farmakologi opioid analgesic

Download Farmakologi Opioid Analgesic

If you can't read please download the document

Upload: rifqi-akbar-hidayat

Post on 16-Nov-2015

73 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

READ ME

TRANSCRIPT

  • 24-Dec-14 1

    Analgesic opioid

    Dr. Dra. Risdawati Djohan, Apt, M.Kes

  • Collecting resin

    of opium poppy

    Crude opium

    Opium flowers

    Seeds of

    opium poppy

  • 24-Dec-14 3

    Agonist:

    Morphin

    Methadon

    Meperidine

    Fentanyl

    Partial agonist:

    Buprenorphine

    Dezocine

    Mixed Agonist-antagonists:

    Butorphanol

    Nalbuphin

    Pentazocine

    Antagonists:

    Naloxon

    Naltrexen

    Nalmefen

    Major drug

  • 24-Dec-14 4

    Membebaskan/meringankan nyeri sedang - kuat tanpa

    hilang kesadaran atau gangguan sensoriy modalities

    utama

    Pengobatan simtomatik diare akut

    Menekan batuk

    Terapi pemeliharaan pada ketergantungan opiat

    Melawan kelebihan dosis opioid dengan antagonis

    reseptor opioid.

    Therapeutic overview

  • 24-Dec-14 5

    Nyeri: gejala subjektif atau sensori yang tidak menyenangkan atau pengalaman emosional yang khas, berkaitan dengan kerusakan jaringan

    Analgesia : keadaan tidak ada nyeri yang dirasakan meskipun ada rangsangan nyeri secara normal.

    Analgesik adalah obat yang meringankan/ meredakan nyeri tanpa menghalangi /mengganggu sensory modalities.

    Istilah

  • 24-Dec-14 6

    A. AINS (=Anti Imfalamsi non Steroid) (Aspirin), yang

    meredakan nyeri ringan-sedang dan memiliki sifat

    antipiretik dan antiinflamasi, bekerja melalui

    hambatan pada enzim COX

    B. Analgesik Opioid, senyawa-2 yang meredakan

    berbagai nyeri kuat/ berat melalui kerja yang

    diperantarai oleh reseptor spesifik di permukaan sel.

    Analgesik ada 2 group

  • 24-Dec-14 7

    1. Opioid: adalah obat-2 yang memiliki aktivitas mirip morfin (Morphine-like) yang mengurangi nyeri dan menginduksi toleransi dan ketergantungan fisik. disebut analgesik narkotik.

    2. Opiat: adalah obat-obat yg mrpk derivat opium (mis: morfin, heroin) berbentuk powder, ektsrak kering dari buah capsule (poppy) dari tanaman Papaver somniferum.

    Alkaloid opium (thebaine) digunakan untuk membuat opioid semisintetik

    Definisi

  • 24-Dec-14 8

    3. Opium atau candu adalah getah Papaver

    somniverum L yg tlh dikeringkan.

    4. Opiopeptins adalah peptida endogen yang

    memiliki aktivitas opioid, endorphine,

    enkephalins, dan dynorphin.

    terletak di : discrete area dari SSP,

    pituitary, SSO, pancreas & adrenal gland

    dan GIT.

  • 24-Dec-14 9

    I. Berdasarkan asal dari senyawa :

    1. Natural Opioid, diperoleh dari opium

    2. Semisinthetic opioid

    3. Synthetic opioid

    II. Berdasarkan cara kerja:

    1. Agonist:

    2. Partial agonist

    3. Mixed Agonist-antagonists

    4. Antagonists: murni

    partial

    III. Opioid endogen

    IV. Isomer opioid

    Penggolongan opioid

  • 24-Dec-14 10

    Natural Opioid, diperoleh

    dari opium:

    Morphine

    Codeine

    Semisinthetic opioid:

    Dihydromorphinon

    (dilaudid)

    Diamorphin (Heroin)

    Synthetic opioid:

    Fentanyl

    Meperidine

    Diphenoxylate

    Methadone

    Levarphanol

    Propoxyphene

    Pentazocine

    Contoh :

  • 24-Dec-14 11

    Contoh :

    Agonist:

    Morphine

    Methadon

    Meperidine

    Fentanyl

    Partial agonist:

    Buprenorphine

    Dezocine

    Mixed Agonist-antagonists:

    Butorphanol

    Nalbuphin

    Pentazocine

    Antagonists:

    MURNI: Naloxone

    Naltrexon

    PARSIAL: Nalorphin

    Levallorphan

  • 24-Dec-14 12

    Opioid endogen :

    endorphine, enkephalins,

    dynorphin

    Isomer opioid:

    dekstrometorfan

    Contoh :

  • 24-Dec-14 13

    o

    N CH3

    R2 O

    R1O 1

    2 3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    11 12

    13

    10

    14

    15 16

    17

    Morfin (R1 = R2 = H)

    KIMIA &

    Structure activity relationship

    (SAR)

    Inti fenantren

  • 24-Dec-14 14

    o

    N CH3

    R2 O

    R1O 1

    2 3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    11 12

    13

    10

    14

    15 16

    17

    Morfin (R1 = R2 = H)

    R1-O pd morfin ad/ ggs OH,

    fenolik, ggs OH fenolik bebas

    dg efek analgetik, hipnotik,

    depresi nafas & obstipasi

    R2O pd morfin ad/ ggs OH,

    alkoholik, ggs OH alkohol bebas

    lawan efek ggs OH fenolik

    adanya ke2 ggs OH bebas

    efek emetik & konvulsif tdk begitu

    kuat

  • 24-Dec-14 15

    o

    N CH3

    R2 O

    R1O 1

    2 3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    11 12

    13

    10

    14

    15 16

    17

    Morfin (R1 = R2 = H)

    Substitusi R1

    b(-) nya efek anagetik, depesi

    nafas dan apasmodik

    b(+)nya efek stimulasi SSP

    Substitusi R2

    b(+)nya efek opioid dan depr

    nafas

    Substitusi R1 dan R2

    bersamaan

    b(+)nya efek konvulsif

    dan (-)nya efek emetik

  • 24-Dec-14 16

    o

    N CH3

    HO

    M

    O

    R

    F

    I

    N

    HO 1

    2 3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    11 12

    13

    10

    14

    15 16

    17

    obat 3 6 17 Lain-lain

    morfin OH OH CH3 -

    Heroin OCOCH3

    OCOCH3 CH3

    -

    Codein OCH3 OH

    CH3 -

    1. C7dan C8 single

    2. C4 ada OH

    3. C4 dan C5 tdk ada O

  • 24-Dec-14 17

    o

    N CH3

    HO

    M

    O

    R

    F

    I

    N

    HO 1

    2 3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    11 12

    13

    10

    14

    15 16

    17

    obat 3 6 17 Lain-lain

    morfin OH OH CH3 -

    Hydromor

    phone

    H

    =O CH3

    1

    Oxy

    morphone

    H

    =O CH3

    1, 2

  • 24-Dec-14 18

    o

    N CH3

    HO

    M

    O

    R

    F

    I

    N

    HO 1

    2 3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    11 12

    13

    10

    14

    15 16

    17

    obat 3 6 17 Lain-lain

    morfin OH OH CH3 -

    Levor

    phanol

    OH

    H CH3

    1,3

    Leval

    lorphane

    OH

    H CH2CH=CH2

    1, 3

  • 24-Dec-14 19

    Opioid menyerupai efek opiopeptin endogen

    yang berinteraksi dg bbrp reseptor (R) berbeda

    (, , )

    Opioid dengan sifat mixed agonist-antagonist

    bekerja sebagai agonis pada satu reseptor dan

    sebagai antagonis pada reseptor lain.

    Mekanisme kerja

  • 24-Dec-14 20

    Morfin reseptor (, , )

    (Gi )

    Adenilat siklase

    [c-AMP] (fosforilasi prot < respon seluler

  • 24-Dec-14 21

  • 24-Dec-14 22

    Reseptor :

    analgesia supraspinal

    depresi pernafasan

    eforia

    ketergantungan fisik

    Reseptor :

    analgesia spinal

    sedasi

    miosis

    Reseptor :

    Efeknya tidak jelas,

    mungkin ada

    kontribusinya pd

    analgesia

    Reseptor opioid

  • 24-Dec-14 23

    Agonis : Substansi yang efeknya menyerupai

    senyawa endogen

    Antagonis : substansi yang tidak mempunyai

    aktv intrinsik tetapi menghambat scr kompetitif

    efek suatu agonis di tempat ikatan agonis

    (agonist binding site)

    aktv intrinsik: kemampuan intrinsik kompleks O-

    Reseptor u/ menimbulkan aktivitas/ efek

    farmakologi

  • 24-Dec-14 24

  • 24-Dec-14 25

  • 24-Dec-14 26

  • 24-Dec-14 27

    Opium/candu = getah Papaver somniverum L yg

    dikeringkan

    Scr kimia ada 2 gol :

    1. gol Fenantren (morfin)

    2. gol benzilisokinolin ( Noskapin & Papaverin )

    Struktur kimia:

    - alkaloid fenantren, lih rumus bangun !!

    Prototype : Morphine

  • 24-Dec-14 28

    abs:

    Umumnya opioid dgnk scr parenteral, meskipun abs

    first pass

    scr ekstensif di hepar bioav

  • 24-Dec-14 29

    Distrib:

    - mula kerja & masa kerja opioid tdk berkorelasi dg

    kadar obat dlm darah a/ t1/2 eliminasinya

    ( k/ sft fisikokimia )

    - ik dg prot plasma:

    morfin kecil, (30 %),

    fentanyl & derv besar 80 -90 %

    morfin dpt melintasi sawar uri mpngaruhi janin

    MB: metabolit > polar, (-)/ tdk aktif

    N-dealkilasi, konjugasi grup OH

    hidrolisis ester

  • 24-Dec-14 30

    2 grup OH dr morfin di konj o/ as glukuronat morfin-3- glukuronid ( >>) (tdk aktif) dan

    morfin-6- glukuronid

    morfin-6- glukuronat : affnt thd > dr morfin, analgesik > poten dari morfin jk dpt mencapai otak

    sgt polar shg sdkt yg msk ke blood-brain-brrier

    Ekskresi :

    - terutama mll urin, sbgn besar dlm btk metabolit

    - bentuk kunjugasi dengan as glukuronat dapat ditemukan di empedu.

  • 24-Dec-14 31

    Obat Rute Masa

    kerja (j)

    t1/2 eliminasi

    MBlit

    aktif

    Alfentanyl Par 0.5 1.5 No

    Buprenorphine Par, subl 4-6 5 No

    Butorphanol Par, subl 3-4 3 No

    Codeine Oral, par 4-6 3 Yes

    Dezocine Par 3-4 2.5 No

    Fentanyl Par,transd 0.5-1 3.7 No

    Hydromorphone Par,oral 4-5 2.6 No

    Levorphanol Par,oral 4-5 11 No

    Meperidhine Par,Oral 3-4 3 Yes

    Farmakokinetik morphine dan derivatnya

  • 24-Dec-14 32

    Obat Rute Masa

    kerja (j)

    t1/2 eliminasi

    MBlit

    aktif

    Methadone oral.,par 4-5 23 No

    Nalbuphine Par 4-5 5 No

    Nalmefen Par

  • 24-Dec-14 33

    ANALGESIA

    nyeri tumpul yang terus menerus > efektif dr nyeri tajam yang intermitten

    ckp efektif u/ nyeri berat kolik ginjal dan kolik empedu

    Pada dosis < (5-10 mg) menimbulkan efek Eforia, pd pasien sedang mengalami nyeri, sedih, gelisah

    Disforia (kuatir, kantuk yg disertai mual & muntah), pd pasien orang normal

    Farmakodinami: SSP

  • 24-Dec-14 34

    Farmakodinamika: SSP, (lanjutan)

    EKSITASI:

    mual muntah, delirium dan konvulsi (jarang timbul)

    idiosinkrasi, pada bbrp individu terutama wanita

    eksitasi, dari heroin eksitasi sentral

    Pd hewan : efek eksitasi jelas

    Kucing : mania, midriasis, hipersalivasi, hipertermia, konvulsi tonik & klonik & akhirnya mati

    species differences

  • 24-Dec-14 35

    Farmakodinamika: SSP, (lanjutan)

    MIOSIS:

    - melalui resepto - dan reseptor-

    - dpt dilawan oleh atropin & skopolamin

    - intoksikasi pin point pupil

    DEPRESI PERNAPASAN:

    - merupakan efek lgs thd pusat napas di batang otak

    - dpt timbul pada dosis kecil yang belum menimbulkan

    kantuk/tidur

    - dosis toksik depresi napas 3-4 kali/menit mati

    - morfin & opioid lain dapat menekan refleks batuk

  • 24-Dec-14 36

    Farmakodinamika: SSP, (lanjutan)

    MUAL -MUNTAH:

    timbul karena stimulasi langsung pada emetic chemoreceptor trigger zone (CTZ) di area postrema medula oblongata

    Apomorfin menstimulasi CTZ plg kuat

    kodein, heroin, hidromorfon, dihidromorfon emetik < morfin

    dapat di lawan oleh derivat fenotiazin ( bloker dopamin kuat)

  • 24-Dec-14 37

    sekresi HCl dihbt, tp lemah

    tonus bg antrum

    motilitas

    sfingter pilorus berkontraksi

    pengosongan

    lambung dhbt

    Farmakodinami: Gastrointestinal

    Tdk melalui SSP

    Lambung

  • 24-Dec-14 38

    sekresi empedu &

    pankreas pencernaan

    terhambat

    Farmakodinami: Gastrointestinal (lanjutan)

    Usus halus & besar:

    Peristaltik , tonus ,

    absorpsi air

    konstipasi

  • 24-Dec-14 39

    - Tidak memiliki efek langsung yg bermakna

    terhadap jantung, kecuali bradikardi

    - Hipotensi (pd dosis toksik) karena depresi

    pusat vasomotor & pelepasan histamin hati-2

    pada pasien hipovolemia

    Farmakodinami: Kardiovaskuler

  • 24-Dec-14 40

    - Tonus ureter & kandung kemih , dpt dilawan

    o/ atropin 0.6 mg sc

    - Tonus spincter urethra retensi urin

    - Tonus uterus persalinan tertunda

    - Menghambat hormon luteinizing & mrgs sekresi

    ADH, prolaktin

    - Pada kulit kemerahan, hangat, berkeringat

    dan dpt tblk rasa gatal.

    Farmakodinami: lain-lain (lanjutan)

  • Kerja morfin (efek farmakologi morfin)

    Analgesia

    Euforia dan sedasi

    Depresi nafas dan menekan batuk

    Konstriksi pupil

    Mengurangi motilitas usus kostipasi

    Melepaskan histamin bronkokonstriksi dan

    hipotensi

    24-Dec-14 41

  • Efek morfin yang tidak diharapkan: depresi nafas

    dan konstipasi

    Morfin dapat diberikan secara i.v, i.m. dan oral

    sebagai tablet lepas lambat

    Kelebihan dosis akut koma dan depresi nafas

    Morfin dimetabolisme menjadi morfin 6-

    glukoronid(M6G) efek analgesik lebih kuat

    Morfin dan M6G merupakan metabolit aktif dari

    diamorfin dan kodein

    24-Dec-14 42

  • 24-Dec-14 43

    1. ANALGESIK

    Morfin (juga meperidin dan hidromorfon) analgesik pd nyeri berat pre/post operasi,

    nyeri taruma, luka bakar, kanker, MI, kolik

    Nyeri ringan dan terus menerus, nyeri tumpul sedang berat yg berhub dg kerusakan viseral.

    Untuk nyeri tajam dibutuhkan dosis lebih tinggi

    tanpa kehilangan kesadaran.

    Indikasi

  • 24-Dec-14 44

    2. Menekan batuk:

    Codein dignk jk obat non opioid tdk efektif

    - Menekan lgs pusat batuk di medula

    - ditekan oleh L-isomer dan D-isomer opioid (D-isomer analgetik (-) )

    - mbthk dosis < dr analgesik.

    3. antidiare, k/ efek konstipasinya;

    digunakan pd ileostomi a/ colostomy

    pd dosis kecil u/ analgesik

    contoh senyawa : Diphenoxylate; Codein; Loperamid

    4. Withdrawal or maintenance therapy:

    untuk th/ subsitusi dg Methadone u/ pengobatan ketergantungan opioid

  • 24-Dec-14 45

    5. Penggunaan pada anestesi:

    Preanesthetic medication atau tambahan pd

    anestetik digunakan pada bedah

    1. opioid u/ memberikan efek analgesik, sedatif a/

    efek ansiolitik

    2. Fentanyl, srg digunaka k/ masa kerjanya yg

    singkat ( 1-2 jam)

    Regional anesthesia

    morfin melalui penggunaan epidural / intratekal

    Fentanyl dosis besar dignkan sbg anestesi pd cvs

    surgery, krn depresi janting kecil

  • 24-Dec-14 46

    1. Depresi pernapasan

    hambatan langsung pd pusat napas di btg otak &

    penurunan sensitivitas pusat napas thd CO2 (dg p

    frekwensi napas,volume semenit dan tidal exchange)

    Opioid di KI pd keadaan :

    - cadangan napas (Respiratory reserve)

    berkurang: (mis emfisema)

    - sekresi yg berlebih ( Obstructive lung desease)

    Efek samping & kontraindikasi

  • 24-Dec-14 47

    Efek samping .. lanjutan

    - vasodilatasi serebral, (peningkatan PCO2 krn

    depresi pernapasan) akibatnya cerebral vascular

    pressure meningkat

    morfin kontra indikasi atau hati-2 dg pasien

    traumatic head injury (trauma) fungsi otak

    terganggu mati

    2. Mual & muntah (terutama pemberian parenteral)

    - k/ stimulasi lgs pd CTZ & komponen vestibular

    - dpt dihambat oleh antagonis reseptor dopamin

  • 24-Dec-14 48

    Efek samping .. Lanjutan

    3. Ketergantungan fisik atau psikis

    4. Sedasi : berisiko pd pasien rawat jalan

    5. miosis:

    a. pin point pupils, diperantarai o/ asetilkolin, dan dpt dihambat oleh atropin

    b. selama asfiksia, depresi napas berat, midriasi

    6. Konstipasi:

    terapi dengan morfin yg lama membutuhkan laksatif

    karena sphincter Oddi kontraksi kolik,

    morfin KI u/ batu empedu (gall-bladder disease)

  • 24-Dec-14 49

    7. Hipotensi:

    Menghambat pst vasomotor di btg otak karena

    vasodil & pelepasan histamin

    hati2 pd pasien syok karena blood vol rendah,

    terutama orang tua

    Morfin menyebabkan vasodilatasi kemudian preload

    sehingga efektif u/ nyeri MI

    Pentazocine & butorphanol preload

    Kontra indikasi u/ nyeri Miokard infark

  • 24-Dec-14 50

    8. Retensi urin k/

    aliran darah ke ginjal,

    Tonus ureter & kandung kemih

    koordinasi kontraktilitas ureter dan KK,

    tonus sfingter uretra dan kurangnya refleks

    dibutuhkan kateterisasi

    hati2 pd pasien hipertropi prostat & penyempitan uretra

  • 24-Dec-14 51

    9. Efek thd endokrin

    sedikit tapi bermakna secara klinik

    aktivasi di talamus hambat pelepasan LH

    pd pria : LH dan testosteron impoten

    Pd wnt : siklus menstruasi tdk teratur.

    aktivasi hambat diuresis

    aktivasi diuresis k/ penghambatan ADH

  • 24-Dec-14 52

    Drug group Interaksi dengan Opioid

    Sedative-hipnotics

    (CNS depresant)

    efek a/ potensiasi efek depresi SSP &

    napas

    Antipsychotic

    tranquilizers(

    sedasi & mempengaruhi pd depresi nafas

    Pd CVS (k/ kerja antimuskarinik &

    penghambatan (R) alfa)

    MAO inhibitor Menimbulkan depr napas berat, gelisah, gej

    eksitasi, demam, terutama o/ meperidin

    Interaksi obat

  • Agonis opioid kuat (agonis murni):

    24-Dec-14 53

  • 24-Dec-14 54

    1. oxymorphon (Numorphan), Hydromorphon (dilaudid) dan Heroin

    fenantren, kerja = morfin

    oxymorphon antitusif

    Heroin

    tdk direkomends u/ pgn klinik

    lebih lrt lemak, kerja > cepat dr morfin

    cpt di MB di otak, Metabolit aktif

    (morfin & monoasetilmorfin)

  • 24-Dec-14 55

    2. Meperidin ( Demerol)

    indikasi = morfin

    masa kerja < morfin

    Efek konstipasi, muntah, depresi napas pada bayi

    lebih kecil dari morfin,

    overdose seizure (tremor, konvulsi, depresi

    napas, koma, mati )

    dg MAO inhibitor : gelisah, gejala eksitasi, demam

    midriasis & takikardi k/ aktv antikolinergik lemah

    tdk ada efek pd refleks batuk

  • 24-Dec-14 56

    3. Fentanyl (Sublimaze)

    masa kerja lebih pendek dari morfin (20 min)

    Pemberian IV sbg medikasi preanestetik u/ nyeri pre & post

    operative (IV cepat kekakuan otot)

    digunakan :

    dg dosis tinggi sbg anestetik utama pd operasi KVS,

    krn depresi KVS minimal

    tambahan pd anestesi

    u/ efek analgesik dan sedatif-hipnotik (morfin jangan

    digunakan

    kombinasi fentanyl droperidol u/ induksi

    neuroleptanalgesia

  • 24-Dec-14 57

    4. Methadon (Dolophine)

    Oral, masa kerja lebih panjang panjang dari morfin

    gejala putus obat lebih kecil dari morfin, digunakan u/ substitusi opioid lain (thd ketergantungan fisik)

  • 24-Dec-14 58

    Agonis opioid lemah (agonis parsial)

  • 24-Dec-14 59

    Fenantren, u/ nyeri sdg

    Dihydrocodeine, Oxycodon, & hydrocodon

    nyeri sdg

    dosis < diare dan batuk

    Oral, first-pass metabolism < morfin

    Depr napas < morfin. Ketergantungan <

    Overdose seizure

  • Dihydrocodeine, Oxycodon, & hydrocodon

    Untuk nyeri sdg

    dosis kecil diare dan batuk

    pada pemberian Oral first-pass metabolism

    < morfin

    Depresi napas lebih sedikit dari morfin.

    Ketergantungan < morfin

    Overdose seizure

    24-Dec-14 60

  • 24-Dec-14 61

    2. Propoxyphene

    D-isomer u/ analgesik, kurang efektif dari codein

    Overdose seizure

    3. Loperamid & Diphenoxylate

    difenoksilat ad/ derivat meperidin

    digunakan hanya u/ pengobatan simtomatis diare

    Difenoxin merupakan Metabolit aktif difenoksilat

  • 24-Dec-14 62

    Mixed agonist-antagonist

  • 24-Dec-14 63

    1. Pentazocine (Talwin)

    Merupakan prototipe dari agonis R- dan antagonist R-

    u/ nyeri sedang

    ketergantungan < morfin

    Gejala putus obat cepat

    kadang2 menyebabkan dispforia, halusinasi

    2. Nalorphin. Nalbuphine, Buprenorphine, Butorphanol dan Dezocine

    Kerja sama dengan pentazocin

    .

  • 24-Dec-14 64

    Antagonist opioid:

    Naloxon (Narcan) antagonis murni

    Masa kerja pendek (1-4 jam)

    Memblok reseptor , dan kurang lebih sama

    Tidak mempengaruhi threshold nyeri tetapi memblok

    analgesia yang diinduksi stres dan dapat memperburuk nyeri

    Membalikkan analgesia yang diinduksi opioid dan depresi

    nafas penggunaan utama untuk mengatasi overdose

    opioid

    Naltrexone ( Trexan)

    Mempercepat putus obat opioid dan melawan toksisitas

    opioid

    masa kerja berbeda panjang ( 10 jam)

  • TRAMADOL

    analog kodein sintetik

    agonis reseptor yang lemah.

    efek analgetiknya ditimbulkan oleh inhibisi ambilan norepinefrin dan serotonin.

    Efek untuk nyeri ringan sampai sedang sama efektif dengan morfin a/ meperidin

    untuk nyeri berat atau kronik lebih lemah dari morfin

    Untuk nyeri persalinan tramadol sama efektif dengan meperidin & depresi pernapasan pada neonatus lebih kecil

  • TRAMADOL

    Bioavailabilitas: oral 68% dan IM 100%

    Afinitas terhadap reseptor lebih lemah dari morfin, tetapi metabolit utama lebih poten dari obat induk dan berperan untuk menimbulkan sebagian efek analgetiknya.

    Preparat tramadol merupakan campuran rasemik, yang lebih efektif dari masing-masing enansiomernya.

    mengalami metabolisme di hati dan ekskresi oleh ginjal, dengan masa paruh eliminasi 6 jam untuk tramadol dan 7,5 jam untuk metabolit aktifnya.

    Analgesia timbul dalam 1 jam (secara oral)

    mencapai puncak dalam 2-3 jam.

    Lama analgesia sekitar 6 jam.

    Dosis maksimum per hari yang dianjurkan 400 mg.

  • TRAMADOL

    Efek samping yang umum mual, muntah, pusing, mulut kering, sedasi, dan sakit kepala.

    Depresi pernapasan kurang dibandingkan morfin dengan dosis seimbang

    derajat konstipasinya kurang daripada dosis ekui-valen kodein.

    konvulsi atau kambuhnya serangan konvulsi.

    meningkatkan risiko konvulsi

    Depresi napas akibat tramadol (dapat diatasi oleh nalokson akan tetapi penggunaan nalokson

  • TRAMADOL

    Ketergantungan fisik terhadap tramadol dan penyalahgunaan dilaporkan dapat terjadi.

    Meskipun potensi untuk penyalahgunaan tidak/ belum jelas, tramadol sebaiknya dihindarkan pada pasien dengan sejarah adiksi.

    Karena efek inhibisinya terhadap ambilan serotonin, tramadol sebaiknya tidak digunakan pada pasien yang menggunakan penghambat monoamin-oksidase (MAO).

  • 24-Dec-14 69

    Intoksikasi akut morfin & opioid

    Karena bunuh diri a/ over dosis

    Pasien: tidur soporus atau koma

    intoksikasi yg berat:

    1. depr napas, frekuensi napas lambat, 2-4 x/mnt pernapasan (Cheyne Stokes)

    2. sianotik, kulit merah tdk merata dan kebiruan

    3. TD mula2 spi terjd syok ( dibantu dg O2)

    4. pupil sgt < ( pin point pupils), kmd midriasi jk telah terjadi anoksia

  • 24-Dec-14 70

    Intoksikasi akut .. ljt

    5. pembentukan urin sgt berkurang karena

    pelepasan ADH & TD

    6. suhu badan , kulit dingin, tonus otot rangka

    berkurang, mandibula relaksasi, lidah dpt

    menyumbat jalan napas

  • 24-Dec-14 71

    Toleransi, adiksi dan abuse

    Toleransi & ketergantungan fisik, terjadi setelah penggunaan berulang

    Adiksi morfin :

    1. Habituasi, perubahan psikis emosional, shg pasien ketagihan

    2. Ketergantungan fisik, kebutuhan akan morfin karena faal & biokimia tubuh tdk berfungsi tanpa morfin

    3. Toleransi

  • 24-Dec-14 72

    Terjadi secara betahap setelah pemakaian berulang, membutuhkan dosis opioid yang lebih besar u/ menghasilkan efek sama dengan efek awal

    efek langsung opioid pd neuron di SSP ( cellular tolerance)

    Toleransi terjadi thd efek depresi, dan tidak pd efek eksitasi, miosis & efek pd usus

    Dpt terjadi toleransi silang antara morfin, heroin kodein, dihidromorfon,

    Toleransi timbul setelah 2-3 minggu, lebih mudah jika digunakan dosis besar dan terus menerus

    Toleransi

  • 24-Dec-14 73

    Derajatnya bervariasi

    Toleransi Substansial thd:

    analgesia, eforia, depresi nafas

    Toleransi minimal thd:

    konstipasi, seizures, miosis dan aktivitas antagonis

    Toleransi

  • 24-Dec-14 74

    Gejala putus obat / gej abstinensi

    Menjelang saat dibutuhkan morfin :

    Pasien/pecandu merasa sakit, gelisah, iritabel, kmd tertidur nyenyak, bangun, lebih gelisah

    Pd fase ini : termor, iritabilitas, lakrimasi, berkeringat, mual, midriasi, demam, nafas cepat, makin hebat spi muntah, kolik dan diare

    Akbtnya dehidrasi , ketosis, asidosis, BB , kadang2 kolaps KVS kematian

  • 24-Dec-14 75

    Antitusif

    Dextrmethorphan & Levoproxyphene

    isomer opioid. spt codein aktivitas antitusif, efek

    analgesik & sifat adiktif kecil

    konstipasi dan sedasi dpt terjadi

    Noskapin

    alkaloid alam, derivat benzilisokinolin

    pada dosis terapi efek pd SSP sedikit

    pada dosis besar melepaskan histamin, bronkokonstriksi

  • 24-Dec-14 76

    Sekian

  • 24-Dec-14 77

  • 24-Dec-14 78

  • 24-Dec-14 79

    Tramadol Acute (mainly oral Well absorbed

    postoperative) and intravenous Half-life 4-6 h

    chronic pain

  • 24-Dec-14 80

    Tramadol Dizziness Metabolite of trazodone May cause convulsions mechanism of action uncertain

    No respiratory depression Weak agonist at opioid receptor

    Also inhibits noradrenalin uptake