keputusan pendanaan tidak mempengaruhi nilai perusahaan, pendapat

tersebut berbeda dengan pendapat Wahyudi dan Pawestri (2006) yang

menyatakan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Penelitian ini mengacu pada empat penelitian terdahulu yaitu Ping dan

Hsien (2009), Sujoko dan Soebiantoro (2007), Haruman (2007), serta

Wahyudi dan Pawestri (2006). Penulis tertarik untuk menguji kembali

mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan yang

meliputi kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan keputusan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

pendanaan karena adanya perbedaan hasil dari ke empat penelitian tersebut.

Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai

berikut :

1. Penelitian ini menggunakan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) sebagai sampel, sedangkan penelitian sebelumnya

yaitu penelitian Wahyudi dan Pawestri (2006) menggunakan sampel

perusahaan yang go publik yang terdaftar di BEJ kecuali perusahaan

perbankan dan lembaga keuangan lainnya serta perusahaan yang dimiliki

oleh Pemerintah Republik Indonesia. Sujoko dan Soebiantoro (2007)

menggunakan sampel perusahaan manufaktur dan non manufaktur yang

terdaftar di BEJ, Penelitian Haruman (2007) menggunakan sampel

perusahaan manufaktur yang listing di BEI, serta penelitian Ping dan

Hsien (2009) menggunakan sampel semua perusahaan yang listing di

Taiwan (Taiwan Economic Journal). Penulis menggunakan perusahaan

perbankan didasarkan pada beberapa alasan yaitu sebagai berikut :

a. Perusahaan perbankan berbeda dengan sektor industri lain, karena

perusahaan perbankan memiliki karakteristik khusus yaitu perusahaan

perbankan merupakan lembaga yang berperan sebagai perantara

keuangan (financial intermediation) antara pihak yang memiliki dana

dan pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang

berfungsi memperlancar lalulintas pembayaran.

b. Perusahaan perbankan sebagai financial intermediation yang

menunjang aktivitas penting dalam perekonomian, karena

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

menimbulkan aliran dana dari pihak yang tidak produktif kepada pihak

yang produktif dalam mengelola dana sehingga hal tersebut akan

membantu mendorong perekonomian menjadi lebih efisien dan

dinamis.

c. Perbankan menciptakan likuiditas dalam bentuk bank’s own liabilities

atau surat yang dibuat untuk peminjam. Perbankan tidak melanjutkan

likuidasi yang sudah ada, tetapi menambah likuidasi sistem setiap saat

bank mengadakan kredit baru kepada perusahaan melalui penciptaan

deposit. Sedangkan non perbankan mengumpulkan likuiditas yang

sudah ada dari savers dengan long position dan menginvestasikannya

pada investor dengan short position.

2. Penelitian ini dilakukan selama tiga periode yaitu dari tahun 2007 sampai

dengan tahun 2009, sedangkan penelitian Wahyudi dan Pawestri (2006)

melakukan penelitian selama dua periode yaitu tahun 2002 dan 2003,

Sujoko dan Soebiantoro (2007) melakukan penelitian dari tahun 2000

sampai tahun 2004, Haruman (2007) melakukan penelitian dari tahun 1994

sampai tahun 2004, serta Ping dan Hasien (2009) dilakukan pada tahun

1994 sampai tahun 2003.

Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka peneliti terdorong untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Kepemilikan

Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan Keputusan Pendanaan

Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009)”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan ?

2. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan ?

3. Apakah keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

2. Untuk mengetahui apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

3. Untuk mengetahui apakah keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa

manfaat sebagai berikut :

1. Bidang Teoritis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxii

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan juga

informasi mengenai pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,

dan keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan.

2. Bidang Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau landasan bagi penelitian-

penelitian selanjutnya oleh para akademis mengenai pengaruh kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional, dan keputusan pendanaan terhadap nilai

perusahaan.

3. Bidang Praktik

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan-perusahaan

perbankan di Indonesia mengenai pengaruh kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, dan keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan.

BAB II

TELAAH PUSTAKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiii

A. Landasan Teori

1. Nilai Perusahaan

Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk memaksimalkan laba.

Dimana laba merupakan bagian dari laporan keuangan yang digunakan untuk

pengambilan keputusan oleh para investor dan kreditor, sehingga tinggi

rendahnya kualitas laba akan mempengaruhi keputusan para pemakai dan akan

berdampak pada nilai perusahaan. Laba yang merupakan bagian dari laporan

keuangan, jika laba atau rugi perusahaan tidak menyajikan fakta yang

sebenarnya tentang kondisi perusahaan, maka laba tersebut dapat diragukan

kualitasnya. Laba yang tidak menunjukkan informasi yang sebenarnya tentang

kinerja manajemen dapat menyesatkan pihak-pihak pengguna laporan

(Rachmawati dan Triatmoko, 2007). Jika laba tersebut digunakan oleh investor

dalam membentuk nilai pasar perusahaan maka laba tidak dapat menjelaskan

nilai pasar perusahaan yang sebenarnya (Boediono, 2005).

Peningkatan nilai perusahaan dapat dilakukan yaitu dengan peningkatan

kemakmuran para investor atau pemegang saham, karena semakin tinggi nilai

perusahaan semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik

perusahaan atau penanam modal (Haruman, 2007).

Nilai perusahaan adalah nilai jual perusahaan atau nilai tambah bagi

pemegang saham. Nilai perusahaan akan tercermin pada harga pasar sahamnya

(Tirta, 2009). Harga saham perusahaan merupakan reaksi pasar terhadap

keseluruhan kondisi perusahaan yang juga merupakan sebagai cerminan nilai

pemegang saham yang diwujudkan dalam bentuk harga saham. Sujoko dan

10

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiv

Soebiantoro (2007) mendefinisikan nilai perusahaan sebagai persepsi investor

terhadap tingkat keberhasilan perusahaan dalam mengelola sumberdayanya.

Didalam nilai-nilai perusahaan terdapat beberapa unsur-unsur yang

meliputi beberapa hal yaitu sebagai berikut :

a. Peka terhadap kebutuhan pelanggan

Yaitu senantiasa berusaha untuk tetap memberikan pelayanan yang dapat

memuaskan kebutuhan pelanggan secara tepat, capat, dan sesuai.

b. Penghargaan pada harkat martabat manusia

Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dengan segala kelebihan

dan kekurangannya serta mengakui dan melindungi hak-hak asasi dalam

menjalankan bisnis.

c. Integritas

Menjunjung tinggi nilai kejujuran, integritas, dan obyektifitas dalam

pengelolaan bisnis.

d. Kualitas produk

Meningkatkan kualitas dan keandalan produk secara terus menerus dan

terukur serta menjaga kualitas lingkungan dalam menjalankan perusahaan.

e. Peluang untuk maju

Memberikan peluang yang sama dan seluas-luasnya kepada setiap anggota

perusahaan untuk berprestasi dan menduduki posisi sesuai dengan kriteria

dan kompetensi jabatan yang ditentukan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxv

f. Inovatif

Bersedia berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan sesame anggota

perusahaan, menumbuhkan rasa ingin tahu serta menghargai ide dan karya

inovatif.

g. Mengutamakan kepentingan perusahaan

Konsisten untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan dan menjamin

didalam setiap keputusan yang diambil ditujukan demi kepentingan

perusahaan.

h. Pemegang saham

Dalam pengambilan keputusan bisnis akan berorientasi pada upaya

meningkatkan nilai investasi pemegang saham.

Terdapat beberapa konsep nilai yang menjelaskan nilai suatu

perusahaan (Wulandari, 2009), yaitu sebagai berikut :

a. Nilai nominal

Yaitu nilai yang tercantum secara formal dalam anggaran dasar

perseroan, disebutkan secara eksplisit dalam neraca perusahaan, dan

juga ditulis jelas dalam surat saham kolektif.

b. Nilai pasar

Nilai pasar sering disebut kurs yatitu harga yang terjadi dari proses

tawar menawar di pasar saham. Nilai ini hanya bisa ditentukan jika

saham perusahaan dijual di pasar saham.

c. Nilai intrinsik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvi

Nilai intrinsik merupakan nilai yang mengacu pada perkiraan nilai riil

suatu perusahaan.

d. Nilai buku

Yaitu nilai perusahaan yang dihitung sesuai dasar konsep akuntansi

yaitu dengan cara membagi selisih antara total asset dan total utang

dengan jumlah saham yang beredar.

e. Nilai likuidasi

Nilai likuidasi merupakan nilai jual saham aset perusahaan setelah

dikurangi semua kewajiban yang harus dipenuhi.

Salah satu alternatif yang digunakan dalam menilai nilai perusahaan

adalah dengan menggunakan Tobin’s Q, yaitu rasio yang dikembangkan oleh

Profesor James Tobin pada tahun 1967 (Herawaty, 2008). Rasio ini merupakan

konsep yang berharga, karena dapat menunjukkan bahwa investasi dalam aktiva

menghasilkan laba yang memberikan nilai yang lebih tinggi dari pada

pengeluaran investasi dan hal tersebut dapat merangsang investasi baru. Rasio

ini merupakan ukuran yang lebih teliti tentang seberapa efektif manajemen

memanfaatkan sumber-sumber daya ekonomis dalam kekuasaannya (Herawaty,

2008).

2. Teori Keagenan (Agency Theory)

Prinsip utama dari teori keagenan adalah adanya hubungan kerja antara

pihak yang memberi wewenang (prinsipal) yaitu pemilik atau pemegang saham

dengan pihak yang menerima wewenang (agensi) yaitu manajer, dalam bentuk

kontrak kerja sama yang disebut ”nexus of contract” (Elqorni, 2009). Masalah

keagenan muncul karena terdapat konflik perbedaan pendapat (kepentingan)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvii

antara pemilik (principle) dengan manajemen (agen) (Siallagan dan Machfoedz,

2006).

Menurut Jensen dan Meckling (1976) hubungan keagenen merupakan

suatu hubungan dimana pemilik perusahaan (prinsipal) mempercayakan

pengelolaan perusahaan oleh orang lain yaitu manajer (agen) sesuai dengan

kepentingan pemilik (prinsipal) dengan mendelegasikan beberapa wewenang

pengambilan keputusan kepada manajer (agen). Manajer dalam menjalankan

perusahaan mempunyai kewajiban untuk mengelola perusahaan sebagaimana

diamanahkan oleh pemilik (prinsipal) yaitu meningkatkan kemakmuran prinsipal

melalui peningkatan nilai perusahaan, sebagai imbalannya manajer (agen) akan

mendapatkan gaji, bonus atau kompensasi lainnya.

Manajemen (agen) selaku pengelola perusahaan memiliki informasi

tentang perusahaan lebih banyak, lebih mengetahui informasi internal, dan

mengetahui prospek perusahaan dimasa yang akan datang dibanding dengan

pemilik atau pemegang saham (principle), oleh karena itu manajer berkewajiban

memberikan informasi atau sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik

(Ujiyantho dan Pramuka, 2007). Akan tetapi informasi yang disampaikan

terkadang diterima tidak sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya.

Kondisi tersebut dikenal sebagai informasi yang tidak simetri atau asimetri

informasi. Dalam kenyataannya dalam menjalankan kewajibannya pihak

manajer (agen) mempunyai tujuan lain yaitu mementingkan kepentingan

mereka sendiri, memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya untuk

meningkatkan kesejahteraan mereka, sehingga pada akhirnya menimbulkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxviii

konflik keagenan, yaitu konflik kepentingan antara manajemen (agen) dengan

pemilik atau pemegang saham (prinsipal) (Haruman, 2007).

3. Struktur Kepemilikan

Struktur kepemilikan oleh beberapa peneliti dipercaya mampu

mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya dapat mencapai tujuan

perusahaan yaitu maksimalisasi nilai perusahaan, hal tersebut disebabkan

karena adanya kontrol yang mereka miliki (Wahyudi dan Pawestri 2006).

Menurut Haruman (2007) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

struktur kepemilikan yaitu sebagai berikut :

a. Kepemilkan sebagian kecil saham perusahaan oleh manajemen

mempengaruhi kecenderungan untuk memaksimalkan nilai pemegang

saham dibanding sekedar mencapai tujuan perusahaan semata.

b. Kepemilikan yang terkonsentrasi memberi insentif kepada pemegang saham

mayoritas untuk berpartisipasi secara aktif dalam perusahaan.

c. Identitas pemilik menentukan prioritas tujuan sosial perusahaan.

d. Maksimalisasi nilai pemegang saham, misalnya perusahaan milik

pemerintah cenderung untuk mengikuti tujuan politik dibanding tujuan

perusahaan.

Struktur kepemilikan dalam suatu perusahaan terdiri dari kepemilikan

manajerial dan kepemilikan institusional.

1) Kepemilikan Manajerial

Terdapat pengertian kepemilikan manajerial menurut beberapa

peneliti diantaranya adalah Sujoko dan Soebiantoro (2007)

mendefinisikan bahwa kepemilikan manajerial merupakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxix

kepemilikan saham terbesar oleh manajemen perusahaan. Widodo

(2005) mendefinisikan kepemilikan manajerial merupakan prosentase

kepemilikan dewan direksi dan dewan komisaris atas saham

perusahaan. Untuk mensejajarkan antara kepemilikan manajer dengan

pemilik perusahaan terdapat beberapa mekanisme khusus yang dapat

digunakan untuk memotivasi manajer agar bertindak sesuai dengan

kepentingan manajer. Salah satunya adalah memberikan atau

meningkatkan kepemilikan saham oleh manajer. Langkah ini ditujukan

untuk menarik dan mempertahankan manajer yang cakap, dan untuk

mengarahkan tindakan manajer agar mendekati kepentingan pemegang

saham, terutama untuk memaksimalkan harga saham (Widodo, 2005).

Struktur kepemilikan manajerial mempunyai beberapa peran

atau fungsi yang dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu pendekatan

keagenen (agency approach) dan pendekatan informasi asimetri atau

ketidakseimbangan informasi (asymmetric information approach).

a) Pendekatan keagenen (agency approach)

Pendekatan keagenan menganggap struktur kepemilikan manajerial

sebagai sebuah instrumen atau alat untuk mengurangi konflik keagenan

diantara berbagai klaim (claim holder) terhadap perusahaan, sehingga

perusahaan meningkatkan kepemilikan manajerial untuk mensejajarkan

kededukan manajer dengan pemegang saham sehingga bertindak sesuai

dengan keinginan pemegang saham. Dengan adanya peningkatan

prosentase kepemilikan akan mensejajarkan kedudukan manajer

dengan pemegang saham dan manajer akan termotivasi untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxx

meningkatkan kinerja dan bertanggungjawab meningkatkan

kemakmuran pemegang saham.

b) Pendekatan informasi asimetri atau ketidakseimbangan informasi

(asymmetric information approach).

Menurut pendekatan ini informasi asimetri menganggap struktur

kepemilikan manajerial sebagai salah satu cara untuk mengurangi

ketidak seimbangan informasi antara insiders dengan outsiders melalui

pengungkapan informasi di dalam pasar modal.

2) Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional atau investor institusi merupakan investor

yang berasal dari sektor keuangan seperti perusahaan efek, perusahaan

asuransi, perbankan, perusahaan investasi, dana pensiun, dan berasal dari

kepemilikan institusi lain diluar perusahaan (Amirudin, 2004). Investor

institusi biasanya mempunyai saham pada suatu perusahaan dalam jumlah

yang besar, sehingga jika mereka melikuidasi sahamnya akan

mempengaruhi nilai saham secara keseluruhan.

Peran atau fungsi struktur kepemilikan institusional adalah

kepemilikan institusional atau investor institusi diyakini mampu memonitor

tindakan manajemen lebih baik, sehingga kepemilikan juga disebut sebagai

agen monitor. Dengan adanya kepemilikan oleh investor institusional akan

mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja

manajemen, karena kepemilikan saham mewakili suatu sumber kekuasaan

yang dapat digunakan untuk mendukung keberadaan manajemen

(Kartikawati, 2009). Selain itu dengan adanya peningkatan kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxi

institusional menyebabkan kinerja manajerial diawasi secara optimal dan

terhindar dari perilaku opportunistik. Distribusi saham antara pemegang

saham dari luar seperti institusional investor dapat mengurangi agency cost

(Dewi, 2008).

4. Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanaan merupakan keputusan tentang bentuk dan

komposisi pendanaan yang akan dipergunakan oleh perusahaan (Widodo,

2005). Sumber pendanaan di peroleh dari dalam dan luar perusahaan.

Keputusan pendanaan yang biasa digunakan adalah Modal internal dan modal

eksternal. Modal internal berasal dari laba ditahan, sedangkan modal eksternal

bersumber dr modal sendiri dan atau melalui hutang. Tetapi perusahaan lebih

sering menggunakan hutang, karena memiliki beberapa kelebihan yaitu :

a) Biaya bunga mengurangi penghasilan kena pajak, sehingga biaya

hutang efektif menjadi rendah.

b) Kreditur hanya mendapat biaya bunga relatif bersifat tetap, sehingga

kelebihan keuntungan merupakan klaim bagi pemilik perusahaan.

c) Bondholder tidak memiliki hak suara sehingga pemilik dapat

mengendalikan perusahaan dengan dana yang lebih kecil.

Kelemahan dari penggunaan hutang :

a) Hutang yang semakin tinggi meningkatkan risiko

b) Bila bisnis perusahaan tidak dalam kondisi yang bagus, pendapatan

operasi menjadi lebih rendah dan tidak cukup untuk menutup biaya

bunga, sehingga kekayaan pemilik berkurang. Pada kondisi tersebut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxii

kerugian dapat membahayakan perusahaan karena dapat terancam

kebangkrutan.

Hutang dibagi menjadi hutang jangka pendek dan hutang jangka

panjang. Hutang jangka pendek adalah hutang yang pembayarannya tidak lebih

dari satu tahun. Sumber pendanaannya dari kredit dagang antar perusahaan,

pinjaman dari bank komersial, dan dari surat berharga komersial. Sedangkan

hutang jangka panjang merupakan hutang yang memiliki jatuh tempo lebih dari

satu tahun. Pembiayaan hutang jangka panjang pada umumnya melalui pasar

modal dalam bentuk obligasi atau saham.

Beberapa teori yang mendasari keputusan pendanaan adalah tradeoff

theory dan pecking order theory (Haruman, 2007). Tradeoff theory

menggambarkan bahwa struktur modal yang obtimal ditentukan dengan

menyeimbangkan manfaat dari penggunaan hutang dengan biaya yang

dikeluarkan dari penggunaan hutang, sedangkan pecking order theory

menggambarkan sebuah hierarki dalam pencarian dana perusahaan dimana

perusahaan lebih memilih menggunakan internal equity untuk membayar

deviden dan mengimplementasikannya sebagai peluang pertumbuhan

(Haruman, 2007). Pecking order theory yaitu teori yang mendasarkan pada

asimetri informasi (Sujoko dan Soebiantoro, 2007). Asimetri informasi akan

mempengaruhi struktur modal perusahaan dengan cara membatasi akses pada

sumber pendanaan dari luar. Myers dan Majluft (1984) dalam Sujoko dan

Soebiantoro (2007) menunjukkan bahwa dengan adanya asimetri informasi,

investor biasanya akan menginterpretasikan sebagai berita buruk apabila

perusahaan mendanai investasinya dengan menerbitkan ekuitas. Dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiii

demikian perusahaan akan lebih memilih mendanai investasinya berdasarkan

suatu urutan risiko. Asimetri informasi akan mendorong perusahaan untuk

menggunakan hutang, bukan menerbitkan saham baru, hal tersebut

dikarenakan para pemodal akan melihat bahwa penerbitan saham baru sebagai

sinyal yang buruk dan biaya modal akan tinggi sehingga menurunkan nilai

perusahaan (Haruman, 2007).

B. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini menggunakan empat variabel, yaitu tiga variabel

independen dan satu variabel dependen. Variabel independen yang digunakan

adalah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan keputusan

pendanaan, sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah nilai

perusahaan. Kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan

sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

C. Hipotesis

1. Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham yang dimiliki

oleh manajemen. Dengan adanya kepemilikan manajerial akan mendorong

Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan Institusional

Keputusan Pendanaan

Nilai Perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiv

manajemen untuk meningkatkan kinerja perusahaan karena mereka juga

memiliki perusahaan (Sujoko dan Soebiantoro, 2007). Kepemilikan

manajerial merupakan mekanisme yang digunakan untuk mengurangi

konflik keagenan antara principle dengan agen, karena dengan adanya

kepemilikan manajerial, manajer mendapat kesempatan untuk terlibat

dalam kepemilikan saham dengan tujuan untuk mensetarakan dengan

pemegang saham. Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa salah

satu cara untuk mengurangi agency cost adalah dengan meningkatkan

kepemilikan saham oleh manajemen. Proporsi saham yang dikontrol oleh

manajer dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan. Kepemilikan

manajerial akan mensejajarkan kepentingan antara manajemen dan

pemegang saham, sehingga semakin besar proporsi kepemilikan oleh

manajerial maka manajemen akan lebih giat untuk kepentingan pemegang

saham yang notabanenya adalah dirinya sendiri (Faqih, 2008). Dengan

adanya peningkatan kepemilikan saham oleh manajemen dapat

mengurangi masalah keagenan dan dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Morck, Shleifer, dan Vishny (1988) menemukan bukti bahwa nilai

perusahaan meningkat sejalan dengan peningkatan kepemilikan manajerial

sampai dengan 5% dan kemudian menurun pada saat kepemilikan 5% -

25% dan kemudian meningkat kembali seiring dengan adanya peningkatan

kepemilikan manajerial secara berkelanjutan.

Ping dan Hsien (2009) dalam penelitiannya menemukan bahwa

kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxv

tersebut juga didukung dengan penelitian Wahyudi dan Pawestri (2006)

yang menemukan bahwa struktur kepemilikan manajerial mempunyai

pengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan baik secara langsung

maupun melalui keputusan keuangan yaitu keputusan pendanaan.

Rahmawati dan Triatmoko (2007) menemukan bahwa kepemilikan

manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan

Herawaty (2008) serta Siallagan dan Machfoedz (2006) dalam

penelitiannya menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun hal tersebut

bertentangan dengan penelitian Sujoko dan Soebiantoro (2007) yang

menyatakan kepemilikan manajerial tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Dari beberapa hal tersebut diatas dapat diketahui bahwa

kepemilikan manajerial merupakan mekanisme yang digunakan untuk

mengurangi konflik keagenan antara principle dengan agen dengan

meningkatkan kepemilikan saham oleh manajemen. Dengan adanya

peningkatan kepemilikan saham oleh manajemen sehingga dapat

mengurangi masalah keagenan yang pada akhirnya dapat meningkatkan

nilai perusahaan.

Dari uraian di atas, maka hipotesis alternatif yang pertama dari

penelitian ini adalah :

H1 : kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

2. Kepemilikan Institusional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvi

Investor institusi memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak

manajer melalui proses monitoring secara efektif sehingga akan

meningkatkan kinerja perusahaan dan pada akhirnya dapat meningkatkan

nilai perusahaan (Tirta, 2009). Adanya kepemilikan oleh investor

institusional akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal

terhadap kinerja manajemen, karena kepemilikan saham mewakili suatu

sumber kekuasaan yang dapat digunakan untuk mendukung keberadaan

manajemen (Kartikawati, 2009). Investor institusional biasanya memiliki

saham pada suatu perusahaan atau perseroan dalam jumlah yang besar,

sehingga jika mereka melikuidasi sahamnya akan mempengaruhi nilai

saham secara keseluruhan. Investor institusi akan melakukan monitoring

secara efektif dan tidak mudah diperdaya dengan tindakan manipulasi

yang dilakukan oleh manajer. Dengan adanya kepemilikan saham yang

besar oleh investor institusi maka akan mendorong peningkatan

pengawasan (monitoring) yang lebih optimal dan efektif terhadap kinerja

manajemen, sehingga dapat meminimalisir konflik keagenan dan dapat

meningkatkan nilai perusahaan (Haruman, 2007).

Penelitian terdahulu oleh Rachmawati dan Triatmoko (2007)

mengenai hubungan kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan

menyimpulkan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian

Herawaty (2008) bahwa terdapat pengaruh yang positif antara kepemilikan

institusional dengan nilai perusahaan. Sujoko dan Soebiantoro (2007)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvii

dalam penelitiannya menemukan bahwa kepemilikan institusional

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan arah negatif..

Hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian Haruman (2007) dan

Ping dan Hsien (2009) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional

tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Wahyudi dan Pawestri (2006)

dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa struktur kepemilikan

institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Dari beberapa hal tersebut di atas dapat diketahui bahwa dengan

adanya kepemilikan institusional akan mendorong peningkatan

pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen, karena

kepemilikan saham mewakili suatu sumber kekuasaan yang dapat

mendukung keberadaan manajemen, sehingga investor institusional akan

melakukan monitoring secara efektif yang akan meningkatkan kinerja

perusahaan dan dapat meminimalisir konflik keagenan yang pada akhirnya

dapat meningkatkan nilai perusahaan. Semakin besar kepemilikan

institusional, maka akan semakin besar kekuatan atau dorongan suatu

institusi untuk mengawasi manajemen dan akibatnya akan memberikan

dorongan yang lebih besar untuk mengoptimalkan nilai perusahaan.

Dari uraian di atas, maka hipotesis alternatif yang kedua adalah :

H2 : kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

3. Keputusan Pendanaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxviii

Suatu perusahaan dalam pengambilan keputusan keuangan hal

pertama yang harus dilakukan adalah mencari sumber pendanaan yang

optimal, apakah dari modal sendiri ataupun dari hutang (Haruman, 2007).

Pemilihan sumber dana tersebut dapat mempengaruhi kinerja perusahaan

yang pada akhirnya akan berdampak pada nilai perusahaan tersebut. Dua

teori yang mendasari keputusan pendanaan yaitu pertama tradeoff theory

yang menggambarkan bahwa struktur modal yang optimal ditentukan

dengan menyeimbangkan antara manfaat dan biaya dari penggunaan

hutang, sedangkan yang ke dua adalah pecking order theory yang

menggambarkan bahwa dalam pencarian dana perusahaan lebih memilih

menggunakan internal equity untuk membayar dividen. Menurut Widodo

(2005) perusahaan lebih memilih menggunakan hutang dalam mendanai

perusahaan tersebut bukan menerbitkan saham baru, hal tersebut

dikarenakan biaya hutang efektif menjadi rendah.

Pecking order theory merupakan teori yang mendasarkan pada asimetri

informasi yang akan mempengaruhi struktur modal perusahaan dengan cara

membatasi akses pada sumber pendanaan dari luar (Sujoko dan Soebiantoro,

2007). Menurut Haruman (2007) dengan adanya asimetri informasi akan

mendorong perusahaan untuk menggunakan hutang bukan menerbitkan saham

baru, karena para pemodal akan melihat bahwa penerbitan saham baru sebagai

sinyal yang buruk dan biaya modal akan tinggi sehingga menurunkan nilai

perusahaan. Perusahaan yang memiliki hutang akan membayar bunga pinjaman

yang dapat mengurangi penghasilan kena pajak, sehingga dapat memberikan

manfaat bagi pemegang saham, selain itu penggunaan dana eksternal akan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxix

menambah pendapatan perusahaan yang nantinya akan digunakan untuk

kegiatan investasi yang menguntungkan bagi perusahaan sehingga dapat

meningkatkan nilai perusahaan. Menurut Sujoko dan Soebiantoro (2007)

manajemen akan berhati-hati dalam melakukan peminjaman, sebab jumlah

utang yang terlalu tinggi akan menimbulkan risiko financial distress sehingga

nilai perusahaan akan menurun..

Penelitian Wahyudi dan Pawestri (2006) menemukan bahwa

keputusan pendanaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai

perusahaan. Penelitian Haruman (2007) menyatakan bahwa keputusan

pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan arah negatif.

Dari beberapa hal diatas dapat diketahui bahwa pemilihan sumber

dana yang optimal pada suatu perusahaan dapat mempengaruhi kinerja

perusahaan tersebut yang pada akhirnya akan berdampak pada nilai

perusahaan tersebut. Keputusan pendanaan yang tepat akan dapat

meningkatkan nilai perusahaan.

Dari uraian di atas maka hipotesis alternatif yang ke tiga dari

penelitian ini adalah :

H3 : Keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional, dan keputusan pendanaan terhadap nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xl

perusahaan dengan melalui pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis itu sendiri

merupakan jenis pengujian yang menjelaskan sifat hubungan tertentu atau

menentukan perbedaan antarkelompok atau kebebasan (independensi) dua

atau lebih faktor dalam suatu situasi (Sekaran, 2006 : 162).

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dan kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian adalah

sebagai berikut :

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan kelompok individu, kejadian-kejadian, atau

hal minat yang ingin penulis investigasi (Sekaran, 2006: 121). Populasi dari

penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode tahun 2007 sampai tahun 2009.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang memenuhi syarat untuk

dijadikan sebagai objek penelitian (Eferin, Darmadji, dan Tan, 2008: 74). Sampel

penelitian akan digunakan perusahaan perbankan. Roscoe (1975) dalam Efferin,

Darmadji, dan Tan (2008: 95) yang menyatakan bahwa :

a. Kebanyakan sample size yang dipergunakan oleh berbagai macam

penelitian adalah berkisar antara 30 – 500.

b. Jika sampel harus dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok minimum

sample size untuk tiap kelompok adalah sebesar 30.

c. Pada studi yang termasuk jenis multivariate research (termasuk multiple

regression analysis) sample size harus beberapa kali lipat lebih banyak dari

28

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xli

jumlah variabel, biasanya jumlah sample size sepuluh kali lipat dari jumlah

variabel yang dipergunakan.

Teknik pengambilan sampel atau metode penetapan sampel dalam

penelitian ini didasarkan pada non probability sampling tepatnya metode

purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dengan cara menentukan target

dari elemen populasi yang diperkirakan paling cocok untuk dikumpulkan

datanya (Eferin, Darmadji, dan Tan, 2008: 86). Pengambilan sampel tersebut

berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Adapun kriteria-kriteria

yang digunakan dalam memilih sampel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Perusahaan yang digunakan sebagai sampel adalah perusahaan perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun penelitian yaitu tahun

2007 sampai tahun 2009.

b. Perusahaan yang digunakan sebagai sampel mempunyai laporan keuangan

yang lengkap mulai tahun 2007 sampai tahun 2009 serta menggunakan

mata uang rupiah (Rp) dalam penyajian laporan keuangan.

c. Perusahaan yang digunakan sebagai sampel memiliki laporan keuangan

yang menampilkan data dan informasi yang dapat digunakan untuk

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan untuk

periode 2007 sampai 2009.

d. Perusahaan yang digunakan sebagai sampel memiliki data dan informasi

yang lengkap mengenai kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,

dan keputusan pendanaan dari tahun 2007 - 2009.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlii

Prosedur pengambilan sampel dalam penelitian ini disajikan pada tabel

sebagai berikut:

Tabel 3.1

Hasil Pengambilan sampel

Kriteria Sampel Jumlah

Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2007 - 2009 31

Perusahaan perbankan yang tidak menerbitkan laporan keuangan dari tahun 2007 - 2009

(2)

Perusahaan perbankan yang tidak mempunyai data dan informasi lengkap mengenai kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan keputusan pendanaan dari tahun 2007 - 2009

(17)

Perusahaan yang memenuhi kriteria sampel

12

Sumber : www.idx.co.id

Tabel hasil pengambilan sampel tersebut menunjukkan bahwa jumlah

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah

sejumlah 31 perusahaan. Dari 31 perusahaan perbankan tersebut, sejumlah 2

perusahaan tidak menerbitkan laporan keuangan dari tahun 2007 sampai tahun

2009, sehingga tidak digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Selain itu

terdapat 17 perusahaan perbankan yang tidak mempunyai atau tidak

menyajikan data dan informasi yang lengkap mengenai kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, dan keputusan pendanaan dari tahun 2007 sampai

2009. Oleh karena data yang disajikan tidak lengkap, maka perusahaan-

perusahaan perbankan tersebut juga tidak digunakan sebagai sampel dalam

penelitian ini. Dari jumlah sampel sebanyak 12 perusahaan perbankan, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliii

firm year dalam penelitian ini selama tiga tahun yaitu tahun 2007 – 2009 adalah

sebanyak 36 perusahaan perbankan.

C. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan adalah kuantitatif, dimana penelitian ini

menekankan pada pengujian-pengujian, teori-teori, dan hipotesis-hipotesis

melalui pengukuran variabel-variabel dalam angka atau quantitative.

Keseluruhan data menggunakan data sekunder, yaitu data yang telah

dikumpulkan oleh para peneliti, data yang diterbitkan dalam jurnal statistik

dan lainnya, serta informasi yang tersedia dari sumber publikasi atau

nonpublikasi yang berasal dari dalam atau luar organisasi (Sekaran, 2006: 65).

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari laporan

keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

dan sudah dipublikasikan melalui www.idx.co.id. Metode pengumpulan data

yang digunakan adalah metode dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan

catatan atau basis data baik berupa hardcopy maupun softcopy yang diperoleh

dari hasil download.

D. Alat Pengujian dan Pengukuran Variabel

Alat pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah multiple

regression (regresi berganda), dimana labih dari satu variabel independen

yang mempengaruhi variabel dependen (Eferin, Darmaji, dan Tan, 2008: 211).

Variabel independen tersebut terdiri dari kepemilikan manajerial, kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliv

institusional, dan keputusan pendanaan, sedangkan variabel dependen adalah

nilai perusahaan.

1. Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi perhatian

utama peneliti. Melalui analisis terhadap variabel dependen, yaitu dengan

menemukan variabel yang mempengaruhinya, memungkinkan penulis

untuk menemukan jawaban atau solusi atas masalah yang ada (Sekaran,

2006: 116). Variabel dependen dari penelitian ini adalah nilai perusahaan,

dimana nilai perusahaan dilihat dari harga pasar saham perusahaan.

Variabel ini diukur dengan proksi yang digunakan pada penelitian Ping

dan Hsien (2009) yaitu dengan Tobin’s Q (rasio dari nilai pasar ekuitas

terhadap nilai buku dari aset perusahaan). Nilai pasar ekuitas diperoleh

dari harga pasar saham perlembarnya (closing price) yaitu harga saham

pada akhir periode transaksi (akhir tahun) dikalikan jumlah saham yang

beredar.

Nilai pasar ekuitas

Nilai buku aset perusahaan

2. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi

variabel dependen (Sekaran, 2006: 117). Variabel independen dalam

penelitian ini terdiri dari :

a. Kepemilikan institusional

Tobin’s Q =

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlv

Kepemilikan institusional merupakan proporsi kepemilikan saham

yang dimiliki oleh investor institusi. Kepemilikan institusional diukur

dengan prosentase saham yang dimiliki oleh investor institusi

(Haruman, 2007), misalnya investor institusi yang berasal dari

perusahaan efek, perusahaan asuransi, perusahaan investasi, dana

pensiun, atau berasal dari kepemilikan institusi lain diluar perusahaan.

b. Kepemilikan manajerial

Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham yang dimiliki

oleh manajemen. Kepemilikan manajerial diukur dengan prosentase

saham yang dimiliki oleh manajemen (Sujoko dan Soebiantoro, 2007),

misalnya prosentase kepemilikan saham oleh dewan direksi atau

direktur perusahaan dan dewan komisaris.

c. Keputusan Pendanaan

Keputusan pendanan diukur dengan menggunakan proksi yaitu Book

Debt to Asset Ratio (BDA) (Wahyudi dan Pawestri, 2006). Book debt

to asset ratio merupakan rasio yang mengukur prosentase dana yang

disesuaikan oleh kreditur dalam membiayai aktiva perusahaan.

Total Hutang

Total Aset

E. Metode Analisis Data

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran atau

deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BDA =

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvi

maksimum, dan minimum dari variabel-variabel yang diteliti (Ghozali,

2006: 19).

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji

asumsi klasik. Uji asumsi klasik meliputi :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,

2006: 147). Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode One

Sample Kolmogorov Smirnov. Prosedur uji normalitas dengan

menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov adalah sebagai

berikut:

1) Meregresi fungsi empirik sehingga diperoleh residual.

2) Menganalisis nilai residual dengan metode uji one sample

kolmogorov smirnov (KS).

3) Kesimpulan : apabila nilai Asympt. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka

residual berdistribusi normal.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas menurut Ghozali (2006: 95) dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Terjadi

atau tidaknya multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvii

variance inflation faktor (VIF). Multikolonieritas dikatakan tidak

terjadi apabila nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 0,1 dan nilai

variance inflation factor (VIF) tidak lebih dari 10 (Ghozali, 2006: 96).

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan-kesalahan pengganggu pada periode

t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya), jika

terjadi korelasi maka terdapat problem autokorelasi (Ghozali, 2006:

99). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang

waktu berkaitan satu sama lainnya yang disebabkan karena residual

(kesalahan pengganggu) bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.

Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson

(DW test), yaitu dengan ketentuan pengambilan keputtusan adalah

sebagi berikut :

1) Jika nilai dw lebih dari 0 dan kurang dari d1, maka terjadi

autokorelasi.

2) Jika nilai dw berada diantara d1 dan du, maka hasilnya tidak dapat

disimpulkan.

3) Jika nilai dw lebih dari 4 – d1, maka terjadi autokorelasi.

4) Jika nilai dw berada diantara 4 – du dan 4 – d1, maka tidak dapat

disimpulkan.

5) Jika nilai dw lebih dari 4 – d1, maka tidak terjadi autokorelasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlviii

Nilai du dapat dilihat dari tabel Durbin Watson dengan

menggunakan nilai signifikansi 5 % (0,05), jumlah sampel yang

digunakan (n), dan jumlah variabel independen yang digunakan

dalam penelitian.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain (Ghozali, 2006: 129). Model regresi yang baik

adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji Glejser. Uji Glejser

meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Prosedur

uji heteroskedastisitas dengan menggunakan metode uji glejser adalah

sebagai berikut:

1) Melakukan uji regresi

2) Dapatkan variabel residual (Ut) dan mengaktifkan unstandarized

residual.

3) Mengabsolutkan nilai residual (absres1)

4) Melakukan regresi variabel (absres1) sebagai variabel dependen

dengan masing-masing variabel independen yang diteliti.

5) Jika variabel independen memiliki nilai sig > 0,05 maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Hipotesis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlix

Metode analisis yang digunakan untuk membuktikan hipotesis

dalam penelitian ini adalah metode regresi berganda (multiple regression),

dimana lebih dari satu faktor variabel independen (x) yang mempengaruhi

variabel dependen (y) (Eferin, Darmaji, dan Tan, 2008: 211). Analisis

regresi bertujuan untuk mencari adanya pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Model yang digunakan untuk melihat

pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan keputusan

pendanaan terhadap nilai perusahaan adalah sebagai berikut :

NP : α + β1 KM + β2 KI + β3 KP + ε

Keterangan :

NP : Nilai Perusahaan

α : Konstanta

β : Koefisien Regresi

KM : Kepemilikan Manajerial

KI : Kepemilikan Institusional

KP : Keputusan Pendanaan

ε : Koefisien Error

Pengujian hipotesis terdiri dari uji signifikansi nilai t, uji

signifikansi nilai F, dan koefisien determinasi (Adjusted R-Square).

a. Uji Signifikansi Nilai t

Uji signifikansi niali t dilakukan untuk mengetahui apakah masing-

masing variabel independen secara individual berpengaruh terhadap

variabel dependen (Ghozali, 2006: 88). Jika P Value (sig) < 0,05 maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

l

Ha berhasil diterima dan jika P Value (sig) > 0,05 maka Ha tidak

berhasil diterima.

b. Uji Signifikansi Nilai F

Uji signifikansi nilai F digunakan untuk mengetahui apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan atau serentak)

terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006: 88). Kriteria pengujian

signifikansi nilai F adalah jika P Value (sig) < 0,05 berarti variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

dependen, dan jika P Value (sig) > 0,05 berarti variabel independen

secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

(Tirta, 2009).

c. Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square)

Koefisien determinasi atau Adjusted R2 digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen (Ghozali, 2006: 87). Nilai koefisien determinasi (R 2 ) dapat

dilihat dari hasil pengujian regresi berganda antara variabel independen

terhadap variabel dependen dengan menggunakan bantuan program

komputer SPSS.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

li

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi

tiga bagian, yaitu pertama analisis statistik deskriptif yang didalamnya terdapat

nilai rata-rata, nilai minimum, nilai maksimum, dan standar deviasi. Kedua

pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikoleniaritas, uji

autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Ketiga pengujian hipotesis yang terdiri

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lii

dari uji signifikansi nilai t, uji signifikansi nilai F, dan koefisien determinasi

(Adjusted R-Square).

Pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji regresi berganda (multiple

regression) dengan bantuan program komputer Statistical Product and Service

Solution (SPSS) for windows 16.0. Uji regresi berganda digunakan untuk

mengetahui apakah kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan

keputusan pendanaan dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

A. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif yang menyajikan nilai rata-rata, minimum,

maksimum, dan standar deviasi variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu nilai perusahaan (TOBINS), kepemilikan manajerial (KM),

kepemilikan institusional (KI), dan keputusan pendanaan (KP). Berikut ini

adalah hasil dari pengujian statististik deskriptif :

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif

Variabel Min Max Mean Stand. Dev

TOBINS 0,007 0,781 0,220 0,179

KM 0,001 0,600 0,097 0,128

KI 0,192 0,963 0,679 0,212

KP 0,056 1,033 0,825 0,238

Sumber : Hasil pengolahan data

40

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liii

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai perusahaan (TOBINS) yang diukur

dengan Tobin’s Q memiliki rata-rata sebesar 0,220 dengan standar deviasi 0,179,

nilai minimum sebesar 0,007, dan nilai maksimum 0,781. Kepemilikan manajerial

(KM) mempunyai rata-rata 0,097 dengan standar deviasi 0,128, nilai minimum

sebasar 0,001, dan nilai maksimum sebasar 0,600. Kepemilikan institusional (KI)

mempunyai rata-rata sebesar 0,679 dengan standar deviasi 0,212, nilai minimum

sebesar 0,192, dan nilai maksimum 0,963. Keputusan Pendanaan (KP) memiliki

nilai rata-rata sebesar 0,825 dengan standar deviasi 0,238 nilai minimum sebesar

0,056, dan nilai maksimum sebesar 1,033.

B. Pengujian Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2006:

147). Dalam penelitian ini normalitas diuji dengan menggunakan metode One –

Sample Kolmogorov Smirnov (KS) yang hasilnya disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.2

Hasil Uji Normalitas

Z Asymp. Sig Keterangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liv

One sample KS 0,513 0,955 Data berdistribusi normal

Sumber : Hasil pengolahan data

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diperoleh bahwa besarnya nilai

kolmogorov-smirnov adalah 0,513 dan nilai Asymp. Sig. (2 – tailed) sebesar

0,955. Nilai Asymp. Sig. (2 – tiled) tersebut lebih besar dari 0,05 berarti data

berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali, 2006:

95). Dalam penelitian ini uji multikolinearitas menggunakan metode Variance

Inflation Factor (VIF) yang hasilnya disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Keterangan

KP 0,769 1,301 Tidak terdapat multikolinearitas

KI 0,621 1,611 Tidak terdapat multikolinearitas

KM 0,767 1,304 Tidak terdapat multikolinearitas

Sumber : Hasil pengolahan data

Pada tabel 4.3 diatas nilai tolerance dari variabel kepemilikan manajerial

(KM) sebesar 0,767, variabel kepemilikan institusional (KI) 0,621, dan variabel

keputusan pendanaan (KP) sebesar 0,769. Nilai tersebut menunjukkan tidak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lv

terdapat variabel bebas yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,1. Hasil

perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) adalah 1,304 untuk variabel

kepemilikan manajerial (KM), 1,611 untuk variabel kepemilikan institusional (KI),

dan 1,301 untuk variabel keputusan pendanaan (KP). Nilai-nilai tersebut

menunjukkan tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai Variance Inflation

Factor (VIF) lebih dari 10. Jadi dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.

3. Uji Autokolerasi

Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

linier ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2006: 99). Uji autokorelasi

menggunakan Durbin Watson (DW test). Hasil uji tersebut disajikan pada tabel

4.4.

Tabel 4.4

Hasil Uji Autokorelasi

DW test du 4-du Keterangan

Durbin Watson 2,218 1,654 2,346 Tidak terdapat autokorelasi

Sumber : Hasil pengolahan data

Hasil pengujian pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai DW test

sebesar 2,218. Nilai tersebut dibandingkan dengan nilai tabel dengan

menggunakan nilai signifikansi 5 % (0,05), jumlah sampel (n) 36 dan jumlah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvi

variabel independen 3, sehingga dapat diketahui nilai du sebesar 1,654. Nilai

DW test 2,218 lebih besar dari batas atas (du) 1,654 dan kurang dari 2,346 (4 –

du), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif,

atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah didalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain (Ghozali, 2006: 125). Dalam penelitian ini uji

heteroskedastisitas menggunakan metode uji Glejser yang hasilnya dapat dilihat

pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel

Terikat

Variabel

Bebas

t hitung Sig Keterangan

absres1 KP 1,577 0,125 Tidak terjadi heteroskedastisitas

KI 0,761 0,452 Tidak terjadi heteroskedastisitas

KM -0,818 0,420 Tidak terjadi heteroskedastisitas

Sumber : Hasil pengolahan data

Hasil perhitungan pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa tidak ada satupun

variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel

dependen nilai absres1. Hal tersebut terlihat dari probabilitas nilai signifikannya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvii

diatas tingkat kepercayaan 5% (0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa model

regresi tidak menunjukkan adanya heteroskedastisitas.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat regresi berganda

(multiple regretion) yang hasilnya disajikan pada tabel berikui ini :

Tabel 4.6

Ringkasan Hasil Perhitungan Regresi

Variabel Koefisien Regresi Sig. t Keterangan

Konstanta 0,085 0,657

KM -0,716 0,005 Signifikan

KI 0,013 0,937 Tidak signifikan

KP 0,237 0,072 Tidak signifikan

Adjusted R2 0,227

Sig F 0,010

Sumber : Hasil pengolahan data

Berdasarkan hasil perhitungan regresi pada tabel 4.6 diatas, diperoleh

persamaan sebagai berikut :

TOBINS = 0,085 – 0,716 KM

Keterangan :

TOBINS : Nilai Perusahaan

KM : Kepemilikan Manajerial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lviii

Dari hasil persamaan regresi tersebut masing-masing variabel dapat di

interpretasikan pengaruhnya terhadap nilai perusahaan (TOBINS) yaitu sebagai

berikut :

a) Konstanta sebesar 0,085 menyatakan jika variabel independen dianggap

konstan, maka rata-rata nilai perusahaan sebesar 0,085.

b) Kepemilikan manajerial (KM) memiliki koefisien negatif sebesar 0,716. Hal ini

mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien nilai regresi lainnya tetap maka

perubahan kepemilikan perusahaan 1% akan menurunkan nilai perusahaan

sebesar 0,716%.

Pengujian hipotesis terdiri dari uji signifikansi nilai t, uji signifikansi nilai F,

dan koefisien determinasi (Adjusted R-Square). Penjelasan dari hasil pengujian pada

tabel 4.6 adalah sebagai berikut :

1. Uji Signifikansi Nilai t

a. Pengujian hipotesis pertama (H1)

Berdasarkan tabel 4.6 variabel kepemilikan manajerial (KM) mempunyai

koefisien regresi negatif sebesar 0,716 dengan nilai signifikansi sebesar

0,005 < 0,05, berarti kepemilikan manajerial (KM) berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan. Pada saat kepemilikan manajerial (KM)

naik maka nilai perusahaan akan turun sebesar 0,716 dan sebaliknya apabila

kepemilikan manajerial turun maka nilai perusahaan akan naik sebesar

0,716 satuan. Sehingga hipoteis pertama (H1) berhasil diterima.

b. Pengujian hipotesis kedua (H2)

Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa variabel kepemilikan institusional (KI)

memiliki nilai signifikansi sebesar 0,937 > 0,05, berarti kepemilikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lix

institusional (KI) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Sehingga hipotesis kedua (H2) tidak berhasil diterima.

c. Pengujian hipotesis ketiga (H3)

Berdasarkan tabel 4.6 variabel keputusan pendanaan (KP) memiliki nilai

signifikansi sebesar 0,072 < 0,05, berarti keputusan pendanaan (KP) tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Sehingga hipotesis kedua

(H3) tidak berhasil diterima.

2. Uji Signifikansi Nilai F

Dari tabel 4.6 dapat dilihat dan diperoleh bahwa nilai signifikansi F sebesar 0,010

< 0,05, berarti kepemilikan manajerial (KM), kepemilikan institusional (KI), dan

keputusan pendanaan (KP), secara serentak atau secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

3. Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square)

Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai adjusted R Square sebesar 0,227

menunjukkan bahwa 23 % variasi nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh faktor-

faktor kepemilikan manajerial (KM), kepemilikan institusional (KI), dan

keputusan pendanaan (KP), sedangkan sisanya sebesar 77 % dijelaskan variabel

lain diluar model penelitian ini.

D. Pembahasan

Pengujian alat statistik berganda mensyaratkan dilakukannya pengujian

asumsi klasik, dimana terdapat empat pengujian asumsi klasik yaitu pengujian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lx

normalitas, multikoleniaritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Hasil ke empat

pengujian asumsi klasik tersebut telah lolos uji. Pada uji normalitas yang

menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2 – tailed) lebih besar dari 0,05 berarti data

berdistribusi normal.

Pada uji autokorelasi yang menggunakan Durbin Watson (DW test) tidak ada

masalah dan pengujian menunjukkan bahwa tidak terdapat autokorelasi positif dan

negatif atau tidak terdapat autokorelasi. Pengujian multikoleniaritas juga

menunjukkan hasil yang baik bahwa tidak terdapat multikoleniaritas, dimana nilai

Tolerance > 0,1 dan nilai Variance Inflation Factors (VIF) < 10. Begitu juga dengan

pengujian heteroskedastisitas yang telah lolos uji dengan hasil tidak terdapat

heteroskedastisitas, hal tersebut dapat dilihat dari probabilitas yang nilai

signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% (0,05).

Hasil pengujian regresi berganda menunjukkan hasil kepemilikan manajerial

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian dari ke tiga

variabel independen hanya satu variabel yang mempunyai pengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan tetapi mempunyai arah yang negatif.

Kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan

dengan arah negatif. Hasil penelitian tersebut menyatakan dengan adanya

kepemilikan manajerial akan menurunkan nilai perusahaan, semakin besar

kepemilikan manajerial maka nilai perusahaan semakin rendah. Penjelasan yang

dapat diberikan adalah dengan adanya kepemilikan manajerial yang besar (semakin

besar) sehingga melebihi jumlah saham yang dimiliki para pemegang saham besar

seperti investor institusi, maka investor institusi tidak dapat menjalankan fungsi

monitoring terhadap manajemen secara efektif, dimana jumlah pemegang saham

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxi

besar (large shareholders) mempunyai arti penting dalam memonitor perilaku

manajer dalam perusahaan, sehingga manajemen akan dapat bertindak semaunya

sendiri dan melakukan keteledoran serta tidak menjalankan fungsi dan tugasnya

dengan baik dan pada akhirnya dapat menurunkan nilai perusahaan. Hal tersebut

berlawanan dengan hipotesis bahwa dengan meningkatnya kepemilikan manajerial

dapat meningkatkan nilai perusahaan. Namun hasil ini mendukung penelitian

Sillagan dan Machfoedz (2006) serta Herawaty (2008) yang menyatakan bahwa

kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hasil

penelitian ini berkebalikan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ping dan

Hsien (2009), Wahyudi dan Pawestri (2006), serta Rahmawati dan Triatmoko (2007)

yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh positif signifikan

terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini juga bertentangan dengan penelitian

Sujoko dan Soebiantoro (2007) yang menyatakan kepemilikan manajerial tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan

Kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan. Hasil tersebut bertentangan dengan hipotesis dimana kepemilikan

institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Pengawasan yang dilakukan

oleh investor institusi tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan (nilai

perusahaan). Pemegang saham institusi yang mempunyai fungsi pengawasan

(monitoring) terhadap kinerja manajemen kadang kala melakukan pengawasan

yang luput terhadap tindakan manajer. Manajer dapat melakukan suatu tindakan

diluar pengawasan dari pemegang saham institusi (Haruman, 2007). Kemungkinan

yang lain bahwa investor institusi setelah mendapatkan informasi untuk keperluan

dirinya sendiri dan setelah mendapat keuntungan dari perusahaan mereka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxii

meninggalkan pertanggungjawaban dalam fungsi pengawasan (monitoring) (Ping

dan Hsien 2009). Oleh karena itu kepemilikan institusional belum mampu menjadi

mekanisme yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sama

dengan hasil penelitian Wahyudi dan Pawestri (2006), Haruman (2007), dan Ping

(2009) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil

penelitian Rachmawati dan Triatmoko (2007), Herawaty (2008), serta Sujoko dan

Soebiantoro (2007) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh

terhadap nilai perusahaan.

Keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil

tersebut tidak sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa keputusan

pendanaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, dimana dengan

adanya keputusan pendanaan yang optimal maka dapat meningkatkan nilai

perusahaan. Penjelasan yang dapat diberikan adalah nilai perusahaan tidak dapat

dipengaruhi oleh strategi pendanaan, dengan kata lain nilai perusahaan bergantung

pada bagaimana bisnis itu dijalankan dan tidak bergantung pada bagaimana uang

atau dana tersebut di peroleh, apabila bisnis tersebut dijalankan dengan baik tanpa

memperhatikan bagaimana uang atau dana diperoleh maka nilai perusahaan dapat

meningkat karena adanya strategi pengelolaan bisnis yang baik bukan karena

adanya strategi memperoleh uang atau dana. Meskipun perusahaan dapat dengan

mudah memperoleh sumber pendanaan tetapi tidak dapat menjalankan bisnisnya

dengan baik, maka tetap saja nilai perusahaan tidak dapat meningkat.

Kemungkinan yang lain pihak pemilik perusahaan dan pihak pengelola perusahaan

bisa saja melakukan kesalahan atau keteledoran dalam pemilihan strategi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxiii

pendanaan atau sumber pendanaan untuk perusahaannya, sehingga keputusan

pendanaan belum mampu menjadi mekanisme yang dapat mempengaruhi nilai

perusahaan. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Wahyudi dan

Pawestri (2006) yang menyatakan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh

positif signifikan terhadap nilai perusahaan dan hasil tersebut juga tidak sama

dengan hasil penelitian Haruman (2007) yang menyatakan bahwa keputusan

pendanaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan

sampel sebanyak 36 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) tahun 2007 sampai 2009, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai

berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxiv

1. Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan, namun

mempunyai arah negatif, artinya pada saat kepemilikan manajerial naik maka

nilai perusahaan akan turun dan sebaliknya pada saat kepemilikan manajerial

turun maka akan menaikkan nilai perusahaan. Hasil tersebut sesuai dengan

hipotesis tetapi arahnya berlawanan dengan hipotesis.

2. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil

tersebut tidak sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa kepemilikan

institusional akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

3. Keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan Hasil

tersebut tidak sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa keputusan

pendanaan akan mempengaruhi nilai perusahaan

B. Keterbatasan

Penelitian ini tidak luput dari berbagai macam keterbatasan. Berikut ini

adalah beberapa keterbatasan dalam penelitian ini.

1. Struktur kepemilikan yang digunakan hanya kepemilikan manajerial dan

kepemilikan institusional saja dan tidak menggunakan kepemilikan publik

(masyarakat).

2. Mekanisme keputusan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

keputusan pendanaan dan belum menggunakan keputusan investasi.

53

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxv

3. Periode penelitian yang dilakukan relatif pendek hanya selama 3 tahun yaitu

tahun 2007, 2008, dan 2009.

4. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan perbankan sebanyak 12

perusahaan saja dengan firm year sebanyak 36 perusahaan, sehingga cukup

kecil bila dibandingkan dengan penelitian-penelitian terdahulu.

C. Saran

Beberapa Saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah mekanisme struktur kepemilikan

atau menggunakan mekanisme struktur kepemilikan yang berbeda dengan

penelitian ini, seperti misalnya kepemilikan publik (masyarakat).

2. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan lebih dari satu mekanisme

keputusan keuangan yaitu seperti misalnya menggunakan keputusan

pendanaan dan keputusan investasi.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan sampel yang berbeda dengan

penelitian ini yaitu dengan menambah periode pengamatan atau menggunakan

jenis industri yang lain.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxvi

DAFTAR PUSTAKA Amirudin, Badriyah Rifai. 2009. Peran Komisaris Independen dalam

Mewujudkan Good Corporate Governance di Tubuh Perusahaan Publik. http://re-searchengines.com/badriyahamirudin.html. Diakses tanggal 19 Desember 2009.

Chandra, Aditiawan. 2006. Perlunya Komisaris Independen Dalam Mewujudkan

Good Corporate Governance Di Korporasi. http://businessenvironment.wordpress.com. Diakses tanggal 19 Desember 2009.

Dion, Leonardus. 2007. Pelaksanaan Prinsip Pengelolaan Perusahaan yang Baik

(Good Corporate Governance) Pada badan Usaha Milik Negara. http://dionbarus.files.wordpress.com. Diakses tanggal 5 Desember 2009.

Efferin, Darmadji, dan Tan. 2008. Metode Penelitian Akuntansi Mengungkap

Fenomena dengan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxvii

Elqorni, Ahmad. 2009. Mengenal Teori Keagenan. http://elqorni.wordpress.com.

Diakses tanggal 20 Oktober 2010. Faqih, Amrizal. 2008. Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap

Kebijakan Dividend dan Nilai Perusahaan. Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Frediawan, Ridwan. 2008. Pengaruh Penerapan Prinsip Good Corporate

Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Kasus PT. Jamsostek Kantor Cabang II Bandung). http://dspace.widyatama.ac.id. Diakses tanggal 25 November 2009.

Gayatri, Rukmi. 2008. Pengaruh Penerapan Mekanisme Good Corporate

Governance Terhadap Nilai Perusahaan Disektor Jasa Keuangan Indonesia. http://lib.feb.ugm.ac.id. Diakses tanggal 5 Desember 2009.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Edisi ke-4. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Haruman, Tendi. 2007. Pengaruh Keputusan Keuangan dan Kepemilikan

Institusional Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing di BEJ). The First PPM National Conference on Management Reasearch. Sekolah Tinggi Manajemen PPM, 7 November 2007.

Hasnawati, Sri. 2005. Dampak Set Peluang Investasi Terhadap Nilai Perusahaan

Publik di Bursa Efek jakarta. JAAI Vol 9 No 2, Desember 2005, 117 – 126.

Herawaty, Vinola. 2008. Peran Praktek Corporate Governance Sebagai

Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 10 No 2, November 2008, 97 – 108.

Jensen, M.C. 1986. Agency Cost of Free Cashflow, Corporate Finance and

Takeover. American Economics Review 76.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxviii

Jensen, M C dan W H Mecling. 1976. Theory of the Firm : Manajerial Behaviour,

Agency Cost, and Ownership Stucture. Journal of Financial and Economics 3. 305 – 360

Kartikawati, Wening. 2009. Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan. http://hana3.wordpress.com. Diakses tanggal 5 Desember 2009.

Miller, M. H dan Modigliani, F. 1961. Dividend Policy, Growth and The

Valuation of Shares. Journal of Business, October 411 – 433. Morck, Shiefler dan Vishny. 1986. Managerial Ownership and Market Valuation.

Elserver Science Publisher. Myers, S., S. Majluf. 1984. Corporate Financing and Invesment Decision When

Firm Have Information That Investor Do Not Have. Journal of Financial Economics, June, 187-221

Ping, Lee Shin dan Hsien, Chuang Tsung. 2009. The Determinant of Corporate

Performance. Managerial Auditing Journal Vol. 23 No. 3 tahun 2009. www.emeraldinsight.com/0268-6902.htm. Diakses tanggal 15 April 2010.

Putri, Imanda F dan Nasir, Mohammad. 2006. Analisis Persamaan Simultan

Kepemilikan Manajerial, Kepemilkan Institusional, Risiko, Kebijakan Hutang, dan Kebijakan Dividen dalam Perspektif Teori Keagenan. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang K-AKPM 18. Padang 23-26 Agustus 2006.

Putri, Tantyana D. 2008. Analisis pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional, penyebaran kepemilikan, kebijakan dividend an kebijakan hutang terhadap agency cost perusahaan (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ). Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxix

Rachmawati, Andri dan Triatmoko H. 2007. Análisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi X, Unhas Makassar, 26 – 28 Juli 2007.

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business: A Skill Building Approach

Forthed. USA : John Wiley and Sons. Siallagan, Hamonangan dan M. Machfoedz. 2006. Mekanisme Corporate

Governance, Kualitas Laba, dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang. Padang 23 – 26 Agustus 2006. http://infoperbanasinstitute.ac.id. Diakses tanggal 25 November 2009.

Sujoko dan Soebiantoro, Ugy. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham,

Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empirik Pada Perusahaan Manufaktur dan Non Manufaktur di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 9 No. 1 Maret 2007.

Tirta, Rizal. 2009. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap

Nilai Perusahaan. http://www.rizal_tirta.com. Diakses tanggal 14 November 2009.

Ujiyantho, Arief dan Pramuka, Bambang A. 2007. Mekanisme Corporate

Governance, Manajemen Laba, dan Kinerja Keuangan (Studi Pada Perusahaan Go Publik Sektor Manufaktur). AKPM-1.

Wahyudi, Untung dan Pawestri, Hartini P. 2006. Implikasi Struktur Kepemilikan

Terhadap Nilai Perusahaan : Dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang. Padang 23-26 Agustus 2006.

Widodo, Priyo. 2005. Pengaruh Manajerial Ownership, Institusional Ownership,

dan Growth Debt Ratio Pada Perusahaan Jasa di BEJ tahun 2000-2002. Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxx

World Bank Corporate Governance Report. http://rru.wordbank.org. Diakses tanggal 10 November 2009.

Yuniasih, Niwayan dan Wirakusuma, M Gede. 2008. Pengaruh Kinerja

Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderasi. http://ejournal.unud.ac.id. Diakses tanggal 9 November 2009.