fat liquoring sebagai sentuhan akhir pada proses pengerjaan basah
TRANSCRIPT
FATLIQUORING SEBAGAI JANTUNG DARI
PROSES PENYELESAIAN BASAH( WFO)
Disusun Oleh:
•Nasrudin ( 08.TBKKP.TPL.68)
•Siti Darojah ( 08.TBKKP.TPL.71)
•Rizki Agustina Rahayu ( 08.TBKKP.TPL.105)
LATAR BELAKANG
Fleksibilitas kulit yang tinggi tergantung
pada kemampuan setiap serat di dalam struktur
untuk bereaksi bersama masing-masing bahan
lain, air di dalam dan di sekitar serat, lemak
alami dan stukture kulit itu sendiri. Ketika air dan
minyak dihilangkan/ dibuang, kulit menjadi
kering dan retak dalam kaitannya dengan
kepadatan serat dan ini dapat terjad sebelum
dan setelah penyamakan.
TUJUAN FATLIQUORING
Fatliquoring dilaksanakan untuk
memperoleh kehalusan dan fleksibilitas dari
kulit dengan menambahkan/ meminyaki
dengan bahan peminyak dalam proses
finishing basah. Bahan peminyakan (fatliquor)
dimasukkan ke dalam kulit yang berfungsi
sebagai pelumas, dan membantu serat untuk
mendorong/ berikatan satu sama lain. Proses
tersebut juga meningkatkan sifat mekanis dan
fisik dari kulit.
SIFAT KULIT/ ARTIKEL
Kecenderungan/ trend pasar menuntut
artikel/ kulit dengan kehalusan dan
fleksibilitas yang terus meningkat baik.
Konsumen menginginkan kulit yang lembut
saat disentuh dan mempunyai suatu tenunan
yang dapat diibaratkan seperti ikatan unsur (
cuddle factor ). Kulit ini pastilah sangat lunak,
lembut dan nyaman dipegang.
Bahan baku
Salah satu faktor penting di dalam
pengembangan artikel adalah pemilihanan
bahan baku, dan pemilihan kulit wet blue
yang disesuaikan dengan artikel yang akan
diproduksi. Pemilihan bagian/ stok ini akan
mempengaruhi karakteristik akhir kulit
jadinya. Ada banyak penjelasan untuk
dipertimbangkan,
Faktor yang berpengaruh pada substrat
pada fatliquoring
• Lemak alami
• Garam-garam inorganik
• Muatan krom
• Perbedaan bilangan
• Kelembaban
• Kerapatan dari rajah
20/10/2009 6fatliquoring
Proses Fatliquoring
Di dalam proses fatliquoring, penetrasi dan
fiksasi dari bahan minyak/ fatliquor
berlangsung/terjadi. Agar penetrasi
berlangsung secara optimal ke dalam struktur
kulit, fatliquor harus dijadikan emulsi air dan
ditambahkan pada proses dalam drum. Efek
mekanis yang disebabkan oleh perputaran
drum, terjadi tegangan permukaan dan aksi
kapiler dari kulit, sehingga meningkatkan
penetrasi fatliquor ke dalam struktur kulit.
Fiksasi dari fatliquor dicapai dengan menambahkan
bahan asam pada akhir proses. Hal Ini menyebabkan
emulsi misel menjadi pecah dan menghasilkan sederetan
hubungan
yaitu:
• Reaksi dari kelompok ionisasi di dalam minyak dengan
kelompok ionisasi pada kolagen.
• Koordinasi dari kelompok itu dalam berhubunganan/
bereaksi dengan krom kompleks dan bahan tanning di
dalam kulit.
• Pemutusan minyak di dalam dan antara serat.
20/10/2009 8fatliquoring
Fatliquor mempunyai karakteristik/sifat yang
berbeda dalam suhu dari karakter/ sifat ion. Sifat
itu antara lain kationik, anionik,amfoter, atau non
ionik.
20/10/2009 9fatliquoring
Struktur kimia kolagen
NH2 CH
R
C NH
O
HC
R
C
O
NH.......NHHC
Rn
H2C C
O
OH
20/10/2009 10fatliquoring
Ionisasi amino atau kelompok (gugus
karboksil) tergantung pada pH medium itu. Di
dalam suasana asam, kelompok (gugus)
karboksil tidak terdisosiasi dan muatan
menjadi bersifat positif, yang mana memberi
sifat kationik pada kulit. Ketika gugus karboksil
berada dalam keadaan alkali, mereka akan
terdisosiasi dan total muatan menjadi negatif.
Hal tersebut menjadikan sifat kationik pada
kulit.
20/10/2009 11fatliquoring
Gambar ionisasi kulit
NH3+ H
C
R
C
O
OH
Kationik Karakter
NH2
HC
R
C OH
O
Pl
NH2
HC
R
C O-
O
Anionik Karakter
20/10/2009 12fatliquoring
Berdasarkan pengaturan pH, ada nilai dimana total
muatan dari kulit berada dalam ketidakstabilan dengan
medium, yaitu dimana jumlah muatan positif sama
dengan muatan negatifnya. pH nilai itu adalah pI(
isoelektrik point).
Perlu ditekankan bahwa pI tergantung pada jenis
penyamakan dan retanning yang dilakukan pada kulit itu.
Jika pH kulit adalah lebih rendah dari pI, kulit akan
bersifat kationik dan menentukan/memperbaiki hasil
anionik. Di lain sisi, jika pH lebih tinggi dibanding pI, kulit
akan bersifat anionik dan berkombinasi dengan produk
kationik. penjelasan ini penting sebab sangat
mempengaruhi fatliquor di dalam struktur kulit.
20/10/2009 13fatliquoring
Proses netralisasi adalah berhubungan dengan pH
dalam sistem dan pendistribusian dari minyaknya di
dalam struktur kulit. Dalam tahap kulit wet blue, kulit
sangat kationik, dan fungsi netralisasi adalah untuk
memperkecil sebagian muatan kationik, mengurangi
kereaktifan kulit pada produk anionik.
Sebagian besar fatliquor bersifat anionik, ketika
dicampur dengan kulit proses netralisasi tidak bereaksi
dengan segera. Minyak menembus ke dalam struktur
kulit dan menyebabkan pelembutan/ pelemasan serat.
20/10/2009 14fatliquoring
Faktor-faktor yang berhubungan dengan
proses fatliQuoring
• Volume pengaapungan
• Kecepata putaran drum
• Penetralan
• Pencucian
• Ketebalan kulit
• Kesadahan air
• Temperatur/suhu
• Keasaman
• Kesesuain produk
20/10/2009 15fatliquoring
Thank’s for your attention
20/10/2009 16fatliquoring