file 10 bab ii landasan teori · .rqvhs 'dvdu :he 3dgd gdvduq\d zhe gdsdw glduwlndq vhnxpsxodq...
TRANSCRIPT
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Web
Pada dasarnya web dapat diartikan sekumpulan komputer yang saling
terkoneksi/terhubung dan berbicara satu sama lain. Komputer-komputer (dalam
web/jaringan) biasanya terkoneksi melalui jaringan telepon, signal satelit digital,
kabel, dan tipe data transfer lainnya. Data transfer dapat disederhanakan sebagai
cara untuk memindahkan informasi dari komputer ke komputer lain yang saling
terkoneksi/terhubung.
Menurut Simarmata (2010:47) mengemukakan “secara teknis, web adalah
sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara,
dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan
dalam bentuk hiperteks”. Sedangkan menurut Hidayat (2010:1) menyatakan
bahwa “pada dasarnya web merupakan suatu kumpulan hyperlink yang menuju
dari alamat satu ke alamat lainnya dengan bahasa HTML (HyperText Markup
Language)”. Halaman web adalah sumber daya informasi yang dibuat dengan
format HTML dan menyediakan pengguna web dengan kemampuan navigasi
melalui hyperlink ke halaman web lain di web (Effendi, 2012:81).
Maka dari itu, web merupakan sistem yang menyajikan informasi berupa
dokumen-dokumen multimedia dan dapat diakses menggunakan browser yang
memiliki kemampuan navigasi melalui hyperlink ke halaman web lain.
10
2.1.1. Website
Website memberikan informasi, gambaran, serta visualisasi orang/lembaga
yang membuatnya. Website bisa dibuat dengan tujuan apa saja, tergantung pemilik
dari website tersebut.
Menurut Hidayat (2010:2) mengemukakan bahwa: Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan teks, gambar diam atau gerak, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman”.
Menurut Ginanjar (2014:5) menyatakan bahwa “website adalah rangkaian
atau sejumlah halaman di internet yang memiliki topik saling terkait untuk
mempresentasikan suatu informasi”. Sebuah website adalah satu set halaman web
terdiri dari teks, audio dan video (Effendi, 2012:80).
Dari pengertian para ahli di atas, menerangkan bahwa website merupakan
kumpulan halaman web yang berisikan informasi dan berada di sebuah domain.
A. Word Wide Web (WWW)
World wide web (WWW) digunakan sebagai wadah jaringan yang
mendunia dan menghubungkan para pengguna komputer yang terhubung dengan
internet.
Menurut Sofia dan Prianto (2010:5) mengemukakan bahwa “world wide
web adalah layanan internet yang paling banyak dikenal orang dan perkembangan
teknologinya cepat”. Sedangkan, menurut Tohirudin (2011:3) “WWW (World
Wide Web) adalah kumpulan web server (penyedia web) dari seluruh dunia yang
berfungsi menyediakan data dan informasi”. WWW adalah kumpulan dokumen
yang saling terkait yang dapat diakses melalui internet dan terdiri dari jutaan
halaman web yang berisi teks, gambar, suara dan video (Effendi, 2012:80).
11
Berdasarkan teori yang telah diuraikan, maka world wide web (WWW)
merupakan kumpulan web server yang berada di internet, dapat memanggil
halaman web dan dapat menampilkan teks, gambar, multimedia dan lainnya.
B. Internet
Internet digunakan sebagai media penghubung pertukaran informasi
melalui jaringan online yang menghubungkan website-website yang ada. internet
juga dapat dikategorikan sebagai penghubung antar media komputer di seluruh
dunia.
Menurut Sofia dan Prianto (2010:1) mengemukakan bahwa “internet
merupakan kumpulan dari jutaan komputer di seluruh dunia yang terkoneksi satu
sama lain”. Sedangkan menurut Zaki dan SmithDev Community (2008:1)
menyatakan bahwa “internet adalah jaringan komputer skala dunia yang
memungkinkan orang-orang untuk saling berhubungan menggunakan berbagai
layanan, seperti email, chat online, transfer file, dan halaman web (WWW)”.
Internet adalah kelompok atau kumpulan jutaan komputer. Penggunaan internet
memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi dari komputer yang ada di
dalam kelompok tersebut dengan asumsi bahwa pemilik komputer memberikan
izin akses. Untuk mendapatkan sejumlah informasi, sekumpulan protokol harus
digunakan, yaitu sekumpulan aturan yang menetapkan bagaimana suatu informasi
dapat dikirim dan diterima (Simarmata, 2010:47).
Internet dapat diartikan sebagai alat penghubung sistem sistem atau media
penghubung para pengguna untuk mengakses informasi yang terdapat dalam
jaringan world wide web (WWW) diseluruh dunia.
12
C. Aplikasi Berbasis Web
Aplikasi berbasis web yang digunakan para programmers atau
pengembang aplikasi berbasis web. Fitur-fitur aplikasi berbasis web biasanya
berupa data persistence, mendukung transaksi dan komposisi halaman web
dinamis yang dapat dipertimbangkan sebagai hibridisasi antara hypermedia dan
sistem informasi.
Menurut Simarmata (2010:56) “aplikasi web adalah sebuah sistem
informasi yang mendukung interaksi pengguna melalui antarmuka berbasis web”.
Aplikasi berbasis web dapat dijalankan apabila tersedia minimal dua software
utama, yaitu web server dan web browser (Sunyoto, 2007:1). Aplikasi berbasis
web merupakan aplikasi yang terletak pada server, yang merupakan perpanjangan
dari web server untuk mengirim dan memproses informasi yang dikirim ke
browser menjadi dinamis dengan adanya aplikasi tersebut (Supriyanto dan
Muhsin, 2008:127).
Maka dari itu, aplikasi berbasis web merupakan aplikasi yang dapat
diakses melalui web browser yang mendukung interaksi pengguna melalui antar
muka yang terletak pada web server.
Aplikasi berbasis web terbagi menjadi web server dan web browser.
Adapun uraian dari web server dan web browser yaitu:
1. Web server
Web server memberikan layanan berbasis data dan berfungsi menerima
permintaan dari HTTP atau HTTPS pada klien yang dikenal (web browser)
dan untuk mengirimkan kembali yang hasilnya dalam bentuk beberapa
halaman web dan pada umumnya akan berbentuk dokumen HTML.
13
Menurut Supono dan Putratama (2016:6) mengemukakan bahwa: Paket web server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi untuk menerima permintaan dalam bentuk situs web melalui HTTP atau HTTPS dari klien itu, yang dikenal sebagai browser web dan mengirimkan kembali (reaksi) hasil dalam bentuk situs yang biasanya merupakan dokumen HTML.
Mode operasi dasar server web antara lain adalah menunggu untuk koneksi
dari client web dan setiap permintaan, menempatkan koresponden dokumen
pada sistem file-nya dan mengirimkannya ke browser jika muncul permintaan
untuk halaman statis (Simarmata, 2010:69). Web server merupakan sebuah
perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan dari klien yang
dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk
halaman-halaman web melalui protokol HTTP atau HTTPS dan bertugas
mengelola halaman-halaman web dan dokumen-dokumen lainnya (Solichin,
2016:6).
Maka dari itu, web server merupakan perangkat lunak yang dapat melakukan
permintaan pemanggilan alamat melalui web browser, dimana web server
mengirimkan kembali informasi yang diminta melalui hypertext transfer
protocol (HTTP).
2. Web browser
Untuk mengakses aplikasi berbasis web, diperlukan sebuah web browser.
Dengan web browser, seorang pengguna bisa mengakses informasi yang
disediakan pada banyak website secara cepat dan mudah.
Menurut Solichin (2016:9) mengemukakan bahwa “peramban web atau lebih
dikenal dengan web browser merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk
menerima dan menyajikan sumber informasi di internet”. Sedangkan menurut
Limantara (2009:1) menyatakan bahwa “web browser adalah aplikasi
14
perangkat lunak yang memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi dengan
teks, image, video, games dan informasi lainnya yang berlokasi pada halaman
web pada World Wide Web (WWW) atau Local Area Network (LAN)”.
Browser web menawarkan antarmuka grafis untuk pengguna dan bertanggung
jawab untuk komunikasi dengan server web (Simarmata, 2010:53).
Dari pengertian di atas, web browser diartikan sebagai sebuah perangkat lunak
yang digunakan untuk mengakses sumber informasi di dalam web (web
server).
Beberapa web browser (Limantara, 2009:6) yang banyak digunakan antara
lain:
a. Mozilla Firefox adalah web browser yang cukup populer digunakan
sebagian pengguna internet.
b. Google Chrome adalah web browser yang dirancang oleh Google INC,
yang terkenal dengan mesin pencarinya.
c. Microsoft Internet Explorer adalah sebuah web dan software yang tidak
bebas namun gratis dari Microsoft, dan diikutkan dalam setiap peluncuran
sistem operasi Microsoft Windows.
d. Opera adalah browser populer yang mudah digunakan, serta perangkat
lunak untuk membaca dan mengirim surat.
2.1.2. Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman berbasis web yang penulis gunakan untuk penulisan
laporan Tugas Akhir ini terdiri dari hypertext preprocessor (PHP), hypertext
markup language (HTML), cascading style sheet (CSS), JQuery, dan JavaScript.
Adapun pembahasan dari bahasa pemrograman yang digunakan yaitu:
15
A. Hypertext Preprocessor (PHP)
PHP sering dipakai para programmer untuk membuat situs web yang
bersifat dinamis karena gratis dan berguna dalam merancang aplikasi web.
Supono dan Putratama (2016:3) mengemukakan bahwa ”PHP (PHP:
Hypertext Preprocessor) adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk
menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti
oleh komputer yang berbasis server-side yang dapat ditambahkan ke dalam
HTML”. Sedangkan, menurut Solichin (2016:11) mengemukakan bahwa “PHP
merupakan salah satu bahasa pemrograman berbasis web yang ditulis oleh dan
untuk pengembang web”. PHP merupakan bahasa (script) pemrograman yang
sering digunakan pada sisi server sebuah web (Wahana Komputer, 2010:1).
Kumpulan kutipan diatas menerangkan bahwa hypertext preprocessor
(PHP) merupakan bahasa pemrograman untuk membuat/mengembangkan aplikasi
berbasis web dan bersifat open soure dan ditanamkan ke dalam script HTML.
B. Hypertext Markup Language (HTML)
Proses tampilnya sebuah halaman website di browser melibatkan HTML.
HyperText Markup Language (HTML) tergolong dalam salah satu format yang
digunakan dalam pembuatan dokumen yang terbaca oleh web.
Menurut Prasetio (2010:4) mengemukakan bahwa HTML merupakan
“bahasa pemrograman yang digunakan untuk mendesain sebuah halaman web”.
Sedangkan menurut Solichin (2016:10) mengemukakan bahwa “HTML
merupakan bahasa pemrograman web yang memberitahukan peramban web (web
browser) bagaimana menyusun dan menyajikan konten di halaman web”. HTML
16
adalah bahasa markup untuk menyebarkan informasi pada web (Simarmata,
2010:52).
Berdasarkan teori dari para ahli di atas, maka hyptertext markup language
(HTML) merupakan bahasa pemrograman yang dikenal oleh browser untuk
menampilkan informasi lebih menarik di halaman web melalui web browser.
C. Cascading Style Sheet (CSS)
Cascading style sheet (CSS) digunakan untuk menampilkan sebuah web
dengan tampilan yang menarik, memperindah tampilan web dan mudah
digunakan.
Menurut Prasetio (2014:252) menyatakan bahwa “CSS adalah suatu
teknologi yang digunakan untuk memperindah tampilan halaman website (situs)”.
Sedangkan menurut Sulistiyawan, dkk (2008:32) mengemukakan bahwa
“cascading style sheet adalah suatu bahasa stylesheet yang digunakan untuk
mengatur style suatu dokumen. Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat
tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML”. CSS
atau cascading style sheet bahasa pemrograman yang diusulkan oleh Hakon
Wilum Lie pada tahun 1994 dan distandarisasi oleh W3C yang berfungsi untuk
mempercantik tampilan web (Solichin, 2016:10).
Maka dari itu, cascading Style Sheet (CSS) merupakan bahasa
pemrograman web yang digunakan untuk mengatur konten dalam sebuah halaman
web yang ditulis dalam bahasa markup agar halaman web tersebut lebih menarik
dan terstruktur.
17
D. JQuery
Salah satu bahasa pemrograman yang digunakan oleh para programmers
dalam membuat sebuah aplikasi berbasis web yaitu JQuery. JQuery ini membantu
dalam menyajikan komponen JavaScript siap pakai.
Menurut Wicaksono (2011:1) mengemukakan bahwa “JQuery adalah
library atau kumpulan kode JavaScript siap pakai”. Sedangkan menurut Kun
(2010:1) “JQuery adalah salah satu library JavaScript. Dengan JQuery, kita dapat
melakukan banyak hal yang tidak bisa dilakukan oleh HTML maupun CSS”.
JQuery adalah sebuah keajaiban dalam dunia web design untuk
mempermanis/memperindah tampilan website (Rahman, 2012:8).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas menjelaskan bahwa JQuery
merupakan pustaka JavaScript dan memudahkan bagi para pengguna dalam
penulisan kode JavaScript.
E. Javascript
Javascript sering digunakan di dalam aplikasi berbasis web untuk
memberikan pesan menarik kepada user dan tampilan pendukung yang ada pada
website.
Menurut Wahana Komputer (2010:1) “JavaScript merupakan bahasa yang
berbentuk kumpulan skrip yang berfungsi untuk memberikan tampilan yang
tampak lebih interaktif pada dokumen web”. Sedangkan menurut Sunyoto
(2007:17) “JavaScript adalah bahasa scripting yang popular di internet dan dapat
bekerja di sebagian besar browser popular seperti Internet Explorer (IE), Mozila
Firefox, Netscape, dan Opera”. JavasSript dikembangkan oleh Netscape dengan
nama awal LiveScript yang berfokus pada proses pengolahan data di sisi client
18
dan menyajikan komponen web yang lebih interaktif serta berfungsi untuk
menambah fungsionalitas dan kenyamanan halaman web (Solichin, 2016:11).
Dari pendapat para ahli di atas, maka javascript merupakan bahasa
pemograman untuk aplikasi berbasis web yang berbasis client dan script untuk
tampilan pendukung pada website sehingga membuat halaman web bisa
melakukan tugas tambahan yang tidak dilakukan pada script HTML.
2.1.3. Basis Data
Sistem yang terkomputerisasi memiliki basis data untuk memelihara data
yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat
dibutuhkan.
Sukamto dan Shalahuddin (2015:43) mengemukakan bahwa “sistem basis
data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data
yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat
dibutuhkan”. Sedangkan menurut Lubis (2016:2) menyatakan bahwa “basis data
merupakan gabungan file data yang dibentuk dengan hubungan/relasi yang logis
dan dapat diungkapkan dengan catatan serta bersifat independen”. Basis data
merupakan sebuah tempat penyimpanan untuk menyimpan data yang jenisnya
beraneka ragam (Zaki dan SmithDev, 2008:94).
Maka dari itu, basis data merupakan sekumpulan data atau informasi yang
telah diolah dan tersimpan serta dapat digunakan kembali apabila dibutuhkan.
A. Structured Query Language (SQL)
Structured query language (SQL dikategorikan sebagai bahasa untuk
memanipulasi dan digunakan untuk mengakses/manajemen data di dalam sebuah
database relasional.
19
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:46) “SQL (Structured Query
Language) adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola data pada RDBMS”.
Sedangkan menurut Begitu juga menurut Grolt dalam Fauzi dan Amin (2012:37)
mengemukakan bahwa “SQL merupakan sebuah alat untuk melakukan proses
organisasi, manajemen, dan pengambilan data yang tersimpan dalam sebuah
database”. SQL merupakan singkatan dari structured query language yang
digunakan untuk berkomunikasi dengan database dan melakukan pengolahan data
(Zaki dan SmithDev, 2008:95).
Berdasarkan pernyataan di atas, maka SQL merupakan suatu bahasa
standar yang digunakan untuk mengakses data dalam sebuah basis data dan
melakukan pengolahan data.
Berikut ini adalah contoh pengaksesan data pada DBMS dengan SQL yang
secara umum terdiri dari empat (4) hal (Sukamto dan Shalahuddin, 2015:47),
yaitu:
1. Memasukkan data (insert)
Perintah yang digunakan untuk menambah atau memasukkan data pada basis
data.
2. Mengubah data (update)
Perintah yang digunakan untuk mengubah atau memperbaharui data pada
basis data.
3. Menghapus data (delete)
Perintah yang digunakan untuk menghapus data pada basis data.
4. Menampilkan data (select)
Perintah yang digunakan untuk menampilkan data pada basis data.
20
B. MySQL
MySQL dikategorikan sebagai perangkat lunak dan sistem pembuat
database yang bersifat terbuka (open source) dan berjalan di berbagai sistem
operasi baik di Windows maupun Linux.
Menurut Wahana Komputer (2010:111) mengemukakan bahwa: MySQL adalah salah satu aplikasi server yang digunakan untuk memanajemen suatu data dan banyak digunakan khalayak di seluruh dunia. Fungsi terpenting dari MySQL adalah sebagai content management suatu website, yaitu mengatur isi/informasi yang ditampilkan suatu website. Menurut Ahmar (2013:11) mengemukakan bahwa “MySQL adalah sistem
yang berguna untuk melakukan proses pengaturan koleksi-koleksi struktur data
(database) baik meliputi proses pembuatan atau proses pengelolaan database”.
MySQL merupakan sebuah software database yang mengelola tipe data
relasional, menyimpan data-data tersebut ke dalam bentuk tabel-tabel yang saling
berhubungan (Zaki dan SmithDev, 2008:94).
Jadi MySQL adalah sebuah perangkat lunak yang dapat membuat
database yang bersifat open source dan sebagai sumber dan pengolahan data
untuk membangun aplikasi web.
MySQL sering digunakan oleh programmers dikarenakan kelebihan-
kelebihan yang dimiliki oleh MySQL. Adapun kelebihan dari MySQL (Zaki dan
SmithDev, 2008:94) terdiri dari:
1. Gratis dan open source.
2. Terdapat versi komersial yang memberikan dukungan teknis.
3. Biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah dibanding dengan merek lainnya.
4. Tersedia di banyak platform.
5. Menggunakan standar penulisan SQL ANSI.
21
2.1.4. Sistem Pakar
Sistem pakar merekam atau mengadopsi cara berpikir dan pengetahuan
manusia (seorang pakar dibidangnya) ke dalam komputer sehingga komputer
dapat menyelesaikan suatu permasalahan seperti layaknya seorang ahli/pakar.
Menurut Rosnelly (2012:2) mengemukakan bahwa “sistem pakar adalah
sistem komputer yang ditujukan untuk meniru semua aspek (emulates)
kemampuan pengambilan keputusan (decision making) seorang pakar”.
Sedangkan menurut Haryadi (2016:1) mengemukakan bahwa “sistem pakar atau
expert system biasa disebut juga dengan knowledge based system yaitu suatu
aplikasi computer yang ditujukan untuk membantu pengambilan keputusan atau
pemecahan persoalan dalam bidang yang spesifik”. Sistem pakar adalah aplikasi
berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana
yang dipikirkan oleh pakar (Kusrini, 2008:3).
Maka dari itu, sistem pakar merupakan software spesialisasi tingkat tinggi
yang berusaha menduplikasi fungsi seorang pakar dalam satu bidang keahlian.
Program ini bertindak sebagai seorang konsultan yang cerdas atau penasehat yang
telah dikumpulkan dari beberapa orang pakar.
A. Manfaat dan Kekurangan Sistem Pakar
Sistem pakar mengandalkan kecerdasan dari pakar yang direkam menjadi
mesin inferensi dan rule inferensi sehingga memiliki memiliki manfaat dan
kekurangan tertentu. Adapun manfaat dari sistem pakar (Sutejo dalam Haryadi,
2016:2), yaitu:
1. Meningkatkan produktivitas, karena sistem pakar dapat bekerja lebih cepat
daripada manusia.
22
2. Membuat seseorang yang awam bekerja seperti layaknya seorang pakar.
3. Meningkatkan kualitas, dengan memberi nasehat yang konsisten dan
mengurangi kesalahan.
4. Mampu menangkap pengetahuan dan kepakaran seseorang.
5. Memudahkan akses pengetahuan pakar.
6. Bisa digunakan sebagai media pelengkap dalam pelatihan. Pengguna pemula
yang bekerja dalam sistem pakar akan menjadi lebih berpengalaman karena
adanya fasilitas penjelas yang berfungsi sebagai guru.
7. Meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah karena sistem pakar
mengambil sumber pengetahuan dari banyak pakar.
Setiap sistem yang memiliki manfaat pasti memiliki kekurangan tertentu,
begitu juga dengan sistem pakar. Adapun kekurangan dari sistem pakar (Sutejo
dalam Haryadi, 2016:3), yaitu:
1. Biaya yang sangat mahal untuk membuat dan memeliharanya.
2. Sulit dikembangkan karena keterbatasan keahlian dan ketersediaan pakar.
3. Sistem pakar tidak 100% bernilai benar.
B. Klasifikasi Sistem Pakar
Sistem pakar memiliki beberapa variasi dan dapat diklasifikasikan
berdasarkan sesuai dengan kategori atau kegunaan dari sistem pakar tersebut.
Adapun klasifikasi sistem pakar (Siswanto dalam Haryadi, 20016:4), yaitu:
1. Diagnosis
a. Digunakan untuk merekomendasikan: keterangan penyakit dan solusi
untuk mengatasinya, kerusakan mesin, kerusakan rangkaian elektronik.
b. Menemukan apa masalah/kerusakan yang terjadi.
23
c. Menggunakan pohon keputusan (decision tree) sebagai representasi
pengetahuan.
2. Pengajaran
a. Digunakan untuk pengajaran, mulai dari SD sampai dengan PT.
b. Membuat diagnose apa penyebab kekurangannya dari siswa, kemudian
memberikan cara untuk memperbaikinya.
3. Interpretasi
Untuk menganalisa data yang tidak lengkap, tidak teratur, dan data yang
kontradiktif. Misalnya: untuk interpretasi citra.
4. Prediksi
a. Memprediksi cuaca berdasarkan data-data sebelumnya.
b. Penentuan masa tanam.
5. Perencanaan
a. Mulai dari perencanaan mesin-mesin sampai dengan manajemen bisnis.
b. Untuk menghemat biaya, waktu dan material, dan sebab pembuatan
model.
c. Sistem konfigurasi komputer.
6. Kontrol
Digunakan untuk mengontrol kegiatan yang membutuhkan presisi waktu yang
tinggi, misalnya pengontrolan pada industri-industri berteknologi tinggi.
C. Konsep Dasar Sistem Pakar
Sistem pakar dapat berjalan/berfungsi dengan baik apabila dasar-dasar dari
sistem pakar terpenuhi. Konsep dasar sistem pakar terdiri dari beberapa bagian.
Adapun konsep dasar dari sistem pakar (Haryadi, 2016:5), terdiri dari:
24
1. Keahlian
Suatu pengetahuan khusus yang diperoleh dari latihan, belajar dan
pengetahuan dapat berupa fakta, teori, aturan untuk memecahkan masalah.
2. Ahli (expert)
Melibatkan kegiatan mengenali dan memformulasikan permasalahan,
memecahkan masalah secara tepat dan tepat, menerangkan pemecahannya,
belajar dari pengalaman, merestrukturarisasi pengetahuan, memecahkan
aturan serta menentukan relevansi.
3. Mentransfer keahlian (transferring expertise)
Proses pentransferan keahlian dari seorang pakar ke dalam komputer agar
dapat digunakan oleh orang lain yang bukan pakar. Pengetahuan tersebut
ditempatkan ke dalam sebuah komponen yang dinamakan dengan basis
pengetahuan.
4. Menyimpulkan aturan (inferencing rule)
Merupakan kemampuan komputer yang telah diprogram. Penyimpulan ini
dilakukan oleh mesin inferensi yang meliputi prosedur tentang penyelesaian
masalah.
5. Peraturan (rule)
Diperlukan karena mayoritas dari sistem pakar bersifat rule-based systems,
yang berarti pengetahuan disimpan dalam bentuk peraturan.
6. Kemampuan menjelaskan (explanation capability)
Karakteristik dari sistem pakar yang memiliki kemampuan dalam menjelaskan
atau memberi saran mengapa tindakan tertentu dianjurkan atau tidak
dianjurkan.
25
D. Komponen Sistem Pakar
Setiap sistem memiliki komponen-komponen yang bentuknya, begitu juga
dengan sistem pakar. Komponen-komponen ini berinteraksi dan bekerja sama
untuk mencapai tujuan dari sistem pakar. Adapun komponen sistem pakar
(Haryadi, 2016:6), yaitu:
1. Basis pengetahuan (knowledge base)
Inti dari program sistem pakar karena basis pengetahuan ini merupakan
representasi pengetahuan dari seorang pakar.
2. Basis data
Basis data adalah bagian yang mengandung semua fakta yang didapatkan pada
saat pengambilan kesimpulan sedang dilaksanakan.
3. Mesin inferensi
Mesin inferensi adalah bagian yang mengandung mekanisme fungsi berfikir
dan pola penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar.
4. Antar muka pemakai (user interface)
Antar muka pemakai adalah bagian penghubung antara program sistem pakar
dengan pemakainya. Pada bagian ini terjadi dialog antara program dan
pemakai dimana program mengajukan pertanyaan berbentuk ya atau tidak (yes
or no question) atau berbentuk menu pilihan. Melalui jawaban dari pemakai
maka sistem pakar akan mengambil kesimpulan berupa informasi atau anjuran
sesuai dengan sifat dari sistem pakar.
2.1.5. Pohon Keputusan (Decision Tree)
Pohon keputusan (decision tree) sering digunakan untuk mengklasifikasi
suatu masalah dan menemukan solusi akhir yang digambarkan ke dalam bentuk
26
pohon (mirip pohon biner). Pohon keputusan dapat dengan mudah diubah ke
aturan konversi, dapat dilakukan secara otomatis dengna program komputer.
Sebenarnya metode pembelajaran mesin dapat mengekstrasi pohon keputusan
secara otomatis dari sumber tekstual dan mengkonversinya ke basis aturan.
Menurut Sulianta dan Juju (2010:56) mengemukakan bahwa “pohon
keputusan adalah pohon yang ada dalam analisa pemecahan masalah, pemetaan
mengenai alternatif-alternatif pemecahan masalah yang dapat diambil dari
masalah tersebut”.
Menurut Nofriansyah (2014:57) mengemukakan bahwa : Pohon keputusan merupakan metode klasifikasi dan prediksi yang sangat kuat dan terkenal. Metode pohon keputusan mengubah fakta yang sangat besar menjadi pohon keputusan yang mempresentasikan aturan. Aturan dapat dengan mudah dipahami dengan bahasa alami. Dan mereka juga dapat diekspresikan dalam bentuk bahasa basis data seperti Structured Query Language untuk mencari record pada kategori tertentu. Sebuah pohon keputusan adalah sebuah struktur yang dapat digunakan
untuk membagi kumpulan data yang besar menjadi himpunan-himpunan record
yang lebih kecil dengan menerapkan serangkaian aturan keputusan. Dengan
masing-masing rangkaian pembagian, anggota himpunan hasil menjadi mirip satu
dengan yang lain (Berry & Linoff dalam Kusrini dan Luthfi, 2009:14).
Maka dari itu, pohon keputusan merupakan suatu teknik dalam
menganalisa suatu permasalahan yang dipetakan/digambarkan ke dalam hirarki
yang mirip seperti pohon sehingga menghasilkan alternatif untuk pemecahan
masalah tersebut dalam pengambilan keputusan.
A. Manfaat Pohon Keputusan
Pohon keputusan menyajikan analisa untuk permasalahan yang terjadi dan
memberikan alternatif/solusi pemecahan masalah sehingga pengguna pohon
27
keputusan dapat mengambil keputusan. Hal ini merupakan salah satu manfaat dari
penggunaan metode pohon keputusan. Adapun manfaat pohon keputusan lainnya
(Sulianta dan Juju, 2010:56), yaitu:
1. Berguna dalam mengeksplorasi data, sehingga data yang tersembunyi bisa
diolah dan dikembangkan lagi.
2. Untuk mem-break down proses pengambilan keputusan yang kompleks
menjadi lebih simpel sehingga pengambil keputusan akan lebih
menginterpretasikan solusi dari permasalahan.
3. Bisa dijadikan sebagai tool pengambilan keputusan terakhir.
4. Mengubah keputusan yang kompleks menjadi simpel, spesifik dan mudah.
B. Kekurangan Pohon Keputusan
Metode pohon keputusan ini memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan-
kekurangan ini dapat terjadi dikarenakan oleh beberapa kondisi dalam
penggambaran pohon keputusan. Adapun kekurangan dari pohon keputusan
(Sulianta dan Juju, 2010:57), yaitu:
1. Kesulitan dalam mendesain pohon yang optimal.
2. Hasil kualitas keputusan yang didapatkan dari metode pohon keputusan sangat
bergantung pada bagaimana pohon tersebut didesain.
3. Terjadi overlap terutama ketika kelas-kelas dan kriteria yang digunakan
jumlahnya sangat banyak. Hal tersebut juga dapat menyebabkan
meningkatnya waktu pengambilan keputusan dan jumlah memori yang
diperlukan. Tetapi ketika kriterianya lebih simpel tentu saja pengambilan
keputusan menjadi lebih cepat.
28
4. Pengakumulasian jumlah eror dari setiap tingkat dalam sebuah pohon
keputusan sangat besar.
2.1.6. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Model pengembangan perangkat lunak atau biasa dikenal dengan software
development life cycle (SDLC) atau sering disebut juga system development life
cycle merupakan proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat
lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang dipergunakan
orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya
(berdasarkan best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik). Metode
pengembangan perangkat lunak yang penulis gunakan dalam penyusunan laporan
Tugas Akhir ini menggunakan model waterfall.
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:31), “model waterfall adalah
model SDLC yang paling sederhana. Model ini hanya cocok untuk pengembangan
perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubah-ubah”. Sedangkan
menurut Muharto dan Ambarita (2015:104) mengemukakan bahwa model
waterfall merupakan “metode ini melakukan pendekatan secara sistematis dan
urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain,
coding, testing/verification, dan maintenance”. Model waterfall merupakan model
pengembangan perangkat lunak yang menurun ke bawah terdiri dari planning,
analysis, design, implementation, dan use serta identik dengan SDLC (Mulyani,
2016:32).
Maka dari itu, model waterfall merupakan model SDLC paling sederhana
yang cocok digunakan untuk pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi
yang jarang berubah.
29
Dalam pengembangan perangkat lunak ini, model air terjun menyediakan
pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut. Model ini
terdiri dari lima (5) tahap menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:29), yaitu:
1. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk
menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat
lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat
lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur
perangkat lunak, representasi antar muka dan prosedur pengodean. Tahap ini
mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke
representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap
selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu
untuk didokumentasikan.
3. Pembuatan Kode Program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari
tahap ini adalah program komputer sesuai desain yang telah dibuat pada tahap
desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional
dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
30
meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan yang diinginkan.
5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses mulai dari
tahap analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada,
tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.
Sumber: Rossa dan Shalahuddin (2015:28)
Gambar II.1. Ilustrasi Model Waterfall
2.2. Teori Pendukung
Di dalam proses pembuatan sistem pakar berbasis web ini sangat
dibutuhkan teori pendukung sangat diperlukan. Teori pendukung digunakan alat
yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem
dengan menggunakan simbol-simbol, dan diagram-diagram yang menunjukkan
secara tepat arti dan fungsinya.
2.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Pemodelan basis data yang paling banyak digunakan dalam tahap
perancangan basis data yaitu entity relationship diagram (ERD) berupa gambar
atau simbol yang saling berhubungan.
31
Menurut Sukamto dan Shalahuddin (2015:53) menyatakan bahwa “ERD
adalah bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data relasional.
Jika menggunakan OODMBS maka perancangan ERD tidak perlu dilakukan”.
Sedangkan menurut Lubis (2016:31) mengemukakan bahwa “ERD menjadi salah
satu pemodelan data konseptual yang paling sering digunakan dalam proses
pengembangan basis data bertipe relasional”. Pada dasarnya ERD adalah sebuah
diagram konseptual yang memetakan hubungan antar penyimpanan data pada
diagram DFD (Wahana Komputer, 2010:30).
Jadi, entity relationship diagram (ERD) merupakan tahapan perancangan
basis yang menggunakan susunan data berupa gambar atau simbol untuk
mengambarkan hubungan basis data yang terjadi.
Komponen entity relationship diagram (ERD) menurut Chen dalam buku
Sukamto dan Shalahuddin (2015:50) disajikan ke dalam bentuk tabel.
Tabel II.1.
Komponen Entity Relationship Diagram (ERD)
Notasi Komponen Keterangan
Entitas/entity
Entitas merupakan data inti yang akan disimpan, bakal tabel pada basis data, benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer. Penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel.
Atribut Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas.
Atribut kunci primer
Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan, biasanya berupa id. Kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan
nama_entitas
nama_atribut
nama_kunci_primer
32
kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama).
Atribut multinilai/multivalue
Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki lebih dari satu.
Relasi
Relasi yang menghubungkan antar entitas, biasanya diawali dengan kata kerja.
Asosiasi/association
Penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian. Kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas yang lain disebut dengan kardinalitas. Misalkan ada kardinalitas 1 ke N atau sering disebut dengan one to many menghubungkan entitas A dan entitas B.
Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2015:50)
2.2.2. Logical Record Structure (LRS)
Teknik untuk menggambarkan hubungan basis data relasional selain entity
relationship diagram (ERD) adalah logical record structure (LRS). Logical
record structure (LRS) sering digunakan untuk merepresentasikan struktur
record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas.
Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa
LRS adalah “sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER
akan mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitannya dengan
konvensi ke LRS”. Sedangkan, menurut Iskandar dan Rangkuti (2008:126)
menyatakan bahwa “LRS terdiri dari link-link diantara tipe record. Link ini
menunjukkan arah dari satu tipe record lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi
tanda field-field yang kelihatan pada kedua link tipe record. Penggambaran LRS
nama_relasi
nama_atribut
N
33
mulai dengan menggunakan model yang dimengerti”. LRS merupakan hasil
transformasi diagram E-R (ERD) menggunakan aturan aturan tertentu. Aturan-
aturan tersebut yaitu: (1) setiap entity akan diubah ke dalam bentuk sebuah kotak
dengan nama entity berada di luar kotak dan atribut berada di dalam kotak, (2)
sebuah relasi kadang disatukan dalam sebuah kotak bersama entity, kadang
dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (Ladjamudin, 2013:159).
Berdasarkan kutipan para ahli, maka logical record structure (LRS)
merupakan teknik penggambaran basis data yang mentransformasikan ERD ke
LRS melalui proses kardinalitas.
Aturan pokok dalam melakukan transformasi E-R Diagram ke logical
record structure sangat dipengaruhi oleh elemen yang menjadi titik perhatian
utama pada langkah transformasi dengan proses kardinalitas, yang terdiri dari tiga
(3) kardinalitas (Ladjamudin, 2013:159) yaitu:
1. One to One
Yaitu proses kardinalitas yang panahnya lebih diarahkan di entity dengan
jumlah atribut yang lebih sedikit.
2. One to Many
Relasi harus diagbungkan dengan entity pada pihak many, dan tidak perlu
melihat banyak sedikitnya pada entity tersebut.
3. Many to Many
Yaitu proses kardinalitas pada relationship berubah status menjadi file
konektor, sehingga baik entity maupun relasi akan menjadi struktur record
sendiri.
34
2.2.3. Struktur Navigasi
Struktur navigasi digunakan untuk menggambarkan petunjuk sistem yang
saling berhubungan dan rantai kerja dari beberapa area yang berbeda dan dapat
membantu mengorganisasikan seluruh elemen sistem.
Menurut Evi dan Malabay (2009:124) menjelaskan bahwa stuktur navigasi
merupakan “rancangan hubungan dan rantai kerja dari beberapa area yang
berbeda dan dapat membantu mengorganisasikan seluruh elemen page”. Navigasi
fitur yang harus disediakan untuk menjelaskan fungsi menu yang berada pada
halaman web untuk memberikan informasi halaman tersebut (Kurniawan,
2012:207). Navigasi merupakan petunjuk atau peta dari sebuah web yang
membantu dalam menemukan apa yang dicari dan posisi menu tersebut berada
(Krug dalam terjemahan Serambi, 2013:70).
Dari pernyataan di atas maka struktur navigasi merupakan merupakan
sebuah hubungan rantai kerja di beberapa area yang berbeda yang untuk
membantu menyelesaikan rancangan seluruh halaman.
Struktur navigasi dikelompokkan menjadi empat (4) struktur yang berbeda
(Evi dan Malabay, 2009:125) yaitu:
1. Struktur Linear
Merupakan struktur yang hanya memiliki satu rangkaian cerita yang terurut
dan tidak diperkenankan adanya percabangan. Adapun contoh dari struktur
navigasi linear, dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Sumber: Evi dan Malabay (2009:125)
Gambar II.2. Struktur Navigasi Linier
35
2. Struktur Hirarki
Struktur ini menggunakan percabangan untuk menampilkan data berdasarkan
kriteria tertentu, pada tampilan utama disebut sebagai master page sedangkan
untuk tampilan cabang disebut slavepage. Seperti gambar berikut:
Sumber: Evi dan Malabay (2009:125)
Gambar II.3. Struktur Hirarki
3. Struktur Non Linear
Struktur non linear hampir sama halnya dengan struktur linear, namun struktur
non linear memperbolehkan percabangan dengan menyamakan kedudukkan
sehingga tidak ada master page atau pun slavepage. Seperti gambar berikut
ini:
Sumber: Evi dan Malabay (2009:125)
Gambar II.4. Struktur Navigasi Non Linear
36
4. Struktur Hybrid
Struktur hybrid merupakan struktur gabungan atau perpaduan antara struktur
linear dan struktur non linear yang dapat memberikan interaksi yang tinggi
terhadap pengguna program. Seperti gambar berikut ini:
Sumber: Evi dan Malabay (2009:125)
Gambar II.5. Sruktur Navigasi Hybird
2.2.4. Pengujian Web
Sebuah sistem atau aplikasi perangkat lunak harus bebas dari error atau
kesalahan, untuk itu perlu adanya tahapan dalam pengujian untuk mengetahui
beberapa kekurangan atau kesalahan yang ada. Sebelum sistem perangkat lunak
diterapkan atau digunakan.
Sukamto dan Shalahuddin (2015:275) mengemukakan bahwa black box
testing (pengujian kotak hitam) “yaitu menguji perangkat lunak dari segi
spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian
dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari
perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan”. Black box testing
merupakan metode pengujian yang bertujuan untuk menguji tentang cara
beroperasi sistem, dari masukan dan informasi yang dikeluarkan sesuai dengan
apa yang diharapkan (Maturidi, 2012:68). Black box testing merupakan teknik
37
pengujian yang melakukan pendekatan kebutuhan dasar program dalam mengecek
fungsional program (Swastika dan Putra, 2016:73).
Dari beberapa pernyataan di atas, maka black box testing adalah teknik
pengujian perangkat lunak yang harus bebas dari kesalahan atau error yang
menguji fungsional program.
2.2.5. Software Pendukung
Penulis menggunakan beberapa software pendukung guna mendukung
keberhasilan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir. Adapun software
pendukung yang digunakan adalah sebagai berikut:
A. Notepad++
Notepad++ sebenarnya evolusi dari editor Notepad dan juga dapat
dijadikan web editor yang berfungsi sebagai pengolah bahasa pemrograman
berbasis web seperti PHP, HTML, CSS, JQuery, dan JavaScript.
Menurut Supono dan Putratama (2016:13) menyatakan bahwa
“Notepad++ merupakan aplikasi teks editor yang gratis serta powerfull yang dapat
digunakan oleh seorang pengembang aplikasi (programmer) untuk menuliskan
sebuah kode-kode program”. Sedangkan menurut Zaenal (2011:141)
mengemukakan bahwa “merupakan aplikasi editor teks yang mampu membaca
puluhan bahasa pemrograman yang berbasis open source dan berjalan baik dalam
sistem operasi Windows”. Notepad++ merupakan aplikasi teks editor yang sudah
dapat mengenali sintaks beberapa bahasa pemrograman (Sutarto dan Sutarto,
2009:21).
38
Berdasarkan pengertian di atas, maka Notepad++ merupakan sebuah web
editor yang handal dan sering digunakan dalam pembuatan web yang berbasis
open source dan dapat berjalan baik dalam sistem operasi Windows.
B. Xampp Server
Xampp server memungkinkan kita untuk mengembangkan sebuah aplikasi
website dengan Apache, PHP dan database MySQL. Xampp server. Xampp
server juga digunakan untuk membuat web server lokal pada komputer guna
memudahkan perancangan dan pembuatan web sebelum dipublikasikan ke
internet atau jaringan lokal.
Menurut Wicaksono dan SmitDev Community (2008:7) mengemukakan
bahwa “Xampp adalah sebuah software yang bergungsi menjalankan website
berbasis PHP dan menggunakan pengolah data MySQL di komputer lokal”.
Xampp merupakan aplikasi web server yang banyak dipakai oleh pengembang
website, terdiri dari Apache web server, MySQL, PHP, Perl, FTP Server dan
phpMyAdmin (Supono dan Putratama, 2016:7). Xampp merupakan perangkat
lunak yang terdiri dari PHP, Apache, MySQL, dan phpMyAdmin sehingga
menjadi satu kesatuan atau dikenal dengan software package/installer dimana
proses dan konfigurasi dilakukan secara otomatis, mudah dan praktis (Solichin,
2016:15).
Jadi Xampp server merupakan sebuah software yang mengemas Apache,
MySQL dan PHP untuk membantu para programmer membangun dan
mengembangkan sebuah website.