farmakoterapi dm
DESCRIPTION
Farmakoterapi DMTRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
Diabetes mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau
gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan
tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme
karbohidrat lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin
Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi
produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas atau
disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin
(WHO 1999)
Pada tahun 2000 diperkirakan sekitar 150 juta orang di dunia
mengidap diabetes mellitus Jumlah ini diperkirakan akan meningkat
menjadi dua kali lipat pada tahun 2005 dan sebagian besar peningkatan
itu akan terjadi di negara negara yang sedang berkembang seperti
Indonesia Populasi penderita diabetes di Indonesia diperkirakan berkisar
antara 15 sampai 25 kecuali di Manado 6 Dengan jumlah penduduk
sekitar 200 juta jiwa berarti lebih kurang 3-5 juta penduduk Indonesia
menderita diabetes Tercatat pada tahun 1995 jumlah penderita diabetes
di Indonesia mencapai 5 juta jiwa Pada tahun 2005 diperkirakan akan
mencapai 12 juta penderita (Promosi Kesehatan Online Juli 2005)
Walaupun Diabetes mellitus merupakan penyakit kronik yang tidak
menyebabkan kematian secara langsung tetapi dapat berakibat fatal bila
pengelolaannya tidak tepat Pengelolaan DM memerlukan penanganan
secara multidisiplin yang mencakup terapi non-obat dan terapi obat
BAB IIISI
II1 Klasifikasi Diabetes MelitusKlasifikasi diabetes melitus mengalami perkembangan dan
perubahan dari waktu ke waktu Dahulu diabetes diklasifikasikan
berdasarkan waktu munculnya (time of onset) Diabetes yang muncul
sejak masa kanak-kanak disebut ldquojuvenile diabetesrdquo sedangkan yang
baru muncul setelah seseorang berumur di atas 45 tahun disebut sebagai
ldquoadult diabetesrdquo Namun klasifikasi ini sudah tidak layak dipertahankan
lagi sebab banyak sekali kasus-kasus diabetes yang muncul pada usia
20-39 tahun yang menimbulkan kebingungan untuk
mengklasifikasikannya
Pada tahun 1968 ADA (American Diabetes Association)
mengajukan rekomendasi mengenai standarisasi uji toleransi glukosa dan
mengajukan istilah-istilah Pre-diabetes Suspected Diabetes Chemical
atau Latent Diabetes dan Overt Diabetes untuk pengklasifikasiannya
British Diabetes Association (BDA) mengajukan istilah yang berbeda yaitu
Potential Diabetes Latent Diabetes Asymptomatic atau Sub-clinical
Diabetes dan Clinical Diabetes
WHO pun telah beberapa kali mengajukan klasifikasi diabetes
melitus Pada tahun 1965 WHO mengajukan beberapa istilah dalam
pengklasifikasian diabetes antara lain Childhood Diabetics Young
Diabetics Adult Diabetics dan Elderly Diabetics Pada tahun 1980 WHO
mengemukakan klasifikasi baru diabetes melitus memperkuat
rekomendasi National Diabetes Data Group pada tahun 1979 yang
mengajukan 2 tipe utama diabetes melitus yaitu Insulin- Dependent
Diabetes Mellitus (IDDM) disebut juga Diabetes Melitus Tipe 1 dan Non-
Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) yang disebut juga Diabetes
Melitus Tipe 2
Pada tahun 1985 WHO mengajukan revisi klasifikasi dan tidak lagi
menggunakan terminologi DM Tipe 1 dan 2 namun tetap
mempertahankan istilah Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) dan
Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) walaupun ternyata
dalam publikasi-publikasi WHO selanjutnya istilah DM Tipe 1 dan 2 tetap muncul
Disamping dua tipe utama diabetes melitus tersebut pada
klasifikasi tahun 1980 dan 1985 ini WHO juga menyebutkan 3 kelompok
diabetes lain yaitu Diabetes Tipe Lain Toleransi Glukosa Terganggu atau
Impaired Glucose Tolerance (IGT) dan Diabetes Melitus Gestasional atau
Gestational Diabetes Melitus (GDM) Pada revisi klasifikasi tahun 1985
WHO juga mengintroduksikan satu tipe diabetes yang disebut Diabetes
Melitus terkait Malnutrisi atau Malnutrition-related Diabetes Mellitus
(MRDM Klasifkasi ini akhirnya juga dianggap kurang tepat dan
membingungkan sebab banyak kasus NIDDM (Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus) yang ternyata juga memerlukan terapi insulin Saat ini terdapat kecenderungan untuk melakukan pengklasifikasian lebih berdasarkan eyiologinya Klasifikasi Diabetes Melitus berdasarkan etiologinya sebagai berikut
1
Diabetes Melitus Tipe 1 Destruksi sel β umumnya menjurus ke arah defisiensi insulin absolutA Melalui proses imunologik (Otoimunologik)B Idiopatik
2Diabetes Melitus Tipe 2Bervariasi mulai yang predominan resistensi insulin disertai defisiensiinsulin relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersamaresistensi insulin
3 Diabetes Mellitus Tipe LainA Defek genetik fungsi sel β bull kromosom 12 HNF-1 α (dahulu disebut MODY 3)bull kromosom 7 glukokinase (dahulu disebut MODY 2)bull kromosom 20 HNF-4 α (dahulu disebut MODY 1)
bull DNA mitokondriaB Defek genetik kerja insulinC Penyakit eksokrin pankreasbull Pankreatitisbull TraumaPankreatektomibull Neoplasmabull Cistic Fibrosisbull Hemokromatosisbull Pankreatopati fibro kalkulusD Endokrinopati1 Akromegali2 Sindroma Cushing3 Feokromositoma4 HipertiroidismeE Diabetes karena obatzat kimia Glukokortikoid hormon tiroid asam nikotinat pentamidin vacor tiazid dilantin interferonF Diabetes karena infeksiG Diabetes Imunologi (jarang)H Sidroma genetik lain Sindroma Down Klinefelter Turner HuntingtonChorea Prader Willi
4 Diabetes Mellitus GestasionalDiabetes mellitus yang muncul pada masa kehamilan umumnya bersifatsementara tetapi merupakan faktor risiko untuk DM Tipe 2
5 Pra-diabetesA IFG (Impaired Fasting Glucose) = GPT (Glukosa Puasa Terganggu)B IGT (Impaired Glucose Tolerance) = TGT (Toleransi GlukosaTerganggu)
II2 Farmakoterapi Diabetes MelitusTerapi insulin merupakan satu keharusan bagi penderita DM Tipe
1 Pada DM Tipe I sel-sel β Langerhans kelenjar pankreas penderita
rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi insulin Sebagai
penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat insulin eksogen
untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam tubuhnya dapat
berjalan normal Walaupun sebagian besar penderita DM Tipe 2 tidak
memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
A PENGENDALIAN SEKRESI INSULINPada prinsipnya sekresi insulin dikendalikan oleh tubuh untuk
menstabilkan kadar gula darah Apabila kadar gula di dalam darah tinggi
sekresi insulin akan meningkat Sebaliknya apabila kadar gula darah
rendah maka sekresi insulin juga akan menurun Dalam keadaan normal
kadar gula darah di bawah 80 mgdl akan menyebabkan sekresi insulin
menjadi sangat rendah
Stimulasi sekresi insulin oleh peningkatan kadar glukosa darah
berlangsung secara bifasik Fase 1 akan mencapai puncak setelah 2-4
menit dan masa kerja pendek sedangkan mula kerja (onset) fase 2
berlangsung lebih lambat namun dengan lama kerja (durasi) yang lebih
lama pula
Gambar di atas menunjukkan pengaruh pemberian infus glukosa terhadap
kadar insulin darah Infus glukosa diberikan untuk mempertahankan kadar
gula darah tetap tinggi (lebih kurang 2 sampai 3 kali kadar gula puasa
selama 1 jam) Segera setelah infus diberikan kadar insulin darah mulai
meningkat secara dramatis dan mencapai puncak setelah 2-4 menit
Peningkatan kadar insulin fase 1 ini berasal dari sekresi insulin yang
sudah tersedia di dalam granula sekretori Peningkatan kadar insulin fase
2 berlangsung lebih lambat namun mampu bertahan lama Peningkatan
fase 2 ini merefleksikan sekresi insulin yang baru disintesis dan segera
disekresikan oleh sel-sel b kelenjar pankreas Jadi jelas bahwa stimulus
glukosa tidak hanya menstimulasi sekresi insulin tetapi juga menstimulasi
ekspresi gen insulin
Disamping kadar gula darah dan hormon-hormon saluran cerna
ada beberapa faktor lain yang juga dapat menjadi pemicu sekresi insulin
antara lain kadar asam lemak benda keton dan asam amino di dalam
darah kadar hormon-hormon kelenjar pankreas lainnya serta
neurotransmiter otonom Kadar asam lemak benda keton dan asam
amino yang tinggi di dalam darah akan meningkatkan sekresi insulin
Dalam keadaan stres yaitu keadaan dimana terjadi perangsangan
syaraf simpatoadrenal hormon epinefrin bukan hanya meninggikan kadar
glukosa darah dengan memacu glikogenolisis melainkan juga
menghambat penggunaan glukosa di sel-sel otot jaringan lemak dan sel-
sel lain yang penyerapan glukosanya dipengaruhi insulin Dengan
demikian glukosa darah akan lebih banyak tersedia untuk metabolisme
otak yang penyerapan glukosanya tidak bergantung pada insulin Dalam
keadaan stres sel-sel otot terutama menggunakan asam lemak sebagai
sumber energi dan epinefrin memang menyebabkan mobilisasi asam
lemak dari jaringan
B MEKANISME KERJA INSULINInsulin mempunyai peran yang sangat penting dan luas dalam
pengendalian metabolisme Insulin yang disekresikan oleh sel-sel β
pankreas akan langsung diinfusikan ke dalam hati melalui vena porta
yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui peredaran
darah Efek kerja insulin yang sudah sangat dikenal adalah membantu
transpor glukosa dari darah ke dalam sel Kekurangan insulin
menyebabkan glukosa darah tidak dapat atau terhambat masuk ke dalam
sel Akibatnya glukosa darah akan meningkat dan sebaliknya sel-sel
tubuh kekurangan bahan sumber energi sehingga tidak dapat
memproduksi energi sebagaimana seharusnya
Disamping fungsinya membantu transport glukosa masuk ke dalam
sel insulin mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap metabolisme
baik metabolisme karbohidrat dan lipid maupun metabolisme protein dan
mineralinsulin akan meningkatkan lipogenesis menekan lipolisis serta
meningkatkan transport asam amino masuk ke dalam sel Insulin juga
mempunyai peran dalam modulasi transkripsi sintesis DNA dan replikasi
sel Itu sebabnya gangguan fungsi insulin dapat menyebabkan pengaruh
negatif dan komplikasi yang sangat luas pada berbagai organ dan jaringan
tubuh
Indikasi1 Semua penderita DM Tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena
produksi insulin endogen oleh sel-sel β kelenjar pankreas tidak ada atau
hampir tidak ada
2 Penderita DM Tipe 2 tertentu kemungkinan juga membutuhkan terapi
insulin apabila terapi lain yang diberikan tidak dapat mengendalikan kadar
glukosa darah
3 Keadaan stres berat seperti pada infeksi berat tindakan pembedahan
infark miokard akut atau stroke
4 DM Gestasional dan penderita DM yang hamil membutuhkan terapi
insulin apabila diet saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah
5 Ketoasidosis diabetik
6 Insulin seringkali diperlukan pada pengobatan sindroma hiperglikemia
hiperosmolar non-ketotik
7 Penderita DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan
suplemen tinggi kalori untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat
secara bertahap memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan
kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin
atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin
8 Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
9 Kontra indikasi atau alergi terhadap OHO
Cara PemberianSediaan insulin saat ini tersedia dalam bentuk obat suntik yang
umumnya dikemas dalam bentuk vial Kecuali dinyatakan lain
penyuntikan dilakukan
subkutan (di bawah kulit)
Lokasi penyuntikan yang
disarankan ditunjukan pada
gambar 4 disamping ini
Penyerapan insulin
dipengaruhi oleh beberapa
hal Penyerapan paling cepat
terjadi di daerah abdomen
diikuti oleh daerah lengan paha bagian atas dan bokong Bila disuntikkan
secara intramuskular dalam maka penyerapan akan terjadi lebih cepat
dan
masa`kerjanya menjadi lebih singkat Kegiatan fisik yang dilakukan segera
setelah penyuntikan akan mempercepat waktu mula kerja (onset) dan juga
mempersingkat masa kerja
Selain dalam bentuk obat suntik saat ini juga tersedia insulin dalam
bentuk pompa (insulin pump) atau jet injector sebuah alat yang akan
menyemprotkan larutan insulin ke dalam kulit Sediaan insulin untuk
disuntikkan atau ditransfusikan langsung ke dalam vena juga tersedia
untuk
penggunaan di klinik Penelitian untuk menemukan bentuk baru sediaan
insulin
yang lebih mudah diaplikasikan saat ini sedang giat dilakukan Diharapkan
suatu saat nanti dapat ditemukan sediaan insulin per oral atau per nasal
D PENGGOLONGAN SEDIAAN INSULINUntuk terapi ada berbagai jenis sediaan insulin yang tersedia yang
terutama berbeda dalam hal mula kerja (onset) dan masa kerjanya
(duration)
Sediaan insulin untuk terapi dapat digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu
1 Insulin masa kerja singkat (Short-actingInsulin) disebut juga insulin
reguler
2 Insulin masa kerja sedang (Intermediate-acting)
3 Insulin masa kerja sedang dengan mula kerja cepat
4 Insulin masa kerja panjang (Long-acting insulin)
Keterangan dan contoh sediaan untuk masing-masing kelompok disajikan
dalam tabel 6 (IONI 2000 dan Soegondo 1995b)
Respon individual terhadap terapi insulin cukup beragam oleh sebab itu
jenis sediaan insulin mana yang diberikan kepada seorang penderita dan
berapa frekuensi penyuntikannya ditentukan secara individual bahkan
seringkali memerlukan penyesuaian dosis terlebih dahulu Umumnya
pada tahap awal diberikan sediaan insulin dengan kerja sedang
kemudian ditambahkan insulin dengan kerja singkat untuk mengatasi
hiperglikemia setelah makan Insulin kerja singkat diberikan sebelum
makan sedangkan Insulin kerja sedang umumnya diberikan satu atau dua
kali sehari dalam bentuk suntikan subkutan Namun karena tidak mudah
bagi penderita untuk mencampurnya sendiri maka tersedia sediaan
campuran tetap dari kedua jenis insulin regular (R) dan insulin kerja
sedang (NPH)
Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5-6 menit tetapi
memanjang pada penderita diabetes yang membentuk antibodi terhadap
insulin Insulin dimetabolisme terutama di hati ginjal dan otot Gangguan
fungsi
ginjal yang berat akan mempengaruhi kadar insulin di dalam darah (IONI
2000)
E TERAPI OBAT HIPOGLIKEMIK ORALObat-obat hipoglikemik oral terutama ditujukan untuk membantu
penanganan pasien DM Tipe II Pemilihan obat hipoglikemik oral yang
tepat
sangat menentukan keberhasilan terapi diabetes Bergantung pada tingkat
keparahan penyakit dan kondisi pasien farmakoterapi hipoglikemik oral
dapat dilakukan dengan menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari
dua jenis obat Pemilihan dan penentuan rejimen hipoglikemik yang
digunakan harus mempertimbangkan tingkat keparahan diabetes (tingkat
glikemia) serta kondisi kesehatan pasien secara umum termasuk
penyakit-penyakit lain dan komplikasi yang ada
1 PENGGOLONGAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORALBerdasarkan mekanisme kerjanya obat-obat hipoglikemik oral dapat
dibagi menjadi 3 golongan yaitu
a) Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin meliputi obat
hipoglikemik oral golongan sulfonilurea dan glinida (meglitinida dan
turunan fenilalanin)b) Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel
terhadap insulin) meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanida dan
tiazolidindion yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin
secara lebih efektif
c) Inhibitor katabolisme karbohidrat antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk
mengendalikan hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia)
Disebut juga ldquostarch-blockerrdquo
Golongan SulfonilureaMerupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan
Sampai beberapa tahun yang lalu dapat dikatakan hampir semua obat
hipoglikemik oral merupakan golongan sulfonilurea Obat hipoglikemik oral
golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk
penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang
serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya Senyawa-
senyawa sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita gangguan
hati ginjal dan tiroid Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi
insulin di kelenjar pancreas oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel β
Langerhans pankreas masih dapat berproduksi Penurunan kadar glukosa
darah yang terjadi setelah pemberian senyawa-senyawa sulfonilurea
disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh kelenjar pancreas
Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan oleh glukosa
karena ternyata pada saat glukosa (atau kondisi hiperglikemia) gagal
merangsang sekresi insulin senyawa-senyawa obat ini masih mampu
meningkatkan sekresi insulin Oleh sebab itu obat-obat golongan
sulfonilurea sangat bermanfaat untuk penderita diabetes yang
kelenjar pankreasnya masih mampu memproduksi insulin tetapi karena
sesuatu hal terhambat sekresinya Pada penderita dengan kerusakan sel-
sel β Langerhans kelenjar pancreas pemberian obat-obat hipoglikemik
oral golongan sulfonilurea tidak bermanfaat Pada dosis tinggi sulfonilurea
menghambat degradasi insulin oleh hati
Absorpsi senyawa-senyawa sulfonilurea melalui usus cukup baik
sehingga dapat diberikan per oral Setelah diabsorpsi obat ini tersebar ke
seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein
plasma
terutama albumin (70-90)
Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya
ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan
gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual
diare
sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan
susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain
sebagainya Gejala
hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan
anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat
meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi
apabila
dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati
atau
ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat
hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang
Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea
sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau
senyawasenyawa
yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian
obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin
sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon
probenezida
dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)
guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat
Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )
bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus
hatihati
pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi
hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida
tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal
Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan
glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat
bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra
indikasi bagi sulfonilurea
bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes
yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes
melitus berat
bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan
Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea
yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan
sulfonilurea
generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah
hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida
klorpropamida tolazamida
dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral
golongan
sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain
gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon
Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya
namun
berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan
cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien
dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani
pasien
Obat Hipoglikemik Oral Keterangan
Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)
Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)
GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol
Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat
dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)
GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)
Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)
GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl
Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)
GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)
Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya
diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)
Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)
Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna
NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)
Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran
nafas atas(ISPA)
Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)
Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan
jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis
Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals
Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal
Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi
untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan
AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose
Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin
43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia
6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita
BAB IIIPENUTUP
III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan
tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans
kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi
insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat
insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam
tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II
tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
BAB IIISI
II1 Klasifikasi Diabetes MelitusKlasifikasi diabetes melitus mengalami perkembangan dan
perubahan dari waktu ke waktu Dahulu diabetes diklasifikasikan
berdasarkan waktu munculnya (time of onset) Diabetes yang muncul
sejak masa kanak-kanak disebut ldquojuvenile diabetesrdquo sedangkan yang
baru muncul setelah seseorang berumur di atas 45 tahun disebut sebagai
ldquoadult diabetesrdquo Namun klasifikasi ini sudah tidak layak dipertahankan
lagi sebab banyak sekali kasus-kasus diabetes yang muncul pada usia
20-39 tahun yang menimbulkan kebingungan untuk
mengklasifikasikannya
Pada tahun 1968 ADA (American Diabetes Association)
mengajukan rekomendasi mengenai standarisasi uji toleransi glukosa dan
mengajukan istilah-istilah Pre-diabetes Suspected Diabetes Chemical
atau Latent Diabetes dan Overt Diabetes untuk pengklasifikasiannya
British Diabetes Association (BDA) mengajukan istilah yang berbeda yaitu
Potential Diabetes Latent Diabetes Asymptomatic atau Sub-clinical
Diabetes dan Clinical Diabetes
WHO pun telah beberapa kali mengajukan klasifikasi diabetes
melitus Pada tahun 1965 WHO mengajukan beberapa istilah dalam
pengklasifikasian diabetes antara lain Childhood Diabetics Young
Diabetics Adult Diabetics dan Elderly Diabetics Pada tahun 1980 WHO
mengemukakan klasifikasi baru diabetes melitus memperkuat
rekomendasi National Diabetes Data Group pada tahun 1979 yang
mengajukan 2 tipe utama diabetes melitus yaitu Insulin- Dependent
Diabetes Mellitus (IDDM) disebut juga Diabetes Melitus Tipe 1 dan Non-
Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) yang disebut juga Diabetes
Melitus Tipe 2
Pada tahun 1985 WHO mengajukan revisi klasifikasi dan tidak lagi
menggunakan terminologi DM Tipe 1 dan 2 namun tetap
mempertahankan istilah Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) dan
Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) walaupun ternyata
dalam publikasi-publikasi WHO selanjutnya istilah DM Tipe 1 dan 2 tetap muncul
Disamping dua tipe utama diabetes melitus tersebut pada
klasifikasi tahun 1980 dan 1985 ini WHO juga menyebutkan 3 kelompok
diabetes lain yaitu Diabetes Tipe Lain Toleransi Glukosa Terganggu atau
Impaired Glucose Tolerance (IGT) dan Diabetes Melitus Gestasional atau
Gestational Diabetes Melitus (GDM) Pada revisi klasifikasi tahun 1985
WHO juga mengintroduksikan satu tipe diabetes yang disebut Diabetes
Melitus terkait Malnutrisi atau Malnutrition-related Diabetes Mellitus
(MRDM Klasifkasi ini akhirnya juga dianggap kurang tepat dan
membingungkan sebab banyak kasus NIDDM (Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus) yang ternyata juga memerlukan terapi insulin Saat ini terdapat kecenderungan untuk melakukan pengklasifikasian lebih berdasarkan eyiologinya Klasifikasi Diabetes Melitus berdasarkan etiologinya sebagai berikut
1
Diabetes Melitus Tipe 1 Destruksi sel β umumnya menjurus ke arah defisiensi insulin absolutA Melalui proses imunologik (Otoimunologik)B Idiopatik
2Diabetes Melitus Tipe 2Bervariasi mulai yang predominan resistensi insulin disertai defisiensiinsulin relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersamaresistensi insulin
3 Diabetes Mellitus Tipe LainA Defek genetik fungsi sel β bull kromosom 12 HNF-1 α (dahulu disebut MODY 3)bull kromosom 7 glukokinase (dahulu disebut MODY 2)bull kromosom 20 HNF-4 α (dahulu disebut MODY 1)
bull DNA mitokondriaB Defek genetik kerja insulinC Penyakit eksokrin pankreasbull Pankreatitisbull TraumaPankreatektomibull Neoplasmabull Cistic Fibrosisbull Hemokromatosisbull Pankreatopati fibro kalkulusD Endokrinopati1 Akromegali2 Sindroma Cushing3 Feokromositoma4 HipertiroidismeE Diabetes karena obatzat kimia Glukokortikoid hormon tiroid asam nikotinat pentamidin vacor tiazid dilantin interferonF Diabetes karena infeksiG Diabetes Imunologi (jarang)H Sidroma genetik lain Sindroma Down Klinefelter Turner HuntingtonChorea Prader Willi
4 Diabetes Mellitus GestasionalDiabetes mellitus yang muncul pada masa kehamilan umumnya bersifatsementara tetapi merupakan faktor risiko untuk DM Tipe 2
5 Pra-diabetesA IFG (Impaired Fasting Glucose) = GPT (Glukosa Puasa Terganggu)B IGT (Impaired Glucose Tolerance) = TGT (Toleransi GlukosaTerganggu)
II2 Farmakoterapi Diabetes MelitusTerapi insulin merupakan satu keharusan bagi penderita DM Tipe
1 Pada DM Tipe I sel-sel β Langerhans kelenjar pankreas penderita
rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi insulin Sebagai
penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat insulin eksogen
untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam tubuhnya dapat
berjalan normal Walaupun sebagian besar penderita DM Tipe 2 tidak
memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
A PENGENDALIAN SEKRESI INSULINPada prinsipnya sekresi insulin dikendalikan oleh tubuh untuk
menstabilkan kadar gula darah Apabila kadar gula di dalam darah tinggi
sekresi insulin akan meningkat Sebaliknya apabila kadar gula darah
rendah maka sekresi insulin juga akan menurun Dalam keadaan normal
kadar gula darah di bawah 80 mgdl akan menyebabkan sekresi insulin
menjadi sangat rendah
Stimulasi sekresi insulin oleh peningkatan kadar glukosa darah
berlangsung secara bifasik Fase 1 akan mencapai puncak setelah 2-4
menit dan masa kerja pendek sedangkan mula kerja (onset) fase 2
berlangsung lebih lambat namun dengan lama kerja (durasi) yang lebih
lama pula
Gambar di atas menunjukkan pengaruh pemberian infus glukosa terhadap
kadar insulin darah Infus glukosa diberikan untuk mempertahankan kadar
gula darah tetap tinggi (lebih kurang 2 sampai 3 kali kadar gula puasa
selama 1 jam) Segera setelah infus diberikan kadar insulin darah mulai
meningkat secara dramatis dan mencapai puncak setelah 2-4 menit
Peningkatan kadar insulin fase 1 ini berasal dari sekresi insulin yang
sudah tersedia di dalam granula sekretori Peningkatan kadar insulin fase
2 berlangsung lebih lambat namun mampu bertahan lama Peningkatan
fase 2 ini merefleksikan sekresi insulin yang baru disintesis dan segera
disekresikan oleh sel-sel b kelenjar pankreas Jadi jelas bahwa stimulus
glukosa tidak hanya menstimulasi sekresi insulin tetapi juga menstimulasi
ekspresi gen insulin
Disamping kadar gula darah dan hormon-hormon saluran cerna
ada beberapa faktor lain yang juga dapat menjadi pemicu sekresi insulin
antara lain kadar asam lemak benda keton dan asam amino di dalam
darah kadar hormon-hormon kelenjar pankreas lainnya serta
neurotransmiter otonom Kadar asam lemak benda keton dan asam
amino yang tinggi di dalam darah akan meningkatkan sekresi insulin
Dalam keadaan stres yaitu keadaan dimana terjadi perangsangan
syaraf simpatoadrenal hormon epinefrin bukan hanya meninggikan kadar
glukosa darah dengan memacu glikogenolisis melainkan juga
menghambat penggunaan glukosa di sel-sel otot jaringan lemak dan sel-
sel lain yang penyerapan glukosanya dipengaruhi insulin Dengan
demikian glukosa darah akan lebih banyak tersedia untuk metabolisme
otak yang penyerapan glukosanya tidak bergantung pada insulin Dalam
keadaan stres sel-sel otot terutama menggunakan asam lemak sebagai
sumber energi dan epinefrin memang menyebabkan mobilisasi asam
lemak dari jaringan
B MEKANISME KERJA INSULINInsulin mempunyai peran yang sangat penting dan luas dalam
pengendalian metabolisme Insulin yang disekresikan oleh sel-sel β
pankreas akan langsung diinfusikan ke dalam hati melalui vena porta
yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui peredaran
darah Efek kerja insulin yang sudah sangat dikenal adalah membantu
transpor glukosa dari darah ke dalam sel Kekurangan insulin
menyebabkan glukosa darah tidak dapat atau terhambat masuk ke dalam
sel Akibatnya glukosa darah akan meningkat dan sebaliknya sel-sel
tubuh kekurangan bahan sumber energi sehingga tidak dapat
memproduksi energi sebagaimana seharusnya
Disamping fungsinya membantu transport glukosa masuk ke dalam
sel insulin mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap metabolisme
baik metabolisme karbohidrat dan lipid maupun metabolisme protein dan
mineralinsulin akan meningkatkan lipogenesis menekan lipolisis serta
meningkatkan transport asam amino masuk ke dalam sel Insulin juga
mempunyai peran dalam modulasi transkripsi sintesis DNA dan replikasi
sel Itu sebabnya gangguan fungsi insulin dapat menyebabkan pengaruh
negatif dan komplikasi yang sangat luas pada berbagai organ dan jaringan
tubuh
Indikasi1 Semua penderita DM Tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena
produksi insulin endogen oleh sel-sel β kelenjar pankreas tidak ada atau
hampir tidak ada
2 Penderita DM Tipe 2 tertentu kemungkinan juga membutuhkan terapi
insulin apabila terapi lain yang diberikan tidak dapat mengendalikan kadar
glukosa darah
3 Keadaan stres berat seperti pada infeksi berat tindakan pembedahan
infark miokard akut atau stroke
4 DM Gestasional dan penderita DM yang hamil membutuhkan terapi
insulin apabila diet saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah
5 Ketoasidosis diabetik
6 Insulin seringkali diperlukan pada pengobatan sindroma hiperglikemia
hiperosmolar non-ketotik
7 Penderita DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan
suplemen tinggi kalori untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat
secara bertahap memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan
kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin
atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin
8 Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
9 Kontra indikasi atau alergi terhadap OHO
Cara PemberianSediaan insulin saat ini tersedia dalam bentuk obat suntik yang
umumnya dikemas dalam bentuk vial Kecuali dinyatakan lain
penyuntikan dilakukan
subkutan (di bawah kulit)
Lokasi penyuntikan yang
disarankan ditunjukan pada
gambar 4 disamping ini
Penyerapan insulin
dipengaruhi oleh beberapa
hal Penyerapan paling cepat
terjadi di daerah abdomen
diikuti oleh daerah lengan paha bagian atas dan bokong Bila disuntikkan
secara intramuskular dalam maka penyerapan akan terjadi lebih cepat
dan
masa`kerjanya menjadi lebih singkat Kegiatan fisik yang dilakukan segera
setelah penyuntikan akan mempercepat waktu mula kerja (onset) dan juga
mempersingkat masa kerja
Selain dalam bentuk obat suntik saat ini juga tersedia insulin dalam
bentuk pompa (insulin pump) atau jet injector sebuah alat yang akan
menyemprotkan larutan insulin ke dalam kulit Sediaan insulin untuk
disuntikkan atau ditransfusikan langsung ke dalam vena juga tersedia
untuk
penggunaan di klinik Penelitian untuk menemukan bentuk baru sediaan
insulin
yang lebih mudah diaplikasikan saat ini sedang giat dilakukan Diharapkan
suatu saat nanti dapat ditemukan sediaan insulin per oral atau per nasal
D PENGGOLONGAN SEDIAAN INSULINUntuk terapi ada berbagai jenis sediaan insulin yang tersedia yang
terutama berbeda dalam hal mula kerja (onset) dan masa kerjanya
(duration)
Sediaan insulin untuk terapi dapat digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu
1 Insulin masa kerja singkat (Short-actingInsulin) disebut juga insulin
reguler
2 Insulin masa kerja sedang (Intermediate-acting)
3 Insulin masa kerja sedang dengan mula kerja cepat
4 Insulin masa kerja panjang (Long-acting insulin)
Keterangan dan contoh sediaan untuk masing-masing kelompok disajikan
dalam tabel 6 (IONI 2000 dan Soegondo 1995b)
Respon individual terhadap terapi insulin cukup beragam oleh sebab itu
jenis sediaan insulin mana yang diberikan kepada seorang penderita dan
berapa frekuensi penyuntikannya ditentukan secara individual bahkan
seringkali memerlukan penyesuaian dosis terlebih dahulu Umumnya
pada tahap awal diberikan sediaan insulin dengan kerja sedang
kemudian ditambahkan insulin dengan kerja singkat untuk mengatasi
hiperglikemia setelah makan Insulin kerja singkat diberikan sebelum
makan sedangkan Insulin kerja sedang umumnya diberikan satu atau dua
kali sehari dalam bentuk suntikan subkutan Namun karena tidak mudah
bagi penderita untuk mencampurnya sendiri maka tersedia sediaan
campuran tetap dari kedua jenis insulin regular (R) dan insulin kerja
sedang (NPH)
Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5-6 menit tetapi
memanjang pada penderita diabetes yang membentuk antibodi terhadap
insulin Insulin dimetabolisme terutama di hati ginjal dan otot Gangguan
fungsi
ginjal yang berat akan mempengaruhi kadar insulin di dalam darah (IONI
2000)
E TERAPI OBAT HIPOGLIKEMIK ORALObat-obat hipoglikemik oral terutama ditujukan untuk membantu
penanganan pasien DM Tipe II Pemilihan obat hipoglikemik oral yang
tepat
sangat menentukan keberhasilan terapi diabetes Bergantung pada tingkat
keparahan penyakit dan kondisi pasien farmakoterapi hipoglikemik oral
dapat dilakukan dengan menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari
dua jenis obat Pemilihan dan penentuan rejimen hipoglikemik yang
digunakan harus mempertimbangkan tingkat keparahan diabetes (tingkat
glikemia) serta kondisi kesehatan pasien secara umum termasuk
penyakit-penyakit lain dan komplikasi yang ada
1 PENGGOLONGAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORALBerdasarkan mekanisme kerjanya obat-obat hipoglikemik oral dapat
dibagi menjadi 3 golongan yaitu
a) Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin meliputi obat
hipoglikemik oral golongan sulfonilurea dan glinida (meglitinida dan
turunan fenilalanin)b) Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel
terhadap insulin) meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanida dan
tiazolidindion yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin
secara lebih efektif
c) Inhibitor katabolisme karbohidrat antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk
mengendalikan hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia)
Disebut juga ldquostarch-blockerrdquo
Golongan SulfonilureaMerupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan
Sampai beberapa tahun yang lalu dapat dikatakan hampir semua obat
hipoglikemik oral merupakan golongan sulfonilurea Obat hipoglikemik oral
golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk
penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang
serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya Senyawa-
senyawa sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita gangguan
hati ginjal dan tiroid Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi
insulin di kelenjar pancreas oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel β
Langerhans pankreas masih dapat berproduksi Penurunan kadar glukosa
darah yang terjadi setelah pemberian senyawa-senyawa sulfonilurea
disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh kelenjar pancreas
Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan oleh glukosa
karena ternyata pada saat glukosa (atau kondisi hiperglikemia) gagal
merangsang sekresi insulin senyawa-senyawa obat ini masih mampu
meningkatkan sekresi insulin Oleh sebab itu obat-obat golongan
sulfonilurea sangat bermanfaat untuk penderita diabetes yang
kelenjar pankreasnya masih mampu memproduksi insulin tetapi karena
sesuatu hal terhambat sekresinya Pada penderita dengan kerusakan sel-
sel β Langerhans kelenjar pancreas pemberian obat-obat hipoglikemik
oral golongan sulfonilurea tidak bermanfaat Pada dosis tinggi sulfonilurea
menghambat degradasi insulin oleh hati
Absorpsi senyawa-senyawa sulfonilurea melalui usus cukup baik
sehingga dapat diberikan per oral Setelah diabsorpsi obat ini tersebar ke
seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein
plasma
terutama albumin (70-90)
Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya
ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan
gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual
diare
sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan
susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain
sebagainya Gejala
hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan
anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat
meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi
apabila
dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati
atau
ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat
hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang
Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea
sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau
senyawasenyawa
yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian
obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin
sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon
probenezida
dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)
guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat
Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )
bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus
hatihati
pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi
hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida
tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal
Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan
glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat
bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra
indikasi bagi sulfonilurea
bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes
yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes
melitus berat
bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan
Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea
yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan
sulfonilurea
generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah
hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida
klorpropamida tolazamida
dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral
golongan
sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain
gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon
Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya
namun
berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan
cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien
dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani
pasien
Obat Hipoglikemik Oral Keterangan
Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)
Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)
GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol
Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat
dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)
GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)
Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)
GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl
Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)
GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)
Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya
diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)
Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)
Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna
NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)
Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran
nafas atas(ISPA)
Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)
Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan
jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis
Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals
Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal
Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi
untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan
AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose
Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin
43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia
6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita
BAB IIIPENUTUP
III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan
tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans
kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi
insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat
insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam
tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II
tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
Pada tahun 1985 WHO mengajukan revisi klasifikasi dan tidak lagi
menggunakan terminologi DM Tipe 1 dan 2 namun tetap
mempertahankan istilah Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) dan
Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) walaupun ternyata
dalam publikasi-publikasi WHO selanjutnya istilah DM Tipe 1 dan 2 tetap muncul
Disamping dua tipe utama diabetes melitus tersebut pada
klasifikasi tahun 1980 dan 1985 ini WHO juga menyebutkan 3 kelompok
diabetes lain yaitu Diabetes Tipe Lain Toleransi Glukosa Terganggu atau
Impaired Glucose Tolerance (IGT) dan Diabetes Melitus Gestasional atau
Gestational Diabetes Melitus (GDM) Pada revisi klasifikasi tahun 1985
WHO juga mengintroduksikan satu tipe diabetes yang disebut Diabetes
Melitus terkait Malnutrisi atau Malnutrition-related Diabetes Mellitus
(MRDM Klasifkasi ini akhirnya juga dianggap kurang tepat dan
membingungkan sebab banyak kasus NIDDM (Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus) yang ternyata juga memerlukan terapi insulin Saat ini terdapat kecenderungan untuk melakukan pengklasifikasian lebih berdasarkan eyiologinya Klasifikasi Diabetes Melitus berdasarkan etiologinya sebagai berikut
1
Diabetes Melitus Tipe 1 Destruksi sel β umumnya menjurus ke arah defisiensi insulin absolutA Melalui proses imunologik (Otoimunologik)B Idiopatik
2Diabetes Melitus Tipe 2Bervariasi mulai yang predominan resistensi insulin disertai defisiensiinsulin relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersamaresistensi insulin
3 Diabetes Mellitus Tipe LainA Defek genetik fungsi sel β bull kromosom 12 HNF-1 α (dahulu disebut MODY 3)bull kromosom 7 glukokinase (dahulu disebut MODY 2)bull kromosom 20 HNF-4 α (dahulu disebut MODY 1)
bull DNA mitokondriaB Defek genetik kerja insulinC Penyakit eksokrin pankreasbull Pankreatitisbull TraumaPankreatektomibull Neoplasmabull Cistic Fibrosisbull Hemokromatosisbull Pankreatopati fibro kalkulusD Endokrinopati1 Akromegali2 Sindroma Cushing3 Feokromositoma4 HipertiroidismeE Diabetes karena obatzat kimia Glukokortikoid hormon tiroid asam nikotinat pentamidin vacor tiazid dilantin interferonF Diabetes karena infeksiG Diabetes Imunologi (jarang)H Sidroma genetik lain Sindroma Down Klinefelter Turner HuntingtonChorea Prader Willi
4 Diabetes Mellitus GestasionalDiabetes mellitus yang muncul pada masa kehamilan umumnya bersifatsementara tetapi merupakan faktor risiko untuk DM Tipe 2
5 Pra-diabetesA IFG (Impaired Fasting Glucose) = GPT (Glukosa Puasa Terganggu)B IGT (Impaired Glucose Tolerance) = TGT (Toleransi GlukosaTerganggu)
II2 Farmakoterapi Diabetes MelitusTerapi insulin merupakan satu keharusan bagi penderita DM Tipe
1 Pada DM Tipe I sel-sel β Langerhans kelenjar pankreas penderita
rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi insulin Sebagai
penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat insulin eksogen
untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam tubuhnya dapat
berjalan normal Walaupun sebagian besar penderita DM Tipe 2 tidak
memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
A PENGENDALIAN SEKRESI INSULINPada prinsipnya sekresi insulin dikendalikan oleh tubuh untuk
menstabilkan kadar gula darah Apabila kadar gula di dalam darah tinggi
sekresi insulin akan meningkat Sebaliknya apabila kadar gula darah
rendah maka sekresi insulin juga akan menurun Dalam keadaan normal
kadar gula darah di bawah 80 mgdl akan menyebabkan sekresi insulin
menjadi sangat rendah
Stimulasi sekresi insulin oleh peningkatan kadar glukosa darah
berlangsung secara bifasik Fase 1 akan mencapai puncak setelah 2-4
menit dan masa kerja pendek sedangkan mula kerja (onset) fase 2
berlangsung lebih lambat namun dengan lama kerja (durasi) yang lebih
lama pula
Gambar di atas menunjukkan pengaruh pemberian infus glukosa terhadap
kadar insulin darah Infus glukosa diberikan untuk mempertahankan kadar
gula darah tetap tinggi (lebih kurang 2 sampai 3 kali kadar gula puasa
selama 1 jam) Segera setelah infus diberikan kadar insulin darah mulai
meningkat secara dramatis dan mencapai puncak setelah 2-4 menit
Peningkatan kadar insulin fase 1 ini berasal dari sekresi insulin yang
sudah tersedia di dalam granula sekretori Peningkatan kadar insulin fase
2 berlangsung lebih lambat namun mampu bertahan lama Peningkatan
fase 2 ini merefleksikan sekresi insulin yang baru disintesis dan segera
disekresikan oleh sel-sel b kelenjar pankreas Jadi jelas bahwa stimulus
glukosa tidak hanya menstimulasi sekresi insulin tetapi juga menstimulasi
ekspresi gen insulin
Disamping kadar gula darah dan hormon-hormon saluran cerna
ada beberapa faktor lain yang juga dapat menjadi pemicu sekresi insulin
antara lain kadar asam lemak benda keton dan asam amino di dalam
darah kadar hormon-hormon kelenjar pankreas lainnya serta
neurotransmiter otonom Kadar asam lemak benda keton dan asam
amino yang tinggi di dalam darah akan meningkatkan sekresi insulin
Dalam keadaan stres yaitu keadaan dimana terjadi perangsangan
syaraf simpatoadrenal hormon epinefrin bukan hanya meninggikan kadar
glukosa darah dengan memacu glikogenolisis melainkan juga
menghambat penggunaan glukosa di sel-sel otot jaringan lemak dan sel-
sel lain yang penyerapan glukosanya dipengaruhi insulin Dengan
demikian glukosa darah akan lebih banyak tersedia untuk metabolisme
otak yang penyerapan glukosanya tidak bergantung pada insulin Dalam
keadaan stres sel-sel otot terutama menggunakan asam lemak sebagai
sumber energi dan epinefrin memang menyebabkan mobilisasi asam
lemak dari jaringan
B MEKANISME KERJA INSULINInsulin mempunyai peran yang sangat penting dan luas dalam
pengendalian metabolisme Insulin yang disekresikan oleh sel-sel β
pankreas akan langsung diinfusikan ke dalam hati melalui vena porta
yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui peredaran
darah Efek kerja insulin yang sudah sangat dikenal adalah membantu
transpor glukosa dari darah ke dalam sel Kekurangan insulin
menyebabkan glukosa darah tidak dapat atau terhambat masuk ke dalam
sel Akibatnya glukosa darah akan meningkat dan sebaliknya sel-sel
tubuh kekurangan bahan sumber energi sehingga tidak dapat
memproduksi energi sebagaimana seharusnya
Disamping fungsinya membantu transport glukosa masuk ke dalam
sel insulin mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap metabolisme
baik metabolisme karbohidrat dan lipid maupun metabolisme protein dan
mineralinsulin akan meningkatkan lipogenesis menekan lipolisis serta
meningkatkan transport asam amino masuk ke dalam sel Insulin juga
mempunyai peran dalam modulasi transkripsi sintesis DNA dan replikasi
sel Itu sebabnya gangguan fungsi insulin dapat menyebabkan pengaruh
negatif dan komplikasi yang sangat luas pada berbagai organ dan jaringan
tubuh
Indikasi1 Semua penderita DM Tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena
produksi insulin endogen oleh sel-sel β kelenjar pankreas tidak ada atau
hampir tidak ada
2 Penderita DM Tipe 2 tertentu kemungkinan juga membutuhkan terapi
insulin apabila terapi lain yang diberikan tidak dapat mengendalikan kadar
glukosa darah
3 Keadaan stres berat seperti pada infeksi berat tindakan pembedahan
infark miokard akut atau stroke
4 DM Gestasional dan penderita DM yang hamil membutuhkan terapi
insulin apabila diet saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah
5 Ketoasidosis diabetik
6 Insulin seringkali diperlukan pada pengobatan sindroma hiperglikemia
hiperosmolar non-ketotik
7 Penderita DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan
suplemen tinggi kalori untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat
secara bertahap memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan
kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin
atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin
8 Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
9 Kontra indikasi atau alergi terhadap OHO
Cara PemberianSediaan insulin saat ini tersedia dalam bentuk obat suntik yang
umumnya dikemas dalam bentuk vial Kecuali dinyatakan lain
penyuntikan dilakukan
subkutan (di bawah kulit)
Lokasi penyuntikan yang
disarankan ditunjukan pada
gambar 4 disamping ini
Penyerapan insulin
dipengaruhi oleh beberapa
hal Penyerapan paling cepat
terjadi di daerah abdomen
diikuti oleh daerah lengan paha bagian atas dan bokong Bila disuntikkan
secara intramuskular dalam maka penyerapan akan terjadi lebih cepat
dan
masa`kerjanya menjadi lebih singkat Kegiatan fisik yang dilakukan segera
setelah penyuntikan akan mempercepat waktu mula kerja (onset) dan juga
mempersingkat masa kerja
Selain dalam bentuk obat suntik saat ini juga tersedia insulin dalam
bentuk pompa (insulin pump) atau jet injector sebuah alat yang akan
menyemprotkan larutan insulin ke dalam kulit Sediaan insulin untuk
disuntikkan atau ditransfusikan langsung ke dalam vena juga tersedia
untuk
penggunaan di klinik Penelitian untuk menemukan bentuk baru sediaan
insulin
yang lebih mudah diaplikasikan saat ini sedang giat dilakukan Diharapkan
suatu saat nanti dapat ditemukan sediaan insulin per oral atau per nasal
D PENGGOLONGAN SEDIAAN INSULINUntuk terapi ada berbagai jenis sediaan insulin yang tersedia yang
terutama berbeda dalam hal mula kerja (onset) dan masa kerjanya
(duration)
Sediaan insulin untuk terapi dapat digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu
1 Insulin masa kerja singkat (Short-actingInsulin) disebut juga insulin
reguler
2 Insulin masa kerja sedang (Intermediate-acting)
3 Insulin masa kerja sedang dengan mula kerja cepat
4 Insulin masa kerja panjang (Long-acting insulin)
Keterangan dan contoh sediaan untuk masing-masing kelompok disajikan
dalam tabel 6 (IONI 2000 dan Soegondo 1995b)
Respon individual terhadap terapi insulin cukup beragam oleh sebab itu
jenis sediaan insulin mana yang diberikan kepada seorang penderita dan
berapa frekuensi penyuntikannya ditentukan secara individual bahkan
seringkali memerlukan penyesuaian dosis terlebih dahulu Umumnya
pada tahap awal diberikan sediaan insulin dengan kerja sedang
kemudian ditambahkan insulin dengan kerja singkat untuk mengatasi
hiperglikemia setelah makan Insulin kerja singkat diberikan sebelum
makan sedangkan Insulin kerja sedang umumnya diberikan satu atau dua
kali sehari dalam bentuk suntikan subkutan Namun karena tidak mudah
bagi penderita untuk mencampurnya sendiri maka tersedia sediaan
campuran tetap dari kedua jenis insulin regular (R) dan insulin kerja
sedang (NPH)
Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5-6 menit tetapi
memanjang pada penderita diabetes yang membentuk antibodi terhadap
insulin Insulin dimetabolisme terutama di hati ginjal dan otot Gangguan
fungsi
ginjal yang berat akan mempengaruhi kadar insulin di dalam darah (IONI
2000)
E TERAPI OBAT HIPOGLIKEMIK ORALObat-obat hipoglikemik oral terutama ditujukan untuk membantu
penanganan pasien DM Tipe II Pemilihan obat hipoglikemik oral yang
tepat
sangat menentukan keberhasilan terapi diabetes Bergantung pada tingkat
keparahan penyakit dan kondisi pasien farmakoterapi hipoglikemik oral
dapat dilakukan dengan menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari
dua jenis obat Pemilihan dan penentuan rejimen hipoglikemik yang
digunakan harus mempertimbangkan tingkat keparahan diabetes (tingkat
glikemia) serta kondisi kesehatan pasien secara umum termasuk
penyakit-penyakit lain dan komplikasi yang ada
1 PENGGOLONGAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORALBerdasarkan mekanisme kerjanya obat-obat hipoglikemik oral dapat
dibagi menjadi 3 golongan yaitu
a) Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin meliputi obat
hipoglikemik oral golongan sulfonilurea dan glinida (meglitinida dan
turunan fenilalanin)b) Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel
terhadap insulin) meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanida dan
tiazolidindion yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin
secara lebih efektif
c) Inhibitor katabolisme karbohidrat antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk
mengendalikan hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia)
Disebut juga ldquostarch-blockerrdquo
Golongan SulfonilureaMerupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan
Sampai beberapa tahun yang lalu dapat dikatakan hampir semua obat
hipoglikemik oral merupakan golongan sulfonilurea Obat hipoglikemik oral
golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk
penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang
serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya Senyawa-
senyawa sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita gangguan
hati ginjal dan tiroid Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi
insulin di kelenjar pancreas oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel β
Langerhans pankreas masih dapat berproduksi Penurunan kadar glukosa
darah yang terjadi setelah pemberian senyawa-senyawa sulfonilurea
disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh kelenjar pancreas
Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan oleh glukosa
karena ternyata pada saat glukosa (atau kondisi hiperglikemia) gagal
merangsang sekresi insulin senyawa-senyawa obat ini masih mampu
meningkatkan sekresi insulin Oleh sebab itu obat-obat golongan
sulfonilurea sangat bermanfaat untuk penderita diabetes yang
kelenjar pankreasnya masih mampu memproduksi insulin tetapi karena
sesuatu hal terhambat sekresinya Pada penderita dengan kerusakan sel-
sel β Langerhans kelenjar pancreas pemberian obat-obat hipoglikemik
oral golongan sulfonilurea tidak bermanfaat Pada dosis tinggi sulfonilurea
menghambat degradasi insulin oleh hati
Absorpsi senyawa-senyawa sulfonilurea melalui usus cukup baik
sehingga dapat diberikan per oral Setelah diabsorpsi obat ini tersebar ke
seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein
plasma
terutama albumin (70-90)
Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya
ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan
gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual
diare
sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan
susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain
sebagainya Gejala
hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan
anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat
meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi
apabila
dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati
atau
ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat
hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang
Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea
sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau
senyawasenyawa
yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian
obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin
sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon
probenezida
dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)
guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat
Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )
bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus
hatihati
pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi
hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida
tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal
Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan
glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat
bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra
indikasi bagi sulfonilurea
bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes
yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes
melitus berat
bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan
Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea
yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan
sulfonilurea
generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah
hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida
klorpropamida tolazamida
dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral
golongan
sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain
gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon
Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya
namun
berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan
cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien
dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani
pasien
Obat Hipoglikemik Oral Keterangan
Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)
Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)
GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol
Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat
dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)
GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)
Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)
GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl
Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)
GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)
Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya
diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)
Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)
Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna
NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)
Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran
nafas atas(ISPA)
Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)
Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan
jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis
Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals
Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal
Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi
untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan
AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose
Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin
43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia
6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita
BAB IIIPENUTUP
III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan
tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans
kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi
insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat
insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam
tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II
tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
bull DNA mitokondriaB Defek genetik kerja insulinC Penyakit eksokrin pankreasbull Pankreatitisbull TraumaPankreatektomibull Neoplasmabull Cistic Fibrosisbull Hemokromatosisbull Pankreatopati fibro kalkulusD Endokrinopati1 Akromegali2 Sindroma Cushing3 Feokromositoma4 HipertiroidismeE Diabetes karena obatzat kimia Glukokortikoid hormon tiroid asam nikotinat pentamidin vacor tiazid dilantin interferonF Diabetes karena infeksiG Diabetes Imunologi (jarang)H Sidroma genetik lain Sindroma Down Klinefelter Turner HuntingtonChorea Prader Willi
4 Diabetes Mellitus GestasionalDiabetes mellitus yang muncul pada masa kehamilan umumnya bersifatsementara tetapi merupakan faktor risiko untuk DM Tipe 2
5 Pra-diabetesA IFG (Impaired Fasting Glucose) = GPT (Glukosa Puasa Terganggu)B IGT (Impaired Glucose Tolerance) = TGT (Toleransi GlukosaTerganggu)
II2 Farmakoterapi Diabetes MelitusTerapi insulin merupakan satu keharusan bagi penderita DM Tipe
1 Pada DM Tipe I sel-sel β Langerhans kelenjar pankreas penderita
rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi insulin Sebagai
penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat insulin eksogen
untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam tubuhnya dapat
berjalan normal Walaupun sebagian besar penderita DM Tipe 2 tidak
memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
A PENGENDALIAN SEKRESI INSULINPada prinsipnya sekresi insulin dikendalikan oleh tubuh untuk
menstabilkan kadar gula darah Apabila kadar gula di dalam darah tinggi
sekresi insulin akan meningkat Sebaliknya apabila kadar gula darah
rendah maka sekresi insulin juga akan menurun Dalam keadaan normal
kadar gula darah di bawah 80 mgdl akan menyebabkan sekresi insulin
menjadi sangat rendah
Stimulasi sekresi insulin oleh peningkatan kadar glukosa darah
berlangsung secara bifasik Fase 1 akan mencapai puncak setelah 2-4
menit dan masa kerja pendek sedangkan mula kerja (onset) fase 2
berlangsung lebih lambat namun dengan lama kerja (durasi) yang lebih
lama pula
Gambar di atas menunjukkan pengaruh pemberian infus glukosa terhadap
kadar insulin darah Infus glukosa diberikan untuk mempertahankan kadar
gula darah tetap tinggi (lebih kurang 2 sampai 3 kali kadar gula puasa
selama 1 jam) Segera setelah infus diberikan kadar insulin darah mulai
meningkat secara dramatis dan mencapai puncak setelah 2-4 menit
Peningkatan kadar insulin fase 1 ini berasal dari sekresi insulin yang
sudah tersedia di dalam granula sekretori Peningkatan kadar insulin fase
2 berlangsung lebih lambat namun mampu bertahan lama Peningkatan
fase 2 ini merefleksikan sekresi insulin yang baru disintesis dan segera
disekresikan oleh sel-sel b kelenjar pankreas Jadi jelas bahwa stimulus
glukosa tidak hanya menstimulasi sekresi insulin tetapi juga menstimulasi
ekspresi gen insulin
Disamping kadar gula darah dan hormon-hormon saluran cerna
ada beberapa faktor lain yang juga dapat menjadi pemicu sekresi insulin
antara lain kadar asam lemak benda keton dan asam amino di dalam
darah kadar hormon-hormon kelenjar pankreas lainnya serta
neurotransmiter otonom Kadar asam lemak benda keton dan asam
amino yang tinggi di dalam darah akan meningkatkan sekresi insulin
Dalam keadaan stres yaitu keadaan dimana terjadi perangsangan
syaraf simpatoadrenal hormon epinefrin bukan hanya meninggikan kadar
glukosa darah dengan memacu glikogenolisis melainkan juga
menghambat penggunaan glukosa di sel-sel otot jaringan lemak dan sel-
sel lain yang penyerapan glukosanya dipengaruhi insulin Dengan
demikian glukosa darah akan lebih banyak tersedia untuk metabolisme
otak yang penyerapan glukosanya tidak bergantung pada insulin Dalam
keadaan stres sel-sel otot terutama menggunakan asam lemak sebagai
sumber energi dan epinefrin memang menyebabkan mobilisasi asam
lemak dari jaringan
B MEKANISME KERJA INSULINInsulin mempunyai peran yang sangat penting dan luas dalam
pengendalian metabolisme Insulin yang disekresikan oleh sel-sel β
pankreas akan langsung diinfusikan ke dalam hati melalui vena porta
yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui peredaran
darah Efek kerja insulin yang sudah sangat dikenal adalah membantu
transpor glukosa dari darah ke dalam sel Kekurangan insulin
menyebabkan glukosa darah tidak dapat atau terhambat masuk ke dalam
sel Akibatnya glukosa darah akan meningkat dan sebaliknya sel-sel
tubuh kekurangan bahan sumber energi sehingga tidak dapat
memproduksi energi sebagaimana seharusnya
Disamping fungsinya membantu transport glukosa masuk ke dalam
sel insulin mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap metabolisme
baik metabolisme karbohidrat dan lipid maupun metabolisme protein dan
mineralinsulin akan meningkatkan lipogenesis menekan lipolisis serta
meningkatkan transport asam amino masuk ke dalam sel Insulin juga
mempunyai peran dalam modulasi transkripsi sintesis DNA dan replikasi
sel Itu sebabnya gangguan fungsi insulin dapat menyebabkan pengaruh
negatif dan komplikasi yang sangat luas pada berbagai organ dan jaringan
tubuh
Indikasi1 Semua penderita DM Tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena
produksi insulin endogen oleh sel-sel β kelenjar pankreas tidak ada atau
hampir tidak ada
2 Penderita DM Tipe 2 tertentu kemungkinan juga membutuhkan terapi
insulin apabila terapi lain yang diberikan tidak dapat mengendalikan kadar
glukosa darah
3 Keadaan stres berat seperti pada infeksi berat tindakan pembedahan
infark miokard akut atau stroke
4 DM Gestasional dan penderita DM yang hamil membutuhkan terapi
insulin apabila diet saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah
5 Ketoasidosis diabetik
6 Insulin seringkali diperlukan pada pengobatan sindroma hiperglikemia
hiperosmolar non-ketotik
7 Penderita DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan
suplemen tinggi kalori untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat
secara bertahap memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan
kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin
atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin
8 Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
9 Kontra indikasi atau alergi terhadap OHO
Cara PemberianSediaan insulin saat ini tersedia dalam bentuk obat suntik yang
umumnya dikemas dalam bentuk vial Kecuali dinyatakan lain
penyuntikan dilakukan
subkutan (di bawah kulit)
Lokasi penyuntikan yang
disarankan ditunjukan pada
gambar 4 disamping ini
Penyerapan insulin
dipengaruhi oleh beberapa
hal Penyerapan paling cepat
terjadi di daerah abdomen
diikuti oleh daerah lengan paha bagian atas dan bokong Bila disuntikkan
secara intramuskular dalam maka penyerapan akan terjadi lebih cepat
dan
masa`kerjanya menjadi lebih singkat Kegiatan fisik yang dilakukan segera
setelah penyuntikan akan mempercepat waktu mula kerja (onset) dan juga
mempersingkat masa kerja
Selain dalam bentuk obat suntik saat ini juga tersedia insulin dalam
bentuk pompa (insulin pump) atau jet injector sebuah alat yang akan
menyemprotkan larutan insulin ke dalam kulit Sediaan insulin untuk
disuntikkan atau ditransfusikan langsung ke dalam vena juga tersedia
untuk
penggunaan di klinik Penelitian untuk menemukan bentuk baru sediaan
insulin
yang lebih mudah diaplikasikan saat ini sedang giat dilakukan Diharapkan
suatu saat nanti dapat ditemukan sediaan insulin per oral atau per nasal
D PENGGOLONGAN SEDIAAN INSULINUntuk terapi ada berbagai jenis sediaan insulin yang tersedia yang
terutama berbeda dalam hal mula kerja (onset) dan masa kerjanya
(duration)
Sediaan insulin untuk terapi dapat digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu
1 Insulin masa kerja singkat (Short-actingInsulin) disebut juga insulin
reguler
2 Insulin masa kerja sedang (Intermediate-acting)
3 Insulin masa kerja sedang dengan mula kerja cepat
4 Insulin masa kerja panjang (Long-acting insulin)
Keterangan dan contoh sediaan untuk masing-masing kelompok disajikan
dalam tabel 6 (IONI 2000 dan Soegondo 1995b)
Respon individual terhadap terapi insulin cukup beragam oleh sebab itu
jenis sediaan insulin mana yang diberikan kepada seorang penderita dan
berapa frekuensi penyuntikannya ditentukan secara individual bahkan
seringkali memerlukan penyesuaian dosis terlebih dahulu Umumnya
pada tahap awal diberikan sediaan insulin dengan kerja sedang
kemudian ditambahkan insulin dengan kerja singkat untuk mengatasi
hiperglikemia setelah makan Insulin kerja singkat diberikan sebelum
makan sedangkan Insulin kerja sedang umumnya diberikan satu atau dua
kali sehari dalam bentuk suntikan subkutan Namun karena tidak mudah
bagi penderita untuk mencampurnya sendiri maka tersedia sediaan
campuran tetap dari kedua jenis insulin regular (R) dan insulin kerja
sedang (NPH)
Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5-6 menit tetapi
memanjang pada penderita diabetes yang membentuk antibodi terhadap
insulin Insulin dimetabolisme terutama di hati ginjal dan otot Gangguan
fungsi
ginjal yang berat akan mempengaruhi kadar insulin di dalam darah (IONI
2000)
E TERAPI OBAT HIPOGLIKEMIK ORALObat-obat hipoglikemik oral terutama ditujukan untuk membantu
penanganan pasien DM Tipe II Pemilihan obat hipoglikemik oral yang
tepat
sangat menentukan keberhasilan terapi diabetes Bergantung pada tingkat
keparahan penyakit dan kondisi pasien farmakoterapi hipoglikemik oral
dapat dilakukan dengan menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari
dua jenis obat Pemilihan dan penentuan rejimen hipoglikemik yang
digunakan harus mempertimbangkan tingkat keparahan diabetes (tingkat
glikemia) serta kondisi kesehatan pasien secara umum termasuk
penyakit-penyakit lain dan komplikasi yang ada
1 PENGGOLONGAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORALBerdasarkan mekanisme kerjanya obat-obat hipoglikemik oral dapat
dibagi menjadi 3 golongan yaitu
a) Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin meliputi obat
hipoglikemik oral golongan sulfonilurea dan glinida (meglitinida dan
turunan fenilalanin)b) Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel
terhadap insulin) meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanida dan
tiazolidindion yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin
secara lebih efektif
c) Inhibitor katabolisme karbohidrat antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk
mengendalikan hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia)
Disebut juga ldquostarch-blockerrdquo
Golongan SulfonilureaMerupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan
Sampai beberapa tahun yang lalu dapat dikatakan hampir semua obat
hipoglikemik oral merupakan golongan sulfonilurea Obat hipoglikemik oral
golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk
penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang
serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya Senyawa-
senyawa sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita gangguan
hati ginjal dan tiroid Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi
insulin di kelenjar pancreas oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel β
Langerhans pankreas masih dapat berproduksi Penurunan kadar glukosa
darah yang terjadi setelah pemberian senyawa-senyawa sulfonilurea
disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh kelenjar pancreas
Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan oleh glukosa
karena ternyata pada saat glukosa (atau kondisi hiperglikemia) gagal
merangsang sekresi insulin senyawa-senyawa obat ini masih mampu
meningkatkan sekresi insulin Oleh sebab itu obat-obat golongan
sulfonilurea sangat bermanfaat untuk penderita diabetes yang
kelenjar pankreasnya masih mampu memproduksi insulin tetapi karena
sesuatu hal terhambat sekresinya Pada penderita dengan kerusakan sel-
sel β Langerhans kelenjar pancreas pemberian obat-obat hipoglikemik
oral golongan sulfonilurea tidak bermanfaat Pada dosis tinggi sulfonilurea
menghambat degradasi insulin oleh hati
Absorpsi senyawa-senyawa sulfonilurea melalui usus cukup baik
sehingga dapat diberikan per oral Setelah diabsorpsi obat ini tersebar ke
seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein
plasma
terutama albumin (70-90)
Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya
ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan
gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual
diare
sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan
susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain
sebagainya Gejala
hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan
anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat
meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi
apabila
dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati
atau
ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat
hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang
Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea
sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau
senyawasenyawa
yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian
obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin
sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon
probenezida
dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)
guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat
Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )
bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus
hatihati
pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi
hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida
tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal
Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan
glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat
bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra
indikasi bagi sulfonilurea
bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes
yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes
melitus berat
bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan
Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea
yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan
sulfonilurea
generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah
hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida
klorpropamida tolazamida
dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral
golongan
sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain
gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon
Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya
namun
berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan
cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien
dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani
pasien
Obat Hipoglikemik Oral Keterangan
Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)
Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)
GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol
Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat
dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)
GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)
Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)
GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl
Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)
GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)
Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya
diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)
Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)
Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna
NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)
Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran
nafas atas(ISPA)
Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)
Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan
jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis
Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals
Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal
Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi
untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan
AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose
Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin
43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia
6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita
BAB IIIPENUTUP
III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan
tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans
kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi
insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat
insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam
tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II
tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
berjalan normal Walaupun sebagian besar penderita DM Tipe 2 tidak
memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
A PENGENDALIAN SEKRESI INSULINPada prinsipnya sekresi insulin dikendalikan oleh tubuh untuk
menstabilkan kadar gula darah Apabila kadar gula di dalam darah tinggi
sekresi insulin akan meningkat Sebaliknya apabila kadar gula darah
rendah maka sekresi insulin juga akan menurun Dalam keadaan normal
kadar gula darah di bawah 80 mgdl akan menyebabkan sekresi insulin
menjadi sangat rendah
Stimulasi sekresi insulin oleh peningkatan kadar glukosa darah
berlangsung secara bifasik Fase 1 akan mencapai puncak setelah 2-4
menit dan masa kerja pendek sedangkan mula kerja (onset) fase 2
berlangsung lebih lambat namun dengan lama kerja (durasi) yang lebih
lama pula
Gambar di atas menunjukkan pengaruh pemberian infus glukosa terhadap
kadar insulin darah Infus glukosa diberikan untuk mempertahankan kadar
gula darah tetap tinggi (lebih kurang 2 sampai 3 kali kadar gula puasa
selama 1 jam) Segera setelah infus diberikan kadar insulin darah mulai
meningkat secara dramatis dan mencapai puncak setelah 2-4 menit
Peningkatan kadar insulin fase 1 ini berasal dari sekresi insulin yang
sudah tersedia di dalam granula sekretori Peningkatan kadar insulin fase
2 berlangsung lebih lambat namun mampu bertahan lama Peningkatan
fase 2 ini merefleksikan sekresi insulin yang baru disintesis dan segera
disekresikan oleh sel-sel b kelenjar pankreas Jadi jelas bahwa stimulus
glukosa tidak hanya menstimulasi sekresi insulin tetapi juga menstimulasi
ekspresi gen insulin
Disamping kadar gula darah dan hormon-hormon saluran cerna
ada beberapa faktor lain yang juga dapat menjadi pemicu sekresi insulin
antara lain kadar asam lemak benda keton dan asam amino di dalam
darah kadar hormon-hormon kelenjar pankreas lainnya serta
neurotransmiter otonom Kadar asam lemak benda keton dan asam
amino yang tinggi di dalam darah akan meningkatkan sekresi insulin
Dalam keadaan stres yaitu keadaan dimana terjadi perangsangan
syaraf simpatoadrenal hormon epinefrin bukan hanya meninggikan kadar
glukosa darah dengan memacu glikogenolisis melainkan juga
menghambat penggunaan glukosa di sel-sel otot jaringan lemak dan sel-
sel lain yang penyerapan glukosanya dipengaruhi insulin Dengan
demikian glukosa darah akan lebih banyak tersedia untuk metabolisme
otak yang penyerapan glukosanya tidak bergantung pada insulin Dalam
keadaan stres sel-sel otot terutama menggunakan asam lemak sebagai
sumber energi dan epinefrin memang menyebabkan mobilisasi asam
lemak dari jaringan
B MEKANISME KERJA INSULINInsulin mempunyai peran yang sangat penting dan luas dalam
pengendalian metabolisme Insulin yang disekresikan oleh sel-sel β
pankreas akan langsung diinfusikan ke dalam hati melalui vena porta
yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui peredaran
darah Efek kerja insulin yang sudah sangat dikenal adalah membantu
transpor glukosa dari darah ke dalam sel Kekurangan insulin
menyebabkan glukosa darah tidak dapat atau terhambat masuk ke dalam
sel Akibatnya glukosa darah akan meningkat dan sebaliknya sel-sel
tubuh kekurangan bahan sumber energi sehingga tidak dapat
memproduksi energi sebagaimana seharusnya
Disamping fungsinya membantu transport glukosa masuk ke dalam
sel insulin mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap metabolisme
baik metabolisme karbohidrat dan lipid maupun metabolisme protein dan
mineralinsulin akan meningkatkan lipogenesis menekan lipolisis serta
meningkatkan transport asam amino masuk ke dalam sel Insulin juga
mempunyai peran dalam modulasi transkripsi sintesis DNA dan replikasi
sel Itu sebabnya gangguan fungsi insulin dapat menyebabkan pengaruh
negatif dan komplikasi yang sangat luas pada berbagai organ dan jaringan
tubuh
Indikasi1 Semua penderita DM Tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena
produksi insulin endogen oleh sel-sel β kelenjar pankreas tidak ada atau
hampir tidak ada
2 Penderita DM Tipe 2 tertentu kemungkinan juga membutuhkan terapi
insulin apabila terapi lain yang diberikan tidak dapat mengendalikan kadar
glukosa darah
3 Keadaan stres berat seperti pada infeksi berat tindakan pembedahan
infark miokard akut atau stroke
4 DM Gestasional dan penderita DM yang hamil membutuhkan terapi
insulin apabila diet saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah
5 Ketoasidosis diabetik
6 Insulin seringkali diperlukan pada pengobatan sindroma hiperglikemia
hiperosmolar non-ketotik
7 Penderita DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan
suplemen tinggi kalori untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat
secara bertahap memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan
kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin
atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin
8 Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
9 Kontra indikasi atau alergi terhadap OHO
Cara PemberianSediaan insulin saat ini tersedia dalam bentuk obat suntik yang
umumnya dikemas dalam bentuk vial Kecuali dinyatakan lain
penyuntikan dilakukan
subkutan (di bawah kulit)
Lokasi penyuntikan yang
disarankan ditunjukan pada
gambar 4 disamping ini
Penyerapan insulin
dipengaruhi oleh beberapa
hal Penyerapan paling cepat
terjadi di daerah abdomen
diikuti oleh daerah lengan paha bagian atas dan bokong Bila disuntikkan
secara intramuskular dalam maka penyerapan akan terjadi lebih cepat
dan
masa`kerjanya menjadi lebih singkat Kegiatan fisik yang dilakukan segera
setelah penyuntikan akan mempercepat waktu mula kerja (onset) dan juga
mempersingkat masa kerja
Selain dalam bentuk obat suntik saat ini juga tersedia insulin dalam
bentuk pompa (insulin pump) atau jet injector sebuah alat yang akan
menyemprotkan larutan insulin ke dalam kulit Sediaan insulin untuk
disuntikkan atau ditransfusikan langsung ke dalam vena juga tersedia
untuk
penggunaan di klinik Penelitian untuk menemukan bentuk baru sediaan
insulin
yang lebih mudah diaplikasikan saat ini sedang giat dilakukan Diharapkan
suatu saat nanti dapat ditemukan sediaan insulin per oral atau per nasal
D PENGGOLONGAN SEDIAAN INSULINUntuk terapi ada berbagai jenis sediaan insulin yang tersedia yang
terutama berbeda dalam hal mula kerja (onset) dan masa kerjanya
(duration)
Sediaan insulin untuk terapi dapat digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu
1 Insulin masa kerja singkat (Short-actingInsulin) disebut juga insulin
reguler
2 Insulin masa kerja sedang (Intermediate-acting)
3 Insulin masa kerja sedang dengan mula kerja cepat
4 Insulin masa kerja panjang (Long-acting insulin)
Keterangan dan contoh sediaan untuk masing-masing kelompok disajikan
dalam tabel 6 (IONI 2000 dan Soegondo 1995b)
Respon individual terhadap terapi insulin cukup beragam oleh sebab itu
jenis sediaan insulin mana yang diberikan kepada seorang penderita dan
berapa frekuensi penyuntikannya ditentukan secara individual bahkan
seringkali memerlukan penyesuaian dosis terlebih dahulu Umumnya
pada tahap awal diberikan sediaan insulin dengan kerja sedang
kemudian ditambahkan insulin dengan kerja singkat untuk mengatasi
hiperglikemia setelah makan Insulin kerja singkat diberikan sebelum
makan sedangkan Insulin kerja sedang umumnya diberikan satu atau dua
kali sehari dalam bentuk suntikan subkutan Namun karena tidak mudah
bagi penderita untuk mencampurnya sendiri maka tersedia sediaan
campuran tetap dari kedua jenis insulin regular (R) dan insulin kerja
sedang (NPH)
Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5-6 menit tetapi
memanjang pada penderita diabetes yang membentuk antibodi terhadap
insulin Insulin dimetabolisme terutama di hati ginjal dan otot Gangguan
fungsi
ginjal yang berat akan mempengaruhi kadar insulin di dalam darah (IONI
2000)
E TERAPI OBAT HIPOGLIKEMIK ORALObat-obat hipoglikemik oral terutama ditujukan untuk membantu
penanganan pasien DM Tipe II Pemilihan obat hipoglikemik oral yang
tepat
sangat menentukan keberhasilan terapi diabetes Bergantung pada tingkat
keparahan penyakit dan kondisi pasien farmakoterapi hipoglikemik oral
dapat dilakukan dengan menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari
dua jenis obat Pemilihan dan penentuan rejimen hipoglikemik yang
digunakan harus mempertimbangkan tingkat keparahan diabetes (tingkat
glikemia) serta kondisi kesehatan pasien secara umum termasuk
penyakit-penyakit lain dan komplikasi yang ada
1 PENGGOLONGAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORALBerdasarkan mekanisme kerjanya obat-obat hipoglikemik oral dapat
dibagi menjadi 3 golongan yaitu
a) Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin meliputi obat
hipoglikemik oral golongan sulfonilurea dan glinida (meglitinida dan
turunan fenilalanin)b) Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel
terhadap insulin) meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanida dan
tiazolidindion yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin
secara lebih efektif
c) Inhibitor katabolisme karbohidrat antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk
mengendalikan hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia)
Disebut juga ldquostarch-blockerrdquo
Golongan SulfonilureaMerupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan
Sampai beberapa tahun yang lalu dapat dikatakan hampir semua obat
hipoglikemik oral merupakan golongan sulfonilurea Obat hipoglikemik oral
golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk
penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang
serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya Senyawa-
senyawa sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita gangguan
hati ginjal dan tiroid Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi
insulin di kelenjar pancreas oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel β
Langerhans pankreas masih dapat berproduksi Penurunan kadar glukosa
darah yang terjadi setelah pemberian senyawa-senyawa sulfonilurea
disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh kelenjar pancreas
Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan oleh glukosa
karena ternyata pada saat glukosa (atau kondisi hiperglikemia) gagal
merangsang sekresi insulin senyawa-senyawa obat ini masih mampu
meningkatkan sekresi insulin Oleh sebab itu obat-obat golongan
sulfonilurea sangat bermanfaat untuk penderita diabetes yang
kelenjar pankreasnya masih mampu memproduksi insulin tetapi karena
sesuatu hal terhambat sekresinya Pada penderita dengan kerusakan sel-
sel β Langerhans kelenjar pancreas pemberian obat-obat hipoglikemik
oral golongan sulfonilurea tidak bermanfaat Pada dosis tinggi sulfonilurea
menghambat degradasi insulin oleh hati
Absorpsi senyawa-senyawa sulfonilurea melalui usus cukup baik
sehingga dapat diberikan per oral Setelah diabsorpsi obat ini tersebar ke
seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein
plasma
terutama albumin (70-90)
Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya
ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan
gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual
diare
sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan
susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain
sebagainya Gejala
hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan
anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat
meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi
apabila
dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati
atau
ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat
hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang
Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea
sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau
senyawasenyawa
yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian
obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin
sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon
probenezida
dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)
guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat
Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )
bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus
hatihati
pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi
hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida
tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal
Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan
glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat
bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra
indikasi bagi sulfonilurea
bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes
yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes
melitus berat
bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan
Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea
yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan
sulfonilurea
generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah
hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida
klorpropamida tolazamida
dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral
golongan
sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain
gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon
Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya
namun
berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan
cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien
dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani
pasien
Obat Hipoglikemik Oral Keterangan
Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)
Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)
GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol
Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat
dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)
GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)
Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)
GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl
Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)
GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)
Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya
diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)
Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)
Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna
NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)
Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran
nafas atas(ISPA)
Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)
Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan
jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis
Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals
Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal
Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi
untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan
AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose
Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin
43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia
6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita
BAB IIIPENUTUP
III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan
tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans
kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi
insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat
insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam
tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II
tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
selama 1 jam) Segera setelah infus diberikan kadar insulin darah mulai
meningkat secara dramatis dan mencapai puncak setelah 2-4 menit
Peningkatan kadar insulin fase 1 ini berasal dari sekresi insulin yang
sudah tersedia di dalam granula sekretori Peningkatan kadar insulin fase
2 berlangsung lebih lambat namun mampu bertahan lama Peningkatan
fase 2 ini merefleksikan sekresi insulin yang baru disintesis dan segera
disekresikan oleh sel-sel b kelenjar pankreas Jadi jelas bahwa stimulus
glukosa tidak hanya menstimulasi sekresi insulin tetapi juga menstimulasi
ekspresi gen insulin
Disamping kadar gula darah dan hormon-hormon saluran cerna
ada beberapa faktor lain yang juga dapat menjadi pemicu sekresi insulin
antara lain kadar asam lemak benda keton dan asam amino di dalam
darah kadar hormon-hormon kelenjar pankreas lainnya serta
neurotransmiter otonom Kadar asam lemak benda keton dan asam
amino yang tinggi di dalam darah akan meningkatkan sekresi insulin
Dalam keadaan stres yaitu keadaan dimana terjadi perangsangan
syaraf simpatoadrenal hormon epinefrin bukan hanya meninggikan kadar
glukosa darah dengan memacu glikogenolisis melainkan juga
menghambat penggunaan glukosa di sel-sel otot jaringan lemak dan sel-
sel lain yang penyerapan glukosanya dipengaruhi insulin Dengan
demikian glukosa darah akan lebih banyak tersedia untuk metabolisme
otak yang penyerapan glukosanya tidak bergantung pada insulin Dalam
keadaan stres sel-sel otot terutama menggunakan asam lemak sebagai
sumber energi dan epinefrin memang menyebabkan mobilisasi asam
lemak dari jaringan
B MEKANISME KERJA INSULINInsulin mempunyai peran yang sangat penting dan luas dalam
pengendalian metabolisme Insulin yang disekresikan oleh sel-sel β
pankreas akan langsung diinfusikan ke dalam hati melalui vena porta
yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui peredaran
darah Efek kerja insulin yang sudah sangat dikenal adalah membantu
transpor glukosa dari darah ke dalam sel Kekurangan insulin
menyebabkan glukosa darah tidak dapat atau terhambat masuk ke dalam
sel Akibatnya glukosa darah akan meningkat dan sebaliknya sel-sel
tubuh kekurangan bahan sumber energi sehingga tidak dapat
memproduksi energi sebagaimana seharusnya
Disamping fungsinya membantu transport glukosa masuk ke dalam
sel insulin mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap metabolisme
baik metabolisme karbohidrat dan lipid maupun metabolisme protein dan
mineralinsulin akan meningkatkan lipogenesis menekan lipolisis serta
meningkatkan transport asam amino masuk ke dalam sel Insulin juga
mempunyai peran dalam modulasi transkripsi sintesis DNA dan replikasi
sel Itu sebabnya gangguan fungsi insulin dapat menyebabkan pengaruh
negatif dan komplikasi yang sangat luas pada berbagai organ dan jaringan
tubuh
Indikasi1 Semua penderita DM Tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena
produksi insulin endogen oleh sel-sel β kelenjar pankreas tidak ada atau
hampir tidak ada
2 Penderita DM Tipe 2 tertentu kemungkinan juga membutuhkan terapi
insulin apabila terapi lain yang diberikan tidak dapat mengendalikan kadar
glukosa darah
3 Keadaan stres berat seperti pada infeksi berat tindakan pembedahan
infark miokard akut atau stroke
4 DM Gestasional dan penderita DM yang hamil membutuhkan terapi
insulin apabila diet saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah
5 Ketoasidosis diabetik
6 Insulin seringkali diperlukan pada pengobatan sindroma hiperglikemia
hiperosmolar non-ketotik
7 Penderita DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan
suplemen tinggi kalori untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat
secara bertahap memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan
kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin
atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin
8 Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
9 Kontra indikasi atau alergi terhadap OHO
Cara PemberianSediaan insulin saat ini tersedia dalam bentuk obat suntik yang
umumnya dikemas dalam bentuk vial Kecuali dinyatakan lain
penyuntikan dilakukan
subkutan (di bawah kulit)
Lokasi penyuntikan yang
disarankan ditunjukan pada
gambar 4 disamping ini
Penyerapan insulin
dipengaruhi oleh beberapa
hal Penyerapan paling cepat
terjadi di daerah abdomen
diikuti oleh daerah lengan paha bagian atas dan bokong Bila disuntikkan
secara intramuskular dalam maka penyerapan akan terjadi lebih cepat
dan
masa`kerjanya menjadi lebih singkat Kegiatan fisik yang dilakukan segera
setelah penyuntikan akan mempercepat waktu mula kerja (onset) dan juga
mempersingkat masa kerja
Selain dalam bentuk obat suntik saat ini juga tersedia insulin dalam
bentuk pompa (insulin pump) atau jet injector sebuah alat yang akan
menyemprotkan larutan insulin ke dalam kulit Sediaan insulin untuk
disuntikkan atau ditransfusikan langsung ke dalam vena juga tersedia
untuk
penggunaan di klinik Penelitian untuk menemukan bentuk baru sediaan
insulin
yang lebih mudah diaplikasikan saat ini sedang giat dilakukan Diharapkan
suatu saat nanti dapat ditemukan sediaan insulin per oral atau per nasal
D PENGGOLONGAN SEDIAAN INSULINUntuk terapi ada berbagai jenis sediaan insulin yang tersedia yang
terutama berbeda dalam hal mula kerja (onset) dan masa kerjanya
(duration)
Sediaan insulin untuk terapi dapat digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu
1 Insulin masa kerja singkat (Short-actingInsulin) disebut juga insulin
reguler
2 Insulin masa kerja sedang (Intermediate-acting)
3 Insulin masa kerja sedang dengan mula kerja cepat
4 Insulin masa kerja panjang (Long-acting insulin)
Keterangan dan contoh sediaan untuk masing-masing kelompok disajikan
dalam tabel 6 (IONI 2000 dan Soegondo 1995b)
Respon individual terhadap terapi insulin cukup beragam oleh sebab itu
jenis sediaan insulin mana yang diberikan kepada seorang penderita dan
berapa frekuensi penyuntikannya ditentukan secara individual bahkan
seringkali memerlukan penyesuaian dosis terlebih dahulu Umumnya
pada tahap awal diberikan sediaan insulin dengan kerja sedang
kemudian ditambahkan insulin dengan kerja singkat untuk mengatasi
hiperglikemia setelah makan Insulin kerja singkat diberikan sebelum
makan sedangkan Insulin kerja sedang umumnya diberikan satu atau dua
kali sehari dalam bentuk suntikan subkutan Namun karena tidak mudah
bagi penderita untuk mencampurnya sendiri maka tersedia sediaan
campuran tetap dari kedua jenis insulin regular (R) dan insulin kerja
sedang (NPH)
Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5-6 menit tetapi
memanjang pada penderita diabetes yang membentuk antibodi terhadap
insulin Insulin dimetabolisme terutama di hati ginjal dan otot Gangguan
fungsi
ginjal yang berat akan mempengaruhi kadar insulin di dalam darah (IONI
2000)
E TERAPI OBAT HIPOGLIKEMIK ORALObat-obat hipoglikemik oral terutama ditujukan untuk membantu
penanganan pasien DM Tipe II Pemilihan obat hipoglikemik oral yang
tepat
sangat menentukan keberhasilan terapi diabetes Bergantung pada tingkat
keparahan penyakit dan kondisi pasien farmakoterapi hipoglikemik oral
dapat dilakukan dengan menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari
dua jenis obat Pemilihan dan penentuan rejimen hipoglikemik yang
digunakan harus mempertimbangkan tingkat keparahan diabetes (tingkat
glikemia) serta kondisi kesehatan pasien secara umum termasuk
penyakit-penyakit lain dan komplikasi yang ada
1 PENGGOLONGAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORALBerdasarkan mekanisme kerjanya obat-obat hipoglikemik oral dapat
dibagi menjadi 3 golongan yaitu
a) Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin meliputi obat
hipoglikemik oral golongan sulfonilurea dan glinida (meglitinida dan
turunan fenilalanin)b) Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel
terhadap insulin) meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanida dan
tiazolidindion yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin
secara lebih efektif
c) Inhibitor katabolisme karbohidrat antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk
mengendalikan hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia)
Disebut juga ldquostarch-blockerrdquo
Golongan SulfonilureaMerupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan
Sampai beberapa tahun yang lalu dapat dikatakan hampir semua obat
hipoglikemik oral merupakan golongan sulfonilurea Obat hipoglikemik oral
golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk
penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang
serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya Senyawa-
senyawa sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita gangguan
hati ginjal dan tiroid Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi
insulin di kelenjar pancreas oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel β
Langerhans pankreas masih dapat berproduksi Penurunan kadar glukosa
darah yang terjadi setelah pemberian senyawa-senyawa sulfonilurea
disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh kelenjar pancreas
Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan oleh glukosa
karena ternyata pada saat glukosa (atau kondisi hiperglikemia) gagal
merangsang sekresi insulin senyawa-senyawa obat ini masih mampu
meningkatkan sekresi insulin Oleh sebab itu obat-obat golongan
sulfonilurea sangat bermanfaat untuk penderita diabetes yang
kelenjar pankreasnya masih mampu memproduksi insulin tetapi karena
sesuatu hal terhambat sekresinya Pada penderita dengan kerusakan sel-
sel β Langerhans kelenjar pancreas pemberian obat-obat hipoglikemik
oral golongan sulfonilurea tidak bermanfaat Pada dosis tinggi sulfonilurea
menghambat degradasi insulin oleh hati
Absorpsi senyawa-senyawa sulfonilurea melalui usus cukup baik
sehingga dapat diberikan per oral Setelah diabsorpsi obat ini tersebar ke
seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein
plasma
terutama albumin (70-90)
Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya
ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan
gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual
diare
sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan
susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain
sebagainya Gejala
hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan
anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat
meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi
apabila
dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati
atau
ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat
hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang
Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea
sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau
senyawasenyawa
yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian
obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin
sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon
probenezida
dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)
guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat
Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )
bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus
hatihati
pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi
hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida
tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal
Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan
glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat
bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra
indikasi bagi sulfonilurea
bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes
yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes
melitus berat
bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan
Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea
yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan
sulfonilurea
generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah
hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida
klorpropamida tolazamida
dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral
golongan
sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain
gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon
Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya
namun
berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan
cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien
dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani
pasien
Obat Hipoglikemik Oral Keterangan
Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)
Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)
GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol
Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat
dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)
GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)
Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)
GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl
Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)
GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)
Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya
diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)
Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)
Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna
NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)
Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran
nafas atas(ISPA)
Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)
Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan
jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis
Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals
Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal
Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi
untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan
AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose
Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin
43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia
6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita
BAB IIIPENUTUP
III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan
tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans
kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi
insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat
insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam
tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II
tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
transpor glukosa dari darah ke dalam sel Kekurangan insulin
menyebabkan glukosa darah tidak dapat atau terhambat masuk ke dalam
sel Akibatnya glukosa darah akan meningkat dan sebaliknya sel-sel
tubuh kekurangan bahan sumber energi sehingga tidak dapat
memproduksi energi sebagaimana seharusnya
Disamping fungsinya membantu transport glukosa masuk ke dalam
sel insulin mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap metabolisme
baik metabolisme karbohidrat dan lipid maupun metabolisme protein dan
mineralinsulin akan meningkatkan lipogenesis menekan lipolisis serta
meningkatkan transport asam amino masuk ke dalam sel Insulin juga
mempunyai peran dalam modulasi transkripsi sintesis DNA dan replikasi
sel Itu sebabnya gangguan fungsi insulin dapat menyebabkan pengaruh
negatif dan komplikasi yang sangat luas pada berbagai organ dan jaringan
tubuh
Indikasi1 Semua penderita DM Tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena
produksi insulin endogen oleh sel-sel β kelenjar pankreas tidak ada atau
hampir tidak ada
2 Penderita DM Tipe 2 tertentu kemungkinan juga membutuhkan terapi
insulin apabila terapi lain yang diberikan tidak dapat mengendalikan kadar
glukosa darah
3 Keadaan stres berat seperti pada infeksi berat tindakan pembedahan
infark miokard akut atau stroke
4 DM Gestasional dan penderita DM yang hamil membutuhkan terapi
insulin apabila diet saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah
5 Ketoasidosis diabetik
6 Insulin seringkali diperlukan pada pengobatan sindroma hiperglikemia
hiperosmolar non-ketotik
7 Penderita DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan
suplemen tinggi kalori untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat
secara bertahap memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan
kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin
atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin
8 Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
9 Kontra indikasi atau alergi terhadap OHO
Cara PemberianSediaan insulin saat ini tersedia dalam bentuk obat suntik yang
umumnya dikemas dalam bentuk vial Kecuali dinyatakan lain
penyuntikan dilakukan
subkutan (di bawah kulit)
Lokasi penyuntikan yang
disarankan ditunjukan pada
gambar 4 disamping ini
Penyerapan insulin
dipengaruhi oleh beberapa
hal Penyerapan paling cepat
terjadi di daerah abdomen
diikuti oleh daerah lengan paha bagian atas dan bokong Bila disuntikkan
secara intramuskular dalam maka penyerapan akan terjadi lebih cepat
dan
masa`kerjanya menjadi lebih singkat Kegiatan fisik yang dilakukan segera
setelah penyuntikan akan mempercepat waktu mula kerja (onset) dan juga
mempersingkat masa kerja
Selain dalam bentuk obat suntik saat ini juga tersedia insulin dalam
bentuk pompa (insulin pump) atau jet injector sebuah alat yang akan
menyemprotkan larutan insulin ke dalam kulit Sediaan insulin untuk
disuntikkan atau ditransfusikan langsung ke dalam vena juga tersedia
untuk
penggunaan di klinik Penelitian untuk menemukan bentuk baru sediaan
insulin
yang lebih mudah diaplikasikan saat ini sedang giat dilakukan Diharapkan
suatu saat nanti dapat ditemukan sediaan insulin per oral atau per nasal
D PENGGOLONGAN SEDIAAN INSULINUntuk terapi ada berbagai jenis sediaan insulin yang tersedia yang
terutama berbeda dalam hal mula kerja (onset) dan masa kerjanya
(duration)
Sediaan insulin untuk terapi dapat digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu
1 Insulin masa kerja singkat (Short-actingInsulin) disebut juga insulin
reguler
2 Insulin masa kerja sedang (Intermediate-acting)
3 Insulin masa kerja sedang dengan mula kerja cepat
4 Insulin masa kerja panjang (Long-acting insulin)
Keterangan dan contoh sediaan untuk masing-masing kelompok disajikan
dalam tabel 6 (IONI 2000 dan Soegondo 1995b)
Respon individual terhadap terapi insulin cukup beragam oleh sebab itu
jenis sediaan insulin mana yang diberikan kepada seorang penderita dan
berapa frekuensi penyuntikannya ditentukan secara individual bahkan
seringkali memerlukan penyesuaian dosis terlebih dahulu Umumnya
pada tahap awal diberikan sediaan insulin dengan kerja sedang
kemudian ditambahkan insulin dengan kerja singkat untuk mengatasi
hiperglikemia setelah makan Insulin kerja singkat diberikan sebelum
makan sedangkan Insulin kerja sedang umumnya diberikan satu atau dua
kali sehari dalam bentuk suntikan subkutan Namun karena tidak mudah
bagi penderita untuk mencampurnya sendiri maka tersedia sediaan
campuran tetap dari kedua jenis insulin regular (R) dan insulin kerja
sedang (NPH)
Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5-6 menit tetapi
memanjang pada penderita diabetes yang membentuk antibodi terhadap
insulin Insulin dimetabolisme terutama di hati ginjal dan otot Gangguan
fungsi
ginjal yang berat akan mempengaruhi kadar insulin di dalam darah (IONI
2000)
E TERAPI OBAT HIPOGLIKEMIK ORALObat-obat hipoglikemik oral terutama ditujukan untuk membantu
penanganan pasien DM Tipe II Pemilihan obat hipoglikemik oral yang
tepat
sangat menentukan keberhasilan terapi diabetes Bergantung pada tingkat
keparahan penyakit dan kondisi pasien farmakoterapi hipoglikemik oral
dapat dilakukan dengan menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari
dua jenis obat Pemilihan dan penentuan rejimen hipoglikemik yang
digunakan harus mempertimbangkan tingkat keparahan diabetes (tingkat
glikemia) serta kondisi kesehatan pasien secara umum termasuk
penyakit-penyakit lain dan komplikasi yang ada
1 PENGGOLONGAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORALBerdasarkan mekanisme kerjanya obat-obat hipoglikemik oral dapat
dibagi menjadi 3 golongan yaitu
a) Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin meliputi obat
hipoglikemik oral golongan sulfonilurea dan glinida (meglitinida dan
turunan fenilalanin)b) Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel
terhadap insulin) meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanida dan
tiazolidindion yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin
secara lebih efektif
c) Inhibitor katabolisme karbohidrat antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk
mengendalikan hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia)
Disebut juga ldquostarch-blockerrdquo
Golongan SulfonilureaMerupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan
Sampai beberapa tahun yang lalu dapat dikatakan hampir semua obat
hipoglikemik oral merupakan golongan sulfonilurea Obat hipoglikemik oral
golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk
penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang
serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya Senyawa-
senyawa sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita gangguan
hati ginjal dan tiroid Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi
insulin di kelenjar pancreas oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel β
Langerhans pankreas masih dapat berproduksi Penurunan kadar glukosa
darah yang terjadi setelah pemberian senyawa-senyawa sulfonilurea
disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh kelenjar pancreas
Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan oleh glukosa
karena ternyata pada saat glukosa (atau kondisi hiperglikemia) gagal
merangsang sekresi insulin senyawa-senyawa obat ini masih mampu
meningkatkan sekresi insulin Oleh sebab itu obat-obat golongan
sulfonilurea sangat bermanfaat untuk penderita diabetes yang
kelenjar pankreasnya masih mampu memproduksi insulin tetapi karena
sesuatu hal terhambat sekresinya Pada penderita dengan kerusakan sel-
sel β Langerhans kelenjar pancreas pemberian obat-obat hipoglikemik
oral golongan sulfonilurea tidak bermanfaat Pada dosis tinggi sulfonilurea
menghambat degradasi insulin oleh hati
Absorpsi senyawa-senyawa sulfonilurea melalui usus cukup baik
sehingga dapat diberikan per oral Setelah diabsorpsi obat ini tersebar ke
seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein
plasma
terutama albumin (70-90)
Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya
ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan
gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual
diare
sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan
susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain
sebagainya Gejala
hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan
anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat
meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi
apabila
dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati
atau
ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat
hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang
Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea
sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau
senyawasenyawa
yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian
obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin
sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon
probenezida
dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)
guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat
Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )
bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus
hatihati
pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi
hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida
tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal
Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan
glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat
bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra
indikasi bagi sulfonilurea
bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes
yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes
melitus berat
bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan
Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea
yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan
sulfonilurea
generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah
hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida
klorpropamida tolazamida
dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral
golongan
sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain
gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon
Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya
namun
berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan
cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien
dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani
pasien
Obat Hipoglikemik Oral Keterangan
Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)
Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)
GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol
Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat
dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)
GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)
Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)
GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl
Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)
GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)
Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya
diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)
Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)
Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna
NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)
Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran
nafas atas(ISPA)
Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)
Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan
jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis
Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals
Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal
Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi
untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan
AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose
Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin
43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia
6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita
BAB IIIPENUTUP
III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan
tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans
kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi
insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat
insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam
tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II
tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
kadar glukosa darah mendekati normal selama periode resistensi insulin
atau ketika terjadi peningkatan kebutuhan insulin
8 Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat
9 Kontra indikasi atau alergi terhadap OHO
Cara PemberianSediaan insulin saat ini tersedia dalam bentuk obat suntik yang
umumnya dikemas dalam bentuk vial Kecuali dinyatakan lain
penyuntikan dilakukan
subkutan (di bawah kulit)
Lokasi penyuntikan yang
disarankan ditunjukan pada
gambar 4 disamping ini
Penyerapan insulin
dipengaruhi oleh beberapa
hal Penyerapan paling cepat
terjadi di daerah abdomen
diikuti oleh daerah lengan paha bagian atas dan bokong Bila disuntikkan
secara intramuskular dalam maka penyerapan akan terjadi lebih cepat
dan
masa`kerjanya menjadi lebih singkat Kegiatan fisik yang dilakukan segera
setelah penyuntikan akan mempercepat waktu mula kerja (onset) dan juga
mempersingkat masa kerja
Selain dalam bentuk obat suntik saat ini juga tersedia insulin dalam
bentuk pompa (insulin pump) atau jet injector sebuah alat yang akan
menyemprotkan larutan insulin ke dalam kulit Sediaan insulin untuk
disuntikkan atau ditransfusikan langsung ke dalam vena juga tersedia
untuk
penggunaan di klinik Penelitian untuk menemukan bentuk baru sediaan
insulin
yang lebih mudah diaplikasikan saat ini sedang giat dilakukan Diharapkan
suatu saat nanti dapat ditemukan sediaan insulin per oral atau per nasal
D PENGGOLONGAN SEDIAAN INSULINUntuk terapi ada berbagai jenis sediaan insulin yang tersedia yang
terutama berbeda dalam hal mula kerja (onset) dan masa kerjanya
(duration)
Sediaan insulin untuk terapi dapat digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu
1 Insulin masa kerja singkat (Short-actingInsulin) disebut juga insulin
reguler
2 Insulin masa kerja sedang (Intermediate-acting)
3 Insulin masa kerja sedang dengan mula kerja cepat
4 Insulin masa kerja panjang (Long-acting insulin)
Keterangan dan contoh sediaan untuk masing-masing kelompok disajikan
dalam tabel 6 (IONI 2000 dan Soegondo 1995b)
Respon individual terhadap terapi insulin cukup beragam oleh sebab itu
jenis sediaan insulin mana yang diberikan kepada seorang penderita dan
berapa frekuensi penyuntikannya ditentukan secara individual bahkan
seringkali memerlukan penyesuaian dosis terlebih dahulu Umumnya
pada tahap awal diberikan sediaan insulin dengan kerja sedang
kemudian ditambahkan insulin dengan kerja singkat untuk mengatasi
hiperglikemia setelah makan Insulin kerja singkat diberikan sebelum
makan sedangkan Insulin kerja sedang umumnya diberikan satu atau dua
kali sehari dalam bentuk suntikan subkutan Namun karena tidak mudah
bagi penderita untuk mencampurnya sendiri maka tersedia sediaan
campuran tetap dari kedua jenis insulin regular (R) dan insulin kerja
sedang (NPH)
Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5-6 menit tetapi
memanjang pada penderita diabetes yang membentuk antibodi terhadap
insulin Insulin dimetabolisme terutama di hati ginjal dan otot Gangguan
fungsi
ginjal yang berat akan mempengaruhi kadar insulin di dalam darah (IONI
2000)
E TERAPI OBAT HIPOGLIKEMIK ORALObat-obat hipoglikemik oral terutama ditujukan untuk membantu
penanganan pasien DM Tipe II Pemilihan obat hipoglikemik oral yang
tepat
sangat menentukan keberhasilan terapi diabetes Bergantung pada tingkat
keparahan penyakit dan kondisi pasien farmakoterapi hipoglikemik oral
dapat dilakukan dengan menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari
dua jenis obat Pemilihan dan penentuan rejimen hipoglikemik yang
digunakan harus mempertimbangkan tingkat keparahan diabetes (tingkat
glikemia) serta kondisi kesehatan pasien secara umum termasuk
penyakit-penyakit lain dan komplikasi yang ada
1 PENGGOLONGAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORALBerdasarkan mekanisme kerjanya obat-obat hipoglikemik oral dapat
dibagi menjadi 3 golongan yaitu
a) Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin meliputi obat
hipoglikemik oral golongan sulfonilurea dan glinida (meglitinida dan
turunan fenilalanin)b) Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel
terhadap insulin) meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanida dan
tiazolidindion yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin
secara lebih efektif
c) Inhibitor katabolisme karbohidrat antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk
mengendalikan hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia)
Disebut juga ldquostarch-blockerrdquo
Golongan SulfonilureaMerupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan
Sampai beberapa tahun yang lalu dapat dikatakan hampir semua obat
hipoglikemik oral merupakan golongan sulfonilurea Obat hipoglikemik oral
golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk
penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang
serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya Senyawa-
senyawa sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita gangguan
hati ginjal dan tiroid Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi
insulin di kelenjar pancreas oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel β
Langerhans pankreas masih dapat berproduksi Penurunan kadar glukosa
darah yang terjadi setelah pemberian senyawa-senyawa sulfonilurea
disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh kelenjar pancreas
Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan oleh glukosa
karena ternyata pada saat glukosa (atau kondisi hiperglikemia) gagal
merangsang sekresi insulin senyawa-senyawa obat ini masih mampu
meningkatkan sekresi insulin Oleh sebab itu obat-obat golongan
sulfonilurea sangat bermanfaat untuk penderita diabetes yang
kelenjar pankreasnya masih mampu memproduksi insulin tetapi karena
sesuatu hal terhambat sekresinya Pada penderita dengan kerusakan sel-
sel β Langerhans kelenjar pancreas pemberian obat-obat hipoglikemik
oral golongan sulfonilurea tidak bermanfaat Pada dosis tinggi sulfonilurea
menghambat degradasi insulin oleh hati
Absorpsi senyawa-senyawa sulfonilurea melalui usus cukup baik
sehingga dapat diberikan per oral Setelah diabsorpsi obat ini tersebar ke
seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein
plasma
terutama albumin (70-90)
Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya
ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan
gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual
diare
sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan
susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain
sebagainya Gejala
hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan
anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat
meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi
apabila
dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati
atau
ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat
hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang
Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea
sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau
senyawasenyawa
yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian
obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin
sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon
probenezida
dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)
guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat
Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )
bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus
hatihati
pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi
hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida
tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal
Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan
glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat
bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra
indikasi bagi sulfonilurea
bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes
yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes
melitus berat
bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan
Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea
yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan
sulfonilurea
generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah
hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida
klorpropamida tolazamida
dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral
golongan
sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain
gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon
Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya
namun
berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan
cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien
dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani
pasien
Obat Hipoglikemik Oral Keterangan
Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)
Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)
GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol
Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat
dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)
GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)
Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)
GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl
Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)
GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)
Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya
diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)
Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)
Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna
NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)
Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran
nafas atas(ISPA)
Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)
Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan
jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis
Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals
Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal
Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi
untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan
AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose
Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin
43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia
6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita
BAB IIIPENUTUP
III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan
tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans
kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi
insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat
insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam
tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II
tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
suatu saat nanti dapat ditemukan sediaan insulin per oral atau per nasal
D PENGGOLONGAN SEDIAAN INSULINUntuk terapi ada berbagai jenis sediaan insulin yang tersedia yang
terutama berbeda dalam hal mula kerja (onset) dan masa kerjanya
(duration)
Sediaan insulin untuk terapi dapat digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu
1 Insulin masa kerja singkat (Short-actingInsulin) disebut juga insulin
reguler
2 Insulin masa kerja sedang (Intermediate-acting)
3 Insulin masa kerja sedang dengan mula kerja cepat
4 Insulin masa kerja panjang (Long-acting insulin)
Keterangan dan contoh sediaan untuk masing-masing kelompok disajikan
dalam tabel 6 (IONI 2000 dan Soegondo 1995b)
Respon individual terhadap terapi insulin cukup beragam oleh sebab itu
jenis sediaan insulin mana yang diberikan kepada seorang penderita dan
berapa frekuensi penyuntikannya ditentukan secara individual bahkan
seringkali memerlukan penyesuaian dosis terlebih dahulu Umumnya
pada tahap awal diberikan sediaan insulin dengan kerja sedang
kemudian ditambahkan insulin dengan kerja singkat untuk mengatasi
hiperglikemia setelah makan Insulin kerja singkat diberikan sebelum
makan sedangkan Insulin kerja sedang umumnya diberikan satu atau dua
kali sehari dalam bentuk suntikan subkutan Namun karena tidak mudah
bagi penderita untuk mencampurnya sendiri maka tersedia sediaan
campuran tetap dari kedua jenis insulin regular (R) dan insulin kerja
sedang (NPH)
Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5-6 menit tetapi
memanjang pada penderita diabetes yang membentuk antibodi terhadap
insulin Insulin dimetabolisme terutama di hati ginjal dan otot Gangguan
fungsi
ginjal yang berat akan mempengaruhi kadar insulin di dalam darah (IONI
2000)
E TERAPI OBAT HIPOGLIKEMIK ORALObat-obat hipoglikemik oral terutama ditujukan untuk membantu
penanganan pasien DM Tipe II Pemilihan obat hipoglikemik oral yang
tepat
sangat menentukan keberhasilan terapi diabetes Bergantung pada tingkat
keparahan penyakit dan kondisi pasien farmakoterapi hipoglikemik oral
dapat dilakukan dengan menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari
dua jenis obat Pemilihan dan penentuan rejimen hipoglikemik yang
digunakan harus mempertimbangkan tingkat keparahan diabetes (tingkat
glikemia) serta kondisi kesehatan pasien secara umum termasuk
penyakit-penyakit lain dan komplikasi yang ada
1 PENGGOLONGAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORALBerdasarkan mekanisme kerjanya obat-obat hipoglikemik oral dapat
dibagi menjadi 3 golongan yaitu
a) Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin meliputi obat
hipoglikemik oral golongan sulfonilurea dan glinida (meglitinida dan
turunan fenilalanin)b) Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel
terhadap insulin) meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanida dan
tiazolidindion yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin
secara lebih efektif
c) Inhibitor katabolisme karbohidrat antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk
mengendalikan hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia)
Disebut juga ldquostarch-blockerrdquo
Golongan SulfonilureaMerupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan
Sampai beberapa tahun yang lalu dapat dikatakan hampir semua obat
hipoglikemik oral merupakan golongan sulfonilurea Obat hipoglikemik oral
golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk
penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang
serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya Senyawa-
senyawa sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita gangguan
hati ginjal dan tiroid Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi
insulin di kelenjar pancreas oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel β
Langerhans pankreas masih dapat berproduksi Penurunan kadar glukosa
darah yang terjadi setelah pemberian senyawa-senyawa sulfonilurea
disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh kelenjar pancreas
Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan oleh glukosa
karena ternyata pada saat glukosa (atau kondisi hiperglikemia) gagal
merangsang sekresi insulin senyawa-senyawa obat ini masih mampu
meningkatkan sekresi insulin Oleh sebab itu obat-obat golongan
sulfonilurea sangat bermanfaat untuk penderita diabetes yang
kelenjar pankreasnya masih mampu memproduksi insulin tetapi karena
sesuatu hal terhambat sekresinya Pada penderita dengan kerusakan sel-
sel β Langerhans kelenjar pancreas pemberian obat-obat hipoglikemik
oral golongan sulfonilurea tidak bermanfaat Pada dosis tinggi sulfonilurea
menghambat degradasi insulin oleh hati
Absorpsi senyawa-senyawa sulfonilurea melalui usus cukup baik
sehingga dapat diberikan per oral Setelah diabsorpsi obat ini tersebar ke
seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein
plasma
terutama albumin (70-90)
Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya
ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan
gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual
diare
sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan
susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain
sebagainya Gejala
hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan
anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat
meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi
apabila
dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati
atau
ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat
hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang
Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea
sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau
senyawasenyawa
yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian
obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin
sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon
probenezida
dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)
guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat
Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )
bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus
hatihati
pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi
hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida
tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal
Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan
glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat
bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra
indikasi bagi sulfonilurea
bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes
yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes
melitus berat
bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan
Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea
yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan
sulfonilurea
generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah
hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida
klorpropamida tolazamida
dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral
golongan
sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain
gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon
Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya
namun
berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan
cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien
dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani
pasien
Obat Hipoglikemik Oral Keterangan
Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)
Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)
GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol
Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat
dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)
GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)
Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)
GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl
Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)
GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)
Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya
diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)
Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)
Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna
NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)
Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran
nafas atas(ISPA)
Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)
Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan
jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis
Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals
Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal
Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi
untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan
AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose
Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin
43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia
6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita
BAB IIIPENUTUP
III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan
tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans
kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi
insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat
insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam
tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II
tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
campuran tetap dari kedua jenis insulin regular (R) dan insulin kerja
sedang (NPH)
Waktu paruh insulin pada orang normal sekitar 5-6 menit tetapi
memanjang pada penderita diabetes yang membentuk antibodi terhadap
insulin Insulin dimetabolisme terutama di hati ginjal dan otot Gangguan
fungsi
ginjal yang berat akan mempengaruhi kadar insulin di dalam darah (IONI
2000)
E TERAPI OBAT HIPOGLIKEMIK ORALObat-obat hipoglikemik oral terutama ditujukan untuk membantu
penanganan pasien DM Tipe II Pemilihan obat hipoglikemik oral yang
tepat
sangat menentukan keberhasilan terapi diabetes Bergantung pada tingkat
keparahan penyakit dan kondisi pasien farmakoterapi hipoglikemik oral
dapat dilakukan dengan menggunakan satu jenis obat atau kombinasi dari
dua jenis obat Pemilihan dan penentuan rejimen hipoglikemik yang
digunakan harus mempertimbangkan tingkat keparahan diabetes (tingkat
glikemia) serta kondisi kesehatan pasien secara umum termasuk
penyakit-penyakit lain dan komplikasi yang ada
1 PENGGOLONGAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORALBerdasarkan mekanisme kerjanya obat-obat hipoglikemik oral dapat
dibagi menjadi 3 golongan yaitu
a) Obat-obat yang meningkatkan sekresi insulin meliputi obat
hipoglikemik oral golongan sulfonilurea dan glinida (meglitinida dan
turunan fenilalanin)b) Sensitiser insulin (obat-obat yang dapat meningkatkan sensitifitas sel
terhadap insulin) meliputi obat-obat hipoglikemik golongan biguanida dan
tiazolidindion yang dapat membantu tubuh untuk memanfaatkan insulin
secara lebih efektif
c) Inhibitor katabolisme karbohidrat antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk
mengendalikan hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia)
Disebut juga ldquostarch-blockerrdquo
Golongan SulfonilureaMerupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan
Sampai beberapa tahun yang lalu dapat dikatakan hampir semua obat
hipoglikemik oral merupakan golongan sulfonilurea Obat hipoglikemik oral
golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk
penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang
serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya Senyawa-
senyawa sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita gangguan
hati ginjal dan tiroid Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi
insulin di kelenjar pancreas oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel β
Langerhans pankreas masih dapat berproduksi Penurunan kadar glukosa
darah yang terjadi setelah pemberian senyawa-senyawa sulfonilurea
disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh kelenjar pancreas
Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan oleh glukosa
karena ternyata pada saat glukosa (atau kondisi hiperglikemia) gagal
merangsang sekresi insulin senyawa-senyawa obat ini masih mampu
meningkatkan sekresi insulin Oleh sebab itu obat-obat golongan
sulfonilurea sangat bermanfaat untuk penderita diabetes yang
kelenjar pankreasnya masih mampu memproduksi insulin tetapi karena
sesuatu hal terhambat sekresinya Pada penderita dengan kerusakan sel-
sel β Langerhans kelenjar pancreas pemberian obat-obat hipoglikemik
oral golongan sulfonilurea tidak bermanfaat Pada dosis tinggi sulfonilurea
menghambat degradasi insulin oleh hati
Absorpsi senyawa-senyawa sulfonilurea melalui usus cukup baik
sehingga dapat diberikan per oral Setelah diabsorpsi obat ini tersebar ke
seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein
plasma
terutama albumin (70-90)
Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya
ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan
gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual
diare
sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan
susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain
sebagainya Gejala
hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan
anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat
meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi
apabila
dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati
atau
ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat
hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang
Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea
sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau
senyawasenyawa
yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian
obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin
sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon
probenezida
dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)
guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat
Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )
bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus
hatihati
pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi
hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida
tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal
Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan
glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat
bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra
indikasi bagi sulfonilurea
bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes
yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes
melitus berat
bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan
Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea
yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan
sulfonilurea
generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah
hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida
klorpropamida tolazamida
dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral
golongan
sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain
gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon
Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya
namun
berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan
cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien
dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani
pasien
Obat Hipoglikemik Oral Keterangan
Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)
Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)
GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol
Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat
dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)
GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)
Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)
GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl
Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)
GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)
Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya
diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)
Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)
Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna
NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)
Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran
nafas atas(ISPA)
Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)
Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan
jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis
Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals
Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal
Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi
untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan
AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose
Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin
43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia
6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita
BAB IIIPENUTUP
III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan
tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans
kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi
insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat
insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam
tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II
tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
c) Inhibitor katabolisme karbohidrat antara lain inhibitor α-glukosidase yang bekerja menghambat absorpsi glukosa dan umum digunakan untuk
mengendalikan hiperglikemia post-prandial (post-meal hyperglycemia)
Disebut juga ldquostarch-blockerrdquo
Golongan SulfonilureaMerupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan
Sampai beberapa tahun yang lalu dapat dikatakan hampir semua obat
hipoglikemik oral merupakan golongan sulfonilurea Obat hipoglikemik oral
golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk
penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang
serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya Senyawa-
senyawa sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita gangguan
hati ginjal dan tiroid Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi
insulin di kelenjar pancreas oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel β
Langerhans pankreas masih dapat berproduksi Penurunan kadar glukosa
darah yang terjadi setelah pemberian senyawa-senyawa sulfonilurea
disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh kelenjar pancreas
Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan oleh glukosa
karena ternyata pada saat glukosa (atau kondisi hiperglikemia) gagal
merangsang sekresi insulin senyawa-senyawa obat ini masih mampu
meningkatkan sekresi insulin Oleh sebab itu obat-obat golongan
sulfonilurea sangat bermanfaat untuk penderita diabetes yang
kelenjar pankreasnya masih mampu memproduksi insulin tetapi karena
sesuatu hal terhambat sekresinya Pada penderita dengan kerusakan sel-
sel β Langerhans kelenjar pancreas pemberian obat-obat hipoglikemik
oral golongan sulfonilurea tidak bermanfaat Pada dosis tinggi sulfonilurea
menghambat degradasi insulin oleh hati
Absorpsi senyawa-senyawa sulfonilurea melalui usus cukup baik
sehingga dapat diberikan per oral Setelah diabsorpsi obat ini tersebar ke
seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein
plasma
terutama albumin (70-90)
Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya
ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan
gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual
diare
sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan
susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain
sebagainya Gejala
hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan
anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat
meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi
apabila
dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati
atau
ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat
hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang
Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea
sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau
senyawasenyawa
yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian
obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin
sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon
probenezida
dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)
guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat
Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )
bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus
hatihati
pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi
hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida
tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal
Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan
glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat
bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra
indikasi bagi sulfonilurea
bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes
yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes
melitus berat
bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan
Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea
yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan
sulfonilurea
generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah
hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida
klorpropamida tolazamida
dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral
golongan
sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain
gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon
Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya
namun
berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan
cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien
dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani
pasien
Obat Hipoglikemik Oral Keterangan
Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)
Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)
GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol
Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat
dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)
GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)
Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)
GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl
Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)
GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)
Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya
diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)
Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)
Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna
NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)
Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran
nafas atas(ISPA)
Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)
Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan
jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis
Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals
Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal
Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi
untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan
AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose
Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin
43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia
6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita
BAB IIIPENUTUP
III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan
tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans
kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi
insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat
insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam
tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II
tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
Golongan SulfonilureaMerupakan obat hipoglikemik oral yang paling dahulu ditemukan
Sampai beberapa tahun yang lalu dapat dikatakan hampir semua obat
hipoglikemik oral merupakan golongan sulfonilurea Obat hipoglikemik oral
golongan sulfonilurea merupakan obat pilihan (drug of choice) untuk
penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang
serta tidak pernah mengalami ketoasidosis sebelumnya Senyawa-
senyawa sulfonilurea sebaiknya tidak diberikan pada penderita gangguan
hati ginjal dan tiroid Obat-obat kelompok ini bekerja merangsang sekresi
insulin di kelenjar pancreas oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel β
Langerhans pankreas masih dapat berproduksi Penurunan kadar glukosa
darah yang terjadi setelah pemberian senyawa-senyawa sulfonilurea
disebabkan oleh perangsangan sekresi insulin oleh kelenjar pancreas
Sifat perangsangan ini berbeda dengan perangsangan oleh glukosa
karena ternyata pada saat glukosa (atau kondisi hiperglikemia) gagal
merangsang sekresi insulin senyawa-senyawa obat ini masih mampu
meningkatkan sekresi insulin Oleh sebab itu obat-obat golongan
sulfonilurea sangat bermanfaat untuk penderita diabetes yang
kelenjar pankreasnya masih mampu memproduksi insulin tetapi karena
sesuatu hal terhambat sekresinya Pada penderita dengan kerusakan sel-
sel β Langerhans kelenjar pancreas pemberian obat-obat hipoglikemik
oral golongan sulfonilurea tidak bermanfaat Pada dosis tinggi sulfonilurea
menghambat degradasi insulin oleh hati
Absorpsi senyawa-senyawa sulfonilurea melalui usus cukup baik
sehingga dapat diberikan per oral Setelah diabsorpsi obat ini tersebar ke
seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein
plasma
terutama albumin (70-90)
Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya
ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan
gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual
diare
sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan
susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain
sebagainya Gejala
hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan
anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat
meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi
apabila
dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati
atau
ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat
hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang
Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea
sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau
senyawasenyawa
yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian
obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin
sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon
probenezida
dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)
guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat
Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )
bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus
hatihati
pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi
hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida
tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal
Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan
glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat
bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra
indikasi bagi sulfonilurea
bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes
yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes
melitus berat
bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan
Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea
yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan
sulfonilurea
generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah
hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida
klorpropamida tolazamida
dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral
golongan
sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain
gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon
Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya
namun
berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan
cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien
dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani
pasien
Obat Hipoglikemik Oral Keterangan
Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)
Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)
GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol
Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat
dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)
GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)
Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)
GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl
Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)
GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)
Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya
diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)
Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)
Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna
NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)
Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran
nafas atas(ISPA)
Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)
Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan
jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis
Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals
Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal
Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi
untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan
AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose
Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin
43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia
6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita
BAB IIIPENUTUP
III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan
tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans
kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi
insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat
insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam
tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II
tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
seluruh cairan ekstrasel Dalam plasma sebagian terikat pada protein
plasma
terutama albumin (70-90)
Efek Samping (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Efek samping obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea umumnya
ringan dan frekuensinya rendah antara lain gangguan saluran cerna dan
gangguan susunan syaraf pusat Gangguan saluran cerna berupa mual
diare
sakit perut hipersekresi asam lambung dan sakit kepala Gangguan
susunan syaraf pusat berupa vertigo bingung ataksia dan lain
sebagainya Gejala
hematologik termasuk leukopenia trombositopenia agranulosistosis dan
anemia aplastik dapat terjadi walau jarang sekali Klorpropamida dapat
meningkatkan ADH (Antidiuretik Hormon) Hipoglikemia dapat terjadi
apabila
dosis tidak tepat atau diet terlalu ketat juga pada gangguan fungsi hati
atau
ginjal atau pada lansia Hipogikemia sering diakibatkan oleh obat-obat
hipoglikemik oral dengan masa kerja panjang
Interaksi Obat (Handoko dan Suharto 1995 IONI 2000)
Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat-obat sulfonilurea
sehingga risiko terjadinya hipoglikemia harus diwaspadai Obat atau
senyawasenyawa
yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu pemberian
obat-obat hipoglikemik sulfonilurea antara lain alkohol insulin fenformin
sulfonamida salisilat dosis besar fenilbutazon oksifenbutazon
probenezida
dikumarol kloramfenikol penghambat MAO (Mono Amin Oksigenase)
guanetidin steroida anabolik fenfluramin dan klofibrat
Peringatan dan Kontraindikasi (IONI 2000 dan )
bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus
hatihati
pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi
hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida
tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal
Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan
glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat
bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra
indikasi bagi sulfonilurea
bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes
yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes
melitus berat
bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan
Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea
yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan
sulfonilurea
generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah
hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida
klorpropamida tolazamida
dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral
golongan
sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain
gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon
Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya
namun
berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan
cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien
dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani
pasien
Obat Hipoglikemik Oral Keterangan
Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)
Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)
GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol
Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat
dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)
GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)
Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)
GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl
Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)
GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)
Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya
diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)
Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)
Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna
NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)
Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran
nafas atas(ISPA)
Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)
Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan
jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis
Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals
Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal
Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi
untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan
AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose
Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin
43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia
6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita
BAB IIIPENUTUP
III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan
tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans
kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi
insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat
insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam
tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II
tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
bull Penggunaan obat-obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea harus
hatihati
pada pasien usia lanjut wanita hamil pasien dengan gangguan fungsi
hati dan atau gangguan fungsi ginjal Klorpropamida dan glibenklamida
tidak disarankan untuk pasien usia lanjut dan pasien insufisiensi ginjal
Untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal masih dapat digunakan
glikuidon gliklazida atau tolbutamida yang kerjanya singkat
bull Wanita hamil dan menyusui porfiria dan ketoasidosis merupakan kontra
indikasi bagi sulfonilurea
bull Tidak boleh diberikan sebagai obat tunggal pada penderita diabetes
yuvenil penderita yang kebutuhan insulinnya tidak stabil dan diabetes
melitus berat
bull Obat-obat golongan sulfonilurea cenderung meningkatkan berat badan
Ada beberapa senyawa obat hipoglikemik oral golongan sulfonilurea
yang saat ini beredar (Tabel 9) Obat hipoglikemik oral golongan
sulfonilurea
generasi pertama yang dipasarkan sebelum 1984 dan sekarang sudah
hampir tidak dipergunakan lagi antara lain asetoheksamida
klorpropamida tolazamida
dan tolbutamida Yang saat ini beredar adalah obat hipoglikemik oral
golongan
sulfonilurea generasi kedua yang dipasarkan setelah 1984 antara lain
gliburida (glibenklamida) glipizida glikazida glimepirida dan glikuidon
Senyawa-senyawa ini umumnya tidak terlalu berbeda efektivitasnya
namun
berbeda dalam farmakokinetikanya yang harus dipertimbangkan dengan
cermat dalam pemilihan obat yang cocok untuk masing-masing pasien
dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan terapi lain yang tengah dijalani
pasien
Obat Hipoglikemik Oral Keterangan
Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)
Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)
GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol
Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat
dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)
GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)
Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)
GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl
Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)
GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)
Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya
diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)
Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)
Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna
NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)
Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran
nafas atas(ISPA)
Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)
Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan
jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis
Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals
Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal
Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi
untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan
AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose
Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin
43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia
6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita
BAB IIIPENUTUP
III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan
tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans
kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi
insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat
insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam
tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II
tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
Gliburida(Glibenklamida)Contoh Sediaan1048707 Glibenclamide (generik)1048707 Abenon (Heroic)1048707 Clamega 1048707 Condiabet (Armoxindo)1048707 Daonil (Aventis)1048707 Diacella (Rocella)1048707 Euglucon1048707 Fimediab (First Medipharma)1048707 Glidanil (Mersi)1048707 Gluconic (Nicholas)1048707 Glimel (Merck)1048707 Hisacha (Yekatria Farma)1048707 Latibet (Ifars)
Memiliki efek hipoglikemik yang potensehingga pasien perlu diingatkan untuk melakukan jadwal makan yang ketat Gliburida dimetabolisme dalam hati hanya 25 metabolit diekskresi melalui ginjalsebagian besar diekskresi melalui empedudan dikeluarkan bersama tinja Gliburidaefektif dengan pemberian dosis tunggal Bilapemberian dihentikan obat akan bersihkeluar dari serum setelah 36 jamDiperkirakan mempunyai efek terhadapagregasi trombosit Dalam batas-batastertentu masih dapat diberikan padabeberapa pasien dengan kelainan fungsi hatidan ginjal (Handoko dan Suharto 1995Soegondo 1995b)
GlipizidaContoh Sediaan1048707 Aldiab (Merck)1048707 Glucotrol (Pfizer)1048707 Glyzid (Sunthi Sepuri)1048707 Minidiab (Kalbe Farma)1048707 Glucotrol
Mempunyai masa kerja yang lebih lamadibandingkan dengan glibenklamid tetapilebih pendek dari pada klorpropamidKekuatan hipoglikemiknya jauh lebih besardibandingkan dengan tolbutamidaMempunyai efek menekan produksi glukosahati dan meningkatkan jumlah reseptorinsulin Glipizida diabsorpsi lengkap sesudahpemberian per oral dan dengan cepat
dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)
GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)
Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)
GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl
Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)
GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)
Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya
diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)
Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)
Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna
NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)
Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran
nafas atas(ISPA)
Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)
Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan
jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis
Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals
Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal
Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi
untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan
AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose
Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin
43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia
6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita
BAB IIIPENUTUP
III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan
tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans
kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi
insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat
insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam
tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II
tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
dimetabolisme dalam hati menjadi metabolityang tidak aktif Metabolit dan kira-kira 10glipizida utuh diekskresikan melalui ginjal(Handoko dan Suharto 1995 Soegondo1995b)
GlikazidaContoh Sediaan1048707 Diamicron (Darya Varia)1048707 Glibet (Dankos)1048707 Glicab (Tempo Scan Pacific)1048707 Glidabet (Kalbe Farma)
Mempunyai efek hipoglikemik sedangsehingga tidak begitu sering menyebabkanefek hipoglikemik Mempunyai efek antiagregasi trombosit yang lebih poten Dapatdiberikan pada penderita gangguan fungsihati dan ginjal yang ringan (Soegondo1995b)
GlimepiridaContoh Sediaan1048707 Amaryl
Memiliki waktu mula kerja yang pendek danwaktu kerja yang lama sehingga umumdiberikan dengan cara pemberian dosistunggal Untuk pasien yang berisiko tinggiyaitu pasien usia lanjut pasien dengangangguan ginjal atau yang melakukanaktivitas berat dapat diberikan obat iniDibandingkan dengan glibenklamid glimepiridlebih jarang menimbulkan efek hipoglikemikpada awal pengobatan (Soegondo 1995b)
GlikuidonContoh Sediaan1048707 Glurenorm (BoehringerIngelheim)
Mempunyai efek hipoglikemik sedang danjarang menimbulkan serangan hipoglikemikKarena hampir seluruhnya
diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)
Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)
Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna
NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)
Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran
nafas atas(ISPA)
Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)
Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan
jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis
Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals
Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal
Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi
untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan
AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose
Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin
43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia
6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita
BAB IIIPENUTUP
III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan
tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans
kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi
insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat
insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam
tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II
tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
diekskresi melaluiempedu dan usus maka dapat diberikanpada pasien dengan gangguan fungsi hatidan ginjal yang agak berat (Soegondo1995b)
Golongan Meglitinida dan Turunan FenilalaninObat-obat hipoglikemik oral golongan glinida ini merupakan obathipoglikemik generasi baru yang cara kerjanya mirip dengan golongansulfonilurea Kedua golongan senyawa hipoglikemik oral ini bekerjameningkatkan sintesis dan sekresi insulin oleh kelenjar pankreas Umumnyasenyawa obat hipoglikemik golongan meglitinida dan turunan fenilalanin inidipakai dalam bentuk kombinasi dengan obat-obat antidiabetik oral lainnyaObat Hipoglikemik Oral KeteranganRepaglinidaContoh Sediaan1048707 PrandinNovoNorm GlucoNorm (Novo Nordisk)
Merupakan turunan asam benzoatMempunyai efek hipoglikemik ringan sampaisedang Diabsorpsi dengan cepat setelahpemberian per oral dan diekskresi secaracepat melalui ginjal Efek samping yangmungkin terjadi adalah keluhan salurancerna
NateglinidaContoh Sediaan1048707 Starlix (Novartis Pharma AG)
Merupakan turunan fenilalanin cara kerjamirip dengan repaglinida Diabsorpsi cepatsetelah pemberian per oral dan diekskresiterutama melalui ginjal Efek samping yangdapat terjadi pada penggunaan obat iniadalah keluhan infeksi saluran
nafas atas(ISPA)
Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)
Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan
jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis
Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals
Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal
Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi
untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan
AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose
Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin
43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia
6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita
BAB IIIPENUTUP
III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan
tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans
kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi
insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat
insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam
tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II
tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
nafas atas(ISPA)
Golongan BiguanidaObat hipoglikemik oral golongan biguanida bekerja langsung pada hati(hepar) menurunkan produksi glukosa hati Senyawa-senyawa golonganbiguanida tidak merangsang sekresi insulin dan hampir tidak pernahmenyebabkan hipoglikemia Satu-satunya senyawa biguanida yang masih dipakai sebagai obathipoglikemik oral saat ini adalah metformin Metformin masih banyak dipakai dibeberapa negara termasuk Indonesia karena frekuensi terjadinya asidosislaktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mghari dan tidak adagangguan fungsi ginjal dan hatiEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping yang sering terjadi adalah nausea muntah kadangkadangdiare dan dapat menyebabkan asidosis laktatKontra IndikasiSediaan biguanida tidak boleh diberikan pada penderita gangguanfungsi hepar gangguan fungsi ginjal penyakit jantung kongesif dan wanitahamil Pada keadaan gawat juga sebaiknya tidak diberikan biguanidaObat Hipoglikemik Oral KeteranganMetforminContoh Sediaan1048707 Metformin (generic)1048707 Benoformin (Benofarma)1048707 Bestab (Yekatria)1048707 Diabex (Combiphar)1048707 Eraphage (Guardian)
Satu-satunya golongan biguanida yangmasih dipergunakan sebagai obathipoglikemik oral Bekerja menurunkan kadarglukosa darah dengan memperbaikitransport glukosa ke dalam sel-sel otot Obatini dapat memperbaiki uptake glukosasampai sebesar 10-40 Menurunkanproduksi glukosa hati dengan
jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis
Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals
Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal
Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi
untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan
AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose
Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin
43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia
6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita
BAB IIIPENUTUP
III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan
tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans
kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi
insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat
insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam
tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II
tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
jalanmengurangi glikogenolisis danglukoneogenesis
Golongan Tiazolidindion (TZD)Senyawa golongan tiazolidindion bekerja meningkatkan kepekaan tubuhterhadap insulin dengan jalan berikatan dengan PPARγ (peroxisomeproliferator activated receptor-gamma) di otot jaringan lemak dan hati untukmenurunkan resistensi insulin Senyawa-senyawa TZD juga menurunkankecepatan glikoneogenesisObat Hipoglikemik Oral KeteranganRosiglitazoneContoh Sediaan1048707 Avandia(GlaxoSmithKline)PioglitazoneContoh Sediaan1048707 Actos (Takeda Chemicals
Mempunyai efek menurunkan resistensi insulindengan meningkatkan jumlah protein transporterglukosa sehingga meningkatkan uptakeglukosa di sel-sel jaringan perifer Obat inidimetabolisme di hepar Obat ini tidak bolehdiberikan pada pasien gagal jantung karenadapat memperberat edema dan juga padagangguan fungsi hati Saat ini tidak digunakansebagai obat tunggal
Golongan Inhibitor α-GlukosidaseSenyawa-senyawa inhibitor α-glukosidase bekerja menghambat enzimalfa glukosidase yang terdapat pada dinding usus halus Enzim-enzimα-glukosidase (maltase isomaltase glukomaltase dan sukrase) berfungsi
untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan
AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose
Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin
43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia
6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita
BAB IIIPENUTUP
III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan
tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans
kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi
insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat
insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam
tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II
tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
untuk menghidrolisis oligosakarida pada dinding usus halus Inhibisi kerjaenzim ini secara efektif dapat mengurangi pencernaan karbohidrat kompleksdan absorbsinya sehingga dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa postprandial pada penderita diabetes Senyawa inhibitor α-glukosidase jugamenghambat enzim α-amilase pankreas yang bekerja menghidrolisispolisakarida di dalam lumen usus halus Obat ini merupakan obat oral yangbiasanya diberikan dengan dosis 150-600 mghari Obat ini efektif bagi penderita dengan diet tinggi karbohidrat dan kadar glukosa plasma puasakurang dari 180 mgdlObat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktu makandan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah ituObat-obat inhibitor α-glukosidase dapat diberikan sebagai obat tunggalatau dalam bentuk kombinasi dengan obat hipoglikemik lainnya Obat iniumumnya diberikan dengan dosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahapsampai 150-600 mghari Dianjurkan untuk memberikannya bersama suappertama setiap kali makanEfek Samping (Soegondo 1995b)Efek samping obat ini adalah perut kurang enak lebih banyak flatus dankadang-kadang diare yang akan berkurang setelah pengobatan berlangsunglebih lama Obat ini hanya mempengaruhi kadar glukosa darah pada waktumakan dan tidak mempengaruhi kadar glukosa darah setelah itu Bila diminumbersama-sama obat golongan sulfonilurea (atau dengan insulin) dapat terjadihipoglikemia yang hanya dapat diatasi dengan glukosa murni jadi tidak dapatdiatasi dengan pemberian gula pasir Obat ini umumnya diberikan dengandosis awal 50 mg dan dinaikkan secara bertahap serta dianjurkan untukmemberikannya bersama suap pertama setiap kali makanObat Hipoglikemik Oral Keterangan
AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose
Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin
43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia
6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita
BAB IIIPENUTUP
III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan
tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans
kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi
insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat
insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam
tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II
tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
AcarboseContoh Sediaan1048707 Glucobay (Bayer)1048707 Precose
Acarbose dapat diberikan dalam terapikombinasi dengan sulfonilurea metforminatau insulin
43 TERAPI KOMBINASIPada keadaan tertentu diperlukan terapi kombinasi dari beberapa OHO atauOHO dengan insulin Kombinasi yang umum adalah antara golongansulfonilurea dengan biguanida Sulfonilurea akan mengawali denganmerangsang sekresi pankreas yang memberikan kesempatan untuk senyawabiguanida bekerja efektif Kedua golongan obat hipoglikemik oral ini memilikiefek terhadap sensitivitas reseptor insulin sehingga kombinasi keduanyamempunyai efek saling menunjang Pengalaman menunjukkan bahwakombinasi kedua golongan ini dapat efektif pada banyak penderita diabetesyang sebelumnya tidak bermanfaat bila dipakai sendiri-sendiriHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGGUNAAN OBATHIPOGLIKEMIK ORAL1 Dosis selalu harus dimulai dengan dosis rendah yang kemudian dinaikkansecara bertahap2 Harus diketahui betul bagaimana cara kerja lama kerja dan efek sampingobat-obat tersebut3 Bila diberikan bersama obat lain pikirkan kemungkinan adanya interaksiobat4 Pada kegagalan sekunder terhadap obat hipoglikemik oral usahakanlahmenggunakan obat oral golongan lain bila gagal lagi baru pertimbangkanuntuk beralih pada insulin5 Hipoglikemia harus dihindari terutama pada penderita lanjut usia olehsebab itu sebaiknya obat hipoglikemik oral yang bekerja jangka panjangtidak diberikan pada penderita lanjut usia
6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita
BAB IIIPENUTUP
III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan
tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans
kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi
insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat
insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam
tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II
tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral
6 Usahakan agar harga obat terjangkau oleh penderita
BAB IIIPENUTUP
III1 KesimpulanTerapi obat untuk penderita Diabetes Melitus dibagi berdasarkan
tipenya Pada penderita Diabetes Melitus tipe 1 sel-sel β Langerhans
kelenjar pankreas penderita rusak sehingga tidak lagi dapat memproduksi
insulin Sebagai penggantinya maka penderita DM Tipe I harus mendapat
insulin eksogen untuk membantu agar metabolisme karbohidrat di dalam
tubuhnya dapat berjalan normal Pada penderita Diabetes Melitus tipe II
tidak memerlukan terapi insulin namun hampir 30 ternyata memerlukan
terapi insulin disamping terapi hipoglikemik oral