farmakologi indra

7/27/2019 Farmakologi Indra

1/73

Infeksi Mata


2/73


3/73

Hordeolum ( Infeksi kelopak mata )


4/73

hordeolum


5/73

hordeolum


6/73

Acute external hordeolum


7/73

Internal hordeolum


8/73

Infeksi Kelopak Mata

Kompres hangat : 10-15 menit ( 3-4 x/hari )

Antibiotika lokal / oral ( bacitracin, eritromicin ).

Nanah pada akar bulu mata cabut bulu mata

Incisi pada nanah .

Pengobatan Hordeolum


9/73

Blefaritis

Infeksi kronik pada pinggir kelopak mata


10/73

Blefaritis skwamosa

Berhubungan dengan ketombe di kepala

Gejala : - rasa panas & gatal.

- pinggir palpebra kemerahan

- terlihat sisik pada bulu mata

- sisik berminyak


11/73

Blefaritis skwamosa

PENGOBATAN:

- Terapi ketombe di kepala

- Medicated shampoo 2 x/ minggu ( selama 1 bln )

- sisik dibersihkan dengan kapas basah

- salep mata kortikosteroid


12/73

Blefaritis ulceratif

Infeksi pinggir palpebra Kuman penyebab: Staphylococcus .

Gejala : - kelopak mata merah

- sisik kering

- biasanya ditutupi krusta

- bulu mata rontok

Terapi : salep mata antibitika


13/73

Meibomitis

Meibomitis : Radang kronik kelenjar meibom.

Gejala : - Mata merah

- Sekret terus menerus

- Penonjolan kelenjar meibom .

- Konjungtiva berbusa

Pengobatan : Penekanan berulang kelenjar meibom.


14/73

Meibomitis


15/73

Selulitis Orbita


16/73

Penyebab : Haemophylus influenza .

Dapat menyebabkan kebutaan.

KomplikasiAbses otak

Gejala : - mata nyeri, bengkak

- demam

- injeksi konjungtiva

Selulitis Orbita


17/73

Selulitis Orbita ( preseptal )

Hanya mengenai kelopak mata, pergerakan mata tak terganggu


18/73

Eyelid Phlegmon


19/73

Herpes Zoster oftalmika

Penyebab : Virus herpes zoster Gejala : - Rasa sakit hebat

- Rasa panas seluruh kelopak mata

- Kelopak mata edem, merah

- Vesikel mengering krusta

- komplikasi : * keratitis

* iritis, glaucoma

Pengobatan : Salep mata antibiotika,asikovir

Dosis tinggi kortikotropin & kortikosteroid

Analgetik


20/73

Herpes Zoster oftalmika ( Ophthalmic shingles )


21/73

Radang konjungtiva : MATA MERAH.

Mata merah : 1 perdarahan subkonjungtiva.

2 pelebaran pembuluh darah.

Radang Konjungtiva

Penyebab KONJUNGTIVITIS :

a. Konjungtivitis bakteri

b. Konjungtivitis virus

c. Konjungtivitis klamidia

d. Konjungtivitis alergi

Konjungtivitis


22/73

Infeksi pada MataPathogen Symptoms Transmission Treatment

Bacterial

Conjunctivitis H. Influenza Redness direct contact None

Neonatal GO Neisseria Go Acute infection + pus Birth canal

Silver nitrate,

tetrasiklin,

erythromycin

Inclusion conjunctivitis

Chlamydia

trachomatis

Swelling of eye lid,

mucus, pus

Birth canal,

swimming pool Tetrasiklin

Trachoma

Chlamydia

trachomatis

Conjunctivitis Direct contact,

fomites, flies Azithromycin

VIRAL

Conjuctivitis Adenovirus Redness Direct contact None

Herpetic keratitis HSV tipe 1 Keratitis

Direct contact

Recurrent latent infection Trifluridine

PROTOZOA

Acanthamoeba Acanthamoeba Keratitis Contact freshwater

Topical propamidine

isethionate, miconazole,surgery


23/73

Conjunctivitis


24/73

characteristic to stain surface cells of the cornea and

conjunctiva that tend to keratinisation.


25/73

Gejala Konjungtivitis

Papil raksasa ( Cobble-stone ) :Tampak seperti batu kerikil, pembuluh darah

berasal dari bawah sentral.

Flikten :

Tonjolan dibawah epitel konjungtiva / kornea,

berupa sebukan sel- radang kronis, permukaan

epitel terjadi nekrosis

Warna flikten : keputihan, permukaan tidak rata


26/73

Gambar : Tampilan papila raksasa

( cobbles stone)


27/73

Bacterial conjunctivitis


28/73

Gambaran klinis Konjungtivitis :

4) Konjungtivitis folikular( termasuk trakhoma ).

Penyebab : - viral

- klamidia trachomatos.Gejala :

-Terdapat radang & penonjolan pada konjungtiva.


29/73

Giant papillary conjunctivitis


30/73

Trachoma


31/73

An example of more sheet-like fibrosis of the

conjunctiva as a result of trachoma.


32/73

Calabar swelling

(Loa loa (loiasis)(Eye worm))


33/73

Neonatal conjunctivitis


34/73

Meibomian gland blockage


35/73

Infeksi Kornea ( Keratitis )


36/73

1) Keratitis Herpes Simpleks

2) Herpes Zoster oftalmika ( Ophthalmic Shingles )

3) Keratitis bakteri

4) Keratitis Akantamoeba

5) Keratitis Jamur

6) Keratitis Interstitial



37/73

Gamb : Ulkus dendritik yang terdapat pada herpes simplek

Ulkus dendritik pada kornea


38/73

Ulkus dendritik : biasanya sembuh tanpa parut.

Jika stroma terkenajaringan parut permanen.

Jika parut berat

cangkok kornea

Terapi :

Lesi dendritik : antivirus topikal ( 2 minggu ). Ulserasi kornea luas : TIDAK BOLEH DIBERI

STEROID TOPIKAL.



39/73

Herpes infection of the cornea


40/73

Beberapa obat anti virus

a) Vidarabin

b) Trifluorotimidin

c) Asiklovir

d) Gansiklovir


41/73





5) Keratitis Jamur




42/73

Penyebab : virus varisela zoster ( cacar air ).

Gejala : - pembengkakan kelopak mata.

- keratitis.- iritis

- glaukoma sekunder.

Terapi : antivirus lokal ( asiklovir , famsiklovir ).

2) Herpes Zoster Oftalmika


43/73





5) Keratitis Jamur




44/73

Penyebab : - Staphylococcus epidermis

- Staphylococcus aureus

- Streptococcus pneumonia- Koliformis

- Pseudomonas

- Haemophilus

3) Keratitis Bakteri.


45/73

Beberapa perlindungan mata terhadap infeksi :- kedipan mata.

- pembersihan debris dengan aliran mata

- penjeratan partikel asing oleh mukus.- sifat antibakteri air mata

- fungsi sawar epitel kornea.

( Neisseria gonnorrhoea : satu-satunya organisma yangdapat menembus epitel intak)



46/73

Faktor predisposisi keratitis bakteri:

a. keratokonjungtivitis sika ( mata kering)

b. robekan epitel kornea ( trauma )

c. penggunaan lensa kontak

d. penggunaan steroid topikaljangka panjang



47/73

Gejala & Tanda :

a. nyeri biasanya berat.

b. sekret purulen

c. injeksi siliar

d. gangguan penglihatan

e. hipopion ( suatu massa sel darah putih

terkumpul di bilik mata anterior )

f. ulkus kornea



48/73

Ulkus Kornea


49/73

Hypopyon( sel darah putih terkumpul di bilik mata depat bawah )


50/73

Hypopyon( sel darah putih terkumpul di bilik mata depat bawah )

K titi


51/73

Keratitis

Classification & external resources


52/73

As you can see in this picture bacteria had infiltrated

the cornea and penetrated into the anterior chamber.


53/73

Pengobatan :

a. Antibiotika ganda ( sefuroksim + gentamicin ).

b. Fluorokuinolon ( siprofoksasin, ofloksasin ).

c. Tetes mata ( diberikan setiap jam siang dan

malam untuk beberapa hari pertama

kemudian frekwensi dikurangi.)



54/73





5) Keratitis Jamur




55/73

Penyebab : amoeba air tawar Sering terjadi pada penggunaan lensa kontak

Gejala : keratitis & nyeri dengan tonjolan saraf

kornea.

Pengobatan : - klorheksidin topikal

- poliheksametilen biguanid

- propamidin



56/73

Keratitis Akantamoeba

I f k i K ( KERATITIS )


57/73





5) Keratitis Jamur


Infeksi Kornea ( KERATITIS )


58/73

F l k titi


59/73

Fungal keratitis

fungal keratitis : inflamasi kornea mata ok jamur.

Fungal keratitis : = Keratomycosis

Gejala : - penglihatan kabur, mata merah, nyeri,

silau , keluar sekret ..

Dihubungkan dengan HYPOPION

endophtalmitis ( radang mata dalam ) kerusakan

mata.

Penyebab : - Aspergilus

- Fusarium

- Kandida

F l k titi


60/73

a) Natamycin ophthalmic suspension is the drug of

choice for filamentous fungal infection.

b) Fluconazole ophthalmic solution is recommended

for Candida infection of the cornea.

c) Amphotericin - B eye drops may be required fornon-responding cases.

Fungal keratitisPengobatan

I f k i K ( KERATITIS )


61/73





5) Keratitis Jamur


Infeksi Kornea ( KERATITIS )


62/73

Keratitis yang mengenai stroma kornea. Penyebab tersering ok Sifilis.

Terajadi jaringan parut pada stroma tengah.

Diperlukan cangkok kornea.

6) Keratitis Interstitialis


63/73


64/73


65/73


66/73


67/73


68/73


69/73


70/73


71/73


72/73


73/73

farmakologi indra

Documents