fgd 4 smt 6 edit
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit
1/24
1. Diskusikan apa yang dimaksud dengan toksikologi, bagaimana proses terjadinya
keracunan, faktor-faktor yang mempengaruhi toksisitas zat yang bercun,
mekanisme aksi efek toksik dan prinsip dasar terapi antidot secara umum.
A. Pengertian toksikologi
Istilah Toksikologi awalnya berasal dari bahasa latin yaitu “toxon” yang artinya racun,
sedangkan ilmu pengetahuan dikenal dengan kata “logos”. Kombinasi arti ini terbitlah bidang
ilmu yang diketahui umum sebagai Toksikologi, dan dalam bahasa inggris
disebut Toxicology. ecara etimology Toksikologi terbagi dari dua kata diatas dan
dide!inisikan sebagai ilmu tentang racun. Toksikologi "uga dide!inisikan sebagai ilmu yang
mempela"ari e!ek#e!ek merugikan dari suatu $at. %&elwan, '()(.*
+. Proses toksikologi
Pada dasarnya keracunan suatu senyawa diawali oleh masuknya senyawa
tersebut ke dalam tubuh, yang kemudian terdistribusi sampai ke sel sasaran tertentu.
elan"utnya akibat interaksi antara senyawa dengan sel sasaran, menyebabkan
ter"adinya gangguan !ungsi, biokimia, perubahan struktur sel akibat dari wu"ud e!ek toksik
senyawa itu, misal teratogenik, mutagenik, karsinogenik, penyimpangan metabolik,
ketidaknormalan perilaku, dan lain sebagainya.
!ek toksik suatu racun ter"adi akibat interaksi antar racun, dan tempat aksinya secara
langsung atau tidak langsung. Tingkat toksik atau ketoksikan racun tersebut
ditentukan oleh keberadaannya di tempat aksi dan kee!ekti!an antaraksinya dengan
tempat aksi itu. Keberadaan racun di tempat aksi tertentu, ditentukan oleh kee!ekti!an
translokasi %absorpsi, distribusi, eliminasi* di dalam tubuh. +ila demikian,
ketoksikan racun ditentukan oleh kee!ekti!an translokasi dan kee!ekti!an antaraksinya
dengan tempat aksi tertentu. Karena itu,!aktor apa pun yang dapat mempengaruhi
kedua penentu tersebut, akan mempengaruhi ketoksikan racun.
Indeks yang paling banyak digunakan dalam toksisitas akut yakni -/(,dosis
mematikan untuk /( persen dari populasi. osis umumnya dinyatakan sebagai berat dari
kimia per kilogram berat badan. &ilai -/( dapat diperoleh dengan memplot "umlah
kematian diantara kelompok percobaan hewan %biasanya tikus* pada berbagai tingkat paparan
-
8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit
2/24
bahan kimia dan interpolasi kur0a dosis # respons yang dihasilkan untuk dosis dimana
setengah hewan mati.
engan melakukan studi -/( untuk berbagai $at %massa racunper unit berat badan*
kita dapat menetapkan peringkat toksisitas $at inisebagai berikut1
%)* ecara praktis tidak beracun,2 )/ g 3 kg,
%'* edikit beracun, /#)/ g 3 kg,
%4* 5ukup beracun, (,/#/g3kg,
%6* angat beracun, /(#/(( mg 3 kg7
%/* 8acun ekstrim, /#/( mg 3 kg
%9* uper beracun, :/ mg 3 kg .% Argo et l, '(()*.
5. ;aktor#!aktor yang mempengaruhi toksisitas $at beracun
8espon makhluk hidup terhadap ketoksikan suatu senyawa atau racun beraneka
ragam, bergantung pada aneka !aktor. Antara lain !aktor biologi, kimia dan genetika ,
disamping kondisi peme"anan dan kondisi makhluk hidup.
Ketoksisikan racun yang dipengaruhi oleh banyak !aktor, meliputi !aktor# !aktor yang berasaldari racun pangan %!aktor intrinsik racun* dan yang berasal dari makhluk hidupnya %!aktor
intrinsik makhluk hidup*.
). ;aktor intrinsik racun
-
8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit
3/24
penyimpanan racun dalam makhluk hidup, genetika, serta toleransi dan resistensi*, dan
keadaan patologi makhluk hidup %penyakit saluran cerna, kardio0askuler, gin"al
dan hati*.
Pada dasarnya, berbagai !aktor tersebut dapat mempengaruhi kee!ekti!an translokasi atau
kerentanan tempat aksi terhadap aksi racun, sehingga akhirnya dapat mempengaruhi
ketoksikan racun. %Argo, '(()*
.
-
8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit
4/24
ekanisme !ksi "fek Toksik
Keberadaan $at kimia dalam tubuh menimbulkan e!ek toksik melalui ' cara 1
Toksik intrasel %toksisitas yg diawali dgn interaksi secara langsung antara $at kimia
atau metabolitnya dgn reseptornya*.
#i!atnya langsung3primer
#=at kimia atau metabolitnya masuk pada sel sasaran dan sebabkan gangguan
sel3organelanya melalui pendesakan, ikatan ko0alen, subtitusi, atau peroksidasi dsb*
# ebelumnya tubuh beradaptasi atau melakukan perbaikan
#+ila respon pertahanan tidak mampu eliminir gangguan, akan ada e!ek toksik
# @u"ud ter"adinya perubahan adalah kekacauan biokimiawi, !ungsional dan struktural
Contoh zat toksik intrasel :
# Tetrasiklin3kloram!enikol mengikat ribosom sel
# Antimikroba golongan sul!a dapat menghambat sistesis asam !olat
# 8adikal bebas sebabkan peroksidasi lipid 3protein
# Insektisida yang mengikat en$im asetilkolinesterase sebabkan bertumpuknya Ach
dalam sinap sehingga mengakibatkan e!ek kolinergik yamg berlebihan
# ianida berikatan dengan atom besi dari heme %bag. dari b*, shg mengganggu
pernapasan sel3produksi energi
Toksik ekstrasel %toksisitas scr tdk langsung dgn mempengaruhi lingkungan sel
sasaran tp dpt brpengaruh pd sel sasaran*.
-Kelangsungan hidup sel bergantung pada !aktor lingkungan ekstrasel utk memenuhi
kebutuhan metabolik basal dan pengaturan akti!itas sel.
#Bangguan akan sebabkan perubahan struktur atau !ungsi sel .% ;rank 5. -u, )CC/*
-
8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit
5/24
. Prinsip dasar terapi antidota
-
8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit
6/24
c. 5irculation
Pemeriksaan melalui denyut nadi dan tekanan darah. Be"ala dan penanganan
circulation
# +radikardi
Haitu perlambatan denyut "antung. alah satu pertolongannya adalah dengan
pemberian G'
-
8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit
7/24
'. Diskusikan apa yang disebut dengan logam berat , bagaimana proses terjadinya
keracunan #b, mekanisme efek toksik, gejala keracunan , terapi antidota nya
dan dampak negatifnya terhadap lingkungan.
2.1. #engertian $ogam berat -ogam berat adalah unsur logam yang mempunyai massa "enis lebih besar dari /
g3cm4, antara lain 5d, g, Pb, =n, dan &i. -ogam berat 5d, g, dan Pb dinamakan
sebagai logam non esensial dan pada tingkat tertentu men"adi logam beracun bagi
makhluk hidup .
-ogam berat ialah unsur logam dengan berat molekul tinggi. alam kadar rendah
logam berat pada umumnya sudah beracun bagi tumbuhan dan hewan, termasuk
manusia. Termasuk logam berat yang sering mencemari habitat ialah g, 5r, 5d, As,
dan Pb %oman ,)CC4*.
Tingginya kandungan logam berat di suatu perairan dapat menyebabkan kontaminasi,
akumulasi bahkan pencemaran terhadap lingkungan seperti biota, sedimen, air dan
sebagainya +erdasarkan kegunaannya, logam berat dapat dibedakan atas dua
golongan, yaitu 1
). Bolongan yang dalam konsentrasi tertentu ber!ungsi sebagai mikronutrien yang
berman!aat bagi kehidupan organisme perairan, seperti =n, ;e, 5u, 5o.
'. Bolongan yang sama sekali belum diketahui man!aatnya bagi organisme perairan
seperti g, Pb, dan 5d.
-
8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit
8/24
-ogam berat diketahui dapat mengumpul di dalam tubuh organisme, dan tetap tinggal
dalam tubuh dalam "angka waktu lama sebagai racun yang terakumulasi Kondisi
perairan yang terkontaminasi oleh berbagai macam logam akan berpengaruh nyata
terhadap ekosistem perairan baik perairan darat maupun perairan laut.
2.2. #roses terjadinya keracunan #b
Mekanisme toksisitas Pb:
Timbal adalah logam toksik bersi!at kumulati! sehingga mekanisme toksisitasnya
dibedakan menurut beberapa organ yang dipengaruhinya yaitu sebagaai berikut.
1.Sistem hemopoietik
).Pb mengahambat sistem pembentukan hemoglobin sehingga menyebabkan anemia.
istem syara! pusat dan tepi 1
-
8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit
9/24
c.
-
8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit
10/24
Aminociduria dapat kembali normal setelah selang waktu beberapa minggu,
tetapi intranuclear inclusion bodies membutuhkan waktu bertahun J tahun untuk
kembali normal.
9. !ek Pb terhadap endokrin
!ek yang dapaat ditimbulkan oleh keracunan Pb terhadap !ungsi sistem endokrin
mungkin merupakan yang paling sedikit yang pernah diteliti dibandingkan dengan
sistem J sistem lain dari tubuh.
Pengukuran terhadap steroid dalam urine pada kondisi paparan Pb yang berbeda
dapat digunakan untuk melihat hubungan penyerapan Pb oleh sistem endokrin. ari
pengamatan yang dilakukan dengan paparan Pb yang berbeda ter"adi pengurangan
pengeluaran steroid dan terus mengalami peningkatan dalam posisi minus. Kecepatan
pengeluaran aldosteron "uga mengalami penurunan selama pengurangan konsumsi
garam pada orang yang keracunan Pb dari penyulingan alkohol. ndokrin lain yang
diu"i pada manusia adalah endokrin tiroid. ;ungsi dari tiroid sebagai hormon akan
mengalami tekanan bila manusia kekurangan I )4) %?. . Koeman,)CDE.*
E. !ek Pb terhadap gasro J intestinal
Pada kebanyakan negara berkembang termasuk Indonesia, toksisitas Pb ter"adi
pada anak balita, umur sekitar ' J 6 tahun yang tinggal di kawasan kumuh dan
dibawah standar hidup layak, sehingga kecukupan gi$i sangat dibawah standar. Anak
yang hidup dalam lingkugan tersebut cenderung mempunyai kebiasaan makan
sembarangan dan mengkonsumsi bahan yang tercemar Pb.
Anak usia balita sampai men"elang kedewasan % sekitar )( tahun *, biasanya lebih
peka terhadap toksisitas timbel daripada orang dewasa, hal ini disebakan karena 1
a. Anak tersebut mengkonsumsi makanan lebih banyak bila dihubungkan
dengan setiap unit bobot badannya.
b. Absorpsi Pb lebih intensi! dalam saluran pencernaannya.
c. Grgan 0italnya, seperti otak, gin"al, hati dan tulangnya relati! masih muda
dan terus berkembang. Be"ala keracunan akut biasanya dimulai
d. dengan hilangnya na!su makan, diikuti dengan sakit perut dan muntah, tidak
ada keinginan untuk bermain, ber"alan
sempoyongan, sulit berkata, ense!alopati dan akhirnya koma. edangkan pada
keracunan kronis tidak begitu terlihat ge"alanya secara nyata, tetapi berdasarkan
penelitian menun"ukkan bahwa anak akan mengalami kemunduran dalam berpikir
sehingga anak penderita tersebut me"adi bodoh.
2.&. 'ejala keracunan #b
-
8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit
11/24
ecara umum ge"ala keracunan timbal terlihat pada system pencernaan berupa muntah
J muntah, nyeri kolik abdomen, rasa logam dan garis biru pada gusi, konstipasi
kronis. Pada sistem syara! pusat berupa kelumpuhan %wrist drop, !oot drop, biasanya
terdapat pada pria dewasa*. istem sensoris hanya sedikit mengalami gangguan,
sedangkan ense!alopati sering
ditemukan pada anak#anak. Be"ala keracunan ini pada sistem "antung dan peredaran
darah berupa anemia, baso!ilia pungtata, retikulosis, berkurangnya trombosit dan sel
polimor!onuklear, hipertensi dan ne!ritis, artralgia % rasa nyeri pada sendi *. Be"ala
pada bagian kandungan dan kebidanan berupa gangguan menstruasi, bahkan dapat
ter"adi abortus.
iagnosis dapat dilakukan melalui pemeriksaan urine %"umlah kopropor!irin III
meningkat *. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan yang paling dian"urkan sebagaiscreening test pada keracunan timbal. Kadar timbal dalam urin "uga bisa membantu
menegakkan diagnosis, ketika kadarnya diatas (,' mikrogram 3liter, dianggap sudah
cukup bermakna untuk diagnosis keracunan timbal. %8.P.> 5hadha,)CC/*
Pemeriksaan sinar#x pada anak#anak untuk melihat garis yang radio#opak pada
meta!isis tulang#tulang pan"ang bisa digunakan untuk menegakkan diagnosis
keracunan timbal.
2.(. Terapi antidota#engobatan untuk keracunan Timah )itam *#b+
egera hentikan pemaparan
Keracunan berat digunakan terapi antidota
1. Polidentat1 kalsium dinatrium TA secara i0 dosis D mg3kg++
# indikasi 1 Pb
# e!ek samping 1 toksik terhadap gin"al
# kedinginan, demam, mual, muntah, dll
2. Penisilamin %#L dimetil sistein*
# #isomer relati! kurang toksik dibandingkan -#isomer
# indikasi 1 5u, terapi tambahan padakeracunan Pb, g, As
# e!ek samping 1 de!isiensi piridoksin,
reaksi alergi %bagi pasien alergi penisilin*
%. pada anak' digunakan dimerkaprol (2,3-dimerkaptopropanol).
',/ mg3kg++ secara im
# beker"a dengan cara mencegah pengikatan logam # indikasi 1 As, g, 5d, Pb pada
anak' # e!ek samping 1 hipertensi dan takikardi, sakit kepala, mual muntah, dll
2.. Dampak negatif #b terhadap lingkungan
-
8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit
12/24
'.9.). Timbal % Pb * di udara
?umlah Pb di udara mengalami peningkatan sangat drastis se"ak dimulainya
re0olusi industri di +enua ropa. Asap yang berasal dari cerobong pabrik sampai
knalpot kendaraan telah melepas Pb ke udara. Arus angin menerbangkan debu J
debu dan partikulat J partikulat yang mengandung Pb ke daerah kutub. ebu dan
partikulat tersebut menumpak pada lapisan atmos!er di kutub, dan dibawa turun
oleh sal"u untuk selan"utnya membentuk lapisan es.
misi Pb pada lapisan atmos!ir bumi dapat berbentuk gas dan partikulat. misi Pb
dalam bentuk gas, berasal dari gas kendaraan bermotor. misi tersebut merupakan
hasil samping dari pembakaran yang ter"adi dalam mesin kendaraan. Pb yang
merupakan hasil samping dari pembakaran berasal dari senyawa tetrametil J Pb
dan tetraetil J Pb yang selalu ditambahkan dalam bahan bakar kendaraan bermotor dan ber!ungsi sebagai anti ketuk % anti#knock * pada mesin J mesin kendaraan.
elain itu, dalam bahan bakar kendaraan bermotor biasanya ditambahkan pula
bahan sca0enger, yaitu etilendibromida % 5'6+r' * dan etilendikhlorida
% 5'65)' *. enyawa ini dapat mengikat residu Pb yang dihasilkan setelah
pembakaran, sehingga di dalam gas buangan terdapat senyawa Pb dengan
halogen.
Kandungan senyawa Pb dalam berbagai ikatan yang ada dalam asap kendaraan
bermotor dapat dilihat dalam tabel ).' berikut 1
Kandungan enyawa Pb alam Bas +uangan
Kendaraan +ermotor
enyaa #b */+ 0 jam 1 jam
Pb+r5l 4',( )',(
Pb+r5l. 'PbG 4),6 ),9
Pb5l' )(,E D,4
Pb%G*5l E,E E,'
Pb+r' /,/ (,/
Pb5l'. 'PbG /,' /,9
Pb%G*+r ',' (,)
PbGx ',' '),'
Pb5G4 ),' )4,D
Pb+r '. 'PbG ),) (,)
Pb5G4. 'PbG ),( 'C,9
-
8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit
13/24
enyawa tetrametil#Pb dan tetraaetil#Pb dapat diserap oleh kulit. al ini
disebabkan kedua senyawa tersebut dapat larut dalam minyak dan lemak.
edangkan dalam lapisan udara tetraetil#Pb terurai dengan cepat karena adanya
sinar matahari. Tetraetil#Pb akan terurai membentuk trietil#Pb, dietil#Pb dan
monoetil#Pb. emua senyawa uraian dari putih, sulit larut dalam minyak akan
tetapi semua senyawa turunan ini dapat larut denan baik dalam air. enyawa#
senyawa Pb dalam keadaan kering dapat terdispersi di dalam uadara, sehingga
kemudian terhirup pada saatberna!as, dan sebagian akan menumpuk di dalam kulit
dan atau terserap oleh daun tumbuhan %es @ et al,)CC/*.
umber#sumber lain yang menyebabkan Pb dapat masuk ke udara ada bermacam#
macam. i antara sumber alternai! ini yang tergolong besar adalah pembakaran batu bara, asap dari pabrik#pabrik yang mengolah senyawa alkil#Pb, Pb#oksida,
peleburan bi"ih Pb dan trans!er bahan bakar kendaraan bermotor, kaena senyawa
alkil#Pb yang terdapat dalam bahan bakar tersebut dengan sangat mudah
menguap.
'.9.'. Timbal % Pb * di air dan makanan
ecara alamiah, Pb dapat masuk ke badan perairan melalui pengkristalan Pb di
udara dengan bantuan air hu"an. i samping itu, proses korosi!ikasi dari bantuan
mineral akibat hempasan gelombang dan agin, "uga merupakan salah satu "alur
sumber Pb yang akan masuk ke dalam badan perairan. Pb yang masuk ke dalam
badan perairan sebagai dampak dari akti0itas kehidupan manusia ada bermacam
bentuk. i antaranya adalah air buangan %limbah* dari industri yang berkaitan
dengan Pb, air buangan dari pertambangan bi"ih timah hitam dan buangan sisa
industri baterai.
elain kontaminasi Pb pada minuman, "uga ditemukan kontaminasi Pb pada
makanan olahan atau makanan kaleng.
-
8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit
14/24
'.9.4 Paparan Timbal %Pb* di -ingkungan
misi Pb ke udara dapat berupa gas atau partikel sebagai hasil samping
pembakaran yang kurang sempurna dalam mesin kendaraan bermotor.
emakin kurang sempurna proses pembakaran dalam mesin kendaraan
bermotor, maka semakin banyak "umlah Pb yang akan di emisikan ke udara.
enyawa yang terdapat dalam kendaraan bermotor yaitu Pb+r5l,
Pb+r5l.'PbG, Pb5l', Pb%G*5l, Pb+r', dan Pb5G4.'PbG, diantara senyawa
tersebut Pb5G4.PbG merupakan senyawa yang berbahaya bagi kesehatan.
Bambar '#) menun"uk#kan alur pa"anan Pb dalam lingkungan.
-
8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit
15/24
%. Diskusikan potensi toksik polutan lingkungan bila dikaji secara laboratorik dan
biologik dengan mempergunakan hean laboratorium. Diskusikan apa yang dimaksud
hean laboratorium, model hean termasuk kesejahteraan hean (animal welfare
laboratorium *menyangkut (F, %+, handling! restrain! sampling hean coba, serta
ethi"al "learan"e
ewan laboratorium adalah hewan yag dipiara secara intensi! di laboratorium
dengan lingkungan, pakan, perawatan, prosedur dan kesehatan, dan lain#lain yang
standar %
-
8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit
16/24
b. 8eduction
-
8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit
17/24
1. )ean percobaan yang digunakan harus memenuhi beberapa persyaratan,
antara lain
# edapat mungkin hewan percobaan yang akan digunakan bebas dari kuman patogen,
karena adanya kuman patogen pada tubuh hewan sangat mengganggu "alannya
reaksi pada pemeriksaan tadi, sehingga dari segi ilmiah hasilnya kurang dapat
dipertanggung"awabkan. Gleh karenanya, berdasarkan tingkatan kontaminasi kuman
patogen, hewan percobaan digolongkan men"adi hewan percobaan kon0ensional,
speci!ied pathogen !ree dan gnotobiotic.
#
-
8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit
18/24
alam system +arier3P; %pesi!ic Pathogen ;ree* hewan diisolasi secara
“Kedap udara luar” untuk mencegah agen in!eksius %
-
8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit
19/24
4* ;aktor lingkungan
uhu, kelembaban relati!, kualitas udara harus dipertahankan stabil. arus
diperhitungkan daya tampung maksimal ruang.
ewan uhu Kelembapan relati!
-
8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit
20/24
kedua tangan. Mntuk menangkap tangan ditempatkan di kedua sisi ungas dengan
ibu "ari di atas sayap untuk menekan sayap dan mencegah kibasan dari sayap.
Mnggas harus dipegan erat tetapi hati#hati. Mnggas yang dipelihara di dalam
kandang harus digiring perlahan#lahan ke satu sisi dengan membuat sekat di satu
sudut. engan unggas menghadap ke arah pemegang, satu tangan ditempatkan di
bawah dada dan memegang kaki erat#erat. Tangan lain diletakkan di atas punggung
untuk mencegah unggas berkibas#kibas %
-
8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit
21/24
dibiarkan hidup "ika sekiranya menun"ukkan nyeri permanen atau menderita, hewan
tidak dibenarkan digunakan lebih dari satu kali eksperimen yang dapat menimbulkan
nyeri atau menderita %
-
8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit
22/24
6. 5esimpulan
• pengertian toksikologi adalah ilmu yang mempela"ari e!ek#e!ek merugikan dari suatu
$at.
• ;aktor#!aktor yang mempengaruhi toksisitas $at beracun ada ' yaitu 1 ;aktor intrinsik
racun dan ;aktor intrinsik makhluk hidup
•
-
8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit
23/24
• Pengertian logam berat adalah unsur logam yang mempunyai massa "enis lebih besar
dari / g3cm4
• Be"ala keracunan Pb terlihat pada sistem pencernaan berupa muntah muntah , nyeri
kolik abdomen, rasa logam dan garis biru pada gusi
• Terapi antidota dapat menggunakan Polidentat, Penisilamin, dimerkaprol biasanya
digunakan pada anak anak.
• misi Pb ke udara dapat berupa gas atau partikel sebagai hasil samping pembakaran
yang kurang sempurna dalam mesin kendaraan bermotor. emakin kurang sempurna
proses pembakaran dalam mesin kendaraan bermotor, maka semakin banyak "umlah
Pb yang akan di emisikan ke udara
• ewan laboratoriium adalah hewan yang dapat dipiara secara intensi! dilaboratorium
dengan lingkungan, pakan, perawatan, dan lain lain secara standar.
• ewan percobaan harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu bebas dari kuman
patogen, punya kemampuan dalam memberikan reaksi imunitas, kepekaan dalam
suatu penyakit.
• Perlakuan terhadap hewan coba harus memenuhi persyaratan kandang, ruang, !aktor
lungkungan.
• etiap hewan coba mempunyai cara handling dan restrain yang berbeda contohnya
pada mencit N tikus dipegang ekor dan kuduknya, kelinci pegang bagian kulit longgar
kuduk dan topang bagian bawah tubuhnya.
67. Daftar #ustaka
Argo , Imono. '((). Toksikologi Dasar . -aboratorium ;armakologi anToksikologi ;akultas ;armasi Mni0ersitas Ba"ah
-
8/16/2019 FGD 4 smt 6 edit
24/24
.?. Ariens, .