farmakologi respirasi

31

Upload: mgs-fhya-part-ii

Post on 14-May-2017

447 views

Category:

Documents


42 download

TRANSCRIPT

Page 1: Farmakologi Respirasi
Page 2: Farmakologi Respirasi

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Peranan sistem pernafasan Peranan sistem pernafasan adalah untuk mengelola adalah untuk mengelola pertukaran oksigen dan pertukaran oksigen dan karbondioksidakarbondioksidaOksigen diperlukan oleh semua Oksigen diperlukan oleh semua sel untuk menghasilkan sumber sel untuk menghasilkan sumber energi, adenosin trifosfat (ATP)energi, adenosin trifosfat (ATP)

Page 3: Farmakologi Respirasi

Karbondioksida dihasilkan oleh sel yang Karbondioksida dihasilkan oleh sel yang secara metabolis aktif dan membentuk secara metabolis aktif dan membentuk suatu asam yang harus dibuang oleh tubuhsuatu asam yang harus dibuang oleh tubuhUntuk melakukan pertukaran gas sistem Untuk melakukan pertukaran gas sistem kardiovaskuler dan sistem respirasi harus kardiovaskuler dan sistem respirasi harus bekerja samabekerja samaSistem kardiovaskuler bertanggungjawab Sistem kardiovaskuler bertanggungjawab untuk perfusi darah melalui paruuntuk perfusi darah melalui paruSistem pernafasan melakukan 2 fungsi yaitu Sistem pernafasan melakukan 2 fungsi yaitu ventilasi dan respirasiventilasi dan respirasi

Page 4: Farmakologi Respirasi

Ventilasi Ventilasi : pergerakan udara dari : pergerakan udara dari atmosfir melalui saluran pernafasan atmosfir melalui saluran pernafasan atas dan bawah menuju alveoliatas dan bawah menuju alveoliRespirasi : adalah proses dimana Respirasi : adalah proses dimana terjadi pertukarangas pada membran terjadi pertukarangas pada membran alveolar-kapileralveolar-kapiler

Page 5: Farmakologi Respirasi

INFEKSI SALURAN NAFAS ATAS INFEKSI SALURAN NAFAS ATAS (ISPA)(ISPA)

Infeksi saluran nafas atas adalah Infeksi saluran nafas atas adalah infeksi yang disebabkan oleh infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme, sebagian besar mikroorganisme, sebagian besar disebabkan oleh virus,dan disebabkan oleh virus,dan kemungkinan kecil oleh bakterikemungkinan kecil oleh bakteriInfeksi mengaktifkan respon imun Infeksi mengaktifkan respon imun dan peradangan sehingga terjadi dan peradangan sehingga terjadi pembengkakan dan edema jaringan pembengkakan dan edema jaringan yang terinfeksi. yang terinfeksi.

Page 6: Farmakologi Respirasi

Reaksi peradangan menyebabkan Reaksi peradangan menyebabkan peningkatan pembentukan mukus peningkatan pembentukan mukus yang berperan menimbulkan gejala yang berperan menimbulkan gejala infeksi saluran nafas atas yaitu hidung infeksi saluran nafas atas yaitu hidung tersumbat, sputum berlebihan, nyeri tersumbat, sputum berlebihan, nyeri kepala, demam, dan malaisekepala, demam, dan malaise

Page 7: Farmakologi Respirasi

Disebabkan oleh rinovirus dan terutama Disebabkan oleh rinovirus dan terutama menyerang saluran nasofaring. menyerang saluran nasofaring. Gejala rinorea (sekret hidung yang Gejala rinorea (sekret hidung yang berair), hidung tersumbat, batuk, berair), hidung tersumbat, batuk, peningkatan sekresi mukosa. Jika terjadi peningkatan sekresi mukosa. Jika terjadi infeksi sekunder oleh bakteri maka infeksi sekunder oleh bakteri maka sekret hidung menjadi kental, mukoid sekret hidung menjadi kental, mukoid berwarna kuning atau kuning hijau, berwarna kuning atau kuning hijau, demamdemam

FLUFLU

Page 8: Farmakologi Respirasi

PEPATAH KUNOPEPATAH KUNO

FLU JIKA DIOBATI AKAN SEMBUH 1 FLU JIKA DIOBATI AKAN SEMBUH 1 MINGGU DAN TANPA MINGGU DAN TANPA

PENGOBATAN SEMBUH DALAM 7 PENGOBATAN SEMBUH DALAM 7 HARI HARI

Page 9: Farmakologi Respirasi

Peradangan akut membran mukosa Peradangan akut membran mukosa hidung biasanya terjadi bersamaan hidung biasanya terjadi bersamaan dengan fludengan flu

RINITISRINITIS

SINUSITISSINUSITISPeradangan akut membran mukosa Peradangan akut membran mukosa dari satu atau lebih sinus maksilaris, dari satu atau lebih sinus maksilaris, frontal, etmoidalis atau sfenoidalis. frontal, etmoidalis atau sfenoidalis.

Page 10: Farmakologi Respirasi

Peradangan tenggorok atau leher “sakit Peradangan tenggorok atau leher “sakit atau gatal leher” yang disebabkan oleh virus atau gatal leher” yang disebabkan oleh virus beta-hemolitik atau streptokokus atau beta-hemolitik atau streptokokus atau bakteri lain. Gejala yang biasa muncul bakteri lain. Gejala yang biasa muncul adalah kenaikan suhu tubuh dan batukadalah kenaikan suhu tubuh dan batuk

FARINGITIS FARINGITIS

LARINGITISLARINGITISEdema pita suara yang menyebabkan suara Edema pita suara yang menyebabkan suara

serak dan kecil serak dan kecil

Page 11: Farmakologi Respirasi

Peradangan tonsil, yang disebabkan oleh Peradangan tonsil, yang disebabkan oleh streptokokus yang merupakan streptokokus yang merupakan mikroorganisme penyebab utama, gejala mikroorganisme penyebab utama, gejala mencakup sakit leher, nyeri menelan, mencakup sakit leher, nyeri menelan, menggigil, demam dan sakit pada ototmenggigil, demam dan sakit pada otot

TONSILITISTONSILITIS

Page 12: Farmakologi Respirasi

PENGOBATANPENGOBATAN ANTIHISTAMIN (penghambat ANTIHISTAMIN (penghambat

Histamin , HHistamin , H11

Antihistamin mengurangi sekresi Antihistamin mengurangi sekresi nasofaring dengan jalan menghambat nasofaring dengan jalan menghambat reseptor Hreseptor H11

Mengurangi gatal pada hidung Mengurangi gatal pada hidung Efek samping : yang paling sering adalah Efek samping : yang paling sering adalah ngantuk, pusing, letih dan gangguan ngantuk, pusing, letih dan gangguan koordinasi (keseimbangan)koordinasi (keseimbangan)

Page 13: Farmakologi Respirasi

DERIVAT ETANOLAMINDERIVAT ETANOLAMINDifenhidramin (Benadryl)Difenhidramin (Benadryl)Oral : 25-50 mg setiap 4-6 jam, tidak Oral : 25-50 mg setiap 4-6 jam, tidak lebih 300 mg/harilebih 300 mg/hariIV, IM : 10-50 mg dosis tunggalIV, IM : 10-50 mg dosis tunggalOrfenadrin (Dispal), Dimenhidrinat Orfenadrin (Dispal), Dimenhidrinat (Dramamine), Klorfenoksamin (Dramamine), Klorfenoksamin (Systral), Karbinoksamin (Systral), Karbinoksamin (Rhinopront), Klemastin (tavegyl)(Rhinopront), Klemastin (tavegyl)

ANTIHISTAMIN SEDATIVANTIHISTAMIN SEDATIV

Page 14: Farmakologi Respirasi

DERIVAT ETILENDIAMINDERIVAT ETILENDIAMINAntazolin (Antistin)Antazolin (Antistin)Oral 50-100 mg 2 x sehariOral 50-100 mg 2 x sehariTripelennamin (Tripel), Mepirin Tripelennamin (Tripel), Mepirin (Piranisamin), Klemizol (Ultraproct)(Piranisamin), Klemizol (Ultraproct)DERIVAT PROPILAMINDERIVAT PROPILAMINKlorfeniramin maleat (CTM) (Pehachlor)Klorfeniramin maleat (CTM) (Pehachlor)Oral Dws : 2-4 mg setiap 4-6 jamOral Dws : 2-4 mg setiap 4-6 jamOral Ank : 2 mg setiap 4-6 jamOral Ank : 2 mg setiap 4-6 jamTriprolidin (Actifed)Triprolidin (Actifed)

Page 15: Farmakologi Respirasi

DERIVAT PIPERAZINDERIVAT PIPERAZINHomoklorsiklizin (Homoclomin)Homoklorsiklizin (Homoclomin)Oral Dws : 10 mg 3 x sehariOral Dws : 10 mg 3 x sehariSklizin (Marzine), Sinarizin (Stugeron), Sklizin (Marzine), Sinarizin (Stugeron), Flunarizin (Sibelium), Oksatomida (Tinset), Flunarizin (Sibelium), Oksatomida (Tinset), Hidroksizin (Iterax), Cetirizin (Ryzen) Hidroksizin (Iterax), Cetirizin (Ryzen) DERIVAT FENOTIAZINDERIVAT FENOTIAZINPrometazin (Phenergan)Prometazin (Phenergan)Oral Dws : 10 mg 3 x sehariOral Dws : 10 mg 3 x sehariIM : 50 mgIM : 50 mg

Page 16: Farmakologi Respirasi

Oksomemazin (Doxergan), Fonazin Oksomemazin (Doxergan), Fonazin (Dimetiotiazin), Isotipendil (Andantol), (Dimetiotiazin), Isotipendil (Andantol), Mequitazin (Meviran)Mequitazin (Meviran)DERIVAT TRISIKLIS LAINDERIVAT TRISIKLIS LAINSiprohepatadin (Pronicy), Azatadin Siprohepatadin (Pronicy), Azatadin (Zadine), Pizotifen (Lysagor), Ketotifen (Zadine), Pizotifen (Lysagor), Ketotifen (Zaditen), Loratadin (Claritine), (Zaditen), Loratadin (Claritine), Azelastin (Alergodil)Azelastin (Alergodil)

Page 17: Farmakologi Respirasi

Antihistamin non sedativ dan long Antihistamin non sedativ dan long actingactingAzetamizol (Hismanal), daya kerja kuat, Azetamizol (Hismanal), daya kerja kuat, tanpa efek sentral, ES jarang terjadi, tanpa efek sentral, ES jarang terjadi, gangguan GITgangguan GITOral dws,1-10 mg sebelum makanOral dws,1-10 mg sebelum makanOral anak, 1-5 mg, dibawah 1 thn 1 x Oral anak, 1-5 mg, dibawah 1 thn 1 x sehari 0,2 mg/kg sehari 0,2 mg/kg Terfenadin(Terfin),Fexofenadin (Telfast), Terfenadin(Terfin),Fexofenadin (Telfast), Levocabastin (Livostin), Levocabastin (Livostin),

ANTIHISTAMIN NON-ANTIHISTAMIN NON-SEDATIVSEDATIV

Page 18: Farmakologi Respirasi

ANTIHISTAMIN LAINANTIHISTAMIN LAINMebhidrolin (Incidal), Dimetinden Mebhidrolin (Incidal), Dimetinden (Fenistil)(Fenistil)

Page 19: Farmakologi Respirasi

DEKONGESTANDEKONGESTAN

Hidung tersumbat disebabkan oleh Hidung tersumbat disebabkan oleh dilatasi pembuluh darah hidung dilatasi pembuluh darah hidung karena infeksi, radang atau alergi karena infeksi, radang atau alergi akibatnya terjadi transudasi cairan akibatnya terjadi transudasi cairan ke jaringan sekitar dan terjadi ke jaringan sekitar dan terjadi pembengkakan rongga hidung.pembengkakan rongga hidung.

Page 20: Farmakologi Respirasi

Obat yang diberikan adalah Obat yang diberikan adalah dekongestan yang bekerja dekongestan yang bekerja merangsang reseptor adrenergik alfa, merangsang reseptor adrenergik alfa, sehingga menghasilkan kontriksi sehingga menghasilkan kontriksi vaskular (vasokonstriksi) kapiler di vaskular (vasokonstriksi) kapiler di mukosa hidung dan pengurangan mukosa hidung dan pengurangan sekresi cairan (hidung berair)sekresi cairan (hidung berair)Sediaan obat yang diberikan : Oral Sediaan obat yang diberikan : Oral (tablet, kapsul, sirup), Semprotan, (tablet, kapsul, sirup), Semprotan, dan tetes hidungdan tetes hidung

Page 21: Farmakologi Respirasi

Obat dekongestan :Obat dekongestan :Pseudoefedrin (Actifed)Pseudoefedrin (Actifed)Oral, dws : 3-4 x sehari 60 mgOral, dws : 3-4 x sehari 60 mganak, 2-6 thn : 3-4 x 7,5-10 mganak, 2-6 thn : 3-4 x 7,5-10 mgFenilpropanolamin (Rhinotussal), Fenilpropanolamin (Rhinotussal), Oksiefedrin (ildamen), Oksimetazolin Oksiefedrin (ildamen), Oksimetazolin (Afrin), Ksilometazolin (Otrivin), (Afrin), Ksilometazolin (Otrivin), Nafazolin (Provine)Nafazolin (Provine)

Page 22: Farmakologi Respirasi

INFEKSI SALURAN NAFAS BAWAH INFEKSI SALURAN NAFAS BAWAH (ISPB)(ISPB)

Infeksi saluran nafas bawah meliputi Infeksi saluran nafas bawah meliputi penyakit paru obstruktif kronik penyakit paru obstruktif kronik (COPD : chronic obstructive (COPD : chronic obstructive pulmonary disease) dan penyakit pulmonary disease) dan penyakit paru restriktifparu restriktifCOPD mencakup 4 penyakit :COPD mencakup 4 penyakit :1. Asma bronkial1. Asma bronkial2. Bronkitis kronik2. Bronkitis kronik3. Emfisema3. Emfisema4. Bronkiektasis4. Bronkiektasis

Page 23: Farmakologi Respirasi

Asma bronkial Asma bronkial : bronkospsme : bronkospsme (penyempitan bronkiolus), mengi (penyempitan bronkiolus), mengi dan dispnea akibat hambatan aliran dan dispnea akibat hambatan aliran udara karena obstruksi.udara karena obstruksi.Bronkitis kronikBronkitis kronik : penyakit paru: penyakit paruprogeresif yang disebabkan oleh progeresif yang disebabkan oleh

merokok atau infeksi parumerokok atau infeksi paru

Page 24: Farmakologi Respirasi

EmfisemaEmfisema : penyakit paru progresif yang : penyakit paru progresif yang disebabkan oleh merokok, kontaminan disebabkan oleh merokok, kontaminan atmosfir atau kekurangan protein alfaatmosfir atau kekurangan protein alfa11--antripsin yang menghambat enzim antripsin yang menghambat enzim proteolitik sehingga merusak kantung proteolitik sehingga merusak kantung alveoli (kantung udara)alveoli (kantung udara)BronkiekstasisBronkiekstasis : dilatasi abnormal dari : dilatasi abnormal dari bronkus dan bronkiolus sekunder bronkus dan bronkiolus sekunder terhadap infeksi dan radang yang terhadap infeksi dan radang yang berulangberulang

Page 25: Farmakologi Respirasi

STRUKTUR PARU

Page 26: Farmakologi Respirasi

PENGOBATANPENGOBATAN

SIMPATOMIMETIKSIMPATOMIMETIK : Agonis alfa dan : Agonis alfa dan betabeta22-adrenergik-adrenergikAgonis alfa : Efinefrin (Adrenalin) bekerja Agonis alfa : Efinefrin (Adrenalin) bekerja pada reseptor alfa dan betapada reseptor alfa dan beta11, beta, beta2 2 yaitu yaitu meningkatkan bronkodilatasi dan meningkatkan bronkodilatasi dan pernafasan serta meningkatkan tekanan pernafasan serta meningkatkan tekanan darahdarah

Page 27: Farmakologi Respirasi

BETA ADRENERGIK BETA ADRENERGIK : Isoproterenol : Isoproterenol (Isuprel), Metaproterenol (Alupent) (Isuprel), Metaproterenol (Alupent) sebagi bronkospasme yaitu sebagi bronkospasme yaitu merelaksasi otot polos bronkial merelaksasi otot polos bronkial

Page 28: Farmakologi Respirasi

DERIVAT XANTINAminofilin, Teofilin bekerja merelaksasi otot polos bronkus, bronkiolus dan pembuluh darah pulmoner dengan cara menghambat enzim fosfodiesterase sehingga terjadi peningkatan siklik AMP dan menimbulkan bronkodilatasi

Page 29: Farmakologi Respirasi
Page 30: Farmakologi Respirasi
Page 31: Farmakologi Respirasi